Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan...

11
Volume 29 No . 1 Juli 2005 ISSN 0216-9363 Media GIZI & KELUARGA (The Indonesian Journal of Community Nutrition and Family Studies) Diterbitkan oleh Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian - Institut Pertanian Beger

Transcript of Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan...

Page 1: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Volume 29 No. 1 Juli 2005

ISSN 0216-9363

Media GIZI & KELUARGA

(The Indonesian Journal of Community Nutrition and Family Studies) Diterbitkan oleh Departemen Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

Fakultas Pertanian - Institut Pertanian Beger

Page 2: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Media Gizi & Keluarga ISSN . 021 6 - ()3 63

Terakreditasi SK No. 22 /DIKTIIKcp/2002

Pc mimpin Umunll Ketua Dcp:lrl Cmen GMSK

Penanggung Jawab Fakultas Pertanian - IPB

Ketua Redaksi Dr.lr. Ahmad Suiaeman. MS

Sekretaris Redaksi Leily Amalia Furkon, STP, MSi

Anggota Redaksi Prof. Dr. If. Ali Khomsan, MS Dr.Ir. Ujang Swnarwan. MSc Dr.lr. Hadi Riyadi , MS Ir. Dodik Briawan. MeN Dr.Ir. Euis Sunarti, MS Dr. ir. Evy Damayanthi, MS

Setting Leily Amalia Furkon, STP, MSi

PenL'rbitan dua kali setahun (Juli & Desember)

Langganan Rp. 50.000,~ per tahun Rek. No. 016.0083713 A.n. Lcily AmaliaiMedia,Gizi Bank Syariah Mandiri Kantor Kas Darmaga-Bogor

Aiamn\ Redaksl Departemen Gizi Masyarakat dan Swnberdaya Kcluarga (GMSK) Fakultas Pertanian - IPB Kall1pus Darmaga - Bogor Tdp. (0251) 621258 Fax . (0251) 622276 E~mail: [email protected] , asulaema@hotmail .com

Medii! Gizi & Keluarga l1Ierlipakall majalah ilmiah mengenai kajian pallgan, gizi, keluarga J~n kOI1~llrnen . Diterbitkan olch Departemcn GMSK, Fakultas Pertanian-IPB dan telah t~rakrL:ditasi ole/) Ditjcn Dikti. Redaksi l1l c: nL:rima slll1lbangan naskah ilmiah di bidang kajian t~rsebllt di atas . Pedoman rCllulisan darat dilihat pada halaman sampui belakang bagian d~lam . Arlikel Media Gizi & Keluarga dapat dikutip dengan mcnyebutkan sUlllbcrnya.

L _ _ .

t""-:., - - ­- -~ . -­

.:.......:.­a:" " •

c ' ::,"--~ . ---

-=

Page 3: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

KATAPENGANTAR

Indonesia seperti tak putus-putusnya dirundung malang. Cobaan silih berganti. Setelah mengalami berbagai cobaan mulai dari krisis moneter tahun 1998, berbagai bencana alam seperti Tsunami, wabah flu burung, folio pada anak-anak, dan kini yang paling menyentak kita adalah kasus busung lapar atau gizi burulc. Busung lapar merupakan suatu kasus yang semestinya tidak boleh lagi terjadi di negara yang terkenal subur makmur dan berlimpah dengan beragam bahan pangan. Karena itu pada Media Gizi dan Keluarga edisi Juli 2005 ini, pembahasan mengenai aspek yang terkait dengan busung lapar atau gizi buruk lainnya akan menjadi salah satu pokok perhatian kita .

Pada artikel pertama pembaca akan disuguhi dengan sajian mengenai pengaruh PMT-Pemulihan dengan formula WHO/Modifikasi terhadap status gizi anak balita yang mengalami gizi buruk (KEP) khususnya yang terjadi di kota Malang. Disimpulkan bahwa PMT-Pemulihan dengan formula WHO/Modifikasi selama 90 Hari Makan Anak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap status gizi anak balita KEP, dimana 22,58% anak balita meningkat status gizinya menjadi gizi baik. Selain formula WHO/Modifikasi , terdapat formula atau bahan pangan lainnya yang berpotensi untuk digunakan dalam penanganan gizi buruk yaitu biskuit dengan bahan dasar tepung konsentrat protein ikan yang diperkaya probiotik. Bahkan formula ini ternyata dapat digunakan lU1tuk meningkatkan day a tahan tubuh selain status gizi anak seperti yang dilaporkan dalam artikel kedua.

Masalah gizi yang terjadi pada anak retardasi mental merupakan hal yang juga perlu mendapatkan perhatian yang serius agar merekapun tidak jatuh ke dalam keadaan gizi buruk. Karena itulah pada artikel ketiga masalah tersebut coba diungkap terutama yang terkait dengan konsumsi pangan, status gizi dan kesehatan anak retardasi mental yang terjadi di kota Medan.

