P R

19
VERTIGO Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak, serebelum atau otak) atau di perifer (telinga – dalam, atau saraf vestibular). 7 1. Fisiologik : ketinggian, mabuk udara. Vertigo fisiologik adalah keadaan vertigo yang ditimbulkan oleh stimulasi dari sekitar penderita, dimana sistem vestibulum, mata, dan somatosensorik berfungsi baik. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : Mabuk gerakan (motion sickness) Mabuk gerakan ini akan ditekan bila dari pandangan sekitar (visual surround) berlawanan dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Mabuk gerakan akan sangat bila sekitar individu bergerak searah dengan gerakan badan. Keadaan yang memperovokasi antara lain duduk di jok belakang mobil, atau membaca waktu mobil bergerak. Mabuk ruang angkasa (space sickness) Mabuk ruang angkasa adalah fungsi dari keadaan tanpa berat (weightlessness). Pada keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis semisirkularis dan otolit. Vertigo ketinggian (height vertigo) Adalah uatu instabilitas subjektif dari keseimbangan postural dan lokomotor oleh karena induksi visual,

description

P R

Transcript of P R

VERTIGO

Vertigo dapat berasal dari kelainan di sentral (batang otak, serebelum atau otak) atau di perifer (telinga dalam, atau saraf vestibular).7

1. Fisiologik : ketinggian, mabuk udara.

Vertigo fisiologik adalah keadaan vertigo yang ditimbulkan oleh stimulasi dari sekitar penderita, dimana sistem vestibulum, mata, dan somatosensorik berfungsi baik. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain :

Mabuk gerakan (motion sickness)

Mabuk gerakan ini akan ditekan bila dari pandangan sekitar (visual surround) berlawanan dengan gerakan tubuh yang sebenarnya. Mabuk gerakan akan sangat bila sekitar individu bergerak searah dengan gerakan badan. Keadaan yang memperovokasi antara lain duduk di jok belakang mobil, atau membaca waktu mobil bergerak.

Mabuk ruang angkasa (space sickness)

Mabuk ruang angkasa adalah fungsi dari keadaan tanpa berat (weightlessness). Pada keadaan ini terdapat suatu gangguan dari keseimbangan antara kanalis semisirkularis dan otolit.

Vertigo ketinggian (height vertigo)

Adalah uatu instabilitas subjektif dari keseimbangan postural dan lokomotor oleh karena induksi visual, disertai rasa takut jatuh, dang gejala-gejala vegetatif.

2. Patologik : - sentral

- perifer

Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi:2

a. Sentral diakibatkan oleh kelainan pada batang batang otak atau cerebellum

b. Perifer disebabkan oleh kelainan pada telinga dalam atau nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII)

c. Medical vertigo dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan darah , gula darah yang rendah, atau gangguan metabolic karena pengobatan atau infeksi sistemik.

Kata kunci untuk vertigo yang berasal dari sentral adalah gejala atau tanda batang otak lainnya atau tanda onset akut misalnya sakit kepala tuli dan temuan neurologis lainnya misalnya trigeminal sensory loss pada infark arteri cebellar postero inferior. Pada pasien seperti ini perlu cepat dirujuk dan diinvestigasi. Red flag pada pasien dengan vertigo meliputi :7

Sakit kepala

Gejala neurologis

Tanda neurologis

VERTIGO SENTRAL

Penyebab vertigo jenis sentral biasanya ada gangguan di batang otak atau di serebelum. Untuk menentukan gangguan di batang otak, apakah terdapat gejala lain yang khas bagi gangguan di batang otak, misalnya diplopia, parestesia, perubahan sensibilitas dan fungsi motorik, rasa lemah.5

VERTIGO PERIFER

Lamanya vertigo berlangsung :9

a. Episode (serangan) vertigo yang berlangsung beberapa detik

Paling sering disebabkan oleh vertigo posisional benigna. Dapat dicetuskan oleh perubahan posisi kepala. Berlangsung beberapa detik dan kemudian mereda. Paling sering penyebabnya idiopatik (tidak diketahui), namun dapat juga diakibatkan oleh trauma di kepala, pembedahan di telinga atau oleh neuronitis vestibular. Prognosis umumnya baik, gejala menghilang secara spontan.

