Makalah Lipid 2010

101
Case Tutorial Case III (FBS 1) Page 1. “Mr. Zoya” Mr.Zoya visits hospital where you work as junior clerckship in Gatot Subroto hospital. He is a 55-years old man with body weight about 120 kg and height about 165 cm. It seems that he is too heavy to bring his body for some movement. From anamnesa that you have, he has some habit that support his conditition now. He likes eating high-fat and also drink alcohol since he was in high school. His medical stories including fatty livers and hyperlipidemia. Right now, he feels that he start to have a pain in his right abdomen with nausea. It seems like imbalance in the rate of triacylglycerol formation and alcoholism has already make a possible liver dysfunction. Terjemahan Tutorial Kasus III (FBS 1) Page 1. "Mr Zoya " 1

Transcript of Makalah Lipid 2010

Page 1: Makalah Lipid 2010

Case

Tutorial Case III (FBS 1)

Page 1. “Mr. Zoya”

Mr.Zoya visits hospital where you work as junior clerckship in Gatot Subroto

hospital. He is a 55-years old man with body weight about 120 kg and height about 165 cm. It

seems that he is too heavy to bring his body for some movement. From anamnesa that you

have, he has some habit that support his conditition now. He likes eating high-fat and also

drink alcohol since he was in high school.

His medical stories including fatty livers and hyperlipidemia. Right now, he feels that

he start to have a pain in his right abdomen with nausea. It seems like imbalance in the rate of

triacylglycerol formation and alcoholism has already make a possible liver dysfunction.

Terjemahan

Tutorial Kasus III (FBS 1)

Page 1. "Mr Zoya "

Mr.Zoya kunjungan ke rumah sakit di mana Anda bekerja sebagai clerckship junior di

rumah sakit Gatot Subroto. Dia adalah 55-tahun pria tua dengan berat badan sekitar 120 kg

dan tinggi badan sekitar 165 cm. Sepertinya dia terlalu berat untuk membawa tubuhnya untuk

beberapa gerakan. Dari Anamnesa yang Anda miliki, ia memiliki beberapa kebiasaan yang

mendukung conditition sekarang. Ia suka makan minum alkohol tinggi lemak dan juga sejak

dia masih di sekolah tinggi.

Nya medis cerita termasuk hati lemak dan hiperlipidemia. Sekarang, ia merasa bahwa

ia mulai memiliki rasa sakit di perut kanannya dengan mual. Sepertinya ketidakseimbangan

dalam tingkat pembentukan triasilgliserol dan alkohol telah membuat disfungsi hati mungkin.

1

Page 2: Makalah Lipid 2010

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat

badan dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya

adalah rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi

dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika

memiliki nilai BMI sebesar 30 atau lebih.

Rumus:

Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2

Rumus : BMI = b / t2

dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi

badan dalam meter.

BMI Klasifikasi

< 18.5 berat badan di bawah normal

18.5–24.9 normal

25.0–29.9 normal tinggi

30.0–34.9 Obesitas tingkat 1

35.0–39.9 Obesitas tingkat 2

≥ 40.0 Obesitas tingkat 3

2

Page 3: Makalah Lipid 2010

LIPID

Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di

dalam pelarut-pelarut organik.

Lipid adalah kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemk, termasuk asam

lemak, lemak netral , dan steroid yang bersifat dapat larut dalam air dan larut dalam

larutan non polar.

KLASIFIKASI LIPID

Secara ilmu gizi

1. Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan alkohol berupa gliserol.

Lemak netral

Monogliserida, digliserida dan trigliserida (ester asam lemak dan gliserol)

Ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi

Malam, ester sterol, ester non sterol, ester vitamin A, dan ester vitamin D.

2. Lipid majemuk adalah selain ester asam lemak dengan alkohol dan masih terdapat

komponen lainnya.

Contoh: fosfolipid (fosfat dengan lipid), glikolipid (karbohidrat dengan lipid),

sulfolipid (sulfat dengan lipid), aminolipid (amino dengan lipid), sphingolipid

(sphingosin dengan lipid), dan lipoprotein (protein dengan lipid).

3. Lipid turunan

Asam lemak

Sterol :

Kolesterol dan ergosterol, hormon steroida, vitamin D, garam empedu.

Secara klinis

1. Kolesterol

Merupakan jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Komponen utamanya

terdapat pada struktur selaput sel, sel otak, dan saraf. Berperan dalam pembentukan

vitamin D, hormon seks, asam empedu, sitosterol, dan adrenokortikoid. Kolesterol ini

3

Page 4: Makalah Lipid 2010

hanya terdapat pada lemak hewani, sedangkan pada tumbuhan tidak ada. Contoh

organ yang mengandung banyak kolesterol adalah corpus luteum dan korteks adrenal.

2. Trigliserida

Terdiri atas 3 asam lemak yang terikat ke gliserol. Gunanya sebagai zat energi. Pada

lemak dan minyak terdiri atas 98-99% triagliserida. Enzim lipase memecah

triagliserida menjadi asam lemak dan gliserol untuk dibawa ke pembuluh darah

kemudian dibakar sehingga dihasilkan energi, CO2, dan H2O.

3. Fosfolipid

Merupakan suatu golongan senyawa lipid yang berfungsi membentuk membran sel

bersama protein, glikolipid, dan kolesterol. Molekul fosfolipid dapat dipandang

terdiri dari dua bagian, yaitu kepala dan ekor. Bagian kepala memiliki muatan positif

dan negatif serta bagian ekor tanpa muatan. Bagian kepala karena bermuatan

bersifat hidrofilik atau larut dalam air, sedangkan bagian ekor bersifat hidrofobik atau

tidak larut dalam air. Fosfolipid digolongkan sebagai lipid amfipatik.

4. Asam lemak

Terbagi menjadi 2 yaitu, asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Bersama-sama

dengan gliserol, merupakan penyusun utama minyak nabati atau lemak dan

merupakan bahan baku untuk semua lipid pada makhluk hidup. Asam ini mudah

dijumpai dalam minyak goreng, margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai

gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang

terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.

Secara fungsi biologic

1. Lipid simpanan

Contoh: trigliserida.

2. Lipid struktural

Contoh : kolesterol

4

Page 5: Makalah Lipid 2010

Penjelasan :

Gliserida netral (lemak netral)

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari

gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol

mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol

berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak

disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.

Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

Struktur trigliserida sebagai lemak netral

Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara

umum dari keduanya adalah:

1. Lemak

- Umumnya diperoleh dari hewan

- Berwujud padat pada suhu ruang

- Tersusun dari asam lemak jenuh

2. Minyak

- Umumnya diperoleh dari tumbuhan

- Berwujud cair pada suhu ruang

- Tersusun dari asam lemak tak jenuh

5

Page 6: Makalah Lipid 2010

Fosfogliserida (fosfolipid)

Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti

salah satu rantai asam lemak.

Penggunaan fosfogliserida adalah:

1. Sebagai komponen penyusun membran sel

2. Sebagi agen emulsi

Struktur dari fosfolipid

Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel

6

Page 7: Makalah Lipid 2010

Lipid kompleks

Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting

dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.

Lipoprotein

Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks

Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis

lipid, yaitu:

Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein

7

Page 8: Makalah Lipid 2010

1. Kilomikron

Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain,

kecuali ginjal

2. VLDL (very low - density lypoproteins)

VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak

3. LDL (low - density lypoproteins)

LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer

4. HDL (high - density lypoproteins)

HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein

Lipid non gliserida

Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan

molekul-molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid,

kolesterol dan malam.

8

Page 9: Makalah Lipid 2010

Sfingolipid

Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer

dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25%

dari lipid merupakan sfingolipid.

Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)

Kolesterol

Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.

Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon.

Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada

dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit,

penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark

miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol

9

Page 10: Makalah Lipid 2010

Kolesterol merupakan bagian dari membran sel

Steroid

Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.

Progesteron dan testosterone

Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme

karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan

sebagainya.

Kortison

10

Page 11: Makalah Lipid 2010

Malam/lilin (waxes)

Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai

lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam

lemak dengan alkohol rantai panjang.

Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam

               

SIFAT LIPID

1. Tidak larut dalam air (hodrofobik)

2. Larut dalam pelarut organic (non polar) ester, kloform dan benzene

3. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh

4. Lemak cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tak jenuh

 contoh: tristearin

11

Page 12: Makalah Lipid 2010

Sumber lemak dan lipida lain

Sumber-sumber lainnya adalah :

Bahan Makanan Nilai Lemak

gr/100 gr

Bahan Makanan Nilai Lemak

gr/100 gr

Ayam

Daging sapi

Telur bebek

Telur ayam

Ikan segar

Udang segar

Tahu

Tempe

Lemak sapi

Mentega

Margarin

25,0

14,0

14,3

11,5

4,5

0,2

4,6

4,0

90,0

81,6

81,0

Coklat manis

Tepung susu

Keju

Biskuit

Mie kering

Jagung kuning

Roti putih

Singkong

Apokat

Durian

Susu sapi

52,9

30,0

20,3

14,4

11,8

3,9

1,2

0,3

6,5

3,0

3,5

Sumber utama lemak adalah :

Minyak tumbuh-tumbuhan ( minyak kelapa, kelapa sawit, kacang tanah, kacang

kedelai, jagung,dsb)

Mentega

Margarin

Lemak hewan ( lemak daging dan ayam )

12

Page 13: Makalah Lipid 2010

FUNGSI LIPID

1. Sumber energy    

2. Sebagai cadangan energi

Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa                                         

3. pelindung organ tubuh                                            

4. pembentukan sel                                                      

5. sumber lemak esensial                                            

6. alat angkut vitamin larut lemak

7. Menghemat protein

8. Memberi rasa kenyang

9. Sebagai pelumas

10. Memelihara suhu tubuh.                            

11. Sebagai penyusun struktur membran sel

Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-

material.

12. Sebagai hormon dan vitamin

Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu regulasi proses-

proses biologis

13

Page 14: Makalah Lipid 2010

Pencernaan dan Absorpsi Lipid

1. Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan,teridri ats organ-organ yang

membantu dalam proses ini.

