Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

34
JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL ABSTRACT Plant seeds or plant Angiospermae divided into two monocots and dicots. Monocot plants are plants that have a single seed pieces and dicots have two seed pieces of seed. In this practicum we have to compare the vascular in monocots plants and dicotyledonous, exactly in the roots and stems of plants. Observations on plant stems and roots of monocots and dicots do aims to study the network systems in the roots and stems of monocots and dicots, learn the system and file type carrier on the trunk and roots of monocots and dicots plants, as well as studying the type of stele in roots and stems of plants monocot and dikkotil. These observations were made by observing the anatomical structure of roots and stems of monocots and dicots plants under a microscope. Particularly focused on observations using preparations preserved and fresh preparations. Materials used include preparations preserved the roots and stems of monocots Zea mays, roots and stems preserved dicotyledonous Arachis hypogaea, fresh preparations dicotyledonous stems X and trunks Areca catechu L. Starting from the observation with a small magnification/weak to determine the composition of tissue found in the trunk. Then the magnification of the sector if the observation is then performed on small magnifications less clear. Observations were drawn in the book of job ( picture book ), respectively and annotated transporter beam . From the observations it appears that, monocots and dicots plants have the same network, the epidermis, cortex, prenkim, phloem and xylem. However, Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 1

description

Laporan Praktikum Phisiology and Anatomy Plant

Transcript of Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Page 1: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG TUMBUHAN MONOKOTIL DAN

DIKOTIL

ABSTRACT

Plant seeds or plant Angiospermae divided into two monocots and dicots.

Monocot plants are plants that have a single seed pieces and dicots have two seed

pieces of seed. In this practicum we have to compare the vascular in monocots plants

and dicotyledonous, exactly in the roots and stems of plants. Observations on plant

stems and roots of monocots and dicots do aims to study the network systems in the

roots and stems of monocots and dicots, learn the system and file type carrier on the

trunk and roots of monocots and dicots plants, as well as studying the type of stele in

roots and stems of plants monocot and dikkotil.

These observations were made by observing the anatomical structure of roots

and stems of monocots and dicots plants under a microscope. Particularly focused on

observations using preparations preserved and fresh preparations. Materials used

include preparations preserved the roots and stems of monocots Zea mays, roots and

stems preserved dicotyledonous Arachis hypogaea, fresh preparations dicotyledonous

stems X and trunks Areca catechu L. Starting from the observation with a small

magnification/weak to determine the composition of tissue found in the trunk. Then the

magnification of the sector if the observation is then performed on small magnifications

less clear. Observations were drawn in the book of job ( picture book ), respectively and

annotated transporter beam .

From the observations it appears that, monocots and dicots plants have the same

network, the epidermis, cortex, prenkim, phloem and xylem. However, there are

differences in the presence of cambium on file veins. In addition, the plant has a file

system monoktil collateral enclosed carrier, which is in contrast to dicots are open

collateral. Type in the root stele is haplostele monocot Zea mays. Dicotyledonous roots

Arachis hypogaea is Atacnostele. And the Zea mays stem Atacnostele, while the stem

Arachis hyogaea is Actinostele.

Keywords : root , stem , dicots , monocots , vascular , open collateral , the collateral

covered , stele

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 1

Page 2: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

ABSTRAK

Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan biji dibagi menjadi dua yaitu

monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang memiliki satu biji

keping dan dikotil memiliki dua biji keping biji. Praktikum ini mengenai jaringan pada

tumbuhan mokotil dan dikotil tumbuhan, tepatnya pada bagian akar dan batang

tumbuhan. Pengamatan mengenai batang dan akar tumbuhan monokotil dan dikotil

dilakukan bertujuan untuk mempelajari sistem jaringan pada akar dan batang

monokotil dan dikotil, mempelajari sistem dan tipe berkas pengangkut pada batang dan

akar tumbuhan monokotil dan dikotil, serta mempelajari tipe stele pada akar dan

batang tumbuhan monokotil dan dikkotil.

Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati struktur anatomi akar dan batang

tumbuhan monokotil dan dikotil di bawah mikroskop. Pengamatan menggunakan

preparat awetan dan preparat segar. Bahan yang digunakan meliputi preparat awetan

akar dan batang monokotil Zea mays, preaparat awetan akar dan batang dikotil

Arachis hypogaea, preparat segar batang dikotil X dan batang Areca catechu L.

Dimulai dari pengamatan dengan perbesaran kecil / lemah untuk mengetahui susunan

jaringan yang terdapat pada batang. Kemudian perbesaran satu sektor selanjutnya

dilakukan jika pengamatan pada perbesaran kecil kurang jelas. Hasil pengamatan

digambar dibuku kerja (buku gambar) masing-masing dan diberi keterangan berkas

pengangkutnya.

Hasil pengamatan tmenunjukkan tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki

jaringan yang sama, epidermis, korteks, prenkim , floem dan xylem. Namun terdapat

perbedaan mengenai kehadiran kambium pada berkas pembuluhnya. Selain itu,

tumbuhan monoktil memiliki sistem berkas pengangkut kolateral tertutup, yang berbeda

dengan dikotil yaitu kolateral terbuka. Tipe stele pada akar monokotil Zea mays

adalah haplostele. Akar dikotil Arachis hypogaea adalah Atacnostele. Dan pada batang

Zea mays Atacnostele, sedangkan pada batang Arachis hyogaea Actinostele. Begitu

juga pada preparat segar batang dikotil X dan monokotil Areca catechu L.

