Parallel serial prog

23
1 Oleh : Mujahidin http://www.iddhien.com [email protected] [email protected] iddhien2006 all rights reserved 1 Tata Cara Komunikasi Data Serial iddhien2006 all rights reserved Ada 2 macam cara komunikasi data serial yaitu Sinkron dan Asinkron Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama sama dengan data serial, tetapi clock tersebut dibangkitkan sendiri – sendiri baik pada sisi pengirim maupun penerima. Sedangkan pada komunikasi serial asinkron tidak diperlukan clock karena data dikirimkan dengan kecepatan tertentu yang sama baik pada pengirim / penerima. 2 http://www.iddhien.com

description

 

Transcript of Parallel serial prog

Page 1: Parallel serial prog

1

Oleh : Mujahidinhttp://www.iddhien.com

[email protected]@iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

1

Tata Cara Komunikasi Data Serial

iddhien2006 all rights reserved

Ada 2 macam cara komunikasi data serialyaitu Sinkron dan Asinkron

Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama sama dengan data serial, tetapi clock tersebut dibangkitkan sendiri – sendiri baik pada sisi pengirim maupun penerima.Sedangkan pada komunikasi serial asinkron tidak diperlukan clock karena data dikirimkan dengan kecepatan tertentu yang sama baik pada pengirim / penerima.2

http://www.iddhien.com

Page 2: Parallel serial prog

2

iddhien2006 all rights reserved

Pada IBM PC kompatibel port serialnya termasuk jenis asinkron. Komunikasi data serial ini dikerjakan oleh UART (Universal Asynchronous Receiver Transmitter). IC UART dibuat khusus untuk mengubah data parallel menjadi data serial dan menerima data serial yang kemudian dirubah lagi menjadi data parallel.IC UART 8250 merupakan salah satunya. Selain berbentuk IC mandiri berbagai macam mikrokontroller juga ada yang dilengkapi dengan UART, misalnya AT89S51/52/53 atau PIC16F8773

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

Pada UART, kecepatan pengiriman data ( atau yang sering disebut dengan Baud Rate ) dan fase clock pada sisi transmitter dan sisi receiver harus sinkron.

Untuk itu diperlukan sinkronisasi antara Transmitter dan Receiver. Hal ini dilakukan oleh bit “Start” dan bit “Stop”. Ketika saluran transmisi dalam keadaan idle, output UART adalah dalam keadaan logika “1”.

4http://www.iddhien.com

Page 3: Parallel serial prog

3

iddhien2006 all rights reserved

Ketika Transmitter ingin mengirimkan data, output UART akan diset dulu ke logika “0” untuk waktu satu bit. Sinyal ini pada receiver akan dikenali sebagai sinyal “Start” yang digunakan untuk menyinkronkan fase clocknya sehingga sinkron dengan fase clock transmitter.

Selanjutnya data akan dikirimkan secara serial dari bit yang paling rendah (bit0) sampai bit tertinggi.Selanjutnya akan dikirimkan sinyal “Stop” sebagai akhir dari pengiriman data serial.

5http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

Sebagai contoh misalnya akan dikirimkan data huruf “A” dalam format ASCII (atau sama dengan 41 heksa atau 0100 0001

6

PENGIRIMAN HURUF “A” TANPA BIT PARITAS

http://www.iddhien.com

Page 4: Parallel serial prog

4

iddhien2006 all rights reserved

Kecepatan transmisi (baud rate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu.Baud rate yang umum dipakai adalah 110, 135, 150, 300, 600, 1200, 2400, dan 9600 (bit/perdertik).Dalam komunikasi data serial, baud rate dari kedua alat yang berhubungan harus diatur pada kecepatan yang sama. Selanjutnya harus ditentukan panjang data (6,7 atau 8 bit), paritas (genap, ganjil, atau tanpa paritas), dan jumlah bit “Stop” (1, 1 ½ , atau 2 bit)7

http://www.iddhien.com

Karakteristik Sinyal Port Serial

iddhien2006 all rights reserved

Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standar RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industri Association (EIA/TIA) yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962.Ini terjadi jauh sebelum IC TTL populer sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC TTL. Standar ini hanya menyangkut komunikasi antara (Data Terminal Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit Terminating Equipment –DCE)8

http://www.iddhien.com

Page 5: Parallel serial prog

5

iddhien2006 all rights reserved

Standar sinyal RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut :

1. Logika 1 disebut ‘Mark’ terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt

2. Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 Volt samapai +25 Volt.

