All sources 71 Internet sources 46 Organization archive 4

[0] docplayer.info/31755004-.html

2.9% 49 matches

[1] https://ngalam.id/read/4151/kisah-kisah-di-candi-jago-kunjarakarna/

4.1% 52 matches 2 documents with identical matches

[4] habibiehamid.blogspot.com/2011/

1.8% 37 matches

[5] berita-english.blogspot.com/2013/07/candi-jago-dan-cerita-kunjarakarna.html

2.4% 46 matches 1 documents with identical matches

[7] vnom89.staff.ub.ac.id/2012/01/09/candi-jago-malang/

1.7% 32 matches

[8] https://londo43ver.wordpress.com/2009/02/13/candi-jago/

1.7% 29 matches 2 documents with identical matches

[11] navigasi.net/goart.php?a=bucajago

1.6% 29 matches

[12] https://aries354.wordpress.com/tag/masa-lampau/

1.6% 28 matches 2 documents with identical matches

[15] ngalam.id/read/1515/kisah-kisah-di-candi-jago-parthayajna/

0.2% 34 matches

[16] wisatadimalang.weebly.com/candi-jago.html

1.3% 26 matches

[17] https://infomalang.wordpress.com/2013/07/19/candi-jago/

1.3% 26 matches

[19] https://vdocuments.site/documents/garudeya-mepedes-autosaved.html

0.5% 23 matches

[20] https://wisatadimalang.com/candi-jago/

1.4% 18 matches

[21] indonesia-tourismm.blogspot.com/2012/04/objek-wisata-candi-jago-tumpang-malang.html

1.4% 18 matches

[25] inicowokkeren.blogspot.com/p/kerajaan-hindu.html

1.1% 18 matches

[27] https://ngalam.id/read/918/candi-jago/

1.2% 16 matches

[28] ilhamsrg.blogspot.com/

1.3% 19 matches

[29] jauhrul7.blogspot.com/

0.5% 17 matches

[30] humaidianggap.blogspot.com/2011/03/makalah-geografi-kerajaan-singasari.html

1.2% 17 matches 3 documents with identical matches

[34] humaidianggap.blogspot.com/2011/04/keadaan-geografi-kerajaan-singasari.html

1.2% 17 matches

[35] jauhrul7.blogspot.com/2010/10/wisata-sejarah.html

0.5% 17 matches

[36] sule-epol.blogspot.com/2015/05/makalah-kerajaan-kediri-dan-singasari.html

1.2% 16 matches 2 documents with identical matches

[40] https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjatim/cerita-di-candi-jago-kunjarakarna/

0.9% 16 matches

13.4% Results of plagiarism analysis from 2018-06-26 04:20 UTC

Mulyadi_Lalu_MOTIF_ORNAMENTASI_SITUS_CANDI_KERAJAAN_SINGOSARI.pdf

PRODI ARSITEKTUR Date: 2018-06-26 04:16 UTC

[41] https://www.kompasiana.com/ikafarihah/re...80e8a33311240d50f898

0.7% 12 matches

[42] pdfsr.com/pdf/candi-jago-dan-cerita-kunjara-karna-dalam-konteks-masakini

0.6% 11 matches

[43] suaraburungberkicau.blogspot.com/2012/12/kisah-burung-burung-legenda.html

0.2% 12 matches 6 documents with identical matches

[50] kidnabolodewe.blogspot.com/2012/04/kisah-heroik-garudeya.html

0.6% 13 matches 1 documents with identical matches

[53] https://jhotasedjarah.wordpress.com/2016...aja-raja-singhasari/

0.5% 12 matches

[54] https://arsitekturjg.wordpress.com/2012/...andi-jago-dan-kidal/

0.4% 5 matches

[55] indonesia-budaya.blogspot.com/2009/

0.2% 9 matches 5 documents with identical matches

[61] https://www.scribd.com/document/330622971/Analisa-Candi-Jago-Kunjarakarna-pdf

0.4% 8 matches

[62] https://wisatabatumalang.wordpress.com/wisata-sejarah-candi-kidal/

0.2% 8 matches 3 documents with identical matches

[66] sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2010/01/candi-kidal.html

0.2% 8 matches

[72] sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2010/01/candi-jago.html

0.4% 3 matches

[73] https://www.scribd.com/doc/143611560/geohistori-hindu-budha-doc

0.2% 4 matches

[74] https://tarmujieboy.wordpress.com/2012/1...arah-di-kota-malang/

0.1% 4 matches

[86] https://www.pinterest.com/pin/443112050810101664/

0.0% 2 matches 1 documents with identical matches

[95] https://www.slideshare.net/ocwunj_fip/penelitian-kualitatif

0.2% 1 matches

[98] belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/

0.2% 1 matches

[100] www.dosenpendidikan.com/metode-penelitia...ra-ahli-ciri-tujuan/

0.2% 1 matches

[101] download.portalgaruda.org/article.php?article=106552&val=1354

0.0% 1 matches

[102] "SPJ24_jurnal metabolisme vol.3 no.2 April 2014.pdf" dated 2018-05-12

0.0% 1 matches

[103] "4. BAB III.docx" dated 2018-05-11

0.0% 1 matches

[104] https://vegafar.files.wordpress.com/2015...emajuanhb_2015-1.pdf

0.0% 1 matches

[105] "ARTIKEL PTK ZAINUDIN AIK STIKES.docx" dated 2018-05-21

0.0% 1 matches

[106] "ARTIKEL NILAI MORAL ZAIN.docx" dated 2018-05-21

0.0% 1 matches

[107] https://bible-quran.com/id/kematian-yesus-di-salib-dan-quran/

0.1% 1 matches

[109] eprints.undip.ac.id/5493/1/emyTA.pdf

0.0% 1 matches

[111] sejarahkelasx.blogspot.com/2014/06/kerajaaan-singasari.html

0.0% 1 matches 1 documents with identical matches

1 documents with identical matches

[113] eprints.uny.ac.id/22569/5/5. BAB III.pdf

0.0% 1 matches

This report is in the account of library@scholar.itn.ac.id

56 pages, 8039 words

PlagLevel: selected / overall280 matches from 114 sources, of which 110 are online sources.

Settings Data policy: Compare with web sources, Check against my documents, Check against my documents in the organization repository, Check

against organization repository, Check against the Plagiarism Prevention PoolSensitivity: MediumBibliography: Consider textCitation detection: Reduce PlagLevelWhitelist: --

MOTIF ORNAMENTASI SITUS CANDI

KERAJAAN SINGOSARI

TIM PENELITI

Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MTA

Ir. Julianus Hutabarat, MSIE

Drs. Andi HarismanDrs. Suwardono

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

JANUARI 2010

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara yang terkenal akan kekayaan sejarahbudayanya, termasuk kesenian, kesusasteraan dan kepercayaan agama. Selamaperkembangan Indonesia dalam masa purbakala banyak bangunan yang berupa

Candi bermunculan. Candi-candi itu adalah suatu contoh bangunan yang[5]

menyatukan antara kesenian, kesusasteraan, dan kepercayaan agama. Misalnya[5]

kesenian bisa dilihat dalam konteks struktur, gambar pahatannya dan patung- patungnya yang dekat atau di dalam candinya. Aspek kesenian ada di dalam

struktur pahatan yang digunakan sebagai relief dan arca.

[5]

Pembangunan candi-candi disebabkan oleh dua alasan. Pertama, adalah tempat suci untuk tempat pemujaan yang mau beribadah kepada dewanya.

Kedua adalah candi-candi dahulu dibangun sebagai kuburan para raja.[5] 1Candi-

candi itu bisa dibagi dalam tiga macam, yaitu candi Buddha, candi Hindu dan candi yang campuran kedua agama itu. Zaman dahulu agama Buddha dan

agama Hindu adalah agama yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.

Ada beberapa pendapat tentang cara agama-agama itu diperkenalkan di[5]

Indonesia contohnya dari pedagang yang berasal dari India. Bagaimanapun ada[5]

satu kepercayaan tentang pengenalan agama-agama itu disebabkan oleh seorang raja yang mencari pimpinan dari Brahmana atau pendeta India.

Dikatakan seorang raja suka ikut agama yang didalamnya terdapat beberapa[5]

1 Dr. Slametmulyana. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Bhratana Karya Asksara. Jakarta 1979.

h.216[5]

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 2

dewa karena itu akan menguatkan kekuasaan.2 Bagaimanapun agama-agama ituberkembang sangat pesat di Indonesia.

Pada masa kerajaan Majapahit di Jawa Timur kepercayaan tentang keduaagama itu sangat kuat dan banyak candi-candi dibangun karena kepercayaan itu.