Pembahasan mengenai anak yang merupakan investasi dan masa depan bangsa., rasanya tidak akan lengkap kalau kita tidak meninjau aspek lainnya khususnya yang terkait dengan prestasi belajar anak. Faktor-faktor apa saja selain status gizi yang mempengaruhi prestasi belajar anak secara mendalam dibahas daJam artikel berikutnya. Banyak hal menarik yang dapat disimak dari hasil penelitian mengenai hal ini . Terkait dengan status gizi bayi yang masih sangat tergantung kepada status gizi ibu dan kualitas ASI, pembahasan mengenai pengaruh konsumsi sayur Torbangun (Coleus amboinicu.s Lour) terhadap status gizi mikro dan status asam lemak dari ibu menyusui termasuk yang menarik untuk dicermati

Masih ban yak artikel lain yang menarik untuk disimak terkait dengan permasalahan gizi dan keluarga, termasuk di dalamnya adalah bagaimana gambaran ketahanan keluarga, manajemen stress, serta pemenuhan fungsi ekonomi dan fungsi sosialisasi keluarga korban kerusuhan Aceh, laporan mengenai pemberdayaan masyarakat menuju ketahanan pangan dan perbaikan gizi di Kabupaten Cianjur, di samping mengenai -bagaimana konsumsi pangan, pengeluaran energi dan ketahanan fisik dari taruna akademi kepolisian di Semarang. Terkait dengan keamanan pangan, artikel mengenai pengaruh pemberian kalium sorbat dan natrium klorida terhadap pembentukan histamin ikan cakalang serta bagaimana penerapan prosedur baku operasi sanitasi di unit usaha makanan dan minuman masyarakat sekitar kampus merupakan topik-topik yang juga jangan dilewatkan. Selain itu, artikel yang merupakan review mengenai kontroversi konsep indeks glikemik pada penatalaksanaan diet penderita diabetes mellitus pantas pembaca cermati dengan kritis.

Rangkaian artikel ini ditutup dengan studi terhadap pasien gizi buruk di Bogor yang menunjukkan adanya perbaikan status gizi dengan pemberian mineral mix. Selamat menikmati!

Redaksi

ii

Page 4: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

II MEDIA GIZI DAN KELUARGA II

Volume 29, No. I Juli 2005

halaman

I. Pengaruh PMT-Pemulihan dengan Formula WHOlModifikasi terhadap Status Gizi Anak Balita KEP di Kota Malang Sugeng Iwan Selyobudi, ASlulik Pudjirahaju, Bachyar Bakri ............. ...... ............ .. ................ ........... .

') Biskuit Berbasis Konsentrat Protein Ikan yang Diperkaya Probiotik sebagai Makanan Fungsional untuk Meningkatkan Imunitas dan Status Gizi Anak Balita Clara M. Kusharlo, Fredrik Rieuwpassa. Made ASlawan .......... ..... ..... .. ...................... .... .. ............ ... . 9

, Konsumsi Pangan, Status Gizi dan Kesehatan Anak Retardasi Mental di Kota Medan Falma Tresno inglyas, Budi Seliawan, Ahmad Sulaeman ................ ... ... ............... ..... ........................ 21

j Pengaruh Tekanan Ekonomi Keluarga, Dukungan Sosial, Kualitas Perkawinan, Pengasuhan, dan Kecerdasan Emosi Anak terhadap Prestasi Belajar Anak Euis Sunarli, Tali, AlaI SN., Noorhaisma, R .. , Lembayung, D.P ................... ................ .. .... ............ .. 34

Ketahanan Keluarga, Manajemen Stres, serta Pemenuhan Fungsi Ekonomi dan Fungsi Sosialisasi Keluarga Korban Kerusuhan Aceh Ellis Sunarli, Qori Ifada, Ika Desmarila, Sri Hasanah .... ..... ...................................................... ... .... 41

Pemberdayaan Masyarakat menuju Ketahanan Pangan dan Perbaikan Gizi, di Kabupaten Cianjur: Fase Pemantapan Clara M. Kusharlo, Relnaningsih, Saepul Asikin, Sutaryanto .... .. ................. ... ........................... .... .. . SO

Konsumsi Pangan, Pengeluaran Energi dan Ketahanan Fisik Taruna Akademi 'Kepolisian Semarang Rika Rachmawali, Dodik Briawan, Hadi Riyadi ...... ... ... .. ...... .................. .... .. .......... ............ ............ .. 57

Effect of Consumption of Torbangun Soup (Colells A mboinicus Lour) on Micronutrient Intake of the Bataknese Lactating Women Rizal Damanik ........... ................. ........ ........... ......................... ............ ........... .... ..... .. .... .............. .......... .. ..... .. .. . 68

Fatty Acid Intake of the Bataknese Lactating Women Consuming the Torbangun Soup (Coleus imboinicus Lour) Rizal Damanik ........... ... ... ..... .......................... ........... ............................. ....... ....... ................ ....... ..................... 74

~ . Pengaruh Pemberian Kalium Sorbat dan Natrium Klorida pada Pembentukan Histamin Ikan Cakalang Rudy Harlono, Hikmawali Mas 'ud, Sirajuddin, Aguslian Ipa .... .. ............................................................ 81

•. Evaluasi Penerapan Baku Prosedur Operasi Sanitasi di Unit Usaha Makanan dan Minuman . lasyarakat Sekitar Kampus Tejasari .......................... .. ... ............... .......... ... .............. ........... ........... .. .............. ......... ............... ,.................... 90

