PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin...

172
i PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG TERINTEGRASI DENGAN SAP NETWEAVER (STUDI KASUS: PT KERETA API INDONESIA) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komputer Disusun oleh: Aditya Bayu Wardhana NIM: 135150201111130 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin...

Page 1: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

i

PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG TERINTEGRASI DENGAN SAP NETWEAVER (STUDI KASUS: PT KERETA API INDONESIA)

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komputer

Disusun oleh:

Aditya Bayu Wardhana

NIM: 135150201111130

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

ii

PENGESAHAN

PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG TERINTEGRASI DENGAN SAP NETWEAVER

(STUDI KASUS: PT KERETA API INDONESIA)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komputer

Disusun Oleh:

Aditya Bayu Wardhana NIM: 135150201111130

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus pada

14 Agustus 2017 Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I

Denny Sagita R., S.Kom, M.Kom NIP: 19851124 201504 1 001

Dosen Pembimbing II

Tri Astoto Kurniawan, S.T.,M.T.,Ph.D NIP: 19710518 200312 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Tri Astoto Kurniawan, S.T.,M.T.,Ph.D NIP: 19710518 200312 1 001

Page 3: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan

oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang

lain, kecuali yang secara tertulis disitasi dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-

unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah

saya peroleh (sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 25 ayat 2 dan

Pasal 70).

Malang, 14 Agustus 2017

Aditya Bayu Wardhana

NIM: 135150201111130

Page 4: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan

baik. Adapun skripsi yang saya buat ini yaitu berjudul “PEMBANGUNAN TALENT

MANAGEMENT SYSTEM YANG TERINTEGRASI DENGAN SAP NETWEAVER (STUDI

KASUS: PT KERETA API INDONESIA)”. Melalui pengantar ini, penulis hendak

mengucapkan terimakasih karena dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah

mendapat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan

ini penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya dalam hal apapun,

termasuk membiayai kuliah saya.

2. Bapak Denny Sagita R., S.Kom, M.Kom, dan Bapak Tri Astoto Kurniawan,

S.T.,M.T.,Ph.d selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang dengan sabar

mengarahkan, membina, dan membimbing saya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Didik Wardoyo S.E selaku Manager ERP HR PT. KAI Kantor Pusat,

yang mengarahkan dan membantu dalam penelitian skripsi ini.

4. PT. KAI Kantor Pusat Kota Bandung, yang telah menerima saya untuk

melakukan penelitian di tempatnya.

5. Rekan-rekan BCC (Basic Computing Community) yang telah memberikan

ilmu-ilmu baru selama perkuliahan.

6. Rekan-rekan BEM(Badan Eksekutif Mahasiswa) Fakultas Ilmu Komputer

2016/2017 yang telah mendukung saya dan memberikan ilmu-ilmu

organisasi kepada saya.

7. Rekan-rekan Kepanitiaan selama kuliah di Universitas Brawijaya Malang,

yang juga memberikan sebuah pengalaman berharga tentang sebuah

organisasi.

Page 5: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

v

8. Saudara Anggit Surya Gumilang dan Lilis Damayanti yang membantu, dan

menemani saya selama KKN di PT KAI dan akhirnya dapat melakukan

penelitian skripsi ini.

9. Teman-teman kontrakan Padepokan yang telah mendukung saya dalam

mengerjakan skripsi ini

Demi kesempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun. Dan harapan kami, skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Malang, 14 Agustus 2017

Penulis

[email protected]

Page 6: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

vi

ABSTRAK

Salah satu strategi yang diterapkan PT KAI dalam melakukan manajemen karyawan yaitu dengan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawannya. Penilaian kinerja karyawan ini penting untuk mengetahui hasil pencapaian kinerja yang telah dilakukan karyawan, sehingga diperoleh arah pengembangan karyawan yang jelas. PT KAI sudah memiliki sistem yang dapat menilai kinerja karyawannya, yaitu Performance Management System. Namun sistem tersebut masih dirasa belum mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut yaitu kesulitan dalam mempertahankan orang-orang terbaik dalam perusahaan. Serta akan kesulitan dalam proses rekrutmen calon karyawan yang berpotensi dan memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kompetisi antar perusahaan dan persediaan calon yang terbatas. Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, yaitu Talent Management System. PT KAI memiliki suatu aplikasi yang mendukung proses talent Management yaitu aplikasi SAP Netweaver (System Applications and Products). Hanya saja PT KAI belum menerapkannya pada aplikasi SAP yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh proses bisnis yang berbeda dan diperlukan biaya yang banyak untuk melakukan pengembangan lanjut pada aplikasi SAP Netweaver. Dalam mengembangkan Talent Management System dibutuhkan beberapa metode, diantaranya adalah Balanced Scorecard (BSC), Metode 360 Derajat, dan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). Serta dibutuhkan cara dalam mengintegrasikan data antara Talent Management System dengan aplikasi SAP Netweaver, yaitu dengan menggunakan SAP RFC (Remote Function Call). Sistem ini telah berhasil diuji dengan menggunakan metode white box testing pada pengujian unit dan pengujian integrasi serta black box testing pada pengujian validasi. Kata kunci: Talent Management System, BSC, Metode 360 Derajat, MBTI, SAP RFC

Page 7: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

vii

ABSTRACT

One of the strategies applied by PT KAI to manage the employee is to assess

their performances. This assessment is important to know the results of their

achievements, such that each employee gets a clear direction of his/her career

development. PT KAI already has a system that can assess the performance of their

employees, it is called Performance Management System. However the system still

has not been able to overcome the existing problems. These problems, the difficulty

in retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

new high quality employee. This is caused by the increasing competition of

intercompany and limited supplies of the talent. So we need system which can

overcome these problems, that is Talent Management System. PT KAI has an

application that supports Talent Management process, that is SAP Netweaver

(System Applications and Products). PT KAI has not applied it to such SAP

application. This is due to different business processes and requires high cost to do

further development on the SAP Netweaver application. Developing Talent

Management System requires several methods, including the Balanced Scorecard

(BSC), 360 Degree Assessment, and Myers-Briggs Type Indicator (MBTI). As well as

the required way to integrating data between Talent Management System with

SAP Netweaver application, that is by using SAP RFC (Remote Function Call). This

system has been successfully tested using white box testing technique for unit and

integration testings, and black box testing technique for validation testing.

Keywords: : Talent Management System, BSC, 360 Degree Assessment, MBTI, SAP

RFC

Page 8: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

viii

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ........................................................................................................... ii PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv ABSTRAK .................................................................................................................. vi ABSTRACT ............................................................................................................... vii DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xv BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3 1.3 Batasan Masalah ...................................................................................... 3 1.4 Tujuan ....................................................................................................... 3 1.5 Manfaat .................................................................................................... 3 1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 4

BAB 2 LANDASAN KEPUSTAKAAN ............................................................................ 5 2.1 Kajian Pustaka........................................................................................... 5 2.2 Talent Management System .................................................................... 9

2.2.1 Balanced scorecard (BSC) ................................................................ 10 2.2.2 Metode 360 Derajat ........................................................................ 11 2.2.3 Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) ............................................... 12

2.3 Pengembangan Perangkat Lunak ........................................................... 13 2.3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak ........................................ 13 2.3.2 Model Waterfall .............................................................................. 13 2.3.3 Pendekatan Berorientasi Objek ...................................................... 17 2.3.4 Pemodelan Berorientasi Objek ....................................................... 18

2.4 Teknologi Pengembangan Sistem .......................................................... 19 2.4.1 SAP (System Application and Product) ............................................ 19 2.4.2 SAP RFC (Remote Function Call) ...................................................... 20 2.4.3 Codeigniter ...................................................................................... 21

BAB 3 METODE PENELITIAN ...................................................................................23 3.1 Studi Literatur ......................................................................................... 23 3.2 Analisis Kebutuhan Sistem ..................................................................... 24 3.3 Perancangan Sistem ............................................................................... 25 3.4 Implementasi Sistem .............................................................................. 25 3.5 Pengujian Sistem .................................................................................... 26 3.6 Penarikan Kesimpulan ............................................................................ 27

BAB 4 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM ....................................................................28 4.1 Gambaran Umum Sistem ....................................................................... 28 4.2 Identifikasi Aktor .................................................................................... 28 4.3 Daftar Kebutuhan Fungsional ................................................................. 30 4.4 Pemodelan Kebutuhan ........................................................................... 40

Page 9: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

ix

4.4.1 Use case diagram ............................................................................ 40 4.4.2 Use Case Scenario ........................................................................... 42

4.5 Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan ................................................... 60 BAB 5 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ............................................61

5.1 Perancangan Sistem ............................................................................... 61 5.1.1 Pemodelan Sequence diagram ....................................................... 61 5.1.2 Pemodelan Class diagram ............................................................... 72 5.1.3 Perancangan Komponen ................................................................. 76 5.1.4 Perancangan Data ........................................................................... 83 5.1.5 Perancangan Antarmuka ................................................................. 90 5.1.6 Pembahasan Hasil Perancangan ................................................... 100

5.2 Implementasi Sistem ............................................................................ 100 5.2.1 Spesifikasi Sistem .......................................................................... 100 5.2.2 Batasan Implementasi ................................................................... 101 5.2.3 Implementasi Database ................................................................ 102 5.2.4 Implementasi Antarmuka ............................................................. 103 5.2.5 Pembahasan Hasil Implementasi .................................................. 107

BAB 6 PENGUJIAN SISTEM ...................................................................................108 6.1 Pengujian Unit ...................................................................................... 108

6.1.1 Pengujian Unit Klas Metode360 Untuk Operasi IsiKuesioner() .... 108 6.1.2 Pengujian Unit Klas BSC Untuk Operasi Assign_KPI() ................... 110 6.1.3 Pengujian Unit Klas Talentpoolmodel Untuk Operasi Update_Tpindex() ........................................................................................ 112

6.2 Pengujian Integrasi ............................................................................... 115 6.2.1 Operasi Synchronize_Employee_To_SAP() ................................... 116 6.2.2 Operasi Add_data_test() ............................................................... 123 6.2.3 Operasi Login() .............................................................................. 126

6.3 Pengujian Validasi ................................................................................. 128 6.3.1 Pengujian Validasi Login ................................................................ 129 6.3.2 Pengujian Validasi Logout ............................................................. 130 6.3.3 Pengujian Validasi Melihat profil .................................................. 130 6.3.4 Pengujian Validasi Melihat Grafik Talent pool pribadi .................. 131 6.3.5 Pengujian Validasi Ganti Password ............................................... 131 6.3.6 Pengujian Validasi Melihat Penilaian Kompetensi Pribadi ........... 133 6.3.7 Pengujian Validasi Melihat Penilaian Kompetensi Seluruh Karyawan 133 6.3.8 Pengujian Validasi Menghapus Data Penilaian Kompetensi ......... 133 6.3.9 Pengujian Validasi Melihat data Kuesioner kompetensi .............. 134 6.3.10 Pengujian Validasi mengubah data kuesioner kompetensi .......... 134 6.3.11 Pengujian Validasi Mengisi Kuesioner Kompetensi ...................... 134 6.3.12 Pengujian Validasi Menilai Kompetensi ........................................ 135 6.3.13 Pengujian Validasi memasukkan nilai KPI ..................................... 135 6.3.14 Pengujian Validasi Menetapkan Nilai KPI ..................................... 136 6.3.15 Pengujian Validasi Membatalkan Penetapan Nilai KPI ................. 136 6.3.16 Pengujian Validasi Menetapkan Target Nilai KPI .......................... 137

Page 10: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

x

6.3.17 Pengujian Validasi Menyetujui KPI ................................................ 137 6.3.18 Pengujian Validasi Membatalkan Persetujuan KPI ....................... 138 6.3.19 Pengujian Validasi Menyimpan Persetujuan KPI Sementara ........ 138 6.3.20 Pengujian Validasi Membuat KPI Individu .................................... 139 6.3.21 Pengujian Validasi Melihat Daftar KPI Individu ............................. 139 6.3.22 Pengujian Validasi Mengubah KPI Individu ................................... 139 6.3.23 Pengujian Validasi Menghapus KPI Individu ................................. 140 6.3.24 Pengujian Validasi Membuat KPI Unit .......................................... 140 6.3.25 Pengujian Validasi Melihat Daftar KPI Unit ................................... 141 6.3.26 Pengujian Validasi Mengubah KPI Unit ......................................... 141 6.3.27 Pengujian Validasi Menghapus KPI Unit ....................................... 142 6.3.28 Pengujian Validasi Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan 142 6.3.29 Pengujian Validasi Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan 143 6.3.30 Pengujian Validasi Melihat Data Penilaian Kinerja Diri Sendiri .... 143 6.3.31 Pengujian Validasi Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI ......... 143 6.3.32 Pengujian Validasi mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI .... 144 6.3.33 Pengujian Validasi Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI .................... 144 6.3.34 Pengujian Validasi Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI ............. 145 6.3.35 Pengujian Validasi Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI Diri Sendiri . 145 6.3.36 Pengujian Validasi Melakukan Tes Psikologi MBTI ....................... 145 6.3.37 Pengujian Validasi Menilai Hasil Tes Psikologi MBTI .................... 146 6.3.38 Pengujian Validasi Melihat Data Pada Master Data ..................... 147 6.3.39 Pengujian Validasi Menambah Data Pada Master Data ............... 147 6.3.40 Pengujian Validasi Mengubah Data Pada Master Data ................ 147 6.3.41 Pengujian Validasi Menghapus Data Pada Master Data ............... 148 6.3.42 Pengujian Validasi Sinkron Data ke SAP ........................................ 148 6.3.43 Pengujian Validasi Sinkron Data dari SAP ..................................... 149 6.3.44 Pengujian Validasi Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan 151 6.3.45 Pengujian Validasi Melihat Tabel Seluruh Penilaian ..................... 151 6.3.46 Pengujian Validasi Melihat Dashboard ......................................... 151 6.3.47 Pengujian Validasi Mengubah Previlege User ............................... 152

6.4 Pembahasan Hasil Pengujian................................................................ 152 BAB 7 PENUTUP ...................................................................................................153

7.1 Kesimpulan ........................................................................................... 153 7.2 Saran ..................................................................................................... 153

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................155 LAMPIRAN A HASIL WAWANCARA.......................................................................157

Page 11: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kajian Pustaka ......................................................................................... 7

Tabel 4.1 Identifikasi Aktor ................................................................................... 29

Tabel 4.2 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional dan Pemetaan Nama Use Case ....... 30

Tabel 4.3 Use Case Scenario Login ........................................................................ 43

Tabel 4.4 Use Case Scenario Logout...................................................................... 43

Tabel 4.5 Use Case Scenario Melihat Profil ........................................................... 43

Tabel 4.6 Use Case Scenario Melihat Grafik Talent Pool Pribadi .......................... 44

Tabel 4.7 Use Case Scenario Ganti Password........................................................ 44

Tabel 4.8 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi Pribadi ........... 44

Tabel 4.9 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi Seluruh

Karyawan ............................................................................................................... 45

Tabel 4.10 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi ...................... 45

Tabel 4.11 Use Case Scenario Melihat Data Kuesioner Kompetensi .................... 45

Tabel 4.12 Use Case Scenario Mengubah Data Kuesioner Kompetensi ............... 46

Tabel 4.13 Use Case Scenario Mengisi Kuesioner Kompetensi ............................ 46

Tabel 4.14 Use Case Scenario Menilai Kompetensi .............................................. 47

Tabel 4.15 Use Case Scenario Memasukkan Nilai KPI ........................................... 47

Tabel 4.16 Use Case Scenario Menetapkan KPI .................................................... 47

Tabel 4.17 Use Case Scenario Membatalkan Penetapan KPI ................................ 48

Tabel 4.18 Use Case Scenario Menetapkan Target KPI ......................................... 48

Tabel 4.19 Use Case Scenario Menyetujui KPI ...................................................... 49

Tabel 4.20 Use Case Scenario Membatalkan Persetujuan KPI .............................. 49

Tabel 4.21 Use Case Scenario Menyimpan Persetujuan Sementara KPI .............. 50

Tabel 4.22 Use Case Scenario Membuat KPI Individu ........................................... 50

Tabel 4.23 Use Case Scenario Melihat Daftar KPI Individu ................................... 51

Tabel 4.24 Use Case Scenario Mengubah KPI Individu ......................................... 51

Tabel 4.25 Use Case Scenario Menghapus KPI Individu........................................ 51

Tabel 4.26 Use Case Scenario Membuat KPI Unit ................................................. 52

Tabel 4.27 Use Case Scenario Melihat Data KPI Unit ............................................ 52

Tabel 4.28 Use Case Scenario Mengubah KPI Unit ............................................... 52

Tabel 4.29 Use Case Scenario Menghapus KPI Unit .............................................. 53

Tabel 4.30 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan 53

Tabel 4.31 Use Case Scenario Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan ...... 53

Tabel 4.32 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kinerja Pribadi ................. 54

Tabel 4.33 Use Case Scenario Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI ................ 54

Tabel 4.34 Use Case Scenario Mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI ........... 54

Tabel 4.35 Use Case Scenario Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI .......................... 55

Tabel 4.36 Use Case Scenario Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI .................... 55

Tabel 4.37 Use Case Scenario Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI Diri Sendiri ........ 56

Page 12: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

xii

Tabel 4.38 Use Case Scenario Melakukan Tes Psikologi MBTI .............................. 56

Tabel 4.39 Use Case Scenario Menilai Hasil Tes MBTI .......................................... 56

Tabel 4.40 Use Case Scenario Melihat Data Pada Master Data ............................ 57

Tabel 4.41 Use Case Scenario Menambahkan Data Pada Master Data ................ 57

Tabel 4.42 Use Case Scenario Mengubah Data Pada Master Data ....................... 57

Tabel 4.43 Use Case Scenario Menghapus Data Pada Master Data ..................... 58

Tabel 4.44 Use Case Scenario Sinkron Data ke SAP .............................................. 58

Tabel 4.45 Use Case Scenario Sinkron Data ke SAP .............................................. 58

Tabel 4.46 Use Case Scenario Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan ...... 59

Tabel 4.47 Use Case Scenario Melihat Tabel Penilaian Seluruh Karyawan .......... 59

Tabel 4.48 Use Case Scenario Melihat Dashboard................................................ 59

Tabel 4.49 Use Case Scenario Mengubah Previlege User ..................................... 60

Tabel 5.1 Struktur Tabel Hrm_Employee .............................................................. 86

Tabel 5.2 Struktur Tabel Hrm_Competency ......................................................... 86

Tabel 5.3 Struktur Tabel Hrm_Performancy ......................................................... 87

Tabel 5.4 Struktur Tabel Hrm_Talentpool ............................................................ 87

Tabel 5.5 Struktur Tabel Mbti_Test ...................................................................... 87

Tabel 5.6 Penjelasan Antarmuka Profil Karyawan ................................................ 90

Tabel 5.7 Penjelasan Antarmuka Dashboard Grafik Talentpool Seluruh Karyawan

............................................................................................................................... 92

Tabel 5.8 Penjelasan Antarmuka Master Data Admin .......................................... 94

Tabel 5.9 Penjelasan Antarmuka Penilaian Kompetensi ...................................... 95

Tabel 5.10 Penjelasan Antarmuka Tes Psikologi MBTI ......................................... 97

Tabel 5.11 Penjelasan Antarmuka Penetapan KPI ................................................ 98

Tabel 5.12 Spesifikasi Perangkat Keras ............................................................... 100

Tabel 5.13 Spesifikasi Perangkat Lunak .............................................................. 101

Tabel 5.14 Spesifikasi Sistem Operasi ................................................................. 101

Tabel 6.1 Hasil Pengujian Unit Klas Metode360 Untuk Operasi Isikuesioner() .. 109

Tabel 6.2 Hasil Pengujian Unit Klas BSC Untuk Operasi Assign_KPI() ................. 111

Tabel 6.3 Hasil Pengujian Unit Klas Talentpoolmodel Untuk Operasi

Update_Tpindex() ............................................................................................... 114

Tabel 6.4 Hasil Pengujian Integrasi Klas Masterdata Dengan Klas Sapconnection

Pada Operasi Synchronize_Employee_To_Sap() ................................................ 119

Tabel 6.5 Hasil Pengujian Integrasi Klas Mbti Dengan Klas Mbtimodel Pada

Operasi Add_Data_Test() .................................................................................... 125

Tabel 6.6 Hasil Pengujian Integrasi Klas Web Dengan Klas Employeemodel Pada

Operasi Login() .................................................................................................... 127

Tabel 6.7 Kasus Uji Berhasil Login Sebagai Admin .............................................. 129

Tabel 6.8 Kasus Uji Berhasil Login Sebagai Hr ..................................................... 129

Tabel 6.9 Kasus Uji Berhasil Login Sebagai Karyawan......................................... 129

Tabel 6.10 Kasus Uji Gagal Login ......................................................................... 130

Tabel 6.11 Kasus Uji Logout ................................................................................ 130

Page 13: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

xiii

Tabel 6.12 Kasus Uji Melihat Profil Admin Dan Hr .............................................. 131

Tabel 6.13 Kasus Uji Melihat Grafik Talent Pool Pribadi ..................................... 131

Tabel 6.14 Kasus Uji Berhasil Ganti Password .................................................... 131

Tabel 6.15 Kasus Uji Gagal Ganti Password - 1 ................................................... 132

Tabel 6.16 Kasus Uji Gagal Ganti Password - 2 ................................................... 132

Tabel 6.17 Kasus Uji Melihat Penilain Kompetensi Pribadi ................................ 133

Tabel 6.18 Kasus Uji Melihat Penilain Kompetensi Seluruh Karyawan .............. 133

Tabel 6.19 Kasus Uji Menghapus Data Penilaian Kompetensi ............................ 133

Tabel 6.20 Kasus Uji Melihat Data Kuesioner Kompetensi ................................. 134

Tabel 6.21 Kasus Uji Mengubah Data Kuesioner Kompetensi ............................ 134

Tabel 6.22 Kasus Uji Mengisi Kuesioner Kompetensi ......................................... 135

Tabel 6.23 Kasus Uji Menilai Kompetensi ........................................................... 135

Tabel 6.24 Kasus Uji Memasukkan Nilai KPI ....................................................... 135

Tabel 6.25 Kasus Uji Menetapkan Nilai KPI ......................................................... 136

Tabel 6.26 Kasus Uji Membatalkan Penetapan Nilai KPI .................................... 136

Tabel 6.27 Kasus Uji Menetapkan Target Nilai KPI ............................................. 137

Tabel 6.28 Kasus Uji Menyetujui KPI ................................................................... 137

Tabel 6.29 Kasus Uji Membatalkan Persetujuan KPI .......................................... 138

Tabel 6.30 Kasus Uji Menyimpan Persetujuan KPI Sementara ........................... 138

Tabel 6.31 Kasus Uji Membuat KPI Individu ....................................................... 139

Tabel 6.32 Kasus Uji Melihat Daftar KPI Individu ................................................ 139

Tabel 6.33 Kasus Uji Mengubah KPI Individu ...................................................... 140

Tabel 6.34 Kasus Uji Menghapus KPI Individu .................................................... 140

Tabel 6.35 Kasus Uji Membuat KPI Unit.............................................................. 140

Tabel 6.36 Kasus Uji Melihat Daftar kpi unit ....................................................... 141

Tabel 6.37 Kasus Uji Mengubah KPI Unit ............................................................ 141

Tabel 6.38 Kasus Uji Menghapus KPI Unit .......................................................... 142

Tabel 6.39 Kasus Uji Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan ............ 142

Tabel 6.40 Kasus Uji Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan ................... 143

Tabel 6.41 Kasus Uji Melihat Data Penilaian Kinerja Diri Sendiri........................ 143

Tabel 6.42 Kasus Uji Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI ............................ 143

Tabel 6.43 Kasus Uji Mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI ....................... 144

Tabel 6.44 Kasus Uji Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI ....................................... 144

Tabel 6.45 Kasus Uji Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI................................. 145

Tabel 6.46 Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI diri sendiri ....................... 145

Tabel 6.47 Kasus Uji Berhasil Melakukan Tes Psikologi MBTI............................. 145

Tabel 6.48 Kasus Uji Gagal Melakukan Tes Psikologi MBTI ................................ 146

Tabel 6.49 Kasus Uji Berhasil Menilai Hasil Tes Psikologi MBTI Sebelum Waktu

Habis .................................................................................................................... 146

Tabel 6.50 Kasus Uji Berhasil Menilai Hasil Tes Psikologi MBTI Saat Waktu Habis

............................................................................................................................. 146

Tabel 6.51 Kasus Uji Melihat Data Pada Master Data ........................................ 147

Page 14: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

xiv

Tabel 6.52 Kasus Uji Menambah Data Pada Master Data .................................. 147

Tabel 6.53 Kasus Uji Mengubah Data Pada Master Data ................................... 148

Tabel 6.54 Kasus Uji Menghapus Data Pada Master Data .................................. 148

Tabel 6.55 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Ke Sap Secara Manual .................... 148

Tabel 6.56 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Ke Sap Secara Otomatis ................. 149

Tabel 6.57 Kasus Uji Gagal Sinkron Data Ke SAP ................................................ 149

Tabel 6.58 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Dari SAP Secara Manual ................. 150

Tabel 6.59 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Dari SAP Secara Otomatis .............. 150

Tabel 6.60 Kasus Uji Gagal Sinkron Data Dari SAP .............................................. 150

Tabel 6.61 Kasus Uji Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan ................... 151

Tabel 6.62 Kasus Uji Melihat Tabel Seluruh Penilian .......................................... 151

Tabel 6.63 Kasus Uji Melihat Dashboard ............................................................ 151

Tabel 6.64 Kasus Uji Mengubah Previlege User .................................................. 152

Page 15: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Waterfall Model ................................................................................ 14

Gambar 2.2 Kolaborasi Komponen MVC .............................................................. 22

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian .................................................. 23

Gambar 4.1 Use Case Diagram Pada Aktor Karyawan .......................................... 41

Gambar 4.2 Use Case Diagram Pada Aktor Manajemen SDM Dan Admin .......... 42

Gambar 5.1 Sequence Diagram Melihat Profil ..................................................... 61

Gambar 5.2 Sequence Diagram Menilai Kompetensi ........................................... 62

Gambar 5.3 Sequence Diagram Memasukkan Nilai Kpi........................................ 63

Gambar 5.4 Sequence Diagram Menetapkan Kpi ................................................. 64

Gambar 5.5 Sequence Diagram Menetapkan Target Kpi ..................................... 65

Gambar 5.6 Sequence Diagram Menyetujui KPI ................................................... 66

Gambar 5.7 Sequence Diagram Menyimpan Persetujuan Sementara KPI ........... 67

Gambar 5.8 Sequence Diagram Menilai Hasil Tes MBTI ....................................... 68

Gambar 5.9 Sequence Diagram Membuat KPI Unit .............................................. 69

Gambar 5.10 Sequence Diagram Sinkron Data ke SAP ......................................... 70

Gambar 5.11 Sequence Diagram Mengubah Previlege User ................................ 71

Gambar 5.12 Sequence Diagram Melihat Dashboard .......................................... 72

Gambar 5.13 Class Diagram Perancangan Umum ................................................ 73

Gambar 5.14 Class Diagram Pada Controller ........................................................ 74

Gambar 5.15 Class Diagram Pada Model ............................................................. 75

Gambar 5.16 Class Diagram Pada Library SAP RFC .............................................. 76

Gambar 5.17 Perancangan ERD Bagian 1 ............................................................. 83

Gambar 5.18 Perancangan ERD Bagian 2 ............................................................. 83

Gambar 5.19 Perancangan ERD Bagian 3 ............................................................. 84

Gambar 5.20 Perancangan ERD Bagian 4 ............................................................. 84

Gambar 5.21 Perancangan Physical Data Model (PDM) ...................................... 85

Gambar 5.22 Perancangan Antarmuka Profil Karyawan ...................................... 90

Gambar 5.23 Perancangan Antarmuka Dashboard Grafik Talentpool Seluruh

Karyawan ............................................................................................................... 92

Gambar 5.24 Perancangan Antarmuka Master Data Admin ................................ 93

Gambar 5.25 Perancangan Antarmuka Penilaian Kompetensi ............................. 95

Gambar 5.26 Perancangan Antarmuka Tes Psikologi MBTI .................................. 97

Gambar 5.27 Perancangan Antarmuka Penetapan KPI ........................................ 98

Gambar 5.28 Implementasi Database ................................................................ 102

Gambar 5.29 Implementasi Antarmuka Profil Karyawan ................................... 103

Gambar 5.30 Implemetasi Antarmuka Dashboard Grafik Talentpool Seluruh

Karyawan ............................................................................................................. 104

Gambar 5.31 Implemetasi Antarmuka Master Data Admin .............................. 105

Gambar 5.32 Implementasi Antarmuka Tes Psikologi MBTI............................... 105

Page 16: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

xvi

Gambar 5.33 Implementasi Antarmuka Penilaian Kompetensi.......................... 106

Gambar 5.34 Implemetasi Antarmuka Penetapan KPI ....................................... 107

Page 17: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiap perusahaan memiliki strategi-strategi yang berbeda dalam melakukan manajemen karyawannya, tidak terkecuali pada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Salah satu strategi yang diterapkan PT KAI dalam melakukan manajemen karyawannya yaitu dengan melakukan penilaian terhadap kinerja karyawannya. Penilaian kinerja karyawan ini penting untuk mengetahui hasil pencapaian kinerja yang telah dilakukan oleh karyawan, sehingga diperoleh arah pengembangan karyawan yang jelas. PT KAI sudah mempunyai sistem dalam melakukan penilaian kinerja karyawannya. Sistem tersebut sudah menerapkan metode Balanced Scorecard (BSC). Sistemnya dinamakan Performance Management System. Hanya saja sistem tersebut masih menggunakan aplikasi pihak ketiga yaitu smartsheet google. Dimana sistem tersebut masih mempunyai kekurangan seperti integrasi data antar aplikasi.

Dari sistem yang sudah ada tersebut masih dirasa belum mampu mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada. Dari hasil wawancara dengan pihak PT KAI (Lampiran A), PT KAI memprediksi akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan orang-orang terbaiknya. Serta akan kesulitan dalam proses rekrutmen calon karyawan yang berpotensi dan memiliki kemampuan yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kompetisi antar perusahaan dan persediaan calon yang terbatas. Sehingga diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Sistem tersebut dinamakan Talent Management System.

Menurut Pella (2011), Talent Management merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa posisi-posisi kunci dalam perusahaan dapat diisi oleh karyawan internal terlebih dahulu. Selain itu, memantapkan suatu kelompok pusat pengembangan talenta yang terdiri atas sekumpulan sumber daya manusia (SDM) perusahaaan yang memiliki keterampilan tinggi dan berkualifikasi. Karyawan yang berkualifikasi dan berketerampilan tinggi tersebut dipilih dan dimasukkan ke dalam suatu program pengembangan talenta yaitu talent pool. Talent pool ini bertujuan untuk memastikan karyawan yang berpotensi diberikan perlakuan berupa pendidikan, pelatihan, dan eksposur pengalaman kerja yang sesuai.

