Otomikosis 3 Nov

download Otomikosis 3 Nov

of 19

Transcript of Otomikosis 3 Nov

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    1/19

    Presentasi Kasus

    OTOMIKOSIS

    Presentator : Dika Amelinda

    Moderator : dr. Anna Mintarti

    Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok – Kepala eher

    !akultas Kedokteran "ni#ersitas $ad%ah Mada & 'S"P D'. Sard%ito

    (og)akarta

    *+,-

    1

     

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    2/19

    BAB I

    P/DAH""A/

    Otomikosis atau Fungal Ototitis Eksterna adalah infeksi jamur 

    yang melibatkan pinna dan kanalis auditorius eksternus, namun dengan

    adanya perforasi membran timpani, juga dapat melibatkan telinga tengah.

    Karakteristik otomikosis berupa peradangan, gatal, otalgia, otore, rasa penuh

    di telinga, gangguan pendengaran dan tinnitus. Kasus otomikosis yang disertai

     perforasi membran timpani, infeksi telinga tengah dan keterlibatan infeksi

    tulang temporal, sering berhubungan dengan kondisi pasien yang

    mengalami imunosupresi1,2,3.

    Penyebab otomikosis pada umumnya adalah spesies jamur saprofitik 

    yang banyak terdapat di alam dan merupakan sebagian dari flora komensal

     pada kanalis auditorius normal. pesies terbanyak adalah  Aspergillus dan

    Candida.  Aspergillus niger memproduksi koloni hitam yg memberikan

    gambaran “pepper” like  sedangkan Candida albicans dan  Aspergillus

     fumigatus memberi gambaran klasik seperti fluffy white discharge !.

    Kejadian otomikosis banyak ditemukan di daerah iklim tropis dan

    subtropis yang lembab. Pre"alensi otomikosis #$%22,&$ dari total kasus otitis

    e'terna, dan 3($ pada pasien dengan gejala keluarnya )airan pada telinga *.

    +istribusi jenis jamur pada otomikosis tergantung lokasi geografis.

    alaupun jarang menimbulkan bahaya, keberadaannya memberi tantangandan rasa frustasi pada pasien dan ahli -- karena memerlukan  follow up dan

     pengobatan jangka panjang yang disebabkan oleh tingginya angka rekurensi *,/.

    2

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    3/19

    BAB II

    TI/0A"A/ P"STAKA

    A. A/ATOMI DA/ !ISIOO$I

    e)ara anatomi telinga dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar,

    telinga tengah, dan telinga dalam. -elinga luar terdiri dari aurikula, kanalis

    auditorius eksternus hingga lapisan epital membran timpani. 0urikula dan

    kanalis auditorius eksternus mengandung tulang raan elastis yang berasal dari

    mesoderm dan sedikit jaringan subkutan, yang ditutupi oleh kulit dengan

    kelenjar pelengkapnya&.

    0urikula merupakan tulang raan elastis yang simetris se)ara bilateral.

