MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

12
63 MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK (WRITING DESCRIPTION WITH THE MODEL OF GROUP INVESTIGATION) Ridwan Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Khairun Jalan Kampus, Kelurahan Gambesi, Ternate Selatan E-mail: [email protected] Telepon 085237313276 Abstract Writing is the way to transform an idea or message to the readers. The act of writing in this research is descriptive writing. The descriptive writing aims to write an object so the reader can feel and see the object by themselves. This research is known as class action research. The class action research is conducted by using group investigation learning model: the PTK action comprisies two cycles, every cycle consists of three times of meetings. Every cycle includes planning, action, reflection, and evaluation. The results of the research show that the group investigation learning model could improve descriptive writing skills of Indonesian letter studies. These things are shown in the learning process until evaluation. Keywords: writing, descriptive, group investigation Abstrak Menulis adalah cara mentransformasikan suatu ide atau pesan kepada pembaca. kegiatan menulis dalam penelitian ini adalah menulis deskriptif. Menulis deskriptif bertujuan untuk menulis objek sehingga pembaca dengan sendirinya dapat merasakan dan melihat objek tersebut. Penelitian ini dikenal dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran investigasi: tindakan PTK terdiri dari dua lingkaran. Setiap lingkaran terdiri atas tiga kali pertemuan. Setiap lingkaran mencakup perencanaan, tindakan, refleksi, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan kemampuan menulis deskriptif terhadap studi menulis surat bahasa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam proses pembelajaran sampai pada evaluasi. Kata kunci: menulis, deskriptif, investigasi kelompok. 1. Pendahuluan Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasar- kan bentuknya, keterampilan berbahasa da- pat dibedakan ke dalam dua bagian, yakni keterampilan berbahasa lisan dan keteram- pilan berbahasa tulis. Keterampilan berba- hasa lisan meliputi keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Keterampilan berbahasa tulis meliputi keterampilan mem- baca dan keterampilan menulis. Berdasar-

Transcript of MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

Page 1: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

63Ridwan, Menulis Deskripsi dengan Model Investigasi Kelompok

MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

(WRITING DESCRIPTION WITH THE MODEL OF GROUPINVESTIGATION)

RidwanFakultas Sastra dan Budaya, Universitas Khairun

Jalan Kampus, Kelurahan Gambesi, Ternate SelatanE-mail: [email protected]

Telepon 085237313276

AbstractWriting is the way to transform an idea or message to the readers. The act of writing in this research isdescriptive writing. The descriptive writing aims to write an object so the reader can feel and see the object bythemselves. This research is known as class action research. The class action research is conducted by usinggroup investigation learning model: the PTK action comprisies two cycles, every cycle consists of three timesof meetings. Every cycle includes planning, action, reflection, and evaluation. The results of the research showthat the group investigation learning model could improve descriptive writing skills of Indonesian letterstudies. These things are shown in the learning process until evaluation.

Keywords: writing, descriptive, group investigation

AbstrakMenulis adalah cara mentransformasikan suatu ide atau pesan kepada pembaca. kegiatan menulisdalam penelitian ini adalah menulis deskriptif. Menulis deskriptif bertujuan untuk menulis objeksehingga pembaca dengan sendirinya dapat merasakan dan melihat objek tersebut. Penelitian inidikenal dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan menggunakanmodel pembelajaran investigasi: tindakan PTK terdiri dari dua lingkaran. Setiap lingkaran terdiri atastiga kali pertemuan. Setiap lingkaran mencakup perencanaan, tindakan, refleksi, dan evaluasi. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkankemampuan menulis deskriptif terhadap studi menulis surat bahasa Indonesia. Hal ini ditunjukkandalam proses pembelajaran sampai pada evaluasi.

Kata kunci: menulis, deskriptif, investigasi kelompok.

1. Pendahuluan

Keterampilan berbahasa terdiri atas empatkomponen, yaitu keterampilan menyimak,berbicara, membaca, dan menulis. Berdasar-kan bentuknya, keterampilan berbahasa da-pat dibedakan ke dalam dua bagian, yakni

keterampilan berbahasa lisan dan keteram-pilan berbahasa tulis. Keterampilan berba-hasa lisan meliputi keterampilan menyimakdan keterampilan berbicara. Keterampilanberbahasa tulis meliputi keterampilan mem-baca dan keterampilan menulis. Berdasar-

Page 2: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

64 Gramatika, Volume I, Nomor 1, Januari—Juni 2013

kan sifatnya, keterampilan berbahasa dapatdibedakan menjadi keterampilan berbahasareseptif (menyimak dan membaca) dan kete-rampilan berbahasa produktif (berbicara danmenulis).

