Modul Kardiovaskular 2

4
Modul Kardiovaskular DKP4 3. Penyakit Jantung Bawaan Asianosis a. ASD Jawaban: Satu di antara kelainan jantung congenital asianosis yang banyak terjadi adalah Atrial Septal Defect (ASD) yang ditandai dengan adanya lubang yang persisten pada septum antar atrial yang disebabkan oleh karena kegagalan pembekuan sekat, yang menyebabkan adanya hubungan antara atrium kanan dan atrium kiri. 3,10 Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga tipe : a. Ostium secundum: merupakan tipe ASD yang tersering. Kerusakan yang terjadi terletak pada bagian tengah septum atrial dan fossa ovalis, meskipun sesungguhnya fosa ovalis merupakan septum primum.umumnya defek bersifat tunggal tetapi pada keadaan tertentu dapat terjadi beberapa fenestrasi kecil, dan sering disertai dengan aneurisma fosa ovalis b. Ostium primum merupakan bagian dari defek septum atrioventrikular dan pada bagian atas berbatas dengan fosa ovalis sedangkan bagian bawah dengan katup atrioventrikular c. Defek Sinus venosus, defek terjadi dekat muara vena besar (vena cava superior), sehingga terjadi koneksi biatrial. Sering vena pulmonalis dari paru-paru

description

DK2

Transcript of Modul Kardiovaskular 2

Modul Kardiovaskular

DKP4

3. Penyakit Jantung Bawaan Asianosis

a. ASD

Jawaban:

Satu di antara kelainan jantung congenital asianosis yang banyak terjadi adalah Atrial Septal Defect (ASD) yang ditandai dengan adanya lubang yang persisten pada septum antar atrial yang disebabkan oleh karena kegagalan pembekuan sekat, yang menyebabkan adanya hubungan antara atrium kanan dan atrium kiri.3,10

Berdasarkan letak lubang, ASD dibagi dalam tiga tipe :

a. Ostium secundum: merupakan tipe ASD yang tersering. Kerusakan yang terjadi terletak pada bagian tengah septum atrial dan fossa ovalis, meskipun sesungguhnya fosa ovalis merupakan septum primum.umumnya defek bersifat tunggal tetapi pada keadaan tertentu dapat terjadi beberapa fenestrasi kecil, dan sering disertai dengan aneurisma fosa ovalis

b. Ostium primum merupakan bagian dari defek septum atrioventrikular dan pada bagian atas berbatas dengan fosa ovalis sedangkan bagian bawah dengan katup atrioventrikular

c. Defek Sinus venosus, defek terjadi dekat muara vena besar (vena cava superior), sehingga terjadi koneksi biatrial. Sering vena pulmonalis dari paru-paru kanan juga mengalami anomali, dimana vena tersebut bermuara ke vena cava superior dekat muaranya di atrium. Dapat juga terjadi defek sinus venosus tipe vena cava inferior, dengan lokasi di bawah foramen ovale dan bergabung dengan dasar vena cava inferior.3

Gambar 5. Letak Defek pada ASD

( Dikutip dari kepustakaan 11)

Pada Atrial Septal Defect, aliran darah yang ada di atrium sinistra bocor ke atrium dextra karena ada defect di septum interatrial-nya yang disebabkan oleh gagalnya menutup sebuah septum maupun karena adanya gangguan pertumbuhan. Karena tekanan di ventrikel sinistra yang notabene memompa darah ke seluruh tubuh lebih besar maka darah dari atrium dextra tidak dapat masuk ke atrium sinistra sehingga dapat dikatakan darah jalan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah (dari Atrium Sinistra ke Atrium Dextra). Di atrium dextra dan ventrikel dextra terjadi overload darah yang mengakibatkan hipertrofi atrium dan ventrikel dextra. Darah kemudian masuk ke arteri pulmonalis melewati katup pulmonal, yang otomatis terlalu sempit untuk jalan darah yang begitu banyak. Hal ini disebut stenosis pulmonal relative. Akibatnya arteri pulmonalis menjadi dilatasi. Selanjutnya terjadi turbulensi disana yang menyebabkan terjadinya bunyi murmur systole.3,11,13

Manifestasi klinisi ASD sebagian besar asimptomatik, terutama pada bayi dan anak kecil. Sangat jarang ditemukan gagal jantung pada defek septum atrium. Bila pirau cukup besar, pasien mengalami sesak napas, sering mengalami infeksi paru, dan berat badan akan sedikit turun. Jantung umumnya normal, atau hanya sedikit membesar.13

Pada pemeriksaan fisis dapat ditemukan pulsasi ventrikel kanan pada daerah para sterna kanan, wide fixed splitting bunyi jantung kedua walaupun tidak selalu ada, bising sistolik tipe ejeksi pada daerah pulmonal pada garis sterna kiri atas, bising mid diastolik pada daerah tricuspid, dapat menyebar ke apeks. Bunyi jantung kedua mengeras di daerah pulmonal, oleh karena kenaikan tekanan pulmonal, dan perlu diingat bahwa bising-bising yang terjadi pada DSA merupakan bising fungsional akibat adanya beban volume yang besar pada jantung kanan. Sianosis jarang ditemukan, kecuali bila defek besar atau common atrium, defek sinus coronarius, kelainan vascular paru, stenosis pulmonal, atau bila disertai anomaly Ebstein.3

EKG menunjukkan aksis ke kanan, blok bundel kanan, hipertrofi ventrikel kanan, Interval PR memanjang, aksis gelombang P abnormal, aksis ke kanan secara ekstrim biasanya akibat defek ostium primum.3

Gambar 6. Perekaman pada anak umur 3 tahun dengan Atrial Septal Defect (ASD)

(Dikutip dari kepustakaan 14)

5. TAB

c. Epidemiologi

Jawaban:

5. TAB

i. Tatalaksana

Jawaban:

10. Jelaskan mengapa dengan terapi oksigen kondisi bayi makin memburuk pada pemicu?

Jawaban: