Manajemen Strategi

38
TUGAS MANAJEMEN STRATEGI Kelompok : Zahrina Zihni (115060700111076) Hanna Notopramono (115060700111081) Dessy Nurvitarini (115060705111001) Mershanita Firdhayanti (115060707111058) PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

description

Input dan Matching Stage

Transcript of Manajemen Strategi

Page 1: Manajemen Strategi

TUGAS MANAJEMEN STRATEGI

Kelompok :

Zahrina Zihni (115060700111076)

Hanna Notopramono (115060700111081)

Dessy Nurvitarini (115060705111001)

Mershanita Firdhayanti (115060707111058)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

Page 2: Manajemen Strategi

VISI & MISI

1. Wendy’s International

Our guiding mission is to deliver superior quality products and services for our

customers and communities through leadership, innovation and partnerships. Our vision is

to be the quality leader in everything we do. Our organization has a strategic vision focused

on these core values: Quality: Freshly-made products and superior service are our passion;

consistent excellence is our goal. Integrity: We keep our promises. All actions are guided by

absolute honesty, fairness and respect for every individual. Leadership: We lead by example

and encourage leadership qualities at all levels. Everyone has a role to play. People Focus:

We believe our people are key to our success. We value all members of our diverse family

for their individual contributions and their team achievements. Customer Satisfaction:

Satisfying internal and external customers is the focus of everything we do. Continuous

Improvement: Continuous improvement is how we think; innovative change provides

competitive opportunities. Community Involvement: Giving back is our heritage. We actively

participate and invest in the communities where we do business. Commitment to

Stakeholders: We serve all stakeholders and, through balancing our responsibilities to all, we

maximize value to each of them.

2. Adidas

Vision Statement

To enhance social and environmental performance in the company and the supply

chain, thereby improving the lives of the perople making our products.

Mission Statement

Adidas’ mission is to be the leading sports brand in the world. One major lever to

achieve this is the brand’s broad and unique product portfolio spanning from apparel and

footwear for professional athletes to premium fashion. It allows adidas to address multiple

consumer needs, exploit market opportunities from various angles as well as be less affected

by one-dimensional market risks. Adidas’ commitment to product innovation and its rich

heritage differentiates the brand from competitors and provides a solid platform for future

growth.

Page 3: Manajemen Strategi

Hasil analisa kelengkapan 9 elemen pada misi kedua perusahaan:

Tabel Kelengkapan Elemen Visi dan Misi

ElementsFirms

Wendy’s International AdidasCustomers Yes YesProduct / Service No YesMarkets No YesTechnology No NoSurvival, Growth, Profitability Yes NoPhilosophy Yes YesSelf-concept Yes YesConcern for Public Images No NoConcern for Employees Yes No

Dari hasil tabel diatas, dapat disimpulkan kekurangan elemen pada kedua perusahaan.

1. Wendy’s

Product/Service

Memberikan pelayanan yang bagus dengan menyediakan makanan yang berkualitas.

Markets

Dengan makanan yang berkualitas, Wendy’s bisa memperluas jangkauan pasarannya di

semua kalangan.

Technology

Pembuatan makanan yang berkualitas didukung dengan teknologi terbaru, cepat, dan

higienis.

Concern for public images

Kita dapat mengurangi masalahan kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh makanan

yang kurang higienis.

2. Adidas

Technology

Dalam pembuatan produk olahraga, Adidas menggunakan teknologi yang memiliki

keakuratan tinggi serta dapat menghasilkan barang yang berkualitas tinggi.

Concern for public images

Adidas mendukung berbagai macam kegiatan olahraga untuk memotivas hidup yang

sehat.

Concern for employees

Melibatkan seluruh elemen dalam perusahaan untuk meningkatkan produk yang

berkualitas tinggi.

Page 4: Manajemen Strategi
Page 5: Manajemen Strategi

THE EXTERNAL ASSESSMENT

Wendy’s International External Factors

Menurut pembagian macam-macam faktor eksternal dapat dikelompokkan menjadi:

1. Social, Cultural, Demographic, & Environmental Forces

Jutaan pelanggan makanan cepat saji menyukai pilihan menu tradisi lama Wendy’s.

Brand awareness (kesadaran merek) yang luas, di mana konsumen menyadari keberadaan

merek Wendy’s sebagai restoran cepat saji.

Wendy’s terpilih sebagai juara 1 dalam uji cita rasa konsumen dan kesadaran merek.

Pemboikitan oleh kaum homo dan lesbi.

Pembunuhan keji yang tragis di Wendy’s.

Tuntutan penipuan yang diajukan oleh seorang pelanggan.

2. Competitive Forces

McDonald’s gagal dengan roti laspis ayam pedas, dimana Wendy’s sukses dengan roti lapis

buatan mereka.

Pesaingnya cenderung masih menggunakan minyak lemak jenuh dalam pembuatan

makanannya, di mana Wendy’s menggunakan minyak yang sehat.

Wendy’s memiliki laba per saham, laba bersih, dan jumlah karyawan yang paling rendah dari

pesaingnya (McDonald’s, BKC, dan YUM).

YUM Brands menawarkan lebih dari satu merek, di mana setiap merek terbaiknya

mendominasi segmen tersebut.

Menurut peluang dan ancamannya, faktor eksternal Wendy’s dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Opportunities:

McDonald’s gagal dengan roti laspis ayam pedas, dimana Wendy’s sukses dengan roti lapis

buatan mereka. (Competitors weakness)

Jutaan pelanggan makanan cepat saji menyukai pilihan menu tradisi lama Wendy’s.

(Consumers custom interest)

Brand awareness (kesadaran merek) yang luas, di mana konsumen menyadari keberadaan

merek Wendy’s sebagai restoran cepat saji.

Wendy’s terpilih sebagai juara 1 dalam uji cita rasa konsumen dan kesadaran merek.

(Consumers attitude towards product quality)

Page 6: Manajemen Strategi

Pesaingnya cenderung masih menggunakan minyak lemak jenuh dalam pembuatan

makanannya, di mana Wendy’s menggunakan minyak yang sehat. (Quality of products

relative to competitors)

2. Threat:

Pemboikitan oleh kaum homo dan lesbi. (Social of interest groups)

Pembunuhan keji yang tragis di Wendy’s. (Ethical concerns)

Tuntutan penipuan yang diajukan oleh seorang pelanggan. (Consumers trust)

Wendy’s memiliki laba per saham, laba bersih, dan jumlah karyawan yang paling rendah dari

pesaingnya (McDonald’s, BKC, dan YUM). (Wendy’s sales and profit positioning relative to

competitors)

YUM Brands menawarkan lebih dari satu merek, di mana setiap merek terbaiknya

mendominasi segmen tersebut. (Wendy’s product relative to competitors)

External Factor Evaluation (EFE) Matrix

External Factor Evaluation adalah alat manajemen strategis yang sering digunakan untuk

penilaian kondisi bisnis saat ini di mana untuk memvisualisasikan dan memprioritaskan peluang dan

ancaman yang dihadapi bisnis dan kemampuan sebuah perusahaan dalam memanfaatkan peluang

serta menghindari ancaman.

