Pelatihan Creel WB07

download Pelatihan Creel WB07

of 46

description

pelatihan

Transcript of Pelatihan Creel WB07

  • LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI PEMANTAUAN PERIKANAN BERBASIS MASYARAKAT (CREEL) DI LOKASI COREMAP II WORLD BANK

    Coral Reef Information and Training Center CRITC COREMAP II

    Jakarta 2007

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 1

    KATA PENGANTAR

    Kegiatan Sosialisasi Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) telah dilaksanakan di 7 lokasi COREMAP II World Bank. Pelaksanaan di masing-masing lokasi dilaksanakan selama 5 hari yang terdiri dari 2 hari kelas dan 3 hari pengambilan data lapangan. Peserta sosialisasi adalah mereka yang akan terlibat dalam pelaksanaan survey CREEL selanjutnya. Laporan ini berisi tentang pelaksanaan sosialisasi dan pengambilan data di salah satu tempat pendaratan ikan. Diharapkan sosialisasi ini dapat memberikan gambaran kepada pelaksana CREEL Daerah bagaimana melakukan survey CREEL serta dapat melanjutkan survey tersebut di lokasi masing-masing. Pelaksanaan sosialisasi tidak akan mungkin terlaksana tanpa bantuan berbagai pihak baik di tingkat pusat, kabupaten dan desa. Oleh karena itu kami, tim sosialisasi CREEL mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan sosialisasi ini

    Jakarta, Februari 2008 Tim Sosialisasi CREEL

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 2

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 DAFTAR GAMBAR 3 DAFTAR TABEL 4 DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PENDAHULUAN 6 Latar Belakang 6 Tujuan 6 BAB II. METODOLOGI 7 BAB III. HASIL DAN BAHASAN 8 Kabupaten Biak 8 Kabupaten Rajaampat 13 Kabupaten Sikka 17 Kabupaten Pangkep 21 Kabupaten Selayar 25 Kabupaten Buton 28 Kabupaten Wakatobi 32 BAB IV. CATATAN 35

    LAMPIRAN Tim Sosialisasi CREEL Foto-foto kegiatan

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 3

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Peta Kabupaten Biak 8 Gambar 2. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap di tempat

    pendaratan ikan Kabupaten Biak 11 Gambar 3. Jenis perahu yang digunakan nelayan di Kampung Auki,

    Kabupaten Biak 12 Gambar 4. Peta Kabupaten Rajaampat 13 Gambar 5. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap di tempat

    pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat 15 Gambar 6. Peta Kabupaten Sikka 17 Gambar 7. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap di Kabupaten Sikka 20 Gambar 8. Peta Kabupaten Pangkep 21 Gambar 9. Peta Kabupaten Selayar 25 Gambar 10. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap di tempat

    pendaratan ikan Kabupaten Selayar 27 Gambar 11. Peta Kabupaten Buton. 28 Gambar 12. Hasli tangkapan berdasarkan alat tangkap di tempat

    pendaratan ikan Kabupaten Buton 29 Gambar 13. Peta Kabupaten Wakatobi 32

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 4

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. Kegiatan Sosialisasi CREEL di 7 Lokasi COREMAP II WB 7 Tabel 2. Hasil keputusan bersama untuk survey pendaratan ikan di Kabupaten Biak 9 Tabel 3. Hasil Tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Biak 10 Tabel 4. 10 jenis Ikan yang dominan di Lokasi Pendaratan ikan

    Kabupaten Biak. 11 Tabel 5. Hasil keputusan bersama untuk survey pendaratan ikan di Kabupaten Rajaampat 14 Tabel 6. Hasil Tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat 15 Tabel 7. Jenis ikan dominan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat 16 Tabel 8. Lokasi desa COREMAP. 18 Tabel 9. Hasil keputusan bersama untuk survey pendaratan ikan di Kabupaten Sikka 19 Tabel 10. Hasil tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan, kabupaten Sikka 19 Tabel 11. Jenis Ikan yang dominan di Lokasi pendaratan ikan, 20 kabupaten SIkka Tabel 12. Beberapa tempat tangkapan ikan dari para nelayan 22 Tabel 13. Beberapa tempat pendaratan ikan 22 Tabel 14. Hasil tangkapam nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Pangkep 23 Tabel 15. Jenis ikan yang dominan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Pangkep 24 Tabel 16. Lokasi survey pendaratan ikan 26 Tabel 17. Hasil tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Selayar 27 Tabel 18. Jenis Ikan karang dominan di Lokasi Pendaratan ikan

    Kabupaten Selayar 27 Tabel 19. Hasil tangkapan tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Buton 30 Tabel 20. 10 jenis Ikan karang yang dominan di Lokasi Pendaratan kan Kabupaten buton.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 5

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Tim Sosialisasi CREEL Lampiran 2. Foto-foto kegiatan

    Foto 1. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Biak Foto 2. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Raja Ampat Foto 3. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Sikka Foto 4. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Pangkep Foto 5. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Selayar Foto 6. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Buton Foto 7. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Wakatobi

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 6

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 7

    BBBAAABBB 111

    Pendahuluan Latar Belakang

    Pemantauan berbasis masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan secara terus menerus. Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dari sudut pandang masyarakat. Perubahan-perubahan itu meliputi : hasil tangkapan, jenis-jenis yang tertangkap, penggunaan alat tangkap, penggunaan perahu dalam setiap musim tangkap.

    Hasil pemantauan ini sangat berguna untuk menetapkan kebijakan pengelolaan perikanan ke depan, khususnya di lokasi COREMAP. Misalnya : pengaturan penggunaan alat tangkap, pengaturan daerah penangkapan serta melihat pengaruh Daerah Perlindungan Laut (DPL).

