Memory Systems and Knowledge
-
Upload
naufal-hakim -
Category
Documents
-
view
38 -
download
2
description
Transcript of Memory Systems and Knowledge
Chapter 6 Memory System and Knowledge
IntroductionSemantic Memory
• Characteristic of Semantic Memory• The Hierarchical Model• Evaluation of the Hierarchical Model
Episodic Memory• Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory
Systems ?• Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Procedural and Declarative MemoryImplicit and Explicit Memory
• Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult• Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Two Models Memory
Distingsi utama sistem memory
Bukti-bukti perilaku dan kaitannya dengan memori dan otak
Computational models Bagaimana model memory
menjelaskan cara memory terstruktur
PENGANTAR
Episodic Memory, merepresentasi episode dalam sejarah individu, seperti bertemu teman
baru, jatuh dari sepeda, kecelakaan atau
lainnya. Ini merupakan memori biografis.
Menyimpan secara temporal episode dan
peristiwa (temporal-spatial relations)
Semantic Memory, mengetahui hal-hal seperti bagaimana menceritakan waktu atau orang yang menjadi presiden ke-21. Ini merupakan pengetahuan dunia yang diingat seseorang tanpa mempelajarinya.
Chapter 6 Memory System and Knowledge
IntroductionSemantic Memory
• Characteristic of Semantic Memory• The Hierarchical Model• Evaluation of the Hierarchical Model
Episodic Memory• Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory
Systems ?• Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Procedural and Declarative MemoryImplicit and Explicit Memory
• Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult• Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Two Models Memory
Semantic Memory (What and Who)
Semantic memory meliputi semua informasi praktis yang diperlukan agar survive di lingkungan. Pada manusia, informasi ini terkait erat dengan bahasa, misalnya ketika kita mengenal seseorang, tempat, atau benda tertentu, kita memberinya nama.
Dalam berbahasa, berpikir dan memory sangatlah berhubungan. Istilah semantik digunakan untuk menekankan pentingnya bahasa
1. Characteristic of Semantic Memory2. The Hierarchical Model3. Evaluation of the Hierarchical Model
Menyimpan pengetahuan umum dunia : konsep dan kategori “Apa nama gadis pujaan hatimu ?”
Terdiri dari kemampuan individu untuk menyimpan atau meretrieve fakta dalam kategori dan tipe peristiwa
• Diatur isi
• Memungkinkan adanya inferensi
• Tidak secara langsung dikaitkan dengan sumber pengetahuan
1. Characteristic of Semantic Memory2. The Hierarchical Model3. Evaluation of the Hierarchical Model
• Complex information broken down into broad concepts and further subdivided into categories and subcategories
• Nodes ialah kata yang melambangkan konsep atau gagasan. Kadangkala dilambangkan dengan kata dalam bentuk oval.
• Links adalah yang menghubungkan dua nodes• Hubungan dua nodes itu diberi label• Dalam hubungan itu terdapat arah yang
dilambangkan dengan arah panah yang menunjukkan hubungan antar konsep atau gagasan
1. Characteristic of Semantic Memory2. The Hierarchical Model3. Evaluation of the Hierarchical Model
1. Characteristic of Semantic Memory2. The Hierarchical Model3. Evaluation of the Hierarchical Model
• Typically effect. Waktu yang diperlukan dalam menyimpulkan satu bentuk hubungan tidaklah sama dalam berbagai hubungan inferensial bagan.
• The basic hierarchical effect. Kesulitan dalam menarik penalaran dalam hubungan antara satu bagian dengan bagian lain.
• The basic false respond are made. Kesulitan dalam menfalsifikasi hubungan pada model yang memiliki ciri yang sama.
Chapter 6 Memory System and Knowledge
IntroductionSemantic Memory
• Characteristic of Semantic Memory• The Hierarchical Model• Evaluation of the Hierarchical Model
Episodic Memory• Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory
Systems ?• Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Procedural and Declarative MemoryImplicit and Explicit Memory
• Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult• Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Two Models Memory
Episodic Memory (When and Where)
Episodic memory is memori yang terkait dengan pengalaman pribadi.
• Misalnya :
• what did you have for dinner ?
• do you like to eat caramel apples?
Episodic Memory
Episodic memory ialah memori dari peristiwa pengalaman pribadi. Studi kasus kerusakan otak menunjukkan bahwa memory semantik dan episodic dikendalikan oleh bidang yang berbeda di otak. Pasien dengan kerusakan pada lobus medial temporal lobe dapat mempelajari referensi baru, tetapi gagal dalam mengingat kapan mereka secara personal mempelajari informasi baru tersebut.
Episodic Memory
Karakteristik yang membedakan episodic memory dari semantic memory ialah bahwa pada episodic memory
• Memori disusun terkait dengan periode atau waktu tertentu. Saat seseorang merecall satu peristiwa, maka ia akan memanggil serangkaian peristiwa yang relevan dengan hal tersebut.
• Adanya asosiasi antara memori dan sumber pengetahuan/informasi memori tersebut.
• Kebenaran memori tergantung pada individu
1. Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory Systems ?2. Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
KASUS HM
Amnesia : Attributing to the wrong source an event we have experienced, heard about, read about or imagined.
1. Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory Systems ?2. Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Anterogade amnesia, peristiwa atau makna baru tidak dapat diingat kembali. Kasus HM.
Retrogade amnesia, peristiwa sebelum kejadian trauma tidak dapat diingat
• Illness caused by long term abuse to alcohol, often involving profound retrograde amnesia (note well effects on body/brain and memory). (Lihat Koorsakoff syndroms)
Beberapa kasus amnesia kesulitan dalam meretrieve peristiwa yang dekat dengan peristiwa trauma amnesia.
Meskipun terjadi penurunan pada kemampuan mengingat peristiwa yang dekat dengan kejadian trauma, fungsi intelektualnya masih dapat digunakan. Misalnya pada kasus psychogenic amnesia
1. Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory Systems ?2. Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
• Retrograde• Biasa disebabkan karena
gangguan penurunan fungsi syaraf (e.g., Alzheimer's)
• Mekanisme : Failure of Learning atau Retrieval?
• Anterograde • Disebabkan kerusakan
pada hipokampus dan lobus temporal
• Mekanisme : Failure of Learning or Retrieval?
Episodic and semantic memories clearly differ in content but may be different expression of same underlying LTM system.
1. Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory Systems ?2. Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
1. Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory Systems ?2. Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
• Memory semantik berguna dalam melakukan generaliasi dan penalaran, sementara Memory episodic bermanfaat dalam membatasi generalisasi dan penalaran dimaksud ke dalam kasus-kasus dimana informasi itu akan digunakan. (Klein, Cosmides, Toby, and Chance, 2002)
Chapter 6 Memory System and Knowledge
IntroductionSemantic Memory
• Characteristic of Semantic Memory• The Hierarchical Model• Evaluation of the Hierarchical Model
Episodic Memory• Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory
Systems ?• Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Procedural and Declarative MemoryImplicit and Explicit Memory
• Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult• Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Two Models Memory
Chapter 6 Memory System and Knowledge
IntroductionSemantic Memory
• Characteristic of Semantic Memory• The Hierarchical Model• Evaluation of the Hierarchical Model
Episodic Memory• Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory
Systems ?• Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Procedural and Declarative MemoryImplicit and Explicit Memory
• Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult• Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Two Models Memory
Explicit Memory
Explicit memory: Rekoleksi sadar dari peristiwa yang sudah berlalu
Implicit memory: Saat peristiwa yang
sudah lalu mempengaruhi
perilaku dengan mengeluarkan
rekoleksi sadar dari pengalaman yang
sudah lewat itu dalam bentuk yang
agak berbeda
Implicit Memory
1. Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult2. Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Individu dapat meretrieve memorinya dalam bentuk rangkaian kata atau peristiwa secara cepat jika disusun dalam bentuk peristiwa atau kalimat yang memang tersedia dalam memori.
