Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

18
MENGEMBANGKANTEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM Hamruni Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta; hamruni@y ahoo. com Abstract Technology is an integral part of culture; the more advance of a culture, the more sophisticated technology is employed. Educational technology has developed as an autonomous body of knowledge, and its use in education, including Islamic education, is necessary because it contributes in growing and developing education itself. The author differentiates between educational technology and technology of education. Educational technology aims at growing technological attitude and techno-logical-quotient so that people having motivation, initiation, and creativity. Technology of education, on the other hand, is technology that is designed to support all educational activities comprehensively. The author argues that educational technology and technology of education should be taught in Islamic education, Kata kunci: technology of education, Islamic education, technological-attitude, techno-logical-quotient 1. Selayang Pandang Budaya Berteknologi Belajar dari kebijaksanaan klasik Cina yang sering disitir Fritjof Capra, keadaan krisis yang dialamai dunia saat ini tidak perlu selalu dimaknai sebagai sebuah keadaan negatif. Di dalam kebijaksanaan klasik Cina, konsep 'krisis' menggunakan kata weiji yang terdiri dari huruf-huruf yang berarti" bahaya" dan "kesempatan" . Maksudnya, krisis dalam proses transisi ini selain mengandung bahaya juga mengandung kesempatan yang bisa membuat kondisi umat manusia menjadi lebih baik. Melihat proses kelahiran modernisme di atas, bisa dikatakan peran sains (atau lebih tepamya natural science) dalam menentukan arah peradaban cukup besar. Di mana para saintis yang memiliki kompetensi filosofis tersebut ternyata terbukti bisa menggiring sejarah umat manusia. Begitu juga peran teknologi, di mana ketika sains memiliki peran besar dalam proses pembenrukan wacana besar yang menjadi fondasi 'kebenaran', teknologi sebagai bentuk aplikasi sains memiliki peran besar dalam realitas sosial. Fendek kata, sains bisa bermain di 'langit' dan teknologi bisa bermain di 'bumi'. Bagaimana peran sains dan teknologi dalam penentuan bentuk peradaban bam pasca modernisme? Fritjof Capra menyitir KependidiUn Islam, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2009 127

Transcript of Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

Page 1: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

MENGEMBANGKANTEKNOLOGI PENDIDIKAN ISLAM

HamruniDosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta;

hamruni@y ahoo. com

AbstractTechnology is an integral part of culture; the more advance of a culture,

the more sophisticated technology is employed. Educational technology hasdeveloped as an autonomous body of knowledge, and its use in education, includingIslamic education, is necessary because it contributes in growing and developingeducation itself. The author differentiates between educational technology andtechnology of education. Educational technology aims at growing technologicalattitude and techno-logical-quotient so that people having motivation, initiation,and creativity. Technology of education, on the other hand, is technology that isdesigned to support all educational activities comprehensively. The author arguesthat educational technology and technology of education should be taught inIslamic education,

Kata kunci: technology of education, Islamic education,technological-attitude, techno-logical-quotient

1. Selayang Pandang Budaya Berteknologi

Belajar dari kebijaksanaan klasik Cina yang sering disitir FritjofCapra, keadaan krisis yang dialamai dunia saat ini tidak perlu selaludimaknai sebagai sebuah keadaan negatif. Di dalam kebijaksanaanklasik Cina, konsep 'krisis' menggunakan kata weiji yang terdiri darihuruf-huruf yang berarti" bahaya" dan "kesempatan" . Maksudnya,krisis dalam proses transisi ini selain mengandung bahaya jugamengandung kesempatan yang bisa membuat kondisi umatmanusia menjadi lebih baik.

Melihat proses kelahiran modernisme di atas, bisa dikatakanperan sains (atau lebih tepamya natural science) dalam menentukanarah peradaban cukup besar. Di mana para saintis yang memilikikompetensi filosofis tersebut ternyata terbukti bisa menggiringsejarah umat manusia. Begitu juga peran teknologi, di mana ketikasains memiliki peran besar dalam proses pembenrukan wacana besaryang menjadi fondasi 'kebenaran', teknologi sebagai bentuk aplikasisains memiliki peran besar dalam realitas sosial. Fendek kata, sainsbisa bermain di 'langit' dan teknologi bisa bermain di 'bumi'.

Bagaimana peran sains dan teknologi dalam penentuanbentuk peradaban bam pasca modernisme? Fritjof Capra menyitir

KependidiUn Islam, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2009 127

Page 2: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

ungkapan Toynbee tentang proses kelahiran Minoritas Kreatif sebagainukleolus penentu arah peradaban. la menjelaskan bahwa budayaakan runtuh karena kehilangan fleksibilitas. Pada waktu struktursosial dan pola perilaku telah menjadi kaku sedangkan masyarakattidak lagi mampu menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah,peradaban itu tidak akan mampu melanjutkan proses kreatif evolusibudayanya. Peradaban akan hancur dan secara berangsur mengalamidisintegrasi.

Sementara peradaban-peradaban yang sedang berkembangmenunjukan keberagaman dan kepandaian yang tak pernahberhenti, peradaban-peradaban yang berada dalam prosesdisintegrasi menunjukkan keseragaman dan kurangnya daya temu.Hilangnya fleksibilitas dalam masyarakat yang mengalamidisintegrasi ini disertai dengan hilangnya harmoni secara umumpada elemen-elemennya, yang mau tak mau mengarah padameletusnya perpecahan dan kekacauan sosial.

Namun demikian, selama proses disintegrasi yangmemprihatinkan itu terjadi, kreativitas masyarakat -kemampuannyauntuk menghadapi tantangan- tidaklah hilang sama sekali,Meskipun arus budaya telah menjadi beku dengan melekatkan diripada pemikiran-pemikiran mapan dan pola-pola perilaku yang kaku,minoritas kreatif akan tetap muncul ke permukaan dan melanjutkanproses menjawab tantangan itu. Lembaga-lembaga sosial yangdominan akan menolak menyerahkan peran-peran utama kepadakekuatan-kekuatan budaya baru ini, tetapi kekuatan budaya baruini mau tak mau akan tetap runtuh dan mengalami disintegrasi,dan kelompok minoritas kreatif itu mungkin akan mampumentransformasikan beberapa elemen lama menjadi konfigurasibaru. Proses evolusi budaya ini akan terus berlanjut, tetapi beradadalam kondisi-kondisi baru dan dengan tokoh-tokoh baru pula.

