PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked...

9
PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

Transcript of PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked...

PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

Pengembangan Sapi Ba[ Berkelanjutan Dalam Slstim Peternakan Rakyat

14. prNcstflsaNcAN qERENCANAAN DAN KEBIIAruN

PEMBIBITAN SAPI BALI DI NTB BERDASARKAN HASIL-HASIL

NSET: IMPLEMENTASI PARADIGM RISET UNTUK PEMBANGUNAN

Esnawan Budi santosol, Da*hnuddinz dan Ketut Puspadi3

rAustralia Nusa Tenggara Assistarrce for Regional Autoncmy (ANTARA-AusAID)

2Fakultas Peternakan Universitas Mataram

3Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB

i

i

I-ATAR BELAKANG

Berbagar hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi Bali adalah bangsa sapi yang paling cocok

di kembangkan di Indonesia pada umumnya dan kawasan Timur pada khususnya' Provinsi

Nusa TenEguru suruig,tie) ;urpunyai keunggulan komparatif sebaqai pemasok biblt sapi

Bali untuk daerah lain di Indonesla, karena saia"n satu kelebihan sapi Bali asal NTB adalah

bebas dari beberapa penyakit hewan menular sti-ateEis sepcrti JemDrana' Brucellosis SE'

(Septicaemta Epizooiicakhusus Pulau Lombok) dan Anthrax (khusus Pulau Lombok)'

permintaan sapi bioii melebihi 20.000 ekor/tahun dan hanya dapat dipenuhi maksimum

13.000 ekor/tahun pada tahun 2008 (Dinas Peternakan Provinsi NTB 2009)' Tingginya

permintaan belum dibarengi dengan perencanaan dan dukung.an kgfijak1n pem-erintah untuk

meningkatkan produksi dai prodlktivitas sapi Bali di provinsi NTB' Upaya pemerintah NTB

untuk meningkatkun poputari pernah ditempuh melalui kebijakan impor sapi Brahman cross

di tahun 1990an, namun usaha ini tidak membuahkan hasil yang diharapkan'

Pembibitan sapi Bali merupakan salah satu kunci untuk merealisasikan kebijakan Pemerintah

Daerah NTB dalam Program Bumi seluta sapi (BSS) dan kebijakan Pemerintah Pusat tentang

srvasembada daging. K"endala utama untuk peningkatan produksi dan produktivitas

tembibitan sapi Bali adalah akses pejantan untuk-perkawinan, kurangnya nutrisi disaat

:enting siktus hidup iapi memUutuh[an (Oahlanuddil !t<t< 2005)' Banyak hasil penelitian

,ang dapat digunakan untuk menyusun itrategi pembibitan sapi Bali, baik dalam hal teknis

:udidaya (nutrisi, reproduksi dll) maupun dala-m hal aspek sosial ekonomi dan budaya serta

:engembangan sistim usahatani sebagaimana telah dipaparkan dalam makalah-makalah

:a1am prosiding ini'

Salah satu contoh penelitian pengembangan sapi Bali-yang^telah dilaksanakan secara luas

:an dalam waktu 6;;krp taria adala-n penelitian (SIIR 2006/096) yang didanai oleh

.lustralian Agency for"International Development (AusAfD) melalui program smallholder

,,gribusiness Development Initiatives !S-nOi1, yang dikelola oleh The Australian Centre for

-rternational Rgriculiural Research (ACIAR). Penelitian ini melibatkan berbagai ahli dan

:.aktisi dari institusinustratia (CSIRb) dan Indonesia (Universitas Mataram, BPTP NTB' Dinas

)eternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Dinas Peftanian dan Peternakan Kabupaten Lombok

-engah dan Badan p"trt runu Penyuluhan Peftanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten

-rmbok Tengah). penetitian ini merupak an'scaling-uy' dan'scaling oul penelitian ACIAR

::rdahulu dengan University of Queensland yang [elah terbul<ti dapat meningkatkan angka

.elahiran menjadi gsoa dan menurunkan angka kematian pedet menjadi 5olo (Panjaitan et al''

