Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

76
Pembangunan Jargas “On the Way” EDISI 08 | 2014 MEDIA KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Mengalihkan Subsidi BBM untuk Kegiatan Produktif Mengalihkan Subsidi BBM untuk Kegiatan Produktif Pembangunan Jargas “On the Way”

Transcript of Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Page 1: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

efficient energy, preserving the natural

efficient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 08

| 20

14

Pembangunan Jargas “On the Way”

E D I S I 0 8 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

Mengalihkan Subsidi BBM untuk Kegiatan Produktif

Mengalihkan Subsidi BBM untuk Kegiatan Produktif

Pembangunan Jargas “On the Way”

Page 2: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas
Page 3: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

editorial

Para pembaca yang kami hormati

Editorial

Indonesia, sejak dahulu kala, dikenal sebagai kawasan yang kaya. Kekayaan ini sungguh sempurna, yaitu meliputi kekayaan geografis yang sangat strategis, kekayaan budaya, kekayaan jumlah sumber daya manusia dan juga kekayaan sumber daya alam. Salah satu sumber daya alam yang kondisinya cukup menjanjikan adalah sumber daya energi yang bukan merupakan energi fosil. Gas alam adalah satu dari kekayaan yang terkandung dalam bumi pertiwi.

Namun, kekayaan gas alam tersebut pada kenyataanya belum maksimal dimanfaatkan. Banyak upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh Pemerintah untuk dapat memberdayakann sumber energi tersebut di Indonesia. Dari sekian banyak strategi tersebut, diantaranya diimplementasikan melalui pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga, atau yang akrab disingkat dengan kata “jargas” alias jaringan gas.

Sedikitnya, ada beberapa muara penting yang hendak dituju Pemerintah melalui pembangunan jargas tersebut, Yang paling utama adalan meningkatkan diversifikasi penggunaan energi oleh kalangan rumah tangga. Selama ini, kebanyakan masih menggunakan gas elpiji.

Selaras, implementasinya juga berpeluang sangat baik dalam hal kepedulian lingkungan hidup, dimana gas alam merupakaan salah satu sumber energi yang diklain “bersih” dan “bersahabat” dengan alam. Jangan lupa, pemanfaatan gas bumi guna mengurangi penggunaan minyak bumi ternyata juga berdampak langsung terhadap besaran subsidi.

Demi percepatan pembangunan jargas tersebut langkah pemasangan instalasi-instalasi jargas pun telah dimulai beberapa tahun yang lalu. Bisa disebut Pembangunan jargas” On the Way” baik di daerah maupun pusat. Pada tahun 2011 pembangunan jargas di rusun di wilayah Jabodetabek telah mulai dilakukan untuk lebih dari 5 ribu sambungan.

Diharapkan, pembangunan jargas ini setidaknya mampu memberikan 2 dampak positif utama. Pertama adalah pemberdayaan sumber daya energi yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Sedangkan yang kedua adalah meningkatkan kesejahteraan masyakat Indonesia secara bertumbuh dan berkesinambunga. Betapa tidak, penggunaan jenis energi ini setidaknya akan mampu meminimalisir penggunaan sumber energi fosil yang kian menipis dan melambung harganya.

Hal ini tentu akan berdampak nyata pada pengurangan pasokann subsidi pemerintah yang selanjutnya dapat dialihkan pada sektor-sektor produktif. Apabila hal ini mampu diwujudkan secara merata dan berkesinambungan, dapat dipastikan bahwa citra Indonesia sebagai negara digdaya “ekonomi” dunia dapat terwujud dalam kurun waktu tak lama lagi.

Selamat MenyimakRedaksi

PENANGGUNG JAWAB Sekretaris Jenderal

M. Teguh Pamudji

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan KeuanganIr. Bambang Gatot Ariyono, M.M

Staf Ahli Bidang Komunikasi dan sosial Kemasyarakatan

Ir. Ronggo Kuncahyo, M.M

Kepala Pusat Komunikasi PublikDr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc

Kepala Biro HukumSusyanto, SH. MH

Kepala Pusat Data dan Teknologi ESDM

Agung Wahyu Kencoro

Kepala Biro Perencanaan dan Kerja SamaDr. Ir. Ego Syahrial, M.Sc

REDAKTUR Kepala Bagian Tata Usaha, Puskom

Ir. Dwi Purwanto

Kepala Sub Bagian Rencana dan Keuangan, PuskomBambang Widjiatmiko

Kepala Sub Bagian Umum, PuskomArid Riza Abadi, S.Sos

Vagunaldi, S.KomBunga Adi Mirayanti, S.I.KomDian Eka Puspitasari, S.Sos.

EDITOR Indra Tauhid C. S., M.A., Dian Lorinsa, S.IP.,

Judhi Purdhiyanto, Amna, S.Sos., Safii,

DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER Melati Larasati Oktaviani, Didit Adiono,

Adi Noorfajarudin, Prawira, Akbar Alfiannto, Arif Suryadi

ALAMAT Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No. 18 Jakarta 10110

Tromol Pos: 1344/JKT 10013Tel. / Faks: (021) 344 0649email: [email protected]

KESDM

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

effi cient energy, preserving the natural

effi cient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 08

| 20

14

Pembangunan Jargas “On the Way”

E D I S I 0 8 | 2 0 1 4E D I S I 0 8 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

Mengalihkan Subsidi BBM untuk Kegiatan Produktif

Mengalihkan Subsidi BBM untuk Kegiatan Produktif

Pembangunan Jargas “On the Way”

Mag_ESDM EDISI 8_2014_COVER.indd 1 11/27/2014 3:57:02 PM

3edisi 08 I 2014

Page 4: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

3 EDITORIAL

6 SURAT ANDA

8 HOT NEWS• 3 Langkah Solusi dalam mencabut

Subsidi BBM• Ancaman dan Solusi BBM Bersubsidi

Indonesia

12 LENSA• Wamen ESDM Luncurkan BUKU

“PUASA” SUBSIDI BBM• Arah Kebijakan Energi 2015 :

Peluang dan Tantangan• Wamen ESDM Buka Pameran

Kelistrikan Indonesia 2014• Wakil Menteri ESDM Mendapat

Anugerah Bintang Mahaputra Utama• Peringatan Hari Jadi Pertambangan

Dan Energi Ke-69 • Peresmian Fasilitas Produksi

Lapangan Banyu Urip Serta Beberapa Proyek Di Sektor ESDM

• Penghargaan Dharma Karya Energi Dan Sumber Daya Mineral

18 SAJIAN UTAMA• Pembangunan Jargas “On the Way”

22 WACANA• Permintaan Nikel Global Akan

Meningkat Tahun 2020

24 KOLOM• Dimulai, Reformasi Tata Kelola Migas• Mengalihkan Subsidi BBM untuk

Kegiatan Produktif

32 ENERGI MIX • KOTAK Pembangkit Listrik

34 REGULASI• PERMEN ESDM NOMOR 27

TAHUN 2014 • Membuat Perizinan Mineral Dan

Batubara Lebih Sederhana

38 MIGAS• Diresmikan, Jargas di Cirebon• Warga Cirebon Cukup Keluarkan Rp 21.000 Untuk Bahan Bakar

Rumah Tangga

• Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan Proyek-Proyek Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

• Perizinan Hulu Migas Diringkas Jadi 9 Pintu

• Pertagas Pasok Gas Rumah Tangga di Jababeka

44 ITJEN • Workshop Reviu Laporan Keuangan

Di Inspektorat Jenderal KESDM

45 MINERBA • Evaluasi Peraturan Perundang-

Undangan Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan Pertambangan Mineral Dan Batubara Tahun 2014

• Peringatan Hari Jadi Pertambangan ke-69

• Peningkatan Nilai Tambah Mineral di Balik Pemenang Nobel Fisika 2014

48 KETENAGALISTRIKAN• Mahakam Ulu Bangun Pembangkit

Listrik Tenaga Surya• KESDM Kirim Tim Inspeksi Tinjau

PLTU Kanci

daftar isi

18SAJIAN UTAMA

Pembangunan Jargas“On the Way”

24REGULASIAturan BaruTENTANG BBN

4 edisi 08 I 2014

Page 5: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

• Terminal LNG Tanjung Benoa Beroperasi 2016

• Mulai Oktober, Tarif Listrik Pelanggan Nonsubsidi Turun

• Pemerintah Ingin Bangun Pembangkit 10.000 MW Per Tahun

• Wakil Menteri ESDM Buka Pameran Kelistrikan Indonesia 2014

• Proyek Transmisi Sumatera Dan Transmisi Sumatera – Jawa Dicanangkan

52 EBT• Peresmian Pengoperasian PLTP

PATUHA• Journalist Tour – Uji Jalan

Pemanfaatan Biodiesel (B20) Pada Kendaraan Bermotor

• 10 GW Energi Listrik Bisa Dihasilkan PLTN Di Bangka

• Lebih Dari 30 Ribu Rumah Tangga Mendapatkan Listrik Dari Energi Baru Terbarukan

• Launching Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2014

54 BADAN GEOLOGI • Gempa Letusan SEMERU Terus

Meningkat• Museum Mart Dibuka • Badan Geologi KESDM

Sosialisasikan System Informas

56 BALITBANG • Finalisasi Dan Pendalaman

Knowledge Based Project Management

• PPPGL Selenggarakan FGD Studi Geologi Cekungan Halmahera Selatan

• Sosialisasi Aplikasi Bahan Bakar Dimetil Eter Untuk Kompor Gas Rumah Tangga

• Aplikasi Gasifikasi Batubara Untuk Pembangkit Listrik

60 BADIKLAT• Diklat Juru Ledak Kelas II Angkatan VI• Diklat MOTIVASI Kerja• Diklat Pengawas Operasional

Pertama• Roadshow Program Diklat

62 POTENSI• Potensi MALAPARI Sebagai BAHAN

BAKAR NABATI

52BADAN GEOLOGIBadan Geologi KESDM SosialisasikanSystem Informasi Mineral Berbasis Web,ke Negara ASEAN

62POTENSIPotensi Malapari Sebagai Bahan Bakar Nabati

72KESELAMATANMenerapkan K3 DiIndustri Energi RamahLingkungan

64 TEKNOLOGI • SHANNON-WIENER INDEX (SWI) Sebagai Indikator Dari Diversifikasi

Pembangkit Dan Tingkat Keamanan Energi Listrik Nasional

• Teknologi Cybersecurity Pada Jaringan Listrik

68 LINGKUNGAN • Dunia Flora Mampu Urai Limbah

Metal Dan Zat Berbahaya• Cara Baru Tangani Polusi Merkuri

70 KESELAMATAN • Mengenal Nonpower Air Purifying

Respirator (NAPR)

74 GLOSSARY

E d i s i 0 8 | 2 0 1 4

5edisi 08 I 2014

Page 6: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

surat pembaca

SPESIFIKASI BBG

Saya ingin mengetahui informasi mengenai spesifikasi BBG jenis Dimetil Eter. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Rachmad - Banten

Bapak Rachmad YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Informasi tersebut dapat dilihat dengan mengakses http://www.migas.esdm.go.id/data-kemigasan/195/Spesifikasi-BBG Disana terdapat spesifikasi BBG jenis Dimetil Eter untuk rumah tangga dan industri.

Salam redaksi

OVERBURDEN

Jenis limbah yang dihasilkan dari berbagai jenis kegiatan dalam pertambangan salah satunya adalah limbah batuan Overburden. Kami memerlukan informasi yang berkaitan dengan Overburden. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Rizal Mrwan - Medan

Bapak Rizal Marwan YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Overburden adalah batuan yang tidak mengandung bijih atau yang kadar bijihnya dianggap terlalu rendah untuk dapat diolah secara ekonomis menurut proses yang diterapkan sehingga harus disisihkan terlebih dulu sebelum diolah. Batuan ini tidak mengandung mineral dan menutupi atau berada di antara zona mineralisasi. Batuan ini juga bisa mengandung mineral dengan kadar rendah. Salam redaksi

PETROLOGI BATUBARA

Kami ingin memerlukan informasi yang berkaitan dengan Petrologi Batubara. Informasi tersebut dibutuhkan untuk penulisan makalah yang sedang kami buat. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Roni Suswanto - Malang

Bapak Roni Suswanto YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Petrologi batubara merupakan cabang dari ilmu geologi yang mempelajari komponen organik dan anorganik yang membentuk batubara, asal mulanya, sejarah geologinya dan sifat-sifatnya yang berkaitan dengan komposisinya. Ilmu yang berlandaskan pada hasil pengamatan komponen organik dan anorganik secara mikroskopis ini, selanjutnya menjadi dasar penentuan jenis dan peringkat batubara. Salam redaksi

6 edisi 08 I 2014

Page 7: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Untuk kritik, saran maupun artikel dapat dikirimkan ke: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Jl. Medan Merdeka Selatan No.18 - Jakarta 10110, Tromol Pos : 1344/JKT 10013Tel. / Faks. (021) 344 0649, email. [email protected]

KAPUK RANDU

Seperti diketahui jika Indonesia sebagai negara agraris memiliki potensi biomassa yang terbilang besar. Salah satu sumber biomassa yang potensial dan selama ini belum banyak digunakan adalah kapuk randu. Dan di masa yang akan datang tentunya akan menjadi salah satu sumber energi alternatif. Mohon dapat dijelaskan secara singkat tentang kapuk randu tersebut. Terima kasih.

Anwar Imran – Cilacap

Bapak Anwar Satrio YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang dapat tumbuh hingga setinggi 60–70 m. Pohon ini dapat memiliki batang pohon yang cukup besar hingga mencapai diameter tiga meter. Banyak ditanam di Asia, terutama di pulau Jawa, Malaysia, Filipina dan Amerika Selatan.

Untuk bisa dimanfaatkan sebagai biodiesel, minyak biji kapuk randu perlu melewati tiga proses terlebih dahulu. Proses tersebut dimulai dari pengambilan minyak biji kapuk, pemurnian minyak dan transesterifikasi. Aplikasi dari minyak biji kapuk yang telah melewati proses-proses tersebut dapat langsung dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti BBM.Pemanfaatan minyak biji kapuk randu sebagai bahan biodiesel merupakan alternatif yang ideal untuk mengurangi tekanan permintaan bahan bakar minyak dan penghematan penggunaan cadangan devisa.

Salam redaksi

TAILING

Dalam kegiatan pertambangan ada limbah yang dihasilkan, salah satunya adalah Tailing. Bisa dijelaskan sedikit mengenai Tailing tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Susilo Purnomo - Semarang

Bapak Susilo Purnomo YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Tailing adalah limbah yang berbentuk pasir kasar dan halus yang kadar logamnya terlalu kecil untuk digiling lebih halus dan diolah lagi. Salam redaksi

PERSETUJUAN PROSEDUR WPS

Kami ingin mengetahui persyaratan apa saja untuk Persetujuan prosedur pengelasan Welding Procedure Spesification (WPS). Mohon dapat diberikan informasinya. Terima kasih.

Ami Suwandi – Jakarta

Ibu Ami Suwandi YthTerima kasih atas pertanyaannya yang diajukan. Anda dapat mengunjungi Ruang Pelayanan Investasi Migas Terpadu Gedung Plaza Centris Lantai 1 - Jl HR Rasuna Said Kav. B-5. Disana terdapat informasi yang Ibu butuhkan. Salam redaksi

7edisi 08 I 2014

Page 8: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

HOT NEWS

Membengkaknya beban fiskal untuk membiayai anggaran subsidi bahan bakar minyak akhi-

akhir ini kembali ramai dibicarakan di berbagai media. Umumnya pembicaraan terfokus pada wacana untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) antara lain ada yang mengusulkan pemerintah segera menaikkan harga BBM bersubsidi dan ada pula yang mengusulkan untuk melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi misalnya dengan menerapkan smart card, pembatasan ukuran silinder kendaraan, dan regionalisasi lokasi SPBU yang menjual BBM bersubsidi, dan sebagainya.

Secara garis besar usulan tersebut diatas dapat dikelompokkan kedalam usulan kebijakan berdasarkan mekanisme pasar yaitu menaikkan harga BBM dan usulan kebijakan non mekanisme pasar berupa penjatahan atau rationing. Dari seluruh wacana yang dikemukakan tersebut solusi menaikkan harga BBM merupakan solusi yang paling efektif untuk mengendalikan konsumsi BBM sekaligus untuk mengurangi beban fiskal bagi membiayai susbsidi BBM. Sedangkan solusi kebijakan non

3 Langkah Solusi dalam mencabut Subsidi BBM

Pemerintah sejak beberapa waktu yang lalu berupaya mengurangi ketergantungan pada minyak bumi dengan

cara melakukan diversifikasi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas. Kebijakan ini juga secara

bertahap mengurangi beban subsidi terhadap BBM sehingga anggaran Pemerintah dapat dialihkan untuk kepentingan lain seperti pembangunan infrastruktur,

kesehatan maupun pendidikan

mekanisme pasar berdasarkan teori maupun praktiknya akan memerlukan biaya yang cukup besar dalam pengimplementasiannya dan memiliki moral hazard atau rawan untuk diselewengkan. Dari simpang siur pembicaraan terkait wacana untuk mengurangi beban fiskal untuk membiayai subsidi BBM, pembicaraan untuk mengalihkan BBM bersubsidi ke gas (Bahan Bakar Gas:BBG atau Liquefied Petroleum Gas for Vehicles:LGV) sebagai bahan bakar kendaraan bermotor hampir tidak terdengar lagi. Padahal diversifikasi bahan bakar kendaraan bermotor ini jika dilakukan bersamaan dengan penaikan harga BBM akan saling mendukung karena konsumen akan memiliki pilihan yaitu membeli BBM dengan harga relatif mahal atau beralih ke gas yang harganya lebih murah.

Terkait diversifikasi ke gas ini, sejak tahun 2007, Pemerintah telah melaksanakan beberapa program yaitu konversi minyak tanah ke LPG dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga yang telah dimulai sejak tahun 2009 dengan jumlah sambungan terpasang yang teraliri gas bumi sampai dengan tahun

2012 yaitu sebesar 56.137 sambungan rumah tangga. Selain itu, Pemerintah juga membangun SPBG yang telah dimulai sejak tahun 2011 di kota Palembang dan kembali dilanjutkan pada tahun 2012 di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo serta program pembagian converter kit secara bertahap yang telah berlangsung sejak tahun 2011 yang peruntukan diawali di wilayah DKI Jakarta, Palembang dan Surabaya.

Dari beberapa usulan-usulan para pakar, tampaknya pemerintah ragu untuk menaikkan harga BBM bersubsidi atau mencabut subsidi BBM 100%, karena ini akan mendongkrak naik inflasi yang cukup tinggi, dilain pihak pemerintah juga sudah mulai tampak kerepotan mensubsidi BBM yang semakin tahun semakin besar menggerus APBN.

8 edisi 08 I 2014

Page 9: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

HOT NEWS

lagi untuk menganggarkan subsidi BBM dalam APBN nya, dan dengan mengalihkan semua kendaraan umum dan angkutan untu menggunaan Bahan Bakar Gas maka diharapan tidak terjadi inflasi yang berlebihan. Selain itu masalah pengawasan dalam penggunaaan BBM bersubsidi dan BBM non subsidi menjadi tidak sulit, karena semua kendaraan pribadi tanpa kecuali, wajib menggunakan BBM non Subsidi.

Kebutuhan Bahan Bakar Gas secara nasional tidak terlalu besar karena yang dikonversi hanyalah kendaraan angkutan saja, dibeberapa SPBU sekarang sudah ada infrastruktur untuk pengisian Vi-Gas.

Sisa anggaran subsidi BBM yang ada digunakan untuk mensubsidi konverter kit untuk kendaraan angkutan dan kendaraan umum.

Ini adalah langkah yang paling baik dibandingkan dengan menaikan harga BBM subsidi, karena akan lebih besar memicu inflasi. Inflasi tidak akan terjadi signifikan jika kendaraan angkutan memakai BBG sementara harga BBG malahan lebih rendah dibandingkan BBM yang non subsidi.

Dengan langkah tersebut maka pencabutan subsidi BBM tidak akan membawa dampak terlalu banyak bagi semua pihak, baik pemerintah maupun rakyat. Pelaksanaan nya bisa dimulai secara bertahap per wilayah untuk penyediaan konverter kitnya. Semoga 3 langkah solusi ini bermanfaat.

Berikut adalah 3 langkah dasar untuk solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut, yang secara garis besar sebagai berikut :

Subsidi BBM dicabut 100% sehingga mengikuti harga pasar internasional Semua kendaraan pribadi wajib menggunaan Bahan Bakar Non SubsidiKendaraan Umum dan Angkutan menggunakan Bahan Bakar Gas, di awal sebelum infrastruktur CNG selesai, sementara bisa menggunakan Gas LPG atau Vi-Gas, kemudian setelah infrastruktur CNG selesai di alihkan ke CNG sesuai dengan perkembangan infrastrutur CNG yang programnya sudah mulai dijalanan oleh kementrian ESDM.

Dengan mencabut subsidi BBM, maka pemerintah tidak perlu pusing

9edisi 08 I 2014

Page 10: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Ancaman dan Solusi BBM Bersubsidi Indonesia

Saat ini, kebutuhan akan sumber energi terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak lagi seimbang dengan kuota yang tersedia. Adapun produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 600-800 ribu barel per hari (bph). Sementara kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,5 juta bph, ini berarti terjadi defisit 600-700 ribu bph. Terlebih lagi semenjak dicabutnya status Indonesia sebagai negara pengekspor minyak atau lebih dikenal sebagai OPEC pada tahun 2008, Indonesia telah mengubah status menjadi oil importing country.

Permasalan ini tentu akan berdampak kepada BBM bersubsidi yang telah menjadi permasalahan utama

Indonesia. Subsidi BBM memiliki porsi sebesar Rp 350 triliun dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 atau setara dengan 18%. Hal ini akan menghambat keinginan Indonesia untuk berkembang. Mengamati hal tersebut, Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D (Dosen Teknik Perminyakan ITB) berpendapat bahwa kondisi ini akan terus berdampak besar untuk Indonesia, terutama dari segi kemajuan negara. Produksi Minyak dan Gas di Indonesia Era 70-an, Indonesia tercatat sebagai pengekspor minyak dengan hasil

HOT NEWS

produksi adalah 1,6 juta barel per hari, kondisi tersebut sempat membuat Indonesia menjadi negara terkemuka di bidang tersebut. Namun, secara berlahan, predikat tersebut mulai tercabutkan dari Indonesia, mengingat bahwa pencapaian per harinya hanya 600-800 ribu barel. Tetapi, jatah untuk kontraktor adalah 15%, sehingga Indonesia hanya mendapatkan sekitar 700 ribu barel jika dipatok 800 ribu bph. Sempat digadangkan bahwa pada tahun 2025, produksi minyak di Indonesia akan sangat berkurang, yaitu sekitar 400 ribu bph. Hal tersebut dapat terjadi apabila tidak dilakukan proses eksplorasi lebih gencar lagi. Berbeda dengan minyak, produksi gas alam diprediksi akan terus berkembang dan bertahan hingga 2040. Menurut Tutuka, gas alam ini akan menjadi

pendokrak sumber pendapatan negara. Titik penyebaran cadangan gas di Indonesia relatif banyak, ditambah lagi dengan penemuan lokasi baru di daerah Indonesia bagian timur. Namun, penggunaan gas dikalangan masyarakat masih cenderung kecil dibandingkan minyak bumi. Permasalahan BBM Bersubsidi di Indonesia Diberlakukannya BBM bersubsidi di Indonesia telah berlangsung semenjak zaman pemerintahan Soeharto. Hingga saat ini, pemerintah masih menganggarkan biaya khusus untuk subsidi tersebut. Ditambah lagi dengan menurunnya produksi BBM di Indonesia dan mengharuskan negara ini untuk melakukan impor minyak bumi mentah mau pun olahan dari negara penghasil minyak bumi, seperti

10 edisi 08 I 2014

Page 11: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Ancaman dan Solusi BBM Bersubsidi Indonesia Menurut Tutuka, pemerintah Indonesia seharusnya berani mengambil tindakan lebih terkhusus eksplorasi energi fosil, khususnya minyak bumi. Tutuka memprediksi bahwa jika kondisi tersebut dibiarkan berlangsung terus menerus, maka subsidi yang harus dibayar oleh pemerintah Indonesia adalah senilai Rp 430 triliun pada tahun 2030. Hal ini merupakan ancaman yang paling menakutkan, karena dapat menghambat terjadinya pembangunan secara menyeluruh di berbagai wilayah Indonesia. Kondisi turut didukung apabila belum didukungnya penerapan energi alternatif oleh pemerintah dan masyarakat, akibat ketergantungan dengan energi fosil.

“Pemerintah Indonesia harus berani untuk berinvestasi dan menginjeksi eksplorasi minyak bumi demi tercapainya target produksi BBM, tanpa hal tersebut Indonesia akan terus mensubsidi untuk kepentingan rakyat,” tutur Tutuka ketika ditemu di ruangan kerjanya. Tutuka turut menambahkan bahwa produksi yang hingga saat ini dilakukan adalah sekitar 35-40 % dari besar cadangan minyak bumi yang tersedia. Namun, tentu saja harus dilakukan eksplorasi secara gencar untuk memproduksi sisa kandungan tersebut. Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah Enhanced Oil Recovery(EOR), yaitu teknik peningkatan produksi minyak dengan menginjeksikan fluida ke dalam reservoir untuk mendesak minyak yang masih tersisa ke sumursumur produksi. Proyek EOR ini terntu akan memakan biaya yang banyak, dan pemerintah harus menginjeksi untuk perwujudannya. Selain melakukan eksplorasi, Tutuka turut menambahkan bahwa Indonesia harus mampu mengubah pola pikir dan memperhatikan masyarakat, khususnya daerah perdesaan. Sebelum biaya subsidi diturunkan, pemerintah harus memberikan fasilitas dan perbaikan infrastruktur untuk masyarakat, seperti peebaikan transportasi umum dan transportasi khusus desa, menginjeksi wirausaha rakyat kecil, dan berfokus kepada pendidikan rakyat kecil. Sehingga pemakaian BBM akan mulai berkurang. Maka, dana subsidi tersebut dapat diturunkan dan disalurkan untuk pembangunan di beragai wilayah. Selain mewujudkan pembangunan, rakyat pun akan merasa terfasilitasi. Tutuka juga menambahkan bahwa ITB turut memiliki perannya di dalam bidang tersebut. ITB harus siap untuk membantu pemerintah dalam pengeksplorasian, pemetaan, dan tentu dari segi teknologinya, Selain itu, ITB juga harus siap mewujudkan energi alternatif pengganti yang hampir setara energi fosil, dan turut mendukung adanya penelitian untuk nuklir, dan material lainnya.

HOT NEWS

Singapura, Arab Saudi, Qatar, dan negara lainnya. Indonesia per harinya harus mengimpor sekitar 700-900 ribu barel untuk memenuhi kebutuhan negara. Tentu saja harga yang dibayarkan adalah harga minyak secara internasional. BBM yang diproduksi di dalam negeri tentu akan lebih murah dibandingkan dengan harga minyak impor. Selisih harga hampir mencapai Rp 6000 untuk setiap harga minyak impor yang saat ini tercatat senilai Rp 11500. Jika harga tersebut diperjualkan ke masyarakat, maka tentu akan menimbulkan permasalahan baru, mengingat bahwa masyarakat kita suah terbiasa dengan adanya nilai bantuan dari pemerintah. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya penganggaran dana khusus subsidi energi di Indonesia.

11edisi 08 I 2014

Page 12: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LENSA

Acara tersebut berlangsung di sela Malam Penganugerahan Festival Sadar Energi 2014. Buku yang terdiri dari 7 (tujuh) bab tersebut berisi ide-ide

dan gagasan serta pengalaman Wakil Mneteri ESDM, Susilo Siswoutomo selama menjadi Wakil Menteri ESDM selama hampir dua tahun. Buku tersebut juga n berisi pengalaman

Wamen ESDM Luncurkan

BUKU “PUASA” SUBSIDI BBM

Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo meluncurkan buku berjudul “Puasa” Subsidi BBM di

Kementerian ESDM, Jakarta (11/10).

