MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ......

31
MAKALAH AKHIR PENTINGNYA PERSAMAAN HAK PENDIDIKAN BAGI KAUM WANITA Oleh: R.r Niken Sitoresmi ( I34080111 ) Berpikir dan Menulis Ilmiah Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Transcript of MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ......

Page 1: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

MAKALAH AKHIR

PENTINGNYA PERSAMAAN HAK PENDIDIKAN

BAGI KAUM WANITA

Oleh:

R.r Niken Sitoresmi

( I34080111 )

Berpikir dan Menulis Ilmiah

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Fakultas Ekologi Manusia

Institut Pertanian Bogor

Page 2: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

2009

ABSTRACT

Education is process to gets knowledge and kindness to aims attitude pattern change and behavior to be better. Education is right for every person not only for man but also for woman. Indonesia womankind struggle history has registered woman names that join in share in policies activity and education. Education for womankind more important means for nation education and indirectly push powerfully social development and that nation economy. Found various obstacle in order to increase woman position in bation life. It can be challenge and responsibility for everybody especially countries towards the people. Society even also come along to responsible in lameness preservation for woman education. Above all cognizance from within woman itself to change patterned thinking and behaviour in the past to aim self character formation better.

keyword:

Page 3: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

Education, womankind struggle history, Education for womankind, obstacle to increase woman position, lameness preservation.

RINGKASAN

Dalam makalah akhir ini penulis akan membahas tentang “Pentingnya Persamaan Hak Pendidikan Bagi Kaum Wanita”. Pendidikan adalah proses memperoleh keilmuan dan kebaikan menuju perubahan pola sikap dan perilaku menjadi lebih baik. Pendidikan adalah hak setiap orang baik laki-laki maupun perempuan. Pada kenyataanya perempuan banyak yang terhambat untuk memperoleh kesempatan pendidikan. Seharusnya kita merujuk kembali kepada Tuhan dan Rasul-Nya untuk memutuskan suatu perkara. Ternyata wanita dalam Al-quran dan hadis mendapat perhatian yang cukup signifikan. Dari Teks-teks Al-Quran dan yang penulis kutip mengisyaratkan bahwa kaum wanita memiliki hak yang sama terhadap pendidikan. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk memandang wanita lebih rendah dari pria dan menelantarkan pendidikan baginya.

Sejarah perjuangan kaum wanita Indonesia telah mencatat nama-nama wanita yang turut andil dalam aktivitas politik dan pendidikan. Pendidikan kaum wanita lebih penting artinya untuk pendidikan bangsa dan secara tidak langsung mendorong dengan kuat perkembangan sosial dan ekonomi bangsa itu. Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan latihan untuk menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi dan arus globalisasi.

Untuk meningkatkan kedudukan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terdapat berbagai hambatan, yaitu  perempuan belum mempuyai kekuatan yang sangat kuat dalam pengambilan keputusan, sering terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang akan menimbulkan ketergantungan pada oarng lain, kurangnya partisipasi aktif dan kreatifitas dalam pembangunan serta mengantisipasi kemungkinan dan pencegahan dalam masalah yang akan muncul, adanya perbedaan persepsi antara sebagian masyarakat (wanita) dan sebagian masyarakat lain (awam) terhadap pendidikan. Perbedaan pandangan yang terjadi baik pada masyarakat luas maupun wanita berpendidikan itu sendiri tidak lepas dari latar belakang budaya yang ada. Perbedaan ini kemungkinan besar akan menimbulkan konflik antar keduanya.

Dari data yang dikutip menunjukkan bahwa rata-rata angka perempuan masuk masuk ke lembaga pendidikan lebih kecil dibanding angka laki-laki. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin kecil angka rata-rata masuk bagi perempuan. Ketimpangan ini merupakan tanggung jawab semua orang terutama negara terhadap rakyatnya. Masyarakat pun ikut bertanggung jawab dalam pelestarian ketimpangan pendidikan perempuan. Masalah lain datang dari dalam wanita sendiri masih melekat kecenderungan untuk memenuhi stereotype yang dikonstruksi oleh lingkungannya. Materi pengajaran agama yang berkembang juga merupakan salah satu faktor yang

Page 4: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

mungkin banyak mempengaruhi budaya patriarkhal, materi-materi dari teks hadis ini harus dikaji ulang dan disusun kembali, bahkan sebagian diantaranya harus ditolak.

