No KODE2 UNIT JUDUL INOVATOR KATEGORI · PDF filePenyebab utama dari rusaknya ... yang...

113
No KODE2 UNIT JUDUL INOVATOR KATEGORI ABSTRAK GAMBAR PEMBANGKITAN 1 P.1.1.2008 PT INDONESIA POWER Isolasi Panas Dengan Pemasangan Sekat Pada MBV High Press Steam Header PLTGU Bambang Suprihanto Dwi Handoyo Saputro Khanafi . Power Stations, Combined Cycle . Valves . Heat Insulation MBV (Motorized Block Valve) pada HP (High Pressure) Steam Header merupakan peralatan yang sangat penting pada turbin uap karena berfungsi untuk membuka dan menutup uap yang akan masuk turbin sebelum Main Stop Valve IPC (Inlet Pressure Control). MBV sangat rentan terhadap kerusakan karena beroperasi pada temperatur dan tekanan yang tinggi (515 o C; 80 bar). Selain itu karena lokasi MBV berada di dalam ruangan, maka suhu ruangan ikut meningkatkan temperature pada MBV karena udaranya kurang bebas bersirkulasi. Jika MBV rusak maka pengoperasiannya harus dengan hand wheel. Pengoperasian dengan hand wheel membutuhkan waktu kurang lebih 25 menit. Kondisi terburuk jika gear box juga macet dan check valve di HRSG (Heat Recovery Steam Generator) tidak rapat, maka uap akan mengalir ke HRSG yang tidak beroperasi. Penyebab utama dari rusaknya MBV baik pada motor maupun gear box adalah tingginya temperatur ruangan dan adanya radiasi dan kebocoran uap pada Gland Seal Valve yang berada persis di bawah MBV. Uap yang mengandung air juga dapat mengakibatkan kumparan motor MBV hubung singkat. Untuk mengatasi masalah ini maka antara MBV dan GSV dipasang penyekat untuk menahan panas (isolasi panas). Hasilnya, sejak dipasang penyekat panas pada tanggal 8 Mei 2007 sampai saat ini belum pernah ada gangguan pada MBV tersebut. Setelah diadakan modifikasi dengan pemasangan sekat di bawah motor dan gear box MBV, dapat diperoleh manfaatnya secara finansial dari kesempatan untuk memproduksi kWh sebesar 1.920.000 per tahun atau

Transcript of No KODE2 UNIT JUDUL INOVATOR KATEGORI · PDF filePenyebab utama dari rusaknya ... yang...

No

KODE2 UNIT JUDUL INOVATOR KATEGORI ABSTRAK GAMBAR

PEMBANGKITAN

1 P.1.1.2008 PT INDONESIA POWER Isolasi Panas Dengan Pemasangan Sekat Pada MBV High Press Steam Header PLTGU

Bambang Suprihanto Dwi Handoyo Saputro Khanafi

. Power Stations, Combined

Cycle

. Valves

. Heat Insulation

MBV (Motorized Block Valve) pada HP (High Pressure) Steam Header merupakan peralatan yang sangat penting pada turbin uap karena berfungsi untuk membuka dan menutup uap yang akan masuk turbin sebelum Main Stop Valve IPC (Inlet Pressure Control). MBV sangat rentan terhadap kerusakan karena beroperasi pada temperatur dan tekanan yang tinggi (515oC; 80 bar). Selain itu karena lokasi MBV berada di dalam ruangan, maka suhu ruangan ikut meningkatkan temperature pada MBV karena udaranya kurang bebas bersirkulasi. Jika MBV rusak maka pengoperasiannya harus dengan hand wheel. Pengoperasian dengan hand wheel membutuhkan waktu kurang lebih 25 menit. Kondisi terburuk jika gear box juga macet dan check valve di HRSG (Heat Recovery Steam Generator) tidak rapat, maka uap akan mengalir ke HRSG yang tidak beroperasi. Penyebab utama dari rusaknya MBV baik pada motor maupun gear box adalah tingginya temperatur ruangan dan adanya radiasi dan kebocoran uap pada Gland Seal Valve yang berada persis di bawah MBV. Uap yang mengandung air juga dapat mengakibatkan kumparan motor MBV hubung singkat. Untuk mengatasi masalah ini maka antara MBV dan GSV dipasang penyekat untuk menahan panas (isolasi panas). Hasilnya, sejak dipasang penyekat panas pada tanggal 8 Mei 2007 sampai saat ini belum pernah ada gangguan pada MBV tersebut.

Setelah diadakan modifikasi dengan pemasangan sekat di bawah motor dan gear box MBV, dapat diperoleh manfaatnya secara finansial dari kesempatan untuk memproduksi kWh sebesar 1.920.000 per tahun atau

setara Rp 1.536.000.000,- Kata kunci : MBV, isolasi panas, penyekat

2 P.2.1.2008 PT INDONESIA POWER Peningkatan Efisiensi Biaya Operasi Melalui Mode Operasi Direct Combine Cycle Pada PLTGU Tambak Lorok

Dwi Handoyo Saputro Bambang Suprihanto Bowo Pramono

. Power Stations, Combined

Cycle

. Costs

. Dampers

Sistem pengoperasian PLTGU Tambak Lorok

pada saat start-up berpotensi menimbulkan

adanya kehilangan energi panas. Kehilangan

energi panas tersebut karena pada proses

start-up HRSG (Heat Recovery Steam

Generator) diverter damper mulai dibuka 20%

pada saat beban 40MW dan terus dinaikan

secara bertahap sampai 100%. Dalam proses

ini terdapat sejumlah panas yang terbuang ke

lingkungan melalui stack GT (Gas Turbine).

Untuk menghindari kehilangan panas tersebut

maka pola start-up HRSG dirubah, yaitu

dengan cara Diverter Damper dibuka 100%

sebelum Gas Turbin distart. Proses ini telah

kami konsultasikan kepada manufacturer dan

melakukan benchmark kepada pembangkit

sejenis di China. Langkah ini disamping bisa

meningkatkan efisiensi biaya operasi sekaligus

menaikan keandalan unit karena menghindari

proses buka tutup diverter damper

memperkecil kerusakan diverter damper.

Perubahan mode operasi ini dinamakan Start-

up Direct Combine Cycle.

Perubahan mode operasi ini telah

dilaksanakan pada GTG 2.2 pada bulan April

2008. Melalui perubahan mode operasi ini

diperoleh saving sekitar 13,290,084 liter HSD

per tahun untuk 6 gas turbin atau setara Rp.

114,826,322,366,-

Kata kunci : Start-up, Diverter damper, Direct

Combine Cycle, efisiensi energi panas

3 P.3.1.2008 PT INDONESIA POWER Percepatan Penyalaan Ignitor Pada Saat Start Up

Namin Hidayat Wayan Aria Budi Setiawan

. Ignitors Makalah ini dibuat untuk mempercepat

penyalaan api pada ignitor pada saat start up /

firing unit sehabis over haul atau shutdown

akibat masalah lain (lebih dari 24 jam, cold

start).

Metodologi yang digunakan adalah bila pada

saat start ignitor ada api yg tdk menyala maka

cukup memasukan busi kembali (dengan

menekan tombol start) tanpa harus menekan

tombol stop untuk mengulanginya, metode

inovasi ini membuat percepatan

penyalaan api pada igniotor, karena api

yang sudah menyala pada ignitor saat

start pertama kali tidak akan mati

kembali, sehingga dapat mempercepat

proses kegiatan firing (start up) unit

selanjutnya.

Sistem tersebut sudah tidak lagi menyebabkan

banyaknya minyak yang terbuang sia – sia dan

menumpuk pada dasar boiler yang berpotensi

menimbulkan kebakaran bahkan ledakan pada

boiler.(dimasukan dlm abstraksi).

Hasil karya dalam makalah ini sangat

bermanfaat untuk bagian operator dan

pemeliharaan. Manfaat bagi operator adalah

lebih mudahnya dalam melakukan penyalaan

ignitor pada saat start up unit sehingga lebih

cepat menghasilkan MW dan bagi

pemeliharaan lebih mudah dalam melakukan

pemeliharan perlatan yang berhubungan

dengan ignitor sehingga menambah umur dan

keandalan dari alat tersebut.

Kata Kunci : Percepatan, penyalaan Ignitor

4 P.4.1.2008 PT PJB UP Brantas Menekan Dampak Penggaraman Pada Peralatan Kontrol Elektronik PLTA Tulungagung Dengan Sistem Pengkondisian Udara

Mochamad Tadin M. Furqon Akhsani Ibrahim Fahmi

. Power Stations, Hydro

.

Dehumidifiers

. Air Conditioning

PLTA Tulungagung adalah salah satu

pembangkit tenaga listrik milik PT PJB UP

Brantas yang berlokasi di Kabupaten

Tulungagung. Berkapasitas 2 x 18 MW, PLTA

yang beroperasi sejak tahun 1993 ini memiliki

andil untuk memperbaiki tegangan di sistem

70 kV Jawa Timur bagian selatan

Karena berlokasi di tepi laut, PLTA

Tulungagung sangat rentan mengalami

gangguan yang diakibatkan atmosfer garam.

Garam di udara terlarut dalam uap air sebagai

aerosol. Seperti dipahami, NaCl dalam kondisi

basah merupakan elektrolit kuat (konduktor),

sehingga bisa menyebabkan short circuit atau

kerusakan pada peralatan elektronik, seperti

pada sistem eksitasi.

Garam sebetulnya tidak berbahaya selama

dalam kondisi kering. Untuk itu modifikasi

diperlukan untuk mengkondisikan udara di

area yang rentan terhadap gangguan

penggaraman, agar kandungan uap airnya

minimal. Salah satu tempat yang perlu

dikondisikan adalah panel kontrol eksitasi,

governor elektronik, dan instalasi indoor

switch gear yang bersentuhan langsung

dengan udara yang berkadar garam tinggi.

Modifikasi yang dilakukan adalah dengan

membangun sekat untuk mengisolasi ruangan

secara sempura, menutup outlet udara

penyegaran pada rectangular duct, memasang

exhaust fan pada kubikal trafo eksitasi, serta

memasang air conditioner (AC) dengan

spesifikasi yang tepat untuk menjaga suhu

ruangan dan menurunkan kelembaban udara

(sebagai dehumidifier).

Dengan diimplementasikannya inovasi ini

maka rata-rata durasi ketidaksiapan unit

Lubang rectangul

Evap

RUANG

PAN

G

Duct baru untuk mengalihkan udara

Sekat alumuniu

(akibat gangguan) yang sebelumnya sekitar

15 hari per tahun dapat ditekan menjadi

maksimal 3 hari per tahun sehingga karya

inovasi ini dinilai berhasil dan sangat

bermanfaat bagi PLTA Tulungagung.

Keyword : penggaraman, kelembaban udara,

dehumidifier, air conditioner (AC)

5 P.5.1.2008 PT PJB UP Gresik Modifikasi Initiate Circuit HSTR Pada Sistem Open Transfer Bus 6 Kv Uat Ke Sst PLTGU Gresik

Mujidan Akbar Hari Suwondo Radityo Kusumo A

. Power Stations, Combined

Cycle

. Tranfer Functions

Semua pembangkit memiliki motor atau beban peralatan yang harus tetap aktif bila terjadi shutdown baik karena gangguan maupun terencana. Untuk mengatasi hal ini, PLTGU Gresik menggunakan dua transfer bus yang bersifat open transfer yaitu antara SST-1 (SGT) dari atau ke bus SST-2 (SST) dan antara UAT (Unit Auxiliary Transformer) STG ke Tie to SST Feeder. Masing-masing transfer bus tersebut dikoordinasikan oleh High Speed Transfer Relay (HSTR). Open transfer antara UAT STG ke Tie to SST Feeder sering mengalami kegagalan saat terjadi gangguan yang ditunjukkan dengan CB UAT telah membuka namun CB Tie to SST sebagai sumber cadangan tidak menutup. Hasil pengujian HSTR secara individu dan terpasang menyatakan bahwa terjadi penurunan tegangan input logika HSTR yang disebabkan tahanan penghantar dan kenaikan tahanan kontak. Oleh karena itu dilakukan suatu modifikasi dengan menaikkan tegangan input dan menghubungkan input tersebut ke HSTR

melalui optocoupler sebagai peralatan interface. Bila terjadi kegagalan transfer bus sehingga beban peralatan pembangkit kehilangan daya yang akan menyebabkan blok PLTGU menjadi open cycle dengan hanya dua GT yang beroperasi, maka kerugian yang dapat dicegah dengan modifikasi ini adalah sebesar Rp. 63.356.808,22. Modifikasi juga dapat mencegah penurunan EAF GT yang mengalami trip dan ST masing-masing menjadi menjadi 98,21% dengan asumsi gangguan bersifat temporer dan dapat segera teratasi.

6 P.6.1.2008 PT PJB UP Cirata Modifikasi Power Distributed 220 Vac Untuk Generator Protection Rotor Earth Fault PLTA Cirata

Dony Kuncoro Novie Andry Prahastyo Rachmad Soeyudi

. Power Stations, Hydro

. Protection

. Rotors

Sistem proteksi tenaga listrik

adalah sistem proteksi yang dilakukan

kepada peralatan-peralatan listrik yang

terpasang pada suatu sistem, misalnya

generator, transformator jaringan dan

lain-lain terhadap kondisi abnormal

operasi sistem itu sendiri. Kondisi

abnormal tersebut dapat berupa antara

lain hubung singkat, tegangan lebih,

beban lebih, frekuensi sistem rendah dan

lain-lain. Sistem ini memiliki peranan vital

dan jika terjadi kegagalan pada sistem

proteksi maka dapat membahayakan

kinerja unit.

Pada sistem proteksi PLTA Cirata

unit 5 timbul alarm rotor E/F (earth fault)

yang mengakibatkan unit outage. Kondisi

ini disebabkan oleh modul transducer

miegl untuk input ke sistem proteksi

DRS-VE mengalami short circuit dan MCB

(miniature circuit breaker) sistem catu

daya untuk modul transducer miegl trip.

Hal ini mengakibatkan modul transducer

miegl untuk sistem proteksi yang lain

kehilangan catu daya dan berakibat

tripnya unit tersebut.

Sistem pemasangan MCB pada

wiring catu daya untuk modul transducer

miegl pada PLTA Cirata tidak sesuai

dengan persyaratan dari sebuah sistem

proteksi. Dimana salah satu dari fungsi

proteksi adalah selektif dalam

memutuskan catu daya hanya pada

sistem yang bermasalah tanpa

mengganggu sistem yang lain yang tidak

bermasalah. Maka perlu dilakukan

modifikasi penambahan MCB pada wiring

power distributed 220 VAC untuk setiap

modul transducer miegl untuk input

sistem proteksi generator rotor E/F.

7 P.7.1.2008 PT PLN Batam Modifikasi System Control

Pengoperasian Separator Westfalia Model Osa 7-02-066 Mesin Deutz Bv 12 M 640 PLTD Sekupang

Hamidi Hamid Suprapto Sumarno

. Power Stations, Diesel

. Separators

. Diesel Engines

. Control

Separator Lub oil adalah satu komponen

Auxiliary mesin diesel yang penting,

karena dari Separator tersebut akan

menseparasi oli yang terdapat karbon

konten menjadi oli yang lebih bersih dan

fresh .

Dengan performans dan kualitas

Separator yang bagus pada saat

beroperasi / separasi akan menghasilkan

kualitas oli yang baik sehingga proses

separasi lub oil mesin akan terus terjaga.

Untuk menunjang efisiensi dan

Sludge tank

Separator flow detektor

32

M Heater

1

Water

Udara

oli k

otor

MMSludge

oli bersihtriway valve

selenoit valve elektrik

valve

presure swit

Feed pump

valve manual

meningkatkan performance Separator

dengan ini kami melakukan “Modifikasi

System Control Separator Lub oil”.

System control pengoperasian separator

ini telah di implementasikan dan

diaplikasikan pada salah satu unit

pemabnagkit di PT PLN Batam.

Selain itu dengan adanya modifikasi ini

kita dapat mengalami saving cost, yang

mana pembelian PLC ( programable

logic control ) yang asli sebesar Rp.

32.250.000,- an per unit Separator

8 P.8.1.2008 PT PLN Batam Automatisasi System Alat Bantu (Auxiliary) Untuk Konversi Lfo Ke Hfo Mesin Mirrlees Kv 12 Major Unit 2 Di PLTD Tanjung Sengkuang

Aswandi Hermanto

. Power Stations, Diesel

. Diesel Engines

Kosong

9 P.9.1.2008 PT PLN (Persero) Pikitring SBS

Perancangan Pressure Relief Valve (PFV) Pada Sistem Desuperheater (PRV AND TCV) Di Line Auxiliary Steam Proyek PLTU Tarahan Unit 3 Dan 4

M. Syaiful Annas Benny Susanto Alland Asqolani Donny Cahya HM Tigor Perdana Aris Sulistiono

. Power Stations, Steam

. Valves

.

Desuperheater

Pressure Relief Valve (PFV) sangat berguna bagi proses pembatasan nilai / setting point suatu tekanan pada vessel, Flow Line pipe / saluran aliran pipa suatu fluida tertentu seperti Cairan, Gas, Steam dll. Pada masa Kommisioning PLTU Tarahan banyak terjadi fenomena ketidak stabilan operasi desuperheated aliran pipa untuk auxiliary steam akibat belum di pasangnya PFV di saluran aliran pipa tersebut. Padahal auxiliary steam tersebut sangat dibutuhkan pada proses desalination sistem, gland steam kondensor,dll. Perancangan PFV pada sistem auxiliary steam sangat menguntungkan untuk menstabilkan kondisi Tekanan dan Suhu operasional agar dapat di operasikan secara berkesinambungan.

10 P.10.1.2008 PT PJB UP Gresik Ketepatan Pemilihan Minyak Control Turbin Gas Untuk Menghindari Beban Hunting

Moh. Hariyadi, Dedy Marsetioadi

. Power Stations, Combined

Cycle .

Servomotors

. Control

. Valves

. Gas Turbines

. Petroleum

Fuels

Motor servo pada sistem kontrol PLTGU mempunyai fungsi sebagai penggerak mengatur pembukaan Control Valve bahan bakar turbin gas. Pembukaan Control Valve tersebut berpengaruh langsung kepada beban GT yang dibangkitkan. Jika motor servo terganggu, maka beban GT juga akan terganggu. Menggunakan minyak kontrol sebagai media perpindahan gaya pada motor servo. Jumlah motor servo Control Valve bahan bakar untuk GT yang beroperasi dengan single firing (bahan bakar gas) sebanyak 2 buah, sedangkan GT yang beroperasi dengan dual firing (gas dan minyak) sebanyak 5 buah. Permasalahan yang terjadi adalah beban GT mengalami hunting atau perubahan fluktuatif sehingga menyebabkan daya yang dibangkitkan berubah drastis dan berpotensi trip pada turbin gas. Hal ini disebabkan karena motor servo abnormal, aktuator hidrolik abnormal dan filter motor servo kotor. Dari pengamatan dan evaluasi yang telah dilaksanakan terdapat hasil data yang menunjukkan

frekuensi filter motor servo valve kotor lebih sering terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab utama permasalahan terjadinya hunting pada beban yang dibangkitkan turbin gas. Filter motor servo valve yang sering kotor berdampak pada kinerja servomotor menjadi hunting (menyentak-nyentak) sehingga menimbulkan perubahan pada pembukaan control valve bahan bakar turbin gas. Selanjutnya terjadi goncangan atau perubahan drastis pada power output generator GT yang besar dan bahkan dapat mengakibatkan unit trip. Dilakukan tindakan penggantian dan pembersihan filter motor servo ini kurang lebih setiap 3 bulan sekali untuk GT single firing (Blok 3) dan kurang lebih 5 bulan sekali untuk GT dual firing (Blok 1 dan blok 2). Tindakan tersebut menyebabkan harus shutdown turbin gas yang membutuhkan waktu rata-rata 8 jam karena juga harus melakukan karakteristik ulang control valve bahan bakar. Untuk mengatasi permasalahan di atas, dilakukan root cause failure analysis (RCFA) untuk mencari akar penyebab filter motor servo kotor dan mencari alternatif penyelesaian yang dapat menghilangkan penyebab atau meminimalkan dampak, serta pertimbangan ekonomis untuk memilih alternatif yang ada. Dari evaluasi dan analisa yang dilakukan dihasilkan penyebab utama filter kotor adalah kualitas minyak kontrol yang tidak sesuai aplikasi aktual. Indikasinya adalah dari kandungan partikel non metal yang terdapat pada filter. Penyebab kualitas minyak kontrol tidak sesuai adalah pemilihan minyak tidak tepat. Oleh

karena itu, dilakukan kembali pemilihan minyak kontrol yang sesuai dengan aplikasi aktual pada sistem kontrol turbin gas PLTGU. Mengingat pemilihan minyak kontrol dengan resiko besar dan pertimbangan teknis mendalam, maka pemilihan minyak tersebut menjadi hal yang tidak mudah. Karena itu, kami telah menemukan metode sebagai panduan untuk mempermudah dalam memilih minyak kontrol. Dalam panduan tersebut, pemilihan juga didukung oleh data manufaktur dan data produsen minyak kontrol. Dari percobaan dan hasil yang didapat sampai sekarang maka dengan penggantian minyak kontrol yang sesuai dengan karakteristik control valve, permasalahan tersebut dapat diatasi. Dari aspek finansial kerugian yang dapat dihemat baik dari sisi material maupun dari sisi opportunity loss adalah sebesar Rp 2.230.725.986 / tahun.

11 P.11.1.2008 PT PLN (Persero) Sektor Bandar Lampung

Pemasangan “Automatic Control” Pada Sistem Drainage Turbin Pit

Tim Inovasi PLTA Batutegi

. Power Stations, Hydro

. Hydraulic Turbines

. Drainage Systems

PLTA Batutegi beroperasi sejak tahun 2002, terletak di desa Batutegi, Kec. Air Naningan, Kab. Tanggamus, Lampung. PLTA Batutegi memanfaatkan energi air untuk menghasilkan tenaga listrik dan dimanfaatkan sebagai irigasi. Sistem aliran air PLTA Batutegi hanya terdapat filter di Intake (Milik PU) dengan mesh 1 inchi sehingga air yang masuk dan keluar Shaft Seal Turbine masih terdapat lumpur yang dapat menimbulkan sedimentasi pada sistem Drainage Turbine Pit. Selain kwalitas air yang bercampur lumpur terjadi kesulitan pada saat pemeliharaan di antaranya antara lain : 1. Piping system Drainage Turbine Pit

tertanam dalam Concrete. 2. Posisi lubang Drainage Turbine pit

tidak bisa dibersihkan dikarenakan

SHAFT SHEAL

TURBINE BEARING

SHAFT

HEAD COVER

RUNNER BACK IN/OUT

GUIDE VANE RUNNER

RUNNER SIDE

DRAINAGE PIPES

posisi lubang Drainage Turbine pit tertutup Head Cover.

3. Pola operasi PLTA tergantung pengaturan air dari PU (Waktu pemeliharaan mengikuti pola operasi).

Sesuai dengan analisa yang telah dilakukan pada kinerja system Drainage sebelum dilakukan pemasangan system automatic control tersebut pada saat unit beroperasi air yang masuk dan keluar dari Shaft Seal ke Turbine Pit lalu di teruskan ke Sumpit melalui pipa drainage, sistem Drainage tersebut sering terganggu oleh sediment maka akan mengganggu operasional unit (unit akan trip), untuk mencegah unit trip saat beban pembangkit maksimal biasanya dilakukan penurunan beban, Kondisi ini dapat terjadi dua kali dalam satu minggu.

12 P.12.1.2008 PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel

Modifikasi Pemipaan Cooling Water Governor Mesin Hydro Art PLTA Tes

Akhmad Juari Ahmad Arif Amrul B Mefrizon

. Power Stations, Hydro

. Pipes

. Cooling Water

Peran PLTA Tes selaku unit pembangkit dengan pemanfaatan energi yang terbarukan di masa krisis energi ini sangatlah diperlukan. Namun dengan tingginya tingkat sedimentasi serta berkurangnya jumlah daerah serapan air karena alih fungsi kawasan tersebut membuat kualitas air sebagai energi terbarukan sangat berkurang. Sehingga air yang disuplai untuk membangkitkan PLTA Tes bercampur dengan lumpur serta sampah anorganik. Dengan buruknya kualitas air yang ada, maka fungsi salah satu utility/peralatan pembangkit yaitu Water Cooler Governor akan sangat terpengaruh yang berakibat turunnya kinerja unit pembangkit. Dengan kondisi tersebut, maka diupayakan untuk memodifikasi sistem pemipaan pada Water Cooler Governor untuk menekan gangguan pada peralatan tersebut. Telah dilakukan modifikasi pada pipa Water Cooler Governor Mesin Hydro Art PLTA Tes dan diperoleh pengurangan gangguan dari 12 kali menjadi 2 kali gangguan pertahun perunit dan gain sebesar Rp.

637.131.600,-.

13 P.13.1.2008 PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel

Modifikasi Sistim Pembersih Filter Crf H2 Cooler Pump’s (Pompa Pendingin Hidrogen Generator)

Suhardi sukarman Darso Sarto

. Power Stations, Steam

. Coolers

Pump

PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam mempunyai 4 buah unit pembangkit bertenaga uap (PLTU) dengan sistim sirkulasi tertutup, kapasitas masing-masing unit 65 MW. Bahan bakar utamanya menggunakan batubara (disuplai dari PTBA) yang digiling dalam Mill pulveriser sehingga berupa serbuk halus. Bahan bakar HSD hanya digunakan sebagai support saat akan start unit atau ketika terjadi gangguan Mill pulveriser. Suplai air diperoleh dari sungai enim (untuk pendingin maupun untuk produksi uap) dengan melalui proses kimiawi sehingga diperoleh air yang layak digunakan pembangkit.

