Mo yond al a - bankina.co.id_LK_-_low_ok.pdf · Penggabungan/Peleburan Usaha,...
Transcript of Mo yond al a - bankina.co.id_LK_-_low_ok.pdf · Penggabungan/Peleburan Usaha,...
Moving Beyondthe Digital
Banking Era
Laporan TahunanAnnual Report
2016
PT BANK INA PERDANA Tbk
D PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Sanggahan dan BataSan tanggung JawaB dISCLaIMER
This Annual Report contains financial conditions, operational results, projections, plans, strategies, policies, as well as objectives of the Company, which are classified as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws and regulations, excluding historical matters. Such forward-looking statements are subject to known and unknown risks (prospective), uncertainties, and other factors that could cause actual results to differ materially from expected results.
Prospective statements in this Annual Report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of the Company and the business environment where the Company conducts business. The Company does not guarantee that all information presented herein will bring specific results as expected.
This Annual Report also contains the word Company, hereinafter referred to as PT Bank Ina Perdana Tbk, as the company that runs business in the field of Banking. The word Bank Ina Perdana and Bank are occasionally used to simply refer to PT Bank Ina Perdana Tbk in general.
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan serta tujuan Perusahaan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang Perusahaan serta lingkungan bisnis di mana Perusahaan menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan tidak menjamin adanya hasil tertentu yang pasti tercapai berdasarkan informasi yang disajikan.
Laporan tahunan ini memuat kata Perseroan yang didefinisikan sebagai PT Bank Ina Perdana Tbk yang menjalankan bisnis dalam bidang Perbankan. Adakalanya kata Bank Ina Perdana dan Bank juga digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut PT Bank Ina Perdana Tbk secara umum.
1PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
The IT and communication rapid development has
touched all aspect including the banking industry. In the
present and future era, technology information is the
primary key to win a competitive industry.
The Company is aware of the banking industry to
be money-less and branch-less. Virtual transaction
will replace cash transaction. Physical branch office
will eventually be gone and its function will be run by
technology information application. The cash-less society
grew and is projected to keep developing along with the
revolutionary development of IT, communication as well
as internet penetration.
To cope with such matter, the Company keep improving
its IT application to support digital banking service.
Device and application including mobile banking,
internet banking, and other e-banking features is being
developed to proved and effective and efficient service.
This year theme of Moving Beyond the Digital Banking
Era represented the Companys stage in 2016 to conduct
business transformation by approach of information
technology. The Company maintained its business
foundation to welcome the digital banking.
Finally, the Company is optimistic that IT excellence will
be a determining factor in winning the coming business
competition.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
berjalan begitu pesat dan telah menyentuh semua lini
kehidupan, tak terkecuali industri perbankan. Dalam era
seperti sekarang dan di masa depan, teknologi informasi
menjadi kunci utama untuk memenangkan persaingan
dalam iklim industri yang kian kompetitif.
Perseroan menyadari bahwa masa depan industri
perbankan adalah moneyless dan branchless. Transaksi
menggunakan uang kontan akan semakin berkurang dan
digantikan oleh transaksi secara virtual. Kantor cabang
dalam bentuk fisik perlahan tapi pasti akan tergerus dan
fungsinya dapat dijalankan melalui aplikasi teknologi
informasi. Cashless society tumbuh dan diproyeksi akan
semakin berkembang seturut dengan perkembangan
revolusi teknologi infomasi dan komunikasi dan penetrasi
internet.
Menyadari hal itu, Perseroan terus berbenah untuk
mengembangkan aplikasi teknologi informasi untuk
mendukung layanan perbankan secara digital. Perangkat
dan aplikasi meliputi mobile banking, internet banking,
dan fitur e-banking lainnya terus dikembangkan untuk
memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Tema tahun ini, Moving Beyond the Digital Banking Era,
merepresentasikan langkah Perseroan pada 2016 untuk
melakukan transformasi bisnis yang mengedepankan
pendekatan teknologi informasi. Kami terus berbenah
menciptakan pondasi bisnis untuk menyambut era
perbankan digital.
Pada akhirnya, Perseroan optimis keunggulan teknologi
informasi akan menjadi faktor penentu dalam
memenangkan persaingan bisnis pada masa mendatang.
moving beyond the digital banking era
2 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
IkhtISaR utaMaMAIN OVERVIEw6 Piagam & Penghargaan Certifications & Awards 8 Peristiwa Penting 2016 2016 Significant Event11 Kinerja dan Strategi 2016 2016 Performance and Strategy13 Ikhtisar Data Keuangan Penting Highlights on Significant Financial Data
LaPORan ManaJEMEnMANAGEMENT REPORTS21 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
PROFIL PERSEROanCOMPANy PROFILE32 Sekilas Bank Ina Perdana Bank Ina Perdana at a Glance34 Identitas Perusahaan Corporate Identity36 Visi, Misi dan Landasan Pencapaian Vision, Mission and Achievement Platform37 Jejak Langkah Milestones38 Bidang Usaha Line of Business40 Produk dan Jasa Product and Services44 Struktur Organisasi Organization Structure45 Struktur Kelompok Usaha Business Group Structure46 Uraian Nama Pemegang Saham dan Persentase Kepemilikan Shareholders Name and Ownership Percentage
15 Grafik Ikhtisar Keuangan Charts of Financial Highlights16 Ikhtisar Saham Stock Overview17 Aksi Korporasi Corporate Action17 Penghentian Perdagangan Trade Suspension
47 Informasi Mengenai Pemegang Saham Utama Pengendali Emiten Information Regarding Controlling Shareholders of Issuers48 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile52 Profil Direksi Board of Directors Profile57 Group Head Group Head60 Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu Branch and Subbranch Managers61 Kronologis Pencatatan Saham Share Listing Chronology65 Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar
Modal Dalam Pelaksanaan IPO Name and Address of Institution and/or Capital Market Supporting
Professionals In The Implementation of IPO66 Jaringan Kantor Network Offices
anaLISIS & PEMBahaSan ManaJEMEnMANAGEMENT DISCUSSION & ANALySIS118 Perekonomian Indonesia 2016 Indonesias Economy in 2016120 Kinerja Perbankan Nasional 2016 National Banking Sector Performance 2016121 Tinjauan operasional per segmen usaha Operational Review Per Business Sector122 Analisis Kinerja Keuangan Financial Performance Analysis133 Kemampuan Membayar Utang Solvency134 Struktur Modal Capital Structure
daftar Isi table of Contents
135 Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Material Commitments for Capital Goods Investments135 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi,
Penggabungan/Peleburan Usaha, Akuisisi,Restrukturisasi Utang/Modal
Material Information Pertaining to Investments, Expansion, Divestment, Merger/Consolidation, Acquisition, Debt/Capital Restructuring
135 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Information on Material Transaction Involvi ng Conflict of Interests and Transaction with Affiliated Party
25 Laporan Direksi Board of Directors Report
tInJauan PEndukung BISnISOVERVIEw SUPPORTING BUSINESS70 Manajemen Risiko Risk Management110 Sumber Daya Manusia Human Resources
114 Teknologi Informasi Information Technology
3PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
140 Kebijakan Dividen Dividend Policy140 Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Actualization of The Fund Utilization of Public Offer Revenue141 Perubahan Peraturan yang Berpengaruh Signifikan Bagi
Perseroan Significant Changes of Regulation For The Company141 Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies
tata kELOLagOOd CORPORatE gOVERnanCE144 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Implementation of Good Corporate Governance147 Hasil Self Assessment Pelaksanaan GCG Results of Self-assessment Governance Implementation149 Hasil RUPS GMS Resolution152 Dewan Komisaris Board of Commissioners159 Komisaris Independen Independent Commissioner160 Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Committees of the Board of Commissioners 160 Komite Audit Audit Committee 164 Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee 167 Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee170 Direksi Board of Directors185 Komite-komite di Bawah Direksi Committees Under The Board of Directors 185 Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee 186 Komite Kredit Creditt Committee 186 Komite Kebijaksanaan Perkreditan Bank Bank Credit Policy Committee 187 ALCO ALCO 187 Komite IT Steering IT Streering Committee 188 Komite Strategi Planning & Budgeting Planning Strategy & Budgeting Committee 188 Komite Sumber Daya Manusia Human Resources Committee188 Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi Frequency of Meetings between Board of Commissioners
and Board of Directors 190 Informasi Rangkap Jabatan Information on Concurrent Position 190 Hubungan Keuangan dan Hubungan Afiliasi Antara
Anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Pengendali
Financial Relationship and Affiliates Relationship between Members of the Board of Commissioners, Directors and Controlling Shareholders
190 Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration Policy and Other Facilities For Board of Commissioners and Board of Directors
191 Penerapan Program APU & PPT Implementation of APU and PPT Program 193 Pemegang Saham Shareholders195 Share Option Share Option 196 Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Internal Fraud198 Permasalahan Hukum Legal Issue198 Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Transaction with Conflict of Interest 199 Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank Buy Back Shares and Buy Back Bank Bonds199 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan
penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Provision of Fund to Related Party and Provision of Large Fund
Exposure199 Rencana Strategis Bank Banks Strategic Plan205 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang
Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya Transparency of Financial and Non-Financial Conditions Not
yet Revealed in Other Reports 205 Kode Etik Code of Conduct206 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary208 Unit Kerja Internal Audit Internal Audit work Unit210 Fungsi Audit Eksternal External Audit Function210 Sistem Pengendalian Internal Internal Control System212 whistleblowing System whistleblowing System214 Rekomendasi OJK Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
(Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21 /POJK.04/2015) Recommendations from OJK Code of Corporate Governance
for Public Companies (The Financial Services Authority Regulation Number 21/POJK.04/2015)
136 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Information and Material Facts that Occurs After Balance Sheet Date
136 Perbandingan antara Target dan Realisasi Comparison Between Target and Realization136 Prospek dan Pengembangan Usaha 2017 2017 Business Process and Development137 Aspek Pemasaran Marketing Aspects
tanggung JawaB SOSIaL PERuSahaan CORPORatE SOCIaL RESPOnSIBILItY222 Peningkatan Kesejahteraan serta Memperkuat Perekonomian
Rakyat Social Economic and welfare Improvement222 Dasar Kebijakan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial yang
Dilakukan Fundamental Policy in The Implementation of Social
Responsibility224 Susunan Pengelola Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Management Structure224 Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Reponsibility Program
224 Kebijakan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Pengembangan Sosial Kemasyarakatan
Policy and Implementation of Responsibility to The Social Community Development
227 Kebijakan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab Kepada Nasabah
Policy and Implementation of Responsibility to The Customer228 Kebijakan dan Pelaksanaan Tanggung Jawab
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Policy and Implementation of Manpower and
Occupational Health and Safety Responsibility
ikhtisar UtamaMain Overview
Berbagai penghargaan yang diterima pada 2016 merupakan bukti komitmen Bank Ina Perdana untuk terus berupaya meningkatkan pelayanan terbaik kepada nasabah dan semakin meningkatkan kinerja Bank.