Untuk menentukan EFE weight, maka digunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).

AHP merupakan sistem pembuat keputusan dengan menggunakan model matematis, di mana dapat

membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan melakukan analisa

perbandingan berpasangan dari masing-masing kriteria.

Berikut merupakan tabel tingkat prioritas beserta nilainya:

Tabel Tingkat Prioritas EFE MatrixNilai Tingkat Prioritas

1 Sama pentingnya dengan yang lain3 Moderat pentingnya dibanding yang lain5 Kuat pentingnya dibanding yang lain7 Sangat kuat pentingnya dibanding yang lain9 Ekstrim pentingnya dibanding yang lain

2,4,6,8 Nilai diantara dua penilaian yang berdekatan

Page 7: Manajemen Strategi

Berikut merupakan perbandingan kriteria dengan metode AHP:

Tabel AHP 1 - Faktor EksternalEXTERNAL FACTORS A B C D E F G H I J

Competitors weakness (A) 1 1/2 1/5 1/2 1 1/2 3 1/5 1/3 1/2Brand awareness (B) 2 1 1/5 1/3 1 1 2 1/5 1/5 1/3Consumers attitude towards product quality (C) 5 5 1 4 3 3 5 1/2 1/2 3

Quality of product relative to competitors (D)

2 3 1/4 1 3 3 3 1/4 1 3

Consumers custom interest (E)

1 1 1/3 1/3 1 1/2 1/2 1/6 1/3 2

Social interest groups (F) 2 1 1/3 1/3 2 1 1/2 1/6 1/3 1/3Ethical concerns (G) 1/3 1/2 1/5 1/3 2 2 1 1/2 1/3 1/3Consumers trust (H) 5 5 2 4 6 6 2 1 2 3Wendy’s sale and profit positioning relative to competitors (I)

3 5 2 1 3 3 3 1/2 1 1

Wendy’s product relative to competitors (J) 2 3 1/3 1/3 1/2 3 3 1/3 1 1

TOTAL 23.33 25.00 6.85 12.17 22.50 23.00 23.00 3.82 7.03 14.50

Dengan perbandingan kriteria di atas, dapat dikembangan preferensi dalam kriteria sebagai

berikut:

Tabel AHP 2 – Faktor Eksternal

EXTERNAL FACTORS A B C D E F G H I J RATA-RATA

Competitors weakness (A) 0.04 0.02 0.03 0.04 0.04 0.02 0.13 0.05 0.05 0.03 0.046

Brand awareness (B) 0.09 0.04 0.03 0.03 0.04 0.04 0.09 0.05 0.03 0.02 0.046Consumers attitude towards product quality (C)

0.21 0.20 0.15 0.33 0.13 0.13 0.22 0.13 0.07 0.21 0.178

Quality of product relative to competitors (D)

0.09 0.12 0.04 0.08 0.13 0.13 0.13 0.07 0.14 0.21 0.113

Consumers custom interest (E) 0.04 0.04 0.05 0.03 0.04 0.02 0.02 0.04 0.05 0.14 0.048

Social interest groups (F)

0.09 0.04 0.05 0.03 0.09 0.04 0.02 0.04 0.05 0.02 0.047

Ethical concerns (G) 0.01 0.02 0.03 0.03 0.09 0.09 0.04 0.13 0.05 0.02 0.051Consumers trust (H) 0.21 0.20 0.29 0.33 0.27 0.26 0.09 0.26 0.28 0.21 0.240Wendy’s sale and profit positioning relative to competitors (I)

0.13 0.20 0.29 0.08 0.13 0.13 0.13 0.13 0.14 0.07 0.144

Wendy’s product relative to competitors (J)

0.09 0.12 0.05 0.03 0.02 0.13 0.13 0.09 0.14 0.07 0.086

TOTAL 1.000

Page 8: Manajemen Strategi

Sehingga rata-rata yang di dapat dari metode AHP tersebut dapat dimasukkan pada nilai

‘weight’ pada tabel EFE berikut:

Tabel External Factor Evaluation Matrix

UST – Key External Factors Weight RatingWeighted

ScoreOpportunitiesCompetitors weakness 0.046 2 0.092Brand awareness 0.046 3 0.138Consumers attitude towards product quality 0.178 3 0.534Quality of product relative to competitors 0.113 2 0.226Consumers custom interest 0.048 2 0.096ThreatsSocial interest groups 0.047 1 0.047Ethical concerns 0.051 1 0.051Consumers trust 0.241 2 0.482Wendy’s sale and profit positioning relative to competitors 0.144 1 0.144

Wendy’s product relative to competitors 0.086 2 0.172TOTAL 1.00 1.982

Dari hasil UST total weight scored pada tabel EFE dapat disimpulkan bahwa Wendy’s

International (1.982) berada di bawah rata-rata (2.5) dalam usahanya menerapkan strategi yang baik

untuk memanfaatkan peluang eksternal dan menghindari ancaman. Sehingga dapat dikatakan

bahwa strategi yang digunakan belom optimal dan Wendy’s belom mengimplementasikan

strateginya dengan baik.

Competitive Profile Matrix (CPM)

Competitive Profile Matrix (CPM) adalah sebuah alat manajemen strategis yang penting

untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi

strategis perusahaan. CPM menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah

relatif perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu

keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan,

namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Dalam

CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal.

Dalam hal ini akan membandingkan beberapa perusahaan fast food dari berbagai faktor

eksternal dan internalnya. Perusahaan tersebut ialah Wendy’s International, McDonald’s, Burger

King (BKC), dan YUM Brands.