Guna mendukung PT PLN (Persero) sebagai perusahaan yang terus bertumbuh kembang menuju perusahaan kelas dunia dan suksesnya Program Tujuh Lima Seratus Elektrifikasi di Indonesia. PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam telah ikut berpartisifasi aktif dengan melakukan berbagai upaya efisiensi diberbagai bidang. Bidang-bidang yang masih dan terus berlanjut dalam rangka efisiensi dibidang diantaranya adalah : Efisiensi pemakain HSD ( High Speed Diesel

), Pemakaian Sendiri, Komsumsi Air Demin.

Efisiensi HSD dilakukan dengan cara: • Menjaga kehandalan operasi Mill

Pulveriser, sehingga kontinyuitas penggunaan batu bara sebagai bahan bakar dapat terjaga (menghindari support HSD).

• Menjaga kehandalan seluruh sistim agar tidak terjadi trip yang mengharuskan pengoperasian burner saat start awal.

Efisiensi Pemakaian sendiri dilaksanakan dengan mematikan peralatan-peralatan yang tidak digunakan dan penggunaan lampu-lampu penerangan sesuai kebutuhan.

Efisiensi air demin dilakukan dengan menjaga jangan sampai terjadi kebocoran pada pompa-pompa dan pipa distribusi air demin, memperbaiki kebocoran-keboran pipa uap, menjaga level-level tangki sistim (tangki distribusi maupun tanggki sistim pendingin) sehingga tidak terjadi over flow.

Disamping program efisiensi yang telah terprogram di atas, karyawan PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukit Asam secara sadar juga merasa tertuntut untuk melakukan efisiensi. Mencari solusi dan cara yang paling efektif dalam melaksanakan setiap pekerjaan. Dengan demikian setiap karyawan akan mempunyai cukup banyak waktu untuk melaksanakan pekerjaan lain demi handalnya unit pembangkit.

14 P.14.1.2008 PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel

Otomatisasi Sistem Kontrol Lampu Access Tunnel Powerhouse PLTA Musi

Kurniawan Andriyanto Siyapik Periyanto

. Power Stations, Hydro

. Lamps

. Lighting

PLTA Musi merupakan salah satu pembangkit berbahan baku air terbesar yang ada di Sumatera khususnya Sumbagsel. Oleh karena itu, pembangkit ini mempunyai peranan yang sangat vital dalam sistem kelistrikan di Sumatera. PLTA ini menggunakan turbin tipe Francis. Sebagaimana karakter turbin tipe tersebut yang lebih membutuhkan tekanan (pressure) yang tinggi untuk menggerakkan runnernya, maka dibutuhkan head yang tinggi di PLTA ini. Head nominal di PLTA Musi adalah 396 m. Umumnya, PLTA jenis ini mempunyai powerhouse yang berada dibawah permukaan tanah. Powerhouse (PH) PLTA Musi terletak sekitar 400 m dibawah permukaan tanah. Access tunnelnya sepanjang + 1,3 km. Kendala yang sering dihadapi adalah tingginya pemakaian sendiri sentral yang disebabkan karena banyaknya peralatan listrik contohnya lampu dll yang harus dipasang di area powerhouse yang cukup luas. Di Access tunnel PLTA Musi terpasang lampu XL sebanyak 396 buah. Selama ini, lampu penerangan tersebut beroperasi selama 24 jam mengingat kondisi terowongan yang gelap. Padahal pada dasarnya lampu ini hanya diperlukan pada saat ada pegawai yang melintas baik masuk maupun keluar dari terowongan saja. Oleh karena itu, dalam inovasi ini akan dibuat suatu sistem otomatisasi operasi lampu Access Tunnel PLTA Musi sehingga nantinya diharapkan operasional lampu tersebut menjadi lebih efektif dan efisien. Desain yang dibuat adalah lampu akan menyala secara otomatis pada saat ada pegawai yang akan masuk ke dalam terowongan dan akan padam secara otomatis apabila pegawai tersebut sudah sampai di dalam PH dan sebaliknya

R1 K1 K2

NC K2MCB 1 MCB 2

T1 T2

MCB 3

K3

S1 S2 S3

NC R1

NC T2NC T1

NO R1 NO K1

220 V

15 P.15.1.2008

PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel

Pemasangan Heater Electrik Sistem Bahan Bakar Mfo

Karmin Pirta Gunawan Dedy Miswanto

. Power Stations, Diesel

. Diesel Engines

. Pipes

. Heaters

. Fuels

PLTD Tegineneng dioperasikan sejak tahun 1991 dengan bhan bakar silar ( HSD ) dimana pada tahun 2005 PLTD Tegineneng merupakan salah satu unit pembangkit tenaga diesel yang telah dimodifikasi menggunakan dual fuel yaitu HSD dan MFO sejak tahun 2005 sampai saat ini. Kendala - kendala yang dihadapi adalah faktor alam dimana sistem pemipaan dari daily tank ke bostermodul sering mengalami penurunan temperatur dengan cepat karena pemipaan tersebut ada yang tertanam dalam tanah, belum diisolasi dan tidak ada heater elektrik. Tanggal 11 Pebruari 2008 kami dari Tim Inovasi menyelesaikan pemasangan heater elektrik, dengan memanfaatkan heater ex- mesin unit #3 PLTD Tarahan yang saat ini mesin dalam proses penghapusan. Uji coba heater dilakukan tanggal 12 s/d 14 Pebruari 2008 dan dilakukan pengoperasian mesin sesudah pasang heater tanggal 16 Pebruari 2008. Pemasangan heater elektrik dan peralatan yang dibutuhkan memerlukan biaya sebesar Rp 515.000; Manfaatnya dari pemasangan heater ini adalah memperpanjang masa pemeliharaan pompa sirkulasi, mempercepat pengoperasian mesin menggunakan bahan bakar MFO, menekan pemakaian bahan bakar HSD

SETELAH MENGGUNAKAN HEATER

HS

M

Viscositas sensor

UNLOADING PUMP

SETTLING TANK

DAILY TANK

MF

STORAGE

TRANSFER PUMP

DAILY TANK

2500 KL 2 X 100

KL

SEPARA

sirkulasi

sirkulasi

16 P.16.1.2008 PT PLN Batam Automatisasi System Black Start Mesin Denyo 60 Kva Pada Mesin Deutz Bv 12m 640 PLTD Sekupang

Hamidi Hamid Suprapto M.Yunus

. Power Stations, Diesel

. Diesel Engines

Black start (start up) adalah salah satu mesin (Genset) yang dioperasikan untuk menjalankan alat bantu/auxiliary mesin unit lain yang beoperasi secara base load atau peaking load. Dengan adanya mesin black start/start up maka kontinuitas system kelistrikan di Batam dapat terjaga. Untuk meningkatkan efisiensi, ketersediaan dan keandalan system kelistrikan di Batam dengan ini kami berencana melakukan “Automatisasi System Black Start PLTD Sekupang”. Hal ini dilakukan mengingat sampai saat ini PLTD Sekupang masih menjadi main supply power apabila terjadi gangguan system seperti black out (padam total) ataupun partial black out. Selain itu dengan adanya Automatisasi ini, waktu padam pada saat gangguan (black Out) dapat diminimize.

17 P.17.1.2008 PT Indonesia Power Life Extension Pada Fan Blade Cooling Tower

Iim Ibrahim Ruly Husnie Ridwan Agus Witarsa

. Fans

. Cooling Towers

Umur operasi fan blade yang relatif singkat, kehilangan peluang produksi KWh pembangkit, serta tingginya resiko terhadap aspek safety & environtment karena kegagalan pada fan blade cooling tower menjadikan inovasi untuk memperpanjang jam pakai (life extension) pada fan blade cooling tower sebagai hal penting untuk dikaji lebih lanjut.

Berdasarkan failure analysis, menyimpulkan bahwa erosi sebagai root cause dari kegagalan pada fan blade cooling tower. Oleh karena itu, inovasi diarahkan pada pencarian metode life extension untuk mencegah erosi yang terjadi. Inovasi ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian empiris dimana uji coba dilakukan langsung pada kondisi aktual design & operasi peralatan. Metode life extension yang sebelumnya ada (sesuai rekomendasi manufacturer’s) adalah mechanical coating, namun metode ini belum memberikan hasil optimal. Oleh karena itu, inovasi metode life extension selanjutnya dilakukan dengan cara metode cladding dengan

menggunakan material SUS304 dengan metode penyambungan riveting. Hasil implementasi memperlihatkan bahwa metode cladding ini telah memberikan life extension pada fan blade cooling tower, dari 13.000 jam operasi menjadi lebih dari 40.000 jam operasi dengan kondisi terakhir dimana fan blade masih layak operasi.

Manfaat finansial dari implementasi inovasi ini adalah sebesar Rp 1.8 Milyard dalam kurun waktu 5 tahun. Analisis resiko yang telah dilakukan menunjukkan bahwa implementasi inovasi memiliki resiko rendah. Life extension pada Fan blade cooling tower dengan metode cladding dengan menggunakan material SUS 304 telah teruji dan dapat dijadikan referensi untuk diterapkan pada fan blade dengan permasalahan serupa di unit pembangkit lainnya. Kata kunci : life extension, cladding, fan blade cooling tower

18 P.18.1.2008 PT Indonesia Power Penggantian Servovalve Aktuator Turbin Pada Saat Unit Beroperasi

Harlen Parsono Rolly

. Power Stations, Steam

. Steam Turbines

. Valves

. Actuators

Sistem valve pada Turbin uap yang menggunakan Electric Hydraulic Controller (EHC), memiliki beberapa masalah saat operasi, salah satu permasalahan yang dapat terjadi adalah kebocoran pada servovalve aktuator valve turbin yang mengakibatkan ketidaknormalan dalam operasi, adapun permasalahan yang terjadi adalaha valve hunting (load hunting), valve full open dan trip unit Penggantian servovalve secara on line tidak direkomendasikan didalam Operasi dan maintenance (OM) manual Mitsubishi .namun dengan metoda penggantian yang tepat, turbin valve dapat dioperasikan dengan normal. maka dari itu perlu di buat suatu prosedur penggantian dengan menggunakan freedom test. Penggantian servovalve baru dapat dilakukan saat valve yang bocor dalam keadaan full closed sedangkan menutup valve secara tiba-tiba dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada sistem.

untuk mengantisipasi ketidakstabilan tersebut dilakukan freedom test dan saat valve dalam posisi full closed dilakukan penggantian servovalve yang bocor. Metoda ini dapat digunakan oleh pembangkit PLTU yang menggunakan Sistem Hydrolik untuk pengaturan actuator dengan catatan menggunakan MSV lebih dari satu dan GV lebih dari 2, dan Metoda ini bisa menghemat biaya Startup serta kesempatan untuk berproduksi tidak terganggu. Kata kunci : servovalve, bocor, non prosedur

19 P.19.1.2008 PT Indonesia Power Modifikasi Support Idler Boom Conveyor St/Re 02 Guna Mengoptimalkan Umur Belt

Hariyono Toto Mugiarto Amin Almu’min

. Power Stations, Steam

. Conveyor

Belts

Karya Inovasi ini dibuat untuk mengatasi seringnya kerusakan belt dan idler pada Boom Conveyor ST/RE 02. Metodologi yang digunakan adalah mempelajari karakteristik peralatan, mempelajari desain manual book serta mencari penyebab dan akibat lain yang berhubungan dengan kerusakan belt Boom Conveyor. Sehingga kami lakukan Modifikasi Support Idler pada Boom Conveyor ST/RE 02, PLTU Suralaya Unit 5-7, yang sebelumnya bersifat permanen (welded) dirubah menjadi yang dapat diatur sesuai kebutuhan (adjustable) dan disesuai dengan karakteristik tail pulley yang bersifat adjustable. Manfaat dari inovasi adalah menjaga keandalan PLTU Suralaya Unit 5-7, memperlancar proses pembongkaran batubara dari kapal, menghemat biaya bahan bakar minyak untuk alat besar, menghemat biaya dan waktu pemeliharaan serta mengoptimalkan umur belt pada conveyor system. Kata kunci : support idler, conveyor system.

20 P.20.1.2008 PT PJB UP Paiton Meminimalkan Gangguan Coal Feeder Akibat Batu Dengan Pemasangan Screen di Conveyor System Pengisian Silo PLTU Paiton

Nanang Hari.S Hariyanto Aji Lukito

. Power Stations, Steam

. Feeder Systems

. Coals

PLTU Batu-Bara merupakan pusat listrik yang menghasilkan listrik yang relatif murah, namun kendala yang dihadapi dalam pengelolaan batu-bara cukup rumit untuk penyediaan produksi kelistrikan. Dari beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pengelolaan batu-bara terdapat permasalahan adanya gangguan coal feeder yang berakibat pada menurunnya kapasitas kemampuan unit. Gangguan yang terjadi diidentifikasi sebagai akibat adanya material asing yang masuk ke coal feeder. Meterial asing tersebut antara lain batu, logam, dan kayu. Intensitas terbesar material asing yang masuk adalah batu. Berdasarkan pengamatan terhadap kemungkinan asal material asing, prosentase terbesar material asing berasal dari stock pile area yang disebabkan kondisi fisik stock pile.

Hal inilah yang melatarbelakangi pemikiran tim untuk membuat rancangan screen untuk mengurangi munculnya gangguan coal feeder akibat masuknya material asing dalam hal ini adalah batu. Pemasangan screen pada jalur sistem pengisian silo telah dilakukan dan membawa dampak sesuai dengan yang tim inginkan yaitu dengan terpisahnya batu dalam jalur pengisian silo. Hal ini membawa manfaat dengan kesiapan coal feeder berkaitan dengan berkurangnya batu yang masuk. Dengan demikian menurunnya kinerja unit sebagai akibat gangguan coal feeder mampu teratasi.

21 P.21.1.2008 PT PJB HAR Wilayah Barat

Pengujian Safety Valve Metode Online Test Pada Steam Generation

Herdy Prayitno Irwan Ismail Rio Pudjidarma S

. Power Stations, Steam

. Valves

. Safety

Safety valve merupakan salah satu peralatan penting yang berperan sebagai pengaman komponen-komponen kritis pada sebuah unit pembangkit tenaga uap. Pemeliharaan safety valve dengan baik dan teliti pada unit pembangkit merupakan usaha untuk menjaga produktifitas operasi terutama pada beban puncak yang tetap memenuhi standar keselamatan. Pengujian safety valve menggunakan metode off-line pada unit pembangkit Muara Karang dilakukan hingga sekitar tahun 1990. Pengujian safety valve ini dilakukan sebelum start up setelah unit dilakukan Inspection. Metode off-line membutuhkan waktu rata-rata dua hari (sesuai data-data history pengujian) dengan cara pengujian dan adjust secara trial and error. Setelah uji safety valve dinyatakan laik dan adjust set pressure-nya tepat, maka dapat dilanjutkan ke tahap start up unit. Sesuai dengan adanya tuntutan peningkatan kinerja bagi unit pemeliharaan untuk meningkatkan EAF unit pembangkit dan memperpendek durasi Inspection, maka perlu dikembangkan metode pengujian safety valve secara on-line. Metode on-line test ini memungkinkan untuk me-reschedule pengujian safety valve menjadi diluar schedule Inspection setelah unit on-line, dan dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi unit tersebut. Dengan metode ini biaya yang besar harus dikeluarkan untuk bahan bakar, feed water bisa dihilangkan dan durasi Inspection bisa dipersingkat.

22 P.22.1.2008 PT PJB UP Paiton Optimalisasi Auxiliary Steam Operating Unit Untuk Effisiensi Konsumsi HSD Cold Starting Up Unit

Daryanto Imron Maryono

. Power Stations, Steam

. Cold

Start-up

Proses Cold start up yang dilakukan sesuai SOP yang dikeluarkan TOSHIBA ternyata waktu sinkronnya terlalu lama sehingga berdampak pada kurang efisiennya konsumsi HSD.

Prosedur yang cukup menyita waktu selama proses cold start up adalah proses HP warming casing. HP warming casing turbin perlu dilakukan untuk memanaskan pada metal turbin sisi sudu tekanan tinggi untuk mengurangi thermal stress sampai batas aman sesaat sebelum rolling turbin. Dengan memanfaatkan auxiliary steam dari operating unit untuk proses HP warming casing ternyata mampu mempercepat sinkron unit serta menghemat penggunaan HSD selama firing. Kata kunci : Cold start up, HP warming casing, SOP, thermal stress, turbin rolling

23 P.23.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah NAD

Monitoring Rencana Dan Realisasi Fisik Pemeliharaan Rutin P1 S/D P5 Menggunakan Program Excel Sederhana Di Pltd Seuneubok

Lisman Mujiburrahman Mukhlis

. Power Stations, Diesel

.

Maintenance

. Software. Programmi

ng

Monitoring rencana dan realisasi fisik pemeliharaan rutin P1 s/d P5 menggunakan program excel sederhana, saat ini sudah digunakan di PLTD Seuneubok. Sebelum metode ini diterapkan di PLTD Seuneubok, pelaksanaan monitoring masih dilakukan secara konvensional, dimana metode konvensional ini masih dilakukan dengan cara mencatat jam kerja mesin pada buku ”ekspedisi”, kemudian menghitung secara manual kapan waktu jatuh tempo pemeliharaan rutin P1 s/d P5 Satuan Pembangkit Diesel (SPD) pada PLTD Seuneubok tercapai. Dengan menggunakan program monitoring yang penulis buat ini, walaupun terbilang sangat sederhana, tetapi sangat membantu seorang teknisi maupun seorang supervisor pemeliharaan dalam merencanakan dan memonitor kegiatan pemeliharaan rutin secara lebih cepat dan tepat, sehingga tertib administrasi

Boi

HP warming

C

Tu

S

laporan pemeliharaan rutin dapat tertata dengan lebih baik.

24 P.24.1.2008 PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumbagsel

Perancangan Perangkat Lunak Inspeksi Berbasis Rbi (Risk Based Inspection) Sesuai Standar Api (Ameriacan Pertleum Institute) 581 Pada Tangki Hsd, Acid Dan Caustic Di Pltu Tarahan Unit 3 & 4

Donny Cahya HM Tigor Perdana Alland Asqolani M Syaiful Annas Benny Susanto Aris Sulistiono

. Power Stations, Steam

. Software. Programmi

ng .

Maintenance

. Risk Based

Inspection

Kegiatan inspeksi telah menjadi suatu bagian yang penting dalam rangka untuk mengurangi tingkat kerusakan suatu peralatan. Salah satu standrd yang digunakan dan berlaku di kalangan industri adalah standard API 581. dakan stabdard ini program inspeksi ini dibagi menjadi 2 bagian utama. Pertama adalah macam kerusakan apa saja yang harusnya dideteksi kerusakan tersebut . kedua adalah pembahasaan tentang bagaimana caranya mengurangi resiko kerusakan pada peralatan dengan memanfaatkan metode pengelolaan pengawasaan / inspeksi berdasarkan resiko (RBI: Risk Based Inspection). Pada karya tulis ini kami coba untuk merancang perangkat lunak dengan menggunakan metode pengelolaan pengawasan /inspeksi berdasarkan resiko. Dalam metode inspeksi dengan RBI akan dilakukan pendekatan secara kualitatif dan semikuantitatif. Sedangkan peralatan yang akan dinilai tingkat resikonya adalah tingki-tangki yang terpasang pada unit PLTU Tarahan 3 & $ Validasi data hasil perhitungan didapatkan dengan cara membandingkan data hasul dari perangkat lunak dengan hasil perhitungan secara manual, dimana selisih perhitungan tidak llebih dati 0.5

ft2. hal ini menunjukan bahwa perangkat lunak yang dirancang telah sesuai ddengan standard API 581 dan dapat digunakan untuk menentukan tingkat resiko pada tangki. Berdasarkan pendekatan kualitatif, dapat disimpulkan bahwa tangki HSD mempunyai nilai resiko 2C (rendah), Tangki HCL dan Tangki NAOH mempunyai nilai resiko yang sama yaitu 2 D (menengah). Sedangkan untuk pendekatan secara semi-kuantitatif menunjukan Tangki HSD memiliki nilai resoko 2E (menengah Tinggi), Tangki HCL memiliki Nilai Resiko 5E (Tinggi) dan Tangki NaOH memiiliki naiali resiko 2 D (menengah) Kata Kunci : API 581, Risk Based Inspection

25 P.25.1.2008 PT Indonesia Power Web Based Application “Pengendalian Inventory Turn Over Secara On Line”

Muhammad Sofian Wahyuri Sobri

. Power Stations, Steam

.

Computers .

Management

Information Systems

.

Inventories

Dengan telah di dimanfaatkannya Program Aplikasi Computerized Maintenance Management System (CMMS) secara 100% di UBP Suralaya sebagai sarana untuk memproses :

1. Pengadaan Material 2. Transaksi Material Masuk dan

Keluar Gudang, maka sudah selayaknya data transaksi tersebut dipublikasikan untuk memberikan informasi material yang ada di gudang secara akurat, real time dan transparant. Program Aplikasi CMMS hanya berperan sebagai On line Transaction Processing (OLTP), yang hanya dapat menampilkan data per Record dan per Modul. Untuk menampilkan data material gudang secara keseluruhan (Browsing) yang dapat merangkum dari beberapa Modul diperlukan Online Analytical Processing (OLAP). Web Based Apllication ”PENGENDALIAN INVENTORY TURN OVER SECARA ON LINE” adalah salah satu OLAP berupa Report yang bisa diakses melalui website intranet PT Indonesia Power. Manfaat aplikasi ini adalah untuk memudahkan Management dan User dalam mengendalikan pemanfaatan material gudang dan perhitungan ITO

setiap saat, karena data gudang tersedia secara on line dan perhitugan ITO ditampilkan secara otamatis. Sebelum ada Aplikasi ini pengendalikan dan perhitungan ITO dilakukan secara manual pada saat akhir triwulan dan akhir tahun. Tujuan dibuatnya Aplikasi ini adalah untuk mengoptimalkan Inventory Turn Over (ITO) dan penghematan anggaran belanja. Kata Kunci : Pengendalian Inventory, Optimasi ITO

26 P.26.1.2008 PT PJB UP Gresik Meminimalkan Limbah B3 Dalam Rutinitas Kimia Operasi Unit Pembangkit Thermal (Kasus : Analisa Kandungan Ion Chlorida ASTM D 512 C)

Sehan Sutrisno Sigit Susilo Dian Rahmayanti

. Power Stations, Steam

. Wastes

Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diikuti dengan meningkatnya kebutuhan energi, mengakibatkan adanya kecederungan peningkatan pengunaan bahan berbahaya dan beracun (B3). Didalam mengoperasikan unit pembangkit juga tidak bisa lepas dari masalah pengunaan B3. Salah satunya adalah penggunaan B3 dalam analisa kandungan ion chlorida. Dengan seringnya terjadi kebocoran Condensor PLTU unit I, PLTU unit IV & PLTGU Blok III maka frekuensi analisa ion chlorida maupun jumlah sample yang dianalisa meningkat, tanpa disadari jumlah limbah yang dihasilkan juga akan meningkat. Methoda analisa ion chlorida yang tervalidasi ISO/IEC 17025-2005 : Methoda standart ASTM D 512C dengan spectrophotometer pada panjang gelombang 460 nm dan cell 50 mm serta mengunakan reagent antara lain Hg(SCN)2, HNO3, Fe(NH4)(SO4)2, C2H5OH yang merupakan B3. Dimana ASTM D512C (Mercuric thiocyanate) merupakan metoda untuk analisa ion chlorida air condensat dan boiler yang mempunyai accuracy yang paling baik. Pengantian cell spectro dari 50 mm ke 10 mm untuk mengurangi limbah B3 tidak boleh menurunkan keandalan analisa , untuk itu dilalakukan uji accuracy dan uji pressition ASTM D1129 ASTM D2777 terhadap sample dan standart. Dari hasil uji accuracy didapat

prosentase error untuk cell 10 mm = 1,43333 % dan cell 50 mm = 0,87467 % sedang uji precission didapat rata-rata prosentase standard deviation cell 10 mm = 8,37362 % dan cell 50 mm = 7,42043 %, Sehingga dapat disimpulkan keandalan analisa ion chlorida dengan cell 50 & 10 mm dapat dikatakan sama. Minimalisasi limbah yang didapatkan sebesar 70% dan dapat menghemat pemakaian biaya bahan kimia sebesar Rp. 304.700.000/ tahun

27 P1.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

Sektor Minahasa

modifikasi sistim balancing pressure pada katup pengaman (relief valve) mesin unit 1

Rudi Wola Steven Lintong Welly Weku Katharina T Paramita

. Power Stations, Hydro

. Valves

. Balanced

Valves

Pembangkit Listrik Tenaga Air Tonsealama tepatnya terletak di Desa Tonsealama Kecamatan Tondano Utara, Kab. Minahasa. Kurang lebih 35 Km dari Ibukota propinsi Sulawesi Utara dan 5 Km dari Ibukota Kabupaten Minahasa. Pembangkit ini menggunakan potensi air yang bersumber dari Danau Tondano yang memiliki luas 41 Km² dan luas Daerah Penangkap Hujan 200 Km². Pembangunan PLTA Tonsealama Unit I dirintis oleh Bangsa Belanda semasa masih berkuasa di Indonesia, namun setelah bangsa Jepang merebut kekuasaan Belanda di Indonesia Proyek pembangunan PLTA Tonsealama diteruskan oleh bangsa Jepang sekitar tahun 1942 sampai dengan tahun 1945 yang antara lain membuat Bendungan, Terowongan, pemasangan Pipa Pesat dan mendatangkan Turbin dan Generator. Turbin mesin Unit I ini performance Test pabrik pada tahun 1917 dan pemasangannya mulai tahun 1918 di PLTA Katsuragawa Jepang, sedangkan Generatornya ex bongkaran dari Philipina. Pada tahun 1945 berakhirnya penjajahan Jepang di Indonesia maka pembangunan PLTA Tonsealama ditinggalkan namun setelah itu penjajahan Belanda masih masuk

kembali ke daerah Sulawesi Utara dan melanjutkan pembangunan PLTA Tonsealama yaitu, Pembangunan bagian atas Rumah Pembangkit Daya sekaligus pemasangan Turbin dan Generator serta perlengkapan - perlengkapannya. Dengan Kedaulatan Indonesia, Belanda diusir kenegerinya dan selanjutnya PLTA Tonsealama dipegang oleh pemerintah Indonesia. Operasional mesin PLTA Tonsealama sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas air yang berasal dari Danau Tondano. Dimana dalam operasionalnya sering sekali tergganggu akibat masalah sampah dari DAS Sungai Tondano berupa enceng gondok, dan sampah-sampah rumah tangga yang menyumbat filter sistem pressure relief valve. Sering tersumbatnya filter pada pressure relief valve mesin unit I PLTA Tonsealama menyebabkan mesin unit I ini terpaksa tidak dapat beroperasi. Untuk menghindarkan terjadinya stop mesin akibat tersumbatnya filter pada sistem pressure relief valve oleh sampah (diluar rencana pemeliharaan) maka dilakukan modifikasi pada sistim Balancing pressure relief valve. Dengan melakukan modifikasi ini maka gangguan mesin unit I PLTA Tonsealama yang selama tahun 2007 terjadi sebanyak 5 kali akibat tersumbatnya filter pada sistem balancing pressure relief valve maka pada tahun 2008 belum pernah terjadi gangguan lagi. Selisih biaya produksi yang bisa dihemat apabila menggunakan PLTD dengan banyaknya kWh yang sama jika diproduksi oleh PLTA adalah sebesar Rp 22,563,304.08

28 P.2.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

Sektor Minahasa

Mempertahankan Keandalan Unit Pembangkit PLTA TANGGARI 2 dengan Mengganti dan Memperluas Saringan Sisi Hisap Cooling Water Sistem

J.J Turang R. Santili Oudy Rumbayan Veronica Agustine

. Power Stations, Hydro

. Cooling Systems

. Refining Processes

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan sistem pembangkit yang memanfaatkan tenaga air sebagai penggerak utama turbin untuk menghasilkan energi listrik. PLTA Tanggari 2 merupakan salah satu unit pembangkit yang beroperasi dibawah koordinasi PT. PLN (Persero) Sektor Minahasa yang dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1998, memiliki 2 (dua) unit dengan daya terpasang sebesar 2 x 9,5 MW. PLTA Tanggari 2 terhubung secara Kaskade dengan PLTA Tonsealama dan PLTA Tanggari 1. Air dari Danau Tondano merupakan sumber utama penggerak turbin bagi ketiga PLTA tersebut.