Satu contoh adalah Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singosari. Candi Jago dan Kidal terletak di Kecamatan Tumpang, Candi Jago berada didekat pasar

Tumpang, kira-kira 18 km dari kota Malang, sedangkan Candi Kidal terletak di desa Rejokidal, sekitar 20 km sebelah timur kota Malang.[5]3

Dulu Candi Jagobernama Candi Jajaghu.[0]4

Menurut Kitab Nagarakretagama dan Pararaton, Candi Jago adalah tempat pendharmaan Raja Wisnuwardhana, sedangkan Candi Kidal

adalah tempat pendharmaan Raja Anusapathi.[5]5 Selain itu Raja Winuwardhana

juga didewakan dalam bentuk Buddha di Candi Jago dan didewakan di candi lainsebagai Siwa.6

Satu aspek yang unik terhadap Candi Jago adalah relief-reliefnya. Candi[5]

Jago sering digambarkan sebagai “story book temple”, atau candi perpustakaan[5]

yaitu candi yang seperti buku gambar atau buku cerita jawa kuno.7

Sedikit sekali para pakar yang berkeinginan untuk meneliti ke tiga situs candi kerajaan Singosari tersebut, kalaupun ada hanya terbatas kepada sejarah

[5]

perkembangan candi. Sementara itu dalam konteks kesenian khususnya pengkajian terhadap makna relief dan arca yang menghiasi dinding-dinding candi

untuk menghormati dewa adalah salah satu contoh kesenian di zaman dahulu yang sangat kaya akan makna kehidupan dan peradaban masa lalu, masih

sangat jarang para peneliti yang mahu mengungkapkan makna dan filosofinya. Padahal relief-relief dan arca-arca pada masa itu banyak menggambarkan

2 Hindu-Buddhism Period of Indonesian Archeology. Htt://www.arkeologi.net/classic.php. diakses tanggal 1

Agustus 20093

P. Witton.E.O` Carrol dll. Lonely Planet Indonesia 7 Ed. Lonely Planet Publications Pty Ltd. SNP Sprint,th

Malaysia. November 2003. h.2384

S.Suwardono dan S.Rosmiyah, Monografi: Sejarah Kota Malang. CV Sigma Media. Malang. 1997, h.405

Suwardono h.406

A.Teew dan S.O. Robinson. Kunjarakarna Dharmmakathana: Liberation through the law of Buddha.Koninklijk Instituut voor Taal. Land-en Volkenkunde. Netherlands. 1981.7

Sukmono, Candi Fungsi dan Pengertian. Universitas Indonesia Jakarta. 1974. h.251

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 3

tentang cerita-cerita yang penting. Pada dasarnya dari relief dan arca ini para ahli sejarah dan arkeolog bisa mempelajari aspek sosial-budaya dan kepercayaan agama. Seandainya relief dan arca pada candi itu tidak ada banyak kemungkinan

bahwa sejarah masa lalu akan sulit untuk digambarkan.

Wilayah Malang terdiri dari kota Malang dan Kabupaten Malang. Letak situs Candi Jago, Candi Kidal dan Candi Singosari peninggalan kerajaan

Singosari terdapat di wilayah Kabupaten Malang. Luas wilayah Kabupaten Malang 334.787 km yang terbagi menjadi 33 Kecamatan, 377 Desa dan 12

Kelurahan. Wilayah Kabupaten Malang dibentengi oleh beberapa barisan Gunung yang saling berdekatan. Disebelah utara dan barat terdapat rangkaian Gunung Arjuno (3.339 meter) dan Welirang disambung dengan Gunung

Anjasmoro (2.277 meter). Rangkaian itu disambung lagi oleh deretan Gunung Panderman, Gunung Kawi (2.651 meter) dan Gunung Kelud. Sedangkan

Kawasan selatan terdapat barisan pegunungan kapur kendeng. Rangkaian gunung itu bersambung lagi pada bagian timur yakni jajaran Gunung Mahameru

(3.676 meter), Gunung Widodaren (2.674 meter), Gunung Bromo (2.392 meter)dengan rangkaian pegunungan Tenggernya.

Wilayah Kabupaten Malang sangat kaya akan seni dan budaya salah satu diantaranya adalah citus candi bekas peninggalan kerajaan Singosari, citus candi

ini sampai saat ini belum banyak terekam data baik data arca maupun data tentang reliefnya. Kita ketahui bahwa arca dan relief adalah kaya akan makna

filosofi dan nilai seni dan budaya di dalamnya. Mengingat pentingnya makna filosofi dan nilai seni, maka perlu dilakukan penelitian secara mendalam. Arca

dan relief adalah bagian yang sangat penting dalam mempelajari Candi, oleh karena itu fokus studi dalam penelitian ini adalah pada ke dua hal tersebut.

Arca secara etimologis berarti badan atau tubuh. Sedangkan yang[0]

dimaksud dengan ilmu arca adalah yang berhubungan dengan seni dan teknis pembuatan suatu arca.[0]8

Di Indonesia sebagian besar arca dibuat berhubungan dengan bangunan candi. Relief adalah bagian yang menempel di bagian dinding

8 Suwardono, Mengenal Koleksi Benda Cagar Budaya di Kota Malang, tahun 2004

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 4

candi, relief ini mengandung makna tertentu didalam kehadirannya, bentuk atauwujud dari relief sebagai berikut bisa berupa binatang, pepohonan, air, dan potretkehidupan mereka pada masa lampau.

Secara umum candi-candi di wilayah Kabupaten Malang memiliki relief dan ornamen yang unik serta berbeda dengan candi-candi yang ada di beberapa

wilayah Jawa Tengah akibat pengaruh kerajaan Singosari dan kerajaan Majapahit yang masih sangat kental. Di setiap candi-candi itu memiliki suatu

[19]cerita tersendiri di balik relief yang terdapat di dinding candi. Candi-candi tersebut

bercorak Hindu-Budha yang dapat saling melengkapi secara harmonis terutama mengenai disain dari kedua budaya tersebut. Apabila kita secara serius[19]

menggali situs–situs ini maka banyak sekali karya seni yang terdapat di dalamnya, seperti seni ukir, seni lukis dan seni arsitektur. Hal ini menjadi

perhatian bagi peneliti mengingat masih kurangnya buku ajar bagi pelajar atau mahasiswa yang mengulas sejarah-sejarah di daerah kota dan Kabupaten

Malang secara lengkap dan spesifik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Pelestarian terhadap benda-benda peninggalan sejarah merupakan hal yang sangat penting karena kelestarian benda-benda peninggalan sejarah

merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Kerusakan benda-benda[0]

peninggalan sejarah ini merupakan kerugian yang sangat besar dan membuat bangsa kehilangan identitasnya karena kehilangan sebagian dari sejarah masa lampau. Dengan adanya penelitian yang menggali ornamentasi dan motif-motif[0]

dari situs sejarah candi-candi Kerajaan Singosari yang terdiri dari Candi Jago, Candi Kidal dan Candi Singosari, maka penelitian ini sangat menunjang upaya

pemerintah untuk melestarikan seni dan budaya daerah.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagaiberiku:

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 5

1. Motif ornamen yang bagaimana dapat memberikan nilai filosofi pada situs candi kerajaan Singosari ?

2. Motif ornamen yang bagaimana dapat dimanfaatkan sebagai konsep, prinsip, model atau corak di dalam pembuatan seni motif batik, seni ukiran, seni

lukisan, dan ornamen arsitektur ?

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 CANDI JAGO

Filisofis :

Sulur – suluran di ambang pintu ini melambangkan gerak dinamis yang berarti bahwa di dalam kehidupan manusia dianjurkan untuk tidak sekedar diam

tetapi harus bekerja keras dan senantiasa berusaha.

Motif Sulur-suluran

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 7

Filosofis :

Teratai pada Candi Jago ini mempunyai makna yang sama dengan

[0] teratai yang ada pada Candi Singosari. Pada relief ini nampak bunga, daun,

batang, dan bonggol akarnya. Teratai yang keluar dari bonggolnya merupakan

[0] simbol dari kebangkitan jiwa kembali. Teratai merupakan simbol tanaman

surgawi yang memenuhi Panca Maha Bhuta yaitu ke lima unsur atau elemen kehidupan yang dianggap menyimpan kekuatan yang terdiri dari tanah, air, angin,

api, dan ether.

Motif Bunga Teratai

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 8

Filosofis :

Relief Panca Tantra ini merupakan suatu rangkaian cerita binatang. Motif cerita binatang (fable) ini sangat terkenal di Indonesia karena tokoh ‘Kancil'nya.

Hiasan-hiasan semacam ini dalam kesenian Hindu Jawa lebih disamakan dengan cerita ‘Jataka' dalam agama Buddha. Pesan-pesan moral dan norma banyak

didapat dari cerita-cerita ini.

Motif Panca Tantra

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 9

Filosofi :

Kirti Muka yang ada pada Candi Jago memiliki makna yang sama dengan Muka Kala yang ada pada Candi Singosari yaitu sebagai aspek

perlindungan dari dewa Syiwa dan sebagai penjaga pintu kuil. Muka kala ini juga[0]

dipercaya sebagai penjaga Meru dan mempunyai kekuatan magis protektif yaitu kekuatan magis pelindung sehingga muka kala ini digunakan pada setiap pintu

masuk candi. Perbedaan mencolok yang ada pada muka kala di Singosaridengan Kirti Muka yang ada pada Candi Jago adalah pada Candi Singosari muka

kalanya polos dan tidak ada motifnya, namun pada Candi Jago kirti muka yang ada sangat bermotif dan kaya akan ornamen atau sudah di steril dengan bentuk-

bentuk ornamen teratai.