Page 9: Manajemen Strategi

Faktor/kriteria yang akan dibandingkan:

Product quality

Price competition

Market share

Global expansion

Service

Financial position

Brand

Variety of product

Advertising

Interest of customer

Berikut merupakan perbandingan faktor/kriteria dengan metode AHP:

Tabel AHP 1 - CPMFACTORS A B C D E F G H I J

Product Quality (A) 1 1/2 3 3 1/2 5 1/2 1/2 3 3Price Competition (B) 2 1 3 3 3 4 2 2 5 4Market Share (C) 1/3 1/3 1 3 1/3 4 1/3 2 4 3Global Expansion (D) 1/3 1/3 1/3 1 1/3 3 1/2 1/3 4 1/3Service (E) 2 1/3 3 3 1 4 2 1/2 4 2Financial Position (F) 1/5 1/4 1/4 1/3 1/4 1 1/4 1/3 1/2 1/4Brand (G) 2 1/2 3 2 1/2 4 1 2 3 2Variety of Product (H) 2 1/2 1/2 3 2 3 1/2 1 3 1Advertising (i) 1/3 1/5 1/4 1/4 1/4 2 1/3 1/3 1 1/2Interest of Customers (j) 1/3 1/4 1/3 3 1/2 4 1/2 1 2 1

TOTAL 10.53 4.20 14.67 21.5

8 8.67 34.00 7.92 10.00 29.50 17.08

Dengan perbandingan faktor/kriteria di atas, dapat dikembangan preferensi dalam kriteria

sebagai berikut:

Tabel AHP 2 - CPMFACTORS A B C D E F G H I J RATA-RATA

Product Quality (A) 0.09 0.12 0.20 0.14 0.06 0.15 0.06 0.05 0.10 0.18 0.115

Price Competition (B) 0.19 0.24 0.20 0.14 0.35 0.12 0.25 0.20 0.17 0.23 0.209

Market Share (C) 0.03 0.08 0.07 0.14 0.04 0.12 0.04 0.20 0.14 0.18 0.103

Global Expansion (D) 0.03 0.08 0.02 0.05 0.04 0.09 0.06 0.03 0.14 0.02 0.056

Service (E) 0.19 0.08 0.20 0.14 0.12 0.12 0.25 0.05 0.14 0.12 0.140

Financial Position (F) 0.02 0.06 0.02 0.02 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02 0.01 0.027

Brand (G) 0.19 0.12 0.20 0.09 0.06 0.12 0.13 0.20 0.10 0.12 0.133

Variety of Product (H) 0.19 0.12 0.03 0.14 0.23 0.09 0.06 0.10 0.10 0.06 0.112

Advertising (i) 0.03 0.05 0.02 0.01 0.03 0.06 0.04 0.03 0.03 0.03 0.033Interest of Customers (j)

0.03 0.06 0.02 0.14 0.06 0.12 0.06 0.10 0.07 0.06 0.072

TOTAL 1.000

Sehingga rata-rata yang di dapat dari metode AHP diatas tersebut dapat dimasukkan pada

nilai ‘weight’ pada tabel Competitive Profile Matrix (CPM).

Page 10: Manajemen Strategi

Berikut perupakan tabel CPM:

Tabel Competitive Profile MatrixCritical Success

FactorsWeight

Wendy’s McDonald’s BKC YUM Brands

Rating Score Rating Score Rating Score Rating Score

Product Quality 0.115 2 0.231 4 0.461 4 0.461 4 0.461

Price Competition 0.209 3 0.627 4 0.837 3 0.627 4 0.837

Market Share 0.103 1 0.103 4 0.411 3 0.308 4 0.411

Global Expansion 0.056 1 0.056 4 0.223 3 0.168 4 0.223

Service 0.140 2 0.280 3 0.420 3 0.420 4 0.560

Financial Position 0.027 1 0.027 4 0.106 3 0.080 3 0.080

Brand 0.133 2 0.265 4 0.531 3 0.398 4 0.531

Variety of Product 0.112 2 0.225 4 0.450 3 0.337 4 0.450

Advertising 0.033 1 0.033 4 0.134 3 0.100 4 0.134

Interest of Consumers 0.072 1 0.072 4 0.287 4 0.287 4 0.287

TOTAL 1.000 1.919 3.860 3.187 3.973

Dari hasil CPM diatas dapat disimpulkan bahwa diantara empat (4) perusahaan fast food

terkenal, Wendy’s International berada pada posisi terbawah (rating terendah) di setiap faktornya,

sehingga memiliki nilai kekuatan yang terendah juga, yaitu 1.919. Sedangkan McDonald’s dan YUM

Brands bersaing ketat dalam setiap faktornya dengan memiliki mayoritas rating tertinggi, dengan

total nilai McDonald’s 3.860 dan YUM Brands 3.973. Dapat dilihat dari rating BKC bahwa mereka

memiliki strategi yang cukup kuat pada faktor-faktor keberhasilan tersebut dengan total nilai 3.187.

Page 11: Manajemen Strategi

THE INTERNAL ASSESSMENT

Wendy’s International Internal Factors

Faktor internal dalam suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai kekuatan (strength) atau

kelemahan (weakness). Dalam hal itu, kekuatan dan kelemahan setiap divisi dalam suatu perusahaan

berbeda-beda. Berikut merupakan kekuatan dan kelemahan Wendy’s menurut divisinya:

1. Manajemen

Menggunakan budaya yang didukung oleh kinerja

Struktur organisasi yang divisional berbasis geografis, namun tidak terdapat jabatan

‘presiden’ untuk setiap kepala divisinya

Pertumbuhan perusahaan lemah, atau bahkan menurun dilihat dari laba, jumlah karyawan

2. Marketing

Iklan

Penggunaan produk derivatif

Penutupan restoran perusahaan dan waralaba yang terus meningkat

3. Finance/Accounting

Lemahnya/menurunnya rasio profitabilitas

Wendy’s tidak memiliki investasi jangka pendek

Wendy’s tidak memliki investasi jangka panjang terhitung tahun 2006

4. Production/Operation

Wendy’s terkenal dan sukses dengan roti lapis ayamnya

Penggunaan minyak sehat dalam pengelolaan makanan-makanannya

Memperkenalkan kemudahan jendela “drive-through”

Berikut merupakan pembagian faktor internal menurut kekuatan (strength) dan kelemahan

(weakness):

Strength:

Wendy’s terkenal dan sukses dengan roti lapis ayamnya (Popular with it’s chicken

sandwiches)

Penggunaan minyak sehat dalam pengelolaan makanan-makanannya (Use healthier oils)

Memperkenalkan kemudahan jendela “drive-through” (Use drive through windows)

Iklan (Advertising)

Penggunaan produk derivatif (Use of derivative products)

Menggunakan budaya yang didukung oleh kinerja (Culture supported by performance)

Page 12: Manajemen Strategi

Weakness

Penutupan restoran yang terus meningkat (Market positioning strategies)

Struktur organisasi yang divisional berbasis geografis, namun tidak terdapat jabatan

‘presiden’ untuk setiap kepala divisinya (Organizational structure without a president in

every division)

Lemahnya/menurunnya rasio profitabilitas (Profitability ratio decreases)

Wendy’s tidak memiliki investasi jangka pendek (No short-term investments)

Pertumbuhan perusahaan lemah, atau bahkan menurun dilihat dari laba, jumlah karyawan

(Company’s growth decreases)

Wendy’s tidak memliki investasi jangka panjang terhitung tahun 2006 (No long-term

investements since 2006)

Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal

perusahaan dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan misalnya dari aspek manajemen,

keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi dan produksi/operasi.