Various awards received in 2016 are proof of Bank Ina Perdanas commitment to continuously give the best service to customers and improve the Banks performance.
01
6 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Piagam & Penghargaan Certifications & Awards
the Best Performing Bank Of the Year Indonesian Creativity and Best Leader award 2016 dari Sembilan Bersama Media dan Indonesian Inspire
The Best Performing Bank Of The Year Indonesian Creativity And Best Leader Award 2016 from Sembilan Bersama Media Indonesian Inspire
the top 3 Best Banks - Indonesian Fastest growing new Issuer 2016 dari Majalah warta Ekonomi
The Top 3 Best Banks - Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016 from Warta Ekonomi Magazine
Predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan tahun 2015 dari Majalah Infobank
Excellent Predicate for financial performance of 2015 from Infobank Magazine
the Most Efficient Bank - kategori Bank konvensional nasional aset di bawah 20t dari tempo Media group dan Indonesian Banking School
The Most Efficient Bank - Category of Conventional Bank for National Asset below 20T from Tempo media Group Indonesian Banking School
Penghargaan atas partisipasi dalam kampanye Yuk nabung Saham dari Bursa Efek Indonesia
Award for the participation in Yuk Nabung Saham campaign from Indonesia Stock Exchange
Most Efficient Bank - kategori Bank Buku 1 dari Bisnis Indonesia
Most Efficient Bank - Category of Buku 1 Bank from Bisnis Indonesia
29 Januari 2016 / January 29, 2016
9 agustus 2016 / august 9, 2016
7 September 2016 / September 7, 2016
25 agustus 2016 / august 25, 2016
19 Oktober 2016 / October 19, 2016
22 Maret 2016 / March 22, 2016
7PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
8 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Peristiwa Penting 20162016 Significant Event
Perayaan Natal bersama 2015 dan Tahun Baru 2016, Training Centre, Jakarta.
Pelaksanaan Program Promosi Raihlah Keberuntunganmu Bersama Bank Ina dalam rangka perayaan Tahun Baru Imlek.
Operasional Layanan Payment Point di Indogrosir Kemayoran
Operasional Layanan Payment Point di Indogrosir Surabaya.
Menerima Penghargaan The Best Performing Bank of The Year dari Indonesian Creativity & Best Leader Award.
Pelatihan Advance Service Excellence, Training Centre, Jakarta.
8 Januari 2016 January 8, 2016 1-29 Februari 2016 February 1-29, 2016
11 Januari 2016 January 11, 2016 8 Maret 2016 March 8, 2016
29 Januari 2016 January 29, 2016 12 13 Maret 2016 March 12 13, 2016
2015 Christmas and 2016 New year Celebration, Training Centre, Jakarta The implementation of Promotion Program
Raihlah Keberuntunganmu Bersama Bank Ina in celebrating Chinese New year.
Payment Point Operational Service at Indogrosir Kemayoran
Payment Point Operational Service at Indogrosir Surabaya
Receive award of The Best Performing Bank of The year from Indonesian Creativity & Best Leader Award.
Advance Service Excellence Training, Training Centre, Jakarta
Menerima penghargaan dari warta Ekonomi sebagai The Top 3 Best Bank pada Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta.
Public Expose, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta.
22 Maret 2016 March 22, 2016
12 Mei 2016 May 12, 2016
12 Mei 2016 May 12, 2016
Announced as The Top 3 Best Bank on Indonesian Fastest Growing New Issuer 2016 awarded from warta Ekonomi.
Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta
Public Expose, Hotel Santika Premier Slipi, Jakarta.
9PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
Perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di seluruh kantor Bank Ina.
Pelatihan Basic Leadership, Training Centre, Jakarta.
Pelaksanaan Customer Day di seluruh kantor Bank Ina dalam rangka Hari Pelanggan Nasional.
18 Agustus 2016 August 18, 2016
27-28 Agustus 2016 August 27-28, 2016
5 September 2016 September 5, 2016
Indonesian Independence Day Ceremony in all Bank Inas offices.
Basic Leadership Training, Training Centre, Jakarta
Customer Day implementation in all of Bank Inas offices in commemorating the National Customer Day
Pelaksanaan Literasi Keuangan di SMP & SMK Harapan Mulia, Pademangan Jakarta Pusat
Perseroan menandatangani kerjasama dengan Universitas Kristen Krida wacana (UKRIDA) untuk pemberian beasiswa dalam program Clement Suleeman Scholarship Fund.
Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko : Operasional Risk Management, Training Centre, Jakarta.
10 Oktober 2016 October 10, 2016
22 September 2016 September 22, 2016 8 Oktober 2016 October 8, 2016
Employee Gathering di Belitung yang diikuti oleh seluruh kantor Jakarta dan luar Jakarta.
17-18 September 2016
September 17-18, 2016
Employee Gathering attended by all office from Jakarta and outside of Jakarta, in Belitung.
Implementation of Financial Literation at SMP & SMK Harapan Mulia, Pademangan Central JakartaPelaksanaan program promosi Lucky Dip
on October dalam rangka bulan inklusi keuangan nasional.
3 31 Oktober October 3-31, 2016
Implementation of promotion program of Lucky Dip on October in the month of national finance inclusion.
Signing of agreement with Krida wacana christian University (UKRIDA) to provide scholarship in the program Clement Suleeman Scholarship Fund.
Pelaksanaan Literasi Keuangan di SD Harapan Mulia, Pademangan Jakarta Pusat
7 Oktober 2016 October 7, 2016
Financial Literation Implementation at SD Harapan Mulia, Pademangan Central Jakarta
Risk Management Certification Refreshment: Risk Management Operational, Training Centre, Jakarta
Pelaksanaan Literasi Keuangan di TK Bethel, Jakarta Pusat
14 Oktober 2016 October 14, 2016
Financial Literation implementation at TK Bethel, Central Jakarta
Buka Puasa Bersama Training Center, Jakarta.
Iftar with all Training Centre, Jakarta
17 Juni 2016 June 17, 2016
10 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Kunjungan Siswa SD Kristen Aletheia ke Kantor Cabang Lumajang dalam rangka literasi Edukasi Keuangan.
19 Oktober 2016 October 19, 2016
Student Visit of SD Kristen Aletheia students to Lumajang Branch Office to educate on the Financial Education
Pelaksanaan Literasi Keuangan di SDN Jaka Setia 6, Bekasi.
Pelaksanaan Literasi Keuangan di lembaga Pendidikan Dian Nusantara, Jl. Dr wahidin Solo.
20 Oktober 2016 October 20, 2016
20 Oktober 2016 October 20, 2016
Financial Literation implementation at SDN Jaka Setia 6, Bekasi
Financial Literation implementation at educational institution of Dian Nusantara, Jl. Dr. wahidin Solo
Pelaksanaan Literasi Keuangan di TK Putra Pasar Jumat, Jakarta Selatan.
21 Oktober 2016 October 21, 2016
Financial Literation implementation at TK Putra Pasar Jumat, South Jakarta
Pelaksanaan Literasi Keuangan di SD Aloysius 01 Semarang.
Kunjungan Siswa TK Kristen Aletheia ke Kantor Cabang Lumajang dalam rangka literasi Edukasi Keuangan.
22 Oktober 2016 October 22, 2016
24 Oktober 2016 October 24, 2016
Financial Literation implementation at SD Aloysius 01 Semarang
Student Visit of TK Kristen Aletheia to Lumajang Branch Office to educate on the Financial Education
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, gedung BEI, Jakarta.
4 November 2016 November 4, 2016
Extraordinary General Meeting of Shareholders at ISE building, Jakarta
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan, Data Kependudukan, dan Kartu Tanda Penduduk Elektronik, di Gedung C Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri, Pasar Minggu, Jakarta.
Operasional Layanan Payment Point di Indogrosir Tangerang.
Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan di Padalarang, Jawa Barat.