Organ-organ pencernaan terdiri dari :

Mulut : Lidah, gigi

Esofagus

Lambung

Usus halus : Duodenum, Jejunum, Ileum

Usus Besar : Usus Buntu, Umbai Cacing, Rektum dan Anus

2. Proses Pencernaan Lipid

a) Mulut

Dalam mulut terjadi proses mengunyah kemudian mencampur dengan air liur

dan ditelan. Kelenjar ludah mengeluarkan enzim lipase lingual.

b) Esofagus

Tidak terjadi proses pencernaan dalam esophagus. Terjadi gerakan peristaltik.

c) Lambung

Dalam lambung ada enzim lipase lingual dalam jumlah yang terbatas. Enzim

lipase lingual yang jumlahnya terbatas ini mulai menghidrolisis trigliserida

menjadi digliserida dan asam lemak. Lemak susu lebih banyak dihidrolisis.

Disini lemak yang dihirolisis juga dalam jumlah yang terbatas.

d) Usus halus

Lemak bersifat tidak larut dalam air, agar lemak dapat bercampur dengan air

dan enzim dapat bekerja untuk mencernakan lemak, terlebih dahulu lemak

harus mengalami proses emulsifikasi. Emulsifikasi terjadi di usus halus.

14

Page 15: Makalah Lipid 2010

Emulsifikasi

Emulsifikasi berlangsung dengan bantuan garam empedu. Pada waktu

lemak memasuki usus halus, hormone koleisitokinin member isyarat

kepada kantung empedu untuk mengeluarkan cairan empedu. Cairan

empedu berperan sebagai bahan emulsi. Cairan empedu terdapat

sebagai asam empedu dan garam empedu. Asam empedu dibuat dari

kolesterol oleh hati yang kemudian disimpan dalm kantiung empedu

sampai saat yang diperlukan. Pada salah satu ujung molekul asam

empedu terdapat rantai samping yang terdiri atas asam amino yang

menarik air, sedangkan pada ujung lainnya terdapat sterol yang

menarik lemak. Demikian asam empedu dapat menarik molekul lemak

yang sudah dipecah menjadi bagian-bagian kecil ini kedalam cairan

tubuh.

Setelah diemulsifikasi. Lipase yang berasal dari pancreas dan dinding usus

halus. Hampir separuh dari trigliserida dihidrolisis secara sempurna oleh lipase

menjad asam lemak dan gliserol. Selebihnya dipecah menjadi digliserida,

monogliserida dan asam lemak.

Fosfolipida dihidrolisis oleh fosfolipase dari pancreas menjadi asam lemak

dan lifosfogliserida. Kemudian ester kolesterol dihidolisis oleh kolesterol

esterase dari pancreas.

Absorpsi

Dalam usus halus pada jejunum terjadi absorpsi. Hasil pencernaan lipid

diabsorpsi kedalm membrane mukosa usus halus dengan cara difusi

pasif. Perbedaan konsentrasi diperoleh dengan cara : 1) Kehadiran

protein pengikat asam lemak yang segera mengikat asam lemak yang

memasuki sel. 2) Esterifikasi kembali asam lemak menjadi

monogliserida yaitu produk utama pencernaan yang melintasi mukosa

usus halus. Sebelum diabsorpsi kolesterol mengalami esterifikasi

kembali yang dikatalis oleh asetil KoA dan kolesterol

asetiltransferase. Pembentukan enzim-enzim ini dipengaruhi oleh

konsentrasi tinggi kolesterol makanan. Sebagian besar hasil

15

Page 16: Makalah Lipid 2010

pencernaan lemak berupa monigliserida dan asam lemak rantai panjang

di dalam membrane mukosa usus diubah kembali menjadi trigliserida.

Asam lemak rantai pendek dan rantai sedang diabsorpsi

langsung ke dalam vena porta dan dibawa kw hati untuk segera

dioksidasi. Oleh karena itu asam-asam lemak ini tidak mempengaruhi

kadar lipid plasma dan tidak disimpan di dalam jaringan lemak dalam

jumlah berarti.

Trigliserida dan lipid besar lainnya (kolesterol dan fosfolipid)

yang terbentuk didalam usus halus dikemas untuk diabsorpsi secara

aktif dan ditransportasi oleh darah. Bergabung dengan lipoprotein

kilomikron yang mengangkut lipid dari saluran cerna ke dalam seluruh

tubuh.

Hasil Pencernaan Lipid Absorpsi

Gliserol Diserap langsung kedalam darah

Asam lemak rantai pendek

Asam lemak rantai menengah

Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trigliserida didalam

sel-sel usus halusMonogliserida

Trigliserida Membentuk kilomikron, masuk

kedalam limfe kemudian kedalam

aliran darahKolessterol

16

Page 17: Makalah Lipid 2010

Tubuh membentuk 4 jenis lipoprotein, yaitu

                1.KILOMIKRON

-Kilomikron adalah lipoprotein yang mengangkut lipid dari saluran cerna ke dalam

tubuh.Lipida yang diangkut terutama trigliserida.

-Kilomikron merupakan tetesan besar lipida berupa trigliserida, kolesterol,

fosfolipida, sedikit protein (berupa apoliprotein A dan B).

-Kilomikron diabsorpsi melalui dinding usus halus kedalam sistem limfa dan kemudia

melalu ductus thoracius disepanjang tulang belakang, masuk ke vena besar dan

seterusnya masuk ke aliran darah.

2.VERY LOW DENSITY LIPOPROTEIN (VLDL)

-VLDL di dalam hati dipersiapkan menjadi lipoprotein, sehingga dapat diangkut

malalui aliran darah.

-VLDL dibentuk di dalam hati merupakan lipoprotein dengan densitas yang sanagat

rendah dan terutama teridi dari trigliserida.

-Bila VLDL maninggalkan hati, lipoprotein lipase bekerja memecah trilgiserida yang

ada di VLDL. VLDL kemudian mengikat kolesterol yang ada dalam lipoprotein

laindalam sirkulasi darah.

- Dengan berkurangnya trigliseridaa, VLDL bertambah berat dan menjadi LDL.

3.LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL)

-Terdiri atas kolesterol bersirkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot, lemak ,

dan sel lain.

-Pembentukan LDL oleh reseptor LDL sangat penting dalam pengontrolan kolesterol

darah. Pengatur utama kadar kolesterol darah adalah hati karena sekitar 50%-75%

LDL terdapat di hati.

17

Page 18: Makalah Lipid 2010

-Di dalam pembuluh darah terdapat sel perusak yang dapat merusak LDL. Melalui sel

perusak, molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.

-Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk pada dinding

pembuluh darah, dan akan membentuk plak yang semakin lama akan menimbulkan

aterosklerosis.

-Nilai LDL tinggi dikaitkan dengan resiko tinggi terhadap serangan jantung

(kolesterol jahat).

4.HIGH DENSITY LIPOPROTEIN (HDL)

-Diproduksi oleh hati dan usus halus.

-HDL masuk ke dalam pembuluh darah untuk mengambil kolesterol dan fosofolipida

yang ada di dalam darah. Kolesterol diserhkan HDL kepada lipoprotein lain untuk

diangkut kembali ke hati guna diedarkan kembali atau dikeluarkan.

-Nilai HDl tinggi dikaitkan dengan rendahnya resiko serangan jantung (kolesterol

baik).

18

Page 19: Makalah Lipid 2010

MEKANISME PENCERNAAN DAN PENYERAPAN

LIPID

MULUT

(mengunyah, mencampur dengan air ludah, ditelan)

(kelenjar ludah mangeluarkan lipase lingual)

ESOFAGUS

(tidak ada pencernaan)

LAMBUNG

Trigliserida  lipase lingual →digliserida+asam

lemak

      hidrolisis

USUS HALUS

1.trigliserida  enzim lipase → asam lemak+gliserol

Dihidrolisis     (sisanya

digliserida+monogliserida)

2. Fosfolipida  Enzim fosfolipase→ 2 asam lemak +

lifosfogliserida

3.Ester kolesterol→ dihidrolisis oleh enzim kolesterol

19

Page 20: Makalah Lipid 2010

Penyerapan

●Diserap langsung ke darah:

Gliserol

Asamlemak rantai sedang

Asam lemak rantai pendek

●Diubah menjadi trigliserida dalam sel usus halus:

 Asam lemak rantai panjang

Monogliserida

●Membentuk kilomikron→masuk limfa→darah:

Trigliserida, Kolesterol, Fosfolipida

     ↓

           USUS BESAR

Sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung

dalam serat makanan, dikeluarkan melalui feses

20

Page 21: Makalah Lipid 2010

Transporter asam lemak

Transporter asam lemak (bahasa Inggris: fatty acid transporter, FATP) adalah

glikoprotein yang berfungsi guna mendifusikan asam lemak melalui membran sel.

FATP1

FATP(bahasa Inggris: Fatty acid transport protein 1, Long-chain fatty acid transport

protein, ACSVL5, FLJ00336, MGC71751, CFATP, SLC27A1, FATP1) adalah glikoprotein

transmembran dengan ekspresi terbanyak pada otot lurik dan jantung, ekspresi sedang pada

pankreas dan otak, dan ekspresi tersedikit pada plasenta, paru dan hati.

Variasi genetik pada FATP dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular yang

disebabkan akibat tidak terserapnya NEFA (bahasa Inggris: non-esterified fatty acid)

sehingga terakumulasi menjadi LDL.

FATP2

FATP2 (bahasa Inggris: Fatty acid transport protein 2, Fatty acid CoA ligase, Very

long chain 1, Very long chain acyl-CoA, Very long-chain acyl-CoA synthetase, hVLCS,

VLCS, VLACS, ACSVL1, FACVL1, hFACVL1, HsT17226, SLC27A2, FATP2) adalah

sebuah isozim yang mengkonversi asam lemak berantai panjang menjadi ester lemak asil-

KoA, sehingga sangat berperan dalam biosintesis dan degradasi lipid serta asam lemak.