    ekukan utama aurikula terdiri dari heliks, antiheliks, tragus, antitragus, dan

    konka. eliks merupakan lingkaran aurikula terluar yang besar. eliks berakhir 

    di inferior pada lobulus, satu%satunya bagian aurikula yang tidak disangga oleh

    tulang raan. Konka aurikula adalah bagian tengah aurikula yang bergaung,

    dan kanalis auditorius eksternus berjalan mulai dari daerah ini. Ele"asi di

    anterior pada pembukaan kanalis auditorius eksternus, yang terletak di depan

    konka adalah tragus. Ele"asi lain yang berlaanan dengan tragus, dan terletak 

    di atas lobulus adalah antitragus. ingkaran berlekuk yang lebih ke)il, paralel

    dan terletak anterior dari heliks adalah antiheliks. 0urikula berhubungan dengan

     banyak otot%otot intrinsik dan ekstrinsik.# 

    3

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    4/19

     ambar 1. 0natomi 0urikula 4umber5 ray6s 0natomy for tudent,2((&7

    eluruh kanalis auditorius eksternus dilapisi oleh epitel skuamosa

     berlapis dengan keratinisasi, yang lebih tebal di bagian tulang raan 4(,*

    sampai 1 mm7 dibandingkan bagian osseus 4(.2 mm7. Pada kanalis auditorius

    eksternus bagian tulang raan terdiri dari lapisan epidermis dengan

     papillanya, dermis dan subkutan melekat dengan perikondrium. apisan

    kulit kanalis auditorius eksternus bagian tulang tidak mengandung papilla,

    melekat erat dengan periosteum tanpa lapisan subkutan, berlanjut menjadi

    lapisan luar dari membran timpani dan menutupi sutura antara tulang timpani

    dan tulang skuama. Kulit ini tidak mengandung kelenjar dan rambut8.

    Kanalis auditorius eksternus dapat dibagi menjadi dua bagian. !($

     bagian luar merupakan tulang raan dan mengandung lapisan tipis jaringan

    subkutan antara kulit dan tulang raan. Kulit bagian tulang raan kanalis

    mengandung banyak sel%sel rambut dan kelenjar%kelenjar sebasea dan apokrin

    seperti kelenjar serumen. Ketiga struktur ini bersama%sama memberikan fungsi

     protektif dan disebut sebagai unit apopilosebasea. ekresi dari kelenjar ini,

    4

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    5/19

    dikombinasikan dengan lapisan keratin deskuamasi dari stratum korneum,

    membentuk asam 4p /,(%/,*7, mantel lilin dari )erumen yang berfungsi

    sebagai penghalang terhadap infeksi dan luka pada kulit. /($ bagian dalammerupakan tulang, dibentuk terutama oleh anulus timpani, dan mengandung

     jaringan lunak yang sangat sedikit. Oleh sebab itu, kulit bagian tulang kanalis

    tidak mengandung kelenjar%kelenjar dan sel%sel rambut. Panjang rata%rata

    kanalis auditorius eksternus orang deasa adalah 2,* )m. Pertemuan bagian

    kartilago dan bagian tulang kanalis merupakan bagian yang menyempit yang

    disebut isthmus.&

    ambar 2. Potongan koronal kanalis auditorius eksterna. Kulit pada bagian kartilago

    dan bagian tulang diperbesar. 4umber5 alani, 2((87

    Kanalis melekuk sedikit di superior dan posterior dalam bentuk huruf

    dari lateral ke medial. 0urikula perlu ditarik se)ara halus ke arah atas, keluar 

    dan ke baah untuk meluruskan kanalis pada pemeriksaan. 0da tiga

    mekanisme perlindungan makroskopis yang melindungi kanalis auditorius

    eksternus dan permukaan lateral membran timpani 5 tragus dan antitragus, kulit

    dengan lapisan serumennya, dan isthmus kanalis auditorius eksterna. apisan

    5

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    6/19

    serumen se)ara bertahap berpindah meleati isthmus ke bagian lateral kanalis

    dan mengelupas di luar &. 

    Kanalis auditorius eksternus merupakan struktur yang normalnya dapatmelindungi dan membersihkan diri sendiri. Epitel kanalis auditorius eksterna

    mempunyai kapasitas untuk bermigrasi ke lateral, yang memungkinkan kanalis

    tetap tidak terobstruksi oleh debris. Ke)epatan migrasi epitel adalah (,(&

    mm9hari dan terjadi pada lapisan sel basal. erak saluran telinga yang

    disediakan oleh gerakan mengunyah biasa bersama%sama dengan proses

     proliferasi epitel dan migrasi lateral yang mendorong serumen ke luar dengan

    )ara self-cleansing  8 .

    1askularisasi

    -elinga luar mendapatkan suplai darah dari )abang arteri )arotis

    eksterna, adapun "askularisasi  bagian anterior dari a . 0uri)ulo temporalis 4a.temporalis superfi)ialis7, bagian posterior dari a. 0uri)ularis posterior, bagian

    medial dari a. 0uri)ularis profunda 4 a. ma'illaris 7&.

