Noreba, jurnal kesehatan

11
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA SISWA KELAS I DAN II SDN 005 BUKIT KAPUR DUMAI TENTANG KARIES GIGI Noreba Tuti Restuastuti Wan Fajriatul Mammunah [email protected] ABSTRACT Caries is a demineralization of the tooth surface caused by bacteria. Parents who have a low knowledge about the prevention of dental caries, tend to pay less attention to the oral health of children that can cause dental caries.The purpose of this study to describe the knowledge and attitudes of parents about dental caries. This research was conducted in SDN 005 Bukit Kapur Dumai descriptive with cross sectional approach. Samples in this study are the parents of the students of class I and II, and with a sample size of at least 150 parents. Data were collected by interview using a questionnaire. From the results of this study, scoring on a sufficient level of knowledge (54.67%), neutral position (62.00%). Based on gender the parents who followed in this study were (64.00%) of women with an age range of 20-35 years (60.00%) also had high school (56.00%) and work as a housewife (55, 33%). Keywords: Knowledge, attitudes, dental caries PENDAHULUAN Karies gigi merupakan suatu permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang banyak ditemukan pada negara maju maupun negara berkembang. Salah satunya negara kita Indonesia. Hal ini disebabkan karena sebagian masyarakat Indonesia, kurang memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya. Salah satu bukti terjadinya karies gigi yaitu tidak terawatnya kesehatan gigi dan mulut. 1 Karies adalah proses perusakan yang menyebabkan dekalsifikasi email gigi dan berlanjut menjadi kerusakan email serta dentin, dan pembentukan lubang pada gigi. 2 Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015 Menurut WHO tahun 2012, bahwa 90% anak-anak sekolah diseluruh dunia pernah menderita karies gigi. Prevalensi karies gigi yang tertinggi terdapat di Asia dan Amerika Latin. Di Amerika Serikat, karies gigi merupakan penyakit kronis anak-anak yang sering terjadi. 3 Berdasarkan survey World Health Organization (WHO) tahun 2007, anak-anak Indonesia pada usia 6 tahun telah mengalami karies gigi sebanyak 20%, meningkat 60% pada anak usia 8 tahun, 85% pada usia 10 tahun dan peningkatan yang luar biasa terjadi pada anak usia 12 tahun yaitu 90%. 4 Sehingga permasalahan 1

description

jurnal publikasi

Transcript of Noreba, jurnal kesehatan

Page 1: Noreba, jurnal kesehatan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA SISWAKELAS I DAN II SDN 005 BUKIT KAPUR DUMAI TENTANG

KARIES GIGI

NorebaTuti Restuastuti

Wan Fajriatul [email protected]

ABSTRACT

Caries is a demineralization of the tooth surface caused by bacteria. Parents whohave a low knowledge about the prevention of dental caries, tend to pay lessattention to the oral health of children that can cause dental caries.The purpose ofthis study to describe the knowledge and attitudes of parents about dental caries.This research was conducted in SDN 005 Bukit Kapur Dumai descriptive withcross sectional approach. Samples in this study are the parents of the students ofclass I and II, and with a sample size of at least 150 parents. Data were collectedby interview using a questionnaire. From the results of this study, scoring on asufficient level of knowledge (54.67%), neutral position (62.00%). Based ongender the parents who followed in this study were (64.00%) of women with anage range of 20-35 years (60.00%) also had high school (56.00%) and work as ahousewife (55, 33%).

Keywords: Knowledge, attitudes, dental caries

PENDAHULUAN

Karies gigi merupakan suatupermasalahan kesehatan gigi danmulut yang banyak ditemukan padanegara maju maupun negaraberkembang. Salah satunya negarakita Indonesia. Hal ini disebabkankarena sebagian masyarakatIndonesia, kurang memperhatikankebersihan gigi dan mulutnya. Salahsatu bukti terjadinya karies gigi yaitutidak terawatnya kesehatan gigi danmulut.1 Karies adalah prosesperusakan yang menyebabkandekalsifikasi email gigi dan berlanjutmenjadi kerusakan email sertadentin, dan pembentukan lubangpada gigi.2

