News 160405

11
1 DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof. NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART Sinyalemen teknikal terkonfirmasi positif bagi IHSG untuk pekan ini, Sinyal tersebut tercermin dari lagging maupun leading indikator. Dimana MA5 dan MA20 terkonfirmasi positif bagi IHSG, demikian dengan inidikator MACD dan Stochastic mensinyalkan upside bagi IHSG untuk pekan ini.. JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn) IHSG 4850.176 +6.990 4,617.50 4,527,54 LQ-45 842.960 +2.664 1,611.44 3,463.18 MARKET REVIEW MARKET VIEW Pada perdagangan hari Senin (04/04), IHSG menguat 6.99 poin (0,14%) ke level 4850.17, dari level 4,843.18 sehari sebelumnya. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) per Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Dengan demikian inflasi dari Januari-Maret 2016 atau inflasi tahun kalender 2016 mencapai 0,62 persen. Adapun inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 4,45 persen. Inflasi Maret 2016 cukup terkendali lima tahun terakhir. Inflasi Maret cukup terkendali, karena dari 58 kota IHK yang mengalami inflasi, hanya satu kota yang inflasinya di atas 1 persen, yaitu Bukittinggi (1,18 persen). Sementara itu sebanyak 24 kota IHK mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan (1,22 persen). Inflasi komponen inti Maret 2016 tercatat sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,5 persen. Dilihat dari inflasi komponen inti yang masih jauh di bawah 5 persen, artinya pengendalian harga cukup baik. Dengan inflasi yang terkendali ini, ada ruang untuk BI menurunkan kembali BI rate. Bulan April juga memiliki peluang untuk deflasi didukung oleh penurunan bahan bakar minyak (BBM). Dari pasar global, indeks Wall street menguat pada perdagangan hari Jumat (01/04) melawan indeks-indeks Asia, didukung oleh data ketenagakerjaan AS dan manufaktur yang lebih baik dari estimasi. Nonfarm payrolls AS meningkat 215.000, di atas ekspektasi analis, sementara rata-rata penghasilan per jam naik 7 sen, pulih dari kejatuhan pada Februari. Tingkat pengangguran naik menjadi 5,0% dari level terendah dalam delapan tahun yang berada di angka 4,9%, meskipun hal itu disebabkan oleh lebih banyaknya warga AS yang mencari pekerjaan dan merupakan pertanda adanya kepercayaan di pasar ketenagakerjaan. Data ISM PMI Manufaktur AS juga menujukan pertumbuhan ke level 51.8 dari 50.8 sebulan sebelumnya. Namun, kurs dollar melemah terhadap yen dengan trader tak tergerak oleh kuatnya data-data ekonomi tersebut. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 40.89 poin (0,25%) ke level 16,123.27 dari level 16,164.16 sehari sebelumnya. Pelemahan disebabkan oleh sentimen penguatan Yen yang membebani eskpor dan juga jatuhnya kembali harga minyak. Indeks Shanghai dan HangSeng tidak dibuka pada hari Senin (04/04) karena libur nasional. Dari Eropa, saham-saham Eropa stabil pada pembukaan setelah terus melemah pada pekan lalu. Pemerintah terus berupaya dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan dukungan beberapa regulasi. Dengan iklim usaha yang kian kondusif dapat menciptakan dorongan masuknya investasi ke Indonesia baik ke sektor maupun ke pasar modal. Salah satunya, dalam sepekan ke depan pemerintah akan mengeluarkan deregulasi untuk izin-izin di daerah. Deregulasi perizinan di daerah diutamakan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah berharap dengan penyederhanaan perizinan di daerah dapat mendorong investasi masuk ke daerah-daerah. Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan, saat ini masih terlalu banyak kebijakan yang ada di Indonesia. Jumlahnya mencapai 42.000 perizinan mulai dari tingkat Presiden, seperti keppres/perpres dan Peraturan Pemerintah, tingkat Kementerian seperti Peraturan Menteri, sampai tingkat daerah seperti Peraturan Daerah. Diharapkan langkah pemerintah tersebut sebagai katalis positif bagi investor untuk menempatkan dananya di Indonesia kedepannya. Sementara sentiment pasar dari eksternal, pelaku pasar akan menyikapi rilis data dari AS, yakni berupa data neraca perdagangan AS bulan Pebruari 2016, indeks ISM Non Manufacturing PMI AS bulan Maret 2016 dan data Job Openings and Labor Turnover Summary AS Pebruari 2016. Salah satu event penting pekan ini adalah minutes pertemuan the Fed pada hari Rabu. Data tersebut diperkirakan berkontribusi bagi pergerakan indeks bursa global juga terutama indeks bursa AS. Kendati untuk memuluskan laju pergerakannnya juga harus di topang oleh terkendali harga minyak mentah dunia. Meski pada perdagangan sebelumnya pelaku pasar bursa AS mengabaikan penurunan harga minyak. Tekanan berhasil lepas dari akibat penurunan harga minyak, pasca data tenaga kerja dan manufaktur domestik yang positif. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penambahan pekerjaan yang solid di bulan Maret Bersamaan dengan itu data lain menunjukkan sektor manufaktur AS kembali bertumbuh di bulan Maret. Akan tetapi laju pergerakan indeks AS ini pada Senin, terhenti akibat tekanan dari penurunan harga minyak dan tingkat pesanan pabrik turun sebanyak 1.7% di bulan Februari. Sebelumnya penurunan harga minyak kurangi penguatan bursa Eropa. Kondisi dari pasar saham global yang kurang atraktif dapat mendorong pergerakan IHSG menjadi terbatas, bahkan terbuka menjadi tekanan pada hari ini. DAILY REPORT 05 April 2016 ASII optimis demand kendaraan bermotor membaik di tahun 2016 JSMR siapkan investasi Rp 11 triliun Pelanggan Telkomsel yang gunakan simcard 4G baru 60% TBIG jajaki emisi surat utang USD 500 juta KRAS siapkan USD 105,6 juta untuk danai HSM KRAS incar 2 mega proyek MDLN bidik penjualan residensial Rp 3 triliun Laba PJAA tahun 2015 naik 22,9% YoY Anak usaha INPP peroleh kredit Rp 282,8 miliar dari BBNI JPFA bidik kenaikan pendapatan 15% tahun ini JPFA siapkan belanja modal sebesar Rp 700 miliar tahun ini INAF anggarkan Rp252 miliar INAF menargetkan peningkatan laba bersih 212,65% ELSA beli kapal seismik BBRI targetkan dana kelolaan DPLK Rp 7 triliun Penurunan tarif taksi tidak berdampak signifikan pada TAXI Volume TAXI dan BIRD diprekdiksi naik Laba HITS tahun 2015 turun 45,53% YoY, pendapatan turun 21,79% HITS incar laba naik 50% Tahun 2016 HITS akan ekspansi, capex USD 20-100 juta INDX likuidasu anak usaha, Radikal, Rancak Sdn Bhd. Laba INAI tahun 2015 naik 27,7% YoY BMSR catat rugi Rp 6,81 miliar di 2015 dari rugi Rp 162,68 miliar TRUB catat rugi Rp 592,81 miliar di 2015 dari rugi Rp 58,4 miliar OJK siapkan kriteria DSIB standar internasional Support Level 4838/4825/4812 Resistance Level 4864/4877/4890 Major Trend Down Minor Trend Up