Sistem air pendingin merupakan salah satu sistem bantu pengoperasian PLTA, dimana air yang masuk ke sistem air pendingin PLTA Tanggari 2 diperoleh dari air buangan PLTA Tanggari 1 yang kuantitas dan kualitasnya sangat dipengaruhi oleh musim. Terutama pada musim penghujan airnya sangat keruh dan mengandung banyak sampah. Kondisi ini menyebabkan tersumbatnya saringan sisi hisap cooling water yang ada di tail race sehingga menyebabkan PLTA tidak dapat beroperasi optimal karena unit seringkali harus stop / shut down untuk melakukan pembersihan saringan sisi hisap cooling water. Untuk mempertahankan keandalan unit pembangkit maka dilakukan penggantian saringan sisi hisap cooling water sistem PLTA Tanggari 2 dengan memperluas permukaan saringan sehingga frekuensi pembersihan saringan lebih kecil.

29 P.3.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

Sektor Minahasa

Modifikasi Sistem Control Pada H20 Common Service PLTA Tanggari I

Sumitro Husa, AmaTeM Rudy Wola Hanny Kalalo Johan P. Kaparang

. Power Stations, Hydro

. Control

.

Maintenance

PT. PLN (Persero) Sektor Minahasa Unit PLTA Tanggari 1 adalah salah satu unit kerja di lingkungan PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo, dengan tugas pokok mengoperasikan dan memelihara mesin pembangkit. PT. PLN (Persero) Unit Pembangkit Listrik Tenaga Air Tanggari 1, Sektor Minahasa merupakan salah satu sektor dari PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo yang berkedudukan di Manado di bawah pimpinan seorang General Manager. PT. PLN (Persero) Unit Pembangkit PLTA Tanggari 1, Sektor Minahasa saat ini mengoperasikan unit-unit pembangkit dengan kapasitas terpasang sebesar 2 X 9000 kW yang terdiri dari 2 (dua) unit turbine Air Type Vrancis Vertical. Untuk menggerakkan 2 (dua) unit Turbine memanfaatkan air buangan Turbine PLTA Tonsealama ( Sistem Kaskade) yang ditampung melalui Weir intake dan dialirkan melalui Trowongan / tunel, masuk ke pipa pesat dan melelui pengaturan guide vane debit air dialirkan masuk kerunner sehingga terjadi perubahan energi dari energi potensial menjadi energi kinetik, shaft/ poros, rotor generator yang tercopel dengan turbine berputar sehingga terjadilah perubahan energi dari energi gerak menjadi energi listrik akibat perpotongan medan magnet dan garis gaya listrik ( GGl ), energi listrik yang dibangkitkan oleh generator PLTA Tanggari I, kemudian ditansmisikan kesistem Manado, Minahasa, Bitung dan Kotamobagu dalan sistem Interkoneksi 70 kV dan 150 kV . Dalam rangka meningkatkan keandalan pengoperasian unit PLTA Tanggari 1 didukung dengan sistem kontrol yang baik dan handal, untuk mencegah terhentinya proses bisnis tersebut diatas maka kami melakukan inovasi modifikasi sistem kontrol H20 common service untuk dapat mengoperasikan unit dengan kondisi spare parts yang tidak tersedia saat itu, sehingga mesin dapat

beroperasi dan menghasilkan kWh produksi.

30 P.4.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

Sektor Minahasa

Coating Concrete Cooling Tower Terhadap Serangan Reaksi Kimia H2s Di Unit Pltp Lahendong

J.D. Kalalo Hariyady Bayu Aji Sri Wahyuni Kristina Sima S.J. Rumbajan

. Power Stations,

Geothermal

. Cooling Towers

. Coatings

. Concrete

PLTP Lahendong unit 1 (1 x 20 MW) mulai beroperasi komersial sejak tahun 2001 dan unit 2 (1 x 20 MW) beroperasi sejak Juni 2007 dengan menggunakan uap panas bumi yang dipasok dari PT. Pertamina Geothermal energy. Energi listrik yang dihasilkan disalurkan ke konsumen melalui sistem interkoneksi Minahasa – Kotamobagu yang saat ini beban puncak malam telah mencapai 138 MW dan beban puncak siang mencapai 100 MW. Secara organisasi unit PLTP Lahendong adalah salah satu unit pembangkit yang ada di bawah PT PLN (Persero) Sektor Minahasa di samping unit pembangkit lain yaitu tiga unit PLTA (Tonsealama, Tanggari I dan Tanggari II) dan tiga unit PLTD (Bitung, Manado dan Lopana). Uap yang dimanfaatkan oleh PLTP Lahendong untuk membangkitkan tenaga listrik dipasok oleh Pertamina berdasarkan Perjanjian Jual Beli Uap tahun 1999. Kriteria uap yang disalurkan oleh Pertamina ke instalasi PLTP Lahendong adalah : - Tekanan : 8,8 bar absolut - Wetness : ≤ 1% - Suhu : 174,4°C - TDS : ≤ 10 ppm

- NCG : ≤ 1% - Silika : ≤ 0,5 ppm Dalam meningkatkan keandalan pengoperasian, unit PLTP Lahendong didukung oleh sistem air pendingin utama yang baik sebagai media untuk mengkondensasikan uap menjadi air. Air kondensat mengandung sulfat tinggi dan pH rendah (3 s/d 5) menyebabkan bakteri pereduksi sulfat (Sulfur reducing Bacteria) hidup dengan baik dan menghasilkan H2S (Hidrogen Sulfida) yang dapat merusak concrete cooling tower. Untuk mencegah hal tersebut dilakukan coating concrete cooling tower dan penambahan microbiocide untuk mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme.

31 P.5.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Bakaru

Pemasangan Trash Boom Pada Pintu Intake PLTM Sawitto Untuk Mengarahkan Sampah Ke Pintu Regulating

Edy Purwanto Muhammad Asri I Made Harta Yasa David Eko Prasetyo

. Power Stations,

Micro/Mini Hydro

. Wastes

. Intake Gates

Pemasangan trash boom di PLTM Sawitto merupakan jawaban atas permasalahan sampah yang sering mengganggu kehandalan unit pembangkit. Tujuan penulisan ini adalah menemukan cara untuk mengurangi frekuensi stop unit pembangkit akibat penyumbatan sampah di saringan pintu intake serta mengurangi penurunan daya mampu unit pembangkit. Solusi yang diambil adalah dengan memasang bangunan pengarah sampah (trash boom) yang berfungsi mencegah sampah masuk ke pintu intake dan mengarahkan sampah menuju pintu pembuangan. Pemasangan trash boom terbukti efektif mencegah tumpukan sampah di saringan intake sehingga frekuensi stop unit untuk membersihkan sampah dapat dikurangi serta mampu mengurangi penurunan daya mampu pembangkit

T

32 P.6.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Bakaru

Modifikasi Pompa Drainase A Unit Plta Bakaru

Yuliandra Rico juanto Jasmin pajunG Asmar

. Power Stations, Hydro

. Pumps

Pompa drainase berfungsi untuk menguras bocoran maupun rembesan air dirumah pembangkit. Berdasarkan pada data operasi pada awalnya (tahun 1991) pompa rata-rata bekerja selama 4 s/d 5 jam namun sekarang ini telah terjadi peningkatan jam operasi pompa± 300 % menjadi rata-rata 15 s/d 17 jam sehari. Berbanding lurus dengan kenaikan jam operasi, frekuensi pemeliharaan pada 2 unit pompa drainase makin meningkat juga dan hal ini sudah berada diluar jadwal yang telah ditentukan oleh design pabrik. Berdasarkan panduan buku O/M pompa drainase dari pihak Toshiba overhoul pada sistem ini dijadwalkan (pembongkaran total) setiap 4 tahun sekali atau setara dengan 20000 jam kerja. Sedangkan kondisi pemeliharaan aktual adalah 20 kali laporan gangguan semenjak tahun 2000.

Melihat akan hal itu maka perlu kiranya dicari penyebab dan pemecahan masalah ini mengingat sistim drainase ini penting untuk menjaga lancarnya sistim operasi dari PLTA bakaru ini. Karena apabila sistim ini rusak ataupun keandalannya berkurang maka akan sangat fatal akibatnya, mengingat level air pada Drainase pit (tempat penampungan air buangan) akan meluap dan akan mematikan sistim-sistim elektrik yang terdapat pada power house. Dan sudah barang tentu akan menimbulkan kerugian material yang tidak terhingga. Dan sebagai catatan hal ini pernah terjadi pada tahun 1992,1998,dan 2002. Salah satu penyebab dari seringnya pemeliharaan pada pompa drainase adalah begitu panjangnya poros penghubung Motor dengan impeler (± 10 meter) dan begitu banyaknya sambungan, sehingga kemungkinan kegagalan sangat tinggi. Bisa dilihat dari tingginya vibrasi pada saat pompa beroperasi. Maka perlu rasanya melakukan kajian modifikasi instalasi pompa drainase dengan tujuan bisa

meminimalisasi kerusakan pada sistim ini. Setelah dilakukan modifikasi didapatkan Kenaikan tekanan kerja pompa dari rata-rata 1,3 Kgf/cm2 menjadi 2,2 Kgf/cm2 atau ekuivalen dengan 69%. Penurunan besaran parameter arus kerja motor dari 62 Ampere menjadi 45 Ampere setelah modifikas (Normal Operational Range < 73 Ampere. Adanya trend kenaikan efisiensi pompa setelah dimodifikasi (dilihat dari lamanya pompa beroperasi). Terjadi kenaikan efisiensi sebesar 20% dari 79 s/d 71 % sebelum modifikasi menjadi ± 91 %.

33 P.7.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Sektor Bakaru

Optimasi Pemeliharaan Mesin

Untuk Meningkatkan Keandalan

Operasi Unit PLTU ~ Sektor

Tello

H. Djamaluddin S.

Z. Frans Noya

Sri Wahyuningsih, St

. Power Stations, Steam

.

Maintenance

. Operation

. Reliability

Kebutuhan akan pasokan listrik yang semakin meningkat membuat PLN harus mengoptimalkan pembangkit – pembangkitnya atau dengan menambah pembangkit baru. Untuk menambah pembangkit baru belum memungkinkan karena selain membutuhkan dana yang besar juga diperlukan waktu yang lama. Walaupun sekarang sedang dibangun pembangkit yang memang bertujuan untuk memenuhi permintaan kebutuhan listrik, bukan berarti PT. PLN (PERSERO) lalu berpangku tangan menunggu pembangunan pembangkit baru. Maka alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan pembangkit – pembangkit yang ada atau mengupayakan pemeliharaan yang efektif dan efisien.

PLTU yang ada di Sektor Tello sudah berusia cukup tua. Makin lama kinerjanya pun ikut menurun dan hal ini berpengaruh pada daya mampu yang dapat dicapai. Memang banyak penyebabnya, diantaranya kinerja dari saringan oli untuk sistem proteksi / regulasi di turbin yang apabila sedikit saja sirkulasinya terhambat bisa menyebabkan unit trip. Begitu juga dengan kinerja air pendingin udara generator yang dapat menyebabkan

penurunan daya mampu PLTU, di mana hal ini terjadi apabila pada aliran air pendingin terdapat kotoran – kotoran yang dapat menghambat laju aliran air tersebut ( debit dan tekanan air akan menurun ).

34 P.8.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Sektor Asam Asam

Menjaga Kehandalan PLTU Asam Asam Pada Saat Terjadi Gangguan Over Frekuensi Dengan Penambahan Logic Untuk Shutdown Mill Secara Auto

Erwin Khusnul Khotimah Yekti Kurniawan Anjar Pamungkas

. Power Stations, Steam

. Reliability

.

Interrupted Frequency

PLTU Asam asam dengan kapasitas terpasang 2x65 MW merupakan penopang utama (56%) system kelistrikan Klaimantan selatan dan Tengah. Dengan kondisi tersebut maka diharapkan PLTU Asam Asam betul-betul, karena gangguan yang terjadi terhadap PLTU Asam Asam akan mengakibatkan pemadaman yang besar terhadap system kelistrikan Kalimantan Selatan dan Tengah. Salah satu kendala utama PLTU Asam Asam adalah gangguan yang mengakibatkan over frekuensi. Dalam beberapa kejadian jenis gangguan ini seringkali mengakibatkan PLTU Asam Asam mengalami trip bahkan blackout. Hal ini disebabkan penutupan Control Valve yang sangat cepat sehingga mengakibatkan kenaikan main setam pressure secara cepat. Kondisi ini mengakibatkan level drum low low yang memicu Master Fuel Trip. Kejadian gangguan over frekuensi yang mengakibatkan PLTU Asam Asam black out berlangsung sangat cepat (<25detik), yang sangatlah sulit bagi operator unutk menyelamatkan kedua unit dengan memastikan mill / pulverizer untuk mengurangi efek kenaikan main steam pressure. Sehingga dirasa perlu Inovasi baru untuk membuat trip mill secara auto karena terjadi frekuensi yang tinggi di grid dengan cara menambahkan logic pada software karena mudah diaplikasikan, pengerjaannya tidak menggangu operasi unit (bisa dilakukan saat unit beroperasi), dan terjamin bisa ter-eksekusi pada batas frekuensi yang sesuai. Selain itu juga mempertimbangkan kemampuan akses (accessibility) terhadap software pengoperasian PLTU Asam Asam yang cukup luas. Keuntungan finansial inovasi ini adalah potensi biaya yang bisa dihemat dari penambahan logic pada software (yang tidak memerlukan biaya) dibandingkan dengan jika harus menambah perangkat yang memerlukan biaya dan keuntungan unit tidak trip

karena terjadi frekuensi yang tinggi di grid. Sedangkan keuntungan non-finansial menyangkut kesinambungan pasokan listrik yang harus dijaga demi kepuasan pelanggan dan lifetime pembangkit yang lebih terjamin akan sesuai desain.

35 P.9.2.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah Sektor Asam Asam

Desain Sensor Dan Modul Proteksi Underspeed Berbasis Mikrokontroller AT89S52

Muhammad Mawardi Muhammad Arsyad Azis

. Power Stations, Steam

. Protection

. Conveyor

Belts .

Controllers

. Sensors

Salah satu sistem proteksi yang terdapat di sistem belt conveyor adalah sensor dan modul proteksi underspeed yang berfungsi untuk melindungi belt conveyor dan motor penggerak belt dari bahaya terjadinya kerusakan ketika putaran belt conveyor terlalu rendah, di bawah nilai putaran minimum ( set point). Sensor dan modul proteksi yang terdapat di sistem BC-32 sering mengalami gangguan ketika beroperasi disebabkan kegagalan sensor induktif, dan modul proteksi sudah memasuki fase obsolete. Karya inovasi ini dibuat dengan tujuan untuk membuat alat alternatif sebagai pengganti alat asli secara temporal maupun permanent, dengan kemampuan setara atau bahkan lebih baik, namun dengan harga yang relatif lebih murah. Selain itu, diharapkan desain alat berbasis Mikrokontroller ini juga dapat diterapkan pada peralatan lain yang menerapkan sistem proteksi underspeed. Desain sensor dan modul proteksi underspeed yang dibuat menggunakan sensor Inframerah, sehingga sensitivitasnya tidak dipengaruhi secara langsung oleh jarak antara probe sensor dengan encoder disk, sedangkan modul proteksinya dibuat berbasis Mikrokontroller AT89S52 sehingga

interfacenya lebih user friendly. Nilai pengukuran kecepatan belt ditampilkan ke panel display LCD, sedangkan cara pengubahan set point langsung diketikkan menggunakan keypad. Biaya yang diperlukan untuk membuat alat ini hanya Rp 1.750.000,00 untuk setiap 1 set, sehingga untuk setiap 1 set alat terdapat potensi penghematan sebesar Rp 3.570.000,00. Selain itu, alat ini juga bisa membantu mencegah timbulnya potensi kerugian senilai Rp 140.000.000,00 jika sampai terjadi kerusakan pada sistem belt conveyor. Kata kunci : proteksi underspeed, conveyor, sensor inframerah, Mikrokontroller AT89S52

36 P.10.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah NTB Sektor Lombok

Perangkat Lunak Belajar Sistem Tenaga Uap Untuk Meningkatkan Kompetensi Sdm Di PLTU

Adam Priyo Perdana EriasmonoImam Suwarno

. Power Stations, Steam

. Software. Programmi

ng

. Steam Power

Siklus Rankine merupakan dasar dari sistem Tenaga Uap. Jika memahami siklus Rankine dengan baik, maka tidak akan mengalami kesulitan untuk melakukan analisa dan pengembangan mengenai sistem tenaga uap seperti halnya dalam suatu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Saat ini PLN Wilayah NTB sedang melaksanakan pembangunan PLTU 2 x 25 MW di pulau lombok dan PLTU 2 x 10 MW di pulau sumbawa yang direncanakan beroperasi pada tahun 2009. Pembangunan PLTU ini merupakan yang pertama kali di NTB. Sehingga dengan akan beroperasinya PLTU ini maka akan terjadi pula peralihan pengetahuan dan teknologi dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) khususnya bagi SDM di bidang pembangkitan. Proses peralihan pengetahuan dan teknologi dari PLTD ke PLTU ini merupakan tantangan cukup berat, mengingat keterbatasan SDM dimana saat ini belum ada tenaga pelaksana yang siap menangani PLTU dan singkatnya waktu untuk mempersiapkan SDM yang kompeten.

Untuk lebih meningkatkan kompetensi dan mempercepat pemahaman mengenai sistem tenaga

uap bagi para tenaga pelaksana yang akan bertugas di PLTU maka dibuatlah sebuah alat bantu berupa perangkat lunak yang sederhana, mudah digunakan dan interaktif serta dapat digunakan sebagai proses desain awal yang sederhana dari suatu sistem tenaga uap dan juga mampu memberikan solusi alternatif dalam menganalisa sistem-sistem uap yang lebih cepat, tepat dan akurat. Perangkat lunak ini dilengkapi dengan simulasi perhitungan properties pada berbagai tingkat keadaan, visualisasi model sistem, model proses, dan literatur tentang teori sistem tenaga uap. Dalam perancangan sistem, agar perangkat lunak ini mudah dipahami dan lebih atraktif, pemilihan dan penyusunan komponen-komponen sistem dilakukan dengan metoda drag and drop. Perangkat Lunak ini dibuat dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

Kata kunci : Perangkat Lunak, Sistem Tenaga Uap, Simulasi, Alat Bantu Belajar.

37 P.11.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah NTB Sektor Lombok

Modifikasi Pengoperasian Fan Radiator Berdasarkan

Temperatur Air

Mohamad Sulton Doddy Hertanto Aribowo Yuni Setya Ariwibawa

. Fans

. Radiators

. Cooling Systems

.

Controllers

Unit SPD New Sulzer 12 ZAV 40S mempunyai beberapa sistem auxilliary yang membutuhkan sumber daya untuk mengoperasikannya. Salah satu diantaranya adalah fan radiator dengan kapasitas 110 kW. Fan radiator ini dijalankan oleh operator secara manual pada saat mesin mulai beroperasi.

Berdasarkan laporan kWh pemakaian sendiri (PS) didapatkan bahwa jumlah kWh ini cukup besar. Maka dari itu diambil beberapa langkah untuk menurunkannya, diantaranya adalah dengan memodifikasi pengoperasian fan radiator yang semula secara manual menjadi secara otomatis berdasarkan kenaikan temperatur air pendingin. Modifikasi ini dilakukan dengan menambahkan beberapa alat seperti Temperature Controller dan Relay Timer.

Prinsip kerja dari modifikasi ini

adalah temperatur air pendingin yang keluar dari mesin dan akan masuk ke radiator dipasang sebuah termokopel yang akan membaca nilai temperatur dan akan memberikan sinyal ke Temperature Controller. Output dari Temperature Controller yang berupa contact NO (Normally Open) terhubung dengan relai Timer . Relai Timer ini yang akan mengoperasikan sistem pengasutan motor berupa kontaktor dan Thermal Overload. Pengoperasian sepuluh unit radiator ini diseting dengan empat nilai temperatur serta pengaturan waktu yang berbeda oleh relai Timer untuk menghindari arus Inrush dari motor fan radiator tersebut.

38 P.12.2.2008 PT. PLN ( Persero )

Wilayah Maluku & Maluku Utara

Modifikasi Komponen Dan Alat Penunjang Pemeliharaan Sistem Bahan Bakar Mesin MTU

Rachmat Chan Rudy Sitaniapessy Marthen Sahulata Ridjal A. R Abd. Rauf Pelu Ince Anjas

. Fuels .

Maintenance

Krisis yang menimpa perekonomian global begitu telak memukul berbagai negara berkembang termasuk juga Indonesia, sehingga berpengaruh besar bagi keberadaan PT. PLN (Persero) sebagai salah satu perusahaan milik negara (BUMN). Meningkatnya harga-harga spare part serta bahan bakar mengakibatkan PLN berada pada posisi paling sulit. Sementara disisi lain, sebagai pemegang kuasa usaha kelistrikan di negara ini tentunya PT. PLN (Persero) diharuskan untuk selalu menyediakan tenaga listrik sesuai dengan baku mutu yang telah menjadi tuntutan dengan cost yang seminim mungkin. Menyikapi realitas tersebut, maka PLN harus segera melakukan langkah nyata untuk bisa tetap eksis menjalankan kewajibannya secara efektif dan efisien. Salah satu langkah seperti yang dimaksud adalah dengan terus berupaya melakukan inovasi-inovasi cemerlang, yang mungkin dapat memberikan keuntungan berupa nilai dalam bentuk pencapaian penghematan dengan efisiensi tertinggi

Bidang Transmisi

1 T.1.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Jawa -Bali Bidang Operasi

Sistem

Monitoring Gangguan SCADA dan Telekomunikasi

Yudi AhmadinA. Zaenal Falah Agus Harya Maulana

. SCADA .

Telecommunication

Kosong

2 T.2.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Sumatera

Konverter Aliran Video Analog Menjadi Video Digital Usb Untuk Penampil Dan Perekam Data Video Corona Pada Laptop (Dvr Usb)

Mohammad Zaki Riza Fahlefi

. Computers

.

Converters

. Corona

Salah satu pendukung metoda pemeliharaan berbasis kondisi (Conditional Based Maintenance) adalah dengan mengamati corona yang keluar dari peralatan jaringan transmisi dan peralatan gardu induk.Saat ini UPT Padang telah memiliki alat untuk melihat corona berupa CoroCam 504. tetapi format laporan yang disediakan oleh alat ini hanya berupa foto dengan format JPEG dan tidak dilengkapi dengan video recording system. Foto kurang memberikan pengukuran yang akurat, karena corona yang keluar dari peralatan tidak kontinu dan merata, maka terkadang pengambilan foto tidak tepat ketika corona pada nilai tertingginya. Untuk pengambilan rekaman video corona, suplier juga menawarkan perekam berupa DV Recorder. Namun menampilkan hasil rekaman harus menggunakan unit Televisi. Selain itu dalam pengamatan corona secara realtime, media display yang ada hanya berupa LCD kecil internal kamera (view finder) yang kurang memberikan keleluasaan dan akurasi dalam pengamatan corona. Berlatar belakang hal tersebut diatas, kami membuat inovasi berupa KONVERTER ALIRAN VIDEO ANALOG MENJADI VIDEO

DVR USB

DIGITAL USB UNTUK PENAMPIL DAN PEREKAM DATA VIDEO CORONA PADA LAPTOP yang kami beri nama DVR USB, sebagai pengganti alat penampil dan perekam video corona dengan biaya yang lebih murah dan dengan fisik alat yang compatible dan portable, sehingga ringan dan mudah untuk dibawa dilapangan.