FATP2 terutama terekspresi pada hati dan liver, di dalam retikulum endoplasma dan

peroksisom, namun tidak dalam mitokondria.[3] Dari percobaan in vitro diketahui bahwa

FATP2 mengaktivasi VLCFA lignoceric acid (C24:0), asam fitanat dan asam pristanat.

Cacat pada SLC27A2 menyebabkan adrenoleukodistrofi dan Alzheimer.

FATP3

FATP3 (bahasa Inggris: Long-chain fatty acid transport protein 3, Fatty acid transport

protein 3, Very long-chain acyl-CoA synthetase homolog 3, Acyl-CoA synthetase VL3,

VLCS-3, PSEC0067, UNQ367, PRO703, ACSVL3, SLC27A3, FATP3) merupakan FATP

21

Page 22: Makalah Lipid 2010

dengan panjang 730 AA pada paru, hati, dan testis yang berfungsi layaknya asil-KoA ligase

dan tidak menunjukkan aktivitas difusi asam lemak.

Ekspresi FATP3 diinduksi oleh aktivitas pencerap onkogonik tirosina kinase (RTK)

dan pencerap epidermal growth factor yang membuat lapisan sel glioma dan perambatannya

sebagai xenograft menjadi malignant.

FATP4

FATP4 (bahasa Inggris: Long-chain fatty acid transport protein 4, Fatty acid transport

protein 4, IPS, ACSVL4, SLC27A4, FATP4) adalah FATP dengan panjang 643 AA dengan

ekspresi terbanyak pada otak, testis, usus besar dan ginjal, ekspresi sedang pada jantung, hati,

lambung dan usus halus dan ekspresi paling sedikit pada leukosit, sumsum tulang, otot lurik,

aorta dan jaringan adiposa. Ekspresi yang tinggi pada enterosit dewasa pada usus halus

merupakan indikasi fungsi utama FATP4 sebagai transporter asam lemak pada enterosit,

meskipun demikian, penelitian pada lapisan sel pada jaringan endogenus menunjukkan

bahwa FATP4 lebih berfungsi sebagai koenzim very long chain acyl-CoA synthetases

daripada transporter asam lemak.

Difusi asam lemak melalui FATP4 dikaitkan dengan parameter-parameter yang

berhubungan dengan resistansi terhadap insulin, terganggunya metabolisme asam lemak dan

homeostasis lemak darah. Peningkatan ekspresi SLC27A4 sering dikaitkan dengan terjadinya

obesitas.. Mutasi pada gen ini mengakibatkan sindrom resistansi insulin dan sindrom IP.

FATP5

FATP5 (bahasa Inggris: Bile acyl-CoA synthetase, Bile acid-CoA ligase, BA-CoA

ligase, Cholate-CoA ligase, Very long-chain acyl-CoA synthetase homolog 2, VLCS

homolog 2, Very long-chain acyl-CoA synthetase-related protein, VLACS-related, very long-

chain 3 Fatty-acid-coenzyme A ligase, Fatty acid transport protein 5, ACSB, ACSVL6,

BACS, BAL, FACVL3, VLACSR, VLCSH2, FLJ22987, SLC27A5, FATP5) adalah FATP

dengan panjang 690 AA yang terdapat pada hati dan berperan dalam metabolisme asam

empedu dengan mempercepat konjugasi asam koloneat dengan glisina dan taurina, kemudian

mengaktivasi gugus KoA tioester senyawa organik tersebut sebelum dilepaskan ke dalam bile

canaliculi. FATP5 juga mengaktivasi asam empedu yang masuk ke dalam hati melalui

22

Page 23: Makalah Lipid 2010

sirkulasi enterohepatik. Pada in vitro, FATP5 mengaktivasi prekursor asam kolat yang

disintesis dari kolesterol, yaitu 3-alpha,7-alpha,12-alpha-trihydroxy-5-beta-cholestanate

(THCA).

Reaksi yang terjadi:

ATP + cholate + CoA = AMP + diphosphate + choloyl-CoA

ATP + (25R)-3-alpha,7-alpha,12-alpha-trihydroxy-5-beta-cholestan-26-oate + CoA = AMP +

diphosphate + (25R)-3-alpha,7-alpha,12-alpha-trihydroxy-5-beta-cholestanoyl-CoA

FATP6

FATP6 (bahasa Inggris: Long-chain fatty acid transport protein 6, Fatty acid transport

protein 6, Very long-chain acyl-CoA synthetase homolog 1, very long-chain 2 Fatty-acid-

coenzyme A ligase, ACSVL2, FACVL2, hVLCS-H1, VLCSH1, DKFZp779M0564,

SLC27A6, FATP1) merupakan FATP dengan panjang 619 AA yang berperan dalam difusi

LCFA dan diperkirakan selama ini sebagai FATP utama pada jantung yang terletak pada

sarkolema dan berimpit dengan CD36.

Ekspresi FATP6 juga ditemukan pada miosit kardiak, plasenta, testis, kelenjar adrenal, dan

sedikit pada ginjal, kandung kemih dan uterus.

23

Page 24: Makalah Lipid 2010

ASAM LEMAK

DEFINISI ASAM LEMAK

Asam lemak adalah asam monokarboksilat atau asam alkanoat rantai panjang dengan

rumus umum CnH2n+1-COOH yang merupakan penyusun utama lemak bersama-sama

dengan gliserol, dan merupakan bahan baku semua lipida pada makhluk hidup. Asam lemak

merupakan produk hidrolisis dari lemak beserta dengan gliserol yang jarang terdapat bebas

dalam alam tetapi banyak terdapat dalam bentuk ikatan ester atau ikatan amida. Asam lemak

merupakan asam organik yang terdiri atas rantai hidrokarbon lurus yang pada satu ujung

mempunyai gugus karboksil (COOH) dan pada ujung lain gugus metil. Asam lemak alami

biasanya mempunyai rantai dengan jumlah atom karbon genap, yang berkisar antara empat

hingga dua puluh dua karbon. Asam lemak dibedakan menurut jumlah karbon yang

dikandungnya yaitu rantai pendek (6 atom karbon atau kurang), rantai sedang (8 hingga 12

karbon), rantai panjang (14-18 karbon), rantai sangat panjang (20 atom karbon atau lebih).

Semua lemak bahan makanan hewani dan sebagian besar minyak nabati mengandung asam

lemak rantai panjang, asam lemak rantai sangant panjang terdapat dalam minyak ikan. Titik

cair asam lemak meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon. Di lihat dari tingkat

kejenuhannya, asm lemak di bagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Asam lemak yang terdiri atas rantai karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat

diikatnya adalah asam lemak jenuh, sedangkan asam lemak yang mengandung satu atau lebih

ikatan rangkap dan dapat diikat tambahan atom hidrogen adalh asam lemak tak jenuh.

Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH

Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak

yaitu:

1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)

Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap

2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)

Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

24

Page 25: Makalah Lipid 2010

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh

Asam-asam lemak penting bagi tubuh

Simbol

numerik

Nama

UmumStruktur Keterangan

14:0Asam

miristatCH3(CH2)12COOH

Sering terikat

dengan atom

N terminal

dari

membran

plasma

bergabung

dengan

protein

sitoplasmik

16:0 Asam

palmitat

CH3(CH2)14COOH Produk akhir

dari sintesis

25

Page 26: Makalah Lipid 2010

asam lemak

mamalia

16:1D9Asam

palmitoleatCH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH  

18:0Asam

stearatCH3(CH2)16COOH  

18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH  

18:2D9,12Asam

linoleatCH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH

Asam lemak

esensial

18:3D9,12,15Asam

linolenatCH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH

Asam lemak

esensial

20:4D5,8,11,14Assam

arakhidonatCH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH

Prekursor

untuk

sintesis

eikosanoid

26

Page 27: Makalah Lipid 2010

Asam stearat Asam oleat Asam arakhidonat

Beberapa contoh struktur asam lemak

JENIS ASAM LEMAK

Asam lemak jenuh : merupakan asam lemak yang hanya memiliki ikatan tunggal di

antara atom-atom karbon penyusunnya. Atau asam lemak yang terdiri atas rantai

karbon yang mengikat semua hidrogen yang dapat diikatnya. Asam lemak jenuh

bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh.

Asam lemak tak jenuh : merupakan asam lemak yang memiliki ikatan ganda paling

sedikit satu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Atau asam lemak

yang mengandung satu atau lebih ikatan rangkap yang dapat diikat dengan tambahan

atom hidrogen. Asam lemak tak jenuh bersifat tidak stabil (mudah bereaksi) daripada

asam lemak jenuh, ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan

oksigen (mudah teroksidasi) yang di kenal dengan istilah bilangan oksidasi bagi sam

lemak. Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh menjadikannya memiliki

dua bentuk : cis dan trans. Cis hanya di miliki oleh asam lemak nabati alami, akibat

polatisasi atom H, cis memiliki rantai yang melengkung, sedangkan trans hanya di

produksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuat secara sintetis, karena atom H-nya

bersebrangan tidak mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif

lurus.

27

Page 28: Makalah Lipid 2010

Asam lemak esensial : merupakan asam lemak yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi

tubuh tidak dapat mensintesisnya. Asam lemak esensial mempunyai ikatan rangkap

pada karbon keenam dan ketiga, contohnya adalah :

Asam linoleat

Asam linolenat

Asam arakidonat

Eikosapentanoat

Dokosaheksaenoat

SUMBER ASAM LEMAK

Sumber asam lemak terdapat pada :

minyak goreng

margarin

lemak hewan

minyak ikan (terutama ikan kod)

ikan laut (seperti : tuna, kod, sardin)

kerang

biji flax,

minyak kedelai,

minyak raps

minyak chia

biji blewah,

biji bunga matahari

sayuran berdaun

walnut

minyak inti sawit

28

Page 29: Makalah Lipid 2010

METABOLISME LIPID

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu

trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan

lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid.

Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam

lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di sisi

dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka

diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel

usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi

trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya

kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,

sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju

hati dan jaringan adiposa.

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

29

Page 30: Makalah Lipid 2010

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-

asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk

kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan

esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah

menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi

menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak

tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai

asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan

gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami

esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan

energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat

barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah

cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.

Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil

KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di

sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis

menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami

kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis

membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi

30

Page 31: Makalah Lipid 2010

menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini

dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan

asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

Ikhtisar metabolisme lipid

Metabolisme gliserol

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi.

Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada

tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat.

Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat,

suatu produk antara dalam jalur glikolisis.

31

Kolesterol

Aseto asetat

hidroksi butirat Aseton

Steroid

Steroidogenesis

Kolesterogenesis

Ketogenesis

Diet

Lipid

Karbohidrat

Protein

Asam lemak

Trigliserida

Asetil-KoA

Esterifikasi Lipolisis

Lipo-

genesis

Oksidasi beta

Siklus asam sitrat

ATP

CO2

H2O

+ ATP

Gliserol

Page 32: Makalah Lipid 2010

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang

dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus

diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam

lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam

lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa

karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.

32

Page 33: Makalah Lipid 2010

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme

pengangkutan karnitin

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:

Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim

tiokinase.

Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil

transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin.

Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna

mitokondria.

Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang

bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.

33

Membran mitokondria internaKarnitin palmitoil transferase II

Karnitin

Asil karnitin

translokaseKoA Karnitin

Asil karnitin Asil-KoA

Asil karnitin

Beta oksidasi

Membran mitokondria eksterna

ATP + KoA AMP + PPi

FFA Asil-KoA

Asil-KoA sintetase

(Tiokinase)

Karnitin palmitoil transferase I

Asil-KoA KoA

Karnitin Asil karnitin

Page 34: Makalah Lipid 2010

Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan

dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna

mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.

Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses

oksidasi beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses

dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya

asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam

lemak dioksidasi menjadi keton.

Oksidasi karbon β menjadi keton

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses pemutusan 2 atom

C adalah proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang diputuskan adalah asetil KoA.

34

Page 35: Makalah Lipid 2010

Keterangan:

Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1

Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)

Aktivasi asam lemak, oksidasi beta dan siklus asam sitrat

35

Page 36: Makalah Lipid 2010

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu

menjadi asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)

Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap perubahan

sebagai berikut:

Proses Beta Oksidasi

Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu : oksidasi

oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis oleh KoA. Rantai asil

diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari keepat reaksi tadi dan terjadi

pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA.

Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA

dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans antara C – 2

dan C – 3.

Asil KoA + E – FAD → trans - Δ² - Enoil KoA + E – FADH2

Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C – 3 oleh enoil KoA

hidratase.

Trans - Δ² - Enoil KoA + H2O ↔ L- 3 – hydroksiasil KoA.

Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah gugus

hidroksil pada C – 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidai ini dikatalisis

oleh L – 3 – hidroksiasil KoA dehidrogenase .

L – 3 – hidroksiasil KoA + NAD ↔ 3 – ketoasil KoA + NADH + H+

Langkah akhir adalah pemecahan 3 – ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul KoA lain,

yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua atom karbon

lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh β – ketotiolase.

3- ketoasil KoA + HS – KoA ↔ asetil KoA + asil KoA.

(karbon- karbon n ) ( karbon- karbon n-2 ).

Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya, yang

diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai asam lemak yang

36

Page 37: Makalah Lipid 2010

mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA dehidrogenase rantai panjang.

Asil KoA dehidrogenase untuk rantai sedang mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki

14 sampai 4 karbon, sedangkan asil KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja

pada rantai 4 dan 6 karbon. Sebaliknya, β – ketotiolase, hidroksiasil dehidrogenase, dan enoil

KoA hidratase memiliki spesifitas yang luas berkenaan dengan panjangnya gugus asil.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu kali

oksidasi beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom C, maka

asil-KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom

C karena membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2

asetil-KoA.

Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.

Proses penghitungan ATP :

Dalam satu kali proses beta oksidasi dihasilkan 5 ATP dr NADH dan FADH2

ditambah dengan 12 ATP dari siklus asam sitrat.Banyaknya ATP jg tergantung pada

jumlah atom C yang ada di asam lemak itu sendiri.

Penghitungan energi hasil metabolisme lipid

Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta

suatu asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C, maka kita

memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta

adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20

ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5

buah.

Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing-masing akan

menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian

sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk

aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus Kreb’s) = 78 ATP.

37

Page 38: Makalah Lipid 2010

Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat

berubah menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal

sebagai badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton

dinamakan ketogenesis.

Proses ketogenesis

Lintasan ketogenesis di hati

38

Page 39: Makalah Lipid 2010

Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan

kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk disintesis menjadi

steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).

Gambar Lintasan kolesterogenesis

Sintesis asam lemak

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis

asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur

membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis

asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).

39

Page 40: Makalah Lipid 2010

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan

selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi

enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Tahap-tahap sintesis asam lemak

Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-tahap

penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.

- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa.

- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi

trigliserida

40

Page 41: Makalah Lipid 2010

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan

trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam

lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam

lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).

Metabolisme lipid dapat juga dibedakan menjadi 2 jalur yaitu :

Katabolisme Lipid

Anabolisme Lipid

KATABOLISME LIPID

I. Oksidasi Asam Lemak

Pada tahun 1904, Franz Knoop menerangkan bahwa asam lemak itu dipecah melalui

oksidasi pada karbon –β. Kemudian padatahun 1949 Eugene Kennedy dan Lehninger

menerangkan bahwa terjadinya oksidasi asam lemak di mitokondria.Di mana asam lemak

sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin trifosfat ( ATP ) memacu

pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak dengan gugus sulfhidril pada

KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil

KoA sintetase ( tiokinase asam lemak )

Paul Berg membuktikan bahwa aktivasi asam lemak terjadi dalam dua tahap.Pertama, asam

lemak bereaksi dengan ATP membentuk asil adenilat. Dalam bentuk anhidra campuran ini,

gugus karboksilat asam lemak diikatkan dengan gugus fosforil AMP. Dua gugus fosforil

lainnya dari ATP dibebaskan sebagai pirofosfat. Gugus sulfhidril dari KoA kemudian

bereaksi dengan asila adenilat yang berikatan kuat dengan enzim membentuk asil KoA dan

AMP.

R – C + ATP R – C – AMP + PPi

Asam lemak Asil adenilat

R – C – AMP + H- S – KoA R – C – S – KoA + AMP

Asil KoA

41

Page 42: Makalah Lipid 2010

Pengangkutan asam lemak rantai panjang ke dalam matriks mitokondria.

Asam lemak diaktifkan di luar membran mitokondria, proses oksidasi terjadi di dalam

matriks mitokondria. Molekul asil KoA rantai panjang tidak dapat melintasi membran

mitokondria, sehingga diperlukan suatu mekanisme transport khusus.Asam lemak rantai

panjang aktif melintasi membran dalam mitokondria dengan cara mengkonjugasinya dengan

karnitin, suatu senyawa yang terbentuk dari lisin.Gugus asil dipindahkan dari atom sulfur

pada KoA ke gugus hidroksil pada karnitin dan membentuk asil karnitin. Reaksi ini

dikatalisis oleh karnitin transferase I, yang terikat pada membran di luar mitokondria.

R – C – S – KoA + H3C – N – CH2 – C – CH2 – C HS – KoA + H3C – N – CH2

Asil KoA Karnitin Asil Karnitin

–C – CH2 – C.

Selanjtunya, asil karnitin melintasi membran dalam mitokondria oleh suatu

translokase. Gugus asil dipindahkan lagi ke KoA pada sisi matriks dari membran yang

dikatalisis oleh karnitin asil transferase II. Akhirnya karnitin dikembalikan ke sisi sitosol oleh

translokase menggantikan masuknya asil karnitin yang masuk.Molekul asil KoA dari sedang

dan rantai pendek dapat menembus mitokondria tanpa adanya karnitin.

Kelainan pada transferase atau translokase atau defisiensi karnitin dapat menyebabkan

gangguan oksidasi asam lemak rantai panjang, Kelainan tersebut diatas ditemukan pada

kembar identik yang menderita kejang otot disertai rasa nyeri yang dialami sejak masa kanak-

kanak.. Rasa nyeri diperberat oleh puasa, latihan fisik, atau diet tinggi lemak; oksidasi asam

lemak adalah proses penghasil energi utama pada ketiga keadaan tersebut. Enzim glikolisis

dan glikogenolisis dalam keadaan normal.

42

Page 43: Makalah Lipid 2010

I.1. Asetil KoA, NADH dan FADH2 terbentuk pada setiap satu kali oksidasi.

Asil KoA jenuh dipecah melalui urutan empat reaksi yang berulang yaitu : oksidasi

oleh flavin adenin dinukleotida ( FAD ), hidrasi oleh NAD dan tiolisis oleh KoA. Rantai asil

diperpendek dengan dua atom karbon sebagai hasil dari keepat reaksi tadi dan terjadi

pembentukan FADH2, NADH dan asetil KoA.

Reaksi pertama pada tiap daur pemecahan adalah oksidasi asil KoA oleh asil KoA

dehidrogenase yang menghasilkan satu enoil KoA denganikatan rangkap trans antara C – 2

dan C – 3.

Asil KoA + E – FAD → trans - Δ² - Enoil KoA + E – FADH2

Langkah selanjutnya adalah hidrasi ikatan ganda antara C- 2 dan C – 3 oleh enoil

KoA hidratase.

Trans - Δ² - Enoil KoA + H2O ↔ L- 3 – hydroksiasil KoA.

Hidrasi enoil KoA membuka jalan bagi reaksi oksidasi kedua, yang mengubah gugus

hidroksil pada C – 3 menjadi gugus keto dan menghasilkan NADH. Oksidai ini dikatalisis

oleh L – 3 – hidroksiasil KoA dehidrogenase .

L – 3 – hidroksiasil KoA + NAD ↔ 3 – ketoasil KoA + NADH + H+

Langkah akhir adalah pemecahan 3 – ketoasil KoA oleh gugus tiol dari molrkul KoA

lain, yang akan menghasilkan asetil KoA dan suatu asil KoA rantai karbonnya dua atom

karbon lebih pendek. Reaksi ini dikatalisis oleh β – ketotiolase.