24 November 2016 November 24, 2016
1 Desember 2016 December 1, 2016
8 Desember 2016 December 8, 2016
Signing of Cooperation Agreement of Utilization of Resident Number, Demographic Data, and Electronic ID Card, at C Ditjen PMD Building of the Home Affair Ministry, Pasar Minggu, Jakarta
Payment Point Operational Service at Indogrosir Tangerang
Corporate Social Responsibility (CSR) activity organized in Padalarang, west Java.
Pelaksanaan Literasi Keuangan di TK Bhayangkari, Ciputat Raya, Jakarta Selatan.
19 Oktober 2016 October 19, 2016
Financial Literation implementation at TK Bhayangkari, Ciputat Raya, South Jakarta
11PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
Tahun 2016 yang disebutkan oleh pemerintah sebagai tahun
pemulihan bagi perekonomian Indonesia karena sudah
mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi selama 2
tahun berturut-turut, seiring pelemahan ekonomi global yang
menyeret kinerja perdagangan dalam negeri akibat harga
komoditas yang turun tajam. APBN 2014-2015 yang dinilai over-
estimated dengan target penerimaan negara cukup tinggi, di
tahun 2016 terpaksa diambil langkah-langkah koreksi terhadap
APBN agar lebih kredibel, konsisten dan sustainable dengan
memotong anggaran sebesar Rp165 triliun karena penerimaan
pajak diperkirakan short fall Rp219 triliun. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2016 sesuai data Badan Pusat Statistik
(BPS) akhirnya mencatat tumbuh 5,02% (yoy), membaik
dibandingkan dengan tahun 2015 yang tumbuh sebesar
4,88% (yoy) walaupun belum mampu memenuhi target APBN
2016 sebesar 5,2%. Konsumsi rumah tangga tumbuh cukup
kuat didukung oleh terjaganya daya beli seiring dengan inflasi
yang terkendali. Kinerja ekspor juga menunjukkan perbaikan
ditopang meningkatnya volume perdagangan dunia serta
harga beberapa komoditas yang meningkat seperti batubara
dan minyak sawit.
Di sisi perbankan nasional, pada tahun 2016 Bank Indonesia
telah mengeluarkan berbagai pelonggaran moneter seperti
penurunan Giro wajib Minimum (GwM) menjadi 6,5% pada
Maret 2016, pemangkasan bunga acuan Bank Indonesia (BI
rate) 100 basis point (bps) dari 7,50% per Desember 2015
menjadi 6,50% per Juli 2016 yang kemudian dilanjutkan
dengan penurunan 50 basis point (bps) BI 7 day reverse repo
dari 5,25% per Agustus 2016 menjadi 4,75% per Oktober
2016, serta berbagai paket relaksasi kebijakan Pemerintah.
Namun demikian upaya tersebut belum mampu mendorong
pertumbuhan kredit perbankan nasional. Pertumbuhan kredit
perbankan nasional sejak tahun 2014 terus menunjukkan tren
melambat, pada tahun 2016 pertumbuhan kredit 7,9 % turun
dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 10,44%. Rasio
kredit bermasalah (non performing loan /NPL gross) perbankan
nasional juga menujukkan trend yang meningkat di tahun
2016, tertinggi menyentuh ratio 3,22% di bulan Agustus
2016 yang kemudian menurun di bulan Desember 2016
menjadi 2,9%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang masih
berlanjut dan berkepanjangan telah berdampak kepada kondisi
perbankan nasional di tahun 2016 yaitu pertumbuhan kredit
yang melambat, likuiditas yang semakin ketat, meningkatnya
risiko pembiayaan, dan menurunnya tingkat efisiensi bank.
2016 was a year of economic recovery in Indonesia because
of the slow growth in economy for 2 consecutive years, along
with the weakening of global economic causing commodities
price to fall that affect domestic trade performance. The APBN
of 2014-2015 were valued over-estimated as revenue target is
high, therefore some improvement for the APBN were taken in
2016 to be more credible, consistent and sustainable by cutting
off budgets of Rp165 trillion as tax revenue were estimated
underwent short fall of Rp219 trillion. According to the Statistics
Indonesia (BPS), Indonesian economic growth recorded growth
improvement of 5.02% (yoy) compared to 2015 of 4.88% (yoy)
even though still unable to reach 2016 APBN target of 5.2%.
Household consumption is grow stronger as it is supported by
maintaining purchase power along with controlled inflation.
Export performance also shows improvement supported by
increase in the global trade volume and several commodities
prices increase such as coals and palm oil.
On the national banking side, in 2016 Indonesian Bank (BI)
issued various monetary ease such as Statutory Reserves (GwM)
to become 6.5% on March 2016, BI rate trimming 100 basis
point (bps) from 7.50% on December 2015 to become 6.50%
starting July 2016, continued with BI 50 basis point decrease
7 day reverse repo from 5.25% on August 2016 to become
4.75% since October 2016, and various government policy
of reduction packaged. However such effort is still unable to
encourage national banking credit growth. The growth of
national banking credit since 2014 shows a slowing trend,
in 2016 the credit growth decrease by 7.9% compared to
2015 of 10.44%. Non-performing loan/NPL gross of national
banking also shows an increase in 2016, the highest reach
3.22% in August 2016 and then a decrease on December
2016 to become 2.95. The continuous slowdown in economic
growth give impact on the 2016 national banking condition,
showing slowdown credit growth, restricted liquidity, increase
in financing risk, and the slowdown in bank efficiency.
kinerja dan Strategi 20162016 Performance and Strategy
12 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Seiring kondisi yang penuh kendala dan tantangan di tahun
2016, Bank Ina Perdana masih meraih hasil kinerja keuangan
yang positif dan terus melakukan langkah-langkah proaktif
dalam mengelola dan meminimalisasi exposure risiko yang
dihadapi. Rasio non performing loan yang meningkat akan
diupayakan penyelesaiannya dan telah memupuk Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang cukup memadai
untuk antisipasi risiko ke depan. Pengelolaan Bank tetap
mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) untuk
terus memupuk kepercayaan masyarakat. Atas kondisi ini
pengembangan bisnis dilakukan secara selektif dengan tetap
merefleksikan semangat determinasi dan optimisme Bank.
Kinerja keuangan per posisi akhir Desember 2016 adalah CAR
30,36%, ROE 5,23%, ROA 1,02%, NIM 5,10%, LDR 76,30%,
NPL Gross 3,14%, NPL net 2,29%, dan BOPO 90,56%.
StRatEgI BISnISPT Bank Ina Perdana Tbk telah efektif memperoleh persetujuan
Pemegang Saham pengendali yang baru pada September
2015 paska go public pada 14 Januari 2014, sehingga strategi
bisnis tahun 2016 adalah mewujudkan secara bertahap
bisnis model baru berbasis teknologi informasi. Oleh karena
itu dalam masa transisi ini agar estafet bisnis dapat berjalan
dengan baik, kebijakan dan strategi manajemen tahun 2016
bertemakan Sustainable and Quality Growth dengan proyeksi
pertumbuhan penyaluran kredit secara konservatif.
Manajemen terus berupaya melakukan pembenahan/penataan
infrastruktur secara bertahap sebagai tahapan transformasi
infrastruktur, terutama terkait dengan kecukupan kuantitas
dan kualitas sumber daya manusia, layanan berbasis IT, serta
penerapan manajemen risiko dan prosedur operasional.
Sedangkan dalam pengelolaan portofolio kredit tetap senantiasa
berpedoman pada prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat
serta fokus pada penyelesaian kredit bermasalah baik melalui
restrukturisasi maupun likuidasi. Untuk segi pendanaan selalu
memperhatikan ketersediaan likuiditas yang cukup dengan cost
of fund yang terkendali serta mampu mendukung pertumbuhan
fungsi intermediasi.
Strategi pertumbuhnan dana dilakukan melalui pengembangan
produk dan layanan sesuai kebutuhan nasabah untuk
mendorong perluasan customer base. Secara umum dari
strategi bisnis tahun 2016 di tengah tantangan dinamika dan
perlambatan pertumbuhan ekonomi, kinerja kerja Bank Ina
Perdana mampu mencatat laba yang meningkat sebesar 8,05%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan tetap mampu
merefleksikan sebagai Bank sehat.
Throughout challenging condition in 2016, Bank Ina Perdana
still exhibit a positive result in financial performance and
conduct proactive steps in managing and minimalized any risk
exposure. A settlement will be implemented for the increase in
non-performing loan ratio and has save enough Non-Financial
Assets to anticipate the future risk. The Bank management also
maintains prudent principle and Good Corporate Governance
to ensure client trust. Business development on this condition
is conducted selectively by reflecting on Banks spirit of
determination and optimism. Financial performance at the
end of December 2016 was CAR 30.36%, ROE 5.23%, ROA
1.02%, NIM 5.10%, LDR 76.30%, NPL Gross 3.14%, NPL net
2.29%, and BOPO 90.56%.
BuSInESS StRatEgYPT Bank Ina Perdana has effectively obtained the approval of
new Shareholders on September 2015, after going public on
January 14, 2014 so that the 2016 business strategy is gradually
actualize the new model business based on information
technology. Therefore to ensure a good business relay in
this transition phase, the theme of Sustainable and Quality
Growth was taken in 2016 policy and management strategy
by conservatively projecting the growth of credit distribution.