Menulis merupakan salah satu kemam-puan yang perlu dimiliki oleh siswa sejakmulai sekolah dasar sampai dengan pergu-ruan tinggi. Dengan memiliki kemampuanmenulis, cakrawala berpikir kreatif dan kri-tis siswa/mahasiswa dapat berkembang.Keterampilan menulis merupakan salahsatu keterampilan yang perlu dimiliki olehsiswa/mahasiswa untuk melanjutkan studimereka ke lembaga pendidikan yang lebihtinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat.

Menulis adalah kegiatan penyampaianpesan (gagasan, perasaan, dan informasi)secara tertulis kepada pihak lain, baik dalambentuk verbal maupun nonverbal (Suparnodan Yunus, 2002: 13). Pentingnya pembel-ajaran menulis dapat dilihat dari beberapahasil penelitian antara lain sebagai berikut.Pertama, penelitian Laboh (2005: 45) menun-jukkan bahwa strategi guru atau dosen da-lam pembelajaran menulis kreatif masihbersifat klasikal (penyampaian bersifat li-san) atau belum terlaksana sesuai denganmodel pembelajaran Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK) sehingga masih diperlu-kan penyesuaian (adaptasi). Kedua, peneli-tian Kadir (2005) menunjukkan bahwa ma-teri pembelajaran disajikan oleh guru dandosen melalui dua macam strategi, yaitu (1)materi pelajaran didiktekan sendiri dan (2)materi diambil dari satuan pelajaran dan di-susun dalam bentuk satuan pelajaran.

Sehubungan dengan fakta tersebut, di-duga dosen masih beranggapan bahwa ke-mampuan mahasiswa berpikir secara indi-vidual dalam konteks pembelajaran yangbersifat klasikal merupakan faktor utamauntuk mencapai keberhasilan mahasiswa.Dosen belum memberdayakan kelompokkecil dalam kelas, mahasiswa tidak diberi

tanggung jawab sepenuhnya tentang tugasyang diberikan, penilaian terhadap hasil ker-ja mahasiswa terkadang tidak dikembalikanoleh dosen, dan dosen sangat jarang me-nerapkan teknik diskusi dalam bentuk ke-lompok-kelompok kecil yang bersifat he-terogen. Dengan demikian, mahasiswa tidakterbiasa berpikir kritis, bekerja sama, atau sa-ling mengajari dalam proses pembelajaran.

Studi pendahuluan yang telah dilaku-kan pada bulan Februari 2011 di Unkhair,khususnya pada Program Studi Sastra Indo-nesia, menunjukkan bahwa (1) keterampilanmenulis mahasiswa masih rendah; (2) minatbelajar mahasiswa masih minim; (3) variasipembelajaran yang diterapkan oleh dosenmasih bersifat klasikal sehingga menimbul-kan kejenuhan mahasiswa; dan (4) kurang-nya disiplin dalam proses pembelajaran.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut,banyak pilihan yang dapat dilaksanakan,yaitu variasi dosen dalam pembelajaran de-ngan menerapkan metode yang sesuai. Se-hubungan perkembangan model pembel-ajaran, salah satu model pembelajaran ialahpembelajaran kooperatif. Pembelajarankooperatif dikenal bermacam-macam mo-del, salah satu modelnya investigasi kelom-pok (group investigation). Oleh karena itu,model investigasi kelompok merupakan sa-lah satu solusi yang diterapkan dalam pem-belajaran menulis, khususnya pada maha-siswa Sastra Indonesia melalui penelitiantindakan kelas.

Masalah dalam penelitian ini adalahapakah model investigasi kelompok dapatmeningkatkan keterampilan menulis des-kripsi pada mahasiswa Sastra Indonesia ang-katan 2010 Universitas Khairun Ternate?Adapun tujuan penelitian ini adalah untukmeningkatkan keterampilan menulis des-kripsi mahasiswa Sastra Indonesia angkatan2010 Unkhair dengan model investigasi ke-lompok.

Page 3: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

65Ridwan, Menulis Deskripsi dengan Model Investigasi Kelompok

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Pembelajaran Menulis Deskripsi

Menulis merupakan suatu cara untuk me-ngetahui dan menemukan apa yang dike-tahui oleh seseorang yang terekam dalampikirannya (Cox, 1998: 309). Menulis danproses berpikir berkaitan erat dalam meng-hasilkan suatu karangan yang baik. Ka-rangan yang baik merupakan manifestasidari keterlibatan proses berpikir. Dengandemikian, proses berpikir sangat menentu-kan lahirnya suatu karangan yang ber-kualitas. Syafi’ie (1988: 43) mengemukakanbahwa salah satu substansi retorika menulisadalah penalaran yang baik.

Pappas dkk. (1995: 215) mengemukakanbahwa menulis sebagai proses berpikir me-rupakan aktivitas yang bersifat aktif, kon-struktif, dan penuangan makna. Pada saatmenulis, mahasiswa dituntut berpikir untukmenuangkan gagasannya berdasarkan ske-mata, pengetahuan, dan pengalaman yangdimiliki secara tertulis. Rangkaian aktivitasmenulis adalah sebagaimana yang dikemu-kakan oleh Tompkins (1994: 126), yakni pra-menulis, pengedrafan, perbaikan, penyun-tingan, dan publikasi.

Ragam tulisan dilihat dari segi bentukdan cara pengungkapannya dapat dibagiatas narasi, deskripsi, eksposisi, persuasi,dan argumentasi. Dari kelima ragam itu, da-lam penelitian ini ragam tulisan yang men-jadi objek penelitian adalah kemampuanmahasiswa menulis deskripsi.

Menurut Tompkins (1994: 111) deskrip-si merupakan karangan yang mengggam-barkan sesuatu melalui kata-kata. Jadi, des-kripsi merupakan wacana yang membantukita memvisualisasikan sesuatu. Fokusnyapada penampakan suatu objek sehinggakita dapat melihatnya secara tepat (Temple,1988: 136). Dengan kata lain, deskripsi ada-lah tulisan yang memaparkan rincian ataudetail tentang suatu objek sehingga imaji-

nasi dan sensitivitas pembaca/pendengarbagaikan melihat, mendengarkan, merasa-kan, atau mengalami langsung objek atauperistiwa tersebut.

Smalley,dkk. (2001: 3) menyatakan bah-wa tahapan proses menulis itu meliputi pra-menulis, membuat draf (menulis), dan me-revisi. Sehubungan dengan hal tesebut,Akhadiah, dkk. (1998: 2) menyatakan bahwakegiatan menulis adalah suatu proses. Da-lam proses tersebut terdapat tahapan ke-giatan yang dilakukan untuk menghasilkantulisan yang baik. Adapun tahap-tahap me-nulis tersebut diuraikan sebagai berikut.

a. Tahap Pembelajaran PramenulisPembelajaran pramenulis merupakan

segala sesuatu yang terjadi sebelum prosespenulisan yang meliputi menggali ide,mengingat, dan memunculkannya sertamenghubung-hubungkan ide dan sejenis-nya. Fokus pembelajaran pada tahap prame-nulis meliputi (1) pencurahan topik sesuaidengan tema (brainstroming), (2) pemilihantopik, (3) pengembangan topik, (4) penulis-an judul, dan (5) penyusunan kerangka ka-rangan.

b. Tahap Pembelajaran PengedrafanPada tahap ini mahasiswa mengem-

bangkan kerangka karangan yang telah di-susun berdasarkan topik ke dalam draf. Da-lam hal ini, mahasiswa mengorganisasikandan mengembangkan ide yang telah diper-olehnya pada kegiatan curah pendapat. De-ngan kata lain, mahasiswa mengembangkangagasan pokok dan detail penjelasnya da-lam bentuk rangkaian kalimat dan paragrafdengan selalu memperhatikan tema dantopik. Penyusunan draf ditekankan padaaspek isi dan bukan pada spek mekanik. Ja-di, permasalahan pokok dalam tahap pem-belajaran pengedrafan ini adalah bagaimanamembantu atau membimbing mahasiswa

Page 4: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

66 Gramatika, Volume I, Nomor 1, Januari—Juni 2013

sehingga dapat mengembangkan gagasanpokok dan detail-detail penjelasnya ke da-lam rangkaian kalimat dan paragraf yang da-pat terpahami dengan baik. Adapun lang-kah-langkahnya adalah sebagai berikut,yaitu (1) mahasiswa membaca model teksdeskripsi secara kelompok atau individu,(2) dosen mengarahkan mahasiswa menja-wab pertanyaan yang berkaitan dengan rin-cian detail topik dalam bacaan, (3) mahasis-wa menulis/membaca kalimat demi kali-mat dengan teliti dan (4) tiap kelompok me-laporkan hasil kerja kelompoknya.

Setelah selesai proses pengenalan mo-del teks, mahasiswa menulis draf berdasar-kan kerangka yang telah disusun ke dalamparagraf sampai akhirnya menghasilkandraf awal yang bersifat sementara. Kemudi-an, dilanjutkan dengan tahap perbaikan danpenyuntingan.

c. Tahap Pembelajaran PerbaikanPada tahap pembelajaran perbaikan ini

mahasiswa menata ulang kerincian dan ke-jelasan penggambaran objek dalam drafdengan cara mengganti, menambah, meng-hilangkan, mengganti, atau menghilangkan;kata/kalimat yang tidak sempurna, kurangtepat melalui perbaikan kesejawatan, baiksecara kelompok kecil atau berpasangan ser-ta balikan langsung dari dosen.