43

Page 44: Makalah Lipid 2010

3- ketoasil KoA + HS – KoA ↔ asetil KoA + asil KoA.

(karbon- karbon n ) ( karbon- karbon n-2 ).

Asil KoA yang memendek selanjutnya mengalami daur oksidasi berikutnya, yang

diawali dengan reaksi yang dikatalisis oleh asil KoA dehidrogenase. Rantai asam lemak yang

mengandung 12 sampai 18 karbon dioksidasi oleh asil KoA dehidrogenase rantai panjang.

Asil KoA dehidrogenase untuk rantai sedang mengoksidasi ranta asam lemak yang memiliki

14 sampai 4 karbon, sedangkan asil KoA dehidrogenase untuk rantai pendek hanya bekerja

pada rantai 4 dan 6 karbon. Sebaliknya, β – ketotiolase, hidroksiasil dehidrogenase, dan enoil

KoA hidratase memiliki spesifitas yang luas berkenaan dengan panjangnya gugus asil.

I.2.Oksidasi sempurna asam palmitat

Kita dapat menghitung energi yang dihasilkan dari oksidasi suatu asam lemak. Pada

tiap daur reaksi, asil KoA diperpendek dua karbon dan satu FADH2, NADH dan asetil KoA

terbentuk.

Cn – asil KoA + FAD + NAD + H2O + KoA → Cn-2 – asil KoA + FADH2 + NADH + asetil

KoA + H

Pemecahan palmitoil KoA ( C16 – asil KoA ) memerlukan tujuh daur reaksi. Pada

daur ketujuh, C4 – ketoasil KoA mengalami tiolisis menjadi dua molekul asetil KoA. Dengan

demikian stoikiometri oksidasi palmitoil KoA menjadi.

Palmitoil KoA + 7 FAD + 7 NAD +7 KoA + & H2O→

8 asetil KoA + 7 FADH2 + 7 NADH + 7 H

Dua setengah ATP akan terbentuk per NADH yang dioksidasi pada rantai pernafasan,

sedangkan 1,5 ATP akan terbentuk untuk tiap FADH2. Jika diingat bahwa oksidasi asetil

44

Page 45: Makalah Lipid 2010

KoA oleh daur asam sitrat menghasilkan 10 ATP, maka jumlah ATP yang terbentuk pad

oksidasi palmitoil KoA adalah 10,5 dari 7 FADH2, 17,5 dari 7 NADH dan 80 dari 8 molekul

asetil KoA, sehingga jumlah keseluruhannya adalah 108. Dua ikatan fosfat energi tinggi

dipakai untuk mengaktifkan palmitat, saat ATP terpecah menjadi AMP dan 2 Pi. Jadi

oksidasi sempurna satu molekul asam palmitat menghasilkan 106 ATP.

I.3.Oksidasi asam lemak tak jenuh.

Oksidasi asam lemak tak jenuh reaksinya sama seperti reaksi oksidasi asam lemak

jenuh. Hanya diperlukan tambahan dua enzim lagi yaitu isomerase dan reduktase untuk

memecah asam-asam lemak tak jenuh..

Oksidasi asam palmitoleat atau asam lemak C16 yang memiliki ikatan rangkap antara C- 9

dan C –10 ini diaktifkan dan diangkut melintasi membran dalam

mitokondria dengan cara yang sama dengan asam lemak jenuh. Selanjutnya palmitoleil KoA

mengalami tiga kali pemecahan dengan enzim-enzim yang sama seperti oksidasi asam lemak

jenuh. Enoil KoA – sis - Δ³ yang terbentuk pada ketiga kali jalur oksidasi bukanlah substrat

bagi asil KoA dehidrogenase. Adanya ikatan rangkap antara C-3 dan C-4 menghalangi

pembentukan ikatan rangkap lainnya antar C – 2 dan C – 3. Kendala ini dapat diatasi oleh

suatu reaksi yang mengubah posisi dan konfigurasi dari ikatan rangkap sis - Δ³. Suatu

isomerase mengubah ikatan rangkap ini menjadi ikatan rangkap trans - Δ². Reaksi- reaksi

berikutnya mengikuti reaksi oksidasi asam lemak jenuh saat enoil KoA – trans - Δ²

merupakan substrat yang reguler.

Satu enzim tambahan lagi diperlukan untuk oksidasi asam lemak tak jenuh jamak .Misalnya

asam lemak tak jenuh jamak C18 yaitu linoleat , dengan ikatan rangkap sis - Δ9 dan sis Δ12.

Ikatan rangkap sis - Δ³ yang terbentuk setelah tiga daur oksidasi – β, diubah menjadi ikatan

rangkap trans - Δ² oleh isomerase tersebut di atas, seperti pada oksidasi palmitoleat . Ikatan

rangkap sis - Δ¹² - linoleat menghadapi masalah baru. Asil KoA yang dihasilkan oleh empat

daur oksidasi β mengandung ikatan rangkap rangkap sis - Δ4. dehidrogenase pada spesies ini

oleh asil Koa dehidrogenase menghasilkan zat antara 2,4 – dienoil yang bukan substrat bagi

enzim berikutnya pada jalur oksidasi β. Kendala ini dapat diatasi oleh 2,4 - dienoil – KoA

reduktase, suatu enzim yang menggunakan NADH untuk mereduksi zat antara 2,4 – dienoil

menjadi enoil KoA – sis - Δ³. Isomerase tersebut di atas kemudian mengubah enoil KoA – sis

-Δ³ menjadi bentuk trans, suatu zat antara yang lazim pada oksidasi – β.Jadi ikatan rangkap

45

Page 46: Makalah Lipid 2010

yang letaknya pada atom C nomer ganjil ditangani oleh isomerase dan ikatan rangkap yang

terletak pada atom C nomor genap ditangani oleh reduktase dan isomerase.

I.4.Oksidasi asam lemak dengan nomor atom karbon ganjil.

Asam lemak yang memiliki jumlah karbon ganjil merupakan spesies jarang. Asam

lemak ini dioksidasi dengan cara yang samaseperti oksidasi asam lemak dengan jumlah atom

karbon genap, kecuali pada daur akhir degradasi akan terbentuk propionil KoA dan asetil

KoA, bukan dua molekul asetil KoA. Unit – tiga karbon aktif pada propionil KoA memasuki

daur asam sitrat setelah diubah menjadi suksinil KoA.

ANABOLISME LIPID

I.Proses Ketogenesis.

Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam sitrat

hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang. Karena masuknya

asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada tersedianya oksaloasetat untuk

pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika karbohidrat tidak

tersedia atau penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam keadaan

normal dibentuk dari piruvat.

Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada jalur

glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada

keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat dan D-3- hidroksibutirat.

Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan zat keton.

46

Page 47: Makalah Lipid 2010

O O O׀׀ ׀׀

C – S - KoA C – S - KoA ׀ ׀

CH2 Asetil KoA + CH2 Asetil H+ + KoA ׀ H2O KoA ׀ KoA NADH NAD+

2 Asetil KoA C = O HO – C – CH3 O = C – CH3

4 ׀ 3 ׀ 2 ׀ 1 CH3 CH2 CH2

׀ ׀ COO־ COO־

H׀ HO – C – CH3

׀ CH2

׀ COO־ H+ CO2

Asetoasetat AsetonAsetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap.Dua molekul asetil KoA

berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang dikatalisis oleh tiolase ini

merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak. Selanjutnya astoasetil

KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi – 3 – metilglutaril

KoA ( HMG – KoA ) dan KoA . Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang dikatalisis

oleh sitrat sintase.Keseimbangan yang tidak menguntungkan bagi pembentukan asetoasetil

KoA diimbangi oleh reaksi ini, yang keseimbangannya menguntungkan karena hidrolisis

iaktan tioester . 3 – Hidroksi – 3 – metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA

dan asetoasetat. Hasil dari keseluruhan reaksi adalah

2 Asetil KoA + H2O Asetoasetat +2 KoA H+

3 – Hidroksibutirat terbentuk melalui reduksi asetoasetat di matriks mitokondria. Rasio

hidroksibutirat terhadap astoasetat tergantung pada rasio NADH / NAD+ di dalam

mitokondria . Karena merupakan asam keto – β, asetasetat secara lambat mengalami

dekarboksilasi spontan menjadi aseton . bau aseton dapat dideteksi dalam udara pernafasan

seseorang yang kadar asetoasetat dalam darahnya tinggi.

I.1 Asetoasetat adalah merupakan salah satu bahan bakar yang utama dalam jaringan.

Situs utama produksi asetasetat dan 3 – hidroksibutirat adalah hati. Senyawa- snyawa

ini berdifusi dari mitokondria hati ke dalam darah dan diangkut ke jaringan perifer.

47

Page 48: Makalah Lipid 2010

Asetoasetat dan 3- hidroksibutirat merupakan bahan bakar normal pada metabolisme energi

dan secara kwantitatif penting sebagai sumber energi .Otot

jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai sumber energi disbanding

glukosa.. glukosa merupakan bahan b akar utama bagi otak dan sel darah merah pada orang

yang mempunyai gizi baik dengan diet seimbang. Tapi otak dapat beradaptasi dan

menggunakan asetoasetat dalam keadaan kelaparan dan diabetes. Pada kelaparan

berkepanjangan, 75% bahan bakar yang diperlukan oleh otak didapat dari asetoasetat.

Asetoasetat dapat diaktifkan melalui pemindahan KoA dari suksinil KoA dalam suatu reaksi

yang dikatalisis oleh suatu koA transferase spesifik. Kemudian, asetoasetil KoA dipecah oleh

tiolase menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya memasuki daur asam sitrat. Hati

dapat membekali organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati tidak memiliki KoA

transferase spesifik ini.

Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit astil oleh hati,

yang kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat .Kadar asetoasetat yang tinggi dalam

darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang menyebabkan berkurangnya laju lipolisis di

jaringan adiposa .