Dari penjelasan Toynbee di atas, nampaknya semenjak terjadirevisi di dalam konsep Newton oleh Farady dan Maxwell melaluiTeori Medan Listriknya, serta lahirnya teori Fisika Kuantum danRelatifitas ditangan Heisenberg dan Einstein, minoritas kreatifpembentuk peradaban baru tersebut sedikit demi sedikit telahterbentuk. Bahkan setelah ada interaksi antara matematika tingkattinggi dengan teknologi elektronika, kita kemudian mengenal bentukaplikasi teknologi yang dikenal dengan teknologi komputer, yangjauh meninggalkan konsep mekanika newton.

Dunia kemudian juga mengenal adanya pengaruh filosofisdari konsep Fisika Kuantum terhadap realitas sosial, di mana ketikateknologi komputer berinteraksi dengan realitas sosial, lahirlah

MengemnantfRan Teenologi Ffendidiban Islam (Hamruui)

Page 3: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

sebuah teknologi informasi yang bergerak dalam logika kuantumyang diprediksikan oleh Tofler akan menjadi tulang punggungbentuk peradaban baru pengganti modernisme. Kemudian kitamengenal bagaimana konsep cepat-lambat mengalami perubahansecara drastis. Juga konsep keterbatasan ruang yang bisa di atasi,sehingga konsep jauh dan dekat secara filosofis juga mengalamiperubahan makna.

Saat ini, jaring-jaring Cartesian akan sulit untukmengambarkan konsep ruang dan waktu, karena konsep ini sudahberubah secara filosofis. Bahkan perbedaan konsep nyata danimajiner yang juga kemudian di klaim oleh dunia IT akan segerateratasi, dan hal ini akan semakin meninggalkan jaring-jaringCartesian sebagai satu-satunya yang bisa menggambarkankenyataan. Berkembangnya pemetaan DNA, rekayasa genetika yangmeninggalkan konsep evolusinya Darwin, juga akan melumpukankonsep tersebut. Semua ini menunjukkan pengaruh dominansainstis dan teknolog ternyata masih sangat dominan untukmenentukan masa depan umat manusia. Apalagi setelah ilmuwansosial Mahzab Kritis dengan Posmodernismenya telah terjebak dalamwacana dan definisi semata, serta para teolog dan ulama (ahli agama)yang terus disibukkan dengan perdebatan liberal dan konservatifnya,disadari atau tidak para saintis dan teknolog akan tetap menjadipenentu arah peradaban.

Pada awal merumuskan konsep Geometri Analitisnya,Descartes mungkin tidak berfikir tentang implikasi moral dan sosialdari konsepnya. Demikian juga seorang Darwin dan juga Newton.Apalagi melihat konsep reduksionisnya Descartes yang kemudianmengilhami pembagian bidang spesialisasi ilmu yang di masaperadaban Islam tidak begitu penting. Sehingga, bisa jadi pengaruhyang diberikan mereka terhadap bentuk perubahan sosial tidakbegitu difikirkan mereka. Dalam kalimat lain, bentuk modernismesebagai bentuk tatanan sosial pengganti tatanan sosial 'abadkegelapan' bisa jadi tidak pernah mereka fikirkan bahkan tidakpernah mereka bayangkan. Apalagi dampak negatifnya terhadapkenyataan sosial.

Bersandar dari modifikasi kebijaksanaan para geologistdengan konsep "the present is the key to the past and the future", makarasa sesal umat manusia terhadap akhir menyakitkan darimodernisme perlu disikapi dengan bijak. Adalah sebuah kebutuhanmutlak saat ini komunitas saintis dan teknolog terus membangunbentuk pengembangan dan penerapan sains dan teknologi yangmempertimbangkan konsekuensi ekologi, moral dan sosial dari

Kependidikan Islam, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2009 129

Page 4: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

proses inovasi maupun inventory yang mereka lakukan. Karena,dalam kenyataannya teriakan para ahli ilmu sosial dan juga teologatau ulama tidak akan banyak artinya lagi, karena minoritas kreatifatau nukleolus dari sel-sel pembentuk peradaban ini disadari atautidak adalah saintis dan teknolog itu sendiri.

Namun, ada hal yang cukup memprihatinkan muncul dikalangan saintis dan teknolog dunia dewasa ini, yaitu budayapragmatis, egois bahkan tertutup (elitis). Bahkan derajat expert dikalangan saintis dan teknolog saat ini tanpa sadar telah membangunsebuah sistem feodalisme baru. Bagaimana kita bisa berharap bahwaperadaban yang akan datang akan menjadi lebih baik jika saintisdan teknolog terlalu egois dengan dirinya dan obsesinya? Atau disisi Iain kita juga melihat realitas saintis dan teknolog yang sudahmerasa 'nyaman' ketika dirinya 'diperalaf oleh sebuah sistem politikdan kapital yang sebenarnya dengan mudah bisa mereka patahkan.

Perlu kiranya dibangun sistem yang memungkinkanterbukanya kembali sekat-sekat komunikasi antara sains danteknologi, dari fihak saintis dan teknolog tentunya, dengan disiplinilmu dan spesialisasi lain tanpa harus memandang bidang ilmu dankompetensi yang mungkin di dalam sistem feodalisme baru yangmereka anut dipandang lebih rendah. Di samping itu, perludibangun sebuah etika profetis (meminjam konsep Kuntowijoyo)di kalangan saintis dan teknolog, sebagaimana layaknya para nabiyang memandang dirinya sebagai sosok pembebas umat manusiadari segala penindasan, sebagai sosok yang mendedikasikan prosesinovasi dan inventorynya unhik pembangunan kembali hakekatkemanusiaan yang nyaris musnah, dan juga sebagai para pengingatummat manusia akan kenyataan bahwa sejatinya mereka adalahmahluk Tuhan yang tiada lain harus berbuat baik di dunia ini.

