Laporan Praktek Lapangan Sokaraja 1 New
-
Upload
argarini-dian-pratama -
Category
Documents
-
view
230 -
download
1
description
Transcript of Laporan Praktek Lapangan Sokaraja 1 New
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN - HOME VISIT
GASTRITIS DENGAN VERTIGO
Disusun oleh :
Tiara Melodi Megantara G1A009001
Diah Rizky Faradila G1A009014
Ayu Astrini N PS G1A009037
Argarini Dian P G1A009041
Pembimbing
dr. Joko Mulyanto, MSc
NIP ??????LOVE?????
PUSKESMAS SOKARAJA I
BLOK EARLY CLINICAL AND COMMUNITY EXPOSURE I
JURUSAN KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
DESEMBER 2011
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN - HOME VISIT
GASTRITIS DENGAN VERTIGO
Disusun oleh :
Tiara Melodi Megantara G1A009001
Diah Rizky Faradila G1A009014
Ayu Astrini N PS G1A009037
Argarini Dian P G1A009041
TELAH DIPRESENTASIKAN PADA
Hari : Kamis
Tanggal : 1 Desember 2011
Disetujui dan disahkan,
Purwokerto, Desember 2011
Preseptor Fakuktas
dr. Joko Mulyanto, MSc
I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA
A. Identitas KK dan pasangannya
Nama KK : Hadi Prayitno
Usia : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Nama Istri KK : Saryati
Usia : 54 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : -
Alamat lengkap : Sokaraja Wetan rt 2 rw 4, Sokaraja, Jawa Tengah
Bentuk Keluarga : Extended family
B. Daftar anggota keluarga
Nama Kedudukan dalam
Keluarga
L / P Usia
(tahun)
Pendidikan Pekerjaan Ket
Hadi Prayitno Kepala Keluarga L 56 SMP -
Saryati Istri P 54 - Tukang
urut
Septiernawati Anak P 27 SMA Karyawan
pabrik
Capresia Putri
Javanica
Cucu P 2,5 - -
Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga
C. Genogram
Saryati (54 tahun) Hadi Prayitno (56 tahun)
Yudi Kuswanto Meri Sarwati Tri Wiyatno Septiernawati Sugeng Sri R
(34 tahun) (32 tahun) (29 tahun)(27 tahun) (27 tahun) (20)
Capresia (2,5 tahun)
II. STATUS PENDERITA
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Septiernawati
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Karyawan pabrikPendidikan : SMA
Penghasilan/bulan : 1.200.000 rupiah
Alamat : Sokaraja Tengah RT/RW : 02/04 Kec : Sokaraja
Tengah Kab : Banyumas Prop : Jawa Tengah
Pengantar : Saryati Hubungan dengan pasien : Ibu
B. Anamnesis
1. Keluhan Utama : Pusing
2. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Onset
Sudah berlangsung seminggu
b. Kualitas
Pusing seperti berputar-putar
c. Kuantitas
Terus menerus, hampir sepanjang hari
d. Faktor yang memperberat
Aktivitas
e. Faktor yang memperingan
Istirahat dan minum obat
f. Gejala penyerta
Perut mual dan muntah
g. Obat yang dikonsumsi
Metoklov, antasid, asam mefenamat, CTM
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
a. Penyakit yang pernah diderita
Maag, thypus
b. Alergi
Antalgin, makanan laut
c. Riwayat kecelakaan
Tidak pernah
d. Riwayat mondok RS
Tahun 2011 dirawat selama tiga hari karena vertigo
e. Riwayat operasi
Tidak pernah
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Bapak memiliki riwayat penyakit gastritis.
Kakak laki laki memiliki riwayat alergi makanan laut
5. Riwayat Sosial Ekonomi
a. Community
Tidak terlalu aktif di organisasi kemasyarakatan (lingkup RT dan
RW)
b. Hobby
Menonton tv
c. Occupation
Karyawan pabrik, bekerja pukul 07-30 hingga 18.00 WIB,
berangkat kerja dengan menaiki bus.
d. Personal habits
Tidak merokok maupun minum-minuman beralkohol
e. Diet
Suka makan daging, buah, dan sayur-sayuran.
f. Olahraga
Jarang berolahraga
g. Rekreasi
Jarang sekali meluangkan waktu rekreasi atau piknik dengan
keluarga
h. Drugs
Menyangkal menggunakan obat-obat terlarang
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Compos mentis
Berat badan : 54 Kg
Tinggi badan : 157 cm
2. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5C
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 90 kali/menit
RR : 28 kali/menit
3. Kepala : rambut rontok (-)
4. Mata : anemis (-), eksoftalmus (-)
5. Thoraks
Jantung
Inspeksi : Dada simetris,
Palpasi : (-)
Perkusi : (-)
Auskultasi : (-)
Paru
Inspeksi : Dada simetris.
