Missed Abort

download Missed Abort

of 23

Transcript of Missed Abort

  • 8/17/2019 Missed Abort

    1/23

    LAPORAN KASUS

    MISSED ABORTION

    PEMBIMBING :

    dr. Cipta P, Sp.OG

    dr. Jati, Sp.OG

    dr. Kartika, Sp.OG

    PENYUSUN :

    Ricka!d" Sir#$ar %&'&.&(.)&*+

    K#pa!it#raa! Ki!ik I- K#/ida!a! da! Ka!d!$a!

    R-a0 Sakit U-- K"ta S#-ara!$

    1akta K#d"kt#ra! U!i2#rita Triakti

    P#ri"d# Ja!ari )&34 5 Mar#t )&34

    Jakarta

  • 8/17/2019 Missed Abort

    2/23

  • 8/17/2019 Missed Abort

    3/23

    (uji syukur kepada Tuhan )ang *aha +sa, karena berkat rahmat-ya kami dapat

    menyelesaikan laporan kasus kepaniteraan klinik ilmu kandungan dan kebidanan yang

     berjudul *issed .bortiom#.dapun penyusunan laporan kasus ini untuk memenuhi tugas yang diberikan pada

    kepaniteraan klinik di RSU$ Kota Semarang periode %anuari 2!1" *aret 2!1", dan juga

    untuk membantu kami, penyusun, untuk memahami lebih lanjut mengenai *issed .bortion#

    (enyusun ingin mengu/apkan terima kasih kepada dr# %ati, Sp#&' selaku pembimbing

    yang telah memberikan bimbingan dengan sabar hingga akhirnya laporan kasus ini dapat

    diselesaikan# Terima kasih juga saya sampaikan kepada orangtua dan teman teman yang

    telah memberikan dukungan selama kami menjalan kepaniteraan klinik di RSU Kota

    Semarang#

    (enyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan laporan kasus ini yang

    menyebabkan re0erat ini jauh dari sempurna# &leh karena itu, kritik dan saran yang

    membangun kami harapkan dari berbagai pihak# Semoga laporan kasus ini dapat berman0aat

     bagi berbagai pihak#

    Semarang, 21 ebruari 2!1"

  • 8/17/2019 Missed Abort

    4/23

    BAB I

    PENDA6ULUAN

    .bortus adalah berakhirnya suatu kehamilan oleh akibatakibat tertentu sebelum

    kehamilan tersebut berusia 2! minggu dan berat janin kurang dari 3!! gram atau buah

    kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan#

    Insiden abortus dipengarui oleh umur dan ri4ayat obstetri/ seperti seperti kelahiran

    normal sebelumnya, ri4ayat abortus spontan, dan kelahiran dengan anak memiliki kelainan

    genetik# rekuensi abortus diperkirakan sekitar 1!13 5 dari semua kehamilan sebelum usia

    kehamilan 2! minggu# -amun, 0rekuensi angka kejadian sebenarnya dapat lebih tinggi lagi

    karena banyak kejadian yang tidak dilaporkan# $elapan puluh persen kejadian abortus terjadi

     pada usia kehamilan sebelum 12 minggu# Hal ini banyak disebabkan karena kelainan pada

    kromosom# ",6

  • 8/17/2019 Missed Abort

    5/23

    BAB II

    LAPORAN KASUS GINEKOLOGI

    I. IDENTITAS

     -ama : -y# R Usia : 2! tahun

    (ekerjaan : Ibu rumah tangga

    .gama : Islam

    Suku : %a4a

    .lamat : (edurungan Kidul

    R* : 27!8!8

    *RS : 16 ebruari 2!1"

    II. ANAMNESIS

    K#0a! Uta-a : keluar darah dari jalan lahir sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit

    K#0a! Ta-/a0a! :

    Terasa ken/ang, lemas

    Ri7a8at P#!8akit S#kara!$ :

    (asien datang ke Rumah Sakit Umum Kota Semarang dengan keluhan keluar darah dari

    9agina sejak satu bulan sebelum masuk rumah sakit# (asien mengaku sedang hamil dan

    sudah melakukan tes kehamilan dan didapatkan hasil positi0# (asien mengaku darah yang

    keluar dari 9agina ber4arna merah gelap namun disangkal adanya perongkolan# (asien

    mengaku perdarahan dia4ali dengan  spoting  yang si0atnya hilang timbul dan semakin

    lama dirasakan semakin banyak dan sering# (erdarahan ini dia4ali saat sedang menaiki

    sepeda motor bersama suami pasien dijalan yg jelek, saat perut tergun/ang, pasien

    merasakan ada /airan yang keluar dari jalan lahir# (asien menyangkal adanya nyeri perut,

    hanya terasa ken/angken/ang sejak 1 hari yang lalu# (asien juga mengeluh perutnya

    tidak bertambah besar selama hamil# (asien mengatakan bah4a ia merasa sedikit lemas