3 T.3.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Sumatera

Under Voltage Load Shedding Di Subsistem Pekanbaru Dengan Pola Cascade Menggunakan Media Teleproteksi

Rukmito Ari Ardianto Doni Adrean Sriyono

. Load .

Undervoltage

Under Voltage Load Shedding dengan pola cascade adalah pola pelepasan beban secara bertingkat menggunakan Under Voltage Relay sebagai sensor dengan prioritas pelepasan dimulai dari beban yang kecil hingga besar secara bertahap yang mengacu pada keseimbangan antara pasokan daya reaktif dengan Kebutuhan Daya Reaktif di Subsistem Pekanbaru.

Under Voltage Load Shedding dengan pola cascade di Subsistem Pekanbaru ini dilakukan dengan tujuan utama adalah menghindari terjadinya over eksitasi di Unit Pembangkit PLTA Koto Panjang karena harus mengkompensasi tegangan rendah, sekaligus mempertahankan Subsistem Pekanbaru. Manfaat lain dari Under Voltage Load Shedding dengan pola cascade adalah menjaga agar deviasi antara beban pengkonsumsi daya reaktif yang dilepas dengan jumlah pasokan daya reaktif tidak terlalu besar.

Under Voltage Load Shedding dengan pola cascade diterapkan di Subsistem Pekanbaru karena ketergantungan pada unit-unit pembangkit berskala besar, tipe jaringan yang radial dan kendala pasokan daya reaktif.

Under Voltage Load Shedding dengan pola cascade sebagai salah satu solusi pengaturan tegangan yang memiliki pola sistematis, hingga saat ini belum ada yang memanfaatkan. Mempertahankan subsistem Pekanbaru berarti menyelamatkan pendapatan bruto PLN Rp 3.743.940.000,-/hari. Kata kunci : Under Voltage, Load Shedding, Pola Operasi Cascade

4 T.4.1.2008 PT PLN BATAM

Implementasi Economic Load Dispatch (Eld) Pada Sistem Batam Dengan Menggunakan Program Matlab

Norman Mahyuddin . Power Systems

. Load

. Software. Programmi

ng

Sistem tenaga listrik yang bersifat dinamis banyak menimbulkan kompleksitas pada penyalurannya. Terutama dalam menjaga stabilitas operasi yang ideal, dimana tercapainya keseimbangan supply dan demand. Pengiriman daya yang optimal sangat erat kaitannya dengan fungsi biaya bahan bakar. Biaya bahan bakar dari sebuah unit pembangkit termis merupakan fungsi beban pembangkit termis yang bersangkutan. Beban sistem selalu berubah – ubah menurut waktu, dengan demikian beban unit pembangkit termis juga perlu berubah dalam partisipasinya melayani beban sistem. Hal ini mengakibatkan biaya bahan bakarnya persatuan waktu dalam Rupiah per jam juga berubah – ubah menurut waktu.

Untuk mencapai kondisi biaya operasi sistem pembangkitan yang optimum diperlukan pola pengoperasian secara incremental cost yaitu pola pengoperasi dengan perubahan beban setiap pembangkit secara bersama-sama dalam melayani perubahan beban sistem. Biaya operasi sistem pembangkitan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pola operasi sistem pembangkitan. Sesuai karakteristik mesin

pembangkit bahwa tingkat efisiensi termal selalu berubah-ubah sesuai dengan presentasi pembebanan unit pembangkit tersebut.

Pola operasi sistem Economic Load Dispatch (ELD) dengan metode incremental cost sangat berkontribusi menurunkan biaya operasi sistem pembangkitan, karena dengan pola ini akan meningkatkan efisiensi operasi sistem secara keseluruhan. Untuk mengatur pengoperasian pembangkit secara incremental cost diperlukan metode optimasi yang dapat mencari titik optimum dari masing-masing fungsi biaya tiap unit pembangkit. Dalam karya inovasi ini menggunakan software Matlab untuk mengestimasi titik minimum dari biaya operasi seluruh pembangkit yang berpartisipasi. Selanjutnya untuk meimplementasikan hasil perhitungan Matlab tersebut diperlukan perangkat pendukung, sehingga output Matlab dapat di integrasikan secara online dispatch pada control center. Pada sistem kelistrikan Batam diperlukan pengembangan SCADA DMS eksisting menjadi SCADA EMS (Energy Management System) agar program Economic Load Dispatch (ELD) dapat diimplementasikan secara real time. Disamping itu untuk Pembangkit eksisting dan Pembangkit yang akan dibangun perlu dilengkapi dengan fasilitas pendukung Economic Load Dispatch (ELD), sehingga bisa diintegrasikan dengan program ELD.

Penulisan karya inovasi ini diharapkan sebagai master plan operasi Sistem Batam yang optimum dimasa mendatang dengan operasi on line dispatch berbasis economic load dispatch, sehingga diperoleh biaya operasi yang minimum.

5 T.5.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Jawa -Bali Bidang Operasi

Sistem

Aplikasi Force Outage Information System (FOIS) untuk Meningkatkan Efektifitas Kajian Gangguan dan Pelaporan Kinerja Operasional

Hadi Purwanto Zaenal Falah Arief Setyowibowo

. Manageme

nt Information Systems

.

Interrupted

Keperluan untuk mengetahui data gangguan secara cepat dan akurat, serta data riwayat gangguan suatu peralatan maupun sistem sangat mempengaruhi ketepatan evaluasi untuk memperbaiki maupun mencegah agar gangguan tidak terulang lagi. Hal ini berkorelasi pada usaha untuk perbaikan kinerja operasional dan tentunya kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk mendukung ketepatan evaluasi gangguan, kebutuhan data riwayat gangguan serta evaluasi kinerja operasional secara online maka dikembangkan aplikasi Force Outage Information System (FOIS). Aplikasi FOIS merupakan aplikasi database dengan interface berbasis web yang digunakan sebagai media pelaporan, pengumpulan dan evaluasi data gangguan serta perhitungan kinerja operasional secara online. Aplikasi ini dikembangkan sesuai dengan proses pelaporan gangguan yang sudah baku dan telah diterapkan di PLN P3B Jawa Bali. Dengan diterapkannya aplikasi ini maka Manajemen dapat memonitor data gangguan, data riwayat gangguan serta kinerja operasional secara online sehingga membantu dalam mengambil keputusan.

6 T.6.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Jawa -Bali Bidang Operasi

Sistem

Historikal Data SCADA Online "Auto Update with

Secure Methode"

Agus Harya Maulana Teguh Kurnianto Tonny Ferdinanto

. SCADA

Master station SCADA selama ini dikenal hanya sebagai peralatan operasional secara real time oleh dispatcher melalui fungsi telesignaling, telemetering, dan remote control. Namun sesungguhnya master station SCADA memiliki fungsi lain yang sangat bermanfaat untuk keperluan pemeliharaan dan analisa yaitu berupa bank data dalam bentuk historikal data. Jawa Bali Control Center (JCC) adalah salah satu contoh master station SCADA yang menerapkan fungsi historikal data. Fungsi ini telah dimanfaatkan antara lain saat terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik Jawa Bali maupun keperluan analisa dan pelaporan. Setelah berjalan selama kurang lebih 2 (dua) tahun, historikal data JCC memiliki keterbatasan akses karena tidak diijinkannya akses dari intranet PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali, yang disebabkan kekhawatiran akan adanya gangguan hacker dan interupsi dari luar terhadap JCC. Melalui karya inovasi ini, tim inovasi Bidang Operasi Sistem (BOPS) PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali memberikan solusi berupa sebuah metode yang aman secara fisik untuk membuka akses terhadap historikal data sehingga menjadi lebih bermanfaat bagi manajemen maupun staf yang bergerak di bidang SCADA dan operasi sistem Jawa Bali. Beberapa aplikasi online saat ini telah dihasilkan dimana data selalu diupdate secara otomatis dari JCC, yaitu: RTU out of poll, status telesignaling, status telemetering, analisa tegangan GITET dan IBT, status LFC, alarm GITET dan link komunikasi, serta pelaporan untuk kebutuhan operasi sistem Jawa Bali dalam bentuk website BOPS.

Keyword: master station, SCADA, JCC, historikal data

7 T.7.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Jawa –Bali Region Jakarta

Banten

Crane Pengganti Tower Emergensi

Bambang Budiyanto Kurniawan Danu D Aris Fardilah

. Towers. Poles

. Cranes

Setiap terjadinya tower roboh selalu disertai dengan gangguan pemadaman. Pemulihan instalasi hingga dapat menyalakan listrik kembali ke konsumen bisa memakan waktu berhari-hari kecuali beban tersebut bisa dialihkan melalui jalur lain. Terlebih lagi bila dijumpai kendala-kendala, seperti kendala peralatan, lingkungan sekitar tower roboh, material dan terbatasnya kapasitas penyaluran, maka bisa berakibat pemadaman lebih lama. Hal tersebut dapat menjadi masalah sosial yang sangat berat, mengingat masyarakat modern saat ini sudah sangat bergantung terhadap tenaga listrik. Kasus-kasus tower roboh yang pernah terjadi, diantaranya tower roboh pada SUTT 150 kV Cibinong – Sentul T.47 di Gunung Putri, SUTT 150 kV Ancol – Angke T.8 di Penjaringan, SUTT 150 kV Wonosari – Pedan T.22 – T.26 di Wonosari. Penyebab tower roboh bervariasi, diantaranya cuaca buruk, pondasi tower yang lemah, lahan dibawah tower terkikis, sengaja dipotong atau digergaji, kebakaran dan lain sebagainya. Sebagian kasus tower roboh yang pernah terjadi disebabkan oleh cuaca buruk, seperti hujan es yang disertai dengan angin kencang. Kasus yang menarik adalah robohnya tower D8 SUTT 150 kV Ancol – Angke, dimana penyebabnya adalah kebakaran karena hubung singkat dari salah satu rumah warga yang berada di dekat tower. Sehubungan dengan robohnya tiang transmisi 150 kV Ancol – Angke nomor di Penjaringan, Jakarta Utara, dimana daerah sekitarnya merupakan daerah padat penduduk, maka pendirian tower emergensi yang dimiliki PLN saat ini tidak mungkin dapat dilakukan karena tidak tersedianya lahan sebagai syarat pendirian tower emergensi. Menurut analisa beban, apabila SUTT tersebut belum bisa pulih saat aktifitas masyarakat kembali normal (Senin, 5

Nopember 2007 pukul 06.00), maka sistem Jakarta Barat dan Jakarta Selatan akan mengalami defisit pasokan daya sebesar ±180 MW dan terpaksa dilakukan pemadaman bergilir. Dalam tekanan situasi yang mengharuskan sistem kembali normal dalam kurun waktu 33 jam, sudah termasuk menyingkirkan tower roboh berikut kawat penghantarnya dari jalur kereta api, maka harus ditemukan suatu jalan keluar yang dapat menjawab masalah. Terinspirasi oleh mobile teleskopic tower (Perusahaan Telekomunikasi) dan cara menjinjing/mengangkat tower dengan crane yang tidak memerlukan kawat tambat/skur maka munculah ide yang mungkin dianggap gila, yaitu memanfaatkan Crane sebagai Pengganti Tower Emergensi. Melalui diskusi, menganalisa resiko dan perhitungan - perhitungan yang dipandang memenuhi keamanan maka diputuskan penggunaan crane tersebut selama memenuhi syarat-syarat keamanan baik mekanik maupun elektrik. Pada implementasi dari keputusan ini ternyata aman, simple, dan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan, maka prediksi pemadaman tidak menjadi kenyataan.Biaya-biaya yang timbul tidak menjadi faktor utama demi kepuasan pelanggan dan citra perusahaan.

8 T.8.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Jawa -Bali Bidang Operasi

Sistem

Knowledge Sharing Online – Portal "Gerbang Awal menuju Knowledge Management System”

Teuku Yusuf Arief Budiprijatna Yudi Ahmadin

. Manageme

nt Information Systems

.

Knowledge Sharing

Organisasi yang besar adalah organisasi yang mampu me-manage asetnya dengan baik secara optimal, efektif dan efisien. Aset yang paling utama yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia (SDM). Salah satu bentuk upaya peningkatan kualitas SDM adalah dengan melakukan upgrade di sisi pengetahuan baik teknis maupun yang non-teknis. Metode yang dapat dilakukan dalam rangka peningkatan pengetahuan adalah dengan mengadakan pelatihan, kursus, workshop, dan lain-lain yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Menyikapi hal ini dan dalam rangka mendukung program efisiensi biaya, maka tim inovasi TI P3B berusaha memberikan sebuah solusi alternatif dengan jalan membangun sebuah portal sarana pertukaran informasi dan pengetahuan. Melalui portal ini nantinya diharapkan dapat menggugah kesadaran tiap individu di PLN P3B untuk saling bertukar dan berbagi pikiran, informasi, pengetahuan, pandangan dan wawasan sehingga nantinya dapat terbentuk sebuah kultur organisasi yang tidak hanya pembelajar namun juga berbagi pengetahuan. Harapan kami adalah dengan adanya portal-online Knowledge Sharing ini dapat menggerakkan tiap individu untuk saling berbagi pengetahuan dan ke depannya dapat menjadi cikal bakal terbentuknya sebuah Knowledge Management System yang handal bagi perusahaan.

Keyword: knowledge sharing, knowledge, knowledge management, sharing

9 T.1.2.2008 PT. PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan

Selatan Dan Tengah

Instrumen Monitoring Sel Batere Berbasis Database

Muchsin A. Gani Ahmad Azhari Kemma T. Ferdinand Sipahutar

. Batteries Instrumen Monitoring Sel Batere Berbasis Database adalah instrumen yang berfungsi untuk memonitor kondisi sel batere accumulator di PT.PLN (Persero) yang secara otomatis akan disimpan ke komputer dalam bentuk database. Dengan adanya instrumen ini, maka proses monitoring kondisi sel batere yang selama ini dilakukan secara manual dapat dilakukan lebih mudah dan real time sehingga dapat diketahui apabila ada sel batere accumulator yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Dengan demikian, keandalan peralatan di PT.PLN (Persero) dapat selalu dijaga.

Instrumen ini merupakan integrasi antara hardware dan software, dimana rangkaian hardware menggunakan mikrokontroler sebagai komponen utama yang berfungsi sebagai otak dari segala kegiatan yang terjadi di rangkaian hardware. Mikrokontroller ini memiliki ADC internal 10 bit yang akan mengkonversi tegangan masing-masing sel batere secara bergantian. Software Monitoring Sel Batere mengolah data hasil pengukuran yang diterima dari rangkaian hardware melalui komunikasi RS232 untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk tabular yang terintegrasi dengan database Access, Bar Chart, kurva trend tegangan masing-masing sel dan tegangan total, alarm dan auto report.

Dengan adanya instrumen monitoring sel batere berbasis database ini, maka dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu : a. Manfaat keandalan, merupakan

manfaat utama dari instrumen ini. Hal ini dikarenakan batere accumulator merupakan komponen yang sangat penting untuk menjaga keandalan peralatan di PT.PLN (persero).

b. Manfaat finansial, karena instrumen ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu besar untuk merealisasikannya dibandingkan

dengan membeli peralatan sejenis. c. Manfaat keselamatan kerja, karena

alat ini bekerja secara otomatis sehingga tim pemeliharaan tidak perlu untuk selalu berada di ruang batere yang merupakan zona cukup berbahaya buat manusia.

d. Instrumen ini menghasilkan data pengukuran yang banyak dan akurat serta tersimpan secara database, sehingga data historis kondisi dari masing-masing sel batere tersimpan dengan baik.

Membantu untuk menghasilkan perbandingan kinerja dari beberapa merk batere yang ada sehingga dapat memberikan rekomendasi dalam pemilihan merk batere.

10 T.2.2.2008 PT. PLN (Persero)

Wilayah Kalimantan

Selatan Dan Tengah

Instrumen Monitoring Sel Batere Berbasis Database

Muchsin A Gani Ahmad Azhari K T. Ferdinand Sipahutar

. Batteries Dalam perencanaan, pengaturan dan analisa pasca operasi sistem tenaga listrik dibutuhkan pengamatan parameter-parameter tenaga listrik secara realtime maupun data parameter masa lalu. Untuk itu guna memenuhi kebutuhan tersebut di ruang pusat kontrol AP2B Sistem Kalselteng dipasang beberapa Frekuensi dan KV Meter Digital dan Frekuensi Recorder (Yokogawa). Dalam karya inovasi ini dibuat sebuah alat yang berbasis komputer (PC) dan mikrokontroler yang mengintegrasikan antara tampilan frekuensi realtime dengan frekuensi record. Alat ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengaturan sistem oleh karena itu dapat menampilkan nilai frekuensi berupa angka maupun grafik secara realtimejuga menyediakan beberapa mode penyimpanan sesuai kebutuhan. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan Dispatcher/Operator dapat mengamati langsung fluktuasi frekuensi sistem dan melakukan penyimpanan data frekuensi sesuai eveneven yang terjadi di sistem, baik secara manual maupun automatis. Alat ini juga menyediakan fasilitas untuk melayani tampilan frekuensi realtime ke sejumlah komputer melalui jaringan LAN. Alat rekaman frekuensi sistem ini

mempunyai (tiga) macam aplikasi. Pertama aplikasi server realtime yaitu sistem yang menangani pengambilan/pengukuran frekuensi, tampilan frekuensi dalam bentuk angka dan grafik serta malakukan penyimpanan data frekuensi secara realtime dalam data base. Kedua Sistem aplikasi open file yaitu aplikasi yang digunakan untuk membaca/membuka file hasil rekaman frekuensi sistem, dan ketiga Aplikasi Client yaitu yang digunakan untuk melayani monitoring frekuensi melalui komputer lain dalam jaringan LAN.

11 T.3.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar Area Penyaluran dan Pengatur Beban Sistem Sulsel

Detector Trafo Arus Dan Trafo Tegangan

1. Hamiruddin 2. AAgus Riyadi

. Current Transforme

rs

. Voltage Transforme

rs

. Detectors

Dalam karya inovasi ini dibahas tentang metode perlindungan terhadap trafo arus (TRAFO ARUS/CT) dan trafo tegangan (Potential Transformer/PT) 150 kV. Hal ini disebabkan karena CT/PT pada sistem transmisi tegangan tinggi sering mengalami kebocoran.

Kebocoran minyak CT/PT umumnya disebabkan oleh energi panas yang dihasilkan oleh arus yang mengalir pada belitan CT/PT. Besarnya energi panas ini ditentukan oleh arus yang mengalir pada CT/PT. Oleh sebab itu panas yang terjadi akan berubah-ubah nilainya tergantung kondisi beban. Panas ini akan diserap oleh minyak sehingga minyak akan memuai dan mengembang. Pemuaian tersebut menyebabkan minyak mendesak naik melewati membran pada bagian atas CT/PT. Akibatnya membran jadi bocor dan minyak mengalir keluar dari CT/PT. Selain itu penyebabnya juga karena faktor usia peralatan yang rata-rata sudah 20 tahun lebih, sehingga packing dan oringnya mengalami penuaan.

Sampai saat ini belum ada cara untuk mendeteksi kebocoran minyak CT/PT selain dengan melakukan pengamatan langsung ke switch yard. Namun cara di atas tidak efektif karena

kebocoran dapat terjadi setiap saat. Oleh sebab itu dalam makalah

ini akan diusulkan pembuatan alat Detector kebocoran minyak CT/PT. Prinsip kerja alat CT/PT ini adalah dengan mendeteksi penurunan tekanan minyak pada kran di bagian bawah CT/PT, kemudian pada nilai tekanan tertentu, alat ini akan memberi sinyal alarm sebagai early warning kepada operator. Selanjutnya dilaporkan kepada tim pemeliharaan untuk segera diperbaiki agar tidak terjadi kerusakan yang lebih fatal.

DISTRIBUSI

1 DT.1.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Selatan Jambi Dan Bengkulu

Aplikasi Help Desk Berbasis Web Dalam Manajemen Layanan Dukungan Terhadap Cis Pln WS2JB

Allisa Yustica Krones Viky Andrias Henri Firdaus

. Manageme

nt Information Systems

. Cunsumer Administrat

ion

Dalam opersioanal aplikasi Custumer Information System (CIS) yang mencakup ke enam fungsi TUL, infrastruktur CIS yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak, perangkat jaringan dan sistem komunikasi harus mampu berjalan baik dengan kinerja optimal. Dalam operasional CIS , PLN WS2JB bekerja sama dengan pihak ke tiga yang berkewajiban menjamin ketersedian dan kehandalan infrastruktur CIS. Performasi kinerja dari pihak ketiga tersebut dapat diukur berdasarkan laporan gangguan serta waktu tanggap penanganannya. Dengan data dan proses penangan gangguan yang akurat dan akuntabel, maka PLN W2SJB dapat memonitor perpformasi kinerja dari pihak ketiga kemudian menuangkan ke laporan SLA. Pada awalnya SLA dihasilkan secara manual, kemudian dikembangkan lagi oleh pihak ketiga suatu sistem aplikasi untuk memonitoring gangguan, namun aplikasi ini secara khusus digunakan untuk kepentingan pihak ke tiga. Agar proses pelaporan gangguan dan penanganannya dapat berjalan lebih efektif dan efisien dengan menghasilkan laporan yang akurat dan akuntabel maka dikembangkan aplikasi Help Desk. Tidak

User

PermintaanLayanan

Layanan

HELP

DESK

Dukungan LevelPertama

Dukungan Teknis

Dukungan Aplikasi

Dukungan Performansi

Dukungan LevelKedua

PermintaanLayanan

Layanan

Teknisi/Vendor/Outsource

hanya sebatas itu, melalui aplikasi ini dapat termonitor performa infrastruktur CIS sehingga performasi CIS dapat semakin ditingkatkan. Baik untuk pelayanan maupun pengamana pendapatan.

2 DT.2.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten Apj Garut

Double Cable Shoes Sebagai umper, Alternatif Lain

Pengganti Paralel Group / Nontension Joint

Beni Sofyan Bangbang Setiawan Iyus Rustandi Yuyun Hardayun

. Cables Kosong

3 DT.3.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Riau Dan Kepulauan Riau Cabang Dumai

Membangun Sistem Komunikasi Scada Over Ip

Di Lingkungan PT PLN (Persero) Cabang Dumai

Darmansyah Prida Erni Kesuma Daniel K F Tampubolon

. SCADA .

Telecommunication

Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquititon) mengubah pola kerja yang bersifat manual menjadi serba otomatis. Teknologi kendali dan telekomunikasi menjadi dua pilar utama dari system ini. Sistem SCADA menghubungkan beberapa entitas yang biasanya menggunakan pola hubungan master dan slave. Remote Terminal Unit (RTU Inovasi) sebagai device yang ingin dikendalikan dipasang di masing-masing GH maupun LBS. Karena wujudnya yang berupa Personal Computer, maka RTU mendukung protokol TCP/IP. Dengan demikian kita dapat memandang hubungan antara RTU dan unit pengendali sebagai sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer yang dimaksud menggunakan konsep Virtual Private Network dalam pola hubungan nya dan dilewatkan melalui media internet. Untuk membangun VPN dibutuhkan software yang handal dan memiliki tingkat keamanan yang baik. Dengan sistem yang baru (over IP), pola hubungan antar entitas dipandang sebagai server dan client, dimana RTU berperan sebagai server sementara unit pengendali berperan sebagai client. Client dapat berjumlah lebih dari satu, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kewenangan. Karena sifatnya yang mobile, maka fungsi monitoring dan controlling terhadap perangkat SCADA dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja asalkan memiliki akses kendali SCADA dan akses internet.

4 DT.4.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur AJ Surabaya Barat

Penambahan Relay OCR Pada CB Bekas Recloser Nulec Dan Dilengkapi Fasilitas Sms Dari Status Control Dalam Upaya Penekanan Serta Penanganan Gangguan Phasa – Phasa Pada Jaringan 20 Kv

Slamet Sumo Asir Guruh Diyusakmana Agustono Gamber Prasetyo Suwardi

. Protection by Relays

. Reclosers

. SMS

Banyaknya jumlah gangguan phasa – phasa baik pada Penyulang maupun seksi dari penyulang tersebut mengakibatkan padamnya seluruh penyulang dan indikasi yang timbul di Gardu Induk adalah relay OCR. Pemadaman ini sangat mengurangi penghasilan PLN karena banyaknya KWh tidak tersalur pada seksi – seksi dijaringan yang sehat. Hal ini disebabkan karena tidak terpasangnya pengaman proteksi pada seksi – seksi dijaringan tersebut.

Dengan banyaknya material CB bekas recloser merk Nulec yang tidak terfungsikan, dicoba membuat proteksi terhadap gangguan phasa – phasa dengan menambahkan relay OCR dan dimodifikasi agar dapat berfungsi control close open yang fasilitas statusnya dapat dikirim melalui SMS ke master di pelayanan teknik. Dari hasil pemasangan proteksi gangguan phasa - phasa pada seksi jaringan akan didapatkan hasil antara lain:

1. Mengurangi jumlah kali gangguan penyulang dan lama padam.

2. Mempersempit daerah yang padam. 3. Mengamankan kwh jual yang tidak

tersalur. 4. Memanfaatkan material – material

bekas yang masih layak pakai. Sehingga didapatkan mutu dan keandalan jaringan dalam pasokan energi listrik ke pelanggan.