b. Episode vertigo yang berlangsung beberapa menit atau jam

Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau vestibulopati berulang. Penyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran menurun (tuli), vertigo dan tinitus.

c. Serangan vertigo yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu

Neuronitis vestibular merupakan kelainan yang sering datang ke unit darurat. Pada penyakit ini, mulainya vertigo dan nausea serta muntah yang menyertainya ialah mendadak, dan gejala ini dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Fungsi pendengaran tidak terganggu pada neuronitis vestibular. Pada pemeriksaan fisik mungkin dijumpai nistagmus.

CARA PEMERIKSAAN SISTIM MOTORIK.

1. Pengamatan.

Gayaberjalan dan tingkah laku.

Simetri tubuh dan ektremitas.

Kelumpuhan badan dan anggota gerak. dll.

2. Gerakan Volunter.

Yang diperiksa adalah gerakan pasien atas permintaan pemeriksa,

misalnya:

Mengangkat kedua tangan pada sendi bahu.

Fleksi dan ekstensi artikulus kubiti.

Mengepal dan membuka jari-jari tangan.

Mengangkat kedua tungkai pada sendi panggul.

Fleksi dan ekstensi artikulus genu.

Plantar fleksi dan dorso fleksi kaki.

Gerakan jari- jari kaki.

3. Palpasi otot.

Pengukuran besar otot.

Nyeri tekan.

Kontraktur.

Konsistensi ( kekenyalan ).

Konsistensi otot yang meningkat terdapat pada.

Spasmus otot akibat iritasi radix saraf spinalis, misal: meningitis, HNP.

Kelumpuhan jenis UMN ( spastisitas ).

Gangguan UMN ekstrapiramidal ( rigiditas ).

Kontraktur otot.

Konsistensi otot yang menurun terdapat pada.

Kelumpuhan jenis LMN akibat denervasi otot.

Kelumpuhan jenis LMN akibat lesi di motor end plate

4. Perkusi otot.

Normal : otot yang diperkusi akan berkontraksi yang

bersifat setempat dan berlangsung hanya 1 atau 2

detik saja.

Miodema : penimbunan sejenak tempat yang telah

diperkusi ( biasanya terdapat pada pasien mixedema,

pasien dengan gizi buruk ).

Miotonik : tempat yang diperkusi menjadi cekung

untuk beberapa detik oleh karena kontraksi otot

yang bersangkutan lebih lama dari pada biasa.

5. Tonus otot.

Pasien diminta melemaskan ekstremitas yang hendak

diperiksa kemudian ekstremitas tersebut kita gerak-gerakkan

fleksi dan ekstensi pada sendi siku dan lutut . Pada orang

normal terdapat tahanan yang wajar.

Flaccid : tidak ada tahanan sama sekali ( dijumpai pada

kelumpuhan LMN).

Hipotoni : tahanan berkurang.

Spastik : tahanan meningkat dan terdapat pada awal

gerakan , ini dijumpai pada kelumpuhan UMN.

Rigid : tahanan kuat terus menerus selama gerakan

misalnya pada Parkinson.

6. Kekuatan otot.

Pemeriksaan ini menilai kekuatan otot, untuk

memeriksa kekuatan otot ada dua cara:

Pasien disuruh menggerakkan bagian ekstremitas

atau badannya dan pemeriksa menahan gerakan

ini.

Pemeriksa menggerakkan bagian ekstremitas atau

badan pasien dan ia disuruh menahan.

Cara menilai kekuatan otot :

Dengan menggunakan angka dari 0-5.

0 : Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot, lumpuh total.

1 : Terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan

gerakan pada persendiaan yang harus digerakkan oleh

otot tersebut.

2 : Didapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu

melawan gaya berat ( gravitasi ).

3 : Dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat.

4 : Disamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula

mengatasi sedikit tahanan yang diberikan.

