LI LBM 1(3)

download LI LBM 1(3)

of 11

Transcript of LI LBM 1(3)

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    1/11

    PERBANDINGAN KEKUATAN TARIK RESIN KOMPOSIT NANOFILLPADA KAVITAS KELAS V DENGAN BAHAN ADHESIF SELF-ETCHDAN

    TOTAL- ETCH

    NASKAH PUBLIKASI

    Disusun untuk dipublikasikan pada jurnal ilmiahFakultas Kedokteran Gigi

    Universitas Muhammadiyah surakarta

    Diajukan Oleh :

    Maika Ratri

    J 52011 0025

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2015

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    2/11

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    3/11

    TENSILE STRENGTH DIFFERENCES BETWEEN SELF-ETCH AND

    TOTAL-ETCH OF NANOFIL COMPOSITE RESIN ON CLASS V

    CAVITY

    Maika Ratri1, Noor Hafida Widyastuti2, Juwita Raditya Ningsih21Student of Dentistry Faculty , Muhammadiyah University of Surakarta2Lecturer of Dentistry Faculty, Muhammadiyah University of Surakarta

    ABSTRACT

    Nanofill composite resin has fine mechanical strength as hybrid composite

    and esthetic value as microfill composite. Attachment between composite resinand dental surface went through bond material. There were two methods of bondmaterial application, total-etch and self-etch. The aim of this study was tocompare tensile strength between self-etch adhesive and total-etch adhesive on

    class V cavity.This study used 32 samples of permanentpremolar maxillary, caries-free,

    non abrasive buccal surface, havent took dental restoration care. The teeth wereregistered on class V cavity preparation, its root were cut off to the lower cervixand planted on acrylic impression. Samples divided into 2 groups, first groupwere treated with nanofill composite resin with total-etch material, the second one

    with self-etch material. Samples were submerged into synthetic saliva for about24 hours within 37

    C incubation. Samples were put on thermocycling under 60

    C

    and 4C temperature, 1 minute for each and repeated 25 times. Tensile strength of

    composite resin calculated using Universal Testing Machine. The data gainedwere analyzed by Independent t-test on 95% significance level.

    The study showed that between two treatment groups there were

    significant differences of tensile strength of p=0.000 (p

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    4/11

    PERBEDAAN KEKUATANTARIK RESIN KOMPOSIT NANOFIL

    PADA KAVITAS KELAS V DENGAN BAHAN ADHESIFSELF-ETCHDAN TOTAL-ETCH

    Maika Ratri1, Noor Hafida Widyastuti

    2, Juwita Raditya Ningsih

    2

    1Mahasiswa Kedokteran Gigi, FakultasKedokteran Gigi,

    UniversitasMuhammadiyah Surakarta2Dosen Kedokteran Gigi, FakultasKedokteran Gigi, UniversitasMuhammadiyah

    Surakarta

    INTISARI

    Resin komposit nanofil memiliki kekuatan mekanik sebaik komposit jenis

    hibrida dan nilai estetik sebaik jenis mikrofil. Perlekatan antara resin kompositdengan permukaan gigi terjadi melalui bahan bonding. Terdapat dua metodeaplikasi bahan bonding, yaitu total-etchdan self-etch.Tujuan penelitian iniadalahuntuk mengetahui perbandingan kekuatan tarik antara sistem adhesifself etchdantotal-etchpada kavitas kelas V.