Berikut merupakan perbandingan kriteria/faktor dengan menggunakan metode AHP:

Tabel AHP 1 – Faktor InternalFACTORS A B C D E F G H I J K

Popular with it's chicken sandwiches (A)

1 1/4 1/3 1/2 1/5 1/5 1/4 1/5 1/4 1/5 1/4

Use healthier oils (B)

4 1 3 2 2 2 2 1/4 1/3 1/4 1/3

Advertising (C) 3 1/3 1 1/2 1/2 1/3 1/2 1/4 1/3 1/5 1/3Use of derivative products (D)

2 1/2 2 1 1/2 1/2 1/2 1/4 1/2 1/4 1/2

Culture supported by performance (E)

5 1/2 2 2 1 1/2 2 1/4 1/2 1/4 1/2

Market positioning strategies (F) 5 1/2 3 2 2 1 3 1/3 1 1/3 1

Organizational structure (G) 4 1/2 2 2 1/2 1/3 1 1/4 1/2 1/4 1/2

Profitability ratio decreases (H) 5 4 4 4 4 3 4 1 3 2 3

No short-term investments (I)

4 3 3 2 2 1 2 1/3 1 1/3 1

Company growth decreases (J)

5 4 5 4 4 3 4 1/2 3 1 3

No long-term investments (K)

4 3 3 2 2 1 2 1/3 1 1/3 1

TOTAL 42.00 17.58 28.33 22.00 18.70 12.87 21.25 3.95 11.42 5.40 11.42

Page 13: Manajemen Strategi

Dengan perbandingan kriteria di atas, dapat dikembangan preferensi dalam kriteria sebagai

berikut:

Tabel AHP 2 – Faktor Internal

FACTORS A B C D E F G H I J KRATA-RATA

Popular with it's chicken sandwiches (A)

0.02 0.01 0.01 0.02 0.01 0.02 0.01 0.05 0.02 0.04 0.02 0.022

Use healthier oils (B) 0.10 0.06 0.11 0.09 0.11 0.16 0.09 0.06 0.03 0.05 0.03 0.079Advertising (C) 0.07 0.02 0.04 0.02 0.03 0.03 0.02 0.06 0.03 0.04 0.03 0.035Use of derivative products (D) 0.05 0.03 0.07 0.05 0.03 0.04 0.02 0.06 0.04 0.05 0.04 0.043

Culture supported by performance (E)

0.12 0.03 0.07 0.09 0.05 0.04 0.09 0.06 0.04 0.05 0.04 0.063

Market positioning strategies (F) 0.12 0.03 0.11 0.09 0.11 0.08 0.14 0.08 0.09 0.06 0.09 0.090

Organizational structure (G)

0.10 0.03 0.07 0.09 0.03 0.03 0.05 0.06 0.04 0.05 0.04 0.053

Profitability ratio decreases (H) 0.12 0.23 0.14 0.18 0.21 0.23 0.19 0.25 0.26 0.37 0.26 0.223

No short-term investments (I) 0.10 0.17 0.11 0.09 0.11 0.08 0.09 0.08 0.09 0.06 0.09 0.097

Company growth decreases (J) 0.12 0.23 0.18 0.18 0.21 0.23 0.19 0.13 0.26 0.19 0.26 0.198

No long-term investments (K) 0.10 0.17 0.11 0.09 0.11 0.08 0.09 0.08 0.09 0.06 0.09 0.097

TOTAL 1.000

Sehingga rata-rata yang di dapat dari metode AHP tersebut dapat dimasukkan pada nilai

‘weight’ pada tabel IFE berikut:

Tabel Internal Factor EvaluationWendy's International Weigth Rating Score

Internal StrengthPopular with it’s chicken sandwiches (A) 0.022 4 0.088Use healthier oils (B) 0.079 3 0.238Advertising (C) 0.035 3 0.105Use of derivative products (D) 0.043 3 0.130Culture supported by performance (E) 0.063 3 0.189Internal WeaknessMarket positioning strategies (F) 0.090 2 0.180Organizational structure (G) 0.053 2 0.106Profitability ratio decreases (H) 0.223 1 0.223No short-term investments (I) 0.097 2 0.193Company growth decreases (J) 0.198 1 0.198No long-term investments (K) 0.097 2 0.193

TOTAL 1.000 1.844

Dari hasil total weight scored pada tabel IFE dapat disimpulkan bahwa Wendy’s International

(1.844) berada di bawah rata-rata (2.5) dalam usahanya menerapkan strategi yang baik untuk

memanfaatkan kekuatan dan menghadapi kelemahan sehingga dapat dirubah menjadi kekuatannya.

Page 14: Manajemen Strategi

Sehingga dapat dikatakan bahwa strategi yang digunakan belum optimal dan Wendy’s belum

mengimplementasikan strateginya dengan baik.

Page 15: Manajemen Strategi

STRATEGY ANALYSIS AND CHOICE

Sebelum menentukan strategi yang akan digunakan oleh sebuah perusahaan, kita harus

menganalisis terlebih dahulu mengenai posisi dan kemampuan perusahaan yang didapat dari

informasi, baik secara eksternal maupun internal.

Strategy Formulation Analysis Framework:

1. Input Stage

Input stage merupakan tahapan pengumpulan informasi dari sisi internal dan eksternal pada

sebuah perusahaan, di mana informasi yang dikumpulkan harus objektif dan berdasarkan fakta

yang ada. Input stage ini yang nantinya akan di nilai pada tahap selanjutnya agar dapat diambil

keputusan mengenai penggunaan strategi yang paling optimal.

Input stage ini sudah dibahas pada bab sebelumnya (bab 2 dan bab 3). Pada bab tersebut

sudah disebutkan faktor-faktor internal dan faktor eksternal yang ada pada perusahaan Wendy’s

International. Selain itu juga sudah dijabarkan mengenai EFE, CPM, dan IFE.

2. Matching Stage

Matching stage merupakan tahapan penilaian atau perbandingan antara faktor internal

sebuah perusahaan dengan kesempatan atau resiko (faktor eksternal) yang dihadapi perusahaan

tersebut.

