Motivasi Kerja

42
Motivasi Kerja

description

Motivasi Kerja. Motivasi Kerja. Motivation. Motivation in regards to work behavior, energizes, directs, and sustains good behavior. It is argued that motivation has lost it’s meaning. Motivation cannot be measured directly. Motivation is a psychological process that causes - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Motivasi Kerja

PRESENTATION TITLE

Motivasi Kerja

Motivasi Kerja

MotivationMotivation in regards to work behavior, energizes, directs, and sustains good behavior. It is argued that motivation has lost its meaning.Motivation cannot be measured directly.

Motivation is a psychological process that causesthe arousal, direction, and persistence ofvoluntary actions that are goal directed.Konsep motivasiKekuatan yg mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang dlm bekerjaKecenderungan perilaku utk memuaskan kebutuhan (fisik atau sosial berupa prestasi) atau mencapai tujuan melalui insentif.Menyebabkan seseorang bertindakMengarahkan perilaku melalui pencapaian tujuanUsaha mencapai tujuan tersebutTheories of MotivationThe first few theories were basic. Taylors theory was that money was the key to motivation. The Hawthorne studies believed that happiness was the key to motivation. Need theories came next, with three important ones: Maslows hierarchy of needs, Alderfers ERG theory, and McClellands need to achieve theory. Teori Motivasi KerjaA. Berorientasi pada need (Maslow, Alderfer, McClelland)B. Berorientasi pada rancangan kerja (Herzberg, Hackman & Oldham)C. Berorientasi pada rasio (persepsi keadilan)D. Teori goal settingE. Teori reinforcementA. Berorientasi pada need1. Teori Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow 1965, 1976) mengatur kebutuhan dalam sebuah hirarki yg cenderung kaku terdiri dari :kebutuhan aktualisasi dirikebutuhan harga dirikebutuhan sosialkebutuhan rasa amankebutuhan fisikA. Berorientasi pada needAbraham Maslow

A. Berorientasi pada need

A. Berorientasi pada need

A. Berorientasi pada need

A. Berorientasi pada need2. Teori ERG (Alderfer, 1972) Merevisi teori Maslow mengkategorikan need ke dalam kebutuhan : existence = fisik dan rasa aman relatedness = sosial growth = harga diri & akt diri

A. Berorientasi pada needClayton Alderfer

A. Berorientasi pada needClayton Alderfer

Catatan : Menurut Alderfer, semua need dpt terjadi scr simultan krn sulit dipisahkan menurut tingkatannya.

A. Berorientasi pada needDavid McClleland

A. Berorientasi pada need3. Teori Motivasi Berprestasi (McClelland, 1961, 1975) menekankan 3 motif utama dalam kerjaN-ACHIEVEMENT dorongan utk sukses dalam melakukan pekerjaan tinggi : suka tantangan, ingin berhasil, tampil baik, suka menyelesaikan masalah, sempurna

A. Berorientasi pada needN-AFFILIATION

kebutuhan untuk disukai dan diterima orang lain tinggi : butuh persahabatan, peduli hubungan interpersonal, suka bekerja dg org lain, kurang suka kompetisiA. Berorientasi pada needN-POWER kebutuhan utk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan orang lain serta berusaha mempengaruhi tinggi : berorientasi status, mencari kesempatan utk mendpt pengaruh, berusaha mengendalikan org lain dsb

A. Berorientasi pada needDavid McClleland

Problems with need theoriesMaslows and Alderfers theories cannot be tested very well. McClellands theory can be tested much easier, although there are still problems with the theory. The need to achieve is tested through a the Thematic Apperception Test. The scoring on the exam is still subjective. And you can be taught how to increase your need to achieve. B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaanmenekankan perbedaan individual dalam kebutuhan menentukan motivasi kerjaTerdiri dari :Teori Dua Faktor (Herzberg, 1966)Teori Karakteristik Pekerjaan (Hackman & Oldham, 1976)

B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan

Frederick HerzbergB. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanTeori Dua Faktor (Herzberg, 1966)Herzberg menemukan hubungan antara kepuasan kerja dengan performansi kerja.Teori dasarnya mengatakan bahwa memuaskan kebutuhan karyawan menyebabkan kepuasan dan performansi yang tinggiIa percaya bahwa ketidakpuasan disebabkan oleh hygiene factors, yaitu lingkungan kerja.

B. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanLanjutan :Herzberg menambahkan bahwa untuk mencapai kepuasan kerja yang tinggi maka harus ada faktor motivator.Motivators : elemen yg berkaitan dg pekerjaan, jika ada akan menyebabkan kepuasan. Mis : tanggung jawab, prestasi personal, kesempatan memperoleh pengakuan, kesempatan berkembang

B. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanHygiene : elemen yang berkaitan dg pekerjaan, jika tidak ada akan menyebabkan ketidakpuasan. Mis ; kebijakan perusahaan, hub. Interpersonal, kondisi kerja, gaji, supervisi

Tentang teori ini..dikritik krn sulit membedakan kedua faktor dan kemungkinan ada kesalahan atribusi.

B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan dipandang positif utk pengembangan job enrichmentJob enrichment : (program motivasi dg merancang kembali pekerjaan utk memberi kesempatan pd pekerja dpt ikut berperan dlm pengambilan keputusan, pelaksanaan dan evaluasi kerjanya) B. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanElemen job enrichment : Meningkatkan rasa tanggung jawab, Menuntaskan kerja, Memberikan feedback, Mendorong kary belajar lbh dalam mengenai pekerjaannyaB. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan2. Model Karakteristik Pekerjaan(Hackman & Oldham, 1976) Mengatakan bahwa elemen pekerjaan yang pasti akan menciptakan motivasi dan kepuasan menekankan pada aspek karakteristik pekerjaan yg dpt membuat karyawan termotivasi agar dpt termotivasi perlu dicermati :Pekerjaan merupakan sst yang berartiKary harus punya rasa tgg jawab thd pekerjaanKary hrs punya pengetahuan sbg hasil usahanya

B. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanKarakteristik kerja yg dimaksud :Variasi ketrampilan sebuah pekerjaan menuntut kary utk menunjukkan berbagai kemampuan dan ketrampilan shg menjadi tantanganIdentitas tugas Sebuah pekerjaan harus dpt tuntas dilakukan shg kary dpt melihat hasilnyaSignifikansi tugas Sebuah pekerjaan mempunyai pengaruh mendalam pada org lain di dlm dan di luar organisasi

B. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanOtonomi Sebuah pekerjaan memberi kebebasan dan kemandirian utk memilih cara dlm melakukan tugasUmpan balik Sebuah pekerjaan dpt menyediakan informasi jelas dan langsung ttg efektivitas kinerja karyawanVariasi ketrampilan, Identitas tugas, dan Signifikansi tugas mempengaruhi pengalaman ttg berartinya sebuah tugasB. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanOtonomi mempengaruhi rasa tgg jwb thd tugasUmpan balik mempengaruhi pengalaman ttg hsl kerja

Motivasi internal tinggi, Kinerja berkualitas tinggi, Kepuasan kerja tinggi, absensi dan turn over rendah

B. Berorientasi pada Rancangan PekerjaanFormula MPS (motivating potential score) : V + I + S MPS = -------------- x O x U 3moderator yg mempengaruhi keberhasilan motivasi adalah kekuatan dari kebutuhan utk berkembang (keinginan untuk pengembangan diri) alat yg dipakai utk mengukur karakteristik kerja adala JDS (Job Diagnostic Survey) atau Job Characteristics Inventory

B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan Merancang pekerjaan untuk tim :Tim harus dapat diidentifikasi, melakukan pekerjaan yang spesifik dan dapat mengatur diriKey behaviors: Bertanya, memberi saran, mendengarkan orang lain, berbagi informasi, menolong orang lain.

TUJUAN YG DAPAT MEMOTIVASI :Spesifik, sulit / menantang, diterima dan ada umpan balikC. Berorientasi pada Rasio / kognitifRasio (perbandingan) dalam pekerjaan berkaitan dengan masalah persepsi terhadap keadilan di tempat kerja.Karyawan menilai apakah situasi kerja mereka adilPersepsi thd keadilan ini berkaitan dengan : Job Satisfaction, Organizational Commitment, Job Performance, Withdrawal Behaviors, Counterproductive behaviors, Self-perceptions

C. Berorientasi pada Rasio-siopTEORI EQUITY ADAM (berkaitan dengan keadilan distributif, yaitu ketika sumber daya didistribusikan sesuai dg kemampuan dan kontribusi karyawan)Karyawan menghitung rasio antara apa yang diberikan untuk organisasi dengan apa yang diperoleh dari organisasiKaryawan memilih rekan kerja dan membadingkan.

C. Berorientasi pada RasioKaryawan membandingkan rasio, dan bereaksi berdasarkan perbandingan itu.Rasio tidak seimbang menciptakan equity distress, yg akan memunculkan berbagai respon seperti merubah kualitas kerja.Macam-macam reaksi : mengubah input, mengubah hasil, meninggalkan situasi, mengubah perilaku melalui karyawan lain, mengubah situasi, mengubah perbandingan

C. Berorientasi pada Rasio

Teori Goal Setting -siopOrang selalu merancang tugas yg ada tujuannyaUntuk mencapai tujuan mengandalkan usaha dan waktuTujuan harusnya : spesifik (tdk do your best), menantang tapi terjangkau, diterimaUmpan balik diperlukan setelah orang menunjukkan kinerjanya

Teori Reinforcement -siop

Teori Reinforcement -siopKaryawan akan mengulang respon yang positifEfek akan muncul pada periode tertentu pada saat penguat diberikan (bisa bulanan, per waktu atau per penyelesaian pekerjaan)

Peran psikolog I/OMerancang model Manajement By Objectives (karyawan dan manajer menetapkan tujuan bersama)Menetapkan program modifikasi perilakuMemberi nasehat di bidang sistem reward.

**

Motivasi Kerja