2. Teknologi dan Pembentukan Peradaban Baru

Detik-detik ini dikenal dengan masa runtuhnya berbagaiwacana besar. Modernisme sebagai wujud isme krisis kemanusiaanakibat ancaman nuklir, AIDS atau kerusakan sistem sosial yang terusberkembang kepada kekacauan sistem, yang telah membuktikankeberhasilannya menjadi penguasa zaman, saat ini terus mengalamigoncangan hebat semenjak kritik pedas dari berbagai kalanganilmuwan. Hal ini karena efek samping yang dibawanya amatmemprihatinkan, seperti terjadinya kerusakan lingkungan dankontaminasi budaya. Namun cara berfikir yang memandang bahwamasa sebelumnya, abad pertengahan, sebagai masa yang lebih baik

13O Mengemtaiigkan Teknologi F^ndidikan Islam (Hamruni)

Page 5: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

juga tidak bisa dibenarkan. Secara bijak, lebih baik kita memandangfase-fase peradaban manusia ini sebagai sebuah pelajaran, khususnyauntuk membangun peradaban baru pengganti modernisme.

Bila kita mencoba memandang awal kelahiran modernisme/kita akan melihat sebuah proses revolusi peradaban yang berawaldari revolusi pemahaman manusia tentang tentang cara pandangterhadap realitas melalui fisika di tangan Descartes. Saat itu, Descartesmembangun sebuah wacana besar tentang metode pemahamanrealitas yang bertumpu pada konsep Democritus yang membagirealitas ke dalam atom-atom penyusun realitas dan kemudian dicarisistemnya terhadap keseluruhan. Di tangan Descartes dan parapengikutnya inilah kemudian Fisika yang menjadi Geometris danmenjelma sebagai ideologi besar modernisme, bahkan kemudiansetelah meruntuhkan dominasi gereja bisa menjadi 'satu-satunya'tafsir kebenaran terhadap segala macam realitas. Alam di dalam tafsirala Descartes merupakan sebuah alam yang 'langsung jadi' dan tidakmemiliki perubahan. Sistemnya tetap, begitu juga elemenpembentuk alam.

Setelah konsepsi Descartes mempengaruhi segala macamtatanan kehidupan, termasuk tatanan sosial di tangan Bacon danComte, kemudian alam fikiran modern mengenal seorang Lamarckdan Darwin dengan teori evolusinya di bidang Biologi. Walaupunkeduanya berbeda dalam memaknai proses evolusi, namun konsepevolusi ini merupakan sebuah revisi terhadap konsep ala Descartesyang menganggap alam sebagai sebuah sistem yang tetap. Ternyataide Darwin ini kemudian mendapat dukungan dari generasaiberikutnya, yang kemudian abad modern mengenal Karl Marx yangdikenal sebagai seorang Darwinian Sosial yang menganggap bahwaproses pergantian sosialpun memerlukan seleksi alam, bahkandihalalkan adanya konflik untuk keluar sebagai pemenang dalamproses seleksi alam tersebut.

Setelah dunia mengenal Newton, kemudian Fisika mengalamiproses penyempurnaan lagi. Realitas yang terdiri atas sistem danelemen pembentuk sistem (Descates), dan realitas yang mengalamisebuah evolusi terus menerus (Darwin) di terangkan oleh Newtondalam Mekanika. Wacana besar pembentuk modernisme di tanganNewton bisa dibilang sempurna. Wacana besar Descartes, Darwindan Newton ini yang kemudian menjadi fondasi modernisme.Apalagi ketiga konsep besar itu menemukan bentuk fungsionalnyadalam teknologi di tangan para teknolog, sebuah revolusi industritelah dialami oleh umat manusia semenjak akhir abad ke -17.

KepentlidiUn Islam, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2009

Page 6: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

3. Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan

Penggunaan teknologi telah berjalan lama sesuai per-kembangan dan aspeknya. Eric Hasby membagi revolusi dalampendidikan menjadi 4, yaitu: pertama, saat masyarakatmendiferensiasikan peranan orang dewasa; kedua, digunakannyatulisan sebagai sarana pendidikan; ketiga, ditemukannya mesin cetak;dan keempat, penggunaan teknologi canggih sebagai perkembanganbidang elektronik. Dari apa yang dialami ternyata bahwa terdapathubungan timbal balik antara teknologi dan pendidikan, lebihkhusus lagi dengan teknologi komunikasi.

Teknologi pendidikan bisa dipandang sebagai suatu produkdan proses. Sebagai suatu produk, teknologi pendidikan mudahdipaha-mi karena sifatnya lebih kongkrit seperti radio, televisi,proyektor, OHP, dan sebagainya. Sebagai sebuah proses, teknologipendidikan bersif at abstrak. Dalam hal ini teknologi pendidikan bisadipahami sebagai suatu proses yang kompleks dan terpadu yangmelibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untukmenganalisis masalah, mencari jalan untuk mengatasi perma-salahan, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalahtersebut yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Sejalandengan hal tersebut, maka lahirlah teknologi pendidikan dari adanyapermasalahan dalam pendidikan.

Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputipemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatanmutu atau kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan. Permasalahanserius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari pendidikandasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, dandiharapkan hal ini dapat dipecahkan melalui pendekatan teknologipendidikan. Ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikansebagai acuan dalam pengembangan dan pemanfaatannya, yaitupendekatan sistem, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan padasumber belajar. Prinsip pendekatan sistem berarti bahwapenyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran perlu didisain ataudirancang dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalammerancang pembelajaran diperlukan langkah-Iangkah proseduralmeliputi: identifikasi masalah, analisis keadaan, identifikasi tujuan,pengelolaan pembelajaran, penetapan metode, penetapan media, danevaluasi pembelajaran. Prinsip berorientasi pada siswa berarti bahwadalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya padapeserta didik dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensidari siswa. Prinsip pemanfaatan sumber belajar berarti dalampembelajaran, siswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar

•I 30 Me ii gem hangman Tebnologi Fkmlidikaii Islam (Haniruni)

Page 7: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

untuk mengakses pengetahuan dan keterampilan yangdibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi pendidikan adalahsatu bidang yang menekankan pada aspek belajar siswa.

