Makalah Gempa Bumi

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geologi merupakan ilmu yang mengkhususkan kegiatannya pada penelitian perkembangan bumi sejak kelahirannya dari segi fisik dan segi makhluk yang pernah menghuni bumi serta segala gerakan- gerakan yang bekerja pada kulit luarnya, sejak masa lampau sampai sekarang. Gempa bumi juga dipelajari dalam geologi karena gempa bumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Untuk lebih lengkapnya makalah ini akan membahas mengenai proses terjadinya gempa bumi, akibat- akibat yang ditimbulkan, dan juga cara mengatasi saat terjadinya gempa bumi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana proses terjadinya gempa bumi? 2. Daerah mana saja yang menjadi jalur utama gempa bumi? 3. Apa saja jenis-jenis gempa bumi? 4. Apa saja skala kekuatan gempa bumi? 5. Apa akibat yang ditimbulkan dari gempa bumi? 6. Bagaimana cara menghadapi gempa bumi? 7. Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan manusia? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya gempa bumi. 1

Transcript of Makalah Gempa Bumi

Page 1: Makalah Gempa Bumi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geologi merupakan ilmu yang mengkhususkan kegiatannya pada penelitian perkembangan

bumi sejak kelahirannya dari segi fisik dan segi makhluk yang pernah menghuni bumi serta

segala gerakan-gerakan yang bekerja pada kulit luarnya, sejak masa lampau sampai sekarang.

Gempa bumi juga dipelajari dalam geologi karena gempa bumi merupakan getaran atau

guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba

yang menciptakan gelombang seismik. Untuk lebih lengkapnya makalah ini akan membahas

mengenai proses terjadinya gempa bumi, akibat-akibat yang ditimbulkan, dan juga cara

mengatasi saat terjadinya gempa bumi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?

2. Daerah mana saja yang menjadi jalur utama gempa bumi?

3. Apa saja jenis-jenis gempa bumi?

4. Apa saja skala kekuatan gempa bumi?

5. Apa akibat yang ditimbulkan dari gempa bumi?

6. Bagaimana cara menghadapi gempa bumi?

7. Bagaimana sejarah gempa bumi yang telah menghancurkan kehidupan manusia?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya gempa bumi.

2. Untuk mengetahui daerah yang menjadi jalur utama gempa bumi.

3. Mengetahui jenis-jenis gempa bumi.

4. Mengetahui skala-skala kekuatan yang ada dalam gempa bumi.

5. Mengetahui akibat dan dampak yang ditimbulkan dari gempa bumi.

6. Mengetahui langkah apa saja yang harus dihadapi saat terjadi gempa bumi.

7. Mengetahui sejarah gempa bumi yang pernah terjadi di seluruh belahan dunia.

1

Page 2: Makalah Gempa Bumi

BAB II

PEMBAHASAN

Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng

bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh

pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat

Seismometer.

2.1 Proses Terjadinya Gempa Bumi

Gambar 1. Lempeng-lempeng di Seluruh Dunia

Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng

tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas

astenosfer yang cair dan panas. Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk

bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik

merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif yang menyebabkan gempa

bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan

kombinasi dari Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudera (Sea

Floor Spreading).

2

Page 3: Makalah Gempa Bumi

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian

paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh

lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam

keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang

kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat

dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada tiga kemungkinan pergerakan

satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling

menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi,

saling mendekati, atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak

dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0 – 15 cm pertahun. Kadang-kadang

gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang

berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi

kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai

gempa bumi.

3

Page 4: Makalah Gempa Bumi

2.2 Jalur Utama Gempa Bumi

Terdapat tiga jalur utama gempa bumi yang merupakan batas pertemuan dari beberapa

lempeng tektonik aktif:

1. Jalur Gempa Bumi Sirkum Pasifik

Jalur ini dimulai dari Cardilleras de Los Andes (Chili, Equador, dan Caribia), Amerika Tengah,

Mexico, California British Columbia, Alaska, Alaution Island, Kamchatka, Jepang, Taiwan,

Filipina, Indonesia, Polynesia, dan New Zealand.

2. Jalur Gempa Bumi Mediteran atau Trans Asiatic

Jalur ini dimulai dari Azores, Mediteran (Maroko, Portugal, Italia, Balkan, Rumania), Turki,

Kaukasus, Irak, Iran, Afganistan, Himalaya, Burma, Indonesia, dan bertemu jalur sirkum

pasifik di Maluku.

3. Jalur Gempa Bumi Mid-Atlantic

Jalur ini antara lain yaitu Spitsbergen, Iceland, dan Atlantik Selatan.