The management strives to gradually improve/regulate the
infrastructure as a stage of infrastructure transformation,
especially related to the adequacy of human resource quantity
and quality, IT based service, and the implementation of risk
management and operational procedure. In managing its
credit portfolio, the management follows the guideline in
credit administration principles and focus on problematic credit
settlement both through restructuration and liquidation. while
in the financing aspect, by observing the adequacy of liquidity
availability with the controlled cost of fund and also supporting
the growth of intermediation function.
Growth fund strategy is conducted through product and service
development according to clients need to encourage customer
base expansion. The 2016 business strategy in general,
regardless the dynamic challenges and the economic slow
growth, Bank Ina Perdana work performance able to record an
increase profit of 8.05% compared to the previous year and still
able to exhibit a healthy Bank.
13PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
Ikhtisar data keuangan PentingHighlights on Significant Financial Data
Laporan Posisi keuangan Financial Position
uraian 2016 2015 2014 description
Total Aset 2.359.089 2.081.523 1.951.836 Total Asset
Aset Produktif Bersih 2.184.615 1.899.341 1.795.204 Net Productive Assets
Pinjaman yang Diberikan 1.378.153 1.455.994 1.252.750 Loans
Dana Pihak Ketiga 1.800.961 1.734.291 1.626.441 Third Party Fund
Pinjaman Diterima - - - Loans Received
Total Ekuitas 482.705 319.432 302.085 Total Equity
Total Liabilitas 1.876.384 1.762.091 1.649.751 Total Liabilities
Total Biaya Dana 7,34% 8,58% 8,14% Total Cost of Fund
Jumlah lembar saham yang ditempatkan & disetor
2.725 juta lembar
2.100 juta lembar
2.100 juta lembar
Number of shares issued and placed
dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain (in million Rupiah, unless otherwise stated)
Laporan Laba Rugi Income Statement
uraian 2016 2015 2014 description
Pendapatan Bunga 241.686 225.040 182.446 Interest Income
Pendapatan Bunga Bersih 103.691 76.340 71.939 Net Interest Income
Pendapatan Operasional Lainnya 6.202 3.890 5.647 Other Operating Income
Beban Operasional 87.022 58.925 56.342 Operating Expenses
Laba Operasional 23.873 22.114 19.089 Operating Income
Laba Sebelum Pajak 22.871 21.305 21.244 Income Before Tax
Laba Bersih 18.236 16.877 15.794 Net Income
Total Laba Komprehensif 17.185 17.347 15.304 Total Comprehensive Income
Laba Bersih per Saham (Nilai Penuh) 7,66 7,97 7,60 Earning Per Share (Full Amount)
Rasio keuangan Financial Ratio
uraian 2016 2015 2014 description
Permodalan Current Ratio
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum -
Capital Adequacy Ratio -
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Operasional
30,36% 19,93% 25,36%Taking Account of Credit Risk
and Operational Risk
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional & Pasar
30,36% 19,66% 24,91%Taking Account of Credit Risk,Operational Risk & Market Risk
aset Produktif Earning asset
Rasio Kredit Bermasalah (NPL) - Kotor 3,14% 0,21% 0,80% Non Performing Loan - Gross
Rasio Kredit Bermasalah (NPL) - Bersih 2,29% 0,08% 0,61% Non Performing Loan - Net
Aset Produktif Bermasalah 1,93% 0,16% 0,54% Non Performing Earning Asset
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai(CKPN) Aset Keuangan terhadap AsetProduktif
0,98% 0,10% 0,20% Provision to Earning Asset
14 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain (in million Rupiah, unless otherwise stated)
Rasio keuangan Financial Ratio
uraian 2016 2015 2014 description
Rentabilitas Profitability
Imbal Hasil atas Aset (ROA) 1,02% 1,05% 1,29% Return On Asset
Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE) 5,23% 5,80% 5,63% Return On equity
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
90,56% 90,46% 89,76%Operating Expenses to Operating
Income Ratio
Margin Bunga Bersih (NIM) 5,10% 4,26% 4,71% Net Interest Margin
Liabilitas terhadap Ekuitas 388,72% 551,63% 546,12% Liabilities to Equity
Liabilitas terhadap Aset 79,54% 84,65% 84,52% Liabilities to Total Asset
Likuiditas Liquidity
Rasio Kredit Terhadap Total Pendanaan (LFR)
76,30% 82,83% 75,07% Loan to Funding Ratio
kepatuhan Compliance
Persentase pelanggaran BMPKPercentage of Legal Lending Limit
Violation
Pihak terkait - - - Related Parties
Pihak tidak terkait - - - Non Related Parties
Persentase pelampauan BMPKPercentage of Legal Lending Limit
Excess
Pihak terkait - - - Related Parties
Pihak tidak terkait - - - Non Related Parties
Giro wajib Minimum (GwM) - Rupiah 7,41% 7,56% 8,15%Minimum Reserve Requirement -
Rupiah
Posisi Devisa Netto - - - Net Open Position
Transaksi Spot dan Derivatif - - - Spot and Derivative Transaction
Lain-Lain Others
Jumlah Karyawan* 249 244 235 Total Employees*
Jumlah Kantor* 22 22 22 Total Offices*
*satuan sebenarnya *actual unit
15PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
grafik Ikhtisar keuanganCharts of Financial Highlights
Rp juta / Rp million
Pendapatan Bunga BersihNet Interest Income
%
Imbal hasil atas aset (ROa)Return On Asset
%
Imbal hasil atas Ekuitas (ROE) Return On Equity
%
Rasio kredit terhadap total Pendanaan (LFR)Loan to Funding Ratio
Rp juta / Rp million
Laba Bersih Net Income
2014
2015
2016
15,794 71,939
16,877 76,340
18,236 103,691
2014
2015
2016
Rp juta / Rp million Rp juta / Rp million
total asetTotal Asset
total kreditLoans
1,252,750 1,951,836
1,455,994 2,081,523
1,378,153 2,359,089
20142014
20152015
20162016
5,63 75,07
5,80 82,83
5,23 76,30
2014 20142016 2016
2015 2015
1,29
1,05
1,02
20142016
2015
16 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
InFORMaSI haRga SahaM 2016Share Price Information in 2016
noPeriodePeriod
tertinggi (Rp)Highest
terendah (Rp)Lowest
Penutupan (Rp)Closing
Volume (lembar)Volume (share)
kapitalisasi PasarMarket Capitalization
2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015
1JanuariJanuary
295 280 275 260 295 280 86.400 1.500 613.305.000.000 582.120.000.000
2Februari February
305 287 275 255 300 280 13.000 101.600 623.700.000.000 582.120.000.000
3MaretMarch
300 287 270 255 295 286 108.000 721 613.305.000.000 594.594.000.000
4AprilApril
295 286 265 270 295 280 21.300 77.400 613.305.000.000 582.120.000.000
5MeiMay
306 285 276 270 276 285 2.500 122.600 573.804.000.000 592.515.000.000
6JuniJune
300 280 280 260 300 260 700 61.100 623.700.000.000 540.540.000.000
7JuliJuly
300 287 234 250 260 280 778.100 60.400 701.415.000.000 582.120.000.000
8AgustusAugust
274 270 224 270 260 270 60.900 10.300 701.415.000.000 561.330.000.000
9SeptemberSeptember
270 287 218 285 228 287 286.700 10.300 615.087.000.000 596.673.000.000
10OktoberOctober
240 287 196 265 200 287 200.300 176.500 539.550.000.000 596.673.000.000
11NovemberNovember
240 290 200 270 222 290 387.900 305.100 598.900.500.000 602.910.000.000
12DesemberDecember
260 290 220 261 244 290 713.600 3.635.200 658.251.000.000 602.910.000.000
haRga dan VOLuME tRanSakSITransaction Price and Volume
Ikhtisar SahamStock Overview
Vo
lum
e
Janu
ari
Mei
Sept
embe
r
Mar
etJu
li
Nove
mbe
r
Febr
uari
Juni
Okto
ber
April
Agus
tus
Dese
mbe
r
har
ga
Pen
utu
pan
5.000.0004.500.0004.000.0003.500.0003.000.0002.500.0002.000.0001.500.0001.000.000
500.0000
350
300
250
200
150
100
50
0
Volume 2016 Harga 2016
Volume 2015 Harga 2015
17PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
aksi korporasiCorporate Action
Penghentian PerdaganganTrade Suspension
Sepanjang Tahun 2016 PT Bank Ina Perdana Tbk tidak
melakukan pemecahan saham (stock split), penggabungan
saham (reverse stock), pembagian dividen saham, saham bonus,
dan perubahan nilai nominal saham.
Dalam kurun waktu tahun 2016 PT Bank Ina Perdana Tbk
tidak mengalami penghentian sementara perdagangan saham
(suspension) dan/atau penghapusan saham (delisting).
Throughout 2016, PT Bank Ina Perdana Tbk do not conduct
stock split, reverse stock, share devident distribution, bonus
share, and change of par value shares.
Since 2016 PT Bank Ina Perdana Tbk do not experience share
trade temporary suspension and/or share delisting.
Laporan manajemenManageMent repOrt
02
Seiring kondisi yang penuh kendala dan tantangan di tahun 2016, Bank Ina Perdana masih meraih hasil kinerja keuangan yang positif dan terus melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengelola dan meminimalisasi exposure risiko yang dihadapi.
In line with the challenging conditions in 2016, Bank Ina Perdana still achieved positive financial performance results and continued to conduct proactive steps in managing and minimizing risk exposure faced.
