Multiple Sclerosis Ppt

14
MULTIPLE SCLEROSIS Khalida failasufi

description

hhi

Transcript of Multiple Sclerosis Ppt

Multiple Sclerosis

Multiple Sclerosis

Khalida failasufi

Definisi

Multiple sklerosis adalah penyakit autoimun yang kronis dan terjadinya inflamasi pada sistem saraf pusat ( CNS ). Multiple sklerosis menyerang selubung myelin pada SSP, kerusakan myelin dan akson.

Epidemiologi

Multiple sklerosis umumnya didiagnosis anatara usia 20 dan 40 tahun, dengan rasio wanita dan laki-laki 3 :1, tetapi dapat terjadi juga pada anak anak yang dan orang dengan usia lebih dari 65 namun jarang ditemui.

Di Inggris prevalensinya sekitar 100-140 per 100.000 penduduk. Prevalensi lebih tinggi terjadi terutama di Shetland dan Orkney, dimana prevalensinya 200 per 100.000 penduduk

Di Amerika serikat terjadi peningkatan sekitar 250.000 penderita multiple sklerosis menjadi 350.000 pasien, dan 50% dari pasien membutuhkan bantuan berjalan dalam 15 tahun setelah onset penyakit

Studi terbaru juga menunjukkan bahwa multiple sklerosis dapat terjadi pada anak-anak. Hingga 5% pasien yang didiagnosa dengan multiple sklerosis di Amerika serikat per tahun adalah anak-anak

Etiologi

Etiologi multiple sklerosis masih belum diketahui pasti, namun tampaknya melibatkan kombinasi interaksi lingkungan, virus dan faktor genetik yang mengganggu system kekebalan tubuh yang menimbulkan respon inflamasi yang ditandai oleh serangan transien pada sel-sel yang membentuk myelin.

Patofisiologi

Inflamasi

Peradangan system saraf pusat adalah penyebab kerusakan primer pada multiple sklerosis. Unsur-unsur yang memulai proses peradangan masih belum diketahui

Demielinasi

Kerusakan myelin pada multiple sklerosis bersifat segmental, mengakibatkan rusaknya seluruh myelin dan terjadi lesi pada kortikal. Pada demeilinasi segmental, terjadi kegagalan konduksi pada daerah lesi tersebut. Karena kerusakan myelin, lapisan isolator dari ruas myeilin menghilang, aliran arus aksonal lokal menjadi terganggu

Manifestasi Klinis

- Gangguan penglihatan termasuk nyeri pada sekitar mata, penglihatan kabur.

kelemahan,

gangguan keseimbangan

kelelahan

- Gangguan senserorik seperti parestesia ( mati rasa dan kesemutan ), dysesthesias ( gelisah ), diplopia, ataksia, vertigo, dan ganguan pada kandung kemih.

Diagnosis

Diagnosis berdasarkan kriteria penyebaran, waktu dan inflamasi antara lain:

Paling sedikit dua lesi yang berbeda dalam SSP

Setidaknya dua episode yang berbeda dalam perjalanan penyakit

Kronis pada SSP

Adanya satu atau lebih dari kriteria diatas memungkinkan melakukan diagnosis umum pada multiple sklerosis. Untuk membuat diagnosa dari multiple sklerosis dilakukan :

Menemukan bukti kerusakan dalam setidaknya dua wilayah yang berbeda dari SSP, yang meliputi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik.

Menentukan bahwa kedua lesi yang berbeda terjadi dengan jarak waktu terbentuknya lesi sekitar 1 bulan

Tidak berkaitan dengan gangguan lain.

Mengamati bahwa gejala berlangsung selama lebih dari 24 jam dan terjadi episode yang berbeda setalah 1 bulan atau lebih

Melakukan MRI

Melalukan spinal tap

Tatalaksana

Tatalaksana relaps akut.

Relaps pada seorang pasien yang cukup berat dan mengakibatkan keterbatasan fungsi, misalnya karena kelemahan anggota gerak atau gangguan visual, dapat diterapi dengan kortikosteroid.

Saat ini kortikosteroid diberikan dalam bentuk metilprednisolon dosis tinggi baik secara intravena maupun oral ( 500mg 1 g/hari selama 3 5 hari ). Pengobatan ini dapat memperbaiki cepatnya penyembuhan tetapi bukan derajat penyembuhan dari eksaserbasi.

Steroid jangka panjang belum terbukti mempengaruhi keadaan perjalanan penyakit ilmiah

Prognosis

Beberapa prognosis dapat dilihat juga dari pola penyakit selama 5 tahun pertama, misalnya gejala utama pada terjadi gangguan sensasi dan penglihatan biasanya menunjukkan prognosis baik. Usia yang lebih muda untuk terjadinya gejala pada penderita multiple sklerois juga menandakan prognosis yang baik

Sumber

Chusid J.G. 2010. Multiple Sclerosis : Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Jose Sa M. 2012. Physiopathology of symptoms and signs in multiple sclerosis. MD, PhD Senior Neurologist and Head of MS Clinic, Department of Neurology, Centro Hospitalar So Joo. Associate and Aggregate Professor, Faculty of Health Sciences, Universidade Fernando Pessoa, Porto, Portugal. 2012;70(9):733-740

Loma I and Heyman R. 2011. Multiple Sclerosis: Pathogenesis and Treatment. Department of Neurology, University of Pittsburgh Medical Center, Pittsburgh, PA 15213, USA. 2011, 9, 409-416

Multiple Sclerosis Trust. 2011.Multiple sclerosis information for health and social care professional. Fourth edition.

M. Goldenberg M. 2012. Multiple Sclerosis Review. Marvin M. Goldenberg LLC, in Westfield, N.J: Vol. 37 No. 3 March 2012

NICE ( National Institute for Health and Care Excellence ) clinical guideline. 2014. Multiple sclerosis management of multiple sclerosis in primary and secondary care.