5 DT.5.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Pasuruan

PAKET SIAGA (SIstem Automatic Gsm Alarm) Pada APP Pelanggan Tegangan Menengah

Agus Supyotono Hari Santoso Ujang Subagja

. Distribution

. Medium Voltage

. Consumer Administrat

ion

. Alarms

Banyaknya kotak APP terpasang di PLN APJ Pasuruan yang dibuka oleh oknum untuk kepentingan pelanggan dalam memperkecil pemakaian energi listrik, terutama pada pelanggan daya 41,5 kVA keatas sehingga mengakibatkan kerugian perusahaan cukup besar, sebagai contoh diperoleh untuk 5 pelanggan pada periode bulan pebruari – maret tahun 2008 dengan perolehan tagsus sebesar Rp. 1,839 Miliard. Melihat hal tersebut yang sangat merugikan perusahaan maka timbulah ide untuk memanfaatkan teknologi agar kotak APP yang ada dipelanggan dapat terawasi selama 24 jam secara otomatis dengan menggunakan GSM Alarm.

Sistem Automatic GSM Alarm (SIAGA) adalah suatu paket alat yang dapat memberikan informasi kepada kita berupa Sort Message Service (SMS) dan Nada Panggil jika modul sensor bekerja. Modul sensor ini ditempatkan didalam kotak APP sehingga bila terjadi pergerakan atau pergeseran pintu kotak APP maka sensor gesek akan aktif dengan memberikan signal kepada modul SIAGA untuk beroperasi selanjutnya mengirimkan sms dan nada panggil ke nomor handphone yg telah terdaftar didalam list modul SIAGA. Dengan demikian secara tidak langsung selama 24 jam per hari kotak APP tersebut akan terpantau secara otomatis terus menerus tanpa melibatkan SDM yang selama ini dengan terpaksa kerja malam untuk memantau ulah oknum terhadap kotak APP tersebut. Diharapkan dengan pemasangan alat yang biaya investasinya murah ini tidak akan terjadi lagi kerugian perusahaan karena ulah oknum yang memberikan keuntungan pada pelanggan secara ilegal dan regu P2TL dapat langsung meluncur untuk menangkap oknum tersebut.

6 DT.6.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Area Pengatur Distribusi

Modifikasi Tripping Coil Pada Pmt Penyulang 20kV 

Uray Aminin Binuri Munadhiyah

. Coils

. Protection .

Distribution

Perangkat sistem proteksi yang andal sangat memegang peran penting dalam menjaga kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke pelanggan. Gangguan yang terjadi pada suatu penyulang harus dapat dilokalisir hanya pada penyulang yang terganggu dan tidak mengakibatkan pemadaman total pada seluruh penyulang karena PMT MV cell Incoming 20 kV ikut trip. Beberapa kasus diketemukan penyebab PMT MV cell Incoming 20 kV trip karena adanya keterlambatan kerja Opening Time PMT Penyulang. Perintah Trip dari rele proteksi penyulang yang sudah bekerja secara benar (andal, sensitif, selektif dan cepat) akan tidak berarti apabila tidak didukung oleh Opening Time PMT yang cepat, dan sangat berakibat fatal karena kesuksesan sistem proteksi penyulang pada akhirnya sangat ditentukan oleh kecepatan kerja PMT saat memutuskan arus gangguan. Untuk mengatasi keterlambatan kerja Opening Time PMT penyulang yang terjadi, dilakukan modifikasi pada Tripping coil. Tripping coil penyulang spare dipasang posisi berderet sejajar dengan tripping coil existing dan diwiring secara parallel. Dengan harapan dapat diperoleh Opening Time yang lebih cepat serta mempunyai waktu kerja relatif konstan sehingga kejadian trip PMT MV cell Incoming 20 kV karena kelambatan trip PMT penyulang tidak terjadi dan kontinuitas penyaluran tenaga listrik ke pelanggan tidak terganggu.

7 DT.7.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Pasuruan

“ATM BOX (Anti TaMpering BOX)” Pelindung Alat Pengukur Tidak Langsung Pada Pelanggan Tegangan Rendah 

Hartono Wisnu Kuntjoro Adi Mohammad Arif Khudlori

. Current Transforme

rs

. Consumer Administrat

ion

. Watt-hour Meters

Efisiensi sebagai tuntutan perusahaan di semua bidang, efisiensi bidang distribusi salah satunya dapat diwujudkan dengan mencegah kemungkinan terjadinya resiko pencurian listrik pada alat pengukur yang merupakan titik transaksi dengan pelanggan. Kelemahan pada konstruksi alat pengukur tidak langsung tegangan rendah terletak pada bagian yang paling

. Losses

rawan diantaranya CT (Current Transformer) beserta terminalnya, terminal kwhmeter, pengawatan alat pengukur yang hanya dilindungi dengan segel ternyata dilapangan ditemukan segel palsu. Sebagai solusi diperlukan pelindung tambahan untuk bagian yang paling rawan dititik transaksi tersebut. Pelindung dirancang berupa transparan dibuat konstruksi khusus yang mengunci busbar sehingga tidak dapat dibongkar kecuali dengan merusak karena busbar dalam keadaan bertegangan. Konstruksi kotak pelindung memperkecil ruang gerak bebas terhadap kotak APP baik sisi kiri dan kanan sehingga membuat pelaksana pekerjaan harus memadamkan aliran listrik terlebih dahulu sebelum melaksanakan pekerjaannya atau membuka kotak pelindung. Kotak pelindung tersusun dari selembar material yang mudah dibentuk (ditekuk) dan banyak terdapat dipasaran seperti acrylic glass transparan dan mempunyai sifat mekanis serta kimianya memenuhi kriteria perencanaan. Dengan pelindung ini pelanggan tidak dapat melakukan perubahan apapun pada bagian yang dilindungi, sehingga kita beri nama “ATM BOX” (Anti TaMpering BOX). Diharapkan ATM BOX dapat memberikan kontribusi penurunan susut distribusi mengingat bisa mencegah terjadinya pencurian listrik, sehingga potensi kwh hilang dapat dipakai calon pelanggan baru untuk mendorong pencapaian Rasio Elektrifikasi 100% pada tahun 2020 sesuai Visi 75-100 PT. PLN (Persero).

8 DT.8.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur APJ Situbondo & APJ Madiun

Circuit Breaker Konstruksi Di Tiang Sebagai Pengaman Jaringan Sutm 20 Kv (Pole Mounted Circuit Breaker)

Juli Sasmiharto R. Djoko Sutopo Saib Subagijo Sri Budiono

. Circuit Breakers

. Poles

. Overhead

Line

. Medium Voltage

Peralatan Recloser yang terpasang di jaringan distribusi selama ini tidak beroperasi secara optimal khususnya terhadap gangguan fasa ke tanah karena rele-nya type GFR, bila ada gangguan fasa ke tanah recloser tidak sensitif mendeteksi gangguan tersebut, karena sistem jaringan distribusi di Jawa Timur menggunakan pentanahan tahanan tinggi 500 ohm.

Hal ini menyebabkan terciptannya alat proteksi yang kita namakan Circuit Breaker Konstruksi di Tiang (Pole Mounted Circuit Breaker = PMCB) berprinsip sebagai recloser, dengan sistem proteksi yang dapat dikoordinasikan dengan setting rele di Gardu induk. Peralatan utama terdiri dari Circuit Breaker, Current Transformer, Potensial Transformer, Rele OCR dan Rele DGR, sebagian besar diperoleh dengan memanfaatkan material bekas handal dari bongkaran eks pelanggan yang berhenti atau eks penggantian di Gardu Induk, dan dirakit sedemikian rupa dalam sebuah kotak/kompartemen dengan ditambah rangkaian kontrol elektronik sehingga menjadi sebuah peralatan proteksi yang handal, sensitif dan selektif.

Keuntungan PMCB ini dipasang ditiang sehingga dapat dipindah-pindahkan dan dirakit sendiri oleh petugas PLN, yang menyebabkan pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian mudah, tidak tergantung pada vendor tertentu. Selain dari itu peralatan ini belum diproduksi oleh vendor manapun. PMCB ini sudah dipasang serta diujicoba lebih dari 1 tahun operasi dan terbukti dapat melokalisir gangguan serta meminimalisir daerah yang padam sesuai yang diharapkan.

9 DT.9.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DIY APJ Klaten

Alat Pemantau Suhu (Tmax) dan Arus (Imax) Sebagai Sistem Peringatan Dini Terhadap Kerusakan Trafo Distribusi

Ivan Gede H. Heru Endhy Arjanto Supriyono

. Distribution

.

Transformers

. Warning Systems

Jumlah trafo 1 phasa yang sangat banyak menjadikan pemantauan terhadap kondisi trafo secara terkini (up to date) sangat sulit dilakukan secara manual. Kelemahan pemantauan kondisi terkini trafo, akan berakibat langkah pencegahan kerusakan trafo tidak dapat dilakukan. Di sisi lain keterbatsan data mengenai penyebab kerusakan trafo akan menjadikan upaya pemeliharaan menjadi tidak optimal. Data statistik gangguan trafo menunjukkan penyebab gangguan seringkali tidak diketahui.

Gangguan listrik yang disebabkan kerusakan trafo dapat menimbulkan kerugian besar bagi PLN, dari sisi kWh tidak tersalur saat padam yang cukup lama dan biaya penggantian dengan trafo baru yang berharga cukup mahal.

Memperhatikan kondisi ini, penulis mencoba membuat suatu alat berbasis Mikroprosesor yang dapat mengukur besar arus maksimal dan sekaligus mengukur besar suhu maksimal. Dengan hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam display 7 segmen. Data arus tertinggi yang ditampilkan mempunyai manfaat agar memudahkan petugas untuk melakukan pengukuran beban trafo, karena pengukuran bisa dilakukan sewaktu - waktu. Petugas tidak perlu melakukan pengukuran trafo pada saat beban puncak sebagaimana yang biasa dilakukan

Alat pemantau suhu dan arus maksimum dapat digunakan sebagai peringatan dini (early warning system) terhadap kerusakan trafo. Hubungan suhu dan arus yang tidak linear merupakan tanda – tanda awal mulai terjadi kerusakan trafo. Data dapat di down load, Historical data mengenai arus dan suhu maksimum trafo yang pernah terjadi dapat digunakan sebagai data acuan untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan kerusakan trafo.

10 DT.10.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DIY APJ Magelang

Pengelolaan Data Aset Untuk Informasi Manajemen

Ir. Abdul Haris Agus Noor Fauzi Asri Marganingsih

. Distribution

. Assets

.

Management

Information Systems

Pemrograman berbasis web sebagai media informasi dinamis, yang digunakan untuk mengambil, mengolah, dan menyediakan informasi dengan efektif belum dimanfaatkan dengan optimal di PT. PLN (Persero) APJ Magelang. Belum adanya data aset jaringan PLN yang terdata dengan suatu database yang baik, menginspirasi pembuatan database aset jaringan beserta peralatan yang ada dijaringan dan historicalnya berupa pemeliharaan dan pengukurannya. Data base jaringan yang dibuat harus tersambung dengan DIL yang sudah ada sehingga akan saling terkait. Data aset yang dibuat mulai dari GI, data jaringan TM, Trafo, TR dan penyegelan pelanggan. Data dibuat dengan dasar survei di lapangan, pengukuran, pelaksanaan pemeliharaan dan penyegelan yang dilakukan secara rutin oleh petugas PLN maupun outsourcing. Dari hasil pekerjaan diatas kinerja masing-masing petugas maupun unit akan terpantau di level manajemen secara on line, pada akhir bulan laporan yang diminta dan dapat langsung disajikan saat itu juga. Dari data aset tersebut juga dapat membantu dari segi perencanaan untuk melakukan penggantian baik kawat, tiang maupun peralatan yang mengalami kerusakan maupun penggantian aset. Data ini dapat diakses dari manapun asal tersambung dengan intranet PLN, manajemen juga dapat menentukan langkah perbaikan kinerjanya dengan melihat data aset tersebut. Selain itu dari data aset yang ada dapat menghitung berapa jumlah trafo yang padam bila dimasukkan seksi yang mengalami gangguan atau pemadaman

11 DT.11.1.2008 PT PLN BATAM Pengelolaan System Kas/Bank Receipt & Imprest Untuk Membantu Fungsi Rekonsiliasi, Kontrol, Dan Analisa Transaksi Keuangan

Lisa Fitriani, SE Armeizir Nurgumala, ST Abdollah Siregar

. Management, Finance

.

Management

Information Systems

.

Distribution

Tingkat intensitas transaksi keuangan di PLN Batam saat ini mencapai 45 transaksi per hari atau sekitar 900 transaksi per bulan. Hal ini mencakup transaksi penerimaan dan pengeluaran kas/bank yang dikelompokkan kedalam 4 account utama yaitu : Kas/bank Imprest Terima, kas/bank Imprest Keluar, Kas/bank Receipt Terima, dan Kas/bank Receipt Keluar, atau secara umum disebut kas/bank pendapatan dan pembiayaan. Sumber transaksi kas/bank tersebut merupakan data awal penyusunan laporan keuangan. System pengelolaan kas/bank ini dirancang untuk membantu fungsi control dan analisa transaksi keuangan guna mendukung proses penyusunan laporan keuangan. System ini dapat melakukan rekonsiliasi penerimaan antara bagian pelayanan dengan keuangan yang selama ini belum menyeluruh dilakukan system yang ada (gentrack), kemudian melakukan klasifikasi untuk fungsi analisa pembebanan/pembukuan, dan selanjutnya membantu control penyerapan anggaran, serta membantu penyusunan cashflow harian maupun periodic. Sistem pengelolaan Kas/bank ini secara paralel dapat digunakan pada Bagian Pelayanan, Keuangan, Anggaran, dan Akuntansi dengan sistem multi user berbasis server internal

12 DT.12.1.2008 PT PLN BATAM Pendeteksian Input Tegangan Kwh Meter Pelanggan Tegangan Menengah ( Tm ) Berbasiskan Smart Relay ( Zelio Logic )

Muarifianto Suprapto

. Watt-hour Meters

. Medium Voltage

.

Distribution

Penentu besaran pemakaian energi listrik bergantung pada keakurasian pembacaan Kwh meter yang dipakai, kehilangan pembacaan pemakaian energi listrik yang disebabkan dari kehilangan tegangan input disisi Kwh meter dapat dihindari dengan pemasang alat bantu Smart Relay ( Zelio Logic ) sebagai pendeteksi input tegangan dan melepaskan CB secara automatis

I1 I2 I3 I4 IB IC ID IE

0 1 0 2 0 3 0 4

ST AT US SE NSIN G S EN SING

SE NS INGPHA S E R

SE NS INGPH AS E S

SE NS INGPH AS E T

13 DT.13.1.2008 PT PLN BATAM Implementasi Service

Monitoring System Untuk

Mempercepat Pemulihan

Gangguan Dan Pengamanan

Aset Distribusi

Amris Adnan Sufrinaldi Wizar

. Distribution

.

Monitoring

. SMS

. Assets

Sebagian besar jaringan distribusi tegangan menengah PT. PLN Batam menggunakan Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) dan menggunakan gardu beton dimana sebagaian dari gardu beton tersebut telah dilengkapi dengan Earth Fault Indicator (EFI) yaitu alat yang membantu petugas dalam melokalisir gangguan. Sejauh ini indikator output dari EFI dimonitor secara visual, dimana petugas langsung memeriksa indikator EFI pada setiap gardu distribusi satu-persatu di sepanjang penyulang yang mengalami gangguan. Service Monitoring System mampu memonitor sinyal EFI secara remote segera setelah EFI bekerja dan mengolah informasi tersebut dan memberikan solusi dari gardu yang mana petugas harus melokalisir gangguan. Service Monitoring System juga dapat dikembangkan untuk memonitor tingkat keamanan gardu, menampilkannya ke monitor secara real time dan bahkan menginformasikan langsung ke nomor Handphone yang ditunjuk melalui fasilitas Short Message Service (SMS).

14 DT.14.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Lampung

Implementasi PDPJ Terpadu Dengan Gis Berbasis Peningkatan Kwh Jual

Beny Indra Praja, Amd Tri Bagus Prasetyo, Amd Hendri Nugroho, ST

. Manageme

nt Information Systems

. Losses

. Sales

Management

. Watt-hour Meters

.

Substations .

Distribution

Pelaksanaan Penataan Data Induk Pelanggan dan Jaringan (PDPJ) berbasis teknologi GIS selama ini memerlukan cost atau biaya yang besar, namun penggunaannya dirasa kurang optimal hanya sebatas manajemen aset dan kegiatan lapangan. Apakah hal ini dapat berkorelasi dengan peningkatan kinerja PLN? Melihat dari hal ini, kami sebagai pegawai PLN ikut bertanggung jawab untuk memaksimalkan aplikasi tersebut salah satunya melalui implementasi PDPJ terpadu dengan GIS berbasis kWh jual per gardu dan per penyulang. Diharapkan inovasi ini dapat memperbaiki kinerja khususnya susut dimana susut dan tunggakan saat ini menjadi fokus utama PLN.

Banyak faktor yamempengaruhi besarnya susut yaitu susut teknis maupun non teknis. Besarnya nilai susut non teknis saat ini dapat dipengaruhi oleh pencurian listrik, kinerja cater atau baca meter stan kWh meter. Kesalahan dalam baca meter seperti adanya stan tumpuk tentunya akan berdampak kerugian pada PLN. Di sisi lain metode analisa dan evaluasi terhadap kinerja cater masih sebatas sampling data stan meter yang dirasa belum efektif.

ng

Dalam inovasi ini, mekanisme perbaikan susut terjadi melalui beberapa analisa data yaitu data pemakaian kWh penyulang, data pemakaian kWh per gardu dan data hasil survey tim GIS berupa data stan meter, data teknis APP, data tarikan Gardu sehingga akan diperoleh data-data pelanggan per gardu yang tepat. Dari data pelanggan-pelanggan gardu yang sudah valid hasil survey tim GIS disort total pemakaian kWh pelanggan dari sistem CIS dan dibandingkan total pemakaian kWh dari AMR gardu. Selisih keduanya menunjukan tingkat losses yang sebenarnya pada gardu. Jika tingkat losses tinggi diatas batas normalnya maka dilakukan upaya-upaya selanjutnya

yaitu kegiatan P2TL, analisa stan meter yaitu hasil stan Cater dibandingkan hasil survey GIS. Jika terjadi penyimpangan berupa stan tumpuk akan segera dilakukan koreksi.

Diharapkan inovasi ini akan berkorelasi dengan penambahan kWh jual hasil program P2TL yang terstruktur maupun evaluasi Cater yang berujung peningkatan kinerja perusahaan khususnya besarnya susut.

15 DT.15.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Lampung

PANSUS PENGGALANG (Pengawasan Khusus Pengendalian Gangguan Penyulang)

Ir. Judi Winardi Widjaja,

MM

Ir. Saleh Siswanto

Rizky Mochamad, ST

. Medium Voltage

.

Distribution Networks

. Reliability

. Customer Services

Reliability atau keandalan jaringan terutama untuk jaringan tegangan menengah (JTM) merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan penyaluran energi listrik ke konsumen. Vitalnya jaringan tegangan menengah tersebut dapat berpengaruh pada banyaknya pelanggan yang padam jika terjadi gangguan sehingga berkorelasi dengan nilai SAIDI maupun SAIFI.

Di sisi lain, selama ini tidak semua pegawai PLN (khususnya bidang teknik) memahami Jaringan Tegangan Menengah di wilayah kerjanya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya jaringan yang harus dihafal dan cukup kompleks. Penyebab lainnya adalah sistem informasi penyulang yang tidak terstruktur, sehingga hanya pegawai tertentu saja yang memahaminya dengan baik. Apabila terjadi rotasi atau mutasi pegawai, maka akan menimbulkan suatu masalah tersendiri. Adanya inovasi Pengawasan Khusus Pengendalian Gangguan Penyulang (PANSUS PENGGALANG) ini diharapkan dapat merubah mindset dan meningkatkan kepedulian (awareness) pegawai PLN terhadap aset PLN khususnya JTM yang akhirnya dapat memperbaiki atau meningkatkan nilai kinerja Perusahaan.

Langkah awal program PANSUS PENGGALANG adalah pemasangan papan-papan nama di setiap penyulang dengan tujuan sebagai sarana identifikasi dan pembelajaran. Langkah berikutnya adalah penunjukan koordinator setiap penyulang. Koordinator penyulang bertugas melakukan pengawasan, evaluasi dan inisiatif tindakan pemeliharaan baik yang bersifat preventif maupun korektif di JTM. Agar mekanisme pengawasan bersifat obyektif dan melibatkan banyak pihak, maka dilakukan perputaran (rolling) koordinator penyulang setiap 3 (tiga) bulan sekali.

Untuk meningkatkan motivasi, diadakan kompetisi penyulang dengan gangguan terendah untuk memperebutkan hadiah (reward) dan penghargaan setiap bulannya. Timbulnya kompetisi sehat tersebut diharapkan menciptakan iklim yang mendorong pegawai PLN untuk bekerja secara efektif dan efisien, sehingga merangsang kemauan untuk perduli terhadap aset PLN terutama di sisi penyulang atau Jaringan Tegangan Menengah. Dampak langsung yang diharapkan dalam program ini adalah perbaikan nilai kinerja Perusahaan khususnya perbaikan nilai SAIDI-SAIFI dan turunnya Energy Not Sales.

16 DT.16.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Lampung

Sistem Informasi Monitoring Pelunasan Terpadu Memanfaatkan Teknologi PSTN (Simonster PSTN)

Fitroh Baherudin Sani, ST Ika Widiasari, A.Md Riko Pramanto, ST Eka Nurwati, ST

Management

Information Systems

. Consumer Administrat

ion .

Distribution Networks

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa dampak Positif yang signifikan dalam Peningkatan Pelayanan kepada pelanggan di PT. PLN (Persero) khususnya PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung karena mulai tahun 2004 PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung mempunyai fasilitas pembayaran rekening secara On line di seluruh loket payment point yang terhubung ke server database Costumer Information System dan Sistem Informasi Pengelolaan Piutang Pelanggan(Selanjutnya disebut CIS-SIP3). Dimana perputaran atau perpindahan datanya dilakukan melalui jalur komunikasi VSAT dan VPN – IP (Cabang Tanjung Karang) dan komunikasi broadband atau frekuensi Radio/CANOPY (Cabang Metro dan Cabang Kotabumi).

Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Tuntutan masyarakat agar PT.PLN(Persero) Wilayah Lampung lebih memaksimalkan kinerjanya serta terinspirasi dari istilah “Bekerja tanpa mengenal batas ruang” maka perlu dibuat solusi agar manajemen terkait dari tingkat ranting sampai tingkat wilayah (sesuai wewenang) dapat memonitoring kondisi di lapangan karena saya percaya bahwa sebuah sistem yang baik dibuat agar dapat beradaptasi dengan kemajuan jaman dan memiliki standar kemanan (security system) yang baik.

Kata Kunci : solusi agar manajemen terkait dari tingkat ranting sampai tingkat wilayah (sesuai wewenang) dapat memonitoring kondisi yang terkait dengan pelunasan di lapangan tanpa ada batas ruang

17 DT.17.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Lampung

Management gangguan distribusi Tepatguna

Hendra Yusnadi Ponco Nugroho Nendah Liesmanah

. Archives .

Management

Information Systems

.

Distribution Networks

PLN menuju perusahaan kelas dunia tengah bersaing dengan ketat, baik dalam pelayanan pada pelanggan maupun pada internal perusahaan sendiri. Manajemen Gangguan Distribusi Tepat Guna adalah sebuah karya yang terlahir dari keprihatinan melihat kondisi existing dilapangan mengenai sistem pengarsipan dan pelaporan Gangguan Distribusi yang berjalan selama ini, meski proses yang berlangsung secara fisik memang sudah teroganisir dengan baik dan rapi namun hal tersebut dirasa kurang optimal karena tidak adanya database yang sebenarnya dapat dimanfaatkan secara dinamis.

18 DT.18.1.2008 PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Tengah & DIY APJ Tegal

Pengoperasian Remote Peralatan Jaringan Untuk Mendukung Load Shedding

Sumardjiyono, ST YB Wawan Dwi P, ST Taryo, S.Kom

. Remote Control

.

Distribution Networks

. Load

Abstrak Ketersediaan tenaga listrik secara andal dengan kontinyuitas tinggi sudah merupakan kebutuhan dan tuntutan para pelanggan, namun disisi lain kemampuan PLN untuk mempertahankan ketersediaan energy listrik kadang terkendala adanya deficit energy karena kekurangan daya pasok yang diproduksi oleh unit pembangkit, sehingga terpaksa harus dilakukan pengurangan beban dengan . Pelaksanaan dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan unit pengatur beban dengan tujuan untuk mendapatkan cadangan putar sesuai kecukupannya secara system interkoneksi Jawa Bali (saat ini sebesar 300 MW), kuota pengurangan beban di ke unit pelaksana dan harus segera dilakukan eksekusi pemadamannya, karena apabila terlambat bisa menyebabkan pada penyulang yang tidak kita kehendaki untuk dipadamkan saat itu, atau bahkan dapat menyebabkan , sehingga terkadang kita tidak bisa mempertahankan agar pelanggan tertentu tetap mendapat suplai listrik PLN, Dan pemadaman cukup pada daerah pelanggan yang kurang potensial. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan pengoprasian recloser

secara remote dari piket dispatcher APJ Tegal dengan fasilitas (ON/OFF), (Indikasi & arus gangguan serta beban sesaat) dan , sehingga piket dispatcher APJ dapat membuka dan menutup recloser serta mengambil data-data yang diperlukan dari recloser secara remote untuk disampaikan pada petugas pelayanan teknik UPJ guna mengambil langkah yang diperlukan untuk mempercepat proses load shedding dan penormalan jaringan, serta tidak diperlukan petugas datang ke lokasi penempatan recloser.

20 DT.20.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & D I Yogyakarta

Alat Kontrol Peningkatan Pelayanan Pasokan Listrik

Heru Endhy Arjanto Ivan Gede Histijanton Nurtriyono

. Controllers

.