    Iner#asi

    Persarafan telinga luar terdiri dari :er"us auri)ularis mayor )abang

    ner"us spinalis ;2%;3 yang menginer"asi kulit auri)ula dan 193 lateral kulit

    diatas permukaan prosesus mastoideus. :er"us o))ipitalis minor 4bag ;27

    menginer"asi kulit auri)ula 193 posterior. :er"us auri)ulo temporalis

    merupakan )abang :. < 4trigeminus7 yang menginer"asi kulit auri)ula 293

    anterior, 192 bag anterior K0E dan membrana timpani. :er"us tympani)us,

    )abang dari : => 4: glosopharyngeus7 yang menginer"asi permukaan luar 

    membran timpani. :er"us 0rnold )abang dari ner"us "agus 4:. >7 yang

    menginer"asi sebagian ke)il auri)ula, 192 bagian posterior kanalis auditorius

    eksternus dan membran timpani#,1(.

    6

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    7/19

    im2onodi

    0liran limfe kanalis auditorius eksternus merupakan jalur penting untuk 

     penyebaran infeksi. Kelenjar limfe telinga luar terdiri dari tiga bagian yaitu 5 17imfonodi parotis superfisialis yang menerima aliran kelenjar limfe dari daerah

    tragus dan bagian anterior aurikula, 27 imfonodi retroaurikuler yang menerima

    aliran kelenjar limfe dari posterior dan kranial aurikula, 37 imfonodi )er"ikalis

    superfisialis yang menerima aliran kelenjar limfe dari daerah lobulus&,#,1(.

    B. OTOMIKOSIS

    ,. De2inisi

    Otomikosis atau Fungal Ototitis Eksterna adalah infeksi jamur yangmelibatkan pinna dan kanalis auditorius eksternus, namun dengan adanya

     perforasi membran timpani, juga dapat melibatkan telinga tengah 1.

    *. tiologi

    . ?eberapa penulis menyatakan baha jenis  Aspergillus  dan Candida

     banyak ditemukan pada pasien%pasien dengan otomikosis. @enis yang lain

    seperti  Mucor, Fusarium, cedosporium, !endersonula, "hodotorula,  dan

    Cryptococcus  jarang menyebabkan otomikosis. @amur dari jenis  Monilial   dan

    dermatophyta 4#richophyton ssp, Microsporum spp, dan  $pidermophyton

     floccosum7 diduga juga berhubungan dengan kejadian otomikosis11.

    3. Patogenesis dan !aktor Predisposisi

    Pada kondisi normal, terdapat berbagai mikroorganisme pada liang

    telinga yang merupakan organisme komensal. Organisme ini bersifat non

     pathogen selama terdapat keseimbangan antara sistem pertahanan tubuh dengan

     berbagai organisme tersebut. Kanalis auditorius yang intak mempunyai

    kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri dengan migrasi sel epitel yang

    terkelupas keluar bersama dengan serumen. erumen menjaga kanalis

    auditorius eksternus dalam kondisi asam. p kanalis auditorius eksternus

    7

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    8/19

    mempunyai rentang antara !,2 hingga *,/. Kondisi asam tersebut mempunyai

    efek anti%mikotik dan bakteriostatik. Kerusakan dari setiap pelindung K0E

    dapat menyebabkan kolonisasi dan in"asi oleh organisme patogen

    !,11

    .Kejadian otomikosis berhubungan dengan berbagai faktor predisposisi.

    Faktor yang mempengaruhi perubahan jamur saprofit komensal menjadi agen

     pathogen antara lain 5 Faktor lingkungan terdiri dari suhu dan kelembaban.

    Faktor lokal termasuk infeksi kronik pada telinga, penggunaan tetes telinga,

     penggunaan steroid, adanya infeksi jamur pada bagian tubuh lainnya seperti

    dermatomikosis, gangguan fungsi imunitas, malnutrisi dan perubahan hormonal

    tubuh yang dapat memi)u timbulnya infeksi seperti pada keadaan menstruasi

    ataupun pada anita hamil. Otomikosis meningkat pada iklim panas dan

    lembab karena kondisi ini sangat sesuai untuk proses pertumbuhan jamur.