Repetition priming: Respon memori akan lebih baik jika rangkaian kata/kalimat atau peristiwa muncul berulang kali (lebih dari satu kali).
Semantic priming: Respon memori akan lebih baik secara semantik jika ada hubungannya dengan rangkaian kalimat yang lebih awal dalam memori.
1. Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult2. Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
• Ss melihat daftar kata dan menjawab pertanyaan tentang setiap kata (manipulasi LOP)• Physical: “Does it contain a L”
• Sound: “Does it rhyme with purse”
• Semantic: “Is it an animal”
• Beberapa Ss melakukannya dalam bentuk tes eksplisit memori pada setiap kata : “Yes or No, was this word in the list you just saw?”
• Ss lain melakukannya dalam bentuk tes memori implisit : kata-kata yang dipelajari dimunculkan secara bergantian di layar komputer (e.g., 35 ms) dan Ss diminta melaporkan kata yang mereka lihat.
• Jacoby & Dallas (1981)
1. Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult2. Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
• Jacoby & Dallas (1981)
1. Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult2. Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
• Terdapat debat dalam distingsi kerja memory• Beberapa catatan :
• Adalah berbahaya jika menyimpulkan setiap temuan baru merupakan bukti bahwa ada model baru dalam kerja memory
• Perlu kehati-hatian dalam melakukan analisis kognitif terhadap sistem yang berbeda
• Terbuka kemungkinan bagi ditemukannya sistem kerja baru memory
• Sulit untuk mendapat definisi yang baik bagi memory implisit
1. Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult2. Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Chapter 6 Memory System and Knowledge
IntroductionSemantic Memory
• Characteristic of Semantic Memory• The Hierarchical Model• Evaluation of the Hierarchical Model
Episodic Memory• Are Episodic Memory and Semantic Memory Distinct Memory
Systems ?• Amnesia, Episodic, and Semantic Memory
Procedural and Declarative MemoryImplicit and Explicit Memory
• Implicit and Explicit Memory with Normal-Memory Adult• Evaluation of the Implicit-Explicit Distinction
Two Models Memory : ACT and PDP
Two Models Memory : Pengantar
Manusia menggunakan baik image maupun proposisi dalam berfikir dan menyelesaikan masalahnya.
OH.. My Love
ACT : Pemaparan Proposisi
Adaptive Control of Thought (ACT) dimunculkan oleh John R. Anderson tahun 1976 direvisi menjadi ACT* tahun 1983 dan menjadi ACT-Rational (ACT-R) tahun 1991.
ACT merupakan Teori Kognitif yang terintegrasi untuk menjelaskan beragam
ACT merupakan kerangka kerja dalam heuristik manusia sebagai sumber kapasitas inti dan mudah diimplementasikan dalam rangkaian relasi rasional kognitif.
ACT Representasi dalam Model
• Menggunakan jaringan (network) nodes dan links yang disusun dalam proposisi yang bisa dianggap sebagai unit makna terkecil yang bisa dinilai secara rasional : salah atau benar. Proposisi juga dapat dipandang sebagai fakta yang sudah dikode.
• Setiap proposisi dibagi menjadi Agent dan Relation. (gambar a) Dua proposisi dapat dihubungkan oleh Agent atau Relation yang sama (gambar b).
• Proposisi dapat dikembangkan menjadi bentuk kompleks dari kalimat yang memiliki objek atau frase kalimat. (gambar c).
ACT : Representasi dalam Model
Agent membentuk rangkaian tugas yang bermacam-macam dan banyaknya menuntut satu atau lebih sumber (persyaratan) sebelum mereka dapat dibentuk. Sumber bisa apa saja dan agent secara konstan menghadapi problem lokalisasi ketika mengabaikan sumber dari tindakannya.
