LAPORAN PRAKTIKUM KR01-Disipasi Kalor Hot Wire
-
Upload
briman-sitorus -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM KR01-Disipasi Kalor Hot Wire
LAPORAN PRAKTIKUM
Nama/NPM : Briman Sitorus
Fakultas : Teknik
Departemen/ Program Studi : Teknik Sipil / Teknik Sipil
Group : B10
No. & Nama Percobaan : KR01-Disipasi Kalor Hot Wire
Tanggal Perocobaan : 25 September 2013
Nama Asisten : Mochammad Adam Pratama
Laboratorium Fisika Dasar
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
Universitas Indonesia
DISIPASI KALOR HOT WIRE
Tujuan
Menggunakan hot wire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
Alat
Kawat Pijar (hot wire)
Fan
Voltmeter dan Amperemeter
Adjustable Power Supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
Teori
Single Normal Probe adalah suatu tipe hot wire yang paling banyak digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah aksial saja.
Probe seperti ini terdiri atas sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan
pada dua kawat baja. Tiap-tiap ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan.
Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didisipasi oleh kawat menjadi
energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus
listrik yang mengalir di probe tersebut, dan lamanya waktu arus listrik mengalir.
P = v i Δ t .........( 1 )
Bila probe diembuskan udara maka akan mengubah nilai resistansi kawat
sehingga mengubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang
mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang
mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang
dirumuskan sebagai:
Overheat ratio =
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (diembuskan udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi
(reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan
yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada
temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan
kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan
melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70, 110, 150, dan 190 dari daya maksimal 230
m/s.
Cara Kerja
Eksperimen RLab ini dapat dilakukan dengan mengeklik tombol rLab di bagian
bawah halaman ini.
Mengaktifkan webcam.
Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengeklik pilihan
drop down pada ikon “atur kecepatan aliran”.
Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengeklik radio button pada ikon
“menghidupkan power supply kipas”.
Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengeklik
ikon “ukur”.
Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70, 110, 150, 190, dan 230 m/s!
Pengolahan Data
Pada percobaan yang pengamat lakukan, kecepatan angina diubah-ubah sebanyak enam kali. Kecepatan
angin yang diujikan adalah sebesar 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, hingga 230 m/s. Data
berikut adalah hasil percobaan yang diperoleh.
t v1 V I v2 V I v3 V I v4 V I v5 V I v6 V I
1
0
2.112 54.3
70
2.063 55.3
110
2.046 55.5
150
2.041 55.5
190
2.035 55.3
230
2.032 55.1
2 2.112 54.1 2.065 54.9 2.047 55.7 2.040 55.9 2.036 55.5 2.032 55.1
3 2.112 54.0 2.064 54.6 2.047 55.6 2.040 55.9 2.035 55.5 2.032 55.2
4 2.112 53.9 2.063 54.3 2.047 55.4 2.040 55.7 2.035 55.6 2.032 55.2
5 2.112 53.9 2.064 54.4 2.046 55.0 2.040 55.3 2.035 55.7 2.032 55.3
6 2.112 54.1 2.064 54.6 2.046 54.8 2.040 55.0 2.036 55.8 2.033 55.3
7 2.112 54.2 2.065 54.9 2.046 54.6 2.041 54.7 2.036 55.8 2.033 55.4
8 2.112 54.4 2.066 55.2 2.046 54.6 2.040 54.7 2.036 55.9 2.033 55.5
9 2.112 54.3 2.065 55.2 2.046 54.9 2.039 54.8 2.036 55.9 2.032 55.7
10 2.112 54.1 2.066 54.8 2.047 55.2 2.039 55.1 2.036 56.0 2.033 55.9
Dari data diatas, telah diperoleh grafik hubungan antara “Tegangan Hotwire dan Waktu” untuk setiap
kecepatan aliran udara dan hubungan antara “Rata-rata Tegangan Hotwire dan Kecepatan Aliran Angin”
pada masing masing percobaan.
TUGAS DAN EVALUASI
1. Berdasarkan data yang pengamat dapat, grafik yang menggambarkan hubungan
antara tegangan hot wire dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.