    Survey CREEL ini merupakan kegiatan yang dilakukan lintas komponen. Komponen CBM seperti fasilitator lapangan, motivator, anggota LPSTK atau nelayan yang sudah dilatih bertindak sebagai pengambil data di lapangan. Komponen CRITC Daerah bertindak sebagai pengumpul data dan memasukkannnya ke dalam format data entry yang telah diberikan oleh CRTIC Pusat. CRITC Daerah dapat juga menganalisa data kondisi perikanan secara sederhana, menampilkannya dalam bentuk table atau grafik untuk disebarluaskan melalui Pondok Informasi. Sebagai langkah awal koordinasi antar komponen CRITC dan komponen CBM maka telah dilakukan sosialisasi di 7 lokasi COREMAP II World Bank. Dari sosialisasi ini diharapkan personel daerah (CRITC dan CBM) dapat melakukan tugasnya masing-masing dalam kegiatan Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat.

    Tujuan Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan buku manual Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat kepada PIU Daerah melalui CRITC Daerah. Luaran Peserta/personel yang terlibat dalam kegiatan CREEL diharapkan dapat mengetahui tahapan survey CREEL dan dapat melakukannya.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 8

    BBBAAABBB 222

    Metodologi

    Sosialisasi mengenai Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) di 7 Kabupaten lokasi World Bank telah dilaksanakan pada bulan November Desember 2007. Sosialisasi diikuti oleh Staff CRITC Daerah, Senior Fasilitator dan motivator desa. Pada sosialisasi ini para peserta sekaligus melakukan praktek bagaimana melakukan survey CREEL, mulai dari studi awal, pengambilan data di lapangan sampai pengisian data dalam format data entry (Tabel 1.)

    Tabel 1. Kegiatan Sosialisasi CREEL di 7 Lokasi COREMAP II WB

    Hari Kegiatan 1 2 3 4 5

    Sosialisasi tata cara pelaksanaan Creel

    X

    Studi awal & penentuan lokasi pendaratan ikan

    X

    Pengambilan data di lapangan X X X Entry data X X

    Hari pertama dilakukan sosialisasi mengenai tata cara pelaksanaan CREEL. Saat ini peserta juga melakukan studi awal untuk menetapkan lokasi pendaratan ikan yang akan disurvey. Selanjutnya pada hari kedua sampai hari ke 4, dilakukan praktek lapangan, yaitu pemantauan pendaratan ikan di beberapa lokasi yang telah ditetapkan dari hasil studi awal. Teknik yang digunakan dalam pemantauan pendaratan ikan ini adalah dengan melakukan wawancara kepada beberapa orang nelayan. Selanjutya dilakukan pengisian data ke dalam format yang telah disediakan.

    Seluruh kegiatan mengacu pada Manual Pemantauan Perikanan Berbasis Masyarakat (CREEL) dan Panduan Data Entry Data CREEL (Fish Landing) Menggunakan MS Exel

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 9

    BBBAAABBB 333

    Hasil Dan Bahasan

    Kabupaten Biak

    A. Studi Awal

    Lokasi Penangkapan Di Kabupaten Biak hanya dikenal 2 musim, yaitu musim Barat dan musim Timur. Pada musim Barat umumnya tangkapan nelayan tidak sebanyak pada musim Timur. Lokasi penangkapan masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar pulau (gambar 1.), yaitu di gugusan pulau Meoswarek, pulau Asap, pulau Yummi, Yenbeba dan Bindoreo-Karmonsare. Hal ini karena umumnya nelayan hanya menggunakan perahu dayung dan alat tangkap yang terbatas.

    Gambar 1. Peta Kabupaten Biak

    LokasiPendaratan ikan

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 10

    Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Biak dilakukan di 2 tempat pendaratan berskala besar. Pertama, pasar Bosnik merupakan pendaratan ikan untuk ikan-ikan yang berasal dari perairan Padaido Bawah Atas dan Padaido Bawah. Pendaratan ikan dilakukan setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Sebelum dibawa ke pendaratan ikan, ikan-ikan tersebut di simpan dalam cool box masing-masing nelayan. Setelah sampai di Bosnik, ikan-ikan yang didaratkan dijual langsung di lapak-lapak yang telah tersedia, sebagian lagi langsung dibawa ke Pasar ikan yang terletak di kota Biak. Kedua, Pasar ikan, umumnya ikan-ikan yang dijual di sini berasal dari perairan Supiori, namun ada juga nelayan Kepulauan Padaido yang langsung membawa ikannya ke pasar tersebut tanpa melalui pasar Bosnik. Berdasarkan hasil keputusan bersama, ditetapkan 14 lokasi survey pendaratan ikan, seperti yang terangkum dalam Tabel 2 di bawah ini. Pada kesempatan sosialisasi dan pendataan awal, dipilih satu desa dari 14 desa yang sudah disepakati, yaitu Kampung Auki yang terletak di Pulau Auki. Tabel 2. Hasil keputusan bersama untuk survey pendaratan ikan di Kabupaten Biak

    No Nama

    Pendaratan Ikan/desa

    Pulau Posisi Geografi

    Wilayah Perairan

    1 Tanjung Barari

    Biak Daratan

    2 Angga Duber

    3 Saba 4 Opi Areh

    Biak daratan

    5 Wundi Pulau Wundi 6 Sorina Pulau Wundi 7 Auki Pulau Auki 8 Sandidori Pulau Auki

    Padaido Bawah

    9 Pasi Pulau Pasi 10 Samber Pasi Pulau Pasi 11 Bromsi Pulau Bromsi 12 Nyansoren Pulau Bromsi 13 Karabai Pulau Bromsi 14 Saridra Pulau Bromsi

    Padaido Atas

    Adapun alasan pemilihan lokasi/desa di keempat belas desa tersebut adalah :

    1. Adanya hari pasar, yaitu Selasa, Kamis, Sabtu

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 11

    2. Sebenarnya nelayan menangkap ikan setiap hari, namun karena keterbatasan es, maka ikan-ikan yang diperoleh nelayan dijual/didaratkan hanya pada hari pasar tersebut.

