Pemaparan ABEST21 di FE - Universitas BrawijayaBrawijaya (FE UB). Kegiatan yang berlangsung pada 18...

2
Pemaparan ABEST21 di FE Dikirim oleh humas1 pada 18 Februari 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 5471 Prof Fumio Itoh presentasi ABEST21 President dan Chair Pre Accreditation Committee The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow a 21st century organization (ABEST 21st) Prof Fumio Itoh dan Prof Masahiro Horiuchi, memberikan pemaparan tentang ABEST 21st di hadapan jajaran pimpinan serta staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (FE UB). Kegiatan yang berlangsung pada 18 Februari 2010 di Ruang Sidang Utama FE UB itu dibuka oleh Dekan FE Gugus Irianto SE MSA PhD Ak. Pada pertemuan itu Gugus Irianto menyampaikan, kegiatan ini merupakan proses awal upaya FE UB untuk memasukkan dokumen akreditasi di lembaga internasional. Disampaikan pula mengenai apa dan bagaimana potensi yang dimiliki oleh FE UB. Sementara Pembantu Dekan I FE UB Ahmad Erani Yustika SE MS PhD dalam paparannya tentang Peta Organisasi Akademik menjelaskan, FE UB berusaha meningkatkan kualitas akademik dengan cara antara lain meningkatkan jumlah tenaga pengajar dengan gelar Doktor dan Profesor, membina kerjasama dengan penerbit jurnal internasional, meningkatkan publikasi dosen di jurnal internasional, meningkatkan penelitian yang dilakukan para dosen, membenahi kurikulum dan menyelenggarakan konferensi internasional. Di bidang kerjasama internasional FE UB melakukan upaya-upaya antara lain, pertukaran dosen dan mahasiswa dengan universitas luar negeri, menciptakan program double degree dengan universitas di luar negeri ternama serta meningkatkan jumlah riset di bidang ekonomi. Eko Ganis Sukoharsono SE MKom Hons PhD yang juga memberikan presentasi menjelaskan, tujuan perolehan akreditasi bagi FE UB tak lain untuk menegaskan dan menjaminkan kualitas FE UB dalam sistem pendidikan di lingkungan eksternal serta memperbaiki secara berkelanjutan kualitas pendidikan di FE UB secara internal. Setelah dilakukan pemaparan oleh FE UB, Prof Fumio Itoh menjelaskan tentang apa dan bagaimana ABEST 21st. Pada awal paparannya diungkapkan, akreditasi bagi sebuah institusi bukan hanya menilai berbagai pencapaian insitusi di masa lalu tetapi juga menilai masa depan institusi yang bersangkutan. Itoh menuturkan, perguruan tinggi tidak bisa berdiri sendiri tanpa melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya. Karenanya, prinsip yang dipegang oleh ABEST 21 dengan filosofinya Friendship dan Solidarity adalah, memfasilitasi kerjasama perguruan tinggi yang menjadi anggota ABEST 21. Itoh Sensei menuturkan, kawasan Asia memiliki keanekaragaman dalam bidang ekonomi. Sehingga, sistem pendidikan antara negara satu dengan negara lainnya berbeda. ABEST 21st tutur Itoh Sensei, memahami keanekaragaman itu. Dengan memahami keanekaragaman yang ada maka kerjasama dalam mengembangkan sistem pendidikan dapat terjalin dan dilakukan dengan baik. Diungkapkan pula oleh Itoh Sensei tentang perbedaan yang ditemuinya ketika dirinya berkunjung ke BAN PT. Dikatakan, satu perbedaan antara BAN PT dengan ABEST 21st ialah dalam hal pemberian nilai akreditasi. Apabila BAN PT memberikan nilai akreditasi dilihat dari pencapaian masa lalu sampai pencapaian saat penilaian, maka

Transcript of Pemaparan ABEST21 di FE - Universitas BrawijayaBrawijaya (FE UB). Kegiatan yang berlangsung pada 18...

Page 1: Pemaparan ABEST21 di FE - Universitas BrawijayaBrawijaya (FE UB). Kegiatan yang berlangsung pada 18 Februari 2010 di Ruang Sidang Utama FE UB itu dibuka oleh Dekan FE Gugus Irianto

Pemaparan ABEST21 di FE

Dikirim oleh humas1 pada 18 Februari 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 5471