2.02
2.03
2.04
2.05
2.06
2.07
2.08
2.09
2.1
2.11
2.12
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan Hot Wire
Waktu
Tegangan Hot Wire versus Waktu
0
70
110
150
190
230
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, grafik yang menggambarkan hubungan
antara tegangan hot wire dan kecepatan aliran angin.
Kecepatan
Angin
Tegangan
Rata-Rata
0 2.112
70 2.0645
110 2.0464
150 2.04
190 2.0356
230 2.0324
2.02
2.04
2.06
2.08
2.1
2.12
0 50 100 150 200 250
Tegangan Rata-Rata
Kecepatan Angin
Tegangan Rata-Rata
Tegangan Rata-Rata
3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hot wire.
Pengolahan data least square
X y x2 y2
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.112 0 4.460544 0
2.063 70 4.460544 4900
2.065 70 4.460544 4900
2.064 70 4.460544 4900
2.063 70 4.460544 4900
2.064 70 4.460544 4900
2.064 70 4.460544 4900
2.065 70 4.255969 4900
2.066 70 4.264225 4900
2.112 70 4.260096 4900
2.112 70 4.255969 4900
2.112 110 4.260096 12100
2.112 110 4.260096 12100
2.112 110 4.264225 12100
2.112 110 4.268356 12100
2.112 110 4.264225 12100
2.112 110 4.268356 12100
2.112 110 4.186116 12100
2.112 110 4.190209 12100
2.112 110 4.190209 12100
2.112 110 4.190209 12100
2.112 150 4.186116 22500
2.112 150 4.186116 22500
2.112 150 4.460544 22500
2.112 150 4.460544 22500
2.063 150 4.460544 22500
2.065 150 4.460544 22500
2.064 150 4.460544 22500
2.063 150 4.460544 22500
2.064 150 4.460544 22500
2.064 150 4.460544 22500
2.065 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 190 4.460544 36100
2.112 230 4.255969 52900
2.112 230 4.264225 52900
2.112 230 4.260096 52900
2.112 230 4.255969 52900
2.112 230 4.260096 52900
2.112 230 4.260096 52900
2.112 230 4.264225 52900
2.112 230 4.268356 52900
2.112 230 4.264225 52900
2.112 230 4.268356 52900
126.002 7500 262.0307 1285000
15876.50
4
5625000
0
68660.0877
4
1.651E+1
2
y = mx + b
[( )( ]
( )
(
)( ) ( )( )
( )
( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )( )
( )
Berdasarkan penghitungan yang telah dilakukan diperoleh persamaan kecepatan angin
sebagai fungsi hot wire yaitu,
dengan x adalah tegangan hot wire dan y adalah kecepatan angin.
dengan kesalahan.
√(
) [
( ) ( ) ( )
( )
]
√(
) [
( ) ( )( )( ) ( )
( ) ]
√
[
]
√
[
]
√
[ ] √
[ ] √
√
( ) √
( )
|
|
Setelah dilakukan penghitungan didapatkan hasil dengan tingkat kesalahan 0.105%. Hal
ini menunjukkan bahwa kawat hot wire bisa digunakan sebagai pengukur kecepatan
angin.
4. Evaluasi Percobaan
4.1. Analisis data
Percobaan disipasi kalor hotwire bertujuan untuk mengetahui apakah hot wire
dapat digunakan sebagai sensor pengukur kecepatan angin. Pada percobaan kali ini,
pengamat menggunakan RLab sebagai media praktikum secara remote. Hot wire atau
kawat pijar diberikan serangkaian tes untuk melihat bagaimana pengaruh waktu
terhadap tegangan pada hot wire pada kecepatan tertentu dan bagaimana pengaruh
waktu terhadap tegangan rata. Alat-alat yang digunakan untuk percobaan ini adalah
fan untuk sumber tenaga, kawat pijar sebagai alat percobaan untuk mengetahui
pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan, Voltmeter dan Amperemeter untuk
mengukur tegangan dan arus listrik, Powersupply untuk memulai percobaan, Camcorder
untuk meninjau perubahan suhu pada saat praktik, dan unit PC beserta DAQ dan
perangkat pengendali untuk melakukan percobaan dengan system online.