Dalam pencapaian sasaran pembangunan pemberdayaan perempuan masih dirasa perlu terus dilaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan dan peran serta kaum perempuan dalam mengisi pembangunan antara lain, eningkatan pemahaman ajaran agama terutama mengenai wanita, sosialisasi, pelatihan, dan pendidikan gender perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender disegala bidang dan sektor, mengupayakan keterlibatan kaum perempuan dalam setiap proses dan pengambilan keputusan, sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat mengenai arti pendidikan itu sebenarnya, bagi kaum wanita hendaknya jangan pernah jemu untuk terus memperjuangkan hak-hak wanita, serta meningkatkan kesadaran dari dalam diri wanita sendiri dengan berbagai tindakan nyata yang positif untuk membentengi diri terhadap berbagai gejala yang akan melemahkan dan melunturkan segala potensi besar dirinya terhadap kelangsungan hidup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Page 5: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan banyak kenikmatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah akhir ini. Ucapan terima kasih tak lupa

penulis sampaikan kepada orang tua yang selalu memberikan

finansial dan supportnya demi kemajuan penulis, selanjutnya

kepada kakak, adik, teman, dan semua pihak yang telah

membantu kelancaran proses pembuatan makalah ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu, terakhir penulis ucapkan

banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Berpikir dan Menulis

Ilmiah Ibu Ekawati Sri Wahyuni, Bapak Martua Sihaloho,

Bapak Pudji Mulyono dan Asisten Dyah Ita Mardyaningsih, S.

P., M. Si yang selalu memberikan masukan-masukan agar makalah

kami ini dapat terealisasikan dengan baik.

Penulisan makalah akhir ini sangat bermanfaat bagi penulis

karena selain untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Berpikir dan

Menulis Ilmiah, penulis juga dapat mengetahui ”Pentingnya

Persamaan Hak Pendidikan Bagi Kaum Wanita” yang juga penulis

ambil untuk judul makalah akhir ini.

Page 6: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa

saja yang membacanya. Akhir kata penulis mohon maaf apabila

makalah ini masih jauh dari sempurna. Segala saran dan kritik yang

membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penyusunan

makalah selanjutnya.

Bogor, Januari 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Abstrak

Ringkasan

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

Daftar Tabel............................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah..........................................................................2

1.3 Tujuan...............................................................................................2

1.4 Manfaat.............................................................................................2

Bab II Pembahasan

2.1 Landasan Alquran dan hadits mengenai hak-hak perempuan……..3

2.2 Pentingnya Kaum Wanita Memperoleh Pendidikan…………...….5

2.3 Kendala/hambatan yang dialami dalam proses

pemerataan pendidikan………………………………………….....7

Page 7: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan.....................................................................................12

3.2 Saran...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Laki-laki dan Perempuan Pada Berbagai Jenjang Pendidikan 1993-1994……………………………9

Tabel 2. Jumlah Guru/Dosen Menurut Jenis Kelamin Status dan Jenis Sekolah……………………………………………………….…9

Page 8: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proses memperoleh keilmuan dan kebaikan menuju perubahan pola sikap dan

perilaku menjadi lebih baik dinamakan dengan pendidikan. Pendidikan adalah hak

setiap orang baik laki-laki maupun perempuan. Namun pada kenyataanya mereka

yang diposisikan lemah adalah mereka yang paling banyak terhambat untuk

memperoleh kesempatan pendidikan. ”Perempuan misalnya, karena posisi sosialnya

dianggap lemah kesempatan memperoleh pendidikan lebih terbatas dibanding laki-

laki”( Kodir, 2006).

Pada saat ini, terbukanya kesempatan secara luas bagi perempuan untuk

memasuki sekolah-sekolah yang dikehendaki, keadaan masih menunjukkan

kecenderungan umum, yakni semakin tinggi jenjang sekolah, semakin sedikit jumlah

wanitanya dibanding pria (Al-Hibri, dkk, 2001). Menurut Kodir 2006, ”Perempuan

masih belum memiliki kesempatan yang memadai untuk mengakses pendidikan yang

Page 9: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

berkualitas. Hal tersebut mungkin karena alasan ekonomi, keluarga, dan juga

budaya”.

Menurut Al-Hibri, 2001 kalau ada ungkapan ”wanita tiang negara” atau

”didiklah wanita berarti kita mendidik negara” itu berarti betapa strategisnya

kedudukan wanita dalam melipat gandakan manfaat hasil pendidikan. Keputusan

tentang penerapan konsep norma keluarga kecil sejahtera dan bahagia, wanita

memegang peranan yang sangat penting. Melalui perannya sebagai ibu ia bertindak

secara nyata memelihara, memberi contoh, mensugesti, memotivasi, melarang,

menghukum, megerjakan sesuatu bersama anak, merangsang berpikir, memuji, dan

mengarahkan tumbuh kembang anak.

Mengingat pentingnya peluang untuk mendapatkan pendidikan bagi kaum

wanita, oleh karena itu dalam makalah akhir BMI ini penulis memilih judul

”PENTINGNYA PERSAMAAN HAK PENDIDIKAN BAGI KAUM WANITA”

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Al-Quran dan hadits membahas tentang hak-hak wanita terutama

dalam bidang pendidikan?

1.2.2 Mengapa kaum wanita penting untuk memperoleh pendidikan?

1.2.3 Apa saja kendala/hambatan yang dialami dalam proses pemerataan

pendidikan?

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1.3.1 Mengetahui pandangan Al-Quran dan hadits tentang hak-hak wanita terutama

dalam bidang pendidikan.

1.3.2 Mengetahui alasan-alasan pentingnya kaum wanita memperoleh pendidikan.

1.3.3 Mengetahui berbagai kendala/hambatan yang dialami dalam proses

pemerataan pendidikan.

Page 10: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1.4.1 Terciptanya pola pendidikan yang memihak bagi kaum wanita.

1.4.2 Tidak adanya ketimpangan sosial dalam masyarakat akibat kurangnya

pendidikan yang layak bagi wanita.

1.4.3 Tumbuhnya tunas-tunas bangsa yang terpelihara dan berkembang dengan

baik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Alquran dan hadits mengenai hak-hak perempuan

Al-quran menyatakan kepada kita bahwa apabila kita mengalami perbedaan

pendapat dalam suatu perkara, maka seharusnya kita merujuk kembali kepada Tuhan

dan Rasul-Nya untuk memutuskan perkara tersebut (Al-quran 4:59)1 Al-quran selalu

menekankan logika yang berasal dari Tuhan, ketika berulang kali menyebutkan

bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan dari jiwa (nafs) yang sama (Al-quran 4:1,

6:98, 7:189, 31:28, 39:6).2 “Islam tidak membedakan antara wanita dan pria. Dalam

status, kedudukan, hukum dan kewajiban serta tanggung jawab dan sebagainya

adalah sama dihadapan Allah” (Al-Hibri, dkk, 2001). Namun demikian, pada

kenyataanya persamaan antara kedudukan laki-laki dan perempuan ini hanya sampai

pada batas persamaan secara spiritual saja, dan membiarkan masyarakat kita

membuat pembatasan-pembatasan berdasarkan gender. Terkadang masih terdengar

selentingan yang memojokkan kaum hawa, mereka terlalu lemah, inferior, tidak 1 Azizah, al-Hibri et al, Wanita dalam Masyarakat Indonesia, edisi 1, Sunan Kalijaga Press, Yogyakarta, 2001, hal 13.2 Ibid, hal 19.

Page 11: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

mandiri dan sangat perlu perlindungan dari kaum laki-Iaki. Padahal Al-Quran telah

mendorong umat islam agar menuntut ilmu, dan Nabi Muhammad sendiri

memandang bahwa “setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, wajib

mendapatkan pendidikan” (Al-quran 20:114, 39:9, 58:11)3.

“Kedudukan perempuan yang diangkat oleh Islam tercermin dalam 3 aspek,

yakni: Aspek kemanusiaan perempuan yang diakui sama dengan laki-laki, aspek

sosial yang dapat memberikan peluang bagi perempuan dalam bidang pendidikan dan

pengajaran, berpartisipasi dalam kemasyarakatan, dan menyatakan pendapat, gugatan

dalam rangka mencapai haknya, dan aspek hak-hak perempuan” (Al-Hibri, dkk,

2001).

