Nasal Vestibulitis Surya 2016

9
1 Presentasi Kasus NASAL VESTIBULITIS Presentator :dr. Hermawan Surya D Moderator : dr. Rahmawati Nur Sya bani Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok    Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr.SardjitoYogyakarta 2016  

Transcript of Nasal Vestibulitis Surya 2016

Page 1: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 1/9

1

Presentasi Kasus

NASAL VESTIBULITIS 

Presentator :dr. Hermawan Surya D

Moderator : dr. Rahmawati Nur Sya’bani 

Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok  –  Kepala Leher

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada/ RSUP Dr.SardjitoYogyakarta

2016

 

Page 2: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 2/9

2

PENDAHULUAN

Infeksi pada hidung dapat

mengenai hidung luar yaitu bagian

kulit hidung maupun rongga dalam

hidung yaitu di bagian mukosa. Infeksi

 pada hidung luar dapat berbentuk

selulitis atau vestibulitis, sedangkan

rinitis adalah terjadinya proses

inflamasi mukosa hidung yang dapat

disebabkan oleh infeksi, alergi, atauiritasi.1 

Infeksi kulit pada vestibulum

hidung dikenal sebagai nasal

vestibulitis. Bisa bersifat sekunder

terjadi akibat rinore terus-menerus,

nose-picking , atau infeksi bakteri dan

virus seperti herpes simpleks dan

herpes zoster. Benda asing sering

menyebabkan vestibulitis pada anak-

anak berupa discharge purulen.2

Meskipun belum ada penelitian

hingga saat ini tentang insidensi atau

 prevalensi nasal vestibulitis, pada

umumnya nasal vestibulitis banyak

diderita pada usia tua. 2 

Vestibulitis merupakan infeksi

 bakteri akut yang disebabkan oleh

 bakteri Staphylococcus aureus. Habitat

alami Staphylococcus aureus  pada

manusia adalah di daerah kulit,

hidung, mulut, dan usus besar, di mana

 pada keadaan sistem imun normal

Staphylococcus aureus tidak bersifat

 patogen.3 

Anak-anak dan orang dewasa

dapat merupakan karier

Staphylococcus pyogenic yang dapat

menyebabkan infeksi pada vestibulumhidung. Nasal vestibulitis terjadi bila

ada peradangan jaringan di sekitar

 pintu masuk ke hidung, yaitu

vestibulum hidung. Luka kecil pada

lubang hidung dapat menyebabkan

 jerawat di dasar rambut hidung dan

kadang-kadang kerak di sekitar lubang

hidung.2

Trauma yang berulang pada

vestibulum saat hidung diusap dan

dibersihkan oleh pasien sendiri

menjadi penyebab yang paling sering.

Deviasi septum ke dalam vestibulum

 juga merupakan faktor predisposisi

yang paling sering pada vestibulitis.

Kulit yang melapisi deviasi kartilago

tersebut sangat tipis dan sangat mudah

untuk rusak walaupun hanya terkena

Page 3: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 3/9

3

trauma hidung yang ringan. Kerusakan

 pada epitel lapisan pelindung dari

vestibulum nasi karena hal tersebut di

atas dapat menyebabkan infeksi dan

 peradangan. Perkembangan menjadi

infeksi ulserasi persisten dapat terjadi.

Menghindari trauma yang tidak perlu

dan koreksi terhadap deviasi kartilago

septum adalah salah satu bentuk usaha

 pereventif.2 Mencabut atau memotong bulu

hidung dapat mengiritasi kulit

vestibulum nasi, ini dapat memicu

terjadi infeksi. 4 

Vestibulitis unilateral pada

anak sangat dekat dengan diagnosis

 benda asing.  Discharge  yang banyak

dari iritasi mukosa oleh benda asing

menyebabkan vestibulitis sekunder.

Vestibulitis yang terjadi pada kedua

nares biasanya berhubungan dengan

ekzema. Rinore purulen yang

 berhubungan dengan sinusitis kronis

dapat juga menyebabkan vestibulitis.

Rinore yang bening dari nasal alergi

atau coryza  dapat juga menyebabkan

ekskoriasi kulit vestibular.5 

Diagnosa ditegakkan dari

anamnesa dan pemeriksaan fisik.

Dimulai dengan gejala yang ringan,

tetapi bila dimanipulasi dengan

sentuhan atau gerakan memencet dapat

menyebabkan vestibulitis pada hidung.

