Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

27
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL) SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2008

description

Pengertian Contextual Teaching & Learning (CTL), PERBEDAAN CTL dengan TRADISIONAL, KOMPONEN CTL, PENDEKATAN CTL, IMPLEMENTASI CTL, PENILAIAN AUTENTIK, STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK, DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK PELAKSANAAN CTL

Transcript of Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Page 1: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2008

Page 2: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

PENGERTIAN CTL• merupakan suatu proses pendidikan yang

holistik • bertujuan membantu siswa untuk memahami

makna materi pelajaran yang dipelajarinya• mengkaitkan materi tersebut dengan konteks

kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural)

• sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/ konteks lainnya.

Page 3: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

PERBEDAAN PERBEDAAN CTLCTLTRADISIONALTRADISIONAL

NO. CTL TRADISONAL

1. Menyandarkan pada memori spasial (pemahaman makna)

Menyandarkan pada hapalan

2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuh-an siswa

Pemilihan informasi di-tentukan oleh guru

3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran

Siswa secara pasif menerima informasi

Page 4: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

NO.NO. CTLCTL TRADISONALTRADISONAL

4.4. Pembelajaran Pembelajaran dikaitkan dengan dikaitkan dengan kehidupan kehidupan nyata/-masalah nyata/-masalah yang disi-yang disi-mulasikanmulasikan

Pembelajaran Pembelajaran sangat abstrak dan sangat abstrak dan teoritisteoritis

5.5. Selalu Selalu mengkaitkan mengkaitkan informasi dengan informasi dengan pengetahuan pengetahuan yang telah yang telah dimiliki siswadimiliki siswa

Memberikan Memberikan tumpukan tumpukan informasi kepada informasi kepada siswa sampai siswa sampai saatnya diperlukansaatnya diperlukan

6.6. Cenderung Cenderung mengintegrasikamengintegrasikan beberapa n beberapa bidangbidang

Cenderung terfokus Cenderung terfokus pada satu bidang pada satu bidang (disiplin) tertentu(disiplin) tertentu

Page 5: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

NO. CTL TRADISONAL

7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)

Waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)

8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri

Perilaku dibangun atas kebiasaan

Page 6: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

NO. CTL TRADISONAL

9. Keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman

Keterampilan dikem-bangkan atas dasar latihan

10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri

Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor

11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tsb keliru dan merugikan

Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

Page 7: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

NO.NO. CTLCTL TRADISONALTRADISONAL

12.12. Perilaku baik berdasar-Perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsikkan motivasi intrinsik

Perilaku baik berdasar-Perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsikkan motivasi ekstrinsik

13.13. Pembelajaran terjadi di Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, berbagai tempat, konteks dan settingkonteks dan setting

Pembelajaran hanya Pembelajaran hanya terjadi dalam kelasterjadi dalam kelas

14.14. Hasil belajar diukur Hasil belajar diukur melalui penerapan melalui penerapan penilaian autentik.penilaian autentik.

Hasil belajar diukur Hasil belajar diukur melalui kegiatan melalui kegiatan akademik dalam bentuk akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.tes/ujian/ulangan.

Page 8: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

KOMPONEN CTLMembuat hubungan yang bermakna (making meaningful connections) antara sekolah dan konteks kehidupan nyata, sehingga siswa merasakan bahwa belajar penting untuk masa depannya.

Melakukan pekerjaan yang siginifikan (doing significant work). Pekerjaan yang memiliki suatu tujuan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, ikut serta dalam menentukan pilihan, dan menghasilkan produk.

Page 9: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Pembelajaran mandiri (self-regulated learning) yang membangun minat individual siswa untuk bekerja sendiri ataupun kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna dengan mengaitkan antara materi ajar dan konteks kehidupan sehari-hari.

Bekerjasama (collaborating) untuk membantu siswa bekerja secara efektif dalam kelompok, membantu mereka untuk mengerti bagaimana berkomunikasi/berinteraksi dengan yang lain dan dampak apa yang ditimbulkannya.

Page 10: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Berpikir kritis dan kreatif (Berpikir kritis dan kreatif (critical and critical and creative thingkingcreative thingking); siswa diwajibkan untuk ); siswa diwajibkan untuk memanfaatkan berpikir kritis dan memanfaatkan berpikir kritis dan kreatifnya dalam pengumpulan, analisikreatifnya dalam pengumpulan, analisiss dan sidan sinntesa data, memahami suatu tesa data, memahami suatu isu/fakta dan pemecahan masalah.isu/fakta dan pemecahan masalah.