Motif Kirti Muka

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 10

2.2 CANDI KIDAL

Filosofi :

Motif singa pada Candi Kidal ini mempunyai makna sebagai pelindung atau magis protektif yang hampir sama fungsinya dengan Muka Kala

atau Kirti Muka. Singa yang ada pada candi ini memiliki ciri khas yaitu motif singa stambha, dimana singa merupakan motif yang sangat umum pada jaman kesenian Hindu awal di tanah Jawa. Singa dianggap sebagai hewan mitos

lambang kekuatan

Motif Singa

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 11

Filosofi :

Motif medallion ini menggambarkan kehidupan di hutan yangterdiri dari flora dan fauna yang merupakan komponen keseimbangan alam. Motif

medallion adalah sebuah motif lingkaran yang didalamnya menggambarkan floradan fauna yang menunjuk kepada keberadaan sebuah gunung.

Motif Medalion

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 12

Filosofi :

Motif Garudeya adalah sebuah penggambaran dalam cerita Adiparwa dalam Mahabharata yang menggambarkan tentang Garuda putra sang Winata

yang membebaskan ibunya dari perbudakan Kadru, serta motif Parijata (pohon hayat), yaitu pohon sorgawi tempat terkabulnya segala keinginan manusia.

Pohon hayat ini berfungsi sama dengan Kalpataru, yaitu sebuah seni hiaspercandian yang umum pada candi-candi di Jawa Tengah.

Motif Garudeya

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 13

Filosofi :

Parijata di sebut juga pohon hayat atau pohon yang memberikan segalakeinginan. Pohon ini merupakan tempat dari segala keinginan di panjatkan.

Motif Parijata

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 14

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain

merupakan alat pengumpul data yang utama. Penelitian kualitatif ini lebihmementingkan segi “proses” daripada “hasil”. Hal ini disebabkan oleh hubungan[95]

bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar-gambar dan sketsa -

sketsa secara grafis. Data tersebut di dapat dari wawancara, catatan lapangan, foto, dokumentasi pribadi, dan dokumen resmi yang di ambil secara langsung

maupun tidak langsung dari ketiga objek yang diteliti yaitu Candi Jago, Candi Kidal dan Candi Singosari. Dari data-data yang terkumpul tersebut kemudian

ornamen yang berupa relief dan arca akan diklasifikasikan dan dikaji filosofinya dengan harapan dapat menemukan karakteristiknya dan informasi tentang

makna dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dengan metode ini pula

[7]diharapkan dapat mengungkap sejarah dari ketiga candi tersebut. Denganmengkategorisasikan beberapa relief dan arca yang ada, maka diharapkan akan

ditemukan arca dan relief yang paling dominan yang nantinya dapat mewakili atau memiliki karakteristik yang kuat sebagai motif atau ornamen khas malangan.

a. Diagram Alir Penelitian

Untuk lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian maka dilakukandalam beberapa tahap berdasarkan diagram alir di bawah ini :

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 15

Keterangan :: Tahun Pertama

b. Tahap Penelitian

- Tahap I

Survey lapangan dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti.Dalam survey ini peneliti meninjau langsung lokasi candi dan melakukanpemotretan pada relief dan arca yang akan diteliti serta wawancaradengan juru kunci atau tokoh masyarakat yang mampu menceritakan hal-hal yang terkait dengan candi.

Candi KidalCandi Jago Candi Singosari

Survey atau Pengamatan di Lapangan

Penggalian Ornamen (Relief dan Arca)

Pengelompokkan Ornamen (Relief dan Arca)

Narasumber Studi Literatur

Filosofi

Seminar Hasil

Buku Ajar

Tahun ke Dua

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 16

- Tahap II

Melakukan penggalian motif ornamen pada relief. Dari sekian banyak reliefyang telah terkumpulkan kemudian dikelompokkan berdasarkan nilai seniyang terkandung didalamnya.

- Tahap III

Melakukan pengelompokkan kepada dua kategorisasi ornamen yaituornamen arca dan ornamen dinding (relief). Ornamen arca merupakansegala sesuatu yang ada pada tubuh arca baik itu ornamen kostum,ornamen pelengkap arca maupun arca itu sendiri. Sedangkan ornamendinding (relief) adalah semua pahatan yang ada di dinding candi baikbagian luar maupun dalam, ataupun pahatan yang ada di bagian kaki,badan, dan puncak candi serta relung-relungnya.

- Tahap IV

Melakukan pengkajian satu persatu dari motif ornamen yang terpilih dan sudah dikelompokkan untuk mencari filosofi dari setiap motif. Ini dilakukan

dengan metode studi literatur dan diskusi dengan narasumber dan atauarkeolog.

- Tahap V

Pada tahap ini akan dilakukan seminar hasil penelitian. Dari pertemuan seminar inilah diharapkan ada beberapa masukan baik berupa saran dan

kritik dari peserta seminar sebagai bahan penyempurnaan laporan(laporan akhir dan buku ajar).

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 17

PETA LOKASI PENELITIAN

Sumber: Dinas Pariwisata (2009)

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 18

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 SEJARAH KERAJAAN SINGOSARI[0]

Pada zaman dahulu tepatnya pada abad ke XIII masehi ternyata daerahSingosari yang letaknya di utara Kota Malang pernah terkenal tidak hanya daerahMalang tetapi juga diluar pulau Jawa bahkan sampai ke luar negeri. Pada abad[0]

ke XIII masehi inilah untuk kedua kalinya Kabupaten Malang tampil sebagai pusat pemerintahan yang ditandai dengan lahirnya Kerajaan baru bernama Singosari

pendirinya adalah Ken Arok dengan gelar Sri Rangharajasa Sang Amurwabhumi masa pemerintahannya tahun 1222 – 1227 masehi.

Ken Arok menurut Kitab Negarakretagama dan Paparaton dapat diketahui[0]

sejarah kehidupan mulai dari masa mudanya hingga dia menjadi raja terkenal. Menurut kedua kitab tersebut sebelum menjadi raja Ken Arok adalah anak rakyat[0]

biasa berasal dari desa Pangkur. Berkat bantuan pendeta Loh Gawe Ken Arok[28]

diangkat sebagai anak pungut dapat mengabdi sebagai akuo (setingkat bupati) di

[28] Tumapel yang bernama Tunggul Ametung. Pada waktu itu Tumapel merupakan

wilayah bawahan kerajaan Kediri yang dipimpin oleh raja Kerjaya (dandanggendis).

Pada saat mengabdi di Tumapel Ken Arok tertarik pada isteri Tunggul[28]

Ametung yang bernama Kendedes. Ken Arok berusaha membunuh Tunggul[73]

Ametung dan menggantikannya sebagai akuo di Tumapel. Kendedes diambil[28]

sebagai isteri Ken Arok yang pada saat itu masih mengandung anak TunggulAmetung.

Sebagai akuo di Tumapel Ken Arok tidak mau tunduk dibawah kekuasaan[28]

kerajaan Kediri. Ken Arok bekerja sama dengan para pendeta yang tidak senang[28]

dengan pemerintahan raja Kertajaya, mereka bertempur melawan raja Kediri

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 19

dalam pertempuran tersebut Ken \Arok dapat mengalahkan raja Kertajaya di desa Ganter. Dengan kemenangannya sejak tahun 1222 masehi Ken Arok

menjadi raja di Tumapel dan Kediri. Kedua daerah itu ahirnya disatukan dengan[28]

ibukota tetap di Tumapel yang diberi nama Kuta Raja. Dibawah pemerintahanKen Arok kerajaan Singosari aman dan tenteram.

Tahun 1227 masehi kekuasaan Ken Arok berahir karena dibunuh oleh[0]

Anusapati (anak dari Tunggul Ametung) yang ingin membalas dendam atas kematian ayahnya. Sejak saat itu kerajan Singosari dipimpin oleh Anusapati[0]

selama 21 tahun (1227-1248 masehi). Anusapati dibunuh Toh Jaya (anak Ken[0]

Arok dari isterinya Ken Umang) yang mengetahui bahwa kematian ayahnya karena dibunuh oleh Anusapati. Jenazah Anusapati dicandikan di KIDAL yang

terletak disebelah tenggara Candi JAGO Tumpang.

Sepeninggal Anusapati Toh Jaya tampil sebagai raja ketiga di Kuta Raja. Masa pemerintahannya sangat singkat hanya beberapa bulan karena dibunuh

oleh Ranggawuni, anak Anusapati sebagai balas dendam atas kematian ayahnya. Jenazah Toh Jaya dicandikan di Katang Lumbang (tempatnya sampai

saat ini belum diketahui letak Katang Lumbang tersebut).

Ternyata pembunuhan demi pembunuhan terus berlangsung akibat balasdendam dikalangan raja-raja Singosari, sepeningal Toh Jaya tahun 1248 masehi

Ranggawuni naik tahta dengan gelar Sri Jaya Wisnuwardhana, dia memerintah dengan saudara sepupunya dengan nama Mahesa Cempaka, pemerintahan mereka diibaratkan sebagai Wisnu dan Indra. Pada tahun 1254 masehi

Wisnuwardhana menyerahkan tahta kerajaan kepada putranya yang bernama Kertanegara. Tahun 1268 masehi Wisnuwardhana meninggal di Mandara Giri

dan jenazahnya dicandikan di Waleri dalam perujudannya sebagai Siwa danJajaghu (Jago) sebagai buda Amugapasa.