Palpasi : (-)
Perkusi : Nyeri ketok costovertebre (+)
Auskultasi : Vesikuker
6. Abdomen
Inspeksi: Bentuk abdomen normal, caput medusa (-), perbesaran vena(-)
acites (-).
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : Hepar normal (-), nyeri ketok di regio lumbal dextra
Palpasi : Perbesaran ginjal (-), Nyeri tekan di umbilikus (+)
teraba .masa (+) di periumbilikus.
Hepar : Dbn
Lien : Dbn
7. Urogenital : tidak dilakukan pemeriksaan
8. Extremitas : tidak dilakukan pemeriksaan
9. Sistem genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
10.Psikiatrik : tidak dilakukan pemeriksaan
A. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
III. IDENTIKFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA
Terdapat lima fungsi yang dapat dijalankan oleh suatu keluarga. Tentu
saja, apabila kelima fungsi tersebut bisa berjalan dengan baik, maka keadaan
keluarganya pun akan baik, tak terkecuali dalam hal kesehatannya. Artinya,
dalam kasus ini perlu perlu ditinjau pula mengenai fungsi keluarga dari Ny.
Septierrnawati agar dapat menunjang kesembuhan. Adapun fungsi – fungsi
tersebut adalah diantaranya adalah sebagai berikut (Azwar, 1995).
A. Family life cycle
Berdasarkan kasifikasi tahapan perkembangan keluarga menurut Duval
dan Miller dalam Friedman (1998), keluarga Ny. Septiernawati sudah
memasuki tahap 4 yaitu keluarga dengan anak belum sekolah (usia 30 bulan
sampai 6 tahun).
B. Fungsi biologik
Pasien sebagai penderita gastritis, membenarkan adanya riwayat
penyakit yang sama yang diderita oleh ayah kandungnya. Pasien
menyangkal memiliki riwayat hipertensi.
C. Fungsi fisiologik
Tabel .... APGAR skor dari Ny. Septiernawati
No. Pernyataan Hampir selalu
(2)
Kadang-
kadang (1)
Hampir tidak
selalu (0)
1. Saya puas bahwa saya
dapat kembali ke keluarga
saya bila saya menghadapi
masalah (adaptation).
√
2. Saya puas dengan cara
keluarga saya membahas
dan membagi masalah
dengan saya (partnership)
√
3. Saya puas dengan cara
keluarga saya menerima
dan mendukung keinginan
saya untuk melakukan
kegiatan baru atau arah
hidup yang baru (growth).
√
4. Saya puas dengan cara
keluarga saya
mengekspresikan kasih
√
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti
kemarahan, perhatian, dll
(affection).
5. Saya puas dengan cara
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
sama (resolve).
√
Fungsi ini ditinjau dengan menggunakan metode APGAR skor yang diambil dari rata-rata
seluruh anggota keluarga.
Tabel .... APGAR skor dari ibu saryati
No. Pernyataan Hampir
selalu (2)
Kadang-
kadang (1)
Hampir tidak
selalu (0)
1. Saya puas bahwa saya
dapat kembali ke keluarga
saya bila saya menghadapi
masalah (adaptation).
√
2. Saya puas dengan cara
keluarga saya membahas
dan membagi masalah
dengan saya (partnership)
√
3. Saya puas dengan cara
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang
baru (growth).
√
4. Saya puas dengan cara
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti
kemarahan, perhatian, dll
(affection).
√
5. Saya puas dengan cara
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
√
sama (resolve).
Tabel .... APGAR skor dari bapak Hadi prayitno
No. Pernyataan Hampir
selalu (2)
Kadang-
kadang (1)
Hampir tidak
selalu (0)
1. Saya puas bahwa saya dapat
kembali ke keluarga saya bila
saya menghadapi masalah
(adaptation).
√
2. Saya puas dengan cara
keluarga saya membahas
dan membagi masalah
dengan saya (partnership)
√
3. Saya puas dengan cara
keluarga saya menerima dan
mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan
baru atau arah hidup yang
baru (growth).
√
4. Saya puas dengan cara
keluarga saya
mengekspresikan kasih
sayangnya dan merespon
emosi saya seperti
kemarahan, perhatian, dll
(affection).
√
5. Saya puas dengan cara
keluarga saya dan saya
membagi waktu bersama-
sama (resolve).
√
Hasil dari kuisoner APGAR ini menunjukkan skor dari Ny. Septiernawati sebesar 8, Ibu
Saryati sebesar 7, sedangkan Bapak Hadi Prayitno 6. Artinya skor rata-rata APGAR
untuk keluarga Tn. Hadi Prayitno adalah 7. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga Tn. Hadi
Prayitno termasuk kelompok keluarga yang sehat.
SCREEM
Social : Mempunyai hubungan baik dengan orang tuanya, setiap
permasalahan dapat dihadapi bersama-sama dan selama ini
tidak ada masalah serius yang dapat mengguncang
ketentraman keluarga. Keluarganya juga mempunyai
hubungan baik dengan masayarakat di lingkungan sekitar
dengan senantiasa mengikuti kegiatan perkumpulan kampung.
Culture : Tidak ada adat istiadat ataupun budaya yang mempengaruhi
ataupun berpengatuh terhadap kesehatan dan penyakit yang
di derita oleh pasien,
Religion : Kegiatan peribadatan dilakukan secara rutin di rumah bersama
keluarga lainya.
Education : Ny. Septi adalah lulusan SMA yang sekarang bekerja di pabrik,
sumainya juga lulusan SMA yang bekerja di Bali sebagai
Pekerja laundry, ayah Ny. Septi merupakanlulusan SMP yang
sekarang tidak lagi bekerj sedangkan ibu tidak lulus SD.
Economic : Penghasilan keluarga dalam satu bulan ± Rp. 1.200.000 , 00
Medical : Ny. Septi pernah dirawat di Rumah sakit pada tanggal 22 – 24
Novermber 2011 lalu karena di diagnosis tyfoid dan datang lagi
ke puskesmas untuk kontrol. Jarak puskesmas hingga rumah
pasien lumayan jauh ± 1 Kilometer, pasien membayar biaya
pengobatan dengan menggunakan Jamkesmas.
IV. IDENTIFIKASI FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
A. Identifikasi Faktor Perilaku Keluarga dan Non Perilaku Keluarga
1. Perilaku kesehatan keluarga
a. Pola pelayanan kesehatan keluarga
Jika di dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang
sakit, biasanya pasien mengobati sendri dengan cara membeli obat
warung. Namun apabila sudah diobati namun belum sembuh juga, akan
dibawa ke puskesmas. Untuk pendanaan kesehatan, pasien
menggunakan Jamkesmas.
b. Partisipasi dalam program kesehatan di lingkungan rumah
Pasien dan keluarganya sering ikut berpartisipasi apabila
dilungkungannya diadakan kerja bakti. Hal tersebut dapat meningkatkan
tali silaturahmi antar tetangga dan untuk mencegah terjadinya
penyebaran penyakit. Adapun jarak dari rumah menuju puskemas ± 1
km.
c. Pemanfaatan waktu luang
Waktu luang yang dimiliki oleh pasien biasanya dipergunakan
untuk tidur dan nonton tivi. Pasien tidak memanfaatkan waktu luangnya
untuk berolahraga. Dalam seminggu pasien belum tentu melakukan
olahraga, itupun hanya jalan-jalan kecil saat di tempat kerja.
2. Pola konsumsi keluarga
Pasien dan keluarga memiliki pola makan yang cukup teratur. Mereka
juga rajin untuk mengkonsumsi buah-buahan seperti apel, pear dan pisang.
Pasien mengaku mempunyai alergi terhadap makanan seafood, sehingga
pasien mempunyai pantangan untuk memakan makanan seperti udang,
keong, dan lain-lain.
B. Identifikasi Lingkugan Rumah
Denah rumah ( lampiran)
1. Keadaan rumah
a. Letak rumah
Ny. Septiernawati bertempat tinggal di Sokaraja Wetan rt 2 rw 4, yang
merupakan lingkungan perkampungan.
b. Bentuk bangunan
Rumahnya mempunyai ukuran 20 m x 10 m dengan bentuk rumah tidak
bertingkat.
c. Kepemilikian rumah
Milik sendiri
d. Luas rumah
Luas bangunan rumahnya berkisar 140 m2
e. Lantai rumah
Berbahan keramik
f. Dinding rumah
Dinding rumahnya berupa tembok
g. Atap rumah
Atap rumahnya terbuat dari genteng, pada bagian dapur tidak
menggunakan eternit
h. Pembagian ruangan rumah ( DEDE) Dikarang dan dibagi biar sesuai
sama luas rumah yaa beb
Ruang tamu dengan ukuran ……..m2
Ruang keluarga dan ruang makan dengan ukuran ……..m2
Ruang tidur 1 dengan ukuran ……..m2
Ruang tidur 2 dengan ukuran ……..m2
Ruang tidur 3 dengan ukuran ……..m2
Ruang dapur dengan ukuran ……..m2
i. Lubang ventilasi rumah
Tada tapi hanya pada dapur saja.
j. Kebersihan dalam rumah
Kebersihan dalam rumah cukup bersih, dilihat dari observasi kami
terhadap masing-masing ruang yang lantainya bersih dari kotoran maupun
sampah.
k. Tata letak barang
Rumah cukup rapi jika dilihat dari penataan barang-barang fungsional yang
tidak terlalu banyak dan diletakan sesuai tempatnya.
l. Sumber air minum
Keluarga memakai air sumur sebagai sumber air dalam kebutuhan sehari-
hari
m. Kamar mandi
Kamar mandi tersebut terletak di samping rumah dengan ukuran 3 m x 3m.
Di kamar mandi tersebut terdapat sebuah jamban berbentuk leher angsa.
2. Keadaan lingkungan sekitar rumah
a. Saluran pembuangan air limbah
Terdapat pembuangan air limbah yang kemudian dialirkan ke sungai
b. Tempat sampah
Pasien dan keluarga tidak mempunyai tempat sampah dan biasanya
sampah dibuang ke sungai
c. Kandang hewan piaraan
Tidak ada
Kesan kebersihan lingkungan rumah : baik
V. DIAGNOSTIK HOLISTIK DAN PENANGANAN KOMPREHENSIF
A. Aspek Personal
1.Idea : Pusing
2.Concern : mual, muntah, dan lemas
3.Expectation : Sembuh
4.Anxiety : Tidak bisa pergi bekerja dan tidak bisa
melakukan pekerjaan seperti biasa
B. Aspek Klinis
Diagnosis kerja : Gastritis dengan Vertigo
DD :
- Ulkus peptikum
- Dispepsia
- Anemia
C. Aspek Faktor Risiko Internal (Intrinsik)
1. Usia : 27 tahun
2. Jenis Kelamin : wanita
3. Nutrisi : makan sering terlambat karena pasien pulang kerja malam,
makan buah-buahan tetapi tidak sering, makan berlauk pauk
seadanya.
4. Perilaku : pasien kerja setiap hari Senin-Jumat dan pulang kerja pada
pukul 17.00 WIB, biasanya pasien pulang kerja dengan menggunakan
sepeda motor atau naik bus.
5. Kebiasaan : pasien makan menggunakan tangan dan sebelum makan
mencuci tangan terlebih dahulu, tidak suka berolahraga, mandi dua
kali sehari pada pada pagi dan sore hari, sprei jarang dicuci, kasur
jarang dijemur.
6. Life Style : tidak suka berolahraga, tidak merokok dan minum alkohol,
hobi menonton tv.
7. Hubungan dengan suami : suami bekerja di Bali, tetapi suami tetap
menjaga komunikasi dengan telepon atau sms.
D. Aspek Faktor Risiko Eksternal (Ekstrinisik)
1. Pemicu sosial keluarga : hubungan keluarga terjalin dengan baik,
apabila terdapat masalah diselesaikan secara bersama-sama dan
antara anggota keluarga saling mendukung, saling memberikan
kasih sayang dan perhatian. Sering kerja lembur dan pasien pulang
kerja pada pukul 20.00 WIB juga pada hari sabtu dan minggu dipakai
untuk bekerja.
2. Pendidikan dan pergaulan : pendidikan terakhir pasien adalah SMA,
sedangkan ayah dan ibunya adalah SMP dan tidak lulus SD. Dan
pendidikan terakhir suami pasien adalah SMA.