Proses ketogenesis

48

Page 49: Makalah Lipid 2010

Lintasan ketogenesis di hati

II. Metabolisme Kolestrol

Jaringan yang mampu mensintesis kolestrol antara lain di hati, korteks adrenal, usus,

testes, kulit, aorta. Sintesis kolestrol berlangsung di bagian sitosol dan mikrosom sel jaringan.

Kolestrol yang disintesis merupakan bagian terbesar dari kolestrol di dalam tubuh,

sedangkan sebagian kecil saja kolestrol berasal dari kolestrol yang terdapat dalam makanan.

Kolestrol diekskresi dari tubuh melalui :

1. Empedu sebagai asam empedu yang dikeluarkan ke lumen usus halus

2. Empedu sebagai sterol netral yang dikeluarkan ke lumen usus halus.

Kolestrol hanya dapat disintesis di dalam tubuh binatang, termasuk manusia, dan

tidak dapat disintesis di dalam tubuh tanaman. Sehingga sebagai sumber kolestrol

yang terdapat dalam makanan adalah makanan yang berasal dari binatan, misalnya:

daging, hati, otak, dan kuning telur.

Untuk memudahkan, sintesis kolestrol dibagi dalam 2 tahap deretan reaksi

berturut-turut berupa tahapan deretan reaksi untuk pembentukan :

49

Page 50: Makalah Lipid 2010

1. Senyawa intermediate mevalonat, yang kemudian dilanjutkan ke ;

2. Senyawa intermediate lanosterol, dan lanosterol ini merupakan senyawa

sterol yang dibentuk pertama, selanjutnya lanosterol mengahasilkan

kolestrol.

II.1 Pembentukan senyawa intermediate mevalonat

Diawali oleh reaksi penggabungan 2 molekul asetil-SKoA, yang dikatalisis oleh

enzim tiolase, dan dihasilkan asetoasetil-SkoA.

Selanjutnya, asetoasetil-SkoAbereaksi dengan 1 molekul asetil-SkoAlagi membentuk

senyawa B-OH, B-CH3-Glutaril-SkoA (HMG-SkoA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim

HMG-SkoA sintetase.

Akhirnya HMG-SkoA direduksi oleh NADPH+H+, yang dikatalisis oleh enzim HMG-

SkoAvreduktase, danterbentuklah mevalonat.

II.2 Pembentukan Sterol/Kolestrol

Perubahan mevalonat menjadi senyawa sterol pertama berupa lenosterol, berlangsung

melalui pembentukan 2 senyawa intermediate, berturut-turut berupa senyawa unit isoprenoid

dan squalen.

Kolestrol diturunkan dari lanosterol melalui reaksi pembentukan senyawa

intermediate berturut-turut berupasenyawa 14-desmetillano-sterol, zimosterol, 7, 24-

kolestadienol, desmosterol dan pada akhirnya terbentuklah sterol.

50

Page 51: Makalah Lipid 2010

Gambar Lintasan kolesterogenesis

III.Sintesis Asam lemak.

Sintesis asam lemak bukan merupakan kebalikan dari jalur pemecahannya. Sintesis

asam lemak lebih merupakan seperangkat reaksi, yang menunjukkan prinsip bahwa jalur

sintesis dan jalur pemecahan dalam system biologis biasanya berbeda. Beberapa cirri penting

jalur biosintesis asam lemak adalah :

1. Sintesis berlangsung di luar mitokondria, oksidasi terjadi di dalam matriks mitokondria.

51

Page 52: Makalah Lipid 2010

2. Zat antara pada sintesis asam lemak berikatan kovalen dengan gugus sulfhidril pada

protein – pembawa asil ( ACP ), sedangkan zat antara pada pemecahan asam lemak berikatan

dengan koenzim A.

3. Enzim – enzim pada sintesis asam lemak pada organisme yang lebih tinggi tergabung

dalam suatu rantai polipeptida tunggal, yang disebut sintase asam lemak . Sebaliknya, enzim

– enzim pemecahan tampaknya tidak saling berikatan.

4. Rantai asam lemak yang sedang tumbuh, diperpanjang dengan cara penambahan berturut –

turut unit dua karbon yang berasal dari asetil KoA. Donor aktif unit dua karbon pada tahap

perpanjangan adalah malonil – ACP. Reaksi perpanjangan dipacu oleh pelepasan CO2.

5. Reduktor pada sintesis asam lemak adalah NADPH, sedangkan oksidator pada pemecahan

asam lemak adalah NAD dan FAD.

6. Perpanjangan rantai oleh kompleks sontase asam lemak terhenti setelah terbentuknya

palmitat ( C16 ). Perpanjangan rantai lebih lanjut dan penyisipan ikatan rangkap oleh system

enzim yang lain.

Tahap-tahap sintesis asam lemak

III.1 Penyimpanan lemak dan penggunaannya kembali

Asam-asam lemak akan disimpan jika tidak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

energi. Tempat penyimpanan utama asam lemak adalah jaringan adiposa. Adapun tahap-

tahap penyimpanan tersebut adalah:

- Asam lemak ditransportasikan dari hati sebagai kompleks VLDL.

- Asam lemak kemudian diubah menjadi trigliserida di sel adiposa untuk disimpan.

52

Page 53: Makalah Lipid 2010

- Gliserol 3-fosfat dibutuhkan untuk membuat trigliserida. Ini harus tersedia dari glukosa.

- Akibatnya, kita tak dapat menyimpan lemak jika tak ada kelebihan glukosa di dalam tubuh.

Dinamika lipid di dalam sel adiposa. Perhatikan tahap-tahap sintesis dan degradasi

trigliserida

Jika kebutuhan energi tidak dapat tercukupi oleh karbohidrat, maka simpanan

trigliserida ini dapat digunakan kembali. Trigliserida akan dipecah menjadi gliserol dan asam

lemak. Gliserol dapat menjadi sumber energi (lihat metabolisme gliserol). Sedangkan asam

lemak pun akan dioksidasi untuk memenuhi kebutuhan energi pula (lihat oksidasi beta).

KESIMPULAN

1. Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang berantai panjang debgan

gugus karboksil pada ujungnya.

2. Proses oksidasi asam lemak merupakan proses yang terjadi di mitokondria di mana terjadi

pada atom karbon beta sehingga disebut beta oksidasi.Setiap kali oksidasi menghasilkan

asetil KoA, NADH dan FADH2.

53

Page 54: Makalah Lipid 2010

3. Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton di man proses ini

terjadi akibat pemechan lemak dan karbohidrat tidak seimbang.Proses ketogenesis sering

terjadi pada keadaan kelaparan dan DM yang tak terkontrol.

4. Asetoasetat merupakan salah satu bahan bakar dalam jaringan.

5. Proses sintesis asam lemak terjadi di luar mitokondria, dimana proses ini terjadi

memerlukan suatu NADPH sebagai reduktor

54

Page 55: Makalah Lipid 2010

Pengaruh Hormon terhadap Metabolisme Lemak di

Jaringan Adiposa

Pembebasan asam lemak, sebagai produk lipolisis triasilgliserol di jaringan adiposa ke dalam

sirkulasi darah untuk didistribusi ke jaringan tubuh lainnya ternyata dibutuhkan beberapa

macam hormon, diantaranya:

– Insulin

– Epinefrin

– Norepinefrin

– Glukagon

– ACTH (adrenocorticotropic hormone)

– TSH (tirotropic hormon, tiroid stimulating hormone)

– GH (growth hormone)

– Vasopressin

Insulin

Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di Pulau-pulau

Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme

karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini

juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini memiliki

properti anabolik. Hormon tersebut juga mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.

Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi

darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan menyimpannya

sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi.

Kadar insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai

menggunakan lemak sebagai sumber energi.

55

Page 56: Makalah Lipid 2010

Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes

mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk

keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut; pasien dengan diabetes mellitus

tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin, dan kadang kala

membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar

glukosa darah.

Epinefrin

Adrenalin (bahasa Inggris: adrenaline,epinephrine) adalah sebuah hormon yang

memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh. Tidak hanya gerak, hormon ini

pun memicu reaksi terhadap efek lingkungan seperti suara derau tinggi atau cahaya yang

terang. Reaksi yang kita sering rasakan

adalah frekuensi detak jantung meningkat, keringat dingin dan keterkejutan. Reaksi ini dalam

batas tertentu menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan, mungkin juga menjadi

sebuah hobi hingga disebut adrenaline junkie.

Glukagon

Glukagon adalah antagonis dari insulin: Pada prinsipnya menaikkan kadar gula di dalam

darah. Dia diproduksi di sel alpha dari pankreas. Glukagon melewati dalam proses sintesenya

yang disebut sebagai limited proteolyse, yang artinya molekul glucagon berasal dari

prohormon yang lebih tepatnya disebut sebagai prohormon. Gen untuk glukagon selain di

pankreas juga terdapat di otak dan sel enteroendokrin L di sistem pencernaan

(Ileum dan Kolon).

ACTH

Kortikotropin (bahasa Inggris: corticotropin, adrenocorticotropic hormone, ACTH)

adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang

39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit.

ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari

267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH, ACTH, β-lipotropin, γ-

lipotropin, Melanocyte Stimulating Hormone (MSH) and β-endorfin. POMC, ACTH dan β-

lipotropin disekresi oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari

56

Page 57: Makalah Lipid 2010

kelenjar hipofisis setelah distimulasi oleh corticotropin-releasing hormone (CRH) yang

disekresi oleh hipotalamus.

Kadar ACTH, dikurangi dengan hormon inhibitor CRH yang berasal dari

kelompok glukokortokoid yang dilepaskan dari kelenjar adrenal.

TSH

Tirotropin (bahasa Inggris: thyrotropin, thyroid-stimulating hormone, TSH) adalah hormon

yang berfungsi untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar tiroid dan

merupakan stimulator bagi sekresi hormon T4 dan T3 yang dihasilkan oleh kelenjar

tersebut. Hormon tirotropin adalah glikoproten dan memiliki dua subunit, yaitu subunit α

(alpha) dan β (beta).