description

News 160405

Transcript of News 160405

Page 1: News 160405

             

  

 

1

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyalemen teknikal terkonfirmasi positif bagi IHSG untuk pekan ini, Sinyal tersebut tercermin dari lagging maupun leading indikator. Dimana MA5 dan MA20 terkonfirmasi positif bagi IHSG, demikian dengan inidikator MACD dan Stochastic mensinyalkan upside bagi IHSG untuk pekan ini..

JAKARTA INDICES STATISTICS CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4850.176 +6.990 4,617.50 4,527,54 LQ-45 842.960 +2.664 1,611.44 3,463.18 MARKET REVIEW MARKET VIEW Pada perdagangan hari Senin (04/04), IHSG menguat 6.99 poin (0,14%) ke level 4850.17, dari level 4,843.18 sehari sebelumnya. Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) per Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen. Dengan demikian inflasi dari Januari-Maret 2016 atau inflasi tahun kalender 2016 mencapai 0,62 persen. Adapun inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 4,45 persen. Inflasi Maret 2016 cukup terkendali lima tahun terakhir. Inflasi Maret cukup terkendali, karena dari 58 kota IHK yang mengalami inflasi, hanya satu kota yang inflasinya di atas 1 persen, yaitu Bukittinggi (1,18 persen). Sementara itu sebanyak 24 kota IHK mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan (1,22 persen). Inflasi komponen inti Maret 2016 tercatat sebesar 0,21 persen. Sedangkan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,5 persen. Dilihat dari inflasi komponen inti yang masih jauh di bawah 5 persen, artinya pengendalian harga cukup baik. Dengan inflasi yang terkendali ini, ada ruang untuk BI menurunkan kembali BI rate. Bulan April juga memiliki peluang untuk deflasi didukung oleh penurunan bahan bakar minyak (BBM). Dari pasar global, indeks Wall street menguat pada perdagangan hari Jumat (01/04) melawan indeks-indeks Asia, didukung oleh data ketenagakerjaan AS dan manufaktur yang lebih baik dari estimasi. Nonfarm payrolls AS meningkat 215.000, di atas ekspektasi analis, sementara rata-rata penghasilan per jam naik 7 sen, pulih dari kejatuhan pada Februari. Tingkat pengangguran naik menjadi 5,0% dari level terendah dalam delapan tahun yang berada di angka 4,9%, meskipun hal itu disebabkan oleh lebih banyaknya warga AS yang mencari pekerjaan dan merupakan pertanda adanya kepercayaan di pasar ketenagakerjaan. Data ISM PMI Manufaktur AS juga menujukan pertumbuhan ke level 51.8 dari 50.8 sebulan sebelumnya. Namun, kurs dollar melemah terhadap yen dengan trader tak tergerak oleh kuatnya data-data ekonomi tersebut. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 40.89 poin (0,25%) ke level 16,123.27 dari level 16,164.16 sehari sebelumnya. Pelemahan disebabkan oleh sentimen penguatan Yen yang membebani eskpor dan juga jatuhnya kembali harga minyak. Indeks Shanghai dan HangSeng tidak dibuka pada hari Senin (04/04) karena libur nasional. Dari Eropa, saham-saham Eropa stabil pada pembukaan setelah terus melemah pada pekan lalu.

Pemerintah terus berupaya dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan dukungan beberapa regulasi. Dengan iklim usaha yang kian kondusif dapat menciptakan dorongan masuknya investasi ke Indonesia baik ke sektor maupun ke pasar modal. Salah satunya, dalam sepekan ke depan pemerintah akan mengeluarkan deregulasi untuk izin-izin di daerah. Deregulasi perizinan di daerah diutamakan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah berharap dengan penyederhanaan perizinan di daerah dapat mendorong investasi masuk ke daerah-daerah. Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan, saat ini masih terlalu banyak kebijakan yang ada di Indonesia. Jumlahnya mencapai 42.000 perizinan mulai dari tingkat Presiden, seperti keppres/perpres dan Peraturan Pemerintah, tingkat Kementerian seperti Peraturan Menteri, sampai tingkat daerah seperti Peraturan Daerah. Diharapkan langkah pemerintah tersebut sebagai katalis positif bagi investor untuk menempatkan dananya di Indonesia kedepannya. Sementara sentiment pasar dari eksternal, pelaku pasar akan menyikapi rilis data dari AS, yakni berupa data neraca perdagangan AS bulan Pebruari 2016, indeks ISM Non Manufacturing PMI AS bulan Maret 2016 dan data Job Openings and Labor Turnover Summary AS Pebruari 2016. Salah satu event penting pekan ini adalah minutes pertemuan the Fed pada hari Rabu. Data tersebut diperkirakan berkontribusi bagi pergerakan indeks bursa global juga terutama indeks bursa AS. Kendati untuk memuluskan laju pergerakannnya juga harus di topang oleh terkendali harga minyak mentah dunia. Meski pada perdagangan sebelumnya pelaku pasar bursa AS mengabaikan penurunan harga minyak. Tekanan berhasil lepas dari akibat penurunan harga minyak, pasca data tenaga kerja dan manufaktur domestik yang positif.  Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penambahan pekerjaan yang solid di bulan Maret Bersamaan dengan itu data lain menunjukkan sektor manufaktur AS kembali bertumbuh di bulan Maret. Akan tetapi laju pergerakan indeks AS ini pada Senin, terhenti akibat tekanan dari penurunan harga minyak dan tingkat pesanan pabrik turun sebanyak 1.7% di bulan Februari. Sebelumnya penurunan harga minyak kurangi penguatan bursa Eropa. Kondisi dari pasar saham global yang kurang atraktif dapat mendorong pergerakan IHSG menjadi terbatas, bahkan terbuka menjadi tekanan pada hari ini.