PT KAI memiliki suatu aplikasi yang digunakan untuk menjalankan proses bisnisnya, yaitu aplikasi SAP Netweaver (System Applications and Products). Aplikasi SAP Netweaver sendiri terdapat beberapa komponen yang mendukung dalam proses Talent Management yang terletak pada SAP ERP HCM (Human Capital Management) (Haßmann, 2010). Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah E-Recruiting, SAP Learning Solution, Appraisal and Objectives, Talent Development, dan Enterprise Compensation Management. Hanya saja PT KAI belum menerapkan komponen-komponen tersebut pada aplikasi SAP yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh proses bisnis yang berbeda dan diperlukan

Page 18: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

2

biaya yang banyak untuk melakukan pengembangan lanjut pada aplikasi SAP Netweaver. Dalam pembangunan Talent Management System yang berfokus pada penilaian karyawan termasuk ke dalam salah satu komponen dari proses Talent Management yang dimaksud, yaitu Appraisal and Objectives. Proses ini memungkinkan membuat suatu penilaian terhadap karyawan perusahaan yang dapat dirancang secara fleksibel (Haßmann, 2010).

Dalam mengembangkan Talent Management System, diperlukan metode-metode yang bisa menjadi acuan penilaian dalam talent pool. Salah satu metodenya harus menggunakan metode yang sudah ada saat ini yaitu BSC. Metode ini digunakan untuk menilai kinerja karyawan itu sendiri. Metode BSC digunakan karena BSC merupakan sarana komunikasi yang tepat dalam menjelaskan visi, misi, dan strategi perusahaan yang diterjemahkan dari tingkat manajemen puncak sampai level bawah perusahaan. Kemudian digunakan metode 360 derajat yang digunakan untuk menilai kompetensi karyawan. Metode ini digunakan karena metode ini lebih objektif dalam menilai kemampuan seorang karyawan. Selain itu metode 360 derajat juga digunakan untuk memperoleh talenta yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan di masa mendatang (Ratnaningsih, 2011). Selain dua metode tersebut digunakan juga tes psikologi MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) yang digunakan untuk mengetahui kendala-kendala yang di alami oleh karyawan.

Selain memerlukan metode-metode diatas, juga diperlukan suatu cara dalam mengintegrasikan Talent Management System dengan aplikasi SAP Netweaver. Integrasi ini bertujuan untuk menghubungkan dan menyelaraskan data antar kedua aplikasi. Karena data yang digunakan untuk Talent Management System bersumber dari aplikasi SAP. Dalam mengintegrasikannya dibutuhkan sebuah penghubung antara keduanya. Penghubung yang akan digunakan yaitu SAP RFC (Remote Function Call). SAP RFC merupakan interface protocol yang disediakan oleh SAP untuk melakukan proses komunikasi, pengiriman parameter, dan penanganan error untuk mempermudah programmer dalam melakukan pengkodean antar sistem(Cao, 2010). RFC akan terhubung dengan SAP ABAP (Advance Business Application Programming) serta software pihak ketiga dalam hal ini bisa dibuat melalui bahasa pemrograman lain seperti PHP, Java, C, C++, dll. Data-data yang ada pada basis data SAP akan diintegrasikan dengan cara membuat function module pada SAP yang akan dipanggil oleh SAP RFC.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, peneliti mengambil judul “Pembangunan Talent Management System Yang Terintegrasi Dengan SAP Netweaver (Studi Kasus: PT Kereta Api Indonesia)”. Dari penelitian ini diharapkan Talent Management System pada PT Kereta Api Indonesia yang dibuat dapat mengetahui hasil dari pencapaian kinerja dan kompetensi, serta kendala-kendala yang dimiliki karyawan. Selain itu juga dapat membantu perusahaan dalam mengambil tindakan-tidakan untuk melakukan pengembangan karyawan secara tepat.

Page 19: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka didapat rumusan masalah yang meliputi: 1. Apa saja kebutuhan dalam mengembangkan Talent Management System

yang terintegrasi dengan SAP NetWeaver? 2. Bagaimana perancangan dan implementasi Talent Management System yang

terintegrasi dengan aplikasi SAP NetWeaver berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya?

3. Bagaimana pengujian berhasil menjawab dan memenuhi kebutuhan dan perancangan sistem yang dibangun?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada pembangunan Talent Management System PT KAI yang terintegrasi SAP Netweaver ini adalah sebagai berikut:

1. Studi kasus yang diambil adalah berasal dari sistem yang sudah ada di PT. Kereta Api Indonesia, yaitu performance Management system yang masih menggunakan aplikasi smartsheet Google.

2. Pengelolaan data karyawan hanya berupa sampel atau bukan seluruh data karyawan PT KAI karena jumlahnya yang sangat banyak dan bersifat rahasia bagi PT KAI.

3. Dalam proses pengembangan Talent Management System, server aplikasi SAP Netweaver yang digunakan adalah aplikasi SAP IDES (International Demo and Education System) karena sangat cocok digunakan dalam proses pembelajaran dan training. SAP sendiri merupakan aplikasi berbayar dan untuk membuat user di SAP juga diharuskan membayarkan biaya.

4. Sistem yang dibangun ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, ABAP JavaScript, dan Framework Codeigniter.

5. Sistem menggunakan database MySQL dan Table Builder SAP (kode: SE11) 6. Pembangunan sistem dilakukan dari analisis kebutuhan, perancangan,

implementasi, hingga pengujian.

1.4 Tujuan

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya, maka tujuan dari Pembangunan Talent Management System yang terintegrasi dengan SAP Netweaver adalah untuk membuat sistem yang dapat mengetahui hasil dari pencapaian kinerja dan kompetensi, serta kendala-kendala yang dimiliki karyawan. Selain itu juga dapat membantu pihak perusahaan dalam mengambil tindakan-tidakan untuk melakukan pengembangan karyawan secara tepat.

1.5 Manfaat

Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Membantu untuk memudahkan dalam melakukan penilaian karyawan

Page 20: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

4

2. Membantu dalam mengintegrasikan data Talent Management System dengan SAP Netweaver

3. Menjadi referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dalam hal penilaian karyawan selanjutnya.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penyusunan proposal skripsi ini terdiri atas:

BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang dalam membangun aplikasi Talent Management System yang terintegrasi dengan SAP Netweaver, rumusan masalah penelitian, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan proposal. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang penjelasan teori-teori sebagai referensi dalam pembuatan aplikasi seperti Talent Management System, BSC, metode 360 derajat, MBTI, model pengembangan perangkat lunak waterfall, pendekatan berorientasi objek, SAP, SAP RFC, dan framework Codeigniter. BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang susunan penelitian untuk menganalisis kebutuhan, merancang, dan membangun aplikasi Talent Management System yang Terintegrasi dengan SAP serta langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penulisan skripsi. BAB 4 : ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM Bab ini membahas tentang proses analisis kebutuhan dan perancangan sistem yang akan diterapkan dalam aplikasi Talent Management System yang Terintegrasi dengan SAP. Seperti identifikasi aktor, kebutuhan fungsional, dan pemodelan kebutuhan BAB 5 : PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini membahas tentang proses perancangan dan menjelaskan hasil implementasi sistem yang akan diterapkan dalam aplikasi Talent Management System Terintegrasi dengan SAP Netweaver. Dalam proses perancangan sistem terdapat pemodelan sequence diagram, pemodelan class diagram, perancangan komponen, perancangan data, dan perancangan antarmuka. Sedangkan implementasi sistem terdapat spesifikasi sistem, implementasi data, dan implementasi antarmuka. BAB 6 : PENGUJIAN SISTEM Bab ini menjelaskan proses pengujian unit, pengujian integrasi, dan pengujian validasi pada sistem yang dibangun. BAB 7 : PENUTUP Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini sesuai dengan analisis kebutuhan sistem, perancangan dan implementasi sistem, dan pengujian sistem, serta saran yang bisa digunakan untuk pengembangan yang lebih lanjut.

Page 21: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

5

BAB 2 LANDASAN KEPUSTAKAAN

Landasan kepustakaan terdiri dari kajian pustaka dan dasar teori. Kajian pustaka adalah pembahasan tentang penelitian yang sudah dilakukan dan yang akan diusulkan. Dasar teori adalah pembahasan tentang teori yang diperlukan untuk perencanaan aplikasi. Dasar Teori yang dibahas diantaranya adalah Talent Management System beserta metode yang digunakan di dalamnya seperti BSC, 360 derajat,MBTI. Kemudian teori tentang pengembangan perangkat lunak, seperti model pengembangan waterfall, dan pendekatan berorientasi objek. Setelah itu membahas mengenai teknologi dalam mengembangkan sistem ini yaitu SAP, SAP RFC, framework CodeIgniter.

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini memuat penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dipaparkan mengenai penggunaan Talent Management. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Ratnaningsih, Ika Zenita (2011) yang berjudul “Metode Umpan Balik 360 Derajat Untuk Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Talent Management System”. Penelitian ini fokus terhadap metode umpan balik 360 derajat dalam rangka pengembangan kemampuan kepemimpinan dalam talent Management. Umpan balik 360 derajat dapat digunakan untuk tujuan pengembangan, penilaian, seleksi dan memfasilitasi perubahan organisasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa program pengembangan talenta dapat memanfaatkan metode ini pada tahapan pengembangan dan pembelajaran. Sehingga pada akhir program akan diperoleh talenta yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan di masa mendatang.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Rachmawati, Meida (2012) yang berjudul “Strategi Untuk Menerapkan Talent Management (Manajemen Talenta) Dalam Perusahaan”. Penelitian ini berfokus pada perusahaan software dalam menghadapi persaingan talenta. Penelitian ini mengacu pada survei dari 112 perusahaan untuk mencari tahu bagaimana strategi manajemen talenta dapat mempengaruhi performa perusahaan. Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data menggunakan metode kuisioner yang berkaitan dengan manajemen talenta dan isu-isu di dalamnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen talenta di perusahaan software menjadikan keuntungan nonfinansial menjadi meningkat, seperti daya tarik perusahaan dan motivasi kinerja karyawan yang meningkat pesat.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Sukoco & Fadillah (2016) yang berjudul “The Analysis of Talent Management Strategy Using Organizational Competency Approach In PT Pindad (Persero) Bandung City”. Penelitian ini membahas mengenai bagaimana memenangkan perang talenta (talent war) dalam dunia manajemen. Salah satu untuk memenangkan talent war ini adalah dengan

Page 22: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

6

manajemen talenta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan perusahaan telah mampu menyelaraskan strategi manajemen talenta dengan strategi bisnis, menciptakan assessment 360o, mengembangkan talent mindset, namun pendekatan kompetensi generasional belum dilakukan secara terstruktur dan cenderung masih bersifat parsial.

Penelitian keempat dilakukan oleh Nisa, Ridha C. et al. (2016) yang berjudul “Pengaruh Manajemen Talenta Dan Manajemen Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan” yang studi kasusnya adalah pada Karyawan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi penerapan manajemen talenta, manajemen pengetahuan, dan kinerja karyawan, serta menganalisis dan menjelaskan pengaruh antar variabel secara bersama-sama maupun secara parsial. Penelitian ini termasuk jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel yang menggunakan teknik proportional random sampling, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan ketika diuji secara bersama-sama, namun berpengaruh tidak signifikan ketika diuji secara parsial. Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan manajemen talenta dan manajemen pengetahuan pada perusahaan tersebut telah berjalan dengan sangat baik.

Dari beberapa penelitian Talent Management System tersebut, ada beberapa persamaan dan perbedaan dengan Talent Management System yang akan dibangun kali ini. Persamaan-persamaannya antara lain manajemen talenta sebagai penilaian kinerja dan kompetensi karyawan, penggunaan metode 360 derajat, dan latar belakang untuk membangun Talent Management System agar karyawan dapat bersaing dengan karyawan dari perusahaan lain. Sedangkan perbedaannya adalah metode yang digunakan pada Talent Management System yang akan dibangun seperti BSC untuk peniaian kinerja dan MBTI untuk membantu mengetahui kendala-kendala yang dialami oleh karyawan. Hal inilah yang tidak ada dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Selain itu ada perbedaan lainnya yang belum ada dari penelitian-penelitian tersebut yaitu penggunaan SAP dalam melakukan integrasi data Talent Management System perusahaan.

Page 23: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

7

Tabel 2.1 Kajian Pustaka

No. Judul Objek (Input) Metode (Proses) Hasil

1 Metode Umpan Balik 360 Derajat Untuk Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Talent Management System. (Ratnaningsih, 2011)

Penerapan Metode 360 derajat

Studi kualitatif mengenai metode umpan balik 360 derajat dalam talent Management

Penelitian ini menyimpulkan bahwa program pengembangan talenta dapat memanfaatkan metode 360 derajat pada tahapan pengembangan dan pembelajaran. Sehingga pada akhir program akan diperoleh talenta yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan di masa mendatang.

2 Strategi Untuk Menerapkan Talent Management (Manajemen Talenta) Dalam Perusahaan. (Rachmawati, 2012)

Perusahaan software dalam menghadapi persaingan talenta

Metode yang digunakan yaitu pengumpulan data menggunakan metode kuisioner yang berkaitan dengan manajemen talenta dan isu-isu di dalamnya

Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan manajemen talenta di perusahaan software menjadikan keuntungan non-finansial menjadi meningkat, seperti daya tarik perusahaan dan motivasi kinerja karyawan yang meningkat pesat

3 The Analysis of Talent Management Strategy Using Organizational

Talent War dalam dunia manajemen dengan menggunakan manajemen talenta

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dan teknik pengumpulan data

Hasil penelitian menunjukkan perusahaan telah mampu menyelaraskan strategi manajemen talenta dengan

Page 24: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

8

No. Judul Objek (Input) Metode (Proses) Hasil

Competency Approach In PT Pindad (Persero) Bandung City. (Sukoco, 2016)

yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

strategi bisnis, menciptakan assessment 360o , mengembangkan talent mindset, namun pendekatan kompetensi generasional belum dilakukan secara terstruktur dan cenderung masih bersifat parsial.

4 Pengaruh Manajemen Talenta Dan Manajemen Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan (Nisa, 2016)

Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero) dalam manajemen talenta dan manajemen pengetahuan.

Penelitian ini termasuk jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel yang menggunakan teknik proportional random sampling, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner dan dokumentasi.

Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan ketika diuji secara bersama-sama, namun berpengaruh tidak signifikan ketika diuji secara parsial. Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan manajemen talenta dan manajemen pengetahuan pada perusahaan tersebut telah berjalan dengan sangat baik.

Page 25: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

9

2.2 Talent Management System

Talent Management merupakan suatu objek dan Informasi yang dimiliki oleh manajemen organisasi dalam melakukan pengelolaan talenta. Talent Management menentukan suatu pembelajaran dan pelatihan yang tepat yang dibutuhkan oleh seorang karyawan melalui kualifikasi-kualifikasi yang sesuai dengan karyawan tersebut. Kualifikasi tersebut digunakan sebagai dasar untuk penilaian karyawan dan evaluasi posisi kerja (Haßmann et al, 2010). Talent Management atau Manajemen Talenta merupakan sebuah proses manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang muncul pada tahun 1990-an dan sudah diadopsi oleh banyak perusahaan. Talenta dan keterampilan karyawan sangat berperan untuk mendorong bisnis perusahaan. Pengertian talenta sendiri adalah manusia-manusia yang ingin dipelihara perusahaan karena kelebihannya. Talenta juga dapat diartikan karyawan yang diidentifikasi memiliki potensi menjadi pemimpin masa depan perusahaan.

Arti lain Talent Management adalah suatu proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa posisi-posisi kunci dalam perusahaan dapat diisi oleh karyawan internal terlebih dahulu, memantapkan suatu kelompok pusat pengembangan talenta yang terdiri atas sekumpulan SDM perusahaaan yang memiliki keterampilan tinggi dan berkualifikasi. Karyawan yang berkualifikasi dan berketerampilan tinggi tersebut dipilih dan dimasukkan ke dalam suatu program pengembangan talenta (talent pool). Talent pool ini bertujuan untuk memastikan karyawan yang berpotensial tersebut diberikan perlakuan berupa pendidikan, pelatihan, dan eksposur pengalaman kerja yang sesuai (Pella, 2011).

Menurut Haßmann et al. (2010), Pada SAP ERP HCM (Human Capital Management) terdiri dari beberapa komponen yang mendukung dalam proses manajemen talenta diantaranya:

1. E-Recruiting Menyediakan pilihan dalam melakukan proses rekrutmen secara online serta memanajemen talenta pada pelamar dengan menggunakan talent pool.

2. SAP Learning Solution Menyediakan banyak pilihan dalam mempromosikan pembelajaran kepada karyawan serta mencatat dan mengevaluasi kemampuan belajar.

3. Appraisal and Objectives Komponen ini memungkinkan proses penilaian yang dirancang secara fleksibel.

4. Talent Development Menerapkan proses pengembangan dalam manajemen talenta

5. Enterprise Compensation Management merencanakan dan melaksanakan kebijakan kompensasi untuk mempertahankan karyawan dalam perusahaan dan secara bersamaan mengendalikan biaya yang terkait.

Page 26: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

10

PT KAI memprediksi perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mempertahankan orang-orang terbaiknya, dan akan kesulitan dalam proses rekrutmen calon karyawan yang mempunyai potensi dan kemampuan yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya kompetisi antar perusahaan dan persediaan calon yang terbatas. Hal inilah yang menjadi dasar PT KAI dalam menerapkan Talent Management System. Dalam pengembangan Talent Management System, PT KAI saat ini menggunakan penilaian kinerja dan penilaian kompetensi karyawannya untuk membentuk sebuah talent pool. Talent pool inilah yang bisa digunakan dalam mengambil tindakan yang tepat untuk mengembangkan dan mempertahankan karyawan. Contoh tindakan yang bisa digunakan adalah coaching, konseling, mentoring dan training. Dengan adanya Talent Management System tersebut PT KAI bisa mengembangkan dan memperkuat karyawan baru pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding). Selain itu dapat memelihara dan mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan. Dan menarik sebanyak mungkin karyawan yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter bekerja pada perusahaan. Dalam pengembangan Talent Management System yang mendukung proses appraisal and objectives ini digunakan beberapa metode yaitu BSC, metode 360 derajat, dan MBTI. Penjelasan-penjelasan mengenai metode tersebut dijelaskan pada sub-sub bab dibawah ini.

2.2.1 Balanced scorecard (BSC) BSC adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu

perusahaan dengan menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran yang menyeluruh dan memberi sebuah framework bagi pengukuran dan sistem manajemen strategis (Anza, 2010). Penerapan BSC mempunyai keuntungan dalam perusahaan yaitu terjadinya keseimbangan antara pencapaian tujuan jangka pendek dan jangka panjang dari segi financial dan non financial. Pendefinisian BSC ini pada akhirnya akan menghasilkan sebuah Strategy Map (Kaplan, 1996).

BSC memiliki Empat perspektif, yaitu Learning and Growth, Internal Business Processes, Customer Perspective dan Financial Perspective (Kaplan, 1996). Financial Perspective memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi, dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada keuntungan perusahaan. Dalam Customer Perspective, Manajemen harus dapat mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing. Dalam Internal Business Processes Perspective memiliki tujuan dan ukuran yang diterjemahkan dari strategi dan ditujukan untuk memenuhi harapan para pemegang saham serta pelanggan. Dan Learning and Growth Perspective mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang (Kaplan, 1996).

PT KAI menerapkan Balance Scorecard pada Talent Management System karena metode ini merupakan sarana komunikasi yang dapat menjelaskan visi, misi, dan strategi perusahaan. Visi, misi, dan startegi perusahaan ini yang akan di terjemahkan dalam pelaksanaan pada tingkat manajemen puncak sampai level

Page 27: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

11

bawah perusahaan. BSC sudah digunakan dalam menilai kinerja atau performa karyawan dalam sistem penilaian kinerja karyawan PT KAI. Pada penerapan tersebuut, perspektif-perspektif BSC ini dijabarkan menjadi indikator-indikator kinerja atau yang disebut juga key performance indicator (KPI) . Masing-masing karyawan atau individu akan membuat KPI dengan cara mengalir dari KPI unitnya dengan melihat dari tugas pokok dan fungsi dari organisasi. Dalam penetapan target dari KPI tersebut, karyawan dan atasan membahas secara langsung dengan pembobotan berdasarkan skala prioritas dan dituangkan dalam form kontrak kerja yang di tanda tangani kedua belah pihak. Siklus penilain kinerja yang menggunakan BSC yang diterapkan KAI meliputi:

1. Identifikasi & formulasi KPI 2. Kontrak kinerja 3. Monitoring pencapaian hasil kinerja 4. Evaluasi pencapaian kinerja

2.2.2 Metode 360 Derajat Menurut Rowe (1995), pendekatan penilaian kinerja dengan metode 360

derajat merupakan bentuk pendekatan yang diharapkan dapat mengurangi bias dan subjektivitas dari penilaian kinerja dengan pendekatan atas-bawah. Ada empat elemen yang mendasari sistem penilaian kinerja 360 derajat:

1. Upward appraisal Penilaian yang dilakukan bawahan terhadap hasil dan pencapaian atasan.

2. Downward appraisal Merupakan format penilaian dimana atasan menilai bawahan.

3. Peer appraisal Penilaian yang diberikan oleh teman atau rekan kerja.

4. Self appraisal Penilaian yang diberikan oleh pribadi tiap karyawan mengenai hasil pencapaiannya sekarang dan rencana jangka panjang.

Dalam pelaksanaan metode 360 derajat memiliki kelebihan apabila dikelola dan diintegrasikan dengan sangat baik. Diantaranya yang pertama yaitu karyawan akan mendapatkan umpan balik dari berbagai sumber, yang tentu akan lebih objektif jika dibandingkan dengan hanya berasal dari diri sendiri. Yang kedua, meningkatkan kesadaran mengenai kemampuan yang dimiliki karyawan yang menerima umpan balik. Yang ketiga, dapat menciptakan suasana dialog yang membangun semangat bekerja. Yang keempat meningkatkan penggunaan umpan balik secara formal dan informal. Yang Kelima meningkatkan pembelajaran organisasi. Yang Keenam mendorong pencapaian tujuan dan pengembangan keterampilan. Dan yang terakhir adalah meningkatkan efektivitas dan perilaku manajerial serta mendorong terciptanya perubahan (Atwater, 2005).

Metode 360 derajat yang akan diterapkan pada Talent Management System PT KAI berasal dari penilaian atasan, bawahan, rekan kerja, dan diri sendiri. Dengan penilaian yang berasal dari berbagai sumber tersebut, tentu penilaiannya akan menjadi lebih objektif. Meskipun pada prinsipnya manusia itu berpikir secara

Page 28: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

12

subjektif, tetapi berpikir bersama mampu mengubah sikap subjektif itu menjadi mendekati objektif. Metode 360 derajat memberikan kesempatan orang lain untuk menilai kinerja kita, termasuk keterampilan dan perilaku yang kita miliki. Metode ini bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dan dapat juga untuk memperbaiki komunikasi dengan orang lain. Penilaian kinerja dengan metode 360 derajat sendiri digunakan dalam menilai kompetensi karyawan pada Talent Management System. Penilaian ini dinilai efektif dalam menilai karyawan untuk memperoleh talenta yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan di masa mendatang (Ratnaningsih, 2011).

2.2.3 Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang

bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung. Empat Skala Kecenderungan MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan. Walaupun berlawanan sebetulnya diri kita memiliki semuanya hanya saja kita lebih cenderung atau nyaman pada salah satu arah tertentu. Berikut empat skala kecenderungan MBTI (Yoo , 2014): 1. Attitudes (Extroversion and Introversion)

Extrovert merupakan tipe kepribadian yang lebih menyukai dunia luar. Mereka senang bersosialisasi, berinteraksi dengan orang lain, serta mereka menemukan kebahagiaan mereka pada dunia luar. Sedangkan introvert lebih menyukai dunia mereka sendiri. Introvert senang menyendiri, tidak begitu suka bersosialisasi atau berinteraksi dengan banyak orang.

2. Perception (Sensing and Intuition) Tipe sensing memproses data berdasar pendekatan realistis yang mereka percaya berdasarkan pengalaman yang mereka alami dan lebih memperhatikan fakta-fakta yang ada. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat berbagai kemungkinan yang terjadi dari pemahaman dan wawasannya.

3. Judgement (Thinking and Feeling) Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan. Tipe thinking menerapkan prinsip dengan konsisten. Sementara feeling adalah mereka yang mempertimbangkan perasaan dan emosi sementara ketika akan mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan kesukaan dan ketidaksukaan.

4. Orientation (Judging and Perceiving) Judging diartikan sebagai tipe orang yang memiliki jenis penilaian kepribadian yang lebih terstruktur dan berorientasi pada tujuan. Mereka fokus kepada keinginan mereka yang kuat untuk mendapatkan suatu hal tersebut dengan cara yang terorganisir. Sementara tipe perceiving lebih mengadopsi pendekatan yang tentatif, fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Orang dengan dimensi perceiving bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.

Page 29: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

13

Metode MBTI digunakan PT KAI dalam Talent Management System untuk mengetahui kendala-kendala yang di alami oleh karyawannya. Tetapi saat ini metode ini belum diterapkan pada Talent Management System PT KAI. Dengan metode MBTI ini diharapkan Manajemen SDM dapat mengetahui kekurangan dan kendala yang dialami karyawannya. Selain itu juga agar Manajemen SDM bisa melakukan tindakan yang tepat terhadap karyawannya dengan memperhatikan kekurangan dan kendala tersebut.

2.3 Pengembangan Perangkat Lunak

Terdapat beberapa pembahasan mengenai pengembangan perangkat

lunak, diantaranya adalah model pengembangan perangkat lunak, model

waterfall, pendekatan berorientasi objek, dan pemodelan berorientasi objek.

2.3.1 Model Pengembangan Perangkat Lunak Ada banyak jenis model proses pengembangan perangkat lunak yang

mencakup metodologi konvensional dan inovatif seperti waterfall, prototyping, iterative and incremental development, spiral development, rapid application development, dan extreme programming. Jenis metodologi terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut (Caytiles,2014): 1. Tahap Analisis 2. Tahap Kebutuhan 3. Tahap Desain 4. Tahap Implementasi (coding) 5. Pengujian 6. Deployment 7. Pemeliharaan dan perbaikan bug

2.3.2 Model Waterfall Untuk memilih proses pengembangan perangkat lunak terbaik selalu

tergantung pada hasil analisis masalah yang dihadapi. Pada penelitian ini digunakan model waterfall dalam membangun sistem. Model waterfall digunakan karena kebutuhan pada sistem yang akan dibangun sudah ditetapkan diawal. Dimana syarat model waterfall adalah semua kebutuhan sudah terdefinisi dengan jelas pada tahap analisis kebutuhan(Pressman,2011). Pada pelaksanaannya model waterfall dilakukan secara bertahap dan tidak tumpang tindih. Pengembangan dengan pendekatan waterfall dilakukan dengan cara menyelesaikan satu fase dan kemudian pindah ke fase berikutnya. Model waterfall terdiri dari proses requirement, design, implementation, verification, dan maintenance (Pressman, 2010). Proses pengembangan sistem dengan model waterfall dejelaskan pada Gambar 2.1.

Page 30: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

14

Gambar 2.1 Waterfall Model

Sumber: Bindal (2015)

1. Requirement Requirement atau requirement analysis atau analisis kebutuhan merupakan tahap awal dalam proses pengembangan perangkat lunak pada model waterfall. Tujuan dari tahap ini adalah memahami kebutuhan klien dan membuat dokumen secara benar. Penekanan dalam analisis kebutuhan adalah mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan oleh sistem. Output dari requirement analysis adalah Software Requirement Specification (SRS)(Kumar, 2013). Dalam analisis kebutuhan terdapat beberapa proses diantaranya adalah sebagai berikut (Sommerville, 2011): a. Proses elisitasi kebutuhan .

Proses ini bertujuan untuk menggali domain aplikasi, layanan-layanan sistem yang harus disediakan, unjuk kerja sistem yang diperlukan, batasan-batasan perangkat keras dan sejenisnya.

b. Proses spesifikasi kebutuhan Proses ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pengguna dan sistem. Tujuannya adalah agar kebutuhan tersebut jelas, tidak ambigu, mudah dimengerti, lengkap dan konsisten.

c. Proses Validasi Kebutuhan Proses ini merupakan proses pemeriksaan apakah kebutuhan yang sudah didefinisikan sistem sudah sesuai dengan yang customer inginkan.

d. Proses Manajemen Kebutuhan Manajemen Kebutuhan penting karena kebutuhan dalam suatu sistem selalu berubah. Salah satu alasannya adalah sistem biasanya dikembangkan untuk mengatasi masalah-masalah “jahat” yang tidak bisa sepenuhnya didefinisikan.

2. Design Design atau Perancangan merupakan langkah selanjutnya untuk berpindah dari domain masalah ke dalam domain solusi. Output dari tahap ini adalah Software Design Document (SDD) (Kumar, 2013). Menurut Pressman (2010) terdapat beberapa model perancangan, diantaranya adalah:

Page 31: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

15

a. Perancangan data Mentransformasikan model domain informasi dari hasil analisis menjadi struktur data yang dibutuhkan dalam implementasi perangkat lunak. Pada tingkat aplikasi, terjemahan dari model data diubah ke dalam bentuk database yang penting untuk mencapai tujuan bisnis dari sistem.

b. Perancangan arsitektural Mendefinisikan elemen-elemen utama atau sub-sistem dan relasinya dari struktur perangkat lunak. Model arsitektur berasal dari tiga sumber diantaranya adalah informasi tentang domain aplikasi perangkat lunak yang dibangun, model kebutuhan yang spesifik seperti diagram class termasuk relasi-relasinya, dan ketersediaan gaya arsitektur.

c. Perancangan antarmuka Menjelaskan bagaimana perangkat lunak bisa berkomunikasi di dalam perangkat lunak itu sendiri maupun dengan sistem lain yang berinteraksi atau dengan manusia sebagai penggunanya

d. Perancangan komponen Menggambarkan rincian sub-sistem dari setiap komponen perangkat lunak. Untuk mencapai hal ini, perancangan komponen harus mendefinisikan struktur data untuk semua objek data lokal dan rincian algoritme untuk semua proses yang terjadi di dalam komponen.

3. Implementation/Coding Dalam fase ini SDD diubah ke dalam kode dengan menggunakan beberapa bahasa pemrograman. Ini adalah fase logika dari proses pengembangan perangkat lunak. Output dari tahap ini adalah kode program (Kumar, 2013).