Arah Kebijakan Energi 2015 : PELUANG dan TANTANGANDalam rangka Dies Natalis Universitas Dipenegoro, Semarang, Wamen ESDM Susilo Siswoutomo memberikan Kuliah Umum dengan tema “Arah Kebijakan Energi 2015 : Peluang dan Tantangan” (09/10).

dalam berbagai hal seperti, penyelesaian proses renegosiasi Tangguh, renegosiasi kontrak 107 Kontrak Karya (KK) dan PKP2B termasuk Freeport, Newmont dilakukan.

“Selama hampir dua tahun saya menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM, saya menjalankan apasaja untuk membantu Menteri menjalankan kewajiban tupoksinya, menjalankan tupoksi Kementerian ESDM dan hal-hal yang perlu saya sampaikan dalam kaitan tantangan-tantangan energi kedepan,” ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dalam kata sambutannya.

Didalam buku tersebut Wamen juga menuliskan mengenai tantangan kedepan serta PR yang harus dilaksanakan pemerintahan yang baru. “Juga dituliskan bagaimana cara menyelesaikan masalah-masalah krusial yang dihadapi oleh bangsa kita dari segi energi dan sumber daya mineral baik dari segi pengembangan secara masif, catur dharma energi kemudian pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya mineral juga mengenai energi baru terbarukan,” imbuh Susilo.

“Buku ini saya dedikasikan bukan untuk menggurui atau mendikte para pakar energi atau lainnya, namun hanya sebagai pengetahuan personal saja bagaimana sulitnya melakukan produksi eksplorasi migas dan pertambangan, sehingga masyarakat juga harus melakukan penghematan penggunaan energi,” jelas Wamen.

12 edisi 08 I 2014

Page 13: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LENSA

Pada kesempatan tersebut Wamen didampingi oleh Direktur Jenderal ketenagalistrikan, Ketua Masyarakat ketenagalistrikan Indonesia Harry Jaya Pahlawan,

Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera Pt PLN Ngurah Adnyana, dan Ketua Panitia hari Listrik Nasional (HLN) ke-69 Sri Andini.

Wamen ESDM dalam kata sambutannya mengharuskan pertemuan dalam seminar-seminar dan pameran di sektor kelistrikan ini dapat membawa perubahan banyak dalam sektor ketenagalistrikan.

Menurutnya dengan kebutuhan tambahan pembangkit listrik antara 5.000-6.000 MW per tahun, peran swasta dalam penyediaan tenaga listrik menjadi sangat vital. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat ketenagalistrikan merupakan keharusan agar listrik Indonesia tetap menyala. “Hari ini merupakan hajatan perkawinan antara pemerintah, MKI, PLN, dan para investror,” ujar Wamen.

Wamen ESDM BUKA PAMERAN

KELISTRIKAN INDONESIA 2014

Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo membuka Pameran

Kelistrikan Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Center (02/10).

Pada kuliah umum tersebut Wamen ESDM mengungkapkan kebutuhan energi Bahan Bakar Minyak (BBM)

saat ini mencapai 1,5 juta barel per hari dan terus meningkat tiap tahunnya. Besarnya subsidi yang diberikan oleh Pemerintah dirasa sudah memberatkan Anggaran PembelanjWaan Negara (APBN). “Setiap hari pemerintah harus menyediakan dana sekitar satu triliun rupiah untuk BBM,” ujarnya. Kenyataanya BBM subsidi banyak dinikmati oleh kalangan menengah keatas sehingga ibarat menggarami air laut yang tak ada habisnya. Padahal dengan nilai subsisidi BBM yang sebesar 1,2 Trilliun per hari itu banyak infrastruktur yang dapat dibangun dan dinikmati orang banyak.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk mengurangi subsidi BBM adalah dengan pengembangan energi terbarukan. Terkait hal tersebut maka Wamen mengajak komunitas Perguruan Tinggi untuk ikut serta aktif dalam pembangunan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Perguruan Tinggi dan dunia pendidikan di Indonesia sangat penting peranannya, salah satunya dengan melakukan banyak penelitian pengembangan energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga angin, surya, gelombang laut, dan lain sebagainya. Sehingga energi terbarukan nantinya tak hanya menjadi energi alternatif tapi menjadi sumber energi utama.

Pada kesempatan tersebut Wamen ESDM menyaksikan penandatangan kerja sama antara Sekolah Tinggi Energi dan Mineral (STEM) Akamigas dengan Lembaga Penjamin Pengembangan Mutu Pendidikan (LP2MP) UNDIP. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga pendidik, mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas praktek bagi mahasiswa/i, dan untuk menyiapkan SDM bidang ESDM yang kompeten dan handal. Dengan kerjasama ini kedepannya diharapkan dapat menghasilkan riset yang tersinkronisasi dengan kebutuhan industri.

Pameran Kelistrikan Indonesia mengusung tema “Percepat Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional” . Pameran yang dilaksanakan tanggal 1 – 3 Oktober 2014 dan diikuti oleh 100 perusahaan energi dan kelistrikan lokal maupun internasional ini merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Listrik Indonesia. Sebelumnya pameran ini juga sukses dihelat di Jakarta (2010), Palembang (2011), Batam (2012), serta Surabaya (2013).

Pada pameran ini Direktorat Jenderal Ketenagalitrikan Kementerian ESDM juga turut berpartisipasi ini dengan menghadirkan booth yang memberikan informasi seputar investasi ketenagalistrikan.

13edisi 08 I 2014

Page 14: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LENSA

Wakil Menteri ESDM Mendapat Anugerah Bintang Mahaputra Utama

Bertempat di Istana Negara Jakarta, Wakil Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo menerima penganugerahan Bintang Mahaputra Utama (13/10). Penyematan Bintang Mahaputera Utama dilakukan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia

Susilo Bambang Yudhoyono.

Anugerah Bintang Mahaputera Utama diberikan kepada mereka yang dianggap berjasa luar biasa guna keutuhan, kelangsungan dan kejayaan Bangsa dan Negara. Penghargaan tersebut ditetapkan dalam

Surat Keputusan Presiden. Dalam kesempatan tersebut Kepala Negara juga

Peringatan Hari Jadi Pertambangan Dan

Energi Ke-69Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi (HPE) ke-69 yang dilaksanakan di Kantor Kementerian

ESDM (02/10). Tahun ini tema yang diusung adalah “Dengan Semangat Hari Jadi Pertambangan dan

Energi Kita Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Energi Nasional untuk Kesejahteraan Rakyat”.

menganugerahkan Tanda Kehormatan RI kepada 68 orang pejabat dan mantan pejabat Kabinet Indonesia Bersatu atas jasa-jasanya pada berbagai bidang yang dinilai bermanfaat untuk kemakmuran dan kesejahteraan bangsa.

Susilo Siswoutomo lahir di Boyolali, 4 September 1950 dan menjadi Wakil Menteri ESDM sejak tahun 2013 silam menggantikan Rudi Rubiandini. Sebagai Wakil Menteri ESDM, Susilo diserahi tugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan penting Kementerian ESDM terutama renegosiasi kontrak dengan beberapa perusahaan seperti PT Freeport Indoensia, PT Newmont. Selain itu juga menjadi bagian dari tim renegosiasi harga jual gas LNG Tangguh ke Fujian yang berhasil meningkatkan penermaan negara lebih dari 400 persen dari kontrak semula. Wamen juga konsen terhadap peningkatan nilai tambah untuk produk mineral dengan melarang ekspor bahan mentah dengan melakukan proses pemurnian di dalam negeri.

14 edisi 08 I 2014

Page 15: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LENSA

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Sedangkan prasasti peresmian Fasilitas

Produksi Lapangan Banyu Urip telah ditandatangani Presiden Susilo.Bambang Yudhoyono di VIP Room Bandara Juanda, Selasa.(07/10).

Dalam laporannya Sekjen Kementerian ESDM M. Teguh Pamudji mengatakan proyek yang diresmikan ini berjumlah 14 proyek, terdiri dari 12 proyek yang telah selesai pembangunannya dan 1 proyek yang masih dalam tahap

Dalam peringatan HPE tersebut dilaksanakan upacara yang dipimpin oleh Wakil Menteri

ESDM Susilo Siswoutomo. Peserta Upacara terdiri dari para Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kementerian ESDM, anggota DEN, pejabat BPH Migas, dan SKK Migas, Direksi BUMN dan stakeholder sektor ESDM, para mantan pejabat Eselon I Kementerian ESDM, Perwakilan Staf Unit Eselon I Kementerian ESDM, serta Dharma Wanita Kementerian ESDM.

"Tema ini bagi kita (KESDM) merupakan tantangan yang bukan main," ujat Wamen ESDM dalam sambutannya. Dia menambahkan, belakangan ini kinerja dan apapun peristiwa yang terjadi

berkaitan dengan KESDM selalu menjadi sorotan dan perhatian masyarakat. "Kita tahu apa yang terjadi, tuntutan negara, masyarakat kepada kita, kinerja saudara-saudara menjadi sorotan, dibahas dimana-mana, media, DPR dan lainnya," imbuh Susilo.

Hal ini terjadi mengingat sektor energi dan sumber daya mineral menyangkut hajat hidup orang banyak untuk itulah alasan selalu menjadi sorotan dan perbincangan. "Karena ESDM merupakan hajat hidup orang banyak, rakyat Indonesia, ditangan saudara-saudaralah ditentukan apakah negara kita akan lebih maju atau terpuruk," jelasnya.

Di saat yang sama juga dilaksanakan pameran yang diikuti oleh masing-masing unit Eselon I di Lingkungan Kementerian ESDM dan stakeholder. Selain itu juga juga dilakukan pemberian Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral kepada 35 penerima penghargaan dari unit Kementerian ESDM dan BUMN sektor ESDM atas jasa-jasanya dalam mengembangkan sektor energi dan sumber daya mineral. Selain itu Penghargaan K3 Sektor Minerba juga akan diberikan kepada 5 perusahaan yang memberikan perhatian khusus kepada Keselamatan dan Kesehatan Kerja di sub sektor Mineral dan batubara.

Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Serta Beberapa Proyek Di Sektor ESDM

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung melakukan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek sektor ESDM di Bojonegoro, Cepu, Jawa Timur (08/10). Turut mendampingi dalam acara tersebut Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro serta Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko.

groundbreaking serta 1 proyek yang masih dalam tahap pelaksanaan atau penyelesaian (on going project). Dari jumlah tersebut, 4 diantaranya merupakan proyek migas, 9 proyek kelistrikan dan 1 proyek energi terbarukan. Proyek-proyek tersebut adalah:

Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok •Cepu.Kilang LNG Donggi Senoro.•PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan •Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.Proyek PLTP Patuha, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa •Barat.Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang.•

Total investasi proyek-proyek sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang diresmikan sebesar US$ 7,388 miliar. Sedangkan, terdapat satu proyek yaitu Pipa Transmisi Gas-Bumi Arun-Belawan yang masih dalam tahap penyelesaian dalam waktu dekat dengan investasi proyek tersebut sebesar US$ 586,04 juta.

Dengan diresmikannya proyek-proyek energi dan sumber daya mineral ini diharapkan dapat terwujud infrastruktur yang handal dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara, guna pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya kesejahteraan rakyat.

15edisi 08 I 2014

Page 16: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Upacara memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-69 yang diperingati pada tanggal 28 September setiap tahunnya, kali ini bertempat di Plaza Kementerian ESDM (02/10) oleh Pembina

upacara, Wakil Menteri ESDM, Ir. Susilo Siswoutomo.

Dalam tema “Dengan Semangat Hari Jadi Pertambangan dan Energi, Kita Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Energi Nasional Untuk Kesejahteraan Rakyat” kali ini, Ir. Susilo Siswoutomo memberikan penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral dalam bentuk piagam kepada 35 (tiga puluh lima) orang pegawai/karyawan/tim/lembaga/perusahaandi lingkungan Kementerian ESDM dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dasar hukum pemberian penghargaan ini adalah Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2008 tentang Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral yang ditetapkan pada tanggal 8 Oktober 2008. Sedangkan keputusan pemberian penghargaan tahun 2014 dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 3629 K/74/MEM/2014 tanggal 19 September 2014 tentang Pemberian Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2014.

Pemberian penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral bertujuan untuk menghargai jasa seseorang (pegawai atau karyawan) atau lembaga/perusahaan dalam pemikiran, kebijaksanaan, keputusan, dan pembangunan serta penemuan baru di sektor energi dan sumber daya mineral yang memberikan dampak kemajuan yang sangat berarti dalam pembanguan nasional, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral.

Para calon penerima penghargaan ini harus memenuhi persyaratan perorangan atau lembaga/perusahaan terlebih dahulu, kemudian diusulkan oleh Pimpinan Unit Eselon I di lingkungan masing-masing atau Kepala BPH Migas atau Kepala SKK Migas (dahulu BP Migas) atau Pimpinan BUMN sektor ESDM kepada Menteri ESDM u.p. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM. Usulan yang telah dilampiri hasil penilaian sementara ini, kemudian dinilai oleh Tim Penilai Tanda Penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral yang berasal dari Direktorat Jenderal di lingkungan Kementerian ESDM dan unit/instansi terkait dalam penilaian,untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada Menteri ESDMdalam hal persetujuan calon yang diusulkan yang berhak menerima penghargaan.

Ada 3 (tiga) macam jenis penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral, sebagaimana ketentuan dalam Pasal 1 dan Pasal 2 Peraturan Menteri ESDM Nomor 34 Tahun 2008, yaitu: a. Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Utama,

penghargaan ini diberikan kepada perseorangan atau lembaga/perusahaan yang berjasa sangat besar dalam pemikiran dan atau kebijaksanaan dan atau keputusan dan atau tindakan dan atau pembangunan serta penemuan baru dalam bidang energi dan sumber daya mineral yang bersifat nasional dan memberikan dampak yang sangat berarti dalam pembangunan nasional;

b. Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Madya, penghargaan ini diberikan kepada perseorangan atau lembaga/perusahaan yang berjasa besar dalam pemikiran dan atau kebijaksanaan dan atau keputusan dan atau tindakan dan atau pembangunan serta penemuan baru dalam bidang energi dan sumber daya mineral yang bersifat lintas sektoral dan memberikan dampak yang sangat berarti dalam pembangunan nasional; dan

LENSA

Penghargaan Dharma Karya Energi Dan Sumber Daya Mineral

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) dalam rangka memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-69 tahun 2014, memberikan penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

(Menteri ESDM). Pemberian penghargaan ini diselenggarakan dalam rangkaian

16 edisi 08 I 2014

Page 17: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LENSA

c. Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral Muda, penghargaan ini diberikan kepada perseorangan atau lembaga/perusahaan yang berjasa dalam pemikiran dan atau kebijaksanaan dan atau keputusan dan atau tindakan dan atau pembangunan serta penemuan baru dalam bidang energi dan sumber daya mineral yang bersifat sektoral dan memberikan dampak yang sangat berarti dalam pembangunan nasional.

Pada tahun 2014 ini, penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral diberikan kepada pegawai/tim di lingkungan Kementerian ESDM sejumlah 21 (dua puluh satu) orang pegawai/tim berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3629 K/74/MEM/2014 tanggal 19 September 2014, yaitu:

No. Nama,Jabatan Unit Utama Jenis

Penghargaan

1.Dr. Ir. Andy Noorsaman Sommeng, DEA.Kepala BPH Migas

BPH Migas DK ESDM Utama

2. Dr. Ibrahim Hasyim, S.E., M.M.Anggota Komite BPH Migas DK ESDM Utama

3. Drs. NgadirunAuditor Madya Inspektorat Jenderal DK ESDM Muda

4. Elieser Hutahaean, S.E., M.M.Auditor Madya Inspektorat Jenderal DK ESDM Muda

5. Ismiyati Sudarsih Limo, S.H.Auditor Madya Inspektorat Jenderal DK ESDM Muda

6.

Ir. I Gusti Made Agung Nandaka, DEA.Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi

Badan Geologi DK ESDM Muda

7.Dr. Dra. Hanik Humaida, M.Sc.Kepala Seksi Pengelolaan Laboratorium

Badan Geologi DK ESDM Muda

8. Dr. Hetty Triastuty, S.Si., M.Sc.Penyelidik Bumi Muda Badan Geologi DK ESDM Muda

9. Iyan Mulyana, S.T.Penyelidik Bumi Pertama Badan Geologi DK ESDM Muda

10. Sucahyo Adi, S.T.Penyelidik Bumi Pertama Badan Geologi DK ESDM Muda

11. Anton Sulistio, S.T.Perekayasa Pertama Badan Geologi DK ESDM Muda

12. AsmanTeknisi Survei Badan Geologi DK ESDM Muda

13.Ilham Mardikayanta, A.Md.Pengamat Gunung Api Pelaksana Lanjutan

Badan Geologi DK ESDM Muda

14.SuripPengamat Gunung Api Pelaksana

Badan Geologi DK ESDM Muda

15.Mukdas Sofian, A.Md.Pengamat Gunung Api Pelaksana Lanjutan

Badan Geologi DK ESDM Muda

16.Deny Mardiono, A.Md.Pengamat Gunung Api Pelaksana Lanjutan

Badan Geologi DK ESDM Muda

17. Much. RozinTeknisi Laboratorium Badan Geologi DK ESDM Muda

18.Rachmad Widyo LaksonoPengamat Gunung Api Pelaksana Pemula

Badan Geologi DK ESDM Muda

19.Ratu Ulfiati, S.Si., M.Eng. dan TimTim

Badan Litbang ESDM DK ESDM Muda

20. Ikin Sodikin, S.T.Peneliti Madya Badan Litbang ESDM DK ESDM Muda

21. TarsonoTeknisi Badan Litbang ESDM DK ESDM Muda

Sumber: Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM, 2014.

Sedangkan penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral yang diberikan kepada karyawan/tim/perusahaan di lingkungan BUMN sektor ESDM sejumlah 14 (empat belas) orang pegawai/tim/unit pelayanan/perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 3629 K/74/MEM/2014 tanggal 19 September 2014, yaitu:

No. Nama,Jabatan Unit Utama Jenis

Penghargaan

1. Brahma AdeyantoCaptain

PT Pertamina (Persero)

DK ESDM Madya

2. Suwandono K.,Anton SugihartoMohamad Ali MustakimTim

PT PLN (Persero) DK ESDM Madya

3. PT Gagas Energi IndonesiaPerusahaan

PT PGN (Persero) Tbk.

DK ESDM Muda

4. Henry Pariaman, S.T., M.T.General Manager

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

5. Annas Yasin IlmiantoAndi WulanChrisman Ariando SilitongaSilvia IrianiTim

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

6. WahyudiyonoArif DarmawantoMaskur BuchoriBaskoro Ocky WidakdoSugeng Ardian YuliantoroTim

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

7. Ide Bagus Hapsara dan TimTim

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

8. Ir. Dudung Irawan, M.S.E., M.I.M.Senior Specialist of Product and Services

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

9. PT PLN (Persero) Rayon KrianUnit Pelayanan

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

10. PT PLN (Persero) Rayon Bogor TimurUnit Pelayanan

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

11. PT PLN (Persero) Rayon KarangasemUnit Pelayanan

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

12. PT PLN (Persero) Rayon Kota MetroUnit Pelayanan

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

13. PT PLN (Persero) Rayon Sebrang KotaUnit Pelayanan

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

14. PT PLN (Persero) Rayon SinjaiUnit Pelayanan

PT PLN (Persero) DK ESDM Muda

Sumber: Biro Kepegawaian dan Organisasi Kementerian ESDM, 2014.

Dengan pemberian penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral ini,diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pegawai/lembaga lain di lingkungan Kementerian ESDM dan karyawan/perusahaan BUMN sektor ESDM lain untuk meningkatkan prestasi, pemikiran, pembangunan, atau inovasi/penemuan baru dalam bidang energi dan sumber daya mineral dalam pembangunan nasional.

Bersamaan dengan pemberian penghargaan dalam rangkaian upacara memperingati Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-69 ini, diberikan juga Tanda Penghargaan Keselamatan Pertambangan dan Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batubara kepada 5 (lima) perusahaan yang memberikan perhatian khusus kepada keselamatan dan kesehatan kerja di subsektor mineral dan batubara. Rangkaian acara selanjutnya berupa pameran dengan peserta yang berasal dari Unit Eselon I di lingkungan Kementerian ESDM dan perusahaan-perusahaan BUMN sektor ESDM.

17edisi 08 I 2014

Page 18: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

SAJIAN UTAMA

Pembangunan Jargas“On the Way”

Kekayaan gas alam Indonesia yang diakui sebagai salah satu keunggulan negeri ini dibanding kebanyakan negara di dunia dalam kenyataanya belum

maksimal dimanfaatkan.

18 edisi 08 I 2014

Page 19: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

SAJIAN UTAMA

Tak pelak hal tersebut menjadi prioritas pemerintah menindaklanjutinya. Selain menyediakan gas elpiji kemasan tabung yang sudah berjalan dan dinikmati masyarakat, maka berikutnya adalah membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga ( jargas).

Beberapa tujuan penting dibidik oleh pemerintah dalam pembangunan Jargas ini. Sebutlah, untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah serta program komplementer konversi minyak tanah ke LPG demi percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Tidak bisa dikesampingkan bahwa pemanfaatan gas bumi guna mengurangi penggunaan minyak bumi ternyata juga berdampak langsung terhadap besaran subsidi.

Namun meski mengandung nilai kepentingan yang sangat tinggi badan usaha kurang tertarik untuk membangun infrastruktur gas bumi tersebut. Alasan utamanya merujuk kepada masalah ekonomi. Minimnya keuntungan yang bisa diambil dalam pengelolaannya menjadi penghalang utama. Disamping itu terdapat sebuah kondisi khusus bahwa infrastruktur Jargas ini hanya dapat dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas bumi.

Disinilah, pada akhirnya untuk urusan infrastruktur pemerintah menjadi aktor tunggal. Di masa mendatang, pemerintah daerah diharapkan dapat berperan serta dan mewujudkan wilayah masing-masing menjadi “ kota gas”. Demi percepatan pembangunan, langkah pemasangan instalasi-instalasi jargas pun telah dimulai beberapa tahun yang lalu. Bisa disebut Pembangunan jargas” On the Way” baik di daerah maupun pusat.

Baru-baru ini dengan didampingi Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Heri Poernomo dan Sesditjen Migas Hufron Asrofi, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro meninjau jargas yang dibangun Pemerintah di Rusun Marunda, Jakarta Utara. Instalasi jargas yang telah dibangun sejak 2011 ini menurut rencana,akan segera dialiri gas bumi yang dipasok dan dikelola oleh PT PGN (Persero).

Dalam kunjungan tersebut, Dirjen Migas diterima oleh Direktur Pengusahaan PT PGN Jobi Triananda Hasjim. Selain meninjau sarana infrastruktur yang telah terbangun,

rombongan Dirjen Kementrian ESDM juga mendapat penjelasan mengenai persiapan pengaliran gas bumi ke rumah-rumah yang rencananya akan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Jobi menjelaskan,lokasi Rusun yang akan dialiri gas bumi ini adalah rumah-rumah di Blok A dengan jumlah sambungan sekitar 500 buah. PGN terus melakukan berbagai persiapan, antara lain melakukan pengecekan jalur pipa menengah dan tie in pipa PGN ke MRS Rusun Marunda, pengecekan instalasi meter gas serta mengganti nozzle kompor gas milik warga. PGN optimis, dalam waktu dekat berbagai persiapan pengaliran gas bumi ini sudah dapat rampung.

Dirjen Migas berkesempatan pula melakukan uji coba berhasil tidaknya pemasangan instalasi jargas. Adalah Nasrullah Dompas, Ketua RW 05, yang rumahnya telah dapat dialiri gas bumi mendapat kunjungan langsung sang Dirjen yang kemudian melaksanakan ujicoba penyalaan kompor.

Menilik beberapa tahun lalu,tepatnya di tahun 2011 pembangunan jargas di rusun di wilayah Jabodetabek telah mulai dilakukan untuk 5.234 sambungan rumah yaitu di Rusun

Tebet Berlian (120 SR), Tebet Harum (320 SR), Tzuchi (1.054 SR), Cinta Kasih (582 SR), Flamboyan (560 SR), TNI AL (95 SR), Marunda (500 SR), Sukapura (100 SR), Tipar Cakung (1.000 SR), Manis Jaya (583 SR) dan Menteng Sari (320 SR).

Roadmap Pembangunan Jargas

Roadmap pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga tahun 2008-2014 yang sudah dibuat Pemerintah adalah sebagai berikut :

Tahun 2008, Pemerintah menyelesaikan FEED dan DEDC jaringan gas bumi untuk rumah tangga di Kabupaten Blora, Palembang, Bekasi dan Depok (untukJabodetabek), Surabaya dan juga Medan.

Tahun 2009, Pemerintah menyelesaikan FEED dan DEDC untuk Kota Tarakan dan Sidoarjo serta mulai membangun jaringan gas di Kota Palembang dan Kota Surabaya. Di Palembang, tepatnya di Kelurahan Siring Agung dan Lorok Pakjo, sambungan gas rumah yang dibangun mencapai 3.310 buah. Sementara di Kota Surabaya, pembangunan dilaksanakan di Kelurahan Kalirungkut dan Rungkut Kidul. Jumlah sambungan rumah

19edisi 08 I 2014

Page 20: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

SAJIAN UTAMA

terpasang disana tercatat 2.900 sambungan. Perusahaan pelaksana pemasokan gas untuk Kota Palembang adalah PT Medco E&P Indonesia. Sedangkan Kota Surabaya dipasok oleh PT Lapindo Brantas.

Tahun 2010, Pemerintah kembali menyelesaikan FEED dan DEDC untuk rumah susun Jabodetabek, kota Bontang dan Sengkang, Sulawesi Selatan dan membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di Kota Tarakan, Kota Bekasi, Kota Depok dan Kabupaten Sidoarjo. Pembangunan di Kota Tarakan dilakukan di Kelurahan Karang Balik dan Sebengkok dengan jumlah sambungan rumah yang siap dialirkan gas mencapai 3.366 buah. Pembangunan jargas Kota Bekasi mengambil lokasi di Perumnas Bojong Rawalumbu dengan jumlah Sambungan Rumah mencapai 1.800 sambungan. Di kawasan Kota Depok sambungan jargas dibangun di Kelurahan Beji dan Beji Timur dengan jumlah sambungan rumah mencapai 4.000 sambungan. Sementara untuk

Kabupaten Sidoarjo, dibangun di Desa Ngingas dan Desa Wedoro, dengan jumlah sambungan rumah mencapai 4.000 sambungan.

Tahun 2011, Perkembangan jargas meliputi penyelesaian FEED dan DEDC untuk kota Prabumulih, Jambi, Cibinong, Cirebon dan Kaligawir. Untuk pembangunan jaringan gasnya dilakukan Kota Bontang, Sengkang, Rusun Jabodetabek serta Bekasi tahap II dan Sidoardjo tahap II, sebanyak 25.000 sambungan rumah. Untuk Kota Bontang, akan dibangun di Kelurahan Gunung Elai, Api-api sebanyak 4.000 sambungan rumah. Sementara untuk Kota Sengkang, dibangun di Kelurahan Lapongkoda, Siengkang, Madukeleng, Bulu Pabulu, Atakae dan Lempa sebanyak 4.000 sambungan rumah.

Di tahun tersebut untuk Rusun Jabotabek, dibangun di 24 rusun dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 11.000. Di Kota Bekasi tahap II, dibangun di Perumnas Bojong Rawalumbu sebanyak 2.200 sambungan rumah dan Sidoardjo

tahap II di Tambaksawah, Medaeng sebanyak 5.000 sambungan rumah.

Tahun 2012 target Pemerintah adalah menyelesaikan FEDD dan DEDC untuk Sorong, Balikpapan, Subang, Lhokseumawe, Semarang dan Cilacap (untuk wilayah Jateng) serta membangun jaringan gas untuk kota Prabumulih, Jambi, Cibinong, Cirebon dan Kaligawir.

