Lp Geriatric
-
Upload
kayumifaradina -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Lp Geriatric
-
8/18/2019 Lp Geriatric
1/38
LAPORAN PENDAHULUAN
GERIATRIC SYNDROME
Oleh:
Novian Andriyanti
!"#$#!###%&
REGULER
PROGRAM STUDI ILMU 'EPERA(ATAN
)A'ULTAS 'EDO'TERAN
UNI*ERSITAS +RA(I,AYA
MALANG
!#&
-
8/18/2019 Lp Geriatric
2/38
- TEORI PENUAANA- Pen.ertian Pen/aan 0aging)
Definisi aging menurut A4M (American Academy of Anti-Aging Medicine) adalah
kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang berhubungan dengan aging normal
disebabkan oleh disfungsi fisiologik, dalam banyak kasus dapat diubah dengan
intervensi kedokteran yang tepat. ebster!s "e# orld Dictionary mende-
finisikan aging sebagai proses men$adi tua atau menun$ukkan tanda-tanda
men$adi tua. %enyataannya aging dapat dibagi men$adi dua konsep yang
berbeda, yaitu & usia kronologis dan usia biologis. 'ada saat merayakan hari
ulang tahun (merayakan usia kronologis), kadang benar bah#a penampilan
sistem tubuh seseorang, dari fungsi mental hingga penampilan seksual sampai
kekuatan fisik, lebih baik atau lebih buruk dari yang diperkirakan $ika
dibandingkan dengan orang yang seusianya (ini adalah contoh usia biologis)(oldman dan %lat, *++ 'angkahila, *++).
+- Me1ani23e Pen/aan 0aging 4'roses penuaan ditandai penurunan energi seluler yang menurunkan
kemampuan sel untuk memperbaiki diri. er$adi dua fenomena, yaitu penurunanfisiologik (kehilangan fungsi tubuh dan sistem organnya) dan peningkatan
penyakit (/o#ler, *++0).Menurut /o#ler (*++0), aging adalah suatu penyakit dengan karakteristik yang
terbagi men$adi 0 fase yaitu &
1) /ase subklinik (usia *2-02 tahun)%ebanyakan hormon mulai menurun & testosteron, gro#th hormone (3), danestrogen. 'embentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan D"A
mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan
berlebihan radiasi ultraviolet dari matahari. %erusakan ini biasanya tidak
tampak dari luar. ndividu akan tampak dan merasa 5normal6 tanpa tanda dan
ge$ala dari aging atau penyakit. 7ahkan, pada umumnya rentang usia ini
dianggap usia muda dan normal.*) /ase transisi (usia 02-42 tahun)
8elama tahap ini kadar hormon menurun sampai *2 persen. %ehilanganmassa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta
komposisi lemak tubuh yang meninggi. %eadaan ini menyebabkan resistensi
insulin, meningkatnya resiko penyakit $antung, pembuluh darah, dan obesitas.
'ada tahap ini mulai muncul ge$ala klinis, seperti penurunan keta$aman
penglihatan-pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitan dan
pigmentasi kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun.
ergantung dari gaya hidup, radikal bebas merusak sel dengan cepat
sehingga individu mulai merasa dan tampak tua. 9adikal bebas mulai
mempengaruhi ekspresi gen, yang men$adi penyebab dari banyak penyakit
-
8/18/2019 Lp Geriatric
3/38
aging, termasuk kanker, arthritis, kehilangan daya ingat, penyakit arteri
koronaria dan diabetes.0) /ase %linik (usia 42 tahun keatas)
:rang mengalami penurunan hormon yang berlan$ut, termasuk D3;A
(dehydroepiandrosterone), melatonin, 3, testosteron, estrogen, dan hormon
tiroid. erdapat $uga kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, vitamin,
dan mineral sehingga ter$adi penurunan densitas tulang, kehilangan massa
otot sekitar 1 kilogram setiap 0 tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat
badan. Di antara usia 4+ tahun dan + tahun, seorang pria kemungkinan
dapat kehilangan *+ pon ototnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan
untuk membakar
-
8/18/2019 Lp Geriatric
4/38
fisik dan mental tertentu. Dan penurunan genetik tersebut menentukan
seberapa cepat kita men$adi tua dan berapa lama kita hidup.4) eori 9adikal 7ebas
eori ini men$elaskan bah#a suatu organisme men$adi tua karena ter$adi
akumulasi kerusakan oleh radikal bebas dalam sel sepan$ang #aktu.
9adikal bebas sendiri merupakan suatu molekul yang memilkiki elektron
yang tidak berpasangan. 9adikal bebas memiliki sifat reaktifitas tinggi,
karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah suatu
molekul men$adi suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya
satu elektron pada pada molekul lain. 9adikal bebas akan merusak
molekul yang elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga
menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel.
Molekul utama di dalam tubuh yang dirusak oleh radikal bebas adalahD"A, lemak, dan protein (8uryohudoyo, *+++). Dengan bertambahnya
usia maka akumulasi kerusakan sel akibat radikal bebas semakin
mengambil peranan, sehingga mengganggu metabolisme sel, $uga
merangsang mutasi sel, yang akhirnya memba#a pada kanker dan
kematian. 8elain itu radikal bebas $uga merusak kolagen dan elastin,
suatu protein yang men$aga kulit tetap lembab, halus, fleksibel, dan
elastis. =aringan tersebut akan men$adi rusak akibat paparan radikal
bebas, terutama pada daerah #a$ah, dimana mengakibatkan lekukan kulit
dan kerutan yang dalam akibat paparan yang lama oleh radikal bebas
(oldman dan %lat, *++).
C- )a1tor yan. 3e35er6e5at 5en/aan 0aging 47erbagai faktor yang dapat mempercepat proses penuaan (ibo#o, *++0), yaitu&1) /aktor lingkungan
a. 'encemaran linkungan yang ber#u$ud bahan-bahan polutan dan kimia
sebagai hasil pembakaran pabrik, otomotif, dan rumah tangga) akan
mempercepat penuaan.
b. 'encemaran lingkungan ber#u$ud suara bising. Dari berbagai penelitian
ternyata suara bising akan mampu meningkatkan kadar hormon prolaktin
dan mampu menyebabkan apoptosis di berbagai $aringan tubuh.c. %ondisi lingkungan hidup kumuh serta kurangnya penyediaan air bersih
akan meningkatkan pemakaian energi tubuh untuk meningkatkan
kekebalan.d. 'emakaian obat-obat>$amu yang tidak terkontrol pemakaiannya sehingga
menyebabkan turunnya hormon tubuh secara langsung atau tidak
langsung melalui mekanisme umpan balik (hormonal feedback
mechanism).
-
8/18/2019 Lp Geriatric
5/38
e. 8inar matahari secara langsung yang dapat mempercepat penuaan kulit
dengan hilangnya elastisitas dan rusaknya kolagen kulit.2) /aktor diet>makanan. =umlah nutrisi yang cukup, $enis, dan kualitas makanan
yang tidak menggunakan penga#et, pe#arna, perasa dari bahan kimia
terlarang. ?at beracun dalam makanan dapat menimbulkan kerusakan
berbagai organ tubuh, antara lain organ hati.0) /aktor genetik
enetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. etapi
faktor genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan at
racun dalam makanan>minuman>kulit yang diserap oleh tubuh.4) /aktor psikis
/aktor stres ini ternyata mampu memacu proses apoptosis di berbagai
organ>$aringan tubuh.2) /aktor organik
8ecara umum, faktor organik adalah & rendahnya kebugaran>fitness, pola
makan kurang sehat, penurunan 3 dan /-, penurunan testosteron,
penurunan melatonin secara konstan setelah usia 0+ tahun dan
menyebabkan gangguan circandian clock (ritme harian) selan$utnya kulit
dan rambut akan berkurang pigmentasinya dan ter$adi pula gangguan tidur,
peningkatan prolaktin yang se$alan dengan perubahan emosi dan stress,
perubahan /ollicle 8timulating 3ormone (/83) dan @uteiniing 3ormone
(@3).
D- Ge7ala 1e3/nd/ran 8i2i1 dala3 5en/aan ditandai oleh 1e3/nd/ran 9iolo.i21. %ulit mulai mengendur dan #a$ah mulai keriput serta garis-garis yang
menetap*. 9ambut kepala mulai memutih atau beruban0. igi mulai lepas (ompong)4. 'englihatan dan pendengaran berkurang2. Mudah lelah dan mudah $atuh. erakan men$adi lamban dan kurang lincah
E- 'e3/nd/ran 1o.niti8 yan. diala3i1. 8uka lupa (ingatan tidak berfungsi dengan baik)*. ngatan pada hal-hal di masa muda lebih baik dari hal-hal yang baru ter$adi0. 8ering adanya disorientasi terhadap #aktu, tempat, dan orang4. 8ulit menerima ide-ide baru2. %eseimbangan antara badan, penglihatan, dan pendengaran berkurang.
)- Ma2alah )i2i1 Seharihari 5ada Lan2ia1. Mudah $atuh
a. =atuh merupakan suatu ke$adian yang dilaporkan penderita atau saksi
mata yang melihat ke$adian, yang mengakibatkan seseorang mendadak
-
8/18/2019 Lp Geriatric
6/38
terbaring>terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau
tanpa kehilangan kesadaran atau luka.b. =atuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor intrinsik
(gangguan gaya ber$alan, kelemahan otot ekstremitas ba#ah, kekuatan
sendi dan sinkope-diiness), dan faktor ekstrinsik (lantai yang licin dan
tidak rata, tersandung oleh benda-benda, penglihatan kurang karena
cahaya yang kurang terang).*. Mudah lelah, disebabkan oleh
a. /aktor psikologis& perasaan bosan, keletihan, depresib. angguan organis& anemia, kurang vitamin, osteomalasia, dllc. 'engaruh obat& sedasi, hipnotik
G- 'ara1teri2ti1 Penya1it Lan2ia di Indone2ia1. 'enyakit persendian dan tulang, seperti rheumatik, dan osteoporosis.