4. Verification Tahap yang juga sering disebut testing atau pengujian ini adalah tahap yang paling penting. Pengujian yang efektif akan memberikan kontribusi dalam pembangunan produk perangkat lunak berkualitas tinggi, kepuasan pengguna, biaya pemeliharaan yang lebih rendah, dan hasil yang lebih akurat dan dapat diandalkan (Kumar, 2013). Strategi pengujian mempunyai beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti yang diungkapkan oleh Pressman (2010) sebagai berikut: a. Pengujian Unit

Pengujian ini berkonsentrasi pada setiap unit (misalnya: komponen, klas, atau objek) dari perangkat lunak yang diterapkan.

b. Pengujian Integration Pengujian ini berfokus pada desain dan konstruksi dari arsitektur perangkat lunak. Metode dalam pengujian integration ini memiliki dua cara yaitu: i. Top down integration

Merupakan pendekatan inkremental untuk penyusunan struktur program. Modul sistem dipadukan dengan pergerakan ke bawah melalui kontrol hirarki dimulai dari modul utama

ii. Buttom up integration

Page 32: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

16

Pengujian buttom up dinyatakan dengan penyusunan yang dimulai dan diuji cobakan dengan atomic modul (modul tingkat paling bawah pada struktur program)

c. Pengujian Validation Pengujian ini dilakukan ketika kebutuhan yang sudah ditetapkan sebagai bagian dari pemodelan kebutuhan divalidasi terhadap perangkat lunak yang telah dibangun. Pengujian validasi dikatakan berhasil apabila fungsi yang ada pada perangkat lunak sesuai dengan yangg diharapkan.

Dalam proses pegujian sistem biasanya akan menggunakan dua teknik pengujian, yaitu sebagai berikut: a. White box testing

Menurut Pressman (2010) white box testing merupakan metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan menggunakan metode white box, maka dapat diperoleh test case yang:

i. Menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali

ii. Mengerjakan seluruh keputusan logika iii. Mengeksekusi seluruh perulangan yang sesuai dengan batasannya iv. Mengerjakan struktur data internal yang menjamin validitas.

Salah satu metode/teknik yang digunakan dalam pengujian white box pada sistem yang akan dibangun ini menggunakan teknik pengujian basis path. Metode ini memungkinkan perancang test case mendapatkan ukuran kompleksitas logika dari perancangan prosedural dan menggunakan ukuran ini sebagai petunjuk untuk mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan.Test case yang diperoleh digunakan untuk mengerjakan basis set yang menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu kali selama uji coba. Langkah-langkah dalam pembuatan test case pada basis path testing adalah sebagai berikut:

i. Pembuatan diagram alir dari perancangan komponen ii. Menentukan cyclomatic complexcity dari diagram alir

iii. Menentukan independent path dari diagram alir

b. Black box testing Menurut Pressman (2010), Black box testing adalah pengujian tingkah laku (behavoiur testing) yang lebih berfokus pada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak, black box testing memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk memperoleh kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan. Jadi dapat disimpulkan bahwa black box testing dilakukan melalui antarmuka perangkat lunak untuk mengetahui apakah kondisi input dan output sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Black box testing diperlukan untuk menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

i. Fungsi yang tidak benar atau hilang

Page 33: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

17

ii. Kesalahan antarmuka iii. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal iv. Kesalahan perilaku atau kinerja v. Kesalahan inisialisasi dan pemutusan

5. Maintenance Maintenance dilakukan ketika terjadi kesalahan atau modifikasi yang diperlukan pada sistem yang diterapkan (Kumar, 2013). perubahan sistem kemungkinan terjadi ketika ada masukan yang tak terduga ke dalam sistem. Perubahan dalam sistem dapat mempengaruhi operasi perangkat lunak. Setiap model pengembangan perangkat lunak pasti mempunyai kekurangan

dan kelebihan, dan kapan bisa menggunakan model tersebut. Berikut Kelebihan penggunaan model waterfall (Arora, 2016): 1. Sederhana dan mudah digunakan. 2. Fase tidak tumpang tindih karena manajemennya sangat efisien 3. Bekerja sangat baik untuk proyek-proyek dimana kebutuhan sistem sudah

dipahami dengan baik. Kekurangan dari model waterfall: 1. Tidak bisa meminta persetujuan dari pengguna sampai akhir. 2. Keberhasilan projek belum ditentukan sampai akhir. Kapan bisa menggunakan metode waterfall: 1. Model ini sangat cocok bila semua kebutuhan yang jelas, tetap dan sangat

baik. 2. Definisi produk dan teknologi dipahami dengan baik. 3. Tidak ada kebutuhan yang ambigu. 4. Masa proyek yang singkat.

2.3.3 Pendekatan Berorientasi Objek Pendekatan berorientasi objek atau Object Oriented (OO) merupakan salah

satu pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak. Proses pembangunan

perangkat lunak menggunakan OO dimulai dari analisis kebutuhan atau yang

disebut Object Oriented Analysist(OOA) untuk mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan sistem, objek-objek, dan klas-klas yang didapat dari domain masalah.

Selanjutnya adalah perancangan atau Object Oriented Design (OOD) yang

berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan. Proses perancangan ini terdiri dari

perancangan arsitektur, komponen, data, dan antarmuka. Proses selanjutnya

adalah mengubah hasil perancangan yang sudah dilakukan menjadi bentuk kode

yang dapat dibaca mesin menggunakan bahasa pemrograman berorientasi objek.

Proses tersebut disebut juga dengan Object Oriented Programming (OOP) Dan

proses terakhir adalah pengujian atau Object Oriented Testing (OOT), dimana di

dalam proses ini menguji hasil perancangan arsitektur, antarmuka, dan komponen

(Pressman, 2010) .

Pendekatan OO membagi domain masalah menjadi sebuah objek nyata

dimana objek tersebut memiliki atribut dan perilaku. Pada Pendekatan ini objek

Page 34: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

18

yang sudah didefinisikan nantinya akan menjadi klas-klas atau sub klas. Setiap klas

memiliki atribut dan sekumpulan operasi yang mendeskripsikan perilaku dari klas

tersebut. Terdapat beberapa konsep dalam pendekatan OO yaitu encapsulation,

inheritance, dan polymorphism. Encapsulation merupakan suatu prinsip dimana

setiap komponen program harus disimpan/disembunyikan agar tidak bisa diaskses

secara sembarangan. Inheritance atau pewarisan merupakan suatu hubungan

dimana anak klas dapat memiliki atribut dan operasi yang sama dari induk klasnya.

Polymorphism mempunyai karakteristik yang memungkinkan setiap klas memiliki

atribut atau operasi yang dapat berubah dalam berbagai bentuk dalam

implementasinya (Pressman, 2010).

2.3.4 Pemodelan Berorientasi Objek Pada OOA dan OOD dapat dimodelkan menggunakan diagram yang terdapat

pada UML(Unified Modelling Language) (Pressman, 2010). UML adalah sebuah

"bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak (Rumbaugh, 2005). UML

menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem yang

menggunakan pendekatan berorientasi objek. Terdapat tiga diagram UML yang

akan di gunakan dalam pembangunan sistem ini, yaitu (Rumbaugh, 2005):

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan perilaku dari sistem, subsistem, klas, atau

komponen yang tampak dari luar yang merupakan bagian dari suatu fungsional

sistem. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem.

2. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence

diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-

objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan

skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari

sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

3. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi klas, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Klas

adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah

objek dan merupakan inti dari pengembangan dan perancangan berorientasi

objek. Klas menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi).

Page 35: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

19

2.4 Teknologi Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa teknologi dalam mengembangkan aplikasi Talent

Management System terintegrasi dengan SAP NetWeaver, yaitu SAP, SAP RFC, dan

framework Codeigniter.

2.4.1 SAP (System Application and Product) SAP merupakan salah satu aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP)

yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan skala besar. ERP merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan proses bisnis perusahaan. Sistem ini bermanfaat dalam merampingkan aktivitas perusahaan, memfasilitasi interaksi antar unit bisnis, dan memberikan kemudahan untuk mengakses informasi secara real-time (Themistocleous, 2001). Menurut Williams (2008), SAP adalah produk peranti lunak ERP yang yang secara baik mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis seperti, penjualan, persediaan, sumber daya manusia, dan produksi dalam organisasi. SAP dikembangkan untuk mendukung suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara lebih efisien dan efektif. SAP ini diharapkan akan mampu membuat perusahaan menyelesaikan masalah-masalah dalam perusahaan serta diharapkan dapat meningkatkan produktivitas atau kinerja karyawan dan mempercepat proses kegiatan administrasi kekaryawanan.

SAP memiliki sejumlah modul yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang dapat dilakukan oleh suatu perusahaan dan tiap modul dapat bekerja secara berkaitan satu sama lain. Menurut Monk dan Wagner (2008), modul-modul fungsional di dalam sistem SAP ERP, juga dikenal SAP ECC 6.0 (Enterprise Central Component 6.0) terdiri dari:

1. Modul Human Resources (HR) mengelola perekrutan pekerja, penempatan kerja, pelatihan karyawan, penggajian dan pemberian tunjangan karyawan.

2. Modul Material Management (MM) mengelola akuisisi bahan baku yang berkelanjutan, dari penyimpanan barang yang belum jadi sampai menjadi barang yang siap dipasarkan.

3. Modul Sales and Distribution(SD) mengelola pemesanan penjualan dan pengiriman, serta Informasi tentang customer.

4. Modul Production Planning (PP) megelola informasi produksi. Dimodul inilah aktifitas produksi direncanakan, dicatat, dan dijadwalkan

5. Modul Quality Management (QM) mengelola perencanaan dan mencatat aktivitas dalam mengontrol suatu kualitas produk.

6. Modul Financial Accounting (FI) mengelola transaksi keuangan perusahaan yang menghasilkan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan eksternal.

7. Modul Controlling (CO) biasanya dilakukan untuk lingkungan manajemen internal.

8. Modul Asset Management (AM) mengelola pembelian aset tetap yang dimiliki perusahaan.

Page 36: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

20

9. Modul Plant Maintenance (PM) mengelola perawatan sumber daya seperti mesin-mesin dan perlengkapan yang ada di pabrik untuk menghindari terjadinya kerusakan.

10. Modul Project System (PS) mengelola perencanaan dan pengendalian proyek Research and Development (R&D), konstruksi, dan pemasaran.

11. Modul Workflow(WF) mengotomatisasi setiap aktivitas seperti melakukan analisis alur kerja (task flow analysis) dan mengingatkan karyawan (melalui email).

12. Modul Industry Solution (IS) merupakan suatu pengaturan konfigurasi R/3 untuk industri tertentu yang menyederhanakan implementasi R/3 dan membiarkan pembeli untuk mengambil keuntungan dari pengalaman industri yang dimiliki oleh SAP

Dengan adanya suatu produk perangkat lunak maka karyawan tidak akan kesulitan dan lama dalam mengolah data-data yang berhubungan dengan kepegawaian ataupun yang lainnya. SAP memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah:

1. SAP terdiri dari sejumlah modul/aplikasi yang mempunyai kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu dengan yang lainnya.

2. SAP mempunyai netweaver platform, yang mendukung development dan software logistic.

3. SAP mempunyai ABAP atau programmer, yang mempermudah developer untuk implementasi business logic.

4. Mendukung integrasi proses bisnis perusahaanperusahaan besar 5. Semua informasi yang tersimpan di dalam SAP dapat diakses oleh bagian

organisasi yang membutuhkan pada saat dibutuhkan (Qomariyah,2015). Pada PT KAI sendiri sudah beralih menggunakan SAP mulai dari tahun 2011.

Beberapa modul-modul fungsional pun telah diterapkan, seperti modul Human Resources (HR), modul Financial Accounting (FI), modul Controlling (CO), dll. Pada Talent Management System yang akan dikembangkan di PT KAI ini termasuk ke dalam modul SAP Human Resources (HR). Dengan adanya sistem SAP ini, perusahaan mampu mendukung dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada penggunaan sistem sebelumnya atau ketika belum menggunakan SAP. Selain itu juga mampu mempercepat pengolahan dan penyajian data yang lebih akurat dan tepat sehingga pegawai tidak perlu membuka berkas-berkas lagi. Penerapan SAP ini juga membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan target perusahaan kedepannya yang senantiasa mengembangkan dan memperbaharui sistem yang digunakan agar aktivitas dan kinerja karyawan semakin baik.

2.4.2 SAP RFC (Remote Function Call) Menurut Cao et al. (2010), RFC merupakan suatu interface protocol yang

disediakan oleh SAP untuk melakukan proses komunikasi, pengiriman parameter, dan penanganan error untuk mempermudah programmer dalam melakukan pengkodean antar sistem. Dari definisi tersebut, RFC akan berhubungan dengan SAP ABAP (Advanced Business Application Programming) serta software pihak

Page 37: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

21

ketiga dalam hal ini bisa dibuat melalui bahasa pemrograman lain PHP, Java, C, C++. Adapun prosedur di dalam RFC secara singkat digambarkan sebagai berikut:

1. Memanggil interface untuk Program ABAP

2. Setiap Program ABAP bisa memanggil remote function module dengan menggunakan command “CALL FUNCTION”

3. Function module RFC pada SAP harus merupakan function module yang benar dan tidak mengandung error.

4. RFC juga menyediakan interface untuk program yang tidak menggunakan bahasa ABAP.

SAP RFC mempunyai beberapa klas yang nantinya bisa diintegrasikan dengan aplikasi pihak ketiga. Klas-klas ini adalah SAP, SAP Connection, SAPFunction, dan SAPTable. Klas SAPConnection, SAPFunction, dan SAPTable merupakan klas turunan dari klas SAP. Dalam melakukan autentikasi dengan SAP Netweaver, harus dibuat sebuah file konfigurasi yang berisi nama user di SAP, password, nomor klien, alamat server host, dan port-nya. File konfigurasi ini harus dipanggil oleh kelas SAPConnection pada operasi connect().

Pada aplikasi-aplikasi yang digunakan PT KAI, ada beberapa aplikasi yang memanfaatkan teknologi ini. Seperti aplikasi E-Office KAI yang berbasis web yang dapat digunakan karyawan dalam membantu kerjanya. Aplikasi E-Office tersebut sudah terhubung dengan aplikasi SAP untuk mengintegrasikan data-data yang diperlukannya. Hal inilah merupakan manfaat dari SAP RFC. Data-data yang ada pada SAP dapat ditransmisikan ke dalam aplikasi E-Office KAI, begitu juga sebaliknya.

2.4.3 Codeigniter CodeIgniter adalah sebuah framework aplikasi web yang bersifat open

source. CodeIgniter digunakan untuk membangun aplikasi dengan bahasa pemrograman PHP. Tujuan utamanya adalah untuk membangun atau mengembangkan suatu aplikasi lebih cepat dari pada harus menulis kode dari awal. Framework CodeIgniter ini menggunakan pola Model-View-Controller (MVC) sehingga struktur kode yang dihasilkan lebih terstruktur dan memiliki standar yang jelas. MVC memberikan solusi pemisahan yang diharapkan dapat meningkatkan fleksibilitas dan usabilitas aplikasi (Hustinawati, 2014). Berikut dibawah ini penjelasan tiga objek MVC (Caytiles, 2014):

1. Model menangkap perilaku aplikasi dalam domain masalah dan independen dari antarmuka pengguna. Hal ini menandakan informasi atau data dari aplikasi digunakan untuk memanipulasi data dalam arti lain mengelola data, logika data dan aturan aplikasi.

2. View merepresentasikan output apapun dari informasi atau elemen antarmuka pengguna seperti teks, checkbox, grafik atau diagram, dan sebagainya. Hal ini dimungkinkan untuk memiliki beberapa tampilan dari informasi yang sama.

Page 38: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

22

3. Controller menerima input dan mengkonversikannya ke dalam perintah untuk model atau view. Controller mengatur komunikasi data dan aturan bisnis yang digunakan untuk memanipulasi data secara bolak-balik antara objek model dan view. Dalam arti kata lain controller bertindak sebagai jembatan penghubung antara model dan view. Controller juga melakukan semua tugas-tugas tertentu dari aplikasi, seperti pengolahan input pengguna atau memuat data konfigurasi

Konsep MVC digambarkan pada Gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Kolaborasi Komponen MVC

Sumber: Caytiles (2014)

Page 39: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

23

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian menjelaskan metode yang digunakan dalam pambangunan Talent Management System yang Terintegrasi dengan SAP Netweaver. Dalam Tahapan metodologi penelitian ini menggunakan model waterfall dalam proses pembangunan perangkat lunaknya. Dimana model waterfall tersebut mulai dilakukan pada proses analisis kebutuhaan sistem sampai dengan pengujian sistem. Metodologi penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian

3.1 Studi Literatur

Pada penelitian ini memerlukan studi literatur dari dasar teori yang telah dibahas pada Bab 2. Dasar Teori disusun berdasarkan referensi yang diperoleh dari artikel, buku, jurnal, e-book, konferensi, serta penelitian penelitian yang terkait baik nasional maupun internasional. Berikut beberapa bidang ilmu yang

Mulai

Studi literatur

Analisis Kebutuhan

Sistem

Perancangan Sistem

Selesai

Penarikan Kesimpulan

implementasi Sistem

Pengujian Sistem

Page 40: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

24

berhubungan dengan pembangunan aplikasi Talent Management System yang terintegrasi dengan SAP:

1. Talent Management System 2. BSC 3. 360 derajat 4. MBTI 5. Rekayasa Perangkat Lunak 6. SAP 7. SAP RFC 8. Framework CodeIgniter.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan menentukan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi. Sehingga pencapaian kebutuhan sistem mencukupi untuk mendukung berjalannya penelitian yang diharapkan karena kesalahan pada tahap analisis sistem akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Dengan adanya proses analisis ini dapat menentukan sejauh mana aplikasi yang dibangun dapat mencapai target yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan sistem. Dari proses ini akan menghasilkan suatu gambaran sistem yang dapat memberikan kemudahan dalam memahami sistem yang dibuat serta proses-proses selanjutnya. Proses analisis kebutuhan aplikasi Talent Management System yang terintegrasi dengan SAP ini meliputi:

1. Proses elisitasi kebutuhan Di dalam proses elisitasi kebutuhan ini dilakukan proses wawancara untuk mengetahui secara rinci sistem yang akan dibangun. Wawancara akan dilakukan kepada Manager ERP HR PT. KAI yaitu Bapak Didik Wardoyo, SE. Selain itu dilakukan juga pengamatan pada sistem yang sudah ada dan dari dasar teori yang telah didapatkan.

2. Proses spesifikasi kebutuhan Proses ini mendefiniskan kebutuhan hingga menjadi kebutuhan yang spesifik. Dalam proses ini juga dilakukan identifikasi kebutuhan fungsional dan nonfungsional untuk mengetahui secara rinci aktifitas apa saja yang bisa dilakukan oleh pengguna maupun sistem dan batasan-batasannya. Serta dilakukan pemodelan kebutuhan yang meliputi use case diagram dan use case scenario.

3. Proses Validasi Kebutuhan Dalam proses ini dilakukan pengecekan terhadap pernyataan kebutuhan yang telah didefinisikan dan dispesifikasikan dengan menanyakan kembali mengenai kebutuhan tersebut kepada pihak PT KAI.

4. Proses Manajemen Kebutuhan Dalam proses ini dilakukan kontrol terhadap kebutuhan yang sedang maupun telah didefinisikan seperti melakukan pengkodean dalam menulis kebutuhan sistem.

Page 41: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

25

3.3 Perancangan Sistem

Perancangan sistem dibuat sebagai acuan dalam implementasi dan pengujian perangkat lunak. Perancangan sistem ini merupakan rancangan langkah kerja dari keseluruhan sistem, baik dari segi model maupun dari segi arsitektur sistem. Proses perancangan sistem yang akan dibangun ini meliputi: 1. Perancangan Arsitektur

Dalam perancangan arsitektur ini akan dilakukan pemodelan dengan menggunakan diagram UML seperti sequence diagram dan class diagram .

2. Perancangan Komponen Dalam perancangan komponen ini akan dituliskan beberapa sampel algoritme-algoritme utama yang diambil dari setiap klas pada controller. Algoritme ini akan ditulis dalam bentuk pseudocode.

3. Perancangan Data Dalam perancangan data memuat rancangan tabel database yang menjelaskan proses normalisasi dari ERD (Entity Reational Diagram) hingga menjadi PDM (Physical Data Model). Perancangan data ini akan menjadi dasar dalam implementasi database pada sistem.

4. Perancangan Antarmuka Perancangan antarmuka dari sistem yang akan dibangun ini terdiri dari tata letak komponen yang harus disediakan oleh sistem berdasarkan kebutuhan sistem. Dalam perancangan antarmuka ini akan dituliskan beberapa sampel antarmuka utama berdasarkan level pengguna. Perancangan antarmuka ini akan menjadi dasar dari implementasi antarmuka sistem.

3.4 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah fase pembangunan sistem yang mengacu pada perancangan sistem. Dalam implementasi sistem ini diterapkan SAP RFC dalam mengintegrasikan aplikasi yang dibangun menggunakan framework CodeIgniter dengan aplikasi SAP. Proses yang ada dalam implementasi sistem ini antara lain:

1. Implementasi database, acuan dari implementasi ini adalah perancangan data pada Perancangan Sistem. Implementasi database menggunakan Table Builder dengan T-Code SE11 pada aplikasi SAP Netweaver. Implementasi database yang sama juga diterapkan pada DBMS MySQL yang diakses melalui Phpmyadmin yang bertujuan untuk memudahkan melakukan manipulasi dan menyimpan data.

2. Implementasi logika program mengacu pada perancangan komponen yang memuat algoritme-algoritme pada perancangan sistem. Logika-logika program tersebut diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP yang menggunakan framework codeigniter. Logika program ini akan diterapkan pada layer controller dan juga bisa diterapkan pada layer model. Selain itu juga digunakan bahasa ABAP untuk memanipulasi data dari database SAP yang diterapkan di function module (T-Code SE37). Untuk

Page 42: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

26

melakukan integrasi antara aplikasi yang dibangun dengan aplikasi SAP digunakan sebuah interface protocol yang bisa menghubungkan antara keduanya dengan menggunakan SAP RFC. SAP RFC akan memanggil function module yang ada di SAP sesuai dengan logika yang diminta.

3. Implementasi antarmuka, Implementasi ini dibuat berdasarkan perancangan antarmuka pada perancangan sistem. Implementasi ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, CSS, Javascript yang pada framework codeigniter akan diterapkan pada layer View.

3.5 Pengujian Sistem

Pengujian sistem bertujuan untuk mengetahui apakah sistem telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dan meminimalisir bahkan menghilangkan masalah-masalah yang ada di dalam sistem yang sudah dibuat. Strategi pengujian sistem yang akan dibangun ini mempunyai beberapa tahapan yang harus dilakukan seperti yang diungkapkan oleh Pressman (2010) sebagai berikut:

1. Pengujian Unit Pengujian ini akan digunakan untuk menguji setiap unit (misalnya: komponen, klas, atau objek) dari perangkat lunak yang telah didefinisikan pada perancangan. Teknik pengujian yang digunakan dalam pengujian unit ini adalah white box testing dengan jenis pengujian basis path. Pengujian basis path menguji kode program berdasarkan algoritme yang ada pada masing-masing metode pada setiap klas. Pengujian unit akan dilakukan pada tiga sampel uji.

2. Pengujian Integrasi Pengujian integrasi digunakan untuk menguji klas-klas yang saling berhubungan. pada sistem yang akan dibangun ini akan menggunakan cara buttom up integration yang dilakukan dari modul tingkat paling bawah pada struktur program. Teknik pengujian yang digunakan dalam pengujian unit ini adalah white box testing dengan jenis pengujian basis path. Pengujian basis path menguji kode program berdasarkan algoritme yang ada pada masing-masing metode pada setiap klas. Pengujian integrasi akan dilakukan pada tiga sampel uji.

3. Pengujian Validasi Pengujian ini digunakan untuk menguji kebutuhan sistem yang telah ditetapkan. Teknik yang digunakan dalam pengujian validasi ini menggunakan black box testing dengan menggunakan jenis pengujian equivalence partitioning testing. Dengan teknik tersebut, kebutuhan yang sudah ditetapkan pada analisis kebutuhan akan diuji dari kondisi masukan yang diberikan dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem apakah sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Dan dalam menguji kebutuhan fungsional yang membutuhkan koneksi SAP Netweaver akan digunakan SAP IDES untuk mengetahui keluaran yang dihasilkan dalam proses pengujian.

Page 43: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

27

3.6 Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dilakukan setelah semua tahapan mulai dari studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan, implementasi dan pengujian yang diterapkan sudah selesai dilakukan. Selanjutnya dapat diperoleh kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Kesimpulan dapat diperoleh secara valid berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahap pengujian perangkat lunak. Sehingga dapat diperoleh penarikan kesimpulan untuk mendapatkan inti dari hasil keseluruhan

proses penelitian. Serta memberi saran masukan dan pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 44: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

28

BAB 4 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM

Analisis kebutuhan merupakan tahapan pertama yang dilakukan dalam pengembangan sebuah sistem. Tahap ini merupakan tahapan untuk menentukan kebutuhan apa saja yang harus ada pada sistem. Kebutuhan yang didapat berasal dari permasalahan yang ada, yaitu mengembangkan Talent Management System yang dapat menilai kinerja dengan metode BSC, menilai kompetensi dengan metode 360 derajat, dan mengetahui kendala-kendala karyawan dengan menggunakan tes psikologi MBTI, serta dapat diintegrasikan dengan SAP Netweaver. Pada analisis kebutuhan ini juga menjelaskan siapa saja yang dapat mengakses sistem. Selain itu pada analisis kebutuhan juga dibuat suatu pemodelan-pemodelan kebutuhan seperti use case diagram dan use case scenario yang berguna untuk membantu memahami kebutuhan-kebutuhan yang ada.

4.1 Gambaran Umum Sistem

Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang, sistem ini harus bisa digunakan oleh User, Karyawan, Manajemen SDM selaku pengelola Talent Management System, serta Administrator/Admin. User, Karyawan, Manajemen SDM, dan Admin dapat menggunakan sistem dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Karyawan dapat melakukan penilaian kinerja yang meliputi membuat KPI individu, memasukkan nilai KPI, menetapkan KPI kepada bawahan, menetapkan target yang harus dicapai oleh bawahan dan melakukan persetujuan KPI yang sudah dicapai bawahan. Selain itu, karyawan juga dapat menilai kompetensi atasan, bawahan, rekan kerja, dan diri sendiri, serta melakukan tes psikologi MBTI. Manajemen SDM dapat melakukan apa yang dilakukan karyawan tersebut, karena pada dasarnya Manajemen SDM juga termasuk karyawan. Yang bisa dilakukan Manajemen SDM selain yang bisa dilakukan karyawan tersebut adalah mengelola data pada penilaian-penilaian yag ada seperti penilaian kinerja, kompetensi, dan tes psikologi MBTI. Admin dapat mengelola seluruh data pada sistem. Yang dimaksud mengelola disini adalah seperti melakukan perubahan, penambahan dan penghapusan data. Admin juga dapat melakukan penyelarasan data dari aplikasi Talent Management System ke aplikasi SAP Netweaver, begitu juga sebaliknya.

4.2 Identifikasi Aktor

Terdapat dua kategori aktor dalam sistem ini, yaitu primary actor dan secondary actor. Primary actor adalah aktor yang memegang peran sebagai proaktif dan yang memulai aksi dalam sistem. Sedangkan secondary actor adalah aktor yang terlibat dalam use case dengan menerima output dan memberikan input. Primary actor dalam sistem ini terdiri dari User, Karyawan, Manajemen SDM, dan Admin. Sedangkan yang menjadi secondary actor yaitu Timer dan SAP. Identifikasi aktor ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktor-aktor yang nantinya akan berinteraksi dengan sistem. Pada Tabel 4.1 menjelaskan secara detail aktor-

Page 45: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

29

aktor yang terlibat dalam sistem dan menjelaskan aktifitas-aktifitas yang bisa dilakukan oleh aktor tersebut. Tabel 4.1 Identifikasi Aktor

Aktor Deskripsi

User User merupakan aktor yang dapat melakukan aktifitas login untuk masuk ke dalam sistem.

Karyawan Karyawan merupakan aktor yang dapat melakukan aktifitas memasukkan nilai KPI, menetapkan KPI, membatalkan penetapan KPI, menetapkan target nilai KPI, menyetujui KPI, membatalkan persetujuan KPI, menyimpan KPI sementara, membuat KPI individu, mengisi kuesioner kompetensi, menilai kompetensi, melihat data hasil tes psikologi MBTI pribadi, melakukan tes psikologi MBTI, dan menilai hasil tes MBTI. Selain itu, Karyawan juga dapat melakukan aktifitas logout, melihat profil, melihat grafik talent pool pribadi, ganti password, melihat data penilaian pribadi.

Manajemen SDM

Manajemen SDM mempunyai hubungan generalisasi dengan Karyawan karena Manajemen SDM juga termasuk karyawan. Jadi Manajemen SDM dapat melakukan aktifitas apa saja yang dilakukan karyawan. Manajemen SDM bertugas melakukan pengelolaan data pada penilaian-penilaian yang ada, seperti penilaian kinerja, kompetensi, dan tes psikologi MBTI. Aktifitas pengelolaan tersebut antara lain: melihat data penilaian kompetensi seluruh karyawan, menghapus data penilaian kompetensi, melihat data kuesioner kompetensi, mengubah data kuesioner kompetensi, melihat daftar KPI individu, mengubah KPI individu, menghapus KPI individu ,membuat KPI unit, melihat data KPI unit,mengubah KPI unit ,menghapus KPI unit, melihat data penilaian kinerja seluruh karyawan, menghapus data penilaian kinerja karyawan, melihat pertanyaan tes psikologi MBTI, mengubah pertanyaan tes psikologi MBTI, melihat data hasil tes psikologi MBTI, menghapus hasil tes psikologi MBTI. Selain melakukan pengelolaan tersebut, Manajemen SDM juga bisa melakukan aktifitas seperti melihat Dashboard, melihat grafik talent pool seluruh karyawan, dan melihat tabel seluruh penilaian

Admin Admin mempunyai hubungan generalisasi dengan karyawan karena admin juga termasuk karyawan. Jadi Admin dapat melakukan aktifitas apa saja yang dilakukan karyawan. Admin bertugas dalam pengelolaan master data. Aktifitas pengelolaan tersebut antara lain: melakukan aktifitas melihat data pada master data, menambahkan data pada master data, mengubah data pada master data, menghapus data pada master data,

Page 46: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

30

menyelaraskan data ke SAP, menyelaraskan data dari SAP, dan mengubah previlege user.

Timer Timer merupakan secondary actor yang terlibat dalam sistem ini. Timer dapat melakukan beberapa aktivitas seperti melakukan sinkronisasi data dari atau ke SAP Netweaver pada waktu tertentu dan melakukan perhitungan waktu ketika melakukan tes psikologi MBTI

SAP SAP merupakan secondary actor yang terlibat dalam sistem ini. SAP dapat melakukan melakukan sinkronisasi data dari atau ke SAP Netweaver.

4.3 Daftar Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan suatu kebutuhan yang harus disediakan oleh sistem. Spesifikasi kebutuhan fungsional ditunjukkan pada Tabel 4.2. Setiap Kebutuhan akan diberikan kode TMS_XXYY. TMS merupakan singkatan dari Talent Management System, XX menunjukkan nomor dari definisi kebutuhan utama dan YY menunjukkan nomor spesifikasi dari definisi kebutuhan utama.