Menyelesaikan FEED dan DEDC untuk Samarinda, Muara Enin, Lampung dan Pekanbaru serta membangun jaringa gas bumi untuk rumah tangga di Sorong, Balikpapan, Subang, Lhokseumawe, Semarang dan Cilacap merupakan rencana Pemerintah di tahun 2013 nanti.

Rencana selanjutnya Pemerintah di tahun 2014 adal menyelesaikan FEED dan DEDC untuk 4 wilayah (Cilegon, Tenggarong, Nunukan dan Blora) serta membangun jaringan gas untuk Samarinda, Muara Enin, Lampung dan Pekanbaru. (SF)

20 edisi 08 I 2014

Page 21: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF

& RAMAH LINGKUNGAN

hemat energi dan sekaranglah saatnya....

jangan sampai anak cucu kita tidak dapat menikmati terangnya kehidupan.

Page 22: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

WACANA

Permintaan NIKEL GLOBAL Akan Meningkat Tahun 2020Permintaan global yang stabil untuk baja stainless telah mendukung pertumbuhan permintaan nikel (Ni) global, yang telah meningkat dari 1.286 kt pada tahun 2008 menjadi sekitar 1.770 kt pada 2013. Ini merupakan Gabungan Laju Pertumbuhan Tahunan (CAGR - Compound Annual Growth Rate) 6,6% yang sehat.

22 edisi 08 I 2014

Page 23: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

WACANA

Pada periode yang sama, konsumsi nikel dalam bentuk bijih d i Cina meningkat dengan CAGR sebesar 16,5%, yang sebagian

besar didorong oleh penemuan proses Nickel Pig Iron (NPI). Sekarang ini, Cina telah menyumbang hampir 48% dari total konsumsi nikel dunia dibandingkan dengan satu dekade yang lalu, yaitu kurang dari 10%.

Di masa depan, permintaan nikel pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sebesar 4% CAGR hingga mencapai 2.376 kt. Permintaan untuk nikel di masa mendatang diperkirakan akan didorong oleh peningkatan konsumsi baja yang disebabkan urbanisasi yang cepat di sejumlah negara berkembang, termasuk Cina, India, Brazil, dan Afrika. Pasokan nikel global telah tumbuh dari 1.410 kt pada tahun 2008 menjadi sekitar 1.980 kt tahun 2013, yang menunjukkan CAGR sebesar 7%.

Nikel diolah dari dua jenis bijih yang berbeda, yakni sulfida dan oksida laterit. Bijih nikel sulfida umumnya diproses melalui flotasi konvensional - rute pirometalurgi. Bijih laterit dapat diproses menggunakan rute hidrometalurgi luruhan asam bersuhu tinggi (HPAL - high temperature acid leach), seperti yang pada saat itu dilakukan pada proyek Goro milik Vale di Kaledonia Baru dan proyek Murrin Murrin milik Glencore di Australia.

Penemuan Nickel Pig Iron (NPI), menggunakan bijih laterit kadar rendah yang kaya besi, dapat dikreditkan para pembuat baja Cina yang menginginkan alternatif nikel murni yang lebih murah. Pertumbuhan fasilitas pembuat NPI di Cina telah menghasilkan pertumbuhan yang besar di bidang pertambangan bijih laterit yang kaya besi, terutama di Indonesia dan Filipina. Bijih-

bijih tersebut dikirimkan tanpa diproses terlebih dahulu ke Cina, untuk dikonversi ke NPI dengan menggunakan tungku pembuat besi cadangan yang lebih kecil.Pada 2013, Indonesia adalah produsen nikel terbesar, yang diikuti oleh Rusia, Filipina, dan Kaledonia Baru. Di masa depan, pertumbuhan pasokan diperkirakan tidak sesuai dengan pertumbuhan permintaan, terutama karena adanya larangan ekspor bahan mentah (belum diolah) di Indonesia. Pada tahun 2020, pasokan nikel global diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 2% CAGR dan diperkirakan akan mencapai 2.348 kt. Larangan ekspor bahan mentah Indonesia telah menghapus hampir 30% produksi tambang nikel dari pasar global. Di samping itu, pasokan nikel dunia juga terganggu akibat adanya kerusuhan di Ukraina dan Rusia baru-baru ini.

Pada 2013, sumber nikel Cina sebesar hampir 400 kt berasal dari Indonesia, yang merupakan bijih yang dikirimkan secara langsung. Sekarang, sumber tersebut harus didapatkan dari tempat lain dan Cina akan merasa sangat sulit menggantikan kehilangan volume ini dari negara lain, seperti Filipina dan Kaledonia Baru, dalam jangka pendek dan menengah.

Indonesia cenderung melihat sebuah kenaikan dalam kegiatan konstruksi proyek-proyek NPI. Proyek Sulawesi milik Grup Tsingshan adalah yang paling maju dan diharapkan akan dikerjakan pada awal 2015. Menurut perkiraan resmi, direncanakan akan dibangun 40 pabrik NPI baru untuk Indonesia. Namun, kebanyakan berada cukup jauh di pedalaman dan memiliki infrastruktur yang terbatas. Selain itu, investasi pada pabrik dan infrastruktur tersebut terhambat oleh hukum Indonesia yang membatasi kepemilikan asing hanya sampai 49%.

Proyek yang terletak di dekat pantai yang dilengkapi dengan infrastruktur

diharapkan dapat dilakukan, karena Indonesia cenderung mengkonsumsi 275 kt nikel dalam Nickel Pig Iron (NPI) pada tahun 2020. Di Filipina, para produsen saat ini cenderung untuk memperluas proyek-proyek mereka. Perusahaan-perusahaan, termasuk Surigao Integrated Resources, Carrascal, SR Metals, dan St. Cruz, sudah mulai memikirkan untuk melakukan ekspansi. Kenaikan harga nikel sebesar 30% telah membuat beberapa proyek sulfida marginal sekarang layak secara ekonomis. Selain itu, perusahaan Norlisk juga meningkatkan Proyek Norilsk/ARM Nkomati-nya di Afrika Selatan, serta First Quantum juga sedang mengembangkan proyek Enterprise di Zambia.

Proyek-proyek nikel laterit kemungkinan bermunculan di PNG, Kepulauan Solomon, dan Guatemala dalam waktu dekat. Larangan ekspor bahan mentah di Indonesia telah mengubah seluruh dinamika pasokan dan permintaan pasar nikel. Harga nikel telah meningkat lebih dari 30% sejak diperkenalkannya larangan ekspor, yang melebihi semua komoditas lainnya.

Neraca pasokan dan permintaan nikel selama Semester 1 (H1- First Half ) 2014, diperkirakan tetap surplus akibat penggunaan bahan yang ditimbun. Stok nikel di sisi pelabuhan Cina, diperkirakan akan habis selama semester 2 (H2) 2014. Para produsen NPI Cina akan perlu menemukan sumber-sumber bahan mentah baru dari Filipina, Kaledonia Baru, dan PNG.

Nikel diperkirakan akan tetap defisit dalam jangka pendek dan menengah. Namun, terdapat kemungkinan bahwa defisit dapat dikurangi melalui peningkatan produksi di Filipina, bersamaan dengan proyek-proyek baru di PNG dan Guatemala, pembangunan fasilitas pengolahan NPI di Indonesia, dan pertumbuhan proyek bijih sulfida sedikit demi sedikit. Ke depan, kondisi harga nikel saat ini diharapkan akan berkelanjutan dan menjadikan nikel sebuah komoditas yang naik secara moderat.

23edisi 08 I 2014

Page 24: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Reformasi tata kelola migas sudah mendesak dilakukan. Pasalnya, sektor migas memiliki keterkaitan dengan banyak bidang kehidupan masyarakat. Sektor migas, misalnya, berkaitan dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Subsidi bahan bakar minyak (BBM) telah mengambil porsi besar dalam APBN sejak beberapa tahun

terakhir. Pada praktiknya, subsidi BBM ditenggarai lebih banyak dinikmati oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Padahal, sebagian jumlah subsidi tersebut bisa digunakan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, atau menjalankan program sosial serta produktif bagi masyarakat kurang mampu. Terlebih, besaran subsidi BBM sudah melampaui penerimaan negara dari sektor migas, terutama minyak bumi, mengingat Indonesia telah menjadi importir minyak.

Empat prinsipPemerintah tidak tinggal diam dalam menyikapi kondisi ini. Pada Jumat (14/11/2014) lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said telah menandatangani Surat Keputusan Pembentukan Tim/Komite Reformasi Tata Kelola Migas.

Dimulai, REFORMASI Tata KELOLA MIGAS

Sektor minyak dan gas bumi (migas) telah sejak lama menjadi salah satu sumber penerimaan utama Indonesia.

Peranan migas yang dominan mampu menggerakkan berbagai industri di tanah air. Namun, pengembangan sektor

migas bukan berarti tidak menemui sejumlah tantangan. Tantangan-tantangan tersebut bila tidak ditangani secara

serius akan mengganggu perekonomian bangsa. Untuk itu, pemerintah berkomitmen memperbaiki tata kelola migas

untuk mencapai kedaulatan energi.

KOLOM

24 edisi 08 I 2014

Page 25: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Seiring dengan itu, pemerintah menetapkan empat prinsip reformasi tata kelola migas. Keempat prinsip itu adalah penguatan kepemimpinan yang berintegrasi dan kompeten; penyederhanaan proses bisnis dan perizinan melalui proses standardisasi; penguatan transparansi dalam proses bisnis; dan mengembalikan meritokrasi. Sudirman, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Minggu (16/11/2014), memaparkan, prinsip penguatan kepemimpinan yang berintegrasi dan kompeten maksudnya ialah mendorong penguatan leadership dan institusi. Pemerintah ingin meyakinkan seluruh lini di migas dipimpin oleh orang-orang yang memiliki integritas dan kompetensi tinggi.

“Satu per satu akan kami sisir, kami lihat, review,” tegas Sudirman.

Prinsip kedua, penyederhanaan proses bisnis dan perizinan melalui proses standardisasi artinya menyederhanakan seluruh proses dan membuat standardisasi sehingga masyarakat atau orang mengetahui prosedurnya. Lalu, penguatan transparansi dalam proses bisnis sebagai prinsip ketiga, menurut Sudirman, adalah upaya untuk “membuka” informasi terkait proses

“Pada waktunya, tim akan menyaring kembali siapa-siapa yang layak ‘bermain’ di sektor migas,” Sudirman menekankan.

KOLOM

25edisi 08 I 2014

Page 26: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

bisnis kepada publik. Terakhir, prinsip mengembalikan meritokrasi, yaitu pemerintah berkeinginan agar pelaku industri migas, baik di hulu, hilir maupun tengah, haruslah orang-orang yang memiliki kemampuan. Kemampuan ini mencakup modal, teknologi maupun sumber daya manusia.

“Pada waktunya, tim akan menyaring kembali siapa-siapa yang layak ‘bermain’ di sektor migas,” Sudirman menekankan.

Komite Antimafia MigasSebagai langkah awal mereformasi tata kelola migas, pemerintah telah membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Migas. Komite atau tim ini diketuai oleh ekonom senior Faisal Basri dengan para anggotanya adalah gabungan perwakilan pemerintahan dan masyarakat. Komite ini mulai bekerja pada Senin (17/11/2014) selama enam bulan ke depan.

“Tim ini ad hoc, bekerjanya temporer. Insya Allah dalam enam bulan sudah ada hasil dan akan dikerjakan oleh unit yang ada di ESDM,” tutur Sudirman.

Sudirman menjelaskan, tim ini memiliki empat tugas. Keempat tugas itu adalah mengkaji semua proses perizinan, merekomendasi tata ulang kelembagaan, mempercepat revisi Undang-Undang (UU) Migas, dan merevisi seluruh proses bisnis. Tim ini, sebut Sudirman, dibentuk oleh menteri dan akan melapor kepada menteri.

“Menteri mengomunikasikan ke seluruh stakeholder, termasuk presiden,” ujarnya.

Ketua Komite Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri usai konferensi pers di Kementerian ESDM, Minggu (16/11/2014), mengatakan, dirinya bersama anggota tim akan mencari atau menata ulang proses dari hulu hingga hilir sehingga migas betul-betul dapat menjadi ujung tombak industrialisasi. Salah satu upayanya adalah dengan mewujudkan pembangunan kilang minyak baru.

Khusus untuk minyak yang merupakan energi tak terbarukan, Faisal menawarkan diterapkannya azas keadilan dalam mengelola minyak. Jika minyak banyak diproduksi saat ini, maka generasi mendatang hanya akan dapat

memperoleh bagian minyak dalam jumlah sedikit.

“Harus ada upaya-upaya untuk menegakkan keadilan antargenerasi. Kalau di beberapa negara ada yang

namanya petroleum fund. Kami bicarakan dulu prinsip dasarnya, baru kemudian dijabarkan dalam penguatan kelembagaan,” papar Faisal.Faisal menambahkan, tidak semua urusan dari hulu hingga hilir harus

“Kami lihat pusat syarafnya. Kalau memang syarafnya bisa dibenahi,

(maka) sektor migas (menjadi) segar. Insya Allah menjadi berkah,

bukan kutukan bagi negeri ini,”

KOLOM

26 edisi 08 I 2014

Page 27: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

diperbaiki. Hanya bagian vital saja yang harus dibenahi. Berkaitan dengan kesalahan pengelolaan migas, Faisal menyatakan, itu akan sangat membahayakan dan dapat menghancurkan sebuah negara. Jika ini terjadi, sumber daya bukan lagi menjadi berkah, namun menjadi musibah.

“Kami lihat pusat syarafnya. Kalau memang syarafnya bisa dibenahi, (maka) sektor migas (menjadi) segar. Insya Allah menjadi berkah, bukan kutukan bagi negeri ini,” tambahnya.Ia meneruskan, “Kekuasaan demokrasi itu tidak pernah hancur karena tidak memiliki kekuatan yang cukup atau tidak ditopang oleh sumber daya yang memadai, tetapi bisa runtuh karena keliru mengarahkan kekuatannya dan menyalahgunakan sumber dayanya”.

Sudirman memaparkan, Indonesia tidak mungkin mencapai kedaulatan energi jika praktik mafia migas tidak pernah diberangus secara komprehensif. Alasannya, mafia migas melancarkan aksi-aksinya secara sistematis agar Indonesia terus tergantung pada BBM impor, tidak membangun kilang minyak baru, mengalami tingkat penyelundupan BBM bersubsidi yang tinggi dan sebagainya. Maka, pembentukan Komite Reformasi Tata Kelola Migas ini salah satunya untuk menumpas para mafia migas.

Tapi, Faisal berkata, tugas komite yang dipimpinnya tidak semata-mata mengurus mafia migas, tetapi memperbaiki kelembagaan. “Tugas kami bukan ‘ini kan orang’, tapi memperbaiki kelembagaannya,” ucap Faisal.

Adapun yang dimaksud mafia migas, menurut Sudirman, adalah para pemburu rente yang memiliki kedekatan dan pengaruh terhadap para pejabat tinggi dalam mengambil keputusan. Dampak adanya mafia migas ini antara lain tidak optimalnya produksi maupun pengelolaan migas sehingga menimbulkan inefisiensi dan ekonomi biaya tinggi. Ini terjadi karena tidak adanya transparansi, prosedur rumit, kelemahan peraturan, dan juga masalah-masalah yang berhubungan dengan integritas para pengelola. Lantas, karena dinilai sebagai permasalahan sistemik, maka pemerintah perlu menata regulasinya. Di sinilah Komite Reformasi Tata Kelola Migas akan berperan untuk memberikan

masukan berupa kajian kepada pemerintah. Selain membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Migas, pemerintah juga telah menunjuk Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang baru. Penetapan ini merupakan salah satu langkah mengurai sumbatan-sumbatan yang ada di sektor migas tanah air.

“Tadi, saya menerima naskah Keputusan Presiden (Keppres) No. 189/M/2014 Tanggal 18 Nopember 2014. Keppres ini memutuskan dua hal penting, yaitu memberhentikan Rudi Rubiandini sebagai Kepala SKK Migas, yang sebetulnya sudah berhenti, dan juga memberhentikan Johannes Widjonarko sebagai Plt. Kepala SKK Migas. Keppres ini menghentikan pejabat lama dan pada saat bersamaan mengangkat Amien Sunaryadi sebagai Kepala SKK Migas,” ungkap Sudirman dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Rabu (19/11/2014). Sambutan positifUpaya pemerintah mereformasi tata kelola migas yang diawali dengan pembentukan Komite Reformasi Tata Kelola Migas mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari perusahaan energi asal Amerika Serikat ConocoPhillips.

“Kalau itu menyangkut penyederhanaan proses, meningkatkan investasi Indonesia, kami dukung program tersebut,” kata Vice President Development & Relations Conoco Phillips Indonesia Joang Laksanto saat berkunjung ke kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/11/2014).

Menurut Joang, perusahaannya selama ini menjalankan bisnis di Indonesia dengan bersih. Ia mengaku tidak pernah menemukan indikasi mafia migas di lingkungan kerja ChonocoPhillips.

“Sampai saat ini tidak ada. Itu ranah hukum,” ujar Joang.

Sementara itu, pengamat energi Fabby Tumiwa mengatakan, pembentukan Tim Reformasi Tata Kelola Migas bagus dan tepat. Saran dari tim tersebut bisa menjadi dasar reformasi migas.

“Kalau selama ini berbagai persoalan sifatnya opini saja.

Dengan adanya laporan tertulis tim, ada sebuah dokumen yang bisa dipertanggungjawabkan kepada publik,” katanya, Minggu (16/11/2014).

Dia menyarankan, proses konsultasi tim tersebut bersifat terbuka dan transparan. Tetapi, rekomendasinya harus profesional dan memprioritaskan kepentingan nasional. Selain itu, juga tidak terpengaruh kepentingan golongan atau kelompok. Pengamat energi lainnya Mamit Setiawan meminta Komite Reformasi Tata Kelola Migas untuk terjun ke lapangan. Tujuannya agar mengetahui pengelolaan sektor migas dari hulu ke hilir.

Menurut Mamit, hal pertama yang harus dilakukan adalah menginventarisasikan masalah dan hal-hal yang menyuburkan praktik mafia dalam sektor migas. Kemudian, kata dia, Faisal dan timnya harus segera bertemu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memberantas mafia migas melalui jalur hukum.

“Ini terpaksa dilakukan karena banyak yang memiliki kepentingan. Dalam arti, ikut terlibat sebagai mafia migas,” kata Mamit baru-baru ini.

Mamit juga mengingatkan pentingnya menyajikan data yang transparan dan akuntabel mengenai berapa transaksi di sektor migas. Termasuk, kata dia, transparansi mengenai harga beli, biaya angkut, dan biaya produksi di kilang dalam negeri.

“Jika perhitungannya hanya berdasarkan asumsi, akan menjadi celah bagi mafia untuk mengambil margin yang sangat tinggi,” tegasnya.

Keberadaan Komite Reformasi Tata Kelola Migas belumlah cukup untuk mewujudkan kedaulatan energi. Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kementerian ESDM akan terus mengeluarkan kebijakan, regulasi, dan program kerja untuk mendobrak berbagai kebuntuan dan “jebakan” yang menghalangi upaya bangsa Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan energinya.

KOLOM

27edisi 08 I 2014

Page 28: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KOLOM

Maka, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran, pemerintah akhirnya mengambil keputusan untuk menyesuaikan harga BBM

bersubsidi. Setelah melalui pertimbangan yang seksama serta persiapan program percepatan dan perluasan program perlindungan sosial yang memadai, pemerintah menyesuaikan harga bensin (gasoline) RON 88 atau premium dan minyak solar (gas oil) bersubsidi.

Harga premium bersubsidi yang sebelumnya Rp6.500 per liter, naik menjadi Rp8.500 per liter (naik sekitar 30,7%). Untuk solar bersubsidi juga naik Rp2.000 per liter, dari sebelumnya Rp5.500 seliternya menjadi Rp7.500 per liter (naik sekitar 36,3%). Harga ini mulai berlaku pada tanggal 18 Nopember 2014, pukul 00.00 WIB.

Pengumuman penyesuaian harga BBM bersubsidi ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau lebih dikenal dengan panggilan Jokowi di Istana Negara,

Mengalihkan SUBSIDI BBM untuk KEGIATAN PRODUKTIF

Besaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) cenderung meningkat setiap tahunnya. Besarnya subsidi BBM mengakibatkan kemampuan pemerintah

untuk mendanai berbagai program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan infrastruktur menjadi terkendala. Di sisi lain,

sudah menjadi rahasia umum subsidi BBM pada kenyataannya justru dinikmati oleh sebagian besar masyarakat mampu atau menengah ke atas. Padahal,

anggaran subsidi itu seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih produktif dan lebih mengena di masyarakat bawah.

Jakarta, Senin malam (17/11/2014). Usai Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan harga BBM bersubsidi, di tempat yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan Peraturan Menteri ESDM No. 34 Tahun 2014 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Dalam aturan itu, selain premium dan minyak solar yang mengalami kenaikan, harga minyak tanah bersubsidi masih tetap Rp2.500 per liter.

Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi (terhitung tanggal 18 Nopember 2014, pukul 00.00 WIB)

No. Komoditi Harga Lama(Rp/liter)

Harga Baru (Rp/liter)

1Bensin (Gasoline) RON 88 / Premium 6.500 8.500

2 Minyak Solar (Gas Oil) 5.500 7.500

28 edisi 08 I 2014

Page 29: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KOLOM

Rp1.300 triliunPersoalan subsidi BBM memang hampir tiap tahun mengemuka. Tak heran, mengingat besarnya subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dalam lima tahun terakhir, sebanyak Rp1.300 triliun tersedot untuk subsidi BBM. Persoalan subsidi, menurut Sudirman, bukan semata-mata masalah anggaran. Namun, subsidi yang sedemikian besar itu dapat dialihkan ke sektor produktif yang lebih prioritas dan mengena ke masyarakat bawah.

“Anda bisa bayangkan, lima tahun terakhir kita keluarkan Rp1.300 triliun untuk subsidi (BBM). Sementara spending untuk kesejahteraan hanya Rp600 triliun. Kalau digabung dengan (anggaran) infrastruktur sekalipun, itu hanya Rp1.200 triliun. Jadi, subsidi yang ‘dibakar’ secara tidak produktif itu seharusnya bisa untuk membangun jembatan, irigasi, dan kesehatan,” kata Sudirman di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jumat (31/10/2014).

Berdasarkan catatan yang ada, perkembangan subsidi energi periode tahun 2005 hingga 2013 cenderung naik seiring meningkatnya konsumsi dan harga minyak. Realisasi subsidi energi pada tahun 2013, misalnya, adalah Rp299,8 triliun. Lalu, anggaran subsidi BBM dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 mencapai Rp246,5 triliun. Per 29 Agustus 2014, belanja subsidi BBM sudah mencapai Rp162,4 triliun atau 63%. Sementara itu, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015, subsidi energi mencapai Rp363,5 triliun. Dari jumlah itu,

belanja subsidi BBM tercatat Rp291,1 triliun atau naik Rp44,6 triliun dibandingkan APBN-P 2014.

Besaran yang disebutkan di atas menunjukkan porsi subsidi energi dalam APBN tersebut mencapai 17,7% dari total belanja negara tahun 2013. Mengambil istilah Mantan Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, subsidi BBM maupun listrik tersebut ibarat “menggarami air laut”, berapapun yang diberikan tidak akan mampu mengubah rasanya. Pasalnya, sudah diketahui umum, saat ini subsidi BBM tidak tepat sasaran. Sebanyak 70% hingga 77%, subsidi BBM dinikmati oleh orang yang berpunya.

Produktif, bukan konsumtifPemerintah melakukan opsi kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi dengan tujuan alokasi dana subsidi dapat dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan yang lebih produktif antara lain program pendidikan, kesehatan serta perluasan pembangunan infrastruktur sehingga dapat menyerap tenaga kerja bagi masyarakat.

“Pemerintah memutuskan untuk melakukan pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke sektor-sektor produktif,” kata Presiden Jokowi saat mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Jokowi melanjutkan, selama ini negara membutuhkan anggaran untuk membangun infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Namun, anggaran ini tidak tersedia karena dihamburkan untuk subsidi BBM.

29edisi 08 I 2014

Page 30: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KOLOM

Menteri ESDM berujar, “Yang akan kami kerjakan adalah mengembalikan subsidi pada track-nya. Dan itu belum dibahas dengan detil. Yang akan dibahas pemerintah adalah meyakinkan bahwa seluruh program-program yang pro masyarakat, pro poor, akan dijalankan”.

Untuk itu, lanjut Sudirman, pemerintah membuat kebijakan menggeser subsidi yang tadinya subsidi konsumsit menjadi subsidi produktif. Ini bertujuan agar multiplier ekonomi bisa dibangun.

“Kalau hanya diletakkan di produk dan ‘dibakar’ di jalan, rasanya banyak orang yang lebih berhak. Itu yang akan dilakukan,” tambah Sudirman.

“Presiden kemarin dalam pertemuan dengan para gubernur menyampaikan, sudah lebih dari lima tahun saluran irigasi tidak diperhatikan. Sarana cold storage untuk para nelayan dan infrastruktur pelabuhan harus dibangun berkaitan dengan tema maritim. Kemudian, pemberian bibit-bibit untuk para petani serta bantuan kapal kepada nelayan akan menjadi program-program prioritas ke depan,” kata Sudirman di lain kesempatan.

Ia menyampaikan, dengan mengalihkan subsidi kepada kegiatan produktif, atau harga BBM diatur mendekati harga keekonomiannya, maka akan menyebabkan kesenjangan yang lebih rendah antara BBM bersubsidi dan nonsubsidi.

Di tempat terpisah, pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter sudah cukup ideal. Hal ini, katanya, apabila dikaitkan dengan harga minyak dunia yang saat ini berada di kisaran US$80 per barel. Selain itu, dia mengungkapkan, naiknya harga BBM ini diperkirakan akan memberi penghematan bagi APBN sekitar Rp100 triliun.

“Ini bisa jadi modal bagi pemerintah untuk mewujudkan janjinya dalam membangun infrastruktur. Tapi, rakyat harus tetap mengawal dan mengawasinya,” ujarnya, Senin (17/11/2014).

“Walaupun BBM bersubsidi sudah dinaikkan, pemerintah dan aparat penegak hukum tetap harus mengawasi dan membasmi mafia migas BBM bersubsidi, khususnya BBM jenis solar,” tambahnya.

Pada dasarnya, menurut Sofyano, naiknya harga BBM tentu tidak diinginkan juga oleh mafia migas dan mereka bisa mengembangkan sentimen negatif untuk kepentingan mereka sendiri.

“Dengan adanya disparitas harga yang sangat tajam antara BBM bersubsidi dan BBM nonsubsidi merupakan peluang mengaduk uang oleh para mafia BBM. Dan, dengan naiknya harga BBM bersubsidi ini, mampu menekan permainan mafia BBM di Indonesia,” ujar Sofyano.

30 edisi 08 I 2014

Page 31: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KOLOM

KompensasiSudirman meminta masyarakat tidak panik menyikapi kenaikan harga BBM bersubsidi ini karena pasokannya cukup. Pertamina telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi antara lain dengan membentuk Posko Satgas Kenaikan Harga BBM di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Regional Pertamina untuk memantau dan memastikan keandalan pasokan BBM. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi, Pertamina juga berkoordinasi dengan Kepolisian RI dan TNI untuk pengamanan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan objek vital lainnya.

Di samping itu, pengurangan subsidi BBM ini tentu akan berdampak pada melonjaknya bahan kebutuhan pokok yang akan dialami masyarakat, terutama masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan. Maka, pemerintah telah menyiapkan kebijakan sosial sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk Membangun Keluarga Produktif. Inpres ini ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 3 Nopember 2014.

Inpres tersebut ditujukan kepada sejumlah kementerian dan lembaga negara. Kementerian dan lembaga negara itu adalah Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK); Menko Politik Hukum dan Keamanan; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Menteri Dalam Negeri; Menteri Keuangan; Menteri Kesehatan; Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; Menteri Sosial; dan Menteri Agama. Selain itu, Inpres No. 7 Tahun 2014 juga ditujukan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika; Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN); Jaksa Agung; Panglima TNI; Kapolri; Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP); Kepala Badan Pusat Statistik, Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan; para gubernur dan bupati/walikota.