    3. Sebagai pembanding, akan dilakukan survey pendaratan di pasar Bosnik dan Pasar Ikan Biak.

    B. Pemantauan Pendaratan Ikan

    Jumlah Tangkapan Praktek pengambilan data lapangan dilakukan selama 4 hari di pasar Ikan Biak dan pasar Bosnik. Total tangkapan nelayan selama 4 hari adalah sebesar 646,8 kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3. Hasil Tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Biak

    No Tanggal Jumlah Responden

    Hasil Tangkapan

    (kg)

    Keterangan

    1 2 nov-07 9 orang 278 Pasar ikan Biak

    2 3 nov-07 17 orang 332,1 Pasar Bosnik (Hari pasar)

    3 4 nov-07 1 orang 9,7 Pasar Ikan Biak

    4 5 nov 1 orang 27 Pasar Bosnik

    Dari tabel diatas terlihat bahwa pada hari biasa atau bukan hari pasar, sangat sulit untuk mendapatkan responden. Memang pada hari-hari biasa suasana pasar, baik di pasar Biak dan Bosnik sangat lengang.

    Tangkapan nelayan diperoleh dengan alat tangkap yang berbeda-beda. Dalam gambar di bawah ini terlihat bahwa nelayan/responden yang menjual ikannya di Pasar Biak banyak menggunakan jaring dan pancing, sedangkan responden di Pasar Bosnik menggunakan alat tangkap jaring

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 12

    Gambar 2. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap di tempat pendaratan ikan Kabupaten Biak

    Jenis Tangkapan Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di Pasar bosnik dan Pasar ikan jumlahnya sekitar 78 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan pelagik. Sepuluh jenis ikan terbanyak yang dicatat disajikan dalam Tabel 4.

    Tabel 4. 10 jenis Ikan yang dominan di Lokasi Pendaratan ikan Kabupaten Biak.

    Jenis Ikan No Nama lokal Nama Ilmiah

    Jumlah(Kg)

    1 Lolosi 100 2 Tuba 40 3 Julung 30 4 Lencam 23.5 5 Saku 20 6 Samandar Siganus sp 16.2 7 Inggar 15 8 Kakap Merah Lates sp 13.5 9 Belanak Mugil sp 11.1 10 Ikan Batu 10.5

    C. Perahu Penduduk yang mendiami Kampung Auki terdiri dari 33 KK. Dari ke tiga pulu tiga KK, 30 KK memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Walaupun nelayan, mereka memiliki aktivitas lain sebagai petani kopra (12 KK), sedangkan sisanya mempunyai kios, buruh bangunan dan membuat kerajinan tangan. Dari semua nelayan menggunakan perahu dayung, 24 KK memiliki perahu, 11

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 13

    KK perahu tanpa dayung, sedangkan sisanya memiliki perahu dengan motor tempel.

    Gambar 3.

    Jenis perahu yang digunakan nelayan di Kampung Auki, Kabupaten Biak

    D. Alat Tangkap

    Alat tangkap yang digunakan dikampung Auki terdiri dari jaring, pancing dan tombak. Ukuran mata jaring bervariasi antara 2 5 inci. Besar tali pancing antara 40 60, dengan mata pancing nomor 11 sampai 17.

    Kabupaten Raja Ampat

    A. Studi Awal

    Lokasi Penangkapan Dalam studi awal ditetapkan 6 desa dari 21 desa COREMAP di Kabupaten Raja Ampat dipilih sebagai desa yang mewakili untuk pendataan Pemantauan perikanan berbasis masyarakat (CREEL). Pada kesempatan sosialisasi dan pendataan awal, dipilih satu desa dari 6 desa yang sudah disepakati untuk didata. Desa tersebut adalah desa Saporkren yang berada di Waigeo Selatan.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 14

    Gambar 4. Peta Kabupaten Rajaampat

    Di Kabupaten Raja Ampat hanya dikenal 2 musim, yaitu musim Ombak dan musim Teduh. Pada musim ombak umumnya tangkapan nelayan tidak sebanyak pada musim teduh. Lokasi penangkapan masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar pulau Saporkren itu sendiri, yaitu di Reef Urai, Reef dalam (depan kampung), Reef Saleo, dan Tanjung Yenanas. Hal ini karena umumnya nelayan hanya menggunakan perahu dayung dan alat tangkap yang terbatas yakni pancing.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 15

    Tabel 5. Hasil keputusan bersama untuk survey pendaratan ikan di Kabupaten Rajaampat

    Lokasi Pendaratan Skala Pendaratan

    WAIGIO SELATAN 1 Kampung Saonek 2 Kampung Saporkren Pinggir pantai sedang 3 Kampung Yenbesser Kios sedang 4 Kampung Friwen 5 Kampung Waisai

    MIOS MANSAR 1 Kampung Yembekwan 2 Kampung Yenbuba 3 Kampung Yenwopnor Kios(pengumpul) sedang 4 Kampung Kapisawar 5 Kampung Sawinggrai Pengumpul kecil

    6 Kampung Arborek Kios (pengumpul) kecil

    7 Kampung Kurkapa WAIGIO BARAT 1 Kampung Mutus 2 Kampung Waisilip 3 Kampung Selpeley

    4 Kampung Messmanggara Kios (pengumpul) sedang

    5 Kampung Menyaifuin 6 Kampung Bianci 7 Kampung Pam 8 Kampung Soukabu

    DISTRIK BATANTA 1 Kampung Refi 2 Kampung Yensawai

    LokasiPendaratan ikan Pendataran ikan di lokasi COREMAP di Desa Saporkren dilakukan di pesisir pantai desa Saporkren. Hampir semua nelayan di desa ini menjual hasil tangkapannya di Waisai ibukota Kabupaten Raja Ampat. Pendaratan ikan dilakukan setiap hari kecuali hari Minggu Sebelum dibawa ke Waisai, ikan-ikan tersebut di didaratkan di pinggir pantai dan nelayan yang tidak memiliki mesin untuk perahunya, akan menitipkan ikan hasil tangkapannya kepada nelayan yang perahunya bermesin.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 16

    B. Pemantauan Pendaratan Ikan

    Jumlah Tangkapan Total tangkapan nelayan selama 3 hari adalah sebesar 136 kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 6. Hasil Tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat

    No Tanggal Jumlah Responden

    Hasil Tangkapan

    (kg)

    Keterangan

    1 30 Oct-07 10 orang 49 kg Nelayan sdh ke Waisai

    2 31 Oct-07 2 orang 27,3 kg Hujan lebat 3 1 Nov-07 8 orang 59,7 kg

    Nelayan di desa Sapokren pada bulan Oktober 2007 lebih banyak menggunakan alat tangkap pancing. Pada gambar di bawah ini terlihat bahwa hasil tangkapan nelayan lebih banyak diperoleh dengan alat tangkap pancing, dibandingkan dengan hasil tangkapan dengan pancing dasar.