3. Layanan kesehatan : pelayanan kesehatan yang terdekat dari rumah
pasien adalah Puskesmas 1 Sokaraja yang jaraknya ± 1 km, setiap
kali pasien berobat ke Puskesmas 1 Sokaraja menggunakan
Jamkesmas,
E. Aspek Skala Skor
Skala fungsi Aktivitas menjalankan
fungsi
Ketergantungan thd orang lain
1
2
3
4
5
Melakukan pekj seperti
sebelum sakit
Pekj ringan sehari-hari di
dalam/luar rumah
Perawatan diri, pekj ringan
Perawatan diri pd keadaan
tertentu, duduk dan
berbaring
Perawatan diri dilakukan
org lain, berbaring pasif
Perawatan diri, kerj di dalam/luar rmh/mandiri
Mulai mengurangi aktivitas kerja
Perawatan diri masih bisa dilakukan, kerja ringan
Tak melakukan aktivitas kerja, tergantung keluarga
Tergantung perilaku rawat
Berdasarkan aspek skala skor di atas, Ny. Septyernawati mendapatkan skor fungsi 2.
F. Penatalaksanaan Komprehensif
Penatalaksanaan Gastritis
Personal Care
a. Initial Plan
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Pemeriksaan USG
3. Pemeriksaan Endoskopi
4. Pemeriksaan Serologi
5. Pemeriksaan foto polos abdomen
6. Pemeriksaan CT – Scan kepala
7. Pemeriksaan MRI
8. Pemeriksaan Histopatologi PA
b. Promotif
Pasien dan keluarganya diberikan penyuluhan tentang apakah itu
gastritis, apa saja yang menjadi penyebabnya da apa yang harus
dilakukan bila gejala tersebut kambuh.
c. Preventif
Memberikan edukasi pada pasien dan keluarganya untuk
menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur dan menghindari
makanan – makanan yang memicu terjadinya peningkatan asam
lambung seperti makanan yang pedas, panas dan asam serta
makan makanan yang sehat dan teratur.
d. Kuratif
Bisa diberikan pengobatan dengan Antasid
e. Monitoring
Setelah dilakukan usaha memperbaiki kesehatan pasien secara
promotif, preventif dan kuratif pasien terus di monitoring keadaan
nya mulai dari keteraturan minum obat, apakah pasien dan keluarga
sudah mampu melakukan pola hidup bersih dan sehat, seberapa
baik pasien dapat menghindari factor risiko dan dipantau seberapa
sering derajat kekambuhanya.
Pengobatan Vertigo
a. Initial Plan
1. Pem. fisik, evaluasi pada nervus 8 ada kelainan
2. Uji weber lateralisasi ke arah yang sakit
3. Elektrokokleografi menunjukkan abnormalitas
b. Promotif
Pasien dan keluarganya diberikan penyuluhan tentang apakah itu
gastritis, apa saja yang menjadi penyebabnya da apa yang harus
dilakukan bila gejala tersebut kambuh.
c. Preventif
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya untuk dapat
mengurangi hal – hal yang dapat memicu timbulnya gejala pada
pasien, misalnya diberitahu untuk dapat menjaga emosi dari pasien.
d. Kuratif
1. Strategi diit (rendah garam, kurangi kafein,nikotin karena
merupakan vasoaktif)
2. antihistamin misal : meklizin (menekan sistem vestibular)
3. Transquilizer, misal : diazepam membantu mengontrol
vertigo
4. Diuretika mengurangi gejala menurunkan tekanan dalam
sistem endolimp
5. Prometazin untuk mual muntahnya dan ada efek histamin
6. Terapi Bedah: Bila ada serangan vertigo yang melumpuhkan
dan mengganggu
VI. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gastritis adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa
lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene , 2001).
B. Faktor Risiko
Aspek Faktor Risiko Internal (Intrinsik)
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin : wanita
Nutrisi : makan sering terlambat karena pasien pulang kerja malam,
makan buah-buahan tetapi tidak sering, makan berlauk pauk seadanya.
Perilaku : pasien kerja setiap hari Senin-Jumat dan pulang kerja pada
pukul 17.00 WIB, biasanya pasien pulang kerja dengan menggunakan
sepeda motor atau naik bus.
Kebiasaan : pasien makan menggunakan tangan dan sebelum makan
mencuci tangan terlebih dahulu, tidak suka berolahraga, mandi dua kali
sehari pada pada pagi dan sore hari, sprei jarang dicuci, kasur jarang
dijemur.
Life Style : tidak suka berolahraga, tidak merokok dan minum alkohol,
hobi menonton tv.
Hubungan dengan suami : suami bekerja di Bali, tetapi suami tetap
menjaga komunikasi dengan telepon atau sms.