Tabel 4.2 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional dan Pemetaan Nama Use Case

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

1 Sistem harus menyediakan fungsi login untuk mengizinkan pengguna mengakses sistem sesuai dengan otoritasnya dengan cara memasukkan username dan password

TMS_0100 Login User

2 Sistem harus menyediakan menu logout agar pengguna bisa yang sudah masuk ke dalam sistem dapat keluar dari sistem dengan benar

TMS_0200 Logout Karyawan

3 Sistem harus dapat menampilkan profil agar pengguna bisa melihat data pribadinya.

TMS_0300

Melihat profil Karyawan 3.1 Sistem menyediakan informasi seperti nilai kompetensi, nilai kinerja, nilai index talent pool, dan hasil tes MBTI, serta data pribadi pengguna tersebut.

TMS_0301

Page 47: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

31

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

4 Sistem harus dapat menampilkan Grafik Talent pool 9-Box untuk mengetahui letak posisi index talent pool pribadi

TMS_0400

Melihat grafik talent pool pribadi

Karyawan

4.1 Sistem berupa grafik chart tipe scatter plot dengan sumbu x sebagai nilai competency dan sumbu y sebagai nilai performance

TMS_0401

4.2 Dalam grafik chart talent pool, plot bisa menampilkan nama karyawan, index talent pool, hasil tes MBTI, nilai competency dan nilai performance

TMS_0402

5 Sistem dapat melakukan perubahan password pengguna.

TMS_0500

Ganti password

Karyawan 5.1 Sistem menyediakan form berupa password lama, password baru, dan tulis ulang password baru.

TMS_0501

6 Sistem harus dapat menampilkan seluruh data penilaian kompetensi yang sudah dinilai pribadi

TMS_0600

Melihat data penilaian kompetensi pribadi

Karyawan

7 Sistem harus dapat menampilkan seluruh data penilaian kompetensi yang sudah dinilai seluruh pengguna yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_0700

Melihat data penilaian Kompetensi seluruh karyawan

Manajemen SDM

8 Sistem harus dapat menghapus data penilaian kompetensi yang sudah dinilai yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_0800

Menghapus data penilaian kompetensi

Manajemen SDM

Page 48: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

32

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

8.1 Sistem harus menyediakan tombol hapus untuk melakukan penghapusan data penilaian kompetensi yang sudah dinilai

TMS_0801

9 Sistem harus dapat menampilkan data kuesioner yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_0900 Melihat data kuesioner kompetensi

Manajemen SDM

10 Sistem harus dapat mengubah data kuesioner kompetensi yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_1000 Mengubah data kuesioner kompetensi

Manajemen SDM

10.1 Sistem harus dapat menyediakan form untuk mengubah data kuesioner kompetensi

TMS_1001

11 Sistem harus dapat menampilkan kuesioner untuk menilai kompetensi karyawan.

TMS_1100

Mengisi kuesioner kompetensi

Karyawan

11.1 Sistem menyediakan kuesioner untuk menilai atasan, bawahan, peer, dan diri sendiri.

TMS_1101

11.2 Kuesioner berupa pertanyaan/pernyataan dan jawaban yang bisa dipilih salah satu.

TMS_1102

12 Sistem harus dapat menilai kompetensi berdasarkan kuesioner yang telah diisi dan level karyawan yang dinilai (atasan, bawahan, peer, dan diri sendiri)

TMS_1200 Menilai kompetensi

Karyawan

12.1 Sistem dapat mendeteksi karyawan yang mempunyai bawahan atau tidak untuk

TMS_1201

Page 49: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

33

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

menentukan nilai bobot dari masing-masing level penilai

13 Sistem harus dapat memasukkan nilai KPI yang telah dicapai dirinya sendiri

TMS_1300

Memasukkan nilai KPI

Karyawan 13.1 Sistem menyediakan form untuk memasukkan nilai yang sudah dicapai dan komentar terhadap pencapaian tersebut

TMS_1301

14 Sistem harus dapat melakukan penetapan KPI kepada bawahan

TMS_1400

Menetapkan KPI

Karyawan

14.1 Karyawan yang mempunyai bawahan dapat menetapkan KPI yang harus dikerjakan oleh bawahannya

TMS_1401

14.2 Sistem menyediakan form untuk memilih bawahan yang akan ditetapkan KPI nya

TMS_1402

15 Sistem harus dapat melakukan pembatalan penetapan KPI kepada bawahan

TMS_1500

Membatalkan penetapan KPI

Karyawan 15.1 Sistem menyediakan form

untuk memilih bawahan yang akan dibatalkan penetapan KPI nya

TMS_1501

16 Sistem harus dapat melakukan penetapan target nilai KPI yang harus dicapai oleh bawahan

TMS_1600

Menetapkan target nilai KPI

Karyawan 16.1 Karyawan yang mempunyai

bawahan dapat menetapkan target yang harus dicapai bawahanya

TMS_1601

Page 50: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

34

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

16.2 Sistem menyediakan form untuk memasukkan nilai target yang dicapai

TMS_1602

17 Sistem harus dapat melakukan persetujuan KPI yang sudah dicapai oleh bawahan

TMS_1700

Menyetujui KPI

Karyawan

17.1 Karyawan yang mempunyai bawahan dapat menyetujui nilai KPI yang sudah dicapai bawahannya tersebut

TMS_1701

17.2 Sistem menyediakan form untuk memasukkan nilai yang akan disetujui dan komentar terhadap persetujuan tersebut

TMS_1702

18 Sistem harus dapat melakukan pembatalan persetujuan KPI yang sudah dicapai oleh bawahan

TMS_1800 Membatalkan persetujuan KPI

Karyawan

19 Sistem harus dapat menyimpan persetujuan KPI sementara yang sewaktu-waktu bisa diubah sebelum dilakukan persetujuan KPI

TMS_1900

Menyimpan persetujuan KPI sementara

Karyawan 19.1 Sistem menyediakan form

untuk memasukkan nilai dan tombol untuk menyimpan persetujuan KPI sementara

TMS_1901

20 Sistem harus dapat membuat KPI individu baru termasuk tanggal berakhirnya KPI tersebut

TMS_2000

Membuat KPI individu

Karyawan 20.1 Sistem menyediakan form yang harus memasukkan data KPI unitnya, nama KPI, serta memasukkan tanggal berakhir KPI

TMS_2001

Page 51: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

35

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

21 Sistem dapat menampilkan daftar KPI individu yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2100 Melihat daftar KPI individu

Manajemen SDM

22 Sistem harus dapat mengubah KPI individu yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2200

Mengubah KPI individu

Manajemen SDM 22.1 Sistem menyediakan form

KPI yang akan diubah berupa id, nama KPI, KPI unit, serta tanggal berakhir

TMS_2201

23 Sistem harus dapat menghapus KPI individu yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2300

Menghapus KPI individu

Manajemen SDM 23.1 Sistem menyediakan tombol

hapus untuk melakukan penghapusan data KPI tersebut

TMS_2301

24 Sistem harus dapat membuat KPI unit baru yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2400

Membuat KPI unit

Manajemen SDM 24.1 Sistem menyediakan form

berupa ID KPI unit baru, Strategy target, Perspektif BSC, serta nama KPI

TMS_2401

25 Sistem harus dapat menampilkan data KPI unit yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2500 Melihat data KPI unit

Manajemen SDM

26 Sistem harus dapat melakukan perubahan KPI unit yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2600 Mengubah KPI unit

Manajemen SDM

26.1 Sistem menyediakan form KPI Unit yang akan diubah berupa id KPI unit, Strategy

TMS_2601

Page 52: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

36

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

target, Perspektif BSC, serta nama KPI

27 Sistem harus dapat menghapus KPI unit yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2700

Menghapus KPI unit

Manajemen SDM 27.1 Sistem menyediakan tombol

hapus untuk melakukan penghapusan data KPI Unit tersebut

TMS_2701

28 Sistem harus dapat menampilkan data penilaian KPI seluruh karyawan yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2800

Melihat data penilaian kinerja seluruh karyawan

Manajemen SDM

29 Sistem harus dapat menghapus data penilaian KPI karyawan yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_2900 Menghapus data penilaian kinerja karyawan

Manajemen SDM

29.1 Sistem menyediakan tombol hapus untuk melakukan penghapusan data KPI tersebut

TMS_2901

30 Sistem harus dapat menampilkan data penilaian KPI diri sendiri

TMS_3000

Melihat data penilaian kinerja diri sendiri

Karyawan

31 Sistem harus dapat menampilkan data pertanyaan tes psikologi MBTI yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_3100

Melihat pertanyaan tes psikologi MBTI

Manajemen SDM

32 Sistem harus dapat mengubah pertanyaan tes psikologi MBTI yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_3200

Mengubah pertanyaan tes psikologi MBTI

Manajemen SDM

Page 53: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

37

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

32.1 Sistem menyediakan form untuk melakukan pengeditan data pertanyaan jika ada kesalahan kalimat/kata pada pertanyaan tes psikologi tersebut atau kesalalahan pada tipe jawaban.

TMS_3201

33 Sistem harus dapat menampilkan data hasil tes psikologi MBTI dari seluruh pengguna yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_3300 Melihat hasil tes psikologi MBTI

Manajemen SDM

34 Sistem harus dapat menghapus hasil tes psikologi MBTI yang hanya bisa diakses oleh Manajemen SDM

TMS_3400

Menghapus hasil tes psikologi MBTI

Manajemen SDM 34.1 Sistem harus menyediakan

tombol hapus untuk melakukan penghapusan hasil tes psikologi MBTI tiap karyawan

TMS_3401

35 Sistem harus dapat menampilkan data hasil tes psikologi MBTI pribadi

TMS_3500

Melihat hasil tes psikologi MBTI diri sendiri

Karyawan

36 Sistem harus dapat menampilkan tes psikologi MBTI yang dapat dikerjakan dengan waktu maksimal 1,5 jam

TMS_3600

Melakukan tes psikologi MBTI

Karyawan 36.1 Waktu akan dimulai ketika pengguna pertama kali masuk ke dalam halaman tes

TMS_3601

36.2 Jika waktu sudah 1,5 jam maka sistem akan

TMS_3602

Page 54: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

38

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

melakukan submit jawaban tes secara langsung.

37 Sistem harus dapat menilai hasil tes MBTI dari form tes MBTI yang telah diisi pengguna

TMS_3700

Menilai hasil tes psikologi MBTI

Karyawan 37.1 Sistem dapat menilai secara

otomatis dengan membedakan tiap tipe yang ada.

TMS_3701

37.2 Sistem akan menilai secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan.

TMS_3702 Timer

38 Sistem harus dapat menampilkan daftar data pada master data

TMS_3800

Melihat data pada master data

Admin

38.1 Daftar data pada master data yang ditampilkan adalah data keryawan, data personnel area, data organiztion unit, data job, data plans, dan data pangkat.

TMS_3801

39 Sistem harus dapat melakukan penambahan data pada master data

TMS_3900

Menambahkan data pada master data

Admin

39.1 Daftar data pada master data yang dapat ditambah adalah data karyawan, data personnel area, data organiztion unit, data job, data plans, dan data pangkat.

TMS_3901

40 Sistem harus dapat melakukan perubahan data pada master data

TMS_4100 Mengubah data pada master data

Admin 40.1 Daftar data pada master

data yang dapat diubah adalah data karyawan, data personnel area, data

TMS_4001

Page 55: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

39

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

organiztion unit, data job, data plans, dan data pangkat.

41 Sistem harus dapat melakukan penghapusan data pada master data

TMS_4100 Menghapus data pada master data

Admin

41.1 Daftar data pada master data yang dapat dihapus adalah data karyawan, data personnel area, data organiztion unit, data job, data plans, dan data pangkat.

TMS_4101

42 Sistem harus dapat melakukan sinkronisasi data dari aplikasi TMS ke aplikasi SAP

TMS_4200

Sinkron data ke sap

Admin, SAP

42.1 Sistem harus dapat melakukan sinkronisasi data secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan

TMS_4201 Timer

43 Sistem harus dapat melakukan sinkronisasi data dari aplikasi SAP ke aplikasi TMS

TMS_4300

Sinkron data dari sap

Admin, SAP

43.1 Sistem harus dapat melakukan sinkronisasi data secara otomatis berdasarkan waktu yang telah ditentukan

TMS_4301 Timer

44 Sistem harus dapat menampilkan Grafik Talent pool 9-Box untuk mengetahui letak posisi index talent pool

TMS_4400 Melihat grafik talent pool seluruh karyawan

Manajemen SDM

44.1 Sistem berupa grafik chart tipe scatter plot dengan sumbu x sebagai nilai

TMS_4401

Page 56: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

40

No Kebutuhan Sistem Kode Use Case Actor

competency dan sumbu y sebagai nilai performance

44.2 Dalam grafik chart talent pool, plot bisa menampilkan nama karyawan, index talent pool, hasil tes MBTI, nilai competency dan nilai performance

TMS_4402

45 Sistem harus dapat menampilkan data penilaian kompetensi, kinerja, hasil tes MBTI, dan posisi index Talent pool

TMS_4500 Melihat tabel seluruh penilaian

Manajemen SDM

45.1 Data penilaian disajikan dalam bentuk tabel

TMS_4501

46 Sistem dapat menampilkan halaman Dashboard

TMS_4600

Melihat Dashboard

Manajemen SDM

46.1 Sistem menyediakan informasi berupa grafik talent pool, tabel penilaian, dan menu-menu untuk melakukan sinkron data

TMS_4601

47 Sistem dapat mengubah previlege user

TMS_4700

Mengubah previlege user

Admin 47.1 Mengubah previlege user

dapat dilakukan oleh Admin TMS_4701

47.2 Sistem menyediakan form untuk mengubah previlege user

TMS_4702

4.4 Pemodelan Kebutuhan

Dalam pemodelan kebutuhan, kebutuhan fungsional yang telah terdefinisi

akan diubah menjadi use case diagram dan use case scenario.

4.4.1 Use case diagram

Use case diagram adalah diagram yang digunakan untuk memodelkan

perilaku sistem. Use case diagram ini merupakan gambaran dari seluruh

kebutuhan fungsional sistem yang dibuat. Tujuannya agar siapapun yang melihat

diagram ini mengerti dan memahami sistem yang akan dibangun. Use case

Page 57: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

41

diagram sistem ini dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional yang telah dibuat.

Karena kebutuhan fungsional pada sistem ini sangat banyak yang jumlahnya 47

kebutuhan fungsional, maka pemodelan use case diagram dibagi menjadi 2

bagian. Use case diagram pertama menggambarkan use case diagram dari aktor

User dan Karyawan, yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Use case diagram kedua

menggambarkan use case diagram dari aktor Manajemen SDM dan Admin, yang

ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Pada Aktor User dan Karyawan

Page 58: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

42

Gambar 4.2 Use Case Diagram Pada Aktor Manajemen SDM Dan Admin

4.4.2 Use Case Scenario

Usecase Scenario merupakan urutan alur dari use case yang sudah

didefinisikan. Usecase scenario terdiri dari Actor, Objective, Pre-Condition, Main

Flow, Alternative Flow, dan Post-Condition. Setiap Use Case Scenario menggambar

setiap use case yang sudah dibuat. Sehingga diperoleh 47 Use Case Scenario.

Namun hanya 12 Use Case Scenario yang akan ditampilkan sebagai sampel pada

sub bab Use Case Scenario ini. 12 Use Case Scenario tersebut diantaranya adalah

melihat profil, menilai kompetensi, memasukkan nilai KPI, menetapkan KPI,

Menetapkan Target KPI, Menyetujui KPI, Menyimpan persetujuan KPI sementara,

menilai hasil tes MBTI, melihat Dashboard, membuat KPI Unit, Sinkron Data ke

SAP, dan mengubah previlege User.

Page 59: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

43

4.4.2.1 Use Case Scenario Login

Tabel 4.3 Use Case Scenario Login

Flow of Events untuk Login

Objective Use case ini berguna untuk masuk ke dalam sistem

Actor User

Pre-condition User masuk ke halaman login

Main Flow o User memasukkan username atau ID pegawai o User memasukkan password o User menekan tombol sign in

Alternatif Flow - Jika username atau password salah, maka akan kembali ke halaman login.

Post-condition User berhasil masuk ke dalam sistem sesuai dengan statusnya

4.4.2.2 Use Case Scenario Logout

Tabel 4.4 Use Case Scenario Logout

Flow of Events untuk logout

Objective Use case ini berguna untuk keluar dari sistem

Actor User

Pre-condition User sudah masuk kedalam sistem

Main Flow o User menekan menu logout

Alternatif Flow -

Post-condition User berhasil keluar dari sistem.

4.4.2.3 Use Case Scenario Melihat Profil

Tabel 4.5 Use Case Scenario Melihat Profil

Flow of Events untuk Melihat Profil

Objective Use case ini berguna untuk melihat profil pribadinya yang meliputi melihat grafik talent pool dan hasil penilaiannya pribadi

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan sudah melakukan login

Main Flow o Karyawan memilih menu profile

Alternatif Flow -

Post-condition Karyawan masuk ke dalam halaman profilnya

Page 60: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

44

4.4.2.4 Use Case Scenario Melihat Grafik Talent Pool Pribadi

Tabel 4.6 Use Case Scenario Melihat Grafik Talent Pool Pribadi

Flow of Events untuk melihat grafik talent pool pribadi

Objective Use case ini berguna untuk melihat grafik indeks talent pool pribadi yang telah dicapai

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan sudah melakukan login Main Flow o Karyawan memilih menu profile

o Karyawan memilih menu data grafik

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan grafik indeks talent pool yang telah dicapai

4.4.2.5 Use Case Scenario Ganti Password

Tabel 4.7 Use Case Scenario Ganti Password

Flow of Events untuk ganti password

Objective Use case ini berguna untuk mengganti password dari akun yang dimiliki karyawan

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan sudah melakukan login Main Flow o Karyawan memilih menu profile

o Karyawan memilih menu ganti password o Karyawan memasukkan password lama o Karyawan memasukkan password baru o Karyawan mengulangi memasukkan password baru o Karyawan mennekan tombol simpan password

Alternatif Flow - Jika password lama salah, maka akan muncul peringatan “password lama salah”

- Jika password baru tidak sama dengan pasword yang di ulangi, maka akan muncul peringatan “password baru salah”

Post-condition Sistem berhasil menyimpan password baru karyawan

4.4.2.6 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi Pribadi

Tabel 4.8 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi Pribadi

Flow of Events untuk melihat data penilaian kompetensi pribadi Objective Use case ini berguna untuk mengetahui nilai kompetensi

yang telah dicapai karyawan Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan sudah melakukan login

Main Flow o Karyawan memilih menu competency appraisal

Page 61: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

45

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan nilai kompetensi yang telah dicapai oleh karyawan

4.4.2.7 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi Seluruh Karyawan

Tabel 4.9 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi Seluruh Karyawan

Flow of Events untuk melihat data penilaian kompetensi seluruh karyawan

Objective Use case ini berguna untuk mengetahui nilai kompetensi yang telah dicapai oleh seluruh karyawan

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman competency appraisal

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu All Test Data

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan nilai kompetensi yang telah dicapai oleh seluruh karyawan

4.4.2.8 Use Case Scenario Menghapus Data Penilaian Kompetensi

Tabel 4.10 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kompetensi

Flow of Events untuk menghapus data penilaian kompetensi

Objective Use case ini berguna untuk menghapus data penilaian kompetensi yang telah dilakukan oleh karyawan

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam menu All Test Data

pada halaman competency appraisal Main Flow o Manajemen SDM memilih tombol hapus pada data

yang dipilih o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Manajemen SDM mengkonfirmasi untuk menghapus

dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem berhasil menghapus data penilaian kompetensi yang dipilih

4.4.2.9 Use Case Scenario Melihat Data Kuesioner Kompetensi

Tabel 4.11 Use Case Scenario Melihat Data Kuesioner Kompetensi

Flow of Events untuk melihat data kuesioner kompetensi Objective Use case ini berguna untuk menampilkan data kuesioner

penilaian kompetensi

Page 62: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

46

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman competency

appraisal Main Flow o Manajemen SDM memilih menu Question Data

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan data kuesioner penilaian kompetensi

4.4.2.10 Use Case Scenario Mengubah Data Kuesioner Kompetensi

Tabel 4.12 Use Case Scenario Mengubah Data Kuesioner Kompetensi

Flow of Events untuk mengubah data kuesioner kompetensi Objective Use case ini berguna untuk mengubah data kuesioner

penilaian kompetensi

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam menu Question Data penilaian kompetensi

Main Flow o Manajemen SDM memilih tombol edit pada data kuesioner yang dipilih

o Sistem menampilkan form perubahan data o Manajemen SDM mengubah data yang diperlukan o Manajemen SDM menekan tombol simpan data

pada form

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem berhasil menyimpan data kuesioner yang berubah

4.4.2.11 Use Case Scenario Mengisi Kuesioner Kompetensi

Tabel 4.13 Use Case Scenario Mengisi Kuesioner Kompetensi

Flow of Events untuk mengisi kuesioner kompetensi Objective Use case ini berguna untuk melakukan pengisian data

kuesioner kompetensi dari karyawan yang meliputi atasan, bawahan, peer, dan diri sendiri

Actor Karyawan Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman competency appraisal

Main Flow o Karyawan memilih menu isi kuesioner o Karyawan memilih orang yang akan dinilainya

Alternatif Flow

Post-condition Sistem menampilkan form kuesioner dari orang yang akan dinilainya

4.4.2.12 Use Case Scenario Menilai Kompetensi

Tabel 4.14 Use Case Scenario Menilai Kompetensi

Flow of Events untuk Menilai Kompetensi

Page 63: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

47

Objective Use case ini berguna untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi dari karyawan yang meliputi atasan, bawahan, peer, dan diri sendiri

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman pengisian kuesioner

Main Flow o Karyawan melakukan pengisian kuesioner o Karyawan men-submit kuesioner yang telah diisi

Alternatif Flow Jika ada kuesioner ada yang belum diisi maka sistem akan memberikan peringatan dan tidak bisa di submit

Post-condition Nilai hasil kuesioner disimpan dan dihitung untuk mendapatkan hasil tesnya

4.4.2.13 Use Case Scenario Memasukkan Nilai KPI

Tabel 4.15 Use Case Scenario Memasukkan Nilai KPI

Flow of Events untuk Memasukkan Nilai KPI

Objective Use case ini berguna untuk memasukkan nilai KPI yang sudah dicapai berdasarkan KPI yang sudah ditetapkan dan ditentukan targetnya

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Karyawan memilih menu entry KPI o Karyawan memasukkan nilai KPI yang telah

dicapainya dan bisa memasukkan komentar terhadap pencapaian tersebut

o Karyawan menyimpan nilai KPI yang telah diisi

Alternatif Flow Jika KPI sudah melewati batas tanggal penyelesaian maka KPI tersebut tidak bisa diisi lagi.

Post-condition Nilai KPI tersebut disimpan untuk dilakukan persetujuan oleh atasan

4.4.2.14 Use Case Scenario Menetapkan KPI

Tabel 4.16 Use Case Scenario Menetapkan KPI

Flow of Events untuk Menetapkan KPI

Objective Use case ini berguna untuk menetapkan KPI kepada bawahan untuk dikerjakan atau dilaksanakan.

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Karyawan memilih menu Assign KPI o Karyawan memilih bawahan yang akan ditetapkan

KPI-nya

Page 64: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

48

o Karyawan memilih KPI yang akan ditetapkan o Karyawan men-submit KPI yang akan ditetapkan

kepada bawahan

Alternatif Flow Jika terdapat KPI yang sama maka sistem akan memberikan peringatan untuk memilih KPI yang lain

Post-condition KPI sudah ditetapkan kepada bawahan

4.4.2.15 Use Case Scenario Membatalkan Penetapan KPI

Tabel 4.17 Use Case Scenario Membatalkan Penetapan KPI

Flow of Events untuk Membatalkan Penetapan KPI Objective Use case ini berguna untuk membatalkan KPI yang telah

ditetapkan kepada bawahan

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam menu Assign KPI

Main Flow o Karyawan memilih bawahan yang akan ditetapkan KPI-nya

o Sistem menampilkan KPI yang telah ditetapkan o Karyawan memilih tombol hapus pada KPI yang

dipilih o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Karyawan mengkonfirmasi untuk menghapus KPI

dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Penetapan KPI berhasil dibatalkan

4.4.2.16 Use Case Scenario Menetapkan Target KPI

Tabel 4.18 Use Case Scenario Menetapkan Target KPI

Flow of Events untuk Menetapkan target KPI

Objective Use case ini berguna untuk menetapkan target KPI kepada bawahan berdasarkan kontrak kerja yang sudah disepakati dua belah pihak

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Karyawan memilih menu Target KPI o Karyawan memilih bawahan yang akan ditetapkan

target KPI-nya o Karyawan memasukkan nilai target KPI yang akan

ditetapkan o Karyawan men-submit nilai target KPI yang akan

ditetapkan kepada bawahan

Page 65: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

49

Alternatif Flow -

Post-condition Target KPI sudah ditetapkan kepada bawahan

4.4.2.17 Use Case Scenario Menyetujui KPI

Tabel 4.19 Use Case Scenario Menyetujui KPI

Flow of Events untuk Menyetujui KPI

Objective Use case ini berguna untuk menyetujui pencapaian KPI yang sudah dikerjakan bawahan untuk dilakukan penilaian kinerjanya

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman Approve KPI

Main Flow o Karyawan memilih bawahan yang akan disetujui KPI-nya

o Karyawan memasukkan nilai yang akan di setujui terhadap KPI yang sudah dicapai oleh bawahan

o Karyawan bisa memasukkan komentar terhadap nilai persetujuan tersebut

o Karyawan melakukan approve terhadap nilai KPI yang disetujui

Alternatif Flow Jika terjadi kesalahan memasukkan nilai persetujuan atau komentar, maka bisa dilakukan pembatalan persetujuan

Post-condition KPI yang sudah disetujui akan dihitung untuk memperoleh nilai kinerja terhadap bawahhnya

4.4.2.18 Use Case Scenario Membatalkan Persetujuan KPI

Tabel 4.20 Use Case Scenario Membatalkan Persetujuan KPI

Flow of Events untuk Membatalkan Persetujuan KPI

Objective Use case ini berguna untuk membatalkan persetujuan KPI yang telah dicapai bawahan sehingga bisa dilakukan persetujuan pencapaian KPI lagi

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman Approve KPI

Main Flow o Karyawan memilih bawahan yang akan dibatalkan persetujuan KPI-nya pada menu Approved KPI

o Karyawan memilih tombol hapus pada KPI yang dipilih

o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Karyawan mengkonfirmasi untuk menghapus

pencapaian KPI dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Persetujuan KPI berhasil dibatalkan

Page 66: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

50

4.4.2.19 Use Case Scenario Menyimpan Persetujuan Sementara KPI

Tabel 4.21 Use Case Scenario Menyimpan Persetujuan Sementara KPI

Flow of Events untuk Menyetujui KPI

Objective Use case ini berguna untuk menyetujui pencapaian KPI yang sudah dikerjakan bawahan namun hanya disimpan secara sementara dan tidak dihitung nilai kinerjanya

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman Approve KPI

Main Flow o Karyawan memilih bawahan yang akan disetujui KPI-nya

o Karyawan memasukkan nilai yang akan di setujui terhadap KPI yang sudah dicapai oleh bawahan

o Karyawan bisa memasukkan komentar terhadap nilai persetujuan tersebut

o Karyawan melakukan penyimpanan terhadap nilai KPI yang akan disetujui

Alternatif Flow -

Post-condition Nilai persetujuan KPI tersebut sudah disimpan untuk sementara menunggu untuk disetujui

4.4.2.20 Use Case Scenario Membuat KPI Individu

Tabel 4.22 Use Case Scenario Membuat KPI Individu

Flow of Events untuk Membuat KPI Individu

Objective Use case ini berguna untuk melakukan penambahan KPI Individu

Actor Karyawan

Pre-condition Karaywan masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o karyawan memilih menu create KPI individu o Sistem menampilkan form pembuatan KPI individu o Karyawan masukkan nama KPI, tipe KPI, parent KPI

unit, dan tanggal selesainya KPI o Karyawan menekan tombol create

Alternatif Flow -

Post-condition KPI individu berhasil tersimpan dalam database dan siap untuk dilakukan penetapan KPI kepada bawahan

4.4.2.21 Use Case Scenario Melihat Daftar KPI Individu

Tabel 4.23 Use Case Scenario Melihat Daftar KPI Individu

Flow of Events untuk Melihat Daftar KPI Individu

Page 67: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

51

Objective Use case ini berguna untuk melihat daftar KPI individu dari seluruh karyawan

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman performance

appraisal

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu KPI Individu

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan data dari KPI individu seluruh karyawan

4.4.2.22 Use Case Scenario Mengubah KPI Individu

Tabel 4.24 Use Case Scenario Mengubah KPI Individu

Flow of Events untuk Mengubah KPI Individu

Objective Use case ini berguna untuk mengubah data KPI individu karyawan

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman KPI individu

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu ubah pada data yang dipilih

o Sistem menampilkan form perubahan data o Manajemen SDM melakukan perubahan data yang

diperlukan o Manajemen SDM menyimpan data perubahan

dengan menekan tombol simpan

Alternatif Flow -

Post-condition Data KPI individu karyawan yang dipilih berhasil diubah

4.4.2.23 Use Case Scenario Menghapus KPI Individu

Tabel 4.25 Use Case Scenario Menghapus KPI Individu

Flow of Events untuk Menghapus KPI Individu

Objective Use case ini berguna untuk menghapus KPI individu karyawan

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman KPI individu

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu hapus pada data yang dipilih

o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Manajemen SDM mengkonfirmasi untuk menghapus

KPI individu karyawan dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Data KPI individu karyawan yang dipilih berhasil dihapus

Page 68: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

52

4.4.2.24 Use Case Scenario Membuat KPI Unit

Tabel 4.26 Use Case Scenario Membuat KPI Unit

Flow of Events untuk Membuat KPI Unit

Objective Use case ini berguna untuk melakukan penambahan KPI unit

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu create KPI Unit o Manajemen SDM memilih jenis perspektif BSC o Manajemen SDM memasukkan penjelesan strategy

target o Manajemen SDM memasukkan nama dari KPI unit o Manajemen SDM men-submit KPI unit tersebut

Alternatif Flow -

Post-condition KPI unit tersimpan dalam database dan siap untuk dilakukan pembuatan KPI individu berdasarkan KPI unit yang sudah dibuat

4.4.2.25 Use Case Scenario Melihat Data KPI Unit

Tabel 4.27 Use Case Scenario Melihat Data KPI Unit

Flow of Events untuk Melihat Data KPI Unit Objective Use case ini berguna untuk melihat daftar KPI unit yang

ada pada penilaian kinerja Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu KPI Unit

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan data dari KPI unit pada penilaian kinerja

4.4.2.26 Use Case Scenario Mengubah KPI Unit

Tabel 4.28 Use Case Scenario Mengubah KPI Unit

Flow of Events untuk Mengubah KPI Unit Objective Use case ini berguna untuk mengubah data KPI unit yang

sudah dibuat

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman KPI unit

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu ubah pada data yang dipilih