    Penelitian ini menggunakan sampel 32 gigi premolar permanen maksilautuh, bebas karies, tidak mengalami abrasi bagian permukaan bukal, belum pernahdilakukan restorasi.Gigi dipreparasi klas V, akar gigi dipotong sampai batasbawah servikal kemudian ditanam dalam cetakan akrilik. Sampel dibagi menjadidua kelompok. Kelompok pertama diaplikasikan resin komposit nanofil denganbahan adhesif total-etch, kelompok kedua diaplikasikan resin komposit nanofilldengan bahan adhesif self-etch.Sampel direndam dalam saliva buatan selama 24

    jam dan di inkubasi pada suhu 37C. Sampel kemudian dithermocyclingdengansuhu 60

    C dan 4

    C selama 1 menit setiap suhu, diulang 25 kali. Kekuatan tarik

    resin komposit diukur menggunakan Universal Testing Machine. Data hasilpenelitian dianalisis menggunakan uji Independent t-test dengan tingkatkepercayaan 95%.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kedua kelompok penelitiantersebut terdapat perbedaan nilai kekuatan tarik yang signifikan yakni p=0,000(P

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    5/11

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    6/11

    pengeringan harus mengkondisikankeadaan moist13. Jika kondisipengeringan yang berlebihan, maka

    menyebabkan jalinan kolagenkolaps, sehingga bahan bondingtidak dapat penetrasi dengan baikserta membuat ikatan dentin danresin komposit lemah

    7. Kegagalan

    bonding ini menyebabkan nyerisetelah restorasi, adanya kebocorantepi restorasi, dan kegagalanrestorasi

    14. Sistem adhesif total-etch,

    seluruh smear layer akandisingkirkan dan serat kolagen akanterpapar oleh etsa asam sehingga

    menciptakan retensi mikromekanisyang baik melalui infiltrasi monomerresin, tetapi penyingkiran seluruhsmear layer dari permukaan dentindapat menyebabkan jaringan kolagenyang terpapar menjadi kolaps, olehkarena itu dikembangkan sistemadhesif self-etch13.

    Sistem adhesif self-etchdiperkenalkan untuk mengurangisensitivitas saat perawatan denganmenyederhanakan langkah bondingyaitu dengan menggabungkan bahanetsa, primer dan bonding menjadisatu botol. Pada sistem ini, smearlayer tidak disingkirkan sehinggasensitivitas postoperative, yangdisebabkan infiltrasi resin yang tidaksempurna pada tubulus dentin, dapatdikurangi. Dewasa ini, sistem adhesifself-etch telah menjadi pilihan bagipara dokter gigi. Hal ini dikarenakansistem adhesif self-etch memiliki

    beberapa kelebihan antara lain,relatif mudah dalam penggunaannya,dapat mengurangi sensitivitas post-operative dibandingkan dengansistem adhesif total-etch karenasistem adhesif self-etchmenggunakan bahan etsa dengankonsentrasi rendah

    11.

    Sistem adhesif self-etchdalam beberapa penelitiandisebutkan bahwa sistem ini

    mempunyai kekuatan antara 20-28Mpa

    13. Aplikasi bahan pada sistem

    self-etch dilakukan tanpa pembilasankarena kandungan etsa berupa asamdengan pH 2,5-4,5 yang telahdikombinasi dengan primer, dengandemikian bahan primer dapatberpenetrasi dan memodifikasi smearlayer serta dapat berikatan dengankolagen pada dentin membentukhibrid layer, sehingga dapatmencegah kolapsnya kolagen pada

    dentin11.Daerah servikal gigi diketahui

    merupakan daerah dengan tingkatsensitivitas yang tinggi. Karies padadaerah servikal disebut sebagaikavitas klas V. Kavitas kelas Vmerupakan lesi yang terjadi darisepertiga gingiva pada permukaangigi bagian bukal atau lingual.Kegagalan restorasi dari daerahservikal sering terjadi. Telahdiketahui bahwa pada kelas V GVBlack, lebih sulit pembentukanikatan antara bahan bonding denganresin komposit karena kavitas kelasV terletak pada area cemento enamel

    juntion (CEJ) sehingga emaildidaerah tersebut tipis dan biasanyahanya menyisakan dentin padadaerah yang terkena karies

    15.