Kata kunci : akar, batang , dikotil, monokotil, , jaringan, , kolateral terbuka,

kolateral tertutup, stele

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 2

Page 3: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

PENDAHULUAN

Selain secara morfologi, tumbuhan juga dapat diamati secara anatomi.

Pengamatan secara anatomi dengan bantuan mikroskop, yang bertujuan agar

pengamatan yang dilakukan semakin jelas dan mempunyai bukti sehingga memperkuat

alasan morfologi tumbuhan. Pada kesempatan ini, kami melakukan praktikum mengenai

jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil. Tumbuhan monokotil dan dikotil

termasuk ke dalam divisi Spermatophyta, yaitu tumbuhan berbiji khususnya berbiji

tertutup (Angiospermae). Pengamatan pada jaringan monokotil dan dikotil bertujuan

untuk mempelajari secara anatomi tumbuhan monokotil dan dikotil, perbedaan jaringan

pada akar dan batang monokotil, perbedaan jaringan pada akar dan batang monokotil

serta perbedaan akar dan batang monokitl dan dikotil. Tumbuhan monokitl adalah

tumbuhan berkeping satu dengan contoh pengamatan pada tumbuhan Zea mays,

sedangkan tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berkeping dua dengan contoh

pengamatan pada tumbuhan Arachis hypoghaea.

Menurut(Brotowidjoyo, 1989), Jaringan adalah kumpulan struktur, fungsi, cara

pertumbuhan, dan cara perkembangan. Sedangkan menurut ahli lainnya, jaringan adalah

kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama serta mengadakan

hubungan dan koordinasi satu dengan yang lainya yang mendukung pertumbuhan pada

tumbuhan. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang berhubungan erat satu sama lain dan

mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Tumbuhan berpembuluh matang dapat

dibedakan menjadi beberapa tipe yang semuadikelompokkan menjadi jaringan.

Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi duaya itu jaringan muda atau

meristem dan jaringan dewasa atau permanen.Tentu saja jaringan pada akar dan batang

monokotil ini berbeda. Karena mempunyai struktur dan susunan anatomi yang berbeda

jua, berkeping satu dan berkeping dua.

Masalah yang dapat kita bahas dalam praktikum ini, antara lain :

1. Bagaimana perbandingan antara sistem jaringan pada akar monokotil dan

dikotil

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 3

Page 4: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

2. Bagaimana perbandingan antara sistem jaringan pada batang monokotil dan

dikotil

3. Bagaimana perbandingan antara berkas pengangkut pada batang monokotil

dan dikotil

4. Bagaimana perbandingan antara berkas pengangkut pada akar monokotil dan

dikotil

5. Bagaimana perbandingan tipe stele pada batang monokotil dan dikotil dan

6. Bagaimana perbandingan tipe stele pada akar monokotil dan dikotil.

Melalui praktikum ini, diharapkan tidak terjadi kekeliruan lagi dalam melihat

preparat tanaman monokotil dan dikotil secara anatomi, baik sistem jaringannya,

susunan berkas pengangkutnya maupun tipe stele baik menggunakan preparat awetan

maupun preparat segar agar kedepannya pengamatan ini dapat menjadi bekal yang

cukup dalam mendalami anatomitumbuhan.

Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun dan organ

reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan

meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis dan jaringan pengangkut

(Rompas, dkk.2011. 4:13).

.Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau

meristem dan jaringan dewasa atau permanen (Kimball, 1992).

Jaringan meristem adalah jaringan muda yang terdiri atas sel-sel yang mempunyai

sifat membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis

tanpa vakuola tengah di dalamnya . Jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah

atau bersifat meristematik. Fungsi sel meristematik adalah mitosis.

Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang

kecil (Prawiro, 1997).

Jaringan meristem memiliki ciri-ciri, antara lain: aktif membelah dan belum

mengalami deferensiasi, berukuran kecil dan berdinding tipis, memiliki nukleus yang

relative kecil, bervakuola kecil, dan mengandung banyak sitoplasma, serta berbentuk

kuboid atau prismatic.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 4

Page 5: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Jaringan dewasa adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sudah tidak aktif

membelah dan telah mengalami deferensiasi.

Jaringan pelindung, berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang

merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan

gabus.

Jaringan epidermis, berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, tempat

masuknya air dan mineral pada akar muda, epidermis air untuk transpirasi. Untuk keluar

masuknya O2 dan CO2. Jaringan gabus, berfungsi menggantikan fungsi epidermis jika

epidermis hilang, rusak, mati, atau tidak aktif lagi serta untuk melindungi jaringan lain

agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air

(Junaidi, 2010. Online). Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi

permukaan daun, bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya,

epidermis berasal dari jaringan meristematik yaitu protoderm. Epidermis berfungsi

sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, epidermis

dapat berkembang dan mengalami modifikasi seperti stomata dan trikoma(Rompas,

dkk.2011. 4:13).

Jaringan dasar (parenkim), adalah jaringan yang terletak hampir di semua bagian

tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat bagi jaringan-jaringan lain, berperan

dalam fotosintesis, tempat penyimpanan cadangan makanan, dan untuk penyembuhan

luka. Terdiri atas dua jenis, yaitu sklerenkim dan klorenkim. Sklerenkim adalah jaringan

parenkim dengan rongga udara yang luas, sedangkan klorenkim adalah jaringan

parenkim yang mengandung kloroplas yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya

fotosintesis.