*. 'enyakit %ardiovaskuler, seperti hipertensi, kholesterolemia, angina, cardiac
attack, stroke, trigliserida tinggi, anemia, dan '=%.0. 'enyakit 'encernaan seperti gastritis, dan ulcus pepticum.4. 'enyakit Brogenital, seperti nfeksi 8aluran %emih (8%), agal in$al
Akut>%ronis, dan 7enigna 'rostat 3iperplasia.2. 'enyakit Metabolik>endokrin, seperti diabetes mellitus, dan obesitas.. 'enyakit 'ernafasan, seperti asma, dan 7 paru.. 'enyakit %eganasan, seperti carsinoma atau kanker.
-
8/18/2019 Lp Geriatric
7/38
nsomnia adalah masalah umum dalam akhir kehidupan. Masalah
tidur pada lansia sering keliru dianggap sebagai bagian normal dari
penuaan. nsomnia, gangguan tidur paling umum, adalah tidur kurang atau
tak menyegarkan meskipun #aktu untuk tidur cukup. erlepas dari kenyataan
bah#a lebih dari 2+C dari usia lan$ut dengan insomnia, biasanya tak-dikelola,
dan intervensi non-farmakologis kurang dimanfaatkan oleh praktisi
kesehatan.
/isiologis. Dua faktor utama mengendalikan kebutuhan fisiologis
untuk tiduryaitu, kuantitas total tidur (rata-rata < $am tidur setiap *4 $am), dan
irama harian kantuk dan ke#aspadaan. 8kala tidur berubah secara signifikan
pada individu usia lan$ut sehat. #aktu yang dihabiskan di tempat tidur ter$aga
setelah selesai. 'erubahan fisiologis alami pada irama sirkadian
mempengaruhi banyak usia lan$ut untuk pergi tidur lebih a#al dan bangun
lebih a#al. /aktor-faktor ini dapat menyumbang kemerosotan pada kualitas
tidur dan tidur total kurang. 'ada usia lan$ut, lamanya tidur 9;M cenderung
lebih dia#etkan, tetapi latensi tidur secara signifikan menurun, hal
inimenun$ukkan bah#a usia lan$ut lebih mengantuk daripada populasi muda.
Disamping itu, usia lan$ut $uga merasakan lebih sulit untuk tetap ter$aga di
siang hari, meskipun peningkatan lamanya relatif kecil dibandingkan dengan
peningkatan yang substansial dalam frekuensi tidur.
8"/%A"8 %@"8
'erubahan fisiologis atas penuaan, kondisi lingkungan, dan penyakit medis
kronis menyumbangkan insomnia pada usia lan$ut. angguan tidur pada usia
lan$ut dihubungkan dengan penurunan memori, konsentrasi terganggu, dan
kiner$a fungsional terganggu. 3al tersebut menyumbangkan peningkatan
risiko kecelakaan, $atuh, dan kelelahan kronis. %ebanyakan obat tradisional
yang untuk mengobati insomnia dihubungkan dengan efek samping yangmengkha#atirkan pada penduduk usia lan$ut. indakan tidur pada lan$ut
usia harus dipertimbangkan sebagai terapi dini pertama.
';";7A7
nsomnia dapat diklasifikasikan men$adi 0, yaitu& sementara (tidak lebih dari
beberapa malam), akut (kurang dari 0-4 minggu), dan kronis (lebih dari 0-4
minggu). nsomnia sementara atau akut biasanya ter$adi pada orang yang
tidak memiliki ri#ayat gangguan tidur dan sering berhubungan dengan
penyebab yang dapat diidentifikasi. nsomnia akut& (penyakit medis akut,
-
8/18/2019 Lp Geriatric
8/38
rumah sakitan, perubahan pada lingkungan tidur, obat-obatan, $et lag, dan
stresor psikososial akut atau berulang). nsomnia kronis atau $angka pan$ang
dapat dikaitkan dengan berbagai dasar kondisi medis, perilaku, dan
lingkungan
dan berbagai obat-obatan. Diba#ah ini akan disebutkan beberapa hal yang
menyebabkan imsomnia penyebab insomnia kronis&
1. angguan irama sirkadian&
• 8indrom fase tidur lan$ut
• 8indrom fase tidur terlambat
- Apnea tidur (obstruktif, pusat, atau campuran)
- 8indrom tungkai resah
- angguan gerak ekstremitas periodik (mioklonus malam)- 9;M, gangguan perilaku
*. 'enyakit /isik&
"yeri& artritis, nyeri muskuloskeletal, kondisi menyakitkan lainnya. =antung
pembuluh darah& gagal $antung, sesak napas malam hari, angina malam
hari.
'aru& penyakit paru obstruktif kronik, rinitis alergi (sumbatan hidung)
astrointestinal& penyakit refluks gastroesofageal, penyakit tukak lambung,
sembelit, diare, pruritus ani%emih& kencing malam dan retensi, pengosongan kandung kemih tidak
lengkap, inkontinensia.
8istem saraf pusat& strok, penyakit 'arkinson, penyakit Alheimer,
gangguan ke$ang 'sikiatri penyakit& kecemasan, depresi, psikosis,
demensia, delirium 'ruritus 3enti haid (semburat panas)
0. 'erilaku& tidur siang, penggunaan tempat tidur dini, menggunakan tempat
tidur untuk aktivitas lain (misalnya, membaca dan menonton televisi),
makan berat, kurang olahraga, dan gaya hidup bermalasan.
4. @ingkungan& suara, cahaya dan gangguan lainnya, suhu ekstrim, tempat
tidur tak nyaman, dan kurangnya pa$anan sinar matahari.
2. 'engobatan& 8timulan sistem saraf pusat& sympathomimetics, kafein,
nikotin, antidepresan, amfetamin, efedrin, fenilpropanolamin, fenitoin.
DAM'A% A"BA" DB9
e$ala khas gangguan tidur pada usia lan$ut termasuk kesulitan
mempertahankan tidur, bangun a#al pagi, dan ngantuk di siang hari yang
-
8/18/2019 Lp Geriatric
9/38
berlebihan. 8ecara fisik dan mental penderita insomnia bisa men$adi
kecapaian, cemas, dan mudah tersinggung. 8ebagaimana pendekatan #aktu
tidur, penderita insomnia men$adi lebih tegang, cemas, dan kha#atir tentang
masalah kesehatan, kematian, ker$a, dan pribadi.
Masalah tidur mungkin memiliki dampak negatif pada kualitas hidup yang
terkait kesehatan dengan peningkatan risiko kecelakaan, rasa tak enak, dan
kelelahan kronis. %ualitas tidur yang buruk dikaitkan dengan penurunan
memori dan konsentrasi, dan gangguan kiner$a dalam u$i psikomotorik.
angguan tidur $uga dikaitkan dengan peningkatan risiko $atuh, penurunan
kognitif, dan tingkat kematian lebih tinggi.
';"D;%AA" "8:M"A
@angkah pertama dalam mengevaluasi masalah tidur pada usia
lan$ut yaitu,menetapkan bah#a orang tersebut benar-benar telah insomnia.
@angkah berikutnya adalah untuk menentukan gangguan tidur yang dominan.
%etika mempertimbangkan pola tidur pasien akan sangat membantu untuk
berpikir tentang kualitas, lamanya, $umlah terbangun, dan #aktu. 3al ini
sering berguna untuk memiliki pasien yang buku catatan harian tidur lengkap
1 minggu 1 atau *-minggu. Eatatan ini harus menun$ukkan tidur biasanya
pasien, #aktu terbangun, tempo dan kuantitas makanan, penggunaan
alkohol, olahraga, obat-obatan (resep dan obat bebas), dan deskripsi
lamanya dan kuantitas tidur setiap hari.
3al ini sering berguna untuk memiliki pasien yang buku catatan harian tidur
lengkap 1 minggu 1 atau *-minggu. Eatatan ini harus menun$ukkan tidur
biasanya pasien, #aktu terbangun, tempo dan kuantitas makanan,
penggunaan alkohol, olahraga, obat-obatan (resep dan obat bebas), dan
deskripsi lamanya dan kuantitas tidur setiap hari.
Pende1atan 1e Pa2ien U2ia Lan7/t den.an In2o3nia
9i#ayat tidur&
- 'astikan bah#a pasien insomnia
- dentifikasi ge$ala (a#itan, lamanya, pola, dan keparahan)
- ;valuasi pola tidur > ter$aga *4-$am
- in$au buku harian tidur 1 sampai *-minggu
a#ancara mitra tidur
- 'eriksa ri#ayat keluarga gangguan tidur
-
8/18/2019 Lp Geriatric
10/38
- dentifikasi penyebab
angguan tidur primer
- 'enyakit medis
- 'enyakit ke$i#aan
- 'erilaku
- @ingkungan
- 'engobatan
;valuasi dampak pribadi dan sosial dari gangguan tidur&
- 'emeriksaan fisik menyeluruh
- 'enyelidikan laboratorium yang tepat
- 'engobatan
9u$uk ke spesialis tidur $ika perlu
Dalam mengambil ri#ayat medis dan pengobatan umum, dokter harus
mengidentifikasi kondisi dan obat-obatan yang diketahui terkait dengan
tidur terganggu. ;fek perancu potensial dari obat, alkohol, dan
penyalahgunaan at harus dinilai pada semua pasien yang menya$ikan
dengan masalah tidur. nsomnia bertepatan dengan pemasukan obat baru
harus dikaitkan dengan obat tersebut yang sampai dibuktikan lain.
;valuasi lebih lan$ut harus mencakup kondisi mental rinci dan pemeriksaan
ke$i#aan, penyelidikan laboratorium termasuk fungsi tiroid, panel kimiaserum, studi $antung-paru $ika diindikasikan, dan penilaian lingkungan tidur.
Meru$uk pasien ke spesialis tidur untuk evaluasi mungkin diperlukan.
valuasi lebih lan$ut harus mencakup kondisi mental rinci dan pemeriksaan
ke$i#aan, penyelidikan laboratorium termasuk fungsi tiroid, panel kimia
serum, studi $antung-paru $ika diindikasikan, dan penilaian lingkungan tidur.
Meru$uk pasien ke spesialis tidur untuk evaluasi mungkin diperlukan.