. ' ontrov\!rsi Konsep Glycaernir;: index pada Penatalaksanaan Diet Penderita Diabetes Melitus Rimoawan, Albiner Siagian ................................................................................ ....... ..................................... 99

~ Pena mbahan Mineral Mix Dapat Meningkatkan Status Gizi Pasien Gizi Buruk di Klinik Gizi P3GM Bogor .;rnelia, Heryudarini, Sri Muljali, Sihadi, Irlina Raswanti dan Susie Suwarli ..................... ... ... .. ..... 106

IV

Page 5: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Media Gizi & Keluarga , Jut; 2005, 29 (I): 50-56

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENUJU KETAHANAN PANGAN DAN PERBAIKAN GIZI, DI KABUPATEN CIANJUR: FASE PEMANTAPAN

(Community Empowerment Toward Food Security and Improvement of Nutritional Status, in Cianjur Sub-District: Strengthening Pha~e)

Clara M_ Kusharto ', Retnaningsih l, Saepul Asikin2, Sutaryanto3

ABSTRACT The objectives of this study were to strengthen the programs of community empowerment toward food security and improvement of nutritional status_ Its determine through community participatory approach, a selected families in six villages were actively participated in this program_ Started in a year of 2000 (Initial Phase) at Ciwalen and Cikaroya village (Warungkondang sub district), thereafter in a year of2001 (Development Phase) at Cihaur village (Cibeber sub-district) and Selajambe village (Sukaluyu sub-district). Furthermore, in a year of 2003 the activities were continually expanded in to two other villages (Cijedil and Casol village), both villages are in the Cugenang sub-distric. The whole programs were run well simultaneously in previous villages with innovative training activities, such as appropriate technology and home gardening Design and methodology; the project was used a systematic triple 3 A 's (Action, Assessment and Analysis), where the family as the unit in community nutritional survey. For the last expanded villages in depth observation was conducted to determine family's food security (by food sufficiency level) and score of nutrition knowledge_ And used a standardize method for assessment of nutritional status. The study shows that mostly recipients in all 6 villages revolved their micro credit (revolving funds) as scheduled and gave positive impact to a number of new active recipients; 2 .. the sufficiency level for energy, protein, and iron as well as nutritional (anemia) status of mother and children significantly improve., 3. In general after intervention health condition in Casol much better than Cijedi/ due to more active cadre as motivator_ 4_ Mostly mothers belong to normal EMI, and their number increased from 21,4% to 27,3% (in Casol) and 7,1 % to 13,0% (in Cijedil).5. Nutrition knowledge were significantly improve and determined by a number of mitra with low score decreased 63,3 % to 25 % (in Casal) and 91,3% to 60% (in Cijedil).

Keywords communiry empowerment, fo od security, nutri/ional stalus, revolving funds, in/erven/ion

PENDAHULUAN dan kesehatan _ Salah satu kegiatan kerjasama yang dilakukan adalah dengan Pokja PGKM­

Latar Belakang JPB/GMSK, FAPERTA-IPB dangan Bappeda,

Perencanaan pembangunan yang baik Kabupaten Cianjur sejak tahun 2000 berupa seharusnya didasarkan pada hasil yang dilakukan penelitian kaji tindak yang bertujuan untuk oleh daerah itu sendiri, maupun dilakukan meningkatkan keterjaminan pangan dan bersama dengan Institusi lain. Dalam hal ini, perbaikan gizi di tingkat rumahtangga melalui Pemerintah Daerah, Kabupaten Cianjur telah pemberdayaan keluarga, peningkatanpendapatan berupaya dengan berbagai cara antara lain atau daya beli terhadap pangan dan perbaikandengan menjalankan program kerjasama dengan pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap gizi dan berbagai pihak dalam upaya pengentasan kesehatan. kemiskinan,dan penanggulangan masalah gizi Sasaran utama penelitian ini adalah keluarga

sejahtera I (KS-I) dan mempunyai balita. Kegiatan dilakukan secara bertahap, yaitu pada

I SlalPengajar Depr. GMSK. Faperla -IPB tahap pertamalawal tahun 2000, dilakukan di ! Asislen Penetili/Slal Pokja PGKM-IPB

SIalDinas Kesehalan, Kabllpalen Cianjur Desa Cikaroya dan Ciwalen, Kecamatan Warur.g j

50

- _r-:... -__ ' .. .

.......:...:... - ­.... ~ . - -­

Page 6: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Media Gi"(i & KeLuarga, ),,1; 2005, 29 (I ):50 56

Kondang kemudian tahap kedualperluasan, tahun 200 I di Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber dan Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu.

Hasil monitoring dan evaluasi proses terhadap kegiatan tersebut memberikan kecenderungan yang positif, dimana stimulan yang diberikan oleh Pemda berdampak positif terhadap peningkatan daya beli pangan keluarga. Respon masyarakat yang positif juga ditunjukkan dari keinginan mereka di dalam mengembal.ika.n paket bergulir. Dan hasil pengamatan kual~tatlf menunjukkan bahwa selama keglatan berlangsung, peserta secara antusias mengikuti program intervensi dengan baik. Pe~elitian

Sutaryanto (2002) juga menemukan hasil yang relevan dari pemantauan terakhimya yaitu dari 29 mitra yang dipantau perkembangan usahanya (n= I 00) menunjukkan bahwa (I) sebesar 79,31 % mitra masih menjalankan usahanya, dan (2) sebanyak 65,52% mengembalikan cicilan modal produktifnya antara 20%-80% dari bes~ran. pa.ket bergulir. Selain itu juga ditemukan aSP.lrasl mltr~ akan adanya bimbingan yang konSISten dan instansi terkait serta pemanfaatan Lembaga Pemberdayaan Dana Masyarakat (LPDM) secara Jebih optimal.

