NIRMANA MODE by Danuwidi

16
Danu Widiantoro, M.Sn NIRMANA MODE WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESI BIDANG TATA BUSANA SMK Koperasi Yogyakarta Kamis – Sabtu, 5 – 7 November 2015

Transcript of NIRMANA MODE by Danuwidi

Page 1: NIRMANA MODE by Danuwidi

Danu Widiantoro, M.Sn

NIRMANA MODE

WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI PROFESI BIDANG TATA BUSANA

SMK Koperasi YogyakartaKamis – Sabtu, 5 – 7 November 2015

Page 2: NIRMANA MODE by Danuwidi

Teori Gestalt Continuity Proximity

Similarity Closure

Page 3: NIRMANA MODE by Danuwidi

COLOR/WARNA

M

B K

OU

H

Warna Primer : Merah-Biru-KuningWarna Skunder :

Ungu- Oranye-Hijau

Warna Komplemen :Warna berhadapanM – H , U – K , O - B

Warna Analogous :Warna BerdampinganM – OM – OO – OK – Kdst.

Page 4: NIRMANA MODE by Danuwidi

PRINSIP DESAIN Unity

Harmony Variasi

Emphasis Proportion Balance Rhythm

Page 5: NIRMANA MODE by Danuwidi

Unity/kesatuanJika prinsip kesatuan dalam desain busana diaplikasikan dengan baik, maka busana atau asesoris busana akan terlihat baik secara keseluruhan. Dalam menerapkan prinsip kesatuan yang efektif, setiap elemen desain yang ada dapat meningkatkan ‘nilai’ elemen yang lain, namun dapat pula mengacaukan desain.

Page 6: NIRMANA MODE by Danuwidi

Unity + Variety = Harmony

Harmony/keselarasanUnity – Setiap elemen bekerja bersama-sama.

Harmony dalam pakaian menghubungkan seluruh tampilan pakaian: yang mana pakaian yang dikenakan, tata rambut, asesoris-asesoris, semua membuat/menciptakan tampilan secara keseluruhan.

Page 7: NIRMANA MODE by Danuwidi

Prinsip Harmony / Keselarasan Siluet/bayangan busana sebaiknya berada dalam

hubungan yang baik terhadap bentuk tubuh . Gaya garis sebaiknya konsisten dalam setiap area

busana. Seluruh bagian busana sebaiknya

menggambarkan bentuk yang sama (satu tema) sehingga kontinunitas desain tidak pecah/buyar.

Kesatuan dalam kombinasi warna sebaiknya untuk memberikan harmonisasi pada tampilan busana.

Penambahan asesoris sebaiknya memperhatikan fungsi sebagai penunjang desain dan jangan terlalu mendominasi sehingga mengaburkan tujuan/konsep busana dibuat.

Page 8: NIRMANA MODE by Danuwidi

VariasiVariasi desain digunakan agar tampilan tidak membosankan.

Variasi dapat berfungsi pula sebagai elemen yang digunakan untuk meraih perhatian penonton (eye catching).

Page 9: NIRMANA MODE by Danuwidi

EmphasisEmphasis merupakan ‘focal point’ dari suatu karya desain. Emphasis digunakan untuk memberikan tekanan pada keistimewaan (keunikan) desain yang kita buat dan menutup perhatian orang terhadap permasalahan tubuh pemakai.

Emphasis dapat dilakukan melalui warna, garis, tekstur, detail, potongan dan asesoris.

Emphasis memberikan sudut pandang personal terhadap suatu desain.

/penekanan

Page 10: NIRMANA MODE by Danuwidi

Setiap busana memiliki tempat emphasis sebagai pusat daya tarik busana.

Emphasis dapat dijangkau melalui: Warna kontras. Keberanian menampilkan

bentuk yang tidak biasa. Bentuk pola yang ‘eye

catching.’ Tekstur yang kompleks. Detail desain yang

atraktif. (asesoris, detail busana, dll)

Potongan yang menarik perhatian.

Page 11: NIRMANA MODE by Danuwidi

Proportion / proporsiProporsi berkaitan erat

dengan perbandingan ukuran, dimensi, atau jumlah.

Dalam desain mode, proporsi sering berkaitan dengan ukuran dan variasi elemen yang ada dalam busana.Proporsi busana membutuhkan sinkronisasi antara motif, penempatan motif, dan keinginan busana yang akan dikenakan.

Page 12: NIRMANA MODE by Danuwidi

Seseorang dengan tubuh yang kecil sebaiknya menghindari pemakaian pola motif kain atau aseseoris yang besar-besar.

Seseorang dengan tubuh yang sedang akan lebih mudah memilih berbagai jenis busana dan asesorisnya.

Seseorang dengan tubuh yang besar dapat menggunakan busana dengan motif-motif kecil sebagai aksentuasi bentuk tubuh orang tersebut.

Page 13: NIRMANA MODE by Danuwidi

BALANCE

Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan

rasa serasi atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah

disusun memberi kesan mantap dan tepat pada tempatnya.

Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu

elemen, perpaduan antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran elemen

pada luasnya bidang.

keseimbangan

Page 14: NIRMANA MODE by Danuwidi

BALANCESYMMETRIC

ALBentuk keseimbangan yang sederhana adalah

keseimbangan simetris yang

terkesan resmi atau formal.Ruang (elemen) di

sisi kiri atau kanan dari garis tengah imajiner busana

terlihat sama seperti pencerminan.

BALANCE ASYMMETRIC

ALRuang (elemen) di sisi kiri atau kanan dari

garis tengah imajiner busana tidak sama

namun masih terlihat berimbang.

Keseimbangan asimetris terkesan informal dan lebih

dinamis.

Page 15: NIRMANA MODE by Danuwidi

Rhythm / IramaIrama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme terjadi karena adanya pengulangan pada bidang/ruang yang menyebabkan kita dapat merasakan adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain. Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang terjadi pada sebuah karya.

Page 16: NIRMANA MODE by Danuwidi

TERIMAKASIH