    Bahan restorasi harusmempunyai kekuatan yang cukupuntuk menahan tekanan

    pengunyahan. Salah satu kriteriabahan bonding adalahkemampuannya untuk menghasilkankekuatan ikatan yang baik terhadapstruktur gigi. Faktor yang secaraklinis berpengaruh terhadapkeberhasilan bonding adalah dayatahan bahan restorasi tersebut dalam

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    7/11

    menerima daya kunyah meliputikekuatan tarik, kekuatan tekan dankekuatan geser. Kekuatan pelekatan

    bahan bonding terhadap struktur gigidapat diukur dengan uji kekuatantarik (tensile)16. Pada uji kekuatantarik akan diamati besarnya gayayang dihasilkan sampai terjadilepasnya perlekatan bahan terhadapstruktur gigi. Hal ini sangatberhubungan dengan penggunaanbahan bonding yang melekatkanbahan tumpatan terhadap strukturgigi untuk meningkatkan kualitastumpatan. Semakin besar kekuatan

    yang dihasilkan oleh bahan bonding,semakin baik kualitasnya.

    METODOLOGI PENELITIAN

    Jenis penelitian yang dilakukanadalah penelitian eksperimentallaboratoris dengan desain penelitianpost test group desain. Penelitian inimenggunakan sampel 32 gigipremolar permanen maksila utuh,bebas karies, tidak mengalami abrasi

    bagian permukaan bukal, belumpernah dilakukan restorasi.Gigidipreparasi klas V, akar gigidipotong sampai batas bawahservikal kemudian ditanam dalamcetakan akrilik. Sampel dibagimenjadi dua kelompok. Kelompokpertama diaplikasikan resin kompositnanofil dengan bahan adhesif total-etch, kelompok kedua diaplikasikanresin komposit nanofill denganbahan adhesif self-etch.Sampel

    direndam dalam saliva buatan selama24 jam dan di inkubasi pada suhu37

    C. Sampel kemudian di

    thermocyclingdengan suhu 60C dan

    4C selama 1 menit setiap suhu,

    diulang 25 kali. Kekuatan tarik resinkomposit diukur menggunakanUniversal Testing Machine. Data

    hasil penelitian dianalisismenggunakan uji Independent t-testdengan tingkat kepercayaan 95%.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil pengukuran yang terlihatdi monitor Universal Testing

    Machineadalah besar gaya tariktumpatan resin komposit nanofillyang diperlukan untuk lepas daripermukaan gigi dalam satuanNewton (N), kemudian dihitungdalam satuan Mega Pascal (MPa).Hasil pengukuran kekuatan tarikresin komposit nanofill pada kavitasklas V dengan menggunakan bahanadhesif self-etch dan total-etchditampilkan pada Tabel I.Tabel.I Nilai rerata dan simpangan

    baku hasil pengukurankekuatan tarik tumpatanresin komposit nanofill padakavitas klas V denganmenggunakan bahan adhesifself-etch dan bahan adhesiftotal-etch dalam satuan

    Mega Pascal (MPa).

    uji_tarikN Rerata dan

    Simpangan Baku

    Nilaitotal_etch 16 15,2750+2,38090

    self_etch 16 10,2063+1,90769

    Keterangan :N : Jumlah sampel

    Dalam uji parametrik, terdapattiga syarat yang perlu diperhatikan,yaitu skala pengukuran harusvariabel numerik, distribusi data

    harus normal, varians data(homogenitas) harus homogen.Diketahui bahwa semua syarat untukdilakukan uji independent t-testtelahdipenuhi maka dapat dilakukan uji

    Independent t-testuntuk mengetahuiperbedaan kekuatan tarik resinkomposit nanofill pada kavitas klas

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    8/11

    V dengan menggunakan bahanadhesif self-etch dan bahan adhesiftotal-etch, dengan taraf signifikansi

    95% ( = 0,05) yang ditunjukkanpada Tabel IV.

    Tabel.IV Hasil ujiIndependent t-test

    Kekuatan tarik N

    Rata-Rata df t Sig.