d. Tahap Pembelajaran PenyuntinganTahap penyuntingan draf karangan me-

rupakan salah satu proses menulis yang per-lu dialami mahasiswa agar tulisannya dapatlebih baik. Fokus pembelajaran penyunting-an menyangkut aspek mekanik draf. Aspekmekanik tersebut antara lain (1) penulisanhuruf kapital, (2) penulisan kata dasar, kataganti, kata depan, dan lain-lain, (3) pemeng-galan kata, dan (4) pemakaian tanda baca;titik, koma, titik koma, seru, tanya, dan lain-lain. Dengan demikian, dalam pembelajaranpenyuntingan menyangkut bagaimana stra-

tegi membimbing mahasiswa sehingga da-pat memperbaiki kesalahan penulisan pe-menggalan, dan pemakaian tanda baca de-ngan benar berdasarkan kaidah EYD.

e. Tahap Pembelajaran PublikasiSetelah semua tahap terlewati sebagai

suatu proses, pada tahap akhir adalah pu-blikasi. Mahasiswa mempublikasikan ka-rangannya melalui kegiatan berbagi hasiltulisan (sharing). Kegiatan ini dilakukan un-tuk memperoleh masukan terhadap hasilkarangan mahasiswa. Masukan dapat di-peroleh dalam kelompok atau dari dosen.Kegiatan berbagi hasil ini dapat dilakukan,antara lain, dengan menugasi mahasiswauntuk membacakan hasil karangannya didepan kelas (Tompkins, 1994: 127).

Tahap publikasi memberikan kesem-patan calon pembaca mentransformasi tu-lisan dan sebagai penghargaan kepada pe-nulis untuk mengenalkan hasil kerjanya. Pu-blikasi juga menunjukkan pencapaian dankemajuan unjuk kerja menulis untuk disam-paikan kepada orang tua.

2.2 Hakikat Model Investigasi Kelompok

Model investigasi kelompok dalam peneli-tian ini merupakan salah satu bentuk pem-belajaran kooperatif dengan memaksimal-kan keterlibatan mahasiswa selama pem-belajaran menulis deskripsi berlangsung.Kelebihan model investigasi kelompok ada-lah (1) meningkatkan motivasi belajar maha-siswa yang tinggi, (2) porsi keterlibatan ma-hasiswa sangat banyak, dan (3) mahasiswamerasa tidak jenuh dan tidak mengada-adadalam menulis sebab bersumber dari hasilinvestigasinya. Selain itu, metode ini akanmemberikan dampak pengiring kepadamahasiswa, seperti dengan terjadinya pem-belajaran lintas bidang studi.

Apabila dilihat dari segi kekuranganatau kelemahan teknik tersebut, dapat dika-takan bahwa teknik ini memerlukan waktu

Page 5: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

67Ridwan, Menulis Deskripsi dengan Model Investigasi Kelompok

yang banyak karena harus memberikan ke-sempatan kepada mahasiswa untuk mela-kukan penyelidikan (investigasi) secara sak-sama, kemudian hasil investigasi tersebutdituangkan dalam bentuk tulisan. Selain itu,di dalam menerapkan metode ini, dosen ha-rus memiliki persiapan atau perencanaanyang matang agar setiap penyelidikan atauinvestigasi yang dilakukan dapat menjadisebuah proses pembelajaran.

Penerapan metode pembelajaran inimemiliki karakteristik, antara lain, adalah(1) tujuan yang luas dan menyeluruh, (2) ti-dak menekankan pada hasil tulisan, tetapiproses tulisan, (3) perencanaan dilakukansecara demokratis bersama mahasiswa, dan(4) seluruh kegiatan berpusat pada mahasis-wa. Dengan karaktristik seperti itu akan da-pat memberikan banyak nilai tambah seba-gai pengembangan kemampuan menulis

mahasiswa, seperti (1) secara tidak langsungterjadi proses pembelajaran mata kuliahlain dan pembahasan aspek pembelajaranlainnya secara terencana dan sistematis; (2)dapat memupuk keberanian, pikiran ilmiah,sikap kritis, dan analitik mahasiswa; (3) da-pat menimbulkan dampak pengiring yangpositif seperti; belajar diskusi, berbicara,wawancara, menyurvei, belajar bekerja sa-ma, bertanggung jawab dalam kelompok,dan memupuk sikap demokratis. Di sam-ping hal-hal tersebut, model ini juga mem-berikan pembimbingan riil secara optimalkepada mahasiswa sehingga sangat me-mungkinkan interaksi pembelajaran yangmenyenangkan. Namun, menurut Ibrahim(2006:23), model investigasi kelompok ada-lah model pembelajaran kooperatif yang pa-ling kompleks dan paling sulit untuk dite-rapkan.

2.3 Langkah-Langkah Model Investigasi Kelompok

Fase Tingkah laku dosen

Fase 1 Mengidentifikasikan topik dan mengatur mahasiswa ke dalam kelompok

1. Para mahasiswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengategorikan saran-saran.

2. Para masiswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih.

3. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan mahasiswa dan harus bersifat heterogen.

4. Dosen membantu dalam mengumpulkan informasi dan memfasilitasi pengaturan.

Fase 2 Merencanakan tugas yang akan dipelajari

Para mahasiswa merencakan bersama mengenai: 1. Apa yang kita pelajari? 2. Bagaimana kita mempelajarinya? Siapa

melakukan apa? (pembagian tugas) 3. Untuk tujuan atau kepentingan apa

kita mengivestigasi topik ini?

