Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf ·...

16
Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggi PEMUTAKHIRAN KURIKULUM DI PERGURUAN TINGGI Oleh: Anik Ghufron FIP Universitas Negeri Yogyakarta Abstract Lately there has been a strong trend at higher educational institutions to update their curriculum. This phenomenon shows that the activity of curriculum development in such institutions is highly dynamic. It is quite reasonable because the curriculum is, after all, the very substance of schooling and the raison d'etre for teachers at schools. The updating can be done totally or partially. Higher education curriculum updating is not a routine activity done periodically. It is to be done when necessary and if possible immediately. And it needs to be perceived positively to improve the quality of instruction. Without it, instructional activity in higher education becomes out of date. There are four steps in higher education curriculum updating: (I) reviewing the formulations of competencies, (2) reviewing the substance and format of the syllabus, (3) reviewing the model of curriculum implementation, and (4) reviewing the system of evaluation. Key words: higher education, curriculum, curriculum updating Pendahuluan T anpa mengabaikan eksistensi aspek-aspek pembelajaran lainnya, pemutakhiran kurikulum dapat dikatakan memiliki nilai strategis dan esensial. Hal ini semakin terasa, terutama jika dikaitkan adanya tuntutan lulusan perguruan tinggi yang harus mampu bersaing di era informasi dan teknologi. Tilaar (2002) mengatakan: "Kualitas kompetitif dari sumber daya manusia sangat 105 ---

Transcript of Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf ·...

Page 1: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggi

PEMUTAKHIRAN KURIKULUM DI PERGURUAN TINGGI

Oleh: Anik GhufronFIP Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

Lately there has been a strong trend at higher educationalinstitutions to update their curriculum. This phenomenon shows thatthe activity of curriculum development in such institutions is highlydynamic. It is quite reasonable because the curriculum is, after all,the very substance of schooling and the raison d'etre for teachers atschools. The updating can be done totally or partially.

Higher education curriculum updating is not a routine activitydone periodically. It is to be done when necessary and if possibleimmediately. And it needs to be perceived positively to improve thequality of instruction. Without it, instructional activity in highereducation becomes out of date.

There are four steps in higher education curriculum updating: (I)reviewing the formulations of competencies, (2) reviewing thesubstance and format of the syllabus, (3) reviewing the model ofcurriculum implementation, and (4) reviewing the system ofevaluation.

Key words: higher education, curriculum, curriculum updating

Pendahuluan

Tanpa mengabaikan eksistensi aspek-aspek pembelajaranlainnya, pemutakhiran kurikulum dapat dikatakan memilikinilai strategis dan esensial. Hal ini semakin terasa, terutama

jika dikaitkan adanya tuntutan lulusan perguruan tinggi yang harusmampu bersaing di era informasi dan teknologi. Tilaar (2002)mengatakan: "Kualitas kompetitif dari sumber daya manusia sangat

105

---

Page 2: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Cakrawala Pendidikan. Februari 2007. Th. XXVI. No. J

dibutuhkan di dalam kehidupan dunia terbuka abad 21. Semakintinggi tingkat kompetensi suatu bangsa maka semakin tinggi tingkatkemampuan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam ke-hidupannya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kompetensi suatubangsa diduga semakin rendah tingkat kemampuan untuk me-nyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupannya.

Pada saat ini, ada kecenderungan yang tinggi di kalangan per-guruan tinggi untuk melakukan pemutakhiran kurikulum. Fenomenatersebut menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan kurikulum dikalangan perguruan tinggi semakin dinamis, yang mungkin belurnpemah terjadi pada periode-periode sebelumnya. Hal ini mungkinada kaitannya dengan diberlakukannya Keputusan MendiknasNomer 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, yangdi dalamnya ada ketentuan bahwa Menteri Pendidikan Nasionaltidak menetapkan kurikulum inti untuk setiap program studisebagaimana diatur pada pasal 11 ayat (1) Keputusan MenteriPendidikan Nasional Nomor 232/U/2000, dan selanjutnya ditetapkanoleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi danpengguna lulusan.