3. Daerah tegangan antara -3 Volt sampai +3 Volt adalah invalid level, yaitu daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan dibawah -25 Volt dan diatas +25 Volt juga harus dihindari karena bisa merusak line driver pada saluran RS2329

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

Gambar dibawah adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A” dalam format ASCII tanpa bit paritas.

10

Level Tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A”Tanpa Bit Paritas.

http://www.iddhien.com

Page 6: Parallel serial prog

6

Flow Control

iddhien2006 all rights reserved

Jika kecepatan transfer data dari DTE ke DCE (misal dari komputer / modem) lebih cepat dari pada transfer data dari DCE ke DCE (modem ke modem) maka cepat atau lambat kehilangan data akan terjadi karena buffer pada DCE akan mengalami overflow. Untuk itu diperlukan sistem flow control untuk mengatasi masalah tersebut.Ada 2 macam flow control yaitu secara hardware dan secara software.

11http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

Flow control secara software atau yang sering disebut dengan Xon (karakter ASCII 17) dan Xoff (karakter ASCII 19).DCE akan mengirimkan Xoff ke komputer untuk memberitahukan agar komputer menghentikan pengiriman data jika buffer pada DCE telah penuh.Jika buffer telah kembali siap menerima data DCE akan mengirimkan karakter Xon ke komputer dan komputer akan melanjutkan pengiriman data sampai data terkirim semua.Keuntungan Flow Control ini adalah hanya diperlukan kabel sedikit karena karakter kontrol dikirim lewat saluran TX RX.12

http://www.iddhien.com

Page 7: Parallel serial prog

7

iddhien2006 all rights reserved

Flow Control secara hardware atau sering disebut RTS / CTS menggunkan dua kabel untuk melakukan pengontrolan.Komputer akan men-set saluran Request to Send (RTS) jika akan mengirimkan data ke DCE. Jika buffer di DCE siap menerima data, maka DCE akan membalas dengan men-set saluran Clear to Send (CTS) dan komputer akan mulai mengirimkan data.Jika buffer telah penuh, maka saluran akan di reset dan komputer akan menghentikan pengiriman data sampai saluran ini di-set kembali.13

http://www.iddhien.com

Konfigurasi Port Serial

iddhien2006 all rights reserved

Konektor DB-9 pada bagian belakang komputer adalah port serial RS232 yang biasa dinamai dengan COM1 dan COM2.

14http://www.iddhien.com

Page 8: Parallel serial prog

8

iddhien2006 all rights reserved

15

Transmit DataOutTxD3

Data Terminal ReadyOutDTR4

Ground-GND5

Data Set ReadyInDSR6

Request to SendOutRST7

Clear to SendInCTS8

Ring IndicatorInRI9

Receive DataInRxD2

Data Carrier Detect/ Receive Line Signal

DetectInDCD1

KeteranganDirectionNama SinyalNomor PIN

Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB-9 adalah sebagai berikut :

1. Received Line Signal Detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan ada data masuk.

2. Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.

3. Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.

4. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya.

5. Signal Ground, saluran ground16http://www.iddhien.com

Page 9: Parallel serial prog

9

iddhien2006 all rights reserved

6. DCE ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

7. Request to Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.

8. Clear to Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh mulai mengirim data.

9. Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan dengannya.

17http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

18

Untuk dapat menggunakan port serial harus diketahui dahulu alamat dari port serial tersebut. Biasanya tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1 biasanya 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760 (2F8h). Alamat tersebut adalah alamat yang biasa digunakan, tergantung komputer yang digunakan.Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0400h untuk COM1 dan 0000.0402h untuk COM2

http://www.iddhien.com

Page 10: Parallel serial prog

10

iddhien2006 all rights reserved

19

Berikut adalah nama – nama register yang digunakan beserta alamatnya.

COM2COM1Nama Register

2F9h3F9hBaud Rate Divisor Latch MSB

2F9h3F9hInterrupt Enable Register

2FAh3FAhInterrupt Identification Register

2FBh3FBhLine Control Register

2FCh3FChModem Control register

2FDh3FDhLine Status Register

2FEh3FEhModem Status Register

2F8h3F8hBaud Rate Divisor latch LSB

2F8h3F8hRX Buffer

2F8h3F8hTX Buffer

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

20

Keterangan Register• RX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE.• TX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan dikirim ke port serial.• Baud Rate Divisor Latch LSB , digunakan untuk menampung byte bobot rendah untuk pembagi clock pada IC UART agar didapat baud rate yang tepat• Baud Rate Divisor Latch MSB , digunakan untuk menampung byte bobot tinggi untuk pembagi clock pada IC UART sehingga total angka pembagi adalah 4 byte yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh

http://www.iddhien.com

Page 11: Parallel serial prog

11

iddhien2006 all rights reserved

21

Berikut adalah tabel angka pembagi yang sering digunakan :

0180h300

0C00h600

0060h1200

0040h1800

000Ch9600

0018h4800

0030h2400

Angka PembagiBaud Rate (bit / detik)

Sebagai catatan, register Baud Rate Divisor Latch ini bisa diisijika bit 7 pada register Line Control Register diisi 1

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

22

• Interrupt Enable Register, digunakan untuk menset interupsi apa saja yang akan dilayani komputer.