Kebijakaan dalam Inpres tersebut berupa paket Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dapat segera digunakan untuk menjaga daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif. Spesialis Komunikasi dan Hubungan Luar Tim Nasional Percepatan Penganggulangan Kemiskinan (TNP2K) Regi Wahono menjabarkan, masing-masing kartu memiliki fungsi berbeda. KKS berfungsi untuk memberikan bantuan sosial langsung kepada warga. Kartu ini berfungsi selama lima tahun.

“Dananya bisa diambil melalui kantor pos dengan menggunakan nomor ponsel yang sudah dibagikan di mana

berfungsi layaknya rekening,” ujar Regi di Kantor Pos Cabang Fatmawati, Jakarta, Senin (3/11/2014).Nomor ponsel yang dimaksud adalah kartu sim card dari provider yang berfungsi sebagai e-money atau disebut juga Layanan Keuangan Digital (LKD). “Melalui LKD, masyarakat tidak lagi dibatasi oleh keberadaan bank atau ATM. Mereka juga bisa mengambil atau mengirim dana lewat telepon seluler serta bisa mengambil dana secara langsung maupun secara bertahap,” jelas dia.

Sedangkan KIS, lanjut Regi, berfungsi sebagai kartu untuk berobat. Kartu tersebut bisa dibawa jika warga ingin berobat.

“Kartu itu bisa langsung digunakan. Jika sakit langsung dibawa saja. Tidak bisa diwakilkan karena setiap orang mendapatkan kartu tersebut satu-satu,” tuturnya.

Adapun KIP, bisa dibawa ke sekolah swasta atau negeri. Namun, kartu ini baru bisa digunakan semester pertama tahun 2015.

“Dengan menunjukkan KIP ke sekolah, disertakan Kartu Keluarga (KK) dan kartu penunjuk lainnya, kartu ini bisa digunakan. Bagi yang belum mendapatkan KIP bisa mendaftar ke sekolah masing-masing,” ungkapnya.

Guna menentukan penerima KIP, datanya diambil dari Basis Data Terpadu 2011 yang kemudian dibuat pemeringkatan (ranking).

“Dengan sistem ranking diketahui mana warga yang menjadi prioritas. Tapi, kemudian data tersebut disesuaikan dengan kementerian terkait dan sesuai kemampuan pendanaan kementerian masing-masing,” demikian Regi menjabarkan.

Sementara itu, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Huzna Zahir mengatakan, apapun bentuknya program pemerintah diharapkan tidak tumpang tindih. Sebab, BPJS Kesehatan sudah mulai diberlakukan di masyarakat. Kendati demikian, dengan adanya banyak program pemerintah yang berorientasi kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan setidaknya dapat memperluas jangkauan kepada masyarakat miskin.

“Banyak program makin baik untuk memperluas jangkauan, asal tidak tumpang-tindih,” ia menekankan.

Presiden Jokowi menyadari, keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi akan menuai pro dan kontra. Meski demikian, ia menghargai setiap masukan dari masyarakat.

“Semoga ini jalan pembuka untuk menghadirkan anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi rakyat secara keseluruhan,” harapnya.

Kebijakaan dalam Inpres tersebut berupa paket

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP)

yang dapat segera digunakan untuk menjaga

daya beli rakyat dan memulai usaha-usaha di sektor ekonomi produktif.

31edisi 08 I 2014

Page 32: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

ENERGI MIX

KOTAK Pembangkit ListrikKotak ini berawal dari penelitian NASA untuk menciptakan alat bantu kehidupan

di Mars berupa alat penghasil oksigen. Namun, di tahun 2001 proyek ini terpaksa berhenti karena suatu sebab. Dengan beberapa perubahan dan modifikasi, K.R

Sridhar mengubah alat tersebut menjadi kotak penghasil listrik. Dibawah bendera Bloom Energy, di tahun yang sama, sang penemu sekaligus CEO meresmikan

bloom energy server atau the bloom box.

32 edisi 08 I 2014

Page 33: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

ENERGI MIX

SpesifikasiKotak ini sesungguhnya hanya terdiri dari tumpukan kartu setebal 100 mm x 100 mm. Perusahaannya mengklaim bahwa satu kartu dapat menghasilkan 25 watts, sedangkan satu kotak bisa mencukupi kebutuhan listrik rata-rata rumah di Eropa. Selain itu kotak ini juga diklaim dapat menahan temperatur hingga 1,800 Farenheit atau 980 Celcius.

Kartu tersebut terbuat dari pasir pantai yang sering kita temukan. Di kedua permukaan kartu yang berbeda warna tersebutlah merupakan rahasia penghasil listrik bloom box. Menurut surat kabar San Jose Mercury News, “rahasia teknologi bloom box terletak pada permukaan berwarna hijau yang berfungsi sebagai anoda dan warna hitam yang berfungsi sebagai katoda.”

Tiap permukaan kartu tersebut dilapisi dengan bahan yang berbeda, warna hijau

yang dilapis green nickel oxide, dan hitam yang kemungkinan besar merupakan Lanthanum Strontium Manganite.

Untuk menghasilkan listrik kotak ini tentu juga membutuhkan asupan bahan bakar. Oksigen di satu sisi dan bahan bakar fosil, biomassa, atau bahkan energi panas matahari. Namun sejauh ini perusahaan yang memakai jasa bloom box masih mengandalkan gas alam.

ProsesSeperti halnya baterai, sel bahan bakar terdiri dari tiga bagian : elektrolit, anoda dan katoda. Elektrolit terdiri dari keramik yang terbuat dari pasir pantai. Sedangkan anoda dan katoda yang berwarna hijau dan hitam tersebut yang menutup kedua bagian permukaan elektrolit.

Pertama bahan bakar memapar bagian hijau yang berupa anoda, seiring dengan

itu, oksigen juga memapar bagian hitam berupa katoda. Dengan panas yang diberikan pada bagian hijau, ion oksigen tertarik menuju anoda dengan melewati elektrolit. Melalui reaksi kimia, ion-ion tersebut berkonversi menjadi listrik, air, dan sejumlah kecil karbon dioksida. Disamping itu, Residu berupa air tadi juga dapat di daur ulang menjadi uap untuk bahan bakar.

Rangkaian proses ini juga akan terus berulang selama ada bahan bakar, udara, dan panas. Rangkaian reaksi inilah apa yang disebut dengan reaksi kimia-elektro dalam sel bahan bakar solid oxide.

KelebihanKotak ini diklaim memiliki efisiensi sekitar 50% dan hanya membutuhkan satu langkah dalam pengoperasian dibanding combined cycle gas turbine power plant (CCGT) yang memerlukan banyak langkah proses.

Selain itu, kotak ini juga dirasa mampu mengatasi problem lahan yang biasanya ditemui pembangkit maupun untuk distribusinya. Dengan satu Bloom Energy Server yang sebesar kulkas dapat menyediakan 100 kW, cukup untuk 100 rata-rata rumah atau kantor kecil.

Untuk masalah lingkungan, bloom box juga terbilang ramah. Pasalnya bloom box dapat mengurangi jejak karbon berupa karbon dioksida sebesar 40-100% tergantung dari bahan bakar yang digunakan.

OngkosMeski teknologi ini memiliki banyak kelebihan, namun nampaknya masih jauh dari tingkat keekonomian untuk tanah air. Untuk setiap Bloom Energy Saver 100 kW dibutuhkan sekitar $700,000-$800,000, atau sekitar Rp8 Milyar. Sedangkan harga untuk ukuran rumahan dibanderol sekitar

$3000. Tentu harga yang masih jauh dari kemampuan rata-rata dari kemampuan dalam negeri.

Akan tetapi di awal 2011 melalui New York Times, CEO dari bloom box menjanjikan listrik tanpa harus membeli peralatannya. Cukup dengan kontrak jangka 10 tahun, konsumen dapat menikmati listrik yang dihasilkan bloom box.

PengembanganSemenjak kemunculan ‘kotak ajaib’ ini, dunia penyedia energi lantas gempar. Tentu hal tersebut mendorong dunia komersial dan akademik berebut ‘panggung’. Banyak perkembangan dan modifikasi yang dilakukan hingga saat ini. Seperti merk-merk BlueGen, FCO Power, Ene-Farm, DuPont, Toshiba, Ebara Ballard, dan lainnya

Di dunia akademisi pun tak mau ketinggalan. Semenjak 2007 California

State University telah memanfaatkan sistem bahan bakar sel 1 mW berbahan bakar hydrogen.

Di Indonesia, pembangkit listrik tenaga sel bahan bakar (fuel cell) juga telah digunakan. Pembangkit pertama berkapasitas 300 kW tersebut diresmikan di Taman Impian Jaya Ancol pada 2012 lalu. Teknologi yang digunakan pembangkit ini berkat kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Indonesia Fabby Tumiwa (12/9/2012), penerapan fuel cell di Indonesia belum bisa optimum untuk konsumsi rumah tangga karena jaringan pipa gas perkotaan masih belum memadai. Namun lebih ekonomis, jika diterapkan pada skala pabrik atau kompleks perkantoran.

33edisi 08 I 2014

Page 34: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

REGULASI

PERMEN ESDM NOMOR 27 TAHUN 2014

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan peraturan terbaru terkait dengan pengembangan pembangkit tenaga listrik berbasis biomassa dan biogas. Peraturan tersebut adalah Permen ESDM No. 27 Tahun 2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Permen ESDM No. 27 Tahun 2014 tersebut merupakan revisi atas Permen ESDM No. 4 Tahun 2012.

34 edisi 08 I 2014

Page 35: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

REGULASI

Sejak diterbitkannya Peraturan Menteri ESDM No.4 Tahun 2012 pada bulan Februari 2012, investasi swasta untuk

penyediaan listrik berbasis biomassa dan biogas on grid masih tergolong rendah. Salah satu penyebabnya adalah terdepresiasinya nilai rupiah terhadap dolar dan meningkatnya harga biomassa. Tidak itu saja, penyediaan energi listrik dari PLTBg dan PLTBm didominasi dengan skema penjualan kelebihan tenaga listrik (excess power) dan bukan merupakan pembangunan pembangkit listrik baru yang dedicated untuk penyediaan energi listrik (Independent Power Producer-IPP)

ke jaringan PLN. Terkait al tersebut maka perlu dilakukan revisi Peraturan Menteri ESDM No.4 Tahun 2012 menjadi Permen ESDM Nomor27 Tahun 2014. Peraturan Menteri ESDM sebagaimana tersebut diatas pada prinsipnya untuk mendorong pemanfaatan potensi biomassa dan biogas untuk mengurangi pemanfaatan energi fosil khususnya bahan bakar minyak (BBM) pada daerah-daerah yang memiliki ketergantungan terhadap BBM dan wilayah kepulauan yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana, revisi itu dilakukan untuk mendorong minat investor dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis biomassa dan biogas. Rida melihat bahwa sejak diterbitkannya Permen ESDM No. 4 Tahun 2012, investasi swasta untuk penyediaan listrik berbasis biomassa dan biogas on grid masih rendah. “Salah satu penyebabnya adalah terdepresiasinya nilai rupiah

terhadap dolar dan meningkatnya harga biomassa,” ujarnya dalam Acara Launching Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2014 di Jakarta (22/10).Ditambahkannya bahwa Permen ESDM terbaru itu prinsipnya merupakan langkah konkret pemerintah untuk mengurangi pemanfaatan energi fosil khususnya bahan bakar minyak (BBM). Ia menegaskan, langkah ini akan mulai diterapkan terutama dari daerah-daerah yang memiliki ketergantungan terhadap BBM dan wilayah kepulauan yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah.

Pada tahun 2013 telah dikembangkan potensi biomassa di Indonesia sebesar

32.654 MW dan sebesar 1.716,5 MW. Pengembangan pembangkit listrik berbasis bioenergi (on-grid) sampai dengan tahun 2013 mencapai sekitar 90,5 MW, sementara itu pengembangan pembangkit listrik berbasis bioenergi (off-grid) sekitar 1.626 MW. Pembangkit listrik tersebut berbasis biomassa, biogas, dan sampah kota. Selain itu pembangkit listrik berbasis bioenergi ini juga memiliki potensi di daerah-daerah terpencil yang berasal dari limbah kehutanan, limbah pertanian, industri kelapa sawit, industri kertas, industri tapioka, dan industri lainnya.

Banyak cara dilakukan untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) untuk tenaga listrik on-grid tenaga biomassa dan biogas, selain kewajiban pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero), kebijakan berupa pemberian prioritaspengembangan EBT setempat, insentif pajak penghasilan untuk investasi energi terbarukan, pembebasan bea masuk untuk EBT, dan kemudahan prosedur perijinan. Pemerintah juga menetapkan harga jual

listrik (Feed-in-Tariff) untuk tenaga listrik berbasis biomassa dan biogas. Pada Permen ESDM No 27 tahun 2014, harga dasar Feed in Tariff (FiT) Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) mengalami kenaikan harga jika terinterkoneksi pada jaringan tegangan menengah atau jika terinterkoneksi pada jaringan tegangan rendah.

Permen ini memberikan kesempatan kepada badan usaha yang telah berjalan (PLT eksisting) untuk dapat melakukan negosiasi dengan PT PLN (Persero) menggunakan besaran FiT sebagai harga acuan tertinggi. Hal lain yang

diatur dalam Permen terbaru itu adalah prosedur dan persyaratan penetapan pengelola energi biomassa dan energi biogas untuk pembangkit listrik. Ada pula ketentuan terkait dengan kewajiban PLN untuk menyusun model Perjanjian Jual Beli Listrik standar.

Rida berharap ditahun 2025 mendatang Indonesia dapat menggunakan energi baru terbarukan sebesar 23% dalam suplai energi nasional. Hal tersebut sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah dalam Kebijakan Energi Nasional yang terdapat dalam Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2006. “Kita harap target itu tercapai. Berbagai upaya mengembangkan energi baru-terbarukan untuk tenaga listrik on-grid tenaga biomassa dan biogas telah dilakukan. Kita sudah berikan prioritas pengembangan energi baru setempat, insentif pajak penghasilan untuk investasi energi terbarukan, pembebasan bea masuk untuk energi baru, dan kemudahan prosedur perijinan,” harapnya.

35edisi 08 I 2014

Page 36: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

REGULASI

Dengan melakukan perbaikan pelayanan perizina tentunyan akan memperbaiki iklim investasi dan turut berperan

mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara, sehingga datangnya investor adalah buah dari perizinan yang mudah, cepat, dan murah. Kualitas pelayanan perizinan adalah salah satu komponen dalam tata kelola ekonomi (economic governance). Hal ini sangat diperlukan inisiatif dari pemerintah untuk melakukan perbaikan berkesinambungan terhadap kualitas pelayanan perizinan termasuk didalamnya percepatan dan penyederhanaan jumlah dan prosedur perizinan. Deregulasi dan debirokratisasi perizinan investasi dilakukan dalam rangka perbaikan citra/peringkat Ease of Doing Business Indonesia yang difokuskan pada rasionalisasi/justifikasi jumlah dan persyaratan perizinan, kepastian waktu dan tentunya biaya perizinan.

Dirjen Minerba menambahkan, kualitas pelayanan perizinan adalah salah satu komponen dalam tata kelola ekonomi. Penyederhanaan perizinan investasi juga dalam rangka perbaikan citra kemudahan bisnis Indonesia yang difokuskan pada rasionalisasi jumlah perizinan, kepastian waktu dan biaya perizinan.

Membuat Perizinan Mineral

Dan Batubara Lebih Sederhana

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) beberapa waktu lalu melakukan Penyederhanaan Perizinan di bidang Mineral dan Batubara. Direktur Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM R. Sukhyar mengatakan, perbaikan perizinan akan memperbaiki iklim investasi sehingga bisa berperan mendorong pertumbuhan ekonomi. “Karena perizinan ini untuk daya tarik ivestasi. Tidak bagus perizinan begitu banyak menghambat usaha mereka,” ujar Sukhyar di kantor Direktorat Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Jakarta (24/10).

36 edisi 08 I 2014

Page 37: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

REGULASI

Seperti diketahui jika perizinan pertambangan mineral dan batubara bersifat lintas sektor dan instansi baik pusat maupun daerah. Saat ini setidaknya ada 16 instansi pusat dan daerah yang terkait dengan perizinan minerba, antara lain Kabupaten/Kota, Provinsi, Kemenhut, Kemenhub, Bapeten, Menkominfo, Kemenkeu, Pertamina, BPN, BKPM, Kemenhan, Mabes Polri, Kemendag, Kemenperin, Kemen PU, KemenKumHam, dan Kemenakertrans.

Dengan adanya perbaikan pelayanan perizinan ini pemerintah berharap dapat memperbaiki iklim investasi dan turut berperan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. "Kami berharap dengan mudah, murah dan cepatnya izin dapat mengundang investor masuk," harap R. Sukhyar. "Kualitas pelayanan perizinan salah satu komponen dalam tata kelola ekonomi. Sehingga sangat diperlukan inisiatif dari pemerintah untuk melakukan perbaikan terhadap kualitas pelayan perizinan, termasuk di dalamnya percepatan dan penyederhanaan jumlah dan prosedur perizinan," imbuhnya.

Untuk hambatan yang dihadapi pelaku usaha di bidang Mineral dan Batubara diantaranya adalah:

Banyaknya jumlah izin yang wajib •diurus bila dibandingkan dengan perizinan investasi di negara lain;

Banyaknya jumlah instansi/sektor •yang bertanggungjawab untuk perizinan, yang masing-masing membawa kepentingannya sendiri (ego sektoral);Persyaratan perizinan yang •tumpang tindih dan sering terjadi duplikasi serta sering inkonsistensi.

Terkait hal tersebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q. Ditjen Minerba melakukan terobosan penyederhanaan perizinan yang semula berjumlah 101 perizinan menjadi 71 perizinan, yang terdiri dari 31 izin, 26 persetujuan, dan 14 rekomendasi/sertifikasi. Berdasarkan kewenangannya maka dari perizinan tersebut terdapat 26 perizinan yang menjadi kewenangan KESDM penuh, 20 perizinan yang menjadi kewenangan KESDM dan kementerian/lembaga lain, dan 25 perizinan yang menjadi kewenangan kementerian/lembaga lain dan Pemda.

Dengan dilakukannya penyederhanaan perizinan sub sektor mineral batubara maka diharapkan dapat menjamin hal berikut :

Perizinan yang tidak tumpang •tindih (melakukan justifikasi, rasionalisasi, sinkronisasi perizinan eksisiting dengan tuntutan dunia usaha yang relatif dinamis);Pengurangan persyaratan perizinan •(menghindari adanya duplikasi dan pengulangan persyaratan perizinan);

Tata kelola waktu perizinan yang •jelas (menyesuaikan SOP dan Standar Pelayanan Minimal yang sudah ditetapkan);Biaya perizinan yang jelas (harus •ada maklumat pelayanan yang memuat biaya menjamin aspek akuntabilitas);Kemudahan tempat perizinan •(menjadikan ruang RPIIT sebagai role model PTSP);Proses otomasi perizinan •(mengutamakan pelayanan perizinan secara online untuk memberi kemudahan kepada dunia usaha dan mengurangi inefisiensi dari sisi waktu).

"Penyederhanaan ini sebagai upaya reformasi birokrasi di ESDM agar layanan publik menjadi lebih baik dan akan berlaku efektif pada kepemimpinan menteri baru mendatang," ungkap R Sukhyar. Ditambahkannya jika penyederhanaan ini akan membuat pemerintah menjadi lebih aktif dalam mengendalikan dan mengawasi sektor pertambangan, atau tidak sebatas membuat peraturan dan menerima laporan. Dirjen Minerba mengharapkan reformasi ini juga terjadi pada kementerian lain sehingga iklim investasi di Indonesia semakin baik.

37edisi 08 I 2014

Page 38: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas, Heri Poernomo mengatakan, cadangan gas bumi Indonesia diperkirakan cukup untuk dipergunakan selama 60

tahun ke depan. Sementara produksi minyak bumi, selama 5 tahun terakhir terus menunjukkan penurunan.

Oleh karena itu, pemanfaatan gas bumi harus terus ditingkatkan, termasuk untuk sektor rumah tangga dan transportasi. “Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional dalam rangka penyediaan infrastruktur gas kota,” tambahnya.

Lebih lanjut Heri mengatakan, hingga saat ini pemanfaatan gas bumi di dalam negeri masih belum maksimal dan harus didukung oleh berbagai rencana untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi dalam negeri, termasuk rencana pembangunan jaringan distribusi gas bumi yang terpadu guna memibu pertumbuhan pasar gas, ekonomi, pengembangan wilayah dan pembukaan lapangan kerja. Program ini memerlukan dukungan semua pihak agar hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Penyaluran pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga di Kota Cirebon ini merupakan kelanjutan dari penyaluran pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga yang telah dilakukan oleh PGN untuk Rusun di Jabodetabek. “Sinergi antara Kementrian ESDM, PGN dan Pemkot Cirebon ini adalah kunci bagi upaya percepatan pemanfaatan gas bumi yang terus diupayakan oleh pemerintah. Oleh karena itu kementerian ESDM cq Ditjen Migas akan terus mendorong BUMN dan stakeholder lain seperti pemerintah daerah untuk memperluas pemanfaatan gas bumi di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Heri.

Pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga ( jargas) merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi dan menekan subsidi BBM serta mendorong penggunaan energi yang lebih bersih. Pembangunan jargas telah dilakukan Kementerian ESDM cq Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga saat ini telah terpasang sekitar 73.000 satuan rumah yang tersebar di seluruh Indonesia.

MIGAS

Diresmikan, Jargas di CirebonMelengkapi wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, kini 4.000 rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat menikmati gas bumi sebagai bahan bakar. Peresmian pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar untuk rumah tangga di Cirebon ini dilakukan secara bersamaan oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Heri Poernomo, Walikota Cirebon Ano Sutrisno dan Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda Hasjim. Selasa, (7/10/2014).

Pembangunan jargas di kota Cirebon dilakukan oleh Kementrian ESDM cq Ditjen Migas pada tahun 2012 dengan total 4.000 sambungan rumah (SR), terdiri dari 11 sektor yaitu sektor 1 sejumlah 512 SR berada di kelurahan Kalijaga dan Harjamukti, sektor 2 sampai dengan sektor 8 sejumlah 2.350 SR berada di kelurahan Kalijaga, sektor 9 sejumlah 384 SR berada di kelurahan Kalijaga dan Argasunya serta sektor 10 dan 11 sejumlah 754 SR berada di kelurahan Argasunya. PGN mendapatkan penugasan dari Ditjen Migas untuk mengoperasikan jargas di 3 wilayah yaitu Rusun Jabodetabek (5.234 SR), Kota Cirebon (4.000 SR), dan Kabupaten Bogor (4.000 SR). Pembangunan jargas tersebut merupakan bukti dari komitmen pemerintah untuk mendukung percepatan konversi energi ke gas bumi.

Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda mengatakan, sampai 6 Oktober 2014, sebanyak 563 rumah sudah menyelesaikan proses administrasi, dan sebanyak 150 rumah yang sudah bisa memasak dengan gas bumi. “Sisanya akan segera menyusul untuk dialiri gas bumi,” kata Jobi Triananda.

Jobi Triananda menambahkan bahwa PGN memiliki komitmen tinggi untuk memperluas penggunaan gas bumi untuk rumah tangga ini. Melalui Program PGN Sayang Ibu, PGN menambah satu juta sambungan gas baru rumah tangga. Ini di luar penugasan pengoperasian jaringan gas rumah tanggadari Kementerian ESDM tersebut.

Di wilayah Cirebon, PGN saat ini memiliki jaringan distribusi sepanjang 402 kilometer. Ini adalah bagian dari jaringan pipa gas bumi PGN yang totalnya sepanjang 6.000 kilometer yang terbentang di Sumatera dan Jawa. Saat ini PGN memiliki pelanggan di wilayah Cirebon sebanyak 13.358. “Mayoritasnya atau sebanyak 13.104 adalah rumah tangga,” kata Jobi. Sisanya adalah pelanggan UKM dan industri. Tahun ini PGN juga menambah jaringan baru untuk rumah tangga di Cirebon dalam rangka Program PGN Sayang Ibu sebanyak 2.205 rumah. Sehingga nantinya dengan tambahan 4.000 dan 2.205 pelanggan baru itu, PGN akan memiliki pelanggan rumah tangga sebanyak 19.309 rumah di Cirebon.

38 edisi 08 I 2014

Page 39: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Gas bumi adalah energi baik yang murah, aman dan ramah lingkungan. Dari sisi harga gas

bumi jauh lebih murah dibandingkan LPG. Sebagai gambaran, satu rumah tangga yang setiap bulan menghabiskan tiga tabung LPG ukuran 3 kilogram, harus mengeluarkan uang Rp 60.000,-. Dengan jumlah pemakaian setara, pelanggan yang memanfaatan gas bumi cukup membayar Rp 21.000 (kondisi harga LPG dan Gas Bumi untuk wilayah Cirebon), demikian diutarakan Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda, seusai meresmikan Jaringan Gas Bumi (Jargas) di Cirebon, Jawa Barat, Selasa (7/10/2014).

MIGAS

Warga Cirebon Cukup Keluarkan Rp 21.000 Untuk

Bahan Bakar Rumah Tangga

Masyarakat Cirebon yang barusaja merasakan manfaatnya menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar akan menuai berbagai keuntungan, selain mendapatkan energy yang lebih bersih dan ramah lingkungan juga tidak perlu lagi “merogoh” kocek yang dalam untuk membayar kebutuhan energinya. Dengan mengalihkan ke gas bumi dari BBM maupun LPG, masyarakat cukup mengeluarkan biaya sebesar Rp 21.000 per bulan.

Menurutnya lagi, penggunaan gas bumi bagi rumah tangga akan mengurangi biaya subsidi LPG 3 kilogram dan menekan impor LPG. Untuk subsidi LPG 3 kilogram di APBN 2015 menghabiskan anggaran Rp 55 trilyun.“Bayangkan jika semakin banyak rumah tangga memakai gas bumi, tentunya beban subsidi berkurang dan begitu pula impor LPG,” ujar Jobi.

Di wilayah Cirebon, PGN saat ini memiliki jaringan distribusi sepanjang 402 kilometer. Ini adalah bagian dari jaringan pipa gas bumi PGN yang totalnya sepanjang 6.000 kilometer yang terbentang di Sumatera dan Jawa. Saat ini PGN memiliki pelanggan di wilayah Cirebon sebanyak 13.358 dengan 13.104 pelanggan rumah tangga dan Sisanya adalah pelanggan UKM dan industri. PGN berencana akan membangun sambungan baru sebanyak 2.205 rumah. Sehingga nantinya dengan tambahan 4.000 dan 2.205 pelanggan baru itu, total pelanggan rumah tangga PGN adalah sebanyak 19.309 rumah di Cirebon.

39edisi 08 I 2014

Page 40: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MIGAS

Peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan

Proyek-Proyek Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung didampingi oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo hari ini, Rabu (8/10) melakukan peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek sektor ESDM di Bojonegoro, Cepu, Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah, Pejabat Eselon I KESDM, Plt. Kepala SKK Migas, Kepala BPH Migas, Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT PLN (Persero), Para Pimpinan Mobil Cepu Ltd, dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi.

Dalam sambutannya Wakil Menteri ESDM melaporkan beberapa proyek yang akan diresmikan adalah :1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok

Cepu2. Kilang LNG Donggi Senoro3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan

Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.

4. Proyek PLTP Patuha, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

5. Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang

Total investasi Proyek-Proyek Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang diresmikan sebesar USD 7,388 Milyar. Sedangkan, terdapat 1(satu) Proyek yaitu Pipa Transmisi Gas-Bumi Arun-Belawan yang masih dalam tahap penyelesaian dalam waktu dekat dan investasi proyek tersebut sebesar USD 586,04 Juta.