    Kondisi panas dan lembab juga berpengaruh pada permukaan epitel liang

    telinga karena dalam kondisi ini liang telinga lebih banyak menyerap air 

    sehingga sangat rentan terhadap infeksi1,11,12 .

    o et all menyebutkan laki%laki lebih banyak menderita otomikosis

    daripada anita, hal ini diduga karena laki%laki lebih banyak bekerja di luar 

    rumah, ditempat lingkungan yang berdebu, sehingga mengakibatkan mudah

    terpapar spora jamur 1!.

    -. Diagnosa

    Penegakan diagnosa otomikosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan

    fisik, pemeriksaan otoskopik dan pemeriksaan penunjang. Pada anamnesa

     pasien dengan otomikosis biasanya akan didapatkan keluhan gangguan

     pendengaran. elain itu gejala lain yang sering dirasakan adalah keluhan rasa

    gatal, otore 4keluar )airan dari telinga7, otalgia 4sakit pada telinga7, dan tinnitus.

    ejala gangguan pendengaran pada kasus otomikosis biasanya disebabkan oleh

    adanya akumulasi dari debris mikotik dalam liang telinga.

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    9/19

    otore /! $, otalgia !8 $, rasa penuh pada telinga !! $, penurunan

     pendengaran 28 $ dan -innitus 2! $. +imana hasil ini ternyata tidak jauh

     berbeda pada pasien immuno)ompetent

    /,13,1/

    .Pemeriksaan fisik pada pasien otomikosis akan ditemukan adanya

    debris berarna putih, kehitaman, atau membran abu%abu yang berbintik%bintik 

    di liang telinga. ?er)ak karena  Aspergillus niger )enderung berarna gelap

    kehitaman dan Candida albicans berarna putih*,11.

    +iagnosa pasti otomikosis ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang

    yang )ukup sederhana, yaitu dengan memeriksa sampel debris atau sab ber)ak 

     pada ka)a preparat yang difiksasi dengan larutan KO 1*$ % 3($. elanjutnya

    dilihat melalui mikroskop dan akan tampak hifa ataupun spora dari jamur.

    Pemeriksaan penunjang lain adalah kultur debris dari liang telinga dengan

    menggunakan media aboraud%s  de&trose *,11.

    4. Terapi

    -erapi efektif pada pasien dengan kolonisasi kronis 0spergillus pada

    kanalis akustikus eksternus adalah dengan kombinasi antara pembersihan debris

    dan anti jamur topi)al. Pengobatan sistemik tidak direkomendasikan, ke)uali

    mungkin pada kasus in"asif otitis 4akut atau kronis7 eksterna maligna dengan

    komplikasi mastoiditis atau meningitis, atau keduanya. Kebanyakan pasien

     berhasil dengan pengobatan topikal. Keuntungan anti jamur topikal yaitu

    aplikasi lokal, konsentrasi yang diinginkan dari obat pada permukaan kulit akan

    di)apai tak lama setelah aplikasi, dan konsentrasi yang lebih tinggi dari anti

     jamur tersebut pada lokasi yang terinfeksi . Perhatian khusus harus diberikan

    kepada pilihan sediaan yang antara lain5  solution, suspensi, krim, salep, atau

     gel . Pasien otomikosis dengan membran timpani yang intak dapat

    menggunakan formulasi anti jamur antara lain, salep, gel, dan krim. Ketika

    membran timpani perforasi, obat%obat ini tidak boleh digunakan karena partikel

    9

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    10/19

    ke)il dari krim, salep, atau  gel   dapat menyebabkan peradangan, dengan

     perkembangan jaringan granulasi di telinga tengah. Obat topikal anti jamur 

    yang soluble 4obat tetes telinga atau strip kasa diresapi dengan solution7 sebagai pengobatan membran timpani perforasi sangat dianjurkan. Aang harus

    dipertimbangkan agar tepat memilih obat anti jamur topi)al, antara lain B larut

    dalam air, risiko rendah ototoksik, efek alergi rendah setelah pemberian

     berulang, obat anti mikotik spektrum luas dengan efek lokal yang baik 

    terhadap ragi dan jamur, )o)ok untuk aplikasi pada pasien anak dan tersedia di

     pasaran11,12.

     

    ediaan anti jamur dapat dibagi menjadi tipe spesifik dan non spesifik.