Dibawah pemerintahan raja Kertanegara (1268-1292 masehi) kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya dalam menjalankan pemerintahan

kertanegara dibantu oleh tiga maha mantri yang terdiri dari Rakryan I Hino,

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 20

Rakryan I Sirikan, dan Rakryan I Halu, mereka bertugas meneruskan dan mengatur perintah-perintah raja melalui mentri pelaksana terdiri dari Rakryan

Apatih, Rakryan Demung, dan Rakryan Kanuruhan. Kertanegara bercita-cita menjadi penguasa Singosari dan daerah sekitarnya seluas mungkin untuk

mewujudkan cita-citanya Kertanegara melakukan beberapa tindakan antara lain:

1. Menyingkirkan tokoh-tokoh yang dimungkinkan menentang atau menghalangi cita-citanya misalnya; patih Raganata diturunkan

jabatannya dan Banyak Wide disingkirkan menjadi bupati SumenepMadura.

2. Mengadakan penaklukan keberbagai daerah, misalnya tahun 1275 masehi mengirim pasukan ke Sumatra Tengah yang terkenal dengan sebutan ekspedisi Pamalayu. Tahun 1284 masehi

menaklukkan Bali dan Setelah itu menyusul daerah-daerah lain seperti: Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya) dan

Gurun (Maluku).

3. Mangadakan persekutuan dengan kerajaan Campa.

Pemerintahan Kertanegara mengalami kemunduran setelah terjadi duaperistiwa besar yaitu:

1. Perselisihan dengan Tiongkok yang menginginkan Singosari tunduk dibawah kekuasaan kaesar Khubilai Khan.

2. Penyerangan dari Kediri yang dilakukan oleh Jayakatwang bersekutu dengan Banyak Wide (Arya Wiraraja) bupati Madura. Tahun 1292

masehi pada saat melaksanakan upacara tantrayana Kertanegara dan tokoh-tokoh penting dari Singosari gugur karena secara tiba-tiba

diserang oleh pasukan Jayakatwang. Dengan meningghalnya raja Kertanegara, maka kerajaan S ingosari berakhir. Jenazah Kertanegara dimuliakan di Candi Jawi dan sebagai

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 21

Buddha di Sagala. Kertanegara bersama permaisurinya Bajra Dewidilambangkan sebagai jiwa dicandikan di Singosari sebagai Bhairawa.

4.2 SEJARAH CANDI JAGO

Situs Candi Jago terletak di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, KabupatenMalang. Candi ini dahulu bernama Jayaghu. Candi ini menurut Negarakretagama[4]

diketahui sebagai salah satu candi pendharmaan bagi maha rajaWisnuwardhana. Hayam Wuruk disebutkan pernah melakukan kunjungan ziarah[4]

kemakam leluhurnya yakni Wisnuwardhana yang dicandikan di Jayaghu atauJago.

Sekalipun Candi Jago diketahui sebagai makam maha raja[27]

Wisnuwardhana, namun jika dilihat dari bentuk arsitektur dan ragam hiasnya maka bangunan itu berasal dari zaman Majapahit akhir. Pada tahun 1272 saka

Bentuk Candi Jago

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 22

atau 1350 masehi, misalnya, candi itu pernah diperbaiki oleh Adityawarman. Dan[27]

sesudah itu, candi Jago tampaknya mengalami pemugaran beberapa kali padakurun akhir Majapahit yakni pada pertengahan abad ke XV.

Dilihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Jago mirip sekali dengan bentuk punden berundak-undak yang merupakan ciri bangunan religi dari megalitikum

yang mengalami kebangkitan kembali pada masa akhir Majapahit. Badan candi terletak di atas kaki candi yang bertingkat tiga. Bangunan utama candi terletak

agak kebelakang dan menduduki teras tertinggi. Diduga pada bangunan utama itu diberi atap dari ijuk sebagai mana pura-pura di Bali. Bahkan dari sudut

pandang aetiologi nama Desa Tumpang tempat dimana candi Jago berada tentu berasal dari bentuk candi tersebut, sebab di dalam bahasa Jawa Kuno kata

Tumpang memiliki arti “lapis, deretan bertingkat, bersusun, membangun dalam[4]

deretan bertingkat “.

Arca Amoghapasa dewa tertinggi dalam agama Buddha Tantra yang memiliki tangan delapan adalah perwujudan dari Wisnuwardhana sebagai mana

disebut dalam Negarakretagama. Arca itu saat ini tersisa di halaman candi tetapi[27]

kepalanya hilang. Disamping arca Amoghapasa terdapat arca Bhairawa yang[8]

putus kepalanya dan beberapa arca kecil serta sisa-sisa bangunan candi yang berserak disekitar area candi. Sedang arca-arca lain yang pernah diperoleh dari[4]

area candi ini disimpan di museum Jakarta.

Sementara ditinjau dari ragamnya terutama relief-relief yang menghiasitubuh candi yang memisahkan lakon Krisnayana, Partayajna, dan Kunjarakarna,

makin menyakinkan bahwa bangunan candi tersebut berasal dari masa akhir Majapahit meski bahan-bahan batunya sangat mungkin berasal dari masa Singosari atau masa ketika candi itu direnopasi oleh Ditiawarman. Kisah[27]

Partayajna dan Kunjarakarna adalah kakawin yang ditulis empu Tanakung yanghidup pada akhir Majapahit. Menurut P.J. Zoet Mulder (1983), kedua kakawin itu[4]

dipahatkan sebagai relief pada sebuah candi di Jawa Timur yakni Candi Jago. Adapun kisah Kunjarakarna, Partayajna, dan Krisnayana yang terpahat sebagai[8]

relief pada teras Candi Jago dideskripsikan sebagai berikut:

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 23

A. Relief Kunjarakarna

Yang menghiasi teras Candi Jago menceritakan Boddhicitta Wairocana di Wihara sedang mengajarkan dharma kepada para jina, Boddhisatwa, Bajrapani,

dan dewadewa. Pada saat yang sama yaksa bernama Kunjarakarna melakukan[4]

meditasi Buddha di Gunung Semeru agar dapat dibebeaskan dari wataknyasebagai setan pada inkarnasi berikutnya.

Kunjarakarna menghadap Wairocana dan memohon agar diberi pelajaran mengenai dharma dan diberi penerangan mengenai nasib yang dialamai para

makhluk di dunia ini.

Wairocana memuji keprihatinan Kunjarakarna. Namun Kunjarakarna[1]

diperintah dulu mengunjungi dunia orang mati yakni wilayah yang dikuasai dewa Yama. Kunjarakarna berangkat mengunjungi daerah itu. Di suatu persimpangan[1]

jalan Kunjarakarna bertemu dengan dua raksasa, Kalagupta dan Niskala, yang menunjukkan menuju surga dan neraka sesuai dengan amal perbuatan mereka

di masa lampau. Jalan ke selatan menuju Lohabhumiphattana (daerah besi) di mana pohon – pohon berupa pedang, gunung dari besi yang menganga dan

menutup, burung-burung berekor pisau dan belati, rerumputan paku, dan

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 24

sebagainya. Kunjarakarna menyaksikan bagaimana para kingkara pembantuYama menyiksa arwah-arwah orang mati.

Kunjarakarna mengunjungi kediaman dewa Yama. Yama kemudian[1]

menguraikan kepadanya tentang hakekat kejahatan yang berakibat pada jatuhnya siksaan di neraka. Jalan ke neraka sangat lebar dan mudah. Sedang[1] [1]

jalan ke surga jarang ditempuh orang, tertutup semak-belukar dan penuhrintangan. Yama menjelaskan kepada Kunjarakarna mengapa orang sudah mati[1]

di dunia masih harus disiksa di neraka.

Kunjarakarna melihat bagaimana sebuah periuk besar akan digosok dan dibersikan guna menyambut kedatangan seorang pendosa besar seperti

diterangkan oleh Yama. Dalam waktu tujuh hari lagi Yama akan memulai siksaanyang akan berlangsung selama 100.000 tahun. Adapun pendosa besar itu adalah[1]

Purnawijaya, raja para gandharwa, yang saat itu masih menikmati hasilpahalanya di surga. Penjelasan Yama munggunjangkan Kunjarakarna karenaPurnawijaya adalah sahabatnya.

Kunjarakarna kemudian mendatangi Purnawijaya yang sedang menikamtikenikmatan surga. Ia menceritakan segala sesuatu yang berkaitan dengan nasib[1]

yang akan dijalani Purnawijaya. Raja para gandharwa itu tersentak kaget dan[1]

[1]

kehilangan harapan. Namun Kunjarakarna menasehati agar Purnawijaya.Bertabah hati dan seyogyanya menghadap ke Wairocana untuk meminta bantuan

menemukan cara membebaskan diri nasibnya. Purnawijaya kemudian ikut[1]

Kunjarakarna terlebih dahulu berpamitan kepada isterinya, Kusumagandhawati. Dengan diiringi makhluk-makhluk surgawi, Purnawijaya bersama Kunjarakarna menuju Boddhicittanirmala kediaman Wairocana. Setelah menghormati

Wairocana sebagai mahadewa, mereka memohon anugrah dari pelajarandharma.