Pendewasaan individu (Pendewasaan individu (nurturing nurturing individualindividual) dengan mengenalnya, ) dengan mengenalnya, memberikan perhatian, mempunyai memberikan perhatian, mempunyai harapan tinggi terhadap siswa dan harapan tinggi terhadap siswa dan memotivasinya.memotivasinya.

Page 11: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Pencapaian standar yang tinggi (Pencapaian standar yang tinggi (reaching high reaching high standardsstandards) melalui pengidentifikasian tujuan ) melalui pengidentifikasian tujuan dan memotivasi siswa untuk mencapainya.dan memotivasi siswa untuk mencapainya.

Menggunakan penilaian autentik (Menggunakan penilaian autentik (using using authentic assessmentauthentic assessment) yang menantang siswa ) yang menantang siswa agar dapat menggunakan informasi akademis agar dapat menggunakan informasi akademis baru dan keterampilannya kedalam situasi baru dan keterampilannya kedalam situasi nyata untuk tujuan yang signifikan.nyata untuk tujuan yang signifikan.

Page 12: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

PENDEKATAN CTLProblem-Based Learning, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar melalui berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah dalam rangka memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

Authentic Instruction, yaitu pendekatan pengajaran yang menperkenankan siswa untuk mempelajari konteks bermakna melalui pengembangan keterampilan berpikir dan pemecahan masalah yang penting di dalam konteks kehidupan nyata.

Page 13: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Inquiry-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi ke-sempatan untuk pembelajaran bermakna.

Project-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya (pengetahuan dan keterampilan baru), dan mengkulminasikannya dalam produk nyata.

Work-Based Learning; pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja.

Page 14: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Service Learning, yaitu pendekatan pembelajar-an yang menyajikan suatu penerapan praktis dari pengetahuan baru dan berbagai keterampilan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui proyek/tugas terstruktur dan kegiatan lainnya.

Cooperative Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam rangka memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Page 15: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

IMPLEMENTASI CTLIMPLEMENTASI CTL

Merencanakan pembelajaran sesuai dengan Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkem-bangan mental (perkem-bangan mental (developmentally developmentally appropriateappropriate) siswa. ) siswa.

Membentuk group belajar yang saling Membentuk group belajar yang saling tergantung (tergantung (interdependent learning groupsinterdependent learning groups).).

Mempertimbangan keragaman siswa (Mempertimbangan keragaman siswa (disversity disversity of studentsof students).).

Sesuai dengan Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswafaktor kebutuhan individual siswa, maka untuk , maka untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran dapat mengimplementasikan pembelajaran dan pengajaran kontekstual guru seharusnya;kontekstual guru seharusnya;

Page 16: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Menyediakan lingkungan yang mendukung pembe-Menyediakan lingkungan yang mendukung pembe-lajaran mandiri (lajaran mandiri (self-regulated learningself-regulated learning) dengan 3 ) dengan 3 karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, peng-karakteristik umumnya (kesadaran berpikir, peng-gunaan strategi dan motivasi berkelanjutan). gunaan strategi dan motivasi berkelanjutan).

Memperhatikan multi-intelegensi (Memperhatikan multi-intelegensi (multiple intelli-multiple intelli-gencesgences) siswa. ) siswa.

Menggunakan teknik bertanya (Menggunakan teknik bertanya (quesioningquesioning) yang ) yang meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir pemecahan masalah dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.tingkat tinggi.

Page 17: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna jika ia diberi kesempatan untuk bekerja, menemukan, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru (contructivism).

Memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).

Page 18: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Menciptakan masyarakat belajar (learning community) dengan membangun kerjasama antar siswa.

Memodelkan (modelling) sesuatu agar siswa dapat menirunya untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru.

Mengarahkan siswa untuk merefleksikan tentang apa yang sudah dipelajari.

Menerapkan penilaian autentik (authentic assessment).

Page 19: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

berkaitan dengan faktor peran guru, agar proses pengajaran kontekstual dapat lebih efektif, maka

guru seharusnya;

Mengkaji konsep atau teori (materi ajar) yang akan dipelajari oleh siswa.

