Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

34
10/30/22

Transcript of Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Page 1: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

05/03/23

Page 2: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Saraf ini dibedakan atas dua bagian :nervus vestibularisnervus cochlearis

keduanya berisikan transmisi informasi aferen dari telinga dalam ke susunan saraf pusat.

(Snell. 1996. Hal 439 )

05/03/23

Page 3: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

http://www.neuro-kinetics.com/images/newsletter_images/barany_chair.jpg05/03/23

Page 4: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)
Page 5: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

A. Nervus VestibularisSerabut nervus vestibularis adalah prosesus sentral

sel-sel saraf terletak di dalam ganglion vestibularis dan pada meatus acusticus internus.

Serabut saraf ini masuk ke permukaan anterior batang otak dalam suatu sulkus antara batas bawah pons dan batas atas medulla oblongata.

Bila ia masuk ke kompleks nucleus vestibularis, serabut tersebut terbagi atas serabut asenden pendek dan serabut desenden panjang. Sebagian kecil serabut langsung menuju ke cerebellum melalui pedunculus cerebrallaris superior dengan cara melintasi nucleus vestibularis.

(Snell. 1996. Hal 439 )05/03/23

Page 6: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Kompleks Nukleus VestibularisKompleks terdiri dari suatu grup terletak di

bawah dasar ventrikulus ke empat.

Empat nucleus dapat dikenal :nucleus vestibularis lateralisnucleus vestibularis superiornucleus vestibularis medialisnucleus vestibularis inferior

( Snell. 1996. Hal 439 )

05/03/23

Page 7: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Serabut Aferen Somatik Umum (proprioseptif)Datang dari :

utrikulus, saculus, dan canalis semisirkularis melalui n.vestibularis.

Cerebellum melalui pedunculus cerebellaris inferior.

(Prof. Jurnalis Uddin, PAK. Hal. 358)

05/03/23

Page 8: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Serabut Eferen SomatikKhusus dari nucleus vestibularis lateralis turun ke

medulla spinalis membentuk tractus vestibulospinalis. (Prof. Jurnalis Uddin, PAK. Hal. 358)

Suatu tambahan serabut eferen melintas ke nucleus n.abducent, nucleus n.occulomotorius, nucleus n.trochlearis melalui fasciculus longitudinalis medialis.(Snell. 1996. Hal 440 )

Hubungan-hubungan ini memungkinkan untuk : gerakan kepala dan mata untuk dikordinasi sehingga

penglihatan terfiksir pada suatu objek dapat dipertahankan. Suatu tambahan informasi yang diterima dari telinga dalam

dapat membantu mempertahankan keseimbangan dengan cara mempengaruhi tonus otot ekstremitas dan batang badan.

(Snell. 1996. Hal 440 )05/03/23

Page 9: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)
Page 10: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

B. NERVUS COCHLEARISPembentuk:

cabang sentral(axon) dari ganglion spiralis cochlea.

Jalan: memasuki dataran depan batang otak pada tepi bawah pons, tepat lateralis dari munculnya n.facialis dan n.vestibularis sekaligus memisahkannya dengan n.cochlearis.

sewaktu memasuki pons, bercabang dua:- satu cabang memasuki Nucleus Cochlearis posterior.- cabang lainnya memasuki Nukleus Cochlearis anterior.

(Prof. Jurnalis Uddin, PAK. Hal. 358)05/03/23

Page 11: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Nuclei CochlearisLetak : Pada permukaan Pedunculus cerebelli inferior.

Menerima serabut aferen dari cochlea melalui n.cochlearis (bersifat exteroseptif).

Mengirimkan: serabut eferen yang jalan ke medial memasuki pons untuk berakhir pada nuclei Corpus tradezoideum. Dari sini diberikan juga serabut saraf menuju ke corpus trapezoideum sisi yang lain.