';":7AA"
u$uan terapi adalah untuk mengurangi morbiditas dan meningkatkan kualitas
hidup bagi pasien dan keluarga. 'era#atan yang tepat insomnia memiliki
potensi membalik morbiditas terkait insomnia, termasuk risiko depresi, cacat,
dan gangguan kualitas hidup. 8elan$utnya, pengelolaan yang optimal dari
insomnia dapat meningkatkan produktivitas pasien dan kognitif, dan
penurunan penggunaan pera#atan kesehatan dan risiko
kecelakaan. 'engobatan yang dapat dilakukan anatara lain&
a. "on /armakologis
-
8/18/2019 Lp Geriatric
11/38
nsomnia biasanya tak terobati, dan intervensi non farmakologis kurang
dimanfaatkan oleh praktisi pera#atan kesehatan. 'engelolaan insomnia
yang sekunder terhadap kesakitan medis, seperti nyeri atau sesak napas,
harus dimulai dengan proses pengobatan penyakit utama. 'enyesuaian
dosis dan #aktu pemberian obat $uga dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap kualitas tidur. Dalam konseling insomniak, akan sangat
membantu untuk menetapkan ekspektasi yang #a$ar dan men$elaskan
bagaimana kecemasan berpartisipasi dalam lingkaran setan yang
memperparah dan mempertahankan kondisi tersebut. =ika minimal atau
tidak ada gangguan dalam fungsi siang hari yang dilaporkan, pasien
mungkin hanya perlu meyakinkan bah#a ge$ala tidak patologis atau
merusak.
ntervensi non-farmakologis Fhigiene tidurF yang menargetkan sumber
masalahnya masih dapat diimplementasikan pertama dalam situasi ini, dan
harus dilan$utkan bahkan ketika obat diperlukan. ntervensi fisiologis
seperti ber$alan siang hari dengan pa$anan #aktu siang hari ber$angka
yang benar berguna untuk insomnia. %endali suhu yang tepat, ventilasi
yang memadai, dan lingkungan tidur gelap $uga dapat menyebabkan
peningkatan dramatis dalam kualitas tidur.
b. /armakologis
@ima prinsip dasar yang men$adi ciri farmakoterapi rasional untuk
insomnia,penggunaan dosis efektif terendah, penggunaan dosis berselang
(* sampai 4 kali seminggu), peresepan obat $angka-pendek (penggunakan
teratur untuk tidak lebih dari 0 sampai 4 minggu), dan penghentian obat
bertahap untuk mengurangi insomnia pantulan.
'engobatan dengan #aktu-paruh eliminasi lebih pendek secara umum
lebih dipilih untuk meminimalkan sedasi di siang hari. 'emilihan obat harus
didasarkan pada adanya dan keparahan ge$ala siang hari, terutamadampak pada fungsi siang hari dan pada kualitas hidup pasien. 3asil
farmakologis yang diharapkan meliputi peningkatan penga#itan tidur,
pemeliharaan tidur tanpa efek mabuk, dan peningkatan fungsi hari
berikutnya. 'er$an$ian harus dicapai pertama selama pengobatan dengan
obat, biasanya beberapa hari, karena itu mungkin sulit untuk
menghentikan pengobatan setelah penggunaan $angka-pan$ang.
'emakaian yang tepat adalah akut, penggunaan $angka-pendek (tidak
lebih dari *-0 minggu) dalam kombinasi dengan terapi perilaku.
-
8/18/2019 Lp Geriatric
12/38
Dengan pendekatan ini ada kurang potensial untuk penyalahgunaan
karena lebih sedikit dosis obat yang diperlukan. "amun, banyak pasien
dapat memperoleh manfaat dari penggunaan $angka-pan$ang, praktek
yang tidak membutuhkan dosis malam tetapi pemakaian obat dalam
menanggapi ter$adinya ge$ala. sedikit dosis obat yang diperlukan. "amun,
banyak pasien dapat memperoleh manfaat dari penggunaan $angka-
pan$ang, praktek yang tidak membutuhkan dosis malam tetapi pemakaian
obat dalam menanggapi ter$adinya ge$ala.
c. 7enodiaepines
7enodiaepin (7?D) memperbaiki insomnia dengan mengurangi tidur
9;M, menurunkan latensi tidur, dan menurunkan terbangun malam hari.
'enyerapan 7?D tidak terpengaruh oleh penuaan, namun penurunan
massa otot, penurunan protein plasma, dan peningkatan lemak tubuh yang
terlihat pada usia lan$ut mengakibatkan peningkatan konsentrasi obat tak-
terikat dan peningkatan #aktu paruh eliminasi obat. 7?D ker$a-pan$ang
dengan demikian sebaiknya dihindari.
nsomnia pantulan dapat ter$adi dalam 1 atau * minggu penggunaan, dan
ditandai dengan perburukan tidur relatif terhadap garisdasar. 7?D sering
menimbulkan efek mabuk. 7ahkan 7?D ker$a-pendek dapat mengganggu
kiner$a psikomotor dan memori hari berikutnya. oleransi terhadap efek
hipnotik 7?D merupakan isu penting. 7?D pada a#alnya sangat efektif
dalam mendorong dan memperpan$ang tidur, namun toleransi berkembang
pesat pada pemakaian ulangan. 7?D $uga berkaitan dengan kecanduan,
sedasi di siang hari, $atuh pusing, patah tulang pinggul, dan kecelakaan
mobil. %ecelakaan lebih sering ter$adi dengan bahan-bahan paruh-#aktu
lama atau pada pasien dengan gangguan tidur karena penggunaan $angka
pan$ang. emaepam, 7?D yang biasa digunakan, digunakan dalam
insomnia pemeliharaan tidur, memiliki #aktu paruh < sampai *2 $am, dandapat diberikan dalam dosis 12 sampai 0+ mg pada malam hari.
d. Antidepresan
raodon. raodone adalah antidepresan non trisiklik dengan sifat
menenangkan yang sering digunakan dalam dosis rendah sebagai
hipnosis. %ebenaran keman$uran terapi obat ini pada penderita insomnia
tak depresi masih belum diketahui. raodon adalah salah satu obat
antidepresi paling menenangkan dan telah dilaporkan meningkatan @.
:bat ini sering digunakan untuk mengobati pasien depresi dengan
insomnia yang signifikan. Data yang disa$ikan oleh alsh dan 8ch#eiter
-
8/18/2019 Lp Geriatric
13/38
menun$ukkan bah#a traodon digunakan untuk insomnia lebih sering
daripada obat resep lainnya. 7ukti a#al menun$ukkan bah#a dosis rendah
traodon dapat menguntungkan pada pasien dengan insomnia terinduksi
psikotropika, insomnia terinduksi penghambat monoamin oksidase, atau
kontraindikasi untuk 7?D.
!- In1ontinen2ia Urin
nkontinensia Brin kerap dianggap hal normal dalam penuaan dan tidak bisa
diatasi. 'adahal, ada penanganan yang tepat hingga pasien dapat hidup lebih
nyaman dan meminimalkan biaya pera#atan kesehatan
Meski proses menua dianggap sebuah ke#a$aran, namun ada
konsekuensi penurunan fungsi tubuh pada lansia. :rang tua, akan
mengalami perubahan baik fisik, kognitif, sosial, dan psikologis akibat
regenerasi sel yang menurun, atau tingkat hormon yang berkurang.
'erubahan segala sisi itu akan menyebabkan ketergantungan lansia pada
keluarga atau orang terdekat mereka. 'emeliharaan kesehatan, seperti yang
dikatakan cal, adalah salah satu upaya untuk meminimalkan ketergantungan
lansia pada orang sekitarnya. 8eperti kembali ke masa kanak-kanak, lansia
kerap mengalami keluhan mengompol atau inkontenensia urin (B).
'revalensinya, menurut data 98EM, terdapat pada hampir + persen pasien
di panti ra#at usia lan$ut, *2-0+ persen pasien yang baru pulang dari
pera#atan penyakit akut. 3asil survey 'oliklinik eriatri tahun *++
menempatkan perempuan menduduki porsi lebih besar, yaitu 22, persen
dam laki-laki 44,4 persen. B yang kedengarannya sepele, dapat berdampak
serius bagi lansia tersebut maupun orang sekitarnya. @ingkungan men$adi
kotor, berbau, meningkatkan risiko $atuh, dan lain sebagainya. 58ecara
langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan masalah medis,
psikologis, sosial, dan ekonomi,6 u$ar Dr. ;dy 9ial ahyudi, 8p'D. %arenaitu, B harus dapat dideteksi dan disembuhkan. 5=ika tidak, B selalu dapat
ditangani hingga tetap membuat pasien nyaman, memudahkan pera#at, dan
meminimalkan biaya,6 u$ar ;dy lagi.
IU A1/t
'enanganan B akut pada usia lan$ut berbeda tergantung kondisi yang
dialami pasien. 'enyebab B akut antara lain terkait dengan gangguan di
saluran kemih bagian ba#ah, efek obat-obatan, produksi urin meningkat atau
adanya gangguan kemampuan>keinginan ke toilet.
-
8/18/2019 Lp Geriatric
14/38
B akut $uga bisa ter$adi karena produksi urin berlebih karena berbagai sebab.
Misalnya gangguan metabolik, seperti diabetes melitus, yang harus terus
dipantau. 8ebab lain adalah asupan cairan yang berlebihan yang bisa diatasi
dengan mengurangi asupan cairan yang bersifat diuretika seperti kafein.
agal $antung kongestif $uga bisa men$adi faktor penyebab produksi urin
meningkat dan harus dilakukan terapi medis yang sesuai.
angguan kemampuan ke toilet bisa disebabkan oleh penyakit kronik,
trauma, atau gangguan mobilitas. Bntuk mengatasinya penderita harus
diupayakan ke toilet secara teratur atau menggunakan substitusi toilet.
Apabila penyebabnya adalah masalah psikologis, maka hal itu harus
disingkirkan dengan terapi nonfarmakologik atau farmakologik yang tepat.
B 'ersisten, mengompol $uga ada yang bersifat menetap dan tidak terkait
dengan penyakit akut, disebut B persisten. stress, urgensi, overflo#, dan
gangguan fungsional adalah faktor penyebabnya. ipe stress didefinisikan
sebagai keluarnya urin involunter tatkala terdapat peningkatan tekanan
intraabdomen, seperti batuk, terta#a, olahraga, dan lain-lain. 8edangkan
urgensi adalah keluarnya urin akibat ketidakmampuan menunda berkemih
tatkala timbul sensasi keinginan untuk berkemih. :verflo# adalah keluarnya
urin akibat kekuatan mekanik pada kandung kemih yang overdidtensi atau
factor lain yang berfek pada retensi urin dan fungsi sfingter.
