OSTeomielitis Pp

download OSTeomielitis Pp

of 31

Transcript of OSTeomielitis Pp

  • ASKEP PRE & POST OPERATION OSTEOMIELITISKELOMPOK 1

  • DEFINICIN

    Osteomielitis adalah infeksi pada tulang dan sumsum tulang yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau proses spesifik seperti mycobacterium tuberkulosa, jamur.

  • OSTEOMIELITIS

  • ETIOLOG( Brunner & Suddarth,2001 ).

    ( Brunner & Suddarth,2001 ).

  • Berdasarkan cara penyebarannya

  • MANFESTACIONDemam.Nafsu makan menurun.Gangguan sendi karena adanya pembengkakan.Pada anak-anak, infeksi tulang yang didapat melalui aliran darah, menyebabkan demam, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi. Daerah diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan menimbulkan nyeri.

  • LOCALIZACIN

    HuesoPorcentajeTibia24.3%Fmur23.8%Hmero13.2%Peron5.9%Radio3.9%Cbito2.3%

  • PATOFSIOLOGRespon inisial infeksi odem dan peningkatan vaskulerisasiSetelah 2-3 hari terjadi trombosis pada pembuluh darah ISKEMIA dan NEKROSISInfeksi berkembang kw kavitasi medularis dan kebawah periosteum menyebar ke jaringan lunak lainnya dan sendiBila infeksi di kontrol lebih awal abses tulang akan mengakibatkan squestrum tidak dapat mencair terjadi involukrum dan mengelilingi squestrum osteomilitis kronis

  • Pemeriksaan darahPemeriksaan radiologisPemeriksaan biopsy tulangPemeriksaan tambahan, yaitu:Bone scan, dapat dilakukan pada minggu pertama.MRI, dilakukan jika terdapat fokus gelap pada T1 dan fokus yang terang pada T2, maka kemungkinan besar adalah osteomielitis.

    PEMERIKSAAN PENUNJANGNavarro M, Mejas A y Hernndez T. Artritis Sptica. Protocolos diagnsticos y teraputicos en pediatra. Cap 2. Pp 15-21.

    Navarro M, Mejas A y Hernndez T. Artritis Sptica. Protocolos diagnsticos y teraputicos en pediatra. Cap 2. Pp 15-21.

  • COMPLCATIONAbses Tulang.Bakteremia.Fraktur Patologis.Meregangnya implan prosthetik (jika terdapat implan prosthetic).Sellulitis pada jaringan lunak sekitar..Abses otak pada osteomyelitis di daerah kranium.

  • PERSIAPAN PRE AND POST OPERASI

  • NTRODUCTIONKeperawatan pre operatif merupakan tahapan awal dari keperawatan perioperatif. Salah satu tindakan pasien osteomielitis adalah pembedahan. Kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan fase ini merupakan awalan yang menjadi landasan untuk kesuksesan tahapan-tahapan berikutnya

  • Persiapan Klien Di Unit Perawatan Berbagai persiapan fisik yang harus dilakukan terhadap pasien sebelum operasi antara lain : A. PERSIAPAN FISIKStatus kesehatan fisik secara umumStatus Nutrisi Keseimbangan cairan dan elektrolit Kebersihan lambung dan kolonPencukuran daerah operasiPersonal hygiene

  • 7. Pengosongan kandung kemih8. Latihan praoperasi a. Latihan nafas dalam b. Latihan batuk efektif c. Latihan gerak sendi

  • Persiapan PenunjangPersiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tindakan pembedahan. Tanpa adanya hasil pemeriksaan penunjang, maka tidak mungkin bisa menentukan tindakan operasi yang harus dilakukan pada pasien. Pemeriksaan penunjang yang dimaksud adalah berbagai pemeriksaan radiologi, laboratorium maupun pemeriksaan lain seperti ECG, dan lain-lain.

  • Pemeriksaan Status AnastesiPemeriksaaan status fisik untuk dilakukan pembiuasan dilakukan untuk keselamatan selama pembedahan. Sebelum dilakukan anastesi demi kepentingan pembedahan, pasien akan mengalami pemeriksaan status fisik yang diperlukan untuk menilai sejauh mana resiko pembiusan terhadap diri pasien. Pemeriksaan yang biasa digunakan adalah pemeriksaan dengan menggunakan metode ASA (American Society of Anasthesiologist).