    0ntijamur non spesifik termasuk larutan asam dan dehydrating solution

    seperti 5 17 0sam asetat 2$ adalah asam )uka untuk menjaga p telinga tetap

    asam. 27 entian

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    11/19

     :ystatin dapat diresepkan sebagai krim, salep atau bubuk. +engan tingkat

    keberhasilan hingga *(%8($ . 27 0Doles adalah agen sintetis yang mengurangi

    konsentrasi ergosterol merupakan sterol penting dalam membrane sitoplasmanormal. ;lotrimaDole yang paling banyak digunakan sebagai aDol topikal

    tampaknya menjadi salah satu agen terapi yang paling efektif dalam otomikosis

    dengan bunga efektifitas #*%1(($. ;lotrimaDole memiliki efek bakterisid dan

    hal ini merupakan keuntungan bila terdapat infeksi )ampuran dari bakteri dan

     jamur. KetokonaDole dan Flu)onaDole memiliki akti"itas spektrum yang luas.

    Efikasi Keto)onaDole dilaporkan #*%1(($ terhadap spesies 0spergillus dan

    ;andida. ediaan yang sering adalah sebagai krim 2$. Flu)onaDole topikal

    telah dilaporkan efektif dalam #($ kasus. Krim Ci)onaDole 2$ juga telah

    menunjukkan tingkat keberhasilan hingga #($ . ?ifonaDole adalah agen anti

     jamur dan umum digunakan dalam 8(%an. Potensi larutan 1$ mirip dengan

    ;lotrimaDole dan Ci)onaDole. ?ifonaDole dan turunannya menghambat

     pertumbuhan jamur hingga 1(($ . =tra)onaDole juga memiliki in"itro dan efek 

    "i"o terhadap spesies 0spergillus12.

    Prinsip penatalaksanaan pada pasien otomikosis adalah pengangkatan

     jamur dari liang telinga, menjaga agar liang telinga tetap kering serta

     bersuasana asam, pemberian obat anti jamur, serta menghilangkan faktor risiko.

    -indakan pembersihan liang telinga bisa dilakukan dengan berbagai ma)am

    )ara antara lain dengan lidi kapas9kapas yang dililitkan pada aplikator, pengait

    serumen, atau su)tion. ?eberapa penulis memper)ayai baha yang terpenting

    dari terapi otomikosis adalah mengetahui jenis agen penyebab infeksi tersebut

    sehingga terapi yang tepat dapat diberikan. ;lotrimaDole memiliki efek anti

     bakteri sehingga memberikan keuntungan terdapat infeksi )ampuran jamur%

     bakteri. 0nti jamur krim dari Keto)onaDole dan Flu)onaDole juga bisa dapat

    11

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    12/19

    digunakan. =nfeksi Candida  biasanya mengunakan -olnaftate. :ystatin juga

    diper)aya efektif melaan Candida *.

    -erapi otomikosis dengan anti jamur membutuhkan aktu 3 minggu

    untuk men)egah rekurensi. -erapi berkelanjutan diberikan alaupun pasien

    sudah bebas dari gejala1*.

    Edukasi antara lain tidak mengorek%ngorek telinga baik dengan korek 

    telinga ataupun jari, menjaga kelembaban dan p normal seperti tidak 

    menggunakan obat steroid dan antibiotik berlebihan pada kanalis auditorius

    eksternus !,11,12,1!.

    BAB III

    APO'A/ KAS"S

    12

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    13/19

    A. ID/TITAS

     :ama 5 -n. 0,F

    mur 5 !2 tahun

    @enis Kelamin 5 aki%lakiPekerjaan 5 irasasta

    0lamat 5 ;ondong ;atur, Aogyakarta

    Gekam medis 5 (1.!#.(/.&!