Di samping itu, yang tidak kalah penting diperhatikan adalahadanya perubahan yang luar biasa dan begitu cepat yang terjadi diluar perguruan tinggi. Kehidupan masyarakat begitu cepat berubahyang ditengarai sebagai dampak dari globalisasi. Kita telahmemasuki era informasi, di mana ilmu pengetahuan diyakini banyakpakar sebagai "simbol keperkasaan" suatu bangsa.Bangsa yangmenguasai ilmu pengetahuan berarti mereka akan menguasai dunia.Sir Winston Chruchill (Bachman, 2005: 1) mengatakan, "Kekuasaandi masa datang adalah kekuatan pikir".

Kegiatan pemutakhiran kurikulurn yang semakin dinamistersebut perlu disikapi secara positif. Kalangan perguruan tinggidiharapkan mampu memanfaatkan peluang dan kesempatan tersebutuntuk kepentingan peningkatan mutu pembelajaran. Tanpa adakegiatan pemutakhiran kurikulurn, aktivitas pembelajaran di

106

Page 3: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemulakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggi

perguruan tinggi dimungkinkan. stagnan dan bahkan mengalamikemunduran atau out of date.

Penulis sepakat jika kurikulum di perguruan tinggi perlu ditinjaukembali dan dimutakhirkan pada periode-periode tertentu karenamenurut Murray Print (1993: 1), "Curriculum is, after all, the verysubstance of schooling and the raison d'etre for teachers inschools". Dengan demikian,jika isi kurikulumdipandangsudahtidak relevan lagi dengan kebutuhan penggunajasa perguruan tinggi,maka sesegera mungkin isi kurikulum tersebut dimutakhirkan.Misalnya, diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Undang-undangNomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan contohkondisi pemicu perlunya melakukan pemutakhiran kurikulum dikalangan perguruan tinggi LPTK (lembaga pendidikan tenagakependidikan) karena struktur kurikulum LPTK diduga sudah tidakrelevan lagi dengan bangun kompetensi guru profesionalsebagaimana yang dikehendaki kedua peraturan tersebut.

Shane (1993: 67) mengilustrasikan pemutakhiran kurikulumsebagai suatu proses perubahan sebagaimana yang terjadi dalamrevolusi sains versi Thomas Khun. Visualisasinya dikemukakansebagai berikut.

107

- - --

Page 4: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Cakrawala Pendidikan. Februari 2007. Th. XXVI. No. I

..

Continuousinteraction

Conventional, accepted curricularand instructional practices

Continuousinteraction

II

SocialChange

IV

Criticisms and/orcrises in education

Dispute and conflict(anti-thesis)

..

VI

Social indicatorsPresaging change

V

Alternative practicesproposed (thesis)

VII

Experimentation andinnovation

Modified or new practices(synthesis)

VIII'

Gambar 1. Pemutakhiran Kurikulum Versi Homas Khun

108

Page 5: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemulakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggl

Berdasarkan visualisasi di atas, dapat dikatakan bahwa pe-mutakhiran kurikulum bukan merupakan kegiatan rutin yang mung-kin lima atau sepuluh tahunan mesti dilakukan, tetapi dilakukan jikamemang kondisinya menghendaki adanya pemutakhiran kurikulum.Misalnya, adanya perubahan kebutuhan masyarakat yang harusdilayani perguruan tinggi, termasuk di dalamnya terjadi krisisketidakpercayaan terhadap mutu lulusan perguruan tinggi.

Pertanyaan kemudian muncul, bagaimana memutakhirkan ku-rikulum yang efektif? Bertitik tolak dari pertanyaan tersebut, dalamkesempatan ini penulis akan memaparkan strategi pemutakhirankurikulum yang berlaku di perguruan tinggi, meskipun masih dalamtataran konsep.

Pemutakhiran Komponen Kurikulum

Pemutakhiran kurikulum di perguruan tinggi dapat dilakukanmelalui langkah-Iangkahkegiatan sebagai berikut.

Peninjauan Kembali Rumusan Kompetensi

Mengacu makna kompetensi sebagai seperangkat tindakancerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagaisyarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakantugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu (SK Mendiknas nomor045/U/2002), maka tidaklah sederhana tatkala pihak perguruan iniada keinginan meninjau kembali rumusan kompetensi yang telahdisepakati sebelumnya.