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

Menurut WHO tahun 2012,bahwa 90% anak-anak sekolahdiseluruh dunia pernah menderitakaries gigi. Prevalensi karies gigiyang tertinggi terdapat di Asia danAmerika Latin. Di Amerika Serikat,karies gigi merupakan penyakitkronis anak-anak yang seringterjadi.3

Berdasarkan survey WorldHealth Organization (WHO) tahun2007, anak-anak Indonesia pada usia6 tahun telah mengalami karies gigisebanyak 20%, meningkat 60% padaanak usia 8 tahun, 85% pada usia 10tahun dan peningkatan yang luarbiasa terjadi pada anak usia 12 tahunyaitu 90%.4 Sehingga permasalahan

1

Page 2: Noreba, jurnal kesehatan

karies gigi pada anak-anak menjadihal yang sangat penting terutamapada anak usia Sekolah Dasar karenamerupakan indikator keberhasilanupaya pemeliharaan kesehatan gigipada anak.5

Menurut data WHO tahun2013angka kejadian karies gigi (gigiberlubang) pada anak mencapai60-90 %, di Indonesia disinyalirsekitar 85% anak balita sudahmengalami karies. Karies adalahpenyakit atau kelainan yang terjadipada jaringan keras gigi akibatdemineralisasi jaringan keras gigi.Kondisi ini disebabkan oleh bakteridalam plak. Tanda awalnya berupaterjadinya perubahan warna (ada jugayang tampak seperti "berkapur") dipermukaan gigi.semakin lama daerahini akan berubah warna menjadi lebihgelap (cokelat/hitam) laluterbentuklah lubang.

Salah satu penyebabtimbulnya masalah gigi dan mulutpada masyarakat adalah faktorprilaku atau sikap mengabaikankebersihan kesehatan gigi dan mulut.Hal tersebut dilandasi olehkurangnya pengetahuan akanpentingnya pemeliharaan gigi danmulut. Seorang anak-anak masihbergantung pada orang dewasa dalamhal menjaga kebersihan dankesehatan gigi dan mulut karenakurang nya pengetahuan mengenaikesehatan gigi dan mulut dibandingorang dewasa.9

Usia sekolah anak-anak kelasI dan II pada umumnya berusia 6-7tahun, dimana pada usia tersebutdalam masa pertumbuhan gigipermanen. Infeksi dari karies gigisusu yang karies dapat merusak gigipermanen yang sedang tumbuhdibawah akar gigi susu anak berusia6-7 tahun, dan prosesnya terusberlanjut hingga usia 12 tahun. Gigimolar permanen bawah lebih banyak

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

terserang karies karena gigi inimerupakan gigi permanen yangpertama kali erupsi dan mendapatkantekanan yang besar pada waktumengunyah.10,11.

Berdasarkan data yangdidapat dari Dinas Kesehatan KotaDumai terdapat 1.445 kasus kariesgigi pada tahun 2014. SDN OO5Bukit Kapur Dumai merupakan salahsatu sekolah dasar yang terletakdipinggiran Kota Dumai tepatnya diKecamatan Bukit Kapur dan hasildata dari Puskesmas Bukit Kapursetempat banyaknya siswa-siswiyang mengalami karies gigi padaSekolah Dasar tersebut.

Berdasarkan survey awalpenulis di SDN 005 Bukit KapurDumai secara langsung denganmengambil 20 siswa-siswi secaraacak didapati 14 orang siswa-siswimenderita karies gigi. Berdasarkanuraian diatas peneliti ingin menelitigambaran pengetahuan dan sikaporang tua siswa kelas I dan II di SDN005 Bukit Kapur Dumai tentangkaries gigi.

METODE PENELITIAN

Desain penelitianDesain penelitian yang

digunakan adalah deskriptif denganpendekatan Cross sectional yakniuntuk mengetahui pengetahuan dansikap orang tua siswa kelas I dan IIdi SDN 005 Bukit Kapur Dumaitentang karies gigi.

Tempat dan waktu penelitianPenelitian ini dilakukan di

Sekolah Dasar Negeri 005 Bukitkapur Dumai dan pada bulan April2014- Maret 2015.