Memahami latar belakang dan pengalaman hidup siswa melalui proses pengkajian secara seksama.

Mempelajari lingkungan sekolah dan tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih dan mengkaitkannya dengan konsep atau teori yang akan dibahas.

Page 20: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Merancang pengajaran dengan mengkaitkanMerancang pengajaran dengan mengkaitkan konsepkonsep atau atau teoriteori yang dipelajari dengan yang dipelajari dengan mempertimbangkan mempertimbangkan pengalaman pengalaman siswa dan siswa dan lingkungan kehidupannyalingkungan kehidupannya..

Melaksanakan pengajaran dengan selalu Melaksanakan pengajaran dengan selalu mendorong siswa untuk mendorong siswa untuk mengkaitkan apa yang mengkaitkan apa yang sedang dipelajarisedang dipelajari dengan dengan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan pengetahuan/pengalaman sebelumnya dan fenomena kehidupan sehari-harifenomena kehidupan sehari-hari, serta mendorong , serta mendorong siswa untuk siswa untuk membangun kesimpulanmembangun kesimpulan yang yang merupakan pemahaman siswa terhadap konsep merupakan pemahaman siswa terhadap konsep atau teori yang sedang dipelajarinya.atau teori yang sedang dipelajarinya.

Melakukan penilaian autentik (Melakukan penilaian autentik (authentic authentic assessmentassessment) yang memungkinkan siswa untuk ) yang memungkinkan siswa untuk menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman menunjukkan penguasaan tujuan dan pemahaman yang mendalam terhadap pembelajarannya, yang mendalam terhadap pembelajarannya, sekaligus pada saat yang bersamaan dapat sekaligus pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan dan menemukan cara untuk meningkatkan dan menemukan cara untuk peningkatan pengetahuannya.peningkatan pengetahuannya.

Page 21: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

PENILAIAN AUTENTIKPenilaian autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah.

Sekaligus, mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991).

Dalam hal ini adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di dalam praktek dunia nyata.

Page 22: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

TUJUAN PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian autentik bertujuan mengevaluasi kemampuan siswa dalam konteks dunia nyata. Dengan kata lain, siswa belajar bagaimana mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilannya ke dalam tugas-tugas yang autentik.

Melalui penilaian autentik ini, diharapkan ber-bagai informasi yang absah/benar dan akurat dapat terjaring berkaitan dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program pendidikan.

Page 23: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

STRATEGI PENILAIAN AUTENTIK

Penilaian kinerja (Performance assessment) yang dikembangkan untuk menguji kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan ke-terampilannya (apa yang mereka ketahui dan dapat dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu.

Observasi sistematik atau investigasi jangka pendek (System Observation – short investigation) yang ber-manfaat untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa.

Page 24: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Pertanyaan terbuka. Sama halnya observasi sistematik, ia memberikan stimulus dan bertanya kepada siswa untuk memberikan tanggapan (respond). Tanggapan ini dapat berupa, antara lain (i) suatu tulisan singkat atau jawaban lisan; (ii) suatu pemecahan matematik; (iii) suatu gambar; (iv) suatu diagram, chart atau grafik.

Portefolio (Portfolio) adalah koleksi/kumpulan dari berbagai ketrampilan, ide, minat dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu (Hart, 1994). Koleksi tersebut memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat.

Page 25: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Kajian/penilaian pribadi (self assessment)Siswa untuk mengevaluasi partisipasi, proses dan produk mereka. Pertanyaan evaluatif merupakan alat dasar dalam kajian pribadi.

Jurnal (Journal) merupakan suatu proses refleksi dimana siswa berpikir tentang proses belajar dan hasilnya, kemudian menuliskan ide-ide, minat dan pengalamannya. Dengan kata lain jurnal membantu siswa dalam mengorgani-sasikan cara berpikirnya dan menuangkannya secara eksplisit dalam bentuk gambar, tulisan dan bentuk lainnya.

Page 26: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

DIAGRAM SISTEM DUKUNGAN UNTUK PELAKSANAAN CTL

Pembelajaran Siswa

Dukungan Keorganisasian Sekolah

Dukungan Masyarakat

Pengajaran

Page 27: Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)

Seri Pembekalan Pengajaran Mikro

Di copy dari: Saliman, M.Pd. (Dosen UNY)