Axon dari nucleus posterior corpus trapezoideum naik ke atas melalui bagian belakang pons dan mesenchepalon untuk membentuk Lemniscus Lateralis. Sewaktu dia naik ke atas, sebagian serabutnya berganti neuron pada Nucleus Lemnicus Lateralis.(Prof. Jurnalis Uddin, PAK. Hal. 362)

05/03/23

Page 12: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Waktu mencapai mesenchepalon, serabut eferen dari nucleus Lemnicus Lateralis menuju: Nucleus colliculus inferior, dimana serabut eferennya pergi ke corpus geniculatum mediale.

Sementara serabut eferen (axon) dari nucleus posterior corpus trapezoideum tidak berganti neuron pada nucleus lemnicus lateralis, tapi langsung menuju ke corpus geniculatum mediale.

Axon dari corpus geniculatum mediale jalan dalam radiatio acusticus capsula interna untuk berakhir pada cortex auditorius (area 41,42 Broadmann) pada gyrus temporalis superior.

(Prof. Jurnalis Uddin, PAK. Hal. 362)

05/03/23

Page 13: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)
Page 14: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

II. GANGGUAN PENDENGARANGangguan pendengaran antara lain :

TinitusTuliSkotoma Pendengaran

1. Tinitus : Bising mendenging, mendengung, mendesis, mengiang di

telinga seringkali merupakan tanda dini dari penyakit koklear perifer. (Jack deGroot. 1997. Hal 181)

Suara yang bernada tinggi, yang terus-menerus terdengar, pada malam hari lebih jelas dan mengganggu daripada siang hari. Baik infeksi maupun intoksikasi dapat menimbulkan tinistus.

(Sidharta. 2004. Hal 168)05/03/23

Page 15: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

2. Tuli :gangguan awal telah didefinisikan sebagai hilangnya tingkat pendengaran rata-rata sebanyak 16 desibel(dB) pada frekuensi 500, 1000, 2000. Seseorang dianggap tuli bila hilangnya tingkat pendengaran untuk ke 3 frekuensi itu sebesar atau di atas 82 dB (tingkat kebisingan lalu lintas yang ramai).

a. Tuli konduksi: Tuli pada salah satu telinga dapat disebabkan oleh gangguan didalam disebabkan oleh gangguan di dalam konduksi suara melalui liang pendengaran luar dan osikel ke endolimfe dan membrana tektorium. Tuli konduktif merupakan akibat dari penyakit pada telinga tengah atau luar.

(Jack deGroot. 1997. Hal 181-182)05/03/23

Page 16: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

b. Tuli saraf (sensoneural): dapat disebabkan oleh gangguan dari serabut saraf koklearis dari sel-sel rambut sampai ke nucleus batang otak. Tuli saraf seringkali berlokasi di telinga dalam atau di saraf koklearis di dalam meatus akustikus internus.

c. Otosklerosis: osifikasi progresif dari ligament di antara osikel, merupakan jenis yang umum dari hilangnya pendengaran pada orang dewasa.

(Jack deGroot. 1997. Hal 181)

05/03/23

Page 17: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

3. Skotoma pendengaran : Tuli terhadap nada dan bising tertentu, tidak jarang terjadi pada sklerosis multiple; hal ini kemungkinan diakibatkan oleh demielinisasi daerah yang terjadi dalam saraf koklearis dari jaras pendengaran. Kadang-kadang disebabkan oleh dekstruksi dalam organ Corti.

Secara klinis tuli dapat dibedakan dengan tindakan percobaan dinamakan test Rinne dan Weber.

(Jack deGroot. 1997. Hal 183)

05/03/23

Page 18: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

III. PEMERIKSAAN SARAF KOKHLEARISKetajaman Pendengaran.

Menyuruh penderita mendengarkan suara bisikan pada jarak tertentu dan membandingkannya dengan orang normal.

Perhatikan pula apabila ada perbedaan antara ketajaman pendengaran telinga kanan dan kiri.

Bila ketajaman telinga berkurang, atau terdapat perbedaan antara kedua telinga, kita lakukan pemeriksaan-pemeriksaan Schwabach, Rinne, Weber, dan audiogram.