Teknologi dalam pembelajaran diartikan sebagai mekanismeuntuk mendistribusikan pesan, termasuk sistem pos, siaran radiodan televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer. Pada bahan diklatini, pengertian teknologi di-dasarkan pada definisi ini. MungkinAnda bertanya, kalau begitu apa yang di-sebut media? Pengertianmedia dalam tulisan ini diambil dari CISAER. CISAERmendefinisikan media dalam pembelajaran sebagai pesan yangdidistribusikan melalui teknologi, terutama teks dalam bahan ajarcetak dan dalam jaringan komputer, bunyi dalam audio-tape dansiaran radio, serta teks, suara dan/atau gambar pada telekonferensi.

Penggunaan teknologi dalam pembelajaran mengarah padapenggunaan internet atau jaringan komputer. Petherbridge danChapmen (2007) melaporkan bahwa teknologi internet yangdigunakan dalam pembelajaran tumbuh dari 4.000 satuan kreditsemester pada tahun 2000 menjadi lebih dari 19.000 satuan kreditsemester pada tahun 2005. Sedangkan penggunaan teknologi la-innya dalam pembelajaran, seperti siaran TV dan radio, DVD, video,relatif tetap setiap tahunnya. Hal ini terjadi karena teknologi internetmampu menyampaikan pesan secara mutimedia, baik teks, suara,gambar diam, maupun gambar bergerak. Selain itu, teknologiinternet memungkinkan penyampaian pesan secara langsung(synchronous) seperti siaran TV atau radio atau penyampaian pesansecara tidak langsung (asynchronous) seperti video, kaset, dan buku.Dengan fleksibilitas yang dimiliki teknologi internet, tidakmengherankan bila perkembangan penggunaan teknologi dalampembelajaran mengarah pada penggunaan internet. Pada umumnyayang dimaksud dengan teknologi informasi dan komunikasi dalampembelajaran ialah penggunaan intenet untuk pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam satukegiatan pendidikan adalah bagaimana siswa dapat belajar dengancara mengidentifikasi, mengembangkan, mengorganisasi, sertamenggunakan segala macam sumber belajar. Upaya pemecahanmasalah dalam pendekatan teknologi pendidikan adalah denganmendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan ditandaidengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjaditeknologi pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajarandinyatakan bahwa teknologi pendidikan adalah teori dan praktikdalam hal rancangan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,dan evaluasi terhadap sumber dan proses untuk belajar. Teknologi

Kependidikan Islam, Vol. 4, No. 1, Jamwm-Juni 2009 133

Page 8: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

dalam pembelajaran telah mengubah wajah pembelajaran yangberbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandaidengan interaksi tatap muka antara guru dan siswa baik di kelasmaupun di luar kelas, sehingga teknologi dalam pembelajarandiartikan sebagai media untuk mendistribusikan pesan, termasuksistem pos, siaran radio, televisi, telepon, satelit dan jaringankomputer.

Dengan demikian teknologi yang secara langsung relevandengan pembelajaran adalah disesuaikan dengan maknapembelajaran itu sendiri. Asep Suherlan (2000) mengemukakanbahwa pembelajaran teknologi pada haki-katnya merupakankomunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik di antaraguru dengan siswa maupun siswa dengan siswa dan lingkunganbelajar dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Dari maknapembelajaran di atas terdapat makna inti bahwa pembelajaran harusmengandung unsur komunikasi dan Informasi.

Agar penggunaan teknologi dalam pembelajaran bisa tepatsasaran, maka pengelola pendidikan harus mengetahui klasifikasiteknologi dalam pendidikan, di antaranya teknologi tingkat rendah,media audiovisual, format komputer, telekomunikasi dan teknologilunak. Implementasi teknologi dalam pendidikan dapat diterapkandengan tujuan sebagai berikut:a. Pada Pendidikan Dasar (SD, MI, SDIT) dan Menengah (SMP, MTs,

SMPIT), teknologi diharapkan mempengaruhi peningkatanmotivasi dan penguatan pembelajaran di dalam kelas.

b. Pada Pendidikan Tinggi (Universitas, Institut, Sekolah Tinggi,Akademi) penggunanan teknologi dimaksudkan untukmerangsang dan memotivasi mahasiswa dalam mengembangkanintelektualnya, sehingga dapat mengembangkan penelitian danpengembangan ilmu baik teoritis maupun terapan.

c. Dalam Belajar Jarak Jauh, teknologi pendidikan diharapkan bisamenjadi media perantara antara pelajar, guru, dan lembagapendidikanny a.

d. Dalam Pendidikan Luar Biasa, teknologi pendidikan diharapkanberfungsi sebagai alat bantu bagi anak-anak yang mengalamikelainan

e. Pada penyalenggaraan Diklat (Pendidikan dan Latihan), teknologimenjadi alat bantu untuk menghasilkan tenaga terampil.

Dengan demikian teknologi dalam pendidikan merupakanbagian dari konsep teknologi pendidikan -berupa mediapendidikan- untuk memperlancar kegiatan pembelajaran. Potensi

MengemDangkaii Teknologi l*>nJi i ! i L-an Islam (Hamruni)

Page 9: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

penggunaan teknologi dalam pendidikan berkaitan dengan usahapeningkatan produktivitas pendidikan, memungkinkan pendidikanbersifat individual, cepat, luas, dan merata. Implementasi teknologidalam pendidikan hendaknya disesuaikan dengan konteks dankarakteristik peserta didik dan tingkat kemampuan kognitifnya.

4. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

Saat ini perkembangan teknologi informasi (TI) telahmemberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalamproses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), denganberkembangnya penggunaan TI menyebabkan terjadinya limapergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan kepenampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) darikertas ke "on line" atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringankerja, dan (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Teknologi informasi dan komunikasi di sekolah memadukankedua unsur teknologi informasi dan teknologi komunikasi menjaditeknologi informasi dan komunikasi dengan tujuan siswa memilikikompetensi untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagaiperangkat keras dan perangkat lunak untuk mengolah, menganalisisdan mentransmisikan data dengan memperhatikan danmemanfaatkan teknologi komunikasi untuk memperlancarkomunikasi dan produk teknologi informasi yang dihasilkanbermanfaat sebagai alat dan bahan komunikasi yang baik. Salah satucontoh teknologi informasi dan komunikasi berbasis e- learningadalah penggunaan media internet.

Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan danpemprosesan data seperti menangkap, mentransmisikan,menyimpan, mengambil, memanipulasi atau menampilkan datadengan menggunakan perangkat-perangkat teknologi elektronikterutama komputer. Makna teknologi informasi tersebut belummenggambarkan secara langsung kaitannya dengan sistemkomunikasi, namun lebih pada pengolahan data dan informasi.Teknologi komunikasi menekankan pada penggunaan perangkatteknologi elektronika yang lebih menekankan pada aspekketercapaian tujuan dalam proses komunikasi sehingga data daninformasi yang diolah dengan teknologi informasi harus memenuhikriteria komunikasi yang efektif.

Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapanlangsung dengan siswa. Demikian pula siswa akan memperolehinformasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui

Kependidikan Islam, Vol. 4, No. I, januari-Juni 2009 135

Page 10: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

cyber space atau ruang maya dengan meng-gunakan komputer atauinternet. Model yang sangat populer di abad ini adalah e-learning. E-learning adalah model pembelajaran melalui penggunaan teknologiinternet.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki duafungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitumeliputi:

a. Teknologi berfungsi sebagai alat (tool), yaitu alat bantu bagipengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran,misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsurgratis, membuat data base, membuat program administratifuntuk siswa, guru, dan staf, data kepegawaian, keuangan, dansebagainya.

b. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalamhal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harusdikuasai oleh sis-wa, misalnya dalam pembelajaran di sekolahsesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmupengetahuan yang harus dikuasai siswa semua kompetensinya.

Pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didikuntuk dapat menampilkan tingkahlaku hasil belajar dalam kondisiyang nyata, atau untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalamkehidupannya. Untuk itu, pengembang program pembelajaran selalumenggunakan teknik analisis kebutuhan belajar untuk mernperolehinformasi mengenai kemampuan yang diperlukan peserta didik.Bahkan setelah peserta didik menyelesaikan kegiatan belajar selaludilakukan analisis umpan balik untuk melihat kesesuaian hasil belajardengan kebutuhan belajar. Harless menyebutnya dengan "front-endanalysis", Mager dan Pape menyebutnya "performance problemanalysis", dan Romizwoski mengistilahkan kegiatan tersebut sebagai"performance technology".

Secara konsep dan praktek, program pembelajaran memerlu-kan perhatian semua pihak yang memiliki keterkaitan termasukkajian disiplin ilmu, dan tidak bisa hanya dipercayakan sepenuhnyakepada pihak pengajar saja. Hal ini diakibatkan oleh kompleksnyamasalah human learning. Belajar berkaitan dengan perkembanganpsikologis peserta didik, pengalaman yang perlu diperoleh,kemampuan yang harus dipelajari, cara atau teknik belajar, lingkung-an yang perlu menciptakan kondisi yang kondusif, sarana dan fasilitasyang mendukung, dan berbagai faktor eksternal lainnya. Untuk itu,Malcolm Warren mengungkapkan bahwa diperlukan teknologiuntuk mengelola secara efektif pengorganisasian berbagai sumbermanusiawi. Romizowski menyebutnya dengan "Human resources

136 MenSemnangHan Feenologi Fbnfliaikan Islam (Hamruni)

Page 11: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

management technology". Penanganan berbagai pihak yang diperlu-kan dan memiliki perhatian terhadap pengembangan programbelajar dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran memerlukansatu teknik tertentu yang dapat mengkoordinir dan mengakomodasi-kannya sesuai dengan potensi dan keahlian masing-masing.

Keterkaitan keseluruhan teknologi yang diperlukan untukmenangani masalah belajar manusia tersebut dijelaskan olehRomizwoski bermula dari teknologi yang berkaitan dengan carapenguasaan kemampuan oleh peserta didik atau disebut dengan"behavioral technology", kemudian teknologi yang diperlukan dalamdisain, pengembangan, dan pemanfaatan program pembelajaranyang disebut dengan "instructional technology", teknologi yangberkaitan dengan mencocokkan kebutuhan belajar denganpenampilan peserta didik dalam konteks tertentu disebut dengan"performance technology", dan keseluruhan teknologi tersebutdibungkus melalui teknologi untuk mengelola berbagai sumber yangdiperlukan untuk kepentingan disain, pengembangan, danpenyelenggaraan program belajar yang disebut dengan "humanresources management technology".

5. Pemanfaatan Teknologi Dalam Pendidikan Islam

Mengajar adalah sebuah profesi, dan bukan pekerjaan yangmudah untuk dilakukan. Begitu susahnya mengajar dan membuatsiswa bersemangat dalam belajar, atau jika menggunakan perspektifsiswa sendiri, betapa sulitnya menum-buhkan semangat belajardalam diri, karena proses panjang dalam pembelajaran akanmemunculkan berbagai macam masalah yang dapat menghalangidan merintangi tercapainya tujuan pendidikan yang hendak dicapai.Proses pembelajaran yang tidak singkat itu membutuhkanbermacam cara dan inovasi yang dapat menumbuh kembangkansemangat dan kreatifitas pelajar maupun pengajar.