    Gambar 5. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap

    di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat

    Jenis Tangkapan Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di pantai Saporkren yang terdiri dari ikan karang dan ikan pelagik. Beberapa jenis ikan karang yang dominan dari hasil tangkapan nelayan.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 17

    Tabel 7. Jenis ikan dominan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Rajaampat

    Jenis Ikan Jumlah No Nama

    lokal Nama Ilmiah Kg ekor

    1 Injaga (kakap merah)

    Lutjanidae 88,5 kg 58

    2 Gutila Lethrinidae 5,8 16 3 Bubara Carangidae 9 5 4 Oci/incur Clupeidae 3,3 31

    C. Perahu Penduduk yang mendiami Kampung/desa Saporkren terdiri dari 98 KK. Yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan sebanyak 47 KK. Walaupun nelayan, mereka memiliki aktivitas lain yakni berkebun. Dari semua nelayan di desa tersebut, 12 KK memiliki perahu dengan mesin tempel kecil (< 15 PK) dan 33 KK dengan perahu tanpa mesin.

    D. Alat Tangkap Alat tangkap yang digunakan dikampung Saporkren pada umumnya pancing dan hanya beberapa nelayan yang memiliki senapan molo (semacam tombak) dan jaring.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 18

    Kabupaten Sikka

    A. Studi Awal

    Lokasi Penangkapan Kabupaten Sikka yang terletak di pulau Flores mencakup kecamatan dan desa pesisir yang menghadap dari sisi utara ke laut Flores dan selatan menghadap ke Samudera Hindia. Perairan yang menghadap Utara merupakan perairan teluk yang cukup jernih. Di Kabupaten Sikka dikenal 4 musim, yaitu musim Barat, Pancaroba, Tenggara dan musim Timur. Terdapat perbedaan musim tangkap untuk wilayah yang menghadap ke laut Flores dan Samudera Hindia.

    Gambar 6. Peta Kabupaten Sikka

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 19

    LokasiPendaratan ikan Di Kabupaten Sikka terdapat 34 desa COREMAP. Data sementara yang didapat untuk Lokasi desa COREMAP adalah seperti tabel berikut. Tabel 8. Lokasi desa COREMAP.

    No Nama Desa Pendaratan Ikan

    Skala Pendaratan

    Posisi Geografi

    1 Kota Uneng Alok Besar 2 Kota Uneng Kampung Buton Kecil 3 Kolisia Waturia Sedang 4 Kolisia Nagarasong Kecil 5 Paga Wewa Loe Kecil 6 Paga Jala Ja Kecil 7 Nangahale Teluk Pedang Sedang 8 Nangahale Pantai

    Nangahale Kecil

    9 Sikka Sikka Kecil 10 Sikka Du Kecil 11 Sikka Wukur Kecil 12 Namangkewa Pasar Ikan

    Geliting Kecil

    13 Namangkewa Pantai Namangkewa

    Kecil

    Pendataan ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Sikka dilakukan di 2 tempat pendaratan berskala besar dan sedang. Pertama, Alok yang merupakan pendaratan dan pelelangan ikan yang resmi di kelola oleh DKP untuk kota Maumere. Fasilitas yang ada di TPI tersebut Pabrik Es, Pengisian bahan bakar minyak dan tempat pelelangan.

    Kedua, Waturia, ikan yang ditangkap umumnya berasal dari daerah terumbu karang di perairan teluk Maumere. Ikan yang didapat biasanya dijual di pasar ikan di desa tersebut.

    Adapun alasan pemilihan lokasi/desa di kedua desa tersebut adalah :

    1. TPI Alok sebagai tempat pendaratan ikan terbesar di Maumere dan daerah COREMAP kota Uneng.

    2. Waturia sebagai salah satu tempat pendaratan ikan berskala sedang desa Kolisia yang sebagai daerah COREMAP.

    3. Mudah transportasi ke lokasi pendaratan.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 20

    Berdasarkan hasil keputusan bersama untuk pengambilan data selama sosialisasi ditetapkan 2 lokasi survey pendaratan ikan, seperti yang terangkum dalam Tabel 7 di bawah ini.

    Tabel 9. Hasil keputusan bersama untuk survey pendaratan ikan di Kabupaten Sikka

    No Nama Pendaratan Ikan/desa

    Desa Posisi Geografi

    Wilayah Perairan

    1 Alok Pulau Uneng 2 Waturia Kolisia

    Teluk Maumere

    B. Pemantauan Pendaratan Ikan

    Jumlah Tangkapan Total tangkapan nelayan selama 3 hari adalah sebesar 697,5 kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 10. Hasil tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan, kabupaten Sikka

    No Tanggal Jumlah Responden

    Hasil Tangkapan

    (kg) Keterangan

    1 31 okt 2007 9 482 2 1 Nov 07 8 113,5 3 2 Nov 07 8 102

    Tangkapan nelayan diperoleh dengan alat tangkap yang berbeda-beda. Dalam gambar di bawah ini terlihat bahwa penggunaan alat tangkap pancing lebih dominan dibandingkan dengan alat tangkap lainnya terutama oleh nelayan/responden yang menjual ikannya di Alok.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 21