Wairocana menerangkan kepada mereka berdua tentang pelajaranmenuju kebebasan, dimana salah satu cara mencapainya dengan melalui jinana

wisesa (pengetahuan mulia) yang menyebabkan seorang manusia sadar ia

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 25

merupakan inkarnasi dewa bahkan ia sendiri adalah dewa itu. Wairocana menguraikan tentang kesamaan lima jina (Wairocan, Aksobhya,

Ratnasambhawa, Amithaba, dan Amogashiddi ) dengan kelima Rsi Kusika (Patanjala, Mahakusika, Garaga, Metrri, dan Kurusya) dan kelima dewa Siwa

(Siva, Isvara, Brahma, Mahadeva, Wisnu). Di situ Wairocana menyatakan bahwa ia adalah manivestasi Siwa dan Buddha yang dilihat, guru alam semesta,

Bhattara Guru, dewa tertinggi.

Setelah selesai mendapat pelajaran dharma Desana dan Wairocana, Kunjarakarna mohon diri untuk melanjutkan tapabrata, tetapi Purnawijaya

menanyakan bagaimana ia bisa lolos dari siksa neraka. Wairocana memberitahubahwa Purna Wijaya tidak bisa bebas dari kematian. Ia akan mati dalam tidur danpenderitaannya akan berlangsung selama sembilan hari.

Purnawijaya kembali ke isterinya dan berpesan agar sang isteri[40]

menantikan kedatangannya di hari yang kesepuluh saat ia tidur dan meniggaldunia. Isteri Purnawijaya meratapi kematian suaminya. Arwah Purnawijaya di

angkat oleh Kingkara dan dimasukkan ke dalam periuk. Namun ia merasa tidak sakit. Pada hari ketiga periuk pecah dan menjadi manikan dalam bentuk bunga[1]

teratai. Pohon – pohon pedang menjadi parijata - parijata. Para kingkara[1]

melaporkan kejadian itu kepada Yama.

Yama datang dan menyaksikan langsung apa yang terjadi pada diri[1]

Purnawijaya. Raja para gandharwa itu menjelaskan bahwa itu semua karena[1]

rahmat Wairokana. Jiwa Purnawijaya kembali ketubuhnya dan ia seolah-olehbangun tidur. Tetapi kegembiraan istri Purnawijaya, Kusumagandhawati, berubah[1]

jadi kekecewaan ketika Purnawijaya menjelaskan bahwa ia akan mengikutiKunjarakarna untuk melakukan tapabrata.

Di Boddhicitta para dewa berkumpul menghadiri upacara dewapuja. Yama[1] [1]

memohon kepada Wairocana untuk menerangkan, bagaimana mungkin siksaanbagi pehdosa besar hanya dilunasi dalam sembilan hari. Wairocana menuturkan[1]

kisah Muladhara yang menghabiskan segala kekayaannya untuk diberikan

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 26

segala dharma, tetapi dengan hati diliputi kejahatan dan kesombongan. Di satu[1]

pihak, terdapat pasangan suami dan isteri, Utsahadharma dan Sudharmika, yang menggunakan harta mereka yang sedikit untuk berbuat kebajikan dengan hati

murni dan ikhlas. Suami dan isteri itu diusir oleh Muladhara dari rumahnya,[1]

kemudian mereka menjadi pertapa.

Ketika meninggal, suami dan isteri itu menjadi Indra dan Saci yang hidup bahagia di surga. Sedang Muladhara ketika mati diangkat menjadi Purnawijaya,

raja para gandharwa. Meski kejahatannya pantas diganjar dengan siksa yang lama di neraka, namun siksaan itu di perpendek menjadi beberapa hari saja

karena kesaktian yang terpancar dari ajaran suci. Purnawijaya telah diberipengetahuan mengenai ajaran itu bersama dengan bekas ahli bangunannya.Karnagotra, yang dilahirkan kembali sebagai Kunjarakarna.

Wairocana kemudian menerangkan kepada Purnawijaya. Bagaimana[1]

perbuatan lahiriah yang baik hanya dapat menghasilkan ganjaran di surga bukannya pembebasan sempurna. Ini hanya dapat dicapai dengan punya yang[1]

lebih luhur sifatnya, yakni mencapai pencerahan sempurna. Purnawijaya[1]

kemudian bersama isterinya akan mempraktekkan ajaran itu ke Sumeru. Mereka meninggalkan surga. Dengan melakukan tapa sebagai mahayana dan ,mahayoni[1]

mereka berdua berhasil mencapai pembebasan di surga jina. Sedangkan[1]

Kunjarakarna telah mendahului mereka disana.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 27

B. Relief Parthayajna

Kakawin Parthayajna yang dilukis pada relief Candi Jago menuturkan perjalanan Arjuna ke Gunung Indrakila guna melatih diri lewat tapabrata agar

memperoleh bantuan senjata dari dewa. Gunung Indrakila adalah tempat ia bisa berjumpa dengan para dewa, tetapi harus melalui Rsi Dwipayana, mahaguru

dalam ajaran dan praktek Sivadharma.

Dalam perjalanan Arjuna bertemu dengan dua pertapa perempuan (kili)[15]

yang sedang istirahat pada sebuah bale. Arjuna memberitahu mereka maksud kedatangannya. Kedua pertapa itu lalu menerangkan bahwa daerah itu adalah

pertapan Wanawati yang didirikan oleh Mahayani, seorang rajyawadhu (wanita dari kalangan keraton). Arjuna di antar kedua pertapa itu menghadap Mahayani.[15]

Mahayani memberikan pelajaran panjang lebar mengenai halahayu yaitu kebaikan dan kejahatan yang menimpa diri manusia secara silih berganti.

Manusia yang dikuasai oleh akan melakukan perbuatan jahat.rajas dan tamas

Yudhistira yang kecanduan bermain dadu, misalnya, menjadikannya jatuh bahwamembawa-bawa seluruh keluarganya.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 28

Ketika malam datang Arjuna masuk kekamar tidur. Tengah malam ia didatangi seorang pertapa perempuan yang menyatakan cinta kepadanya sejak

pertapa itu masih tinggal di istana. Arjuna melalui percakapan berbisik-bisik berhasil menyakinkan sang pertapa bahwa ia harus belajar menguasai rajas dan

tamas yang masih bergejolak dihatinya.

Esok hari Arjuna berangkat di tengah hujan dan badai. Namun Arjuna tetap berjalan hingga malam hari ia masuk kehutan. Tiba-tiba datang dewi

pelindung keraton dengan tubuh bercahaya. Ia meramalkan bahwa Arjuna akan menerima dari senjata-senjata yang menjadi sarana bagi pendawaHyang Kirata

untuk kembali ke istana. Dewi pelindung keraton itu mengajarkan pula mengenai musuh-musuh didalam sanubari manusia yang harus diperangi. Musuh itu

berasal dari “si tiga serangkai” yang memberi bentuk kepada apa saja yang mulaiberada di dunia ini. Manusia yang ingin mencapai pembebasan harus menyelami

`Sang Mutlak yang tak terperinci`, asal mula mereka semua.

Di suatu tempat yang sangat indah Arjuna memergoki Kama dan Ratih, dewa dan dewi asmara sedang bercengkrama dilingkari bidadari dari surga.

Arjuna menemui Kama dan menerangkan maksud dan tujuannya ke Gunung Semeru. Kama menerangkan bahwa serring kali manusia salah menafsirkan

kebahagiaan karena masih dikuasai Ia belum bisarajas dan tamas.

membebaskan diri dari “si tiga serangkai” hingga terbelenggu oleh kehausan(trisna) akan kenikmatan. Ia tidak akan mencapai kebebasan sempurna.

Seorang raja yang telah menyeklami sifagama, yakni ajaran sifa dan yang melindungi orang-orang suci dan yang tahu bahwa sunyata (kehampaan) merupakan asal mula dunia serta hakekat wastu (tapabrata dan pengorbanan),

maka memerintah merupakan dharmanya dan kerajaannya merupakan pertapaannya. Selanjutnya, Kama memperingatkan Arjuna tentang adanya

raksasa bernama Nalamala yang ingin mengadu kesaktian dengannya. Nalamala lahir dari lidah Durga. Ia hanya bisa dikalahkan oleh Nalacintiyamani (meditasi

sifa).

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 29

Arjuna berhadap-hadapan dengan gerombolan Kalapisaca (raksasa) yang dipimpin Nalamala. Terjadi perang tanding. Para dewa dan pertapa melarikan

diri, takut melihat kedahsyatan Nalamala. Arjuna ingat akan nasehat Kama. Ia melakukan meditasi Siva. Ketika Nalamala melihat sebuah benda bersinar di dahi

Arjuna. Ia melarikan diri.

