PEMSIS-Pre2

23
TAHAP PEMODELAN ***

description

pemsis

Transcript of PEMSIS-Pre2

Page 1: PEMSIS-Pre2

TAHAP PEMODELAN

***

Page 2: PEMSIS-Pre2

TAHAP-TAHAP PEMODELANOperation Research (Philips, Ravindran, Solberg,

p.5)

RealSystem

Model

RealConclusions

ModelConclusions

The modeling Process

Formulation

Deduction

Interpretation

Page 3: PEMSIS-Pre2

Murthy, Page & Rodin, hal. 20

Real World

Simplification

Systemcharacterization

Total systemdescription

Fig.3.1 Systems approach to real-world problem solving

Problem

Goal forstudy

Page 4: PEMSIS-Pre2

Murphy, Page & Rodin, hal. 59

Systemcharacterization

Analysis

Validation

Mathematical model

Fig.4.2 Mathematical modeling process (simplified)

Mathematicalformulation

Make changes

Real worldproblem

Systemapproach

System/goal

Adequate mathematical model

Validation

Step-1

Step-4

Step-3

Step-2

No adquate

Adequate

Page 5: PEMSIS-Pre2

TAHAP-TAHAP PEMODELANMurphy (1990):1. Problem/System Definition (the starting point) - problem identification - problem formulation2. System Characterization3. Mathematical Modeling - mathematical formulations - analysis of mathematical formulations4. Parameter Estimation5. Validation

Page 6: PEMSIS-Pre2

PENDEFINISIAN MASALAH

1. Identifikasi Masalah2. Perumusan Masalah

Page 7: PEMSIS-Pre2

IDENTIFIKASI MASALAH Jujun S. Sriasumantri (1985, hal. 309):Identifikasi masalah merupakan suatu

tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana suatu obyek dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat dikenali sebagai suatu masalah.

Identifikasi masalah merupakan usaha memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab dari obyek kajian

Page 8: PEMSIS-Pre2

PEMBATASAN MASALAH Jujun S. Sriasumantri (1985, hal. 311):Pembatasan masalah merupakan usaha untuk

menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor mana saja yang termasuk dalam lingkup permasalahan, dan faktor mana yang tidak.

Jika ingin dijawab salah satu dari pertanyaan-pertanyaan yang teridentifikasi pada identifikasi masalah, maka lingkup permasalahan cukup dengan mengidentifikasi faktor-faktor disekitar pertanyaan tersebut

Page 9: PEMSIS-Pre2

PERUMUSAN MASALAH Jujun S. Sriasumantri (1985, hal. 312):Perumusan masalah merupakan usaha

untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya.

Perumusan masalah merupakan pernyataan lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah

Page 10: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM

***

Page 11: PEMSIS-Pre2

Murthy, Page & Rodin, hal. 59

Systemcharacterization

Analysis

Validation

Mathematical model

Fig.4.2 Mathematical modeling process (simplified)

Mathematicalformulation

Make changes

Real worldproblem

Systemapproach

System/goal

Adequate mathematical model

Validation

Step-1

Step-4

Step-3

Step-2

No adquate

Adequate

Page 12: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM Deskripsi Sistem:

1. Deskripsi total dari sistem/dunia nyata – sangat kompleks. Karena sangat kompleks maka sulit dikelola (unmanagable)

2. Tidak semua aspek atau elemen dari sistem relevan dengan permasalahan atau solusi yang diinginkan

Page 13: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM

3. Deskripsi parsial sudah cukup memadai untuk menjawab atau menghasilkan solusi yang diinginkan

4. Deskripsi parsial tersebut dinamakan Karakterisasi Sistem

Page 14: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEMKasus1. Kecepatan Pesawat Terbang (Murthy, hal. 15)

Perubahan teknologi terjadi dengan sangat cepat, sebagai contoh pertambahan kecepatan pesawat terbang. Tabel 2.6 menunjukkan pertambahan kecepatan maksimum pesawat terbang dari tahun 1906 sampai 1965. Perusahaan penerbangan ingin mengetahui kecepatan pesawat pada tahun 2011.

Permasalahannya adalah memprediksi atau meramalkan kecepatan maksimum pesawat terbang pada tahun 2011.

Page 15: PEMSIS-Pre2

Tahun Negara Kecep (mph)

1906 Perancis 25,66

1912 Perancis 100,22

1921 Perancis 205,22

1933 USA 304,98

1939 Jerman 463,92

1953 USA 715,75

1955 USA 822,27

1956 Inggris 1132,14

1958 USA 1404,09

1961 Uni Sovyet 1665,90

1965 USA 2070,10

Data perkembangan kec. Pesawat terbang tahun 1906-1965

Page 16: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM

1. Perubahan kecepatan pesawat terbang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi

2. Permasalahan didekati dengan sistem tertutup

3. Sistem didekati dengan “black-box”

Page 17: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEMElemen-elemen sistem:1. Teknologi dengan atribut: - tingkat kapabilitas teknologi - perubahan kapabilitas teknologi - batas atas kapabilitas teknologi2. Waktu dengan atribut: - saat kemunculan suatu teknologi - interval waktu kemunculan suatu

teknologi3. Negara penemu teknologi dengan atribut

USA, Inggris, Perancis, Jerman, Uni Sovyet

Page 18: PEMSIS-Pre2

X’(t)

L

X(t)

Sistem yang dimodelkan

X(t):kec. maks pesawat saat tL : batas atas kec. maks pesawat

X’(t) dipengaruhi oleh X(t)

Page 19: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM1. Pendekatan black-box2. Sistem dengan variabel tunggal yaitu

X(t), merupakan kecepatan maksimum pesawat yang dicapai pada saat t (tahun), dengan t deterministik

3. Pertambahan kecepatan yang dipengaruhi oleh waktu dapat dikarakterisasi dengan 2 cara yaitu:

a. X(t) berubah menurut fungsi D(t,a) dengan a=parameter, atau

Page 20: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM

b. X’(t) {=dX(t)/dt} dipengaruhi oleh X(t)

dengan cara yang spesifik, dengan L adalah batas atas kecepatan

maksimum pesawat terbang. Pada kenyataannya, perkembangan

teknologi sulit diperkirakan, sehingga perubahan kecepatan maksimum pesawat perlu didekati dengan kondisi stokastik, maka:

Page 21: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM

X(t)=D(t,a) + V(t), dengan: D(t,a) : fungsi deterministik V(t) : proses stokastik yang

merefleksikan ketidakpastian karena faktor teknologi Jika ti= waktu kemunculan kecepatan

maksimum pesawat terbang yang ke-i,

Page 22: PEMSIS-Pre2

KARAKTERISASI SISTEM Yt= perbaikan kecepatan maksimum pada waktu

t, merupakan variabel random dengan fungsi distribusi, F(.) X(t)= perubahan kecepatan maksimum kumulatif

Ti= ti – ti-1, i=1,2, … dan t0=0, Ti= interval waktu antara dua kemunculan kecepatan pesawat terbang, dan merupakan variabel random dengan fungsi distribusi, G(.)

N(t)= jumlah kemunculan kecepatan maksimum pesawat pada interval waktu [t0, t] maka

secara skematis permasalahan dapat digambarkan:

Page 23: PEMSIS-Pre2

X(t)

t

t1 t2 t3 t4t0

Y1

Y2

Y3

Y4

T1 T2 T3T4