Puncak hidung dirasakan sangat nyeri

dan kaku, dimana kulitnya sangat

teregang pada perikondrium.  Rudolf

 sign yaitu eritema pada nasal tip, lebihsering unilateral, jarang bilateral.

Gejala tambahan seperti demam, sakit

kepala, dan malaise dapat ditemukan.6 

 Nyeri yang meningkat, sensitif

terhadap tekanan, dan terasa

 berdenyut- denyut pada puncak hidung

yang diikuti dengan kemerahan dan

 bengkak pada puncak hidung, ala nasi,

dan pada area di atas bibir. Pada area

tersebut terjadi oedema, dan pasien

kadang juga merasa demam.6 

Infeksi bakteri Staphylococcus,

atau Streptococcus  pada vestibulum

hidung, biasanya berhubungan dengan

cedera dan manipulasi, antibiotik harus

digunakan untuk kebanyakan kasus.7 

Antibiotik cream dioleskan

 pada vestibulum nasi selama infeksi

Page 4: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 4/9

4

masih terjadi. Manipulasi pada hidung

sangat dilarang. Jika terdapat

kecurigaan bahwa terjadi furunkel,

antibiotik oral atau parenteral dosis

tinggi harus diberikan, Jika mungkin

dapat dikombinasi dengan antibiotik

lokal. Obat tersebut harus tetap

diberikan walaupun gejala penyakitnya

telah hilang.4

Obat antiinflamasi membantumengurangi radang dan bengkak.

Kompres hangat dapat membantu

mengurangi penyebaran peradangan.

Pasien diinstruksikan untuk tidak

terlalu sering memegang atau

menggosok-gosok hidung.4

Diagnosa banding dari nasal

vestibulitis adalah furunkulosis,

erysipelas dan selulitis.1

Komplikasi bisa sangat serius.

Dapat dikenal sebagai selulitis, abses

dan trombosis dari sinus cavernosus.7 

Kemungkinan trombosis sinus

cavernosus harus selalu dicurigai, hal

ini dapat terjadi karena penyebaran

infeksi secara retrograde lewat vena.

Kondisi ini menimbulkan keadaan

yang serius, yang sering diikuti dengan

kebutaan atau bahkan kematian.

Awalnya pasien mengeluh sakit

kepala, dan nyeri sampai parestesi

nervus trigeminal yang diikuti oleh

neuropati nervus kranial yang lain,

menyebabkan ophthalmoplegia.

Pemberian cepat antibiotik intravena

dosis tinggi dapat mengurangi

mortalitas hingga 10-27%.3

LAPORAN KASUS

Seorang perempuan usia 25

tahun datang ke poliklinik THT RSUP

Dr, Sardjito dengan keluhan utama

hidung sebelah kanan terasa sakit.

Kurang lebih sejak 2 hari yang lalu,

 pasien merasa hidung sebelah kanan

terasa sakit bila disentuh dan bengkak.

Sebelumnya pasien mengaku

mencabut bulu hidung dan sering

mengorek- ngorek dan mengusap

hidungnya, karena sedang flu. Saat ini

keluhan flu sudah membaik. Pasien

mengeluh kadang bersin- bersin di

 pagi hari dan gatal di hidung sehingga

sering mengusap- ngusap hidungnya.

Keluhan hidung tersumbat, keluar

cairan dari hidung, keluhan keluar

Page 5: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 5/9

5

darah dari hidung, penurunan

 penghidu disangkal. Keluhan telinga

dan tenggorokan disangkal. 

Pasien memiliki riwayat keluhan

serupa sebelumnya. Pasien tidak

memiliki riwayat asma atau alergi.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan

keadaan umum pasien tampak baik,

kesadaran compos mentis, tekanan

darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi nafas 20x/menit,

suhu 36,7⁰C.

Pada pemeriksaan THT dilakukan

 pemeriksaan otoskopi auris dekstra

dan sinistra tampak dalam batas

normal, membrane timpani intak.

Rhinoskopi anterior : oedema danhiperemis di vestibulum nasi dextra,

krusta (-), discharge (-). Pemeriksaan

rhinoskopi posterior dalam batas

normal. Pemeriksaan orofaring dalam

 batas normal. Pemeriksaan

laringoskopi indirek tidak tampak

kelainan. Pada pemeriksaan leher tidak

teraba pembesaran limfonodi leher.

Pasien didiagnosa dengan nasal

vestibulitis dextra. Pada pasien

diberikan terapi topical salep

Betamethasone dipropionate 0.05% -

Gentamicin sulfate 0.1% dioleskan 3

kali sehari selama 7- 10 hari dan

kalium diklofenak 2 x 50 mg. Pasien

diedukasi untuk tidak melakukan

manipulasi pada hidungnya dan

kontrol ke poli 5 hari lagi. Masalah

 pada kasus ini adalah rekurensi.