    Gambar 7. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap

    di Kabupaten Sikka Jenis Tangkapan Ikan-ikan yan di daratkan nelayan di TPI Alok dan Waturia ikan jumlahnya sekitar 6 jenis. Ikan Merah dan Kakap merupakan tangkapan yang dominan dibandingkan jenis ikan lainnya. Tabel 11. Jenis Ikan yang dominan di Lokasi pendaratan ikan, kabupaten SIkka

    Jenis Ikan No

    Nama lokal Nama Ilmiah Jumlah

    Kg

    1 Ikan Merah 272 2 Kakap 269,5 3 Sunuk 56,5 4 Kerapu 46,5 5 Ikan Batu 23.5 6 Kuwe 20

    C. Perahu

    Penduduk yang mendiami Desa Kota Uneng terdiri dari 58 KK. Dan dari Desa Kolisia 75 KK memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

    D. Alat Tangkap Para nelayan dari desa Kolisia umumnya menggunaka Alat tangkap yang digunakan panah, pancing, pancing ulur dan dari desa kota Uneng adalah pancing dan rawai

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 22

    Kabupaten Pangkep

    A. Studi Awal

    Lokasi Penangkapan Kabupaten Pangkep terdiri dari 12 kecamatan yaitu 9 kecamatan di daratan dan 3 kecamatan di kepulauan. 9 Kecamatan di daratan :

    Pangkajene Balloci Bangoro Labakkang Marang Segeri Tondong Tallasa Mandalle

    = lokasi yang paling direkomendasikan dengan pertimbangan skala pendaratan ikan dan aksesibilitas. Jadi dengan demikian paling tidak ada 5 desa atau kelurahan yang akan menjadi perwakilan tempat pendaratan ikan di Pagkep. 2 lokasi mewakili wilayah pesisir dan masing-masing satu lokasi untuk 3 kecamatan kepulauan.

    Gambar 8. Peta Kabupaten Pangkep

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 23

    LokasiPendaratan ikan Di Kabupaten Pangkep hanya dikenal 3 musim, yaitu musim Pancaroba, musim Barat, dan musim Timur, dengan urutan sebagai berikut : Musim Pancaroba (Oktober November ) Musim Barat (November Maret ) Musim Timur (Mei September ) Pada musim Barat umumnya tangkapan nelayan tidak sebanyak pada musim Timur. Dari proses sosialisasi yang merujuk pada Maccini Baji dan Limbangan di data beberapa tempat tangkapan ikan dari para nelayan (tabel 12)

    Tabel 12. Beberapa tempat tangkapan ikan dari para nelayan

    Lokasi Penangkapan Ikan

    Pancaroba Barat Timur

    Muara S.Limbangan Kasikebo Mattiro Bambang Mattiro Wailie - Mattiro Bulu - Mattiro Baji Mattiro Uleng - Mattiro Kanja Mattiro Lambangan

    Dari seluruh 9 kecamatan daratan atau pesisir terdapat beberapa tempat pendaratan ikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 13. beberapa tempat pendaratan ikan

    Lokasi Pendaratan Kecil Sedang Besar

    Kalibone * Palampang * Biring Kassi * Maccini Baji ( Kel.Pundata Baji )

    Limbangan ( Kel.Talaka)

    Bawasalo ( Kel.Bawasalo )

    Tekolabbua (Kel.Tekolabbua )

    * = daerah non COREMAP

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 24

    Maka berdasarkan kesepakatan atas pertimbangan jarak dan keterwakilan wilayah ditunjuklah 2 lokasi yaitu : Maccini Baji dan Limbangan sebagai tempat pendaratan ikan yang akan di data selama sosialisasi.

    Sedangkan untuk rekomendasi tempat pendaratan ikan di 3 kecamatan kepulauan sebagai berikut:

    Kec.Tupabbiring ( 15 desa ) 1. P.Sarapolompo * 2. P.Samatalu 3. P.Badi

    Kec.Tangaya ( 9 desa ) 1. P.Sapuka * 2. P.Tampahan

    Kec.Kalmas ( 7 desa ) 1. P.Kalukalukuang * 2. P.Pamantauan

    B. Pemantauan Pendaratan Ikan

    Jumlah Tangkapan Total tangkapan nelayan selama 3 hari adalah sebesar 953 kilogram, sedangkan hasil tangkapan harian dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 14. Hasil tangkapam nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Pangkep

    No Tanggal Jumlah Responden

    Hasil Tangkapan (Kg)

    1 29 Oktober 2007 19 236 2 30 Oktober 2007 17 588 3 31 Oktober 2007 8 129

    Tangkapan nelayan di atas diperoleh dari 21 jenis alat tangkap yang berbeda, namun alat tangkap yang paling banyak memberikan hasil berturut-turut adalah jala, jaring dan pukat.

    C. Jenis Tangkapan

    Ikan-ikan yang di daratkan nelayan di pendaratan ikan desa Pundata Baji jumlahnya sekitar 55 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan pelagik. Jenis ikan dominan yang dicatat disajikan dalam Tabel 11.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 25

    Tabel 15. Jenis ikan yang dominan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Pangkep

    Jenis Ikan Jumlah No Nama lokal Nama Ilmiah Kg

    1 Belanak 112 2 Pari 115 3 Asa 103 4 Baronang 62 5 Kakap merah 60 6 Kanja 42 7 Salamata 40

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 26

    Kabupaten Selayar

    A. Studi Awal Lokasi Penangkapan Sampel yang diambil di lKabupaten Selayar terdiri dari: Kec.Bontomanai dan Bontomatene: Desa Parak (desa ini

    dijadikan contoh pengambilan data) Kec.Bontoharu dan Bontosikuyu: Desa Appatanah Kec.Takabonerate I dan II: Desa Latondu Kec.Pasimasunggu: Desa Tanamalala Kec.Pasimasunggu Timur: Desa Bontobulaeng Kec.Pasimaranmu: Desa lambego Kec.Pasilambena: Desa Karumpa

    Gambar 9. Peta Kabupaten Selayar

    LokasiPendaratan ikan Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Selayar salah satunya ada di Sepanajang Pantai Desa Parak (Dusun Parak Selatan, Parak Utara dan Dusun Boneapara) dan Desa ini dikatagorikan tempat pendaratan berskala kecil . Setelah ditempat

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 27

    pendaratan mereka pada umumnya menjual hasil tangkapanya lansung ke pembeli.