Sebuah cara dengan memanfaatkan teknologi, baik dari segifisiknya maupun ide-ide yang ada di dalamnya adalah satu jalanyang baik untuk digunakan dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam sebuah sistem pembelajaran.Teknologi secara'eksoteris yang nampak sebagai wujud fisikperadaban modern maupun secara esoteris sebagai cara-cara nonfisik yang menjadi bagian keseharian hidup manusia modern adalahbagian penting dalam pembentukan karakter semangat belajarcivitas pendidikan dan pencapaian tujuan sistem pembelajaran yangingin didapatkan. Dengan catatan bahwa cara dan menggunakan

KepemlidiUn Islam, Vol. 4, No. ], Januari-Juni 2009 137

Page 12: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

teknologi dengan tepat juga merupakan bagain vital yang ada dalamteknologi pendidikan.

Arti penting teknologi pendidikan akan terlihat di situ sebagaisebuah cara yang menjadikan pembelajaran akan tetap terus dinamismembentuk dirinya. Dinamis dalam keteraturan dan semakinterbukanya peluang bagi sebuah sistem pendidikan untuk mencapaitujuannya. Teknologi pendidikan adalah instrumen penting dalamsistem pembelajaran dalam dunia modern bahkan paska modern.Karena semakin modern satu masyarakat, semakin sistematis pulacara hidupnya. Teknologipun baik yang diterapkan dalam sistempendidikan maupun di luar itu adalah bagian sistematisasi cara hidupmanusia modern yang diteruskan manusia postmodern.

Selain itu, pemanfaatan teknologi dengan tepat berartimengarahkan satu bagian sejarah ke jalan yang baik dan benar.Teknologi kian lama kian membawa manusia dalam labirindehumanisasi yang mencoba menghilangkan manusia darikebermanusiaannya. Manusia yang menggunakan teknologi dengantanpa tepat guna akan segera menghilang dalam sistem yang dibuatoleh mereka sendiri yang dikendalikan oleh teknologi yangdibuatnya. Terjadilah proses pelapukan manusia di dalam peradabanteknologi yang dibuatnya. Teknologipun akhirnya ada tanpa maknabagi manusia, menjadi candu yang menghilangkan kesadaranmanusia sebagai manusia. Menerapkan teknologi dalam sebuahsistem pembelajaran berarti menggunakan teknologi dengan tepatguna.

Sejak sistem pendidikan dikenal, teknologi pendidikan telahmenjadi fondasi bagi jalannya sistem pendidikan yang ada, dan itutelah ada beberapa abad sebelum adanya sebuah sistem yangsistematis seperti halnya yang ada dalam madrasah-madrasah yangada di dunia Islam, seperti di Madrasah Nizamiyahhttp://poetraboemi.wordpress.com/2008/04/15/teknologi-pendidikan-dalam-keberhasilan-sistem-pembelajaran/ - _ftn7di Bagdad padaabad pertengahan saat Islam mengalami masa keemasan. Pada masaAristoteles misalnya, melalui Lycewm-nya http://poetraboemi.wordpress.com/2008/04/15/teknologi-pendidikan-dalam-keberhasilan-sistem-pembelajaran/ - _ftn8atau Akademia,teknologi pendidikan meski dalam bentuk yang sederhana telahmulai menjadi bagian integral dari sistem pembelajaran yangada.http://poetraboerni.wordpress.com/2008/04/15/teknologi-pendidikan-dalam-keberhasilan-sistem-pembelajaran/ - _ftn9Kemudian, era Scolatic di Barat yang terkenal dengan sekolah-sekolah bagi biarawan dan biarawatinya juga tidak lepas dengan

Mengembangkan TctRnologi ftiiaifiikan Islam (Hamruni)

Page 13: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

teknologi pendidikannya. Sedangkan di Madrasah Nizamiyahsendiri, sistematisasi metode pengajaran nampak dengan adanyapembagaian ilmu-ilmu fikih yang diajarkan dengan mengajarkanajaran empat madzab fikih, ditunjang dengan berbagai keilmuanlainnya dengan di dukung misalnya perpustakaan yang memadai,laboratorium kimia maupun laboratorium langit, serta asrama bagipara siswanya. Semua elemen itu tersususun sebagai sebuahteknologi pendidikan yang berhasil membawa Islam menuju puncakkeemasan.

Teknologi pendidikan jelas memiliki arti yang begitu penting,apalagi untuk manusia modern dan manusia postmodern saat mi.Dengan masalah hidup yang semakin kompleks dan berbagaitantangan hidup yang begitu banyak, dunia pendidikan sebagai salahsatu tempat yang paling efektif membentuk pribadi dan kematanganmanusia tentu semakin memerlukan sebuah metode atau tehnikyang compatible dengan zamannya. Teknologi pendidikan secarakeseluruhan dalam sistem pendidikan adalah miniatur caramemandang dan menyikapi manusia untuk dapat terjun hidupsebagai anggota masyarakat. Melalui ini dalam sistem pendidikanmanusia ditempa untuk menjadi manusia yang juga dapatmenyesuaiakan diri dengan baik dalam lingkungannya.

Kemudian secara khususpun media pendidikan jugamemiliki arti penting sama halnya teknologi pendidikan secaraumum. Di era Abasiyyah di Madrasah Nizamiyah misalnya. Kitadapat melihat bagaimana perpustakaan sebagai media pendidikanmemiliki peran penting dalam progresifitas pendidikan pada masaitu. Tidak dipungkiri bahwa bahan bacaan adalah faktor yangmenjadikan siswa menemukan khazanah keilmuan yang dapatmengisi khazanah pengetahuan dalam diri mereka selain dari apayang disampaikan gurunya. Kalau di zaman sekarang, peran pentingmedia pendidikan dengan menggunakan media teknologi sepertikomputer, rekaman audio, atau juga film tentu amat sangat memilikiarti penting. Apalagi jika sistem pendidikan yang bersangkutanmemiliki orientasi pada siswa untuk dicetak sebagai tenaga kerja,akan lebih lagi nilai penting media semacam itu dalam penemuankhazanah pengetahuan yang ingin didapat peserta didik. Meskidemikian tetap saja harus ada penyesuaian di sana-sini agar mediapendidikan yang digunakan tepat guna. Dan di sinilah softwareteknologi pendidikan diperlukan, bagaimana mengupayakan agarmedia pendidikan dengan menggunakan media teknologi bisadimanfaatkan semaksimal mungkin.