-l0B).*asil yang telah didapat dari penelitian scale outini (SMAR/2006/096) juga membuktikan

:ahwa penerapan sisiim manajemen terpadu dalam skala yang lebih luas dapat

--eningkatkun angLu k"lahiran-menjadi 860/o (peningkatan sekitar 30% dari data baseline)'

-.nurunan kematial p"o"i *""iadi sekitar B% (sekitar turun 12olo dari baseline)'

r52

PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

pengembangan sapi Bati Berkelaniutan Daiam sistim Peternakan Rakyat #fl A:'*"r''ll*l:''' ""':Tll-ffit;" Kemircn.\6mrii lnJon6,r 13-

peningkatan berat lahir pedet dan berat sapih. Dengan keberhasilan program di tingkat'

petani keberlanjutan program tidak akan lestari apabila tidak diikuti dengan kebijakan

pemerintah yang mendut<-ung produksi dan produktivitas serta keberpihakan kepada petani

dan pasar.

Hasir-hasir riset yang diraksanakan oreh berbagai rembaga peneritian berum banyak dijadikan

dasar dalam penyusunan rencana strategis dan kebijakan pendukung pengembangan sapi

Bali di NTB. Instutusi penyuluhan juga Uetum banyak memanfaatkan hasil-hasil penelitian

untuk menyusutl matet'i dan progranr penyuluhan sesuai dengan kebutuhan petetnak'

MENYAMAruNPERSEPSIMENUJUIMPLEMENTASIPARADIGMRISETUNTUKPEMBANGUNAN

Lembaga-lembaga riset interndsional seperti ACIAR telah lama menerapkan paradigma

Research for Developmenf (riset untuk pembangulran)' Di Indonesia, paradigma ini belum

Uunyuf. Uit"rapkan datam pengembangan peternakan, khususnya dalam upaya peningkatan

produktivitas sapi Bali. Hai irrilerlihat dari belum tercapainya sinergi antara riset, penyuluhan

dan pengembangan, yang kemungkinan besar disebabkan karena kedua belah fihak

(penyedia dan pengguna"nasii perielitian) belum memaharni sistim secara baik, atau belum

memiliki persepsi yang ,u*u tentang apa yang menjadi permasalahan dan seharusnya

menjadi fokus riset. O-engan demikiJn, diperlukan upaya-upaya bersama untuk memahami

*ungupu sinergi belum tlrcipta dengan baik dalam pelaksanaan riset, penyuluhan dan

pengembangan saPi Bali.

Perbedaanpersepsidapatdiilustrasikansebagaiberikut:

PERSEPI PENGAMBIL KEBIJAKAN

Gambar 1. Perbedaan persepsi antara peneliti dengan pengambil kebijakan

Ilustrasi diatas menunjukkan bahwa bila persepsi ini belum disamakan maka tidak akan

terjadi sinergi dalam rangt<a menerpkan paradigm riset untuk pembangunan dalam konteks

peningkatan produKivitas sapi Bali di Indonesia'

Dengan mencoba menerapkan konsep pemikiran sistim (system thinking) yang dijelaskan

oleh Senge (2006), mestinya kedua persepsi tersebut paling tidak bisa dihubungkan menjadi

saling terkait untuk dapat dicarikan titik temu'

Riset tidakdidasari masalah

pembangunan

Kebijakanditentukan birokrasi

dan Politisi

Hasil riset tidakaplikatif

Riset tidakdiperlukan

untuk kebijakan

Kebijakan tdkdidasari riset

Riset untuk riset

153PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

Pengembangan Sapi Bali Berkelanjutan Dalam Sistim Peternakan Rakvat ffifr

Kebijakan tdkdidasari riset

Kcmitrun AustElia lndc)nesia '.'Soil'