Jaringan penguat (mekanik), berfungsi untuk memperkukuh tumbuh-tumbuhan.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibedakan menjadi jaringan

kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan kolenkim adalah jaringan hasil diferensiasi

jaringan parenkim yang berfungsi untuk menyokong dan memperkuat organ tumbuhan.

Sedangkan, jaringan sklerenkim adalah jaringan yang tersusun dari sel-sel yang bersifat

tidak aktif dan seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan serta berfungsi sebagai

penyokong organ (Junaidi, 2010. online).

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 5

Page 6: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

They are two kinds of vascular tissue : xylem and phloem. Xylem consists of a

series of dead, hollow cells arranged end to end to form a tube. The walls of these

‘celss’ are strengthened with extra deposits of cellulose and a complex materil called

lignin. The plants’s roots absorb water and minerals from the soil to the roots. The

xylems carriers water and minerals up from the roots through the stems to the leaves.

The are two kinds of xylem cells, vessel elements and tracheids. Phloem carries the

organic molecules (primarily sugars and amino acids), produced in the leaves to other

parts of the plant where growth or storage take place. The phloem consists of two kinds

of cells, sieve tube elements and companion elements. (Frederick C. Ross, 2009).

Ada dua jenis jaringan pembuluh pada tanaman, yaitu xylem dan floem. Xylem

terdiri dari serangkaian sel mati yang tersusun menyambung dari ujuang ke ujung.

Dindingnya yang disebut sel menjadi penguat karena terdiri dari selulosa, dan bahan

komplit yang disebut lignin. Akar tanaman menyerap air dan mineral dari tanah. Xylem

membawa air tersebut naik dari akar ke batang. Ada dua jenis xylem, yairu jaringan

elemen dan trakeid. Floem membawa bahan organik dan memproduksinya ke dalam

daun. Ada dua jenis jaringan floem, yaitu elemen tabung dan elemen berkelompok.

From an engineering point of view, the xylem is the water distribution network

that transmits water from the root collection system to the main consumers, the leaves,

in the upper parts of the plant. Transpiration of the leaf mesophyll cells causes a water

potential difference between the leaf and the xylem, resulting in water transport. During

the growing season the water is lifted up to the leaves by negative pressures, less than

atmospheric, created by transpiration(Karam, 2005. 95:1179).

Dari sudut pandang teknik, xilem adalah jaringan distribusi air yang

mentransmisikan air dari sistem pengumpulan root menjadi konsumen utama, daun, di

bagian atas tanaman. Transpirasi dari sel-sel mesofil daun menyebabkan potensi air

berbeda antara daun dan xilem, sehingga transportasi air. Selama musim tanam air

diangkat ke daun oleh tekanan negatif, kurang dari atmosfer, yang diciptakan oleh

transpirasi.

Dengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini angiosperma

merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling luas. Para ahli

membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil, dinamai demikian karena

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 6

Page 7: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan dikotil, yang memiliki dua

kotiledon (Campbell, 2003).

a. Tumbuhan monokotil

Tumbuhan monokotil memiliki ciri-ciri batang tidak bercabang, tidak berkambium,

akar serabut, pertulangan daun sejajar dan mempunyai ikatan pembuluh koklea .

Tumbuhan monokotil tidak memiliki cabang, ikatan pembuluh tertutup, tidak

berkambium, mempunyai akar serabut, biji berkeping satu, dan jumlah biji tiga atau

berkelipatan tiga (Saktiyono, 1989).

b. Tumbuhan dikotil

Kacang tanah merupakan tumbuhan dikotil (berordo rotales) dan dari famili

papilionaceae. Arachis hypogeae atau kacang tanah merupakan tumbuhan berkeping

dua yang memiliki lembaga dengan dua daun lembaga serta pucuk lembaga yang tidak

memiliki pelindung yang khusus.

Tumbuhan dikotil yaitu tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua yang

merupakan cabang dari tumbuhan Angiospermae. Ciri tumbuhan dikotil adalah

bercabang-cabang, berkambium, akar tunggang, pertulangan daun menyirip dan

mempunyai ikatan pembuluh kolateral terbuka (Kimball, 1992).

Tumbuhan dikotil merupakn tumbuhan berkeping dua yang memiliki lembaga, dua

daaun lembaga dan akar serta pucuk lembaga yang tidak memiliki pelindung khusus.

Batang bagian bawah tanaman dikotil lebih besar daripada ujungnya, hal ini

dikarenakan tumbuhan dikotil mempunyai kambium(Soeprapto, 1994). Tumbuhan

dikotil mempunyai cabang ikatan pembuluh kolateral berkambium, mempunyai akar

tunggang dan pembuluh akut tersusun dalam lingkaran (Saktiyono, 1989).

Despite the problems with recognizing basal angiosperm taxa, the conventional

distinctions between dicotyledons and monocotyledons are still quite useful. The main

morphological differences between monocotyledons and dicotyledons are, respectively,

embryo with a single cotyledon vs. embryo with two cotyledons. It is thanks to the

extreme plasticity of their vegetative and reproductive organs that angiosperms have

become so widely and successfully established; their genesis was the ultimate link in the

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 7

Page 8: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

ongoing chain of evolution of our planet’s plant kingdom. It is universally agreed that

monocotyledons are derived from primitive dicotyledons, and that monocotyledons must

follow rather than precede dicotyledons in any proper linear sequence. Few conclusions

have been published by botanists as to which traits are more advanced or more

primitive (Bognounou, 2011).

Meskipun masalah dengan mengakui basal angiosperma taksa, perbedaan

konvensional antara dicotyledons dan monokotil masih cukup berguna. Perbedaan

utama antara morfologi monokotil dan dicotyledons masing-masing adalah, embrio

dengan kotiledon tunggal vs embrio dengan dua. Hal ini berkat plastisitas ekstrim

vegetatif dan organ reproduksi yang angiosperma telah menjadi begitu luas dan berhasil

mendirikan asal usul mereka adalah link utama dalam rantai sedang berlangsung evolusi

tanaman kerajaan planet kita. Hal ini universal disepakati bahwa monokotil yang berasal

dari dicotyledons primitif, dan bahwa monokotil harus mengikuti daripada mendahului

dicotyledons dalam urutan linier yang tepat. Beberapa kesimpulan telah diterbitkan oleh

ahli botani untuk yang sifat-sifat yang lebih maju atau lebih primitif.

Tujuan dari praktikum ini yaitu pengenalan jaringan untuk mengetahui

perbedaan struktur organ dikotil dan monokotil melalui penampang melintang pada akar

dan batang organ tanaman Zea mays, Arachis hypogaea. Manfaat dari praktikum ini

yaitu dapat mengetahui perbedaan-perbedaan struktur organ pada dikotil dan monokotil

yang dapat dilihat dari penampang melintang akar dan batang dari tanaman jagung

sebagai monokotil dan kacang tanah sebagai dikotil, mengetahui perbedaan tipe berkas

pengangkut pada dikotil dan monokotil serta mengetahui tipe stele yang terdapat pada

kedua tipe ini.

METODOLOGI

Praktikum jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil

diadakan pada hari Kamis, 13 Maret 2014. Praktikum dilaksanakan dalam Laboratorium

Biologi 1 P Biologi FKIP UNTAN. Praktikum ini diadakan pada jam 15.30-18.00 WIB.

Praktikum Jaringan pada akar dan batang monokitl dikotil ini menggunakan

bahan berupa preparat awetan akar dan batang dikotil Arachis hypogaea, preparat

awetan akar dan batang monokotil Zea mays, preparat segar Areca catechu L dan batang

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 8

Page 9: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

dikotil X, serta akuades. Sedangkan alat yang digunakan berupa mikroskop, silet, cover

glass, object glass , gelas ukur dan pipet tetes.

Pada praktikum ini, dilakukan dua pengamatan yaitu pengamatan menggunakan

preparat awetan akar dan batang monokotil serta pengamatan menggunakan awetan

segar batang monokotil dan dikotil. Untuk pengamatan dengan menggunakan awetan ini

dilakukan secara bergantian, kelompok 1 mendapat giliran untuk mengamati preparat

awetan akar Zea mays dan selanjutnya. Pertama-tama sediaan diletakkan di meja

mikroskop, diamati dari perbesaran terkecil dahulu, kemudian dibesarkan untuk

mengamati susunan jaringan yang terdapat pada batang maupun akar monokotil.

Kemudian dilanjutkan dengan perbesaran selanjutnya jika kurang jelas mengenai

susunan berkas pembuluhnya. Setelah itu, pengamatan di bawah mikroskop digambar

dan diberi keterangan mengenai macam-macam jaringannya, tipe berkas pembuluhnya

dan tipe berkas pengangkutnya. Hal yang sama juga dilakukan untuk pengamatan

dengan preparat basah, namun untuk preparat basah ini. Masing-masing kelompok

membuat sayatan sendiri mengenai batang monokotil dan dikotil sesuai dengan

keinginan kelompok. Sayatan ini dilakukan secaramelintang. Setelah disayat, diletakkan

ke dalam gelas objek, diberi air dan ditutup dengan coverglass. Diamati dari perbesaran

terkecil kemudian digambar, diberi keterangan dan diwarnai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum Jaringan pada akar dan batang monokotil dan dikotil menggunakan

preparat awetan dan preparat segar. Preparat awetan yang diamati yaitu awetan akar dan

batang monokotil Zea mays, awetan akar dan batang dikotil Arachis hypogaea. Preparat

segar yang digunakan yaitu batang dikotil tumbuhan X dan batang monokotil tumbuhan

Arecha catechu L.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 9

Page 10: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Tabel 1 Pengamatan Preparat Awetan Akar dan Batang Monokotil Zea mays dan

Dikotil Arachis hypogaea.