  • Inform Consent

    Selain dilakukannya berbagai macam pemeriksaan penunjang terhadap pasien, hal lain yang sangat penting terkait dengan aspek hukum dan tanggung jawab dan tanggung gugat, yaitu Inform Consent. Baik pasien maupun keluarganya harus menyadari bahwa tindakan medis, operasi sekecil apapun mempunyai resiko. Oleh karena itu setiap pasien yang akan menjalani tindakan medis, wajib menuliskan surat pernyataan persetujuan dilakukan tindakan medis (pembedahan dan anastesi).

  • Obat-Obatan Pre Medikasi

    Sebelum operasi dilakukan pada esok harinya. Pasien akan diberikan obat-obatan premedikasi untuk memberikan kesempatan pasien mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Obat-obatan premedikasi yang diberikan biasanya adalah valium atau diazepam. Antibiotik profilaksis biasanya di berikan sebelum pasien di operasi. Antibiotik profilaksis yang diberikan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi selama tindakan operasi, antibiotika profilaksis biasanya di berikan 1-2 jam sebelum operasi dimulai dan dilanjutkan pasca bedah 2- 3 kali. Antibiotik yang dapat diberikan adalah ceftriakson 1gram dan lain-lain sesuai indikasi pasien.

  • Post operasiA. Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatanB. Pola nutrisi metabolikC. Pola eliminasiD. Pola aktivitas dan latihanE. Pola tidur dan istirahatPola persepsi kognitifPola persepsi dan konsep diriPola peran dan hubungan sesama

  • FOKUS ASUHAN KEPERAWATAN

  • PengkajianAnamnesis Identitas pasien misalnya :Nama, Umur, Jenis kelamin, Status perkawinan, Agama, Suku/bangsa, Pendidikan, Pekerjaan, Alamat, Nomor register. Keluhan UtamaBiasanya Klien dengan osteomielitis akan mengatakan kalau ia merasa nyeri pada tulangnyaRiwayat Penyakit DahuluAda riwayat infeksi tulang, biasanya pada daeah vertebra torako-lumbal yang terjadi akibat torakosentesis atau prosedur urologis. Dapat ditemukan adanya riwayat diabetes melitus, malnutrisi, adiksi obat-obatan, atau pengobatan imunosupresif.

  • Riwayat Penyakit SekarangKaji adanya riwayat trauma fraktur terbuka, riwayat operasi tulang dengan pemasangan fiksasi internal dan fiksasi eksternal dan pada osteomielitis kronis penting ditanyakan apakah pernah mengalami osteomielitis akut yang tidak diberi perawatan adekuat sehingga memungkinkan terjadinya supurasi tulang.Pengkajian PsikososialPasien dengan osteomielitis seringkali merasa ketakutan, khawatir infeksinya tidak dapat sembuh, takut diamputasi. Biasanya pasien dirawat lama di rumah sakit sehingga perawat perlu mengkaji perubahan-perubahan kehidupan khususnya hubungannya dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.

  • Pemeriksaan Fisik

    Keadaan UmumTingkat kesadaran Kesakitan atau keadaan penyakit Kaji gejala akut seperti nyeri lokal, pembengkakan, eritema, demam dan keluarnya pus dari sinus disertai nyeri.Kaji adanya faktor resiko Identifikasi adanya kelemahan umum akibat reaksi sistemik infeksiObservasi adanya daerah inflamasi, pembengkakan nyata, dan adanya cairan purulen.Identisikasi peningkatan suhu tubuh

  • Diagnosa Keperawatan

    Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakanGangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan menahan beban berat badan.Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasiAnsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi penyakit dan pengobatan.Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan gangguan rasa nyamanIntoleransi aktivitas berhubungan dengan nyeri dan ketakuatn dalam bergerakResiko terhadap perluasan infeksi berhubungan dengan pembentukan abses tulang.