DAILY REPORT 05 April 2016

• ASII optimis demand kendaraan bermotor membaik di tahun 2016• JSMR siapkan investasi Rp 11 triliun • Pelanggan Telkomsel yang gunakan simcard 4G baru 60% • TBIG jajaki emisi surat utang USD 500 juta • KRAS siapkan USD 105,6 juta untuk danai HSM • KRAS incar 2 mega proyek • MDLN bidik penjualan residensial Rp 3 triliun • Laba PJAA tahun 2015 naik 22,9% YoY • Anak usaha INPP peroleh kredit Rp 282,8 miliar dari BBNI • JPFA bidik kenaikan pendapatan 15% tahun ini • JPFA siapkan belanja modal sebesar Rp 700 miliar tahun ini • INAF anggarkan Rp252 miliar • INAF menargetkan peningkatan laba bersih 212,65% • ELSA beli kapal seismik • BBRI targetkan dana kelolaan DPLK Rp 7 triliun • Penurunan tarif taksi tidak berdampak signifikan pada TAXI • Volume TAXI dan BIRD diprekdiksi naik • Laba HITS tahun 2015 turun 45,53% YoY, pendapatan turun 21,79% • HITS incar laba naik 50% • Tahun 2016 HITS akan ekspansi, capex USD 20-100 juta • INDX likuidasu anak usaha, Radikal, Rancak Sdn Bhd. • Laba INAI tahun 2015 naik 27,7% YoY • BMSR catat rugi Rp 6,81 miliar di 2015 dari rugi Rp 162,68 miliar • TRUB catat rugi Rp 592,81 miliar di 2015 dari rugi Rp 58,4 miliar • OJK siapkan kriteria DSIB standar internasional

Support Level 4838/4825/4812 Resistance Level 4864/4877/4890 Major Trend Down Minor Trend Up

Page 2: News 160405

             

  

 

2

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

5 April 2016

5 April 2016

Astra International (ASII) optimis permintaan masyarakat terhadap kendaraan bermotor akan membaik seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2016. Dua faktor yang mendukung penjualan kendaraan bermotor adalah perekonomian yang berkembang dan biaya operasi. HIngga Februari 2016, total penjualan kendaraan bermotor di Indonesia menurun sekitar 6% YoY. Daya beli masyarakat dipengaruhi perekonomian yang berkembang. Pada semester II 2016, perseroan memperkirakan demand bisa lebih baik, termasuk pada produk-produk Astra. Jasa Marga (JSMR) menyiapkan dana hingga Rp 11 triliun untuk investasi pembangunan jalan tol Jakarta Layang sepanjang 37 km. Perseroan juga berencana menggandeng sejumlah investor lainnya dalam proyek tersebut. Biaya konstruksi tol layang itu mencapai Rp 300 miliar per kilometer, lebih mahal dari tol biasa yang sekitar Rp 100 miliar per kilometer. Biaya itu belum termasuk pelebaran jalan yang harus dilakukan untuk membangun tol Jakarta Layang. JSMR juga mengusulkan pembangunan dua ruas baru lainnya kepada pemerintah, yakni Jakarta-Cikampek II dan Kediri-Kertosono. Tahun ini, perseroan menargetkan penambahan ruas baru sepanjang hampir 400 km. Jumlah pelanggan Telkomsel, anak usaha Telekomunikasi Indonesia (TLKM), yang telah menggunakan simcard 4G baru mencapai 60% dari total jumlah pelanggan yang telah memiliki smartphone berbasis jaringan 4G LTE. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) melalui TBG Global Pte Ltd kembali menjajaki penerbitan surat utang (notes) hingga sebesar USD 500 juta tahun ini. Perseroan akan meminta persetujuan rencana penerbitan notes pada RUPST pada 11 Mei 2016. Untuk periode rilisnya, TBIG akan melihat terlebih dahulu kebutuhan dana ekspansi dan pelunasan utang. Notes ini akan menjadi salah satu sumber pendanaan. Adapun notes akan jatuh tempo pada 2025 dengan bunga maksimal 8% per tahun. Sementara itu, dari segi ekspansi, perseroan dapat menyerap hasil penerbitan notes guna menyediakan layanan build to suit dan collocation. Krakatau Steel (KRAS) menyiapkan modal USD 105,6 juta untuk pengerjaan pabrik Hot Strip Mill (HSM) II hingga 2019. Porsi ekuitas ini akan melengkapi pinjaman Commerzbank AG senilai USD 260 juta dalam mendanai pembangunan pabrik berkapasitas 1,5 juta ton per tahun tersebut. Guna meningkatkan daya saing, perseroan juga akan menyelesaikan pabrik blast furnace yang progres pembangunannya telah mencapai 93%. Proyek ini akan menurunkan biaya produksi slab hingga USD 60 per ton terutama dari penghematan energi yang mencapai 100 MW per hari. Krakatau Steel (KRAS) berencana memasok baja kepada dua sektor infrastruktur nasional dengan volume penjualan yang dianggap relative besar. Salah satu sektor adalah menara transmisi listrik di mana membutuhkan pasokan baja sekitar 250.000 sampai 350.000 ton per tahun. Selain itu, proyek lain adalah pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara yang digarap oleh Pelabuhan Indonesia I. Pasokan baja tersebut diharapkan dapat menambah volume penjualan perusahaan pada 2016 dan seterusnya. Modernland Realty (MDLN) membidik penjualan residensial senilai Rp 3 triliun tahun ini. Penjualan tersebut akan didukung dengan peluncuran empat kluster rumah tapak baru mulai kuartal II tahun ini. Proyek baru ini berlokasi di proyek Jakarta Garden City, yaitu kawasan pemukiman dengan luas 370 ha. Pembangunan AEON Mall seluas 135.000 m2 yang ditargetkan