Page 69: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

53

o Sistem menampilkan form perubahan data o Manajemen SDM melakukan perubahan data yang

diperlukan o Manajemen SDM menyimpan data perubahan

dengan menekan tombol simpan

Alternatif Flow -

Post-condition Data KPI unit penilaian kinerja yang dipilih berhasil diubah

4.4.2.27 Use Case Scenario Menghapus KPI Unit

Tabel 4.29 Use Case Scenario Menghapus KPI Unit

Flow of Events untuk Menghapus KPI Unit

Objective Use case ini berguna untuk menghapus KPI unit yang telah dibuat

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman KPI unit

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu hapus pada data yang dipilih

o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Manajemen SDM mengkonfirmasi untuk menghapus

KPI unit dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Data KPI unit penilain kinerja yang dipilih berhasil dihapus

4.4.2.28 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan

Tabel 4.30 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan

Flow of Events untuk Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan

Objective Use case ini berguna untuk melihat melihat data penilaian kinerja seluruh karyawan

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu All Appraisal

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan penilaian kinerja seluruh karyawan

4.4.2.29 Use Case Scenario Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan

Tabel 4.31 Use Case Scenario Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan

Flow of Events untuk Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan

Objective Use case ini berguna untuk menghapus melihat data penilaian kinerja karyawan

Actor Manajemen SDM

Page 70: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

54

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman All Appraisal Main Flow o Manajemen SDM memilih menu hapus pada data

yang dipilih o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Manajemen SDM mengkonfirmasi untuk menghapus

penilaian kinerja yang dipilih dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Data penilain kinerja dari karyawan yang dipilih berhasil dihapus

4.4.2.30 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kinerja Pribadi

Tabel 4.32 Use Case Scenario Melihat Data Penilaian Kinerja Pribadi

Flow of Events untuk Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Pribadi

Objective Use case ini berguna untuk melihat melihat data penilaian kinerja diri sendiri

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman performance appraisal

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu My Appraisal

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan penilaian kinerja diri sendiri

4.4.2.31 Use Case Scenario Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Tabel 4.33 Use Case Scenario Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Flow of Events untuk Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Objective Use case ini berguna untuk melihat pertanyaan tes psikologi MBTI

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM sudah melakukan login

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu MBTI o Manajemen SDM memilih menu Question Data

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan pertanyaan tes psikologi MBTI

4.4.2.32 Use Case Scenario Mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Tabel 4.34 Use Case Scenario Mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Flow of Events untuk Mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Objective Use case ini berguna untuk mengubah pertanyaan tes psikologi MBTI jika ada penulisan pertanyaan yang salah

Actor Manajemen SDM

Page 71: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

55

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman Question Data MBTI

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu ubah pada data yang dipilih

o Sistem menampilkan form perubahan data o Manajemen SDM melakukan perubahan data yang

diperlukan o Manajemen SDM menyimpan data perubahan

dengan menekan tombol simpan

Alternatif Flow -

Post-condition Data pertanyaan tes psikologi berhasil diubah

4.4.2.33 Use Case Scenario Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI

Tabel 4.35 Use Case Scenario Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI

Flow of Events untuk Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI

Objective Use case ini berguna untuk melihat hasil tes psikologi MBTI seluruh karyawan

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM sudah melakukan login

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu MBTI o Manajemen SDM memilih menu Test Data

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan hasil tes psikologi MBTI dari seluruh karyawan yang telah melakukan tes

4.4.2.34 Use Case Scenario Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI

Tabel 4.36 Use Case Scenario Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI

Flow of Events untuk Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI

Objective Use case ini berguna untuk menghapus hasil tes psikologi MBTI karyawan

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM masuk ke dalam halaman Test Data MBTI

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu hapus pada data yang dipilih

o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Manajemen SDM melngkonfirmasi untuk melakukan

penghapusan data dengan menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Data hasil tes psikologi dari karyawan yang dipilih berhasil dihapus

Page 72: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

56

4.4.2.35 Use Case Scenario Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI Diri Sendiri

Tabel 4.37 Use Case Scenario Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI Diri Sendiri

Flow of Events untuk Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI Diri Sendiri

Objective Use case ini berguna untuk melihat hasil tes psikologi MBTI diri sendiri

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan sudah melakukan login Main Flow o Karyawan memilih menu MBTI

o Karyawan memilih menu My Test Data

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan hasil tes psikologi MBTI dari karyawan itu sendiri

4.4.2.36 Use Case Scenario Melakukan Tes Psikologi MBTI

Tabel 4.38 Use Case Scenario Melakukan Tes Psikologi MBTI

Flow of Events untuk Melakukan Tes Psikologi MBTI

Objective Use case ini berguna untuk melakukan tes psikologi dari masing-masing karyawan

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman MBTI Main Flow o Karyawan memilih menu mulai tes

Alternatif Flow - Jika sudah melakukan tes makan menu mulai tes tidak bisa di klik

Post-condition Sistem akan menampilkan soal tes psikologi MBTI

4.4.2.37 Use Case Scenario Menilai Hasil Tes MBTI

Tabel 4.39 Use Case Scenario Menilai Hasil Tes MBTI

Flow of Events untuk Menilai Hasil Tes MBTI

Objective Use case ini berguna untuk melakukan penilaian terhadap tes psikologi yang dilakukan karyawan

Actor Karyawan

Pre-condition Karyawan masuk ke dalam halaman tes MBTI

Main Flow o Karyawan melakukan pengisian soal dengan waktu 1,5 jam

o Karyawan men-submit tes yang telah dikerjakan

Alternatif Flow Jika melewati waktu yang telah ditentukan maka sistem akan men-submit tes secara otomatis

Post-condition Nilai hasil tes akan disimpan dan dihitung untuk mendapatkan hasil tesnya

Page 73: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

57

4.4.2.38 Use Case Scenario Melihat Data Pada Master Data

Tabel 4.40 Use Case Scenario Melihat Data Pada Master Data

Flow of Events untuk Melihat Data Pada Master Data

Objective Use case ini berguna untuk melihat data yang ada pada master data

Actor Admin

Pre-condition Admin sudah melakukan login Main Flow o Admin memilih menu master data

o Admin memilih kategori master data yang akan dilihat

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilakan master data yang dipilih

4.4.2.39 Use Case Scenario Menambahkan Data Pada Master Data

Tabel 4.41 Use Case Scenario Menambahkan Data Pada Master Data

Flow of Events untuk Menambahkan Data Pada Master Data

Objective Use case ini berguna untuk menambahkan data yang ada pada master data

Actor Admin

Pre-condition Admin sudah masuk kedalam halaman kategori master data yang dipilih

Main Flow o Admin memilih menu Add Data o Sistem menampilkan form penambahan data o Admin mengisi data yang diperlukan o Admin menyimpan data penambahan dengan

menekan tombol simpan

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menyimpan data yang telah dimasukkan oleh Admin ke dalam database

4.4.2.40 Use Case Scenario Mengubah Data Pada Master Data

Tabel 4.42 Use Case Scenario Mengubah Data Pada Master Data

Flow of Events untuk Mengubah Data Pada Master Data

Objective Use case ini berguna untuk mengubah data yang ada pada master data

Actor Admin Pre-condition Admin sudah masuk kedalam halaman kategori master

data yang dipilih Main Flow o Admin memilih menu ubah pada data yang dipilih

o Sistem menampilkan form perubahan data o Admin mengubah data yang diperlukan

Page 74: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

58

o Admin menyimpan data perubahan dengan menekan tombol simpan

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menyimpan data yang telah diubah oleh Admin ke dalam database

4.4.2.41 Use Case Scenario Menghapus Data Pada Master Data

Tabel 4.43 Use Case Scenario Menghapus Data Pada Master Data

Flow of Events untuk Menghapus Data Pada Master Data

Objective Use case ini berguna untuk menghapus data yang ada pada master data

Actor Admin

Pre-condition Admin sudah masuk kedalam halaman kategori master data yang dipilih

Main Flow o Admin memilih menu hapus pada data yang dipilih o Sistem menampilkan peringatan konfirmasi hapus o Admin mengkonfirmasi penghapusan data dengan

menekan tombol OK

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem mneghapus data yang telah dihapus oleh Admin dari database

4.4.2.42 Use Case Scenario Sinkron Data dari SAP

Tabel 4.44 Use Case Scenario Sinkron Data ke SAP

Flow of Events untuk Sinkron Data dari SAP

Objective Use case ini berguna untuk melakukan sinkron data dari database aplikasi SAP ke aplikasi Talent Management System

Actor Admin

Pre-condition Admin masuk ke dalam jenis menu master data yang dipilih

Main Flow o Admin memilih menu Sync Data from SAP

Alternatif Flow Jika terjadi kesalahan pada sistem SAP maka sistem akan memunculkan pesan status kesalahan

Post-condition Data pada master data yang dipilih sudah tersinkron dari SAP

4.4.2.43 Use Case Scenario Sinkron Data ke SAP

Tabel 4.45 Use Case Scenario Sinkron Data ke SAP

Flow of Events untuk Sinkron Data ke SAP

Page 75: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

59

Objective Use case ini berguna untuk melakukan sinkron data dari database aplikasi Talent Management System ke aplikasi SAP.

Actor Admin

Pre-condition Admin masuk ke dalam jenis menu master data yang dipilih

Main Flow o Admin memilih menu Sync Data to SAP

Alternatif Flow Jika terjadi kesalahan pada sistem SAP maka sistem akan memunculkan pesan status kesalahan

Post-condition Data pada master data yang dipilih sudah tersinkron ke SAP

4.4.2.44 Use Case Scenario Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan

Tabel 4.46 Use Case Scenario Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan

Flow of Events untuk melihat grafik talent pool seluruh karyawan

Objective Use case ini berguna untuk melihat grafik indeks talent pool seluruh karyawan yang telah dicapai

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM sudah melakukan login

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu dashboard o Karyawan memilih menu data grafik

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan grafik indeks talent pool yang telah dicapai seluruh karyawan

4.4.2.45 Use Case Scenario Melihat Tabel Penilaian Seluruh Karyawan

Tabel 4.47 Use Case Scenario Melihat Tabel Penilaian Seluruh Karyawan

Flow of Events untuk melihat Tabel Penilaian Seluruh Karyawan

Objective Use case ini berguna untuk melihat Tabel Penilaian seluruh karyawan yang telah dicapai

Actor Manajemen SDM

Pre-condition Manajemen SDM sudah melakukan login

Main Flow o Manajemen SDM memilih menu dashboard o Karyawan memilih menu data tabel

Alternatif Flow -

Post-condition Sistem menampilkan tabel penilaian yang telah dicapai seluruh karyawan

4.4.2.46 Use Case Scenario Melihat Dashboard

Tabel 4.48 Use Case Scenario Melihat Dashboard

Flow of Events untuk melihat dashboard

Page 76: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

60

Objective Use case ini berguna untuk melihat hasil tes seluruh karyawan termasuk grafik talent pool seluruh karyawan

Actor Manajemen SDM Pre-condition Manajemen SDM sudah melakukan login

Main Flow o Manajemen SDM atau Admin memilih menu Dashboard

Alternatif Flow -

Post-condition Manajemen SDM atau Admin masuk ke dalam halaman Dashboard

4.4.2.47 Use Case Scenario Mengubah Previlege User

Tabel 4.49 Use Case Scenario Mengubah Previlege User

Flow of Events untuk Memasukkan Nilai KPI

Objective Use case ini berguna untuk mengubah previlege yang ada pada sistem seperti karyawan, Manajemen SDM, dan Admin

Actor Admin

Pre-condition Admin masuk ke dalam halaman setting previlege

Main Flow o Admin memilih karyawan yang ada o Admin mengubah jenis previlege sebelumnya

dengan yang baru o Admin men-submit previlege baru karyawan yang

dipilih

Alternatif Flow -

Post-condition Jenis Previlege User sudah berubah

4.5 Pembahasan Hasil Analisis Kebutuhan

Dari analisis kebutuhan yang dilakukan, sistem ini menghasilkan 47 kebutuhan yang dapat membantu mengelola manajemen talenta karyawan pada PT KAI. Dari 47 kebutuhan, didapat kebutuhan yang dapat dilakukan oleh karyawan, Manajemen SDM, Admin, dan Timer. Kebutuhan-kebutuhan tersebut sudah mencakup metode-metode yang digunakan untuk memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diantaranya adalah melakukan penilaian dengan metode BSC dan Metode 360 Derajat, serta penilaian hasil tes psikologi MBTI. Selain itu juga kebutuhan dalam mengintegrasikan data dengan aplikasi SAP Netweaver dengan melakukakan sinkronisasi.

Page 77: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

61

BAB 5 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Perancangan Sistem

Setelah proses analisis kebutuhan selesai dilakukan, tahap berikutnya

adalah perancangan. Perancangan dilakukan berdasarkan hasil dari analisis

kebutuhan yang telah dilakukan. Proses perancangan Talent Management System

yang terintegrasi dengan SAP Netweaver ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu

melakukan pemodelan sequence diagram, pemodelan class diagram,

perancangan komponen, perancangan data, dan perancangan antarmuka.

5.1.1 Pemodelan Sequence diagram

Pada pemodelan sequence diagram menjelaskan urutan proses yang

terjadi untuk mencapai suatu kebutuhan sistem. Objek-objek pada sequence

diagram merupakan hasil identifikasi dari spesifikasi kebutuhan dan use case

scenario yang ada pada tahap analisis kebutuhan. Setiap sequence diagram

menggambarkan setiap use case yang ada. Sehingga diperoleh 47 sequence

diagram yang harus dibuat. Namun hanya 12 sequence diagram yang akan

ditampilkan sebagai sampel. Pemodelan sequence diagram tersebut dijelaskan

pada sub-sub bab dibawah ini.

5.1.1.1 Sequence diagram Melihat Profil

Gambar 5.1 Sequence Diagram Melihat Profil

Page 78: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

62

Dalam Sequence diagram melihat profil, karyawan cukup memilih menu

profil. Setelah karyawan memilih menu profil maka sistem akan memanggil fungsi

akun() pada controller employee. Kemudian controller employee meminta data

penilaian pribadinya menggunakan fungsi getMyAppraisal() pada Entity

Talentpoolmodel yang hasilnya dikembalikan langsung ke controller. Kemudian

Sistem akan meminta beberapa data seperti nilai kinerja, kompetensi, talentpool,

dan hasil tes MBTI pribadi ke entity EmployeeModel yang hasilnya akan

dikembalikan ke controller. Kemudian controller memanggil boundary bg_profile

untuk menampilkan data-data yang telah diminta controller di halaman profil.

5.1.1.2 Sequence diagram Menilai Kompetensi

Gambar 5.2 Sequence Diagram Menilai Kompetensi

Dalam sequence diagram menilai kompetensi, karyawan harus masuk

terlebih dahulu ke dalam halaman competency appraisal. Kemudian memilih

menu isi kuesioner pada halaman tersebut. Setelah memilih menu tersebut,

karyawan akan diarahkan ke halaman isi kuesioner yang menampilkan data

karyawan yang bisa dinilai, yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu, atasan,

Page 79: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

63

bawahan, peer, dan diri sendiri. Kemudian karyawan bisa mengisi kuesionernya

pada tiap karyawan yang dipilihnya. Setelah menjawab kuesionernya, maka

karyawan bisa melakukan submit pada kuesiner tersebut. Pada saat melakukan

submit, maka sistem akan memangil fungsi add_data_test() pada contoller

metode360 untuk dilakukan penambahan data tes dengan memanggil fungsi

save() pada entity Metodo360model. Setelah itu dilakukan perhitungan tes

dengan memanggil fungsi hitung_tes() pada controller. Setalah dilakukan

penghitungan tes, sistem akan mengarahkan kembali ke halaman isi kuesioner

5.1.1.3 Sequence diagram Memasukkan Nilai KPI

Gambar 5.3 Sequence Diagram Memasukkan Nilai Kpi

Dalam sequence diagram memasukkan nilai KPI , karyawan harus masuk

terlebih dahulu ke dalam halaman performance appraisal. Kemudian memilih

menu Entry KPI pada halaman tersebut. Setelah memilih menu tersebut,

karyawan akan diarahkan ke halaman entry KPI yang menampilkan KPI yang harus

Page 80: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

64

dikerjakan dan dinilai. Setelah dilakukan pengisian nilai KPI oleh karyawan yang

bersangkutan, maka nilai tersebut bisa disimpan. Dalam proses penyimpanan ini

boundary akan memanggil fungsi kpi_entry() pada controller BSC. Kemudian data

nilai akan diperbarui ke database dengan memanggil fungsi update() pada entity

Bscmodel. Setelah itu diarahkan ke fungsi index() untuk menampilkan halaman

performance appraisal kembali.

5.1.1.4 Sequence diagram Menetapkan KPI

Gambar 5.4 Sequence Diagram Menetapkan Kpi

Dalam sequence diagram menetapkan Nilai KPI , karyawan harus masuk

terlebih dahulu ke dalam halaman performance appraisal. Kemudian memilih

menu assign KPI pada halaman tersebut. Setelah memilih menu tersebut,

karyawan akan diarahkan ke halaman assign KPI. Karyawan harus memilih

bawahan terlebih dahulu untuk dilakukan penetapan KPI. Setelah memilih

Page 81: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

65

bawahan maka akan boundary akan menampilkan data KPI yang sudah diberikan

ke bawahan dan daftar KPI yang akan di tetapkan ke bawahan. Karyawan harus

memilih KPI yang akan ditetapkan setelah itu baru bisa men-submit KPI yang telah

dipilih. Dalam proses penetapan KPI ini boundary akan memanggil fungsi

kpi_assign() pada controller BSC. Selanjutnya data akan disimpan ke database

dengan memanggil fungsi save() pada entity Bscmodel. Setelah itu diarahkan ke

fungsi index() untuk menampilkan halaman performance appraisal kembali.

5.1.1.5 Sequence diagram Menetapkan Target KPI

Gambar 5.5 Sequence Diagram Menetapkan Target Kpi

Dalam sequence diagram menetapkan target KPI , karyawan harus masuk

terlebih dahulu ke dalam halaman performance appraisal. Kemudian memilih

menu Target KPI pada halaman tersebut. Setelah memilih menu tersebut,

karyawan akan diarahkan ke halaman Target KPI yang menampilkan KPI yang

harus dikerjakan oleh bawahan. Karyawan bisa mengisi nilai target pada masing-

masing KPI yang ada. Nilai target ini merupakan nilai yang sudah disepakati oleh

kedua belah pihak yang bersangkutan. Setelah dilakukan pengisian target KPI,

Page 82: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

66

maka nilai tersebut bisa disimpan. Dalam proses penyimpanan ini boundary akan

memanggil fungsi kpi_save_target() pada controller BSC. Selanjutnya data target

KPI akan diperbarui ke database dengan memanggil fungsi update() pada entity

Bscmodel. Setelah itu diarahkan ke fungsi index() untuk menampilkan halaman

performance appraisal kembali.

5.1.1.6 Sequence diagram Menyetujui KPI

Gambar 5.6 Sequence Diagram Menyetujui KPI

Dalam sequence diagram menyetujui KPI , karyawan harus masuk terlebih

dahulu ke dalam halaman performance appraisal. Kemudian memilih menu

Approve KPI pada halaman tersebut. Setelah memilih menu tersebut, karyawan

akan diarahkan ke halaman Approve KPI yang menampilkan KPI yang sudah

dikerjakan oleh bawahannya. Pada proses ini Karyawan bisa memilih untuk

menyetujui nilai KPI yang sudah dicapai bawahannya dengan memasukkan nilai

yang disetujui dan komentar terhadap nilai persetujuan tersebut. Setelah

Page 83: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

67

dilakukan pengisian tersebut, maka bisa dilakukan persetujuan terhadap KPI

tersebut. Dalam proses persetujuan ini boundary akan memanggil fungsi

kpi_approve() pada controller BSC. Selanjutnya data nilai akan diperbarui ke

database dengan memanggil fungsi update() pada entity Bscmodel. Setelah itu

diarahkan ke fungsi index() untuk menampilkan halaman performance appraisal

kembali.

5.1.1.7 Sequence diagram Menyimpan Persetujuan Sementara KPI

Gambar 5.7 Sequence Diagram Menyimpan Persetujuan Sementara KPI

Dalam sequence diagram menyimpan persetujuan sementara KPI, tidak

banyak berbeda dengan sequence diagram menyetujui KPI. Hanya saja karyawan

hanya memilih menu simpan pada halaman approve KPI.

Page 84: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

68

5.1.1.8 Sequence diagram Menilai Hasil Tes MBTI

Gambar 5.8 Sequence Diagram Menilai Hasil Tes MBTI

Dalam sequence diagram menilai hasil tes MBTI, karyawan harus masuk

terlebih dahulu ke dalam halaman utama MBTI, setelah itu bisa memilih menu

mulai tes. Selanjtnya karyawan akan diarahkan kehalaman tes. Dengan

menampilkan soal-soal yang harus dijawab. Setelah melakukan pengisian jawaban

tes, maka karyawan bisa men-submit tes tersebut. Kemudian boundary akan

memanggil fungsi Add_data_test() pada controller MBTI untuk dilakukan

perhitungan tes psikologi MBTI. Setelah itu dilakukan penyimpanan ke dalam

database dengan memanggil fungsi save() pada entity Mbtimodel. Kemudian

memanggil fungsi index() untuk masuk kembali kehalaman utama MBTI

Page 85: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

69

5.1.1.9 Sequence diagram Membuat KPI Unit

Gambar 5.9 Sequence Diagram Membuat KPI Unit

Dalam sequence diagram membuat KPI unit, Manajemen SDM harus

masuk terlebih dahulu ke dalam halaman performance appraisal. Kemudian

memilih menu create KPI Unit pada halaman tersebut. Setelah memilih menu

tersebut , Manajemen SDM akan diarahkan ke halaman create KPI unit. Disini

Manajemen SDM harus memilih jenis perspektif BSC yang akan dibuat KPI-nya.

Setelah memilih maka boundary akan menampilkan form berupa target stratefy

dan nama KPI yang harus diisi. Setelah form tersebut diisi maka bisa men-submit

KPI unit yang telah dibuat. Disini boundary akan memanggil fungsi kpiunit_save()

pada contoller Bsc. Kemudian data disimpan dengan memanggil fungsi save pada

entity Bscmodel. Dan yang terakhir controller akan memanggil fungsi index() untuk

menampilkan kembali halaman performance appraisal

Page 86: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

70

5.1.1.10 Sequence diagram Sinkron Data ke SAP

Gambar 5.10 Sequence Diagram Sinkron Data ke SAP

Dalam sequence diagram sinkron data ke SAP, Admin harus masuk terlebih

dahulu ke dalam halaman master data, setelah itu bisa memilih menu sinkron data

ke SAP. Dalam menu tersebut tersedia jenis data yang bisa disinkron ke SAP. Salah

satunya adalah data employee atau karyawan. Pada tahap ini boundary akan

memanggil fungsi synchronize_employee_to_SAP(). Yang kemudian akan

memanggil seluruh data ke dalam entity EmployeeModel untuk dilakukan

pengecekan dengan data SAP dengan menggunakan fungsi ZTM_GETDATA pada

entity SAP. Jika datanya kosong maka dilakukan penambahan data dengan

memanggil fungsi ZTM_INSERTDATA_EMP pada entity SAP. Kemudian data akan

di import menggunakan fungsi ImportVars() dan Call(). Setalah itu controller

memanggil fungsi viewEmployee untuk menampikan kembali halaman master

data employee. Jika data yang dicek tadi tidak kosong maka fungsi yang dipanggil

ke entity SAP adalah ZTM_UPDATEDATA_EMP.

Page 87: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

71

5.1.1.11 Sequence diagram Mengubah Previlege User

Gambar 5.11 Sequence Diagram Mengubah Previlege User

Dalam sequence diagram mengubah previlege user, Admin harus masuk terlebih

dahulu ke halaman setting previlege. Setelah itu memilih karyawan yang akan

diganti previlege-nya. Setelah memilih karyawan yang sudah diganti previlegenya,

Admin harus menyimpan perubahan tersebut. Pada tahap ini boundary akan

memanggil fungsi simpan_previlege() pada controller Admin. Yang kemudian data

perubahan tersebut di update dengan memenggil fungsi update() pada entity

EmployeeModel. Setelah itu controller memanggil fungsi ViewPrevilegeUser()

untuk menampilkan kembali halaman setting previlege.

Page 88: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

72

5.1.1.12 Sequence diagram Melihat Dashboard

Gambar 5.12 Sequence Diagram Melihat Dashboard

Dalam Sequence diagram melihat Dashboard, Manajemen SDM cukup memilih menu Dashboard atau logo nama aplikasi. Setelah memilih menu tersebut maka sistem akan memanggil fungsi index() pada controller HR. Kemudian meminta data penilaian sluruh karyawan menggunakan fungsi getAllAppraisal() pada Entity Talentpoolmodel yang hasilnya dikembalikan langsung ke controller. Kemudian controller memanggil boundary bg_home untuk menampilkan data-data yang telah diminta controller di halaman Dashboard.

5.1.2 Pemodelan Class diagram

Pemodelan class diagram dilakukan untuk menggambarkan objek-objek

yang terbentuk dan relasi antara objek-objek tersebut. Class diagram pada

perancangan ini dibagi menjadi dua sub bab yaitu perancangan umum dan

perancangan detail. Pada perancangan umum menjelaskan relasi antar klas.

Sedangkan pada perancangan detail akan menjelaskan class diagram pada

controller dan model dengan menunjukkan atribut dan operasinya.

5.1.2.1 Perancangan Umum

Perancangan umum dilakukan untuk mendeskripsikan objek-objek yang

terbentuk beserta relasi-relasinya. Pemodelan klas diagram pada perancangan

umum digambarkan melalui Gambar 5.13.

Page 89: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

73

Gambar 5.13 Class Diagram Perancangan Umum

Dalam class diagram pada Gambar 5.13, terdapat 2 klas induk yaitu klas

CI_Controller dan CI_Model. Masing-masing mempunyai klas turunan yang

berjumlah 8 untuk klas CI_Controller dan 6 untuk klas CI_Model. Klas turunan pada

CI_Controller mempunyai hubungan asosiasi terhadap klas turunan CI_Model.

Dan klas turunan CI_Controller juga mempunyai hubungan asosiasi dengan klas-

klas boundary/view. Klas MasterData mempunyai hubungan asosiasi dengan klas

SAPConnection. Klas tersebut merupakan klas turunan dari klas SAP. Selain itu klas

SAP juga memiliki klas turunan lain yaitu SAPFunction dan SAPTable.

5.1.2.2 Perancangan Detail

Pada perancangan detail menjelaskan class diagram pada klas-klas controller,

klas-klas model, dan klas SAP RFC. Class diagram pada contoller mempunyai 8 klas

yang meng-extends klas CI_Controller. Klas-klas tersebut diantaranya adalah

Admin, Hr, Employee, MasterData, Metode360, BSC, Mbti, dan Web. Class

diagram pada klas-klas controller ini digambarkan pada Gambar 5.14.

Page 90: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

74

Gambar 5.14 Class Diagram Pada Controller

Class diagram pada model mempunyai 6 klas yang meng-extends klas

CI_Model. Klas-klas tersebut diantaranya adalah EmployeeModel,

TalentPoolModel, BscModel, MbtiModel, Metode360Model, dan

MasterDataModel. Pada class diagram model terdapat klas-klas yang mempunyai

hubungan asosiasi, yaitu klas MasterData dengan klas EmployeeModel, klas

EmployeeModel dengan klas TalentpoolModel, dan klas Talentpoolmodel dengan

klas-klas Bscmodel, Metode360model, dan Mbtimodel . Class diagram pada klas-

klas model ini digambarkan pada Gambar 5.15.

Page 91: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

75

Gambar 5.15 Class Diagram Pada Model

Pada Class diagram SAP RFC mempunyai beberapa klas yang diantaranya

adalah SAP, SAPTable, SAPFunction, dan SAPConnection. SAPTable, SAPFunction,

dan SAPConnection merupakan klas turunan dari klas SAP. Class diagram SAP RFC

ini merupakan susunan klas yang terdapat pada library SAP RFC. Klas-klas SAP RFC

ini akan digunakan apabila sistem yang dibuat membutuhkan koneksi terhadap

aplikasi SAP NetWeaver untuk melakukan manipulasi data. Class diagram SAP RFC

ini digambarkan pada Gambar 5.16

Page 92: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

76

Gambar 5.16 Class Diagram Pada Library SAP RFC

5.1.3 Perancangan Komponen

Perancangan komponen menggambarkan rincian sub-sistem dari setiap komponen perangkat lunak. Untuk mencapai hal ini, perancangan komponen harus mendefinisikan struktur data untuk semua objek data lokal dan rincian algoritme untuk proses yang terjadi di dalam komponen. Dalam perancangan komponen ini dipilih satu algoritme dari setiap klas pada controller.

