Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

24
Disusun oleh : Astie Afriani Roflin Melati

Transcript of Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Page 1: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Disusun oleh:

Astie Afriani

Roflin Melati

Page 2: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PENDAHULUAN Pada tanggal 18 November 1912, Kiai Haji Ahmad

Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di

Yogyakarta.

Organisasi ini, mempunyai maksud menyebarkan ajaran

Nabi Muhammad SAW, kepada penduduk bumi Putera,

dan memajukan hal agama islam kepada anggota-

anggotanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi berupaya

mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, mengadakan

tabligh di mana di bicarakan masalah islam, mendirikan

wakaf dan masjid-masjid.

Hal ini lah, yang menjadi dasar pentingnya pimpinan

ranting dan cabang dalam menjalankan amanat dari KH.

Ahmad Dahlan.

Page 3: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Dalam memajukan hal agama islam kepada anggota-

anggotanya, dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

RANTING CABANG

Mendirikan Ranting dan Cabang itu bagian dari

mengembangkan Muhammadiyah, memiliki Tujuan dari

pengembangan cabang dan ranting yaitu :

Terciptanya kondisi dan perkembangan ranting dan

cabang yang dinamis, mandiri, kuat.

Berdaya guna yang mengarah kepada kemajuan sesuai

dengan prinsip dan cita-cita gerakan Muhammadiyah.

Diharapkan mengarah kepada tujuan Muhammadiyah

yaitu menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-

benarnya.

Page 4: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

POSISI RANTING DALAM STRUKTUR

MUHAMMADIYAH

Ranting menjadi penyangga struktur dan kultur

muhammadiyah. Pengembangan Muhammadiyah

dimulai dari ranting

Ranting memiliki banyak sekali potensi yang perlu di

kembangkan untuk gerakan dakwah amar ma’ruf nahi

munkar dan gerakan islamnya

Demikian juga cabang, yang dalam hal ini sebagai

kontrol dari pada ranting, sekaligus pembina dan

penyelenggara dari amal usaha Muhammadiyah.

Page 5: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

SEBUAH CABANG MUHAMMADIYAH

HANYA DAPAT DIDIRIKAN JIKA SUDAH

DAPAT 3 RANTING DISUATU TEMPAT

Daerah adalah kesatuan cabang di Kabupaten atau Kota yang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga cabang

Wilayah adalah kesatuan daerah di Propinsi yang terdiri dariatas sekurang-kurangnya tiga Daerah.

Pusat adalah kesatuan wilayah dalam Negara RepublikIndonesia.

Cabang. Cabang adalah kesatuan Ranting di suatu tempatyang terdiri atas sekurang-kurangnya tiga Ranting yang berfungsi :

a. Melakukan pembinaan, pemberdayaan, dan koordinasiranting.

b. Penyelenggaraan pengelolaan Muhammadiyah.

c. Penyelenggaraan amal usaha.

Page 6: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

SYARAT PENDIRIAN CABANG:

Pengajian/kursus berkala untuk anggota Pimpinan

Cabang dan Unsur Pembantu Pimpinannya, Pimpinan

Ranting, serta Pimpinan Organisasi Otonom tingkat

Cabang, sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan

Pengajian/kursus muballigh/muballighat dalm lingkungan

Cabangnya, sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan

Korp muballigh/muballighat Cabang, sekurang-kurangnya

10 orang.

Taman Pendidikan Al-Qur’an / Madrasah Diniyah /

Sekolah Dasar.

Kegiatan dalam bidang sosial, ekonomi, dan kesehatan.

Page 7: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

SYARAT MENDIRIKAN RANTINGMinimal memiliki 15 anggota, sekurang-

kurangnya 5 orang ditetapkan oleh pimpinan

cabang menjadi pengurus untuk satu masa

jabatan dari calon-calon yang dipilih dalam

musayawarah ranting.

Memiliki Jama`ah

Memiliki masjid/mushallah/surau/langgar

sebagai pusat kegiatan, memiliki kegiatan

pengajian/kursus berkala khusus anggota,

pengajian berkala untuk umum.

Page 8: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

SYARAT LAIN PENDIRIAN RANTING

SEKURANG-KURANGNYA MEMPUNYAI :

a. Pengajian/ kursus anggota berkala, sekurang-

kurangnya sekali dalam sebulan.

b. Pengajian/ kursus umum berkala, sekurang-

kurangnya sekali dalam sebulan.

c. Mushalla / surau / langgar sebagai pusat

kegiatan .

d. Jama’ah.

Page 9: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

RANTINGRanting adalah kesatuan anggota yang

berada pada suatu tempat atau kawasan

yang terdiri atas sekurang-kurangnya 15

orang.

Ranting memiliki banyak sekali potensi

yang perlu di kembangkan untuk gerakan

dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan

gerakan islamnya.

Page 10: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

FUNGSI RANTING:

a. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan bagi

anggota.

b. Sebagai pemimpin anggota dalam struktur

perserikatan untuk menyelenggarakan usaha-

usaha dan sebagai Pembina jama`ah.

c. Menjadi jembatan efektif bagi jama’ah untuk

membangun hubungan positif dengan pihak

pemerintah, dunia usaha, dll.

Page 11: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Tugas Pimpinan Ranting

Menetapkan kebijaksanaan Muhammadiyah

(berdasarkan kebijaksanaan pimpinan

diatasnya).

Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan

kebijaksanaan yang telah

diputuskan.Membimbing dan meningkatkan

kegiatan anggota sesuai dengan

kewenangannya

Page 12: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Prosedur Mendirikan Ranting

Setelah poses perintisan ranting memenuhisyarat, para inisiator dan cabang sepakatuntuk mendirikan ranting.

Terdiri dari:

Ranting Alamiah

Ranting Campuran

Page 13: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PROSEDUR MENDIRIKAN

RANTING ALAMIAH

Mengadakan rapat anggota untuk mendirikan

ranting Muhammadiyah sekaligus susunan

pengurusnya.

Mengajukan anggota kepada Cabang terdekat

untuk ditetapkan.

Setelah cabang menetapkan lalu dikukuhkan

dalam pengajian umum yang dihadiri seluruh

anggota, jamaah pengajian, juga pengurus

Cabang yang ditugaskan dan berwenang untuk

melantik dan mengukuhkannya.

Page 14: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PROSEDUR MENDIRIKAN

RANTING CAMPURAN

Musyawarah pendirian cabang sekaligus

pemilihan pengurus ranting yang dihadiri

semua anggota dan juga pengurus cabang

yang ditugaskan.

Menetapkan pengurus ranting, akhirnya

melantik dan mengukuhkan pengurus ranting

baru dalam pengajian umum yang dihadiri

anggota, jamaah dan pengurus Cabang yang

ditugaskan.

Page 15: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

KONSEP MENGHIDUPKAN

RANTING

Dan menurut Drs. Sunarto, M.Ag menghidupakan

ranting dan cabang kiranya

bisa dengan memberikan pemahaman tentang :

Ideologi Muhammadiyah

Kebanyakan anggota Muhammadiyah yang terdiri

dari para Pimpinan Ranting Muhammadiyah ini

belum seluruhnya memahami dengan baik ideology

Muhammadiyah.

Page 16: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Faham Agama Muhammadiyah

Faham Agama menurut Muhammadiyah adalah tercermin

pada poin ketiga dan keempat dalam Matan Keyakinan

dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah. Bahwa

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan

Al-Qur’an dan Sunnah Rasul dan Muhammadiyah

bekerja untuk terlaksanakannya ajaran-ajaran Islam yang

meliputi bidang aqidah, akhlak, ibadah, dan mu’amalat

dunyawiyah. Seluruh anggota Muhammadiyah telah

mengetahui bahwa Muhammadiyah dalam mengamalkan

Islam berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Page 17: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

Fungsi dan Misi Muhammadiyah

Fungsi dan Misi Muhammadiyah adalah tercermin

dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup

Muhammadiyah. Pada poin ini dituliskan bawa

Muhammadiyah mengajak segenap lapisan

bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia

Allah, menjadikannya suatu negara yang adil dan

makmur diridlai Allah SWT. :

Page 18: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PERMASALAHAN RANTING

MUHAMMADIYAH

Tantangan Muhammadiyah di Indonesia:

Kecenderungan kuat Muhammadiyah sebagai

gerakan aksi alamiah menjadikan gerakan pemikiran

kurang berkembang dengan baik, sehingga kurang

memberikan kontribusi.

Kurang memberikan sumbangan yang lebih luas dan

inovatif bagi pengembangan kemajuan umat bangsa.

Lamban dalam menghadapi persoalan yang

berkembang dalam masyarakat, seperti masalah

social (pelanggaran hak asasi manusia, kemiskinan).

Page 19: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PERMASALAHAN RANTING

MUHAMMADIYAH

Faktor Internal:

Keberadaan Muhammadiyah pada

ranting yang lebih menekankan pada

pendekatan Syari’ah dalam format

islam murni, semakin membuat

Muhammadiyah terasing di

Masyarakat.

Page 20: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PERMASALAHAN RANTING

MUHAMMADIYAH

Faktor Eksternal:

Budaya Materialisme, pragmatism dan

hedonism member pengaruh yang

tidak sehat bagi pengolaan dan

perjuangan dakwah islam

muhammadiyah.

Page 21: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PERMASALAHAN RANTING

MUHAMMADIYAH

Kekurangan Muhammadiyah:

Secara organisasi, muhammadiyah masih rapuh,

banyak cabang/ranting belum memiliki

kepengurusan lengkap.

Belum adanya tata tertib organisasi.

Lemahnya inisiatif.

Memiliki daya saing yang rendah dibandingkan

ormas islam lain yang baru bermunculan.

Page 22: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

PEDOMAN REVITALISASI

Model pengembangan ranting dalam pedomanrevitalisasi ranting meliputi:

1. Gerakan Pengajian

2. Pengelolaan Masjid

3. Darul Arqam dan Baitul Aqram

4. Keluarga Sakinah

5. Gerakan Jamaah dan Dakwah UntukPemberdayaan Masyarakat

Page 23: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

RANTING UNTUK PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

Upaya pemberdayaan masyarakat:

Pemberdayaan berdasarkan al-Qur’an dan

Sunnah Nabi melalui paham islam untuk

mendapatkan kehidupan yang Rahmatan-lil-

alamin.

Pemberdayaan Sumber daya insane, melalui

kegiatan pendidikan yaitu beasiswa.

Pemberdayaan Aspek kehidupan social

kemasyarakatan social lingkungan seperti

pengangguran, narkoba dan sebagainya.

Page 24: Pemberdayaan Ranting Muhammadiyah

SEKIAN DANTERIMAKASIH