1: interupsi diaktifkan jika ada perubahan keadaan pada Line Status Register

2

1: Interupsi diaktifkan jika ada perubahan keadaan pada Modem Status Register

3

Diisi 04,5,6,7

1: Interupsi akan diaktifkan jika register Tx kosong

1

1 : Interupsi akan diaktifkan jika menerima data

0

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada interrupt Enable register

http://www.iddhien.com

Page 12: Parallel serial prog

12

iddhien2006 all rights reserved

23

• Interrupt Identification Register, digunakan untuk menentukan urutan prioritas interupsi

Diisi 03, 4, 5, 6, 7

00 : Prioritas tertinggi oleh Line Status register01 : Prioritas tertinggi oleh register Rx jika menerima data10 : Prioritas tertinggi oleh register Tx jika telah kosong11 : Prioritas tertinggi oleh modem status register

1 & 2

0 : Interupsi menunggu1 : No interrupt pending

0

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada interrupt identification register

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

24

• Line Control register, digunakan untuk menentukan jumlah bit data, jumlah bit pariti, jumlah bit stop, serta untuk menentukan apakah baud rate divisor dapat diubah atau tidak.

Bit Stop0 : Jumlah bit stop adalah 11: Jumlah bit stop adalah 5 untuk 5 bit data dan 2 untuk 6 hingga 8 bit data

2

Jumlah bit data00 : jumlah bit data adalah 501 : jumlah bit data adalah 610 : jumlah bit data adalah 711 : jumlah bit data adalah 8

0 dan 1

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada Line Control register

http://www.iddhien.com

Page 13: Parallel serial prog

13

iddhien2006 all rights reserved

25

0 : Set break control tidak diaktifkan1 : Set break control diaktifkan

6

1 : Bit pariti ikut dikirimkan (stick parity)5

0 : Baud rate divisor tidak dapat diakses1 : Baud rate divisor dapat diakses

7

0 : Pariti ganjil1 : Pariti Genap

4

Bit pariti0 : tanpa Pariti1 : Dengan Pariti

3

KeteranganNomor Bit

Lanjutan Rincian bit pada interrupt identification register

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

26

• Modem Control register, digunakan untuk mengatur saluran pengatur modem terutama saluran DTR dan saluran RST

Bit RST0 = Saluran RST diaktifkan (aktif 0)1 = Saluran RST dibuat normal (tidak aktif)

1

Bit DTR0 = Saluran DTR diaktifkan (Aktif 0)1 = Saluran DTR dibuat normal (tidak aktif)

0

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada Modem Control register

http://www.iddhien.com

Page 14: Parallel serial prog

14

iddhien2006 all rights reserved

27

• Lanjutan

Diisi 05, 6, 7

0 = Loop Back internal diaktifkan1 = Loop Back internal tidak diaktifkan.

4

Bit OUT2 digunakan untuk penghubung ke pernagkat lain dapat dibuat logika low atau high.

3

Bit OUT1 digunakan untuk penghubung ke perangkat lain, dapat dibuat logika high atau low. Secara normal tidak digunakan.

2

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada Modem Control register

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

28

• Line Status Register, digunakan untuk menampung bit – bit yang menyatakan keadaan penerimaan atau pengiriman data dan status kesalahan operasi.

Diisi kosong7

1 = Menyatakan bahwa transmitter Shift Register telah kosong

6

1 = Menyatakan bahwa register TX telah kosong5

1 = Terjadi Break Interrupt4

1 = Terjadi kesalahan framing3

1 = Terjadi kesalahan pada bit pariti2

1 = Data yang masuk mengalami overrun1

1 = Menyatakan adanya data masuk pada buffer RX0

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada Line Status register

http://www.iddhien.com

Page 15: Parallel serial prog

15

iddhien2006 all rights reserved

29

• Modem Status Register, digunakan untuk menampung bit – bit yang menyatakan status dari saluran hubungan dengan modem

1 = Menyatakan adanya perubahan keadaan di saluran Ring Indicator (RI) dari Low ke High

2

1 = Menyatakan adanya perubahan keadaan di saluran Data Set Ready (DSR)

1

1 = Menyatakan adanya perubahan keadaan di saluran Clear to Send (CTS)

0

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada Modem Status register

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

30

• Lanjutan.