selesai pada kuartal III-2016 akan menambah daya tarik konsumen ke kawasan ini. Perseroan menargetkan marketing sales sebesar Rp 4,2 triliun pada 2016 atau naik 32,5% YoY. Besaran ini akan ditopang oleh penjualan residensial dengan porsi 71% atau setara dengan Rp 3 triliun dan penjualan lahan industri sebesar Rp 1,2 triliun. Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) mencatatkan kenaikan laba bersih tahun 2015 sebesar 22,9% YoY menjadi Rp 54,344 miliar. Laba per saham naik dari Rp 148 menjadi Rp 182. Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,131 triliun dari sebelumnya Rp 1,101 triliun. Anak usaha Indonesia Paradise Property (INPP) yaitu PT. Indonesian Paradise Islande memperoleh fasilitas kredit dari Bank Negara Indonesia (BBNI) maksimum Rp 282.842.261.970. Kredit investasi itu untuk pembiayaan proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort. Fasilitas kredit I memiliki jangka waktu 120 bulan, fasilitas kredit II hingga 12 Juni 2018 dan fasilitas kredit III jangka waktu 120 bulan. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10-15% tahun ini. Perseroan menyatakan proyeksi pendapatan tersebut optimistis tercapai apabila nilai tukar Rupiah terhadap USD tetap stabil tahun ini. Guna meminimalisasi dampak negatif fluktuasi mata utang utang, JPFA akan melakukan lindung nilai sebesar 70% dari total kebutuhan dolar AS perseroan untuk pembelian bahan baku tahun ini. Selain hedging, perseroan akan melanjutkan pembelian kembali surat utang berdenominasi USD tahun ini. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) akan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 700 miliar tahun ini. Capex akan dimanfaatkan untuk membiayai ekspansi di sektor hilir dengan mendirikan rumah potong ayam. Indofarma (INAF) berencana menganggarkan dana investasi sebesar Rp252 miliar untuk mendukung produksi produk baru pada 2016. INAF menyatakan investasi tersebut dilakukan dalam rangka pemenuhan regulasi, peningkatan kapabilitas, kapasitas penelitian produk baru, dan meningkatkan kapasitas produksi. Rencana investasi tersebut difokuskan dengan sejumlah tujuan seperti melaksanakan renovasi dan pembangunan fasilitas untuk memenuhi ketentuan regulasi serta melengkapi sarana untuk menunjang kelancaran produksi. Indofarma (INAF) menargetkan peningkatan laba bersih sebesar 212,65% dibandingkan dengan rencana kerja pada 2015. Seperti diketahui, realisasi laba bersih INAF mencapai Rp6,56 miliar atau 19,88% dari target 2015. Peningkatan laba bersih itu dianggap dapat terjadi sebagai akibat dari upaya manajemen untuk meningkatkan penjualan secara maksimal serta menekan rasio peningkatan harga pokok penjualan, beban penjualan dan beban keuangan. Elnusa (ELSA) serius menggarap bisnis survei seismik untuk mendukung kegiatan eksplorasi migas di laut di Indonesia. Hal ini ditandai dengan pembelian sebuah kapal seismik oleh anak usahanya, Elnusa Trans Samudera. Kapal tersebut dilengkapi teknologi terbaru dan memiliki kapasitas untuk membawa 12 steamer dengan jangkauan masing-masing 10 km. Untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) meningkatkan aktivitas pemasaran produk. Selain produk perbankan konvensional, perseroan gencar memasarkan produk

Page 3: News 160405

             

  

 