Page 6: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

68 Gramatika, Volume I, Nomor 1, Januari—Juni 2013

Fase 3 Melaksanakan investigasi

1. Para mahasiswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

2. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.

3. Para mahasiswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensintesis semua gagasan.

Fase 4 Menyiapkan laporan akhir

1. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka.

2. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.

3. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.

Fase 5 Mempresentasikan laporan akhir

1. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.

2. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.

3. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas.

Fase 6 Evaluasi

1. Para mahasiswa saling memberi umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka.

2. Dosen dan mahasiswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran mahasiswa.

3. Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi.

(Sumber: Slavin, 2005: 218--220)

Keenam tahap/fase model investigasikelompok peneliti kembangkan kemudianpeneliti tambahkan dan kurangi beberapa ak-tivitas pembimbingan bagi dosen dalamtiap-tiap fase serta peneliti pertahankan lang-kah-langkah yang peneliti anggap relevan.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah termasuk PenelitianTindakan Kelas (PTK) atau clasroom actionresearch. PTK merupakan suatu penelitanyang berorientasi pada usaha mencari solusi

Page 7: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

69Ridwan, Menulis Deskripsi dengan Model Investigasi Kelompok

secara praktis terhadap permasalahan yangdihadapi atau memperbaiki pelaksananKBM (Purwadi dalam Sukidin dkk, 2002:10).Jenis penelitian ini berdasarkan pada sifatdan karakternya adalah (1) situasional, (2)kontekstual, (3) kolaboratif, (4) Self-reflectivedan self- evaluative, dan (5) fleksibel.

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama delapanminggu efektif. Minggu pertama diisi de-ngan kegiatan sosialisasi, tes pratindakan,dan simulasi pembelajaran model investi-gasi kelompok dalam pembelajaran menu-lis deskripsi. Minggu kedua sampai denganminggu delepan diisi dengan kegiatan pem-belajaran menulis deskripsi dengan pene-rapannya dilaksanakan selama 2 siklus. Si-klus pertama dilaksanakan selama tiga kaliproses pembelajaran, siklus kedua dilaksa-nakan selama tiga kali proses pembelajaran.Pada setiap akhir siklus diadakan evaluasi.Waktu yang digunakan pada setiap perte-muan selama 2 x 50 menit, sesuai denganjam pelajaran yang berlaku di Program StudiSastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Bu-daya, Universitas Khairun Ternate.

Pelaksanaan penelitian dilakukan ber-dasarkan model penelitian tindakan kelasyang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (dalam Kunandar 2008: 70) yangdiawali dengan perencanaan, tindakan,pengamatan, dan refleksi.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini adalah pene-liti sendiri sebagai instrumen kunci. Sebagaiseorang peneliti tentunya harus (1) terkaitpada kode etik penelitian, (2) berorientasipada tujuan penelitian, (3) bertindak secaraobjektif, dan (4) berorientasi pada kebe-naran.

Instrumen penunjang yang peneliti gu-nakan adalah pedoman observasi, pedomanwawancara, dan tes menulis deskripsi.

3.3 Data dan Sumber Data

Data penelitian ini berupa tindakan danhasil yang diperoleh melalui observasi, wa-wancara, catatan lapangan, dokumentasi,dan karangan mahasiswa. Data ini berkaitandengan perencanaan, pelaksanaan, dan pe-nilaian pembelajaran menulis deskripsi me-lalui implementasi model investigasi ke-lompok mahasiswa Sastra Indonesia ang-katan 2010 Universitas Khairun Ternate.

Sumber data penelitian ini adalah dosendan mahasiswa dalam kegiatan prosesbelajar-mengajar pembelajaran menulisdeskripsi dengan implementasi model in-vestigasi kelompok yang berlangsung diProgram Studi Sastra Indonesia angkatan2010 Universitas Khairun, yang terdiri atasdelapan mahasiswa.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melaksanakan pengumpulan datamelalui empat teknik, yaitu (1) observasi,(2) pencatatan data, (3) wawancara, dan (4)studi dokumentasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui bentuk tesakan dianalisis dengan statistik deskriptif,sedangkan data yang diperoleh dengan non-tes akan dianalisis dengan mengadopsi ana-lisis Miles dan Huberman (1992). Data yangdiperoleh dari hasil penelitian ini dianalisisdengan tiga tahap kegiatan yang terjadi se-cara bersamaan, yaitu reduksi data, penyaji-an data, dan penarikan kesimpulan atau ve-rifikasi

Indikator penilaian menulis yang digu-nakan adalah penilaian yang diadopsi daripendapat Nurgiantoro (2009: 306--307). Indi-kator tersebut diuraikan dalam tabel berikut.Indikator ketuntasan belajar mahasiswa ataustandar kelulusan mahasiswa dikatakan ber-hasil apabila kemampuan menulis deskrip-si mahasiswa berada pada kategori sedang.