5.1.3.1 Perancangan Komponen Klas Admin

Nama Operasi : Simpan_akun()

Algoritme :

inisialisasi variabel cek = session [logged_in]

inisialisasi variabel stts = session [stts]

if ( cek not empty and stts = “admin”) then

inisialisasi username, pass_lama, pass_baru, ulangi_pass

inisialisasi data[pernr] = username

inisialisasi data[password] = pass_lama

Page 93: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

77

inisialisasi cek = ambil data user dari database berdasarkan array data

if (cek > 0 ) then

if(pass_baru = ulangi_pass) then

inisialisasi simpan[password] = pass_baru

simpan password ke database user dimana pernr = Data[pernr]

set flashdata “Berhasil Ganti Password”

menampilkan halaman profil else

set flashdata “Password Baru Tidak Sama”

menampilkan halaman profil

endif

else

set flashdata “Password Baru Tidak Sama”

menampilkan halaman profil

endif

else

menampilkan halaman login

endif

5.1.3.2 Perancangan Komponen Klas Hr

Nama Operasi : index()

Algoritme :

inisialisasi variabel cek = session [logged_in]

inisialisasi variabel stts = session [stts]

if ( cek not empty && stts= “hr”) then

inisialisasi session

bc[tp] = ambil data semua penilaian

menampilkan halaman dashboard

else

menampilkan halaman login

endif

5.1.3.3 Perancangan Komponen Klas Employee

Nama Operasi : akun()

Page 94: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

78

Algoritme :

inisialisasi variabel cek = session [logged_in]

inisialisasi variabel stts = session [stts]

if ( cek not empty && stts= “employee”) then

inisialisasi session

bc[empdata] = ambil data employee pribadi

bc[tp] = ambil data penilaian pribadi

bc[performance] = ambil data nilai performance pribadi

bc[competency] = ambil data nilai competency pribadi

bc[talentpool'] = ambil data talent pool index pribadi

bc[hasilpribadi'] = ambil data hasil tes MBTI pribadi

menampilkan halaman profil dan data bc

else

menampilkan halaman login

endif

5.1.3.4 Perancangan Komponen Klas Metode360

Nama Operasi : isikuisioner()

Algoritme :

Inisialisisi variabel cek, stts, pernr, atasan ;

Inisialisasi variabel penilai 1 = get atasan

Inisialisasi variabel penilai 2 = get peer

Inisialisasi variabel penilai 3 = get bawahan

Inisialisasi variabel penilai 4 = get dirisendiri

if(cek not empty and stts = “admin”)then

getData(kuesioner)

menampilkan halaman kuesioner admin

elseif(cek not empty and stts = “hr”)then

getData(kuesioner)

menampilkan halaman kuesioner hr

elseif(cek not empty and stts = “employee”)then

getData(kuesioner)

Page 95: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

79

menampilkan halaman kuesioner employee

else

menampilkan halaman login

endif

5.1.3.5 Perancangan Komponen Klas BSC

Nama Operasi : kpi_assign()

Algoritme :

simpan[PERNR] = post[pernr];

simpan[KPI_ID] = post[kpi_id];

kpiuser=ambil data BSC_kpi_user yang sama dengan simpan[]

if(kpiuser==0) then

insert = simpan data ke tabel BSC_kpi_user, tabel BSC_kpientry, tabel BSC_kpitarget

set flashdata “berhasil input target!”

menampilkan halaman BSC

else

set flashdata “KPI sudah ada, pilih KPI yang berbeda”

menampilkan halaman BSC

endif

5.1.3.6 Perancangan Komponen Klas MBTI

Nama Operasi : add_data_test()

Algoritme :

For count =1 to 60

soal[count]= post[opsino+count]

End for

val = implode("", soal)

i = substr_count(val, "1")

e = substr_count(val, "2")

s = substr_count(val, "3")

n = substr_count(val, "4")

t = substr_count(val, "5")

Page 96: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

80

f = substr_count(val, "6")

j = substr_count(val, "7")

p = substr_count(val, "8")

if (i > e) then

hasil1 = "I"

else

hasil1 = "E"

endif

if (s > n) then

hasil2 = "S"

else

hasil2 = "N"

endif

if (t > f) then

hasil3 = "T"

else

hasil3 = "F"

endif

if (j > p) then

hasil4 = "J"

else

hasil4 = "P"

endif

file=array[ data jawaban dari soal 1 – 60 dan TIPE = hasil1+hasil2+hasil3+hasil4 ]

data[hasil]= simpan file ke tabel mbti test

menampilkan halaman mbti

5.1.3.7 Perancangan Komponen Klas MasterData

Nama Operasi : synchronize_employee_to _SAP()

Algoritme :

inisialisasi variabel cek = session [logged_in]

Page 97: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

81

inisialisasi variabel stts = session [stts]

if ( cek not empty and stts= “admin”) then

load library sap

instansiasi SAP conncection

Connect()

if (GetStatus() == SAPRFC_OK ) then

Open ()

endif

if (GetStatus() != SAPRFC_OK ) then

PrintStatus()

exit

endif

call getAllDataEmployee()

inisialisasi seluruh data employee

instansiasi variabel fcek dengan memanggil fungsi ZTM_GETDATA

if (fcek == false ) then

PrintStatus()

exit

endif

inisialisai variable GD_PERNR;

memnggil fungsi Call()

if (GetStatus() == SAPRFC_OK) then

if (COUNTEMP == 0) then

instansiasi variabel fcei dengan memanggil fungsi ZTM_INSERTDATA

if (fcei == false ) then

PrintStatus();

exit;

endif

inisialisasi seluruh variabel SAP

memanggil fungsi ImportVars()

memanggil fungsi Call()

Else

Page 98: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

82

instansiasi variabel fceu dengan memanggil fungsi ZTM_UPDATEDATA

if (fceu == false ) then

PrintStatus();

exit;

endif

inisialisasi seluruh variabel SAP

memanggil fungsi ImportVars()

memnggil fungsi Call()

Endif

Endif

Set flashdata “Data Synchronized!”

Menampilkan halaman masterdata employee

else

Menampilkan halaman login

endif

5.1.3.8 Perancangan Komponen Klas Web

Nama Operasi : index()

Algoritme :

cek = session[logged_in]

if(empty(cek))then

d[judul] = "Login | TMS"

menampilkan halaman login

else

st = session[stts]

if(st=='employee')then

menampilkan halaman employee else if(st=='hr')then

menampilkan halaman hr

else if(st=='admin')

menampilkan halaman admin

Endif

Endif

Page 99: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

83

5.1.4 Perancangan Data

Pada perancangan data akan dilakukakan menggunakan Entity Relational Diagram (ERD) dan Physical Data Model (PDM). Pada perancangan ERD dibagi menjadi 4 bagian gambar. Hal ini disebabkan karena jumlah tabel yang banyak dan tidak mencukupi untuk dibuat dalam satu gambar. Berikut perancangan ERD yang akan dijelaskan pada Gambar 5.17 sampai Gambar 5.20.

Gambar 5.17 Perancangan ERD Bagian 1

Gambar 5.18 Perancangan ERD Bagian 2

Page 100: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

84

Gambar 5.19 Perancangan ERD Bagian 3

Gambar 5.20 Perancangan ERD Bagian 4

Setelah dilakukan perancangan ERD, langkah berikutnya adalah membuat

perancangan PDM. Jumlah tabel yang akan dibuat sama dengan jumlah entitas

yang telah didefinisikan pada ERD. Perancangan PDM akan dijelaskan pada

Gambar 5.21.

Page 101: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

85

Gambar 5.21 Perancangan Physical Data Model (PDM)

Dari perancangan data menggunakan Physical Data Model (PDM) pada

Gambar 5.21, maka dapat dijelaskan struktur dari tabel-tabel tersebut. Berikut

penjelasan dari beberapa struktur tabel yang terbentuk pada perancangan PDM.

Tabel-tabel tersebut diantaranya adalah tabel hrm_employee, hrm_competency,

hrm_performancy, hrm_talentpool, dan mbti_test.

Page 102: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

86

Tabel 5.1 Struktur Tabel Hrm_Employee

Nama Kolom Tipe Keterangan

pernr int(8) ID karyawan, digunakan untuk masuk pada

sistem ini

name varchar(80) Nama karyawan

gelar varchar(30) Gelar yang dimiliki karyawan (S.KOM, S.T, dll)

birthdate date Tanggal lahir karyawan

birthplace varchar(40) Tempat Lahir Karyawan

persaid varchar(4) ID Personnel Area karyawan

orguid varchar(8) ID Organization Unit karyawan

jobid varchar(8) ID Job Kerja karyawan

plans varchar(8) ID Jabatan Karyawan

pangkat varchar(5) ID Pangkat karyawan

atasan int(10) ID atasan dari karyawan

tmt_kerja date Tanggal pertama kali kerja

tmt_mutasi date Tanggal terakhir kali mutasi

tmt_pensiun date Tanggal Pensiun

gender_key char(1) ID Jenis kelamin(L/P)

gender_text varchar(15) Jenis Kelamin

lastupdate timestamp Terakhir dilakukan perubahan data.

Tabel 5.2 Struktur Tabel Hrm_Competency

Nama Kolom Tipe Keterangan

idcomp int(8) ID Nilai Kompetensi, menggunakan fungsi auto

increment

pernr int(8) ID Karyawan

competency double Nilai Kompetensi yang diperoleh

Page 103: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

87

Tabel 5.3 Struktur Tabel Hrm_Performancy

Nama Kolom Tipe Keterangan

idperf int(8) ID Nilai Kinerja, menggunakan fungsi auto

increment

pernr int(8) ID Karyawan

performance double Nilai kinerja yang diperoleh

Tabel 5.4 Struktur Tabel Hrm_Talentpool

Nama Kolom Tipe Keterangan

tpid int(10) ID index/box posisi talent pool menggunakan

fungsi auto increment

pernr int(8) ID karyawan

tpindex varchar(10) Posisi Index /box posisi talent pool

Tabel 5.5 Struktur Tabel Mbti_Test

Nama Kolom Tipe Keterangan

ID_TEST int(10) ID saat melakukan tes , menggunakan fungsi

auto increment

pernr int(8) ID karyawan

Soal1 double Jawaban dari Soal No 1

Soal2 double Jawaban dari Soal No 2

Soal3 double Jawaban dari Soal No 3

Soal4 double Jawaban dari Soal No 4

Soal5 double Jawaban dari Soal No 5

Soal6 double Jawaban dari Soal No 6

Soal7 double Jawaban dari Soal No 7

Soal8 double Jawaban dari Soal No 8

Soal9 double Jawaban dari Soal No 9

Soal10 double Jawaban dari Soal No 10

Soal11 double Jawaban dari Soal No 11

Page 104: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

88

Soal12 double Jawaban dari Soal No 12

Soal13 double Jawaban dari Soal No 13

Soal14 double Jawaban dari Soal No 14

Soal15 double Jawaban dari Soal No 15

Soal16 double Jawaban dari Soal No 16

Soal17 double Jawaban dari Soal No 17

Soal18 double Jawaban dari Soal No 18

Soal19 double Jawaban dari Soal No 19

Soal20 double Jawaban dari Soal No 20

Soal21 double Jawaban dari Soal No 21

Soal22 double Jawaban dari Soal No 22

Soal23 double Jawaban dari Soal No 23

Soal24 double Jawaban dari Soal No 24

Soal25 double Jawaban dari Soal No 25

Soal26 double Jawaban dari Soal No 26

Soal27 double Jawaban dari Soal No 27

Soal28 double Jawaban dari Soal No 28

Soal29 double Jawaban dari Soal No 29

Soal30 double Jawaban dari Soal No 30

Soal31 double Jawaban dari Soal No 31

Soal32 double Jawaban dari Soal No 32

Soal33 double Jawaban dari Soal No 33

Soal34 double Jawaban dari Soal No 34

Soal35 double Jawaban dari Soal No 35

Soal36 double Jawaban dari Soal No 36

Soal37 double Jawaban dari Soal No 37

Soal38 double Jawaban dari Soal No 38

Page 105: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

89

Soal39 double Jawaban dari Soal No 39

Soal40 double Jawaban dari Soal No 40

Soal41 double Jawaban dari Soal No 41

Soal42 double Jawaban dari Soal No 42

Soal43 double Jawaban dari Soal No 43

Soal44 double Jawaban dari Soal No 44

Soal45 double Jawaban dari Soal No 45

Soal46 double Jawaban dari Soal No 46

Soal47 double Jawaban dari Soal No 47

Soal48 double Jawaban dari Soal No 48

Soal49 double Jawaban dari Soal No 49

Soal50 double Jawaban dari Soal No 50

Soal51 double Jawaban dari Soal No 51

Soal52 double Jawaban dari Soal No 52

Soal53 double Jawaban dari Soal No 53

Soal54 double Jawaban dari Soal No 54

Soal55 double Jawaban dari Soal No 55

Soal56 double Jawaban dari Soal No 56

Soal57 double Jawaban dari Soal No 57

Soal58 double Jawaban dari Soal No 58

Soal59 double Jawaban dari Soal No 59

Soal60 double Jawaban dari Soal No 60

Tipe varchar(30) Hasil dari tes MBTI , yaitu berupa tipe MBTI

Status int(1) Status sudah melakukan tes

Page 106: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

90

5.1.5 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka merupakan perancangan tampilan dari sistem yang akan dibuat. Dalam perancangan antarmuka ini akan ditunjukkan beberapa sampel antarmuka seperti antarmuka profil Karyawan, antarmuka Dashboard grafik talentpool seluruh karyawan, antarmuka master data admin, antarmuka pengisian kuesioner kompetensi, antarmuka tes psikologi MBTI dan antarmuka penetapan KPI.

5.1.5.1 Perancangan Antarmuka Profil Karyawan

Perancangan antarmuka profil karyawan akan dijelaskan pada Gambar

5.22, dan Penjelasan Detail dari perancangan antarmuka tersebut dijelaskan pada

Tabel 5.6.

Gambar 5.22 Perancangan Antarmuka Profil Karyawan

Tabel 5.6 Penjelasan Antarmuka Profil Karyawan

No Nama Objek Tipe Keterangan

1 Judul Aplikasi Logo Button Menampilkan judul aplikasi yang berupa logo

2 Profile Navigation menu Menu untuk menampilkan halaman profil

3 Appraisal Navigation menu dropdown

Menu untuk melakukan penilaian BSC, metode360, dan MBTI

1 4 5 2 3

16

11

15

7 8 9 6

10 14

12

13

17

Page 107: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

91

4 Clock Text Informasi mengenai waktu terkini

5 Nama Pengguna Menu dropdown Menu untuk menampilkan informasi singkat akun dan menu logout

6 MBTI widget Menampilkan hasil tes psikologi MBTI

7 Talent pool Index Value

widget Menampilkan index talentpool yang dicapai

8 Competency Value widget Menampilkan nilai kompetensi yang telah dicapai

9 Performance Value widget Menampilkan nilai kinerja yang telah dicapai

10 Nama pengguna Widget Area, Text

Menampilkan nama pribadi karyawan

11 Data chart Menu tab Untuk menampilkan menu Chart Talent pool

12 Data table Menu tab Untuk menampilkan menu tabel pribadi karyawan

13 Change Password Menu tab Untuk menampilkan menu change password

14 Title Menu Header menampilkan menu yang sedang aktif

15 Talent pool Content Chart menampikan grafik talent pool

16 Footer Footer Menampilkan informasi berupa nama aplikasi, pencipta, dan versi

17 Header Navigation Bar Menampilkan header aplikasi

5.1.5.2 Perancangan Antarmuka Dashboard Grafik Talent pool Seluruh

Karyawan

Perancangan antarmuka Dashboard grafik talent pool seluruh karyawan

akan dijelaskan pada Gambar 5.23, dan Penjelasan Detail dari perancangan

antarmuka tersebut dijelaskan pada Tabel 5.7.

Page 108: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

92

Gambar 5.23 Perancangan Antarmuka Dashboard Grafik Talentpool Seluruh

Karyawan

Tabel 5.7 Penjelasan Antarmuka Dashboard Grafik Talentpool Seluruh

Karyawan

No Nama Objek Tipe Keterangan

1 Judul Aplikasi Logo Button Menampilkan judul aplikasi yang berupa logo

2 Dashboard Navigation menu Menu untuk menampilkan halaman Dashboard

3 Profile Navigation menu Menu untuk menampilkan halaman profil

4 Appraisal Navigation menu dropdown

Menu untuk melakukan penilaian BSC, metode360, dan MBTI

5 Header Navigation Bar Menampilkan header aplikasi

6 Clock Text Informasi mengenai waktu terkini

7 Nama Pengguna Menu dropdown Menu untuk menampilkan informasi singkat akun dan menu logout

2 6 7 3 4

21

11

8

12

13

14

15

16

17

18

19

20

9 10

1 5

Page 109: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

93

8 Data chart Menu tab Untuk menampilkan menu Chart Talent pool

9 Data table Menu tab Untuk menampilkan menu tabel pribadi karyawan

10 Talent pool Tab header

Tab bar Menampilkan tab menu disertai informasi Judul Tab

11 Talent pool Content Chart menampikan grafik talent pool

12-20 Talent pool Index info

button Menmpilkan informasi kriteria tiap index talent pool

21 Footer Footer Menampilkan informasi berupa nama aplikasi, pencipta, dan versi

5.1.5.3 Perancangan Antarmuka Master Data Admin

Perancangan antarmuka master data admin akan dijelaskan pada Gambar

5.24, dan Penjelasan detail dari perancangan antarmuka tersebut dijelaskan pada

Tabel 5.8.

Gambar 5.24 Perancangan Antarmuka Master Data Admin

4 5 2

19

13 14 15

1 3

18

16 17

6

7

8

9

10

11

12

Page 110: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

94

Tabel 5.8 Penjelasan Antarmuka Master Data Admin

No Nama Objek Tipe Keterangan

1 Judul Aplikasi Logo Button Menampilkan judul aplikasi yang berupa logo

2 Menu Bars Button Menampilkan dan menyembunyikan sidebar menu

3 Header Navigation Bar Menampilkan header aplikasi

4 Clock Text Informasi mengenai waktu terkini

5 Nama Pengguna Menu dropdown Menu untuk menampilkan informasi singkat akun dan menu logout

6 Dashboard Sidebar menu Menu untuk menampilkan halaman Dashboard

7 Profile Sidebar menu Menu untuk menampilkan halaman profil

8 Master Data Sidebar menu dropdown

Untuk menampilkan menu kategori master data yang akan dipilih

9 Menu Master Data Sidebar menu Menampilkan master data yang dipilih

10 Competency Appraisal

Sidebar menu Menu untuk menampilkan penilaian kompetensi

11 Performance Appraisal

Sidebar menu Menu untuk menampilkan penilaian kinerja

12 MBTI Sidebar menu Menu untuk menampilkan penilaian hasil tes MBTI

13 Data table Menu tab Untuk menampilkan menu tabel master data

14 Add data Menu tab Untuk menampilkan menu tambah data

15 Master Data Tab header

Tab bar Menampilkan tab menu disertai informasi Judul Tab

16 Order dropdown Melakukan order pada tabel

17 Search Form text Melakukan pencarian data pada tabel

18 Table Content Table Menampilkan Tabel

Page 111: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

95

19 Footer Footer Menampilkan informasi berupa nama aplikasi, pencipta, dan versi

5.1.5.4 Perancangan Antarmuka Penilaian kompetensi

Perancangan antarmuka penilaian kompetensi akan dijelaskan pada

Gambar 5.25, dan Penjelasan Detail dari perancangan antarmuka tersebut

dijelaskan pada Tabel 5.9.

Gambar 5.25 Perancangan Antarmuka Penilaian Kompetensi

Tabel 5.9 Penjelasan Antarmuka Penilaian Kompetensi

No Nama Objek Tipe Keterangan

1 Judul Aplikasi Logo Button Menampilkan judul aplikasi yang berupa logo

2 Profile Navigation menu Menu untuk menampilkan halaman profil

3 Appraisal Navigation menu dropdown

Menu untuk melakukan penilaian BSC, metode360, dan MBTI

4 Header Navigation Bar Menampilkan header aplikasi

5 Clock Text Informasi mengenai waktu terkini

5 6 2 3

16

14

7 8 11

1 4

9 10

12 13

15

Page 112: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

96

6 Nama Pengguna Menu dropdown Menu untuk menampilkan informasi singkat akun dan menu logout

7 Atasan Menu tab Untuk menampilkan menu kuesioner atasan

8 Bawahan Menu tab Untuk menampilkan menu kuesioner bawahan

9 Peer Tab bar Untuk menampilkan menu kuesioner peer

10 Diri Sendiri Chart Untuk menampilkan menu kuesioner diri sendiri

11 Tab header Tab bar Menampilkan tab menu disertai informasi Judul Tab

12 ID dan Nama Box header Menampilkan ID dan name

13 Box Collapse button Menmpilkan dan menyembunyikan kuesioner

14 Kuesioner Form Tempat mengisi kuesinoer

15 submit button Melakukan penyimpanan dan penilaian kompetensi dari kuesioner

16 Footer Footer Menampilkan informasi berupa nama aplikasi, pencipta, dan versi

5.1.5.5 Perancangan Antarmuka Tes Psikologi MBTI

Perancangan antarmuka tes psikologi MBTI akan dijelaskan pada Gambar

5.26, dan Penjelasan Detail dari perancangan antarmuka tersebut dijelaskan pada

Tabel 5.10.

Page 113: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

97

Gambar 5.26 Perancangan Antarmuka Tes Psikologi MBTI

Tabel 5.10 Penjelasan Antarmuka Tes Psikologi MBTI

No Nama Objek Tipe Keterangan

1 Judul Aplikasi Logo Button Menampilkan judul aplikasi yang berupa logo

2 Profile Navigation menu Menu untuk menampilkan halaman profil

3 Appraisal Navigation menu dropdown

Menu untuk melakukan penilaian BSC, metode360, dan MBTI

4 Header Navigation Bar Menampilkan header aplikasi

5 Clock Text Informasi mengenai waktu terkini

6 Nama Pengguna Menu dropdown Menu untuk menampilkan informasi singkat akun dan menu logout

7 Tab header Tab bar Menampilkan tab menu disertai informasi Judul Tab

8 Tes Form Tempat mengisi tes psikologi MBTI

5 6 2 3

10

8

7

1 4

9

Page 114: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

98

9 submit button Melakukan penyimpanan dan penilaian Hasil Tes MBTI

16 Waktu Tes Footer Menampilkan informasi berupa waktu yang akan berakhir

5.1.5.6 Perancangan Antarmuka Penetapan KPI

Perancangan antarmuka penetapan KPI akan dijelaskan pada Gambar 5.27,

dan Penjelasan Detail dari perancangan antarmuka tersebut dijelaskan pada Tabel

5.11.

Gambar 5.27 Perancangan Antarmuka Penetapan KPI

Tabel 5.11 Penjelasan Antarmuka Penetapan KPI

No Nama Objek Tipe Keterangan

1 Judul Aplikasi Logo Button Menampilkan judul aplikasi yang berupa logo

2 Profile Navigation menu Menu untuk menampilkan halaman profil

3 Appraisal Navigation menu dropdown

Menu untuk melakukan penilaian BSC, metode360, dan MBTI

4 Header Navigation Bar Menampilkan header aplikasi

517 65 22 3

21

16

14

13 4

1915

18

20

17

15

7

8

9

10

11

12

13

Page 115: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

99

5 Clock Text Informasi mengenai waktu terkini

6 Nama Pengguna Menu dropdown Menu untuk menampilkan informasi singkat akun dan menu logout

7 Performance Value Widget Menampilkan informasi nilai kinerja yang telah dicapai

8 Create KPI Menu Menu untuk menampilkan pembuatan KPI baru

9 Entry KPI Button Tab menu Menu untuk menampilkan pengisian KPI yang telah dicapai

10 Assign KPI Button Tab menu Menu untuk menampilkan penetapan KPI kepada bawahan

11 Target KPI Button Tab menu Menu untuk menampilkan kontrak target yang harus dicapai

12 Approve KPI Button Tab menu Menu untuk menampilkan persetujuan KPI yang telah dicapai bawahan

13 My value Button Tab menu Menu untuk menampilkan hasil KPI yang telah dicapai pribadi

14 Header Menu Header Menampilkan tab menu disertai informasi Judul Menu

15 Pilih Bawahan Text Label Menampilkan label Pilih Bawahan

16 Pilih Bawahan Select Form Menampilkan pilihan bawahan yang akan dilakukan penetapan KPI

17 Pilih KPI Text Label Menampilkan label Pilih KPI

18 Pilih KPI Select Form Menampilkan KPI yang akan ditetapkan kepada bawahan

19 Submit/Assign KPI button Melakukan penyimpanan penetapan KPI

20 Data KPI Table Melihat daftar KPI yang sudah dijalankan bawahan

21 Footer Footer Menampilkan informasi berupa nama aplikasi, pencipta, dan versi

Dalam perancangan antarmuka Talent Management System menggunakan bantuan library Highcharts.js dan Datatables.js. Dengan library highchart.js sistem dapat menampilkan data dalam bentuk chart sesuai dengan tipe yang ditentukan.

Page 116: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

100

Jenis chart yang dipilih adalah scatter plot untuk menentukan suatu titik antara sumbu x dan sumbu y. Dan untuk library Datatables.js, sistem dapat menampilkan tabel secara dinamis, seperti melakukan order, searching, dan sorting. Kedua library tersebut cukup dipanggil pada tag script pada file boundary/view. Library ini juga dapat melakukan perubahan tampilan sesuai dengan kebutuhan.

5.1.6 Pembahasan Hasil Perancangan

Dari tahap perancangan sistem yang telah dilakukan menghasilkan rancangan sequence diagram, rancangan class diagram, algoritme-algoritme, model data, dan rancangan antarmuka yang digunakan dalam membangun Talent Management System. Klas-klas yang terbentuk pada class digaram merupakan cetakan dari objek-objek yang teridentifikasi pada sequence diagram. Dan detail-detail klas ini terbentuk oleh aliran/message antar objek pada sequence diagram. Klas-klas dan algoritme yang dibuat nantinya harus diimplementasikan ke dalam struktur kode program sehingga dapat membentuk Talent Management System yang dapat terintegrasi dengan aplikasi SAP Netweaver. Pada perancangan data, ERD dan PDM akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat database. Dan pada perancangan antarmuka akan dijadikan sebagai acuan dalam membuat tampilan web.

5.2 Implementasi Sistem

Implementasi sistem dilakukan setelah melakukan perancangan.

Implementasi dilakukan berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis kebutuhan

dan perancangan. Setiap kebutuhan yang ada akan diimplementasikan pada

sistem. Implementasi harus membuat struktur dan kode program berdasarkan

klas-klas dan algoritme yang sudah dibuat pada perancangan. Pada tahap

implementasi ini akan menjelaskan mengenai spesifikasi sistem yang telah

diimplementasikan, batasan implementasi, implementasi database, dan

implementasi antarmuka.

5.2.1 Spesifikasi Sistem

Spesifikasi sistem yang digunakan untuk membangun sistem ini meliputi spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, dan sistem operasi.

5.2.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras

Pembuatan Talent Management System terintegrasi dengan SAP

Netweaver menggunakan perangkat keras berupa komputer dengan spesifikasi

yang dijelaskan pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12 Spesifikasi Perangkat Keras

Nama Komponen Spesifikasi System Model Lenovo G40

Page 117: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

101

Processor Intel Core Intel® Celeron® CPU N2830 @2.16GHz

Memory 4,00 GB

Display Intel® HD Graphic

Hard Disk ST500LT012-1DG142 500 GB

Keyboard Keyboard standard PS/2

Mouse/Touchpad touchpad Lenovo pointing device

5.2.1.2 Spesifikasi Perangkat Lunak Pembuatan Talent Management System terintegrasi dengan SAP

Netweaver menggunakan perangkat lunak dengan spesifikasi yang dijelaskan pada

Tabel 5.13.

Tabel 5.13 Spesifikasi Perangkat Lunak

Nama Komponen Spesifikasi

Editor Perancangan Enterprise Architect, Mysql Workbench

Editor Pemrograman Sublime Text 3, SAP Netweaver ABAP T-Code SE37 (Function Module Builder)

Framework dan Bahasa Pemrograman

PHP, CSS, JavaScript, ABAP, codeigniter

DBMS MySQL Aplikasi Pendukung Sistem

XAMPP, SAP IDES, Microsoft Loopback Adapter, Microsoft Virtual PC 2007

Browser Google Chrome

Database Server Phpmyadmin

5.2.1.3 Spesifikasi Sistem Operasi Pembuatan Talent Management System terintegrasi dengan SAP

Netweaver menggunakan sistem operasi dengan spesifikasi yang dijelaskan pada

Tabel 5.14.

Tabel 5.14 Spesifikasi Sistem Operasi

Nama Komponen Spesifikasi Sistem Operasi Windows 7 Professional 64 Bit

Sistem Operasi Server Windows XP

5.2.2 Batasan Implementasi

Terdapat batasan-batasan pada proses implementasi sistem ini yaitu sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan JavaScript yang di implementasikan pada Framework Codeigniter. Serta bahasa pemrograman ABAP pada SAP

Page 118: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

102

2. Sistem menggunakan database MySQL dan Table Builder SAP (kode: SE11) 3. Pembuatan antarmuka sistem menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript.

5.2.3 Implementasi Database

Implemetasi database dibuat berdasarkan perancangan data yang telah

dibuat. Implementasi database dijelaskan pada Gambar 5.16.

Gambar 5.28 Implementasi Database

Dari implementasi data yang dijelaskan pada Gambar 5.16, diperoleh tabel-

tabel dari database yang digunakan dalam membangun sistem. Tabel-tabel

tersebut diperoleh dari hasil perancangan physical data model. Pada tabel-tabel

Page 119: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

103

tersebut dapat dilihat bahwa ada beberapa tabel yang saling berhubungan satu

sama lain, dan ada pula yang tidak. Tabel-tabel yang saling berhubungan tersebut

menghasilkan foreign key. Contoh tabel-tabel yang saling berhubungan adalah

hrm_empersa yang berhubungan dengan tabel hrm_employee dan menghasilkan

foreign key “persaid” pada tabel hrm_employee. Dari hubungan tersebut

menjelaskan bahwa satu field pada tabel hrm_empersa bisa dimiliki oleh banyak

field pada tabel hrm_employee. Beberapa tabel yang tidak berhubungan antara

lain metode360_kuisioner, metode360_bobot, dan mbti_soal. Tabel yang tidak

berhubunga tersebut tidak mempunyai foreign key.

5.2.4 Implementasi Antarmuka

Implementasi antarmuka ini dilakukan berdasarkan perancangan antarmuka yang dibuat pada Bab Perancangan. Berikut adalah halaman antarmuka Talent Management System yang terintegrasi dengan SAP Netweaver.

5.2.4.1 Implementasi Antarmuka Profil Karyawan

Gambar 5.29 Implementasi Antarmuka Profil Karyawan

Pada Implementasi antarmuka profil karyawan seperti yang digambarkan pada

Gambar 5.30 menjelaskan bahwa dalam profil karyawan tidak hanya dapat

melihat nama karyawan dan jabatannya saja, tetapi juga dapat melihat hasil

penilaian kinerja , kompetensi, index talent pool, dan hasil tes MBTI. Selain itu

juga akan ditampilkan grafik talent pool pribadi secara default pada halaman profil

tersebut.

Page 120: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

104

5.2.4.2 Implementasi Antarmuka Dashboard Grafik Talent pool Seluruh

Karyawan

Gambar 5.30 Implemetasi Antarmuka Dashboard Grafik Talentpool Seluruh

Karyawan

Pada Implementasi Dashboard Grafik Talent pool Seluruh karyawan seperti yang

digambarkan pada Gambar 5.31 menjelaskan bahwa terdapat grafik talent pool

yang terdiri dari beberapa warna yang menggambarkan masing-masing index

talent pool. Tidak hanya warna saja dalam membedakan index talent pool

tersebut, tetapi pada setiap kotak index juga diberi nomor index untuk membantu

dalam mengenali posisi index. Dalam grafik tersebut juga menampilkan titik-titik

sebagai letak posisi index dari semua karyawan. Dalam Dashboard ini juga berisi

mengenai penjelasan tentang masing masing index dengan memilih daftar index

pada samping kanan halaman. Selain melihat grafik, Dashboard juga dapat melihat

tabel seluruh penilaian karyawan dengan memilih tab data table.

Page 121: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

105

5.2.4.3 Implementasi Antarmuka Master Data Admin

Gambar 5.31 Implemetasi Antarmuka Master Data Admin

Dalam Gambar 5.32, terdapat beberapa komponen yang diantaranya adalah tabel

yang memuat data yang dipilih, sidebar admin, dan navigation bar admin. Di dalam

tabel terdapat form search yang digunakan untuk mencari data, form order pada

nama kolom. Selain itu terdapat tab Add Data yang digunakan untuk menampilkan

form tambah data. Di dalam sidebar admin terdapat menu-menu yang dapat

digunakan admin. Pada sidebar terdapat menu master data yang memuat

kategori-kategori data.

5.2.4.4 Implementasi Antarmuka Tes Psikologi MBTI

Gambar 5.32 Implementasi Antarmuka Tes Psikologi MBTI

Dalam Gambar 5.33, terdapat beberapa komponen diantaranya adalah tabel yang

memuat jawaban-jawaban MBTI, dan footer sisa waktu. Dalam soal-soal MBTI

terdapat radio button yang digunakan untuk memilih jawaban bisa dipilih. Dalam

footer sisa waktu akan menampilkan sisa waktu yang akan ditempuh ketika

mengikuti tes.