KependidiUii (slam, Vol. 4, No. 1, Jatiuari-Juiii 2009 139

Page 14: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

Kita dap at melihat mekanisme teknologi pendidikan denganmenggunakan sample pola hubungan media pendidikan yangmenggunakan gambar dengan software dalam teknologi pendidikan.Gambar atau foto adalah salah satu media teknologi yang cukupbagus digunakan sebagai media dalam praktek pendidikan. Hal itukarena gambar atau foto memiliki kelebihan seperti sifatnya konkrit,gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu, dapat memperjelassatu masalah, dan mudah didapatkan. Namun sayangnya gambarjuga memiliki kelemahan, di antaranya gambar hanya menekankanpersepsi indera penglihatan, gambar yang terlalu komplek tidakefektif ketika digunakan dalam dalam sistem pembelajaran,ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.

Dengan demikian, maka harus ada filterisasi dalampenggunaan teknologi pedidikan. Mekanisme software teknologipendidikan diperlukan, karena ada sejumlah software bisamenyaring gambar atau foto yang akan digunakan. Denganmenetapkan syarat-syarat misalnya, penggunaan software penyaringdalam teknologi pendidikan; gambar yang digunakan sebagai mediapendidikan adalah yang autentik, yakni gambar yang menceritakanapa adanya satu peristiwa. Kemudian juga, gambar itu harussederhana, apalagi jika siswa yang diajar masih dalam tingkatanbawah seperti siswa SD atau Taman kanak-kanak. Dengan komposisisederhana yang cukup jelas menampilkan poin-poin yang ingindiajarkan. Inilah beberapa contoh yang menunjukkan nilai pentingmedia pendidikan dalam teknologi pendidikan.

6. Teknologi Fendidikan Islam

Saat ini banyak pakar dan praktisi pendidikan yang berupayauntuk terus mengembangkan teknologi di bidang pendidikan. Adabeberapa alasan yang melarbelakanginya. Pertama, pendidikanteknologi kita dapat dianggap gagal. Faktanya, pendidikan sains danteknologi masih dianggap momok oleh mayoritas anak didik kita,sehingga masih banyak warga kita yang gagap teknologi (gaptek) -tidak terkecuali anggota DPR (yang jadi bahan lelucon karena mintaLaptop)-, dan akibatnya makin hari kita makin tergantung padaimpor teknologi yang menguras devisa kita dan memaksa kita terusberhutang ke luar negeri. Kedua, pendidikan kita belum optimal,,dan ini disinyalir karena belum digunakannya metode pendidikankontemporer, termasuk teknologi pendidikan mutakhir. Teknologipendidikan lebih sering dipahami secara konvensional dengan lab-lab yang relatif mahal - dan akibatnya tidak terjangkau oleh mayoritassekolah dan madarasah maupun perguruan tinggi Islam.

Mengemkangkan Teknologi RmJiiliean Islam (Hamruni)

Page 15: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

Dengan demikian, pendidikan teknologi adalah pendidikanuntuk menumbuhkan technological-attitude (sikap benarberteknologi) dan techno-logical-quotient (kecerdasan berteknologi),sehingga orang memiliki motivasi, inisiatif dan kreativitas untukmelek teknologi, merebut teknologi, dan mengembangkanteknologi. Sedang teknologi pendidikan adalah teknologi yangdidesain untuk mendukung aktivitas pendidikan secarakomprehensif. Aktivitas pendidikan adalah aktivitas untukmembentuk manusia seutuhnya, yakni yang memiliki kedalamaniman, kecerdasan akal, kepekaan nurani, keluasan wawasan,kebijakan sikap, kreativitas karya, kehalusan estetika, keberanianberjuang dan seluruh nilai-nilai positif lainnya.

Dengan memahami pokok masalah di atas, maka jelas bahwaposisi Islam di sini adalah untuk memberi arah dan nilai terhadappendidikan, dan demikian pula teknologi pendidikan. Karena ituteknologi pendidikan Islam bukanlah sekedar teknologi untukmembantu siswa belajar shalat atau belajar membaca Qur'an, namunteknologi yang seluas pendidikan itu sendiri. Teknologi pendidikanIslam membuat siswa mudah memahami sains dan ilmu-ilmuapapun, mampu menghubungkannya dengan Sang Pencipta danmenyadari apa tujuan diciptakannya alam serta bagaimana sains itudapat dimanfaatkan secara syar'i. Dia akan menguasai sains dalampandangan hidup Islam. Teknologi ini mengakselerasi siswamendapatkan tujuan-tujuan pendidikan, sehingga membantumengatasi keterbatasan kemampuan guru, sempitnya ruang kelas,kekurangan buku dan terbatasnya dana.

Di atas itu semua, teknologi pendidikan Islam seharusnya jugadibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip Islam, sepertikesederhanaan dan kemudahan. Jadi akan kontradiktif ketikateknologi pendidikan Islam ini justru jadi tidak terjangkau olehmayoritas umat karena dia terlalu canggih dan mahal. Karena itupertimbangan dasar teknologi pendidikan yang tepat harus jugamelihat calon penggunanya. Di pedesaan yang sederhana, teknologiberbasis bahan lokal tentu lebih disukai. Namun di perkotaan dimana tersedia listrik, komputer dan akses internet, teknologiinteraktif berbasis komputer atau web mungkin menjadi alternatifyang lebih baik dan termurah.