Ada atau tidak ada keluhan yang dilaporkan oleh pasien dan
keluarganya, deteksi atau identifikasi harus dilakukan melalui observasi
langsung atau menanyakan pertanyaan-pertanyaan penapisan B.
8elan$utnya dilakukan evaluasi dasar dengan pengka$ian paripurna, dengan
anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik lengkap dan penun$ang lainnya yang
bertu$uan mengidentifikasi penyebab inkontinensia yang bersifat sementara.
7erdasarkan evaluasi dasar tersebut akan ditegakkan diagnosis presumtif
dan diberikan terapi percobaan. 5=ika diagnosis presumtif tidak dapat dibuatatau terapi percobaan tidak efektif, pasien harus men$alani evaluasi lan$utan
yang lebih kompleks.
=;"8 "%:"";"8A B9"
a. nkontinensia Brin Akut 9eversibel'asien delirium mungkin tidak sadar saat mengompol atau tak dapat pergi
ke toilet sehingga berkemih tidak pada tempatnya. 7ila delirium teratasi
maka inkontinensia urin umumnya $uga akan teratasi. 8etiap kondisi yang
menghambat mobilisasi pasien dapat memicu timbulnya inkontinensia urin
-
8/18/2019 Lp Geriatric
15/38
fungsional atau memburuknya inkontinensia persisten, seperti fraktur
tulang pinggul, stroke, arthritis dan sebagainya. 9esistensi urin karena
obat-obatan, atau obstruksi anatomis dapat pula menyebabkan
inkontinensia urin. %eadaan inflamasi pada vagina dan urethra (vaginitis
dan urethritis) mungkin akan memicu inkontinensia urin. %onstipasi $uga
sering menyebabkan inkontinensia akut. 7erbagai kondisi yang
menyebabkan poliuria dapat memicu ter$adinya inkontinensia urin, seperti
glukosuria atau kalsiuria. agal $antung dan insufisiensi vena dapat
menyebabkan edema dan nokturia yang kemudian mencetuskan ter$adinya
inkontinensia urin nokturnal. 7erbagai macam obat $uga dapat
mencetuskan ter$adinya inkontinensia urin seperti Ealcium Ehannel
7locker, agonist adrenergic alfa, analgesic narcotic, psikotropik,
antikolinergik dan diuretic. Bntuk mempermudah mengingat penyebab
inkontinensia urin akut reversible dapat dilihat akronim di ba#ah ini &D & Delirium9 & 9estriksi mobilitas, retensi urin & nfeksi, inflamasi, mpaksi' & 'oliuria, pharmasi
b. nkontinensia Brin 'ersistennkontinensia urin persisten dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara,
meliputi anatomi, patofisiologi dan klinis. Bntuk kepentingan praktek klinis,
klasifikasi klinis lebih bermanfaat karena dapat membantu evaluasi dan
intervensi klinis. %ategori klinis meliputi &1. nkontinensia urin stress (stres inkontinence)
ak terkendalinya aliran urin akibat meningkatnya tekanan
intraabdominal, seperti pada saat batuk, bersin atau berolah raga.
Bmumnya disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul,
merupakan penyebab tersering inkontinensia urin pada lansia di ba#ah
2 tahun. @ebih sering ter$adi pada #anita tetapi mungkin ter$adi pada
laki-laki akibat kerusakan pada sfingter urethra setelah pembedahan
transurethral dan radiasi. 'asien mengeluh mengeluarkan urin pada
saat terta#a, batuk, atau berdiri. =umlah urin yang keluar dapat sedikit
atau banyak.*. nkontinensia urin urgensi (urgency inkontinence)
%eluarnya urin secara tak terkendali dikaitkan dengan sensasi keinginan
berkemih. nkontinensia urin $enis ini umumnya dikaitkan dengan
kontraksi detrusor tak terkendali (detrusor overactivity). Masalah-
masalah neurologis sering dikaitkan dengan inkontinensia urin urgensi
ini, meliputi stroke, penyakit 'arkinson, demensia dan cedera medula
spinalis. 'asien mengeluh tak cukup #aktu untuk sampai di toilet
-
8/18/2019 Lp Geriatric
16/38
setelah timbul keinginan untuk berkemih sehingga timbul peristi#a
inkontinensia urin. nkontinensia tipe urgensi ini merupakan penyebab
tersering inkontinensia pada lansia di atas 2 tahun. 8atu variasi
inkontinensia urgensi adalah hiperaktifitas detrusor dengan kontraktilitas
yang terganggu. 'asien mengalami kontraksi involunter tetapi tidak
dapat mengosongkan kandung kemih sama sekali. Mereka memiliki
ge$ala seperti inkontinensia urin stress, overflo# dan obstruksi. :leh
karena itu perlu untuk mengenali kondisi tersebut karena dapat
menyerupai ikontinensia urin tipe lain sehingga penanganannya tidak
tepat.0. nkontinensia urin luapan>overflo# (overflo# incontinence)
idak terkendalinya pengeluaran urin dikaitkan dengan distensi kandung
kemih yang berlebihan. 3al ini disebabkan oleh obstruksi anatomis,seperti pembesaran prostat, faktor neurogenik pada diabetes melitus
atau sclerosis multiple, yang menyebabkan berkurang atau tidak
berkontraksinya kandung kemih, dan faktor-faktor obat-obatan. 'asien
umumnya mengeluh keluarnya sedikit urin tanpa adanya sensasi bah#a
kandung kemih sudah penuh.4. nkontinensia urin fungsional
nkontinensia fungsional merupakan keadaan seseorang yang
mengalami pengeluaran urin secara tanpa disadari dan tidak dapat
diperkirakan. %eadaan inkontinensia ini ditandai dengan tidak adanya
dorongan untuk berkemih, merasa bah#a kandung kemih penuh,
kontraksi kandung kemih cukup kuat untuk mengeluarkan urin
(3idayat,*++). nkontinensia fungsional merupakan inkontinensia
dengan fungsi saluran kemih bagian ba#ah yang utuh tetapi ada faktor
lain, seperti gangguan kognitif berat yang menyebabkan pasien sulit
untuk mengidentifikasi perlunya urinasi (misalnya, demensia Alheimer)
atau gangguan fisik yang menyebabkan pasien sulit atau tidak mungkinmen$angkau toilet untuk melakukan urinasi
2. nkontinensia 9efleks
nkontinensia refleks merupakan keadaan di mana seseorang
mengalami pengeluaran urin yang tidak dirasakan, ter$adi pada interval
yang dapat diperkirakan bila volume kandung kemih mencapai $umlah
tertentu. nkontinensia tipe ini kemungkinan disebabkan oleh adanya
kerusakan neurologis (lesi medulla spinalis). nkontinensia refleks
ditandai dengan tidak adanya dorongan untuk berkemih, merasa bah#a
-
8/18/2019 Lp Geriatric
17/38
kandung kemih penuh, dan kontraksi atau spasme kandung kemih tidak
dihambat pada interval teratur (3idayat, *++).
. nkontinensia otal
nkontinensia total merupakan keadaan dimana seseorang mengalami
pengeluaran urin yang terus menerus dan tidak dapat diperkirakan.
%emungkinan penyebab inkontinensia total antara lain& disfungsi
neorologis, kontraksi independen dan refleks detrusor karena
pembedahan, trauma atau penyakit yang mempengaruhi saraf medulla
spinalis, fistula, neuropati (3idayat, *++).
%- Gan../an A1tivita2
8alah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang
melakukan aktivitas, seperti berdiri, ber$alan, dan beker$a. %emampuan
aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem saraf dan
muskuloskeletal. Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di
mana manusia memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada
pun sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktivitas
1. ulang
Merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi, diantaranya &
a. Mekanisme
• Membentuk rangka
• empat melekatnya berbagai otot
• empat penyimpanan mineral (%alsium dan /osfor)
• empat sumsum tulang sebagai pembentuk sel darah
• 'elindung organ-organ dalam
=enis tulang &
a. 'ipih ( kepala dan pelvis)
b. %uboid (Gertebra dan tarsal)
c. 'an$ang (/emur dan ibia)
*. :tot dan tendon
- :tot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh
bergerak sesuai keinginan
- endon adalah suatu $aringan ikat yang melekat pada tulang, origo
adalah tempat asal tendon dan insersio adalah arah tendon.
- erputusnya tendon akan membuat kontraksi otot tidak akan dapat
menggerakkan tulang
-
8/18/2019 Lp Geriatric
18/38
0. @igamen
Merupakan bagian yang menghubungkan tulang dengan tulang.
8istem 8yaraf
- erdiri dari sistem syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf
tepi (perifer)
- 8etiap syaraf memiliki bagian somatis dan otonom.
- 7agian 8omatis memiliki fungsi sensorik dan motorik
8endi
- Merupakan tempat bertemunya dua u$ung tulang atau lebih
- 8endi membuat segmentasi dari kerangka tubuh dan memungkinkan
gerakan antar segmen dan bebagai pertumbuhan tulang.
Intoleran2i A1tivita2
ntoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi secara fisiologis atau
psikologis pada seseorang untuk bertahan atau menyelesaikan aktivitas
sehari-hari yang dibutuhkan atau diinginkan.
7atas %arakteristik
- 8acara verbal melaporkan keletihan atau kelemahan
- Denyut $antung atau tekanan darah yang tidak normal terhadap aktivitas
- 9asa tidak nyaman atau dispnea setelah beraktivitas
- 'erubahan elektrokardiografis yang menun$ukkan adanya disritmia atau
iskemia
/aktor-faktor yang berhubungan
- irah baring dan imobilitasi
- %elemahan secara umum
- aya hidup yang kurang gerak
- %etidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan
Mo9ilita2
- Mobilitas adalah pergerakan yang memberikan kebebasan dan
kemandirian bagi seseorang.
- Mobilitas adalah pusat untuk berpartisipasi dalam dan menikmati
kehidupan
- angguan mobilitas fisik adalah suatu keadaan keterbatasan
pergerakan fisik secara mandiri yang dialami seseorang.
7atasan karakteristik
-
8/18/2019 Lp Geriatric
19/38
- %etidakmampuan untuk bergerak dengan tu$uan di dalam lingkungan,
termasuk mobilitas di tempat tidur, berpindah dan ambulasi.