Distribution Networks

. Customer Services

. Low

Voltage

Kontinuitas pasokan listrik kepada pelanggan adalah merupakan tuntutan yang paling utama dalam indikator kepuasan pelayanan pelanggan. Memperhatikan kondisi Jaringan Tegangan Menengah di wilayah PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Klaten yang mayoritas (99,9 %) berupa kawat telanjang, maka gangguan eksternal sulit sekali dihindari. Gangguan eksternal yang sering terjadi selain pohon juga disebabkan petir, layang-layang, binatang dsb.

Dalam rangka mempercepat dan mengurangi daerah padam akibat adanya gangguan tersebut, maka PT. PLN (Persero) APJ Klaten membuat inovasi alat berupa Alat Kontrol Peningkatan Pelayanan Pasokan Listrik (AKP3L). Dengan alat ini diharapkan bila terjadi gangguan di jaringan 20 kV, Dispatcher akan cepat mendapat informasi arah lokasi penyebab gangguan, sehingga pemulihan bisa lebih cepat dilakukan dan pelanggan yang merasa padam tidak terlalu lama. Selain itu dengan adanya informasi kepada Dispatcher lebih awal dengan diketahuinya arah lokasi penyebab gangguan akan meningkatkan respon dan citra positip kepada pelanggan dengan adanya kepastian

jawaban dalam penyalaan kembali. Selain memberi informasi

mengenai arah lokasi gangguan secara real time, maka alat ini juga memberi informasi waktu penyalaan dan tegangan pelayanan trafo distribusi yang sekaligus sebagai kontrol tegangan pelayanan kepada pelanggan tegangan rendah.

21 DT.21.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera

Utara Cabang Rantau Prapat

Penggunaan Lampu Indikator Sebagai Pendeteksi Trafo Over Load pada Gardu Distribusi

Syafi’i Dian Herizal, ST Denny Yendra, ST Dedy S. Efendy, ST

. Lamps

.

Transformers

. Over Load

. Detectors

Saat ini kerusakan trafo yang terjadi di PLN Cabang Rantau Prapat sangat tinggi seiring dengan pertumbuhan pelanggan yang konsumtf menggunakan listrik dan tidak dapat dipungkiri hal ini terjadi karena kemajuan teknologi itu sendiri. Disisi intern sendiri, sistem pemeliharaan preventif dan korektif yang dilakukan PLN hampir mendekati Nol yang mungkin disebabkan volume kerja padat dan tidak beraturan. Semakin tingginya kerusakan trafo akan membawa dampak jelek pelanyanan ke pelanggan karena nilai SIDI dan SAIFI akan besar. Hal ini tidak bisa terjadi terus menerus, upaya-upaya terus dilakukan selaian sosialisasi dan pelatihan kepada petugas dilapangan, tim inovasi juga meracang suatu alat pendeteksi beban tak seimbang dan beban lebih, dimana alat ini mau tidak mau mengikutsertakan kepedulian masyarakat disekitar gardu yang telah dipasang alat ini. Dengan demikian sesuai dengan moto “ mencegah lebih baik dari memperbaiki” diharapkan kerusakan trafo dapat diminilisir.

22 DT.22.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DIY APJ Surakarta

Peralatan Pendukung Program Pengendalian Penjualan & Energi Kurun Waktu Pukul 17.00 – 22.00 (DAL 17-22) untuk Pelanggan TR

Agus Chairuddin Joko Wahyudi Shony Dwi Prasetyo

. Sales Manageme

nt .

Distribution Networks

. Tariffs

PT PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bersifat Perseroan dituntut selalu untuk bisa memperbaiki kinerja perusahaan. Sehubungan dengan terbatasnya penambahan pembangkit baru jawa bali samapai dengan akhir tahun 2009 sementara beban tetap tumbuh, maka dalam rangka mengamankan pasokan daya serta Energi khusunya di wilayah Jateng & DIY, Perlu dilaksanakan pengendalian penjualan daya dan Energi listrik kurun waktu pukul 17.00 s/d 22.00. Menghadapi berbagai kendala tersebut, kami dari tim karya inovasi PT PLN (Persero) APJ Surakarta ingin berpatisipasi dengan membuat karya inovasi yang dinamakan “DAL 17-22 TR” Dengan DAL 17-22 TR ini sangat diharapkan dapat membantu pengendalian penjualan daya dan energi kurun waktu 17.00 s,d 22.00 untuk menyambung baru dan penambahan daya kepada golongan tarif industri (I), Tarif bisnis(B) dan Tarif S yang bersifat komersial

23 DT.23.1.2008 PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta

UPJ Yogyakarta

Remote Pelanggan Multiguna Wibowo HS Siswanto Leni Fitriana

. Remote Control

. Customer Services

.

Distribution Networks

-

24 DT.24.1.2008 PT PLN ( Persero )

Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta

APJ Pekalongan

Online Opname Monitoring Ir. Bagus Hari Abrianto Nur Kolis Prariarga Maolana

. Manageme

nt Information Systems

.

Distribution .

Computers

PT PLN ( Persero ) APJ Pekalongan membawahi beberapa Unit Pelayanan dan Jaringan Pekalongan Kota, Batang, Wiradesa dan Kedungwuni. Pembacaan hasil ukur dari Perangkat – perangkat pemutus tegangan adalah salah satu rutinitas yang dilakukan di lingkup kerja PT PLN ( Persero ) APJ Pekalongan. Seiring berjalannya waktu, informasi hasil ukur selalu di tuntut untuk dapat disajikan secara cepat dan akurat untuk mendukung kegiatann Operasional. Dengan membuat Online Opname Monitoring yang diintegrasikan dengan ROPO (Remote Penyulang Out Going),maka pembacaan hasil Ukur dapat diperoleh lebih mudah tanpa harus melakukan komunikasi melalui jalur radio maupun perangkat komunikasi lainnya.Operator hanya perlu mengakses Online Opname Monitoring yang sudah berbasis WEB dengan user dan password

yang telah diberikan administrator. Informasi mengenai beban puncak juga bisa didapat baik dari hasil ukut, tanggal

dan waktu terjadinya. Online Opname monitoring merupakan aplikasi yang dihubungkan dengan DataBase mini Scada yang telah beroperasi di PT PLN (Persero) APJ Pekalongan.Yang dibuat menggunan PHP dan Data Base MySql.Server Online monitoring terhubung kemasing masing Client di Unit Pelayanan dan Jaringan wilayah PT PLN ( Persero ) APJ Pekalongan menggunakan jalur WAN yang sudah tersedia. Proses implementasi sudah berjalan di PT PLN (Persero) APJ Pekalongan khususnya di bidang Distribusi.

25 DT.25.1.2008 PT PLN ( Persero ) Distribusi Jawa Tengah & DI Yogyakarta

APJ Purwokerto

Motorisasi Pengoperasian ABSW ( M.P.A. )

Pongki Raharjo Suharyanto Bagus Panuntun

. Circuit Breakers

. Reclosers

.

Distribution Networks

. Operation

Peralatan pemutus tegangan dan arus pada jaringan distribusi 20 KV di antaranya adalah : • PMT/ Pemutus Tenaga, • Recloser dan • ABSW / LBS.

Pralatan – peralatan pemutus tegangan dan arus pada jaringan distribusi 20 KV tersebut, dalam pengoperasiannya semua telah menggunakan kontrol otomatis / motorisasi kecuali pada ABSW. Pada peralatan ABSW pengoperasiannya masih menggunakan cara manual, dimana pelaksana bersentuhan langsung dengan peralatan ABSW pada saat mengoperasikannya. Sehingga pada saat mengopersikan ABSW, pelaksana perlu menggunakan peralatan pelindung diri untuk menghindari arus hubung singkat apabila terjadi kesalahan pengoperasian, kesalahan manuver atau penyebab lainya. Dengan mengganti cara pengoperasian ABSW dari manual menjadi motorisasi, akan mempermudah pelaksana pada saat pengoperasian ABSW, sangat aman dari segi keselamatanya, dan juga merupakan suatu langkah efisiensi. Motorisasi Pengoperasian ABSW ( M.P.A ) dirancang dengan sederhana, baik sistem mekanik maupun sistem kontrolnya. Dari segi

Meka1

2 3 4 5

6 7

8

mekanik dapat dipasang pada setiap ABSW dan dari segi kontrolnya mudah dioperasikan serta dapat diaplikasikan dengan kontrol jarak jauh seperti ROPO ( Remote Operator Penyulang Out going ) , SCADA dll.

26 DT.26.1.2008 PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera

Utara Cabang

Padangsidimpuan

Metoda Arsip Digital Pelayanan Pelanggan

Chandra Erick M. P. L. Gaol Ponijan Achmad Maulidany

. Archives

. Customer Services

.

Management

Information Systems

Kearsipan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan administrasi karena arsip merupakan pusat ingatan bagi setiap kegiatan dalam suatu kantor. Tanpa arsip tidak mungkin seorang staf bagian arsip dapat mengingat semua catatan dan dokuman secara llengkap. Oleh karena itu, pelayanan pelanggan dalam mengelola kearsipannya harus memperhatikan sistem kearsipan yang sesuai dengan keadaan seksinya dalam mencapai tujuannya. Efektivitas pengelolaan kearsipan pada pelayanan pelanggan dipengaruhi pula oleh staf yang bekerja pada bagian kearsipan, sarana atau fasilitas yang dipergunakan dalam membantu pengelolaan arsip dan dana yang tersedia untuk pemeliharaan arsip tersebut.

Arsip memang bukan hanya sekedar hasil samping dari kegiatan organisasi, arsip diterima dan diciptakan oleh organinasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan dan disimpan sebagai bukti kebijakan dan aktivitasnya. Sebagai salah satu sumber informasi arsip memiliki banyak fungsi yang signifikan untuk menunjang proses kegiatan administratif dan fungsi-fungsi manajemen birokrasi, disamping sebagai sumber primer bagi para

peneliti/akademisi Fungsi arsip sebagai ingatan,

pusat informasi dan sumber sejarah perlu dikelola dengan baik agar dapat mamperlancar seluruh kegiatan dan proses pekerjaan pelayanan pelanggan yang berhasil guna dan berdaya guna. Dalam hal ini bagian kearsipan harus senantiasa siap untuk memberikan pelayanan informasi yang akurat dalam memecahkan masalah administrasi pada umumnya dan dalam manejemen kearsipan pada khususnya.

Dipandang dari nilai pentingnya arsip, semua orang akan mengatakan penting atau sangat penting bahkan seorang pakar kearsipan mengungkapkan bahwa dunia tanpa arsip adalah dunia tanpa memori, tanpa kepastian hukum, tanpa sejarah, tanpa kebudayaan dan tanpa ilmu pengetahuan, serta tanpa identitas kolektif. Tetapi tidak dengan sendirinya arsip-arsip akan menjadi memori, kebudayaan, jaminan kepastian hukum, bahkan pembangun iidentitas kolektif suatu bangsa jika tidak diikuti dengan upaya pengelolaan arsip secara baik dan benar serta konsisten memandang dan menempatkan arsip sebagai informasi lebih dari sekedar by product kegiatan organisasi.

27 DT.27.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jaya &

Tangerang

IMPLEMENTASI APLIKASI CRM "CUSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT" BERBASIS WEB MENDUKUNG LAYANAN PLN MENUJU WORLD CLASS SERVICES DAN WORLD CLASS PERFORMANCE

28 DT.28.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Barat Cabang Bukit

Tinggi

RC Gardu Hubung Menggunakan Remote Desktop Dan Pc Camera Melalui WLAN “TUPPER WARE”

Ir. Musthofa Harga Sori Dwi Yanto Joko Susilo Neilul Rizki, Amd Hotto Yuriko,ST Johan, Amd

. Remote Control

. LAN

. Protection by Relays

Pengoperasian Gardu Hubung Tanjung Alam yang sebelumnya dilakukan oleh petugas bolak-balik dari Kantor Jaga Biaro Ranting Baso, maka dengan inovasi ini GH bisa di Remote Control dengan Komputer via akses point Wireless LAN termodifikasi (metode re-desain Tupper Ware). Koneksi Remote Desktop dipilih untuk menyederhanakan aplikasi dan memutakhirkan tampilan dengan digunakannya PC Camera untuk memonitor citra; status PMT, nilai pengukuran beban penyulang, indikasi rele proteksi, besar arus gangguan, dll. Akses perangkat GH dilakukan melalui Parallel Port komputer dengan antarmuka semacam modul DI/DO rakitan sendiri (penguat dan kondisioner sinyal) yang dihubungkan ke tombol OPEN / CLOSE / RESET panel penyulang dan alarm GH. Potensi pengembangan metode remote kontrol pada inovasi ini juga efektif untuk digunakan pada; monitoring Key Point atau Percabangan SUTM yang dilengkapi dengan beberapa Fault Passage Indicator, RC/TS/TM PMT Poletop Recloser, RC/TS LBS Motorized, dan RC/TS Vacuum LBS Capacitor-Bank, dengan syarat jaraknya tidak lebih dari radius 3 km Line of Sight (LOS) tanpa

repeater dari kantor pelayanan terdekat (Kantor Jaga / Kantor Ranting). Total biaya investasi untuk remote kontrol Gardu Hubung Tanjung Alam dengan 4 panel penyulang adalah sebesar Rp. 8.924.000,-. Jika dibandingkan dengan biaya investasi Mini SCADA yang sudah ada di GH Jirek Cabang Bukittinggi, biaya investasinya tiga ratusan kali lebih ekonomis, sangat sesuai dengan Tema Forum Inovasi Tahun 2008, yaitu Efisiensi di Berbagai Bidang. K-WORDS: Remote Control, Wireless LAN, Remote Desktop Connection, USB PC Camera, Parallel Port, Protection Relay & Control.

29 DT.1.2.2008 PT PLN (Persero)

Wilayah Sultan Batara Cabang

Parepare

Sistem Informasi Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Secara Online

Muhammad Nur Abd Haris Maulid Heryanto

. Manageme

nt Information Systems

. Losses

.

Distribution

Perkembangan Teknologi Informasi memberikan imbas yang sangat besar terhadap kehidupan. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan menjadikan persaingan diantara aspek kehidupan menjadi kompetitif. Penerapan teknologi informasi dalam pengelolaan data menjadi kebutuhan primer uantuk mendukung pengelolaan data dalam suatu perusahaan, sehingga sangat relevan bila semua proses bisnis di PT PLN (Persero) memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Penertiban pemakaian tenaga listrik sebagai tindakan represif untuk menurunkan susut distribusi (non teknis) disebabkan penggunaan tenaga listrik secara tidak sah yang kurang keberpihakan kepada kepentingan PLN yang sampai saat ini sangat mengerogoti keuangan perusahaan. Sistem Informasi penertiban pemakaian listrik secara Online yang diimplementasikan sejak bulan januari 2007 adalah sebuah sistem teknologi informasi yang membuckup tim penertiban pemakaian tenaga listrik PLN untuk mempercepat pelayanan, akurasi data, akurasi tagihan susulan, keseragaman pelaksanaan dan antisipasi tuntutan hukum dari pelanggan. Sistem

Informasi penertibang pemakaian tenaga listrik merupakan apliikasi yang dipakai oleh tim P2TL PLN Cabang Pare-pare sebagai media yang memuat inputan petugas berupa berita acara pemeriksaan, surat pemberitahuan kepada pelanggan, photo temuan di pelanggan dan informasi petugas/pelanggan berupa surat tugas, etika petugas, dasar hukum, acuan modus operandi. Jenis golongan pelanggaran dan target operasi yang secara online dengan petugas pelayanan untuk print out perhitungan tagihan susulan, kuitansi, surat pernyataan dan formulis angsuran tagihan susulan dan manajemen cabang/koordinator tim sebagai media pengawasan/pemantauan kinerja Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL)

30 DT.2.2.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Bali Area Jaringan Bali Selatan

Mobile Amr Pada Gardu Distribusi Tanpa Padam Untuk Monitoring Losses

Penyulang

Putu Putrawan Ws Nanang Prasetyo I Nyoman Sugiana

. Watt-hour Meters

. Losses

.

Substations

. Low Voltage

.

Distribution Networks

PT. PLN ( Persero ) adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan dan penyaluran energi listrik di Indonesia. PLN Distribusi Bali sebagai bagian dari PT. PLN ( Persero ) saat ini berupaya untuk memberikan pelayanan kelas dunia (World Class Services ) kepada konsumen. Salah satunya adalah memberikan pelayan pengukuran energi secara akurat dan dapat dipercaya.

Penurunan losses menjadi suatu hal yang mutlak harus dicapai dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan dan mewujudkan visi PLN Distribusi Bali khususnya dan visi Distribusi PLN Pusat , dalam kegiatan penurunan losses diperlukan data-data yang akurat meliputi data losses JTM, data losses JTR-SR dan lokasi losses per penyulang yang tepat. Untuk itu perlu dilakukan Pemasangan AMR pada Gardu Distribusi, merupakan salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka mendapatkan losses JTM, losses JTR-SR ,dengan menerapkan konsep pemasangan AMR Gardu secara bergeser / bergiliran ( MOBILE ) akan meminimalkan cost tanpa mengurangi

efektifitas dan tujuan yang hendak dicapai.

. Dengan demikian diharapkan dapat dilaksanakan arah perbaikan losses, data untuk keperluan Op-Har dan data untuk perencanaan dalam rangka menyiapkan pelayanan penyambungan dan pelayanan teknik.

31 DT.3.2.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Simba Sebagai Inovasi Dalam Proses Pembayaran Di Bagian Keuangan

I Kadek Edy Warsito I Ketut Sulendra Rahma Fitriana

. Manageme

nt Information Systems

. Software. Programmi

ng .

Management, Finance

Makalah ini menyelidiki tentang pengolahan data form persetujuan kas/bank pengeluaran pada bidang keuangan PT. PLN (Persero) Distribusi Bali. Setelah penulis melakukan penelitian, penulis menemukan bahwa pengolahan data form persetujuan kas/bank pengeluaran masih menggunakan Microsoft Excel. Sehingga masih terdapat beberapa permasalahan dalam pengolahan data, misalnya data yang diperoleh belum akurat dan memerlukan waktu yang lama. Berdasarkan penemuan diatas, penulis menyarankan untuk menggunakan program aplikasi SIMBA (Sistem Informasi Bukti Pembayaran) yang telah dibuat penulis untuk mengatasi masalah tersebut. Program ini mudah untuk digunakan untuk menghasilkan informasi dengan cepat, tepat dan akurat tentang form persetujuan kas/bank pengeluaran pada khususnya dan informasi tagihan pada umumnya

32 DT.4.2.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Bali APD Bali

Sms Auto Respons Data Operasi

Arsyadany Ghana

Akmalaputri

Ketut Sapta Wijaya

. Regulators

.

Substations

. Operation .

Management

Information Systems

. SCADA

DCC Bali bertugas sebagai pengatur system 20 KV dengan 13 Gardu Induk, 16 Gardu Hubung dan 25 Gardu Distribusi yang titik kontrolnya terpusat dengan melalui fasilitas SCADA. Berbagai fasilitas infrastruktur dikembangkan oleh DCC Bali pada pengoperasian system yang bertujuan untuk mempermudah operasional dan berujung untuk menekan nilai SAIDI.

Dispatcher bertindak sebagai interfacing utama pada pengoperasian system sisi 20 KV mempunyai peran yang cukup besar dalam koordinasinya dengan pelanggan DCC dalam hal ini adalah Area Jaringan di seluruh Bali serta manajemen terkait. Banyak kebutuhan data operasi yang diperlukan oleh manajemen dari DCC sebagai acuan untuk menilai kinerja system operasi 20 KV atau hal-hal lain yang bersifat situasional dan darurat. System laporan manual yang biasa dilakukan oleh dispatcher disamping tidak efektif juga menjadi tidak mudah dalam prosesnya untuk sharing knowledge maupun informasi kepada pegawai maupun manajemen.

Hal tersebut diatas mendorong untuk menyediakan system informasi yang mudah dengan mengeksplorasi system pelaporan eksisting dengan membuat sendiri program aplikasi tambahan yang bernama SMS Auto Respons Data Operasi APD Bali yang sasaran awalnya diperuntukkan untuk internal manajemen PLN mengenai kebutuhan informasi gangguan maupun beban pada saat dan waktu apapun ketika dikehendaki dimanapun user berada. Namun seiring dengan perkembangannya aplikasi ini sangat bermanfaat juga kepada pelanggan PLN di wilayah tegangan menengah yang memiliki tarif khusus sebagai pelanggan besar. Keywords : data operasi, sms auto respons

33 DT.5.2.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Bali Area Jaringan Bali Selatan Unit Jaringan Mengwi

Memanfaatkan Optical Fibre Vibration Damper Sebagai Insulation Distribution TIE CONDUCTOR AAACOC

Made Adnyana Ida Bagus Suela

. Optical Fibre

. Vibration

. Dampers

. Insulation

.

Distribution .

Conductors

Pemanfaatan secara maksimal setiap komponen (alat bantu) pendukung Transmisi ataupun Distribusi Energi Listrik dan juga pembentukan secara sempurna setiap konfigurasi sistem jaringan distribusi secara pemantauan terus-menerus energi yang disalurkan ke konsumen, demikian material pendukung serta losses yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan material penyalur dan memberikan konstribusi kepada PLN tentang keseimbangan energi listrik yang disalurkan terhadap energi listrik yang dimanfaatkan oleh konsumen. Pengoptimalan sistem penyaluran energi listrik dengan memaksimalkan meterial pendukung akan memberikan mafaat yaitu penekanan : SAIDI : (System Avarage Interruption Duration Index) atau lama padam konsumen, akibat perbaikan, penggantian material distribusi SAIFI : (Sistem Avarege Interruption Frequensi index) atau Jumlah Kali pemandaman LOSSES : (kWh hilang) atau kehilangan kesempatan menyalurkan energi listrik akibat kerusakan yang terjadi pada material distribusi Usia peralatan atau material (Conductor) akan semakin panjang karena terjadinya korosi akibat flash over dapat dihilangkan Disamping itu konsumen pemakai listrik akan merasa nyaman dan memberikan penilaian yang positif terhadap kinerja PLN, karena sistem penyaluran energi listrik yang handal dan bermutu.

34 DT.6.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel Dan Sultra Area Pengatur Distribusi

Pengubahan Frekuensi Radio Data Pada Keypoint Dari Jarak Jauh

Lalla Dindera Sau Eko Hanggoro W

. Radio Frequency

. Remote Control

35 DT.7.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Maluku & Maluku Utara

SINTAK (Sistim Informasi Tarif

Dan Kebijakan)

Arifin Zuhri William Telussa

. Manageme

nt Information Systems

. Tariffs

Pendapatan utama PT PLN (Persero) sebagian besar diterima dari penjualan rekening listrik yang dibayar oleh pelanggan atas pemakaian energi listrik yang dipakai setiap bulan. Ketaatan pelanggan dalam membayar tagihan rekening listriknya berbanding lurus dengan pelayanan yang di berikan oleh PLN. Oleh karena itu seiring dengan kebijakan Direksi mengenai peningkatan pelayanan pelanggan, PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara telah melakukan berbagai usaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan dan calon pelanggan.

Fungsi Pelayanan pelanggan ditingkat Unit Pelaksana dan Sub Unit Pelaksana merupakan ujung tombak (frontliner) PT PLN (Persero) dalam memberikan pelayanan kepada pelanggannya. Indikasi kepuasan pelanggan bisa dilihat dari pelayanan kita kepada pelanggan, dengan pelayanan yang profesional maka kepuasan pelanggan akan meningkat.

Beragamnya jenis tarif yang diberlakukan oleh PLN terhadap pelanggannya dengan perhitungan masing-masing, dan berbagai kebijakan upaya peningkatan pendapatan yang dikeluarkan oleh Direksi, memerlukan perhatian khusus

Unit Pelaksana agar hal tersebut tidak mengurangi pelayanan kepada pelanggan.

Jenis pelayanan yang sering ditanyakan oleh pelanggan atau calon pelanggan adalah informasi mengenai biaya - biaya yang harus dibayarkan untuk mendapatkan layanan sambungan energi listrik, beserta cara perhitungan rekening listrik.

Salah satu upaya untuk membantu frontliner PT PLN (Persero) dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan terkait dengan biaya – biaya dan perhitungan tarif adalah dengan membuat SINTAK (Sistim INformasi TArif dan Kebijakan) , yang merupakan terjemahan dari SK/SE Direksi tentang tarif PT PLN (Persero), yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan efektifitas kerja, meningkatkan kepuasan pelanggan dan merupakan bagian dari knowledge manajemen.