(Lumbantobing. 2005. Hal 64-74)

05/03/23

Page 19: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

TES SCHWABACHPada tes ini pendengaran penderita dibandingkan dengan

pendengangaran pemeriksa (yang dianggap normal). Garpu tala dibunyikan dan kemudian ditempatkan di dekat

telinga penderita. Setelah penderita sudah tidak mendengarkan bunyi lagi,

garpu tala tersebut ditempatkan di dekat telinga pemeriksa.

Bila masih terdengar bunyi oleh pemeriksa, maka dikatakan bahwa Schwabach lebih pendek (untuk konduksi udara).

Kemudian garpu tala dibunyikan lagi dan pangkalnya ditekankan pada ujung mastoid penderita. Disuruh ia mendengarkan bunyinya.

Bila sudah tidak terdengar lagi, maka garpu tala ditempatkan pada tulang mastoid penderita.

Bila pemeriksa masih mendengarkan bunyinya, maka dikatakan bahwa Schwabach (untuk konduksi tulang) lebih panjang.

05/03/23

Page 20: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

TES RINNE Metode :

Gagang garpu tala yang bergetar ditaruh pada prosesus mastoideus sampai subjek tidak mendengarnya lagi, kemudian garpu tala didekatkan di samping telinga.

Normal : Mendengar getaran di udara setelah konduksi tulang tidak terdengar lagi.

Kehilangan pendengaran konduksi (satu telinga) : Tidak mendengar getaran dalam udara setelah konduksi tulang tidak terdengar lagi.

Kehilangan pendengaran saraf (sensorineural) : Mendengar getaran di udara setelah konduksi tulang tidak terdengar lagi.

05/03/23

Page 21: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

TES WEBER Metode :

Gagang garpu tala yang bergetar ditaruh di verteks tengkorak.

Normal : Suara sama pada kedua sisi.

Kehilangan pendengaran konduksi (satu telinga) : Suara lebih keras pada telinga yang sakit karena tidak ada efek penutupan oleh bising lingkungan pada sisi yang sakit.

Kehilangan pendengaran saraf (sensorineural) : Suara lebih keras pada telinga yang normal.

05/03/23

Page 22: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

AUDIOGRAM

05/03/23

Page 23: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

IV. GANGGUAN KESEIMBANGAN

Gangguan Keseimbangan dinyatakan sebagai : Pusing Pening Rasa berputar-putar Sempoyongan Rasa seperti melayang Rasa seperti dunia berputar-putar

Istilah kedokteran yang mencakup semua perasaan gangguan keseimbangan ialah VERTIGO.

Vertigo dapat dianggap sebagai suatu perasaan hilang keseimbangan yang disebabkan karena alat keseimbangan kedua belah sisi tidak dapat memelihara keseimbangan tubuh (Sidharta. 2004. Hal 169)05/03/23

Page 24: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Berbagai keadaan yang dapat mengganggu bagian vestibula membranekus :Obat-obatanInfeksiNeoplasmaArteriosklerosisOtosklerosisSemua patologi gangguan kokleaKetegangan mental yang menimbulkan depresi

dan anxiety (non-organic) 

(Sidharta. 2004. Hal 169)

05/03/23

Page 25: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Nistagmus vestibularis yang spontan

Terdiri dari komponen yang lambat dan yang cepat.

Derajat 1 hanya timbul jika kedua bola mata dilirikkan ke arah lesi

Derajat 2 nistagmus yang sama jelasnya, baik pada waktu memandang lurus kedepan maupun melirik kearah lesi

Derajat 3 waktu menatapkan kedua bola mata ke depan dan lebih jelas lagi waktu kedua mata dilirikkan ke arah lesi.(Sidharta. 2004. Hal 169)

05/03/23

Page 26: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Nistagmus vestibuler yang dibangkitkan

Nistagmus di bangkitkan melalui perangsangan labirin dengan jalan memasukan air panas dan dingin di dalam liang telinga.

Labirin dapat di rangsang oleh perangsangan suhu, jika stimulus itu berbeda paling sedikit 7°C dengan suhu badan.

Yang terangsang adalah kanalis semisirkularis lateralis. Dengan air dingin (30°C) dan panas (44°C) masing-masing labirin di rangsang secara bergantian. Perangsangan tersebut berlangsung 40 detik untuk tiap labirin.