Berdasarkan penemuan tsb. selanjutnya, pada tahun 2003, Pemda mersa perlu untuk dilakukan kegiatan lanjutan dengan harapan dapat meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan status gizi, dan selanjutnya diharapkan dapat terwujud kemandirian serta terangkat dari himpitan akibat krisis ekonomi yang berkelanjutan.

Tujuan

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemantapan program pemberdayaan masyarakat yang sudah dan sedang berjalan untuk mencapai ketahanan pangan dan perbaikan gizi keluarga

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: I . melakukan pemantapan program kelompok mitra binaan dan perluasan cakupannya, 2. Mengamati kepatuhan penerima paket bergulir (desa lama dan baru); 3. Melakukan pengamatan terhadap keadaanlstatus gizi anak dan ibu serta kecukupan konsumsi pangan keluarganya; dan 4. Mempelajari pengetahuan gizi keluarga.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian kaji tindak yang berkesinambungan, yaitu dengan memberikan suatu intervensi kepada keluarga. Intervensi yang diberikan berupa penyuluhan, pelatihan dan pemberian paket produktif berguli~ untuk menjaga . kesinambungan program dan mitra I ke mitra berikutnya. Secara keseluruhan metode yang dipakai adalah "systematic triple A's" (Assessmen,. Analysis and Action) dengan Keluarga sebagai unit intervensi atau dalam melakukan "action".

Pada tahun 2003 kegiatan ini dilaksanakan sebagai lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu mencakup Desa Lama dan Perluasan Baru. Pada desa lama (tahun pertama) yaitu Desa Ciwalen dan Cikaroya, Kecamatan Warung Kondang; Desa lama (tahun kedua) Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber dan Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu. Keempat desa tersebut selanjutnya disebut Desa binaan lanjutan, sedangkan Desa Cijedil dan Desa Gasol: Kecamatan Cugenang selanjutnya disebut sebagal Desa binaan perluasan baru. Seluruh kegiatan dilakukan selama 3 tahun dan pada tahun ketiga kegiatan dilakukan selama 9 bulan, mulai bulan April-Desember 2003. ' Kerangka contoh penelitian adalah keluarga pra sejahtera (PS). a~u sejahtera tahap I (KS-I), berdasarkan kritena BKKBN dengan syarat mempunyai anak balita.

Penelitian ini dibagi menjadi dua jenis kegiatan yang dilakukan secara paralel. Pertama, perbaikan status gizi melalui penyuluhan tentang glZl, kesehatan, dan pengasuhan anak balita, serta pengenalan teknologi tepat guna, terutama dalam hal pengolahan pangan untuk meningkatkan pendapatan atau daya beli keluarga. Kedua, perbaikan status gizi meJaJui pemberdayaan keluarga dengan pemberian paket bantuan usaha produktif. Dalam kedua jenis kegiata:1 ini, kader kesehatan dilibatkan penuh dengan tujuan meningkatkan pengetahuan keJuarga sasaran dan menambah pengalaman kader di lapangan sebagai motivator.

51

Page 7: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

.

.

,

Media Gici & Ketuarga, fuli 2005, 29 (1) : 50·56

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemantapan Kelompok Mitra Binaan di Desa Lama dan Desa Perluasan Baru

Perguliran dan perluasan cakupan milra binaan Desa Lama (Desa Ciwalen, Cikaraya, Selajambe dan Cihaur). Pada kedua desa yaitu Ciwalen maupun Cikaroya telah berlangsung perguliran paket usaha produktif. Di Desa Ciwalen mitra baru meningkat sebanyak 4 keluarga (17,4%), maka jumlah mitra bertambah dari 23 menjadi 27 mitra. Sedangkan di Desa Cikaroya bertambah 6 mitra baru (26, I %), maka jumlah mitra bertambah dari 23 menjadi 29 mitra. Adapun di Desa Selajambe meningkat 14 keluarga (48%), menjadi 37 mitra, demikian pula di Desa Cihaur mitra baru meningkat 14 keluarga (48%), sehingga menjadi 37 mitra.

Terhadap Desa Cikaroya, Ciwalen, Selajambe dan Cihaur dilakukan pembinaan lanjutan pada mitra-mitra lama, berupa pendampingan dan pelatihan ketrampilan. Materi pelatihannya telah disesuaikan dengan perrnintaan dan kebutuhan saat pendampingan.

Materi selain dihubungkan dengan perbaikan gizi juga berhubungan dengan pengembangan usaha produktif. Materi pelatihan yang diberikan meliputi:

I) Bidang pertanian : tanaman obat dan bumbu dalam pot dan pekarangan yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.

2) Bidang pengolahan pangan: teknologi tepat guna; cara pembuatan kripik pisangllantak; sale pisang, manisan pala (basah dan kering); kacang garing, susu kedele, kue dadar, dan lain-lain.