1 = Menyatakan bahwa saluran Receive Line Signal Detect (DCD) sudah dalam keadaan aktif

7

1 = Menyatakan bahwa saluran Ring Indicator sudah dalam keadaan High

6

1 = Menyatakan saluran Data Set Ready (DSR) sudah dalam keadaan aktif

5

1 = Menyatakan saluran Clear to Send (CTS) sudah dalam keadaan aktif

4

1 = Menyatakan adanya perubahan di saluran Receive Line Signal Detect (DCD)

3

KeteranganNomor Bit

Rincian bit pada Modem Status register

http://www.iddhien.com

Page 16: Parallel serial prog

16

Alasan Penggunaan Port Serial

iddhien2006 all rights reserved

Dibandingkan dengan menggunakan port parallel penggunaan port serial terkesan lebih rumit. Berikut adalah keuntungan penggunaan port serial dibandingkan penggunaan port parallel.

31

1. Pada komunikasi dengan kabel yang panjang, masalah cable loss tidak akan menjadi masalah besar daripada menggunakan kabel parallel. Port serial mentransmisikan “1” pada level tegangan -3 Volt sampai -25 Volt dan “0” pada level tegangan +3 Volt sampai +25 Volt, sedangkan port parallel mentransmisikan “0” pada level tegangan 0 Volt dan “1” pada level tegangan 5 Volt.

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

32

2. Dubutuhkan jumlah kabel yang sedikit, bisa hanya menggunakan 3 kabel yaitu saluran Transmit Data, saluran Receive Data, dan saluran Ground (Konfigurasi Null Modem)

3. Saat ini penggunaan mikrokontroller semakin populer. Kebanyakan mikrokontroller sudah dilengkapi dengan SCI (Serial Communication Interface) yang dapat digunakan untuk komunikasi dengan port serial komputer.

http://www.iddhien.com

Page 17: Parallel serial prog

17

Pengaksesan Port Serial Pada Visual Basic

iddhien2006 all rights reserved

Untuk pengaksesan port serial kita dapat mengaksesnya secara langsung menggunakan kontrol MSComm yang telah disediakan Visual basic.Kontrol MSComm menyediakan fisilitas komunikasi antara program aplikasi yang kita buat dengan port serial untuk mengirim atau menerima data melalui port serial.Setiap MSComm hanya menangani satu port serial sehingga jika kita ingin menggunakan lebih dari satu port serial harus digunakan MSComm lain.33

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

34

Properti MSCommJumlah properti pada MSComm sangat banyak, dan hanya beberapa properti yang perlu kita ketahui. Properti yang sering digunakan adalah :CommPortDigunakan untuk menentukan nomor port serial yang akan dipakaiSettingDigunakan untuk menset nilai baud rate, pariti, jumlah bit data, dan jumlah bit stop.PortOpenDigunakan untuk membuka ataupun menutup port serial yang dihubungkan dengan MSComm ini

http://www.iddhien.com

Page 18: Parallel serial prog

18

iddhien2006 all rights reserved

35

InputDigunakan untuk mengambil data string yang ada pada buffer penerima.OutputDigunakan untuk menulis data string pada buffer kirim

Berikut adalah contoh penggunaan properti tersebut

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

36

Berikut adalah contoh penggunaan properti tersebut Private Sub Form_Load ()

MSComm1.ComPort = 1MSComm1.Setting = “9600,N,8,1”MSComm1.InputLen = 0MSComm1.PortOpen = TrueMSComm1.Output = “ATV1Q0” & Chr$(13)Do

DoEventsBuffer$ = Buffer$ & MSComm1.InputLoop Until InStr (Buffer$, “OK”& vbCLRF)MSComm1.PortOpen = False

End Subhttp://www.iddhien.com

Page 19: Parallel serial prog

19

iddhien2006 all rights reserved

37

Kode – kode program pada prosedur diatas akan melakukan aksi sebagai berikut :• Port serial yang digunakan adalah COM1• Setting MSComm adalah : Baud rate 9600, tanpa paritas,

jumlah data 8 bit, dan jumlah bit stop adalah 1 bit• Memerintahkan kontrol MSComm membaca seluruh isi

buffer ketika menggunakan perintah input (MSComm1.InputLen = 0)

• Membaca port serial• Mengirim perintah “ATV1Q0” diikuti ASCII 13 (enter)

ke modem• Menunggu modem mengirimkan jawaban “OK” ke

komputer• Menutup port serial

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

38

Even Pada MSCommMSComm hanya mempunyai satu even saja, yaitu even OnComm. Even OnComm dibangkitkan jika nilai properti dari CommEvent berubah yang mengindikasikan telah terjadi even pada port serial baik even komunikasi maupun even error.