Aspek Faktor Risiko Eksternal (Ekstrinisik)
Pemicu sosial keluarga : hubungan keluarga terjalin dengan baik, apabila
terdapat masalah diselesaikan secara bersama-sama dan antara
anggota keluarga saling mendukung, saling memberikan kasih sayang
dan perhatian. Sering kerja lembur dan pasien pulang kerja pada pukul
20.00 WIB juga pada hari sabtu dan minggu dipakai untuk bekerja.
4. Pendidikan dan pergaulan : pendidikan terakhir pasien adalah SMA,
sedangkan ayah dan ibunya adalah SMP dan tidak lulus SD. Dan
pendidikan terakhir suami pasien adalah SMA.
5. Layanan kesehatan : pelayanan kesehatan yang terdekat dari rumah
pasien adalah Puskesmas 1 Sokaraja yang jaraknya ± 1 km, setiap
kali pasien berobat ke Puskesmas 1 Sokaraja menggunakan
Jamkesmas,
C. Penatalaksanaan
Pengobatan gastritis meliputi (Soeparman, 1999) :
1. Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.
2. Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.
3. Pemberian obat-obat antasid atau obat-obat ulkus lambung yang
lain.
Pada gastritis, penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan :
a. Gastritis akut
1. Instruksikan pasien untuk menghindari alkohol.
2. Bila pasien mampu makan melalui mulut diet mengandung gizi
dianjurkan.
3. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral.
4. Bila perdarahan terjadi, lakukan penatalaksanaan untuk hemoragi
saluran gastromfestinal
5. Untuk menetralisir asam gunakan antasida umum.
6. Untuk menetralisir alkali gunakan jus lemon encer atau cuka encer.
7. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat
gangren atau perforasi.
8. Reaksi lambung diperlukan untuk mengatasi obstruksi pilorus.
b. Gastritis kronis
1. Dapat diatasi dengan memodifikasi diet pasien, diet makan lunak
diberikan sedikit tapi lebih sering.
2. Mengurangi stress
3. H. Pylori diatasi dengan antiobiotik (seperti tetraciklin ¼, amoxillin) dan
gram bismuth (pepto-bismol).
D. Komplikasi
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas.
2. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan absorbs vitamin
(Mansjoer, Arif, 1999)
E. Pemeriksaan Diagnostik
1. EGD (Esofagogastriduodenoskopi), tes diagnostik kunci untuk perdarahan
GI atas, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan / derajat ulkus jaringan /
cedera.
2. Minum barium dengan foto rontgen, dilakukan untuk membedakan
diganosa penyebab / sisi lesi.
3. Analisa gaster, dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah,mengkaji
aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatanasam hidroklorik dan
pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus
VII. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pasien mengalami gastritis akut
2. Masalah medis yang dimiliki pasien antara lain : alergi seafood
3. Masalah non medis yang dimiliki antara lain : gaya hidup yang kurang
sehat ( kurang olahraga, refreshing, diet makan yang kurang baik),
4. Faktor risiko gastritis yang dimilki oleh pasien diantaranya adalah
rendahnya intensitas olahraga, kurang teratur dalam makan
B. Saran
1. Pasien diharapkan meningkatkan frekuensi olahraga. Lebih baik
berolahraga sedikit tapi sering daripada berolahraga berat tapi hanya
sekali. Salah satu contoh olahraga yang dapat dilakukan oleh pasien
yaitu lari pagi atau jogging.
2. Menjaga pola makannya yang terartur untuk mengurangi gejala maag
yang ada serta menghindari atau mengurangi konsumsi makanan yang
asin dan berlemak.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arif, 2001, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.
Hadi, Soejono, 2001,Ga stro en tero lo g i, penerbit Alumni, Bandung.
Reevest, Charlene. J., 2001, Keperawatan Medikal Bedah, edisi 1, Salemba Medika,
Jakarta. Soeparman, 2002, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.
Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Inayah, Iin, 2004, Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem
Pencernaan, edisi I, Salemba Medika, Jakarta.
www. Google.Penanganan Penyakit gastritis.com
Doengoes, Marylin E, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall., 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, edisi 8, Penerbit Buku
Kedokteran, EGC : Jakarta
Pesen buat dede cantikk,
cemangat yahh sayang baca buat presentasinyah
besok…
Tar kita juga belajar kokkk….
Oia yang denah nya entar dibikin yahh yang ada
tanda nya warna nya merah, sama bikin review of
System, katanya bebeb jokmul review of system
nya isinya yang Abnormal ajah yang normal ngga
usah di masukin
Okeyyy, cemangattt!
Lampiran
DENAH RUMAH
????????????????????????????????????????????????