Moringa Supplement

7
“ MORINGA SUPPLEMENT ( Healthy With Moringa)” Optimalisasi Pemanfaatan Daun Kelor ( Moringa Olifera L. ) Sebagai Suplemen Kesehatan Bernutrisi Tinggi. 1. Tryas Munarsyah D500112006 2. Endang Rahmawati A420110057 3. Dewi Ery Ardani A420130124 U!"#$S!T%S &U'%&&%D! %' SU$%K%$T% SU$%K%$T% *+, %. Problem -ang % an Diselesai an.

description

ddd

Transcript of Moringa Supplement

MORINGA SUPPLEMENT (Healthy With Moringa)Optimalisasi Pemanfaatan Daun Kelor (Moringa Olifera L. ) Sebagai Suplemen Kesehatan Bernutrisi Tinggi.

1. Tryas Munarsyah D5001120062. Endang Rahmawati A4201100573. Dewi Ery ArdaniA420130124

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTASURAKARTA2015

A. Problem yang Akan Diselesaikan.Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia terutama pada ibu hamil. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Di mana para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan sukses dan keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi dalam keadaan baik, maka mereka harus mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi. Karena status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandungnya (Primasari, 2010). Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin yang dikandungnya serta jalannya persalinan (Lestari, 2012). Olehnya perhatian terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan pada masa hamil terutama dalam hal pemenuhan asupan makanan. Berdasar survei WHO tahun 1993-2005, Indonesia dinyatakan WHO sebagai negara yang memiliki masalah kesehatan komunitas berat, oleh karena prevalensi anemia ibu hamil mencapai > 40% (44,3%). Laporan dari Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) tahun 2007 didapatkan prevalensi anemia ibu hamil 24,50%, sedangkan tahun 2012 mencapai 37,1% dengan penyebab tertinggi adalah defisiensi zat besi (De Benoist et al., 2008; DEPKES RI, 2009; KEMENKES, 2013). Di Yogyakarta tahun 2011, prevalensi ibu hamil anemia 18,90%, tahun 2010 sebanyak 20,95% dan pada tahun 2012 prevalensi di sebagian besar kabupaten/kota di DIY berada pada kisaran prevalensi 15-39% (DINKES PROV DIY, 2012; DINKES PROV DIY,2013). Sedangkan menurut Data Dinas Kesehatan Jawa Tengah menunjukkan jumlah ibu hamil Kota Surakarta sendiri pada tahun 2009 angka kehamilan dengan kondisi anemia adalah 9,39%. Tercatat bahwa dari 11.441 ibu hamil terdapat 1.074 yang mengalami anemia kehamilan (Dinkes, 2010).Salah satu pilihan alernatif yang menjanjikan untuk memenuhi asupan makanan bergizi pada ibu hamil tersebut adalah melalui produk nutrasetika atau herbalia dalam bentuk suplemen yang berasal dari Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam) (Sari, 2012). Kelor merupakan salah satu jenis tanaman ajaib yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan oleh para peneliti dunia karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi. Setiap bagian pohon kelor memiliki kandungan yang sangat bermanfaat dalam kehidupan mulai dari daun, bunga, buah, biji, kulit, akar dan bahkan getahnya (Jonni, dkk., 2008)..Daun kelor yang telah diserbukkan memiliki dampak positif terbesar pada mereka yang lebih rentan terhadap kekurangan gizi, ibu hamil atau menyusui, anak-anak pada usia penyapihan, penderita HIV/AIDS, dan manula. Pada wanita/ibu hamil atau menyusui diharuskan untuk mengonsumsi enam sendok makan (50 g) daun Kelor. Menurut standar FAO/WHO (2010) jumlah itu memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil sebesar 21% Protein, 84% Calcium, 54% Magnesium, 22% Potassium, 94% zat besi, 162% Vitamin A dan 9% kebutuhan Vitamin C harian.Akan tetapi, tanaman ini oleh masyarakat belum dikenal dengan baik sehingga lebih banyak dimanfaatkan sebagai pagar tumbuh/hidup, pakan ternak, tanaman pembatas ladang, atau bahan membuat karangan bunga (Hsu, 2006). Bahkan untuk masyarakat daerah pulau Jawa sendiri masih mengenal tanaman ini dengan tanaman yang mengandung banyak mitos. Diantaranya adalah sebagai pengusir jin, perontok susuk serta untuk memandikan mayat.Oleh karena itu, kami mengolah pohon kelor ini terkhusus daunnya menjadi produk suplemen makanan yang kami beri nama Moringa Supplement (Suplemen Daun Kelor). Pembuatan dalam bentuk suplemen dimaksudkan agar produk ini lebih mudah dan praktis untuk dikonsumsi.