Tabel berikut adalah tabel mengenai nilai – nilai dari properti CommEvent, nilai properti ini tidak tersedia pada saat design time, tetapi hanya dapat dibaca pada saat run time.

http://www.iddhien.com

Page 20: Parallel serial prog

20

iddhien2006 all rights reserved

39

Nilai-nilai properti even error pada CommEvent

Mendapatkan kembali Device Control Block (DCB) dari port serial

comEventDCB

Sinyal Break diterimacomEventBreak

Port mengalami overruncomEventOverrun

Buffer kirim penuhcomEventTxFull

Buffer penerima mengalami over flow, tidak ada ruang kosong lagi pada buffer penerima

comEventRxOver

Hardware mendeteksi adanya kesalahan pariticomEventRxParity

Hardware mendeteksi adanya kesalahan frame

comEventFrame

KeteranganKonstanta

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

40

Nilai-nilai properti even komunikasi pada CommEvent

Karakter End of File diterimacomEvEOF

Terdeteksi adanya sinyal RingcomEvRing

Terjadi perubahan pada saluran Carrier DetectcomEvCD

Terjadi perubahan pada saluran Data Set ReadycomEvDSR

Terjadi perubahan pada saluran Clear to SendcomEvCTS

Telah diterima karakter sebanyak nilai properti Rthreshold. Even ini akan dibangkitkan terus menerus sampai data diambil dari buffer penerima menggunakan perintah Input. Even ini akan dibangkitkan jika nilai pada properti Rthershold tidak diisi “0”

comEvReceive

Jumlah karakter pada buffer kirim lebih sedikit dari pada nilai properti Sthreshold. Even ini akan dibangkitkan jika nilai pada properti Sthreshold tidak diisi “0”

comEvSend

KeteranganKonstanta

http://www.iddhien.com

Page 21: Parallel serial prog

21

iddhien2006 all rights reserved

41

Berikut adalah contoh penggunaan even OnComm untuk komunikasi menggunakan mikrokontroller. Akan dibaca hanya even comEvReceive sajaPrivate Static Sub MSComm1_OnComm ()

Dim Buffer As VariantSelect Case MSComm1.CommEvent

Case comEvReceiveIf MSComm1.InVufferCount >= 3thenbuffer = CStr (MSComm1.Input)If Mid (Buffer,1,1) = “0”then

if Mid (Buffer,2,1)= “K”then

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

42

StatusBar1.Panels (“Value”).Text = “Value : “ & Asc(Mid(Buffer,3,1))StatusBar1.Panels(“Status”).Text = “Status :Connect”End If

End IfEnd If

End SelectEnd Sub

http://www.iddhien.com

Page 22: Parallel serial prog

22

iddhien2006 all rights reserved

43

Kode – kode program pada prosedur diatas akan melakukan aksi sebagai berikut :• Mendeteksi even comEvenReceive, kemudian menentukan apakah sudah diterima tiga buah karakter pada buffer penerima• Menentukan apakah karakter yang diterima adalah karakter “OK”. Jika karakter yang diterima adalah “OK” maka akan diubah nilai “Value” dan nilai “Status” pada properti panel kontrol StatusBar1

http://www.iddhien.com

iddhien2006 all rights reserved

43

QUIZBuatlah sebuah program aplikasi dengan VB pada Komputer yang mengatur komunikasi serial antara komputer sebagai host dengan client.

• Setting komunikasi serial 9600 baudrate, no parity, 8 data bit, 1 bit Stop, Com Port 1.• Komputer akan mengirimkan data (20)h, (21)h, (22)h. Setelah client menerima data tersebut, client akan menjawab (membalas) dengan mengirim data “OK1” ke komputer. Setelah komputer menerima OK1, komputer akan menampilkan label “Akses 1 OK”• Selanjutnya komputer akan mengirimkan lagi data (30)h, (31)h, (32)h. Client akan menjawab (membalas) dengan “OK2” ke komputer. Selanjutnya komputer akan menampilkan label “Akses 2 OK”.• Selanjutnya komputer akan melakukan tugas untuk mengakuisisi setiap data yang lewat pada Serial Comm untuk ditampilkan dalam sebuah Text di Visual basic.

http://www.iddhien.com

Page 23: Parallel serial prog

23

iddhien2006 all rights reserved

43http://www.iddhien.com