3

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

5 April 2016

5 April 2016

non konvensional seperti dana pensiun lembaga keuangan (DPLK). Tahun ini, BBRI menargetkan dana kelolaan DPLK mencapai Rp 7 triliun. DPLK adalah salah satu produk investasi yang dimiliki perseroan dengan memberikan pembayaran manfaat pensiun secara berkala, yang dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu. Express Trasindo Utama (TAXI) dan Blue Bird (BIRD) mengestimasi target pendapatan tahun ini bisa terpenuhi, didukung oleh meningkatnya volume angkutan menyusul penurunan tariff taksi sebagai dampak dari penurunan harga BBM. Penurunan tariff taksi juga meningkatkan volume angkutan karena tariff bisa bersaing dengan jasa transportasi berbasis aplikasi. Express Transindo Utama (TAXI) menilai penurunan tarif taksi tidak akan berdampak signifikan terhadap pendapatan perseroan tahun 2016. Perseroan justru menilai penurunan tarif taksi bisa meningkatkan volume angkutan karena tarif bisa bersaing dengan jasa transportasi berbasis aplikasi. Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta memberikan kelonggaran waktu bagi operator taksi untuk menurunkan tarif hingga 7 April 2016. Operator taksi dinilai perlu menimbang ulang argometer ke Balai Metrologi. Tarif buka pintu turun sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 6.500, sedangkan tarif per kilometer turun sebesar Rp 500 menjadi Rp 3.500 meter. Penurunan tarif taksi akan berdampak positif terhadap industri jasa angkutan darat resmi. Tarif operator taksi resmi bisa bersaing dengan tarif yang digunakan jasa transportasi berbasis aplikasi yang tidak memiliki izin penyelenggaran jasa angkutan darat. TAXI menargetkan pendapatan tahun 2016 mencapai Rp 1 triliun, didorong perbaikan tingkat utilisasi armada ke level 90%. TAXI juga mendorong digitalisasi pemesanan taksi melalui aplikasi My Trip. Hingga akhir tahun armada yang terhubung dengan aplikasi itu diharapkan mencapai 20.000 armada. Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) mencatat penurunan laba bersih tahun 2015 sebesar 45,53% menjadi USD 1,8 juta. Pendapatan Humpuss tahun 2015 mencapai USD 52,09 juta, turun 21,79% YoY. Pendapatan turun 21,79% seiring pelemahan pendapatan angkutan kimia dan pengakutan batubara yang nihil. Pendapatan dari angkutan kimia turun 19,98% menjadi USD17,43 juta. Pendapatan dari pengangkutan gas alam cair turun 14,58% menjadi USD12,45 juta. HITS tidak membukukan pendapatan dari angkutan batubara tahun 2014 yang mencatatkan pendapatan USD 8,4 juta. Pendapatan dari angkutan bahan bakar minyak mengalami kenaikan 15,35% menjadi USD 7,8 juta. Secara umum laba usaha HITS tumbuh 7,12% menjadi USD 9,55 juta. Namun HITS mencatat kerugian kurs sebesar USD 1,37 juta, sehingga laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk hanya sebesar USD 1,8 juta. Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 50% sepanjang tahun ini, didorong oleh pendapatan dari kontrak baru dan kontrak yang durasinya masih panjang. Perusahaan telah mendapat kontrak dari dua badan usaha milik negara senilai Rp4,4 triliun. Sebesar Rp1,4 trliun berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sisanya dari Perusahaan Gas Negara (PGAS). Selain itu, HITS juga telah menandatangani kontrak dengan Pertamina untuk pengangkutan LNG hingga 2020. Humpuss Intermoda Transportasi (HITS) tahun 2016 akan mencoba melakukan sejumlah ekspansi, antara lain bisnis pengerukan pasir laut dan penetrasi ke bisnis distribusi gas.

Untuk bisnis pengerukan pasir laut, HITS menyiapkan belanja modal USD 20 juta – USD 100 juta dan siap menggandeng dua perusahaan pengerukan pasir asal Belanda dan Belgia. Di samping itu, HITS juga menjajaki akuisisi perusahaan distributor gas untuk memperdalam penetrasi di bisnis distribusi gas. Perseroan menyiapkan dana berkisar USD 60 juta - USD 70 juta untuk akuisisi tersebut. HITS membidik kontrak yang dipegang perusahaan yang akan diakuisisi. Pertumbuhan secara anorganik diperlukan agar industri pelayaran tidak mengalami oversupply. Tanah Laut (INDX) melikuidasi anak perusahaannya yakni Radikal Rancak Sdn Bhd pada 1 April 2016. Dampak terhadap kegiatan operasional dengan dilikuidasinya Radikal adalah berkurangnya kegiatan operasional perseroan. Likuidasi ini menyebabkan secara konsolidasi pendapatan perseroan akan menurun karena hilangnya kontribusi pendapatan dari RRSB. Perseroan berupaya untuk mendapatkan kontrak-kontrak lainnya agar kelangsungan usaha perseroan tetap berlanjut di masa depan. Indal Aliminium Industry (INAI) membukukan kenaikan laba bersih tahun 2015 menjadi Rp 28,62 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 22,41 miliar. Penjualan naik menjadi Rp 1,38 triliun dibandingkan sebelumnya Rp 933,46 miliar. Rugi Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) tahun 2015 turun tajam menjadi Rp 6,81 miliar dibandingkan sebelumnya mencatatkan rugi Rp 162,68 miliar. Pendapatan turun menjadi Rp 2,20 triliun dari sebelumnya Rp 2,29 triliun Pendapatan Truba Alam Manunggal (TRUB) tahun 2015 turun menjadi Rp 92,89 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 1,32 triliun. Rugi bersih diderita Rp 592,81 miliar dari sebelumnya rugi bersih Rp 58,40 miliar. Primarindo Asia Infrastructure (BIMA) mencatatkan penurunan pendapatan tahun 2015 menjadi Rp 222,36 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 286,68 miliar. Rugi bersih diderita Rp 771,37 juta dari sebelumnya laba bersih Rp 10,29 miliar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan kriteria-kriteria yang mengacu standar internasional untuk perbankan yang ingin masuk dalam kategori sistemik atau Domestic Systematicaly Important Bank (DSIB). Daftar perbankan sistemik merupakan amanat dari UU Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (PPKSK). Kriteria yang akan diterapkan untuk masuk ke dalam bank sistemik, seperti penambahan modal (capital surcharge) sebesar 1% sampai 3,5%. Kriteria yang tengah disusun oleh OJK di antaranya merupakan perbankan dengan skala besar, modal yang tinggi, anak usaha yang beroperasi di sektor lain dan daftar tersebut akan dievaluasi setiap enam bulan sekali. Bagi bank sistemik yang memiliki risiko kecil terhadap stabilitas keuangan, maka tambahan modal yang dilakukan tidak besar. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) yang berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dalam rangka menambah permodalan. Salah satunya BPD Sumsel Belitung. Selain sektor perbankan, terdapat sektor lain seperti PT Waskita Beton Precast, PT Cikarang Listrindo.