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
20 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Patut disyukuri bahwa kinerja keuangan Bank Ina Perdana tahun 2016 masih
menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan perekonomian yang tidak
ringan sehingga terbuka peluang untuk tetap tumbuh berkesinambungan.
Manajemen dalam pengelolaannya senantiasa berpedoman pada penerapan
tata kelola yang baik.we must be thankful that Bank Ina Perdanas financial
performance in 2016 still showed positive performance
despite difficult economic challenges, thus opening
more opportunities to grow sustainably. In practice,
the Management continues to refer to good corporate
governance.
Birawa natapradjaKomisaris Utama
President Commissioner
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
21PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Laporan dewan komisarisBoard of Commissioners Report
Para pemegang saham yang terhormat.
Kinerja perekonomian Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02% membaik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,88%. Angka pertumbuhan tahun 2016 cukup sesuai ekspektasi di tengah ekonomi dunia yang masih tertekan sebagaimana pernyataan Dana Moneter International (IMF) bahwa tahun 2016 Indonesia telah berhasil menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal. IMF menilai perekonomian Indonesia dalam kondisi solid untuk menghadapi tantangan serta mengharapkan tetap dilanjutkan langkah-langkah reformasi fiskal dan struktural agar pertumbuhan ekonomi meningkat dan stabilitas ekonomi makro tetap terjaga karena tantangan pasar global ke depan masih akan berat. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi yang berkepanjangan sejak tahun 2014 telah berdampak pada pertumbuhan dan kualitas kredit di sektor perbankan nasional meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membantu dengan menerbitkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 11/POJK/03/2015 tentang Ketentuan Kehati-hatian Dalam Rangka Stimulus Perekonomian Nasional Bagi Bank Umum. Pertumbuhan kredit tahun 2016 tercatat sebesar 7,9% (yoy) yang terus menunjukkan tren penurunan yaitu tahun 2014 sebesar 11,58%; tahun 2015 sebesar 10,44%, sedangkan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) menunjukkan tren meningkat, per akhir tahun 2016 NPL Gross sebesar 2,93% dibandingkan tahun 2014 sebesar 2,16% dan tahun 2015 sebesar 2,49%. Oleh karena itu kami cukup memahami bahwa tahun 2016 bukan periode yang mudah untuk dihadapi oleh manajemen karena banyak tantangan yang berpotensi menghambat kinerja Perseroan.
Dari kondisi domestik yang penuh tantangan tersebut dan perekonomian global yang belum sepenuhnya stabil serta persaingan yang semakin kompetitif, kinerja keuangan Bank Ina Perdana tahun buku 2016 dinilai sebagai suatu hal yang patut disyukuri bahwa Bank Ina Perdana tetap mampu bertahan dan terbuka peluang untuk tumbuh dengan baik di masa mendatang. Dewan Komisaris dalam melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi dalam fungsinya menjalankan tugas pengawasan senantiasa berpedoman kepada Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, obyektif, independen serta fokus pada kegiatan strategis Bank. Dewan Komisaris telah bekerja sama secara harmonis dengan Direksi dalam kaitan tugas memberi nasehat/masukan melalui pertemuan-pertemuan guna membahas strategi dan kinerja Bank.
Distinguished shareholders.
In 2016, the performance of Indonesias economy improved by 5.02% compared with the previous year, which was 4.88%. The number was not far from the expectation amidst struggling global economy. This was in line with the statement from the International Monetary Fund (IMF) that Indonesia succeeded in adjusting its condition with the external environment throughout the year. IMF assessed that Indonesia had a stable economy to face challenges and hoped for the ongoing implementation of fiscal and structural reformation to improve the economy and maintain the stability of macro economy, as the global market will become more challenging in the future. Nevertheless, it is a fact that the ongoing slowdown in economic development since 2014 has a significant impact on credit development and quality at national banking sector, despite the support from Financial Services Authority (OJK) with the issuance of Financial Services Authority Regulation (POJK) No. 11/POJK/03/2015 on the Regulation for Prudentiality to Stimulate the National Economy For Public Banks. In 2016, credit growth was 7.9% (yoy); an evidence of continuous declining trend from 2014 at 11.58% and 2015 at 10.44%. On the other hand, Non-Performing Loan (NPL) showed a developing trend. By the end of the year, Gross NPL was 2.93% compared with 2014 at 2.16% and 2015 at 2.49%. Therefore, we acknowledged that the year 2016 posed a significant challenge for the management due to the challenges that hindered the Company from performing.
Based on the difficult domestic condition, volatile global economy and the increasingly competitive business, the financial performance of Bank Ina Perdana for the 2016 fiscal year was viewed as an achievement, for Bank Ina Perdana was able to persevere and open opportunities for better development in the future. In assessing the Board of Directors performance regarding its monitoring function, the Board of Commissioners refers to the Articles of Association and the prevailing regulations. The assessment was conducted in objective and independent manners, focusing on the Banks strategic activities. The Board of Commissioners cooperated in harmony with the Board of Directors to provide advices/inputs in various meetings held to discuss the Banks strategy and performance.
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
22 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Dalam pencapaian kinerja keuangan, total aset Bank dibukukan sebesar Rp2.359,09 miliar atau meningkat 13,33% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2.081,52 miliar. Pinjaman yang diberikan mengalami penurunan sebesar 5,35% dibandingkan tahun 2015, menjadi sebesar Rp1.378,15 miliar dengan tingkat rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dengan tingkat NPL gross sebesar 3,14% dan NPL net 2,29%. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito Berjangka mencapai Rp1.800,96 miliar atau meningkat 3,84% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp1.734,29 miliar. Untuk ekuitas pada tahun 2016 meningkat 51,11% dibandingkan dengan tahun 2015 menjadi sebesar Rp482,71 yang didorong adanya penambahan modal melalui Right Issue (Penawaran Umum Terbatas I) sebesar Rp146,09 miliar dan perolehan laba. Perolehan laba tahun 2016 masih tercatat positif sebesar Rp18,24 miliar dan meningkat 8,05% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2015.
Atas pencapaian kinerja keuangan tahun 2016 tersebut, Dewan Komisaris memberikan saran yang perlu mendapat perhatian, yaitu (1) untuk penyaluran kredit yang berkesinambungan agar dapat tumbuh secara berkualitas dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, meningkatkan kualitas pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko kredit; (2) penghimpunan dana agar terus memupuk customer base yang semakin luas dan meningkatkan porsi dana murah melalui berbagai strategi pengelolaan penghimpunan dana seperti peningkatan kualitas pelayanan, pemasaran dan inovasi pengembangan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah; (3) fokus dalam penyelesaian kredit-kredit bermasalah sehingga rasio NPL dapat terus diturunkan.
Dari sisi penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), kami menilai bahwa kinerja manajemen senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola yang baik secara konsisten dalam pengelolaannya sehingga kinerjanya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Penerapan GCG berlaku pada semua level organisasi perusahaan sebagai bagian penting memupuk kepercayaan nasabah, pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Terhadap prospek usaha tahun 2017 masih akan dibayangi pertumbuhan ekonomi domestik yang pertumbuhannya di kisaran 5% dimana target pemerintah hanya sebesar 5,1%. Bank Indonesia setelah melihat kondisi domestik dan global, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 hanya akan ada di batas bawah perkiraan sebelumnya yang sebesar 5% - 5,4%. Pesimisme Bank Indonesia ini didasari oleh kondisi perekonomian di kuartal I/2017 yang belum bisa melaju kencang karena rendahnya kontribusi dari pengeluaran pemerintah dan swasta. Untuk risiko penurunan kualitas kredit tahun 2017 dinilai beberapa pengamat masih cukup tinggi
Regarding the financial performance, the Banks total assets was recorded at Rp2,359.09 billion, an increase of 13.33% compared with the previous year at Rp2,081.52 billion. Bank loans offered declined by 5.35% compared with 2015 to Rp1,378 billion. Non-Performing Loan (NPL) increased compared with the previous year, with gross NPL at 3.14% and net NPL at 2.30%. Third Party Fund (DPK), consisting of Giro, Savings and Time Deposit, reached Rp1,800.96 billion or an increase of 3.84% compared with 2015 at Rp1,734.29 billion. Equity increased by 51.11% compared with 2015 to Rp482.71 due to additional capital through Right Issue (Limited Public Offering I) of Rp146.09 billion and profit gain. Profit gained in 2016 remained positive at Rp18.24 billion and increased by 8.05% compared with the net profit in 2015.
For the achievement of the 2016 financial performance, the Board of Commissioners gave several important advices. The advices were (1) to ensure the quality growth of sustainable credit distribution by taking into account the prudentiality principle, improve the quality of internal control and credit risk management; (2) accumulate fund to foster the ever-expanding customer base and increase current account saving account (CASA) portion through various fund accumulation management strategy such as improving the quality of services, marketing and products and services development innovation based on the customers needs; (3) focus on settling non-performing loans in order to reduce NPL ratio.
In terms of Good Corporate Governance implementation, we are of the opinion that the management strives to implement good corporate governance principles in a consistent manner to ensure that it performs in line with the prudentiality principle. GCG is implemented for all organizational levels as a key element of fostering trust from the customers, shareholders and stakeholders.