40 edisi 08 I 2014

Page 41: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MIGAS

h. PLTU Sulawesi Tenggara-Kendari Unit 1, kapasitas 10 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sulawesi Tenggara dan potensi penghematan BBM sekitar 17 ribu kilo liter atau setara Rp 151 milyar per tahun

i. PLTU Lombok-Mataram NTB unit 3, kapasitas 25 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Lombok dan potensi penghematan BBM sekitar 44 ribu kilo liter atau setara Rp 379 milyar per tahun.

Sektor ketenagalistrikan telah memberikan kontribusi dalam penyediaan infrastruktur tenaga listrik khususnya di wilayah Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara, dengan total daya sebesar 1.983 MW dan total investasi sebesar USD 1,569 Milyar.

4. PLTP Patuha (1x55 MW), Patuha, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Pengusahaan area Patuha dilaksanakan oleh PT. Geo Dipa Energi, di Wilayah Kuasa Pengusahaan Sumber Daya Panasbumi Pengalengan. Total investasi Proyek PLTP Patuha sekitar USD 144 juta. Saat ini PLTP Patuha 55 MW telah mulai proses sinkronisasi dengan jaringan PT PLN, dan diharapkan produksi listrik yang dihasilkan dapat meningkatkan kehandalan sistem jaringan transmisi listrik utama Jawa – Madura – Bali (Jamali) PLN.

5. Pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik-Semarang

Panjang Pipa gas 267 km, dengan kapasitas sebesar 500 mmscfd , dimulai dari Tambak Lorok, Semarang menuju Gresik, dengan investasi sebesar USD 350 juta. Pipa Transmisi Gas Bumi Gresik Semarang merupakan Penghubung infrastruktur gas dari Barat ke Timur pulau Jawa sehingga menjadi “energy hub” yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

6. Pipa Transmisi Gas Bumi Arun-Belawan (on-going project

Panjang Pipa gas kurang lebih 350 km, dimulai dari PT. Arun LNG sampai dengan PLTGU Belawan. Kapasitas sebesar 300 mmscfd, dengan investasi sebesar USD 586,04 juta. Pipa Transmisi Gas Bumi Arun-Belawan merupakan infrastruktur pengangkutan gas hasil regasifikasi Arun untuk memenuhi kebutuhan PLN (PLTGU Belawan) dan Industri di wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Dengan dipenuhinya kebutuhan gas untuk PLTGU Belawan diharapkan dapat mengatasi keterbatasan listrik di daerah Sumatera Utara, dan meningkatkan perkembangan industri di Aceh dan Sumatera Utara. Diharapkan dengan diresmikannya proyek-proyek energi dan sumber daya mineral ini, dapat terwujud infrastruktur yang handal dan bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara, guna pembangunan berkelanjutan dan terwujudnya kesejahteraan rakyat.

1. Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip Wilayah Kerja Blok Cepu

Bertindak sebagai operator Lapangan Banyu Urip adalah Mobil Cepu Ltd. (MCL) anak perusahaan ExxonMobil bermitra dengan PT. Pertamina EP Cepu dan empat perusahaan milik pemerintah daerah, yaitu PT. Sarana Patra Hulu Cepu (Propinsi Jawa Tengah), PT. Asri Dharma Sejahtera (Kabupaten Bojonegoro), PT. Blora Patragas Hulu (Kabupaten Blora) dan PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (Propinsi Jawa Timur).

Puncak produksi sebesar 165.000 bopd dan Kapasitas terpasang sebesar 185,000 bopd. Total Investasi proyek sebesar 2,525 Milyar. Pembangunan Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip menciptakan lebih dari 12.700 kesempatan kerja dan kesempatan usaha bagi lebih dari 650 sub kontraktor.

2. Kilang LNG Donggi SenoroTotal sumber gas bumi untuk rencana Kilang LNG PT. DSLNG sebesar ± 335 mmscfd yang diperoleh dari Blok Senoro dan Blok Matindok, dengan kapasitas desain LNG sebesar 2 Juta Ton/Tahun dan total investasi sebesar USD 2,8 M. Kepemilikan DSLNG terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi, PT Medco LNG Indonesia dan Sulawesi LNG Development Ltd.

3. PLTU di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat

a. PLTU Nanggroe Aceh Darussalam-Nagan Raya Unit 1dan 2, kapasitas 2x110 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Aceh dan Sumatera Utara dan potensi penghematan BBM sekitar 195 ribu kilo liter atau setara Rp 1,67 triliun per tahun.

b. PLTU Kepulauan Riau-Tanjung Balai Karimun, kapasitas 2x7 MW, untuk pasokan listrik di Pulau Karimun dan potensi penghematan BBM sekitar 24 ribu kilo liter atau setara Rp 212 milyar per tahun.

c. PLTU Sumatera Barat-Teluk Sirih, kapasitas 2x112 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Sumatera Barat dan potensi penghematan BBM sekitar 397 ribu kilo liter atau setara Rp 3,4 triliun per tahun.

d. PLTU Lampung-Tarahan Baru Unit 1, kapasitas 100 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Lampung dan potensi penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun.

e. PLTU 2 Jawa Barat-Pelabuhan Ratu, kapasitas 3x350 MW, untuk pasokan listrik terutama di wilayah Palabuhan Ratu, Jawa Barat bagian selatan, dan sistem Jawa Bali.

f. PLTU 3 Jawa Timur-Tanjung Awar-Awar Unit 1, kapasitas 350 MW, untuk pasokan listrik di Jawa Timur dan sistem Jawa Bali pada umumnya.

g. PLTU Sulawesi Selatan-Barru, kapasitas 2x50 MW, untuk pasokan listrik di wilayah Sulawesi Selatan dan potensi penghematan BBM sekitar 177 ribu kilo liter atau setara Rp 1,5 triliun per tahun.

41edisi 08 I 2014

Page 42: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MIGAS

Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko di Bojonegoro, Rabu (8/10), mengatakan, banyaknya perizinan ini merupakan dampak partisipasi daerah yang sangat tinggi. Untuk itu, diperlukan peningkatan komunikasi antara seluruh pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah. Proses pengelompokan perizinan ini, lanjut Widjonarko, dibahas dalam rapat di Kemenko Perekonomian, dengan mengundang instansi terkait seperti BPKP. “Ini yang kita harapkan cepat diselesaikan dan proses saat ini mensinkronisasi 69 peraturan itu, apakah ada yang saling tumpang tindih karena dari berbagai sektor,” tambahnya.

Perizinan Hulu Migas Diringkas Jadi 9 Pintu

Salah satu kendala utama kegiatan eksplorasi dan

eksploitasi migas di seluruh daerah di tanah air adalah

perizinan. Dari hasil identifikasi yang dilakukan pemerintah, terdapat 289 perizinan dalam kegiatan

hulu migas. Setelah dilakukan pembahasan,

perizinan tersebut diperkecil menjadi hanya

69 perizinan yang nantinya dikelompokkan menjadi

hanya 9 pintu.

Sebelumnya dalam sambutannya saat meresmikan secara simbolis Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (7/10), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kendala-kendala yang dalam pengembangan migas di Indonesia dapat diatasi. Pemerintah wajib meningkatkan kapasitas produksi sumber energi, baik minyak dan gas, batubara dan listrik untuk meningkatkan ketahanan energi. Khusus Blok Cepu, Presiden SBY menempatkan penyelesaiannya sebagai prioritas. “Saya ingat kita lakukan negosiasi di Indonesia dan Amerika Serikat. Bahkan ketika terjadi silang pendapat antara Jawa Tengah dan Jawa

Timur, saya turun tangan dengan kapasitas saya sebagai presiden untuk mengakurkan. Alhamdulillah tercapai kesepakatan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah,” Kepala Negara menjelaskan. Investasi di Proyek Banyu Urip mencapai lebih dari US$ 2,5 miliar. Rinciannya, untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,2 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 377 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (Engineering, Procurement and Construction), yakni fasilitas produksi utama, pipa darat 72 km, pipa laut, dan menara tambat, serta fasilitas infrastruktur.

42 edisi 08 I 2014

Page 43: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MIGAS

Pasokan gas bumi berasal dari sumber-sumber gas bumi yang ada di wilayah Jawa Barat.

Penandatanganan kerja sama pasokan gas bumi komersial non industri (city gas), Senin (13/10), ditandatangani antara PT Pertagas Niaga dengan PT Jababeka Infrastruktur di Jakarta. Dalam penandatanganan itu, Pertagas diwakili Direktur Utama Pertagas Niaga Jugi Prajugio dan Tjahjadi Rahardja serta Sutedja Sidarta Darmono sebagai Direktur Utama dan Direktur PT Jababeka Infrastruktur.

Jugi Prajugio dalam kesempatan itu menjelaskan, kerjasama dengan

Pertagas Pasok Gas Rumah Tangga di Jababeka

PT. Pertamina Gas (Pertagas) melalui anak

perusahaannya PT. Pertagas Niaga, siap

memasok gas untuk untuk perumahan dan kawasan

komersial di Kawasan Mandiri Jababeka dengan

perkiraan kebutuhan pasokan gas bumi sebesar

500.000 m3 per bulan.

Jababeka ini merupakan realisasi program Pertagas untuk mengurangi ketergantungan impor LPG yang kini mencapai 60% dari kebutuhan nasional. Dengan adanya pasokan gas bumi, kawasan komersial Jababeka dapat melakukan konversi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dari LPG ke gas bumi.

Sementara menurut Direktur Utama PT. Jababeka Infrastruktur, Tjahjadi Rahardja, Jababeka infrastruktur sebagai pioneer pengelola kawasan Industri dan kota di Indonesia, sangat mendukung program pemerintah dalam rangka konversi energi dari minyak ke gas bumi yang dibuktikan dengan adanya kerjasama pasokan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan gas bagi masyarakat dan para pelaku usaha kecil menengah yang

berada di dalam Kota Jababeka dan sekitarnya.

Direktur PT Jababeka Infrastruktur, Sutedja Sidarta Darmono, menambahkan, melalui program tersebut, PT Jababeka Infrastruktur dapat turut menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

PT Jababeka Infrastruktur adalah anak perusahaan PT Jababeka, yang saat ini mengelola kawasan terpadu di Cikarang Bekasi. Di kawasan tersebut terdapat kawasan industri, yang dihuni beberapa perusahaan multi nasional, serta kawasan komersial dan pemukiman dengan jumlah penduduk sekitar 1 juta. Kawasan ini memiliki luas lahan 56.000 meter.

43edisi 08 I 2014

Page 44: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

ITJEN

Acara dibuka oleh Plh. Sekretaris Inspektorat Jenderal, Drs. Sudjoko Harsono Adi, M.M. Dalam sambutannya disampaikan, agar auditor Inspektorat Jenderal KESDM

sebagai pereviu dapat meningkatkan kompetensi dalam melakukan reviu keuangan dan memberikan keyakinan mengenai akurasi, keandalan dan keabsahan informasi laporan keuangan sehingga menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

Workshop Reviu Laporan Keuangan dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan serta BPK-RI. Kesimpulan dari workshop tersebut adalah struktur organisasi pelaporan keuangan terdiri dari unit akuntansi keuangan dan barang. Tahapan reviu laporan keuangan dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan.

Reviu atas Laporan Keuangan KESDM bertujuan untuk memberikan catatan atas kewajaran Laporan Keuangan KESDM dengan memperhatikan kesesuaian Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kemudian, mempertahankan Laporan Keuangan dengan predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) diperlukan Komitmen Kementerian, Penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pendampingan oleh BPKP, reviu berjenjang dan penyajian serta pengungkapan sesuai SAP.

Acara tersebut ditutup oleh Inspektur Jenderal Drs.Mochtar Husein, dengan arahan antara lain perlunya peningkatan kompetensi auditor dengan memperbanyak kegiatan Pelatihan di kantor sendiri ataupun diklat. Selain itu, beliau berharap agar hasil wokshop ini dapat diaplikasikan pada saat reviu laporan keuangan dan menyusun kertas kerja reviu. Sebagai Aparat Pengawasan Internal; Pemerintah (APIP), agar selalu bersikap professional dan menjaga agar tujuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam mendukung NKRI untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dapat tercapai.

Workshop Reviu

Laporan Keuangan Di

Inspektorat Jenderal KESDM

Inspektorat Jenderal Kementerian Energi dan

Sumber Daya Mineral telah menyelenggarakan Workshop Reviu Laporan Keuangan di Hotel Aston

Primera Bandung, Rabu (13/8) – Jumat (15/8).

Workshop tersebut dilaksanakan dalam

rangka upaya pemahaman mengenai laporan keuangan

kepada para auditor di lingkungan Inspektorat

Jenderal KESDM.

44 edisi 08 I 2014

Page 45: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MINERBA

Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengadakan acara Evaluasi Peraturan Perundang-Undangan Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pertambangan Mineral dan Batubara Tahun 2014 dengan mengundang Dinas Pertambangan dan Energi se Indonesia, Kamis (2/10) bertempat di Bogor, Jawa Barat. Acara ini dibuka oleh Kepala

Bagian Hukum Ditjen Mineral dan Batubara Fadli Ibrahim. Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 02 Tahun 2014 Tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Kepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2014. Ruang lingkup urusan yang dilimpahkan adalah pembinaan pengusahaan mineral dan batubara, pengawasan pengusahaan mineral dan batubara, pengawasan teknik dan lingkungan. Berbagai masukan dari Dinas Energi dan Pertambangan untuk perbaikan dalam perumusan ruang lingkup dekonsentrasi tahun 2015 agar menjadi lebih baik lagi.

Evaluasi Peraturan

Perundang-Undangan

Pelaksanaan Kegiatan

Dekonsentrasi Dan Tugas

Pembantuan Pertambangan

Mineral Dan Batubara

Tahun 2014

45edisi 08 I 2014

Page 46: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MINERBA

Seyogyanya hari jadi pertambangan jatuh pada tanggal 28 September, dikarenakan sesuatu hal maka peringatan hari jadi

pertambangan tahun ini dilaksanankan pada tanggal 2 Oktober 2014. Acara lain yang akan melengkapi Hari Jadi Pertambangan Energi ke-69 adalah dilaksanakannya pameran di ruang auditorium KESDM. Pameran ini diikuti oleh semua unit Eselon I dilingkungan KESDM dan BUMN sektor ESDM.

Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi didasarkan pada peristiwa yang memiliki bobot sejarah yang tinggi dalam lingkup perjuangan bangsa secara nasional. Pada tanggal 28 September 1945, Pegawai pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian besar masih muda, mengambilalih dengan paksa Chisitsu Chosasho serta mengubah nama menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Hal ini mencerminkan tekad para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk bidang pertambangan. Setelah disiarkan lewat radio, berita proklamasi

Peringatan Hari Jadi

Pertambangan ke-69

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menggelar Peringatan

Hari Jadi Pertambangan dan Energi yang ke-69, Kamis (2/10).

ditangkap secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian besar masih muda, menangkap berita itu dan mereka langsung mempersiapkan diri untuk mengambil langkah yang diperlukan.

Pada tanggal 25 September 1945 dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai Republik Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah Republik Indonesia. Dengan mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat itu, Komite Nasional Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945 malam mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan perusahaan yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang. Pada hari Jumat pukul 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun bertindak; mereka dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Bapak A.F. Lasut, Bapak R. Soenoe Soemosoesastro dan Bapak Sjamsoe M. Bahroem yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi.

Bapak A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerja sama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah Bapak A.F. Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949 diculik oleh segerombolan pasukan Belanda dari Tijger Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan kemudian dibunuh di daerah Sekip, yang sekarang masuk lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya, Bapak A.F. Lasut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969.

Dengan ditetapkannya Bapak A.F. Lasut sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka memperkuat landasan bahwa pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pada tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor pertambangan dan energi. Pada tanggal 28 September 1945, juga terjadi pengambilalihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa oleh para pemuda. Selanjutnya, pada tanggal 27 September 2008 Pemerintah menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Hari Jadi Pertambangan dan Energi adalah tanggal 28 September.

46 edisi 08 I 2014

Page 47: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

MINERBA

Hadiah Nobel Fisika tersebut diberikan atas penemuan spektakuler mereka, yaitu BlueLight-Emitting Diode (LED Biru) untuk melengkapi mata rantai yang hilang

sejak ditemukannya LED Hijau dan merah pada pertengahan abad ke-20. LED Biru merupakan sumber energi baru yang lebih efisien dan ramah lingkungan yang dapat digunakan sebagai sumber cahaya sebagai pengganti lampu pijar yang boros energi. Dalam rilis resmi yang disampaikan oleh Komite Nobel menyatakan bahwa penemuan LED Biru ini berkontribusi kepada penghematan pemakaian sumber daya bumi, mengingat seperempat dari konsumsi listrik dunia digunakan untuk penerangan. Lampu LED mampu bertahan 10 – 100 kali lebih lama dibandingkan dengan lampu pijar. LED Biru dapat dibuat berkat adanya Gallium yang merupakan logam jarang dan rapuh, biasanya berasosiasi dalam bauksit dan seng. Gallium pada umumnya dihasilkan sebagai produk samping (byproduct) kegiatan pengolahan dan pemurnian bijih bauksit dan bijih seng. Gallium dalam bentuk Gallium Arsenida (GaAs) dan Gallium Nitrida (GaN) banyak digunakan dalam industri elektronik seperti smartphone dan LED Biru. Dengan penemuan LED Biru tersebut, maka akan meningkatkan permintaan gallium di dunia. Saat ini negara yang banyak menghasilkan gallium antara lain Cina, Jerman, Jepang dan Rusia. Patut diduga terdapat korelasi antara banyaknya smelter aluminium dan seng di negara-negara tersebut dengan kedudukan mereka sebagai produsen Gallium utama Dunia. Ironisnya, sebagian besar bahan baku bijih bauksit diimpor dari Indonesia. Sejak 1938, Indonesia mengekspor bijih bauksit keluar negeri terutama Jepang. Bijih bauksit tersebut kemudian diekstrak di luar negeri yang antara lain menghasilkan gallium dan unsur jarang lainnya sebagai produk samping.

Peningkatan Nilai Tambah Mineral di Balik Pemenang Nobel Fisika 2014Berdasarkan pada berita Kamis, (9/10), tentang Hadiah Nobel bidang fisika tahun 2014, telah diberikan kepada 3 Ilmuwan kelahiran Jepang yaitu Shuji Nakamura,

Hiroshi Amano, dan Isamu Akasaki.

Sudah cukup lama Indonesia tidak memperoleh nilai tambah dari mineral seperti yang sudah dirasakan oleh negara-negara lainnya. UU Nomor 4 Tahun 2009 memberikan arah baru tatakelola pertambangan (mining governance) untuk

lebih mengutamakan “national interest” sehingga sudah saatnya dilakukan peningkatan nilai tambah mineral di dalam negeri. Berkaitan dengan hal ini, sejak 12 Januari 2014, seluruh bijih bauksit yang ditambang dari Indonesia wajib diolah dan dimurnikan di dalam negeri. Dalam konteks ini maka Indonesia memiliki peluang untuk memproduksi dan mengekspor gallium sebagai by product pengolahan dan pemurnian aluminium yang harganya berkisar 150 – 200 $/gram dalam bentuk gallium 99%, harga tersebut bernilai 5 kali lipat harga emas. Saat ini

gallium yang digunakan dalam industri LED dan lainnya baru sekitar 10% dari sumberdaya yang ada di tambang bauksit. Fakta di atas membuka kesadaran sekaligus menambah keyakinan kita tentang arti penting karunia potensi sumberdaya mineral yang sangat melimpah di Negeri kita. Seperti kita ketahui bersama mineral tanah jarang (rare earth minerals) pada umumnya berasosiasi dengan bijih nikel, timah dan tembaga. Gallium yang menjadi trending topic hari ini, hanyalah sebagian kecil dari mineral jarang yang ada di Indonesia yang berguna untuk menopang kemajuan peradaban manusia di muka bumi. Sebut saja Lanthanum, Neodymium, dan Cerium yang dijumpai pada cebakan bijih timah ternyata sangat berguna untuk memproduksi Baterai Hybrid yang dipakai pada mobil irit bahan bakar. Sudah saatnya, langkah tepat yang telah diambil Pemerintah ini mendapatkan dukungan dari semua komponen anak bangsa untuk mewujudkan kedaulatan Negara atas pengelolaan sumberdaya mineral yang dimiliki.

47edisi 08 I 2014

Page 48: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BADAN GEOLOGIKETENAGALISTRIKAN

Tim inspeksi yang diberangkatkan sebanyak tiga orang inspektur ketenagalistrikan. Tim akan langsung menuju lokasi PLTU untuk melakukan inspeksi menyeluruh

terkait dengan ledakan, dan melakukan pertemuan dengan operator PLTU tersebut. PLTU Cirebon berkapasitas 1 x 660 MW di atas lahan seluas 150 ha, terletak 10 km sebelah timur Kota Cirebon, Jawa Barat. PLTU dengan investasi mencapai USD 877 juta tersebut diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, JeroWacik 18 Oktober 2012. PLTU Cirebon ini dibangun dengan skema Independent Power Producer (IPP) oleh konsorsium Indika Energy Tbk, Marubeni Corporation, Korea Midland Power Company, dan Santan Co. Ltd. Dari sisi teknologi, proyek ini merupakan pionir dalam penggunaan supercritical boiler technology yang mampu mengolah batubara dengan kalori rendah yang banyak tersebar di Indonesia secara efisien. Emisi buang yang dihasilkan PLTU Cirebon juga jauh di bawah ambang batas. Dengan teknologi sistem pendingin cooling tower, sistem sirkulasi airnya juga lebih ramah lingkungan.

Ketua Badan Pengelola Perbatasan Kabupaten Mahakam Ulu, Harun Al Rasyid, menyatakan, pembangkit itu sesuai dengan visi Mahakam Ulu

yang mengutamakan kearifan lokal setempat. “Sebelumnya, Mahakam Ulu juga sedang menyelesaikan pembangunan sejumlah pembangkit listrik mikrohidro,” katanya di Balikpapan, Selasa (30/9). Dua PLTS ini nantinya terletak di Long Pahangai, yang lokasinya berjarak 600 kilometer dari Balikpapan. Selanjutnya, pembangkit listrik akan mengalirkan 300 watt listrik bagi 180 kepala keluarga dan 280 kepala keluarga Long Lunup. Harun menambahkan, kedua PLTS hanya makan tempat 35 x 35 meter persegi. Di lahan seluas itu akan disusun sedemikian rupa panel-panel sel surya (fotovoltaik). Setelah itu, melalui jaringan listrik biasa, listrik yang dibangkitkan dari sinar matahari disalurkan ke pelanggan.Untuk mengelola seluruh perangkat itu, kontraktor pembangun juga akan melatih warga menjadi teknisi yang bertugas memelihara dan menjaga unit pembangkit tersebut. Mengenai besaran tarif listrik akan disepakati bersama antara camat, petinggi, dan wakil-wakil masyarakat lainnya. Di pasar internasional, harga listrik dari pembangkit tenaga surya saat ini adalah US$ 25 sen per kWh, atau lebih kurang Rp 3000 per kWh.

Mahakam Ulu Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Kabupaten Pemekaran Mahakam Ulu Kalimantan Timur akan membangun dua pembangkit listrik tenaga surya

(PLTS) yang masing-masing berdaya 40 dan 50 kiloWatthour. Pembangunan

itu mempergunakan dana hibah dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral

(ESDM) senilai Rp 11 miliar.

KESDM Kirim Tim Inspeksi Tinjau

PLTU KanciTerkait dengan terjadinya ledakan di

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kanci, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (26/9)

sekitar pukul 13.00 WIB, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian

Energi Dan Sumber Daya Mineral (KESDM), memberangkatkan Tim Inspeksi

Ketenagalistrikan untuk melakukan penyelidikan terkait dengan kejadian ledakan tersebut.

48 edisi 08 I 2014

Page 49: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Terminal LNG Tanjung Benoa Beroperasi 2016PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertagas Niaga akan menuntaskan pembangunan fasilitas “LNG receiving terminal” di Tanjung Benoa, Bali pada tahun 2016.

“Saat ini pembangunan sudah dimulai, ditargetkan rampung dalam dua tahun ke depan. Pasokan LNG itu untuk memenuhi memasok kebutuhan pembangkit listrik di kawasan Bali,” kata Menteri BUMN Dahlan Iskan, usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (25/9). Menurut Dahlan, pembangunan terminal penampung LNG akan menjadi sumber energi dari pembangkit listrik PT Indonesia Power anak PT PLN (Persero). Ia menjelaskan terminal penampung LNG itu akan dibangun bertahap bekerja sama dengan PT Pelindo III. “Terminal penampung darat dibangun di tanah milik Pelindo. Sambil menunggu penyelesaiannya (darat), maka akan disewa terminal terapung LNG di atas laut,” ungkap Dahlan. Adapun kebutuhan gas untuk kawassan Tanjung Benoa diperkirakan mencapai 50 juta kaki kubik (MMBTU). “Sumber pasokan gas dipastikan dari lapangan Bontang. Tetapi juga bisa pihak swasta, misalnya, dari lapangan Sengkang,” ujarnya. Dana pembangunan pembangunan terminal LNG tersebut sepenuhnya dibiayai oleh Pertamina. “Saya lupa investasinya. Nilainya tidak masalah karena Pertamina pasti sanggup membiayainya. Yang penting bagaimana pasokan gas dapat diatasi,” tutur Dahlan.

KETENAGALISTRIKAN

Mulai Oktober, Tarif Listrik Pelanggan Nonsubsidi TurunDirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ir. Jarman MSc mengatakan, tarif listrik empat golongan pelanggan nonsubsidi mengalami penurunan pada Oktober 2014.”

Sesuai dengan prinsip automatic tariff adjustment (tarif penyesuaian secara otomatis), maka karena kurs dolar AS rata-rata pada bulan sebelumnya

September 2014 turun, maka tarif Oktober menjadi turun,” katanya di Jakarta, Rabu (1/10). Keempat golongan yang mengalami penurunan tarif tersebut adalah rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) 6.600-200.000 VA, bisnis besar (B3) di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah (P1) 6.600-200.000 VA. Berdasarkan data PT PLN (Persero), tariff listrik R3, P1, dan B2 mengalami penurunan dari Rp1.531,86 pada September 2014 menjadi Rp1.515,82 per kWh pada Oktober 2014. Sementara, golongan B3 turun dari Rp1.155,69 pada September 2014 menjadi Rp1.143,59 per kWh pada Oktober 2014. Sesuai Permen ESDM No 9 Tahun 2014, empat pelanggan nonsubsidi tersebut dikenakan tarif penyesuaian secara otomatis mulai 1 Mei 2014. Keempat pelanggan nonsubsidi tersebut dikenakan tarif listrik yang berubah-ubah setiap bulannya mengacu pada kurs, harga minyak, dan inflasi. Pemerintah juga berencana menambah tujuh golongan pelanggan listrik lagi yang akan diterapkan tarif penyesuaian secara otomatis per 1 Januari 2015. Enam golongan di antaranya adalah pelanggan rumah tangga R1 (1.300 VA), rumah tangga R1 (2.200 VA), rumah tangga R2 (3.500-5.500 VA), industri I3 nonterbuka, penerangan jalan umum P3, dan pemerintah P2 (di atas 200 kVA) yang mengalami kenaikan tariff secara bertahap sejak Juni 2014. Per 1 November 2014, tarif keenam golongan tersebut sudah mencapai keekonomiannya atau tidak mendapat subsidi lagi. Satu golongan pelanggan lainnya yang bakal dikenakan tarif penyesuaian per Januari 2015 adalah industri besar (I4). Penerapan tarif penyesuaian bagi tujuh golongan pelanggan tersebut akan dikonsultasikan pemerintah ke DPR. Dengan demikian, mulai Januari 2015, pemerintah akan mengenakan tarif listrik dengan penyesuaian otomatis pada 11 golongan pelanggan. Per Januari 2015 pula, pemerintah hanya memberikan subsidi pada pelanggan 450 dan 900 VA, sosial, bisnis kecil, dan industri kecil.

49edisi 08 I 2014

Page 50: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Dalam sambutannya, Wamen ESDM mengharuskan pertemuan dalam seminar-

seminar dan pameran di sektor kelistrikan ini dapat membawa perubahan banyak dalam sektor ketenagalistrikan.