- %eengganan untuk melakukan pergerakan.
- %eterbatasan rentang gerak.
- 'enurunan kekuatan, pengendalian atau massa otot.
- Mengalami keterbatasan pergerakan, termasuk protokol-protokol
mekanis dan medis.
- angguan koordinasi
/aktor-faktor yang berhubungan
- ntoleransi aktivitas
- 'enurunan kekuatan dan ketahanan
- "yeri dan rasa tidak nyaman
- angguan persepsi atau kognitif
- angguan neuromuskuler
- Depresi
- Ansietas berat
I3o9ilita2
Merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara
bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan (misalnya trauma
tulang belakang, cedera otak berat)
=enis mobilitas
1. mobilitas fisik H pembatasan pergerakan fisik dengan tu$uan mencegah
komplikasi
2. mobilitas ntelektual H %eterbatasan daya pikir akibat kerusakan otak
3. mobilitas ;mosional H pembatasan emosional karena adanya
perubahan dalam menyesuaiakan diri (misalnya amputasi)
4. mobilitas 8osial H ndividu yg mengalami hambatan interaksi sosial danmempengaruhi perannya.
/aktor- faktor nternal
- 'enurunan fungsi muskuloskeletal H oto-otot (atrofi, distrofi, atau
cedera), tulang (infeksi, fraktur, tumor, osteoporosis atau osteomalasia),
sendi (arthritis dan tumor) atau kombinasi struktur (kanker dan obat-
obatan)
- 'erubahan fungsi neurologis H infeksi (mis.ensafilitis), tumor, trauma,
obat-obatan, penyakit vaskuler (mis. stroke), penyakit demielinasi
(seperti sklerolis multipel), penyakit degeneratif (mis. 'enyakit
-
8/18/2019 Lp Geriatric
20/38
'arkinson), terpa$an produk racun (mis. %arbonmonoksida), gangguan
metabolik (mis. 3ipoglikemia) atau gangguan nutrisi.
- "yeri H penyebabnya multipel dan bervariasi seperti penyakit kronis dan
trauma.
- Defisit perseptual H kelebihan atau kekurangan masukan persepsi
sensori.
- 7erkurangnya kemampuan kognitif H gangguan proses kognitif seperti
demensia berat.
- =atuh H efek fisik cedera atau fraktur, efek psikologis sindrom setelah
$atuh
- 'erubahan hubungan sosial H faktor-faktor aktual (mis. kehilangan
pasangan, pindah $auh dari keluarga atau teman-teman), faktor-faktor
persepsi (mis. perubahan pola piker seperti depresi).
- Aspek psikologis H ketidakberdayaan dalam bela$ar depresi.
/aktor-faktor ;ksternal
a. 'rogram terapeutik
'rogram penanganan medis memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kualitas dan kuantitas pergerakan pasien. Misalnya program
pembatasan meliputi faktor-faktor mekanis dan farmakologis, tirah
baring dan restrein.
b. %arakteristik penghuni institusi
%urangnya $umlah staf dan lingkungan dengan lantai yang licin dan
koridor yang berantakan.
c. %arakteristik staf
iga karakteristik dari staf kepera#atan yang mempengaruhi pola
mobilitas adalah pengetahuan, komitmen dan $umlah.
d. 8istem pemberian asuhan kepera#atan
=enis pemberian asuhan kepera#atan yang digunakan di dalam institusidapat memengaruhi status mobilitas penghuninya.
e. 3ambatan-hambatan
3ambatan fisik termasuk kurangnya alat bantu yang tersedia untuk
mobilitas, pengetahuan dalam menggunakan alat bantu mobilitas tidak
adekuat, lantai yang licin dan tidak adekuatnya sandaran untuk kaki.
f. %ebi$akan-kebi$akan institusi
/aktor lingkungan lain yang penting untuk lansia adalah kebi$akan-
kebi$akan dan prosedur-prosedur institusi.
-
8/18/2019 Lp Geriatric
21/38
'enatalaksanaan
1. 'encegahan primer
8ebagai intervensi pencegahan primer, latihan adalah investasi seumur
hidup. @atihan sangat bermanfaat baik bagi lansia yang sehat maupun
untuk mereka yang mengalami masalah fisik atau mental yang kronis.
@atihan dan aktivitas fisik secara teratur dapat menunda proses
penuaan dan dihubungkan dengan perasaan se$ahtera,memperpan$ang
usia dan peningkatan fungsi kardiopulmonal. Aktivitas dan latihan dapat
meningkatkan tingkat energi, mempertahankan mobilitas dan
meningkatkan kemampuan kardiovaskular dan pulmonal. @ansia
mengalami peningkatan status kesehatan yang signifikan dengan
aktivitas fisik tingkat rendah sampai rendah dalam #aktu luangnya
ketika aktivitas-aktivitas ini dipraktikan secara teratur dan dengan durasi
dan intensitas yang sesuai. 8ebagai suatu hasil dari latihan, sistem
kardiopulmonal memperoleh fungsinya secara keseluruhan, sistem
muskuloskeletal menu$ukkan fleksibilitas yang lebih besar, kebiasaan
nutrisi meningkat, dan upaya-upaya mengendalikan berat badan dapat
ditingkatkan. Manfaat dari latihan adalah pemeliharaan dan peningkatan
fungsi fisik, mental, emosional, dan sosial, yang dapat menghasilkan
rasa kecukupan terhadap diri sendiri dan kemandirian yang lebih besar.
*. 'encegahan sekunder
'encegahan sekunder memfokuskan pada pemeliharaan fungsi dan
pencegahan komplikasi, diagnosa kepera#atan yang dihubungkan
dengan pencegahan sekunder adalah ganggua mobilitas fisik.
0. 'encegahan tersier
Bpaya-upaya rehabilitatif untuk memaksimalkan mobilitas bagi lansia
melibatkan upaya multidisplin yang terdiri dari pera#at, dokter, ahli
fisioterapi dan terapi okupasi, seorang ahli gii, aktivis sosial dankeluarga serta teman-teman.
'enatalaksanaan erapeutik
erapi fisik untuk mempertahankan mobilitas dan kekuatan otot, kompresi
pneumatik intermiten atau stoking kompresi gradien untuk meningkatkan
aliran darah balik vena dan mencegah tromboembolisme, spirometri
insentif untuk hiperinflasi alveoli dan tirah baring kecuali untuk eliminasi.
Dokumentasi
-
8/18/2019 Lp Geriatric
22/38
- Bntuk musculoskeletal& kekuatan otot, ukuran, tonus dan ketahanan
mobilitas sendi, termasuk rentang gerak sendi dan pengka$ian
fungsional mengenal kemampuan penggunaan dan penyalahgunaan
alat bantu masalah-masalah mobilitas dan adanya nyeri.
- Bntuk kardiovaskuler& perubahan ortostatik dalam tekanan darah dan
denyut nadi.
- Bntuk respirasi& pengka$ian paru.
- Bntuk integumen& karakteristik kulit di atas ton$olan tulang.
- Bntuk urinaria& frekuensi dan $umlah berkemih.
- Bntuk gastrointestinal& karakter dan pola feses dan alat bantu yang
biasa digunakan untuk memfasilitas eliminasi.
H- Penya1it De.enerati8 yan. 3enyertai
1. 9heumatik (9ematik)
9ematik dapat mengakibatkan perubahan otot, hingga penurunan fungsi otot,
$ika otot yang menderita tidak dilatih. 9ematik merupakan suatu sindrom,
rematik dapat terungkap sebagai keluhan, dan ada tiga keluhan utama pada
sistem muskulokelet yaitu, nyeri, kekakuan dan kelemahan serta terdapat tiga
tanda utama yaitu, pembengkakan sendi, kelemahan otot, gangguan gerak.
angguan rematik dapat terus meningkat dengan bertambahnya umur
(/elson, *++1 7oedhi darmo$o, *+1+). 9ematik yang sering terlihat pada
lansia adalah osteoartristis, osteoporosis, tendinitis, bursitis,fibromyalgia, lo#
back pain, artropati 7asic Ealcium 'hosphate (7E'), gout, srtritis rematoid,
polymyalgia rheumatic, dan arthritis karena keganasan. (7$elle,*++4 dalam
7oedhi darmo$o, *+1+). 'enyebab gangguan rematik hingga saat ini telah
lebih dari 1++ macam, namun belum dapat di$elaskan penyebabnya. 'ada
lansia rematik dapat dikelompokkan men$adi 2, yaitu mekanik (osteoratritis),
metabolik (osteoporosis), pengaruh obat (gout), radang (gout, polymyalgiarheumatic), dan berkaitan dengan penyakit keganasan (neuromiopati).
a. O2teoartriti2 0OA4
:A merupakan penyebab utama ter$adinya kecacatan karena rematik. :A
adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang
timbul karena gesekan u$ung-u$ung tulang penyusun sendi. 'ada sendi,
suatu $aringan tulang ra#an yang biasa disebut kartilago biasanya
menutup u$ung-u$ung tulang penyusun sendi. 8uatu lapisan cairan yang
disebut cairan sinovial terletak di antara tulang-tulang tersebut dan
bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah u$ung-u$ung tulang
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cairan_sinovial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumashttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cairan_sinovial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas
-
8/18/2019 Lp Geriatric
23/38
bergesekan dan saling mengikis satu sama lain. 'ada kondisi
kekurangan cairan sinovial lapisan kartilago yang menutup u$ung tulang
akan bergesekan satu sama lain. esekan tersebut akan membuat lapisan
tersebut semakin tipis dan menimbulkan rasa nyeri. 'enyebab :A
beragam. 7eberapa riset menun$ukkan adanya hubungan antara
osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). 9iset
lain $uga menun$ukkan adanya faktor keturunan(genetik) yang terlibat
dalam penurunan :A, namun beberapa faktor risiko ter$adinya :A sebagai
berikut #anita berusia lebih dari 2+ tahun, kelebihan berat badan
(meningkatkan gaya sendi #et, menyebabkan generasi kartilago,
meningkatan masa tulang subkondrium yang dapat menimbulkan
kekakuan pada tulang sehingga men$adi kurang lentur terhadap dampak
beban muatan yang akan mentrasmisikan lebih besar gaya pada kartilago
artikuler yang melapisi atasnya dan dengan demikian memuat tulang
tersebut lebih rentan terhadap cidera), trauma berulang (kerusakan pada
ligamentum krusiatum dan robekan menikus), kelainan konginental yang
menimbulkan :A premature misalnya dislokasi sendi coIa, herediter dan
penyakit timbunan %ristal dalam cairan sinovial antara (1,
-
8/18/2019 Lp Geriatric
24/38
sinova,peregangan kapsula dan ligamentum sendi, iritasi u$ung-u$ung saraf
dalam periosteum akibat pertumbuhan osteofit, mikrofraktur, trabekulum,
hipertensi intraoseus, bursitis, tendonitis, dan spasme otot. angguan
fungsional disebabkan oleh rasa nyeri ketika sendi digerakkan dan
keterbatasan gerakan yang ter$adi akibat perubahan structural dalam
sendi. Meskipun osteoarthritis ter$adi paling sering pada sendi penyokong
berat badan ( panggul, lutut, servikal, dan tulag belakang), sendi tengah
dan u$ung $ari $uga sering terkena. Mungkin ada nodus tulang yang khas,
pada inspeksi dan palpasi biasanya tidak ada nyeri, kecuali ada inflamasi.