5 : Tidak ada kelumpuhan ( normal ).

b.Tanda lasegue

Cara pemeriksaan:

-luruskan kedua tungkai pada klien yang sedang berbaring

-satu tungkai diangkat lurus, dibengkokan (fleksi) pada persendian panggul

-tungkai yang lain harus selalu berada dalam keadaan ekstensi (lurus)

-tanda lasegue (+) jika timbul rasa sakit dan tahanan sebelum kita mencapai sudut 70 derajat, normalnya kita dapat mencapai 70 derajat tanpa rasa sakit dan tahanan. Kecuali pada usila diambil patokan 60 derajat.

c.Tanda kernig

Cara pemeriksaan;

-Fleksikan paha pada persendian panggul sampai sudut 90 serajat, dengan posisi berbaring

-Tungkai bawah diekstensikan pada persendian lutut

-Biasanya kita dapat melakukan ekstensi ini sampai sudut 135 derajat antara tungkai bawah dan tungkai atas

-Tanda kernig (+) jika terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum mencapai sudut ini.

afasia global bila semua modalitas bahasa-meliputi kelancaran berbicara, pengertian bahasa lisan, penamaan, pengulangan,membaca, menulis-terganggu berat. Penderita tidak ada suara sama sekali dan tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicara, serta tidak bisa membaca dan menulis.

Apraksia (apraxia) adalah suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa lagi melakukan gerakan ketika diminta untuk melakukannya. Tidak ada yang salah dengan otot-ototnya. Orang tersebut juga memahami perintah dan ingin membuat gerakan, tetapi tidak dapat secara fisik melakukannya. Biasanya kondisi ini karena ada masalah di otak. Apraksia dapat mempengaruhi hampir setiap gerakan, termasuk gerakan mata, berjalan, berbicara, atau menulis.

Anosognosia/nsgns/ adalah suatu keadaan ketika seseorang yang mengalamikecacatantampak tidak sadar akan keberadaan kecacatannya. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitunososyang berarti "penyakit",gnosisyang bermakna "pengetahuan", dan prefiks "an-" atau "a-" yang merupakan prefiks negatif, sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai "tanpa pengetahuan akan penyakit." Penyakit ini pertama kali dinamai olehneurologJoseph Babinskipada tahun 1914.[1]Berbeda denganpenyangkalanyang merupakanmekanisme pertahananpsikologis, anosognosia biasanya diakibatkan oleh kerusakan fisiologis di lobus parietal atau luka di wilayah fronto-temporal-parietal otak kanan

Agnosia, ketidakmampuan untuk mengenali dan menginterpretasikan kepentingan kesan sensoris.

1.Anosognosia (ketidaktahuan tentang penyakit): adanya ketidakmampuan untuk mengenali suatu defisit neurologis yang terjadi pada pasien.

2.Somatopagnosia (ketidaktahuan tentang tubuh): adanya ketidakmampuan untuk mengenali suatu bagian tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri (juga disebut sebagai autopagnosia).

3.Agnosia visual: ketidakmampuan untuk mengenali benda-benda atau orang.

4.Astereognosis: ketidakmampuan untuk mengenali benda melalui sentuhan.

5.Prosopagnosia: ketidakmampuan mengenali wajah.

6.Apraksia: ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu.

7.Simultagnosia: ketidakmampuan untuk mengerti lebih dari satu elemen pandangan visual pada suatu waktu atau untuk mengintegrasikan bagian-bagian menjadi keseluruhan.

8.Adiadokokinesis: adanya ketidakmampuan untuk melakukan pergerakan yang berubah dengan cepat.

Agrafia, juga disebutdisgrafia, adalah gangguankomunikasipada seseorang yang tidak mampu mengerti atau mencurahkan isi hati dalam bentuk tulisan.[1]Secara umum dikenal sebagai ketidakmampuan menulis, tetapi bisa juga ketidakmampuan dalam hal koherensi.[2]Gangguan ini merupakan akibat kerusakan bagianotakyang mengendalikan fungsi untuk mengerti atau mengungkapkan perasaan dengan tulisan