Populasi

2

Page 3: Noreba, jurnal kesehatan

Populasi dari penelitian iniadalah orang tua siswa-siswi kelas Idan II di SDN 005 Bukit kapurDumai. Jumlah keseluruhannya yaitu206 orang dengan rincian kelas Iberjumlah 98 orang dan kelas IIberjumlah 108 orang.

SampelSampel penelitian ini di ambil

orang tua siswa-siswi yangmemenuhi kriteria inklusi dan dantidak memenuhi eksklusi.

Kriteria inklusinya yaitu:

- Orang tua siswa-siswi kelas Idan II yang bersedia ikutberpartisipasi dalampenelitian dengan mengisikuisioner.

Sedangkan kriteria eksklusinya :

- Orang tua siswa kelas I dan IIyang tidak bisa membaca.

Jumlah sampel minimumpenelitian ini dihitung berdasarkanrumus Slovin:

n=

Keterangan:

n : Besar sampel

N : Besar populas

d :Tingkatkepercayaan/ketepatanyang di inginkan(0,05)

Maka jumlah sampelminimum penelitian ini sebagaiberikut.

Selnjutnya jumlah sampelditambah 10% sehingga yangdibutuhkan pada penelitian inisebanyak 150 orang tua siswa kelas Idan II .

Populasi sampel yangdilakukan adalah denganmenggunakan Teknik proportionalstratified random sampling. Teknikini dipakai karena jumlah tiap kelastidak sama, sehingga perluperimbangan antara jumlah anggotapopulasi berdasarkan masing-masingstrata secara acak. Responden akandipilih secara acak dari kelas I dan IIdengan menggunakan rumus besarsampel bertingkat, yaitu:

Jumlah sampel menurut strata

=

Jumlah sampel pada kelas I== 71,35

= 72 orang

Jadi di dapatkan jumlah sampelkelas I sebanyak 72 orang. Begituseterusnya untuk kelas II.

keterangan

N1 : jumlah populasi menurut stratan : jumlah sampel seluruhnya

N : jumlah populasi seluruhnya

Tabel 3.1 hasilperhitungan besar sampel menurutstrata

Kelas Jumlah Sampeln=

= 135,9

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

siswaKelas I 98 72Kelas II 108 78Total 206 150

3

Page 4: Noreba, jurnal kesehatan

Instrumen penelitianInstrumen dalam penelitian ini

adalah menggunakan lembarkuisioner yang diisi untuk melihatgambaran pengetahuan dan sikaporang tua tentang karies gigi padaSiswa-siswi kelas I dan II di SDN005 Bukit Kapur Dumai. Kuisionerini sudah di uji validitas danreliabelitasnya.

Pengumpulan dataData diperoleh langsung dari

responden melalui kuisioner. Seluruhresponden yang ikut penelitiandikumpulkan dalam suatu ruangan.Kemudian responden diberikanpengarahan tentang cara pengisiandan tahapan-tahapan penelitian.Selanjutnya setiap respondendiberikan kuisioner yang terdiri dari15 pernyataan untuk menilaipengetahuan dan 17 pernyataanmenilai sikap.

Pengolahan datapeneliti melakukan editing yaitumemeriksa kembali data yangdiperoleh dan memberi kode tertentu

data yang terkumpul dimasukankedalam tabel frekuensi sesuaidengan kategori masing masing.

Etika penelitianPenelitian ini telah dinyatakan

lolos kaji etik oleh Unit EtikPenelitian Kedokteran dan KesehatanFakultas Kedokteran UniversitasRiau(nomor:48/UN19.1.28/UEPKK/2015).

HASIL

Distrbusi karakteristik orang tuaberdasarkan umur, jenis kelamin,Pekerjaan, dan pendidikan

Penelitian ini telah dilakukanpada orang tua yang memiliki anakkelas I dan II di Sekolah DasarNegeri 005 Bukit Kapur Dumai padabulan April 2014 - April 2015. Darihasil penelitian terdapat 150 orangtua yang memenuhi kriteria inklusidan eksklusi.