    Ri7a8at P#!8akit Da0 :

    (asien menyatakan sudah sejak lama ia merasa lemas, dan tampak pu/at# (asien mengaku

    tidak pernah memiliki ri4ayat keluhan yang serupa# (asien juga menyangkal adanya

    ri4ayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, dan asma# Ri4ayat operasi

    disangkal, tetapi pasien menyatakan dulu saat ke/il sempat dira4at karena kurang darah#

    &rang tua pasien mengatakan sejak ke/il pasien memang selalu terlihat pu/at#

    Ri7a8at P#!8akit K#ar$a :

  • 8/17/2019 Missed Abort

    6/23

    *enurut pasien di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien#

    Ri4ayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, diabetes mellitus, dan asma disangkal#

    Ri7a8at A#r$i :

    (asien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap obatobatan dan makanan#

    Ri7a8at K"!tra#pi :

    (asien tidak memakai alat dan pil kontrasepsi

    Ri7a8at O/t#tri :

    (asien menikah 1 kali pada tahun 2!18# Usia saat menikah 2! tahun# Usia pernikahan

    3 bulan#

    (asien mengatakan mengalami haid pertama menarke pada usia 1 tahun# (asien

    memiliki siklus haid yang teratur ;27hari# H(HT : 12 -o9ember 2!18

    Ri4ayat .-< : pasien sudah 8 kali kontrol ke bidan, suntik TT 1 kali selama

    kehamilan

    Ri4ayat US': pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan US' sebelumnya

    Ri4ayat K= :

    Ri4ayat kehamilan:

    '1(!.!

    2!1"  hamil ini

    III. STATUS GENERALIS

    Keadaan umum : baik 

    Kesadaran : /ompos mentis

    Tanda >ital

    Tekanan darah : 12!?6! mmHg

    rekuensi nadi : 7! @?menit

    rekuensi napas : 2! @?menit

    Suhu : 8,6o<

    Status 'iAi

    =erat =adan : 3! kg Tinggi =adan : 1! /m

    =*I : 1B#38 kg?m2 

    (emeriksaan isik Umum

    *ata : anemis C?C, ikterus ?

    %antung : S1S2 tunggal reguler, murmur , gallop

    (aru : 9esikuler C?C, rhonki ?, 4heeAing ?

    .bdomen : Supel, -T teraba pembesaran lien pada titik s/hu00ner ",

    teraba pembesaran hepar 8 jari diba4ah ar/us /ostae dan " jari diba4ah pro/essus@yphoideus

  • 8/17/2019 Missed Abort

    7/23

    +kstremitas : edema akral teraba hangat C C

      C C

    I9. STATUS OBSTETRIGINEKOLOGI

    P#-#rikaa! "/t#tri :

    • Tinggi 0undus uteri : sulit dinilai

    • $enyut jantung janin :

    • His :

    • Deopold : tidak teraba bagian janin, ballotement  C

    P#-#rikaa! $i!#k""$i :

    • Inspeksi : daerah 9ul9a dan perineum dalam batas normal, tidak  

    ditemukan tandatanda peradangan, massa, perdarahan dan 0luor albus

    • (alpasi : kelenjar bartholini dalam batas normal

    9T :

    $inding 9agina dalam batas normal, massa ,  porsio li/in, E , teraba

     jaringan , nyeri goyang porsio , .dneksa (arametrium

  • 8/17/2019 Missed Abort

    8/23

    Ta!$$a 3; 1#/rari )&34

    etal mo9ement

    K#a! : Mi#d A/"rti"!