    B. A/AM/SA

    Keluhan utama : gatal pada liang telinga kanan

    'i5a)at Pen)akit Sekarang :

    ! minggu sebelum os berobat ke poliklinik -- GP +r. ardjito, os

    merasakan gatal pada liang telinga kanan Gasa gatal dirasakan terus menerusdan semakin memberat * hari terakhir. Os juga merasa liang telinga kanan

    terasa penuh dan pendengarannya terganggu. Gasa nyeri pada telinga tidak ada,

    keluarnya )airan dari telinga tidak ada, telinga berdenging tidak ada, sakit

    kepala berputar tidak ada. Pasien belum pernah mendapat pengobatan

    sebelumnya. os memiliki riayat ken)ing manis sudah * tahun, dan tidak 

     pernah berobat maupun kontrol rutin untuk )ek gula darah. Keluhan hidung dan

    tenggorokan tidak ada.

    'i5a)at Pen)akit Dahulu:

    Giayat gatal pada liang telinga sebelumnya ada

    Giayat alergi disangkal

    Giayat ken)ing manis ada sudah sejak * tahun

    'i5a)at Pen)akit Keluarga

    Giayat penyakit alergi pada keluarga disangkal

    Giayat ken)ing manis dalam keluarga ada

    6. PM'IKSAA/ !ISIK 

    13

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    14/19

    Keadaan "mum:

    edang, )ompos mentis, giDi )ukup

    -+5 13(9&( Cmg, :adi5 #('9menit, uhu5 3/,&H;, Frekuensi Pernapasan5

    22'9menit

    Pemeriksaan THT:

    Pemeriksaan Telinga

    0uris +e'tra 0uris inistra

    =nspeksi 0urikula 5 hiperemi 4%7, Edema 4%7,

    +eformitas 4%7

    0urikula 5 hiperemi 4%7, Edema 4%7,

    +eformitas 4%7

    Palpasi :yeri tragus 4%7, :yeri mastoid 4%7 :yeri tragus 4%7, :yeri mastoid 4%7

    Otoskopi K0E 5 tampak debris berarna putih. hiperemis 4I7, edema 4%7,

    Cembran timpani intak 

    K0E 5 dis)harge 4%7, hiperemis 4%7,edema 4%7, Cembran timpani intak,

    refleks )ahaya 4I7

    Pemeriksaan Hidung

    +e'tra inistra

    =nspeksi +eformitas 4%7, dis)harge 4%7, hiperemi 4%7, lesi 4%7

    Palpasi +eformitas 4%7, krepitasi 4%7

    Ghinoskopi 0nterior Konka5 hiperemis 4%7,

    edema 4%7, massa 4%7

    eptum 5 de"iasi 4%7

    Konka5 hiperemis 4%7, edema 4%7,

    massa 4%7

    eptum 5 de"iasi 4%7

    Ghinoskopi Posterior Konka5 hiperemis 4%7,edema 4%7, massa 4%7

    eptum 5 de"iasi 4%7

    Konka5 hiperemis 4%7, edema 4%7,massa 4%7

    eptum 5 de"iasi 4%7

    Pemeriksaan orofaring tidak didapatkan hiperemis maupun pembesaran tonsil 4-1%-17

    Pemeriksaan laringoskop indirek tidak ditemukan kelainan

    D. PM'IKSAA/ P/"/0A/$

    Pemeriksaan sab debris dari liang telinga dengan pemeriksaan KO 1($

    diperoleh hasil hifa 4I7.

    14

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    15/19

    . DIA$/OSA

    +ari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, maka dapat

    ditegakkan diagnosis terhadap pasien ini adalah Otomikosis Auris De7tra .

    !. P/ATAAKSA/A/

    • Cembersihkan debris pada liang telinga kanan 4aural toilet7

    • -erapi medikamentosa berupa5

    -ampon kassa Ci)onaDole pada telinga kanan

    ;etiriDine 1 ' 1( mg

    • Konsultasi ke bagian Penyakit +alam untuk tatalaksana +iabetes Cellitus

    • Cemberikan edukasi kepada pasien

    % Cenjaga agar telinga tetap kering

    % -idak boleh mengorek%ngorek telinga dengan jari maupun )otton bud

    $. MASAAH

    Gekurensi

    H. PA//I/$

    Kontrol 2 hari

    I. !OO8 "P

    etelah 2 hari, pasien kontrol ke poliklinik -- didapatkan keluhan gatal

    sudah berkurang. Pada pemeriksaan otoskopi telinga kanan didapatkan

    debris minimal dan hiperemis berkurang. Pasien dilanjutkan terapi tampon

    Ci)onaDole selama 2 minggu dengan e"aluasi tampon 2 hari sekali.