Selain itu dilakukan pula monitoring untuk melihat perkembangan usaha (paket produktif bergulir), kesehatan dan glZI balita serta pengembangan usaha yang telah dilakukan mitra lama . Hasil monitoring menunjukkan bahwa tingkat pengembalian paket bergulir mencapai 17,4% untuk Desa Ciwalen, dan 26,! % untuk Desa Cikaroya. Sedangkan di Desa Selajambe dan CihdUC sudah inencapai sekitar 60%.

Dalam pengembalian paket bergulir ini terlihat adanya perbedaan akan kesadaran untuk mengingat keluarga lain yang menunggu gilirannya sesuai dengan prinsip perguliran., hal

52

ini karena masih kuatnya persepsi salah di kalangan mitra bahwa danalpinjaman dari Pemerintah tidak perlu dikembalikan dan tidak perlu dipertanggungjawabkan dan bila habis pun masih bias mendapat dana dari bantuan lain. Untuk itu, kami berupaya untuk mengubah persepsi salah tersebut dengan memperketat pengawasan dan menyadarkan mitra secara bertahap bahwa pengembalian dari mereka sudah sangat ditunggu dan calon mitra lain pun mempunyai hak untuk menerima perguliran pada saatnya.. Pengaruh Kader amat menentukan, dalam hal ini Desa Selajambe dan Cihaur menunjukkan partisipasi pengembalian paket dan peran kader yang tertinggi, sehingga jumlah mitra tambahan jauh lebih banyak banyak dibandingkan desa-desa lainnnya ..

Pendampingan Pada Mitra Binaan di Desa Perluasan Baru (Desa Cijedi/ dan Casal). Di Desa Cijedil dan Gasol , dilakukan penyuluhan­penyuluhan, pemberian paket kesehatan dan paket Usaha Produktif. Upaya,upaya pemberdayaan dalam rangka peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan gizi yang telah dilakukan meliputi:

I) penyuluhan pangan, gizi dan kesehatan, 2) pemberian paket ke~ehatan berupa pemberian

tablet Fe bagi yang anemi 3) pemberian paket usaha produktif bergu Iir

dalam bentuk kredit modal usaha yang dapat dikembangkan melalui usaha yang dilakukan mitra dan besarannya disesuaikan dengan kebutuhan mitra.

Monitoring dilakukan pada mitra baru terutama untuk mengikuti perkembangan usahanya, karena ada mitra yang baru pun memulai usahanya dengan dana dari paket usaha produktifyang diberikan dalam program ini.

Hasil monitoring penggunaan modal usaha yang diberikan dapat terlihat ada 3 kelompok usaha utama yang dilakukan oleh mitra baru yaitu, yang terrnasuk kelompok Usahatani (Cijedil 50,0% dan Gasol 16,7%), Kerajinan (Lambit) (Desa Gasol 20,0%) dan Dagang (Desa Cijedil 33,3% dan Desa Gasol 23,3%). Namun dari total mitra keseluruhan, persentase terbesar adalah yang berusaha dagang dan persentase terkecil adalah yang berusahatani. Hal ill1

tentunya amat memprihatinkan, mengingat

Kabupa!. ­pengha5i :

Has ' : bahwa peru m at ::.­pendidi '-;:' NKKB . _ bangun2 Gasol S:~

diband ir ~ ' pula k ea·~ terhad ar

d isebabkc:' Gasol l :: -

Nar _' memi li -j •

dan Set- ::: masih :'\ diseki tcr _ irigasl besar.

Kead aa.;: •

H 2S

berarti: dari 81. menjad· ­protei n -~ dari 7_ ,-: kecuk lJcc ­(Gaso l) .!~

Der konsu )" pening";::" kecuk Ll "' ­82,3% (Cijed il ). 62,9% - :.1

menjadi ;:; : zat besi .: , . dari 10.:' . ' :

Sedc -.~

tingkat ~;-=-.

perbaih.2 ­tingkat ' : . kebutu hc­setelah if" ,

Me:1 =-. tingkat :--': yang mc..o .

Page 8: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Kabupaten Cianjur adalah wilayah pertanian penghasil beras yang diandalkan di Jawa Barat.

Hasil pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa kondisi fisik keluarga (tennasuk perumahan, lingkungan sekitar, tingkat pendidikan, besar keluarga sesuai dengan NKKBS, umur, status kepemilikan rumah, luas bangunan rumah, kepemilikan asset) di Desa Gasol secara umum keadaannya jauh lebih baik dibandingkan kondisi di Desa Cijedil. Demikian pula keaktifan mitra di Posyandu, serta tanggapan terhadap pelayanan kesehatannya. Hal Inl

disebabkan oleh keaktifan kader posyandu di Gasol lebih tinggi daripada Cijedil.

Namun, sebagian besar mitra binaan belum memiliki kesadaran terhadap Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang baik. misalnya mereka masih menggunakan kolam/kulah yang ada disekitar rumah mereka, atau memanfaatkan air irigasi sebagai tempat mandi, cuci , dan buang air besar.