1. Preparat Awetan : Akar Zea mays

Perbesaran : 10 x 10 kali

2. Preparat Awetan : Akar Arachis hypogaea

Perbesaran : 10 x 10 kali

Gambar 1. Struktur Anatomi Akar Monokotil Gambar 2. Struktur Anatomi Akar Dikotil

KETERANGAN

1. Epidermis

2. Korteks

3. Endodermis

4. Floem

5. Xylem

6. Perisikel

7. Parenkim

KETERANGAN

1. Epidermis

2. Endodermis

3. Perisikel

4. Korteks

5. Xylem

6. Floem

7. Parenkim

8. Kambium

TIPEKOLATERAL : TERTUTUP TIPE KOLATERAL : TERBUKA

TIPE STELE : Tipe Haplostele (Xilem Padat

Dikelilingi Floem)

TIPE STELE :Ataktostele (Stele Yang Memilki Ikatan

Pembuluh Yang Tersebar)

3. Preparat Awetan : Batang Zea mays

Perbesaran : 4 x 10 kali

4. Preparat Awetan : Batang Arachis hypogaea

Perbesaran : 4 x 10 kali

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 10

Page 11: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Gambar 3. Struktur Anatomi Batang Monokotil Gambar 4. Struktur Anatomi Btang Dikotil

KETERANGAN

1. Epidermis

2. Endodermis

3. Xylem

4. Floem

5. Empulur

KETERANGAN

1. Epidermis

2. Korteks

3. Endodermis

4. Floem

5. Xylem

6. Kambium

7. Empulur

TIPE KOLATERAL : TERTUTUP TIPE KOLATERAL : TERBUKA

TIPE STELE :Ataktostele (Stele Yang Memilki

ikatan Pembuluh Yang Tersebar)

TIPE STELE : Tipe Aktinostele (Xilem Disentral)

Berdasarkan hasil pengamatan, mengenai akar monokotil Zea mays dan dikotil

Arachis hypogea, terdapaat persamaan struktur jaringan di antara monokotil dan dikotil.

Jaringan diantara keduanya yaitu dikotil dan monokotil terdiri atas : jaringan epidermis ,

endodermis, perisikel, korteks , xylem, floem dan parenkim. Berikut ini merupakan

deskripsi umum dari masing-masing jaringan tersebut.

1. Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis baik pada monokotil maupun dikotil terdapat dibagian luar.

Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan di dalam.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 11

Page 12: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Jaringan epidermis ini tersusun atas sel – sel hidup berbentuk pipih

selapis yang berderet tanpa ruang antar sel.

2. Jaringan Endodermis

Jaringan endodermis merupakan jaringan yang terletak di bagian dalam, ia

berbentuk kubus. Endodermis terdiri atas satu lapis sel yang berfungsi sebagai

pemisah antara korteks dan silinder pusat.

3. Korteks

Korteks merupakan bagian yang berbentuk kupus pipih, korteks ini terdiri atas

kolenkim yang susunannya berdesakan rapat, dan parenkim yang longgar

dengan banyak ruang antar sel. Pada beberapa tumbuhan, parenkim korteks

bagian tepi mengandung kloroplas sehingga mampu melakukan fotosintesis.

Pada tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit batang.

4. Xylem

Xylem ini merupakan berkas pengangkut. Pada akar monokotil xylem berada

mengelili berkas pwmbuluh lain di akar monokotil, sedangkan pada akar dikotil,

xylemnya berada diluar dan floem berada ditengah. Xylem pada akar berfungsi

untuk membawa air dan mineral terlarut.

5. Floem

Floem juga merupakan berkas pengangkut, dimana ia berfungsi untuk

mengangkut hasil fotosintesis.

6. Parenkim

Jaringan parenkim merupakan tempat pensekresian kerja sel. Nah, pada gambar

awetan akar monokotil dan dikotil keduanya memiliki jaringan parenkim yang

terletak diantara xylem dan floem.

7. Kambium

Namun, ada satu perbedaan, dimana pada akar monokotil tidak memiliki

kambium seperti pada akar dikotil. Dapat dilihat pada gambar 1.1 untuk lebih

jelasnya, akar monokotil memiliki inti pada bagian tengahnya. Sedangkan akar

dikotil tidak memiliki inti, tetapi ia memiliki kambium. Pada akar

monokotil,diantara xylem dan floemnya tidak memiliki kambium, sedangkan

pada akar dikotil pada diantara xylem dan floemnya memiliki kambium.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 12

Page 13: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Kambium ini merupakan titik pertumbuhan sekunder, yang mana ke arah dalam

ia akan membentuk xylem dan kearah luar ia akan membentuk floem. Akar

monokotil tidak memiliki kambium, oleh sebab itu ia memiliki tipe berkas

pengangkut berupa kolateral tertutup. Kambium ini digunakan untuk

pertumbuhan sekunder yang letaknya diantara xylem dan floem. Untuk batang

dan akar monokotil, mereka tidak melakukan pembelahan sekunder karena tidak

terdapat kambium.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 13

Page 14: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Gambar 5 Anatomi Akar Dikotil dan Monokotil Gambar 6 Pertumbuhan sekunder pada batang dikotil (Wiryawan, 2013. Online).

Pertumbuhan Sekunder, merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh

kegiatan jaringan kambium. Jaringan kambium bersifat meristematik, yaitu sel-

selnya selalu aktif membelah. Kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil

dan gymnospermae. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang

bertambah besar. Pada tumbuhan dikotil berkayu, pertumbuhan sekunder terjadi

karena adanya aktivitas sel-sel meristem diantara xilem dan floem. Xilem

dibentuk ke arah dalam dan floem dibentuk ke arah luar. Pertumbuhan di bagian

dalam lebih cepat daripada pertumbuhan di bagian luar, sehingga mengakibatkan

jaringan epidermis dan korteks pada kulit terluar akan rusak (pecah).

Berikut, perbedaan secara detail mengenai Akar dikotil dan monokotil menurut

(Wiryawan, 2013. Online).