Distribusi karakteristik ibuberdasarkan usia, pendidikan,pekerjaan dan jenis kelamin dapatdilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini.

(coding). Setelah dilakukan coding,

Tabel 4.1 Karakteristik orang tua yang mempunyai anak kelas I dan II diSekolah Dasar Negeri 005 Bukit Kapur Dumai.

Kriteria Jumlah PersentaseUmur <20 0 0.00%

20-35 90 60.00%>35 60 40.00%

Jeniskelamin Wanita 96 64.00%Pria 54 36.00%

Pekerjaan TidakBekerja(IRT) 83 55.33%PegawaiNegeri 21 14.00%Swasta 46 30.67%

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 20154

Page 5: Noreba, jurnal kesehatan

Baik ibu si31 si20,67

Netral 93 62,00

orang 25 (%)

PendidikanTerakhir Tidak Sekolah 0 0.00%SD 10 6.67%SMP 33 22.00%SMA/SMK 84 56.00%Perguruan Tinggi 23 15.33%

Pengetahua Frekuen PersentaBerdasarkan tabel 4.1 dapat dilihatbahwa kelompok usia terbanyakyaitu usia 20-35 tahun denganjumlah 90 orang tua (60,00%),diikuti usia >35 tahun sebanyak 60orang tua (40,00%) dan tidak ada ibuusia < 20 tahun. Pendidikanterbanyak yaitu SMA dengan jumlah84 orang tua (56,00%), diikutipendidikan SMP sebanyak 33 orangtua (22,00%), pendidikan SDsebanyak 10 orang tua (6,67%),perguruan tinggi sebanyak 23 orangtua (15,33%) dan tidak ada yg tidakbersekolah. Pekerjaan terbanyakyaitu orang tua yang tidak bekerjaatau sebagai ibu rumah tanggasebanyak 83 ibu (55,33%) diikutiyang bekerja sebagai PNS yaitu 21orang tua (14,00%) dan yang bekerjaswasta sebanyak 46 orangtua(30,67%). Jenis kelaminterbanyak yaitu perempuan sebanyak96 orang (64,00%) dan laki-lakisebanyak 54 orang (36,00%).

Gambaran pengetahuan orang tuasiswa kelas I dan II di SekolahDasar Negeri 005 Bukit Kapur

(n) (%)Cukup 82 54,67Kurang 37 24,67

Berdasarkan gambar 4.2dapat dilihat bahwa pengetahuan ibuterbanyak adalah orang tua yangberpengetahuan cukup sebanyak 82orang tua (54,67%), diikuti denganorang tua yang berpengetahuankurang 37 orang tua (24,67%) danorang tua yang berpengetahuan baikyaitu 31 orang tua (20,67%).

Gambaran sikap orang tua siswakelas I dan II di Sekolah DasarNegeri 005 Bukit Kapur Dumaitentang kries gigi

Gambaran sikap orang tuasiswa kelas I dan II di Sekolah DasarNegeri 005 Bukit Kapur Dumaitentang karies gigi dapat diihat padaTabel 4.5 berikut :Tabel 4.3 Gambaran sikap orangtua siswa kelas I dan II di SekolahDasar Negeri 005 Bukit KapurDumai tentang kries gigi

Dumai tentang kries gigi (n=150). Sikap Frekuensi Persentasi

Gambaran pengetahuan orangtua siswa kelas I dan II di SekolahDasar Negeri 005 Bukit KapurDumai tentang karies gigi dapatdiihat pada Tabel 4.2 berikut :Tabel 4.2 Gambaran pengetahuanorang tua siswa kelas I dan II diSekolah Dasar Negeri 005 BukitKapur Dumai tentang kries gigi.

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

Positif (n) 16,67tua

Negatif 32 21,33

Berdasarkan Tabel 4.3 dapatdilihat bahwa gambaran sikap orangtua terbanyak yaitu orang yangbersikap netral dengan jumlah 93orang tua (62,00%), diikuti dengansikap negatif sebanyak 32 orang tua

5

Page 6: Noreba, jurnal kesehatan

(21,33%) dan yang bersikap positif25 orang tua (16,67%).