DISKUSI Vestibulitis adalah infeksi

 pada kulit vestibulum nasi . Biasanya

terjadi karena iritasi dari sekret di

rongga hidung (rinore) akibat

inflamasi mukosa yang menyebabkan

hipersekresi sel goblet dan kelenjar

seromusinosa. Dapat juga diakibatkan

trauma karena sering mengorek-

ngorek hidung.1 

Dari anamnesa didapatkan

nyeri pada hidung dan pembengkakan,

dimana terdapat riwayat trauma akibat

mencabut bulu hidung sebelah kanan

dan menggorek-ngorek hidungnya.

Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior

ditemukan: oedema dan hiperemis di

vestibulum nasi dextra. Berdasarkan

anamnesa dan pemeriksaan fisik, maka

Page 6: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 6/9

6

 pasien ini didiagnosis dengan nasal

vestibulitis.6 

 Nyeri dan eritema kronik pada

hidung harus diwaspadai adanya

kemungkinan penyakit sistemik,

seperti wagener granulomatosis

dengan polyangitis dan sarcoidosis.

Tidak menutup kemungkinan juga

merupakan suatu proses neoplasma. 6 

Tatalaksana untuk vestibulitistanpa komplikasi adalah dengan

kompres hangat, antibiotik topikal

golongan aminoglikosid, mupirocin

dan cephalexin atau antibiotic oral

sesuai kultur jika terlihat ada perluasan

infeksi. Vestibulitis karena Methicilin

Resisten Streptococus Aureus (MRSA)

diterapi dengan trimetroprim-

sulfametoxazole atau clindamycin.6 

Salep petroleum jelly dapat

 bekerja sebagai barier protektif. Krim

yang mengandung chlorhexidine dan

neomisin juga berguna untuk eliminasi

infeksi lokal. Obat anti inflamasi

membantu mengurangi radang dan

 bengkak.3 Pada pasien ini diberikan

salep Betamethasone dipropionate

0.05% - Gentamicin sulfate 0.1% yang

 berisi antibiotik dan kortikosteroid

yang dioleskan 3 x sehari selama 7-10

hari serta diberikan analgesik anti

inflamasi Kalium diklofenak 2 x

50mg. Menurut Bull (2002)

 penggunaan antibiotik dan

kortikosteroid salep dapat mengontrol

vestibulitis yang terjadi.8

Pemberian antibiotik

memberikan respon yang baik pada pasien dengan nasal vestibulitis.

Mengingat potensial bahaya karena

infeksi dapat menyebar ke vena

fasialis, vena oftalmika, lalu ke sinus

kavernosus sehingga terjadi trombosis

sinus kavernosus, antibiotik harus

selalu diberikan.1 

Betametason mempunyai efek

vasokontriksi dan menurunkan

sensitivitas reseptor terhadap iritan dan

sebagai antimitosis yaitu menghambat

 pembelahan sel. Gentamicin sulfat

merupakan antibiotik aminoglikosida

 broad spectrum yang mempunyai sifat

membunuh bakteri, Gentamicin

 berikatan secara irreversibel dengan

sub unit 30S dari ribosom dan karena

itu menyebabkan gangguan yang

Page 7: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 7/9

7

kompleks pada sintesis protein disatu

 pihak ikatan N-formilmetionil t- RNA

 pada unit 30S diblok sehingga

mulainya sintesis protein akan ditekan,

di pihak lain aminoasil-t-RNA tak

dapat bergabung sehingga rantai

 peptide yang baru mulai tak dapat

diperpanjang. Disamping itu karena

ikatan aminoglikosida pada ribosom,

terjadi kesalahan baca pada prosestranslasi dan menyebabkan struktur

 protein dan protein enzim yang

terbentuk salah (yang disebut ‘non

sens’protein) dan menyebabkan

kerusakan sel yang irreversible.12 

 Natrium diklofenak dan kalium

diklofenak merupakan obat golongan

AINS (Anti Inflamasi Non Steroid).

Keduanya merupakan obat AINS yang

termasuk dalam bentuk diklofenak.

Golongan diklofenak memiliki efek

analgesik, antirematik, antipiretik dan

antiinflamasi. Obat tersebut

merupakan COX-inhibitor nonselektif

yang bekerja dengan menghambat

enzim siklooksigenase (COX). Enzim

siklooksigenase berperan dalam

 produksi sejumlah zat kimia dalam

tubuh, salah satunya prostaglandin.