Sebanyak 80 % dari gempa di dunia terjadi di jalur Sirkum Pasifik yang sering disebut Ring of

Fire karena juga merupakan jalur vulkanik. Sedangkan pada jalur Mediteran terdapat 15 %

gempa dan sisanya sebanyak 5 % tersebar di mid-Atlantik dan tempat-tempat lainnya.

Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi karena dilalui oleh jalur pertemuan 3

lempeng tektonik, yaitu: Lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng

Eurasia, sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.

Jalur pertemuan lempeng berada di laut sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan

kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga

rawan tsunami.

2.3 Jenis-jenis Gempa Bumi

a. Berdasarkan Penyebab

Gempa Bumi Tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-

lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil

hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana

alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian Bumi.

Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran

lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-

tiba.

4

Page 5: Makalah Gempa Bumi

Gempa Bumi Tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi,

jenis gempa Bumi ini jarang terjadi.

Gempa Bumi Runtuhan

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,

gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

Gempa Bumi Buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,

seperti peledakan dinamit, nuklir, atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Gempa Bumi Vulkanik (Gunung Api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma yang biasa terjadi sebelum gunung

api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya

ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut

hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

b. Berdasarkan Kedalaman

Gempa Bumi Dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km

di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

Gempa Bumi Menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km

sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya

menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

Gempa Bumi Dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60

km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

c. Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa

Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang

merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal

dari hiposentrum.

Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang

merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7

km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

5

Page 6: Makalah Gempa Bumi

2.4 Skala Kekuatan Gempa

Konsep kekuatan gempa bumi pertama kali diperkenalkan oleh C. F. Ritcher pada tahun

1935 dengan mengusulkan skala kekuatan logaritma yang lazim disebut sebagai skala ritcher.

Ada dua macam skala gempa yang biasa digunakan sebagai ukuran kekuatan gempa bumi,

yaitu:

1. Skala Kekuatan Gempa

Berdasarkan amplitude gelombang seismic (skala ritcher).

2. Skala Intensita Gempa

Bersifat lebih subjektif. Berdasarkan goncangan (goyahnya bangunan), pecahnya kaca,

retaknya tanah, larinya orang-orang keluar (skala Marcalli), dan skala Rossi Forrel.

Secara lebih rinci skala tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Skala Rossi – Forrel (1874 - 1878)

1. Terekam oleh instrument.

2. Dirasakan sejumlah kecil manusia dalam keadaan diam.

3. Dirasakan cukup kuat beberapa orang dalam keadaan diam.

4. Dirasakan sejumlah orang dalam keadaan bergerak.

5. Umumnya dirasakan setiap orang, membunyikan lonceng, dan menggerakkan perabot.

6. Membangunkan yang tidur dan menghentikan gerak jam.

7. Kepanikan dan menjatuhkan yang tergantung.

8. Meretakkan dinding bangunan.

9. Merusakkan sebagian atau keseluruhan bangunan.

10. Bencana besar, meruntuhkan gunung.

b. Skala Ritcher

Dibuat oleh Charles Ritcher (1935) 1 – 8.8 skala (skala Logaritma). Dasar kerja skala ini

adalah dengan pengukuran amplitude maksimum gelombang seismic pada jarak 161 km,

dengan mengukur perbedaan waktu tempuh gelombang-P dan gelombang-S. Kemudian

ditambahkan factor empiris (berdasarkan kenyataan melemahnya gelombang saat

menjauhi focus).

6

Page 7: Makalah Gempa Bumi

Table Skala Ritcher dan Pembandingnya

Skala Ritcher

Peningkatan Kekuatan

Energi yang Dibebaskan – Ledakan TNT

1 1 170 g2 10 6 kg3 100 179 kg4 1.000 5 metric ton5 10.000 179 metric ton6 100.000 5.643 metric ton7 1.000.000 179.100 metric ton8 10.000.000 5.463.000 metric ton

c. Skala Mercalli

Diciptakan seismologis Italia, Guisseppe Mercalli pada tahun 1902 dan dimodifikasi oleh

seismologi Amerika sehingga menjadi suatu skala yang absolute.

Table Skala Intensitas Mercalli

Skala Gejala di Permukaan Bumi1 Tidak terasa.

2 Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi.

3 Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.

4 Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak dinding

rumah, benda tergantung bergoyang.

5 Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda kecil

di atas rak mampu jatuh.

6 Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.

7 Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat

berjalan/berdiri.

8 Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.

9 Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.

10 Jembatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor. Rel kereta api

bengkok.