    9I. DIAGNOSIS

    '1(!.!U2!H1"mingguC2hari

    *issed .bortion

    &bser9asi .nemia berat

    9II. PENATALAKSANAAN

    a# Ren/ana (emeriksaan

    • (emeriksaan 0aal hati

    • (emeriksaan darah lengkap, S.$T• (emeriksaan urin rutin

    • (emeriksaan US' hepar 

    • Konsul interna

     b# Ren/ana Terapi

    • In0us RD C oksitosin 3U 2!tpm

    • Trans0usi (R< "kol0

    • Ra4at inap

    • (ro kuretase/# Ren/ana *onitoring

    • &bser9asi keadaan umum dan 9ital sign

    • &bser9asi perdarahan

    d# KI+ pasien dan keluarga

    9III. TINDAKAN KURETASE

    Ta!$$a )& 1#/rari )&34

    Ti!daka! Kr#ta# : curretage C dilatasi

    • Kuretase endometrium sesuai hasil konsepsi ; 3 //, diikuti keluarnya jaringan

    I!trki P"t Kr#ta# :

    • Terapi .mo@i/ilin 8@3!! mg, .sam *e0enamat 8@3!! mg, Ranitidin 2@1 tab

    I=. 1OLLO> UP

    Hari/

     Tanggal

    S O A P

  • 8/17/2019 Missed Abort

    9/23

    18/2/14 PPV (+), mual (-),

    muntah (-)

    Vital sign : TD:11/!

    mmH"#:$8%/m&nit

    '':18/m&nitS:$,*St"&n&ralis :./&s :

    ai0/m3s

    m&ntisata :

    0n5ungti6a

    an&mis +/+

     Thra : /P

    7nA7m&n :

    su3&l, u (+)0str&mitas :

    a0ral hangat

    +/+/+/+

    "1PA.2H

    14mgg+hriss&7

    artin

     Trans9usi P'

    1 0antngn9us '; 2

    t3m

    &0 H 3st

    trans9usi

    1

  • 8/17/2019 Missed Abort

    10/23

    2/2/14 Pasi&n ti7a0 a7a

    0&luhan

    Vital sign : TD:1/!

    mmH"#:

  • 8/17/2019 Missed Abort

    11/23

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Ta!$$a 3( 1#/rari )&34

    Hematologi

    • *assa (endarahan : !1min 8!se/    n :18

    • *asa (embekuan : !6min 8!se/    n : 313

    Kimia Klinik 

    • S'&T 2! U?D    n : F81

    • S'(T 11 U?D    n : F81

    Urin Rutin

    *akroskopis

    • Garna Kuning

    • Kekeruhan .gak keruh

    • pH #! "#76#7

    • %amur negati0 negati0  

    • (rotein negati0 negati0  

    • Reduksi negati0 negati0  

    *ikroskopis

    • Deukosit 1!13

    • +ritrosit 12

    • Silinder

    • +pitel 2"

    • Kristal negati0  

    • .mor0 negati0 negati0  • =akteri (os 2C negati0  

    • Trikomonas negati0  

    • Dainlain negati0  

    Ta!$$a 3? 1#/rari )&34

    (emeriksaan $arah Dengkap :

    Hb : #6 g?dD  n : 121" g?dD

    Ht : 21#8! 5  n : 86 "6 5

    Dekosit : B#6 ?uD  n : 3!!!1!!!!?uD

    Trombosit : 11!!!? uD  n : 13!!!!"!!!!!? uD

    Ta!$$a )& 1#/rari )&34

    (emeriksaan $arah Dengkap :

    Hb : 7#! g?dD  n : 121" g?dD

    Ht : 28#B! 5  n : 86 "6 5

    Dekosit : B#6 ?uD  n : 3!!!1!!!!?uD

    Trombosit : 18"!!!? uD  n : 13!!!!"!!!!!? uD

  • 8/17/2019 Missed Abort

    12/23

    BAB III

    PEMBA6ASAN

      3. D#

  • 8/17/2019 Missed Abort

    13/23

    Kelainan yang sering ditemukan pada abortus spontan adalah trisomi,poliploidi dan

    kemungkinan pula kelainan kromosom seks#

     b# Dingkungan kurang sempurna#

    =ila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna sehinggga

     pemberian AatAat makanan pada hasil konsepsi terganggu#

    /# (engaruh dari luar#

    Radiasi, 9irus, obatobatan, dan sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil konsepsi maupun

    lingkungan hidupnya dalam uterus# (engaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen#

    at teratogen yang lain misalnya tembakau, alkohol, ka0ein, dan lainnya#

    d# Kelainan pada plasenta

    +ndarteritis dapat terjadi dalam 9ili koriales dan menyebabkan oksigenisasi plasenta

    terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin# Keadaan ini

     biasa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun#

    & (enyakit ibu

    (enyakit in0eksi dapat menyebabkan abortus yaitu pneumonia, ti0us abdominalis,

     pielone0ritis, malaria, dan lainnya# Toksin, bakteri, 9irus, atau plasmodium dapat melalui

     plasenta masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin, kemudian terjadi abortus#