Page 4: News 160405

                 

 

4

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

5 April 2016

COMMODITIES DUAL LISTING

Description Price (USD) Change

Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR) Crude Oil (US$)/Barrel 35.49 -0.21 TLKM (US) 51 16,890 122 Natural Gas (US$)/mmBtu 2.01 0.01 ANTM (GR) 0.02 345 30 Gold (US$)/Ounce 1215.82 0.23 Nickel (US$)/MT 8365.00 45.00 Tin (US$)/MT 16625.00 -75.00 Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.05 -12.35

Coal (RB) (US$)/MT* 52.45 -10.91 CPO (ROTH) (US$)/MT 730.00 -2.50

CPO (MYR)/MT 2709.00 33.00 Rubber (MYR/Kg) 671.00 3.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 736.79 -0.28 *weekly

GLOBAL INDICES VALUATION Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price %Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn) USA DOW JONES INDUS. 17737.00 -0.31 1.79 16.31 14.55 3.04 2.91 5,363.4 USA NASDAQ COMPOSITE 4891.80 -0.46 -2.31 20.76 17.58 3.36 3.06 7,712.7 ENGLAND FTSE 100 INDEX 6164.72 0.30 -1.24 16.46 13.89 1.71 1.65 1,517.8 CHINA SHANGHAI SE A SH 3149.47 0.19 -14.98 13.03 11.59 1.41 1.29 3,908.2 CHINA SHENZHEN SE A SH 1988.84 -0.56 -17.66 26.19 21.12 3.17 2.81 3,073.0 HONG KONG HANG SENG INDEX 20498.92 -1.34 -6.46 10.85 9.83 1.03 0.97 1,671.4 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4850.18 0.14 5.60 16.84 14.66 2.51 2.28 390.7 JAPAN NIKKEI 225 16123.27 -0.25 -15.29 14.83 13.70 1.32 1.24 2,607.1 MALAYSIA KLCI 1725.24 0.86 1.93 16.54 15.33 1.75 1.65 261.8 SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2835.35 0.60 -1.64 12.82 12.13 1.08 1.04 291.9

FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change USD/IDR 13,190.00 23.00 1000 IDR/ USD 0.08 -0.0001 EUR/IDR 15,021.04 23.49 EUR / USD 1.14 -0.0003 JPY/IDR 118.62 0.49 JPY / USD 0.01 0.0000 SGD/IDR 9,751.73 7.41 SGD / USD 0.74 -0.0003 AUD/IDR 10,026.18 -17.53 AUD / USD 0.76 -0.0004 GBP/IDR 18,813.29 94.18 GBP / USD 1.43 -0.0001 CNY/IDR 2,034.93 2.47 CNY / USD 0.15 -0.0007 MYR/IDR 3,381.62 -2.78 MYR / USD 0.26 -0.0007 KRW/IDR 11.51 0.10 100 KRW / USD 0.09 0.0006

CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE Description Country Rate (%) Description Country Rate (%) FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.05 BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51 ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17 BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.07 BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.07 PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.82

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI Description March-16 February-16 Description Rate (%) Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 7.10 Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 7.10 Inflation MOM % 0.19 -0.09 SBI (12M) 7.15 Foreign Reserve (USD) 104.54 Bn 102.13 Bn SBIS (12M) 7.15 GDP (IDR Bn) 2,945,028.50 2,998,622.50

Page 5: News 160405

                 

 

5

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

5 April 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR Date Agenda Expectation 05 Apr Indonesia Consumer Confidence Index Tetap 110.0 05 Apr US Trade Balance Defisit naik menjadi $46.30Bn dari $45.68Bn 07 Apr Indonesia Foreign Reserves -- 07 Apr Indonesia Net Foreign Assets -- 07 Apr US Initial Jobless Claims Turun menjadi 270 ribu dari 276 ribu 07 Apr US Continuing Claims Turun menjadi 2170 ribu dari 2173 ribu 08 Apr US Consumer Credit Naik menjadi $15.00 Bn dari $10.53 Bn 08 Apr US Wholesale Inventories MoM Turun menjadi 0.2% dari 0.3% Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS LAGGING MOVERS Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

PGAS IJ 2790 4.89 2.98 HMSP IJ 97000 -2.02 -8.79 ASII IJ 7400 1.02 2.87 BMTR IJ 1150 -7.26 -1.21 TLKM IJ 3380 0.90 2.86 IIKP IJ 3035 -9.94 -1.06 UNVR IJ 43500 0.75 2.34 AALI IJ 17500 -3.58 -0.97 BMRI IJ 10175 0.74 1.64 KLBF IJ 1430 -1.38 -0.89 INTP IJ 20125 1.90 1.30 BWPT IJ 258 -9.79 -0.83 GGRM IJ 65900 1.07 1.27 APLN IJ 270 -10.00 -0.58 CPIN IJ 3575 2.00 1.08 BHIT IJ 156 -8.77 -0.55 ANTM IJ 500 8.46 0.89 LPPF IJ 18000 -0.96 -0.48 WSKT IJ 2100 3.19 0.83 TOWR IJ 4250 -1.05 -0.43

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR) Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Bank Ganesha Banking & Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities

Page 6: News 160405

                  

 

6

5 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

5 April 2016

DIVIDEND Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

LPKR 3.50 Cash Dividend 01 Apr-16 04 Apr-16 06 Apr-16 27 Apr-16 ITMG TBA Cash Dividend 04 Apr-16 05 Apr-16 07 Apr-16 21 Apr-16 WSKT 15.43 Cash Dividend 05 Apr-16 06 Apr-16 08 Apr-16 29 Apr-16 MERK 100.00 Cash Dividend 05 Apr-16 06 Apr-16 08 Apr-16 27 Apr-16 JSMR 43.12 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 WTON 6.26 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 MFMI 2.20 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 ABDA 130.00 Cash Dividend 06 Apr-16 07 Apr-16 11 Apr-16 29 Apr-16 MLPT 7.00 Cash Dividend 07 Apr-16 08 Apr-16 12 Apr-16 30 Apr-16 CSAP 2.50 Cash Dividend 07 Apr-16 08 Apr-16 12 Apr-16 04 May-16

CORPORATE ACTIONS Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period ALKA Stock Split 1:5 -- -- TBA TBA BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16 SIPD Rights Issue 108:46 1000.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 15 Apr’16 MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16 BSIM Rights Issue TBA TBA 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16 BNLI Rights Issue TBA TBA 15 May’16  16 May’16  24 May – 30 May’16 ACST Rights Issue TBA TBA TBA TBA 15 May – 21 May’16 BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16 