Keadaan Konsumsi Gizi Keluarga

Hasil pengamatan ada perubahan yang berarti: (I) tingkat kecukupan energi meningkat dari 81,9% menjadi 84,4,0% (Gasol) dan 88,4% menjadi 92,3% (Cijedil), (2) tingkat kecukupan protein dari 81 ,0% menjadi 123,7% (Gasol) dan dari 72,7% menjadi 109,8% (Cijedil), (3) tingkat kecukupan zat besi dari 69,8% menjadi 116,4% (Gasol) dan dari 52,2% menjadi 162,6% (Cijedil).

Demikian pula halnya dengan rata-rata konsumsi zat gizi balita umumnya terjadi peningkatan sebagai berikut (I) tingkat kecukupan energi meningkat dari 58,4% menjadi 82,3% (Gasol) dan 58,4% menjadi 70,2% (Cijedil), (2) tingkat kecukupan protein dari 62,9% menjadi 117,5% (Gasol) dan 56,4% menjadi 92,9% (Cijedil); (3) tingkat kecukupan zat besi dari 90,1% menjadi 127,7% (Gasol) dan dari 105,1 % menjadi 1 12,3% (Cijedil).

Sedangkan sebaran keluarga berdasarkan tingkat kecukupan protein menunjukkan adanya perbailan di Desa Cijedil, yaitu mitra dengan tingkat kecukupan energi kurang (<70% dari kebutuhan) sebelum intervensi sebanyak 66,7%, setelah intervensi menurun tinggal 20,0%.

Mengenai sebaran kel uarga berdasarkan tingkat kecukupan zat besi, terjadi peningkatan yang masuk katagori cukup, di Desa Gasol dari

Media Giv & Keluarga, Juli 2005,2 9 (1) :50·56

50,0% menjadi 79,2% mitra dan di Desa Cijedil dari 23,3% menjadi 93,3%.

Tingkat kecukupan energi untuk balita memperlihatkan adanya perbaikan antara sebelum dan setelah intervensi, yaitu tingkat kecukupan energi dengan kategori kurang «70% dari kebutuhan) menurun dari 66,7% menjadi 45,8% (Gasol) dan dari 76,7% menjadi 56,7% (Cijedil). Sedangkan sebaran balita berdasarkan tingkat kecukupan protein di Desa Gasol terjadi perbaikan yaitu balita dengan kategori cukup (>=70%) meningkat dari 33 ,3% menjadi 79,2%, dan menurun di Desa Cijedil dari 80,0% menjadi 36,7%. Mengenai tingkat kecukupan zat besi untuk balita, ada kecenderungan membaik di Desa Gasol , yaitu kategori cukup meningkat dari 23 ,3% menjadi 66,7%, dan di Desa Cijedil dari 3,3% menjadi 66,7%.

Berdasarkan evaluasi terhadap pola asuh makan dan kesehatan, baik di Desa Gasol maupun Cijedil, memperlihatkan ada perbaikan pola asuh makan berupa Penyiapan dan Pemberian makan, makanan pendamping AS] (MP AS!), serta pemberian sumber protein tetapi masih lebih banyak pada nabati. Adapun pola asuh kesehatan yang paling banyak diajarkan oleh pengasuh adalah menggosok gigi , menggunting kuku dan tidak minum air mentah. Dalam hal ini sebagian besar pengasuhan dipegang oleh ibu.

KeadaanJStatus Gizi Balita (BB/U dan TB/U) serta Status Kesehatan Ckadar Hb dan Ht darah)

Pada umumnya di Desa Gasol ada peningkatan balita yang berstatus gizi nonnalJ baik menurut BB/U , TBIU maupun nilai Hb dan Ht nya, namun di Desa Cijedil malah sebaliknya. Hasil pengamatan kader setempat memang amat rajin dan hal ini amat menentukan keberhasilan perubahan menjadi lebih baik, yaitu:

I) sebaran bal ita menurut status gizi BBIU dengan kategori baiklnonnal meningkat dari 56,7% menjadi 63,6% (Gasol), sedangkan di Cijedil ada penurunan 26,7% menjadi 21,7%,

2) sebaran balita menurut status gizi TBIU dengan kategori baiklnonnal di Desa Gasol meningkat dari 65,5% menjadi 72,7% dan di Cijedil ada penurunan dari 63,3% menjadi 38,1%,

3) sebaran balita menurut kadar hemoglobin (Hb) darah dengan kategori normal ada peningkatan

53

Page 9: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

.

Media Gizi & Keluarga , }"li 2005,29 (1): 50·56

dari 20,0% meningkat menjadi 50,0% (Gasol) dan ada penurunan 15,4% menjadi 0,0% (Cijedil),

KeadaaniStatus Gizi ibu berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuhl

Keadaan/Status Gizi ibu berdasarkan IMT (lndeks Massa Tubuh), menunjukkan bahwa sebagian besar ibu termasuk dalam kategori normal, dan hanya sedikit yang term as uk kategori kurus dan gemuk. Ibu dengan kategori IMT normal meningkat dari 21,4% menjadi 27,3% (Gasol), dan 7, 1% menjadi 13,0% (Cijedil). Status Hb ibu juga menunjukkan peningkatan kearah yang lebih baik.