    0# Kelainan endokrin

    Kelainan endokrin misalnya diabetes mellitus, berkaitan dengan derajat kontrol metabolik 

     pada trimester pertama#selain itu juga hipotiroidism dapat meningkatkan resiko terjadinya

    abortus, dimana autoantibodi tiroid menyebabkan peningkatan insidensi abortus 4alaupun

    tidak terjadi hipotiroidism yang nyata#

    g# kelainan traktus genitalia

  • 8/17/2019 Missed Abort

    14/23

    retro9ersion uteri, mioma uteri, atau kelainan ba4aan uterus dapat menyebabkan abortus#

    Tetapi, harus diingat bah4a hanya retro9ersion uteri gra9id inkarserata atau mioma

    submukosa yang memegang peranan penting# Sebab lain abortus dalam trimester ke 2 ialah

    ser9iks inkompeten yang dapat disebabkan oleh kelemahan ba4aan pada se9iks, dilatasi

    ser9iks berlebihan,konisasi, amputasi, atau robekan ser9iks luas yang tidak dijahit#

    '. Pat""$i A/"rt

    (ada a4al abortus terjadi perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh nekrosis

     jaringan disekitarnya# Hal tersebut menyebabkan hasil konsepsi terlepas sebagian atau

    seluruhnya, sehingga merupakan benda asing dalam uterus# Keadaan ini menyebabkan uterus

     berkontraksi untuk mengeluarkan isinya# (ada kehamilan kurang dari 7 minggu hasilkonsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya karena 9illi koriales belum menembus desidua

    lebih dalam, sehingga hasil konsepsi mudah dilepaskan# (ada kehamilan 7 sampai 1" minggu

    9illi koriales menembus desidua lebih dalam sehingga umumnya plasenta tidak dilepaskan

    sempurna yang dapat menyebabkan banyak perdarahan# (ada kehamilan 1" minggu keatas

    umumnya yang dikeluarkan setelah ketuban pe/ah adalah janin disusul dengan plasenta#

    (edarahan jumlahnya tidak banyak jika plasenta segera terlepas dengan lengkap#

    Hasil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk# .dakalanya kantong

    amnion kosong atau tampak didalamnya benda ke/il tanpa bentuk yang jelas blighted o9um

    atau janin telah mati dalam 4aktu yang lama missed abortion#

    .pabil mudigah yang mati tidak dikeluarkan se/epatnya, maka akan menjadi mola karneosa#

    *ola karneosa merupakan suatu o9um yang dikelilingi oleh kapsul bekuan darah# Kapsul

    memiliki ketebalan ber9ariasi, dengan 9illi koriales yang telah berdegenerasi tersebar 

    diantaranya# Rongga ke/il didalam yang terisi /airan tampak menggepeng dan terdistorsiakibat dinding bekuan darah lama yang tebal# =entuk lainnya adalah mola tuberosa, dalam

    hal ini amnion tampak berbenjolbenjol karena terjadi hematoma antara amnion dan korion#

    (ada janin yang telah meninggal dan tidak dikeluarkan dapat terjadi proses mumi0ikasi#

    *umi0ikasi merupakan proses pengeringan janin karena /airan amnion berkurang akibat

    diserap, kemudian janin menjadi gepeng 0etus kompresus# $alam tingkat lebih lanjut janin

    dapat menjadi tipis seperti kertas perkamen 0etus papiraseus#

  • 8/17/2019 Missed Abort

    15/23

    Kemungkinan lain pada janin mati yang tidak /epat dikeluarkan adalah terjadinya maserasi#

    Tulangtulang tengkorak kolaps dan abdomen kembung oleh /airan yang mengandung darah#

    Kulit melunak dan terkelupas in utero atau dengan sentuhan ringan# &rganorgan dalam

    mengalami degenerasi dan nekrosis#

    4. Kai

  • 8/17/2019 Missed Abort

    16/23

    tidak banyak dan bahaya pe0orasi pada kerokan lebih besar, maka sebaiknya proses abortus

    diper/epat dengan pemberian in0us oksitosin#

    '. A/"rt i!k"-p#t

    .bortus inkomplitus ialah pengeluaran sebagan hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 2!

    minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus# (erdarahan pada abortus inkomplitus

    dapat banyak sekali , sehingga menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti

    sebelum sisa konsepsi dikeluarkan#

    4. A/"rt k"-p#t

    (ada abortus kompletus semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan# (ada penderita ditemukan

     perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah banyak menge/il#

    @. Mi#d a/"rti"!