Pada matching stage ini dibagi dalam 5 cara perbandingan:

a. SWOT Matrix

SWOT Matrix membandingan strengths-weaknesses dengan threats-opportunities suatu

perusahaan. Dengan membandingkan keempat elemen tersebut, maka didapat 4 (empat)

macam tipe strategi:

SO (Stenghts-Opportunities) Strategies, yaitu memanfaatkan kekuatan internal perusahaan

untuk mengambil keuntungan dari kesempatan/peluang eksternal.

WO (Weaknesses-Opportunities) Strategies, yaitu memperbaiki kelemahan internal

perusahaan dengan mengambil keuntungan dari kesempatan/peluang eksternal.

ST (Stengths-Threats) Strategies, yaitu menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk

menghindari atau meminimalisir dampak dari ancaman eksternal.

WT (Weaknesses-Threats) Strategies, yaitu menggunakan siasat untuk mengurangi

kelemahan internal perusahaan dan menghindari ancaman luar.

Page 16: Manajemen Strategi

Tabel SWOT MatrixStrenghts (S)1. Popular with It’s Chicken

Sandwiches2. Use healthier oils3. Advertising4. Use of derivative products5. Culture supported by

performance

Weakness (W)1. Market positioning

strategies2. Organization structure3. Profitability ratio decreases4. No short-term investments5. Company growth decreases6. No long-term investments

Opportunities (O)1. Competitors weakness2. Brand awareness3. Consumers attitude towards

product quality4. Quality of product relative to

competitors5. Consumers custom interest

SO StrategiesS1-O1: Meningkatkan penjualan Chicken Sandwich (Horizontal Integrations)S3-O2: Meningkatkan promosi (Market development)S2-O3O4: Meningkatkan kualitas produknya (Product Development)

WO StrategiesW1-O2: Dengan brand awareness tinggi, akan berada pada posisi strategis di pasar (Market Development)W3-O5: Menyesuaikan permintaan pasar (Product Development)

Threats (T)1. Social interest groups2. Ethical concerns3. Consumers trust4. Wendy’s sale and profit

positioning relative to competitors

5. Wendy’s product relative to competitors

ST StrategiesS3-T4: Meningkatkan promosi agar sale dan profit ikut meningkat (Market Development)

WT StrategiesW3-T4: Meningkatkan marketing agar sale & profit lebih unggul dari kompetitor (Market Penetration)

Dari Matrix SWOT diatas, dapat disimpulkan bahwa Wendy’s sebaiknya menerapkan

strategi-strategi yang dapat meningkatkan market share serta penjualannya. Strategi yang

sebaiknya diterapkan meliputi horizontal integrations, market development, product

development, dan market penetration.

b. SPACE Matrix

Metode SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) merupakan tahap kedua untuk

mencari strategi utama perusahaan atau Matching Stage. Metode matriks ini lebih

comprehensive dalam menilai sebuah perusahaan baik faktor internal maupun eksternal

dengan membagi kerangka kerja perusahaan ke dalam empat kategori yaitu: aggressive,

conservative, defensive dan competitive

Matriks ini berdasarkan empat elemen penting yang disebut Kuadran Matriks

SPACE. Keempat elemen tersebut dibagi ke dalam dua dimensi. Dimensi pertama yaitu

dimensi internal di mana meliputi Financial Strenght (FS) dan Competitive Advantage (CA) dan

dimensi kedua yaitu dimensi external ameliputi Environtment Stability (ES) dan Industry

Strength (IS).

Page 17: Manajemen Strategi

-1-2-3-4-5-6

-6 -5 -4 -3 -2 -1

+6+5+4+3+2+1

Quadran IAgressive

Quadran IVCompetitive

Quadran IIIDefensive

Quadran IIConservative

CA

FS

IS

ES

+1 +2 +3 +4 +5 +6

Matriks ini menunjukkan kecocokan atau kesesuaian strategi yang dipilih oleh sebuah

perusahaan yaitu apakah agressive, conservative, defensive, atau competitive. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat seperti grafik di bawah ini.

Quadran I (Financial Stability and Industry Strenght) → Agressive

Quadran II (Financial Stability and Industry Strength) → Conservative

Quadran III (Competitive Advantage and Enviromental Stability) → Defensive

Quadran IV (Industry Strenght and Enviromental Stability) → Competitive

Internal Dimension

1. Financial Strength (FS)

Return on Investment (ROI)

ROI= Lababersih setela h pajakTotal aktiva

x100%

Hasil ROI pada tahun 2005-2006:

2005= $224,067$3,197,544

x100%=7.01%

2006= $94,312$2,060,347

x100%=4.58%

ROI Wendy’s dari tahun 2005 sampai 2006 mengalami penurunan sebesar

2.43% atau 34.66% dari tahun sebelumnya.

Page 18: Manajemen Strategi

Financial dan Operating Leverage

Leverage=Total KewajibanTotal Aktiva

x100%

Hasil ROI pada tahun 2005-2006:

2005=$1,481,855$3,197,544

x100%=46.34%

2006=$1,048,670$2,060,347

x100%=50.90%

Hasil leverage menunjukkan kenaikan sebesar 4.56% atau 9.84% dari tahun

sebelumnya.

Liquidity

Luquidity= AktivaLancarKewajiban Lancar

x 100%

Hasil dari liquidity pada tahun 2005-2006:

2005=$458,844$688,387

x 100%=67%

2006=$656,732$394,666

x100%=166%

Current ratio meningkat tajam sebanyak 99% atau 147.76% dari tahun

sebelumnya.

Working Capital

WorkingCapital=Aktiva Lancar−Kewajiban Jangka Pendek

Hasil Working Capital Wendy’s dari tahun 2005-2006:

2Januari2005=$ 458,844−$ 688,387=−$229,543

1Januari2006=$756,566−$583,352=$173,214

31Desember2006=$ 656,732−$394,666=$262,066

Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2005 sampai tahun 2006

awal Wendy’s mengalami kenaikan working capital sebesar $402,757 atau 175,46%

dari tahun 2005. Pada 31 Desember 2006 mengalami kenaikan sebesar $88,852

atau 51,29% dari tanggal 1 Januari 2006.

Cash Flow

Cash flow perusahaan Wendy’s International pada tahun 2005 ialah

$586.000.000 dan pada tahun 2006 sebesar $602.000.000. Mengalami kenaikan

Cash Flow perusahaan dari tahun sebelumnya sebesar $16,000,000 atau 2,73% dari

tahun sebelumnya.

Page 19: Manajemen Strategi

Ease of Exit in Market

Wendy’s tidak memiliki investasi jangka panjang (long-term investments)

terhitung sejak tahun 2006. Dengan tidak memiliki investasi jangka panjang maka

akan mudah bagi sebuah perusahaan untuk keluar dari market atau pasar yang

sedang ditekuninya.