GENERAL MEETING Emiten AGM/EGM Date Agenda

IGAR RUPST  05-Apr-16 KAEF RUPST  06-Apr-16 INAF RUPST  06-Apr-16 BBCA RUPST  07-Apr-16 PLIN RUPST  07-Apr-16 NISP RUPST  07-Apr-16 TINS RUPST  07-Apr-16 PGAS RUPST  08-Apr-16 AALI RUPST/LB 11-Apr-16 BBTN RUPST 12-Apr-16 MPPA RUPST 13-Apr-16 BKSW RUPSLB 13-Apr-16 PTBA RUPST  14-Apr-16 TGKA RUPST  14-Apr-16 BNGA RUPST  15-Apr-16 RMBA RUPST/LB  15-Apr-16 KBLV RUPST  15-Apr-16 GIAA RUPST  15-Apr-16

Page 7: News 160405

                 

 

5 April 2016

5 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

TLKM TRADING BUY

S1 3355 R1 3390 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 3320 R2 3425

Closing Price

3380

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 3355-Rp 3425

• Entry Rp 3380, take Profit Rp 3425

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 22.28 Positif MACD 10.07 Positif True Strength Index (TSI) 3.56 Positif Bollinger Band (Mid) 3381 Negatif MA5 3340 Positif

2,600

2,800

3,000

3,200

3,400

September October November December 2016 February March Apri l

TLKM Downward Sloping Channel

3,380 3,340 3,329.38 3,280 3,274.33

3,046.67 3,046.67

3,380 3,380 3,380

,

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 50.78, Stochastic %K = 71.67, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

50.7754 50.7754 20

71.6667 71.6667 80

-40.0-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0

TLKM - MACD (5,3) = -6.90, Signal () = -1.08

-6.90349 -1.08258

-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0TLKM - TSI(3,5,3) = 3.56, Volume() = 69,422,304.00

0.00000 -9.97331

3.5595369,422,30

TLKM - Wil l iam's % R(14) = -54.55, Volume() = 69,422,304.00 -54.545569,422,30

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ANTM TRADING BUY

S1 474 R1 515 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 432 R2 560

Closing Price

500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 474-Rp 515

• Entry Rp 500, take Profit Rp 515

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 59.27 Positif MACD 4.65 Positif True Strength Index (TSI) 44.61 Positif Bollinger Band (Mid) 455 Positif MA5 469.2 Positif

300.0

360.0

420.0

480.0

540.0

600.0

660.0

720.0

September October November December 2016 February March Apri l

ANTM Upward Sloping Channel

469.2 466.375 456.909 456.909 454.7 441 354.794

481 500 500 500 511.6 511.6

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 67.69, Stochastic %K = 76.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 67.695 67.695 20

76.1837 76.1837 80

-10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0

0.0

ANTM - MACD (5,3) = -6.33, Signal () = -3.19

-6.32971 -3.19363

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0ANTM - TSI(3,5,3) = 44.61, Volume() = 323,920,800.00 23.3565 0.00000

44.6147323,920,80

ANTM - Wil l iam's % R(14) = -7.81, Volume() = 323,920,800.00 -7.8125323,920,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

Page 8: News 160405

                 

 

5 April 2016

5 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

LSIP TRADING BUY

S1 1735 R1 1790 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 1680 R2 1845

Closing Price

1760

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potesi rebound

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1735-Rp 1790

• Entry Rp 1760, take Profit Rp 1790

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 71.11 Negatif MACD 15.94 Negatif True Strength Index (TSI) 30.42 Positif Bollinger Band (Mid) 1689 Positif MA5 1771 Negatif

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

September October November December 2016 February March Apri l

LSIP Upward Sloping ChannelBearish Breakout

1,760 1,760 1,760 1,745.63 1,688.5 1,650 1,453.63

1,771 1,785 1,7851,795

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0LSIP - Stochastic %D(6,3,3) = 76.09, Stochastic %K = 77.10, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 76.093 76.093 20

77.0955 77.0955 80

-40.0-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0

LSIP - MACD (5,3) = -7.20, Signal () = -11.50

-11.5017 -7.20076

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0LSIP - TSI(3,5,3) = 30.42, Volume() = 8,990,400.00 30.4167 0.00000

32.311 8,990,400

LSIP - Wil l iam's % R(14) = -42.11, Volume() = 8,990,400.00 -42.1053 8,990,400

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BMTR TRADING BUY

S1 1110 R1 1220 Trend Grafik Major Down Minor Up S2 1000 R2 1330

Closing Price

1150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi negatif

• Candle chart indikasi potesi rebound

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1110-Rp 1220

• Entry Rp 1150, take Profit Rp 1220

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 84.38 Negatif MACD 30.64 Negatif True Strength Index (TSI) 45.55 Negatif Bollinger Band (Mid) 1008 Positif MA5 1150 Negatif

700

800

900

1,000

1,100

1,200

1,300

September October November December 2016 February March Apri l

BMT R Upward Sloping Channel

1,118.75 1,110 1,043.64 1,043.64 1,008.25 1,000

837.717

1,150 1,150 1,150 1,150 1,150.71 1,150.71

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0100.0BMT R - Stochastic %D(6,3,3) = 87.62, Stochastic %K = 86.30, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 86.2996 80 20

86.2996 87.6247 87.6247

-40.0-30.0-20.0-10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0

BMT R - MACD (5,3) = -18.96, Signal () = -25.27

-25.2704 -18.9628

-100.0-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0BMT R - TSI(3,5,3) = 45.55, Volume() = 28,972,800.00 45.5464 0.00000

49.736628,972,80

BMT R - Wil l iam's % R(14) = -27.14, Volume() = 28,972,800.00 -27.142928,972,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

Page 9: News 160405

                 

 

5 April 2016

5 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

KRAS TRADING BUY

S1 477 R1 510 Trend Grafik Major Up Minor Up S2 452 R2 535

Closing Price

490

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 477-Rp 510

• Entry Rp 490, take Profit Rp 510

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 61.81 Positif MACD 3.39 Negatif True Strength Index (TSI) 12.56 Positif Bollinger Band (Mid) 458 Positif MA5 477.4 Positif

300.0

360.0

420.0

480.0

540.0

September October November December 2016 February March Apri l

KRAS Upward Sloping Channel

477.625 477.4 476.5 476.5 457.55 452

362.881

484 490 490 490

574574

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0KRAS - Stochastic %D(6,3,3) = 47.95, Stochastic %K = 59.29, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