'emeriksaan penun$ang atau pemeriksaan laboratorium darah tepi,
imunologi dan cairan sendi umumnya tidak ada kelainan, kecuali
osteoarthritis yang disertai paradangan. pada pemerikasaan tomography
didapatkan penyempitan rongga sendi disertai sclerosis tepi persendian.
Mungkin ter$adi deformitas, osteoarthritis atau pembentukan kista $uksta
artikular. %adang-kadang tampak gambaran ta$i(spur formation), liping
pada tepi-tepi tulang, dan adanya tulang-tulang yang lepas.
'enatalaksanaan rematik, meliputi &
g. Medikamentosa
idak ada pengobatan medikamentosa yang spesifik, hanya bersifat
simpotamatik. :bat anti inflamasi nonsteroid (:A"8) beker$a hanya
sebagai analgesik dan mengurangi peradangan, tidak mampu
menghentikan proses patologis.
h. Analgesik
:bat analgesik yang dapat dipakai adalah asetaminofen dosis *,-4,J
g>hari atau profoksifen 3E@. Asam salisilat $uga cukup efektif namun,
perhatikan efek samping pada saluran cerna dan gin$al.
=ika tidak berpengaruh, atau peradangan tidak mereda maka, :A"8
seperti fenofrofin, piroksikam,ibuprofen dapat digunakan. Dosis untukosteoarthritis biasanya K - L dosis penuh untuk arthritis rematoid.
%arena pemakaian biasanya untuk $angka pan$ang, efek samping
utama adalah ganggauan mukosa lambung dan gangguan faal gin$al.
i. 'erlindungan sendi dengan koreksi postur tubuh yang buruk,
penyangga untuk lordosis lumbal, menghindari aktivitas yang berlebihan
pada sendi yang sakit, dan pemakaian alat-alat untuk meringankan
ker$a sendi.
$. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya
keluhan
-
8/18/2019 Lp Geriatric
25/38
k. Dukungan psikososial
l. 'ersoalaan seksual pada pasien dengan osteoarthritis ditulang
belakang
m. /isioterapi dengan pemakaian panas dan dingin serta program latihan
yang tepat
n. :perasi dipertimbangkan pada pasien dengan kerusakan sendi yang
nyata dengan nyeri yang menetap dan kelemahan fungsi
o. erapi konservatif mencakup penggunaan kompres hangat, penurunan
berat badan, upaya untuk mengistirahatkan sendi serta menghindari
penggunaan sendi yang berlebihan pemakaian alat-alat ortotail. Bntuk
menyangga sendi yang mengalami inflamasi (bidai penopang) dan
latihan isometric serta postural. erapi okupasional dan fisioterapi dapat
membantu pasien untuk mengadopsi strategi penangan mandiri.
'encegahan osteoartritis dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi
makanan yang bergii. 7eberapa suplemen makanan $uga dapat
digunakan untuk mencegah penyakit ini antara lain adalah
glukosamin dan kondroitin.
9- Go/t
out sering ter$adi pria. %riteria diagnostic arthritis gout sebagai berikut
a) %ristal Brat dalam cairan sendi
b) ofus yang mengandung %ristal urat
c) ;nam dari criteria berikut &
1. @ebih dari satu kali serangan arthritis akut
*. nflamasi maksimal pada hari pertama
0. Artritis Monoartrikuler
4. %emerahan sekitar sendi
2. "yeri (7engkak sendi metatarsofalangeal )
. 8erangan unilateral pada sendi metatarsofalangeal . 8erangan unilateral pada sendi tarsal
-
8/18/2019 Lp Geriatric
26/38
:steoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa
massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan
kualitas $aringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang.
;pidemiologi, sementara ini diperkirakan 1 dari 0 #anita dan 1 dari 1* pria di
atas usia 2+ tahun di seluruh dunia mengidap osteoporosis. :steoporosis
terbagi men$adi $enis yaitu :steoporosis primer dan sekunder.:steoporosis
primer sering menyerang #anita pasca menopause dan pada pria usia lan$ut
dengan penyebab yang belum diketahui. 8edangkan osteoporosis sekunder
disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan &
• Eushings disease
• 3yperthyroidism
•
3yperparathyroidism
• 3ypogonadism
• %elainan hepar
• %egagalan gin$al kronis
• %urang gerak
• %ebiasaan minum alkohol
• 'emakai obat-obatan>corticosteroid
•%elebihan kafein
• Merokok
'enyebab ter$adinya osteoporosis beraneka ragam, seperti berikut &
:steoporosis post menopausal ter$adi karena kekurangan estrogen, yang
membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada #anita.
7iasanya ge$ala timbul pada #anita yang berusia diantara 21-2 tahun, tetapi
bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. idak semua #anita
memiliki risiko yang sama untuk menderitaosteoporosis postmenopausal,
#anita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini
daripada #anita kulit hitam. :steoporosis senilis kemungkinan merupakan
akibat dari kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidak-
seimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang
yang baru. 8enilis berarti bah#a keadaan ini hanya ter$adi pada usia lan$ut,
biasanya ter$adi pada usia diatas + tahun dan * kali lebih sering menyerang
#anita. %urang dari 2C penderita osteoporosis $uga mengalami osteoporosis
sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis atau obat-obatan. 'enyakit
ini bisa disebabkan oleh gagal gin$al kronis dan kelainan hormonal (terutama
http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_tulang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Priahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hepar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kafeinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Obathttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_tulang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Wanitahttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Priahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hepar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkoholhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kafeinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rokokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Estrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Usiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Medishttp://id.wikipedia.org/wiki/Obat
-
8/18/2019 Lp Geriatric
27/38
tiroid, adrenal, dan paratiroid) dan obat-obatan (kortikosteroid,barbiturat, anti-
ke$ang dan hormon tiroid yang berlebihan). 'emakaian alkohol yang
berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan.
ipe pascamenepouse ipe senilis
Bsia ter$adi 21-2 tahun N + tahun
9asio $enis kelamin (&') &1 *&1
3ilangnya tulang erutama trabekuler rabekuler dan kortikal
Dera$at hilang tulang Dengan percepatan anpa percepatan
@etak fraktur Gertebral (crush) dan radius
(distal)
Gertebral (multiple, #edge)
dan pinggul (femur)
'enyebab utama faktor yang berhubungan
dengan menopause
/aktor yang berhubungan
dengan proses menua
e$ala osteoporosis, kepadatan tulang berkurang secara perlahan
(terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada a#alnya
osteoporosis tidak menimbulkan ge$ala. 7eberapa penderita tidak memiliki
ge$ala. =ika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang men$adi
kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
%olaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. ulang
belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau
karena cedera ringan. 7iasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di
daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri $ika penderita
berdiri atau ber$alan. =ika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi
biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah
beberapaminggu atau beberapa bulan. =ika beberapa tulang belakang
hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang
belakang (punuk Do#ager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
ulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan
yang ringan atau karena $atuh. 8alah satu patah tulang yang paling serius
adalah patah tulang panggul. ang $uga sering ter$adi adalah patah tulang
lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan,
yang disebutfraktur Eolles. 8elain itu, pada penderita osteoporosis, patah
tulang cenderung menyembuh secara perlahan.
'ada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis
ditegakkan berdasarkan ge$ala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang.
'emeriksaan lebih lan$ut mungkin diperlukan untuk menyingkirkan keadaan
lain yang bisa menyebabkan osteoporosis. Bntuk mendiagnosis osteoporosissebelum ter$adinya patah tulang dilakukan pemeriksaan yang menilai
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paratiroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kortikosteroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barbiturat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cederahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mingguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bulanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abnormal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Frakturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rontgen_tulang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Paratiroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kortikosteroid&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Barbiturat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Cederahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nyerihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mingguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bulanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abnormal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Frakturhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rontgen_tulang&action=edit&redlink=1
-
8/18/2019 Lp Geriatric
28/38
kepadatan tulang. 'emeriksaan yang paling akurat adalah DOA (dual-energy
I-ray absorptiometry). 'emeriksaan ini aman dan tidak menimbulkan nyeri,
bisa dilakukan dalam #aktu 2-12 menit.
DOA sangat berguna untuk&
• #anita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis
• penderita yang diagnosisnya belum pasti
• penderita yang hasil pengobatannya harus dinilai secara akurat.