Sindrom Horners adalah suatu sindrom yang terdiri dari kelainan berupa masuknya bola mata, ptosis kelopak mata atas, kelopak mata atas sedikit naik, kontraksi dari pupil, penyempitan dari fissura palpebra, anhidrosis dan warna kemerahan di sisi wajah yang sakit, disebabkan oleh paralisa saraf-saraf simpatis servikal.Sindroma Horners juga disebut dengan Bernards Syndrome, Bernard-Horners Syndrome dan Horners Ptosis

Komplikasi Stroke

EDEMA OTAK

INFARK BERDARAH

VASOSPASME

HIDROSEFALUS

HIGROMA

. AKIBAT PROSES DI OTAK

HIPERTENSI REAKTIF

HIPERGLIKEMIA REAKTIF

EDEMA PARU

KELAINAN JANTUNG

2. AKIBAT IMOBILISASI

BRONKHOPNEUMONIA

TROMBOPLEBITIS

SISTITIS

DEKUBITUS

KONTRAKTUR

Betahistine

BetahistinememilikiafinitaskuatsebagaiantagonishistaminH3reseptordanafinitasyanglemahsebagaiagonishistaminH1reseptor.Betahistinebekerjasebagaidilatorpembuluhdarahditelinga tengah yang dapat mengurangi tekanan berlebih dari cairanendolimfe.Betahistinememilikiduajenis carakerja.Pertama,menstimulasireseptor H1 yang terletak di pembuluh darah telinga dalam. Efek iniakan menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas,sehingga dapat mengurangi masalah hidropsendolimfatik.Kedua, betahistine memiliki efek kuat sebagai antagonis reseptorH3,sehinggaakanmeningkatkanjumlahneurotransmiteryangdikeluarkanolehnerveending.Jumlahneurotransmiteryangmeningkat akan menambah efek vasodilatasi di telingadalam

Tebokan

Tebokan adalah obat produksi PT. Pharos, mengandung gingko biloba yang tergolong obat aktivator serebral dan vasodilator. Obat ini adalah ekstrak tanaman gingko biloba yang bekerja memperkuat dinding pembuluh darah dan sebagai antioksidan. Obat ini digunakan untuk gangguan ringan fungsi otak dan gangguan aliran darah ke anggota gerak. Penyakit yang diindikasikan untuk obat ini antara lain gangguan aliran darah otak ringan dengan gejala gangguan ingatan, gangguan pikiran, vertigo, telinga berdenging, kecemasan, dan gangguan mood. Selain itu, Tebokan dapat digunakan untuk glaukoma,klaudikasiointermiten(nyeri tungkai hilang timbul akibat penyempitan pembuluh darah), dan sindrom pre-menstruasi, disfungsi seksual akibat obat golonganselective serotonin reuptake inhibitor(SSRI). Tebokan dikontraindikasikan pada penderita dengan riwayat operasi yang baru, alergi terhadap gingko biloba, individu yang berencana memiliki anak, dan penderita gangguan darah. Gunakan secara hati hati pada penderita diabetes melitus. Belum terdapat informasi penggunaan untuk ibu hamil dan menyusui.

PatofisiologiArteri vertebralis timbul dari arteri subklavia, dan ketika mereka melewati foramina costotransverse dari C6 ke C2. Mereka memasuki tengkorak melalui foramen magnum dan bergabung di persimpangan pontomedullary untuk membentuk arteri basilar. Setiap arteri vertebralis biasanya bercabang menjadi arteri cerebellar posterior inferior (PICA). Di bagian atas pons, arteri basilaris terbagi menjadi 2 arteri serebral posterior (PCAs).

Arteri basilaris bercabang menjadi arteri cerebellar superior yang memasok bagian lateral pons dan otak tengah, serta permukaan superior dari otak kecil. Otak kecil dipasok oleh arteri circumflexan, PICA, arteri anterior inferior dan superior cebelar arteri dari arteri basilar.

Medula diperarahi oleh Pica dan cabang kecil dari arteri vertebralis. Pons diperdarahi oleh cabang-cabang dari arteri basilaris. PCAs memperdarahi otak tengah, talamus, dan korteks oksipital.