Page 122: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

106

5.2.4.5 Implementasi Antarmuka Penilaian kompetensi

Gambar 5.33 Implementasi Antarmuka Penilaian Kompetensi

Dalam Gambar 5.34 dijelaskan bahwa dalam menilai kompetensi karyawan,

terdapat beberapa katogori karyawan akan dinilai, yaitu atasan, peer, bawahan,

dan diri sendiri. Kategori ini bisa dipilih dengan memilih tab yang ada. Saat ketika

memilih tab yang dipilih, maka akan menampilkan karyawan-karyawan yang bisa

dinilai. Karyawan dapat menilai dengan mengisi kuesioner dari masing-masing

karyawan yang dapat dinilai. Terdapat 5 kategori jawaban dalam kuesioner yang

memiliki nilai yang berbeda. Kategori tersebut adalah outstanding, very good,

good, fair,dan poor.

Page 123: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

107

5.2.4.6 Implementasi Antarmuka Penetapan KPI

Gambar 5.34 Implemetasi Antarmuka Penetapan KPI

Dalam Gambar 5.35 terdapat beberapa menu yang bisa digunakan dalam penilaian kinerja, yaitu entry KPI, assign KPI, target KPI, approve KPI, serta create. Dalam tampilan penetapan KPI/assign KPI terdapat form untuk memilih bawahan yang akan dinilai, KPI yang akan ditetapkan, dan tombol untuk menetapkan KPI. Selain itu terdapat tabel yang digunakan untuk melihat KPI yang telah ditetapkan kepada bawahan yang dipilih. Dalam halaman ini juga terdapat hasil nilai kinerja yang telah dicapai yang terletak pada bagian bawah navigation bar

5.2.5 Pembahasan Hasil Implementasi

Pada tahap implementasi sistem yang telah dilakukan menghasilkan

spesifikasi sistem, batasan implementasi, database, dan antarmuka. Pada

spesifikasi sistem menghasilkan spesifikasi berupa spesifikasi perangkat lunak,

perangkat keras, sistem operasi, dan arsitektur sistem. Spesifikasi tersebut

merupakan spesifikasi yang digunakan dalam membangun sistem. Pada

implementasi data diperoleh struktur database dari aplikasi yang dibangun. Dan

pada implemetasi antarmuka diperoleh tampilan web yang digunakan untuk

interaksi antara sistem dan pengguna sistem.

Page 124: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

108

BAB 6 PENGUJIAN SISTEM

Tahap pengujian dilakukan setelah sudah melakukan implementasi.

Pengujian ini bertujuan untuk memeriksa apakah hasil implementasi sudah sesuai

dengan analisis kebutuhan dan perancangan sistem atau tidak. Tahap pengujian

yang akan dilakukan adalah pengujian unit, pengujian integrasi, dan pengujian

validasi.

6.1 Pengujian Unit

Pengujian unit ini digunakan untuk menguji unit (misalnya: komponen, klas, atau objek) dari perancangan yang telah dibuat. Pada pengujian unit ini menggunakan metode white box testing dengan jenis pengujian basis path. Pengujian unit akan dilakukan pada tiga sampel uji yaitu pada klas Metode360, dan BSC, dan Talentpoolmodel.

6.1.1 Pengujian Unit Klas Metode360 Untuk Operasi IsiKuesioner() 1. Pseudocode

Inisialisisi variabel cek, stts, pernr, atasan

Inisialisasi variabel penilai 1 = get atasan

Inisialisasi variabel penilai 2 = get peer

Inisialisasi variabel penilai 3 = get bawahan

Inisialisasi variabel penilai 4 = get dirisendiri

if(cek not empty and stts = “admin”)then

getData(kuesioner)

cetak kuesioner admin

elseif(cek not empty and stts = “hr”)then

getData(kuesioner)

cetak kuesioner hr

elseif(cek not empty and stts = “employee”)then

getData(kuesioner)

cetak kuesioner employee

else

Sesi habis, kembali ke halaman login

endif

4

5

3

2

1

8

9

6

7

Page 125: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

109

2. Basis Path Testing a. Flow Graph

b. Cyclomatic Complexity

V(G) = 4, ada 4 region R1, R2, R3, R4

V(G) = 11 edges – 9 nodes + 2 = 4

V(G) = 3 predicate nodes + 1 = 4

c. Independent Path

Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 9

Jalur 2 = 1 – 2 – 4 – 5 – 9

Jalur 3 = 1 – 2 – 4 – 6 – 7 – 9

Jalur 4 = 1 – 2 – 4 – 5 – 7 – 8 – 9

Test case dan hasil akan dijelaskan pada Tabel 6.1 dibawah ini.

Tabel 6.1 Hasil Pengujian Unit Klas Metode360 Untuk Operasi Isikuesioner()

No No.

Jalur

Prosedur Uji Expected Result Result Status

1. 1 Memanggil

operasi

isikuesioner()

dengan status cek

session =

“logged_in” dan

status session =

“admin”

berhasil

mencetak isi

kuesioner untuk

admin

berhasil

mencetak isi

kuesioner untuk

admin

Valid

1

1

3 4

5

6

7

8

2

R1

R2

R3

R4

9

Page 126: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

110

2. 2 Memanggil

operasi

isikuesioner()

dengan status cek

session =

“logged_in” dan

status session =

“hr”

berhasil

mencetak isi

kuesioner untuk

HR

berhasil

mencetak isi

kuesioner untuk

HR

Valid

3. 3 Memanggil

operasi

isikuesioner()

dengan status cek

session =

“logged_in” dan

status session =

“admin”

berhasil

mencetak isi

kuesioner untuk

karyawan

berhasil

mencetak isi

kuesioner untuk

karyawan

Valid

4. 4 Memanggil

operasi

isikuesioner()

dengan status cek

session = empty

dan status session

= null

Waktu sesi login

habis, pengguna

harus login lagi

Waktu sesi login

habis, pengguna

harus login lagi

Valid

6.1.2 Pengujian Unit Klas BSC Untuk Operasi Assign_KPI() 1. Pseudocode

simpan[PERNR] = post[pernr];

simpan[KPI_ID] = post[kpi_id];

kpiuser=ambil data BSC_kpi_user yang sama dengan simpan[]

if(kpiuser==0) then

insert = simpan data ke tabel BSC_kpi_user, BSC_kpientry, BSC_kpitarget

set flashdata “berhasil input target!”

menampilkan halaman BSC

else

set flashdata “KPI sudah ada, pilih KPI yang berbeda”

1

3

2

4

Page 127: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

111

menampilkan halaman BSC

endif

2. Basis Path Testing a. Flow Graph

b. Cyclomatic Complexity

V(G) = 2, ada 2 region R1, R2

V(G) = 5 edges –5 nodes + 2 = 2

V(G) = 1 predicate nodes + 1 = 2

c. Independent Path

Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 5

Jalur 2 = 1 – 2 – 4 – 5

Test case dan hasil akan dijelaskan pada Tabel 6.2 dibawah ini.

Tabel 6.2 Hasil Pengujian Unit Klas BSC Untuk Operasi Assign_KPI()

No No.

Jalur

Prosedur Uji Expected Result Result Status

1. 1 Memanggil

operasi

assign_KPI()

dengan cek KPI

bawahan = 0

Berhasil assign/

menetapkan KPI

kepada bawahan

Berhasil assign/

menetapkan KPI

kepada

bawahan

Valid

2. 2 Memanggil

operasi

assign_KPI()

dengan cek KPI

bawahan = 1

Gagal assign/

menetapkan KPI

kepada bawahan

Gagal assign/

menetapkan KPI

kepada

bawahan

Valid

1

2

3

5

4

R1

R2

4

5

Page 128: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

112

6.1.3 Pengujian Unit Klas Talentpoolmodel Untuk Operasi Update_Tpindex()

1. Pseudocode

Inisialisasi array tp = ambil semua data dengan memanggil operasi getAllAppraisal()

inisialisasi variabel pernr = array tp[pernr]

inisialisasi variabel comp = array tp[comp]

inisialisasi variabel perf = array tp[perf]

if(comp <=33.33 && perf<=33.33) then

array val [tpindex] = "Index 1"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=33.33 && perf<=66.67) then

array val [tpindex] = "Index 2"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=33.33 && perf<=100) then

array val [tpindex] = "Index 3"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=66.67 && perf<=33.33) then

array val [tpindex] = "Index 4"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=66.67 && perf<=66.67) then

array val [tpindex] = "Index 5"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=66.67 && perf<=100) then

array val [tpindex] = "Index 6"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=100 && perf<=33.33) then

array val [tpindex] = "Index 7"

update tabel hrm_talentpool

elseif(comp<=100 &&perf<=66.67) then

4

5

3

2

1

8

9

6

7

10

11

12

13

14

15

16

1

Page 129: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

113

array val [tpindex] = "Index 8"

update tabel hrm_talentpool

else

array val [tpindex] = "Index 9"

update tabel hrm_talentpool

endif

2. Basis Path Testing a. Flow Graph

b. Cyclomatic Complexity

V(G) = 10, ada 10 region R1, R2, R3, R4 , R5, R6, R7, R8, R9

V(G) = 26 edges – 19 nodes + 2 = 9

1

3 4

5 6

7 8

9

2

R1

R2

R3

R4

10

12

14

16

18

19

11

13

15

17

R5

R6

R7

R8

R9

17

18

19

Page 130: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

114

V(G) = 8 predicate nodes + 1 = 10

c. Independent Path

Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 19

Jalur 2 = 1 – 2 – 4 – 5 – 19

Jalur 3 = 1 – 2 – 4 – 6 – 7 – 19

Jalur 4 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 9 – 19

Jalur 5 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 – 11 – 19

Jalur 6 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 – 12 – 13 – 19

Jalur 7 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 – 12 – 14 – 15 – 19

Jalur 8 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 – 12 – 14 – 16 – 17 – 19

Jalur 9 = 1 – 2 – 4 – 6 – 8 – 10 – 12 – 14 – 16 – 18 – 19

Test case dan hasil akan dijelaskan pada Tabel 6.3 dibawah ini.

Tabel 6.3 Hasil Pengujian Unit Klas Talentpoolmodel Untuk Operasi

Update_Tpindex()

No No.

Jalur

Prosedur Uji Expected

Result

Result Status

1. 1 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp

<=33,33 &&

perf<=33,33

Menghasilkan

index 1

Menghasilkan

index 1

Valid

2. 2 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp

<=33,33 &&

perf<=66,67

Menghasilkan

index 2

Menghasilkan

index 2

Valid

3. 3 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp

<=33,33 &&

perf<=100

Menghasilkan

index 3

Menghasilkan

index 3

Valid

4. 4 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp

Menghasilkan

index 4

Menghasilkan

index 4

Valid

Page 131: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

115

<=66,67 &&

perf<=33,33

5 5 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp

<=66,67 &&

perf<=66,67

Menghasilkan

index 5

Menghasilkan

index 5

Valid

6 6 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp

<=66,67 &&

perf<=100

Menghasilkan

index 6

Menghasilkan

index 6

Valid

7 7 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp <=100

&& perf<=33,33

Menghasilkan

index 7

Menghasilkan

index 7

Valid

8 8 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi comp <=100

&& perf<=66,67

Menghasilkan

index 8

Menghasilkan

index 8

Valid

9 9 Memanggil operasi

gettp() dengan

kondisi yang tidak

sama dengan

kondisi di jalur lain

Menghasilkan

index 9

Menghasilkan

index 9

Valid

6.2 Pengujian Integrasi

Pengujian ini berfokus pada desain dan konstruksi dari arsitektur perangkat lunak.

Pengujian integrasi digunakan untuk menguji klas-klas yang saling berhubungan.

Pengujian integrasi dilakukan dengan menggunakan white box testing dengan

teknik basis path testing. Terdapat tiga sampel pengujian integrasi yang dilakukan.

Pengujian yang pertama akan dilakukan pada operasi

synchronize_employee_to_sap() pada klas MasterData sebagai operasi yang

memanggil operasi Connect(), Open(), dan NewFunction() pada klas

SAPConnection. Pengujian yang kedua akan dilakukan pada operasi

add_data_test() pada klas Mbti sebagai operasi yang memanggil operasi save()

pada klas Mbtimodel. Pengujian yang ketiga akan dilakukan pada operasi login()

Page 132: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

116

pada klas web sebagai operasi yang memanggil operasi getMydataEmployee()

pada klas EmployeeModel.

6.2.1 Operasi Synchronize_Employee_To_SAP() 1. Pseudocode

inisialisasi variabel cek = session [logged_in]

inisialisasi variabel stts = session [stts]

if ( cek not empty and stts= “admin”) then

load library sap

instansiasi SAP conncection

Connect()

if (GetStatus() == SAPRFC_OK ) then

memanggil operasi Open ()

endif

if (GetStatus() != SAPRFC_OK ) then

PrintStatus()

exit

endif

call getAllDataEmployee()

inisialisasi seluruh data employee

instansiasi variabel fcek dengan memanggil operasi newFunction dengan parameter function module SAP ZTM_GETDATA

if (fcek == false ) then

PrintStatus()

exit

endif

inisialisai variable GD_PERNR;

memnggil operasi Call()

if (GetStatus() == SAPRFC_OK) then

if (COUNTEMP == 0) then

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

Page 133: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

117

instansiasi variabel fcei dengan memanggil newFunction dengan parameter function module ZTM_INSERTDATA

if (fcei == false ) then

PrintStatus();

exit;

endif

inisialisasi seluruh variabel SAP

memanggil operasi ImportVars()

memanggil operasi Call()

Else

instansiasi variabel fceu dengan memanggil newFunction dengan parameter function module ZTM_UPDATEDATA

if (fceu == false ) then

PrintStatus();

exit;

endif

inisialisasi seluruh variabel SAP

memanggil fungsi ImportVars()

memnggil fungsi Call()

Endif

Endif

Set flashdata “Data Synchronized!”

Menampilkan halaman masterdata employee

else

Menampilkan halaman login

endif

2. Basis Path Testing a. Flow Graph

17

19

20

21

22

23

24

2

5

26

27

28

29

30

31

18

25

Page 134: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

118

b. Cyclomatic Complexity

V(G) = 9, ada 9 region R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7, R8, R9

V(G) = 38 edges – 31 nodes + 2 = 9

V(G) = 8 predicate nodess + 1 = 9

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

R1

R2

R3

R4

R5

R6

R7

R8 R9

Page 135: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

119

c. Independent Path

Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 19 – 20 – 21 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 17 – 18 – 19 – 20 – 21 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 6 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 22 – 23 – 24 – 25 – 26 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 7 = 1 – 2 – 3 – 4 – 6 – 7 – 9 – 10 – 11 – 13 – 14 – 15 – 16 – 22 – 23 – 25 – 26 – 27 – 28 – 29 – 31

Jalur 8 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – 11 – 12 – 13 – 14 – 15 – 28 – 29 – 31

Jalur 9 = 1 – 2 – 30 – 31

Test case dan hasil akan dijelaskan pada Tabel 6.4 dibawah ini.

Tabel 6.4 Hasil Pengujian Integrasi Klas Masterdata Dengan Klas Sapconnection

Pada Operasi Synchronize_Employee_To_Sap()

No No.

Jalur

Prosedur Uji Expected

Result

Result Status

1. 1 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(), status

login= “admin”, SAP

RFC tidak aktif /tidak

ada status

Menampilkan

print status

error

Menampilkan

print status

error

Valid

2. 2 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(), status

login= “admin”,

Status SAP RFC =

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

Berhasil

sinkron data

Berhasil

sinkron data

Valid

Page 136: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

120

true, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 0,

Status operasi

newFunction

(ZTM_INSERTDATA) =

true

3 3 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(),status

login= “admin”,

Status SAP RFC !=

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

true, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 0,

Status operasi

newFunction

(ZTM_INSERTDATA) =

true

Menampilkan

print status

error

Menampilkan

print status

error

Valid

4 4 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(),status

login= “admin”,

Status SAP RFC =

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

false, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 0,

Status operasi

newFunction

Menampilkan

print status

error

Menampilkan

print status

error

Valid

Page 137: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

121

(ZTM_INSERTDATA) =

true

5 5 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(),status

login= “admin”,

Status SAP RFC =

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

true, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 0,

Status operasi

newFunction

(ZTM_INSERTDATA) =

false

Menampilkan

print status

error

Menampilkan

print status

error

Valid

6 6 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(),status

login= “admin”,

Status SAP RFC !=

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

true, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 1,

Status operasi

newFunction

(ZTM_UPDATEDATA)

= false

Menampilkan

print status

error

Menampilkan

print status

error

Valid

7 7 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(),status

login= “admin”,

berhasil

sinkron data

berhasil

sinkron data

Valid

Page 138: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

122

Status SAP RFC !=

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

true, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 1,

Status operasi

newFunction

(ZTM_UPDATEDATA)

= true

8 8 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(),status

login= “admin”,

Status SAP RFC !=

SAPRFC_OK,

newFunction

(ZTM_GETDATA) =

true, Status SAPRFC

newFunction

(ZTM_GETDATA) !=

SAPRFC_OK,

COUNTPERSA = 1,

Status operasi

newFunction

(ZTM_UPDATEDATA)

= true

Menampilkan

print status

error

Menampilkan

print status

error

Valid

9 9 Memanggil operasi

synchronize_employe

e_to_sap(), status

login != admin

Waktu sesi

login habis,

pengguna

harus login lagi

Waktu sesi

login habis,

pengguna

harus login lagi

Valid

Page 139: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

123

6.2.2 Operasi Add_data_test() 1. Pseudocode

For count=1 to 60

soal[count]= post[opsino+count]

End for

inisialisasi seluruh variabel tipe MBTI

if (i > e) then

hasil1 = "I"

else

hasil1 = "E"

endif

if (s > n) then

hasil2 = "S"

else

hasil2 = "N"

endif

if (t > f) then

hasil3 = "T"

else

hasil3 = "F"

endif

if (j > p) then

hasil4 = "J"

else

hasil4 = "P"

endif

file=array[ data jawaban dari soal 1 – 60 dan TIPE = hasil1+hasil2+hasil3+hasil4 ]

data[hasil]= simpan file dengan memanggil operasi save()

menampilkan halaman mbti

1

2

3

4

5

6

7

8

10

11

12

13

14

15

19

20

21

9

16

17

18

Page 140: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

124

2. Basis Path Testing a. Flow Graph

b. Cyclomatic Complexity

V(G) = 6, ada 6 region R1, R2, R3, R4, R5, R6

V(G) = 25 edges – 21 nodes + 2 = 6

V(G) = 5 predicate nodes + 1 = 2

c. Independent Path

Jalur 1 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 8 – 9 – 10 – 12 – 13 – 14 – 16 – 17 – 18 – 20 – 21

Jalur 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 7 – 8 – 9 – 10 – 12 – 13 – 14 – 16 – 17 – 18 – 20 – 21

Jalur 3 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6– 8 – 9 – 11 – 12 – 13 – 14 – 16 – 17 – 18 – 20 – 21

Jalur 4 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 8 – 9 – 10 – 12 – 13 – 15 – 16 – 17 – 18 – 20 – 21

Jalur 5 = 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 8 – 9 – 10 – 12 – 13 – 14 – 16 – 17 – 19– 20 – 21

1

2

3

5 4

R2

7 6

8 9

11 10

12 13

15 14

16

17

19 18

20

21

R5

R3

R4 R6

Page 141: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

125

Jalur 6 = 1 – 4 – 5 – 6 – 8 – 9 – 10 – 12 – 13 – 14 – 16 – 17 – 18 – 20 – 21

Test case dan hasil akan dijelaskan pada Tabel 6.5 dibawah ini.

Tabel 6.5 Hasil Pengujian Integrasi Klas Mbti Dengan Klas Mbtimodel Pada

Operasi Add_Data_Test()

No No.

Jalur

Prosedur Uji Expected Result Result Status

1. 1 Memanggil

operasi

add_data_test()

jika input i > e

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“I”

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“I”

Valid

2. 2 Memanggil

operasi

add_data_test()

jika input i < e

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“E”

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“E”

Valid

3 3 Memanggil

operasi

add_data_test()

jika input s < n

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“N”

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“N”

Valid

4 4 Memanggil

operasi

add_data_test()

jika input f < t

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“T”

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“T”

Valid

5 5 Memanggil

operasi

add_data_test()

jika input p < j

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“J”

Menampilkan

hasil perhitungan

tes psikologi

MBTI dengan tipe

“J”

Valid

6 6 Memanggil

operasi

add_data_test()

jika kondisi for

tidak 1 - 60

Berhenti

menghitung tes

psikologi MBTI

Berhenti

menghitung tes

psikologi MBTI

Valid

Page 142: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

126

6.2.3 Operasi Login() 1. Pseudocode

Inisialisasi variabel judul = "Login - Talent Management System"

Inisialisasi variabel usr = post[pernr]

Inisialisasi variabel psw = post[password]

Inisialisasi variabel u = escape_string(usr, TRUE);

Inisialisasi variabel p = escape_string($psw, TRUE));

q_cek_login = Select from user where pernr = u and password = p

if(count(q_cek_login > 0) then

if(stts=='employee') then

inisialisasi array q_ambil_data = ambil data dengan memanggil operasi getMyDataEmployee(u)

inisialisasi array dengan status login = “employee”

set_userdata(sess_data)

tampilkan halaman employee

else if(stts=='hr') then

inisialisasi array q_ambil_data = ambil data dengan memanggil operasi getMyDataEmployee(u)

inisialisasi array dengan status login = “hr”

set_userdata(sess_data)

tampilkan halaman hr

else

inisialisasi array q_ambil_data = ambil data dengan memanggil operasi getMyDataEmployee(u)

inisialisasi array dengan status login = “admin”

set_userdata(sess_data)

tampilkan halaman admin

endif

else

3

2

1

4

8

9

6

7

Page 143: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

127

tampilkan halaman login dengan pesan “Periksa kembali Username dan Password”

endif

2. Basis Path Testing

a. Flow Graph

b. Cyclomatic Complexity

V(G) = 10, ada 10 region R1, R2, R3, R4

V(G) = 12 edges – 10 nodes + 2 = 4

V(G) = 3 predicate nodes + 1 = 4

c. Independent Path

Jalur 1 = 1 – 2 – 9 – 10

Jalur 2 = 1 – 2 – 3 – 4 – 8 – 10

Jalur 3 = 1 – 2 – 3 – 5 – 6 – 8 – 10

Jalur 4 = 1 – 2 – 3 – 5 – 7 – 8 – 10

Test case dan hasil akan dijelaskan pada Tabel 6.6 dibawah ini.

Tabel 6.6 Hasil Pengujian Integrasi Klas Web Dengan Klas Employeemodel Pada

Operasi Login()

No No.

Jalur

Prosedur Uji Expected Result Result Status

1

3

4 5

6 7

8

2

R1

R2

R3

R4

10

9

5

10

Page 144: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

128

1. 1 Memanggil

operasi login()

dengan

username/pernr

= 808 dan

password = halo

Menampilkan

pesan “periksa

kembali

username dan

password”

Menampilkan

pesan “periksa

kembali

username dan

password”

Valid

2. 2 Memanggil

operasi login()

dengan

username/pernr

= 10000015 dan

password =

10000015

Berhasil Login

sebagai karyawan

Berhasil Login

sebagai

karyawan

Valid

3. 3 Memanggil

operasi login()

dengan

username/pernr

= 10000002 dan

password =

10000002

Berhasil Login

sebagai HR

Berhasil Login

sebagai HR

Valid

4. 4 Memanggil

operasi login()

dengan

username/pernr

= 10000014 dan

password =

10000014

Berhasil Login

sebagai Admin

Berhasil Login

sebagai Admin

Valid

6.3 Pengujian Validasi

Pengujian validasi digunakan untuk mengetahui apakah sistem yang telah

dibangun sudah sesuai dengan seluruh kebutuhan yang telah ditetapkan

berdasarkan hasil proses analisis kebutuhan atau tidak. Pengujian validasi

dilakukan dengan cara memeriksa apakah sistem sudah berjalan dengan baik dan

tidak ada kesalahan yang terjadi. Pada pengujian validasi ini digunakan metode

black box testing. Dengan black box testing memungkinkan pembuat perangkat

lunak untuk memperoleh kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan

menjalankan semua kebutuhan.

Page 145: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

129

6.3.1 Pengujian Validasi Login a. Kasus uji berhasil login sebagai admin

Tabel 6.7 Kasus Uji Berhasil Login Sebagai Admin

Nama Kasus Uji Kasus Uji berhasil login sebagai Admin

Prosedur 1. Membuka halaman awal Talent Management

System

2. Memasukkan username/nomor id = 10000014

dan password = 10000014

3. Menekan tombol sign in

Hasil yang diharapkan Sistem akan menampilkan halaman Dashboard

Admin

Hasil Sistem menampilkan halaman Dashboard Admin

Status valid

b. Kasus uji berhasil login sebagai hr

Tabel 6.8 Kasus Uji Berhasil Login Sebagai Hr

Nama Kasus Uji Kasus Uji berhasil login sebagai HR

Prosedur 1. Membuka halaman awal Talent Management

System

2. Memasukkan username/nomor id karyawan=

10000002 dan password = 10000002

3. Menekan tombol sign in

Hasil yang diharapkan Sistem akan menampilkan halaman Dashboard HR

Hasil Sistem menampilkan halaman Dashboard HR

Status valid

c. Kasus uji berhasil login sebagai karyawan

Tabel 6.9 Kasus Uji Berhasil Login Sebagai Karyawan

Nama Kasus Uji Kasus Uji berhasil login sebagai Karyawan

Prosedur 1. Membuka halaman awal Talent Management

System

2. Memasukkan username/nomor id karyawan =

10000012 dan password = 10000012

3. Menekan tombol sign in

Page 146: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

130

Hasil yang diharapkan Sistem akan menampilkan halaman profil karyawan

Hasil Sistem menampilkan halaman profil karyawan

Status valid

d. Kasus uji gagal login

Tabel 6.10 Kasus Uji Gagal Login

Nama Kasus Uji Kasus Uji gagal login

Prosedur 1. Membuka halaman awal Talent Management

System

2. Memasukkan username/nomor id karyawan

= 10000001 dan password = xxx

3. Menekan tombol sign in

Hasil yang diharapkan Sistem tetap menampilkan halaman awal talent

Management system yaitu halaman login

Hasil Sistem tetap menampilkan halaman awal talent

Management system yaitu halaman login

Status valid

6.3.2 Pengujian Validasi Logout a. Kasus uji logout

Tabel 6.11 Kasus Uji Logout

Nama Kasus Uji Kasus Uji Logout

Prosedur 1. Sudah berada dalam kondisi Logon

2. Menekan tombol Logout pada menu dropdown

profil

Hasil yang diharapkan Keluar dari kondisi Logon dan menampilkan halaman

awal talent Management system yaitu halaman login

Hasil Keluar dari kondisi Logon dan menampilkan halaman

awal talent Management system yaitu halaman login

Status valid

6.3.3 Pengujian Validasi Melihat profil a. Kasus uji melihat profil

Page 147: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

131

Tabel 6.12 Kasus Uji Melihat Profil Admin Dan Hr

Nama Kasus Uji Kasus Uji Melihat Profil

Prosedur 1. Sudah berada dalam kondisi Logon

2. Menekan menu profile

Hasil yang diharapkan Menampilkan halaman profil

Hasil Menampilkan halaman profil

Status valid

6.3.4 Pengujian Validasi Melihat Grafik Talent pool pribadi a. Kasus uji melihat grafik talent pool pribadi

Tabel 6.13 Kasus Uji Melihat Grafik Talent Pool Pribadi

Nama Kasus Uji Kasus Uji Melihat Grafik Talent pool Pribadi

Prosedur 1. Sudah berada dalam kondisi Logon

2. Masuk ke halaman profil

3. Pilih menu data chart

Hasil yang diharapkan Menampilkan grafik talent pool pribadinya

Hasil Menampilkan grafik talent pool pribadinya

Status valid

6.3.5 Pengujian Validasi Ganti Password a. Kasus uji berhasil ganti password

Tabel 6.14 Kasus Uji Berhasil Ganti Password

Nama Kasus Uji Kasus Uji berhasil ganti password

Prosedur 1. Sudah masuk ke dalam sistem dengan

username/Nomor ID Karyawan = 10000012 dan

password = 10000012

2. Mengisi password lama dengan = 10000012

3. Mengisi password baru dengan = password

4. Mengisi ulangi password baru dengan =

password

Hasil yang diharapkan Password terganti dan menampilkan pesan berhasil

ganti password

Page 148: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

132

Hasil Password terganti dan menampilkan pesan berhasil

ganti password

Status valid

b. Kasus uji gagal ganti password - 1

Tabel 6.15 Kasus Uji Gagal Ganti Password - 1

Nama Kasus Uji Kasus Uji gagal ganti password -1

Prosedur 1. Sudah masuk ke dalam sistem dengan

username/nomor ID karyawan = 10000012 dan

password = 10000012

2. Mengisi password lama dengan = 10000012

3. Mengisi password baru dengan = password

4. Mengisi ulangi password baru dengan = tes

Hasil yang diharapkan Gagal ganti password dan menampilkan pesan

password baru tidak sama

Hasil Gagal ganti password dan menampilkan pesan

password baru tidak sama

Status valid

c. Kasus uji gagal ganti password - 2

Tabel 6.16 Kasus Uji Gagal Ganti Password - 2

Nama Kasus Uji Kasus Uji gagal ganti password -2

Prosedur 1. Sudah masuk ke dalam sistem dengan

username/nomor ID karyawan = 10000012 dan

password = 10000012

2. Mengisi password lama dengan = tes

3. Mengisi password baru dengan = password

4. Mengisi ulangi password baru dengan = password

Hasil yang diharapkan Gagal ganti password dan menampilkan pesan

password lama salah

Hasil Gagal ganti password dan menampilkan pesan

password lama salah

Status valid

Page 149: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

133

6.3.6 Pengujian Validasi Melihat Penilaian Kompetensi Pribadi a. Kasus uji melihat penilaian kompetensi pribadi

Tabel 6.17 Kasus Uji Melihat Penilain Kompetensi Pribadi

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data penilaian pribadi

Prosedur 1. Sudah dalam kondisi Logon

2. Memilih menu competency appraisal

Hasil yang diharapkan Menampilkan halaman penilaian kompetensi pribadi

Hasil Menampilkan halaman penilaian kompetensi pribadi

Status valid

6.3.7 Pengujian Validasi Melihat Penilaian Kompetensi Seluruh Karyawan

a. Kasus uji melihat penilaian kompetensi seluruh karyawan

Tabel 6.18 Kasus Uji Melihat Penilain Kompetensi Seluruh Karyawan

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data penilaian Seluruh Karyawan