Tabel 2 Perbedaan Jaringan Pada Akar Monokotil Dan Dikotil

Jaringan Akar Dikotil Akar Monokotil

Epidermis Bagian terluar akar Bagian terluar akar

Korteks Daerah di sebelah dalam epidermis

Daerah di sebelah dalam epidermis

Endodermis Di sebelah dalam korteks Di sebelah dalam korteks

Perisikel Di sebelah dalam endodermis Di sebelah dalam endodermis

Xilem Berbentuk bintang di pusat, tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama dengan floem.

Berdekatan dengan floem.

Floem Di antara jari-jari yang di bentuk oleh xilem, di pisahkan oleh kambium.

Berdekatan dengan xilem dan tidak dipisahkan oleh kambium.

Empulur Bagian tengah Bagian tengah

(Wiryawan, 2013. Online).

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 14

Page 15: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Jika dilihat pada tabel, pada tumbuhan monokotil dan dikotil memamng banyak

terdapat persamaan. Seperti letak epidermis yang berada dibagia terluar, kemudian

korteks disebelah epidermis bagian dalam, dan enodermis pada bagian dalammnya

lagi. Kemudian letak perisikel juga masih sama, yang membedakan adalah letak

berkas pengangkut dan ada tidaknya kambium.

Untuk bagian batang monokotil dan dikotil ini, susunan jaringan antara

keduanya juga tidak berbeda jauh seperti pada akar. Terdapat jaringan epidermis,

endodermis, korteks, xylem, floem, dan empulur. Untuk ciri-ciri dan fungsinya

sudah dijelaskan pada bagian tas. Kemudian perbedaannya juga sama yaitu terdspat

pada ada tidaknya kambium. Batang monokotil Arachis hypogea memiliki

kambium diantara xylem dan floemnya karena melakukan pertumbuhan sekunder.

Sedangkan batang Zea maystidak. Perhatikan gambar 5 dan 6 untuk lebih jelas.

Gambar literatur ini sesuai dengan pengamatan pada praktikum yang kami lakukan.

Adapun beberapa hal yang menyamakan dan membedakan batang monokotil dan

dikotil menurut penulis yaitu

a. Jaringan epidermis batang sama-sama terletak dibagian terluar. Begitu juga

dengan letak endodermis, korteks dan empulur batang. Terletak pada bagian yang

sama.

b. Susunan berkas pengangkutan pada dikotil tersusun teratur dalam lingkaran,

meliputi xilem, floem, dan kambium pembuluh. Xilem terletak di bagian dalam

sedangkan floem teletak lebih luar, dan kambium pembuluh terletak di antara

keduanya.

c. Pola susunan berkas pembuluh pada monokotil tersusun tersebar, namun tetap

mengikuti pola kolateral. Artinya, xilem terletak pada posisi lebih dalam dari pada

floem, seperti diperlihatkan pada gambar. Bulatan besar adalah xilem (protoxilem

&metaxilem) sedangkan bulatan kecil berwarna biru yang terletak lebih luar

adalah floem, bukan mengelilingi xilem.

Perhatkan gambar penampang melintang batang monokotil dan dikotil :

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 15

Page 16: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Gambar 7 Penampang melintang batang dikotil dan monokotil (Junaidi, 2010. Online).

Pada gambar, dapat terlihat jelas bahwa hasil pengamatan sama dengan hasil

gambar. Pada dikotil, gambar kiri. Terlihat susunan berkas pengangkut yang

teratur, xylem dan floemnya itu beraturan letaknya, dengan kambium yang berada

di tengah-tengah. Sedangkan pada gamabr monokotil, gamabr kanan, berkas

pembuluhnya tersebara. Dikarenakan tidak ada kambium.

Selanjutnya untuk tipe berkas pengangkut, pada akar dan batang monokotil dan

dikotil terdapat perbedaan. Sesuai dengan Prof dr Sri Mulyani dalam bukunya yang

berjudul Anatomi Tumbuhan, terdapat beberapa tipe berkas pengangkut. Untuk bagian

monokotil, memiliki tipe berkas pengangkut berupa kolateral tertutup. Contohnya yaitu

pada akar dan batang Zea mays.

1) Kolateral Tertutup

Tipe kolateral tertutup terbentuk bila antara xilem dan floem tidak terdapat

kambium, melainkan terdapat parenkim sebagai penghubung. Berkas pengangkut tipe

kolateral tertutup ini kadang dikelilingi jaringan sklerenkim yang sering disebut sebagai

seludang berkas pengangkut. Berkas pengangkut tipe kolateral tertutup ini dapat

dijumpai pada tumbuhan golongan Monokotil.

Yang kedua, awetan preparat akar dan batang dikotil Arachis hypogea, memiliki

tipe berkas pengangkut berupa kolateral terbuka.

2) Kolateral Terbuka

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 16

Page 17: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Pada tipe ini antara xilem dan floem terdapat kambium, misalnya pada

tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Pada tipe kolateral terbuka, kambium merupakan

penghubung antara xilem dan floem. Berdasarkan letaknya pada tipe ini, kambium

dibedakan menjadi dua yaitu kambium fasikuler, bila kambiumnya terletak dalam

berkas pengangkut dan kambium interfasikuler bila kambiumnya terletak di luar berkas

pengangkut. Kambium fasikuler berperan dalam pembentukan floem ke arah luar dan

xilem ke arah dalam.

Dan yang ketiga, bikolateral jika floem dan xylem letaknya bergantian. Namun

tidak terdapat pada sediaan praktikum.