Program ini telah diimplemantasikan penggunaannya di Call Center 123 dan website www.plnmmu.co.id serta digunakan pada Unit/Sub Unit Pelaksana khuhsusnya Cabang Ambon dibawah pengawasan Bidang Niaga PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara

36 DT.8.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan

Timur Cabang Bontang

mbuatan Mobile Uninteruptible wer Supplay (Mups) Sebagai mber Energi Listrik Alternatif da Unit Pln Pola Operasi 6 Sampai Jam Nyala

Harianto Eko Saputro Geryanto Mujarno Hendra T Eko Adhi Nurcahyo

. Rural Electrificati

on

. Energy

. MUPS

Unit PLN di Pedesaan atau biasa di sebut ULD (Unit Listrik Desa) dan Sub Ranting khususnya yang berada diluar pulau Jawa-Bali masih banyak terdapat Pola Operasi dibawah 24 jam nyala sehingga Listrik hanya dapat dinikmati masyarakat pada malam hari. Keterbatasan tersedianya Listrik tidak hanya dirasakan oleh Pelanggan/masyarakat akan tetapi juga PLN yang ingin mengembangkan Program penunjang operasinal PLN seperti halnya Revenue Protection pada Pembayaran Rekening Listrik, diperlukan Sarana Komputerisasi dalam memfasilitasi Penagihan Rekening Listrik yang sebelumnya Rekening masih Cetak Manual di kantor Cabang. Untuk Operasional Komputerisasi tersebut tentunya memerlukan Energi Listrik pada siang hari, alternatif menggunakan Genset ataupun mengoperasikan Mesin Pembangkit Diessel tentunya menambah biaya Operasional BBM yang cukup tinggi. Pembuatan MUPS ini diharapkan mampu dan bermanfaat bagi Masyarakat ataupun Unit PLN dalam meningkatkan Revenue Protection Pembayaran Rekening Listrik secara Offline ( Komputerisasi ). Pemanfaatan Energi pada MUPS mampu bertahan 24 jam dengan Asumsi pemakaian Komputer 1 unit, Printer 1 Unit, Televisi 14” dan Kipas angin kecil, serta kemudahannya bila di malam hari Charger Batteray berfungsi dan Peralatan yang menggunakan MUPS tersebut kembali ikut menggunakan Listrik dari PLN. Penghematan yang didapat mencapai 75 % dibandingkan menggunakan Genset Selama 1 tahun, untuk tahun kedua Pencapaian Penghematan mencapai 90% karena MUPS tidak memerlukan Bensin seperti halnya Genset. MUPS ini telah dimanfaatkan oleh 4 Sub Ranting dan 1 Unit Listrik desa (ULD) pada Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Cabang Bontang, Pemanfaatannya ada yang dimulai sejak tahun 2005, sampai

+ AC 220V

200 Ah

UPS 600VA A

+ -

+ Charger

-

MODEL 1

A

SW SW

AMPERE

FUSE

AC 220V

- + MODEL 2

Acc

sejauh ini belum ada kendala yang cukup berarti

37 DT.9.2.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Area Pelayanan Singaraja

System Management Arsip Induk Langganan

( SMAIL )

I Nyoman Sumantra Nengah Parsua Ida Kade Jelantik

. Manageme

nt Information Systems

. Archives

Arsip Induk Langganan dalam pengelolaannya cukup sederhana tersimpan pada rak - rak yang diurut sesuai nomor pelanggan dalam Almari. Dalam pengembangan SMAIL yang bertekhnologi informasi yang sudah ada dibeberapa tempat, baru sebatas memberikan kemudahan pada letak posisi AIL tersebut berada pada rak nomor berapa, namun belum dapat terkoneksi dengan System Tata Usaha Langganan yang telah digunakan di PLN Bali.

Pengelolaan Arsip Induk langganan membutuhkan suatu management yang mengedepankan kecepatan pelayanan, untuk menampilkan Arsip Induk Langganan kepada Pelanggan yang membutuhkannya. Sistem Manajenen Arsip Induk Langganan (SMAIL), membantu customer service melayani pelanggan dalam menunjukan rekaman dokumen yang telah terekam pada system, hanya memerlukan waktu cukup dengan hitungan detik, pelanggan sudah bisa melihat rekaman data dokumen pendukung yang dibutuhkan. Sehingga customer service bisa melayani pelanggan yang lain, dan pelanggan pun terlayanai lebih cepat.

Makalah ini menyajikan cara pengoprasian aplikasi SMAIL, sehingga dalam pelayanan khususnya yang berhubungan dengan dokumen pelanggan akan menjadi mudah, dan membutuhkan waktu cukup hanya 2 detik, Dokumen hasil scanner yang tersimpan dalam system sudah dapat perlihatkan kepada user / pelanggan. Aplikasi dari inovasi ini dapat digunakan sebagai keperluan pelayanan Informasi data dokumen yang berkualitas karena dapat memeberikan informasi sesuai aslinya. Pada percobaan yang penulis lakukan inovasi ini telah dapat membantu kecepatan waktu dalam pelayanan, dan bisa di akses oleh user tertentu dibeberapa tempat kantor PLN Bali yang sudah terkoneksi.

38 DT.10.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel Dan

Sultra Cabang Pare-pare

Sistem Informasi Arsip Induk Langganan Digital (Si-Alda)

Muhammad Nur ABD Haris Maulid Heryanto

. Manageme

nt Information Systems

. Archives

Dalam rangka pemanfaatan ICT (Information, communication & technologi) untuk memutakhirkan data Arsip Induk Langganan secara digital (SI-ALDa), dan menghindari kerusakan Arsip Induk Langganan (AIL) karena gejala-gejala alam yang menimpa infrastruktur seperti : Arsip Induk Langganan (AIL) dimakan rayap, gempa bumi, banjir dan Arsip kabur Karena lembab dan rusak karena factor usia, serta hal ini juga dilaksanakan untuk mengantisapi tuntatan pelanggan mengenai keabsahan suatu dokumen selama menjadi pelanggan di PLN. Data-data tersebut bertujuan memperlihatkan kepada pelanggan dengan cepat mengenai semua arsip langganan yang tersimpan di software computer dalam bentuk digital dan hanya membutuhkan waktu sesaat saja untuk menemukannya. Sistim penyimpanan data ini dibuat melalui Program Visual Basic v.s 6.0 yang bahasa pemrograman berbasis windows serta didesain untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam Windows, Visual Basic V.s 6.0 juga merupakan Object Oriented Programming ( OOP ) yaitu pemrograman yang berorientasi

SCANNER

FOTO DIGITAL

AIL

-Visual Basic V.S 6,0

-Macromedia Falsh 7,0

-Acrobat Reader

-Acrobat Photoshop

GAMBAR TAMPILAN SI-ALDA

objek sehingga mudah dan menarik dalam penggunaannya. Alasan tim inovasi memilih Pemrograman Visual Basic v.s 6.0 ini karena bahasa pemrograman tersebut dapat mudah dimengerti oleh pemakai dan sama dengan penggunaan aplikasi Windows yang lain sehingga lebih fleksibel. Selain itu penggunaan bahasa pemrograman visual basic V.s 6.0 tersebut mulai dikenal secara luas dan populer sehingga menjadi salah satu kebutuhan pokok pembuatan sistem data base komputerisasi. Disamping itu juga dipadukan Program SoftWare Macromedia Falsh 7.0, Acrobat Reader 7.0, Adobe Photoshop 7.0, serta Software Canon Scanner untuk mendukung design dan fitur-fitur yang diperlukan. Salah satu juga kelebihan program ini karena dapat di akses di web site (www.pln_pare.sulselra.co.id), sehingga yang sudah punya password dapat login.

Program ini telah dilaksanakan di PLN Ranting Mattirotasi mulai 1 November 2006 dan telah dilaksanakan untuk semua unit ranting sejak bulan Desember 2007, mengingat unit PLN Ranting berada di kota Parepare sudah menerapkan program kebijakan mutu ISO 9001 : 2001 dan diupayakan untuk memenuhi target kepuasan pelayanan pelanggan dalam mencapai kualitas layanan yang setara kelas dunia.

Tepat Guna

1 TG.1.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jaya & Tangerang AP Kalimalang, AJ

Kramat Jati

Menghemat Listrik dengan Menggunakan Sensor

2 TG.2.1.2008 PT PJB UP Har Wilayah Barat

Penggunaan Special Tool Katrol untuk Melepas Nozzle pada Gas Turbin Muara Karang tanpa Melakukan Angkat Rotor

Sutikno L Patria Giri Andy Setyanto

. Pulleys

. Nozzles

. Rotors

. Gas Turbines

HGPI (Hot Gas Path Inspection) merupakan salah satu tipe maintenance dari turbin gas yang berguna untuk menjaga keandalan dari pembangkit. Oleh karena itu waktu yang diperlukan selama HGPI harus sesuai dengan standar prosedur maintenance gas turbine dan bisa bertambah durasinya jika ada kesepakatan dengan pihak UP mengenai pekerjaan tambahan atau RKAP dari pihak UP.

Untuk ruang lingkup pekerjaan HGPI sama seperti saat CI (Combustion Inspection) hanya pada saat HGPI yang dilakukan di GTG 1.2 PLTGU Muara Karang dilakukan pekerjaan angkat casing turbin dan penggantian sudu tetap pertama (1st stage nozzle upper and lower). Namun dengan adanya RKAP dari pihak UP menuntut untuk adanya penggantian sudu tetap dan shroud sampai tingkat terakhir sehingga menambah durasi HGPI yang semestinya 21 hari menjadi 30 hari dengan rencana angkat rotor.

Tim HGPI dari UPHB berusaha mensiasati durasi HGPI yang ditawarkan dari pihak UP dengan mencoba tanpa angkat rotor. Adapun caranya dengan membuat alat khusus (special tool) yang berfungsi untuk mengangkat sudu tetap

(nozzle) 2nd dan 3rd. Kemudian alat tersebut dipakai dan berhasil. Sehingga tidak diperlukan lagi angkat rotor seperti yang direncanakan sebelumnya oleh pihak UP. Dengan adanya special tool ini ternyata durasi HPGI GTG 1.2 bisa selesai lebih awal yakni 25 hari. Dari 5 hari tersebut dapat memberikan kontribusi yang cukup besar guna mencapai keandalan pembangkit.

3 TG.3.1.2008 PT PLN (Persero) P3B Jawa-Bali Region Jakarta

Banten

KADET R Saur Sibuea Arief Ibrahim Wuller Ramlan Sulaeman

. Camera

. Live-Working

Kegiatan tim PDKB dalam melakukan penggantian isolator melalui beberapa prosedur salah satunya pemeriksaan visual. Pengalaman yang kami dapat dari pemeriksaan visual terdapat beberapa bagian yang tidak dapat dilihat oleh mata, seperti bagian ball-socket (sambungan) isolator maupun piringan isolator itu sendiri yang tidak terlihat (memberlakangi), karena sudut pandang yang terbatas hanya dari traves dan ketiak tower Namun, pada saat penggunaan cermin pada pemerikasaan visual secara PDKB mengalami beberapa kendala salah satunya yaitu sudut pandang antara sisi kiri dan kanan tidak fokus pada objek yang sedang diamati dan kestabilan cerminsulit dikendalika karena diletakan jauh dari tangan pelaksana Jika keadaan isolator dan asesorisnya tidak diamati dengan detail, maka dapat menajadi potensi bahaya, terutama pada instalasi-instalasi yang sudah tua, terdapat didaerah polutan kimia (kimia, air garam, belerang) karena kemungkinan besar terdapat beberapa kalainan seperti terjadi korosi pada ball-socket, keretakan pada isolator atau treeying dan lain sebagainya Terinspirasi dari kamera CCTV, syarat-

syarat PDKB yang tidak membolehkan adanya kabel antara bagian yang bertegangan dengan graound serta masih tetap berfungsinya peralatan elektronik dikawat penghantar yang bertegangan, maka timbullah pemikiran untuk membuat suatu kamera wireless yang dioperasikan dalam keadaan transmisi bertegangan

4 TG.4.1.2008 PT. PLN (Persero) Pembangkitan

Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkitan

Ombilin

TOOL “PELURUS CHAIN COAL FEEDER “ PORTABLE PADA PLTU OMBILIN

Suhariyanto Slamet Mujio Amrul Hakim

. Power Stations, Steam

. Coals

. Chains

. Feed

Devices

Sistem coal feeder merupakan

sistem transport batubara dari bunker

(tempat penampungan batubara) ke mill

(alat penggiling batubara). Kemudian

batubara yang telah dihaluskan tersebut

masuk ke furnace (ruang bakar) dan

mengalami proses pembakaran. Jadi laju

proses pembakaran berkaitan erat dengan

flow batubara dan udara yang masuk

dalam furnace.

Flow batubara dari bunker ke mill

diatur oleh chain coal feeder dimana

besarnya flow batubara sebanding dengan

beban dan harus stabil karena akan

mempengaruhi proses pembakaran dalam

Furnace. Bila flow batubara tidak stabil

maka akan menyebabkan pressure

furnace (tekanan dalam ruang bakar)

akan berfluktuasi.

Flow batubara yang tidak

konstan disebabkan chain coal feeder

yang bengkok karena bentuk chain yang

bengkok tidak dapat membawa batubara

dengan baik sehingga chain yang bengkok

harus cepat dapat diperbaiki agar tidak

menggangu proses pembakaran.

Untuk mempercepat proses

perbaikan pelurusan chain yang bengkok,

dibuatlah Tool Pelurus Chain Coal Feeder

Portable yang mudah dipakai dan dapat

mempercepat pelurusan chain yang

bengkok hanya dalam waktu 10 menit

5 TG.5.1.2008 PT. PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan Sektor Pembangkitan Bandar Lampung

Pembuatan Tool Tracker Pushrod

Agus Sugiarto

. Power Stations, Diesel

. Power Stations,

Gas .

Maintenance

. Tools

kondisi perusahaan kita akhir-akhir ini semakin berat karena disebabkan oleh kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, sementara subsidi untuk menutupi biaya operasional maupun pemeliharaan kita dari tahun ke tahun cenderung berkurang. Sementara itu TDL belum dapat dinaikkan mengingat kondisi masyarakat yang semakin berat terutama pada tahun 2007 ini. Harga-harga bahan pokok mengalami kenaikan sedangkan pendapatan masyarakat masih tetap. Dalam situasi yang sulit seperti saat ini kami beserta tim Har PLTD/G tarahan berupaya melakukan penghematan dan efisiensi di segala bidang salah satunya adalah membuat tool yang digunakan untuk mencabut tip push rod mesin SWD 16 TM unit No 4 yang aus akibat gesekan.

6 TG.6.1.2008 PT PLN (Persero) P3B JB

Region Jawa Barat

Alat Uji Keserempakan PMT Secara Remote ( AJIKESARE )

Mohamad Dwiyanto Indra Syamsu Asep Aceng Muhtar

. Remote Control

.

Induction Voltage

.

Maintenance

PLN UPT Bandung Timur adalah bagian dari PLN P3B Jawa Bali Region Jawa Barat, yang memiliki 13 Gardu Induk dan 1 GITET yaitu GITET Bandung Selatan.

GITET Bandung Selatan merupakan obyek vital nasional mempunyai konfigurasi switch yard yang terdiri dari 4 diameter dengan jumlah peralatan PMT sebanyak 12 set, sesuai SE No. 032/PST/1984 berikut suplemennya, maka harus dipelihara secara berkala setiap tahun untuk mengetahui unjuk kerjanya.

Guna mendukung kinerja PMT agar senantiasa kondisi siap dan handal dalam operasinya, maka dibutuhkan pengamatan berbagai faktor diantaranya adalah Keserempakan Kontak dalam operasi close/open. Untuk monitoring kondisi tersebut maka dilakukan pengujian keserempakan dengan alat ukur yang akurat serta cocok digunakan pada tempat yang bertegangan induksi tinggi. Namun dalam hal pengujian keserempakan kontak PMT ini kami mengalami kendala, yaitu alat uji keserempakan kontak PMT yang ada mudah rusak akibat tegangan induksi tinggi, sehingga selama ini tidak pernah dilakukan pengujian. Dari kendala tersebut diatas, kami terdorong berinovasi untuk membuat alat uji keserempakan kontak PMT secara remote dan tahan terhadap tegangan induksi, dengan pertimbangan biaya pembuatannya relatif murah

7 TG.7.1.2008 PT PLN (Persero) P3B JB

Region Jawa Tengah & DIY

Alat Bantu Uji Koordinasi Proteksi Incoming Dan Penyulang 20 Kv

Giyanto Harjanu Ariyanto Suhardi

. Protection

.

Saat ini jenis gangguan yang menduduki rating tertinggi pada penyaluran energi listrik di PLN P3B JB adalah gangguan PMT incoming 20KV trip.Gangguan tersebut terjadi oleh bermacam-macam penyebab, salah satu penyebab yang dominan adalah kegagalan koordinasi proteksi antara incoming dan penyulang 20KV.

Biasanya pada langkah investigasi mengenai gangguan tersebut dilakukan pengujian yang dilaksanakan bersama antara PLN P3B JB dalam hal ini UPT dan pihak APJ. Pada investigasi ini dilakukan pengujian relay proteksi incoming dan diukur clearance time sampai dengan PMT trip,kemudian dengan langkah yang sama dilakukan terhadap penyulang. Namun karena dilakukan sendiri-sendiri secara terpisah hasilnya menjadi tidak akurat.Banyak kesalahan-kesalahan yang timbul pada proses investigasi seperti itu,misalnya kesalahan membaca besaran arus,kesalahan mengukur waktu,kesalahan interpretasi dan-sebagainya.

Inovasi ini dibuat untuk mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut diatas,dengan membuat sebuah alat bantu yang terdiri dari sebuah ACT,amper meter dan 2 buah counter. Dengan alat bantu ini maka pengujian relay incoming dan penyulang serta pengukuran clearance timenya dapat dilakukan secara serentak,karena dengan sekali injeksi langsung bisa diketahui clearance timenya

8 TG.8.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Timur APJ Mojokerto

RCJDW

( Robot Control Jog Double Way )

Maskur Buchori Heru Setyawan Anton Sugiharto

. Robots Permasalahan-permasalahan yang terjadi pada jaringan antara dua gawang seperti konduktor terurai, sampah layang – layang, rampas – rampas pohon maupun menyisip tiang merupakan pekerjaan berat, sulit dan membutuhkan peralatan bantu khusus yang mahal harganya dan bahkan harus di import, dan pekerjaan-pekerjaan ini tidak dapat dilaksanakan dengan PDKB. Metode kerja PDKB selama ini selalu bekerja di tiang dengan pemasangan tangga beserta alat – alat bantu lainnya.

Konduktor terurai, sampah layang-layang dijaringan sangat rawan sekali terjadi gangguan hubung singkat apabila ada angin atau hujan, selain merusak nilai estetika keindahan di jaringan distribusi. Pepohonan yang terlanjur ada di atas jaringan, akan sangat sulit dilakukan rampas – rampas karena akan menyebabkan potongan dahan dan ranting menjadikan arus hubung pendek di jaringan, juga membahayakan pekerja. Tindakan yang selama ini diambil adalah dengan cara pemadaman. Sehingga mengakibatkan berkurangnya KWH jual.

Tim PDKB Mojokerto bertanggung jawab menjaga kontinuitas penyaluran energi llistrik merasa tertantang mengingat metode konvensional yang digunakan tanpa pemadaman (dengan menggunakan telescopic stick yang diberi obor untuk proses pembersihan sampah layang layang, stick dengan bandul pemberat untuk penyelesaian konduktor terurai, tapi tidak dengan rampas-rampas pohon). Di PLN Distribusi Bali telah membeli peralatan baru PDKB dari luar negeri (mobil elevator) untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas, dengan kelemahan bila kondisi jaringan tepat berada diatas sungai atau di area persawahan.

Tantangan ini terjawab dengan terciptanya ide membuat ”R-CJDW (Robot-Control Jog Double Way)” menggunakan alat kontrol dari bawah

secara remote, sehingga pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan diatas terselesaikan secara mudah dalam waktu yang singkat dan mengurangi kemungkinan terjadi kecelakaan kerja untuk menciptakan zero accident

9 TG.9.1.2008 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Timur APJ Mojokerto

Conductor Support Inovations . Conductor

s

Mengingat usia peralatan listrik di jaringan yang terpasang saat ini sudah tua, dan adanya faktor eksternal dari hewan (misalnya terdapat sarang burung yang menempati posisi dalam dari cross arm) menyebabkan percepatan umur kerusakan dari peralatan listrik tersebut.

Dengan banyaknya terdapat cross arm keropos dan letaknya berdekatan dengan bangunan-bangunan ataupun pepohonan produktif, tentunya dibutuhkan suatu metode pekerjaan baru berbeda dengan metode yang sudah ada (Metode Trianggulasi). Sebab metode trianggulasi mempunyai cara menjauhkan konduktor kearah kiri dan kanan tiang untuk konduktor sisi dan ke atas untuk konduktor tengah, sehingga sulit dilakukan untuk kedua hal tersebut diatas, demikian juga untuk kerusakan cross arm di jaringan yang mempunyai konstruksi double circuit.

Kesulitan ini membuat banyak pekerjaan agak terbengkalai, dan

merugikan perusahaan. Untuk itu telah ditemukan metode dengan menjauhkan konduktor ketiga phasa terhadap cross arm secara bersamaan ke atas tanpa terganggu oleh keberadaan bangunan dan pohon-pohon produktif yang dekat dengan jaringan maupun konstruksi double circuit. CSI(Conduktor Support Inovation) adalah nama dari peralatan baru yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut diatas, dengan pola pengerjaan yang mudah, resiko kecil, dan waktu penyelesaian lebih singkat. CSI adalah gabungan dari galah isolasi dan besi paduan yang telah dibentuk sesuai kebutuhan di lapangan

10 TG.10.1.2008 PT Indonesia Power UB Jasa

Pemeliharaan

Penggantian Tule GT 13E1 ABB PT. Indonesia Power UBP Priok Tanpa Pengangkatan Rotor Turbin

Muharam Sudirman Romadhona Satyandaru

. Maintenan

ce

. Steam Turbines

. Rotors

. Stators

Inspeksi B plus pada unit Pembangkitan ABB GT 13E1 adalah inspeksi B dengan penambahan pekerjaan berdasarkan kondisi peralatan atau Condition Based Maintenance. Di unit pembangkitan priok pernah dilaksanakan 2 kali yaitu pada GT 2.2 pada tanggal 8 Desember 2006 s/d 5 Januari 2007 dan GT 2.3 pada tanggal 29 Januari 2007 s/d 22 Februari 2007 untuk mengganti tule 1 akibat kerusakan yang terjadi saat unit beroperasi. Prosedur penggantian tule 1 ( turbine stator blade row 1) yang standard adalah dengan mengangkat rotor turbin dan Turbine Vane Carrier bagian lower seperti yang dilakukan pada inspeksi tipe C. Namun pada inspeksi B plus, karena tidak diperlukan pemeriksaan menyeluruh/ overhaul pekerjaan dilakukan tanpa pengangkatan rotor, yaitu dengan memanfaatkan tool pembentang TVC yang telah tersedia untuk menahan TVC

lower agar diameternya tidak mengecil pada saat baut-baut flange yang mengikat TVC bagian upper dan lower dibuka. Dengan cara tersebut pekerjaan yang seharusnya berlangsung 45 hari berdasarkan schedule inspeksi tipe C, dapat dipersingkat menjadi 25 hari. Percepatan penyelesaian pekerjaan ini berarti juga mendatangkan keuntungan, baik finansial dan non finansial, untuk UBP Priok, UBH dan PT.Indonesia Power. Keuntungan finansialnya adalah bahwa unit dapat beroperasi lebih cepat 20 hari sehingga pemasukan unit pembangkitan bertambah. Sedangkan keuntungan non finansialnya adalah meningkatkan Equivalent Availability Factor (EAF), ketersediaan supply listrik ke masyarakat, dan peningkatan kredibilitas UBH di pihak UBP khususnya. Kata kunci : Tule 1, Inspeksi B plus, Kerusakan, Penggantian, Percepatan

11 TG.11.1.2008 PT Indonesia Power UBP Priok

Perancangan Dan Pembuatan Alat Simulator Speed Monitor

Edwin Purnama Ketut Gune Hari Cahyono Pancer Honggo Buwono

. Speed Control Systems

.

Simulators

. Sensors

Speed sensor, amplifier dan modul speed monitor merupakan bagian peralatan sistem speed monitoring Gas turbine (GT) yang sangat penting karena selain berfungsi untuk monitoring dan sebagai sistem kontrol GT juga sebagai proteksi speed GT dengan konfigurasi “dua dari tiga”. Artinya bahwa bagian dari sistem speed monitor ini dalam kondisi normal harus siap kondisi baik dua buah diantara tiga buah yang terpasang setiap unit GT. Untuk meminimalkan kehilangan kesempatan produksi kwh akibat unit perlu shutdown, dalam rangka uji coba penggantian bagian dari speed monitoring yang mengalami gangguan, maka perlu dirancang dan dibuat speed simulator. Perancangan dan pembuatan diarahkan untuk membuat simulator

pengujian peralatan speed monitoring secara offline, sehingga tidak membutuhkan lagi pengujian dengan mesin unit yang jalan seperti sebelumnya. Perancangan speed simulator ini terdiri empat bagian utama yaitu gear, motor AC, variable frekuensi drive dan casing. Sebelum pembuatan alat dilakukan terlebih dahulu pendataan fungsi alat monitor yang dibutuhkan, kemudian perancangan dan disain alat yang diinginkan. Setelah itu, pembuatan alat, pengujian kemudian implementasi alat simulator yang telah dibuat. Dari hasil pengujian terbukti bahwa alat speed simulator ini dapat digunakan dengan baik, handal, praktis, efektif dan efisien, mudah dipindah-pindahkan, dan mudah dalam pengoperasiannya. Lama waktu untuk sekali pengujian adalah + 5 menit. Keuntungan yang diperoleh dari pembuatan alat uji ini adalah dapat meminimalkan kehilangan biaya start sebesar Rp. 54.558.000,- setiap kali uji coba pemasangan speed monitor baru dan dapat menghemat RP 189.441.200,- setiap kali perbaikan parts speed monitoring. Kata kunci: Speed simulator, Speed sensor

12 TG.12.1.2008 PT PJB UP Gresik PPeerraannccaannggaann MMeettooddee TTeesstt PPaaddaa UUVVFFllaammee DDeetteekkttoorr SSeeccaarraa OOfffflliinnee

Andri Dwi Handoko M. Ainudin Cholid Idrus Pamungkas

. Flame Furnaces

.

Detectors

Peralatan pembakaran di PLTU terdiri atas beberapa burner yang merupakan kumpulan beberapa peralatan yang saling terkait. Sebagai pemonitor burner, UV FLAME DETECTOR sering mengalami kerusakan yang berdampak pada penurunan daya mampu unit pembangkit (derating). Dalam usaha untuk memperbaiki UV FLAME DETECTOR, kami mengalami kendala dalam pengetesan, dikarenakan burner harus dalam kondisi operasi (dinyalakan). Hal itu dapat mengganggu operasi unit dan terjadi pemakaian bahan bakar, lingkungan yang panas serta memakan waktu lama untuk membongkar dan memasang kembali. Dari permasalahan di atas, kami berupaya untuk melakukan pengetesan UV DETECTOR TUBE tanpa mengganggu operasi unit pembangkit, yaitu dengan merancang “METODE TEST PADA UV FLAME DETECTOR SECARA OFF-LINE”. Dengan memanfaatkan amplifier UV Detektor bekas pada PLTU # I, kami merancang sebuah alat pengetesan UV Tube serta dilengkapi dengan Standard Operational Procedure (SOP). Setelah kami uji coba tester tersebut sejak bulan September 2007, kita dapat menyelesaikan gangguan flame burner lebih cepat dan dengan tingkat keberhasilan 100%. Selain itu, dengan adanya alat ini kita juga dapat menghemat biaya pengujian sebesar Rp. 5.248.452,9

13 TG.13.1.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung Cabang

Bangka

MD-01 CC Alat Bantu Inspeksi Visual Silinder Head Dan Ruang Bakar

Lambok Renaldo Siregar Zulham Widarta Hendra M.Z Fajeri Hutazami

. Maintenan

ce .