    Berdasarkan hasil keputusan bersama, ditetapkan 14 lokasi survey pendaratan ikan, seperti yang terangkum dalam Tabel di bawah ini.

    Tabel 16. Lokasi survey pendaratan ikan

    No Nama

    Pendaratan Ikan/desa

    Pulau Posisi Geografi Wilayah

    1 Desa Parak Kec. Daratan

    S : 06.04'537' E : 120.27.270

    Kec. Bontomanai dan Bontomantene

    2 Desa Appatanah

    Kec. Daratan

    Kec. Bontoharu dan Bontosikuyu

    3 Desa Latondu Kec. Kepulauan

    Kec. Takabonerate II

    4 Desa Tanamalala

    Kec. Kepulauan

    Kec. Pasimasunggu

    5 Desa Bontobulaeng

    Kec. Kepulauan

    Kec. Pasimasunggu Timur

    6 Desa lambego dan Desa Bonea

    Kec. Kepulauan

    Kec. Pasirmarannu

    7 Desan Karumpa Kec. kepulauan

    Kec. Pasilambena

    Di Kabupaten Selayar hanya dikenal 4 musim, yaitu musim pancaroba, musim barat, pancaroba dan musim Timur. Pada musim Barat dan pancaroba umumnya tangkapan nelayan tidak sebanyak pada musim Timur. Khususnya di desa Parak, lokasi penangkapan Taka Tangga, Taka Appabatu, Taka, Tasompa, Taka Gallang, Taka Conci , Taka Baho, Taka Mumba, Taka Sasa, Taka Kiddi, dan Taka Samalae.

    B. Pemantauan Pendaratan Ikan

    Jumlah Tangkapan Total tangkapan ikan yang didaratkan nelayan di desa Parak Kabupaten Selayar adalah sebesar 233,4 kilogram. Hasil tangkapan nelayan selama 4 hari survey dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 28

    Tabel 17. Hasil tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Selayar

    No Tanggal Jumlah Responden

    Hasil Tangkapan (kg)

    1 3 nov 2007 5 27,5 2 4 nov 2007 18 84,5 3 5 nov 2007 7 30,9 4 6 nov 2007 15 90,5

    Tangkapan nelayan tersebut dii atas dilakukan dengan menggunakan alat tangkap jarring, pancing dan pukat. Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa alat tangkap jaring lebih banyak digunakan nelayan untuk menangkap ikan.

    Gambar 10. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap

    di tempat pendaratan ikan Kabupaten Selayar Jenis Tangkapan Ikan-ikan yang di daratkan nelayan di pendaratan ikan desa parak jumlahnya sekitar 28 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan pelagik. Jenis ikan dominan yang dicatat disajikan dalam Tabel 18

    Tabel 18. Jenis Ikan karang dominan di Lokasi Pendaratan ikan Kabupaten Selayar.

    Jenis Ikan Jumlah No Nama lokal Nama Ilmiah Kg

    1 Tuna 54,5 2 Kue 48,5 3 Kakap 25,9 4 Lencam 19 5 Biji Nangka 13,5 6 Cumi-cumi 13

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 29

    Kabupaten Buton

    A. Studi Awal

    Lokasi Penangkapan Di Kabupaten Buton dikenal 4 musim, yaitu musim Barat, Peralihan Barat, musim Timur dan Peralihan Timur. Pada setiap musim nelayan selalu menangkap ikan hanya pada saat-saat surut tinggi biasanya pada saat bulan penuh (purnama) nelayan tidak berangkat melaut karena kesulitan mengangkat perahunya. Lokasi penangkapan masyarakat umumnya hanya di perairan sekitar pulau (gambar 1.), yaitu di gugusan pulau Kabaena, pulau Muna, pulau Kadatuang, pulau Siompu dan yang paling besar pulau Button. Hal ini karena umumnya nelayan hanya menggunakan perahu dayung dan alat tangkap yang terbatas.

    Gambar 11. Peta Kabupaten Buton.

    LokasiPendaratan ikan Pendataran ikan di lokasi COREMAP Kabupaten Buton dilakukan di masing desa yang ada tempat pendaratan ikannnya misalnya di kecamatan Batauga mempunyai tempat pendaratan di pantai Jodo yang terletak di desa Bola. Ikan-ikan yang rata-rata didapat dari

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 30

    daerah sekitar pantai langsung di beli masyarakat dalam bentuk ikatan (1 ikat = 5000) baru sisanya dibawa pulang apabila berlebih hanya ikan-ikan bernilai eknomi tinggi dikumpulkan oleh para papalele dan dijual ke TPI besar di Bau-bau. Sebelum dibawa ke TPI Bau-bau, ikan-ikan tersebut di simpan dalam cool box masing-masing Papalele. Setelah sampai di Bau-bau, ikan-ikan tersebut dijual di pasar.

    Berdasarkan hasil keputusan bersama, lokasi survey diambil disetiap desa coremap sebagai studi awal. Hasil studi awal yang menentukan dimana lokasi survey akan diambil. Untuk keperluan sosialisasi ini, survey dilakukan di tempat pendaratan ikan Pantai Jodo, desa Bola

    B. Pemantauan Pendaratan Ikan

    Jumlah Tangkapan Total tangkapan ikan yang didaratkan nelayan di desa Bola Kabupaten Buton adalah sebesar 64,4 kilogram. Hasil tangkapan nelayan selama 3 hari survey dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 19. Hasil tangkapan tangkapan nelayan di tempat pendaratan ikan Kabupaten Buton

    No Tanggal Jumlah Responden

    Hasil Tangkapan (kg)

    Keterangan

    1 29-okt-07 4 42 Surut jauh 2 30-okt-07 5 14,2 Surut jauh 3 01-nov-07 10 8,2 Surut jauh

    Tangkapan nelayan tersebut dii atas dilakukan dengan menggunakan alat tangkap bubu, pancing dan tombak. Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa alat tangkap pancing lebih banyak digunakan nelayan untuk menangkap ikan.