    Total-

    etch16 15,2750 28,

    639

    6,646

    ,000

    Self-etch 16 10,2063

    Keterangan :t = hasil uji independent t-testsig. = signifikansi (probabilitas)

    Hasil uji independent t-testmenunjukkan nilai signifikansi uji-tadalah 0,000 (p

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    9/11

    dan pencucian karena terdapatpengurangan tahap kerja yaitukondisioner (etsa), primer, dan bahan

    adhesif tergabung menjadi satularutan (kemasan). Sistem ini tidakmenghilangkan smear layer,melainkan memodifikasi smear layermenjadi smear plug, yang diketahuidapat mencegah sensitifitas setelahperawatan. Smear plug merupakanbagian dari smear layer yangmenutupi tubuli dentin. Saatbergabung dengan smear plug, bahanadhesif akan mempersiapkan jalanuntuk penetrasi cairan resin kedalam

    microchannel pada smear plug.Kondisi tersebut bisa menghalangiperlekatan bahan adhesif sehinggaretensi mikromekanik yangdihasilkan tidak optimal danmengakibatkan kekuatan perlekatanbahan self-etchmenjadi lemah

    11.

    Kemampuan perlekatan yanglebih lemah pada sistem adhesif self-etch kemungkinan juga disebabkanbeberapa faktor. Pertama, asam,monomer hidrofilik dan hidrofobik,solvent (ethanol) dan air digabungbersama dalam satu kemasan. Hal inidapat disebabkan karena adanyakandungan asam satu kemasan self-etch tersebut akan mengadakandemineralisasi permukaan gigi danakan membentuk ikatan ion denganapatit dari lapisan kolagen danpermukaan gigi yang sehat13. Asamdan primer akan mendemineralisasipermukaan dentin dan secara

    simultan akan merembes kedaerahyang terdemineralisasi denganmonomer yang berpolimerisasi danmelarutkan smear layer tanpamembuka tubulus dentinalis. Padasaat bahan etsa primer dan bondingmengalami polimerisasi, maka akanterbentuk hybrid layer pada dentin

    dengan ketebalan 0,5 1 m, dengancara inilah didapatkan suatuperlekatan

    17. Kemampuan

    demineralisasi dentin yang hanyamencapai 1 m tersebutmenyebabkan perlekatan self-etchyang terjadi kurang optimal

    13.

    Kedua, konsentrasi solventyang tinggi, kadar air yang tinggi danviskositas yang rendah menyebabkanlapisan adhesif menjadi tebalsehingga bisa mengganggupolimerisasi resin. Bahan adhesifyang menggunakan primer berpelarutair sehingga kadar air pada dentin

    menjadi lebih tinggi akanmenimbulkan fenomena over-wet.Penelitian in vitro yang telahdilakukan menyebutkan bahwakondisi dentin yang terlalu basahdapat memberi pengaruh buruksehingga dapat mengurangi kekuatanperlekatan bahan adhesif padadentin

    13. Air yang berlebihan

    tersebut dapat dikurangi dengan carapengeringan udara (tekananpenyemprotan) lebih ditingkatkan18.Ketiga, sifat hidrofilik yang tinggisetelah polimerisasi, konsentrasimonomer hidrofobik yang berkurangdrastis sehingga terdapat monomerhidrofobik yang lebih sedikit padapermukaan gigi setelah aplikasibahan adhesif dan polimerisasi dapatmengganggu kekuatan perlekatan13.

    KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian

    tentang perbedaan kekuatan tarikresin komposit nanofill pada kavitasklas V dengan menggunakan bahanadhesif self-etchdan total-etch, makadapat disimpulkan bahwa terdapatperbedaan kekuatan tarik resinkomposit nanofill antara yangmenggunakan sistem adhesif total-

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    10/11

    etch dengan sistem adhesf self-etch.Kekuatan tarik resin kompositnanofil dengan menggunakan bahan

    adhesif total-etchmemberikan hasilnilai kekuatan tarik yang lebih besardaripada kekuatan tarik resinkomposit nanofil dengan bahanadhesif self-etch.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Arhun, N., Celik, C., Yamanel,K., 2010, ClinicalEvaluation of Resin-basedComposites in Posterior

    Restorations:Two-yearResults,J Op Dent, 35(4) :397-404.