Pada dasar otak, sistem karotis dan basilar bergabung untuk membentuk lingkaran besar, arteri communicans dikenal sebagai lingkaran Willis. sehingga itu dapat merupakan jaminan, bahkan ketika salah satu arteri utama tersumbat, sistem perdarahan otak yang memadai mungkin masih possible.2

Kondisi pembuluh darah yang paling umum yang mempengaruhi sistem vertebrobasilar adalah aterosklerosis, di mana plak menyebabkan penyempitan dan oklusi vassa besar. Patologi penyakit vassa kecil ( arteri dengan 50-200 pM diameter) adalah berbeda dari aterosklerosis, karena kapal kecil menjadi tersumbat oleh proses yang disebut lipohyalinosis, yang sering terjadi dalam hubungannya dengan hipertensi. Oklusi vassa - vassa kecil ini menyebabkan penyumbatan, disebut infark lacunes, yang mungkin muncul sebagai lesi tunggal atau dapat didistribusikan sebagai lesi multipel tersebar luas di seluruh subcortex dan batang otak. Lipohyalinosis melemahkan dinding vassa, dan pecahnya arteri dapat terjadi pada individu hipertensi, mengakibatkan perdarahan fokal. Hampir semua perdarahan intraserebral berasal dari pecahnya ini.

Karena hubungan anatomis yang dekat antara arteri vertebralis dan tulang belakang leher, manipulasi chiropractic atau rotasi leher bisa melukai arteri vertebralis di leher.

Penyebab untuk emboli biasanya dari lengkungan aorta, arteri subklavia, dan dari arteri vertebralis.

KlinisOnset dan durasi gejala tergantung pada etiologi. Pasien dengan trombosis arteri basilaris biasanya memiliki gejala peringatan, seperti sebanyak 50% dari pasien mengalami serangan transient ischemic selama beberapa hari untuk minggu sebelum oklusi tersebut. Sebaliknya, peristiwa emboli, tanpa prodrome atau peringatan, dengan presentasi akut dan dramatis. gejala peringatan yang berhubungan dengan stroke vertebrobasilar termasuk:

* Vertigo

* Mual dan muntah

* Sakit kepala

* Kelainan pada tingkat kesadaran

* tanda oculomotor yang Abnormal (misalnya, nystagmus, lateral tatapan kelainan, diplopia, perubahan pupil)

* kelemahan saraf kranial (misalnya, dysarthria, disfagia, disfonia, kelemahan otot wajah dan lidah)

* kehilangan sensoris (di wajah dan kulit kepala)

* Ataksia

* kelemahan kontralateral (misalnya, hemiparesis, quadriparesis)

* Incontinence

* cacat Visual-field

* pembengkakan Abnormal

* Berkeringat pada wajah atau ekstremitas

Gerakan Involunter

Choreaadalah gerakaninvolunteryang cepat,menyentak, pendek dan berulang-ulang yang dimulai satu bagian tubuh dan bergerak dengan tiba-tiba, tak terduga, dan seringkali secara terus-menerus sampai bagian tubuh lainnyayang menghasilkan berbagai pola gerakan. Pertama-tama bagian perifer dari ekstremitas terlibat bagian proksimal akan mengikuti.Sentakan involunter pada wajah menghasilkan wajah yang menyeringai. Yang paling penting adalahchorea huntington, suatu penyakit degeneratif dominan, herediter uang timbul pada usia pertengahan. Gerakan pada umum nya tidak tersentak-sentak seperti pada chorea minor. Gerakan yang lebih komplek dan kadang-kadang lambat seperti gerakan athetosis. Mungkin terdapat puntiran, seperti tenaga putaran, dan serupa seperti distonia torsi. Ekstremitas proksimal, tubuh dan otot-otot wajah yang terutama terlibat menyebabkan wajah menyeringai dan retraksi dari lidah. Bicara dan menelan menjadi sulit. Hipertonia yang terjadi dini, kemudian berubar menjadi rigor. Penemuan paatologis terdiri dari atrofi korpus striata yang berkaitan dengan hilangnya neuron-neuron kecil. Neuron kortikal juga dapat berdegenerasi dan penyakit dapat berakhir dengan demensia. Gerakan chorea dengan perkembangan lambat yang sama mungkin merupakan keadaan yang simptomatik, yaitu sekunder terhadap penyakit otak lainnya (ensefaflitis, keracunan karbon monoksida, penyakit vaskuler).