    Gambar 12. Hasil tangkapan berdasarkan alat tangkap

    di tempat pendaratan ikan Kabupaten Buton

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 31

    Jenis Tangkapan Ikan-ikan yang di daratkan nelayan di pendaratan ikan pantai Jodo desa Bola jumlahnya sekitar 31 jenis, yang terdiri dari ikan karang dan ikan pelagik. Sepuluh jenis ikan karang yang dicatat disajikan dalam Tabel 20.

    Tabel 20. 10 jenis Ikan karang yang dominan di Lokasi Pendaratan ikan Kabupaten buton.

    Jenis Ikan Jumlah No Nama lokal Nama Ilmiah Kg

    1 Sunu Cephalopolis miniata 14,1 2 losu Lethrinus microdob 4 3 katambalencang Lethtrinus lencam 8 4 Katamba Lethtrinus lencam 8 5 kakap merah 3 6 gurita 6 7 Kakatua 0,5 8 Sumasi 3 9 Pogo 4 10 kerapu Cephalopolis boenak 5

    Kegiatan penangkapan ikan Rata rata nelayan melakukan kegiatan menangkap ikan selama 3-7x seminggu dan per harinya selama 3-4 jam. Alat tangkap yang dipakai umumnya pancing dan bubu. Bubu bisanya dipasang terebih dahulu setelah 3-4 hari baru diangkat dan diambil ikannya setelah itu dipasang kembali. Target ikan yang dicari adalah ikan dasar dan ikan karang.

    C. Perahu Penduduk yang mendiami Desa Bola terdiri dari 278 KK. Dari ke duaratus tupuluh delapan hanya tiga pulu lima KK, 35 KK memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Sisanya sebagai peladang ( 87,41%, 243 KK) dan ada juga yang mempunyai kios, buruh bangunan dan membuat kerajinan tangan. Dari semua nelayan menggunakan perahu dayung, 35 KK memiliki perahu, 30 KK perahu dayung, sedangkan sisanya memiliki perahu dengan motor tempel.

    D. Alat Tangkap Alat tangkap yang digunakan didesa Bola terdiri dari bubu, jaring, pancing dan tombak. Ukuran mata jaring bervariasi antara 2 5

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 32

    inci. Besar tali pancing antara 40 60, dengan mata pancing nomor 11 sampai 17.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 33

    Kabupaten Wakatobi

    A. Studi Awal

    Studi Awal dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 November 2007 dan lokasi yang disepakati adalah Desa Mola Utara Kecamatan Wangi Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Studi Awal meliputi pengambilan data kependudukan meliputi jumlak KK, KK nelayan dan jumlah nelayan, informasi musim dan lokasi penangkapan serta lokasi pendaratan ikan (form 1). Pada Studi Awal juga dilakukan pengambilan data investarisasi nelayan meliputi seluruh KK nelayan yang ada di Desa Mola Utara. Desa Mola Utara merupakan pemekaran dari Desa Mola terdiri dari 5 dusun dengan jumlah penduduk mencapai 200 KK dan 90% merupakan KK nelayan didominasi oleh Suku Bajo. Pola waktu penakapan ikan adalah harian dan mingguan dan sampai bulanan dengan alat tangkap dominan adalah pancing, jaring dan bubu. Penakapan ikan karang biasanya dilakukan harian dan kadang tidak tergantung musim. Lama pengkapan ikan harian rata-rata 4-12 jam mulai penagkapan dini hari (jam 03.00-05.00) sampai siang jam 12.00-13.00 dengan alat tangkap jaring dan pancing. Penangkapan mingguan atau bulanan biasanya difokuskan pada satu tempat dan pada waktu tertentu pengumpul akan langsung menjemput untuk dibeli.

    Gambar 13. Peta Kabupaten Wakatobi

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 34

    Lokasi Penangkapan Secara umum penagkapan ikan karang tidak tergantung musim namun pada musim tertentu diperoleh hasil yang melimpah terutama pada musim barat. Musim yang cukup berpengaruh di Perairan Wakatobi adalah Musim barat (ikan tuna) berlangsung dari bulan November sampai bulan April dam Musim Timur dari bulan Mei sampai bulan Oktober (ikan karang) dengan Ikan target utama adalah beronang, ikan kakap, kerapu dan biota yang berassisasi dengan terumbu seperti gurita, kima, bulu babi dan beberapa jenis moluska. LokasiPendaratan ikan Pendaratan hasil tangkap perikanan dilakukan pada beberapa tempat. Hasil pendataan menunjukan pendaratan ikan dilakukan di pengumpul (palele) dan TPI Pasar Mola. Pendaratan ikan di pengumpul terutama oleh nelayan mingguan atau bulanan sedangkan di TPI Pasar Mola lebih banyak dari nelayan Harian. Diperkirankan jumlah pengumpul sekitar 20 orang dan tiga orang termasuk skala sedang. Hasil keputusan bersama menetapkan Pengumpul H. Kasim dan TPI Pasar Mola sebagai lokasi survei CREEL di lokasi Desa Mola Utara. Pemantauan Pendaratan Ikan Survei pendaratan ikan dilakukan selam 3 hari berturut-turut pada lokasi pendaratan ikan yang telah disepakati yaitu Pengumpul Haji Kasim dan TPI Pasar Mola. Pengambilan data pendaratan ikan hanya dapat dilakukan di TPI Pasar Mola. Sedangkan pada pengumpul H. Kasim tidak dapat dilakukan, karena sebagain besar nelayaannya menangkap mingguan dan terkadang pengumpul harus menjeput langsung pada nelayan yang bersangkutan. Pengambilan data survei pendaratan ikan baru bisa dilakukan sekitar jam 12.00-13.00 dan sangat tergantung dengan air pasang. Karena hampir sebagian besar transportasi nelayan lokal dilakukan lewat laut menggunakan sampan. Rata-rata yang mendaratkan dan memasarkan ikan hasil tangkapan adalah kaum perempuan (gender aproach). Diperkirakan dalam satu hari ada sekitar 40-50 KK nelayan yang melakukan pendaratan ikan di TPI Pasar Mola. Hasil survei menunjukan bahwa sebagaian besar hasil tangkapan ikan karang adalah dari kelompok Beronang (Siganidae) dan Kakap (Lutjanidae) dan Kerapu (Serranidae) sebagian kecil ikan Kakak Tua (Scaridae). Kelompok non ikan berassosiasi kuat dengan terumbu karang antara lain Kima (Tridacna), Sotong (Sepia), Gurita (Occtopus) dan Bulu Babi terutama dari Mespilia globulus dan Tripneustes gratilla. Beberapa biota yang jarang dikonsumsi terlihat di daratkan antara lain kelompok ikan hias Butterfly Fish (Chaetodontidae) dan Ikan Buntel (Tetradontidae) dari jenis Diodon litorosus. Umum alat