Pendidikan adalah hak setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam

bahasa hadits: “Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap muslim”. (Riwayat Ibnu

Majah, al-Baihaqi, dan Ibn Abd al-Barr)4 Dalam catatan Imam Bukhari, istri Nabi

Muhammad SAW yaitu Aisyah ra pernah memuji para perempuan Anshar yang

pernah belajar: “Perempuan terbaik adalah mereka yang dari Anshar, mereka tidak

pernah malu untuk selalu belajar agama” (Riwayat Bukhari , Muslim, Abu Dawud

dan an-Nasa’I)5 Bahkan mereka berani menuntut kepada Nabi SAW ketika mereka

merasakan bahwa hak belajar mereka tidak terpenuhi bila dibandingkan dengan

kesempatan yang diberikan sahabat laki-laki. Ada teks hadits lain, dari Abi Sa’id al-

Khudriyy ra. berkata: “Suatu saat beberapa perempuan mendatangi Nabi Muhammad

SAW, mereka mengadu: Kaum laki-laki telah banyak mendahului kami para

perempuan? Nabi bersedia mengkhususkan waktu untuk mengajari, memperingatkan,

dan menasehati mereka”6. Dalam catatan lain, ada seorang perempuan yang datang

menuntut kepada Nabi SAW. Ia berkata: “Wahai Rasulullah, para laki-laki telah jauh

menguasai pelajaran darimu. Bisakah engkau peruntukkan waktu khusus untuk kami

perempuan, guna mengajarkan apa yang engkau terima dari Allah SWT? Nabi

3 Ibid, hal 19-20.4 Faqihuddin, Abdul Kodir, Bergerak Menuju Keadilan, edisi 1, Rahima Jakarta, Jakarta, 2006, hal26. 5Ibid.6 Ibid, hal 27.

Page 12: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

merespon:”Ya, berkumpullah pada hari ini di tempat ini”. Kemudian para

perempuan berkumpul di tempat yang telah ditentukan dan belajar dari Rasullulah

tentang apa yang diterima dari Allah SWT (Riwayat Bukhari dan Muslim) 7

Teks-teks hadis tersebut mengisyaratkan bahwa kaum wanita memiliki hak

yang sama terhadap pendidikan. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk

memandang wanita lebih rendah dari pria dan menelantarkan pendidikan baginya.

2.2 Pentingnya Kaum Wanita Memperoleh Pendidikan

Wanita dan pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang panjang.

Sejarah perjuangan kaum wanita Indonesia telah mencatat nama-nama wanita yang

turut andil dalam aktivitas politik dan pendidikan. Perjuangan fisik melawan penjajah

telah  mengabadikan nama-nama seperti Cut Nyak Dien, Martha Tiahahu, Yolanda

Maramis dsb. Dalam pergerakan nasional muncul nama Rasuna Said dan Trimurti.

Sedangkan RA Kartini dan Dewi Sartika, telah terpahat nama-nama mereka sebagai

orang yang memperjuangkan hak-hak wanita untuk memperoleh pendidikan yang

setara. Hal ini membuktikan bahwa para pahlawan kita memikirkan dan menunjukkan

keprihatinan akan kondisi wanita saat itu dan ingin memperbaiki nasib wanita dengan

melakukan tindakan nyata mengingat betapa pentingnya arti sebuah pendidikan bagi

kaum wanita. Oleh karena itu, hendaknya bagi kaum wanita tidak pernah jemu untuk

terus memperjuangkan hak-hak wanita.

Alasan-alasan mengapa kaum wanita Indonesia penting untuk memperoleh

pendidikan adalah untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia Perempuan yang

mempunyai kemampuan dan keamanan guna kemandirian, dengan bakal kepribadian,

memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan, keimanan dan ketaqwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa, dan terciptanya gerak langkah yang terpadu dan harmonis

7 Ibid.

Page 13: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

antara sektor dan sub sektor pemerintah, organisasi (kemasyarakatan dan politik),

LSM, tokoh dan pemuka masyarakat dan agama dalam upaya proses pembangunan

perempuan8.  Sedangkan Menurut Subadio dan Ihromi, 1978 adalah sebagai berikut:

2.2.1 Membuka jalan bagi pendidikan anak yang direncanakan dan dilakukan secara

sadar.

2.2.2 Mengembangkan sifat-sifat hemat, rapi dan teratur dalam rumah tangga dan

turut pula membantu untuk mengurangi kecenderungan memiliki banyak

anak, yang menjadi hal biasa pada rumah tangga kalangan bawah.

2.2.3 Merintangi poligami dan perkawinan yang disatu pihak tidak menyetujui.

2.2.4 Mengurangi angka kematian dan penyakit di kalangan masyarakat karena

wanita yang terdidik akan mengerti dan menjaga kebersihan bagi anggota

keluarganya.