Pembahasan

Distribusi karakteristik orang tuaberdasarkan umur, jenis kelamin,pekerjaa dan pendidikan.

Hasil penelitian didapatkan60,00% orang tua yang berusia 20-35tahun. Responden pada usia diatassudah termasuk usia yang matangdalam menjalankan perannya sebagaiorang tua dan sudah banyakmenerima informasi yang diperolehdari mana pun. Salah satu faktoryang mempengaruhi tingkatpengetahuan yaitu usia, semakinbertambah usia seseorang makasemakin bertambah pula informasiyang didapat. Hasil penelitian Selvidi Kecamatan Blimbing Malangtahun 2012 tentang tingkatpengetahuan orang tua menunjukkantingkat pengetahuan yang baikberada dalam rentang umur dewasaawal. Umur merupakan salah satufaktor yang dapat menentukankematangan seseorang baik dalamberfikir, bertindak maupun belajar.12

Sebanyak 56,00% orang tuamemiliki tingkat pendidikan SMA.Rata-rata responden memiliki tingkatpendidikan terakhirnya SMA. Salahsatu faktor pengetahuan yaitu tingkatpendidikan, seseorang yang memilikitingkat pendidikan tinggi akanmemberi pengaruh pada tingkatpengetahuan nya yang baik pula.Sama halnya dengan penelitian yangdilakukan oleh Sumerti bahwatingkat pendidikan terbanyak adalahtingkat pendidikanmenengah(SMA).13MenurutNotoadmodjo, salah satu tujuan daripendidikan adalah untukmengembang dan meningkat kan

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

pengetahuan.Menurut DepartemenKesehatan 2003, lama pendidikanlebih dari 9 tahun sudah termasukdalam kategori baik.14

Sebagian besar didapatkan55,33% orang tua yang tidak bekerjaatau sebagai Ibu Rumah Tangga.Pekerjaan berpengaruh terhadaptingkat pengetahuan, respondenyang tidak bekerja atau sebagai iburumah tangga memiliki waktu luanglebih banyak sehingga bisadigunakan untuk menggali ilmupengetahuan dan informasi darisumber mana pun serta waktubersama anak anak nya lebih banyakdari pada orang tua yang bekerjasehingga lebih memperhatikankesehatan pada anak nya. Hal inisesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Hamadi didapatkanpekerjaan orang tua yangmenunjukkan gambaran pengetahuanbaik yaitu ibu rumah tangga.15

Sebagian besar orang tuapada penelitian ini adalah berjeniskelamin perempuan (ibu) sebesar64,00%. pada penelitian iniresponden terbanyak adalah berjeniskelamin perempuan yaitu seorangibu, Hal ini dikarenakan padapenelitian ini responden terbanyakbekerja sebagai ibu rumah tanggasehingga bisa menyempatkan diriuntuk mengikuti penelitian ini daripada bapak- bapak yang lebih sibukbekerja di luar. Hal ini sesuaidengan penelitian yang dilakukanoleh Hamadi yang menunjukansebagian besar responden adalahberjenis kelamin perempuan(70,8%).15 Hasil penelitian ini jugaserupa dengan E.Sariningrum diJatipurno menunjukkan respondenyang terbanyak adalah berjeniskelamin perempuan.16

6

Page 7: Noreba, jurnal kesehatan

Gambaran pengetahuan orang tuatentang karies gigi.