The business outlook 2017 is predicted to be dominated with domestic economic growth of 5%, whereas the government only stipulates the target of 5.1%. Based on the domestic and global condition, Bank Indonesia predicts Indonesias economic development in 2017 to only reach the lowest margin of the previous prediction at 5% - 5.4%. The wary prediction is based on the relatively slow economic condition in semester I/2017 due to low contribution from both governmental and private expenditure. Analysts view that the risk of failing credit quality in 2017 will be high if the non-performing loan restructuring process implemented by the banks does not meet
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
23PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
apabila proses restukturisasi kredit bermasalah yang dilakukan perbankan tidak berjalan baik dan kondisi perekonomian nasional tetap stagnan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris berpendapat bahwa tantangan tahun 2017 masih tidak ringan dan agar pertumbuhan bisnis khususnya penyaluran kredit, tetap harus tumbuh berkesinambungan yang disertai dengan penguatan penerapan manajemen risiko, memperkuat pengendalian internal, melakukan tindakan antisipatif terhadap potensi-potensi risiko yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank serta meningkatkan Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris juga telah melakukan evaluasi terhadap komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Berdasarkan evaluasi Dewan Komisaris, komite-komite tersebut telah melaksanakan tanggung jawabnya dan telah berkontribusi dengan baik dalam mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan komisaris.
Komite Audit telah menjalankan fungsinya dalam melakukan pengawasan laporan keuangan, bisnis, proses audit dan sistem pengendalian internal. Komite Audit telah melakukan monitoring terselenggaranya proses laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum, kecukupan kendali internal, implementasi praktik Good Corporate Governance serta review proses audit internal dan eksternal yang independen dan objektif. Sedangkan Komite Pemantau Risiko telah menjalankan fungsinya memantau masalah-masalah manajemen risiko dalam melakukan identifikasi, pengukuran, dan pengendalian risiko secara terintegrasi serta melakukan review atas kebijakan manajemen risiko yang mendukung implementasi sistem manajemen risiko yang efektif. Untuk Komite Remunerasi dan Nominasi adalah memberikan evaluasi independen dan rekomendasi yang terkait dengan pengajuan anggota Direksi yang baru serta sistem remunerasi yang transparan dan berbasis kinerja.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Direksi, Manajemen, dan semua karyawan Bank Ina Perdana yang telah bekerja keras dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada nasabah, pemegang saham, serta otoritas atas kepercayaan dan dukungan terus menerus kepada Bank Ina Perdana.
the desired expectation and the national economy remains stagnant. Therefore, the Board of Commissioners views that the challenges faced in 2017 will remain strenuous. The Board of Commissioners also views that business growth, particularly credit distribution, must continue to develop in line with the improvement of risk management implementation, internal control improvement, implementation of anticipative actions on risks that may affect the Banks business sustainability and improvement of Good Corporate Governance.
The Board of Commissioners evaluated other committees, which consisted of Audit Committee, Risk Monitoring Committee and Remuneration and Nomination Committee. Based on the evaluation, the committees has accordingly performed their responsibility and contributed in supporting the Board of Commissioners duties and responsibilities.
Audit Committee performed its function in monitoring the financial statement, business, audit process and internal control system. Audit Committee performed monitoring on financial statements in accordance with the prevailing accounting principles, adequate internal control, Good Corporate Governance implementation and independent and objective process of internal and external audit process. Risk Monitoring Committee has performed its function, namely monitoring risk management issues during risk identification, measuring and control in an integrated manner and reviewed the risk management policy that supported effective implementation of risk management system. The Remuneration and Nomination Committee performed independent evaluation and recommendation on the nomination for new Board of Directors members and transparent and performance-based remuneration system.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners, we extend our gratitude and appreciation for the Board of Directors, Management and the employees of Bank Ina Perdana for their hard work and utmost dedication in performing their duties and responsibilities. we also extend our gratitude to the customers, stakeholders and authorities for the trust and ongoing supports for Bank Ina Perdana.
Jakarta, April 2017
BIRawa nataPRadJa
Komisaris Utama Independen
Independent President Commissioner
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
24 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Edy kuntardjoDirektur Utama
President Director
Pada kondisi perbankan yang penuh dinamika dan tantangan di tahun
2016, Bank Ina Perdana masih mencatatkan laba bersih setelah pajak mencapai Rp18,24
miliar, meningkat sebesar 8,05% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, Bank Ina Perdana telah memenuhi persyaratan
permodalan sebagai Bank kategori Buku 2 sehingga siap bersaing di era layanan digital
banking
Despite the dynamic and challenging situation of banking industry in 2016, Bank Ina Perdana still managed to record net profit after tax of Rp18.24 billion, increased by 8.05% compared to the previous year. In 2017, Bank Ina Perdana
has met the capital requirements as the Bank in the category of BUKU 2, so that we are ready to compete in the digital
banking service era.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
25PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Laporan direksiBoard of Directors Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Indikator perekonomian Indonesia tahun 2016 menunjukkan
performa yang membaik di tengah kondisi global yang
belum kondusif dan pasar finansial yang masih bergejolak.
Perekonomian Indonesia tahun 2016 tumbuh membaik
tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2015
sebesar 4,88%, tingkat inflasi tahun 2016 sebesar 3,02%
relatif stabil dan menurun dibandingkan tahun 2015 sebesar
3,45%, yang memberikan ruang pelonggaran moneter bagi
Bank Indonesia, dan adanya keberhasilan program tax amnesty.
Perekonomian negara maju masih menimbulkan kekhawatiran
terhadap prospek perbaikan ekonomi global, seperti kebijakan
proteksionisme perdagangan AS terhadap Tiongkok dan Britain
Exit (Brexit) terhadap perekonomian Eropa.
Performa perekonomian Indonesia yang mulai pulih ternyata
tidak seiring dengan kinerja industri perbankan nasional.
Fungsi intermediasi perbankan pada tahun 2016 menunjukan
tren yang masih menurun, tercermin dari pertumbuhan kredit
yang terus melambat di tahun 2016 hanya sebesar 7,9%
(yoy), menurun dibandingkan dengan tahun 2015 mencapai
10,44% (yoy). Likuiditas perbankan nasional juga semakin ketat
tercermin dari rasio kredit terhadap simpanan masyarakat (Loan
to Deposit Ratio/LDR) mencapai 92,72% per Desember 2016
dengan pertumbuhan simpanan masyarakat/Dana Pihak Ketiga
(DPK) tahun 2016 sebesar 9,6% (yoy). Di tengah perlambatan
pertumbuhan kredit, justru kredit bermasalah (Non Performing
Loan/NPL) perbankan melonjak yang mencapai puncaknya
pada bulan Agustus 2016 sebesar Rp133,54 triliun atau
rasio NPL gross mencapai 3.22% dan menurun pada bulan
Desember 2016 menjadi sebesar Rp128,13 triliun dari total
kredit yang disalurkan sebesar Rp4.377,19 triliun atau NPL
gross sekitar 2,93%. Nilai eksposur kredit bermasalah ini terus
naik dari tahun-tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar
Rp79,34 triliun dan tahun 2015 sebesar Rp100,93 triliun. NPL
pada jenis kredit modal kerja mempunyai porsi paling besar
sebesar Rp73,59 triliun, kredit investasi sebesar Rp36,12 triliun
Distinguished Shareholders,
The 2016 economic indicator for Indonesia illustrated an
improving performance amid the volatile global condition and
financial market. The countrys economy in 2016 improved
by 5.02%, which was higher compared with 2015 at 4.88%.
Inflation rate in 2016 was 3.02%, a relatively stable rate and
declined compared with 2015 at 3.45%. This decline provided
an opportunity for monetary ease-off by Bank Indonesia and
the success of tax amnesty program. The economy condition
of developed countries remained disquieting regarding the
recovery prospects for global economy, such as the protectionist
policy issued by the USA against China and the Britain Exit
(Brexit) event against Europes economy.
The recovering performance of Indonesias economy was
offset by the performance of national banking. The banking
intermediation function in 2016 showed a declining trend as
reflected from the slowdown of credit growth at only 7.9%
(yoy), a decline compared with 2015 at 10.44% (yoy). National
banking liquidity grew strict as shown in Loan to Deposit Ratio
(LDR) at 92.72% as of December 2016 with Third Party Fund
(DPK) growth of 9.6% (yoy) in 2016. Amidst the sluggish credit
growth, Non-Performing Loan (NPL) inflated to a staggering rate
and reached its peak on August 2016 at Rp133.54 trillion or,
based on gross NPL ratio at 3,22% and decreased on December
2016 to Rp128.13 trillion from the total distributed credit at
Rp4,377.19 trillion or 2.93% in gross NPL. The exposure value
of non-performing loans continued to rise compared with
the previous years, namely from 2014 of Rp79.34 trillion and
205 at Rp100.93 trillion. NPL on work capital credit had the
highest portion at Rp36.12 trillion, investment credit at Rp36.12
trillion and consumption credit at Rp18.42 trillion. Despite
gross NPL ratio at 2.93% was within the safe margin of 5%
at maximum, the ratio was supported with the policy to ease
off NPL calculation due to the strained economy condition.
Financial Services Authority (OJK) granted relief for the banks
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
26 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
dan kredit konsumsi sebesar Rp18,42 triliun. Pencapaian rasio
NPL gross 2,93% masih dinilai dalam batas aman 5% namun
angka rasio ini ditopang oleh kebijakan relaksasi perhitungan
NPL karena perekonomian yang sedang tertekan. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) memberikan keringanan kepada bank-bank
dalam menentukan kolektibilitas, antara lain pada kriteria yang
semula berdasarkan 3 pilar dikendurkan menjadi satu pilar
dengan single obligor sementara ditiadakan. Namun demikian,
kondisi permodalan perbankan nasional masih kuat sesuai
indikator rasio kecukupan modal minimum (Capital Adequacy
Ratio / CAR) sebesar 22,69% masih jauh di atas ketentuan
permodalan minimum 8%.