  • 8/17/2019 Missed Abort

    17/23

    *issed abortion ialah kematian janin berusia sebelum 2! minggu, tetapi janin mati itu tidak 

    dikeluarkan selama 7 minggu atau lebih# +tiologi missed abortion tidak diketahui, tetapi

    diduga pengaruh hormon progesteron# (emakaian hormon progesteron pada abortus

    imminens mungkin juga dapat menyebabkan missed abortion#

    *. A/"rt 0a/itai

    .bortus habitualis ialah abortus spontan yang terjadi 8 kali atau lebih berturutturut#

    +tiologinya pada dasarnya sama dengan etiologi abortus spontan# Selain itu telah ditemukan

    sebab imunologik yaitu kegagalan reaksi terhadap antigen lympho/yte trophoblast /ross

    rea/ti9e TD# Sistem TD ini merupakan /ara untuk melindungi kehamilan#

    ;. A/"rt i!

  • 8/17/2019 Missed Abort

    18/23

    =ila oksigenasi plasenta terganggu maka akan mengganggu pertumbuhan janin sehingga

     janin akan mati# Kelainan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi

    menahun

    /# (enyakit ibu

    (enyakit seperti pneumonia,ti0us abdominalis, pielone0ritis dan malaria dapat menyebabkan

    abortus#Toksin dari bakteri,9irus atau plasmodium dapat menembus plasenta dan masuk 

    kedalam tubuh janin sehingga terjadi abortus

    d# Kelainan genitalia ibu

    *isalnya ibu menderita hipoplasia uteri,uterus yang letaknya tidak normal,tidak 

    sempurnanya persiapan uterus dalam menerima hasil konsepsi#2,8

    $ari berbagai ma/am abortus diatas maka penulis hanya menerangkan tentang Mi#d

    A/"rti"!.

    Mi#d A/"rti"!

    .bortus yang ditandai dengan embrio atau 0etus telah meninggal dalam kandungan sebelum

    kehamilan 2! minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan di dalam kandungan#

    (enderita missed abortion biasanya tidak merasakan keluhan apapun ke/uali merasakan

     pertumbuhan kehamilannya tidak seperti yang diharapkan# =ila kehamilan di atas 1" minggu

    sampai 2! minggu penderita justru merasakan rahimnya semakin menge/il dengan tanda

    tanda kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang# Kadangkala missed abortion

     juga dia4ali dengan abortus imminens yang kemudian merasa sembuh, tetapi pertumbuhan

     janin terhenti# (ada pemeriksaaan tes urin kehamilan biasanya negati0 setelah satu minggu

    dari terhentinya pertumbuhan kehamilan# (ada pemeriksaan US' akan didapatkan uterus

    yang menge/il, kantong gestasi yang menge/il dan bentuknya tidak beraturan yang disertai

    gambaran 0etus yang tidak ada tandatanda kehidupan# =ila missed abortion berlangsung

    lebih dari " minggu harus diperhatikan kemungkinan terjadinya gangguan penjendalan darah

    oleh karena hipo0ibrinogenemia sehingga perlu diperiksa koagulasi sebelum tindakan

    e9akuasi dan kuretase#

    A. Dia$!"i A/"rt.

    .bortus harus diduga bila seorang 4anita dalam masa reproduksi mengeluh tentang

     perdarahan per9aginam setelah mengalami terlambat haid# Ke/urigaan tersebut diperkuat

  • 8/17/2019 Missed Abort

    19/23

    dengan ditentukannya kehamilan muda pada pemeriksaan bimanual dan dengan tes

    kehamilan se/ara biologis 'alli *ainini atau imunologik (regnosti/on, 'ra9inde@#

    Sebagai kemungkinan diagnosis yang lain harus dipikirkan kehamilan ektopik terganggu,

    mola hidatidosa, atau kehamilan dengan kelainan pada ser9iks#

    Kehamilan ektopik terganggu dengan hematokel retrouterina kadang sulit dibedakan dengan

    abortus dimana uterus posisi retro9ersi# (ada keduanya ditemukan amenorea disertai

     perdarahan per9aginam, rasa nyeri di perut bagian ba4ah, dan tumor dibelakang uterus#