Hasil penelitian didapatkan54,67% orang tua berpengetahuancukup dan masih ada orang tua yangmemiliki pengetahuan kurang yaitu24,67%. Tingkat pengetahuan orangtua pada penelitian ini dinilai denganmengisi kuesioner yang berisi 15pernyataan pengetahuan ibu tentangkaries gigi pada siswa SD kelas I danII kemudian dihitung dan dibagimenjadi tiga kategori baik, cukupdan kurang Tingkat pengetahuanresponden tentang karies gigimerupakan besarnya pengetahuanorang tua tentang karies gigi.Responden yang memilikipengetahuan kurang mungkindikarenakan kurang nya menggaliinformasi tentang kesehatan gigi danmulut terutama karies gigi yangdisebabkan oleh terlalu sibuknyaresponden dengan pekerjaannyamengurus rumah tangga serta tidakpeduli dengan masalah kesehatangigi tersebut. Orang tua perlumengetahui dan mengajarkan hal halyang baik pada anak, serta melatihanak sejak dini untuk merawat gigisendiri. Apabila orang tua memilikipengetahuan yang rendah mengenaipencegahan karies gigi, cenderungkurang memperhatikan kesehatangigi dan mulut anak sehingga dapatmenyebabkan terjadinya kariesgigi.16 Berdasarkan penelitian yangdilakukan oleh Jayanti menujukanhasil tingkat pengetahuan ibutentang karies gigi dengan kejadiankaries menunjukkan adanyakecenderungan semakin baik tingkatpengetahuan ibu tentang karies gigidiikuti oleh ada tidaknya kejadiankaries gigi. Hal tersebut ditinjau daritingkat pengetahuan ibu tentangkaries gigi.17

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

Pengetahuan orang tua sangatpenting dalam mendasariterbentuknya perilaku yangmendukung atau tidak mendukungkebersihan gigi dan mulut anak.Pengetahuan tersebut dapat diperolehsecara alami maupun secaraterencana yaitu melalui prosespendidikan. Orang tua denganpengetahuan rendah mengenaikesehatan gigi dan mulut merupakanfaktor predisposisi dari perilaku yangtidak mendukung kesehatan gigi danmulut anak.18

Teori Green, mengatakanbahwa pengetahuan merupakanfaktor internal yang terdapat dalamdiri individu sehingga dapatmempermudah individu untukberprilaku dan pengetahuanberpengaruh langsung terhadap sikapdan prilaku seseorang.15

Gambaran sikap orang tua tentangkaries gigi

Pada tabel 4.4 dapat dilihatbahwa orang tua dengan sikap netraltentang karies pada anak yaitu62,00% dan masih terdapat ibu yangmemiliki sikap negatif yaitu 21,33%.pada penelitian ini masih ditemukanresponden yang memiliki sikapnegatif hal ini dikarenakan ketidakpedulian orang tua terhadapkesehatan gigi pada anak nya,berdasarkan hasil pantauan penelitiorang tua kurang memperhatikanpola makan anak seperti tidakmembatasi jajan anak yang lebihbanyak menyukai makanan yangmanis-manis yang dapatmenimbulkan karies gigi, sertakurang nya penerapan dalammerawat gigi seperti menyikat gigi 2kali dalam sehari.

7

Page 8: Noreba, jurnal kesehatan

Berdasarkan penelitian yangdilakukan Rahayu, Sikap orang tuamempunyai peranan penting dalamkesehatan gigi anaknya. Seorang ibuyang mempunyai sikap yang baiksaja belum cukup untukmempengaruhi status karies gigipada anaknya menjadi tidak karies,apabila sikap tersebut belumditerapkan dalam kehidupan sehari-hari.19 Apabila sikap dan prilakuseseorang sudah baik dalamkesehatan gigi dan mulutnya makahal tersebut akan berdampak baikjuga pada keadaan kesehatan gigidan mulutnya. Sikap seseorangdipengaruhi oleh pengetahuan yangdimilikinya, ketika seseorangtersebut memiliki pengetahuan yang

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yangdilakukan pada 150 orang tua yangmemiliki anak kelas I dan II diSekolah Dasar Negeri 005 BukitKapur Dumai mengenai gambaranpengetahuan dan sikap orang tuasiswa kelas I dan II di Sekolah DasarNegeri 005 Bukit Kapur Dumai,dapat diambil simpulan sebagaiberikut :

1. Distribusi karakteristik orangtua berdasarkan usia palingbanyak ditemukan padarentang usia 20-35 tahunyaitu 90 orang tua (60,00%),berdasarkan tingkatpendidikan didapatkan yangterbanyak yaitu SMA sebesar84 orang tua (56,00%),berdasarkan pekerjaanterbanyak didapatkan banyakorang tua (ibu) yang tidakbekerja yaitu 83 ibu (55,33%)dan berdasarkan jeniskelamin terdapat Jenis