2.2.5 Membuka jalan bagi kaum wanita untuk ikut serta dalam hidup

kemasyarakatan dengan menduduki berbagai jabatan.

2.2.6 Menjadikan wanita-wanita berkualitas yang dapat menumbuhkembangkan

tunas-tunas bangsa bermoral dan berakhlak baik yang dapat memajukan

bangsa dan negara.

Menurut Subadio dan Ihromi, 1978, pendidikan untuk kaum pria mempunyai

kegunaan yang langsung terlihat dan bersifat ekonomis. Pendidikan kaum wanita

lebih penting artinya untuk pendidikan bangsa dan dengan demikian secara tidak

langsung mendorong dengan kuat perkembangan sosial dan ekonomi bangsa itu.

Menurut Al-Hibri, dkk, 2001, wanita baik sebagai warga negara maupun

sebagai sumber daya manusia pembangunan mempunyai hak dan kewajiban serta

kesempatan yang sama di segala bidang dengan jumlah penduduk wanita Indonesia

yang melebihi angka 50%, sangatlah substansial untuk membangun struktur dan

kualitas penduduk apabila mereka memperoleh pendidikan yang memberdayakan

8 http://www.kalteng.go.id/INDO/Pemberdayaan_Perempuan2003.htm. (diakses tanggal 5 Januari 2010 Pukul 11:26).

Page 14: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

mereka. Berbagai kursus diselenggarakan oleh masyarakat untuk memberi

pembekalan kepada kaum wanita yang ingin mendirikan industri rumah tangga baik

dengan memproduksi barang atau jasa. Kedepannya, kemampuan wanita perlu

dikembangkan melalui pendidikan dan latihan yang berjalan bergandengan, yang satu

menyiapkan ”basic skills” yang lain mengembangkan untuk latihan penyesuaian

terhadap perkembangan teknologi. Diversifikasi pekerjaan dan tuntutan akan

profesionalisme dalam melaksanakan pekerjaan harus dijawab dengan analisa

kebutuhan akan kompetensi-kompetensi global yang diikuti oleh gerakan pendidikan

dan latihan yang akan menghindarkan kaum wanita dari gegar teknologi dan budaya.

Partisipasi wanita di luar rumah harus diimbangi dengan pembagian tugas di rumah

tangga yang lebih adil.

2.3 Kendala/hambatan yang dialami dalam proses pemerataan pendidikan.

Untuk meningkatkan peran gender dalam masyarakat dan meningkatkan

kedudukan perempuan sebagai bagian dari makhlik sosial dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara terdapat berbagai hambatan ;   1). Sebagai perempuan belum

mempuyai kekuatan yang sangat kuat dalam pengambilan keputusan, sering

terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang akan menimbulkan ketergantungan pada

oarng lain. 2). Kurangnya partisipasi aktif dan kreatifitas dalam pembangunan serta

mengantisipasi kemungkinan dan pencegahan dalam masalah yang akan muncul9.

Dari data Biro Pusat Statistik dalam Al-Hibri, dkk, 2001, umur harapan hidup

wanita lebih tinggi (66,24 tahun) dari pria (62,42 tahun), angka buta huruf wanita

(13.226.758 orang ) ternyata jauh lebih tinggi dari pria (5.93.397 orang).

Pandangan terhadap kaum wanita di berbagai lingkungan tertentu di

Indonesia, masih terlihat minor. Kaum wanita tidak mendapat perhatian sebagaimana

mestinya, bahkan kadang-kadang tidak diberi kesempatan untuk berkembang seperti

kaum pria. Lebih disayangkan lagi, banyak wanita yang merasa dirinya kurang dari

9 http://www.kalteng.go.id/INDO/Pemberdayaan_Perempuan2003.htm. (diakses tanggal 5 Januari 2010 Pukul 11:26).

Page 15: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

pria, dan menerima kenyataan yang meletakkan wanita dalam posisi yang kurang dari

pria. “Buat apa sekolah susah-susah kalau cuma di rumah mengurus anak?!”