7erdasarkan densitas massa tulang (pemeriksaan massa tulang dengan
menggunakan alat densitometri), 3: membuat kriteria sebagai berikut &
"ormal & "ilai pada 7MD N -1
:steopenia & "ilai pada 7MD antara -1 dan -*,2:steoporosis & "ilai pada 7MD P -*,2
:steoporosis 7erat & "ilai pada 7MD , -*,2 dan ditemukan fraktur
Mekanisme yang mendasari dalam semua kasus osteoporosis adalah
ketidakseimbangan antara resorpsi tulang dan pembentukan tulang. Dalam
tulang normal, terdapat matrik konstan remodeling tulang hingga 1+C dari
seluruh massa tulang mungkin mengalami remodeling pada saat titik #aktu
tertentu. ulang diresorpsi oleh sel osteoklas (yang diturunkan dari sumsumtulang), setelah tulang baru disetorkan oleh sel osteoblas.
u$uan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. 8emua
#anita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi Ea
(kaslium) dan vitamin D dalam $umlah yang mencukupi. anita pasca-
menopause yang menderita osteoporosis $uga bisa mendapatkan estrogen
(biasanya bersama dengan progesteron) atau alendronat, yang bisa
memperlambat atau menghentikan penyakitnya. 7ifosfonat $uga digunakan
untuk mengobati osteoporosis. Alendronat berfungsi untuk mengurangi
kecepatan penyerapan tulang pada #anita pascamenopause, meningkatakan
massa tulang belakang dan tulang panggul, dan mengurangi angka ke$adian
patah tulang. 8upaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan
segelas penuh air pada pagi hari dan dalam #aktu 0+ menit sesudahnya
tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi
lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya
tidak boleh berbaring, minimal selama 0+ menit sesudahnya. :bat ini tidak
boleh diberikan kepada orang yang memiliki kesulitan menelan atau
penyakit kerongkongan dan lambung tertentu. %alsitonin dian$urkan untuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Menithttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Progesteronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alendronat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bifosfonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerongkonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsitonin&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Menithttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Menopausehttp://id.wikipedia.org/wiki/Progesteronhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Alendronat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bifosfonat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerongkonganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kalsitonin&action=edit&redlink=1
-
8/18/2019 Lp Geriatric
29/38
diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai
nyeri. :bat ini bisa diberikan dalam bentuk suntikan atau semprot hidung.
ambahan fluorida bisa meningkatkan kepadatan tulang. etapi tulang bisa
mengalami kelainan dan men$adi rapuh, sehingga pemakaiannya tidak
dian$urkan.
'ria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan
tambahan vitamin D, terutama $ika hasil pemeriksaan menun$ukkan bah#a
tubuhnya tidak menyerap kalsium dalam $umlah yang mencukupi. =ika
kadar testoren rendah, bisa diberikan testosteron. 'atah tulang karena
osteoporosis harus diobati. 'atah tulang panggul biasanya diatasi dengan
tindakan pembedahan. 'atah tulang pergelangan biasanya digips atau
diperbaiki dengan pembedahan. 'ada kolaps tulang belakang disertai nyeri
punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasangsupportive back
brace dan dilakukan terapi fisik.
'encegahan osteoporosi meliputi&
• Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan
mengkonsumsi kalsium yang cukup
• Melakukan olah raga dengan beban
• Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam $umlah yang cukup sangat efektif, terutama
sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (Qumur 0+ tahun). Minum
* gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan
kepadatan tulang pada #anita setengah baya yang sebelumnya tidak
mendapatkan cukup kalsium. :lah raga beban (misalnya ber$alan dan
menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang.
7erenang tidak meningkatkan kepadatan tulang. erapi sulih estrogen
paling efektif dimulai dalam 4- tahun setelah menopause, tetapi $ika baru
dimulai lebih dari tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat
kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
9aloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang
mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan
tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Bntuk
mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa
digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.
0. :steomalasi
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suntikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Testosteronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembedahanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gips&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolaps&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terapi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Olah_ragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Setengah_baya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Renanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulih&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Raloksifen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Payudarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rahimhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suntikan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fluorida&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Testosteronhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pembedahanhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gips&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kolaps&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Terapi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Olah_ragahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Setengah_baya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Renanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulih&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Raloksifen&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Payudarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rahim
-
8/18/2019 Lp Geriatric
30/38
:steomalasi adalah penyakit tulang metabolic yang ditandai dengan
ter$adinya kekurangan klasifikasi matriks tulang yang normal prevalensi pada
lan$ut usai adalah 0,C. 'enyakit ini desebabkan oleh kekurangan vitamin D
oleh berbagai sebab terutama, kekurangan sinar matahari, malabsorpsi,
gastrektomi, penyakit hati kronik, penyakit gin$al, dan obat-obatan.
ambaran klinik penyakit ini, sebagai berikut penderita menderita nyeri
tulang, nyeri tekan tulang, kelemahan otot, dan sakit. "yeri dan $atuh berkali-
kali dapat menyebabkan imobilitas. "yeri pada tulang belakang sering
mengenai tulang dada, punggung, paha dan tungkai. "yeri sering memburuk
$ika dibarengi dengan stress. %elemahan terutama mengenai otot proksimal
dan menyebabkan penderita sulit bangun dari kursi atau tempat tidurnya dan
kadang disertai dengan abnormalitas langakah yang lebar. 'atah tulang yang
berbentuk fisura disebabkan oleh osteomalasia sering di$umpai terutama
mengenai batas penelitian didapatkan bah#a osteomalasi mungkin
merupakan penyebab fraktur leher femur (*+-0+)C pada #anita dan 4+C
pada pria.
'emeriksaan lain yang penting meliputi, biokimia tulang, radiologi,
skan isotop tulang dan biopsy tulang. erlihat bah#a kadar kalsium serum
normal>rendah, fosfat anorganik rendah, meningkatnya fosfatase alkalis
disertai kalsium urin yang rendah dan *2-hidroksikholekalsiferol
rendah. 'enderita osteomalasia hipofosfatemik dihubungkan dengan
karsinoma prostat, merupakan gambaran khas berupa fosfat serum rendah
disertai konsentrasi ambang fosfat gin$al rendah, kadar hormon paratiroid
normal, *2-hidroksi D0 dan 1,*2 dihidroksi D0 rendah. 3asil
radiologi osteomalasiabervariasi, namun bersifat diagnostic adanya ona
@ooser pada daerah yang terderita. 'emeriksaan biopsy tulang merupakan
pemeriksaan yang dapat mengkonfirmasikan diagnosis, #alaupun hasilnya
meragukan masih mudah didapat. 'engobatan dapat dilakukan dengan pemberian vitamin D yang dpat
diberikan per oral atau per enternal, atau dengan meningkatkan produksi
vitamin D dengan Renyinaran ultraviolet dan diberikan terapi berupa tablet
kalsium yang mengandung vitamin Da atau kalsiferol oral per enteral 1+++-
12++ ui>hari.
4. 'enyakit 'aget ulang
%eadaan yang ditandai dengan adanya kombinasi antara peningkatan
reabsorpsi dan deposisi tulang, sebagai akibatnya dapat ter$adi deformitas dan
-
8/18/2019 Lp Geriatric
31/38
fraktur tulang. 8emua bagian tulang dapat terkena namun paling sering ter$adi
pada tulang tengkorak, tulang pan$ang, pelvis, sacrum dan vertebrae.
;pidemiologi. 'enyakit ini sering didapati pada lansia usia + tahun sekitar (*-
4)C, pada usia Nkg>hari selama 4- minggu telah diteliti
dengan hasil baik.
2. :steosarcoma
:steosarcoma adalah keganasan primer kedua yang umum dari tulang
belakang multiple myeloma. :steosarcoma menyumbang *+C dari keganasan
tulang primer. Ada preferensi untuk #ilayah metaphyseal tulang pan$ang tabung.
2+C kasus ter$adi di sekitar lutut. 'enghubung $aringan tumor ganas padadiferensiasi sel neoplastik osteoblastik dan bentuk tulang tumoral.
:steosarcoma merupakan penyakit keganasan yang dapat di$umpai pada
lansia yang dikaitkan dengan patologi tulang yang mendasarinya seperti
penyakit 'aget, infark meduler, atau iradiasi. 8ekitar J+C dari pasien dapat
mengalami operasi ekstremitas (penyelamatan), komplikasi, seperti infeksi,
melonggarkan prostetik, atau pengangkatan tumor lokal dapat menyebabkan
operasi lebih lan$ut (amputasi).
'enyebab osteosarcoma tidak dikenal. 7eberapa kelompok peneliti
sedang menyelidiki kanker sel induk dan potensinya menyebabkan tumor.
-
8/18/2019 Lp Geriatric
32/38
3ubungan antara osteosarcoma dan fluorida telah diteliti, tidak ada hubungan
yang $elas antara fluoridasi air dan kematian karena osteosarcoma.
7anyak pasien mengeluhkan sakit pada malam hari, dan mungkin telah
ter$adi selama beberapa #aktu. =ika tumor besar, dapat muncul sebagai
pembengkakan. ulang yang terkena tidak sekuat tulang normal dan mungkin
fraktur dengan trauma ringan (patah tulang patologis).
'atofiologis. %emungkinan tumor terlokalisasi pada akhir tulang pan$ang,
dapat mempengaruhi u$ung atas tibia atau humerus, atau u$ung ba#ah tulang
paha. :steosarcoma cenderung mempengaruhi daerah sekitar lutut di +C
kasus, 12C di sekitar pinggul, 1+C di bahu, dan pink) dengan atau
tanpa kalsifikasi sentral (hematoIylinophilic > biru, granular) tulang tumor. 8el
tumor termasuk dalam matriks osteoid.ergantung pada fitur yang hadir tumor
sel (apakah mereka menyerupai sel-sel tulang, sel-sel tulang ra#an atau sel
fibroblast). :steosarcomas mungkin menun$ukkan multinuklear sel osteoklas
raksasa.
Diagnosis, para dokter dan orthopedis banyak yang terkecoh oleh tumor
ini, kebanyak pasien didignosiskista atau masalah pada otot sehingga langsung
dian$urkan terapi fisik tanpa I-ray, namun sebenarnya diagnosis osteosarcoma
yang benar adalah dengan menggunkan I-ray, kombinasi scan (E scan, ';
scan, bone scan, M9) dan biopsi bedah. 7ioptis tulang merupakan satu-satunyacara yang dapat menetukan kepastian dari tumor ini $inak atau ganas, dan harus
dilakukan oleh orthopedic yang berkualitas.
'emeriksaan dibagi men$adi tiga kelompok, yaitu
• ahap
:steosarcoma parosteal yang $arang atau rendah dengan reseksi luas NJ+C.
• ahap b
'emeriksaan, bergantung pada lokasi tumor, ukuran, massa, dan dera$at
necrosis.
-
8/18/2019 Lp Geriatric
33/38
• ahap
'resentasi a#al tahap ke , dengan metastasis paru-paru bergantung pada
respectability tumor primer dan nodul paru-paru, dera$at nekrosis tumor
primer, dengan keseluruhan persentasi sebesar 0+C.