-\,,J,""

ar/Hasil riset tdk

aplikatif

Kebijakanditentukan

Biroktrasi danpolitisi

\\\i

I'

uRiset tidak didasari

masalahpembangunan

\.. \\

Riset tidakdiperlukan untuk

kebijakan

Gambar 2. Hubungan sebab akibat yang menyebabkan suiltnya penerapan riset untuk

pembangunan

Dari dua persepsi yang berbeda dalam dua garis searah yang tidak bisa bertemu (Gambar 1)

menjadi satu lingkarari sebab akibat yang tiiak berujung (gJmbar 2), paling tidak akan timbul

upaya introspeksi kedua belah flhak dalam rangka mencari'solusi pemecahan masalah'

Dalam pelaksanaan riset adapif di Lombok Tengah, berbagai stakeholder terkait (csiRo'

Australia, BpTp NTB, Universitas Mataram, Dinis Peternakan dan Badan Penyuluhan) terlibat

sejak fase perencanaan sehingga ada proses saling memahami selama proses penelitian inl

berlangsung. Secara ietaru, ,61'uu fihak merasa memiliki kegiatan ini dan menghasilkan

sinergi yang cukup baik, sei'ringga hasil-hasil penelitian ini sudah mulai dimanfaatkan dalam

kegiaian pJnyuluhan dan pengembangan sapi Bali di NTB'.

Dalam rangka mengoptimalkan dan melestarikan pemanfaatan hasil-hasil (outcomes)

penelitian ini untuk penlnglGtan produktivitas sapi Bali di NTB, Program Australia Nusa

Tenggara Assistance for -Regional

Autonomy (ANTARA - AusAID) bekerjasama dengan

Lembaga penelitian Universltas Mataram teian memberikan asistensi kepada Pemerintah

Daerah provinsi NTB untuk mengembangkan atau menyempurnakan perencanaaan dan

kebijakan pembibitan-iupi auti bLrdasarlian hasil-hasil penelitian yang telah tersedia' Tujuan

dari kegiatan ini adalah untuk mendorong peningkatan industri peternakan sapi Bali

utamanya aspek pembibitan untuk *unu-nlung feniiat<an Pemerintah Pusat dan Pemda NTB

mencapai swasembada daging dan Program Bumi Sejuta Sapi'

/Riset untuk'riset

154

PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

Pengembangan Sapi Eali Berkelanjutan Dalam Sistim Peternakan Rakyar

PROGRAM UTAMA

Ada dua program utama yang akan dilakukan, yaitu:

g1fti-+t .{ustrrlir lndonsia P.dnenhip

Wi lGmirun Ausrmli3 !tdons,r

I ,l l-#i-

qEN1EMBAN1AN Reycaxn Sranrrets (Rettsrna) PEMBTBTTAN sAPr BALr BERBASTS

MASYARAKATDIPROVINSINTB. -pengeinbangan kebijakan pendukung penerapan prograrir yanE ditetapkarr dalam i-ens-a

yan6 terdiri dari a) peraturan Gubernur tentang pernbibitan sapi Bali, b) Surat Keputusan

bubernur tentang standar mutu dan harga bibit sapi Bali c) Surat keputusan Gubemur

tentang peran pemerintah daerah untuk menyeiamatkan bibit sapi Bali unggul, d) Surat

keputulan Bupati tentang sistim registrasi ternak dan e) Surat keputusan Bupati tentarypenataan kandang kote6if sebagai basis budidaya sapi Bali (studi kasus Lombok Tengrah'

penyusunan Renstra dan kebijakan pendukung pemUiUitan sapi Bali di NTB dilaksanakan

melalui pengumpulan data-data primer dan data sekunder yang baik pada sistim sern irnrt=-:;r

(sistim potong angkut) maupun sistim semi ekstensif. Kegiatan selanjutnya adalah

melaksanakan serangkaian lokakarya yang melibatkan fihak-fihak yang terkait, teru'?-,4

Dinas Peternakan (Propinsi dan Kabupaten) sebagai pemangku kepentingan, Biro H":lrun'

tsappeda, Komisi B DPRD (bidang ekonomi), wakil pengusaha sapi dan wakil peter-r:a1''

11rnjungun studi banding juga telah dilakukan ke Kabuoaten Sumba Timur untuk rnenrpea-6-

sistim registrasi sapi yang telah lama diterapkan, dan ke provinsi Bali untuk memp'elalari

sistim pemuliabiakan.sapi Bali pada Balai Pembibibitan Ternak Unggul (BPTU) dan sisai'n

penlaringan bibit unggui dr masyara kat yang dihkukan oleh Dinas Peternakan Provinsi Bali.