7. P e n u t u p

Manusia akan berpikir saat dia menerima informasi duniarealitas dari panca inderanya; ketika memasukkan informasi ke dalam

KependidiUn Islam, Vol. 4, No. ], Januari-Jmu 2009

Page 16: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

otaknya; dan pada saat mengolah atau menghubungkan informasiitu dengan informasi yang tersimpan sebelumnya. Karena ituteknologi pendidikan yang baik akan menggunakan sebanyakmungkin jalur indera, setidaknya tekstual, visual, dan akustikal,namun tentunya lebih optimal lagi kalau juga indera penciuman,perasaan maupun perabaan; melibatkan sebanyak mungkin bagianotak, baik otak kiri yang bersifat analitis rasional, otak kanan yangbersifat intuitif-kreatif-emosional maupun bagian otak yang disebutGod-Spot yang bertanggung-jawab atas perasaan spiritual; kemudianberupaya membantu menghubungkan dengan informasi yangtersimpan sebelumnya atau yang pernah dialami atau dipelajarisiswa. Lalu, seperti apa bentuk-bentuk teknologi pendidikan Islamitu? Bentuk-bentuk teknologi pendidikan Islam secara umum akanoptimal bila sejalan dengan konsep di atas, yakni menggunakanseluruh aspek berpikir manusia.

Berikut ini contoh gagasan teknologi pendidikan Islamberbasis komputer guna mengajarkan cinta lingkungan. Untukmengajar agar siswa mencintai dan mau melestarikan keasrianlingkungan, ditunjukkan film audio-visual berbagai peristiwa alam,seperti air terjun, taman bunga yang indah, sungai yang mengalirjernih, pergerakan benda langit, dan sebagainya. Di akhir filmdisampaikan ayat Al-Qur'an atau Hadits tentang alam semesta untukmenghubungkan intelektualitas dengan spiritualitas. Lalu ada teksdan rumus matematis yang menjelaskan fenomena itu, dan dibeberapa tempat terdapat soal untuk menguji ingatan dan analisispelajar. Di akhir kajian terdapat ayat yang mendorong mencintaialam dan Hngkungannya secara syar'i. Kemudian dilakukan uji-kreatifitas untuk merangsang pelajar menerapkan ilmunya dalamkehidupan sehari-hari. Seluruh sesi diakhiri dengan muhasabahuntuk mengingatkan betapa kecilnya manusia, dan betapapentingnya menjaga alam dan lingkungan. Juga diungkapkan betapapenggunaan teknologi apapun justru dapat mendatangkan bencanabila bertentangan dengan syari'at.

Contoh Iain adalah mengajarkan sistem ekonomi Islam -yangmerupakan suatu realitas masyarakat manusia- ditunjukkan filmaudio-visual berbagai aktivitas manusia (jual-beli, kafilah dagang,bank). Di akhir film disampaikan ayat Al-Qur'an atau Hadits tentangmanusia yang menghubungkan intelektualitas ke spiritualitas. Laluada teks yang menjelaskan fenomena itu, ditambah beberapa ayatyang spesifik mengatur sistem ekonomi dalam masyarakat. Dibeberapa tempat terdapat soal untuk menguji ingatan. Di akhir kajianterdapat ayat yang mendorong pemanfaatan ilmu ekonomi secara

Mengembangtaii Teknologi rfendidikan Islam (Hamruni)

Page 17: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

syar'i, dilanjutkan film yang menunjukkan aplikasi ekonomi yangbaru dipelajari (desain pasar, jaringan logistik, bank syari'ah),termasuk dampak bila aplikasi itu bertentangan dengan koridorsyari'at (penipuan, penimbunan, jeratan hutang). Lalu dilakukan uji-kreatifitas untuk merangsang pelajar menerapkan ilmunya dalamsimulasi. Seluruh sesi diakhiri dengan muhasabah untukmengingatkan betapa kecilnya manusia, dan ilmu apapun dapatmendatangkan bencana bila bertentangan dengan syari'at.

Memang perlu kerja keras dalam merancang danmerealisasikan materi teknologi pendidikan Islam untuk segala jenistopik di semua jenis pelajaran. Namun upaya semacam ini akanmenjadi mudah ketika ada dukungan masyarakat dan pemerintah.

Daftar Pustaka

AECT. 1970. The Definition of Educational Technology. Washington.AECT., 2004. The Definition of Educational Technology. AECT.

Anglin, Gary J. (Ed.). 1991. Instructional Technology, Past, Present,and Future. Englewood, Colorado. Libraries Unlimited.

Bloom, B.S.(1976). Human characteristic and school learning. NewYork : Me. Grow Hill.

Gagne, Robert M. 1977. The Conditions of Learning and Theory ofInstruction. Fourth Edition. New York. Holt-SaundersInternational Editions.

Januszewski, Alan. 2001. Educational Technology, The Developmentof a Concept. Englewood, Colorado. Libraries Unlimited.

Jonassen, David H. (Ed.). 1996. Handbook of Research for EducationalCommunications and Technology. New York. Macmillan Library.

Maslow, A.H.(1971). The farther reaches of human nature. New York:The Viking Press.

Mitchel, B.W.(1976). Planning for creative learning. Washington :Kendall/Hunt Publishing Company.

Plomp, Tjeerd. Ely, Donald P. (Ed.). 1996. International Encyclopediaof Educational Technology. Second Edition. New York.Pergamon.

Rogers, Everett M. 1986. Communication Technology, The New Mediain Society. New York. The Free Press.

Romiszowski, AJ. 1981. Designing Instructional Systems, Decisionmaking in course Planning and Curriculum Design. New York.Nichols Publishing.

KepemliJiLii Islam, Vol. 4, No. 1, Januari-Juni 2009 143

Page 18: Mengembangkan Teknologi Pendidikan Islam

Rowe, B.M.(1970). Wait-time and reward as instructional variable:Influence on inquiry and sense and fate control. New York:Columbia University.

Seels, Barbara B. Richey, Rita C. 1994. Instructional Technology: TheDefinition and Domains Field. Washington. AECT.

Slavin, R.E.(1995). Cooperative learning, theory, research, and practice.Second edition. Boston : Allyn and Bacon,

Treffinger, DJ.(1992). Encouraging creative learning for gifted andtalented. Ventura Clif : Ventura Country Super Intendent ofSchool Office.

Woolfolk,A.E.(1984). Educational phsycology for teachers. New Jersey:Printice-Hall. Inc.

Mengetnbatigban Teknologi Peiidiailjaii Islam ( l i . i u i i i i n i )