'engobatan. 'asien dengan osteosarcoma harus ditangani olehonkologi medis
dan onkologi ortopedi berpengalaman. 'engobatan yang dapt dilakukan saat
ini adalah dengan menggunakan kemoterapi neoad$uvant (kemoterapi diberikan
sebelum operasi) diikuti oleh reseksi bedah. 'ersentase sel tumor nekrosis
(kematian sel) dilihat setelah operasi memberikan prognosis dan memungkinkan
oncologist tahu apakah reim kemoterapi harus diubah setelah operasi. erapi
standar adalah kombinasi anggota badan-sisa bedah ortopedi $ika mungkin (atau
amputasi dalam beberapa kasus) dan kombinasi metotreksat dosis tinggi
dengan penyelamatan leucovorin, cisplatin intra-arteri, adriamisin, ifosfamid
dengan mesna, 7ED, etoposid, muramyl tri-peptite
(M'). 9otationplaasty,merupakan teknik bedah lain yang dapat
digunakan. fosfamid dapat digunakan sebagai pengobatan $ika tingkat nekrosis
rendah. %eberhasilan kemoterapi osteosarcoma, sangat bervariasi tergantung
pada tingkat nekrosis individu. Eairan diberikan untuk hidrasi, sementara obat-
obatan seperti kytril dan ofran membantu menghilanglan mual dan
muntah. "eupogen, ;pogen, "eulasta membantu menambah $umlah sel darahputih dan $umlah neutrofil, dan transfusi darah dapat membantu darianemia.
. Diabetes Melitus pada @ansia
ubuh tak mampu memanfaatkan glukosa darah karena gangguan pada fungsi
pankreas sehingga ter$adi defisiensi insulin. =enisnya &
a. ipe
- Diabetes tergantung insulin
- %elainan genetik
- 'erlu insulin eksogen (defisien insulin absolut)
b. ipe
- Diabetes tidak tergantung insulin
- insulin resistance (defisien relatif)
- erapi dengan mengatur diet
e$ala %lasik DM
- 3iperglikemia (gula darah tinggi)
- lukosuria (gula dalam air seni)
- 'oliuria (banyak buang air kecil)
-
8/18/2019 Lp Geriatric
34/38
- 'olifagia (banyak makan)
- 'olidipsia (banyak minum)
- %etoasidosis
. 8indroma Delirium Akut
8indrom dilirium akut (acut confusional state>AE8) adalah sindrom mental
organik yang ditandai denmgan gangguan kesadaran dan atensi serta
perubahan kognitif atau gangguan persepsi yang timbul dalam $angka pendek
dan berfluktusi.
DA":88
• %riteria diagnosis menurut Diagnostic and 8tstistic Manual of Mental
Disorders (D8M-G-9) meliputi gangguan kesadaran yang disertai
penurunan kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan, atau
menghilangkan perhatian, perubahan koghnitif (gangguan daya ingat,
disorientasi, atau gangguan bahasa) atau titimbulnya gangguan persepsi
yang bukan akibat demensia, gangguan tersebut timbul dalam $angka pendek
($am atau hari) dan cenderung berfluktuasi sepan$ang hari, serta terdapat
bukti dari anamnesis,pemeriksaan fisik,atau pemeriksaan penun$ang bah#a
gangguan tersebut disebabkan kondisi medis umum maupun akibat
intoksikasi, efek samping, atau putus obat>at.• 3arus dicari faktor pencetus dan faktor risikonya
1. 'encetus yang sering& gangguan metabolik (hipoksia,hiperkarbia,
hipo atatu hiperglikemia,hiponatremia,aotemia),infeksi(sepsis,pneumonia,
infeksi saluran kemih), penurunan cardiac output(dehidrasi, kehilangan
darah akut, infrak miokard akut, gagal $antung kongensif), strok (koteks
kecil), obat S obatan (terutama antikolinergik), intoksikasi (lakohol,dll), hipo
atau hipertermia, lesi sistem familiar, impaksi fekal, dan retensi urin
*. /aktor risiko& ri#ayat gangguan kognitif, berusia lebih dari
-
8/18/2019 Lp Geriatric
35/38
- =ika kha#atir aspirasi dapat dipasang pipa naso-gastrik
- %arteter urin dipasang terutama $ika terdapat ulkus dekubitus disertai
inkontensia urin.
- A#si kemungkinan imobilisasi (lihat topik imobilisasi) .
- 3indari sebisa mungkin pengikatan tubuh untuk mencegah imobilisasi. =ika
memang diperluka,gunakan dosis tere#ndah obat neuropatik dan atau
benodiaepin dan monitor status neurologisnyapertimbangkan penggunaan
antipsikotik atipikal. %a$i ulang pembatasan penggunaan obat tidur
secepatnya.
- %a$i status hidrasi secara berkala.
- 9uang tempat pasien harus berpenerangan cukup, terapat $am dan kalender
yang besar dan $ika memungkinkan diletakkan barang S barang yang familiar
bagi pasien dari rumah, hindari stimulus berlebihan, keluarga dan tenaga
kesehatan harus berupaya sesring mungkin mengingatkan pasien mengenai
hari dan tanggal, $ika kondisi klinis sudah memungkinkan pakai alat 7antu
denganr atau kacamata yang biasa digunakan oleh pasien sebelumnya,
motivasi untuk berintraksisesering mungkin dengan keluarga dan tenaga
kesehatan, evaluasi strategi orientasi realitas bveritahu kepada pasien
bah#a dirinya sedang bingung dan disorientasi namun kondisi tersebut dapat
membaik.
%:M'@%A8
/raktur, hipotensi sampai ren$atan, trombosis vena dalam, emboli paru, sepsis
-
8/18/2019 Lp Geriatric
36/38
kebiasaan buang air besar se$ak masa kanak-kanak dan masa muda. 'adahal,
seiring pertambahan usia, fungsi tubuh bisa menurun.
"amun, orang usia lan$ut tidak perlu terlalu kha#atir, belum ada batasan
mengenai periode normal dari buang air besar. Ada orang yang buang air besar
duaStiga kali sehari, ada yang dua kali seminggu. 'edoman untuk menentukan
seseorang menderita konstipasi adalah buang air besar kurang dari dua kali
seminggu, sulit mengeluarkan tin$a, ada rasa nyeri serta masalah lain seperti
tin$a disertai darah. =ika tak ada ge$ala itu, bukan konstipasi.
';";7A7
Ada se$umlah sebab yang mendasari konstipasi, dari kurang gerak, kurang
minum, kurang serat, sering menunda buang air besar, kebiasaan menggunakan
obat pencahar, efek samping obat-obatan tertentu sampai adanya gangguan
seperti usus terbelit, usus tersumbat sampai kanker usus besar.
Menurut %ris, defekasi atau buang air besar seperti halnya berkemih adalah
suatu proses fisiologik yang melibatkan ker$a otot polos dan serat lintang,
persarafan sentral dan perifer, koordinasi sistem refleks, kesadaran yang baik
dan kemampuan fisik untuk mencapai tempat buang air besar. %arena
banyaknya mekanisme yang terlibat, konstipasi men$adi sulit didiagnosis dan
dikelola>diobati.
'roses buang air besar dimulai dari gerakan peristaltik usus besar yang
mengantarkan tin$a ke rektum (poros usus) untuk dikeluarkan. in$a masuk dan
meregangkan pipa poros usus diikuti relaksasi otot lingkar dubur dan kontraksi
otot dasar panggul. 'oros usus akan mengeluarkan isinya dengan bantuan
kontraksi otot dinding perut. 'engukuran aktivitas motorik usus besar pada
penderita konstipasi dengan elektrofisiologik menun$ukkan pengurangan respons
motorik usus besar akibat degenerasi $aringan saraf otonom di selaput lendir
usus. Ditemukan pula pengurangan rangsang saraf pada otot polos sirkuler yangmenyebabkan meman$angnya #aktu gerakan usus. 8elain itu, ada
kecenderungan menurunnya tegangan $aringan otot lingkar dubur dan kekuatan
otot polos berkaitan dengan usia, terutama pada #anita.
';M;9%8AA"
'emeriksaan fisik pada konstipasi sebagian besar tidak mendapatkan kelainan
yang $elas. "amun demikian, papar %ris, pemeriksaan fisik yang teliti dan
menyeluruh diperlukan untuk menemukan kelainan yang berpotensi
mempengaruhi fungsi usus besar. 'emeriksaan dimulai pada rongga mulut
-
8/18/2019 Lp Geriatric
37/38
meliputi gigi geligi, adanya luka pada selaput lendir mulut dan tumor yang dapat
mengganggu rasa pengecap dan proses menelan.
Daerah perut diperiksa apakah ada pembesaran perut, peregangan atau
ton$olan. 'erabaan permukaan perut untuk menilai kekuatan otot perut.
'erabaan lebih dalam dapat mengetahui massa tin$a di usus besar, adanya
tumor atau pelebaran batang nadi.
'ada pemeriksaan ketuk dicari pengumpulan gas berlebihan, pembesaran
organ, cairan dalam rongga perut atau adanya massa tin$a. 'emeriksaan
dengan stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara gerakan usus besar
serta mengetahui adanya sumbatan usus.
8edang pemeriksaan dubur untuk mengetahui adanya #asir, hernia, fissura
(retakan) atau fistula (hubungan abnormal pada saluran cerna), $uga
kemungkinan tumor di dubur yang bisa mengganggu proses buang air besar.
Eolok dubur memberi informasi tentang tegangan otot, dubur, adanya timbunan
tin$a, atau adanya darah. 'emeriksaan laboratorium dikaitkan dengan upaya
mendeteksi faktor risiko konstipasi seperti gula darah, kadar hormon tiroid,
elektrolit, anemia akibat keluarnya darah dari dubur. Anoskopi dian$urkan untuk
menemukan hubungan abnormal pada saluran cerna, tukak, #asir, dan tumor
-
8/18/2019 Lp Geriatric
38/38
DA)TAR PUSTA'A
8tockslager =aime @. *++. Asuhan %epera#atan eriatrik ;disi *. =akarta. ;E
amher 8, "oorkasiani. *++J. %esehatan Bsia @an$ut Dengan 'endekatan Asuhan
%epera#atan. =akarta. 8alemba Medika
9osida#ati, dkk. *++