B. Solusi yang Ditawarkan.Moringa Supplement adalah solusi yang kemudian ditawarkan sebagai salah satu suplemen makanan kesehatan yang kemudian diproduksi. Dalam pembuatannya Moringa Supplement diolah asli dari Daun Kelor dengan enam tahapan yakni pemanenan daun segar, penyortiran, pengeringan dalam suhu ruangan kurang lebih 300C, penepungan, dan pengkapsulan. Tahap terakhir adalah analisis kembali kandungan gizi suplemen yang telah dibuat meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

SortasiProses PencucianProses Pemanenan Daun Kelor

Pengeringan dilakukan hingga 2-3 hari dengan suhu 30-350 C

Proses penepungan menggunakan mesin penepung stainless steel. Dilakukan sebanyak 3 kali untuk menjamin hasil serbuk daun yang halus.

Serbuk Kelor

Pengemasan

Gambar 1. Ilustrasi Pembuatan Produk Moringa Supplement.Produk ini memiliki potensi yang sangat tinggi karena budidaya bahan bakunya yang sangat mudah, proses pembuatan produknya yang sederhana dan tidak memerlukan biaya banyak, asli dan alami daun kelor tanpa bahan pengawet dan tambahan bahan kimia lainnya serta memiliki nilai nutrisi yang tinggi sehingga kemudian dapat digunakan oleh semua penderita penyakit seperti diabetes, darah tinggi, anemia, gizi buruk dan terutama bagi ibu yang sedang hamil sesuai dengan masalah yang ingin diselesaikan.

C. Bisnis yang Akan Di Kembangkan.Dengan masalah yang ingin diselesaikan di atas terkait kebutuhan nutrisi pada ibu hamil, produk-produk kesehatan yang masih banyak berbahan baku dan tambahan kimia serta budidaya dan pengolahan Daun Kelor yang sederhana, maka bisnis yang kemudian akan dikembangakan adalah bisnis suplemen makanan kesehatan yang telah kami namai dan berikan ilustrasikan di atas yakni Moringa Supplement dengan target utama pemasaran produk adalah ibu hamil. Dalam pengembangannya, ilustrasi biaya yang kemudian di susun adalah sebagai berikut :a. Working Cost.Jenis Bahan BakuHarga/@(Rp)Jumlah (Rp)

Daun Kelor 50 kg25.000/kg1.250.000

Cangkang Kapsul 200 pak60.000/pak1.200.000

Botol Kapsul 200 5.000/botol1.000.000

Tempat Cangkang 2 buah700/buah1.400.000

Total 4.650.000

b. Fix Cost1. Biaya Budidaya Bahan Baku= Rp 1.500.000,00.

2. Alat-Alat Produksi.Jenis AlatHarga/@ (Rp)Jumlah (Rp)

Alat Penepung Stainlesteel 1 buah15.000.000/buah15.000.000

Ayakan (250 dan 500 mesh) 3 buah.250.000/buah750.000

Alat Kontrol Suhu 1750.000/buah750.000

Rak Pengeringan 5 500.000/rak2.500.000

Total Biaya19.000.000

3. Biaya Desain Ruangan Pengeringan = 1.000.0004. Total Fix Cost = 21.500.000

c. Biaya Lab (Analisis Kadar Gizi) = 2.500.000

d. Biaya Tak Terprediksi. = 2.500.000

e. Total Biaya Keseluruhan = 31.150.000Dengan pengolahan yang sangat sederhana, bahan baku yang mudah dibudidayakan serta analisis biaya seperti perhitungan di atas, semoga tanaman kelor khususnya daun kelor dapat optimal pemanfaatannya dan produknya dapat bersaing di pasaran.

D. Dosen Pembimbing yang Akan Terlibat.1. Identitas DiriNama : Rois Fatoni, Ph.D Jenis Kelamin : Laki-lakiNIDN : 060302740Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 3 Februari 1974Golongan / Pangkat : III C/ Penata Status Perkawinan : Kawin Agama : IslamJabatan Akademik : LektorPerguruan Tinggi : Universitas MuhammadiyahSurakarta (UMS) Alamat : Tuban Kidul, Bulurejo,Gondangrejo, Karanganyar E-mail : [email protected] Nomor Telepon/ HP : 085799531101

2. Riwayat Pendidikan

JenjangpendidikanSIS2S3

NamaInstitusiUniversitasGadjahMadaUniversityofManchasterUniversityof Waterloo

JurusanTeknikKimiaTeknik KimiaTeknikKimia

3. Pemakalah Seminar Ilmiah

Nama PertemuanJudul Artikel IlmiahTahun

Internasional Conferenceon Industrial EngineeringandOperatio ns ManagementResponseSurfaceModels forOptimization of WeathStraw- PolypropyleneCompositeFormulati ons2014

4. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir(dari Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi lain).Jenis PenghargaanInstitusi PemberiPenghargaanTahun

AssociateProfessor,DepartmentChair Chemical EngineeringDepartmentUniversitasMuhammadiyah Surakarta2014