Peninjauan kembali terhadap rumusan kompetensi perlu dilak-sanakan pada tahap awal dalam pemutakhiran kurikulum. Hal inidikarenakan kompetensi merupakan sasaran dan sekaligus payungbagi pengembangan aspek-aspek kurikulum lainnya. Dengan demi-kian, jika pada tahap ini pihak perguruan tinggi telah mampu meng-hasilkan rumusan kompetensi sebagaimana yang dikehendaki berartisatu langkah krusial telah dilalui.

109

Page 6: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Cakrawala Pellllidikan, Februari 2007, Th. XXVI, No. I

Peninjauan kembali terhadap rumusan kompetensi perlu terlebihdahulu melakukan pengkajian ulang terhadap visi dan misi per-guruan tinggi atau program studio Apakah rumusan visi dan misiyang ada masih relevan dengan realita. Jika sudah tidak relevan lagi,visi dan misi tersebut perlu dirumuskan kembali. Hasil pemutakhiranterhadap rumusan visi dan misi tersebut kemudian dijadikan sebagaiacuan dalam meninjau kembali rumusan kompetensi lulusan per-guruan tinggi atau program studio

Selanjutnya, agar peninjauan kembali terhadap rumusan kom-petensi dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka kegiatan iniperlu mengikutsertakan para pengguna lulusan program studi yangbersangkutan guna memperoleh masukan tentang kualifikasi lulusanprogram studi yang dibutuhkan masyarakat pengguna Iulusan. Hasilidentifikasi berbagai kemampuan yang dibutuhkan masyarakat,kemudian dirumuskan kembali. seperangkat kompetensi lulusanprogram studi yang bersangkutan.

Oi samping itu, peninjauan kembali rumus kompetensi lulusanprogram studi perlu memperhatikan pula proses perumusan matakuliah berdasarkan kompetensi sebagaimana pada Gambar 2 berikut.

J>cnyu~unan eara danevalua:ti pernbelajaran

Penyusunan mataajaran

Pcnyusunan strukrurpL~be)ajaran

Penyusunankelornpok kajian

Peromusan

kornpetensi standar

Gambar 2. Perumusan Matakuliah Berdasarkan Kompetensi

110

Page 7: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

PemU/akhiran Kuriku/um di Pergunlan Tmggl

Berdasarkan gambar di atas, perumusan kompetensi merupakantahap pertama yang harus dilakukan dan menjadi acuan bagipengembangan tahap-tahap berikutnya. Apabila rumusan kompeten-si telah disepakati, kemudian dilakukan penyusunan kelompokkajian atas sebagaimana yang disyaratkan dalam rumusan kompeten-si. Tahap berikutnya adalah menyusun struktur pembelajaran sesuaidengan kelompok kajian, yang dilanjutkan dengan menyusun materipembelajaran dan sistem evaluasinnya.

Peninjauan Kembali Substansi dan Format Silabus

Kegiatan pokok yang dilakukan pada tahap ini adalah meninjaukembali substansi dan format silabus yang merupakan panduanpenyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Oi sini, yang perlu diper-tanyakan adalah apakah aspek-aspek yang tercakup di dalam silabusdan formatnya memiliki maknafeasible sebagai acuan atau pedomanperkuliahan.

Dari sisi substansi, silabus harns memuat aspek-aspek yangmembentuk kurikulum sebagai pedoman pembelajaran. Aspek-aspekkurikulum yang dimaksud, antara lain; kompetensi atau tujuanpembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dansistem evaluasi. Sementara itu, dari sisi formatnya, silabus hendak-nya bersifat sederhana, mudah dipahami, dan tidak berkesan rumit.

Prinsip-prinsip yang perlu dipakai dalam peninjauan kembalisubstansi dan format silabus, antara lain; relevansi, tleksibel,kontinuitas, praktis, dan efektivitas. Di samping itu, Mukminan, dkk.(2002) menambahkan prinsip-prinsip: ilmiah, perkembangan pesertadidik, sistematis, konsistensi, dan adekuasi.