    15

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    16/19

    BAB I1

    DISK"SI

    +iagnosis otomikosis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa,

    yaitu adanya rasa gatal pada liang telinga, rasa penuh pada liang telinga, penurunan pendengaran dan kotoran berarna putih. Pada pemeriksaan fisik 

    didapatkan debris berarna putih pada liang telinga kanan. Pemeriksaan

     penunjang dengan melakukan pemeriksaan KO didapatkan hasil hifa 4I7.

    Pasien adalah penderita +iabetes Cellitus yang tidak pernah berobat

    maupun rutin kontrol untuk memeriksa gula darah. Gekurensi terjadi karena

     pasien adalah penderita diabetes yang tidak terkontrol. Fasunla et al

     berpendapat baha risiko terjadinya rekurensi pada otomikosis salah satunya

    adalah karena tidak terkontrolnya glukosa plasma akibat ketidak patuhan pasien

    terhadap pengobatan hiperglikemianya. iperglikemia merupakan salah satu

    kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi jamur untuk dapat tumbuh3.

    16

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    17/19

    allaa et al menyebutkan terapi otomikosis dengan anti jamur 

    membutuhkan aktu 3 minggu untuk men)egah rekurensi. -erapi

     berkelanjutan diberikan alaupun pasien sudah bebas dari gejala

    1*

    .Ceskipun pada pasien ini telah dilakukan pembersihan liang telinga dan

     pemberian tampon anti jamur, namun rekurensi masih menjadi pertimbangan

    masalah kedepan. al tersebut bisa disebabkan beberapa faktor, antara lain

    adanya faktor predisposisi yaitu +iabetes Cellitus yang tidak terkontrol pada

     pasien, kepatuhan pasien dalam menjalankan edukasi yang telah diberikan,

    kepatuhan dalam menggunakan obat sesuai aturan, dan respon jamur terhadap

     pengobatan. ntuk itu perlu adanya anjuran kontrol ulang se)ara

     berkesinambungan untuk menge"aluasi respon penyakit sehingga tidak 

    menimbulkan komplikasi kedepannya3 13.

    BAB 1

    KSIMP"A/

    +ilaporkan pasien laki%laki, usia !2 tahun dengan diagnosis otomikosis

     pada kanalis auditorius eksterna kanan. -erhadap pasien ini telah dilakukan

     pembersihan liang telinga, pemberian tampon anti jamur, dan diberikan

    edukasi. etiap 2 hari sekali, pasien dianjurkan untuk kembali agar dapat

    die"aluasi hasil terapi yang telah diberikan. +iharapkan terapi yang diberikan

    )ukup efektif sehingga kemungkinan terjadinya kekambuhan dapat dihindari.

    17

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    18/19

    DA!TA' P"STAKA

    1. ?arati, ?., et al. JOtomy)osis in )entral iran5 a )lini)al and my)ologi)al

    study.J *ranian "ed Crescent Medical +ournal  2(11 5 8&3.2. Cahmoudabadi 0, Casoomi 0, Cohammadi . ;lini)al and

    my)ologi)al studies of otomy)osis.Pak @ Ced )i 2(1( 5 18&%1#(.

    3. Fasunla, @., =beke, -. and Onakoya, P. 42((87, Otomy)osis in estern :igeria. Cy)oses,2((&.

    !. 0le'is @a)kman, Gobert ard, Ca' 0pril, @ohn ?ent, -opi)al antibioti)

    indu)ed otomy)osis, =nternational @ournal of Pediatri)Otorhinolaryngology,

  • 8/16/2019 Otomikosis 3 Nov

    19/19

    8. alani 0K,  +isease of -he E'ternal Ear. =n5 ;urrent +iagnosis Ntreatment otolaryngology ead N :e)k urgery,2nd  ed. ;hapter !&,

    C)rahill ange. :e Aork.2((8.h./2!%/.

    #. +rake G,