Page 8: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

70 Gramatika, Volume I, Nomor 1, Januari—Juni 2013

Tabel 1Aspek Penilaian Menulis Deskripsi

No. Butir Penilaian 1 2 3 4 5 Skor

1 Isi gagasan

2 Organisasi isi

3 Tata bahasa

4 Diksi dan ejaan

No. Skor Kategori

1 5 Baik sekali 2 4 Baik 3 3 Sedang 4 2 Kurang 5 1 Kurang sekali

Skor yang diperoleh Nilai ----------------------------------------- X 100 Skor maksimal

mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2010dalam pembelajaran menulis dengan pe-nekanan unsur yang meliputi isi gagasan,organisasi isi, tata bahasa, diksi, dan ejaan.Penerapan model investigasi kelompok da-lam meningkatkan pembelajaran rnenulisdeskripsi mahasiswa diawali dengan pe-nyampaian tujuan pembelajaran dan memo-tivasi mahasiswa, menyajikan informasi ten-tang materi pembelajaran dan tugas-tugas,mengorganisasikan mahasiswa dalam ke-lompok-ke-lompok kecil terdiri atas 3—4mahasiswa setiap kelompok, membantumahasiswa dalam belajar kelompok, menge-tes kompetensi menulis deskripsi, danmemberikan penghargaan atau penguatankepada mahasiswa atau kelompok yangkompetensi menulis deskripsinya meme-nuhi standar.

4. Pembahasan

4.1 Deskripsi Proses Pratindakan

PTK ini diawali dengan mengobservasikampus dan kelas yang dijadikan sebagaisubjek penelitian. Setelah itu, diadakan so-sialisasi mengenai penerapan model inves-tigasi kelompok dalam meningkatkan pem-belajaran menulis deskripsi mahasiswa Sas-tra Indonesia angkatan 2010. Sebelum diberi-kan tindakan pembelajaran, terlebih dahuludiadakan tes pratindakan untuk memper-oleh gambaran kompetensi awal mahasiswadalam menulis deskripsi yang meliputi isigagasan, organisasi isi, tata bahasa, diksi,dan ejaan.

Setelah tes pratindakan dilakukan, pe-neliti melaksanakan simulasi penerapanmodel investigasi kelompok dalam me-ningkatkan pembelajaran menulis deskripsi

Page 9: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

71Ridwan, Menulis Deskripsi dengan Model Investigasi Kelompok

Tabel 2Hasil Tes Pratindakan Ketepatan Isi Gagasan, Ketepatan Organisasi Isi, Ketepatan TataBahasa, Diksi, dan Ejaan Menulis Deskripsi Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2010

No. Kode

Subjek Isi

Gagasan Organisasi

Isi Tata

Bahasa

Diksi dan

Ejaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

1 201001 4 5 4 5 4,5 (baik)

2 201002 3 4 3 3 3,25 (sedang)

3 201003 2 3 4 4 3,25 (sedang)

4 201004 3 1 3 3 2,5 (kurang)

5 201005 1 3 2 2 2 (kurang)

6 201006 2 1 1 1 1,25 (kurang sekali)

7 201007 1 2 2 2 1,75 (kurang sekali)

8 201008 1 2 1 1 1,25 (kurang sekali)

dengan dosen menyusun SAP, (3) memban-tu dosen dalam pelaksanaan pembelajarandi kelas, (4) berkolaborasi dengan dosenmelakukan tes siklus pertama, dan (5) meng-analisis hasil tes siklus pertama.

Kegiatan dosen adalah sebagai berikut:(1) bersama peneliti menyusun SAP, (2) me-lakukan aktivitas pembelajaran sesuaidengan petunjuk dalam rencana pembel-ajaran, (3) dosen bersama peneliti melaku-kan tes siklus pertama, (4) menilai hasil tessiklus pertama, (5) memberikan umpan ba-lik tentang hasil tes mahasiswa, dan (6)memberikan penghargaan kepada mahasis-wa atau kelompok yang kompetensi menu-lisnya memenuhi standar.

Kegiatan mahasiswa adalah sebagaiberikut: (1) mengikuti kegiatan pembelajar-an, (2) menyelesaikan tugas-tugas pembel-ajaran, dan (3) menerima umpan balik daridosen.

Berdasarkan hasil tes pratindakan terse-but, dari 8 subjek penelitian, 1 orang menda-patkan kategori baik, 2 orang kategori se-dang, 2 orang kategori kurang, dan 3 orangkategori kurang sekali. Berdasar dari tes ter-sebutlah, penelitian tindakan akan dilaksa-nakan dengan menggunakan model pem-belajaran investigasi kelompok. KegiatanPTK dilaksanakan karena keterampilanmenulis deskripsi mahasiswa Sastra Indo-nesia angkatan 2010 masih rendah.