Sesuai petunjuk Kama. Arjuna berangkat ke Indrakila hingga ia sampai ketempat bernama kediaman Rsi Dwipayana. Ia adalah kakekinggitamrthapada,

Arjuna sendiri. Rsi Dwipayana menerangkan bahwa para Kurawa adalah inkarnasi kejahatan. Sedang pendawa adalah dewa Pancakusika yang di utus ke

bumi oleh sang maha dewa untuk membunuh para Kurawa. Rsi Dwipayana mengajari Arjuna tata cara mencapai pembebasan dan persatuan dengan

hakekat Siva. Setelah satu tahun, di gunung indrakila Arjuna dikisahkan berhasil mencapai tujuannnya dimana Siva menampakkan diri sebagai Hyang Kirata.

C. Relief Krisnayana

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 30

Relief Krisnayana yang terpahat pada teras Candi Jago dapat ditafsdirkan sebagai suatu perwujudan kisah perkawinan Maharaja Wisnuwardhana dengan Nararya Waning Hyun, yakni lambang perkawinan Wisnu dengan Sri yang

menitis dalam wujud Krisna dan Ruknini. Dalam kakawin Krisnayana disebutkan bahwa tokoh Prithukirti, Ibu Rukmini adalah adik Kunti dan Basudewo. Jadi

Krisnayana dan Rukmini adalah Saudara sepupu. Hal itu sesuai dengan fakta bahwa Wisynuwardhana adalah sepupu Waning Hyun. Kisah Krisnayana

menuturkan bahwa Jarasandha, raja Karawira memperoleh persetujuan Bhismaka, raja Kundina, bagi pernikahan Cediraja yakni Suniti, kemenakan

Jarasandha, dengan Rukmini, putri Bhismaka. Namun Prithukirti, ibunda Rukmini,sejak dulu mengharap agar Krisna, kemenakannya, menjadi menantunya. Karena

itu Prithukirti mengutus seorang dayang untuk memberitahukan kepada Kr isnaakan hal itu.

Krisna bersiap-siap datang ke Kundina dengan membawa sejumlah besar balatentara Yadu dan Wrisni. Namun sebelum berangkat ia memuja SivaSurya.

Meghadhwaja, seorang brahmin muda mengingatkan Krisna agar secepatnya tiba di Kudnina sebelum kedahuluan raja Cedi. Krisna dan rombongan berangkat

melalui jalan pintas. Mereka sempat bermalam di dusun Dharmasubha.Kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke Kundina.

Menjelang malam Cedi dan Jarasandha tiba. Krisna ditempatkan di luar keraton. Melalui seorang dayang, Krisna berhasil menjalin hubungan dengan

Rukmini melalui surat menyurat. Kemudian melalui penyamaran sebagai seorang pertapa, Rukmini berhasil lolos dari penjagaan, Krisna yang sudah menunggu

diluar gerbang segera melarikannya dengan kereta. Sedang baladewa danpasukannya tetap menunggu untuk menghadapi Cedi.

Keraton menjadi gempar ketika Bhismaka tahu bahwa putrinya telahhilang. Rukma, kakak Rukmini bersumpah akan membunuh Krisna dan jika tidakberhasil akan tidak kembali ke Khundina. Dengan mengenakan baju berlapis bajadan naik kereta perang. Rukma berangkat memburu Krisna sementara Cedi dan

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 31

Jarasandha bertekat untuk membunuh Krisna. Rukma bertemu dengan Cedi danpasukannya yang bergerak memburu Krisna.

Tidak jauh dari kota pasukan Cedi bertemu dengan para Yadu dan Wrisni yang dipimpin Baladewa. Tetapi perang sengit yang berakhir dengan kekalahan

tentara Cedi. Sementara itu, Rukma berhasil menemukan persembunyian Krisna dan Rukmini. Terjadi perang sengit yang berakhir dengan kekalahan Rukma.

Ketika Rukma jatuh dan tak berdaya Rukmini memegang kaki Krisna dan memohon agar kakanya jangan dibunuh. Krisna mengampuni Rukma yang kemudian pergi dan mendirikan keraton ditempat tersendiri bukan di Kundhina.

Krisna membawa Rukmini ke Dwarawati dan hidup bahagia disana dengandikaruniai sepuluh anak.

4.3 SEJARAH CANDI KIDAL

Bentuk Candi Kidal

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 32

Candi Kidal terletak di desa Rejokidal, kecamatan Tumpang, kabupaten Malang, (sebelah timur kota Malang). Candi ini berukuran panjang 10,8 meter,

lebar 8,36 meter dan tinggi 12,26 meter, setelah dipugar pada tahun 1986 sampai tahun 1990, tinggi aslinya diperkirakan mencapai 17 meter. Secara vertikal candi

ini dapat dibagi menjadi kaki candi, tubuh candi, dan atap candi. Di dalam bilik candi tidak ditemukan arca selain Yoni ditengah-tengah ruangan. Yoni inipun ketika ditemukan sudah berada di luar ruangan, di duga berasal dari ruangan

candi. Sebuah arca Siwa yang sekarang berada di “Royal Tripical Institute”

Amsterdam, di duga berasal dari candi Kidal. Arca tersebut tingginya 1,23 meter digambarkan dengan sikap berdiri, bertangan empat tangan kanan belakang

memegang Aksamala, tangan kiri belakang memegang Cemara. Kedua tangan depan ditekuk di muka dada, telapak tangan kiri terbuka menghadap ke atas sedang telapak tangan kanan ada di atas telapak tangan kiri dalam sikap

menggenggam dengan ibu jari di arahkan ke atas. Disampingnya terdapat bungateratai yang keluar dari bongkol, menunjukkan personifikasi dinasti Singosari. Di

dalam relung-relungnya tidak ditemukan arca. Seandainya arca Siwa memang berasal dari ruangan candi, dapat diduga bahwa relung-relung tersebut di

sediakan untuk arca Durga, Ganesa, dan Agastya sebagai tiruanya candi Siwa.

Arca yang ditemukan dari candi tersebut ialah arca Nandiswara dan Mahanala. Arca-arca tersebut biasanya menempati relung-relung di kanan-kiri

pintu masuk candi. Arca-arca lain yang pernah ditemukan adalah arca dudukyang diperkirakan dari Pantheon agama Budha, dan sebuah arca duduk yang lain

mungkin arca Manjucri. Selain itu masih ada temuan arca tampa kepala dengan ciri-ciri Cakra pada tangan belakang dan Sankha pada tangan kiri (mungkin

sekali atca Wisnu). Selain bangunan utama, bekas-bekas bangunan berdenah segi empat panjang dengan sisa-sisa dua buah tangga masuk pada sisi timur

ujung utara dan selatan. Bahkan pada tahun 1901 masih terlihat sisa-sisabangunan dari batu merah di halaman ini. Di duga candi kidal merupakan candiinduk dari suatu kompleks percandian yang tidak hanya terdiri dari suatu halamansaja, melainkan dua halaman.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 33

Relief Garuda

Relief Garuda dipahatkan pada pilaster di tiap sisi kaki candi tepat pada sumbu ketiga sisi kaki candi penggambaran cerita Garudanya, yang

pembicaraannya diurutkan secara Pradaksina, berturut-turut dari sisi utara adalah garuda dengan ibunya, dewa dan garuda dengan kepala naga. Arah

pembicaraan relief menurut , akan didapatkan susunan:Prasawiya

1. Sisi Selatan: Garuda dalam kekuasaan pada naga ibu garuda masihdalam perbudakan Sang Kadru.

2. Sisi Timur: Garuda tidak mendapatkan amarta sebagai penebus ibunya, seikat puca (rumput) menjelaskan pada kita bahwa amerta telah direbut

dari para dewa dan kain disangkutkan pada Kuca sementara para Nagadisuruh oleh Garuda meluruskan badannya sebelum menerima Amerta.

3. Sisi Utara: Garuda siap berangkat bersama ibunya meninggalkan paranaga karena telah bebas dari perbudakan Sang Kadru.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 34

Candi Kidal menurut Nagarakretagama adalah candi makam raja Anusanatha (Anusapati), pengganti raja Rajasa Sang Amurwabhumi. Anusanantha mangkat tahun 1170 Saka atau 1248 Masehi. Anusanantha

diarcakan sebagai Siwa dan ditempatkan di ruang utama candi. Namun sekarangini arca tersebut tidak berada ditempatnya lagi.

Nama Kidal sendiri sangat mungkin berasal dari bentuk ragam hias candi makam Anusanatha yang tidak lazim, dimana pada umumnya ragam hias

terutama relief-relief pada candi bersifat (Sanskerta - searah jarumpradaksina

jam, dari kanan kekiri) tetapi candi Kidal bersifat prasawya (Sansekerta – berlawanan dengan arah jarum jam, dari kiri ke kanan). Kidal sendiri dalam

bahasa jawa kuno bermakna “kiri”.

Dengan memahami bahwa nama Kidal memiliki arti “kiri” atau prasawya yaitu berlawanan dengan arah kelaziman, maka keberadaan Anusapathi dapat

dilihat dari dua aspek. Pertama, Anusapathi adalah pengikut aliran Siva yang menyimpang dari faham Siva yang lazim dianut oleh masyarakat dewasa itu.