3) Bikolateral

Bikolateral merupakan tipe ikatan pembuluh dimana xilem diapit oleh floem

luar dan floem dalam. Contohnya, pada tumbuhan Solanaceae (Suku terung-terungan).

Gambar 8 Tipe-tipe berkas pengangkut tumbuhan monokotil dan dikotil (Junaidi, 2010.

Online).

Mengenai tipe stele pada monokotil dan dikotil juga terdapat perbedaan. Stele

pada akar monokotil Zea mays berbentuk Hapstole, sedangkan tipse stele pada akar

dikotil Arachis hypogea berbentuk atakstole.

Hapstole pada akar monokotil dikarenakan pada penampang melintang preparat

awetan tersebut, tampak berkas pengangkutnya yaitu xylem dan floem, dimana inti

silinder dari xylem ini dikelilingi oleh cincin floem. Sedangkan pada akar dikotil

Arachis hypogea, tipe stelenya yaitu atakstole. Karena ikatan pembuluh pada

penampang melintang dikotil

ini tersebar.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 17

Page 18: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Gambar 9 Tipe stele protostele, salah satunya haplostele dan atacstele (Wiryawan, 2013. Online).

Kemudian tipe stele pada batang monokotil, yaitu berbentuk Atakstele, yaitu

sama dengan batang dikotil yang atakstele. Dan tipe stele pada batang dikotil adalah

aktinostele yaitu berkas pembuluh yang teratur tersusun, xylem berada di bagian sentral

dan floem berada diluar. Namun keduanya di ikat oleh kambium.

Tabel 3 Pengamatan Preparat Segar Batang Monokotil Arecha Catechu L dan Dikotil

Tumbuhan X

Preparat segar : Batang Areca catechu L

Perbesaran : 4 x 10

5. Preparat Segar : Batang Dikotil X

Perbesaran : 4 X 10

Gambar 10 Struktur Anatomi Batang Monokotil Gambar 11 Struktur Anatomi Batang Dikotil

KETERANGAN KETERANGAN

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 18

Page 19: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

1. Epidermis

2. Xylem

3. Floem

4. Endodermis

1. Epidermis

2. Korteks

3. Endodermis

4. Floem

5. Xylem

6. Empulur

7. Kambium

TIPE KOLATERAL : TERTUTUP TIPE KOLATERAL : TERBUKA

TIPE STELE : Ataktostele (Stele Yang Memilki

ikatan Pembuluh Yang Tersebar)

TIPE STELE : Tipe Aktinostele (Xilem

Disentral)

Untuk pengamatan dengan preparat segar ini, hasil yang ditunjukkan lebih jelas.

Dimana preparat segar diamati untuk melakukan perbandingan dengan preparat awetan,

dan hasilnya pada gambar penampang melintang ini, baik segar maupun awetan

mempunyai susunan struktur jaringan yang sama. Mereka terdiri dari epidermis,

endodermis, korteks, berkas pengankut seperti xylem dan floem, empulur. Dan bedanya

juga terletak pada kambium. Untuk tipe berkas pengangkutnya, monokotil berupa

kolateral tertutup dan dikotil berupa kolateral terbuka. Tipe stelenya juga sama, yaitu

monokotil atakstele dan dikotil aktinostele. Perbedaan mendasar terletak pada susunan

berkas pengangkut, tipe berkas pengangkut dan tipe stele serta ada tidaknya kambium.

Tabelnya sengaja dibuat penulis terpisah yaitu untuk melakukan perbandingan mana

preparat awetan dan mana preparat segar.

KESIMPULAN

Praktikum ini mengenai Jaringan pada akar dan batang tumbuhan Monokotil dan

Dikotil. Jaringan merupakan kumpulansel-sel yang berhubunganeratsatusama lain

danmempunyaistrukturdanfungsi yang sama. Jaringan anatomi pada tumbuhan

monokotil dan dikotil memiliki perbedaa. Walaupun sam-sama memiliki jaringan

umum seperti epidermis, korteks, endodermis, empulur, parenkim dan perisikal, namun

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 19

Page 20: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

pada berkas pengangkutnya yang terdiri dari xylem, floem ini memiliki perbedaan.

Monokotil hanya memiliki berkas pengankut berupa xylem dan floem. Sedangkan

dikotil, baik akar maupun batang memiliki berkas pengangkut xylem, floem dan

kambium. Kambium dimiliki oleh berkas pengangkut dikotil, karena pada dikotil

terjadi pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan ke arah luar

membentuk floem. Pada tumbuhan dmonokotil, jaringan – jaringan yang dimilikinya

berasal dari sistem apikal dan meristem interkalar. Sedangkan pada dikotil hanya dari

meristem apikal saja.