Prosedur 1. Sudah dalam kondisi Logon sebagai HR

2. Memilih menu competency appraisal

3. Memilih menu all test data

Hasil yang diharapkan Menampilkan halaman penilaian kompetensi

seluruh karyawan

Hasil Menampilkan halaman penilaian kompetensi

seluruh karyawan

Status valid

6.3.8 Pengujian Validasi Menghapus Data Penilaian Kompetensi a. Kasus uji menghapus data penilaian kompetensi

Tabel 6.19 Kasus Uji Menghapus Data Penilaian Kompetensi

Nama Kasus Uji Kasus uji menghapus data penilaian kompetensi

Prosedur 1. Sudah dalam kondisi Logon

2. Masuk ke dalam halaman penilaian kompetensi

3. Menekan menu hapus

Page 150: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

134

Hasil yang diharapkan Data berhasil terhapus

Hasil Data berhasil terhapus

Status valid

6.3.9 Pengujian Validasi Melihat data Kuesioner kompetensi a. Kasus uji melihat data kuesioner kompetensi

Tabel 6.20 Kasus Uji Melihat Data Kuesioner Kompetensi

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data kuesioner kompetensi

Prosedur 1. Sudah dalam kondisi Logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman penilaian kompetensi

3. Memilih menu Question data

Hasil yang diharapkan Menampilkan data kuesioner kompetensi

Hasil Menampilkan data kuesioner kompetensi

Status valid

6.3.10 Pengujian Validasi mengubah data kuesioner kompetensi a. Kasus uji mengubah data kuesioner kompetensi

Tabel 6.21 Kasus Uji Mengubah Data Kuesioner Kompetensi

Nama Kasus Uji Kasus uji mengubah data kuesioner kompetensi

Prosedur 1. Sudah dalam kondisi Logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman penilaian kompetensi

3. Memilih menu Question data

4. Memilih menu edit/ubah

5. Mengganti data pada form modal

6. Menekan tombol save

Hasil yang diharapkan Data berhasil diubah

Hasil Data berhasil diubah

Status valid

6.3.11 Pengujian Validasi Mengisi Kuesioner Kompetensi a. Kasus uji mengisi kuesioner kompetensi

Page 151: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

135

Tabel 6.22 Kasus Uji Mengisi Kuesioner Kompetensi

Nama Kasus Uji Kasus uji mengisi kuesioner kompetensi

Prosedur 1. Sudah dalam kondisi Logon

2. Masuk ke dalam halaman penilaian kompetensi

3. Memilih menu mengisi kuesioner

4. Memilih nama karyawan yang akan dinilai

5. Menampilkan form penilaian

Hasil yang diharapkan User dapat mengisi form penilaian kompetensi

Hasil User dapat mengisi form penilaian kompetensi

Status valid

6.3.12 Pengujian Validasi Menilai Kompetensi a. Kasus uji menilai kompetensi

Tabel 6.23 Kasus Uji Menilai Kompetensi

Nama Kasus Uji Kasus uji mengisi kuesioner kompetensi

Prosedur 1. User sudah mengisi seluruh form kuesioner

2. User mensubmit jawaban kuesioner

Hasil yang diharapkan Berhasil menilai kompetensi karyawan

Hasil Berhasil menilai kompetensi karyawan

Status valid

6.3.13 Pengujian Validasi memasukkan nilai KPI a. Kasus uji memasukkan nilai KPI

Tabel 6.24 Kasus Uji Memasukkan Nilai KPI

Nama Kasus Uji Kasus uji memasukkan nilai KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu entry KPI

3. Memasukkan form data pencapaian KPI

4. Menekan tombol save

Hasil yang diharapkan Berhasil menyimpan dan memasukkan nilai

pencapaian KPI

Page 152: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

136

Hasil Berhasil menyimpan dan memasukkan nilai

pencapaian KPI

Status valid

6.3.14 Pengujian Validasi Menetapkan Nilai KPI a. Kasus uji menetapkan nilai KPI

Tabel 6.25 Kasus Uji Menetapkan Nilai KPI

Nama Kasus Uji Kasus uji menetapkan nilai KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu assign KPI

3. Memilih bawahan yang akan ditetapkan KPI-nya

4. Memilih KPI yang telah dibuat

5. Menekan tombol Assign KPI

Hasil yang diharapkan Berhasil menyimpan dan menetapkan KPI kepada

bawahan

Hasil Berhasil menyimpan dan menetapkan KPI kepada

bawahan

Status valid

6.3.15 Pengujian Validasi Membatalkan Penetapan Nilai KPI a. Kasus uji membatalkan penetapan nilai KPI

Tabel 6.26 Kasus Uji Membatalkan Penetapan Nilai KPI

Nama Kasus Uji Kasus uji membatalkan penetapan nilai KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu assign KPI

3. Memilih bawahan yang akan di batalkan KPI-nya

4. Menampilkan KPI bawahan

5. Menghapus KPI yang akan dibatalkan dengan

menekan tombol hapus

Hasil yang diharapkan Berhasil menghapus KPI yang sudah ditetapkan

kepada bawahan

Page 153: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

137

Hasil Berhasil menghapus KPI yang sudah ditetapkan

kepada bawahan

Status valid

6.3.16 Pengujian Validasi Menetapkan Target Nilai KPI a. Kasus uji menetapkan target nilai KPI

Tabel 6.27 Kasus Uji Menetapkan Target Nilai KPI

Nama Kasus Uji Kasus uji menetapkan target nilai KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu target KPI

3. Memilih bawahan yang akan di isi target nilai

KPI-nya

4. Mengisi nilai target yang sudah disepakati

diawal

5. Menyimpan nilai target dengan menekan

tombol save

Hasil yang diharapkan Berhasil menyimpan target nilai KPI kepada

bawahan

Hasil Berhasil menyimpan target nilai KPI kepada

bawahan

Status valid

6.3.17 Pengujian Validasi Menyetujui KPI a. Kasus uji menyetujui KPI

Tabel 6.28 Kasus Uji Menyetujui KPI

Nama Kasus Uji Kasus uji menyetujui KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu approve KPI

3. Memilih bawahan yang akan disetujui KPI-nya

4. Mengisi nilai yang akan disetujui

5. Menyetujui KPI dengan menekan tombol

approve

Page 154: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

138

Hasil yang diharapkan Berhasil menyetujui KPI bawahan dan menghitung

nilai kinerjanya

Hasil Berhasil menyetujui KPI bawahan dan menghitung

nilai kinerjanya

Status valid

6.3.18 Pengujian Validasi Membatalkan Persetujuan KPI a. Kasus uji membatalkan persetujuan KPI

Tabel 6.29 Kasus Uji Membatalkan Persetujuan KPI

Nama Kasus Uji Kasus uji membatalkan persetujuan KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu approve KPI

3. Memilih bawahan yang akan dibatalkan

persetujuan KPI-nya pada menu approved KPI

4. Membatalkan persetujuan KPI dengan menekan

tombol cancel

Hasil yang diharapkan Berhasil membatalkan persetujuan KPI bawahan

Hasil Berhasil membatalkan persetujuan KPI bawahan

Status valid

6.3.19 Pengujian Validasi Menyimpan Persetujuan KPI Sementara a. Kasus uji menyimpan persetujuan KPI sementara

Tabel 6.30 Kasus Uji Menyimpan Persetujuan KPI Sementara

Nama Kasus Uji Kasus uji menyetujui KPI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu approve KPI

3. Memilih bawahan yang akan disetujui KPI-nya

4. Mengisi nilai yang akan disetujui

5. Menyimpan persetujuan KPI sementara dengan

menekan tombol save

Hasil yang diharapkan Berhasil menyimpan persetujuan KPI sementara

Page 155: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

139

Hasil Berhasil menyimpan persetujuan KPI sementara

Status valid

6.3.20 Pengujian Validasi Membuat KPI Individu a. Kasus uji membuat KPI individu

Tabel 6.31 Kasus Uji Membuat KPI Individu

Nama Kasus Uji Kasus uji membuat KPI Individu

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu create KPI individu

3. Mengisi form pembuatan KPI Individu

4. Menyimpan KPI individu dengan menekan

tombol create

Hasil yang diharapkan Berhasil membuat dan menyimpan KPI individu

Hasil Berhasil membuat dan menyimpan KPI individu

Status Valid

6.3.21 Pengujian Validasi Melihat Daftar KPI Individu a. Kasus uji melihat daftar KPI indivdu

Tabel 6.32 Kasus Uji Melihat Daftar KPI Individu

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat daftar KPI inividu

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu KPI individu

Hasil yang diharapkan Berhasil menampilkan daftar KPI individu

Hasil Berhasil menampilkan daftar KPI individu

Status valid

6.3.22 Pengujian Validasi Mengubah KPI Individu a. Kasus uji mengubah KPI Individu

Page 156: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

140

Tabel 6.33 Kasus Uji Mengubah KPI Individu

Nama Kasus Uji Kasus uji mengubah KPI individu

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu KPI individu

4. Memilih menu edit

5. Mengubah data pada form edit KPI individu

6. Menyimpan hasil perubahan dengan memilih

tombol save

Hasil yang diharapkan Berhasil mengubah KPI individu

Hasil Berhasil mengubah KPI individu

Status valid

6.3.23 Pengujian Validasi Menghapus KPI Individu a. Kasus uji menghapus KPI Individu

Tabel 6.34 Kasus Uji Menghapus KPI Individu

Nama Kasus Uji Kasus uji menghapus KPI individu

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu KPI individu

4. Memilih menu hapus

5. Menekan tombol delete pada modal hapus data

Hasil yang diharapkan Berhasil menghapus KPI individu

Hasil Berhasil menghapus KPI individu

Status valid

6.3.24 Pengujian Validasi Membuat KPI Unit a. Kasus uji membuat KPI unit

Tabel 6.35 Kasus Uji Membuat KPI Unit

Nama Kasus Uji Kasus uji membuat KPI Unit

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

Page 157: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

141

2. Memilih menu create KPI unit

3. Memilih perspektif BSC

4. Mengisi form pembuatan KPI Unit

5. Menyimpan KPI unit dengan menekan tombol

create

Hasil yang diharapkan Berhasil membuat dan menyimpan KPI unit

Hasil Berhasil membuat dan menyimpan KPI unit

Status Valid

6.3.25 Pengujian Validasi Melihat Daftar KPI Unit a. Kasus uji melihat daftar KPI indivdu

Tabel 6.36 Kasus Uji Melihat Daftar kpi unit

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat daftar KPI inividu

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu KPI unit

Hasil yang diharapkan Berhasil menampilkan daftar KPI unit

Hasil Berhasil menampilkan daftar KPI unit

Status valid

6.3.26 Pengujian Validasi Mengubah KPI Unit a. Kasus uji mengubah KPI Unit

Tabel 6.37 Kasus Uji Mengubah KPI Unit

Nama Kasus Uji Kasus uji mengubah KPI unit

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu KPI unit

4. Memilih menu edit

5. Mengubah data pada form edit KPI unit

6. Menyimpan hasil perubahan dengan memilih

tombol sve

Page 158: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

142

Hasil yang diharapkan Berhasil mengubah KPI unit

Hasil Berhasil mengubah KPI unit

Status valid

6.3.27 Pengujian Validasi Menghapus KPI Unit a. Kasus uji menghapus KPI Unit

Tabel 6.38 Kasus Uji Menghapus KPI Unit

Nama Kasus Uji Kasus uji menghapus KPI unit

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu KPI unit

4. Memilih menu hapus

5. Menekan tombol delete pada modal hapus data

Hasil yang diharapkan Berhasil menghapus KPI unit

Hasil Berhasil menghapus KPI unit

Status valid

6.3.28 Pengujian Validasi Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan

a. Kasus uji melihat data penilaian kinerja seluruh karyawan

Tabel 6.39 Kasus Uji Melihat Data Penilaian Kinerja Seluruh Karyawan

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data penilaian kinerja seluruh

karyawan

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu all value

Hasil yang diharapkan Berhasil melihat data penilaian kinerja seluruh

karyawan

Hasil Berhasil melihat data penilaian kinerja seluruh

karyawan

Status valid

Page 159: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

143

6.3.29 Pengujian Validasi Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan

a. Kasus uji menghapus data penilaian kinerja karyawan

Tabel 6.40 Kasus Uji Menghapus Data Penilaian Kinerja Karyawan

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data penilaian kinerja seluruh

karyawan

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

3. Memilih menu all value

4. Memilih menu hapus

Hasil yang diharapkan Berhasil menghapus data penilaian kinerja karyawan

Hasil Berhasil menghapus data penilaian kinerja karyawan

Status valid

6.3.30 Pengujian Validasi Melihat Data Penilaian Kinerja Diri Sendiri a. Kasus uji melihat data penilaian kinerja diri sendiri

Tabel 6.41 Kasus Uji Melihat Data Penilaian Kinerja Diri Sendiri

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data penilaian kinerja diri sendiri

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman performance

appraisal

2. Memilih menu my value

Hasil yang diharapkan Berhasil melihat data penilaian kinerja diri sendiri

Hasil Berhasil melihat data penilaian kinerja diri sendiri

Status valid

6.3.31 Pengujian Validasi Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI a. Kasus uji melihat pertanyaan tes psikologi MBTI

Tabel 6.42 Kasus Uji Melihat Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat pertanyaan tes psikologi MBTI

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman MBTI

Page 160: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

144

3. Memilih menu question data

Hasil yang diharapkan Menampilkan pertanyaan tes psikologi MBTI

Hasil Menampilkan pertanyaan tes psikologi MBTI

Status valid

6.3.32 Pengujian Validasi mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI a. Kasus uji mengubah pertanyaan tes psikologi MBTI

Tabel 6.43 Kasus Uji Mengubah Pertanyaan Tes Psikologi MBTI

Nama Kasus Uji Kasus uji mengubah pertanyaan tes psikologi MBTI

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman MBTI

3. Memilih menu question data

4. Menekan tombol edit

5. Melakukan perubahan data pada form edit

6. Meyimpan perubahan dengan menekan tombol

save

Hasil yang diharapkan Data pertanyaan berhasil diubah

Hasil Data pertanyaan berhasil diubah

Status valid

6.3.33 Pengujian Validasi Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI a. Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI

Tabel 6.44 Kasus Uji Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman MBTI

3. Memilih menu test data

Hasil yang diharapkan Menampilkan data hasil tes psikologi MBTI semua

karyawan yang sudah melakukan tes

Hasil Menampilkan data hasil tes psikologi MBTI semua

karyawan yang sudah melakukan tes

Status valid

Page 161: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

145

6.3.34 Pengujian Validasi Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI a. Kasus uji menghapus hasil tes psikologi MBTI

Tabel 6.45 Kasus Uji Menghapus Hasil Tes Psikologi MBTI

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Masuk ke dalam halaman MBTI

3. Memilih menu test data

4. Menekan tombol hapus pada data yang akan

dihapus

Hasil yang diharapkan Data tes psikologi MBTI yang dipilih berhasil dihapus

Hasil Data tes psikologi MBTI yang dipilih berhasil dihapus

Status valid

6.3.35 Pengujian Validasi Melihat Hasil Tes Psikologi MBTI Diri Sendiri

a. Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI diri sendiri

Tabel 6.46 Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI diri sendiri

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat hasil tes psikologi MBTI diri sendiri

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman MBTI

2. Memilih menu my test data

Hasil yang diharapkan Menampilkan data hasil tes psikologi MBTI diri

sendiri

Hasil Menampilkan data hasil tes psikologi MBTI diri

sendiri

Status valid

6.3.36 Pengujian Validasi Melakukan Tes Psikologi MBTI a. Kasus uji berhasil melakukan tes psikologi MBTI

Tabel 6.47 Kasus Uji Berhasil Melakukan Tes Psikologi MBTI

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil melakukan tes psikologi MBTI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman MBTI

2. Memilih menu mulai tes

Page 162: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

146

Hasil yang diharapkan Karyawan berhasil memulai untuk mengisi tes

psikologi MBTI

Hasil Karyawan berhasil memulai untuk mengisi tes

psikologi MBTI

Status valid

b. Kasus uji gagal melakukan tes psikologi MBTI

Tabel 6.48 Kasus Uji Gagal Melakukan Tes Psikologi MBTI

Nama Kasus Uji Kasus uji gagal melakukan tes psikologi MBTI

Prosedur 1. Masuk ke dalam halaman MBTI

2. Memilih menu mulai tes

Hasil yang diharapkan Tidak bisa masuk ke halaman tes

Hasil Tidak bisa masuk ke halaman tes

Status valid

6.3.37 Pengujian Validasi Menilai Hasil Tes Psikologi MBTI a. Kasus uji berhasil menilai hasil tes psikologi MBTI sebelum waktu habis

Tabel 6.49 Kasus Uji Berhasil Menilai Hasil Tes Psikologi MBTI Sebelum Waktu

Habis

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil menilai hasil tes psikologi MBTI

sebelum waktu habis

Prosedur 1. Karyawan mengisi semua soal tes

2. Karyawan mensubmit tes

Hasil yang diharapkan Menampilkan hasil tes yang telah dilakukan

Hasil Menampilkan hasil tes yang telah dilakukan

Status valid

b. Kasus uji berhasil menilai hasil tes psikologi MBTI saat waktu habis

Tabel 6.50 Kasus Uji Berhasil Menilai Hasil Tes Psikologi MBTI Saat Waktu Habis

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil menilai hasil tes psikologi MBTI

saat waktu habis

Prosedur 1. Karyawan mengisi semua soal tes

2. Timer mensubmit hasil tes yang telah dikerjakan

saat waktu berakhir

Page 163: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

147

Hasil yang diharapkan Menampilkan hasil tes yang telah dilakukan

Hasil Menampilkan hasil tes yang telah dilakukan

Status valid

6.3.38 Pengujian Validasi Melihat Data Pada Master Data a. Kasus uji melihat data pada maser data

Tabel 6.51 Kasus Uji Melihat Data Pada Master Data

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat data pada master data

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai Admin

2. Memilih menu master data

3. Memilih menu jenis master data yang dipilih

Hasil yang diharapkan Menampilkan data pada master data yang dipilih

Hasil Menampilkan data pada master data yang dipilih

Status valid

6.3.39 Pengujian Validasi Menambah Data Pada Master Data a. Kasus uji menambah data pada maser data

Tabel 6.52 Kasus Uji Menambah Data Pada Master Data

Nama Kasus Uji Kasus uji menambah data pada master data

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai Admin

2. Memilih menu master data

3. Memilih menu jenis master data yang dipilih

4. Memilih menu tambah data untuk

menampilkan form tambah data

5. Mengisi form

6. Menekan tombol simpan data

Hasil yang diharapkan Data berhasil ditambah

Hasil Data berhasil ditambah

Status valid

6.3.40 Pengujian Validasi Mengubah Data Pada Master Data a. Kasus uji mengubah data pada maser data

Page 164: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

148

Tabel 6.53 Kasus Uji Mengubah Data Pada Master Data

Nama Kasus Uji Kasus uji mengubah data pada master data

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai Admin

2. Memilih menu master data

3. Memilih menu jenis master data yang dipilih

4. Menekan tombol edit pada data yang dipilih

5. Mengubah isi pada form edit

6. Menekan tombol save

Hasil yang diharapkan Data berhasil diubah

Hasil Data berhasil diubah

Status valid

6.3.41 Pengujian Validasi Menghapus Data Pada Master Data a. Kasus uji menghapus data pada maser data

Tabel 6.54 Kasus Uji Menghapus Data Pada Master Data

Nama Kasus Uji Kasus uji menghapus data pada master data

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai Admin

2. Memilih menu master data

3. Memilih menu jenis master data yang dipilih

4. Menekan tombol hapus pada data yang dipilih

5. Menekan tombol delete pada form peringatan

hapus

Hasil yang diharapkan Data berhasil dihapus

Hasil Data berhasil dihapus

Status valid

6.3.42 Pengujian Validasi Sinkron Data ke SAP a. Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara manual

Tabel 6.55 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Ke Sap Secara Manual

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara manual

Prosedur 1. Terhubung dengan server SAP IDES

2. Dalam kondisi logon sebagai Admin

3. Memilih menu master data

Page 165: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

149

4. Memilih menu jenis master data yang dipilih

5. Memilih menu sinkron data ke SAP

Hasil yang diharapkan Data berhasil di sinkronisasi

Hasil Data berhasil di sinkronisasi

Status valid

b. Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara otomatis

Tabel 6.56 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Ke Sap Secara Otomatis

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara

otomatis

Prosedur 1. Terhubung dengan server SAP IDES

2. Set Timer pada pukul 18.00

3. Timer akan mengupdate seluruh data ke SAP

pada waktu yang telah ditentukan

Hasil yang diharapkan Data berhasil di sinkronisasi

Hasil Data berhasil di sinkronisasi

Status valid

c. Kasus uji gagal sinkron data ke SAP

Tabel 6.57 Kasus Uji Gagal Sinkron Data Ke SAP

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara

otomatis

Prosedur 1. Server SAP IDES tidak dinyalakan

2. memilih menu sinkron secara manual atau

Timer sudah menunjukkan waktu untuk

melakukan sinkron data ke SAP secara otomatis.

Hasil yang diharapkan Memunculkan pesan status error

Hasil Memunculkan pesan status error

Status valid

6.3.43 Pengujian Validasi Sinkron Data dari SAP a. Kasus uji berhasil sinkron data dari SAP secara manual

Page 166: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

150

Tabel 6.58 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Dari SAP Secara Manual

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara manual

Prosedur 1. Terhubung dengan server SAP IDES

2. Dalam kondisi logon sebagai Admin

3. Memilih menu master data

4. Memilih menu jenis master data yang dipilih

5. Memilih menu sinkron data dari SAP

Hasil yang diharapkan Data berhasil di sinkronisasi

Hasil Data berhasil di sinkronisasi

Status valid

b. Kasus uji berhasil sinkron data data SAP secara otomatis

Tabel 6.59 Kasus Uji Berhasil Sinkron Data Dari SAP Secara Otomatis

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara

otomatis

Prosedur 1. Terhubung dengan server SAP IDES

2. Set Timer pada pukul 06.00

3. Timer akan mengupdate seluruh data dari SAP

pada waktu yang telah ditentukan

Hasil yang diharapkan Data berhasil di sinkronisasi

Hasil Data berhasil di sinkronisasi

Status valid

c. Kasus uji gagal sinkron data dari SAP

Tabel 6.60 Kasus Uji Gagal Sinkron Data Dari SAP

Nama Kasus Uji Kasus uji berhasil sinkron data ke SAP secara

otomatis

Prosedur 1. Server SAP IDES tidak dinyalakan

2. memilih menu sinkron secara manual atau

Timer sudah menunjukkan waktu untuk

melakukan sinkron data dari SAP secara

otomatis.

Hasil yang diharapkan Memunculkan pesan status error

Hasil Memunculkan pesan status error

Page 167: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

151

Status valid

6.3.44 Pengujian Validasi Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan

a. Kasus uji melihat grafik talent pool seluruh karyawan

Tabel 6.61 Kasus Uji Melihat Grafik Talent Pool Seluruh Karyawan

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat grafik talent pool seluruh karyawan

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Memilih menu Dashboard

3. Memilih menu data grafik

Hasil yang diharapkan Menampilkan grafik talent pool seluruh karyawan

Hasil Menampilkan grafik talent pool seluruh karyawan

Status Valid

6.3.45 Pengujian Validasi Melihat Tabel Seluruh Penilaian a. Kasus uji melihat tabel seluruh penilaian

Tabel 6.62 Kasus Uji Melihat Tabel Seluruh Penilian

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat tabel seluruh penilaian

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Memilih menu Dashboard

3. Memilih menu data tabel

Hasil yang diharapkan Menampilkan tabel seluruh penilaian

Hasil Menampilkan tabel seluruh penilaian

Status valid

6.3.46 Pengujian Validasi Melihat Dashboard a. Kasus uji melihat Dashboard

Tabel 6.63 Kasus Uji Melihat Dashboard

Nama Kasus Uji Kasus uji melihat Dashboard

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai HR

2. Memilih menu Dashboard

Page 168: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

152

Hasil yang diharapkan Menampilkan Dashboard

Hasil Menampilkan Dashboard

Status valid

6.3.47 Pengujian Validasi Mengubah Previlege User a. Kasus uji mengubah previlege user

Tabel 6.64 Kasus Uji Mengubah Previlege User

Nama Kasus Uji Kasus uji mengubah previlege user

Prosedur 1. Dalam kondisi logon sebagai Admin

2. Masuk ke halaman setting previlege

3. Memilih user/karyawan yang akan diubah

4. Ganti status previlege

5. Menekan tombol change

Hasil yang diharapkan Previlege user yang di pilih berubah

Hasil Previlege user yang di pilih berubah

Status valid

6.4 Pembahasan Hasil Pengujian

Dalam pengujian ini menggunakan beberapa jenis pengujian, yaitu

pengujian unit, integrasi, dan validasi. Pada pengujian unit dan integrasi dilakukan

dengan menggunakan metode white box testing, sedangkan pengujian validasi

dilakukan dengan menggunakan metode black box testing. Dari seluruh hasil

pengujian yang telah dilakukan menyatakan hasil yang valid atau tidak terdapat

kesalahan dalam sistem. Hal ini membuktikan bahwa sistem ini dapat digunakan

untuk manajemen talenta karyawan PT KAI

Page 169: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

153

BAB 7 PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, dan

pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, Talent Management System yang

terintegrasi dengan SAP Netweaver ini menghasilkan 47 kebutuhan

fungsional. Kebutuhan fungsional yang didapat telah mencakup dari

permasalahan yang ada yaitu, kebutuhan fungsional dalam menilai

kompetensi karyawan yang menggunakan metode 360 derajat, kebutuhan

fungsional yang menilai kinerja karyawan menggunakan metode BSC,

sinkronisasi data dari dan ke SAP Netweaver, dan kebutuhan fungsional dalam

menilai hasil tes psikologi MBTI, serta kebutuhan fungsional yang lainnya.

Yang dimana kebutuhan-kebutuhan fungsional tersebut nantinya dapat

memberikan solusi dalam manajemen talenta karyawan.

2. Berdasarkan hasil perancangan yang telah dilakukan menghasilkan rancangan

klas-klas yang terdiri dari 3 jenis klas yaitu controller, model, dan

view/boundary. Selain itu juga menghasilkan rancangan Physical Data Model

(PDM), algoritme, dan gambaran dari antarmuka sistem yang akan digunakan

sebagai acuan untuk membangun sistem. Dan hasil implemetasi sistem yang

telah dilakukan, sistem ini menghasilkan fitur yang dapat digunakan oleh

pengguna sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sistem yang ada. Fitur-fitur

yang didapat tersebut diimplementasikan dalam bentuk kode program,

struktur database, dan antarmuka web.

3. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, pengujian ini menggunakan metode white box testing untuk pengujian unit dan pengujian integrasi, dan metode black box testing untuk pengujian validasi. Dari seluruh hasil pengujian yang telah dilakukan menyatakan hasil yang valid atau tidak terdapat kesalahan dalam sistem. Hal ini membuktikan bahwa sistem ini dapat digunakan untuk manajemen talenta karyawan PT KAI.

7.2 Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan Talent Management System yang terintegrasi SAP Netweaver ini selanjutnya antara lain: 1. Sistem dapat menggunakan algoritme-algoritme klasifikasi untuk

memperoleh hasil tes psikologi MBTI yang lebih akurat. 2. Dilakukan pengembangan lanjut pada sistem dengan menerapkan

komponen-komponen Talent Management System yang lain seperti E-Recruiting dan Talent Development.

Page 170: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

154

3. Sistem dapat dikembangkan dengan menggunakan fitur cloud dari SAP Solution Center, dengan begitu aplikasi ini dapat dibangun dengan menggunakan platform mobile, seperti android dan iOS.

Page 171: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

155

DAFTAR PUSTAKA

Anza, Natassya Amalia et al., 2016. Analisis dan Implementasi Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan pada PT. Sangkuriang Internasional Menggunakan Pendekatan Metode Balanced Scorecard. S1. Universitas Telkom.

Atwater, L., dan Brett, J., 2005. Antecedents and consequences of reactions to developmental 360 degree feedback. Journal of Vocational Behavior, 66, 532-548.

Arora, Ritika and Arora, Neha., 2016. Analysis of SDLC Models. International Journal of Current Engineering and Technology.

Bindal, Nancy and Mehta, Aanchal., 2015. Survey On Software Development Processing Models. International Journal of Exploring Emerging Trends in Engineering (IJEETE).

Cao, Zhibin et al., 2010. Performance Evaluation for SOAP and RFC in SAP Netweaver Platform. 2010 IEEE 20th International Conference on Web Services.

Caytiles, Ronnie D. dan Lee, Sunguk., 2014. A Review of an MVC Framework based Software Development.

Haßmann, Richard et al., 2010. Personnel Planning and Development Using SAP ERP HCM.

Hustinawati et al., 2014. Performance Analysis Framework Codeigniter and CakePHP in Website Creation

Kaplan, Robert S. and Norton, David P., 1996. The Balanced Score:Translating Strategy Into Action. Harvad Business Press.

Kumar, Naresh et. al., 2013. Evolving a New Software Development Life Cycle Model SDLC-2013 with Client Satisfaction. International Journal of Soft Computing and Engineering (IJSCE), Vol. 3

Monk, Ellen F. dan Wagner, Bret J., 2008. Concept in Enterprise Resource Planning. 3rd Edition

Nisa, Ridha C. et al., 2016. Pengaruh Manajemen Talenta Dan Manajemen Pengetahuan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 39

Pella, Darmin A. dan Inayati, Afifah., 2011. Talent Management: mengembangkan SDM untuk mencapai Pertumbuhan dan Kinerja Prima. Tersedia di: Google Books <http://booksgoogle.com> [Diakses 24 September 2016]

Pressman, Roger S., 2010. Software Engineering A Practitioner’s Approach. 7th Ed. New York: McGraw-Hill.

Qomariyah, Ayu Laely dan Puspasari, Durinta., 2015. Penerapan System Application And Product (SAP) Pada Administrasi Kekaryawanan Di PT KAI (Persero) DAOP 8 Surabaya. S1. Universitas Negeri Surabaya

Rachmawati, Meida., 2012. Journal Review: Strategi Untuk Menerapkan Talent Management (Manajemen Talenta) Dalam Perusahaan.

Page 172: PEMBANGUNAN TALENT MANAGEMENT SYSTEM YANG ...repository.ub.ac.id/3641/1/Aditya Bayu Wardhana.pdfin retain the best people in the company and also difficulties in the recruitment of

156

Ratnaningsih, Ika Zenita., 2011. Metode Umpan Balik 360 Derajat Untuk Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Talent Management System

Rowe, Christopher., 1995. Introducing 360-Degree Feedback: The Benefits and Pitfalls. Executive Development, Vol. 8 Iss 7 pp. 14 - 20

Rumbaugh, J., Jacobson, I. & Booch, G., 2005. The Unified Modeling Language reference manual. 2nd ed. Boston: Addison-Wesley.

Sommerville, Ian., 2011. Software engineering. 9th ed. London: Addison-Wesley.

Sukoco, Iwan dan Fadhillah, Ashar R., 2016. The Analysis Of Talent Management Strategy Using Organizational Competency Approach In PT Pindad (Persero) Bandung City. Jurnal AdBispreneur Vol. 1, No. 1.

Themistocleous M et al. 2001. ERP Problems and Application Integration Issues: An Empirical Survey. Proceeding of the 34th Hawaii International Conference on System Sciences

Williams, Glynn C., 2008. Implementing SAP ERP Sales and Distribution. McGraw-Hill.

Yoo, boonghee et al., 2013. Personality Type Preferences of Asian Managers: A Cross-Country Analysis Using the MBTI Instrument