Menurutnya, dengan kebutuhan tambahan pembangkit listrik antara 5.000-6.000 MW per tahun, peran swasta dalam penyediaan tenaga listrik menjadi sangat vital. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat ketenagalistrikan merupakan keharusan, agar listrik Indonesia tetap menyala. “Hari ini merupakan hajatan

Wakil Menteri ESDM Buka Pameran Kelistrikan Indonesia 2014

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo, didampingi Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Ir.Jarman MSc, Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia Harry Jaya Pahlawan, Direktur Operasi Jawa-Bali-Sumatera Pt PLN Ngurah Adnyana, dan Ketua Panitia Hari Listrik Nasional (HLN) ke-69 Sri

Andini, membuka Pameran Kelistrikan Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/10).

perkawinan antara pemerintah, MKI, PLN, dan para investror,” ungkapnya.

Pameran yang mengusung tema “Percepat Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional” ini adalah event tahunan yang diselenggarakan oleh oleh Listrik Indonesia. Sebelumnya, pameran ini juga sukses dihelat di Jakarta (2010), Palembang (2011), Batam (2012), dan

Surabaya (2013). Pameran Kelistrikan 2014 ini, dilaksanakan tanggal 1 – 3 Oktober 2014 dan diikuti oleh 100 perusahaan energi dan kelistrikan lokal maupun internasional.

BADAN GEOLOGIKETENAGALISTRIKAN

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo mengatakan, pembangunan pembangkit listrik dengan daya sebesar itu mau tidak mau harus dilakukan.”Pembangunan pembangkit tidak boleh terlambat. Kalau terlambat, maka kita bakal krisis,” ujarnya saat membuka Pameran Kelistrikan Indonesia 2014 di

Ia mengatakan bahwa saat ini kapasitas daya terpasang pembangkit mencapai sekitar 50.000 MW. Sementara kebutuhan daya listrik pada 2022 bakal mencapai 125.000 MW dan pada 2031 meningkat hampir dua kali lipat menjadi 240.000 MW. “Artinya, kita harus menyediakan pembangkit berkapasitas 10.000 MW per tahun,” ujarnya. Perkiraan

Pemerintah Ingin Bangun Pembangkit 10.000 MW Per Tahun

Pemerintah menargetkan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 10.000

megawatt (MW) per tahun untuk memenuhi kebutuhan listrik 240.000 MW

pada 2031.Jakarta, Rabu (1/10).

kebutuhan pembangkit tersebut dibuat dengan asumsi pertumbuhan

ekonomi 5-7 persen, tingkat pertambahan penduduk 1,1persen, dan pertumbuhan konsumsi listrik 8-9 persen. Dengan perkiraan biaya pembangunan dua juta dolar AS per MW, kebutuhan investasi untuk membangun pembangkit listrik 10.000 MW mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp200 triliun per tahun. “Kebutuhan investasi ini akan disediakan PT PLN (Persero) dan swasta,” katanya. Pemerintah akan membuat regulasi untuk mempermudah dan menghapuskan hambatan investasi, dan penyediaan pembangkit akan mengandalkan bahan bakar batubara dan gas.

50 edisi 08 I 2014

Page 51: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KETENAGALISTRIKAN

"Proyek transmisi 500 kV trans Sumatera kalau sekarang seperti interkoneksi Jawa Bali, akan tetapi ini adanya di Sumatera. Artinya, pembangkit listrik dimanapun di pulau Sumatera ini bisa dialirkan ke seluruh tempat di Sumatera ini tanpa kecuali. Ini juga proyek sangat monumental, karena listrik dan energilah yang bisa membuat kita jadi negara maju, karena tanpa listrik tidak mungkin ada industri dan tanpa industri kita tidak menjadi negara maju," ujar Menko Perekonomian, Chairul Tanjung. Listrik penting untuk menjadi daya tarik pembangunan ekonomi melalui sektor energi. Pencanangan proyek ini akan menjadikan Sumatera sebagai pulau dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Dalam Jangka panjang, Sumatera harus mempunyai listrik dalam jumlah besar dan mampu menarik industri untuk masuk ke pulau Sumatera. Proyek transmisi listrik Sumatera membentang di sepanjang sisi timur pulau Sumatera. Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai “jalan tol listrik” Sumatera yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera. Untuk tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera, yaitu :

Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-1)• Ruas New AurDuri – Perbatasan (Jambi – Riau) (Lot-2)•

Ruas Perbatasan (Jambi – Riau) – Rengat Ruas Rengat – •New Garuda Sakti (Lot-1)

Ruas Rengat – New Garuda Sakti (Lot-2)•

Jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi tahun 2017 ini, akan membentang sepajang 360 kilometer sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau. Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun, diantaranya PLTU Jambi kapasitas 2 x 400 megawatt (MW), PLTU Sumsel 6 kapasitas 2 x 300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2 x 150 MW. Selain itu juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera. Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar, yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu; Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi; dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh. Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10% per tahun. Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuat sistem kelistrikan Sumatera dan juga secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini, merupakan proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan oleh developer dan selanjutnya dalam jangka panjang akan dimiliki PLN. Untuk tahap kedua, direncanakan mulai tahun 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri – Muaraenim di Sumatera Selatan. Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti – Medan. Jika semua tahap pembangunan ini selesai, maka ditargetkan pada tahun 2020 telah tersedia “jalan tol listrik” Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumatera Selatan sampai Medan di Sumatera Utara. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan.

Proyek Transmisi Sumatera Dan Transmisi Sumatera – Jawa Dicanangkan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Chairul Tanjung bersamaan dengan pencanangan proyek-proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) koridor ekonomi Sumatera, Jumat (10/10), mencanangkan proyek transmisi listrik 500 kilovolt (kV) Sumatera dan transmisi interkoneksi listrik Sumatera – Jawa. Kedua proyek tersebut memiliki nilai strategis untuk perkuatan pasokan listrik ke Sumatera dan menghubungkan listrik antara Sumatera dan Jawa.

51edisi 08 I 2014

Page 52: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Anggota Komisi VII DPR RI, Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah, Pejabat Eselon I KESDM, Plt. Kepala SKK Migas, Kepala

BPH Migas, Plt. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Direktur Utama PT PLN (Persero), Para Pimpinan Mobil Cepu Ltd, dan Direktur Utama PT Geo Dipa Energi.

Pengusahaan area Patuha dilaksanakan oleh PT. Geo Dipa Energi, dengan total investasi sekitar USD 144 juta. Saat ini PLTP Patuha telah mulai proses sinkronisasi dengan jaringan PT PLN, dan diharapkan produksi listrik yang dihasilkan dapat meningkatkan kehandalan sistem jaringan transmisi listrik utama Jawa – Madura – Bali (Jamali) PLN.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian fasilitas produksi Lapangan Banyu Urip dan beberapa proyek sektor ESDM lainnya. Selain itu peresmian sembilan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.

EBT

PeresmianPengoperasian PLTP PATUHA

Plt Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung didampingi oleh Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, meresmikan pengoperasian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Patuha dengan kapasitas 1x55 megawatt (MW) di Cepu, Jawa Tengah (08/10).

Journalist Tour – Uji Jalan Pemanfaatan Biodiesel (B20) Pada Kendaraan Bermotor

Dalam rangka Sosialisasi Uji Jalan Pemanfaatan Biodiesel (B20) pada

Kendaraan Bermotor, Direktorat Jenderal EBTKE mengadakan acara Journalist Tour.

Acara ini diikuti oleh perwakilan BPPT, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor

Indonesia (Gaikindo), serta wartawan media cetak, elektronik, dan online.

Acara Journalist Tour ini diselenggarakan dalam rangka upaya untuk mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat luas melalui pemberitaan di media

massa tentang pelaksanaan kegiatan uji jalan B20 pada kendaraan bermotor yang diikuti langsung oleh awak media. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan mendukung program Pemerintah dalam mengimplementasikan BBN khususnya Biodiesel 20 persen(B20) pada kendaraan bermotor.

Uji jalan pemanfaatan B20 ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari dengan mengambil rute mulai dari BPPT Serpong (sebagai basecamp I) - tol jagorawi – Puncak – Cianjur – Padalarang – Cileunyi – Bandung - Lembang (basecamp II) – Subang – Cikampek – Palimanan – Karawang – Cibitung - dan kembali ke Serpong. Sampai saat ini pelaksanaan uji jalan uji B20 telah menempuh jarak sekitar 37.000 km dari target 40.000 km. Berbagai uji yang juga dilakukan, yaitu rating komponen, uji emisi, uji pelumas, dan uji kinerja kendaraan.

Sebagai wujud keseriusan Pemerintah dalam mengurangi pemakaian BBM, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 32 Tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain, sebagaimana yang telah diubah dengan Permen ESDM No. 25 Tahun 2013 dan Permen ESDM No. 20 Tahun 2014. Saat ini pemanfaatan Biodiesel untuk sektor transportasi adalah sebesar 10 persen (B10) dan akan terus ditingkatkan menjadi 20 persen (B20) pada tahun 2016.

52 edisi 08 I 2014

Page 53: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

EBT

10 GW Energi Listrik Bisa Dihasilkan PLTN Di BangkaBangka Selatan dan Bangka Barat sebagai calon tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) diperkirakan bisa menghasilkan listrik 10 GW atau setara 10 ribu MW. Demikian diungkapkan oleh pihak Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan).

Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Batan, Eko

Madi Parmanto mengatakan, Indonesia dalam hal ini Batan telah menguasai teknologi pengolahan pemisahan Uranium dan Thorium terutama dari monasit hasil aktivitas pertambangan timah di Bangka, sehingga didapatkan Logam Tanah Jarang oksida yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. “Logam tanah jarang sangat dibutuhkan sebagai magnet untuk industri elektronik dan mesin,” ujarnya (15/10).

Eko menjelaskan bahwa kegiatan penelitian dan pengembangan pada eksplorasi, penambangan, dan pengolahan uranium dan thorium merupakan bagian dukungan program PLTN di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik.

Berdasarkan statisik tahun 2013, kapasitas pembangkit listrik hanya 47 GW yang menghasilkan 17 miliar kWh, untuk melayani 250 juta penduduk Indonesia. Berdasarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) 2014, kebutuhan listrik tersebut pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 115 GW. “Sehingga walaupun energi baru lainnya, seperti solar, mikro-hidro, angin, panas bumi telah dioptimalkan, penggunaan energi nuklir tidak dapat dihindari,” jelasnya.

saat ini sedang dibangun calon tapak PLTN Bangka Selatan dan Bangka Barat diperkirakan dapat menghasilkan listrik 10 GWe. “Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saat ini sedang mempersiapkan sebuah Buku Putih untuk mempercepat pembangunan PLTN berkapasitas 5.000 MW di Bangka Belitung pada 2014- 2024,” tuturnya.

Lebih Dari 30 Ribu Rumah Tangga Mendapatkan Listrik Dari Energi Baru TerbarukanHingga tahun 2013 Ditjen EBTKE mencatat telah merealisasikan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga hibrida (PLT hibrida) di 264 lokasi guna memenuhi listrik masyarakat sebanyak 30.860 rumah tangga. Total kapasitas daya yang dihasilkan mencapai 11,64 megawatt (MW).

Hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap pengurangan emisi CO2

sebanyak 159.314 ton per tahun. Selain itu terjadi penyerapan tenaga kerja saat pembangunan sebanyak 6.434 orang atau saat paska pembangunan sebanyak 528 orang.

Sepanjang tahun 2013 peran tenaga air dalam bauran energi primer pembangkit tenaga listrik adalah sekitar 7,7 persen dengan total kapasitas terpasang mencapai 8.109 MW. Jumlah tersebut meliputi pembangkit milik PLN yang terdiri dari 156 unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) (6.997 MW) serta 287 unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) berkapasitas (439 MW) .Untuk pengembangan energi surya sampai tahun 2013 sudah dikembangkan sebesar 67 MW. Jumlah ini meliputi pembangkit milik PLN berupa 129 unit PLTS berkapasitas 25 MW, serta pembangkit yang dibangun oleh pemerintah sebanyak 787 unit yang terdiri dari 5 unit PLTS Interkoneksi, PLTS Terpusat serta SHS dengan total kapasitas 42 MW.

Adapun pada tahun 2014 dikembangkan 101 lokasi dengan kapasitas 3,391 MW untuk 14.971 rumah yang akan berdampak pengurangan emisi CO2 sebesar 111.111 ton per tahun serta penyerapan tenaga kerja saat pembangunan 2.888 orang serta pada paska pembangunan sebanyak 202 orang.

Launching Permen ESDM Nomor 27 Tahun 2014Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengadakan launching Peraturan Menteri ESDM Nomor27 Tahun 2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) di hotel Borobudur Jakarta (22/10). Peraturan Menteri tersebut merupakan revisi dari Permen sebelumnya yaitu Permen 4 Tahun 2012.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian

ESDM Rida Mulyana, revisi itu dilakukan untuk mendorong minat investor dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis biomassa dan biogas. Rida melihat bahwa sejak diterbitkannya Permen ESDM No. 4 Tahun 2012, investasi swasta untuk penyediaan listrik berbasis biomassa dan biogas on grid masih rendah.

Ditambahkannya bahwa Permen ESDM terbaru itu prinsipnya merupakan langkah konkret pemerintah untuk mengurangi pemanfaatan energi fosil khususnya bahan bakar minyak (BBM). Ia menegaskan, langkah ini akan mulai diterapkan terutama dari daerah-daerah yang memiliki ketergantungan terhadap BBM dan wilayah kepulauan yang masih memiliki rasio elektrifikasi rendah.

Permen ini memberikan kesempatan kepada badan usaha yang telah berjalan (PLT eksisting) untuk dapat melakukan negosiasi dengan PT PLN (Persero) menggunakan besaran FiT sebagai harga acuan tertinggi. Hal lain yang diatur dalam Permen terbaru itu adalah prosedur dan persyaratan penetapan pengelola energi biomassa dan energi biogas untuk pembangkit listrik. Ada pula ketentuan terkait dengan kewajiban PLN untuk menyusun model Perjanjian Jual Beli Listrik standar.

Rida berharap ditahun 2025, Indonesia dapat menggunakan energi baru-terbarukan sebesar 23% dalam suplai energi nasional. Hal tersebut sesuai dengan target yang dicanangkan pemerintah dalam Kebijakan Energi Nasional yang termuat dalam Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2006.

53edisi 08 I 2014

Page 54: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BADAN GEOLOGI

Intensitas gempa tertinggi terjadi pada 8 Oktober 2014, yaitu 96 kali. Sedangkan dalam setengah bulan terakhir ini, jumlah gempa letusan gunung yang tingginya 3.676

meter di atas permukaan laut itu paling sedikit 24 kali dalam sehari. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Muhamad Hendrasto mengatakan pertumbuhan kubah lava di Kawah Jonggring Seloka, Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, makin intensif hingga pertengahan

Gempa Letusan SEMERU Terus Meningkat

Aktivitas vulkanis Gunung Semeru terus meningkat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat, selama 1-15 Oktober 2014, gempa

letusan Gunung Semeru sudah mencapai 604 kali. “Ada peningkatan meski statusnya masih di level waspada,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kesiapsiagaan BPBD

Lumajang, Rabu, 15 Oktober 2014.

Oktober 2014. “Sejak September, makin intensif pertumbuhan kubah lavanya,” ujar Hendrasto melalui telepon, Selasa, 14 Oktober 2014. Pertumbuhan kubah lava dipicu naiknya magma ke permukaan. Akibat desakan dari magma yang naik ke permukaan, lava pijar berguguran menuju Besuk Bang dan Besuk Kembar, dua daerah aliran lava Gunung Semeru (Baca: Pengamat Pos Gunung Semeru: Awan Panas Mengancam)

Pos Pengamatan Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, mencatat aktivitas ini membuat peningkatan gempa letusan hingga empat kali lipat pada September. Namun, selama September, hanya terjadi letusan-letusan kecil. (Baca: Vulkanologi: Magma Kawah Gunung Semeru Meningkat)

54 edisi 08 I 2014

Page 55: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BADAN GEOLOGI

Salah seorang kepala seksi di Museum Ranggawarsita, Suhartono, mengungkapkan, gajah purba itu koleksi Museum Geologi, Bandung. Sosok itu menjadi bagian dari pameran yang bertajuk Museum Mart.

“Kami membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk menyusun replika fosil ini. Berdasar keterangan yang ada, fosil yang asli ditemukan di Kabupaten Blora. Umurnya sekitar 165 ribu tahun yang lalu,” terangnya.Selain replika fosil itu, masih banyak benda lain yang dipamerkan pada acara yang akan dimulai Selasa (28/10) ini dan berlangsung hingga Minggu (2/11) mendatang.

Peserta acara yakni 20 museum yang sebagian besar ada di Jawa Tengah. Museum di luar Jateng selain Museum Geologi antara lain, Museum Transportasi dan Museum LIstrik dari Jakarta, serta Museum Pos dari Bandung.

Banyak AcaraKepala Museum Ranggawarsita, Steven Timissela, menambahkan, kegiatan Museum Mart nanti juga bakal dimeriahkan dengan berbagai acara. Selain pameran, akan ada berbagai macam acara yang digelar, seperti pentas musik berbagai genre, diskusi, dan juga workshop.

“Yang utama, dalam kegiatan nanti kami bermaksud menghubungkan museum-museum tersebut dengan masyarakat luas. Kami berharap para peserta bisa menjelaskan serinci mungkin tentang keistimewaan mereka. Sementara masyarakat yang berminat seperti agen wisata dan juga sekolah-sekolah, kami harap bisa datang dan bertanya sebanyak mungkin dan sekaligus mungkin memutuskan bakal berkunjung,” terangnya.

Museum Mart baru kali ini digelar. Menurut rencana kegiatan itu akan diadakan rutin sehingga bisa menambah pengetahuan masyarakat terutama warga Kota Semarang akan beberapa museum yang ada.

Museum Mart

Dibuka Museum Ranggawarsita

mendapat “tamu” istimewa. Pekan ini, di aula museum yang berada di Kawasan Kalibanteng

tersebut berdiri replika fosil gajah purba raksasa. Tingginya

mencapai 3,5 meter.Replika tersebut bahkan terlihat

hampir mengenai langit-langit ruangan.

55edisi 08 I 2014

Page 56: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BALITBANG

Acara dibuka oleh Kepala Puslitbang tekMIRA, Ir. Dede Ida Suhendra, M.Sc., dan dihadiri oleh para pejabat eselon III dan IV, para Koordinator Kelompok Pelaksana

Litbang, Ketua dan perwakilan Tim Unggulan Puslitbang tekMIRA. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Tim dari Sekolah Bisnis dan Management – Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE.

Dalam pengarahannya Ir. Dede Ida Suhendra mengharapkan apa yang telah didapatkan dari pelatihan atau workshop ini hendaknya dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan kegiatan agar menjadi lebih efektif, efisien dan berdaya guna demi kemajuan pembangunan sub sektor minerba, organisasi, dan pribadi kita. “Kita perlu membangun sistem kelitbangan yang baik mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi sehingga terjadi perbaikan atau peningkatan yang berkesinambungan, termasuk dalam sistem pelaporannya,” ujar Ir. Dede Ida Suhendra, M.Sc.

Sementara itu dalam pengantar pemaparannya, Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, MSIE. kembali mengingatkan bahwa riset mempunyai peranan penting khususnya dalam pembangunan ekonomi bangsa, oleh karena itu hasil dari suatu kegiatan litbang diharapkan dapat dikembangkan sampai pada skala komersial.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari workshop sebelumnya. Fokus implementasi program Knowledge Based Project Management ini dilakukan pada 4 (empat) kegiatan tim unggulan Puslitbang tekMIRA yaitu tim Hilirisasi Bauksit, Hilirisasi Nikel, Gasifikasi Batubara untuk PLTD, dan pengembangan teknologi Underground Coal Gasification (UCG).

Finalisasi Dan Pendalaman Knowledge Based Project Management

Bertempat di Hotel Puri Katulistiwa, Kabupaten Sumedang

telah dilaksanakan workshop “Finalisasi dan Pendalaman

Knowledge Based Project Management”. Kegiatan yang

dilaksanakan selama tiga hari (6 – 8 Oktober) ini dilaksanakan dalam

rangka penyiapan penerapan Knowledge Management (KM) di

Puslitbang tekMIRA.

56 edisi 08 I 2014

Page 57: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BALITBANG

Hadir dalam acara tersebut anggota tim dari PPPGL yaitu KKP3 Sumber Daya Energi Kelautan, Ir. Deny Setiady, Ketua tim MT.Ir. I Wayan Lugra, anggota

tim masing-masing Ir. P. Hadiwidjaja, MT, G.M. Hermansyah, Dipl.Geol, MM., Ir. I Nyoman Astawa. Selain itu itu beberapa instansi lain juga hadir sebagai narasumber yaitu Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) KESDM, Direktorat Jenderal Migas, Badan Geologi, dan Universitas Padjadjaran.

Diselenggarakannya Focus Group Discussion (FGD) ini adalah dalam rangka mendapatkan masukan sebanyak mungkin dari para narasumber dan peserta baik itu merupakan ide/ konsep, data (hardcopy/softcopy) dan informasi untuk mendapatkan/ mengakses data yang diperlukan. Selain itu juga diharapkan tercapai persamaan persepsi tentang hidrokarbon play di Cekungan Halmahera Selatan, karena hasil FGD ini akan disebarkan kepada masyarakat luas melalui media cetak.

Pada kurun beberapa tahun terakhir Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) melaksanakan kegiatan penyelidikan di wilayah timur Indonesia dengan menggunakan kapal penelitian Geomarin III. Selain kegiatan pemetaan geologi dan geofiska kelautan bersistem, penelitian di kawasan tersebut juga dalam upaya memperkaya data yang berkaitan dengan migas.

Di wilayah Indonesia Timur, terutama di perairan sekitar Papua bagian barat dan Maluku, disinyalir mempunyai potensi migas yang cukup besar. Namun, data yang mendukung untuk mengeploitasi potensi tersebut masih minim dan tersebar di beberapa tempat. Hal ini tentunya belum dapat dijadikan dasar untuk ditawarkan sebagai wilayah kerja Migas. Terkait hal tersebut PPPGL dengan kapal Geomarin III akan melaksanakan survei yang lebih detil di sekitar perairan Halmahera Selatan. Untuk itu diperlukan dukungan data dan informasi dari berbagai pihak terkait.

PPPGL Selenggarakan

FGD Studi Geologi

Cekungan Halmahera

SelatanPusat Penelitian dan Pengembangan

Geologi Kelautan (PPPGL) mengadakan Focus Group

Discussion (FGD) dengan judul “Studi Geologi Cekungan Halmahera

Selatan Dalam Rangka Mendukung Data untuk Pengembangan Wilayah Kerja MIGAS”. FGD ini dilaksanakan

di kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Jakarta pada

tanggal 10 – 11 Oktober 2014.

57edisi 08 I 2014

Page 58: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Sosialisasi Aplikasi Bahan Bakar Dimetil Eter Untuk Kompor Gas Rumah Tangga

Pada tahun anggaran 2014 LEMIGAS menyelenggarakan

kegiatan responsif gender berupa sosialisasi aplikasi bahan bakar

dimetil eter atau DME untuk kompor gas rumah tangga.

BALITBANG

Kegiatan responsif gender merupakan salah satu program tematik APBN yang didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender (gender mainstreaming, PUG) dalam Pembangunan Nasional, dan implementasi PUG dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga (RKA KL) dikenal dengan Anggaran Responsif Gender (ARG). Pengintegrasian ARG dalam RKA KL merupakan strategi pemerintah untuk mengurangi kesenjangan partisipasi antara perempuan dan laki-laki dalam pengambilan keputusan dan pemanfaatan hasil pembangunan.

Baru-baru ini kegiatan responsif gender dilaksanakan di Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Pasaman, setelah sebelumnya dilaksanakan di Jawa Barat dan Banten. Kegiatan yang dilaksanakan atas kerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan dibuka oleh oleh Sekretaris Daerah Syamsurizal mewakili Bupati Pasaman. Syamsurizal dalam kata sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman sangat mendukung kegiatan yang dilakukan LEMIGAS karena sejalan dengan visi misi dan kebijakan pemerintah Kabupaten Pasaman yang tertuang dalam RPJM Kabupaten Pasaman tahun 2010-2015 yang memprioritaskan pengembangan energi baru terbarukan.

Koordinator Kelompok Pelaksan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Aplikasi Produk LEMIGAS, Sugeng Riyono menyampaikan bahwa penelitian unjuk kerja DME sebagai bahan bakar telah dilakukan Balitbang ESDM sejak tahun 2009, yang dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”. Dijelaskannya bahwa DME dapat dihasilkan dari pengolahan gas bumi, biomassa, dan batubara kalori rendah. DME sebagai bahan bakar ramah lingkungan telah diujicoba pada sektor rumah tangga, transportasi, dan industri.Prospek pengembangan bahan bakar DME di Indonesia sangat menjanjikan karena ramah lingkungan dan bahan bakunya tersedia melimpah.

58 edisi 08 I 2014

Page 59: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BALITBANG

Tujuan diselenggarakannya FGD ini adalah untuk mensinergikan kegiatan pengembangan gasifikasi

batubara untuk pembangkit listrik yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam rangka mempercepat implementasinya di Indonesia. Selain itu juga untuk mendapatkan masukan tentang kinerja gasifier fixed bed, informasi untuk mendapatkan PPA pembangkit skala kecil, serta saran untuk pengembangan gasifikasi batubara untuk pembangkit listrik.

Aplikasi Gasifikasi Batubara Untuk Pembangkit Listrik

Puslitbang tekMIRA menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Aplikasi Gasifikasi Batubara

Untuk Pembangkit Listrik” di Sentra Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara Puslitbang Teknologi Mineral dan

Batubara - tekMIRA, Palimanan, Cirebon (15/10).

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara Ir. Dede Ida Suhendra, M.Sc. membuka acara Focus Group Discussion (FGD) tersebut disaksikan oleh Sekretaris Badan Litbang ESDM mewakili Kepala Badan Litbang ESDM. Hadir pada acara tersebut pemangku kepentingan/stakeholder yang berasal dari pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan berbagai perusahaan baik swasta maupun BUMN. Dalam kata sambutannya Dede Ida Suhendra menyatakan bahwa penyelenggaraan FGD memiliki nilai strategis karenanya saat ini diperlukan ide-ide dan langkah nyata untuk memberikan solusi terhadap permasalahan energi nasional, khususnya yang berkaitan dengan batubara.

Acara Focus Group Discussion (FGD) ini diisi dengan pemaparan dari PT. PLN (Persero), PT. Sango Ceramics Indonesia, dan Puslitbang tekMIRA, diskusi interaktif (dipimpin oleh Moderator Prof. Ris. Dr. Bukin Daulay dari Puslitbang tekMIRA) serta melakukan peninjauan beberapa fasilitas pilot plant pada Sentra Pengolahan dan Pemanfaatan Batubara.

59edisi 08 I 2014

Page 60: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Terkait hal tersebut Pusdiklat Mineral Batubara menyelenggarakan Diklat Motivasi Kerja. Diklat tersebut dibuka oleh Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat

Maman Suparman didampingi instruktur diklat Yetty Nteseo, dan staf penyelenggara diklat Sri Kuntarti di Gedung Pusdiklat Minerba (27/10). Selama lima hari (27-31 Oktober 2014), diklat diikuti 15 orang peserta yang berasal dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Selatan, Puslitbang Tekmira, dan Pusdiklat Minerba. Para peserta mendapat tujuh materi pelajaran, studi kasus dan melakukan presentasi kelompok.

BADIKLAT

Selama enam hari sebanyak 25 peserta dari instansi terkait di seluruh Indonesia mengikuti dikalat tersebut. Dalam diklat ini para peserta diberikan berbagai materi

yaitu pengenalan bahan peledak, perlengkapan bahan peledak, peralatan peledakan, dan persiapan peledakan. Tak ketinggalan keselamatan dan kesehatan kerja peledakan, teknik peledakan, keselamatan kerja peledakan, dan pelaporan peledakan.