    2. Domingos., Garcia, P. S.,Palmadibb, R. G., 2011,Composite Color Stability: Influence of LightSources and ImmersionMedia, J Appl Oral Sci,19(3) : 204-11.

    3. Kaur, H., Nandlal, B., 2013,Effect of Dietary Solventon the Strength ofNanocomposite,Compomer, Glass IonomerCement : an Invitro Study,

    J Conserv Dent, 16(6) :527-531.

    4. Sapra, V., Taneja, S., Kumar, M.,2013, Surface Geometri ofVarious NanofillerComposit using DifferentPolishing System : a

    Comparative Study, JConserv Dent, 16(6) : 559 563.

    5. Mirmohammadi, H., Khosravi, K.,Kashani, K., Kleverlaan,C., Feilzer, A., 2014,Influence of FillerExistence on Microleakage

    of a Self-etch AdhesiveSystem, JConserv Dent,17(2) : 175 178.

    6. Anusavice, K.J., 2003, Phillips :Ilmu Bahan KedokteranGigi, Edisi 10., Jakarta,EGC. Hal : 80-85, 110-115, 125-127, 245-249,255-260.

    7. Nair, Manuja., Paul, Joseph etall., 2014, ComparativeEvaluation of the BondingEfficacy of sixth andSeventh GenerationBonding Agent : An In-

    vitro Study, J ConservDent, 17(1) : 27-30.

    8. Mandava, D., P, A., Narayanan,L.L., 2009, ComparativeEvaluation of TensileBond Strengths of Total-Etch Adhesives and Self-Etch Adhesives withSingle and MultipleConsecutive Aplications:An In Vitro Study, JConserv Dent, 12(2) : 55-59.

    9. Roberson, T.M., Heymann, H.,Swift, E. J., & Studevant,C.M., 2006. Sturdevantsart and science ofoperative dentistry,St.Louis, Mo, Mosby. Hal: 237-239.

    10. Kugel, G And Ferrari, M., 2000,The Science Of Bonding:From First To Sixth

    Generation,J of ADA,131(1) : 20-25.11. Jaya, F., dan Eriwati, Y. K.,

    2012, Effect of surfacetreatment on adhesion todentin, Jurnal PDGI,61(1), 35-42.

  • 7/25/2019 LI LBM 1(3)

    11/11

    12. Sakaguchi, R.L., and Powers,J.M., 2012, Craigs :

    Restorative Dental

    Materials. 13th

    Ed, UnitedStates, Elsevier.

    13. Chandki, R and Kala, M., 2011,Total Etch Vs Self Etch:Still A Controversy In TheScience Of Bonding, JOral Sci& Research, 1(1) :38-42

    14. Leinfelder, K.F., 2001, DentalAdhesive for Twenty FirstCentury: New Techniquesin Esthethics and

    RestorativeDentistry,Dent.Clin.North.Am. 45(1): 1-6.

    15. Vasudeva, G., Bogra, P., Nikhil,V., Singh, V., 2011, Effectof Occlusal Restoration onStresses around Class VRestoration Interface : AFinite-element Study,

    Indian J Dent Res, 22(2) :295-302.

    16. Mortazavi, V., Fathi, M., Ataei,E., Askari, N., 2012, shearbond strengths andmorphological evaluationof filled and unfilledadhesive interfaces toenamel and dentin, Int J

    Dent, 17(1) : 23-3217. Ceballos, L., Camejo, D.G.,

    Fuentes, M.V., 2013,Microtensile bond strengthof total-etch and self-

    etching adhesives tocaries-affected dentine, JDent, 31(1) : 467-477.

    18. Giannini, M., Makishi, P., Ayres,A.P.A., 2015, Self-etchadhesive system : Aliterature review, Braz.Dent. J, 26(1).