Peninjauan Kembali Implementasi Kurikulum

Beauchamp (1975: 164) mengartikan implementasi kurikulumsebagai Iiaprocess ofputting the curriculum to work". Fullan (Millerdan Seller, 1985: 246) mengartikan implementasi kurikulum, "The

111

Page 8: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

----

-- - -

Cakrawala Pendidikan, Februari 2007, 7h XXVI, No.1

putting intopractice of an idea,program or set of activities which isnew to the individual or organization using it". Berdasarkan atas duapendapat tersebut, sesungguhnya, implementasi kurikulum merupa-kan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan atau melak-sanakan kurikulum (dalarn arti rencana tertulis) ke dalarn bentuknyata di kelas, yaitu terjadinya proses transmisi dan transformasisegenap pengalaman belajar kepada peserta didik. Beberapa istilahyang bisa disepadankan dengan istilah implementasi kurikulumadalah pembelajaran atau perkuliahan.

Selanjutnya, pada setiap kegiatan pembelajaran haruslah memuattiga tahap atau langkah kegiatan, yaitu pendahuluan, inti, danpenutup. Visualisasi dari ketiga tahap dapat dilihat pada baganberikut.

Implementasi kurikulum memiliki posisi yang sangat menentu-kan bagi keberhasilan kurikulum sebagai rencana tertulis. Hasan(2000: 1) mengatakan, "... jika kurikulum dalam bentuk rencanatertulis dilaksanakan maka kurikulum dalarn bentuk proses adalahrealisasi atau implementasi dari kurikulum sebagai rencana tertulis".Bisa jadi, dua orang dosen yang sarna-sarna mengimplementasikansebuah kurikulum (misalnya, kurikulum mata kuliah SosiologiPendidikan) akan diterima atau dikuasai anak secara berbeda bukankarena isi atau aspek-aspek kurikulumnya yang berbeda, tetapi lebih

112

Tahap-tahap Uraian KegiatanDeskripsi singkat:

Pendahuluan Relevansi:Kompetensi:Uraian:

Inti Contoh:Latihan:Tes formatif:

Penutup Umpan balik:Tindak laniut:

Page 9: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggi

disebabkan perbedaan dalam implementasi kurikulum yang diupay-akan dosen.

Bagaimana kualitas hubungan antara kurikulum dengan pem-belajaran? Oliva (1992) menjelaskan hubungan antara kurikulumdengan pembelajaran dan bagaimana kualitas hubungan di antarakeduanya. Ada empat model hubungan antara kurikulum denganpembelajaran sebagai berikut.

a. ModelaualistiC) 0Kurikulum Pembelajaran

Gambar di atas menunjukkan oanwa anmra Kurikulum denganpembelajaran tidak ada hubungan. Apa yang tercantum dalamkurikulum sebagai pedoman pembelajaran hanya sedikit yang ber-kaitan dengan apa-apa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

b. Model saling mengkait (interlocking)A B

Kurikulum Pembelajaran Pembelajaran Kurikulum

Gambar di atas menunjukkan bahwa kurikulum danpembelajaran merupakan suatu sistem yang saling mengkait. Diantara keduanya memiliki hubungan integral. Di sini, ruang lingkupatau batas antara kurikulum dengan pembelajaran sulit dijelaskan.

113

-- - - - -

Page 10: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

CIlkruwa/a Pendidikan. Februari 2007. Th. XXVI, No.1

C. Model konsentris (concentric)

A B

Gambar di atas menunjukkan bahwa kurikulum dan pembelajar-an memiliki hubungan yang saling mengkait (mutual dependence).Kurikulum merupakan bagian dari pembelajaran dan sebaliknyapembelajaran merupakan bagian dari kurikulum.

d. Model siklis (cyclical)

Gambar di atas menunjukkan bahwa model siklis yang merupa-kan model sistem yang sederhaqa, yang menekankan pada esensidari komponen umpan balik. Kurikulum memberi arahan padaaktivitas pembelajaran. Pembelajaran memberi dampak pada per-baikan dan penyempurnaan kurikulum. Proses ini bersifat terusmenerus, berulang-ulang, dan tidak pernah berhenti.