Risk Involved in Bussiness

Wendy’s kurang dapat menghindari ancaman terhadap kompetitor pada

industri makanan cepat saji, sehingga resiko yang diambil besar.

2. Competitive Advantage (CA)

Market Share

Wendy’s menguasai 12,8% market share makanan cepat saji pada tahun 2010

(menurut www.morningstar.com).

Product Quality

Kualitas produk Wendy’s dapat dikatakan baik dengan penggunaan bahan-

bahan dasar segar serta minyak yang sehat dalam mengolah sebagian besar

makanannya.

Product Life Cycle

Brand Wendy’s sangat kuat, karena Wendy’s berada pada stage maturity.

Customer Loyalty

Dengan memiliki brand awareness yang tinggi, kualitas makanan, produk

unggulan sandwiches, serta pilihan menu tradisi lama lainnya sehingga Wendy’s

memiliki daya tarik bagi pelanggan, khususnya pelanggan lama.

Competition Capacity Utilization

Dilihat dari market share, jumlah karyawa, jumlah restoran, dan pendapatan,

Wendy’s berada dibawah kompetitornya (McDonald’s, Burger King, dan YUM

Brands), namun tidak berada di posisi terbawah diantara seluruh kompetitor yang

ada di industri makanan cepat saji.

Technologyical Know-How

Wendy’s menggunakan Esri Technology dan data untuk meningkatkan

kemampuan analisis dan laporan mereka. Selain itu, mengintegrasikan analisis

lokasi ke dalam praktek bisnis untuk mendorong efisiensi yang baik dalam

pengambilan keputusan. (sumber: GISi Location Technology Corporation)

Page 20: Manajemen Strategi

Control Over Suppliers & Distributors

Wendy’s bekerja sama dengan Quality Supply Chain Co-op, Inc yang

mengawasi rantai pasokan Wendy’s dan mengelola berbagai program pendukung

untuk memastikan bahwa semua restoran Wendy’s memiliki segala yang mereka

butuhkan. Selain itu, mereka juga memberikan harga yang lebih menguntungkan

dan pelayanan distribusi yang baik kepada Wendy’s. (sumber: Quality Supply Chain

Co-op, Inc.)

External Dimension

1. Environmental Stability (ES)

Technological Changes

Perkembangan teknologi di dunia semakin meningkat dan canggih, sehingga

setiap industri perlu mengupgrade teknologi yang dimilikinya agar tetap dapat

berkembang.

Rate of Inflation

Pada tahun 2006 inflasi dunia mengalami penurunan terhadap tahun 2005.

Demand Variability

Permintaan customer akan menu baru dan yang lebih inovatif meningkat.

Price Range of Competing Products

Wendy’s memiliki kisaran harga dari $0.99-$7, Burger King $1-$7, dan

McDonalds $0.99-$5. Sehingga dapat dikatakan bahwa Wendy’s sebenarnya

memiliki harga yang tidak berbeda jauh dengan kompetitornya.

Barriers to Entry

Komeptitor makanan cepat saji semakin banyak dan bervariasi, sehingga

menyusahkan Wendy’s dalam memasarkan produknya.

Competitive Pressure

Dengan berkembangnya kualitas dan produk kompetitor di pasar yang sama,

Wendy’s memiliki kesulitan untuk menguasai pasar yang sama.

Price Elasticity of Demand

Seorang customer akan selalu meminta harga yang lebih rendah dengan

kualitas yang sama bahkan lebih baik, namun untuk menyesuaikan harga dengan

permintaan akan sulit karena mahalnya harga bahan baku.

Page 21: Manajemen Strategi

2. Industry Strength (IS)

Growth Potential

Dengan perkembangan industri makanan cepat saji, Wendy’s termasuk

perusahaan yang kurang berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari kalahnya

Wendy’s terhadap kompetitor lainnya seperti McDonalds dan Burger King yang

memiliki pendapat yang jauh lebih banyak daripada Wendy’s.

Profit Potential

Perkembangan industri makanan cepat saji dipicu oleh permintaan customer

yang menginginkan makanan enak namun cepat di dapat. Hal tersebut sebenarnya

dapat dimanfaatkan dengan pemasaran yang lebih besar, namun nyatanya

penjualan Wendy’s menurun sehingga menutup beberapa restorannya secara

kontinu.

Financial Stability

Finansial Wendy’s cenderung tidak stabil.

Technological Know-How

Industri yang semakin berkembang cenderung menggunakan mesin atau

perlatan yang lebih canggih pula sehingga dapat menopang produksi barang/jasa

yang lebih berkualitas.

Resource Utilization

Karena penutupan restoran Wendy’s yang secara kontinu, maka sumber daya

yang dibutuhkan juga semakin sedikit, yang artinya semakin mengoptimalkan

sumber daya yang ada.

Capital Intensify

Wendy’s kurang dapat memanfaatkan modal dengan baik, dilihat dari total

aset yang semakin menurun tiap tahunnya.

Ease of Entry Into Market

Wendy’s memiliki kompetitor yang lebih unggul, sehingga menyusahkan

untuk masuk dan menguasai market share.

Productivity, Capacity Utilization

Produktivitas Wendy’s semakin menurun seiring dengan ditutupnya restoran

perusahaan dan waralaba secara kontinu.

Page 22: Manajemen Strategi

ES

CA IS

XY(-1,14;0.28)

-1-2

-3

-4

-5

-6

-6 -5 -4 -3 -2 -1

+6

+5

+4

+3

+2

+1

Quadran IAgressive

Quadran IVCompetitive

Quadran IIIDefensive

Quadran IIConservative

FS

+1 +2 +3 +4 +5 +6

Berikut merupakan penilaian internal & external dimension dari Wendy’s, dimana nilai

maksimal FS dan IS ialah +6 dan nilai maksimal ES dan CA ialah -1:

Tabel Penilaian Internal dan External DImensionInternal Dimension External Dimension

Financial Strenghts (FS) Score Environmental Stability (ES) ScoreTOTAL

(Y)

Return on Investment 2 Technological Changes -2Leverage 2 Rate of Inflation -2Liquidity 4 Demand Variability -2Working Capital 3 Price Range of Competing Products -2Cash Flow 2 Barriers to Entry -3Ease of Exit from Market 4 Competitive Presuure -3Risk Involved in Business 1 Price Elasticity of Demand -2

Average 2.57 Average -2.28 0.28Competitive Advantages (CA) Score Industry Strenght (IS) Score

TOTAL

(X)