    Tetapi keluhan nyeri biasanya lebih hebat pada kehamilan ektopik# .pabila gejalagejala

    menunjukan kehamilan ektopik terganggu, dapat dilakukan kuldosintesis untuk memastikan

    diagnosanya# (ada molahidatidosa uterus biasanya lebih besar daripada lamanya amenoreadan muntah lebih sering# .pabila ada ke/urigaan terhadap molahidatidosa, perlu dilakukan

     pemeriksaan ultrasonogra0i#

    Karsinoma ser9iks uteri, polypus ser9iks dan sebagainya dapat menyertai kehamilan#

    (erdarahan dari kelainan ini dapat menyerupai abortus# (emeriksaan dengan spekulum,

     pemeriksaan sitologik dan biopsi dapat menentukan diagnosis dengan pasti#

     $ahulu diagnosis biasanya tidak dapat ditentukan dalam satu kali pemeriksaan, melainkan

    memerlukan 4aktu pengamatan untuk menilai tandatanda tidak tumbuhnya atau bahkan

    menge/ilnya uterus yang kemudian menghilang se/ara spontan atau setelah pengobatan#

    'ejala subyekti0 kehamilan menghilang, mammae agak mengendor lagi, uterus tidak 

    membesar lagi bahkan menge/il, tes kehamilan menjadi negati0, serta denyut jantung janin

    menghilang# $engan ultrasonogra0i US' dapat ditentukan segera apakah janin sudah mati

    dan besarnya sesuai dengan usia kehamilan# (erlu diketahui pula bah4a missed abortion

    kadangkadang disertai gangguan pembekuan darah karena hipo0ibrinogenemia, sehingga pemerikaan kearah ini perlu dilakukan

    B. P#!a!$a!a! A/"rt

    1# (enilaian a4al

    Untuk penanganan yang memadai, segera lakukan penilaian dari :

    • Keadaan umum pasien

  • 8/17/2019 Missed Abort

    20/23

    • Tandatanda syok seperti pu/at, berkeringat banyak, pingsan, tekanan sistolik F B!

    mmHg, nadi J 112 @?menit

    • =ila syok disertai dengan massa lunak di adneksa, nyeri perut ba4ah, adanya /airan

     bebas dalam /a9um pel9is, pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik yang terganggu#

    • Tandatanda in0eksi atau sepsis seperti demam tinggi, sekret berbau per9aginam, nyeri

     perut ba4ah, dinding perut tegang, nyeri goyang portio, dehidrasi, gelisah atau

     pingsan#

    • Tentukan melalui e9aluasi medik apakah pasien dapat ditatalaksana pada 0asilitas

    kesehatan setempat atau dirujuk setelah dilakukan stabilisasi

    2# (enanganan spesi0ik 

    *issed abortion seharusnya ditangani di rumah sakit atas pertimbangan :

    • (lasenta dapat melekat sangat erat di dinding rahim, sehingga prosedur e9akuasi

    kuretase akan lebih sulit dan resiko per0orasi lebih tinggi#

    • (ada umumnya kanalis ser9ikalis dalam keadaan tertutup sehingga perlu tindakan

    dilatasi dengan batang laminaria selama 12 jam#

    • Tingginya kejadian komplikasi hipo0ibrinogenemia yang berlanjut dengan gangguan

     pembekuan darah#

    (engelolaan missed abortion harus diutarakan pada pasien dan keluarganya se/ara baik 

    karena resiko tindakan operasi dan kuretase ini dapat menimbulkan komplikasi perdarahan

    atau tidak bersihnya e9akuasi?kuretase dalam sekali tindakan# aktor mental penderita perlu

  • 8/17/2019 Missed Abort

    21/23

    diperhatikan, karena umumnya penderita merasa gelisah setelah tahu kehamilannya tidak 

    tumbuh atau mati# (ada umur kehamilan kurang dari 12 minggu, tindakan e9akuasi dapat

    dilakukan se/ara langsung dengan melakukan dilatasi dan kuretase ser9iks uterus

    memungkinkan# =ila umur kehamilan diatas 12 minggu atau kurang dari 2! minggu dengan

    keadaan ser9iks uterus yang masih kaku dianjurkan untuk melakukan induksi terlebih dahulu

    untuk mengeluarkan janin atau mematangkan kanalis ser9ikalis# =eberapa /ara dapat

    dilakukan antara lain dengan pemberian in0us intra9ena /airan oksitosin dimulai dari dosis 1!