Berdasarkan atas keempat model di atas dapat disimpulkanbahwa: (a) kurikulum dan pembelajaran saling berhubungan akantetapi keduanya saling beda; (b) kurikulum dan pembelajaranberhubungan saling mengkait dantergantung; dan (c) kurikulum dan

114

Page 11: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemulakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggl

pembelajaran dapat dikaji dan dianalisis secara sendiri-sendiri,namun tidak bisa berfungsi sendiri-sendiri.

Begitu penting posisi implementasi bagi terwujud atau tidaknyasebuah kurikulum, sangat tepat jika implementasi kurikulum perludimutakhirkan setiap saat sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, jika adakeinginan meninjau kembali implementasi kurikulum sebagai wujuddari rencana kurikulum tertulis, disarankan Hasan (2000: 1) agarterlebih dahulu memahami secara tepat tentang filsafat dan teoriyang digunakan.

Aspek-aspek apa yang perlu ditinjau kembali dalam dimensi im-plementasi kurikulum? Mengacu pada asumsi bahwa kurikulum danpembelajaran memiliki kaitan yang erat, peninjauan kembali ter-hadap implementasi kurikulum tidak bisa dilepaskan dari kegiatanpemutakhiran terhadap model pembelajaran yang digunakan dosenuntuk mewujudkan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, apabilakurikulum yang dipakai saat ini adalah model kurikulum berbasiskompetensi yang memiliki karak~eristikutama human competencedan mastery learning, pertanyaan yang perlu dikemukakan adalah"apakah para dosen telah menerapkan model-model pembelajaranyang mencerminkan dan berbasis pada dua karakteristik tersebut.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Saylor, dkk. (1981: 279)mengajukan rambu-rambu model-model pembelajaran yang relevanuntuk implementasi kurikulum berbasis kompetensi, yaitu; desainsistem instruksional, pembelajaran berprogram, dan modelpembelajaran latihan dan dril (practice and drill). Sementara itu, jikadikaitkan dengan klasifikasi model pembelajaran yang dikemukakanJoyce dan Weils (1992), rumpun model pembelajaran "sistemperilaku" dipandang relevan untuk implementasi kurikulum berbasiskompetensi, yang meliputi; belajar tuntas, pembelajaran langsung,belajar kontrol diri, latihan pengembangan konsep dan keterampilan,dan latihan asersif.

Dalam hal ini yang paling penting adalah "seberapa jauh model-model pembelajaran tersebut mampu memfasilitasi peserta didikmemperoleh pengalaman belajar yang mencerminkan penguasaan

115

Page 12: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Cakrawala Pendidikan. Februari 2007. Th. XXVI. No.1

suatu kompetensi yang dituntut kurikulum". Oleh karena itu, agardiperoleh model pembelajaran yang efektif perlu memperhatikanpula kerucut pengalaman belajar yang dikemukakan Peter Sheal(Depdiknas, 2002) sebagai berikut.

Kerucut Pengalaman Belajar

10%.,......................

ModusYangkita ingat:

30% .............. Iihat

Verbal

1Visual

1

20'Yo ................ dengar

50% .......... Lihat dan dengar

katakan70% ........ Berbuat

90'Yo... / katakan dan lakukan

Gambar 4. Kerucut Pengalaman Belajar

Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa jika dosenmemberi kuliah dengan banyak ceramah, mahasiswa akan meng-ingat hanya 20% karena mahasiswa hanya mendengarkan. Sebalik-nya jika dosen meminta mahasiswa melakukan sesuatu dan melapor-kannya maka mereka akan mengingat sebanyak 90%. Hal ini adakaitannya dengan pendapat Confucius (Siberman, 1996) bahwa apayang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; danapa yang saya lakukan, saya paham.

116

Page 13: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemulakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggi

Peninjauan Kembali Sistem Evaluasi

Peninjauan terhadap sistem evaluasi dalam konteks implementasikurikulum yang berlaku di suatu program studi sangat perlu dilaku-kan. Hal ini sangat beralasan karena evaluasi merupakan salah satukomponen pokok kurikulum (Tyler, 1949). Dengan demikian, jikapihak perguruan tinggi berkeinginan memutakhirkan kurikulumyang berlaku maka semestinya peninjauan kembali terhadap dimensievaluasi perlu dilakukan sesuai dengan karakteristik modelkurikulum yang berlaku.