Keadaan Pengetahuan gizi

Keadaan Pengetahuan gizi mitra ada peningkatan yang berarti, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya jumlah mitra yang mempunyai tingkat pengetahuan gizi kurang dari 63,3% menjadi 25,0% di Desa Gasol, dan di Oesa Cijedil dari 93,3% menjadi 60,0%. Ada perubahan status mitra, dari tingkat pengetahuan kurang menjadi lebih baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

I. Paket bergulir sesuai dengan perjanj ian yang telah dibuat dan dapat menambah jumlah "M itra" penerima paket..

2. Tingkat kecukupan zat gizi keluarga maupun balita (untuk energi, protein dan zat besi) setelah intervensi menjadi lebih baik di kedua desa (Gasol maupun Cijedil). Hal ini ditunjukkan: Pada Keluarga, tingkat kecukupan energi meningkat dari 81,9% menjadi 84,4% (Gasol) dan 88,4% menjadi 92,3% (Cijedil): untuk protein, dari 81 ,0% menjadi 123,7% (Gasol) dan 72,7% menjadi 109,8% (Cijedil); untuk zat besi 69,8% menjadi 116,4% (Gasol) dan 52,2% menjadi 162,6% (Cijedil) . Pada Anak-balita: tingkat kecukupan encrgi 58,4% menjadi 82 ,3% (Gasol) dan 58,4% menjadi 70,2% (Cijedil), untuk Proten 62,9% menjadi 117,5% (Gasol) dan 56,4% menjadi 92,9% (Cijedil) dan untuk

54

zat besi 90,1% menjadi 127,7% (Gasol) dan 105, I% menjadi 112,3% (Cijedil).

3. Status gizi balita dengan katagori normallbaik menurut BB/U dan TB/U juga Hb level jumlahnya meningkat di Desa Gasol, sebaliknya di Cijedil. masih memerlukan pendampingan yang lebih intensif dan memberi intervensi makanan padat glzl untuk perbaikannya . Menurut BB/U 56,7% menjadi 63,6% (Gasol) dan 26,7% menjadi 21,7% (Cijedil). Menurut TB/U 65,5% menjadi 72,7% (Gasol) dan 63,3 menjadi 38,1% (Cijedil), dan menurut Hb level 20,0% menjdi 50,0% (Gasol) and 15,4% menjadi 0% (Cijedil).

4. Status gizi \bu, sebagian besar masuk dalam kelompok IMT normal dan jumlahnya meningkat dari 21,4% menjadi 27,3% (Gasol) and 7, I% menjadi 13 ,0% (Cijedil)

5. Pengetahuan gizi mitra meningkat (ditandai dengan jumlah mitra yang masuk skor rendah menurun 63,3% to 25% (di Oesa Gasol) and 91,3% to 60% (di Oesa Cijedil)).

Saran

Memperhatikan hasil kegiatan tersebut di atas, maka disarankan untuk : I. Memanfaatkan Lembaga Pemberdayaan Dana

Masyarakat (LPOM) yang saat ini telah dibentuk di beberapa Oesa, guna mendayagunakan dana bantuan program pemberdayaan yang saat ini banyak d iterimakan pada masyarakat. Oi harapkan nantinya dana bergulir tsb. akan dapat menjadi aset bagi desa dalam melaksanakan program pembangunan, sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah.

2. Untuk lebih mengoptimalkan upaya perbaikan gizi disarankan untuk melanjutkan pemberian makanan pad at gizi. berupa biskuit berbahan baku konsentrat ikan dan probiotik untuk menirgkatkan protein dan imunitas anak pemah diujicobakan di lapangan (Oesa Cijedil, Kab. Cugenang, Cianjur oleh Riewpassa, F, 2005).

3. Mengingat masih tingginy kasus anemia pada ibu dan balita, disarankan untuk ditangani dengan banyak mengkonsumsi makanan lokal

yang ka~ ~

suplemer.: PuskesfTW dan dipa: :

4. Perlu u ::. Desa, T setampa: . terus-mc~:

pertem ua agar teru _ bertan~~ -

UCAPAi'T

Pengh"-: Bupati dZI atas ke - -~

melaksanru..::: masyarakai :: dana APB D tahun 200: -Ucapan Kepala O' ~ :

staf, juga 1\:::: yang telah :" ~

pem berda:- 2.::: Terimakas ­IPB, Ke._:: ~

GMSK, Fc.;t"' peneliti PC" _; kegiatan ;;?-~: mungkin ..., ­dapat me n:. :; pihak Pe -=-=­anggaran ::: ~.

in i dapat c-._

nyata insaD gizi, khu :; :: ­terbebas -.:::­termasuk "r;:.~

DAFTAR PL

Azzaini, Masya.,,-, Men uju ~

Ekono, " Seminc.: Menea Ekono

Page 10: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Media Gizi & Keltwrga. Jul i 2005, 29 ( I ):50·56

yang kay a akan zat besim selain pemberian suplementasi tablet tam bah darah oleh Puskesmas dan Kader setempat secara rutin, dan dipantau terus menerus pemakaiannya.

4. Perlu upaya dari semua pihak baik Kepala Desa, Tokoh MasyarakatJAgama dan Kader setampat untuk selaJu memberi motivasi secara terus-menerus, misalnya dalam pertemuan­pertemuan non-formal kepada mitra binaan, agar terwujud rasa saling memiJiki dan ikut bertanggungjawab akan kelangsungan program.