Dari gambaran kinerja perbankan nasional tahun 2016, kami
dapat sampaikan bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi
yang berkepanjangan telah berdampak pada permintaan kredit
dan penghimpunan DPK sehingga menyebabkan intermediasi
perbankan tumbuh melambat yang akhirnya berakibat pada
meningkatnya risiko kredit dan menurunnya tingkat efisiensi
bank.
Menghadapi dinamika kondisi perekonomian dan perbankan
yang penuh tantangan di tahun 2016, PT Bank Ina Perdana
Tbk masih mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp18,24
miliar meningkat 8,05% dibandingkan dengan periode yang
sama tahun sebelumnya sebesar Rp16,88 miliar. Aset pada
akhir tahun 2016 sebesar Rp2.359,09 miliar atau meningkat
13,33% dibanding tahun 2015, sedangkan volume Dana Pihak
Ketiga (DPK) yang dihimpun juga meningkat, tumbuh 3,84%
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1.734,29 miliar.
Sementara itu, pertumbuhan kredit mengalami penurunan,
yaitu tahun 2016 sebesar Rp1.378,15 miliar atau turun 5,35%
dari tahun 2015 sebesar Rp1.455,99 miliar. walaupun dari segi
persentase pertumbuhan kredit menurun tetapi produktivitas
penggunaannya cukup maksimal seperti tercermin pada
pendapatan bunga periode tahun 2016 sebesar Rp241,69
miliar atau meningkat 7,40% dibandingkan tahun 2015 sebesar
Rp225,04 miliar dan beban bunga juga mampu diturunkan
dari periode tahun 2015 sebesar Rp148,70 miliar menjadi
sebesar Rp137,99 miliar di tahun 2016 atau turun sebesar
7,20%, yang pada akhirnya pendapatan bunga bersih tahun
2016 sebesar Rp103,69 miliar atau meningkat 35,83% dari
tahun sebelumnya sebesar Rp76,34 miliar. Untuk pendapatan
operasional lainnya juga meningkat tajam mencapai 59,43%
yaitu dari Rp3,89 miliar di tahun 2015 menjadi Rp6,20 miliar
di tahun 2016. Namun demikian peningkatan pendapatan
bunga bersih maupun pendapatan operasional lainnya hanya
menghasilkan laba sebelum pajak yang meningkat relatif
kecil yaitu sebesar 7,35% dari periode tahun 2015 sebesar
Rp21,31 miliar menjadi sebesar Rp22,87 miliar di tahun 2016.
in determining collectability, such as on the criteria which
was reduced to one foundation from 3 foundations and the
temporary discontinuation of single obligor. Nevertheless,
the national banking capital did not veer off from the Capital
Adequacy Ratio (CAR) indicator of 22.93% and was above the
minimum capital ratio of 8%.
Based on the overview of the 2016 national banking performance,
we reported that the prolonged economic slowdown had
significant impact on credit demand and DPK collecting. This
effect caused the growth of banking intermediation to slow
down, which in turn caused the rise of credit risk and decline of
bank efficiency.
In facing the challenging economy and banking condition in
2016, PT Bank Ina Perdana Tbk was able to achieve net profit
of Rp18.24 billion, an increase of 8.05% compared with the
same period of the previous year at Rp16.88 billion. The assets
by the end of 2016 was Rp2,359.09 billion or increased by
13.33% compared with 2015, while Third Party Fund (DPK)
volume also increased by 3.84% compared with the previous
year t Rp1,734.29 billion. Credit growth declined to Rp1,378.15
billion or by 5.352% from 2015 at Rp1,455.99 billion. Despite
the decline in terms of percentage, credit growth had maximum
usage productivity as reflected in the 2016 interest income
of Rp241.69 billion or increased by 7.40% compared with
2015 at Rp225.04 billion. Interest expenses decreased from
2015 at Rp148.70 billion to Rp137.99 billion in 2016 or a
decline by 7.20%. Finally, net interest income of 2016 was
Rp103.69 billion or an increase of 35.83% from the previous
year at Rp76.34 billion. Other operational income increased
significantly by 59.43%, namely from Rp3,89 billion in 2015
to Rp6.20 billion in 2016. Nevertheless, the increase of net
interest income and other operational income only generated
a slight improvement of profit before tax, namely from 7.35%
from 2015 at Rp21.31 billion to Rp22.87 billion in 2016. This
was due to the establishment of Impairment on Non-Financial
Assets (CKPN) of Rp19.83 billion in 2016 as a conservative
action toward rising gross NPL of 3.14%, an increase compared
with gross NPL of the previous year at 0.21%. Capital addition
was conducted through Limited Public Offering (PUT I) on June
2016 at Rp146.09 billion. Capital Adequacy Ratio (CAR) after
credit, market and operational risks was 30.36% above the
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
27PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
Peningkatan laba sebelum pajak yang relatif kecil tersebut
karena adanya pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) sebesar Rp19,83 miliar di tahun 2016 sebagai
langkah konservatif atas kenaikan NPL gross, tercermin dari
tingkat NPL gross sebesar 3,14% atau meningkat dibandingkan
tahun sebelumnya sebesar 0,21%. Manajemen terus berupaya
menurunkan rasio NPL sebagai prioritas kerja di tahun 2017.
Dari sisi permodalan juga telah dilakukan penambahan melalui
Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) pada bulan Juni 2016
sebesar Rp146,09 miliar. Rasio kecukupan modal minimum
(Capital Adequacy Ratio/CAR) setelah memperhitungkan risiko
kredit, pasar dan operasional, tercatat sebesar 30,36% dan
jauh diatas batas tingkat rasio minimal yang dipersyaratkan.
Pencapaian rasio keuangan tahun 2016 secara umum masih
positif dan tetap dalam koridor prinsip kehati-hatian yaitu CAR
30,36%, ROA 1,02%, ROE 5,23%, NIM 5,10%, BOPO 90,56%,
LFR 76,30%, NPL Gross 3,14% dan NPL net 2,29%.
Dalam kaitan dengan pengelolaan Bank selama ini, seluruh
jajaran manajemen dan karyawan berkomitmen penuh untuk
senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance/GCG) yang meliputi
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi
serta kewajaran dan kesetaraan. Penerapan GCG yang baik
bukan hanya sekedar memenuhi peraturan perundang-
undangan namun sebagai aspek fundamental untuk menjamin
keberlangsungan usaha yang sehat dan berkesinambungan
dalam jangka panjang. Dalam rangka memastikan penerapan
GCG tetap berjalan dengan baik dan senantiasa ada peningkatan
dari sisi kualitas, secara rutin dilakukan penilaian secara internal
dengan metode self assessment yang meliputi 3 (tiga) aspek
governance, yaitu governance structure, governance process
dan governance outcome. Penerapan GCG juga telah dilakukan
secara terintegrasi dengan perusahaan afiliasi sesuai dengan
POJK nomor 18/POJK.03/2014.
Pada kesempatan ini dapat dilaporkan bahwa dengan senang
hati kami menyambut anggota baru ke dalam jajaran Direksi
Bank Ina Perdana. Sdr. Josavia Rachman Ichwan yang sebelumnya
menjabat sebagai Business Development Group Head di Bank
Ina Perdana sejak tahun 2014, diangkat sebagai anggota Direksi
yang membidangi bisnis berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa pada tanggal 12 Mei 2016. Pengangkatan
tersebut telah efektif karena telah memperoleh persetujuan
atas penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) per surat No. SR-65/0.03/2016 tanggal 6 April
2016. Kami mengharapkan dengan penambahan anggota
Direksi baru tersebut akan meningkatkan bisnis Bank jangka
panjang termasuk pengembangan bisnis berbasis digital.
required minimum ratio. In 2016, financial ratio showed positive
achievement in general and was still within the prudentiality
principle. The ratio was: CAR 30.36%, ROA 1.02%, ROE
5.23%, NIM 5.10%, BOPO 90.56%, LDR 76.30%, NPL Gross
3.14% and NPL net 2.29%.
Regarding the Bank management, the management team and
the employees are duly committed to implementing Good
Corporate Governance (GCG). The principles are transparency,
accountability, responsibility, independency, fairness and
equality. GCG implementation is conducted to not only meet
the regulations, but also as a fundamental aspect to ensure a
healthy and sustainable business in the long term. To ensure the
continuity of GCG implementation and quality improvement of
such implementation, we convene internal assessment regularly
through self-assessment method. The method covers 3 (three)
governance aspects, namely governance structure, governance
process and governance outcome. GCG implementation is also
conducted in integration with affiliate companies pursuant to
POJK number 18/POJK.03/2014.
In this occasion, we extend our hands to welcome our new
members into the Board of Directors organization of Bank Ina
Perdana. Mr. Josavia Rachman Ichwan, who previously served
as Business Development Group Head at Bank Ina Perdana since
2014, was appointed as a Director to oversee business section
pursuant to the Extraordinary General Meeting of Shareholders
on May 12, 2016. The appointment has been effective due to
the granting of approval on the assessment of capability and
appropriateness from the Financial Services Authority in the
letter No. SR-65/0.03/2016 dated April 6, 2016. we hope that,
with the addition of new members of the Board of Directors,
the Banks business can improve in the long term, including for
digital-based business development.