4.2 Deskripsi Proses Siklus Pertama

a) PerencanaanPerencanaan dalam PTK ini yang harus

dilakukan adalah persiapan proses belajar-mengajar dalam bentuk program rencanapembelajaran dan rencana kegiatan yang di-lakukan oleh peneliti, dosen, dan maha-siswa.

Kegiatan peneliti adalah sebagai berikut:(1) menyusun kisi-kisi pedoman pembuatanren-cana pembelajaran, (2) berkolaborasi

Page 10: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

72 Gramatika, Volume I, Nomor 1, Januari—Juni 2013

b) TindakanPelaksanaan pembelajaran menulis des-

kripsi pada siklus pertama dengan menggu-nakan model investigasi kelompok masihmengalami berbagai kekurangan, di antara-nya adalah masih adanya mahasiswa yang

kurang aktif dalam melakukan investigasi,belum mampu menyusun karangan dengantepat, dan masih adanya mahasiswa yangtidak mengetahui pilihan kata yang tepat se-suai dengan tema tulisan.

c) EvaluasiTabel 3

Hasil Tes Siklus I Ketepatan Isi Gagasan, Ketepatan Organisasi Isi, Ketepatan Tata Bahasa,Diksi, dan Ejaan Menulis Deskripsi Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2010

No. Kode

Subjek Isi

Gagasan Organisasi

Isi Tata

Bahasa

Diksi dan

Ejaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

1 201001 5 4 5 4 4,5 (baik)

2 201002 4 5 4 5 4,5 (baik)

3 201003 3 3 3 4 3,25 (sedang)

4 201004 4 3 2 3 3 (sedang)

5 201005 3 1 2 3 2,25 (kurang)

6 201006 2 2 1 2 1,75 (kurang sekali)

7 201007 1 2 1 1 1,25 (kurang sekali)

8 201008 2 1 1 2 1,5 (kurang sekali)

Berdasarkan hasil tes pada siklus perta-ma dari 8 orang mahasiswa yang menjadisubjek penelitian, 2 orang yang mendapat-kan kategori baik, 2 orang kategori sedang,1 orang kategori kurang, dan 3 orang dengankategori kurang sekali. Dari hasil tes tersebutdapat disimpulkan bahwa keterampilanmahasiswa menulis deskripsi masih rendahkarena masih ada empat mahasiswa yangkemampuan menulis deskripsinya berkate-gori kurang dan kurang sekali. Untuk me-ningkatkan keterampilan menulis deskripsimahasiswa dilanjutkan dengan siklus ke-dua.

4.3 Deskripsi Proses Siklus Kedua

a) PerencanaanSiklus kedua merupakan kelanjutan

dari siklus pertama. Siklus ini dilakukanuntuk memperbaiki proses pembelajarandan pencapaian tujuan pembelajaran yangdianggap masih kurang pada siklus per-tama. Oleh karena itu, pada siklus keduadirencanakan dan diimplementasikan kem-bali penerapan model investigasi kelompokdalam pembelajaran menulis terhadap ma-teri pembelajaran yang dianggap masih ku-rang.

Page 11: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

73Ridwan, Menulis Deskripsi dengan Model Investigasi Kelompok

Perencanaan dalam penelitian tindakankelas pada siklus kedua adalah membuatpersiapan proses belajar mengajar dalambentuk program rencana pembelajaran danrencana kegiatan yang akan dilakukan olehpeneliti, dosen, dan mahasiswa.

b) TindakanPelaksanaan pembelajaran pada siklus

kedua memperlihatkan adanya peningkat-an pembelajaran keterampilan menulis des-kripsi mahasiswa. Peningkatan tersebut ter-lihat pada antusiasme mahasiswa menulisdengan berkelompok, motivasi makin me-

ningkat, dan kemampuan memilih kata ataudiksi yang tepat sesuai dengan tema yangtelah disepakati oleh mahasiswa.

c) RefleksiKejadian refleksi pada siklus II ini me-

nunjukkan bahwa mahasiswa mampu mem-bangkitkan semangat, minat, dan kreativi-tasnya dalam menulis. Mahasiswa dalamproses terlihat aktif dan antusias dalam me-nerima pelajaran tentang menulis denganmodel pembelajaran investigasi kelompoksehingga kreativitas yang ada pada dirinyadapat lebih meningkat.

d) EvaluasiTabel 4

Hasil Tes Siklus II Ketepatan Isi Gagasan, Ketepatan Organisasi Isi, Ketepatan Tata Bahasa,Diksi, dan Ejaan Menulis Deskripsi Mahasiswa Sastra Indonesia Angkatan 2010

No. Kode

Subjek Isi

Gagasan Organisasi

Isi Tata

Bahasa Diksi dan

Ejaan Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

1 201001 5 5 5 4 4,75 (baik)

2 201002 5 4 4 5 4,5 (baik)