Apabila disepakati alur pikir di atas, pertanyaan yang perlu di-kemukakan adalah "apakah sistem evaluasi (proses dan hasil belajar)yang berlaku di perguruan tinggi telah mengacu pada sistem evaluasiperformansi, yang diasumsikan relevan dipakai untuk menilai efek-tivitas kurikulum di perguruan tinggi 'yang menggunakan desainkurikulum berbasis kompetensi? Hal ini disebabkan kurikulumberbasis kompetensi mensyaratkan peserta didik mampu mende-monstrasikan seperangkat kompetensi dasar sebagaimana yangterumuskan dalam setiap mata kuliah.

Mengapa evaluasi performansi yang ditonjolkan? Evaluasi per-formansi didasarkan atas keyakirian bahwa peserta didik mampumendemonstrasikan terhadap apa yang mereka ketahui dan mampumelakukannya (know and able to 'do) dalam berbagai cara. Evaluasiperformansi bertujuan menilai efektivitas penerapan pengetahuandan keterampilan pada setting lapangan. Evaluasi performansi ber-orientasi pada skill outcome (Benner, 1982), yaitu keterampilanmenggunakan proses dan prosedur yang merupakan hasil pem-belajaran yang diharapkan dalam berbagai bidang akademik. Misal-nya, sains menaruh perhatian terhadap keterampilan laboratori,bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya berkepentingan dengan ke-terampilan berkomunikasi, matematika berkaitan dengan keteram-piIan pemecahan masalah, dan lain-lain.

Dengan melakukan evaluasi performansi dimungkinkan evalua-tor memperoleh deskripsi yang sebenamya tentang seperangkatkompetensi dasar yang telah dikuasai mahasiswa setelah mengikuti

117

---

Page 14: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

- ---

Cakrawala Pendidikan. Februari 2007, Th. XXVI, NO.1

kegiatan pembelajaran. Oi samping itu, dapat pula meminimalkankesalahan-kesalahan dalam melakukan pengukuran, baik yangbersifat acak maupun spesifik (Mardapi, 2000).

Evaluasi performansi didasarkan atas keyakinan bahwa maha-siswa mampu mendemonstrasikan terhadap apa yang mereka ketahuidan mampu melakukannya (know and able to do) dalam berbagaicara. Evaluasi performansi bertujuan menilai efektivitas penerapanpengetahuan dan keterampilan pada setting lapangan. Evaluasiperformansi berorientasi pada skill outcome (Benner, 1982), yaituketerampilan menggunakan proses dan prosedur yang merupakanhasil pembelajaran yang diharapkan dalam berbagai bidangakademik. Misalnya, sains menaruh perhatian terhadap keterampilanlaboratori, bahasa Inggris dan b~asa asing lainnya berkepentingandengan keterampilan berkomunikasi, matematika berkaitan denganketerampilan pemecahan masalah, dan lain-lain.

Meskipun demikian, evaluasi performansi seringkali diabaikandalam penilaian hasil pembelajaran (outcomes instructional) karenadua alasan. Pertama, evaluasi performansi lebih sulit dalamimplementasinya daripada evaluasi hasil belajar pengetahuan,terutama dalam persiapan, administrasi, dan skoring. Kedua,penggunaan penilaian PAP untuk mengetahui taraf pencapaiantujuan pembelajaran seringkali diyakini mampu menilai performansipengalaman belajar peserta didik, sehingga tanpa menggunakanevaluasi performansi pun, seperangkat kompetensi dasar yangdikuasai peserta didik dapat diketahui.