    unit dalam 3!! // dekstrose 3 5 tetesan 2! tetes permenit dan dapat diulangi sampai total

    oksitosin 3! unit dengan tetesan dipertahankan untuk men/egah terjadinya retensi /airan

    tubuh# %ika tidak berhasil, penderita diistirahatkan satu hati dan kemudian induksi diulangi

     biasanya maksimal 8 kali# Setelah janin ataupun jaringan konsepsi berhasil keluar dengan

    induksi ini dilanjutkan dengan tindakan kuretase sebersih mungkin#

    (ada dekade belakangan ini banyak tulisan yang telah menggunakan prostaglandin atau

    sintetisnya untuk melakukan induksi pada missed abortion# Salah satu /ara yang banyak 

    disebutkan adalah dengan pemberian mesoprostol se/ara sublingual sebanyak "!! mg yang

    dapat diulangi 2 kali dengan jarak jam# $engan obat ini kan terjadi pengeluaran hasil

    konsepsi atau terjadi pembukaan ostium ser9iks sehingga tindakan e9akuasi ataupun kuretase

    dapat dikerjakan untuk mengosongkan ka9um uteri# Kemungkinan penyulit pada tindakan

    missed abortion ini lebih besar mengingat jaringan plasenta yang menempel pada dinding

    ka9um uterus biasanya sudah lebih kuat# .pabila terdapat hipo0ibrinogenemia perlu disiapkan

    trans0use darah segar atau 0ibrinogen# (as/atindakan jika perlu dilakukan pemberian in0us

    intra9ena /airan oksitosin dan pemberian antibiotika#

    C. K"-pikai A/"rt

    Komplikasi yang berbahaya pada abortus adalah perdarahan, per0orasi, in0eksi, dan syok#

    • (erdarahan

    (erdarahan dapat diatasi dengan pengosongan uterus dari sisasisa hasil konsepsi dan jika

     perlu diberikan trans0usi darah# Kematian karena perdarahan dapat terjadi apabila

     pertolongan tidak diberikan pada 4aktunya#

    • (er0orasi

  • 8/17/2019 Missed Abort

    22/23

    (er0orasi uterus pada kerokan dapat terjadi terutama pada uterus dalam posisi

    hiperretro0leksi# %ika terjadi peristi4a ini, penderita perlu diamati dengan teliti# %ika ada tanda

     bahaya, perlu segera dilakukan laparatomi dan tergantung dari luas dan bentuk per0orasi,

     penjahitan luka per0orasi atau perlu histerektomi#

    • In0eksi

    • Syok 

    KESIMPULAN

    Kesimpulan kasus ini terdiri dari:

    1# $iagnosis utama pada kasus ini adalah *issed .bortion yang didapatkan berdasarkan

    anamnesis, pemeriksaan 0isik serta pemeriksaan penunjang#

    2# (enatalaksanaan di RSU$ Kota Semarang yang dilakukan pada pasien ini sudah tepat

    yaitu dengan melakukan e9akuasi uterus dengan teknik suction curetage, dengan /atatan

    anemia sudah /ukup teratasi

  • 8/17/2019 Missed Abort

    23/23

    DA1TAR PUSTAKA

    1# Gijanegara,Hidayat,dkk# Pedoman Diagnosis & Terapi Obstetri & Ginekologi RSP Dr.

     !asan Sadikin"agian ## Ginekologi# =andung : =agian &bstetri 'inekologi akultas

    Kedokteran Uni9ersitas (adjadjaran RSU( $r# Hasan Sadikin, 1BB6#

    2# (ra4irohardjo, Sar4ono# #lmu kandungan# +ditor : Hani0a Giknjosastro, dkk# %akarta:

    )ayasan =ina (ustaka Sar4ono (ra4irohardjo, 2!!6#

    8# Gibo4o, =udiono. #lmu Kebidanan# +ditor : Hani0a Giknjosastro, dkk# %akarta: )ayasan

    =ina (ustaka Sar4ono (ra4irohardjo, 2!!2#

    "# Taber =enion, Kedaruratan Obstetric dan Ginekologi,+'