Market Share -4 Growth Potential 2Product Quality -2 Profit Potential 2Product Life Cycle -3 Financial Stability 1Customer Loyalty -3 Technological Know-How 2Competition’s Capacity Utilization -5 Resource Utilization 2Technological Know-How -3 Capital Intensify 3Control Over Suppliers & Distributors -2 Ease of Entry Into Market 1

Productivity, Capital Utilization 3Average -3.14 Average 2 -1.14

Dari tabel diatas dapat dibuat SPACE Matrix dari Wendy’s International sebagai berikut:

Page 23: Manajemen Strategi

Medium0

High1.0

Medium0.5

Low0.0

Low-20

High+20

Quadran IIStars

Quadran IVDogs

Quadran IIICash Cows

Quadran IQuestion Marks

Relative Market Share Position

Industry Sales Growth Rate

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa Wendy’s berada pada Quandran II yaitu

fase Conservative. Pada fase ini, Wendy’s International mengalami penurunan perkembangan

dalam penjualan produk terhadap kompetitornya. Dengan penurunan tersebut, Wendy’s

sebaiknya menerapkan strategi yang dapat meningkatkan market perusahaannya di industri

makanan cepat saji.

c. BCG Matrix

Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang

berbasis di Boston, ini merupakan pertumbuhan pangsa pasar yang dikembangkan dan

dipopulerkan oleh seorang manajemen konsultan terkemuka. Metode analisis Boston

Consulting Group (BCG) merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu

perencanaan unit bisnis strategis dengan melakukan pengklasifikasian terhadap potensi

keuntungan perusahaan (Kotler, 2002).

Matriks BCG memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio bisnisnya

dengan mempertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari

masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relatif

(relative market share) didefinisikan sebagai rasio dari pangsa pasar satu divisi tertentu

terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing terbesar dalam industri tersebut. Pangsa

pasar relatif dapat ditentukan dengan semakin tinggi nilai pangsa pasar suatu perusahaan,

semakin besar proporsi pasar yang dikendalikannya.

Berikut merupakan contoh matrix BCG:

Page 24: Manajemen Strategi

-4

0.12

Medium0

High1.0

Medium0.5

Low0.0

Low-20

High+20

Quadran IIStars

Quadran IVDogs

Quadran IIICash Cows

Quadran IQuestion Marks

Relative Market Share Position

Industry Sales Growth Rate

Dari data yang di dapat, Wendy’s International memiliki market share sebesar 12.8% di

pasar makanan cepat saji (menurut www.morningstar.com). Jika dilihat dari net income

Wendy’s pada tahun 2005 mengalami kenaikan dari $52,035 menjadi $224,067 pada tahun

2006 awal. Setelah itu mengalami penurunan menjadi $94,312 pada tahun 2006 akhir. Maka

dari itu Wendy’s cenderung memiliki income yang tidak stabil. Penilaian terhadap industry

sales growth rate ialah subjektif, sehingga diberi nilai -4.

Berikut merupakan BCG Matrix dari Wendy’s Internatiol:

d. IE Matrix

Pada bab sebelumnya, bab 2 (the external assessment) dan bab 3 (internal assessment),

sudah dibahas mengenai IE Matrix.

e. Grand Strategy Matrix

Grand Strategy Matrix merupakan tahapan pencocokan (matching stage) pada proses

formulasi strategi. Matrik ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu posisi kompetitif

(Competititive position) dan pertumbuhan pasar (market growth). Strategi yang sesuai untuk

dipertimbangkan suatu organisasi terdapat pada urutan daya tariknya dalam masing-masing

kuadran dalam matriks.

Grand Strategy Matrix mempunyai empat kuadran yang mewakili keadaan suatu

perusahaan, kuadrannya ialah sebagai berikut:

Quadran I mewakili perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi dan posisi

kompetitif yang kuat. Perusahaan pada kuadran ini mempunyai posisi yang sangat bagus.

Untuk perusahaan ini, terus berkonsentrasi pada pasar saat ini (penetrasi pasar dan

Page 25: Manajemen Strategi

SLOW MARKET GROWTH

StrongCompetitive

Position

Weak Competitive

Position

Quadran IIMarket DevelopmentMarket PenetrationProduct DevelopmentHorizontal IntegrationDivestitureLiquidation

Quadran IMarket DevelopmentMarket PenetrationProduct DevelopmentForward IntegrationBackward IntegrationHorizontal IntegrationConcentric Diversification

Quadran IIIRetrenchmentConcentric DiversificationHorizontal DiversificationConglomerate DiversificationLiquidation

Quadran IVConcentric DiversificationHorizontal DiversificationConglomerate DiversificationJoint VenturesConcentric Diversification

RAPID MARKET GROWTH

pengembangan pasar) dan produk saat ini (pengembangan produk) adalah strategi yang

sesuai.

Quadran II perlu mengevaluasi pendekatan mereka saat ini terhadap pasar secara serius.

Walaupun industri mereka bertumbuh, mereka tidak mampu untuk bersaing secara efektif,

dan mereka perlu menentukan penyebab ketidak efektifan tersebut dan cara memperbaiki

daya saingnya.

Quadran III bersaing dalam industri yang tumbuh dengan lambat dan memiliki posisi

kompetitif yang lemah. Perusahaan-perusahaan ini harus membuat perubahan drastis

untuk menghindari penurunan yang lebih jauh dan kemungkinan likuidasi.

Quadran IV, perusahaan memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang tumbuh

lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk memperkenalkan program yang

terdiverifikasi ke area yang pertumbuhannya menjanjikan. Perusahaan di Kuadran IV

memiliki tingkat arus kas yang tinggi dan kebutuhan untuk tumbuh secara internal yang

terbatas .

Pada matriks-matriks sebelumnya sudah dibahas bahwa Wendy’s sebaiknya

menerapkan beberapa strategi agar dapat meningkatkan daya saingnya di pasa makanan

cepat saji. Strategi-strategi tersebut yang akan dijadikan acuan pada Grand Strategy Matrix.

Berikut merupakan hasil dari Grand Strategy Matrix

Page 26: Manajemen Strategi

Dari Grand Strategy Matrix diatas, dapat dilihat bahwa Wendy’s International berada

pada Quadran II dengan strategi sebagai berikut:

Market Development

Market Penetration

Product Development

Horizontal Integrations

Dengan strategi tersebut, Wendy’s seharusnya dapat mengevaluasi secara serius

bagaimana memperbaiki cara untuk meningkatkan daya saing dan implementasikan strategi

secara intensif agar dapat mengimbangi pertumbuhan pasar yang cepat.