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

baik maka kecenderungan untukbersikap positif akan meningkat.20Menurut penelitian yang dilakukanoleh Sumanti V, Widarsa T, dan Duarsabahwa kurangnya tingkat partisipasiorang tua dalam perawatankesehatan gigi dan mulut anak diPuskesmas Tegallalang Idisebabkan oleh kurang nyapengetahuan orang tua tentang kariesgigi dan perawatannya, kurangnyasikap dan motivasi orang tuaterhadap perawatan kesehatan gigidan mulut. Sebaliknya pengetahuanyang cukup dan sikap yang baiktentang kesehatan gigi dan mulutdiperlukan untuk menumbuhkanperilaku yang bersifat konsisten.21

kelamin terbanyak yaituperempuan sebanyak 96orang (64,00%) dan laki-lakisebanyak 54 orang (36,00%).

2. Gambaran pengetahuan orangtua yang terbanyak adalahorang tua yang pengetahuancukup tentang karies gigiyaitu sebanyak 82 0rang(54,67%)

3. Gambaran sikap orang tuayang terbanyak adalah orangtua yang bersikap netraltentang karies gigi yaitusebanyak 93 orang (62,00%)

Berdasarkan penelitian yangtelah dilakukan maka penelitimenyarankan :1. Orang tua (responden)Responden lebihmemperhatikan kesehatangigi dan mulut anak sejak dinisehingga dapat mencegahatau mengurangi resiko kariespada anak melakukankunjungan kedokter gigiminimal 6 bulan sekali.

8

Page 9: Noreba, jurnal kesehatan

1. Sekolah Dasar Negeri 005 BukitKapurSekolah mengadakan UKGS(Usaha Kesehatan Gigi danmulut Sekolah) untuk lebihmemperhatikan kesehatan gigidan mulut pada anak, sehinggadapat mencegah terjadinyakaries gigi .

2. Puskesmas Bukit Kapur Dumai

UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepadapihak Fakultas Universitas Riau,drg. Tuti Restuastuti, M.Kes dandrg.Wan Fajriatul Mammunah,Sp.KG. selaku pembimbing,Ibu FifiaChandra, S.K.M.,M.K.M dan dr.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pintauli S. Menuju Gigi Sehatdan Mulut Sehat : Pencegahandan Pemeliharaan. Medan: USUPress. 2008: 4-6.[diunduh 24november 2014]. Di akses dari:http//usupress.usu.ac.id.

2. Dorlan, Newman WA. KamusKedokteran Dorland. Edisi 29.Jakarta: EGC. 2002: 156

3. Sumini, Amikasari B, NurhayatiD. Hubungan konsumsimakanan manis dengan kejadiankaries gigi pada anak prasekolahdi TK B RA Muslimat PSMTegalrejo Desa SemenKecamatan NguntoronadiKabupaten Magetan : JurnalDelima Harapan, Vol 3, No.2Agustus-Januari 2014: 20-7

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

Puskesmas lebihmempertimbangkan pelaksanaanperawatan gigi pada anak yangbaik dan benar sebagai bahantambahan untuk kegiatanprogram kesehatan ibu dan anakdengan mengadakan penyuluhantentang karies gigi danpencegahannya serta perawatangigi pada anak.

Laode Burhanuddin, M.Kes. selakudosen penguji dan dr. Miftah Azrin,Sp.KO. selaku supervisi yang telahmemberikan waktu, bimbingan, ilmu,nasehat, motivasi dan semangatkepada penulis selama penyusunanskripsi sehingga skripsi ini dapatdiselesaikan.

4. Mengembangkan prilaku sehatpada anak usia 2-4 tahundirektorat pembinaan anak usiadini. 2012.www.paud.kemendiknas.go.id [di akses tanggal 25 november2014].

5. Oktavilia D, Probosari N,Sulistiyani. Perbedaan OHI-SDMF-T Dan Def-t pada siswaSekolah Dasar berdasarkan letakGeografis Di KabupatenSitubondo: e. Jurnal PustakaKesehatan, vol.2(no.I). januari,2014.