Kurang lebih begitulah tanggapan yang akan didengar jika melihat seorang

perempuan berpendidikan tinggi yang memilih menjadi ibu rumah tangga. Fakta

yang termuat diatas merupakan fenomena sosial sebagai salah satu dampak dari

perubahan dalam masyarakat. Adanya perbedaan persepsi antara sebagian masyarakat

(wanita) dan sebagian masyarakat lain (awam) terhadap pendidikan. Pendidikan yang

dipersepsikan sebagai jalan untuk mendapatkan pekerjaan oleh masyarakat awam

akan menimbulkan aksi atau tindakan yang mendukung (bekerjasama) dengan

perempuan berpendidikan yang juga berpandangan sama. Namun jika bertemu

dengan perempuan yang berpandangan bahwa pendidikan merupakan sarana

pengembangan dan pembekalan diri dalam kehidupan secara luas yang mungkin akan

menampilkan perilaku bekerja pada sektor formal atau informal atau dalam jalur yang

lain, keluarga misalnya, maka perbedaan ini kemungkinan besar akan menimbulkan

konflik antar keduanya.

Perbedaan pandangan yang terjadi baik pada masyarakat luas maupun wanita

berpendidikan itu sendiri tidak lepas dari latar belakang budaya yang ada. Secara

luas, pengembangan suatu ilmu pengetahuan merupakan hal yang mewah dan hanya

orang-orang yang mampu secara ekonomilah yang dapat menikmatinya. Melihat dari

kacamata ini, maka bagi masyarakat yang akhirnya mampu menyekolahkan anak

hingga perguruan tinggi dengan perjuangan keras adalah wajar jika berharap

pendidikan tersebut bisa memberikan ‘imbalan’ yang setimpal atau lebih secara

ekonomi. Sementara ada kemungkinan sang anak yang telah mengenyam pendidikan

tinggi mempunyai pandangan yang berbeda tentang suatu pendidikan, maka gesekan

dan konflik pun tak dapat dihindari. Yang perlu adalah pembuktian bahwa ilmu dapat

memperkaya diri jauh dari pengertian yang sempit, yakni uang dan status karena

sesungguhnya ilmu merupakan harta yang tidak bisa dicuri.

Page 16: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

”Dari data BPS mulai tahun 1980-1990, menunjukkan bahwa rata-rata angka

perempuan masuk masuk ke lembaga pendidikan lebih kecil dibanding angka laki-

laki. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin kecil angka rata-rata masuk bagi

perempuan. Tingkat SD, perbandingan perempuan dengan laki-laki adalah 49,18% :

50,83%, di tingkat SMP; 46,34% : 53,56%, di tingkat SMA; 41,45% : 58,57%, dan di

perguruan tinggi; 33,60% : 66,40%. Tentu saja, untuk tingkat yang lebih tinggi,

kesempatan perempuan jauh lebih sedikit ”(Kodir, 2006).

Tabel 1. Perbandingan Laki-laki dan PerempuanPada Berbagai Jenjang Pendidikan 1993-1994

No Jenjang Laki-laki (%)

Perempuan(%)

Jumlah (%)

1 SD +MI 14.001.001(51,22)

13.340.866(48,78)

27.348.867(100,00)

2 SLTP+MTS 4.226.476(53,03)

3.742.907(46,97)

7.969.383(100,00)

3 SLTA+MA 2.530.416(54,37)

2.123.758(45,63)

4.645.176(100,00)

4

PT.PTN 102.079(56,30)

79.230(43,70)

181.309(100,00)

Kedokteran Umum 8.361(58,74)

5.872(41,26)

14.233(100,00)

Kedokteran Gigi 1.096(28,45)

2.756(71,55)

3.852(100,00)

Teknik 26.323(86,28)

4.185(13,72)

30.508(100,00)

IKIP+FIP 35.335(44,03)

44.912(55,97)

80.247(100,00)

Pertanian 20.851(62,89)

12.303(37,11)

33.154(100,00)

Sastra 10.113(52,36)

9.202(47,64)

19.315(100,00)

5 Tenaga Kerja 48.936.779(60,94)

31.366.184(39,06)

80.302.963(100,00)

6 Buta Huruf 2.833.123 5.735.307 8.568.430

Page 17: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

(33,06) (66,94) (100,00)Sumber: BPS 1992 dan Balitbang Dikbud 1993 dalam al-Hibri, dkk, 2001, hal 336

Dari sudut tenaga kependidikan, untuk mengambil contoh pegawai di

berbagai jenjang lembaga pendidikan dapat disimak pada data berikut:Tabel 2. Jumlah Guru/Dosen Menurut Jenis Kelamin Status

dan Jenis SekolahJenis dan Status

Sekolah Laki-laki % Perempuan % Jumlah Total

SD 562.870 48,00 609.770 52,00 1.172.640SLTP 232.124 59,13 160.464 40,87 392.588SM 204.799 64,71 111.680 35,29 316.479

SMU 126.110 62,01 77.264 37,99 203.374SMK 78.689 69,57 34.416 30,43 113.105PT 94.800 62,95 55.807 37,05 150.607

Jumlah Total 1.094.593 53,86 937.721 46,14 2.032.314

Sumber : Ministry of Education and Culture, 1996, dalam Al-Hibri, dkk, 2001, hal 338.