  • INTERVENSI

    1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan pembengkakan

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri dapat berkurang, pasien dapat tenang dan keadaan umum cukup baik.Kriteria Hasil : Klien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang Klien tidak menyeringai kesakitan TTV dalam batasan normal Intensitas nyeri berkurang (skala nyeri berkurang 1-10) Menunjukkan rileks, istirahat tidur, peningkatan aktivitas dengan

  • INTERVENSIRASIONALISASISelidiki keluhan nyeri, perhatikan lokasi, itensitas nyeri, dan skala.Nyeri insisi bermakna pada pasca operasi awal diperberat oleh gerakan.Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera saat mulai.Intervensi dini pada kontrol nyeri memudahkan pemulihan otot dengan menurunkan tegangan otot.Pantau tanda-tanda vitalRespon autonomik meliputi, perubahan pada TD, nadi, RR, yang berhubungan dengan penghilangan nyeri.Jelaskan sebab dan akibat nyeri pada klien serta keluarganya.Dengan sebab dan akibat nyeri diharapkan klien berpartisipasi dalam perawatan untuk mengurangi nyeri.Anjurkan istirahat selama fase akut Mengurangi nyeri yang diperberat oleh gerakan.Anjurkan teknik distruksi dan relaksasi Menurunkan tegangan otot, meningkatkan relaksasi, dan meningkatkan rasa kontrol dan kemampuan koping Berikan situasi lingkungan yang kondusif Memberikan dukungan (fisik, emosional, meningkatkan rasa kontrol, dan kemampuan koping) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tindakan.Menghilangkan atau mengurangi keluhan nyeri klien

  • 2. Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan nyeri, alat imobilisasi dan keterbatasan menahan beban berat badan.

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Gangguan mobilitas fisik dapat berkurang. Kriteria Hasil : Meningkatkan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin Mempertahankan posisi fungsional Meningkatkan / fungsi yang sakit Menunjukkna teknik mampu melakukan aktivitas

  • INTERVENSIRASIONALISASIPertahankan tirah baring dalam posisi yang di programkan Agar gangguan mobilitas fisik dapat berkurang Tinggikan ekstremitas yang sakit, instruksikan klien / bantu dalam latihan rentang gerak pada ekstremitas yang sakit dan tak sakit.Dapat meringankan masalah gangguan mobilitas fisik yang dialami klien.Beri penyanggah pada ekstremitas yang sakit pada saat bergerak.Dapat meringankan masalah gangguan mobilitas yang dialami klien Jelaskan pandangan dan keterbatasan dalam aktivitas.Agar klien tidak banyak melakukan gerakan yang dapat membahayakan Berikan dorongan pada klien untuk melakukan AKS dalam lingkup keterbatasan dan beri bantuan sesuai kebutuhan Mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dapat terjadi.Ubah posisi secara periodic Mengurangi gangguan mobilitas fisik Fisioterapi / aoakulasi terapi Mengurangi gangguan mobilitas fisik

  • 3. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.

    Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien daoat mendemonstrasikan bebas dari hipertermia.Kriteria Hasil : Pasien tidak mengalami dehidrasi lebih lanjut Suhu tubuh normal Tidak mual

  • INTERVENSIRASIONALISASIPantau TTV: Suhu tubuh setiap 2 jam Warna kulit TD, nadi dan pernapasan Hidrasi (turgor dan kelembapan kulit)Memberikan dasar untuk mengetahui kondisi pasien. Lepaskan pakaian yang berlebihan Pakaian yang tidak berlebihan dapat mengurahi peningkatan suhu tubuh dan dapat memberikan rasa nyaman pada pasien Lakukan kompres dingin atau kantong es untuk menurunkan kenaikan suhu tubuh. Menurunkan panas melalui proses konduksi serta evaporasi, dan meningkatkan kenyaman pasien. Motivasi asupan cairan Memperbaiki kehilangan cairan akibat perspirasi serta febris dan meningkatkan tingkat kenyamanan pasien. Berikan obat antipiretik sesuai dengan anjuran Antipiretik membantu mengontrol peningkatan suhu tubuh

  • ****UDVP: Usuarios de droga por va paraenteral*******