GH

Somatotropin (bahasa Inggris: somatotropin, somatropin, growth hormone, GH)

adalah hormon polipeptida yang berasal dari protein berupa 191 rantai asam amino yang

disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh sel somatotroph di dalam sayap anterior

kelenjar pituari. Somatotropin disingkat GH untuk hewan dan rhGH untuk manusia karena

faktor DNA rekombinan.

Somatotropin berperan dalam mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta

mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi

kepada hati untuk mensekresi hormon somatomedin, sebuah hormon perkembangan yang

memberikan stimulasi lebih lanjut terhadap sel untuk berkembangbiak.

Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami pertumbuhan luar biasa yang

disebut gigantisme. Orang yang kekurangan hormon ini akan mengalami kekerdilan. Hormon

ini dikeluarkan oleh hipofisis.

Vasopresin

Vasopresin (bahasa Inggris: Arginine Vasopressin, AVP, VP, Argipressin, Antidiuretic

Hormone, ADH) adalah hormon yang dapat ditemui hampir di

semuamamalia, termasuk manusia. VP adalah sebuah hormon peptida yang mengatur

penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan

57

Page 58: Makalah Lipid 2010

mempengaruhipermeabilitas jaringan dinding tubules, sehingga berfungsi untuk mengatur

pengeluaran urin.

VP maupun oksitosin/OT disintesis oleh magnocellular neurons dari hypothalamic

supraoptic nuclei (SON) dan paraventricular nuclei (PVN) hipotalamus dan disimpan di

dalam vesikel hipofisis posterior sebagai bagian dari precursor (substrat bahan baku)

bagi preprohormone. Setiap bagian dipisahkan untuk diedarkandalam

bentuk nonapeptida, neurophysin, dan dari VP sebuah glikopeptida jenis kopeptin, ke dalam

sirkulasi darah atau langsung menuju ke dalam otak.

Pada sirkulasi darah, VP akan mengatur homeostasis antara garam dan air, sementara OT

mengatur parturition dan lactation.

VP bersama dengan OT merupakan hormon neurohipofisis (bahasa

Inggris: neurohypophysial) yang ditemukan pertama kali oleh Oliver and Schafer pada tahun

1895 dengan pengamatan ekstrak hipofisis yang mempengaruhi tekanan darah. Beberapa

dekade kemudian, ekstrak hipofisis posterior ditengarai mempunyai efek yang lain

yaitu kontraksi uterus pada tahun 1906, sekresi kelenjar susu pada tahun 1910,

efek antidiuretik pada tahun 1913. Hingga pada tahun 1952, du Vigneaud dan koleganya

menemukan dua jenis peptida dalam hormon ini, sehingga deret dan struktur asam

amino untuk VP dan OT beserta fungsi dan sintesisnya dapat dijelaskan.

OT dan VP merupakan neuropeptida purba yang merupakan keluarga peptida dengan

konservasi tinggi meliputi berbagai phylum yang timbul dari duplikasi gen vasotosin purba.

Pada organisme primitif seperti freshwater hydra ditemukan senyawa yang mirip dengan

OT/VP pada mamalia, tetrapod memakai mesotosin dan vasotosin, ikan

mempunyai isotosin dan vasotosin. Kedua nonapeptidamempunyai rumus bangun yang

tersusun oleh disulfida. Hanya residu asam amino ketiga dan kedelapan yang membedakan

kedua jenis peptida ini.

Pengaruh Hormon Insulin

• Kerja utama hormon insulin dalam jaringan adiposa :

Menghambat aktivitas “hormone sensitive lipase”. berarti, mengurangi lipolisis

Triasilgliserol (mengurangi jumlah asam lemak bebas dan gliserol yang dijumpai di

jaringan adiposa.

58

Page 59: Makalah Lipid 2010

• Jaringan adiposa sangat sensitif terhadap hormon insulin bila dibandingkan dengan

jaringan tubuh lainnya.

Pengaruh Hormon Lainnya

• Bekerja mempercepat pembebasan asam lemak dari jaringan adiposa ke sirkulasi

darah

• Bersifat meningkatkan kadar asam lemak bebas yang terdapat dalam plasma darah,

yang berasal dari produk lipolisis triasilgliserol di dalam jaringan adiposa.

Peran Lemak Sebagai Cadangan Energi

Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan

energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan

sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim

yang peka-hormon, lipase. Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi

kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk

pemecahan karbohidrat dan protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh

tanpa makan menggunakan cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan

mereka.

59

Page 60: Makalah Lipid 2010

Gangguan Yang Dapat Terjadi

Kelebihan

1. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang

berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat

panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang

lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat

badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh

lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat

badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak

5% dari antara orang-orang yang gemuk).

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada

lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita

cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga

memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di

sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan

merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan

beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masamenopause.

Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami

berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang

lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.

60

Page 61: Makalah Lipid 2010

Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan

apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung

rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan

pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.

Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio

pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria

dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.

Penyebab Obesitas

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan

oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini

masih belum jelas.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan

kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk

memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan

bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan

seseorang.

Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus

obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti.

Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan

berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak

dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan

aktivitasnya.

Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan

makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini

merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa

menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman

dalam pergaulan sosial.

61

Page 62: Makalah Lipid 2010

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam

jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).

Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan

bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge

hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai

akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari,

adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan,

agitasi dan insomnia pada malam hari.

Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:

Hipotiroidisme

Sindroma Cushing

Sindroma Prader-Willi

Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

Obat-obatan.

Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan

penambahan berat badan.

Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)

menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita

obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak

sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.

Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat

dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.

Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu

penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang

makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang

cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang

seimbang, akan mengalami obesitas.

Gejala obesitas

62

Page 63: Makalah Lipid 2010

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa

menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun

penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat

tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),

sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah

dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga

kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki

permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga

panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.

Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah

tungkai dan pergelangan kaki.

Komplikasi

Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang

mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas

meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:

Diabetes  tipe 2 (timbul pada masa dewasa)

Tekanan darah tinggi  (hipertensi)

Stroke

Serangan jantung  (infark miokardium)

Gagal jantung

Kanker  (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)

Batu kandung empedu  dan batu kandung kemih

Gout  dan artritis gout

Osteoartritis

Tidur apneu  (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur,

menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

63

Page 64: Makalah Lipid 2010

Sindroma Pickwickian  (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan

ngantuk).

Diagnosa

Mengukur lemak tubuh

Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan

peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:

Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian

lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.

BOD POD  merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah

seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur

lemak tubuh.

DEXA  (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X

digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.

Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:

Jangka  kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka

(suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).

Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas

skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh

lalu dianalisa.

Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga

ahli.

Tabel berat badan-tinggi badan

Ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan

berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.

Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus

digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang

berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang

lainnya tidak.

64

Page 65: Makalah Lipid 2010

Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan

kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal

sesungguhnya tidak.

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

BMI Klasifikasi

< 18.5 berat badan di bawah normal

18.5–24.9 normal

25.0–29.9 normal tinggi

30.0–34.9 Obesitas tingkat 1

35.0–39.9 Obesitas tingkat 2

≥ 40.0 Obesitas tingkat 3

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan

dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau

nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi

65

Page 66: Makalah Lipid 2010

badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI

sebesar 30 atau lebih.

Rumus:

Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2

Rumus : BMI = b / t2

dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi

badan dalam meter.

Pengobatan

Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling

penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam

mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan

perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.

Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko

kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan

obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :

Resiko rendah : BMI < 27

Resiko menengah : BMI 27-30

Resiko tinggi : BMI 30-35

Resiko sangat tinggi : BMI 35-40

Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-

beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500

kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga

Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200

kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga

Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-

obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.

66

Page 67: Makalah Lipid 2010

Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus

dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :

Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan

(vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.

Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara

perlahan dan stabil.

Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan

kesehatan secara menyeluruh.

Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan

berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian

berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas

fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya

penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk

pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi

masalah berat badan.

Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu

keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.

Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif,

setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.

2. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil yang ditandai oleh endapan

lemak, trombosit, makrofag dan leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke

tunika media. Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah suatu proses

berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan fase stabil dan fase tidak stabil yang

silih berganti. Perubahan gejala klinik yang tiba-tiba dan tak terduga agaknya berkaitan

dengan ruptur plak, meskipun ruptur tidak selalu diikuti gejala klinik. Seringkali ruptur

segera pulih; agaknya dengan cara inilah proses plak berlangsung. Sekarang aterosklerosis

tak lagi dianggap merupakan proses penuaan saja. Timbulnya "bercak-bercak lemak" di

dinding arteria koronaria merupakan fenomena alamiah bahkan sejak masa kanak-kanak dan

tidak selalu harus menjadi lesi aterosklerotik; terdapat banyak faktor saling berkaitan yang

67

Page 68: Makalah Lipid 2010

dapat mempercepat proses aterogenik. Telah dikenal beberapa faktor yang meningkatkan

risiko terjadinya aterosklerosis koroner pada individu tertentu.

3. Jantung Koroner

Penyakit Jantung banyak macamnya, namun yang akan di bahas disini adalah Penyakit

Jantung Koroner yang menduduki peringkat pertama sebagai pembunuh di Indonesia serta

meminta biaya pengobatan yang sangat mahal.

Apakah penyakit Jantung Koroner itu ?

Penyakit Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan (arteriosclerosis)

pembuluh arteri koroner yang disebabkan oleh penumpukan dari zat-zat lemak (kolesterol,

trigliserida) yang makin lama makin banyak dan menumpuk di bawah lapisan terdalam

(endotelium) dari dinding pembuluh nadi. 

Dengan tersumbatnya Arteri Koroner, maka hal ini akan mengurangi atau

menghentikan aliran darah mensupply oksigen ke otot2 jantung, sehingga mengganggu kerja

jantung sebagai pemompa darah. Dan bila sampai otot2 jantung kekurangan supply darah

maka jantung akan menjadi lemah dan tidak dapat menyediakan darah ke seluruh bagian

tubuh. 