Kesempatan yang kecil ini merupakan salah satu ketimpangan pendidikan

bagi perempuan. Ketimpangan lain adalah stereotipe yang menempatkan perempuan

hanya untuk jenis pendidikan tertentu dan yang lebih parah adalah kurikulum dan

materi pendidikan yang masih melestarikan nilai-nilai ketidakadilan bagi perempuan.

Ketimpangan ini merupakan tanggung jawab semua orang terutama negara terhadap

rakyatnya. Masyarakat pun ikut bertanggung jawab dalam pelestarian ketimpangan

pendidikan perempuan.

Menurut Al-Hibri, dkk, 2001, secara legal UUD RI 1945 maupun UU RI No.2

tentang Sistem Pendidikan Nasional menjamin hak dan kesempatan yang sama bagi

semua warga negara. Tidak ada pembedaan karena ia berstatus laki-laki ataupun

perempuan. Kendala klasik adalah kurangnya dana, dan terbatasnya sumber belajar.

Disamping itu dari dalam wanita sendiri masih melekat kecenderungan untuk

memenuhi stereotype yang dikonstruksi oleh lingkungannya. Bahwa ia masih harus

mempertahankan konsep ”sub-ordinat pria” dan kecemasan akan memperoleh sukses

merupakan hambatan internal psikologis dari wanita itu sendiri. Kesadaran gender

belum dimiliki oleh seluruh masyarakat, tak heran jika program-program

Page 18: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

pembangunan di berbagai sektor belum mencerminkan kesadaran tersebut. Dalam

praktek pendidikan, penelitian Yaumil A. Akhir menunjukkan bahwa guru juga

cenderung memenuhi gambaran stereotype terhadap murid perempuan. Akibatnya

kesenjangan makin melebar. Defisit kemampuan yang ada pada siswa wanita bukan

diberi perbaikan (remedial) yang memadai, tetapi menyerah kepada pemenuhan

gambaran akan kelemahan-kelemahan yang sudah dicapkan kepada siswa wanita.

Pandangan orang tua terhadap anak laki-laki dan perempuan masih amat kuat

mencerminkan sifat ”Male Dominant” bukan mitra sejajar sehingga jika dihadapkan

kepada pilihan, betapapun tingginya kemampuan anak perempuan tersebut, prioritas

pendidikan akan tetap diberikan kepada anak laki-laki.

Sedangkan menurut Subadio dan Ihromi, 1978, umumnya, paham kolotlah

yang merupakan penghalang utama bagi pendidikan gadis-gadis, bukanlah ketiadaan

fasilitas atau sekolah umum. Pertambahan pelajar puteri hanya akan tercapai bila

makin terkikisnya paham-paham kolot tentang kaum wanita, tidak dengan mendirikan

sekolah-sekolah puteri.

Dibandingkan dengan dua pendapat diatas, menurut Kodir, 2006, materi

pengajaran agama yang berkembang juga merupakan salah satu faktor yang mungkin

banyak mempengaruhi budaya patriarkhal. Dari sebagian teks-teks hadis dikenal

ajaran bahwa perempuan tercipta dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok,

perempuan adalah fitnah, kurang akal dan kurang agama, sebagai penghuni neraka

terbanyak, tidak layak menjadi pemimpin, tidak sah mengawinkan dirinya atau orang

lain, tidak sah menjadi saksi, tidak boleh bepergian kecuali dengan kerabat, harus

tunduk pada aturan suami, bahkan ada teks yang menyatakan bahwa perempuan

adalah sumber kesialan. Pemaknaan terhadap materi-materi dari teks hadis ini harus

dikaji ulang dan disusun kembali, bahkan sebagian diantaranya harus ditolak karena

sanadnya lemah, atau karena maknanya bertentangan dengan ayat Al-Qur’an atau

dengan hadis lain yang sanadnya lebih kuat agar ketimpangan-ketimpangan tidak lagi

terjadi, dan keadilan bagi perempuan-yang juga berarti keadilan bagi semua-akan

terwujud.