Prof Fumio Itoh presentasi ABEST21

President dan Chair Pre Accreditation Committee The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow a 21st century organization (ABEST 21st) Prof Fumio Itoh dan Prof Masahiro Horiuchi, memberikan pemaparan tentang ABEST 21st di hadapan jajaran pimpinan serta staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (FE UB). Kegiatan yang berlangsung pada 18 Februari 2010 di Ruang Sidang Utama FE UB itu dibuka oleh Dekan FE Gugus Irianto SE MSA PhD Ak.Pada pertemuan itu Gugus Irianto menyampaikan, kegiatan ini merupakan proses awal upaya FE UB untuk memasukkan dokumen akreditasi di lembaga internasional. Disampaikan pula mengenai apa dan bagaimana potensi yang dimiliki oleh FE UB. Sementara Pembantu Dekan I FE UB Ahmad Erani Yustika SE MS PhD dalam paparannya tentang Peta Organisasi Akademik menjelaskan, FE UB berusaha meningkatkan kualitas akademik dengan cara antara lain meningkatkan jumlah tenaga pengajar dengan gelar Doktor dan Profesor, membina kerjasama dengan penerbit jurnal internasional, meningkatkan publikasi dosen di jurnal internasional, meningkatkan penelitian yang dilakukan para dosen, membenahi kurikulum dan menyelenggarakan konferensi internasional. Di bidang kerjasama internasional FE UB melakukan upaya-upaya antara lain, pertukaran dosen dan mahasiswa dengan universitas luar negeri, menciptakan program double degree dengan universitas di luar negeri ternama serta meningkatkan jumlah riset di bidang ekonomi.Eko Ganis Sukoharsono SE MKom Hons PhD yang juga memberikan presentasi menjelaskan, tujuan perolehan akreditasi bagi FE UB tak lain untuk menegaskan dan menjaminkan kualitas FE UB dalam sistem pendidikan di lingkungan eksternal serta memperbaiki secara berkelanjutan kualitas pendidikan di FE UB secara internal.Setelah dilakukan pemaparan oleh FE UB, Prof Fumio Itoh menjelaskan tentang apa dan bagaimana ABEST 21st. Pada awal paparannya diungkapkan, akreditasi bagi sebuah institusi bukan hanya menilai berbagai pencapaian insitusi di masa lalu tetapi juga menilai masa depan institusi yang bersangkutan. Itoh menuturkan, perguruan tinggi tidak bisa berdiri sendiri tanpa melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya. Karenanya, prinsip yang dipegang oleh ABEST 21 dengan filosofinya Friendship dan Solidarity adalah, memfasilitasi kerjasama perguruan tinggi yang menjadi anggota ABEST 21.Itoh Sensei menuturkan, kawasan Asia memiliki keanekaragaman dalam bidang ekonomi. Sehingga, sistem pendidikan antara negara satu dengan negara lainnya berbeda. ABEST 21st tutur Itoh Sensei, memahami keanekaragaman itu. Dengan memahami keanekaragaman yang ada maka kerjasama dalam mengembangkan sistem pendidikan dapat terjalin dan dilakukan dengan baik.Diungkapkan pula oleh Itoh Sensei tentang perbedaan yang ditemuinya ketika dirinya berkunjung ke BAN PT. Dikatakan, satu perbedaan antara BAN PT dengan ABEST 21st ialah dalam hal pemberian nilai akreditasi. Apabila BAN PT memberikan nilai akreditasi dilihat dari pencapaian masa lalu sampai pencapaian saat penilaian, maka

Page 2: Pemaparan ABEST21 di FE - Universitas BrawijayaBrawijaya (FE UB). Kegiatan yang berlangsung pada 18 Februari 2010 di Ruang Sidang Utama FE UB itu dibuka oleh Dekan FE Gugus Irianto

ABEST 21st memberikan penilaian mulai dari apa yang telah dicapai insititusi di masa lalu, masa sekarang dan apa yang akan dicapai di masa yang akan datang.Berbagai universitas yang telah menjadi anggota ABEST 21st antara lain, University of South Australia, University of Newcastle, University of Fudan, University of Tsukuba, Carnegie Mellon University, Institut Teknologi Bandung, dan University of Hawaii. Sementara dari kalangan perusahaan yang telah menjadi anggota ABEST 21st diantaranya Sony Corp., dan Nissan Motor Co.Sehubungan dengan pengajuan akreditasi FE UB oleh ABEST 21st, Prof Masahiro Horiuchi yang menjelaskan hal teknis tentang proses akreditasi mengungkapkan bahwa dokumen FE UB berada di tahap awal yaitu dokumen ditinjau oleh sebuah tim peninjau (peer review team) apakah telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan atau belum. ABEST 21st menerapkan lima tahapan pengajuan akreditasi dengan komponen standar sebanyak 76 indikator yang meliputi antara lain kurikulum, mahasiswa, misi, pernyataan, fakultas, dan infrastruktur. Tim penilai terdiri dari para dekan sekolah bisnis seluruh dunia, para pimpinan perusahaan terkemuka dan para peneliti bisnis.[nun]

  Artikel terkait

Kemendikbud Beri Arahan Program Talent Scouting Bagi Dosen MudaDatangi UB, Profesor NCU Ingin Kembangkan Kerjasama UB dan National Cheng Kung University Sepakat BekerjasamaUB dan Istanbul Aydin University Sepakat BekerjasamaMahasiswa UB Lolos Seleksi Research Fellows Berbeasiswa JASSO