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
28 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Untuk prospek 2017 dengan memperhatikan pencapaian
pertumbuhan ekonomi tahun 2016, diperkirakan masih
dihadapkan berbagai tantangan yang tidak ringan walaupun
harus disikapi dengan penuh optimisme. Kebijakan moneter
Bank Indonesia (BI) berhadapan dengan risiko ketidakpastian
sehingga ruang pelonggaran menjadi terbatas akibat
ketidakpastian yang bersumber dari AS dan Eropa masih
besar. BI menegaskan perubahan kebijakan moneter ke depan
dari bias longgar menjadi lebih berhati-hati karena ruang
pelonggaran yang sempit seiring potensi inflasi di dalam negeri
maupun dinamika eksternal terutama AS. Setiap ada kenaikan
suku bunga di AS sekecil apapun akan mengubah keseluruhan
geo-moneter. Ini berarti suku bunga acuan BI dapat diprediksi
tidak akan turun lagi. Perkembangan terakhir disebutkan
pertumbuhan perekonomian dunia diperkirakan terus membaik
didukung oleh perbaikan ekonomi AS dan negara-negara
emerging serta harga komoditas yang meningkat. Sementara
itu, kenaikan Fed Fund Rate (FFR) lebih lanjut akan berpotensi
mendorong penguatan mata uang AS dan meningkatkan
cost of borrowing. Pada tanggal 15 Maret 2017, Bank Sentral
Amerika Serikat (The Fed) telah menaikkan kembali suku bunga
sebesar 25 basis point (bps) menjadi 0,75% hingga 1%. BI
tetap menahan BI 7 day RRR di level 4,75% karena kenaikan
tersebut sudah diperhitungkan pelaku pasar dan dari sisi return
surat berharga domestik masih dipandang baik. Sedangkan
risiko dari domestik yang perlu dicermati adalah terkait dengan
dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi.
Untuk industri perbankan nasional, kinerja kerja tahun 2017
masih penuh tantangan. Risiko penurunan kualitas kredit tahun
2017 dinilai masih tinggi karena aturan relaksasi OJK tentang
restrukturisasi kredit akan berakhir pada Agustus 2017 sehingga
Bank-Bank harus bekerja keras dalam membenahi kualitas
kreditnya. Potensi ini tercermin pada total ratio NPL pada akhir
Desember 2016 sebesar 2,93% dan ratio kategori kolektibiltas
2 atau dalam pengawasan khusus (special mention) sebesar
Rp196,92 triliun atau 4,54% dari total kredit. BI mencatat
rasio NPL gross pada bulan Januari 2017 kembali naik menjadi
3,1%. Dengan demikian tanpa perbaikan serius terhadap kredit
bermasalah, potensi NPL perbankan nasional dapat kembali
membumbung tinggi tergantung seberapa jauh perekonomian
bergerak mengikuti arah pertumbuhan ekonomi.
Disamping itu, era serba digital saat ini mendorong para pelaku
usaha untuk segera beradaptasi agar tetap bersaing di pasar,
termasuk industri perbankan nasional. Digitalisasi bisnis menjadi
hal yang tak terelakkan karena digitalisasi memiliki peranan
penting untuk memperluas akses pasar serta kecepatan untuk
bertransaksi dengan pembeli. Keberadaan fintech menggugah
status quo dan merevolusi cara kerja institusi keuangan
Based on the economic development in 2016, the 2017 outlook
is predicted to be overshadowed with challenges. Nevertheless,
we shall face the challenges with optimism. Monetary policy
issued by Bank Indonesia (BI) is burdened with volatility risk. As
such, the opportunity to ease off the policy becomes limited
due to the high uncertainty rate from the USA and Europe. BI
states that the changes in monetary policy in the future will
lead toward a more prudential pattern due to the limited easing
opportunity and the possibility for inflation in the country and
from external dynamics, particularly from the USA. The slightest
interest rate hike may change the geo-monetary condition as
a whole. Therefore, BI rate is predicted to remain at a high
scale. The latest development shows that the global economy
continues to show signs of recovery, supported by the economic
improvement of the USA and emerging countries and rising
commodity price. On the other hand, further Fed Fund Rate
(FFR) inflation will encourage the strengthening of US dollar and
rising cost of borrowing. On March 15, 2017, Federal Reserve
System (The Fed) increased its interest rate by 25 basis point
(bps) into 0.75% to 1%. On the other hand, BI retained the
BI 7 day RRR at 4.75% due to the prediction of such rise from
business players. In addition, domestic securities were in a good
position in terms of returns. The domestic risk that requires
attention is the risk arising from administered prices adjustment
against inflation.
The performance of national banking industry is predicted to
be challenging in 2017. The risk of declining credit quality is still
viewed as threatening in 2017 due to the ease-off regulation on
credit restructuring by OJK that will end on August 2017, thus
enforcing the Banks to strive for improving their credit quality.
This possibility is reflected in the total NPL ratio at 2.93% by the
end of December 2016 and collectability 2 ratio/special mention
at Rp196.2 trillion or 4.54% from the total credit. BI recorded
another increase of gross NPL ratio at 3.1% on January 2017.
Therefore, without any improvement on non-performing
loans, the NPL for national banking may move toward inflation
depending on how the economy moves toward a trend in
development.
In addition, the current digital era presses business players to
be flexible in order to compete in the market, including in the
national banking industry. Business digitalization is inevitable,
as digitalization has significant role in expanding market access
and transaction speed with customers. The presence of fintech
will move the status quo and change the work method of
traditional financial institution. Therefore, Moving Beyond
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Tata KelolaGood Corporate Governance
29PT BANK INA PERDANA Tbk2016 Annual Report
tradisional. Oleh karena itu, tema laporan tahun ini adalah
Moving Beyond The Digital Banking Era yang melambangkan
suatu cita-cita ke depan untuk tetap mampu bersaing di
kancah perbankan nasional di era digital banking. Pada Maret
2017 diproyeksikan Bank Ina Perdana telah memenuhi syarat
sebagai Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 dengan
modal inti minimum Rp1 triliun, dari hasil Penawaran Umum
Terbatas II (PUT II) yang telah mendapatkan pernyataan efektif
dari OJK No. S-50/D.04/2017 tanggal 3 Februari 2017 untuk
penjualan saham baru sebanyak 2.929.375.000 lembar saham
dengan harga penawaran sebesar Rp240 per lembar saham.
Dengan status Bank Ina Perdana sebagai Bank BUKU 2 pada
tahun 2017, maka Bank dapat menyediakan layanan berbasis
teknologi informasi.
Akhir kata, seluruh jajaran Direksi mengucapkan terima
kasih kepada para Pemegang Saham, Regulator, Pemangku
Kepentingan, Karyawan serta Mitra Usaha atas dukungan yang
telah diberikan. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan
kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan saran dan
masukan yang sangat berharga dalam kaitan menjalankan
fungsi pengawasan kepada manajemen sepanjang tahun 2016.
Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberikan
perlindungan dan kemudahan untuk bisa berkarya yang lebih
baik di masa mendatang.
The Digital Banking Era is chosen as the theme for the 2016
annual report. This theme symbolizes a dream of continuous
competency in the digital banking era of national banking
sector. On March 2017, Bank Ina Perdana is predicted to meet
the requirements as Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 2 with
a minimum core capital of Rp1 trillion from the Limited Public
Offering (PUT II) proceeds which received effective statement
from OJK No. S-50/D.04/2017 dated February 3, 2017 for the
sales of new shares of 2,929,375,000 shares with nominal value
of Rp240 per share. with Bank Ina Perdana receiving status as
BUKU 2 Bank in 2017, the Bank will be able to offer information
technology-based services.
Finally, the Board of Directors extends its gratitude to the
Shareholders, Regulators, Stakeholders, Employees and Business
Partners for their support. we also extend our gratitude to the
Board of Commissioners for the valuable advices and inputs
in the implementation of management monitoring activity in
2016. May The Almighty God graces us protection and support
for us to generate better performance in the future.
Jakarta, April 2017
EdY kuntaRdJO
Direktur Utama
President Director
profiL perUsahaanCOMpany prOfile
03
Setelah perjalanan panjang lebih dari 25 tahun beroperasi, tahun 2017 merupakan tonggak sejarah baru dimana Bank Ina Perdana dapat mencatatkan sebagai Bank kategori Buku 2 dengan permodalan inti mencapai lebih dari Rp1 triliun sehingga tidak berlebihan bahwa Bank Ina Perdana siap bersaing di era digital dan memberikan tema laporan tahunan ini Moving Beyond The Digital Banking Era.
After the long journey of more than 25 years of operation, 2017 is a new milestone at which Bank Ina Perdana is recorded as Bank with Book 2 Category with core capital reaching more than Rp1 trillion. It is proof that Bank Ina Perdana is ready to compete in the digital era by present this annual report with the theme of Moving Beyond The Digital Banking Era.
Kilas Kinerja 2016Flashback Performance 2016
Laporan ManajemenManagement Report
Profil PerusahaanCompany Profile
Tinjauan Pendukung BisnisOverview Of Business Support
32 PT BANK INA PERDANA TbkLaporan Tahunan 2016
Sekilas Bank Ina PerdanaBank Ina Perdana at a Glance
Bank Ina Perdana senantiasa berupaya membangun pertumbuhan bisnis secara berkualitas dan berkesinambungan serta melakukan peningkatan kinerja dan mutu pelayanan dari waktu ke waktu.
Bank Ina Perdana endeavors to su