PENYUSUNAN RENSTRA PERBTBTAN SAPI BALI DI NTB

perencanaan pembangunan peftanian secara umun tefah digariskan oleh Pemerintah

Daerah, namun belum mengatur secara spesifik program pembibitan sapi Bali. Permentan No.

36 tahun 2006 sebetulnya telah mengatur hal-hal yang terkait dengan pembibitan ternak

secara umum namun masih perlu dibuat rencana strategis yang khusus pengembangan

pembibitan sapi Bali di NTB sesuai dengan kondisi bio-fisik, sosial ekonomi dan budaya

setempat. Renstra yang disusun diharapkan lebih memperhatikan kondisi setempat, terutama

1ondisl sosial budaya pLternakan skala kecil yang menjadi basis program pembibitan.program dan kegiatan yang ditetapkan dalam renstra ini diharapkan lebih realistis sehingga

Oap"at dilaksanalian dengan dukungan teknologi, sumberdaya manusia dan dana yang

teisedia. Agar kegatan-[egiatan ying ditetapkan dapat diimplementasikan, diperlukan

dukungan [ebilalian yang mengatur peran dan dukungan pemerintah daerah terutama yang

terkaiidengan ketersediian pejantan terseleksi, penetapan standar harga dan

kesinambungan basis budidaYa'

KEBAAKAN PENDUKUNG

Penataan standar mutu dan harga bibit

Kebijakan pemerintah saat ini cenderung unti:k mengatur dan membatasi penjualan atau

p"rotongun ternak namun kurang mendorong petani untuk memproduksi bibit yang

Uerkualitis. Contohnya, penjualan bibit sapi saat ini hanya berdasar tinggi pundak tanpa

*Lfif,ut umur dan kualitas bibit. Sebagai akibatnya, peternak kurang mempunyai motivasi

,ntrf. meningkatkan kualitas bibit karena tidak acia beda yang signifikan qnlaf bibit berbagai

kualitas bibit dengan tinggi yang sama. Kebijakan yang sedang disusun lebih bersifat

*nOorong terciftanya iklim usaha yang baik sehingga memotivasi petani untuk memperbaiki

[ruf iiur pr6Orf. Hal ini ditempuh melalui penetapan sistim registrasi dan recording yang

155PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

penqembangan Sapi Bali Berkelanjutan Dalam Sistim Peternakan Rakyat W; K"n iIon n**li' ln'lun"ti' t;*;

E

ia

E

tf

2

1

sistimatis, standar mutu bibit, penetapan standar harga dan mempermudah akses informasi

pasar untuk meningkJan-poiisi tawar.peternak. sebagai upaya sosialisasi sistint pemasaran

yang efisien, datam p;;;;;l;ijuga dilakukan uii cobJpenjualan bibit sapi Baii secara

lelang.

Sistim registrasi ternak

sistern identifikasi dan registrasi ternak yang baik merupakan alat yang cukup efeKif untuk

iremonitor lalu lintas t"rn-ut dan memini*uituti putoujunqun dan pemotongan ternak illegal'

pengembangan sistem-iJuntint uri yang efu6ii juba daiat d.igunakan sebagai landasan

:encatatan data untuk ,"t.tri dan'gr-adlng ternai<. Ternak dengan seiarah keturunan yang

:aik yang tercatat oatam t<artu ioentiRkasi mempunyai nilal yang lebih tinggi sebagai seieksi

ribit.