Yang kedua, selain pada keberadaan kambium, tiper berkas pengangkut untuk

monokotil dan dikotil juga berbeda. Tipe berkas pengangkut pada monokotil berupa

kolateral tertutup, yang artinya tidak memiliki kambium. Sedangkan pada dikotil

kolateral terbuka karena memiliki kambium. Kambium pada kolateral terbuka berfungsi

sebagai penghubung antara xylem dan floem. Tipe berkas pengangkut pada dikotil

tersusun pada suatu berkas berbentuk bulat dan tertutup. Tipe berkas pengangkut pada

batang monokotil terdapat sebaran yang tidak beraturan yang saling berhubungan

didalam sitoplasma dan dinamakan tipe kolateral terbuka.Pada batang dikotil berkas

pengangkutnya teratur dan membentuk seperti lingkaran. terdapat berbagai macam tipe

stele, yaitu eustele,sifonostele ektofloik, dan sifonostele amfifloik.Selain itu, letak

berkas pembuluhnya juga berbeda. Pada monokotil, ada yang berpusat atau hopstele,

tersebar atau atacnostele. Sedangkan pada dikotil, kebanyakan berkas pembuluhnya

tersusun rapi dengan floem di luar dan xylem di dalam berkat adanya kambium untuk

melakukan pertumbuhan sekunder. Oleh sebb itu, ia memiliki tipe stele cylem berada

dibagian cental atau actinostele.

SARAN

Sebaiknya, dalam melakukan praktikum. Praktikan diajak untuk lebih serius,

kemudian diawasi. Karena pada praktikum pertama ini, praktikan menlalukan sendiri

pengamatan tanpa arahan yang begitu jelas. Kemudian, masalah rolling. Sepertinya

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 20

Page 21: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

lebih memakan waktu. Alangkah baik jika preparat yang digunakan tersedia dalam

jumlah banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Bognounou, Fidèle at all. (2011). Stand structure of Monocotyledons and Dicotyledons

in different successional stages in Corcovado National Park, Costa Rica pp 35 .

Burkina Faso : University of Ouagadougou. Life Sciences and Earth Sciences

Training and Research Department

Brotowidjoyo. (1989). Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

Campbell, N. A. (2003). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Frederick C. Ross, D. B. (2009). Conceps in Biology. Thirteenth Edition. . New York:

Mc Graw-Hill International Edition.

Junaidi, Wawan. (2010). Ciri-Ciri Jaringan Meristem. (online) http://wawan-

junaidi.blogspot.com/2010/10/ciri-ciri-jaringan-meristem.html. Diakses tanggal

18 Maret 2014.

Karam, Gebran N. (2005). Biomechanical Model of the Xylem Vessels in Vascular

Plants.Vol 95: pp 1179. Beirut, Lebanon : Lebanese American University,

Byblos.

Kimball, J. (1992). Biologi. Jakarta: Erlangga.

Prawiro. (1997). Biologi Sains. Jakarta: Bumi Aksara.

Rompas, Yulanda dkk. (2011). Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa

Tumbuhan Suku Orchidaceae. Manado : Fakultas MIPA Universitas Sam

Ratulangi Manado.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 21

Page 22: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Saktiyono. (1989). Biologi 2. Jakarta : Bumi Aksara.

Soeprapto. (1994). Biologi Jilid 1. Semarang: Universitas Diponegoro Press.

Wiryawan, Ajierizky. (2013). Jaringan pada Tumbuhan Monokotil dan Dikotil.

(online).http://ajierizkynabawiirawan.blogspot.com/2013/09/jaringanpada-

tumbuhan-monokotil-dan dikotil.html. Dikases tanggal 20 Maret 2014.

LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan :

1.      Apakah perbadaan letak jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil baik pada akar

maupun batang?

Jawab:

Letak perbedaannya adalah ada atau tidaknya kambium. Pada dikotil memiliki

kambium sehingga letak berkas pembuluhnya tersusun rapi. Dengan xylem di dlam dan

floem diluar dihubungkan oleh kambium. Sedangkan untuk tumbuhan monokoitl,

susunan berkas pengangkut pada akar dan abtang tidak teratur dalam artian tersebar.

2.      Bagaimana air masuk ke dalam xilem?

Jawab :

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 22

Page 23: Laporan 1 Jaringan Pada Akar Dan Batang Tumbuhan Monokotil Dan Dikotil

Pengangkutan air dan mineral diluar berkas pembuluh disebut pengangkutan

ekstra vaskular. Pada pengangkutan ekstravaskular, setelah sampai di sel epidermis

akar, air akan bergerak di antara sel –sel korteks. Untuk memasuki silinder pusat (stele),

air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis, dan setelah sampai di stele, air akan

bergerak bebas di antara sel-sel. pengangkutan ekstravaskular dapat terjadi secara

apoplas dan simplas. Secara apoplas melalui dinding selnya. menyusupnya air tanah

secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding

sel dan ruang antar sel)

3.      Jelaskan bagaimana air masuk ke dalam xilem melalui beberapa jaringan akar!

Jawab :

Pertama-tama air diserap oleh rambut akar, kemudian air masuk atau melewati

korteks menuju silinder pusat tapi terlebih dahulu melewati endodermis yang terletak di

antara korteks dan stele (silinder pusat). Dimana di endodermis terdapat pita kaspari.

Setelah itu air pun diterima oleh xilem baru ke seluruh tubuh.

4.      Bagaimana hasil pengamatan pada preparat segar dengan slide awetan?

Jawab :

Hasil pengamatan pada preparat awetan terlihat jelas dari pada preparat segar.

Susunan pada preparat awetan lebih jelas, berkas pengangkutnya terang. tidak seperti

pada preparat segar berkas pengangkutnya ada yang tidak tampak. Karena slide awetan

diberikan sejenis bahan yang dapat memperjelas bagian yang diamati seperti silica gel

dan cairan pewarna. Sedangkan preparat segar tidak diberi perlakuan kecuali direndam

dengan air biasa.

Jaringan pada akar dan batang tumbuhan monokotil dan dikotil Page 23