Seperti diketahui jika dalam penambangan bahan galian penggunaan bahan peledak secara baik adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Hanya tenaga yang berkompetenlah yang bisa melakukannya guna menghindari bahaya bagi manusia, serta kerusakan peralatan dan lingkungan. Seorang juru ledak harus memiliki keterampilan dan pengetahuan khusus agar terampil dan professional. Oleh karena itu diselenggarakanlah pelatihan juru ledak untuk kegiatan pertambangan bahan galian dilakukan guna mencapai tingkat kompetensi tersebut.

Diklat Juru Ledak Kelas II Angkatan VI

Bertempat di Gedung Pusdiklat Minerba, Bandung, Kepala Sub

Bidang Evaluasi Diklat Dian Andamari membuka Diklat Juru

Ledak Kelas II Angkatan VI (06/10).

Diklat MOTIVASI Kerja

Kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja, dan untuk

meningkatkan hal itu harus dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan motivasi

kerja. Untuk itulah pendidikan dan pelatihan (diklat) menjadi sarana untuk

meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menumbuhkan kembali motivasi

kerja yang lebih baik.

60 edisi 08 I 2014

Page 61: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

BADIKLAT

Pengawas operasional pertama akan bertanggung jawab membawahi langsung para karyawan tingkat pelaksana atau front line supervisor. Salah satu persyaratan

yang harus dipenuhi adalah memiliki sertifikat kelulusan uji kompetensi pengawas operasional pertama. Sertifikat itu sebagai bentuk pengakuan terhadap tingkat pengetahuan, wawasan, dan kemampuannya.

Terkait hal tersebut Pusdiklat Minerba menyelenggarakan diklat pengawas operasional pertama (13/10). Acara pembukaan diklat dilakukan Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Maman Suparman di Gedung Pusdiklat Minerba, Bandung.

Diklat diikuti 80 peserta dari beberapa perusahaan tambang dan akan berlangsung selama enam hari. Para peserta tersebut akan dibekali dengan beragam materi seperti teknik pemeriksaan kecelakaan, teknik inspeksi, dasar-dasar lindungan lingkungan, peraturan K3 pertambangan umum, job safety analysis, identifikasi bahaya (hazard identification), group meeting, dan accountability.

Diklat Pengawas Operasional

PertamaDalam industri pertambangan pengawas lapangan kedepannya tentu akan menjadi pengawas operasional pertama. Untuk mempersiapkan hal tersebut diperlukan sebuah pelatihan terkait pemenuhan dan uji kompetensi. Ini dilakukan untuk memberi bekal bagi mereka untuk menjadi pengawas yang berkompeten.

Sebanyak 50 peserta dari sektor Dinas Pemerintahan, Industri, Perhotelan, Perguruan Tinggi, Rumah Sakit serta Asosiasi mengikuti acara tersebut yang

diselenggarakan di Emersia Hotel Bandar Lampung.

Materi yang disampaikan dalam roadshow ialah penjelasan mengenai Diklat Teknis Uji Laik PLTD serta Diklat Teknis Manajer Energi. Dalam roadshow kali ini tampil sebagai pembicara adalah Ir. JM. Sihombing dengan materi Diklat Unggulan Bidang Ketenagalistrikan dan Erick Hutrindo, S.T., M.T. dengan materi Diklat Unggulan Bidang Energi. Selain itu para peserta juga diberikan waktu untuk sesi diskusi membahas masalah yang terkait dengan Ketenagalistrikan dan Energi. Dalam sesi diskusi para peserta sangat aktif menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya. Salah satunya ialah mengenai sertifikat laik operasi.

Target yang hendak dicapai dalam roadshow ini adalah dapat disebarluaskannya informasi tentang program pendidikan dan pelatihan untuk Diklat Teknis Uji Laik Operasi PLTD dan Diklat Teknis Manajer Energi. Hal ini untuk mendukung peranan daerah dan industri di bidang Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi. Sementara itu sasaran yang hendak dicapai dari pelaksanaan roadshow ini adalah tersampaikannya informasi diklat unggulan Pusat Diklat KEBTKE kepada Pelaku Industri/Praktisi dan swasta.

Roadshow Program Diklat

Roadshow Program Diklat kembali diselenggarakan Pusat Diklat KEBTKE (10/10). Kegiatan ini bertujuan untuk

menginformasikan regulasi dan kebijakan terkait Uji Laik Operasi PLTD dan Manajer Energi, menginformasikan program diklat

unggulan (Diklat Teknis Uji Laik Operasi PLTD dan Diklat Teknis Manajer Energi)

serta meningkatkan kerjasama Pusat Diklat KEBTKE di bidang KEBTKE.

61edisi 08 I 2014

Page 62: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

POTENSI

Peningkatan laju konsumsi energi fosil khususnya dalam bentuk bahan bakar minyak (BBM) dan semakin menurunnya

kemampuan produksi minyak bumi di dalam negeri menuntut Indonesia untuk mengambil langkah-langkah dalam mencari sumber energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan biodiesel, bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai solar atau minyak diesel. Biodiesel termasuk bahan energi yang dapat dipulihkan karena dapat ditanam pada areal kehutanan, pertanian, lahan rakyat dan lain-lain (Pakpahan, 2001). Selain itu, biodiesel merupakan bahan bakar ramah lingkungan yang sesuai dengan komitmen Protokol Kyoto dan Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism).

Indonesia kaya akan tumbuhan penghasil minyak lemak baik itu yang berasal minyak lemak pangan maupun minyak lemak nonpangan.

Potensi MALAPARI

Sebagai BAHAN BAKAR NABATI

Malapari (Pongamia pinnata L.) Pierre merupakan tanaman serbaguna yang bijinya mengandung minyak nabati. Tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai sumber kayu bakar, untuk merehabilitasi lahan yang tererosi, atau sebagai tanaman obat. Namun, akhir-akhir ini malapari mampu menarik perhatian karena dapat menjadi sumber energi alternatif selain sebagai bahan baku industri sabun dan obat-obatan herbal.

Meskipun demikian, bahan mentah utama biodisesel sebaiknya dipilih dari jenis minyak lemak nonpangan. Salah satu sumber bahan mentah non pangan yang potensial adalah malapari (Pongamia pinnata L.). Saat ini, pemanfaatan malapari sebagai biodiesel banyak ditemukan di India. Kelebihan malapari sebagai bahan baku biodiesel adalah biji mempunyai rendemen minyak yang tinggi (mencapai 27%–39%) terhadap berat kering dan dalam pemanfaatannya tidak berkompetisi dengan kepentingan pangan (Soerawidjaja, 2005). Hal ini menjadi suatu alasan bahwa tanaman malapari perlu untuk dikembangkan dan dibudidayakan.

Malapari merupakan tanaman tahunan, yang secara ekonomis menguntungkan setelah tanaman berumur 4–5 tahun. Hasil perhitungan pontensi produksi pada akhir musim buah dapat dikumpulkan 28 kg dari satu pohon. Dalam satu pohon malapari dihasilkan 9–90 kg biji/tahun sehingga

jika kerapatan tanamnya 100 pohon/ha, maka potensi panennya adalah 900–9.000 kg biji/ha/tahun. Apabila rendemen 25%, maka dihasilkan 225–2.250 kg/ha/tahun minyak lemak. Dengan cara pembudidayaan yang baik dan rotasi tanam 5–7 tahun, maka produksi perkebunan malapari yang dihasilkan mencapai 2 ton minyak-lemak dan 5 ton kayu bakar per hektar/tahun (Djam’an, 2009).

Tumbuhan malapari berperan dalam menyediakan dua sumber energi, yaitu kayunya sebagai bahan bakar yang memiliki kalori bakar kayu sebesar 19,2 MJ/kg, dan bijinya mengandung minyak nabati dengan kandungan minyak sebesar 27–39% dari berat keringnya. Tanaman ini sudah terkenal di India sebagai sumber kayu bakar dan minyak lemak nonpangan untuk bahan bakar lampu (Soerawidjaja, 2005).

Pengolahan minyak malapari sebagai bahan bakar nabati (biodiesel) dimulai dengan pengeringan. Pengeringan

62 edisi 08 I 2014

Page 63: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

POTENSI

buah malapari bertujuan untuk mempermudah proses pengupasan kulit buah. Pengeringan ini dilakukan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga biji mencapai kadar air sebesar 7%–10% (Mardjono, 2008). Buah yang telah kering ditaruh di tempat teduh menunggu proses pengupasan. Setelah itu, buah dikupas dengan cara digiling atau ditekan dengan sebuah kayu sehingga kulit buah pecah dan biji keluar.

Biji dan minyak malapari (mentah) mengandung asam amino kompleks [glabrin (C21H42O12N3)], 4 furanoflavon [karanjin (C18H12O4), pongapin (C19H12O6), kanjon (C18H12O4), dan pongaglabron (C18H10O5.½H2O)], serta diketon [pongamol (C18H14O4)]. Senyawa-senyawa ini dapat diambil dari biji dan minyak via ekstraksi dengan alkohol. Minyak yang baru diekstraksi berwarna kekuning-kuningan hingga kecoklatan dan akan segera berwarna gelap setelah disimpan. Minyak ini biasanya berbau tidak sedap dan berasa pahit (Meher dkk, 2004).

Sama halnya dengan minyak biji jarak pagar, minyak malapari alami dibuat dari daging buah (kernel). Alat yang digunakan untuk membuat minyak kasar antara lain pengepres yang dapat digerakkan dengan tangan atau mesin dengan teknologi yang sederhana sehingga dapat diaplikasikan di daerah pedesaan. Selain alat yang sederhana, ada juga alat yang moderen, misalnya mesin expeller yang berfungsi untuk memeras kernel malapari agar keluar minyak malapari alaminya. Kemudian, minyak tersebut dialirkan ke tangki degumming untuk menghilangkan getah dari biji. Pengaliran ke dalam tangki ini bertujuan untuk menghilangkan fosfor (fosfolipid) dan pemanasan digunakan untuk menghilangkan asam lemak bebas. Kedua bahan tersebut harus dihilangkan jika minyak malapari digunakan sebagai biodesel karena fosfor dapat mengendap sebagai kerak di ruang bakar diesel. Sementara itu, asam lemak bebas bersifat korosif yang dapat merusak komponen mesin diesel. Kemudian, filer press digunakan untuk menyaring

hasil degumming dan hasil dari saringan adalah minyak goreng, kental licin, dan berbau tidak sedap (Alamsyah, 2006).

Langkah berikutnya adalah transesterifikasi. Ini merupakan proses pembuatan biodesel yang dilakukan dengan mencampurkan lemak atau minyak lemak yang diperoleh dengan metanol (bisa diperoleh dari gas bumi atau biomassa) atau etanol dalam keadaan katalis (yaitu diberi KOH) dan dipanaskan pada suhu 25–80°C. Dari proses ini akan diperoleh hasil berupa ester metil/etil, asam-asam lemak (biodesel), dan gliserin. Gliserin merupakan produk samping yang dapat digunakan pada industri farmasi, sabun, dan kosmetik. Ada kemungkinan bahwa gliserin ini dapat dikonversi menjadi etanol. Tujuan dari proses transesterifikasi adalah untuk menurunkan viskositas atau kekentalan minyak nabati sehingga akan menyamai petrodiesel (solar atau ADO) hingga mencapai nilai 4,84 cst (Susilo, 2006).

Sifat bahan bakar dari minyak malapari yang ditransesterifikasi dikenal sebagai metal ester (biodiesel) yang memenuhi standar biodiesel ASTM (American Standard Testing Method). Dari hasil penelitian Ahmad dkk (2009) diketahui bahwa minyak malapari pada umumnya memiliki berat jenis 0,92; kinametic viscosity pada suhu 40°C sekitar 7,53, titik lelehnya 90°C, kandungan sulfur 0,0084% berat, pour point sekitar -6°C, titik beku sekitar 4°C, distilasi (initial boiling point) sekitar 215, dan angka cetane 53 (angka ini terbilang kecil untuk kecepatan diesel yang tinggi). Berdasarkan sifat-sifat di atas dapat disimpulkan bahwa minyak malapari merupakan pilihan yang baik untuk energi terbarukan (renewable energy) guna mengurangi ketergantungan pada impor minyak asing.

Secara umum habitat pohon malapari adalah tepi pantai berpasir putih. Malapari dapat dijumpai di Pakistan, India dan Sri Lanka serta seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia sampai timur laut Australia, Fiji dan Jepang. Di Indonesia, tanaman ini ditemukan tersebar luas dari Pulau Sumatera bagian timur, pantai di sekitar Tanjung Lesung (Banten), Pantai Batu Karas (Ciamis), Ujung Blambangan (TN Alas Purwo), Pantai Lovina (Bali Utara), Pantai Sembelia (Lombok Timur), dan Pantai Barat Pulau Seram di Maluku (Djam’an, 2009).

63edisi 08 I 2014

Page 64: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

TEKNOLOGI

Kondisi Pemerintah yang semakin kewalahan dalam mempertahankan subsidi bagi BBM, dan semakin meningkatnya jumlah BBM yang harus diimpor, telah memunculkan banyak metoda untuk mengakhiri subsidi tersebut.

SHANNON-WIENER INDEX (SWI)

SEBAGAI INDIKATOR DARI DIVERSIFIKASI PEMBANGKIT DAN

TINGKAT KEAMANAN ENERGI LISTRIK NASIONAL

64 edisi 08 I 2014

Page 65: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

TEKNOLOGI

Memang benar bahwa subsidi pada akhirnya harus dihentikan, namun bagaimana caranya

agar kebutuhan energi, khususnya energi listrik, akan tetap terjamin ketersediaannya secara berkelanjutan?

Usia sumur-sumur minyak dalam negeri rata-rata telah lebih dari 30 tahun dan beberapa di antaranya bahkan lebih tua, serta telah berkurang volumenya. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan juga terjadi di negara-negara produsen minyak bumi lainnya. Marion King Hubbert, dengan Hubbert’s Predictionnya, pada tahun 1971 meramalkan bahwa puncak produksi minyak bumi secara global terjadi pada tahun 2010, dan selanjutnya akan bergerak menurun (J.R. Fanchi, 2005). Bagi Indonesia, menurunnya produksi minyak domestik bahkan sudah dimulai sejak tahun 1997. Mengingat laju pertumbuhan penduduk dan aktifitas ekonomi nasional yang terus berkembang, kebutuhan akan energi pun akan semakin meningkat pula.

Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) banyak dilakukan di negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Asia. Akan tetapi, cukup banyak catatan yang menyebutkan kegagalan operasi yang berisiko terhadap bocornya radiasi nuklir ke lingkungan di sekitarnya. Kecelakaan atau tragedi PLTN Fukushima I di Jepang, yang diakibatkan oleh gempa dan terjangan gelombang Tsunami, telah menyadarkan dunia bahwa PLTN bukan solusi alternatif yang aman dalam mengatasi krisis energi dunia. Muncullah sebuah indikator yang bernama Shannon-Wiener Diversity Index, yang dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat keamanan suplai energi sebuah negara melalui diversifikasi sumber-sumber energi alternatif yang dimilikinya.

Shannon-Wiener Index (SWI), yang memperoleh sebutan“Mother of all

utama emisi karbon dioksida. Solusi dalam mengatasi krisis bahan bakar fossil yang telah dilakukan oleh negara-negara industri sejak pertengahan tahun 1970-an, adalah dengan melakukan penganekaragaman sumber energi sebagai pengganti bahan bakar fossil.

Keanekaragaman itu sendiri mengandung tiga sifat di dalamnya. Variasi, yang mengacu pada jumlah kategori, dimana jumlah yang dipertanyakan itu dipilah-pilah (misalnya: gas, batubara, angin, air, dll). Seimbang, yang mengacu pada pola dari pemilahan dari jumlah tersebut pada kategori yang relevan. Dan, Perbedaan, yang mengacu pada sifat alami dan derajat perbedaan dari masing-masing kategori terhadap yang lain. Sebagai contoh, pembangkitan listrik dengan batubara dan gas lebih dekat hubungannya (dari sisi harga bahan bakar) dari pada dengan angin dan air.

Kerangka kerja untuk menaksir keberlanjutan suplai energi di sektor kelistrikan, menurut World Energy Council (WEC), didasarkan pada tiga obyektif, yaitu: (a) accessibility, (b) availability, dan (c) acceptability. Diversity index, dalam hubungannya dengan keberlanjutan suplai energi (sustainability of energy supply), juga dapat menjadi indikator keamanan energi nasional (national energy security), khususnya untuk mengukur availability.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggantian bahan bakar fossil hanya dapat dilakukan melalui diversifikasi sumber-sumber energi yang bersifat terbarukan dan rendah emisi karbon. Namun, proses diversifikasi tersebut harus memperhatikan kesepadanan dalam kapasitas daya yang dihasilkan oleh setiap jenis pembangkitnya. Angka SWI > 2,0 akan mengindikasikan bahwa sistem ketenagalistrikan tersebut memilki aneka sumber energi, dan tidak ada dari antara mereka yang berperan dominan. Sistem dengan angka SWI > 2,0 dianggap telah memiliki tingkat keamanan yang kuat dalam pasokan listrik, karena seandainya terjadi kelangkaan stock dari salah satu jenis bahan bakar pada sistem pembangkitan tersebut, tidak akan mengganggu kontinyuitas suplai listrik ke konsumen.

Models”, diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Claude Shannon pada tahun 1948 lewat artikelnya yang berjudul “The Mathematical Theory of Communication”, yang dimuat di Bell System Technical Journal edisi Juli dan Oktober. Index tersebut sangat penting dalam mendukung konsep-konsep dari sumber informasi, pesan, pemancar, sinyal, saluran, noise, penerima, maksud/tujuan informasi, probabilitas kesalahan, coding, decoding, kecepatan informasi, kapasitas saluran, dan lain-lain. Kini, SWI adalah satu dari beberapa index keanekaragaman dalam pengukuran data berkategori, namun tetap populer dan relevan.

Di dunia keteknikan dan matematika, index ini lebih dikenal dengan sebutan Shannon Theory. Rumus (mula-mula) Shannon adalah: C = W log2(1 + S/N), dimana C adalah channel capacity dalam satuan bit/detik, W adalah bandwidth dalam Hertz, S adalah level sinyal yang melewati bandwidth W dalam watt, dan N adalah noise power dalam watt di dalam bandwidth W. Terminologi model Shannon-Wiener banyak diadopsi di bidang ilmu-ilmu sosial, psikologi, biologi. Dalam bidang ketenagalistrikan: Diversity Index, H = – Ʃ  (pi ln pi) , dan Evenness, EH = H/ln S dimana H adalah SWI, EH adalah Kesepadanan, pi adalah proporsi pembangkitan listrik dengan bahan bakar jenis i terhadap jumlah total pembangkit, dan S adalah jumlah jenis pembangkit.

Angka SWI yang tinggi mengartikan semakin besarnya keanekaragaman sumber suplai listrik. Angka SWI = 1,0 berarti bahwa sistem suplai listrik sangat bergantung pada satu jenis sumber saja, sedangkan angka > 2,0 berarti sistem tersebut didukung oleh sejumlah pembangkit yang beraneka jenis sumber energi. Sementara itu, angka kesepadanan atau evenness terletak antara 0 dan 1.0. Upaya untuk meningkatkan SWI harus dikontrol dengan menjaga agar angka kesepadanan (evenness) = 1,0, atau sangat mendekati.

Pembangkitan energi listrik di Indonesia didominasi oleh bahan bakar fossil, yaitu: batubara, minyak diesel dan gas, dimana ketiganya merupakan sumber

65edisi 08 I 2014

Page 66: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

TeknologiCybersecurityPada Jaringan Listrik

TEKNOLOGI

66 edisi 08 I 2014

Page 67: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

TEKNOLOGI

Saat ini jaringan listrik Amerika Serikat merupakan target utama dari serangan cyber, demikian sebuah peringatan dari laporan studi yang berjudul Future of the Electric Grid dari Massachusetts Institute

of Technology. Kerentanan keamanan cyber (cybersecurity) bisa muncul dari adanya kelemahan disisi personil, proses, teknologi dan

lingkungan fisik yang sebenarnya.

Jutaan perangkat elektronik yang berkomunikasi akan memperkenalkan jenis serangan baru, ini bisa menjadi jalan penyerang

untuk mendapatkan akses ke sistem komputer atau peralatan komunikasi lainnya. Dengan adanya peningkatan risiko dari gangguan komunikasi yang disengaja ataupun tidak disengaja, dapat menyebabkan hilangnya kontrol atas perangkat-perangkat jaringan listrik antara entitas grid dengan pusat kendali. Risiko cybersecurity, bisa berasal dari kesalahan atau gangguan data rahasia yang diubah saat komunikasi peralatan lapangan dengan kantor pusat. Pelanggaran data rahasia, dapat memberikan informasi untuk kegiatan teroris, seperti mengungkapkan kabel listrik yang penting untuk distribusi tenaga listrik, menunjukkan rumah yang kosong ataupun pencurian identitas dan spionase perusahaan. Federal Energy Regulatory Commission and North American Electric Reliability Corp menangani pengembangan standar dan compliance cybersecurity untuk sistem pembangkit listrik. Namun, di sisi lain tidak ada lembaga tunggal yang menangani

isu-isu cybersecurity untuk sistem distribusi jaringan listrik. Pemerintah federal harus menunjuk badan tunggal yang memiliki tanggung jawab untuk bekerja dengan industri dan memiliki otoritas mengatur secara tepat dan cepat untuk meningkatkan kesiapan, respon dan pemulihan cybersecurity di sektor tenaga listrik, termasuk sistem pembangkit dan sistem distribusi.

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau. Dengan populasi sebanyak 240 juta jiwa, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Namun, karena jumlah penduduk yang besar dan tersebar di beberapa wilayah geografis, menyebabkan Indonesia mengalami banyak kendala dalam hal infrastruktur, termasuk di antaranya pengembangan sektor jaringan listrik.

Sektor ini dapat dikatakan sebagai sektor yang sangat penting, karena melalui ketersediaan infrastruktur jaringan listrik yang saling terintegrasi dapat menjadi bagian untuk mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Oleh karena itu, pembangunan jaringan listrik antar pulau perlu terus dikembangkan dan telah menjadi kebutuhan bagi bangsa Indonesia.

Sehubungan dengan hal itu, tingginya arus komunikasi mengakibatkan ancaman terhadap serangan dan kejahatan cybersecurity pada jaringan

listrik semakin meningkat. Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan informasi sangat mempengaruhi pola dan bentuk ancaman.

Di antaranya ancaman terhadap kedaulatan negara yang datang melalui cybersecurity, dapat menimbulkan kerugian secara finansial juga dapat berakibat fatal yakni melumpuhkan infrastruktur kritis di dalam sebuah negara. Melihat besarnya ancaman dan dampak yang ditimbulkan dari kejahatan cybersecurity, Indonesia perlu untuk menyusun suatu strategi nasional untuk mengatasi keamanan cybersecurity pada jaringan listrik.

Perlu adanya penanganan secara lebih spesifik dan bertahap untuk menanggulangi adanya kejahatan cybersecurity yang ada di Indonesia. Sehingga, langkah awal untuk menegakkan kedaulatan negara dan menyelamatkan bangsa dari ancaman cybersecurity dapat diperoleh dengan membuat kerangka National Cybersecurity. Kerangka tersebut merupakan kerangka yang dapat menjadi acuan dan panduan bagi institusi atau lembaga pemerintah dalam usaha untuk mencegah (mendeteksi), mempersiapkan, menanggulangi, memulihkan serta mengurangi dampak yang bisa ditimbulkan oleh ancaman-ancaman cybersecurity.

Upaya yang dilakukan Pemerintah untuk melindungi ancaman dan kejahatan cybersecurity pada jaringan listrik di Indonesia tidak bisa hanya di atasi oleh Pemerintah semata, namun perlu adanya kerjasama antar seluruh pihak masyarakat. Sehingga, dalam implementasinya terjadi sinergi dan berkesinambungan.

67edisi 08 I 2014

Page 68: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LINGKUNGAN

Paparan kronis (terus-menerus) zat-zat metal dan berbahaya tersebut akan menyebabkan

penyakit tertentu. Seperti benzena yang menyebabkan leukemia; Merkuri (air raksa) dan siklodiena yang menyebabkan kerusakan ginjal; PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati; Organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot; Pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.

DUNIA FLORA Mampu Urai LIMBAH METAL dan ZAT BERBAHAYA

Seperti yang diketahui, beragam dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah, baik pada kesehatan maupun ekosistem.

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang

terkena. Sedangkan bagi ekosistem, pencemaran itu dapat menyebabkan perubahan metabolisme

dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut.

Sedangkan bagi ekosistem, di tingkat yang mengkhawatirkan, memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas.

Di sisi ekonomis, terutama pertanian, perubahan metabolisme tanaman

dapat menyebabkan penurunan hasil tanaman. Disamping itu dampak lanjutan pada konservasi tanaman yakni di mana tanaman tidak mampu lagi menahan lapisan tanah dari erosi. Sehingga beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Namun siapa sangka, alam memberikan teknik pemulihan tanah (remediasi) dengan dirinya sendiri yaitu melalui tanaman. Setidaknya ada dua teknik yang digunakan untuk memulihkan tanah dengan tanaman, yakni fitoremediasi (phytoremediation) dan hiperaccumulator.

PhytoremediationFitoremidiasi berasal dari kata Yunani phyton yang berarti tumbuhan/tanaman dan remidiation yang berasal dari kata latin remidium yaitu memperbaiki atau membersihkan sesuatu. Dengan demikian fitoremidiasi didefinisikan sebagai penggunaan tanaman/tumbuhan untuk menyerap, mendegradasi, menghilangkan,

68 edisi 08 I 2014

Page 69: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LINGKUNGAN

menstabilkan atau menghancurkan bahan pencemar khususnya logam berat maupun senyawa organik lainnya.

Pemulihan lahan tercemar oleh logam berat secara biologi dengan menggunakan tanaman (fitoremediasi) merupakan teknik yang terbilang sederhana dan secara ekonomis paling murah bila dibanding dengan teknik remidiasi lainnya (fisika-kimia).

Mekanisme kerja fitoremediasi mencakup proses fitoekstraksi, rhizofiltrasi, fitodegradasi, fitostabilisasi dan fitovolatilisasi. Fitoekstraksi adalah penyerapan logam berat oleh akar tanaman dan mengakumulasi logam berat tersebut ke bagian-bagian tanaman seperti akar, batang dan daun. Sedangkan rhizofiltrasi adalah pemanfaatan kemampuan akar tanaman untuk menyerap, mengendapkan, mengakumulasi logam berat dari aliran limbah. Berikutnya adalah fitodegradasi yaitu metabolisme logam berat di dalam jaringan tanaman oleh enzim seperti dehalogenase dan oksigenase. Fitostabilisasi adalah kemampuan tanaman dalam mengekkresikan

(mengeluarkan) suatu senyawa kimia tertentu untuk mengimobilisasi logam berat di daerah rizosfer (perakaran). Sedangkan fitovolatilisasi terjadi ketika tanaman menyerap logam berat dan melepaskannya ke udara lewat daun dan ada kalanya logam berat mengalami degradasi terlebih dahulu sebelum dilepas lewat daun.

Beberapa tanaman yang dapat dijadikan fitoremediasi diantaranya seperti misalnya, bunga matahari (Helianthus annuus), tanaman palma-palma-an, Thlaspi sp umumnya adalah hiperakumulator Cl, Mg, dan juga K yang bagus. Tanaman Halophytes adalah akumulator sodium (Na) yang baik contohnya, misalnya, Hordeum vulgare. Tanaman yang mampu menyerap logam dan juga metaloid umumnya berada dalam spesies Brassicaceae, Asteraceae dan Pteridaceae, dan lain-lain. Sesungguhnya masih banyak tanaman yang mampu menyerap logam dan metaloid. Negara-negara maju seperti Amerika, Perancis, Inggris, Jerman, dan Australia pun berebut mematenkan tumbuhan-tumbuhan tersebut.

HipperaccumulatorBeberapa jenis tanaman mempunyai kemampuan menyerap dan mengkonsentrasikan logam berat dalam biomassanya dalam kadar yang tinggi tanpa membahayakan kehidupan tanaman tersebut dan tanaman itu disebut hyperaccumulator. Tanaman hyperaccumulator adalah tanaman yang mempunyai kemempuan untuk menyerap dan kemudian mengkonsentrasikan logam didalam biomassanya dalam kadar yang luar biasa tinggi namun tidak mengganggu kehidupannya.