3 201003 4 5 5 4 4,5 (baik)

4 201004 5 4 3 5 4,25 (baik)

5 201005 4 3 4 4 3,75 Sedang)

6 201006 3 4 3 3 3,25 (sedang)

7 201007 3 3 4 3 3,25 (sedang)

8 201008 4 3 5 3 3,75 (sedang)

Hasil tes keterampilan menulis des-kripsi mahasiswa pada siklus kedua meng-alami peningkatan yang baik. Berdasarkanhasil tes yang telah dilakukan terhadap 8mahasiswa yang menjadi subjek penelitian,4 orang berkategori baik dan 4 orang berka-tegori sedang. Sesuai dengan hasil tes terse-but dapat disimpulkan bahwa kemampuanmenulis desksripsi mahasiswa pada sikluskedua sudah berhasil dengan mengguna-

kan model investigasi kelompok. Olehkarena itu, PTK berakhir pada siklus dua.

5. Penutup

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disim-pulkan bahwa hasil pratindakan tentang isigagasan, organisasi isi, tata bahasa, diksi,dan ejaan dalam menulis deskripsi masih

Page 12: MENULIS DESKRIPSI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK

74 Gramatika, Volume I, Nomor 1, Januari—Juni 2013

tergolong kurang sekali hingga ke sedang.Setelah tindakan dilakukan dengan pene-rapan model investigasi kelompok, pembel-ajaran menulis deskripsi menunjukkan ada-nya peningkatan kategori sedang hinggabaik. Kegiatan PTK dilaksanakan selamadua siklus. Masing-masing siklus dilaksana-kan dengan tiga kali pertemuan. Hasil pene-litian menunjukkan adanya peningkatan ke-terampilan menulis deskripsi mahasiswaSastra Indonesia dengan menggunakan mo-del investigasi kelompok.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemu-kakan dapat diajukan saran agar dosen Sas-tra Indonesia dapat menerapkan investigasikelompok yang diarahkan ke dalam ak-tivitas menulis proses dalam pembelajaranmenulis deskripsi khususnya dalam kete-patan isi gagasan, organisasi isi, tata bahasa,diksi, dan ejaan.

Pada pembelajaran keterampilan me-nulis, dosen hendaknya memberikan ke-sempatan kepada mahasiswa untuk lebihbanyak praktik dalam hal menulis, terutamadalam persiapan untuk ujian praktik me-ngarang dan persiapan mahasiswa untukmengikuti lomba karya tulis ilmiah.

Mahasiswa diharapkan lebih mening-katkan pengetahuannya tentang bahasa In-donesia, khususnya dalam bidang menulismelalui pemanfaatan model investigasi ke-lompok dalam meningkatkan pembelajaranmenulis deskripsi.

Daftar Pustaka

Akhadiah, Sabarti dkk. 1998. Kemampuan Me-nulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Cox, Carole. 1998. Teaching Language Arts. AStudent-and Response- Centered Classroom.California State Univercity, Long Beach:Allyin and Bacon.

Ibrahim, Muslimin. 2006. Pembelajaran Koope-ratif. Surabaya: UNESA University Press.

Kadir K, Abdul. 2005. Pengembangan ModelPembelajaran Menulis Deskriptif SiswaKelas II SMP Kemala Bayangkari Disa-makan Makasar. Tesis tidak diterbitkan.Makassar: Program pascasarjanaUniversitas Negeri Makassar.

Kunandar. 2008. Langkah Mudah PenelitianTindakan Kelas sebagai PengembanganProfesi Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Laboh. 2005. Strategi Pembelajaran MenulisKreatif pada Siswa Madrasah Aliyah diKota Kendari. Tesis tidak diterbitkan.Makassar: Program PascasarjanaUniversitas Negeri Makassar.

Miles, B.M., & Huberman, A.M.1992. AnalisisData Kualitatif. Terjemahan TjetjepRohendi Rohidi. Jakarta: UniversitasIndonesia (UI-Press)

Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalamPengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:BPFE.

Pappas, C.C. , Kiefer B. Z., & Levstik L.S. 1995.An Integrated Language Perspective In theElementary School. New York: LongmanPublisher.

Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning.Second Edition. Massachusets: Allyn &Bacon.

Smalley, Regina E., dkk. 2001. RefiningCompotision Skill: Rhetoric and Grammar.Boston: Heinle & Heinle Publishers.

Sukidin, dkk. 2002. Manajemen PenelitianTindakan Kelas. Tanpa Kota: InsanCendikia.

Suparno & Yunus, M. 2002. Keterampilan DasarMenulis. Jakarta: Universitas Terbuka,Depdiknas.

Syafi’ie. I. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta:Depdikbud.

Temple, C. dkk. 1988. The Beginnings ofWriting. Boston, Massachusetts: Allynand Bacon, Inc.

Tompkins, Gail E. 1994. Teaching WritingProcess and Product. New York: Harcourt.