47.9535 47.9535 20

59.291 59.291 80

-12.0-10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0

KRAS - MACD (5,3) = -2.34, Signal () = -0.98 -2.34147 -0.98442

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0KRAS - TSI(3,5,3) = 12.56, Volume() = 18,667,800.00 6.47753 0.00000

12.56218,667,80

KRAS - Wil l iam's % R(14) = -23.26, Volume() = 18,667,800.00 -23.255818,667,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

RALS TRADING BUY

S1 720 R1 770 Trend Grafik Major Up Minor Down S2 690 R2 800

Closing Price

740

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 720-Rp 770

• Entry Rp 740, take Profit Rp 770

Indikator Posisi Sinyal Stochastics 10.45 Positif MACD -1.60 Positif True Strength Index (TSI) 11.75 Positif Bollinger Band (Mid) 743 Negatif MA5 714 Positif

540.0

600.0

660.0

720.0

780.0

840.0

900.0

September October November December 2016 February March Apri l

RALS Downward Sloping Channel

740 714 711.25 695 673.296 667.5 667.5

740 740 743.25 760.556 760.556 805

0.0 20.0 40.0 60.0 80.0100.0RALS - Stochastic %D(6,3,3) = 39.49, Stochastic %K = 60.61, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

39.4938 39.4938 20

60.6061 60.6061 80

-24.0-18.0-12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0

RALS - MACD (5,3) = -4.67, Signal () = -1.16

-4.67229 -1.16358

-80.0-60.0-40.0-20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0RALS - TSI(3,5,3) = 11.75, Volume() = 8,144,900.00 0.00000 -12.8175

11.7537 8,144,900

RALS - Wil l iam's % R(14) = -59.09, Volume() = 8,144,900.00 -59.0909 8,144,900

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

Page 10: News 160405

                  

 

5 April 2016

5 April 2016

DISCLAIMER This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec 04-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 17500 17500 17225 16550 17225 17900 18575 Negatif Negatif Negatif 19550 14000

LSIP Trading Buy 1760 1760 1790 1680 1735 1790 1845 Positif Positif Negatif 1840 1335

SGRO Trading Buy 1975 1975 1985 1970 1975 1980 1985 Positif Positif Positif 1980 1780

Mining

PTBA Trading Buy 6450 6450 6550 5900 6225 6550 6875 Positif Positif Positif 7225 4410

ADRO Trading Buy 680 680 695 625 660 695 730 Positif Positif Positif 800 570

MEDC Trading Sell 1435 1435 1360 1215 1360 1505 1650 Negatif Negatif Negatif 1575 760

INCO Trading Buy 1815 1815 1850 1640 1745 1850 1955 Positif Positif Positif 2045 1445

ANTM Trading Buy 500 500 515 432 474 515 560 Positif Positif Positif 481 356

TINS Trading Buy 755 755 765 705 735 765 795 Positif Positif Positif 810 555

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 1005 1005 1035 975 995 1015 1035 Positif Positif Positif 1040 930

SMGR Trading Sell 10225 10225 10200 10125 10200 10275 10350 Negatif Negatif Negatif 10750 9925

INTP Trading Buy 20125 20125 20675 19475 19875 20275 20675 Positif Positif Positif 20850 18750

SMCB Trading Sell 1080 1080 1070 1055 1070 1085 1100 Negatif Negatif Negatif 1145 920

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7400 7400 7550 7250 7350 7450 7550 Positif Positif Positif 7525 6225

GJTL Trading Sell 770 770 750 695 750 805 860 Negatif Negatif Negatif 810 480

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 7225 7225 7150 7050 7150 7250 7350 Negatif Negatif Negatif 7575 6500

GGRM Trading Buy 65900 65900 67450 61900 64675 67450 70225 Positif Positif Positif 67375 58750

UNVR Trading Buy 43500 43500 43800 42600 43200 43800 44400 Positif Positif Positif 47800 40750

KLBF Trading Sell 1430 1430 1415 1380 1415 1450 1485 Negatif Negatif Negatif 1470 1250

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1815 1815 1830 1780 1805 1830 1855 Positif Positif Negatif 1940 1655

PTPP Trading Buy 3850 3850 3875 3795 3835 3875 3915 Positif Positif Negatif 3985 3645

WIKA Trading Buy 2675 2675 2710 2635 2660 2685 2710 Positif Positif Positif 2750 2425

ADHI Trading Buy 2700 2700 2755 2650 2685 2720 2755 Positif Positif Positif 2840 2475

WSKT Trading Sell 2100 2100 2050 1970 2050 2130 2210 Negatif Negatif Negatif 2055 1855

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 2790 2790 2850 2540 2695 2850 3005 Positif Positif Positif 2760 2505

JSMR Trading Sell 5500 5500 5450 5325 5450 5575 5700 Negatif Negatif Negatif 5700 5200

ISAT Trading Sell 6050 6050 6000 5875 6000 6125 6250 Negatif Negatif Negatif 6450 4700

TLKM Trading Buy 3380 3380 3425 3320 3355 3390 3425 Positif Positif Positif 3500 3140

Finance

BMRI Trading Buy 10175 10175 10300 10000 10100 10200 10300 Positif Positif Negatif 10375 9175

BBRI Trading Buy 11100 11100 11275 10900 11025 11150 11275 Positif Positif Negatif 12050 10425

BBNI Trading Sell 5125 5125 5075 5000 5075 5150 5225 Negatif Negatif Negatif 5675 4880

BBCA Trading Sell 13325 13325 13275 13150 13275 13400 13525 Negatif Negatif Negatif 13925 12875

BBTN Trading Sell 1715 1715 1680 1605 1680 1755 1830 Negatif Negatif Negatif 1865 1430

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 15300 15300 15225 15100 15225 15350 15475 Negatif Negatif Negatif 16350 14475

MPPA Trading Buy 1685 1685 1730 1600 1665 1730 1795 Positif Positif Positif 1865 1575

Page 11: News 160405