Kedua, Anusapahi adalah putra “kiri” dari raja Rajasa Sang Amurwabhumi yang menurunkan Warddhanawangsa sedang raja Rajasa Sang Amurwabhumi menurunkan Rajasawangsa (perpaduan kedua wangsa itu melalui perkawinan

melahirkan wangsa baru yang beridentitas “Rajasa, Girindra dan Wardhana” sebagaimana terpatri pada nama Kertarajasa Jaya Wardhana,

Tribuanatunggaldewi Maharajasa Jaya Wisynuwarddhani, rajasawarddhana,girindrawarddhana).

Dasar candi Kidal berbentuk bujur sangkar. Badan candi menjulangtinggi. Di sisi kanan dan kiri pintu masuk terdapat arca mahakala dan nandiswara.

Motif hiasan yang terpahat pada dinding candi Kidal umumnya berbentuk medallion yang dipenuhi ragam hias tumbuh-tumbuhan bunga - bungaan dan

sulur - suluran.

Di antara hiasan candi Kidal yang menarik adalah terpahatnya relief garuda pada ketiga sisi kaki candi, dimana relief itu diambil dari kisah Garudeya

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 35

yang terdapat pada kitab adiparwa. Terdapatnya relief garuda pada candi bersifat saiva seperti candi Kidal makin memperkuat tanggapan Anusapati mengikuti

ajaran yang menyimpang dari sivaisme yang lazim karena kisah Garudeyabersifat vaisnava.

Rangkaian relief yang menggambarkan kisah garudeya diawali pada dinding–dinding sebelah kiri candi dimana terlihat sang garuda sedang bertarung

dengan ular-ular. Kemudian pada dinding sebelah kanan terdapat pahatan reliefyang menggambarkan sang garuda dengan ibundanya, winata.

Secara singkat kisah Garudeya dimulai dengan kisah persaingan antara Kadru dan Winata, keduanya isteri Kasyapa, orang bijak. Kadru adalah ibu dari

para ular naga. Sedang Winata adalah ibu dari burung garuda. Keduanya berselisih mengenai warna kuda uccaihsrawa, yang muncul bersama air amrtha

ketika Samudra Purba di aduk. Kadru menganggap warna kuda itu putih.

Dari sengitnya perselisihan pendapat akhirnya keduanya sepakat untuk bertaruh: “yang kalah akan menjadi budak yang menang”. Para ular naga tahu[43]

bahwa ibu mereka salah. Mereka memberitahu Kadru, ibunya. Kadru kemudian[43]

membuat rencana agar anak-anaknya, para ular naga, mengubah warna kuda uccaihswara dengan biasanya. Usaha ibu itu berhasil. Winata kalah dan dijadikan[4]

budak oleh Kardu.

Garuda berusaha membebaskan ibundanya dengan melawan para naga[50]

yang licik. Terjadi perang. Para ular naga kemudian meminta syarat kepada[50]

garuda bahwa ia dapat membebaskan ibundanya asalkan dapat mengusahakan air amertha yang dimiliki para dewa. Garuda berusaha merebut air amertha dari

tangan para dewa. Bhatara Indra yang memimpin para dewa tak mampu menghalangi niat garuda. Garuda berhasil merebut amertha. Namun ia sempat mengizinkan wisnu meminta sesuatu darinya. Lantaran itu, garuda menjadi

tunggangan Wisnu para dewa dengan suatu akal.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 36

Perjuangan sang garuda dalam membebaskan ibunda yang dicintainya seperti terpahat dalam candi Kidal dan itulah yang mengilhami Ir. soekarno

(presiden RI pertama) untuk menjadikannya sebagai lambang kesatuan Republik

[50]Indonesia. Selama menciptakan konsep Pancasila, kemungkinan Ir. soekarno

melihat keberadaan mitos garuda sebagai lambang yang tepat dari perbudakanpara ular yang licik.

4.4 PEMBAHASAN MASING-MASING RELIEF DAN ARCA

4.4.1 Filosofi

Pembahasan pada bagian ini akan difokuskan pada relief dan arca yang memiliki makna yang spesifik misalnya; ada alur ceritra yang pasti dan jelas

terutama ceritra-ceritra yang dapat mengambarkan sebuah kehidupan sosial- budaya dan keagamaan. Dalam pemilihan atau pengambilan relief dan arca

dilakukan pembagian antara lain; relief pada bagian bawah candi, bagian tengah candi, bagian atas candi, dan bagian antara bawah dengan tengah candi.

Penilaian pembahasan dilakukan secara kategorisasi yang dianggap mewakiliceritra-ceritra tersebut.

A. Relief Bagian Bawah atau Dasar Candi

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 37

Relief ini menceritakan tentang para kesatria salah satunya Arjuna yangbersenjatakan busur sedang melakukan perundingan untuk menyelesaikan suatumasalah yang ada yang kemudian akan dihadapkan menuju istana kerajaan.

Relief ini menceritakan tentang para kesatria yang sedang melakukan perundingan mengenai pendapat dan restu yang diberikan oleh Istana (puri)

untuk mempertimbangkannya kembali sebelum mengambil suatu tindakan.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 38

Menceritakan alam binatang (Anjing) yang sedang membantu manusia dalam berburu ke hutan agar dapat bertahan hidup. Hal ini dibuktikan dengan

adanya banyak elemen pohon dan seorang manusia yang memegang tombakyang siap memburu.

Relief ini menceritakan tentang setelah kesatria melanjutkan perjalanannya menuju permukiman penduduk yang terletak ditengah-tengah

hutan rimba yang didalamnya terdapat berbagai binatang buas diantaranya banteng untuk bertemu dengan penduduk dan memberitahukan tujuan

kedatangannya. Dari uraian ketiga relief di atas dapat disimpulkan bahwa setiap ada maslah dalam kehidupan sosial budaya selalu dilakukan musawarah untuk

mencapai kesepakatan bersama, hal ini berlaku juga apabila akan dilakukan peperangan. Dari ketiga relief tersebut tergambarkan beberapa pepohonan, ini

artinya pada zaman lampau ada kemungkinan antara kerajaan satu denganlainnya letaknya berjauhan dan selalu melewati hutan rimba.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 39

Releif menceritakan tentang kesatria memberi mandat atau perintah kepada seluruh penduduk serta beburon atau binatang yang ada pada

permukiman untuk mencari kayu sebagai bahan pembuatan perahu dengan cara penebangan pohon serta mempersiapkan segala sesuatu di dalam mencapai

tujuan yang diharapkan.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 40

Menggambarkan para penduduk disebuah kerajaan berbondong-bondong mempersiapkan bahan-bahan material yang akan digunakan sebagai bahan

pembuatan perahu dalam pembuatannya dibantu oleh para raksasa. Karena diketahui bahwa raksasalah yang memiliki kekuatan lebih dibanding dengan

manusia.

Gambar Relief di atas diperlihatkan adanya hasil pembuatan perahu dengan bentuk kepala banteng. Kemuan para penduduk akan melakukan

perjalanan jauh menyebrangi sebuah lautan, danau, atau sungai. Gambar ini menunjukkan bahwa penduduk di statu kerajaan tidak saja melewati hutan

belantara tetapi ia juga melakukan perjalanan air.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 41

Relief ini menceritakan bahwa setelah melakukan perjalanan jauh melewati lautan maka dilakukan pertemuan pera kesatria dengan utusan

kerajaan di pesisir pantai (hal ini dapat dilihat dengan adanya pohon kelapa pada relief) yaitu membicarakan tentang tujuan selanjutnya setelah perahu yang

dibuatnya sudah selesai .

Relief ini mengisahkan kehidupan masyarakat pada saat itu yang aman tenteram dan masyarakat dapat memelihara binatang sapi, kambing dan semua

binatang ternak lainnya.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 42

Relief ini menggambarkan suasana rumah aman dan damai didalam rumah. Dimana rumah-rumah mereka telah memperhatikan pentingnya taman-

taman dan juga pepohonan. Dari uraina di atas dapat disimpulkan bahwa relief[0]

candi Jago pada bagian bawah lebih banyak menceritakan tentang kehidupan rekyat biasa didalam berinteraksi dengan sesama, dengan lingkungan baik

binatang dan tumbuh-tumbuhan. Tiga hubungan ini yaitu; hubungan sesama masyarakat, dan lingkungan merupakan aspek terpenting di dalam

mempertahankan kehidupan mereka. Hal ini tentunya perannan raja dari segipengayuman juga terlihat di beberapa relief yang ada.

B. Relief Bagian Tengah Candi

Relief ini menceritakan tentang pertemuan Boddhicitta Wairocana bersama para Jina dan Boddhisattwa dengan siluman babi hutan untuk

memberikan wejangan dan ajaran dharma kepada siluman babi hutan agarterlepas dari watak bhuta kalanya (watak setan).