VCAPAN TERIMAKASIH

Penghargaan disampaikan kepada Bapak Bupati dan Ketua Bappeda Kabupaten Cianjur atas kepercayaannya kepada kami untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di wilayah Kabupaten Cianjur dengan dana APBD tahun 2000 dan 2001 , serta DAU, tahun 2003 melalui Bappeda, Kabupaten Cianjur. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Cianjur dan staf, juga kepada Puskesmas dan kader setempat yang telah banyak membantu kelancaran kegiatan pemberdayaan masyarakat Inl di lapangan . Terimakasih juga · disampaikan kepada Pimpinan IPB, Ketua LPPM-IPB dan Ketua Departemen GMSK, Faperta-IPB yang telah memfasilitasi tim peneliti Pokja PGKM-IPB dalam melaksanakan kegiatan kerjasama ini. Tanpa bantuannya tidak mungkin kami tetap eksis sampai sekarang, dan dapat menyelesaikan kegiatan yang dipercayakan pihak Pemda, Kabupaten Cianjur sejak tahun anggaran 2000-2004. Harapan kami agar model ini dapat terus dikembangkan sebagai sumbangan nyata insan akademik dalam upaya perbaikan gizi, khususnya masyarakat di pedesaan agar terbebas dari kasus gizi kurang terutama yang termas uk "moderate" dan "severe" malnutrition.

DAFTAR PVSTAKA

Azzaini, J. 2001. Model Pemberdayaan Masyarakat Melalui Media Massa untuk Menuju Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi . Makalah disampaikan pada Seminar Pemberdayaan Masyarakat untuk Mencapai Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi. Jakarta, 29 Maret.

BPS. 2000. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), Jakarta.

Dinkes Kab. Cianjur. 1999. Laporan Hasil Bulan Penimbangan Balita Tahun 1999 .Kabupaten Daerah Tingkat 11 Cianjur (Edisi Revisi). Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur. Cianjur.

Dugdale AE and LS. Shields. 1991. The Family as the Unit in Community Nutritional Surveys. Proc. 6 th ACN, p. 128-129.

Riewpassa, F. 2005. Makanan Fungsional Berbasis Konsentrat Protein Ikan dan Probiotik: Upaya Meningkatkan Daya Tahan Tubuh dan Status Gizi Anak Balita. Disertasi Doktor. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hardinsyah & D. Martianto. 200 I. Pembangunan Ketahanan Pangan yang Berbasis Agribisnis dan Pemberdayaan Masyarakat. Makalah Seminar Disampaikan pada Pemberdayaan Masyarakat untuk Mencapai Ketahanan Pangan dan Pemulihan Ekonomi. Jakarta, 29 Maret.

Sa'diyyah, N. 1998. Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Pola Pengasuhan Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anal< (Studi Kasus pada Etnis Jawa dan Minang). Tesis Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.

Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat . Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sutaryanto. 2002. Karakteristik Ibu, Riwayat Kelahiran dan Kehamilan, Pengaruhnya Terhadap Status Gizi Balita di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Skripsi . Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK). Faperta. Institut Pertanian Bogor.

Sudaryanto, T. el at. 1999. The Impact of Economic Crisis on Food Production, Consumption, and Policy Adjustment on Maintaining Food Security. Makalah Prosiding-Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi ke VU . 10-12 Mei 1999. Jakarta.

55

Page 11: Media GIZI KELUARGA - Home - Departemen Ilmu Keluarga dan ...ikk.fema.ipb.ac.id/v2/images/karyailmiah/pemberdayaanmasyarakat... · status gizi dan kesehatan anak retardasi mental

Media Gin & Keluarga, Juli 2005, 29 (I): 50·56

Syarief, H. 1997. Membangun Sumberdaya Manusia Berkualitas : Suatu Telaahan Gizi MasyaraKat dan Sumberdaya Keluarga. Orasi Ilrniah Guru Besar Ilmu GMSK, Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.

Tabor, S.R. , H.S. Dillon dan M. Husein Sawit. !999. Understanding The 1998 Food Crisis: Supply, Demand and Policy Failure. International Seminar on Agricultural Sector During The Turbulance of Economic Crisis. Bogor 17- 19 Februari 1999. Bogor.

56

Tontisirin, K., 1.Yhoung-Aree and A. Volyaseni. 1991. Food Habits Modification for Improvement of Maternal and Child Nutrition in Rural Thailand. Proc 6 tho CAN. P. 137-140

Pahlevi, T. 2001. Konsumsi dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Peserta Program Pemberdayaan Keluarga di Desa Cikaroya dan Ciwalen Kecamatan Warung Kondang. Skripsi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian lPB. Bogor.

ABST nufriJ. were. 3) {O ,

end •• r . res e~

Res!.. : ages _

. ,welCT

per C<?7' are . .:': calt .. .

is ':

cons:.. r es,,> : en '. -,

Pear5 . en . ~ _

PENDAHl

Latar Bc ' ~

POL~

utama ke", _ Sebaga i efisien de:­tinggi, 2-- ,

waktu r ;O' _

penjuru :2:

dapat C' ; kekuatanr:.

Deng-.:.: persone l :: dan me .:. berjuml a~

Dengan c;:, POLRI melind un"

/ Penelw , Sla! Peng,. _