Penyumbatan arteri ini bisa di bagi 2 bagian, yaitu :

1. Tersumbat TOTAL

Si penderita bisa jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri, dan sering sekali terjadi

sipenderita akan langsung meninggal dunia.

2. Tersumbat SEBAGIAN

Pada tahap awal, mungkin si penderita masih dapat bernafas dengan normal dan darah

yang mengalir ke otot jantung masih cukup. Namun, ketika dia melakukan aktivitas yang

melelahkan seperti berolahraga atau memarahi orang lain, arteri koroner yang menyempit

tidak dapat mensuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Dan bila otak tidak dapat

supply darah, biasanya si penderita akan terkena stroke. Taukan stroke ? 

Siapakah yang rentan terkena penyakit ini ?

68

Page 69: Makalah Lipid 2010

Penyakit ini dulunya sering disebut penyakit orang tua, krn memang dulu cuma

orang2 tua saja yg berusia 50 tahunan yg rentan terkena penyakit ini. Namun sekarang ini ada

kecenderungan juga diderita oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena

adanya perubahan gaya hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.

Apa sih penyebab penyakit ini ?

1. merokok terlalu berlebihan selama bertahun-tahun

2. mengkonsumsi makanan fast food / Junk Food yang mengandung kadar lemak

jenuh tinggi. 

3. tekanan darah tinggi

4. penyakit kencing manis

5. kurang olah raga

6. Stress

7. Alkohol

8. Narkoba.

Pengobatan :

1. Dengan obat2an untuk jantung.

2. Kateterisasi (Tiup)

3. Operasi seringkali disebut dengan "tindakan ByPass", mungkin untuk memperhalus

karena kalo operasi kesannya sereem… 

Kateterisasi adalah memasukan selang kecil melalui urat nadi dilipatan paha atau di

pergelangan tangan. Selang kecil tadi didorong ke jantung dan sampai pembuluh koroner. Di

sana, melalui selang tadi disemprotkan zat warna sehingga dengan bantuan film yang

merekam semua tindakan tadi maka dapat terlihat lokasi dan beratnya sumbatan tadi. Setelah

itu baru diputuskan apakah pasien harus dioperasi atau di balon saja.

69

Page 70: Makalah Lipid 2010

Maksud balon disini adalah pada ujung selang tadi ada balon yang dapat di tiup dari

luar (dengan spuit). Balon ditiup setelah posisinya ada di daerah yang mengalami sumbatan.

Nah kalau ditiup maka balon mengembang dan mendorong sumbatan tersebut masuk

kedalam dinding pembuluh darah. Aliran darah tentu akan melebar karenanya. Biasanya akan

dipasang semacam RING yang disebut STENT supaya pembuluh darah tadi tidak tersumbat

kembali. 

ByPass

Membuat jalur baru untuk arteri, anda dapat melihat di pemasangan ring stent diatas pada kiri

bawah.

Pencegahan :

1. Menerapkan pola hidup sehat.

2. Cobalah dengan tanaman Obat/Herbal.

3. Perbanyak makan Ikan, karena mengandung Asam Lemak Omega-3.

Tanaman Obat/Herbal 

1. Daun Dewa ( Gynura Segetum )

Fungsi : AntiCoagulant, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi darah dan

membersihkan racun. 

Bagian yang dipakai adalah daun dan umbinya. 

Dosis yang dianjurkan yaitu 15-30 gram daun segar dan 6-10 gram umbinya.

2. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Fungsi : Menurunkan tekanan darah tinggi, menurunkan kolesterol dan kadar gula darah

tinggi. 

Dosis : 2-3 buah yang matang 

3. Bawang Putih (Allium sativum)

Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, anticoagulant, menurunkan kolesterol darah,

menurunkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah tinggi dan menambah sistem

kekebalan. 

70

Page 71: Makalah Lipid 2010

4. Bawang Bombay (Allium cepa) 

Fungsi : AntiCoagulant, menurunkan kadar lemak darah, menurunkan kadar gula darah dan

menurunkan tekanan darah. 

5. Jamur Kuping hitam (Auricularia auricula)

Fungsi : Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah. 

6. Rumput laut (Laminaria japonica)

Fungsi: Mencegah penyempitan pembuluh darah, menurunkan kolesterol dan tekanan darah

tinggi. 

7. Terung Ungu (Solanum melongena L.)

Fungsi : Mencegah aterosklerosis, mencegah meningkatnya kolesterol darah, menurunkan

ketegangan saraf. 

8. Jantung pisang

Fungsi: Mencegah stroke dan pendarahan otak, baik untuk jantung dan pembuluh darah. 

9. Bunga Mawar (Rosa chinensis)

Fungsi: Melancarkan sirkulasi darah, menetralkan racun. 

Dosis pemakaian: 3-10 g bunga kering 

10. Siantan (Ixora stricta Roxb.)

Fungsi : Anticoagulant, menurunkan tekanan darah. 

Dosis pemakaian : 10-15 g bunga 

Ulasan mengenai Ikan sebagai sumber Lemak Omega-3

Lemak Omega-3 bisa didapat dari Ikan ( lebih baik ikan laut ), ataupun dari Suplemen

Makanan. Lemak Omega-3 jauh lebih bermanfaat (baca:manjur) daripada herbal.

Suplemen Makanan

Total Dosis yang dianjurkan adalah 800mg – 1000 mg / hari.

71

Page 72: Makalah Lipid 2010

Dari Ikan.

Menurut Dr.Fadilah Supari ahli Jantung RS.Harapan Kita, Ia merekomendasikan ikan lemuru

yang banyak terdapat di perairan laut Indonesia sebagai ikan yang potensial mengandung

asam lemak omega-3. Dengan mengonsumsi dua porsi ikan lemuru setiap minggu maka

cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Ikan yang mengandung asam lemak omega-3

cukup optimal ini mampu menurunkan kadar superoksida yang merusak jaringan otot

jantung. Disarankan agar ikan ini tidak digoreng, melainkan ditim. Sebab jika digoreng maka

kandungan omega-3-nya akan menguap.

Masih menurut Dr.Fadilah Supari, pada orang yang mengonsumsi omega-3, keping darahnya

(platelet) tidak mudah pecah atau menggumpal. Asam lemak omega-3 ini menjadikan dinding

pembuluh darah (endotil) kuat, tidak rapuh, dan tidak mudah ditembus oleh zat yang

memecah dinding pembuluh darah. Asam lemak ini bisa menurunkan parameter biokimia

sebagai faktor risiko arteriosklerosis seperti kolesterol, LDL dan trigliserida. 

Sedikit tentang Omega-3 pada telur.

Bila anda belanja ke pasar swalayan, disana banyak dijual Telor yang mengandung Omega-

3. 

Apa sama dengan Omega-3 dari Ikan ? Jawabnya berbeda. 

Memang telur Omega-3 bisa meningkatkan kadar asam lemak omega-3 dalam aliran darah.

Tapi bukan berarti bisa menurunkan kadar kolesterol atau trigliserida, hanya mengubah kadar

asam lemak dalam plasma darah saja. Sebutir telur omega-3 berisi asam lemak omega-3 (618

mg), dan asam lemak omega-6 (999 mg), seperti yang tercantum pada kemasan telur yang

diperdagangkan. 

Sedikit catatan

- Bila anda mempunyai orang tua yang menderita sakit jantung koroner ini, jagalah agar si

penderita jangan menjadi marah, agar anda tidak menyesal nantinya.

- Bila anda merasa kadang sesak, dan sakit di dada, hati2lah bukan mustahil itu gejala dini.

- Bila telapak tangan anda sering keringat dingin, cobalah cek jantung anda.

- Bila anda punya berita atau informasi mengenai penyakit jantung koroner ini, berbagilah di

72

Page 73: Makalah Lipid 2010

sini. Baik itu rumah sakitnya, biayanya, dll.

- Tulisan ini masih jauh dari sempurna…., namun demikian semoga sedikit berguna.

- Buat yang sudah memberi GRP, saya mengucapkan terima kasih.

Kekurangan Lemak

1. Kurang gizi

2. Mengurangi kecerdasan

Pengaruh Alkohol dan Makanan Tinggi Lemak Dalam Tubuh

Alkohol

Alkohol murni tidaklah dikonsumsi manusia. Yang sering dikonsumsi adalah minuman yang

mengandung bahan sejenis alkohol, biasanya adalah ethyl alcohol atau ethanol

(CH3CH2OH ). Bahan ini dihasilkan dari proses fermentasi gula yang dikandung dari malt

dan beberapa buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya.

Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya :

- Beer : 2 – 8 %

- Dry wine : 8 – 14 %

- Vermouth : 18 – 20 %

- Cocktail wine : 20 – 21 %

- Cordial : 25 – 40 %

- Spirits : 40 – 50 %

Akibat Penggunaan :

Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut. diserap oleh

73

Page 74: Makalah Lipid 2010

lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan

terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh.

Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara lain berat tubuh, usia, gender,

dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Efek moderat : euphoria ( perasaan gembira dan nyaman ), lebih banyak bicara dan rasa

pusing

Efek setelah minum dalam jumlah besar :

- banyak sekali berbicara

- nausea ( ‘neg )

- muntah

- sakit kepala, pusing

- rasa haus

- rasa lelah

- disorientasi

- tekanan darah menurun

- refleks melambat

Akibat Penggunaan – Jangka Panjang :

- Kegelisahan

- Gemetar / tremor

- Halusinasi

- Kejang-kejang

- Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati

Catatan :

- Sangat potensial menimbulkan rasa ketagihan / ketergantungan

- Semakin lama penggunaan, toleransi tubuh semakin besar sehingga untuk mendapatkan

efek yang sama, semakin lama semakin besar dosisnya.

Bila ibu yang hamil mengkonsumsi, akan mengakibatkan bayi yang memiliki resiko lebih

tinggi terhadap hambatan perkembangan mental dan ketidak-normalan lainnya, serta beresiko

lebih besar menjadi pecandu alkohol saat dewasanya.

74

Page 75: Makalah Lipid 2010

Makanan Tinggi Lemak

Dapat menyebabkan obesitas (lihat hal. 59)

75