Athetosisadalah aliran gerakan yang lambat, mengalir, menggeliat di luar kesadaran.Gangguan kinetik ini biasanya disebabkan oleh kerusakan perinatal dari korpus striata. Kerusakan ini mengambil bentuk hilang nya sirkulasi neuron-neuron kecil, menimbulkan jaringan parut glial seperti vena-vena dalam marmer, sehingga di sebut status marmorartus. Gerakan involunter menjadi lambat dengan kecendrungan untuk ekstensi berlebihan dari ekstremitas bagian perifer. sebagai tambahan, terdapatpeningkatan spasmodik yang irreguler dari tegangan otot antara agonis dan antagonis, sehingga gerakan dan sikap tubuh menjadi aneh. Gerakan voluntger berubah hebat oleh penaampilan secara spontan dari gerakan hiperkinetik yang mungki melibatkan wajah dan lidah sehingga menyebabkan wajah menyeringai dengan gerakan lidah yang abnormal.Mungkin terdapat ledakan spasmodik, tertawa atau menangis.Athetosis mungkin terjadi bersamaan dengan paresis kontralateral; juga dapat ditemukan bilateral yang di sebut athetosis ganda, yang biasanya terjadi berkaitan dengan paraplegia spastik (penyakit little, sindrom vogt). Intelegensia dapat dipertahankan

Chorea dan athetosis, yang mungkin terjadi bersama sebagai choreoathetosis, adalah bukan penyakit. Namun demikian, mereka adalah gejala yang bisa diakibatkan oleh beberapa peyakit yang sangat berbeda satu sama lain. Chorea dan athetosis diakibatkan oleh over-aktivitas pada dasar ganglia, bagian otak yang membantu mempermudah dan mengkoordinasikan gerakan yang dimulai oleh impuls syaraf dari otak. Pada kebanyakan bentuk chorea, kelebihan dopamine, neurotransmitter utama yang dipakai di basal ganglia, mencegah basal ganglia dari fungsinya secara normal. Obat dan penyakit yang meningkatkan kadar dopamine atau meningkatkan sensitivitas sel syaraf ke dopamine cenderungmemperburuk chorea dan athetosis.

Chorea kadang-kadang berkembang pada orang yang lebih tua oleh sebab yang tak nyata. Chorea ini, disebut choreasenilis, cenderung mempengaruhi otot di sekitar mulut. Chorea juga bisa mempengaruhi wanita selama 3 bulan pertama kehamilan (suatu kondisi yang disebut chorea gravidarum), tetapi hilang tanpa pengobatan sesaat sesudah mereka melahirkan. Jarang, semacam chorea terjadi pada wanita yang meminum pil kontrasepsi. Chorea bisa juga adalah akibat dari lupus (sistemik lupus erythematosus), over-aktivitas kelenjar gondok (hyperthyroidism), suatu tumor atau stroke yang mempengaruhi sebagian basal ganglia yang disebut caudate nukleus, dan obat tertentu seperti obat antipsikotis.

Obat yang dapat diberikan seperti yang memblokade dopamin dapat diberikan seperti haloperidol dan risperidon.. pemberian antikonvulsan seperti diazepam judga dapat bermanfaat.

Hemiballismusialah sejenis chorea, biasanya menyebabkan gerakan melempar satu lengan di luar kemauandengankeras.Penyakit ini disebabkan oleh beberapa macam proses patologis antara lain gangguan vaskuler (stroke), infeksi, trauma dan tumor. Kelainan di otak berupa destruksi nukleus subtalamik. Gerakan ini melibatkan otot-otot proksimal dan dapat menguras tenaga.Hemiballismus mempengaruhi satu sisi badan. Lengan terkena lebih sering daripada kaki. Biasanya disebabkan oleh stroke yang mempengaruhi bidang kecil tepat di bawah basal ganglia yang disebut nukleus subthalamic. Hemiballismus untuk sementara mungkin melumpuhkan karena ketika penderita mencoba menggerakkan anggota badan, mungkin melayang secara tak terkendali.