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 35

    tangkap yang digunakan adalah pancing, bubu dan jaring. Hasil tangkapan diutamakan untuk konsumsi sehari-hari dan jika ada sisa baru didaratkan untuk dijual. Rata-rata hasil tangkapan ikan perhari berkisar antara 3-5 kg perhari dengan harga jual bevariasi tergantung jenis ikan. Selama survei pendaratan ikan dilakukan cuaca cerah dan perairan laut relatif tenang. Aktifitas lain yang diamati di sekitar pendaratan adalah kegiatan jual beli pasar tradisional.

    B. Kapasitas Masyarakat Nelayan

    Kapasitas nelayan dilakukan untuk melihat potensi, kemampuan dan dinamika keluarga nelayan dalam melakukan aktifitas penangkapan ikan. Pengamatan dan data yan diambil meliputi alat tangkap, armada yang digunakan dan kegiatan penangkapan. Dalam pengamatan ini tidak seluruh KK nelayan yang diteliti, diambil yang mewakili yaitu minimal 10% dari total KK nelayan. Untuk kasus Desa Bola pengamatan dilakukan pada 8 KK nelayan yang dipilih secara acak.

    C. Perahu

    Hasil survei menunjukan sebagain besar armada yang digunakan adalah sampan tanpa mesin dan beberapa sampan pakai motor (katinting) dan rata-rata dalam kondisi baik dan dapat digunakan untuk transpotasi menangkap ikan Hasil tangkapan cendrung membaik beberapa waktu terakhir dan beberapa nelayan merasakan tidak ada perubahan hasil tangkapan. Harga ikan waktu survei dilakukan cukup tinggi, karena hasil ikan tidak terlalu banyak dan hanya beberapa nelayan yang maelaut. Hal lain juga disebabkan oleh adanya aktifitas lain yaitu menggarap lahan untuk pertanian. Hampir semua responden nelayan menjadikan ikan karang sebagai sasaran/traget penangkapan.

    D. Alat Tangkap Alat tangkap pancing mendominasi digunakan untuk menangkap ikan dengan jumlah berkisar antara 3-6 pancing per nelayan. Alat tangkap lain yang digunakan adalah jaring dan bubu, namun jumlahnya sedikit sekali. Kegiatan peangkapan ikan tidak terlalu bervariasi pada setia nelayan rata-rata mereka melaut dengan frekuensi 3-7 kali per minggu dengan waktu tangkap 3-4 jam.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 36

    BBBAAABBB 444

    Catatan Dari hasil sosialisasi dan praktek pengambilan data di lapangan diperoleh beberapa kegiatan yang harus dilanjutkan oleh CRITC Daerah adalah sebagai berikut :

    CRITC Daerah melengkapi posisi GPS lokasi pendaratan ikan yang telah di sepakati

    CRITC Daerah dan personel yang terlibat dalam kegiatan CREEL melanjutkan pencatatan data di lokasi yang sudah disepakati.

    CRITC Daerah melanjukan entry data lapangan, menganalisa secara sederhana serta mengirimkan copy data ke CRITC Pusat.

    Nama daerah untuk jenis-jenis ikan sangat berbeda, sehingga sangat menyulitkan dalam proses analisa. Oleh karena itu pada saat pendataan perlu dilakukan pengambilan gambar/foto ikan-ikan yang didaratkan.

    Di beberapa daerah seperti Rajaampat dan Biak penjualan ikan tidak menggunakan standart berat, akan tetapi ikan dikelompokkan, kemudian dijual dalambentuk onggok, jingjing dan ekor. Oleh karena itu para pendata perlu dilengkapi oleh timbangan praktis.

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 37

    LAMPIRAN 1

    TIM SOSIALISASI CREEL

    PENANGGUNG JAWAB:

    WINARDI

    KOORDINATOR LAPANGAN:

    NURUL DHEWANI

    PELAKSANA :

    DEWIRINA ZULFIANITA GIYANTO

    PRITI SWASTI SASANTI RETNO SUHARTI

    DJUWARIAH R. SUTIADI

    AGUS DENDI R WIDODO

    MUHAMMAD ABRAR

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 38

    LAMPIRAN 2

    Foto 1. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Biak

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 39

    Foto 2. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Raja Ampat

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 40

    Foto 3. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Sikka

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 41

    Foto 4. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Pangkep

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 42

    Foto 5. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Buton

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 43

    Foto 6. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Wakatobi

  • Coral Reef Information and Training Center (CRITC) COREMAP II Halaman 44

    Foto 5. Kegiatan Sosialisasi CREEL Di Kabupaten Selayar