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 43

Relief ini menggambarkan tentang pengajaran dharma Boddhicitta Wairocana bersama para Jina dan Boddhisattwa hal ini dibuktikan dengan

adanya seorang bidadari khayangan. Kemudian lamber berikutnya adalah

Boddhicitta Wairocana bersama para Jina dan Boddhisattwa menghadapraja untuk meminta restu di dalam menyebarkan dan mengajarkan ajaran dharmadi dalam istana kerajaan.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 44

Releif ini menggambarkan seorang yang bernama Kunjakarna sedang melakukan meditasi Budha yang disaksikan oleh Sri Empu atau Rsi agar dapat

dibebaskan dari wataknya sebagai setan pada reinkarnasi berikutnya. Kemudian dilanjutkan denga relief berikut yang menceritakan bahwa Kunjakarna di dalam

meditasinya sedang digoda oleh seorang bidadari dari Kayangan

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 45

Gambar relief ini menggambarkan suasana didalam kuil atau wihara para kesatria menerima wejangan ajaran dharma dari para Jina dan Boddhisattwa

pada bale sakutus (rumah saka delapan atau bertiang delapan) dan pada bale sakepat (rumah saka empat atau bertiang empat). Relief ini menceritakan tentang

perjalanan Kunjarakarna mengunjungi kediaman dewa Yama.

Relief ini menggambarkan seorang satria (Kunjarakarna) yang bertemu dengan dua raksasa Kalagupta dan Niskala yang menunjukkan pada arwah yang

lewat untuk menuju ke surga.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 46

C. Relief Bagian Atas Candi

Relief ini menggambarkan perjalanan kesatria dengan pengikutnya menuju suatu khayangan untuk bertemu dengan seorang Sri Empu atau Rsi.

Nampak pada relief tersebut suasana khayangan yang menampilkan para dewa salah satunya adalah Dewa Ganesa.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 47

Relief ini mengisahkan suasana pertemuan dan perundingan para dewa, brahmana dan para kesatria pada bale sakenem untuk membahas dan

mempertimbangkan suatu masalah yang disaksikan oleh para kesatria lainnya.

Menggambarkan suasana di luar lingkungan istana (Puri) dimana pada relief nampak para kesatria dan para dewi sedang menyaksikan wejangan dan

nasehat dari seorang brahmana.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 48

Menggambarkan suasana pertemuan seorang pendeta dengan kesatria

untuk memberi wejangan dan nasehat. Nampak pada gambar dua orang dewi

sedang melakukan percakapan.

4.4.2 Unsur – Unsur Relief Yang Dapat Digunakan Sebagai Motif Seni

Sketsa relief garuda dan dedaunan ini dapat digunakan sebagai motif- motif seni ukiran kayu, keramik dan bisa digunakan sebagi motif dekorasi dan

ornamentasi arsitektur.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 49

Sketsa relief dedaunan ini dapat digunakan sebagai motif seni ukiran kayu dinding atau motif/dekorasi pada kolom-kolom utama bangunan, juga bisa

digunakan sebagai motif dekorasi pintu dan jendela utama rumah tinggal, bangunan-bangunan umum, termasuk pula bangunan khusus seperti; bangunan

seni budaya dan lain-lain tergantung kepentingan.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 50

Sketsa relief ini dapat digunakan sebagai motif-motif batik. Karena motif- motif ini sangat spesifik dan dimungkinkan motif ini dapat direkomendasikan

sebagai motif malangan. Apabila motif-motif ini dikombinasikan antara satu dengan lainnya sangat dimungkinkan, dan juga ada kemungkinan memiliki arti

tersendiri.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 51

Bentuk sketsa relief seperti ini sangat cocok digunakan sebagai unsurdekorasi pada dinding-dinding bangunan. Juga dapat digunakan sebagai elemen

titik pusat pada daun-daun pintu, dan atau daun jendela. Sedangkan motif kepala ular naga seperti gambar di atas bisa digunakan sebagai motif entrance utama

pintu rumah tinggal khususnya yang menggunakan konsep disain dengan gayaarsitektur tradisional.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 52

Sketsa motif yang diambil dari beberapa relief candi Jago dan Kidal seperti gambar di atas dapat digunakan sebagai motif batik khususnya motif batik

khas malangan. Bentuk-bentuk motif ini juga dapat digunakan sebagai bentuk atau motif ukiran pahatan baik untuk dinding kayu maupun dinding yang

menggunakan batu padas. Kedua bentuk gambar yang paling bawah ini apabila dipisahkan dapat digunakan sebagai dekorasi railing tangga.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 53

BAB VKESIMPULAN

Candi Jago dan Kidal adalah salah satu candi yang merupakan peninggalan dari zaman dahulu. Oleh karena itu kedua candi ini penting untuk[5]

pengertian tentang masa Majapahit. Candi-candi ini menjadi jawaban untuk keajaiban sejarah. Candi Jago dan candi-candi yang lain adalah satu cara[5]

masyarakat umum bisa belajar sejarah dalam konteks yang lebih menarikdaripada belajar dari buku sejarah.

Candi Jago dan Kidal adalah alat untuk mengerti sejarah tetapi sejarah[5]

itu juga penting untuk candi Jago dan Kidal. Kepercayaan zaman itu adalah[5]

alasan candi Jago dan Kidal dibangun dan sejarah zaman dulu penting karena peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sejarah menyebabkan Indonesia

berkembang dan maju sampai mengakibatkan Indonesia yang berada masa kini.Sejarah juga yang menyebabkan candi Jago dan candi-candi lain masih relevan.[5]

Suatu aspek alih sejarah menyelidiki waktu mau mengerti zaman dulu[5]

adalah relief-relief dan arca yang ada di candi. Salah satu contoh adalah[5]

Kunjarakarna bukan hanya cerita yang menghiasai candi Jago tetapi dalam zaman dahulu itu juga alat untuk mengajari masyarakat umum tentang agama.

Lewat pahatan-pahatan, orang yang mengunjungi candi Jago untuk memberi[5]

kehormatan kepada raja Wisnuwardhana, bisa ingat tujuan dan ajaran cerita itu.

Seperti salah satu contoh di atas merupakan petunjuk bagi kita bahwa di dalam relief-relief dan arca mengandung sebuah makna yang bisa kita

implementasikan pada kehidupan masa kini tidak saja cerita sejarahnya tetapi juga nilai seni yang terkandung didalamnya. Dari hasil kajian dan analisis di atas

dapat disimpulkan bahwa motif ornamen yang terdapat baik pada relief dinding maupun relief arca Cadalahcandi Jago dan Kidal adalah sebagai berikut:

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 54

1. Motif ornamen yang tertera pada dinding Candi yaitu; pada bagian bawahlebih menekankan pada cerita kehidupan sosial-budaya bermasyarakat

dikalangan masyarakat biasa, motif relief pada bagian tengah lebih menekankan pada cerita kehidupan sosial-budaya hubungan antara

masyarakat dengan raja, sedangkan motif relief yang tardapat pada dinding candi bagian atas lebih banyak menceritakan tentang sosial- budaya dan agama yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan

dewa (Tuhan) serta teknik pengabdian (dharma) rakyat, raja dengan dewa(Tuhan).

2. Motif ornamen yang tertera pada arca lebih menceritakan tentangkarakteristik dari fungsi dan makna arca itu sendiri.

3. Hasil kajian ini pula peneliti merekomendasikan bahwa motif-motif ornamen yang terdapat baik pada dinding candi maupun arca sangat

dimungkinkan untuk dapat dipakai sebagai bahan pembuatan seni batik,seni lukisan, seni patung, dan seni arsitektur.

DP2M DIKTI --- PENELITIAN HIBAH BERSAING THN 2009-2011 55

DAFTAR PUSTAKA

Asmito, 1984. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Semarang: IKIP Semarang Bernet Kempers, AJ. 1959. Ancient Indonesian Art. Cambridge Massacussets:

Harvart University Press. Muhadjir , Noeng. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Rake Sarasin Parmono, Atmadi. 1994. Some Architectural design Principles of Temple in

Java. A Study Through The Building Projection On The Relief of Borobudur Temple. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

S. Nasution, M.A. 1992. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito. Slametmylyono, 1965. Menuju Puncak Kemegahan. Sejarah Kerajaan Majapahit

Jakarta: Balai PustakaSlametmulyana, 1979. Negarakertagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:

Brathara Karya Aksara. Soekarwono, R. 1947. Candi Fungsi dan Pengertian, Universitas Indonesia

Jakarta. Sunyoto, Agus. 2000. Petunjuk: Wisata Sejarah Kabupaten Malang ”Lingkungan

Studi Kebudayaan Malang”. Suwardono, S., dan Rosmiyah, Supiyati. 1997. Monografi: Sejarah Kota

Malang, CV Sigma Media, Malang. Sanoff, Henry. 1991. Visual research Methods in Designs. New York : Van

Norstrand Reinhold Teeuw, A., dan Robinson, S.O. – Poem by Mpu Dusun, 2003. Kunjarakarna

Dharamkathana: Liberation though the law of the Buddha, Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land-e Volken-kunde (KITLV), Netherland.

Witton, P.O`Carrol, E, dll, 2003. Lonely Planet Indonesi 7th Ed, Lonely PlanetPublications Pty Ltd, SNP Sprint, Malaysia.

Van Der Hoop, ANJ.Th. 1949. Indonesische Siermotieven. Batavia: KoninklijkBataviaasch Genootschap Van Kunsten en Wetenschappen.