Penjaringa n bibit unggul

salah satu faktoryang berkontribusi pada rendahnya angka kelahiran (catving rafe) sapi Bali

;t NTB adalah ketersediaan pejantan tersetet<si' thdut netina kawin dengan sapijantan yang

::rsedia, walaupun kualitas ienOun atau maiih sedarah, sehingga menyebabkan in-breedinq

=:auhasilturunannyakurangbag-us.t"ten;aminketersediaanpejantanterseleksibelumJ jadikan kebijakan P.;;;;i.h #aeran. oistribusi bantuan Pemerintah lebih difokuskan pada

: :kasi betina .,uu .uton induk dan tioar< memperhatikan ketersediaan pejantan' Akibatnya

-.:pi betina ini tidak dapat bunting karena terbatasnya pejantan' atau mutu pedet yang

: ,3hirkan rendah r.ui.Iu inork klwin oungin pejaltal yang tidak terseleksi' Salah satu

. =bijakan yang ditem-bungt"" dalam inisiJtif ini idalah mengupayakan ketersdiaan dana

_-:uk pengaOaan oan?ririurri peiantan i"rtlr"[ti kepada tielompor tani yang memerlukan'

Kesinam bungan basis budidaYa

..:nversi lahan yang cepat ke arah industrialisasi dan perumahan mengakibatkan lahan

:er-ianlan dan peternakan tergusur dan ternak terpaksa harus dikandangkan di lahan yang

s:npit, petani Uurr."i}ripof. ,.i"ny"*u fanun Oengun sistem'kandang kolektif' Kandang

.=,ompok ini telah terbu'kti efektif ,"ngur;nJ i""tif" ft"fi'laPal ternak' memudahkan kontrol

:.-hadap t<esenatan iJrnut dun meruaur'lai oiil*inuti teknologi dan penguatan kelompok

:::i. permasalahan yang sering dihadapi uJuiun 1uro*pok tidak berlanjut karena kandang

. = cmpok yang tetah ;i6ina m6ngafuri mlrufih dengan pemilik lahan karena berbagai

:"::tuk sengketa. f nisiliii dari ke-giatan ini adalah dengan mengembangkan kebijakan

:=rerintah ,ntuf. ."mustikan keieradaan dan kesinambungan kandang kelompok sebagai

::sis budidaya dan pembibitan sapi Bali'

tI

il,f

156

PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

R.enstra pembibitan

-pi Bali diietapkan

Pengembangan Sapi Bali Berkelaniutan Dalam Sistim Pete.'nakan Rakvat ,M-:-.:FlrAustrali, lndonesia Prrtf, ership

Kcmilron AuslElia lndonesra

iir.it-ts-r.:.-t .-

Kerangka logis kegiatan ini secara umum dapat diilustrasikan dalam diagram dibawah ini.

ALUR PEi\.4IKIRAN Hasii yg ingin dicpai dalamperiode asistensi

Permintaan bibitsapi Bali terusmeningkat

3 r. $upati tentang'+:astian hukum. 3rdang kolektif

Sr Gubernur tentang;enyelamatan bibit:nggul sapi Bali

3{ Gubern,:rtentang-:_:istrasi, standar- -.rtu dan harga bibit

=pi Bali

Kualitas bihlsapi Balirneningkat

-. :oba sistimr-.efltrfikasi ternak

- :oba penjualan:,:rt sistim lelang

ntervensi program Hasil Dampak

Gambar 3. Kerangka pikir peningkatan pendapatan peternak melalui pengembangan

kebijakan pendukung yang diperlukan untuk dapat menerapkan program pengembangan

yang ditetapkan dalam Renstra.

Dengan implementasi program yang didasarkan atas analisis kebutuhan, dan penerapan

kebijakan yang berpihak kepada petani (pro-petani) diharapkan dapat menciptakan iklimyang kondusif untuk usaha perbibitan sapi Bali. Interaksi dari kedua faKor diatas diharapkan

akan memberikan insentif dan menstimulasi pelaku bisnis untuk memproduksi bibit yang

berkualitas sehingga meningkatkan harganya yang pada akhirnya akan meningkatkanpendapatan Petani.

157PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

pengembangan sapi Bati Berkelanjutan Dalam sistim Peternakan Rakyat M4+r.JF-:F

AuttElra lnUon6ia fartnershlp * l-i !-i*i.--q,r.*r" r***;" \{f;/

HASIL YANG TELAH DICAPAI

program ini belum selesai dilaksanakan namun dari hasil studi banding dan serangkaiai"l

lokJkarya yang telah dilaksnakan, ada beberapa hasil yang telah dicapai sebagai berikut:

Tetah terjalin komunikasi yang baik antara semua stakeholder dan menyusun perencanaan

dan mebuat draft kebiiakan ying mengakomodasi kepentingan semua fihak

Pentingnya registrasi, peningkatan mutu, penetapan stattdar mutu dan penetapan siandar

harga 6iut ,uii gali teiah diiahami dengan baik oleh fihak eksekutii dan legisiatif yang terlibat

dalim serangkaian lokakarya dan studi banding

Telah disepakati untuk menetapkan 35 kelompok lokasi penelitian ACIAR (SMAR/2006/096)

sebagai pusat pembibitan sapi Bali b'erbasis kandang kelompok

Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan NTB telah berkomitmen untuk mengalokasikan dana

sebesar Rp. 500 juta untuk meningkatkan sanitasi di 36 kelompok lokasi pembibitan dalam

tahun anggaran 2010.

Telah terjadi kesepahaman antara'wakil legislatif dan eksekutif baik ditingkat Provinsi

maupun lingkat Kabupaten Lombok Tengah untuk mengalokasikan anggaran dalam rangka

mendukung Drogram pembibitan sapi Bali untuk ahun anggaran 2011

PENUTUP

Kebijakan pemerintah untuk mendorong terciptanya iklim usaha kondusif untuk pembibitan

sapi Bali sangat diperlukan untuk keberlanjutan program yang telah dicapai dari-h.asil

penelitian teLpan di tingkat petani. Implementasi kebijakan pemerintah yang efektif menjadi

salah satu syarat penting yang diperlukan untuk memastikan terlaksananya semua program

yang tertuang dalam perencanaan yang telah disusun oleh pemangku kepentingan didalam

inouitri pe*bibitan sapi Bali. Sasaran akhir dari pengemb'angan industri perbibitan sapi Bali

adalah peningkatan pendapatan peternak. Peningkatan pendapatan yang diakibatkan dari

kebijakan yang diambil perlu dievaluasi untuk melihat efektivitas kebijakan.

Pen

DA

Dal

MuinfrInt

Dir

Par

villMC

SeCu

UI

Pe

Audi:A(

158PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor

-i+' altlhl lusrrrlit lndonerie Psrtner(hip

"ffifi

Kcnrrrrsrr Ausrmlia lnJ"ncsil

i.ir i'.t'Pengembangan bpi Ball Berkelanjutan Dalam Sistirn Peternakan Rakyat

DAFTAR PUSTAKA

Dahlanuddin, H. Pany, H. Poerwoto, A Muzani, T. Yulianto, L. Hadiawati, Syafll, Indiana, M.

Muhzi, M. Ma'shum, Mashur dan A. Uuttnatlb. 2005. Inventory of human resources and

infrastructure for Bali cattle development in Lombok. Survey Repod, Austrdlian Center for

International Agricultural R.esea rch. Ca nberra.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB. 2009. Laporan Tahunan Tahun 2008.

Panjaitan,T.S., Fordyce, G., Quigley, S.P., Winter, W.H.and Poppi, D.P. 2008. An integrated

village management system for Bali cattle in the eastern islands of Indonesia: The 'Kelebuh'

model. Asian-Austrahsian Association of Animal Production. 576'

Senge, p. M. 2006. The fifth discipline - The art & practice of the learninq organisation.

Currency Doubleday. SYdneY

UCAPAN TERIMA KASIH '

penulis mengucapkan terima kasih kepada Australia-Nusa Tenggara Assistance for Regional

Autonomy (ANTARA-AusAID) yang telah mendanai kegiatan ini. Terima kasih juga

disampaikan kepada AusAID yang telah mendanai berbagai penelitian yang dikelola oleh

ACIAR dan SADI yang hasilnya dimuat dalam prosiding ini.

159PDF compression, OCR, web optimization using a watermarked evaluation copy of CVISION PDFCompressor