11 Rel kereta api rusak. Bendungan dan tanggul hancur. Seluruh

bangunan hampir hancur dan terjadi longsor besar. Efek bencana

yang lain seperti tsunami, dan kebakaran.

12 Seluruh bangunan hancur lebur. Batu dan barang-barang terlempar

ke udara. Tanah bergerak seperti gelombang. Kadang- kadang aliran

sungai berubah. Pasir dan lumpur bergeser secara horizontal. Air

dapat terlempar dari danau, sungai dan kanal. Diikuti dengan suara

gemuruh yang besar. Biasanya bisa menyebabkan longsor besar,

kebakaran, banjir, tsunami di daerah pantai, dan aktivitas gunung

berapi. Pasir dan tanah halus terlihat meledak.

7

Page 8: Makalah Gempa Bumi

Hubungan Frekuensi-Kekuatan

Berikut disajikan table frekuensi rata-rata pertahun gempa bumi selama periode 1918-1945.

Table Perbandingan Kekuatan dan Frekuensi Gempa Bumi

Skala Kekuatan Frekuensi Tiap Tahun¿8 1

7 – 7.9 186 – 6.9 1085 – 5.9 8004 – 4.9 6.2003 – 3.9 49.0002 – 2.9 300.000

2.5 Akibat yang Ditimbulkan dari Gempa Bumi

a. Bangunan roboh

b. Kebakaran

8

Page 9: Makalah Gempa Bumi

c. Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus

d. Tanah longsor akibat guncangan

e. Banjir akibat rusaknya tanggul

9

Page 10: Makalah Gempa Bumi

f. Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami

g. Jatuhnya korban jiwa

2.6 Cara Menghadapi Gempa Bumi

a. Bila berada di dalam rumah:

Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.

Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.

Jauhi rak buku, lemari, dan kaca jendela.

Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di

dinding dan sebagainya.

b. Bila berada di luar ruangan:

Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame,

pohon yang tinggi dan sebagainya.

Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.

Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

10

Page 11: Makalah Gempa Bumi

c. Bila berada di dalam ruangan umum:

Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.

Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan

sebagainya.

d. Bila sedang mengendarai kendaraan:

Segera hentikan di tempat yang terbuka.

Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan

penyeberangan.

Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:

Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.

Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

e. Bila sedang berada di dalam lift:

Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik

menggunakan tangga darurat.

Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua

tombol.

Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.

Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone

jika tersedia.

f. Bila sedang berada di dalam kereta api:

Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya

kereta dihentikan secara mendadak.

Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.

Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan

kepanikan.

g. Bila sedang berada di gunung/pantai:

Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.

Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan

tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

h. Beri pertolongan:

Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke

tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang

berada di sekitar Anda.

11

Page 12: Makalah Gempa Bumi

i. Evakuasi:

Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian

perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi

dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah.

Bawalah barang-barang secukupnya.

j. Dengarkan informasi:

Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan,

penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi

yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi,

atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.

2.7 Beberapa Sejarah Gempa Bumi yang Menghancurkan Kehidupan Manusia

11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai

Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India.

11 Maret 2011, Gempa Bumi di Jepang, 373 km dari kota Tokyo berskala 9,0 Skala Richter

yang sebelumnya di revisi dari 8,8 Skala Richter, gempa ini juga menimbulkan gelombang

tsunami di sepanjang pesisir timur Jepang

26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas

ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga

menimbulkan tsunami.

16 Juni 2010, Gempa Bumi 7,1 Skala Richter menggguncang Biak, Papua.

7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara

lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan

kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.

27 Februari 2010, Gempa Bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30

Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau

hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan

Jepang dengan dampak ringan dan menengah.

12 Januari 2010, Gempa Bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter

berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka

300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.

30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal

dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG

12

Page 13: Makalah Gempa Bumi

Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia.

Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan

bangunan.

September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia.

Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum

diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga

terhambat.

Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.

12 Mei 2008 - Gempa Bumi berkekuatan 7,8 Skala Richter di Provinsi Sichuan, China.

Menyebabkan sedikitnya 80.000 orang tewas dan jutaan warga kehilangan tempat tinggal.

12 September 2007 - Gempa Bengkulu dengan kekuatan gempa 7,9 Skala Richter

9 Agustus 2007 - Gempa Bumi 7,5 Skala Richter

6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas [1].

27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa

Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey

melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000

keluarga kehilangan tempat tinggal.

8 Oktober 2005 - Gempa Bumi besar berkekuatan 7,6 skala Richter di Asia Selatan, berpusat

di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500 orang tewas.

26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh

dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia.

Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.

26 Januari 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang India

dan merenggut lebih dari 3.420 jiwa.