Secara proses, antara fitoremediasi dan hipperaccumulator tidak jauh berbeda. Namun, yang membedakannya hanyalah jenis tanaman yang digunakan yang terkait dengan seberapa banyak kandungan limbah yang dapat di ekstraksi.

Indonesia sendiri memiliki keanekaragaman hayati tanaman yang potensial yang dapat digunakan sebagai tanaman yang mempunyai kemampuan untuk mendegradasi dan mengakumulasi logam berat (hiperaccumulator). Sampai saat ini telah ditemukan 120 jenis tanaman yang dapat digunakan untuk teknik fitoremidiasi antara lain Alamanda sp, Cana sp, Pisang mas, Padi-padian, Anturium merah dan kuning, Bambu air dan sebagainya.

Tanaman airpun dapat berfungsi sebagai tanaman hyperaccumulator, dan dari 1000 tanaman air yang telah didata, hanya sedikit (kurang dari 100) spesies yang dapat digunakan sebagai tanaman hyperaccumulator. Tanaman air hyperaccumulator ini telah berevolusi melalui struktur dan fisiologinya, yaitu membentuk jaringan lakuna atau aerenkhima didalam akar dan batangnya untuk pertukaran materi dari bagian batang ke akar.

Perubahan ini terlihat pada tanaman air yang mengapung, dengan membentuk daun yang bulat penuh untuk menjaga agar tidak mudah sobek, tekstur yang kuat dan permukaan atas yang hidrofobil untuk menjaga agar tidak basah. Tidak seperti tanaman darat pada umumnya, letak stomata tanaman mengapung ditemukan di bagian sisi sebelah atas daun. Salah satu tanaman air yang cukup signifikan untuk menyerap logam berat adalah enceng gondok (Euchornia crassipes).

69edisi 08 I 2014

Page 70: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LINGKUNGAN

Merkuri termasuk dalam logam berat berbahaya. Polusi merkuri dapat mencemari endapan

air dan tanah, merusak ekosistem serta meracuni jaringan pangan lokal. Polusi merkuri bisa mengancam kesehatan hingga berpuluh tahun bahkan beribu tahun lamanya.

Membersihkan polusi merkuri memerlukan biaya yang tinggi dan tidak jarang merusak lingkungan. Namun, tim peneliti dari Smithsonian Environmental Research Center dan University of Maryland, Baltimore menemukan cara baru yang lebih murah dan tidak merusak lingkungan untuk menyerap merkuri yang mencemari tanah.

Selama ini, pencemaran merkuri ditangani dengan mengeruk tanah

atau endapan air dan membuang hasil kerukan tersebut ke lokasi pembuangan limbah. Cara ini bisa menimbulkan kerusakan lingkungan dalam skala yang besar.

Cynthia Gilmour (SERC), Upal Ghosh (UMBC), dan tim berhasil membuktikan bahwa karbon aktif, arang yang telah diproses untuk meningkatkan kemampuannya mengikat bahan kimia, bisa mengurangi polusi di lokasi yang tercemar berat merkuri. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Environmental Science & Technology.

Tim ilmuwan menguji teknologi ini di laboratorium guna mengatasi polusi pada endapan merkuri dari empat lokasi: sungai, danau air tawar, dan dua lokasi air payau. Tidak hanya menyerap merkuri di lingkungan, teknologi ini juga mampu mengurangi polusi metil

merkuri yang diserap oleh cacing tanah.“Polusi metil merkuri (merkuri organik) lebih beracun dan lebih mudah masuk dalam jaringan pangan dibanding polusi merkuri nonorganic. Polusi metil merkuri diproduksi oleh bakteri alami. Untuk membuat lahan kembali aman, polusi metil merkuri pada binatang juga harus dikurangi,” ujar Gilmour yang memimpin penelitian ini.

Dengan menyebar karbon aktif di 5% permukaan lahan yang sudah tercemar, jumlah polusi metil merkuri yang diserap oleh cacing bisa dikurangi hingga lebih dari 90%.

“Teknologi ini memberikan cara baru guna mengurangi pencemaran merkuri pada tanah–yang mampu mengurangi kerusakan lingkungan akibat penggalian atau pengerukan,” ujar Ghosh.

70 edisi 08 I 2014

Page 71: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

LINGKUNGAN

cair yang mudah menguap. Merkuri pada saat ini masih digunakan oleh berbagai industri, seperti lampu, alat ukur (termometer, sphygnometer), pertambangan emas skala kecil, dan amalgam tambal gigi.

Penandatanganan Konvensi Minamata sendiri dilakukan setelah empat tahun proses negosisasi Perjanjian Internasional (Konvensi) merkuri yang dimulai dengan persetujuan Menteri-menteri Lingkungan sedunia di Nairobi pada 2009 untuk mengurangi dampak merkuri sebagai pencemar global. Setelah ditandatangani konvensi ini, akan dilakukan entry into force pada tahun 2017. Konvensi Minamata ini mengatur tentang perdagangan, produk dan prosesnya, pertambangan emas skala kecil, pengelolaan limbah merkuri, pendanaan serta transfer teknologi.

Tragedi Minamata yang terjadi tahun 1956 silam merupakan pelajaran yang berharga bagi pengelolaan lingkungan dan kesehatan manusia akibat ketidakhati-hatian industri dan pemerintah. Pencemaran metil merkuri akibat air limbah dari pabrik kimia PT Chisso telah mengubah kehidupan di Teluk Minamata, Kumamoto, Jepang. Tragedi ini terjadi akibat masyarakat yang mengonsumsi hasil laut (ikan dan kerang) yang mengandung metil merkuri. Akibatnya, ratusan korban jiwa meninggal dan ribuan lainnya terkena penyakit minamata. Penyakit minamata menyerang sistem syaraf yang tidak hanya menyebabkan penderitaan dan kematian, tetapi juga mewariskan dampak kepada anak-anak yang ahirkan menjadi cacat.

Cara Baru TanganiPolusi Merkuri

Penelitian Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menunjukkan, pencemaran merkuri terus meningkat di negara-

negara berkembang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mengadopsi Konvensi Minamata guna mengontrol dan mengurangi

pencemaran merkuri. Kini, cara baru telah ditemukan untuk mengatasi polusi merkuri yang lebih murah dan tidak merusak lingkungan.

Karbon aktif bisa disebarkan ke permukaan endapan atau tanah tanpa mengganggu endapan atau tanah yang sudah tercemar merkuri tersebut. Karbon aktif yang menyerap polusi merkuri ini pada akhirnya bercampur dengan lapisan tanah. Penelitian ini adalah penelitian pertama yang memanfaatkan karbon aktif untuk mengurangi pencemaran merkuri dalam tanah dan endapan-endapan air. Polusi merkuri telah menjadi isu global. Pada tahun lalu, sebanyak 121 negara menandatangani konvensi tentang merkuri yang dinamakan Konvensi Minamata. Konvensi ini mencerminkan semangat bersama untuk tidak mengulangi tragedi kemanusian akibat pencemaran merkuri di Teluk Minamata, Jepang.

Merkuri atau yang dikenal dengan air raksa merupakan logam berbentuk

71edisi 08 I 2014

Page 72: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KESELAMATAN

Mengenal Nonpower Air

Purifying Respirator

(NAPR)

Di area ini bahaya dan ancaman (hazards) selalu mengancam, seperti ujung atau tepi benda yang

tajam, benda jatuh, percikan, bahan kimia, kebisingan dan banyak lagi situasi lainnya yang berpotensi menimbulkan bahaya. Dan seperti diketahui jika Lingkungan kerja

bawah tanah mempunyai situasi yang sangat berbeda dengan lingkungan yang diberada di atas permukaan tanah. Terkait hal tersebut, membuat para pekerja yang berada ditempat tersebut harus mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Dan perusahaan tempat mereka bekerja juga wajib untuk menyediakan peralatan tersebut.

Berada di area pertambangan apalagi bekerja disana tentunya mempunyai resiko dan tantangan tersendiri, terutama di area pertambangan bawah tanah.

72 edisi 08 I 2014

Page 73: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

KESELAMATAN

Alat Pelindung Diri (APD) atau dalam Bahasa Inggris disebut Personal Protective Equipment (PPE) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja. Alat pelindung diri merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering controls) dan administratif (work practice controls) tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti dari kedua usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir. Salah satu dari Alat Pelindung Diri (APD) adalah Respirator. Respirator atau lebih popular dikenal dengan masker adalah alat yang digunakan untuk perlindungan pernapasan terhadap udara yang terkontaminasi. Sebenarnya istilah masker kurang tepat digunakan untuk respirator. Masker umumnya digunakan untuk melindungi lingkungan dari kontaminan dari pengguna masker, misalnya para pekerja di industri makanan menggunakan masker untuk melindungi makanan dari kontaminasi air ludah pekerja, atau suster di rumah sakit menggunakan masker untuk melindungi pasien dari kontaminasi suster atau dokter. Karena masker tidak fit kewajah sehingga tidak bisa digunakan untuk melindungi sipemakai. Sementara respirator harus fit kewajah sehingga bisa melindungi sipengguna dari kontaminan lingkungan. Dan salah satu jenis respirator adalah Nonpower Air Purifying Respirator (NAPR).

NAPR adalah pemurni udara dari kontaminan dan hanya dapat digunakan pada atmosfer yang mengandung oksigen minimal 19.5%. NAPR memurnikan udara yang terkontaminasi oleh partikel, aerosol, uap dan gas sebelum udara tersebut masuk kedalam sistem pernapasan. Aliran udara kedalam sistem pernapasan melalui NAPR dialirkan secara alami oleh pernapasan sipengguna tanpa adanya bantuan dari sistem lain. NAPR dibagi

menjadi dua jenis yaitu Respirator gas & uap dan particulate respirator.

Respirator Gas dan Uap Respirator gas dan uap umumnya dikenal dengan “Chemical Cartridge Respirator atau Gas Masks”. Perbedaannya adalah kalau gas masks menggunakan elemen pemurni udara yang disebut canister dengan ukuran lebih besar dari cartridge yang digunakan pada chemical cartridge respirator. Gas dan uap ditangkap oleh sorbent (bahan penyerap gas dan uap) dan menyimpannya, kemampuan serap sorbent sangat tergantung dari jenis dan luas permukaan yang dapat menyerap uap dan gas. Umumnya sorbent memiliki permukaan luas yaitu sekitar 1500 m2 / gram. Gas atau uap yang melewati sorbent akan terikat pada permukaan sorben baik secara fisik atau secara kimia yang dikenal dengan absorbsi.

Catridge dan canister memiliki kemampuan serap yang tinggi pada awal penggunaan dan akan mengalami penurunan hingga akhir masa pakai (masa jenuh). Lama masa jenuh sangat tergantung dari konsentrasi uap atau gas diudara dan perawatan terhadap respirator tersebut. Ada dua metoda yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah catridge atau canister sudah harus diganti, yaitu pertama yaitu dengan melihat indikator end of service life yang terdapat pada canister atau catridge dan yang kedua adalah dengan mengembangkan jadual penggantian berdasarkan petunjuk OSHA. Respirator gas dan uap ini tidak boleh digunakan pada kondisi IDLH (Immediate Dangereous to Life and Health) atmosfir atau kondisi konsentrasi oksigen dibawah 19.5%. Gas masker boleh digunakan untuk proses penyelamatan jika tidak kekurangan oksigen (>19.5%). Respirator gas dan uap tidak boleh digunakan untuk masuk kekondisi lingkungan yang memiliki konsentrasi uap atau gas dengan tingkat bahaya yang tinggi dan menunjukkan tingkat kehidupan yang rendah pada konsentrasi maksimum.

Particulate RespiratorsParticulate respirator digunakan untuk memurnikan udara dari partikel-partikel

yang tersuspensi di udara (aerosol). Filter dari respirator menangkap partikel atau aerosol dari udara dengan metoda penyaringan, sehingga udara yang melewati respirator menjadi bersih dari particulate. Mekanisme filtrasi oleh fiber ini disebut juga penyaringan secara mekanik, dan ini akan sangat tergantung dari kerapatan (density) serat dari filter. Untuk meningkatkan daya saring dari respirator, biasanya diberikan muatan listrik statis (elektrostatis) pada bahan fiber sehingga mampu menyaring partikel yang jauh lebih kecil. Efisiensi dari penyaring partikel juga sangat ditentukan oleh ukuran partikel, secara umum partikel dengan ukuran 0.1 – 1.0 mikron sangat sulit untuk ditangkap, artinya tingkat penetrasinya tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa partikel dengan ukuran 0.3 mikron adalah partikel yang paling tinggi tingkat penetrasinya atau paling sulit untuk ditangkap. Maka partikel dengan ukuran 0.3 mikron dijadikan standar untuk menentukan efisiensi dari suatu respirator partikel. Sebagai contoh jikan suatu repirator memiliki spesifikasi N95, ini artinya bahwa respiraor tersebut memiliki efesiensi penyaring 95% terhadap partikel dengan ukuran 0.3 mikron. NIOSH mengklasifikasikan nonpowerd air-purifying respirator menjadi 3 series, yaitu :

N Series – Not resistant to Oil. •Respirator dengan kode N menunjukkan bahwa respirator tersebut tidak bisa digunakan dalam lingkungan atau atmosfer yang mengandung oil aerosol, atau hanya bisa digunakan untuk area yang free dari oil aerosol atau partikel yang berminyak.R series – Resistant to Oil. Dapat •digunakan untuk lingkungan yang mengandung oil aresol di atmosfernya atau partikel yang berminyak. P series – Oil Proof. Dapat digunakan •untuk lingkungan yang mengandung oil aresol di atmosfernya atau partikel yang berminyak.

Alat Pelindung Diri (APD) jenis ini merupakan kelengkapan yang wajib digunakan di area kerja sebagaimana mestinya. Ini tentunya untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri.

73edisi 08 I 2014

Page 74: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

A- Acid mine water (air asam tambang) Air tambang yang mengandung asam sulfat lemah yang dihasilkan dari reaksi organik atau anorganik dari material yang mengand-ung pirit dengan air dan oksigen - Acidizing (Pengasaman) Proses pemasukan asam ke dalam formasi gamping yang mengandung minyak dan gas bumi untuk memperbaiki permeabilitas agar memudahkan pengaliran minyak dan gas bumi kedalam lubang sumur. - Adit (terowongan buntu) Jalan masuk utama ke tambang bawah tanah, berupa terowongan buntu yang dibuat mendatar dan menghubungkan tempat bawah tanah dengan udara luar atau permukaan bumi. - Age (Umur) Zaman Geologi Suatu jangka waktu sejarah bumi yang dicip-takan oleh bentuk kehidupan yang penting/ dominant/ kejadian tertentu. - Agglomerate (gumpalan) Butiran padat yang saling bergumpal den-gan kuat sebagai produk proses aglomerasi

B- Banka drill (bor bangka) Bor tumbuk manual dipergunakan untuk mengambil percontoh atau menguji cebakan aluvial yang terdapat pada kedalaman 30 - 35 m. - Barometer (barometer) Alat untuk mengukur tekanan absolut udara - Base rock (batuan dasar) Batuan yang berada langsung di bawah lapisan batuan yang ekonomis untuk ditam-bang - Basin (cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak. - Basin (Cekungan) Daerah cekungan yang luas terdiri atas batuan sediment dan yang karena konfigur-asinya dapat merupakan tempat tampungan minyak.

C- Caking coal (batubara muai) Batubara yang mempunyai sifat mengem-bang jika dipanaskan - Calorie (kalori) "Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 derajat; 1 kalori = 4.19 joule" - Calorie (Kalori) Energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 C dari 14,5 C menjadi 15,5 C - Calorific Value (Nilai Panas) (lihat heating value) - Cap Rock (batuan tudung) Formasi (lapisan batuan) yang berada lang-sung diatas batuan reservoir dan sifatnya kedap fluida.

D- Dead Oil (Minyak Mati) Minyak bumi yang pada dasarnya tidak mengandung gas lagi. - Dead Weight Ton (DWT) (Ton Bobot Mati) Berat air dalam ukuran ton yang dipindah-kan oleh bagian badan kapal yang tercelup di dalam air dalam keadaan muatan penuh dikurangi berat kapal. - Dead well (Sumur Mati) Sumur yang tidak berproduksi. - Depletion (Economic) Deplesi (ekonomi) penurunan nilai ekonomi reservoir minyak/ gas bumi akibat pengambilan volume. - Development Well (Sumur Pengem-bangan) Sumur yang dibor didaerah yang telah terbukti mengandung minyak atau gas dengan tujuan mendapatkan produksi yang diinginkan.

F- Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau

kesamping). - Fault (sesar/ Patahan) Lapisan batuan yang terputus dan bergeser dari posisi semula (Keatas, kebawah atau kesamping). - Feedstock (Bahan baku) Bahan utama yang dimasukkan kedalam pabrik untuk diolah lebih lanjut. - Ferrite( ferit) Bahan bersifat magnetik yang terdiri atas oksida-oksida logam; salah satu logam bervalensi tiga" - Ferro-silicon (ferosilikon) "Paduan besi silikon dengan kadar Si bervariasi antara 25 - 95 % umumnya digunakan sebagai bahan deoksidasi pada (proses) pencetakan barang dari logam baja; tembaga; atau perunggu."

G- Gallon (Galon Amerika) Satuan ukuran isi yang besarya sama den-gan 231 in3 atau 3.785 liter. - Garnerite (garnerit) Bijih nikel dengan berat jenis 2,3-2,8 dan mengandung nikel lebih dari 24% - Gas Cap (Tudung Gas) Gas bebas yang berada diatas minyak dalam reservoir. - Gas Cap Drive (Dorongan Tudung Gas) Tekanan tudung gas yang mendorong min-yak masuk ke dalam sumur melalui pori-pori batuan. - Gas Injection (Injeksi Gas) Gas alam yang dimasukkan ke dalam reservoir melalui sumur injeksi agar tekanan reservoir tersebut dapat dipertahankan.

H- Halite (halit) Mineral garam dengan rumus kimia NaCl, mempunyai system kristal kubus. - Hard coal (batubara tua) Jenis batubara yang mempunyai nilai kalor lebih tinggi dari 5200 kkal/kg - Heat Exchanger (Alat Pertukaran Panas) Alat pengalih panas satu fluida ke fluida lain, atau peralatan yang berupa susunan pipa yang memindahkan panas dari fluida panas ke fluida yang lebih dingin dengan menghantarkannya lewat dinding pipa. - Heating value (Nilai Panas) Banyaknya panas yang terjadi pada pemba-karan sempurna dari sejumlah satu satuan berat atau satuan volume bahan bakar. - Heavy Ends (Fraksi Berat) Bagian minyak bumi yang bertitik didih tinggi hasil proses destilasi.

I- Igneus rock ( batuan beku) Batuan yang berasal dari pembekuan magma - Illuminating Oil (Minyak Lampu) (lihat burning oil) - Indonesian mining jurisdiction (wilayah hukum pertambangan Indonesia) Wilayah seluruh kepulauan Indonesia, tanah di bawah perairan dan paparan benua (continental shelf) kepulauan Indonesia. - Inertinite (inertinit) Kelompok maseral batu bara yang bila di bakar bersifat lembam (inert) artinya tidak menampakkan sifat plastisitas atau hanya menunjukkan sedikit kecenderungan aglu-nitas/melekat selama pengkokasan, terdiri atas makrinit, semifusit fusinit dan skleroti... - Injection/ input Well (Sumur injeksi) Sumur untuk memasukkan fluida ke dalam reservoir dibawah tanah.

J- Jet bit (Pahat Jet) Pahat bor yang mempunyai lubang khusus yang memungkinkan lumpur pengeboran dapat disemprotkan dengan kecepatan tinggi kearah formasi yang sedang dibor. - Jet Perforating (Pelubangan jet) Pembuatan lubang yang menembus se-lubung sumur dengan menggunakan bahan peledak unutk mendapatkan pelubangan ynag dalam dan terarah agar fluida mengalir ke dalam sumur melalui lubang tersebut. - Jig (jig) Alat yang digunakan untuk memisahkan mineral berat dari yang ringan dengan prinsip gravitasi dan gerak isap-tekan dalam

media air - Joint (Batang) Satuan yang dipakai untuk menghitung banyaknya pipa dalam suatu rangkaian, rata-rata berukurn 6 - 9 meter.

K- Kaolin (kaolin) Jenis lempung yang sebagian besar terdiri dari mineral kaolinit, bila dibakar berwarna putih atau keputih-putihan digunakan seba-gai bahan dasar keramik dan penggunaan lainnya. - Kerosene (Minyak tanah/ kerosin) Jenis minyak yang lebih berat dari fraksi bensin dan mempunyai berat jenis antara 0.79 dan 0.83 pada suhu 15C, dipakai untuk lampu dan kompor. - Kick (tendangan) Kenaikan tekanan secara mendadak pada kolom Lumpur pengeboran yang disirkulasi-kan karena tekanan yang lebih tinggi dalam formasi yang sedang dibor, harus cepat-cepat dikuasai untuk mencegah semburan liar. - Killed steel (baja tuntas) Baja yang telah mengalami proses deoksi-dasi, sehingga tidak terjadi pelepasan gas pada saat pembekuan - Kinematik Viscosity (Viskositas Kinema-tik). Nilai hasil bagi viskositas mutlak den-gan kerapatan (berat jenis) pada suhu saat pengukuran viskositas, dinyatakan dengan satuan metric (Strokes dan sentistrokes).

L- Laterization (laterisasi) Pelapukan selektif pada kondisi tropis yang menyebabkan pengayaan mineral tertentu - Leaching (pelindian) Pengambilan mineral berharga dengan cara melarutkan pelarut tertentu pada bijih - Leasing (kontrak sewa) System penyewaan barang modal dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perjanjian tertulis. - Life of mine (umur tambang ) Waktu yang dihitung dari jumlah cadangan dibagi dengan produksi tambang pertahun - Light Ends/ Light (Fraksi Ringan) Produk cair yang pertama-tama keluar dari kolom suling minyak.

M- Magma (magma) Lelehan silikat pijar, air dan gas dalam larutan, mengandung berbagai unsir kimia pembentuk batuan yang berada dalam perut bumi. - Major Company (Perusahaan minyak Transnasional) Perusahaan yang pada taraf internasional berperan aktif pda semua tahap kegiatan industri minyak dan gas bumi secara besar-besaran. - Map scale (skala peta) Perbandingan jarak antara 2 titik di peta dengan jarak mendatar dua tempat yang sebenarnya di lapangan. - Matte (mat) Senyawa logam dengan belerang yang merupakan produk antara dalam suatu proses ektraksi pirometallurgi - Mechanical Octane Number (Angka Oktan Mekanis) Perubahan kebutuhan angka oktan akibat perubahan rancang mesin, seprti ruang bakar, manifold, pewaktuan katup, dan pendinginan.

N- Naphtha (Nafta) Sulingan minyak bumi ringan dengan titik didih akhir yang tidk melebihi 220C - Natural coke (kokas alam) Cebakan batubara yang mengalami proses pengubahan secara alamiah oleh adanya suatu sumber panas yang menyebabkan terbentuknya kokas karena hilangnya sebagian besar zat terbang. - Natural Gas (Gas Bumi) Semua jenis hidrokarbon berupa gas yang dihasilkan dari sumur mencakup gas tambang basah, gas pipa selubung, gas residu setelah ekstraksi hidrokarbon cair dan gas basah, dan gas nonhidrokarbon

yang tercampur secara alamiah. - Natural Gasoline (Bensin Alam) Campuran hidrokarbon yang terkondensasi dari gas bumi dan yang distabilkan untuk mendapatkan trayek didih yang cocok untuk dipadukan dengan bensin kilangan, juga dipakai sebagai bahan pelarut. - Net calorie value (nilai kalor bersih) Panas pembakaran batubara dikurangi dengan panas untuk penguapan kandun-gan air.

O- Ocean coal (batubara laut) Batubara yang terletak di bawah dasar laut - Octane Number (Angka Oktan) "Angka yang menunjukkan nilai antiketuk relative bensin dan kecenderungan bahan bakar cair untuk berdetonasi; ditujunjuk-kan oleh persentase volume iso oktan dalam campurannya dengan normal heptana yang mengakibatkan intensitas ketukan yang sama dalam... - Offshore Drilling (Pengeboran lepas pantai). Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar. - Oil Base Mud (Lumpur Dasar Minyak) Lumpur pengeoran dengan padatan lempung yang teraduk di dalam minyak yang dicampur dengan 1 sampai dengan 5 persen air. - Oil In Place (Minyak di tempat) jumlah minyak bumi yang diperkirakan ada dalam reservoir dan belum pernah diproduksi.

P- Packer (Penyekat) Alat semacam sumbat yang dapat mengembang untuk memisahkan ruangan annulus diantara rangkaian pipa dan selubung. - Pan (dulang) Alat prospeksi tradisional untuk mencuci mineral berat rombakan seperti emas, kasiterit, dan intan - Paraffin (Parafin) Hidrokarbon jenuh dengan rantai terbuka. - Paraffin Base Crude Oil (Minyak Bumi Parafinik). Minyak bumi yang hidrokarbonnya terdiri atas parafin. - Paraffin Destilate (Sulingan Parafin) Sulingan minyak bumi yang mengandung kristal lilin sebelum proses pengawalili-nan yang menghasilkan lilin parafin dan minyak parafin.

Q- Quaicksand (pasir apung) Pasir yang jenuh air, sehingga mudah bergerak atau berpindah - Quarry (kauri) Sistem penambangan terbuka khusus untuk bahan galian industri seperti penambangan batu gamping, batu pualam., andesit, dan granit.

R- Ramp (jalur angkut) Lubang bukaan pada tambang bawah tanah, benbentuk sprial yang meng-hubungkan beberapa daerah produksi sebagai prasarna pengangkutan. - Ration (nisbah) Perbandingan antara dua besaran yang dapat dinyatakan dalam angka - Reclamation (reklamasi) Upaya mengembalikan fungsi lingkungan hidup di bekas daerah pertambangan menjadi daerah yang berdaya guna. - Recovery ( Perolehan) Jumlah volume Hidrokarbon yang telah dihasilkan atau diperkirakan dapat dihasil-kan dari suatu reservoir. - Recycling (Gas) Injeksi Gas ulang Memompakan kembali gas yang diproduk-sikan kedalam reservoir untuk meningkat-kan perolehan minyak.

S- SAE. (Society of Automotive Engineers) Number (Angka SAE). Angka retensi dalam system klasifikasi minyak lumas dinya-takan dalam angka SAE 5W, 10W, 20W, 30W, 40W dan seterusnya yang merupa-kan angka petunjuk bahwa angka yang lebih tinggi berkorelasi dengan kekentalan yang lebih tinggi pada suhu retensi.

!"#$$%&'

EDIT___ESDM Magazine.indd 74 5/12/12 5:33 PM

Page 75: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas
Page 76: Pembangunan Jargas Pembangunan Jargas

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

efficient energy, preserving the natural

efficient energy, preserving the natural

Songsong Masa Depan dengan ENERGI ALTERNATIF & RAMAH LINGKUNGAN

ME

DIA

KO

MU

NIK

ASI K

EM

EN

TE

RIA

N E

NE

RG

I DA

N SU

MB

ER

DA

YA

MIN

ER

AL

ED

ISI 05

| 20

14

Lampu Kuning Kuota BBM

Bersubsidi 2014

Lampu Kuning Kuota BBM

Bersubsidi 2014

E D I S I 0 5 | 2 0 1 4

M E D I A K O M U N I K A S I K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D A Y A M I N E R A L

Renegosiasi BerhasilDilakukan BAGIHARGA JUAL GASTANGGUH

Penghapusan SubsidiLISTRIK Dengan

Penyesuaian TARIFTENAGA LISTRIK

Renegosiasi BerhasilDilakukan BAGIHARGA JUAL GASTANGGUH

Penghapusan SubsidiLISTRIK Dengan

Penyesuaian TARIFTENAGA LISTRIK