4.2. Analisis percobaan
Variabel yang terlibat adalah tegangandan waktu yang dibutuhkan di tiap-tiap
kecepatan angin yang bervariasi.,mulai dari 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s
hingga 230 m/s. Perbedaan kecepatan yang ada ditujukan agar praktikan
mengetahuiperbedaan pada masing-masing percobaan.Untuk setiap kecepatan,
percobaan dilakukan dengan selang waktu 10detik dimana setiap 1 detik komputer
telah mencatat tegangan dan kuat arus.Jadi, data yang didapat praktikan adalah 60
data.
Sumber angin dalam percobaan ini adalah sebuah kipas. Percobaan ini juga dapat
digunakan untuk menganalisis hubungan antara kecepatan aliran udara dengan arus
listrik. Pada saat kipas diam (0m/s) besar arus listrik dan tegangan pada kawat belum
terpengaruh. Ketika kecepatan angin dinaikkan, arus listrik dan tegangan pun menjadi
terpengaruh. Arus listrik menjadi semakin besar, berbanding lurus dengan kecepatan
angin yang diberikan oleh kipas. Berkebalikan dengan arus listrik, semakin cepat angin
berembus maka tegangan listrik pada kawat semakin kecil. Ketika udara diembuskan
kepada probe, maka nilai resistensi pada kawat akan berubah yang selanjutnya
memengaruhi tegangan dan arus tersebut. Terpaan angin tersebut menyebabkan
terjadinya perubahan nilai resistensi pada kawat yang sebanding dengan kecepatan
angin. Besar kecilnya perubahan resistensi inilah yang memengaruhi perubahan kalor
yang terjadi pada probe.
Dalam percobaan, tegangan di dalam kawat akan menghasilkan energi listrik
yang akan didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor sehingga kawat akan menjadi
panas. Kalor tersebut nantinya digunakan untuk mempertahankan suhu sensor agar
konstan guna menghitung kecepatan angin. Pada kecepatan angin yang tetap, semakin
lama angin berembus maka energi kalor yang dihasilkan semakin kecil. Disipasi oleh
kawat menjadi energi kalor menyebabkan penurunan tegangan listrik yang terjadi
seiring dengan penambahan waktu yang ada.
Semakin besar kecepatan angin yang dihembuskan maka semakin besar arus lirstrik
yang mengalir dan semakin kecil tegangan pada kawat. Setelah didapatkan data hasil
percobaan dan dilakukan pengolahan data, didapatkan persamaan kecepatan angin
sebagai fungsi hot wire yaitu .
4.3. Analisis kesalahan
Pada percobaan ini kesalahan yang terjadi sangatlah kecil,dengan kesalahan yang
sangat kecil, yaitu sebesar 0.105%. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan telah
dilakukan dengan baik atau berhasil menghindari faktor-faktor kesalahan yang
membuat hasil pengolahan data tidak mendekati nilai sebenarnya. Walaupun pada
kenyataannya percobaan secara remote menggunakan RLab ini cukup berpotensi
menimbulkan kesalahan-kesalahan seperti kekurangakuratan data yang diperoleh
karena percobaan dilakukan pada sistem (lingkungan) yang berbeda dan terkadang
putusnya koneksi internet saat berlangsungnya percobaan. Sebaran nilai data
percobaan tidakseluruhnya sesuai dengan literatur, tetapi sebaran nilai data perolehan
tidak terlalu jauh dari garis literatur atau acuan. Kesalahan-kesalahan yang terjadi
tidak dapat seluruhnya diidentifikasi, sebab eksperimen inidilakukan dengan
menggunakan jaringan internet yang terhubung pada alat praktikum elektronik.
5. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan:
Aliran udara berbanding lurus dengan perubahan nilai resistan. Semakin cepat
aliran udara yang mengalir, maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan
arus listrik yang mengalir juga berubah.
Hot wire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin, didukung dengan
kesalahan yang sangat kecil.
Tegangan listrik berbanding terbalik dengan kecepatan angin. Semakin cepat angin
berhembus, semakin kecil tegangan listriknya.
Resistensi hot wire yang digunakan akan semakin besar sesuai dengan penambahan
kecepatan angin yang ada.
6. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ,
2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,
John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
Link Rlab
http://sitrampil.ui.ac.id/kr01