Bagaimana cara mengembangkan alat evaluasi performansi pe-serta didik? Gronlund (1982) mengajukan empat langkah pengem-bangan, yaitu menentukan perolehan performansi (performanceoutcomes) yang akan dinilai, menentukan standar pencapaian perfor-mansi, membuat petunjuk pelaksanaan evaluasi, danmembuat pe-doman observasi untuk mengevaluasi performansi. Blank (1982)mengajukan tujuh langkah, yaitu menetapkan terhadap aspek-aspekapa saja yang akan dievaluasi, menetapkan apakah proses dan hasilpembelajaran yang merupakan prioritas evaluasi, mengembangkan

118

Page 15: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggi

butir-butir soal, menetapkan butir-butir soal secara khusus yangmenjadi kata kunci dari aspek-aspek yang dinilai, menetapkanstandard minimal tingkat penguasaan kompetensi, menyusunpetunjuk pelaksanaan evaluasi, dan membuat naskah evaluasi danmengujicobakannya.

Penutup

Pemutakhiran kurikulum merupakan sebuah kegiatan yangsangat esensial bagi upaya pemberdayaan kurikulum sebagai instru-men untuk meningkatkan mutu pembelajaran di perguruan tinggi.Pemutakhiran kurikulum bukan merupakan kegiatan rutin ataubersifat tahunan, akan tetapi merupakan kegiatan yang harus dilaku-kan jika kondisinya memungkinkan dan tidak harns menungguinstruksi dari Direktorat Pendidikan Tinggi.

Pemutakhiran kurikulum yang semakin dinamis dan terjadi diperguruan tinggi tersebut perlu disikapi secara positif. Kalangan per-guruan tinggi diharapkan mampu memanfaatkan peluang dan ke-sempatan tersebut untuk kepentingan peningkatan mutu pembelajar-an. Tanpa ada kegiatan pemutakhiran kurikulum, aktivitas pem-belajaran di perguruan tinggi dimungkinkan stagnan dan bahkanmengalami kemunduran atau out of date.

Pada akhimya, sesuai dengan aspek-aspek atau komponen-komponen yang membentuk kurikulum maka peninjauan kembaliterhadap rumusan kompetensi, silabus, pola perkuliahan, dan sistemevaluasi sangat perlu dilakukan dengan mengacu pada tuntutan ataukebutuhan masyarakat, misalnya pengguna lulusan program studio

Daftar Pustaka

Bachman, E. 2005. Creative Thinking Roadmap (terjemahan).Jakarta: Prestasi Pustaka.

119

-- -- -

Page 16: Pemutakhiran Kuriku/um di Perguruan Tinggieprints.uny.ac.id/4798/1/pemutakhiran_kurikulum_pt.pdf · tataran konsep. Pemutakhiran Komponen Kurikulum ... Dari sisi substansi, silabus

Cakrawala Pendidikan, Februari 20m, Th. XXVI, No.1

Blank, W.E. 1982. Handbook for Developing Competency-BasedTraining Programs. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Depdiknas. 2002. Kegiatan Belajar Mengajar Kurikulum BerbasisKompetensi. Jakarta: Puskur Balitbang.

Gronlund, N.E. 1982. Constructing Achievement Test. (ThirdEdition). Englewood Cliffs: Prenctice-Hall.

Hasan, S.H. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan SKMendiknas 232/U/2000 dan Alternatif Pemecahannya.Bandung: UPI.

Joyce, B & Weils, M. 1996. Models of Teaching. (Fifth Edition).Needham Heights Massachusetts: Allyn & Bacon.

Longstreet, W. S & Shane H.G. 1993. Curriculum for a NewMillenium. Needham Heights, MA: Allyn and Bacon.

Mardapi, D. 2000. "Azas Perfonnance-Based Evaluation". MakalahWorkshop tentang Performance-Based Evaluation dan BankSoal Program Meas-Lab' Due-Like Universitas NegeriYogyakarta, 28-29 Juli 2000.

Oliva. 1992. Developing the Curriculum. (Third Edition). UnitedStates: HarperCollins Publishers.

Print, M. 1992. Curriculum Development and Design (SecondEdition). Sidney: Allen & Unwin.

Saylor, J.G. (at al). 1981. Curriculum Planning for Better Teachingand Learning. (Fourth Edition). Japan: Holt, Rinehart andWinston.

Silbennan, M. 1996. Active Learning. Needham Heights,Massachusetts: Allyn & Bacon.

120