Reliability

. Visual Equipment

Inspeksi atau pemeriksaan visual merupakan salah satu faktor terpenting dalam prinsip-prinsip maintenance. Akan tetapi sering sekali hal tersebut sulit dilaksanakan karena beberap kendala. Kendala yang dominan adalah keterbatasan kemampuan visual personel maintenance, dan konstruksi peralatan yang sangat rumit sehinggga tidak memungkinkan untuk melakukan inspeksi secara langsung dan mudah. Sering sekali inspeksi visual menyebabkan peralatan harus berhenti beroperasi dalam rentang waktu yang relatif lama, dan hal ini menyebabkan turunnya keandalan sistem.

Dalam budaya organisasi industrial modern, prinsip-prinsip efisiensi dan efektifitas merupakan satu keharusan. Kita tidak hanya dituntut untuk mampu menyelesaikan permasalahan akan tetapi juga cepat mendeteksi permasalahan dan mampu menemukan solusi yang efektif. Down time yang sangat kecil merupakan salah satu indikator efisiensi dalam industri modern. Tuntutan ini juga pada dasarnya berlaku untuk PT PLN (Persero) yang memiliki puluhan juta konsumen tetap dan menguasai asset-asset berteknologi tinggi yang bernilai ratusan triliun rupiah. MD-01 CC merupakan satu gagasan generasi muda PT PLN (Persero) yang dibangun untuk menjawab tantangan tersebut.

MD-01 CC merupakan alat bantu inspeksi visual yang dibangun untuk mengatasi kendala-kendala diatas. MD-01 CC memiliki kemampuan yang melampaui kemampuan visual manusia biasa, alat ini mampu menginspeksi peralatan dengan konstruksi yang rumit seperti ruang bakar dan silinder head pada satuan pembangkit diesel. Selain itu MD-01 CC dapat mengambi rekaman gambar dan video dari peralatan yang diinspeksi. Dengan tambahan peralatan berupa modem, MD-01 CC dapat bekerja secara on-line melalui transmisi internet. Pada kondisi

on-line para teknisi/enggineer dapat menggunakan MD-01 CC sebagai media komunikasi untuk melakukan analisa dan diagnosa ganguan pada sistem pembangkitan di lokasi/site yang berbeda. Key words: Inspeksi visual, kemampuan melebihi penglihatan manusia, down time minimal, rekaman gambar, rekaman video, inspeksi on-line

14 TG.14.1.2008 PT PLN Batam Sistem Pengontrolan Lampu Penerangan Gedung Gardu Induk Tanjung Sengkuang Berbasis Komputer

B I S M A R A K Zurianto

. Lighting

. Lamps

. Control

Kita masih banyak melihat gedung-gedung besar milik pemerintah ataupun swasta melakukan pemborosan dalam menggunakan lampu penerangan gedung, walaupun sudah diingatkan oleh Presiden Republik Indonesia supaya seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan gerakan hematkan energi, salah satunya dengan mematikan lampu penerangan yang sudah tidak digunakan lagi.

Terjadinya pemborosan pemakaian listrik dan pemakaian bola lampu untuk penerangan gedung, lebih disebabkan karena sistem pengontrolan lampu penerangan gedung yang dilakukan secara manual oleh penjaga gedung dengan cara mendatangi masing-masing ruangan yang begitu luas dan bertingkat, sehingga akan menimbulkan kelupaan dan kejenuhan dalam mengoperasikan lampu penerangan gedung tersebut. Hal ini seharusnya bisa di hindari dengan membuatkan suatu sistem pengontrolan lampu penerangan gedung secara baik dan benar, dimana petugas penjaga gedung tidak perlu lagi harus mendatangi masing-masing ruangan untuk menghidupkan dan mematikan lampu penerangan gedung, cukup dioperasikan melalui komputer saja, dan juga bisa diseting waktu hidup dan waktu matinya

lampu maka lampu tersebut akan bekerja secara otomatis. Dengan demikian kita telah melakukan efisiensi dalam pemakaian listrik, pemakaian lampu, tenaga dan waktu

15 TG.15.1.2008 PT Indonesia Power Unit Bisnis

Pembangkitan Mrica

Pembuatan Dan Penggunaan Pompa Hidram Untuk Penghematan Energi Pemakaian Sendiri (Ps) Di Kolam Tando Harian Plta Timo

Ria Indrawan Suharno Yudhi Hartanto

. Pumps

. Kinetic Energy

. Water Power

Salah satu indikator kinerja Unit PLTA adalah Pemakaian Sendiri (PS). Oleh karenanya PS perlu dikendalikan sehingga tidak melebihi target, namun tidak mengurangi keandalan unit. Kebutuhan service water di Kolam Tando Harian (KTH) PLTA Timo diperoleh dari sumber air di sekitarnya yang dipompa dengan penggerak listrik, hal ini tentu menambah Kwh PS. Untuk itu perlu dilakukan inovasi membuat dan menggunakan pompa hidram yang menggunakan energi kinetik air itu sendiri sehingga tidak memerlukan energi listrik. Metode yang dipakai dalam inovasi ini yaitu studi literatur, diskusi, pengamatan dan survey lapangan, perancangan, perencanaan kebutuhan material, pembuatan, dan pemasangan serta melakukan uji coba berfungsinya pompa hidram setelah terpasang dan mengamati hasilnya. Pompa hidram hasil inovasi ini bisa dikembangkan untuk dimanfaatkan di PLTA lainnya maupun bagi keperluan lain khususnya di daerah elevasi rendah yang banyak terdapat sumber air dengan debit yang kontinyu dan akan dimanfaatkan di daerah dengan elevasi lebih tinggi. Kata kunci : pompa hidram, efisiensi PS, energi kinetik air

45 cm 14 cm

13.5 cm

22.5 cm

15 cm 20 cm

16 TG.16.1.2008 PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA

TIMUR APJ PASURUAN

Desain Dan Implementasi Keamanan Dan Hemat Listrik

Pada Gedung

Rustam Efendi Se Hm. Nuruddin Se Sony Fajar Pribadi Drs

. Energy Saving

Listrik merupakan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang sangat vital, karena banyak peralatan yang menggunakan listrik, sedang untuk pemakaiannya lebih banyak terjadi pemborosan. Himbauan hemat energi yang sudah tercanangkan sejak dulu kurang efektif, karena pada diri kita dan masyarakat belum terbentuk budaya sadar hemat listrik. Penggantian alat-alat listrik dan merubah sistim ventilasi belum menjadi prioritas utama. Cara hemat dengan sistim manual seperti ini kurang memberikan hasil maksimal sehingga slogan hemat energi hanya sekedar slogan saja. Pola tersebut diatas harus dirubah menjadi pola pemikiran yang lebih modern dengan memanfaatkan tehnologi yang mampu mengendalikan pemakaian energi listrik secara otomatis melalui pola SENSOR GERAKAN / AKTIFITAS untuk ruangan, gedung dan bangunan. Pola pemanfaatan sensor yang telah dibuat ini diharapkan dapat diterapkan untuk seluruh pengguna, selain untuk keperluan penghematan energi listrik juga untuk meningkatkan keamanan gedung dan bangunan, sebagai upaya memanage pola perilaku budaya boros energi listrik agar menjadi efisien.

17 TG.17.1.2008 PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA

TIMUR APJ Jember

Antena Pengarah Uhf Sebagai Perbaikan Mutu Komunikasi Radio

Sugianto Suharto Arif Setyo Nugroho Aji Lesmana

. Antennas .

Radiocommunicatio

ns

Sebagai penyedia tenaga listrik di Indonesia, PT PLN (Persero) dituntut memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat dengan menjaga pasokan listrik dan meminimalisir lama padam apabila ada gangguan. Tingkat kehandalan ini dapat dicapai dengan kecepatan dan ketepatan informasi saat koordinasi unit–unit pelaksana. Untuk menunjang koordinasi tersebut diperlukan sistem komunikasi yang handal. Perangkat telekomunikasi radio yang digunakan APJ Jember dalam mengkoordinasi sistem kurang mendukung kinerja dan memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan karena wilayah kerjanya melingkupi daerah pegunungan sehingga gelombang radio tidak dapat diterima secara optimal mempergunakan antena vertikal. Untuk memperbaiki mutu komunikasi yang ada selama ini telah dibuat antena pengarah 15 elemen sehingga sinyal yang dikirim dan diterima lebih kuat serta terarah dalam pentransmisiannya, sekaligus diperoleh efisien dalam penggunaan daya. Dengan perubahan sistem telekomunikasi ini, penanganan gangguan menjadi lebih cepat yang menyebabkan image perusahaan membaik karena kualitas pelayanan PLN di mata pelanggan membaik.

18 TG.18.1.2008 PT PLN (Persero) P3B JAWA BALI

Region Jakarta & Banten

Balancing DC Voltage BDV - 08

Priyono Tri Waluyo Agung Sasmito

. Balancing Devices

. Direct Current

. Voltages

Gangguan DC Ground dalam Instalasi Gardu Induk, sering dialami baik dengan indikasi maupun tanpa indikasi. Hal tersebut tergantung kepada tingkat sensitivitas setting pada sistim monitoring sumber DC. Pada umumnya aplikasi setting sensitivitas terhadap gangguan DC Ground, cenderung pada setting mendekati gangguan solid DC Ground, sehingga kondisi pada saat gangguan DC Ground yang berada dibawah nilai setting, tidak akan terindikasi atau termonitor.

Beberapa kejadian Unwanted Trip, timbul akibat terjadinya gangguan DC Ground yang tidak termonitor. Meskipun ada indikasi gangguan DC Ground, namun tidak mudah untuk segera dengan cepat menemukan sumber penyebab gangguan, perlu waktu untuk melacak yang mungkin lebih fatal lagi apabila ada pemicu terjadinya DC Ground berganda selama pelacakan. Terjadinya Unwanted Trip dapat beresiko pemutusan pelayanan tenaga listrik sangat besar terutama pada sistim penyaluran yang kompleks dan dengan cakupan wilayah pelayanan konsumen yang cukup luas seperti halnya wilayah Ibukota Jakarta.

Berdasar pada beberapa kejadian padam meluas dan belajar dari pengalaman selama melacak Gangguan DC Ground pada Gardu Induk, maka dipandang perlu suatu terobosan dalam metode pelacakan gangguan DC Ground dengan prinsip menyeimbangkan tegangan sistim DC menggunakan peralatan yang dinamakan Balancing DC Voltage. Penggunaan Peralatan Balancing DC Voltage telah dilaksanakan di GITET Depok, GITET Gandul dan GI Petukangan UPT Jakarta Selatan yang semua beresiko pemadaman yang meluas, pada saat melacak sumber gangguan DC Ground apabila terjadi Unwanted Trip

19 TG.1.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sulsel Dan Sultra Sektor Bakaru

Portabel Tes Set untuk CT, PT & TRAFO DAYA

M. Afip Nurul Hudah Souverwin

. Current Transform

ers

Melalui Visi 75-100 PLN diharapkan dapat menerangi Indonesia pada saat HUT RI ke 75. Dapatkah hal tersebut terwujud? Harus bisa! Efisiensi PLN di segala bidang adalah pendukung utama tercapainya Program Tujuh Lima Seratus Elektrifikasi Indonesia tersebut. Salah satu komponen yang memerlukan efisiensi adalah bidang pemeliharaan peralatan. Efisiensi waktu dan biaya pemeliharaan dapat menjadi kontribusi nyata untuk efisiensi korporat. Salah satunya, membuat proses pekerjaan menjadi lancar dan mudah agar pelaksanaannya menjadi lebih cepat dan akurat. CT (Current Transfomer) dan PT (Potential Transformer) adalah alat utama pengukuran energi dan proteksi dalam menjaga kontinuitas sistem listrik PLN. Trafo Daya adalah peralatan utama PLN yang mentransformasikan energi listrik agar aman dan mudah disalurkan. CT, PT dan Trafo Daya, ketiganya ada pada semua lini sistem listrik PLN dari hulu hingga hilir pelanggan. Proses pemeliharaannya tidak mendapat waktu yang banyak walau untuk memastikan performanya dibutuhkan metode pemeriksaan yang teliti. Ada beberapa jenis pemeriksaan untuk ketiganya, dari hasil pengalaman dilapangan diantara jenis pemeriksaan tersebut sering dilakukan seadanya yang berisiko dapat menurunkan akurasi. Portabel Tes Set inovasi kami menawarkan kemudahan dalam pemeriksaan CT, PT dan Trafo Daya untuk beberapa metode pemeriksaan menjadi satu peralatan portabel yang mudah dibawa agar pelaksanaan pekerjaan dapat lebih praktis, cepat dengan hasil akurat. Fokus pemeriksaannya adalah Uji Polaritas CT, Uji Lengkung Kemagnitan CT, Uji Rasio PT dan Uji Short Circuit Rasio Trafo Daya. Peralatan ini dapat dikembangkan untuk pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaan vektor, burden rangkaian , keseimbangan

mA

CT

P1 S1

Battery 9 V

Saklar Multi Meter Analog

S2 P2

Arus Hubung Singkat Diukur dengan Tang Ampree

Slide Regulator 3 phase

Trafo Daya

tegangan dll, dengan penyesuaian pada wiringnya. Peralatan inovasi ini juga dapat memperlancar ”transfer knowledge” untuk teknisi generasi berikutnya karena dilengkapi instruksi ringkas pada tampilan dari mikrokontroler, sehingga metode tes menjadi lebih mudah dipahami

20 TG.2.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo Sektor Minahasa

Modifikasi Tools Pemeliharaan Injection Valve (Nozzle) Di PLTD Lopana

H. Daryoto G.A. Moningka A.P. Sampul S.J.Rumbajan

. Nozzles

. Valves .

Maintenance

Secara organisasi unit PLTD Lopana adalah suatu unit pembangkit yang ada dibawah PT.PLN (Persero) Wilayah Suluttengo Sektor Minahasa. Unit PLTD Lopana memiliki 2 unit mesin pembangkit yang berkapasitas masing- masing 5000 kW, dan beroperasi secara komersial sejak Tanggal 17 Desember 2003 hingga kini. PLTD Lopana merupakan ujung tombak penyuplai energi listrik diujung Minahasa selatan yang memengang peranan penting sebagai pendukung/menetralisir tegangan unit pembangkit PLTP Lahendong.

Dalam meningkatkan Ketersediaan Suplai Listrik dari PLTD Lopana didukung oleh pemeliharaan (Maintainance) untuk meningkatkan keandalan dari Operasi unit. Untuk Kelancaran dari pemeliharaan sangat didukung oleh ketersediaan tools yang mempermudah pekerjaan. Salah satunya adalah tools yang digunakan untuk pembongkaran dan perakitan Injection Valve (Nozzle).

Injection valve ( Nozzle ) berfungsi mengabutkan bahan bakar / HSD yang dipompa ke fuel injection pump melalui delivery pipe keruangan pembakaran, sehingga bahan baker / HSD yang sudah beubah dari bentuk cair

HOLDER

NOZZLE

PENGIKAT NOZZLE

SUPPORT DOWEL PIN

menjadi bentuk kabut yang mudah terbakar dan menghasilkan pembakaran yang sempurna dan tidak tersisa untuk melindungi ruang baker dari carbon sisa pembakaran.

Fungsi Injection valve (Nozzle) sangat vital dalam pengoperasian mesin Diesel .Terjadinya Gangguan pada Nozzle sangat mempengaruhi kinerja mesin seperti: SFC tinggi, pembakaran didalam cylinder tidak sempurna, sehingga mempengaruhi proses pembakaran menyebabkan mesin hunting. Mengingat vitalnya fungsi operasi Injection valve ( Nozzle ) maka dibuatlah modifikasi Tools untuk membongkar dan memasang kembali injection valve / nozzle secara aman

21 TG.3.2.2008

PT PLN (Persero) Distribusi Bali

Area Jaringan Bali Utara

Conductor Support Pole Methode “Trianggulasi Mast“

I Made Meddy Karmita I Nyoman Sarma A. A. Md. Putra Wiarsa

. Poles .

Conductors

Dengan kendala yang seringditemukan di lapangan pada saatpelaksanaan pemeliharaan maupunpenggantian komponen jaringan sepertiIsolator dan Travers pada konstruksijaringan type A2 maupun A1 posisimenyudut, kerap kali pelaksanaanpekerjaannya belum bisa dilaksanakan,karena kebanyakan dari komponen jaringantersebut di atas terpasang pada jaringanyang lokasinya berada di pinggir jalanutama maupun perumahan penduduk,sehingga SOP PDKB-TM nomor : 29, 30 dan31 belum bisa diterapkan, dengan kondisiseperti ini maka pemadaman terhadappenyulang tidak bisa dihindarkan lagi, halini akan berakibat disamping hilangnya Kwhjual bagi Perusahaan juga menyangkutCitra Perusahaan terhadap pelangganpemakai tenaga listrik.

Maka dengan dibuatnya alat“Conductor Support Pole MethodeTrianggulasi Mast“ ini yangkegunaannya dipakai untuk pelaksanaanpekerjaan pemeliharaan maupunpenggantian Isolator Tumpu dan Traversdengan konstruksi jaringan type A2maupun A1 dengan posisi jaringanmenyudut, pelaksanaan pekerjaannyatidak perlu lagi dibarengi denganmelakukan Pemadaman Penyulang,

sehingga kerugian-kerugian terhadap kWhhilang bagi Perusahaan maupun CitraPerusahaan dapat di atasi.

Conductor Support Pole TrianggulasiMast ini konstruksinya sangat sederhana,dan dibuat dengan cara memodifikasiperalatan PDKB-TM yang ada danditunjang dengan beberapa material yangmudah didapat dipasaran bebas yangharganya relatip murah.

Meskipun peralatan ini sederhanatapi manfaat dari alat ini sangat besarsekali sehingga sangat membantu sekalibagi PDKB-TM PT PLN (PERSERO)Distribusi Bali AJ Bali Utara dalam halpencapaian Kinerja.

22 TG.4.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah Sultan

Batara Sektor Tello

PLC - TB ( Programable Logic Controller - Training Board )

Teguh Budi Prayogo M. Asadeddin Edy Suba

. Software. Programm

ing .

Controllers

Telah dibuat peralatan / alat bantu instrumentasi yang dinamakan PLC-TB ( PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER TRAINING BOARD ) untuk keperluan in house training dan dapat berfungsi sekaligus sebagai simulator pemrograman ladder yang ditujukan untuk peningkatan kemampuan SDM ( Sumber Daya Manusia ) terhadap hardware dan software yang terkait dalam pemeliharaan dan pengoperasian PLC ( Programable Logic Controller ). Peralatan ini bersifat portabel, ringan dan bisa digunakan didalam ruangan atau diluar ruangan ( dilengkapi dengan sistem pendingin ) dengan kapasitas 10 input discrette, 6 input modul analog internal, 6 buah tombol pengaturan signal analog, 6 pasang input terminal analog eksternal, 1 buah digital volt meter lengkap dengan selector switchnya. Sisi outputnya sejumlah 16 output diindikasikan oleh lampu indikator dengan jumlah yang sama. Catu daya yang diperlukan adalah 220 VAC 50 Hz 24 VDC 15 Amp.. Spesifikasi diatas dibuat dengan mengoptimasikan sedemikian rupa antara faktor anggaran, tingkat kebutuhan teknis dan pengembangan kedepannya.

Diharapkan dengan penguasaan

teknis hardware maupun software pada peralatan ini SDM terkait yang berkepentingan dan bertanggungjawab pada instalasi listrik kontrol instrument mesin pembangkit dapat meningkatkan kemampuannya secara kualitas dan kuantitas dalam menyelesaikan permasalahan / gangguan instalasi listrik kontrol dan instrument mesin pembangkit. Keywords / kata Kunci :

PLC-TB, In House Training,Simulator, Pemrograman, Portable, Input,Output, Analog, Hardware, Software,Peningkatan kemampuan SDM.

23 TG.5.2.2008 PT PLN (Persero) Wilayah NTB

Pembuatan Alat Uji Kerja Pneumatic Valve Merk Eugen seitz Type 999 pada Mesin New Sulzer

Heri Andi Sugito Yulius Laiya Marawali Yuni Setya Ariwibawa

. Pneumatic

Valve

Dalam pengoperasian Mesin Sulzer 12 ZV 40/48 dan 12 ZAV 40S yang berjumlah 11 unit di PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat penggunaan pneumatic valve merk Eugen Seitz type 999 cukup banyak jumlahnya. Fungsi pneumatic valve ini sebagai starting system dan safety system. Untuk mengetahui baik tidaknya kerja pneumatic valve ini diperlukan sebuah alat uji pneumatic valve sehingga dapat dilaksanakan dengan mudah, cepat dan dapat meningkatkan keandalan pembangkit

A Actuators, 19

Alarms, 57 Antennas, 108 Archives, 69, 76, 88, 89 Assets, 62, 65

B Balanced Valves, 27 Balancing Devices, 109 Batteries, 50, 52

C Cables, 55 Camera, 92 Chains, 93 Circuit Breakers, 60 Circuit Breakers, 75 Coals, 21, 93 Coatings, 31 Coils, 58 Cold Start-up, 23 Combined, 10 Combined Cycle, 1, 2, 5 Computers, 25, 42, 74 Concrete, 31 Conditioning, 4 Conductors, 84, 98, 112 Consumer Administration, 57, 59, 68 Control, 8, 10, 30, 105 Controllers, 37, 40, 71, 113 Converters, 42 Conveyor Belts, 20, 37 Coolers Pump, 14 Cooling Systems, 29, 40 Cooling Towers, 18, 31 Cooling Water, 13 Corona, 42 Costs, 2 Cranes, 47 Cunsumer Administration, 54 Current Transformers, 53, 59, 110 Customer Services, 67, 71, 74, 76 Cycle, 10

D Dampers, 2, 84 Dehumidifier, 4 Desuperheater, 9 Detectors, 53, 72, 102 Diesel, 8, 9, 16, 17, 23, 94 Direct Current, 109 Distribution, 57, 58, 61, 62, 63, 64, 65, 74, 79, 84

Distribution Networks, 67, 68, 69, 70, 71, 73, 74, 75, 81 Drainage Systems, 12

E Energy, 87 Energy Saving, 107 Engines, 8, 9, 16, 17

F Fans, 18, 40 Feed Devices, 93 Feeder Systems, 21 Finance, 63, 82 Flame Furnaces, 102 Fuels, 16, 41

G Gas, 94 Gas Turbines, 10, 91 Geothermal, 31

H Heat Insulation, 1 Heaters, 16 Hydraulic Turbines, 12 Hydro, 4, 6, 12, 13, 15, 27, 29, 30, 33

I Ignitors, 3 Induction Voltage, 95 Insulation, 84 Intake Gates, 32 Interrupted, 45 Interrupted Frequency, 36 Inventories, 25

K Kinetic Energy, 106 Knowledge Sharing, 49

L Lamps, 15, 72, 105

LAN, 78 Lighting, 15, 105 Live-Working, 92 Load, 43, 44, 70 Losses, 59, 65, 79, 81 Low Voltage, 71, 81

M Maintenance, 23, 24, 30, 34, 41, 94, 95, 100, 103, 111 Management, 63, 82 Management Information Systems, 25, 45, 49, 54, 62, 63, 65, 68, 69, 74, 76, 79, 82, 83, 85, 88, 89 Medium Voltage, 57, 60, 64, 67 Micro/Mini Hydro, 32 Monitoring, 65 MUPS, 87

N Nozzles, 91, 111

O Operation, 34, 75, 83 Optical Fibre, 84 Over Load, 72 Overhead Line, 60

P Petroleum Fuels, 10 Pipes, 13, 16 Pneumatic Valve, 114 Poles, 47, 60, 112 Power Stations, 1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33,

34, 36, 37, 38, 93, 94 Power Systems, 44 Protection, 6, 37, 58, 96 Protection by Relays, 56, 78 Pulleys, 91 Pumps, 33, 106

R Radiators, 40 Radio Frequency, 85 Radiocommunications, 108 Reclosers, 56, 75 Refining Processes, 29

Regulators, 83 Reliability, 34, 36, 67, 103 Remote Control, 70, 74, 78, 85, 95 Risk Based Inspection, 24 Robots, 97 Rotors, 6, 91, 100 Rural Electrification, 87

S Safety, 22 Sales Management, 65, 73 SCADA, 41, 46, 55, 83 Sensors, 37, 101 Separators, 8 Servomotors, 10 Simulators, 101 SMS, 56, 65 Software. Programming, 23, 24, 38, 44, 82, 113 Speed Control Systems, 101 Stators, 100 Steam, 9, 14, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 34, 36, 37, 38, 93 Steam Power, 38 Steam Turbines, 19, 100 Substations, 65, 81, 83

T Tariffs, 73, 85 Telecommunication, 41, 55 Tools, 94 Towers, 47 Tranfer Functions, 5 Transformers, 61, 72

U Undervoltage, 43

V Valves, 1, 9, 10, 19, 22, 27, 111 Vibration, 84 Visual Equipment, 103 Voltage Transformers, 53 Voltages, 109

W Warning Systems, 61

Wastes, 26, 32 Water Power, 106 Watt-hour Meters, 59, 64, 65, 81