3. Dacision Stage

Setelah tahapan-tahapan terdahulu dibuat dan dianalisa, maka tahap selanjutnya disusunlah

daftar prioritas yang harus diimplementasikan. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan.

QSPM itu sendiri merupakan alat untuk menentukan/merekomendasikan pilihan strategi

atas dasar pendapat ahli atau praktisi (expert choice), juga melibatkan unsur intuisi (intuitive

judgement). QSPM didasari oleh Key Success Factors internal dan eksternal yang terpilih. Dari

hasil QSPM dapat menetapkan pilihan yang paling menarik/layak diterapkan atau secara

konseptual disebut sebagai upaya menetapkan relative attractiveness.

Critical success factors yang diambil pada penilaian berikut merupakan kriteria yang sama

dengan CPM pada bab 2 (The External Assessments). Berikut merupakan hasil QSPM pada Wendy’s

International:

Tabel Quantitative Strategic Planning Matrix

Critical Success Factors Weight

Market Development

Market Penetration

Product Development

Horizontal Integrations

Rating Score Rating Score Rating Score Rating Score

Product Quality 0.115 2 0.310 2 0.310 4 0.640 3 0.465

Price Competition 0.209 3 0.627 3 0.627 3 0.627 4 0.836

Market Share 0.103 4 0.412 3 0.309 4 0.412 4 0.412

Global Expansion 0.056 4 0.224 4 0.224 3 0.168 3 0.168

Service 0.140 2 0.280 3 0.420 2 0.280 2 0.280

Financial Position 0.027 3 0.081 3 0.081 2 0.054 3 0.081

Brand 0.133 4 0.532 3 0.399 2 0.266 3 0.399

Variety of Product 0.112 2 0.224 3 0.336 4 0.448 3 0.336

Advertising 0.033 4 0.132 4 0.132 2 0.066 2 0.066

Interest of Consumers 0.072 2 0.144 3 0.216 4 0.288 2 0.144

TOTAL 1.000 2.966 3.054 3.249 3.187

Page 27: Manajemen Strategi

Dari hasil QSPM diatas dapat disimpulkan bahwa strategi product development memiliki nilai

tertinggi dari keempat strategi yang lainnya, sehingga strategi tersebut yang paling efektif untuk

diterapkan pada perusahaan Wendy’s International

Page 28: Manajemen Strategi

STRATEGIES IN ACTION

Wendy’s International didirikan oleh Dave Thomas pada tahun 1969 telah berdiri selama

lebih dari 40 tahun. Selama masa operasinya tersebut tentunya sudah diterapkan strategi-strategi

yang dapat mengembangkan perusahaan. Berikut merupakan analisa mengenai strategi yang

diterapkan oleh Wendy’s International:

1. Horizontal Integration

Horizontal integration adalah strategi di mana sebuah perusahaan mengambil alih/kendali

terhadap kompetitornya dengan tujuan agar dapat memonopoli, bersaing dalam

perkembangan industri, dan tentunya meningkatkan keuntungan.

Fakta:

“McDonald’s gagal dengan roti lapis ayam pedas mereka, Wendy’s justru sangat sukses

dengan roti lapis buatan mereka.”

Dalam studi kasus ini, Wendy’s menerapkan strateginya dengan mengandalkan produk roti

lapis ayam (chicken sandwiches) yang sangat sukses dibandingkan dengan McDonald’s yang

gagal. Dengan begitu, Wendy’s menguasai McDonald’s dalam hal roti lapis.

2. Product Development

Product development adalah strategi untuk meningkatkan penjualan sebuah perusahaan

dengan cara mengembangkan/memperbaiki produk yang sudah ada atau mengembangkan

produk baru.

Menurut analisa studi kasus yang ada, Wendy’s menerapkan strategi tersebut sebanyak 2

(dua) kali selama masa operasinya dengan waktu penerapan yang berbeda jauh. Pertama saat

tahun 1970-1998 dengan mengembangkan Superbar, dan yang kedua pada tahun 2006 dengan

menggunakan minyak sehat dalam pengolahan makanannya.

Fakta:

“Wendy’s adalah yang pertama dalam industri ini yang memperkenalkan kemudahan

‘jendela drive-through’ pada 1970, ‘menu seharga 99 sen’ pada 1988, dan Superbar (bar salad

ambil sepuasnya dalam satu kali bayar pada akhir 1980-an.”

“Wendy’s juga menjadi yang pertama yang berkomitmen untuk menyediakan pilihan

makanan yang sehat pada Agustus 2006, ketika mengumumkan bahwa Wendy’s dengan

sukarela beralih menggunakan minyak yang sehat dalam mengolah sebagian besar dari

makanan-makanannya.”

Page 29: Manajemen Strategi

3. Market Development

Market development merupakan strategi yang berusaha untuk memperkenalkan produk

atau jasa yang sudah ada pada daerah atau geografis baru, serta memperluas jaringan

distribusi.

Fakta:

“Wendy’s membuka lebih dari 3.500 restoran pada 1985. Per 31 Desember 2006 Wendy’s

beroperasi di Amerika Serikat serta 20 negara dan wilayah asing.”

“Pada tahun 2006 total 122 restoran dibuka, terutama di Amerika Utara. Wendy’s juga

berencana untuk memfokuskan perluasan dari operasi intinya di Amerika Utara dengan

membuka 80 sampai 110 restoran milik perusahaan dan waralaba pada 2007.”

4. Market Penetration

Market penetration adalah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan atau mencari

market share yang lebih besar bagi suatu produk atau jasa melalui upaya pemasaran yang lebih

besar.

Fakta:

“Perusahaan menghabiskan total $134,1 juta untuk pemasaran dan periklanan pada 2006,

$99,5 juta pada 2005, dan $101,3 juta pada 2004.”

Berdasarkan fakta tersebut, Wendy’s meningkan upaya promosi produknya di pasaran agar

meningkatkan penjualan dan popularitasnya seperti pada tahun 1980-an, Wendy’s menuju

puncak popularitas dengan iklannya “Where’s the Beef?” dan “the Soviet Fashion Show”.

Dengan upaya pemasaran iklan yang lebih besar, Wendy’s mungkin mengharapkan

mendapatkan kembali popularitasnya sehingga meningkatkan penjualan.

Dilihat dari keempat strategi yang diterapkan Wendy’s International, dapat disimpulkan

bahwa perusahaan tersebut kurang dapat bertahan dipasar sehingga kalah saing dengan

kompetitornya dalam beberapa hal. Maka dari itu, diterapkanlah keempat strategi tersebut yang

dapat memperbaiki produk dan market sharenya di pasar makanan cepat saji.