6. Situmorang N. Prilaku PencarianPengobatan dan PemeliharaanKesehatan Gigi, MajalahKedokteran Gigi. 206 : 13(2)

9

Page 10: Noreba, jurnal kesehatan

7. Pusat data dan informasikementrian kesehatan RI.Situasikesehatan gigi dan mulut. 2014.www.depkes.go.id [ di aksestanggal 20 juni 2015]

8. Triono. Laporan Hasil RisetKesehatan Dasar(RISKESDA)Provinsi Riau tahun 2007. BadanPenelitian dan PengembanganKesehatan DepartemenKesehatan RI 2009:13

9. Fankari. Pengaruh penyuluhandengan metode stimulasi dandemontrasi terhadap perubahanprilaku menjaga kesehatan gigidan mulut anak Sekolah Dasar.[Karya Tulis Ilmiah].Yogyakarta: UGM. 2004

10. Kawuryan, U. Hubunganpengetahuan tentang kesehatangigi dan mulut dengan kejadiankaries gigi anak SDN Kleco IIKelas V dan VI KecamatanLaweyan. [Skripsi]. Surakarta:Universitas MuhammadiyahSurakarta. 2008

11. Pengaruh pola makan danmenyikat gigi terhadap kejadiankaries molar pertama permanenpada murid SD Negeri 26 RimboKaluang Kecamatan PadangBarat. Majalah KedokteranAndalas No.2. VOL. 36. Juli-Desember 2012.

12. Selvi. Hubungan tingkatpengetahuan orang tua tentangperawatan gigi sejak dini dengankejadian karies gigi pada AnakUsia Prasekolah di TK MentariIndonesia Kecamatan BlimbingMalang.[Skripsi]. Malang:Universitas Brawijaya. 2012

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 2015

13. Sumarti N. Faktor- faktor yangberhubungan dengan prilaku ibudalam deteksi dini karies gigipada Anak balita di KecamtanKuta Utara Kabupaten Badung.Jurnal Kesehatan gigi, vol 1,no.1 Februari 2013.

14. Menteri Pendidikan Nasional(Mendiknas). 2004. RencanaStrategis Depdiknas.www.psp.kemdiknas.go.id/uploads/Renstra. [diakses tanggal 25mei 2015]

15. Hamadi D A. Gambaranpengetahuan orang tua tentangpencegahan karies dan statuskaries murid SD KelurahanMendono Kecamatan KimtomKabupaten Banggai. Jurnal e-GIGI, Volume 3, nomor 1,Januari- juni 2015.

16. Sariningrum E. Hubungantingkat pendidikan, sikap danpengetahuan orang tua tentangkebersihan gigi dan mulut padaanak balita 3-5 tahun dengantingkat kejadian karies di paudjatipurno.[Skripsi] Surakarta:Universitas MuhammadiyahSurakarta. 2009.

17. Jayanti C. Hubungan tingkatpengetahuan ibu mengenaikaries gigi dengan kejadiankaries gigi pada anak TK AisyahKateguhan Sawit Boyolali.[Skripsi]. Surakarta: UniversitasMuhammadiyah Surakarta. 2012

18. Rahayu. Pengaruh edukasimenggunakan KIKA (KartuIndikator Karies Anak) terhadapprilaku ibu tentang pencegahankaries gigi sulung di kelurahan

10

Page 11: Noreba, jurnal kesehatan

Randusari Semarang. [thesis].Semarang: Universitasdiponegoro. 2013

19. Nurbayani S. Hubunganpengetahuan, sikap, praktik ibudengan karies gigi murid usia 5tahun di pondok labu.[skripsi]Jakarta: Poltekes.2013

20. Mandita S. Hubungan sikapmasyarakat terhadappemeliharaan dan perawatan

kesehatan gigi dan mulut di kotaDenpasar. [skripsi] Denpasar:universitas Mahasaraswati. 2014

21. Sumanti V, Widarsa T, DuarsaP. Faktor yang berhubungandengan partisipasi orang tuadalam perawatan kesehatan gigianak di Puskesmas TegallalangI. Public Health and PreventiveMedicine Archive, Volume 1,Nomor 1, Juli 2013

Jom FK Volume 2 No. 2 Oktober 201511