Prostaglandin ini diproduksi oleh

tubuh sebagai respon dari cedera

sehingga syaraf akan lebih sensitif

terhadap rasa nyeri.12

Angka kekambuhan nasal

vestibulitis meningkat jika faktor-

faktor predisposisi tidak dapat

disingkirkan. Pengaruh lingkungan

dengan kelembaban yang rendah,seperti pada musim dingin. Faktor-

faktor mekanik seperti nose picking ,

nasal trauma, kelainan anatomi dan

adanya benda asing di nasal. Keadaan

imunosupresi juga berperan penting

 pada kekambuhan. Penggunaan obat-

obat seperti diuretik dan isotretinoin

 juga meningkatkan angka

kekambuhan. Pasien- pasien yang

memiliki riwayat atopi juga

 berpeluang lebih besar terjadinya

kekambuhan. Kebanyakan dari pasien

ini memang karier S. aureus  di

vestibulum nasi. 13

Pada pasien ini mempunyai

kebiasaan nose picking  serta mencabut

 bulu hidung. Selain itu juga ada

riwayat gejala rhinitis alergi yang

Page 8: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 8/9

8

menyebabkan pasien kadang bersin-

 bersin dan menggosok- gosok hidung

karena gatal.

Pada kasus ini pemberian

edukasi menjadi sangat penting karena

 bisa terulang kembali. Pasien

diinstruksikan untuk tidak terlalu

sering memegang atau menggosok-

gosok hidung.2 

RINGKASAN

Telah dilaporkan seorang

 perempuan berusia 25 tahun dengan

diagnosa nasal vestibulitis dan telah

diberikan terapi berupa salep

Betamethasone dipropionate 0.05% -

Gentamicin sulfate 0.1% dioleskan 3 x

sehari serta analgesik anti inflamasi

Kalium diklofenak 2 x 50 mg, dan

dianjurkan untuk kontrol ke poli THT

 pada hari kelima untuk melihat

 perkembangan penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Wardani RS, Mangunkusumo

E, Vestibulitis, dalam Buku

Ajar Ilmu Kesehatan THT KL,

2008; VI(5): 139-140.

2.  Bull P. Diseases of the ear nose

and throat. 10th edition.UK:

Blackwell publish. 2007. p. 86-

7.

3. 

Ballenger JJ. Diseases of the

Ear, Nose, Throat, Head and

 Neck. 2nd Ed. Illonois : Lea &

Febinger. 1996. p. 547 –  560.

4.  Bhargava KB, Bhargava SK,

Shah TM. Anatomy in the Ear.

In a Short Textbook of ENT

Diseases. 6th ed. Mumbai : Usha

Publications, 2002.

5.  Bull T.R., Acute infections:

Vestibulitis, in Examination of

the nose: conditions of the

external nose, 2002; (9):8.

6. 

Tulio A valdes. Infectious

disease in pediatric

Otolaryngology. A Practical

guide. Springer. 2016. Hal: 85-

92

7.  Probst R, Grevers G, Iro H. A

Step By Step Guide Learning.Basic Otolaryngology. Stugart,

 New York ; Thieme. 2006

Page 9: Nasal Vestibulitis Surya 2016

8/16/2019 Nasal Vestibulitis Surya 2016

http://slidepdf.com/reader/full/nasal-vestibulitis-surya-2016 9/9

9

8.  Bull T.R., Vestibulitis, in A

Colour Atlas of E.N.T.

Diagnosis, 2002; (9):22.

9. 

Drake RL, Vogl W, Mitchell

AWM. Gray’s Anatomy for

Student. Philadelphia ;

Elsevier. 2005

10.  Junqueira LC, Carneiro J.

Histologi Dasar Teks & Atlas.

10th ed. Jakarta: EGC. 200711.  Önerci TM. Diagnosis in

Otorhinolaryngology.  Verlag

Berlin Heidelberg: Springer.

2009. p. 69-71.

12.  Sulistia GW, Rianto S.

Farmakologi dan Terapi. Dept

Farmakologi FKUI. Edisi 5.

2010

13. 

Kevin W Dahle, Richard D

Sontheimer. The Rudolph sign

of nasal vestibular

furunculosis: Questions raised

 by this common but under-

recognized nasal

mucocutaneous disorder.

Department of Dermatology,

University of Utah School of

Medicine, Salt Lake City,

Utah.  Dermatology Online

Journal 18(3): 6. 2012