Item memory menyimpan beberapa item, tempat dan agent yang pernah disimpannya bersama-sama dengan setiap item baru yang direkam. Berapa kali seseorang gagal menemukannya. Informasi ini digunakan dalam formula sederhana untuk menentukan kredibilitas rekaman memory.
Relasi item tersebut merupakan sesuatu yang sudah terbentuk secara rasional mengenai perbedaannya (type token distinction) yang dibentuk menjadi Links
ACT : Pemrosesan dalam Model
Aktivasi nodes terjadi sampai pada tingkat yang paling mungkin dalam working memory. Aktivasi ini menyebar melalui jaringan kerja sepanjang links
Pada saat jaringan nodes terputus (decay) dalam working memory, aktivasi terhenti dan kembali pada zero actiovation.
Aktivasi ini terbagi dalam links dari konsep-konsep yang memungkinkan terjadi aktivasi baru berdasarkan pengetahuan atau informasi yang terus bekembang.
ACT : Konsistensi Bukti
Table 6.1. Examples of Material Used in the Lewis and Anderson (1976) Experiment. The numbers before the test facts indicate of study sentences that included this famous person
Examples of artificial facts studied
George Washington wrote Tom Sawyer.
Napoleon Bonaparte was from India.
Napoleon Bonaparte was a singer.
Napoleon Bonaparte is a liberal senator
Napoleon Bonaparte had a ranch
Examples of test probes :
Actual Facts
0 Fidel Castro is Cuban
1 George Washington crossed the Delaware
4 Napoleon Bonaparte was an emperor
Fantasy Facts
0 George Washington wrote Tom Sawyer.
4 Napoleon Bonaparte was from India.
False
0 Fidel Castro was a Texas Politician.
1 George Washington is a swimmer.
4 Napoleon Bonaparte was a humorist
PDP atau Connectionisme
Connectionists membuktikan bahwa keduanya saling komplemen, image dan proposisi dapat muncul bersama-sama pada representasi aras tinggi.
Connectionists juga membuktikan bahwa representasi pada level sub-simbolis, seharusnya dipandang sebagai sifat yang muncul dari Nodes jaringan syaraf.
Analoginya adalah perbedaan antara bahasa pemrograman aras tinggi seperti Pascal dan bahasa pemrograman aras rendah seperti bahasa mesin.
PDP : Deskripsi Umum Model
• Model ini menggambarkan pemrosesan informasi secara paralel (simultan) dengan sejumlah modul neural di otak, yang setiap unit proses ini didedikasikan bagi tugas khusus yang seluruhnya saling berhubungan. Pemrosesan paralel ini mempercepat dan membuat memory menjadi lebih efisien. • Koneksi dalam sistem memory ini memiliki valensi
yang menentukan bagaimana aktivasi satu neuron mempengaruhi aktivasi lainnya. Aktivasi ini dapat bersifat exitatory atau inhibitory.
• Koneksi memiliki kekuatan (strength) yang menentukan tingkat aktivasi satu neuron.
PDP : Properti Umum
Model Connectionist dari pengambilan kalimat past tense dalam bahasa Inggris sukses memetakan beberapa cabang ke dalam bentuk-bentuk past tense-nya, baik regular verb (walk/walked) maupun irregular verb (go/went).
Meniru beberapa kesalahan dan sekuen perkembangan anak
Model terdiri dari aturan-aturan yang tidak eksplisit
Rumelhart - McClelland Model (1981)
PDP bisa menghitung asosiasi simbol primitif : misalnya mencocokkan satu input dalam memori atau memasangkan input dan output dari satu peraturan.
Secara keseluruhan output dari satu jaringan dimulai dari input di satu ujung ke struktur dari manipulasi simbol yang terdapat dalam aturan
Dalam skenario ini bagian yang paling baik antara aturan dan perlengkapannya akan disertakandalam menjelaskan proses kognitif
PDP : Properti Umum