Hasil tindakan dari pemeriksaan tersebut di catat pada bagan khusus tes kalorik yang disebut kalorigram.(Sidharta. 2004. Hal 170)

05/03/23

Page 27: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Nistagmus posisional Nistagmus yang timbul pada perubahan posisi kepala,

atau disebut juga nistagmus yang di provokasi.Nistagmus ini bangkit karena akselerasi di dalam

utrikulus. Nistagmus ini hanya bangkit pada satu utrikulus saja. Misalnya karena anoksia, infeksi, atau pada tekanan

intra kranial di fossa kranii posterior yang meninggi.Timbulnya nistagmus posisional hampir selalu disertai

vertigo.

(Sidharta. 2004. Hal 172)

05/03/23

Page 28: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Vertigo gejala gangguan orientasi tubuh kita di dalam ruang

yang biasanya menimbulkan gangguan keseimbangan, sering kali merupakan suatu tanda dari penyakit labirin yang berasal dari telinga tengah atau dalam.

Walaupun labirin tidak utuh atau tidak berfungsi, namun keseimbangan masih sangat baik bila penglihatan masih ada; informasi penglihatan bahkan dapat mengkompensasi bila kedua labirin telah rusak.

(Sidharta. 2004. Hal 172)

05/03/23

Page 29: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Orientasi tubuh kita ditentukan juga oleh dunia luar yang bergerak, penglihatan, susunan proprioseptif dari tubuh dan kepala, maka vertigo bisa dan sering dirasakan tanpa diiringi oleh nistagmus. Misalnya merasa pusing, kalau melihat banyak orang berkeliaran. Pusing kalau duduk di mobil, di kapal laut, berdiri di lift yang sedang berjalan, dll.

penyebab vertigo diantaranya: benign positional vertigo, vestibular neuronitis, multiple sclerosis, meniere’s disease, cerebellar disease, vestibular swannoma, dan lain-lain.

(Sidharta. 2004. Hal 173)

05/03/23

Page 30: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

V. PEMERIKSAAN SARAF VESTIBULERCara khusus untuk menimbulkan nistagmus:

Manuver Nylen- Barany atau maneuver Hallpike. Cara ini dapat membangkitkan vertigo dan nistagmus posisional.

(Lumbantobing. 2005. Hal 64-74)05/03/23

Page 31: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Tes kalori. Tes ini mudah dilakukan dan mudah diduplikasi. Alatnya sederhana dan dapat diperiksa pada kedua telinga. Kepekaan penderita terhadap rangsang kalori bervariasi untuk menginduksi nistagmus dan rasa vertigo.

Elektronistagmografi. Pada pemeriksaan dengan alat ini diberikan stimulus kalori ke liang telinga dan lamanya serta cepatnya nistagmus timbul dapat dicatat pada kertas, menggunakan teknik yang mirip dengan elektrokardiografi.

(Lumbantobing. 2005. Hal 64-74)05/03/23

Page 32: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

Tes untuk menilai keseimbangan. Ada dua yaitu : 1. tes Romberg yang dipertajam,dan 2. tes melangkah di tempat (stepping test).

Salah tunjuk (past pointing)

(Lumbantobing. 2005. Hal 64-74)

05/03/23

Page 33: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

DAFTAR PUSTAKAdeGroot, Jack. 1997. Neuroanatomi

Korelatif Edisi 21 : 181-183. EGC. JakartaLumbantobing, S. M., 2005. Neurologi

Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental : 64-74. Balai Penerbit UI. Jakarta

Sidharta, Priguna. 2004. Neurologi Klinis Dasar Edisi 10. Dian Rakyat. Jakarta

Snell, Richard S. 1996. Neuroanatomi Klinik Edisi 2 : 439-440. EGC. Jakarta

Uddin, Jurnalis. Anatomi Susunan Saraf Manusia. Universitas YARSI. Jakarta

05/03/23

Page 34: Nervus Vestibulcochlearis (Nc Viii)

05/03/23