26 Desember 2003 - Gempa Bumi kuat di Bam, barat daya Iran berukuran 6.5 pada skala

Richter dan menyebabkan lebih dari 41.000 orang tewas.

21 Mei 2002 - Di utara Afganistan, berukuran 5,8 pada skala Richter dan menyebabkan lebih

dari 1.000 orang tewas.

26 Januari 2001 - India, berukuran 7,9 pada skala Richter dan menewaskan 2.500 ada juga

yang mengatakan jumlah korban mencapai 13.000 orang.

21 September 1999 - Taiwan, berukuran 7,6 pada skala Richter, menyebabkan 2.400 korban

tewas.

13

Page 14: Makalah Gempa Bumi

17 Agustus 1999 - barat Turki, berukuran 7,4 pada skala Richter dan merenggut 17.000

nyawa.

25 Januari 1999 - Barat Colombia, pada magnitudo 6 dan merenggut 1.171 nyawa.

30 Mei 1998 - Di utara Afganistan dan Tajikistan dengan ukuran 6,9 pada skala Richter

menyebabkan sekitar 5.000 orang tewas.

17 Januari 1995 - Di Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala Richter dan merenggut 6.000

nyawa.

30 September 1993 - Di Latur, India dengan ukuran 6,0 pada skala Richter dan menewaskan

1.000 orang.

12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan

2.500 orang.

21 Juni 1990 - Di barat laut Iran, berukuran 7,3 pada skala Richter, merengut 50.000 nyawa.

7 Desember 1988 - Barat laut Armenia, berukuran 6,9 pada skala Richter dan menyebabkan

25.000 kematian.

19 September 1985 - Di Mexico Tengah dan berukuran 8,1 pada Skala Richter, meragut lebih

dari 9.500 nyawa.

16 September 1978 - Di timur laut Iran, berukuran 7,7 pada skala Richter dan menyebabkan

25.000 kematian.

Maret 1977 - Vrancea, timur Rumania, dengan besar 7,4 SR, menelan sekitar 1.570 korban

jiwa, diantaranya seorang aktor Rumania Toma Caragiu, juga menghancurkan sebagian besar

dari ibu kota Rumania, Bukares (Bucureşti).

28 Juli 1976 - Tangshan, Cina, berukuran 7,8 pada skala Richter dan menyebabkan 240.000

orang terbunuh.

Februari 1976 - Di Guatemala, berukuran 7,5 pada skala Richter dan menyebabkan 22.778

terbunuh.

29 Februari 1960 - Di barat daya pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada ukuran 5,7 skala

Richter, menyebabkan kira-kira 12.000 kematian dan memusnahkan seluruh kota Agadir.

26 Desember 1939 - Wilayah Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan menyebabkan 33.000

orang tewas.

24 Januari 1939 - Di Chillan, Chili dengan ukuran 8,3 pada skala Richter, 28.000 kematian.

31 Mei 1935 - Di Quetta, India pada ukuran 7,5 skala Richter dan menewaskan 50.000 orang.

1 September 1923 - Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3 skala Richter dan merenggut

sedikitnya 140.000 nyawa.

14

Page 15: Makalah Gempa Bumi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng

bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau runtuhan batuan. Gempa Bumi terjadi karena

pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak.

Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana

tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa

Bumi akan terjadi.

Akibat-akibat yang disebabkan oleh gempa bumi adalah bangunan-bangunan roboh,

terjadinya tanah longsor, jatuhnya korban jiwa, kebakaran, tsunami, dan jalanan rusak.

3.2 Saran

Gempa bumi dapat terjadi kapan saja dan dimana saja oleh karena itu kita harus bisa

melakukan pencegahan-pencegahan agar tidak terjadi banyak korban. Bawalah keperluan-

keperluan yang penting dan segera berlindung ke tempat-tempat yang aman.

15

Page 16: Makalah Gempa Bumi

REFERENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

Tati Zera M.Si, Geologi Langkah Awal Mengenal Bumi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007.

http://rapibantul.wordpress.com/2012/01/27/artikel-gempa-bumi/

http://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=13&cad=rja&ved=0CGEQFjAM&url=http

%3A%2F%2Fwww.esdm.go.id%2Fbatubara%2Fdoc_download%2F488-pengenalan-

gempabumi.html&ei=JK-

UUJ_mAoHMrQfn54CoBQ&usg=AFQjCNHpCRYHkJgCyHiieq_I6IH3Eu46FQ

http://id.wikipedia.org/wiki/Skala_Mercalli

http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/makalah-gempa-bumi.html

http://punyaulil.blogspot.com/2011/08/makalah-gempa-bumi_591.html

16