Page 19: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari Uraian pada Bab I dan Bab II, penulis dapat menyimpulkan bahwa:

3.1.1 Wanita dalam Al-quran dan hadis mendapat perhatian yang cukup signifikan.

3.1.2 Pendidikan adalah hak setiap orang baik laki-laki maupun perempuan. Namun

demikian, pada kenyataanya persamaan antara kedudukan laki-laki dan

perempuan ini hanya sampai pada batas persamaan secara spiritual saja dan

membiarkan masyarakat kita membuat pembatasan-pembatasan berdasarkan

gender.

3.1.3 Pendidikan kaum wanita penting untuk pendidikan bangsa dengan demikian

secara tidak langsung mendorong perkembangan sosial dan ekonomi bangsa

itu.

3.1.4 Pendidikan terhadap wanita perlu dikembangkan bukan hanya melalui

pendidikan teori namun juga harus diimbangi dengan latihan serta

penyesuaian terhadap perkembangan teknologi untuk dapat menyesuaikan diri

terhadap arus globalisasi.

Page 20: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

3.1.5 Terdapat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perbandingan jumlah

perempuan dengan laki-laki di berbagai jenjang pendidikan lebih kecil. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat hambatan dan kendala dalam usaha pemerataan

pendidikan baik kendala teknis dari pemerintah maupun kendala sosial yang

ada di masyarakat itu sendiri.

Kaum wanita bukan sekedar pemanis sejarah namun wanita adalah subyek

peradaban yang memiliki peran yang sama pentingnya dengan kaum laki-Iaki.

Di pundak merekalah tergores hitam putihnya peta sejarah umat manusia masa depan,

jika baik wanitanya, maka akan baik suatu negara, sebaliknya, jika hancur wanita,

maka akan hancur pula suatu negara. Selamat untuk para wanita.

3.2 Saran

Dalam pencapaian sasaran pembangunan pemberdayaan perempuan masih

dirasa perlu terus dilaksanakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan

kemampuan dan peran serta kaum perempuan dalam mengisi pembangunan antara

lain :

3.2.1 Peningkatan pemahaman ajaran agama terutama mengenai wanita.

3.2.2 Sosialisasi, pelatihan, dan pendidikan gender perlu dilakukan secara

berkesinambungan untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender

disegala bidang dan sektor.

3.2.3 Mengupayakan keterlibatan kaum perempuan dalam setiap proses dan

pengambilan keputusan.

3.2.4 Sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat mengenai arti pendidikan itu

sebenarnya.

3.2.5 Bagi kaum wanita, hendaknya jangan pernah jemu untuk terus

memperjuangkan hak-hak wanita.

Page 21: MAKALAH AKHIR - nikenskpm45.files.wordpress.com file · Web viewDalam makalah akhir ini penulis ... Pendidikan bagi wanita perlu dikembangkan melalui pendidikan dan ... kurangnya

3.2.6 Wanita dengan gaya bahasa yang terkesan pemalu, tertutup, genit, dan kurang

percaya diri sabaiknya mulai ditinggalkan.

3.2.7 Wanita masa kini sebaiknya dapat bergaya tutur cerdas, terbuka, dan mandiri

yang dapat tercermin saat mereka mengungkapkan pikiran dan gagasannya

baik secara lisan maupun tertulis.

3.2.8 Meningkatkan kesadaran dari dalam wanita sendiri dengan berbagai tindakan

nyata yang positif untuk membentengi diri terhadap berbagai gejala yang akan

melemahkan dan melunturkan segala potensi besar dirinya terhadap

kelangsungan hidup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Daftar Pustaka

Al-Hibri, Azizah et al. 2001, Wanita dalam Masyarakat Indonesia, Sunan Kalijaga Press:Yogyakarta.

Kodir, F.A. 2006, Bergerak Menuju Keadilan, Rahima: Jakarta.

Subadio, Maria U. dan T.O Ihromi. 1978, Peranan dan Kedudukan Wanita Indonesia, Gajah Mada University Press:Yogyakarta.

http://www.kalteng.go.id/INDO/Pemberdayaan_Perempuan2003.htm. (diakses tanggal 5 Januari 2010 Pukul 11:26).