Labolatory Activity Report-muscle

31
AKTIVITAS LABORATORIUM ANATOMI A. Otot Pada Anggota Badan Atas dan Bawah 1. Otot pada Pinggang Muscle Origin Insertion Action Psoas major Vertebrae T 12 -L 5 Femur Flexes hip and/or lumbar spine Illiacus Ilium Femur As above Gluteus maximus Ilium, sacrum, coccyx and lumbodorsal fascia Iliotibial tract and femur Extension and lateral rotation at the hip Gluteus medius Ilium Femur Abduction and medial rotation at the hip Gluteus minimus Ilium Femur As above Tensor fasciae latae Ilium Iliotibial tract Flexion and medial rotation

Transcript of Labolatory Activity Report-muscle

Page 1: Labolatory Activity Report-muscle

AKTIVITAS LABORATORIUM ANATOMI

A. Otot Pada Anggota Badan Atas dan Bawah

1. Otot pada Pinggang

Muscle Origin Insertion Action

Psoas major Vertebrae T12-L5 FemurFlexes hip and/or

lumbar spine

Illiacus Ilium Femur As above

Gluteus maximusIlium, sacrum,

coccyx and lumbodorsal fascia

Iliotibial tract and femur

Extension and lateral rotation at the hip

Gluteus medius Ilium FemurAbduction and

medial rotation at the hip

Gluteus minimus Ilium Femur As above

Tensor fasciae latae Ilium Iliotibial tractFlexion and medial

rotation at hip; tenses fascia lata

2. Otot pada Paha

Page 2: Labolatory Activity Report-muscle

Otot pada paha disusun dalam tiga kompartmen yang dipisahkan oleh intermuskular

septa.

Gambar : potongan transfersal pada pertengahan paha kiri

1.1. Kompartmen Anterior Paha

Kompartmen anterior paha berisi Sartorius dan empat otot quadrisep femoris (rectus

femoris, vastus lateralis, vastus medialis, dan vastus intermedius). Kesemua otot tersebut

disarafi oleh femoral nerve. Untuk tambahan, terminal akhir dari otot psoas major dan iliacus

melewati bagian atas dari kompartmen anterior yang keduanya berasal dari dinding posterior

abdomen. Kedua otot ini disarafi oleh percabangan langsung dari anterior rami L1 – L3

(psosas major) atau dari femoral nerve (iliacus).

Otot Origin Insersi Innervation Fungsi

Psoas majorDinding posterior

abdomenLesser trochanter

of femurAnterior rami[L1, L2, L3]

Fleksi paha pada hip joint.

IliacusDinding posterior

abdomen(iliac fossa)

Lesser trochanter of femur

Femoral nerve[L2, L3]

Fleksi paha pada hip joint.

Vastus medialis

FemurQuadrisep femoris

tendon dan tepi tengah platela

Femoral nerve[L2, L3,L4]

Extensi tungkai kaki pada knee

joint

Vastus intermedius

FemurQuadrisep femoris

tendon dan tepi tengah platela

Femoral nerve[L2, L3,L4]

Extensi tungkai kaki pada knee

jointVastus Femur Quadrisep femoris Femoral nerve Extensi tungkai

Page 3: Labolatory Activity Report-muscle

lateralis tendon [L2, L3,L4]kaki pada knee

joint

Rectus femoris

Straight head dari anterior inferior iliac spine, reflected head

dari ilium tepat superior terhadap

acetabulum

Quadrisep femoris tendon

Femoral nerve[L2, L3,L4]

Fleksi paha pada hip joint dan extensi tungkai kaki

pada knee joint

SartoriusAnterior superior iliac

spine

Permukaan anterior tibia tepat

inferomedial terhadap tibial

tuberosity

Femoral nerve[L2, L3]

Fleksi paha pada hip joint dan extensi tungkai kaki

pada knee joint

1.2. Kompartmen Medial Paha

Page 4: Labolatory Activity Report-muscle

Kompartmen medial paha berisi enam otot (gracilis, pectineus, adductor longus, adductor

brevis, adductor magnus, dan obturator externus). Semua otot tersebut disarafi oleh obturator

nerve, kecuali pectineus yang disarafi oleh femoral nerve, dan bagian dari adductor magnus

yang disarafi oleh sciatic nerve.

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Grasilis

Lapisan permukaan

external pubis, inferior pubic

ramus, ramus dari ischium

Permukaan medial dari proksimal tibia

Obturator nerve

[L2,L3]

Adduksi paha pada hip joint dan fleksi tungkai kaki pada

knee joint

PectineusPectineal line dan tulang berdekatan

dari pelvis

Garis oblique dari dasar lesser

trochanter ke line aspera pada

permukaan posterior proximal femur

Femoral nerve[L2,L3]

Adduksi dan fleksi paha pada hip joint

Adductor longus

Permukaan external pubis

Linea aspera pada 1/3 tengah dari femur

Obturator nerve (divisi

anterior)[L2,L3,L4]

Adduksi dan rotasi medial paha pada hip

joint

Adductor brevis

Permukaan external pubis dan

inferior pubis ramus

Permukaan posterior dari proximal femur

dan 1/3 atas linea aspera

Obturator nerve

[L2,L3]

Adduksi paha pada hip joint

Adductor magnus

Bagian Adductor – ischiopubic ramus

Permukaan posterior dari proximal femur, linea aspera, medial supracondylar line

Obturator nerve

[L2,L3,L4]

Adduksi dan rotasi medial paha pada hip

joint

Bagian Hamstring – ischial tuberosity

Adductor tubercle dan garis

supracondilar

Sciatic nerve (divisi tibia)[L2,L3,L4]

Obturator externus

Permukaan external dari membrane

obturator dan tulang berdekatan

Trochanteric fossa

Obturator nerve (divisi

posterior)[L3,L4]

1.3. Kompartmen Posterior Paha

Kompartmen posterior paha berisi tiga otot besar yang disebut ‘hamstrings’. Ketiga otot

tersebut disarafi oleh sciatic nerve.

Otot Origin InsersiInnervas

iFungsi

Page 5: Labolatory Activity Report-muscle

Biceps femoris

Long head – bagian inferomedial dari area atas ischial

tuberosity; short head – bibir lateral linea

aspera

Kepala fibulaSciatic nerve

[L5 – S2]

Fleksi tungkai kaki pada knee joint; extensi dan rotasi

lateral paha pada hip joint dan rotasi lateral tungkai

kaki pada knee joint

Semitendinosus

Bagian inferomedial area atas dari ischial

tuberosity

Permukaan medial dari proximal tibia

Sciatic nerve

[L5 – S2]

Fleksi tungkai kaki pada knee joint; extensi paha pada

hip joint dan rotasi medial paha pada hip joint dan

tungkai kaki pada knee joint

Semimembranosus

Superolateral impression pada ischial tuberosity

Groove dan tulang pada permukaan

medial dan posterior dari medial tibial

condyle

Sciatic nerve

[L5,S1,S2]

Fleksi tungkai kaki pada knee joint; extensi paha pada

hip joint dan rotasi medial paha pada hip joint dan

tungkai kaki pada knee joint

3. Tungkai kaki

Tungkai kaki merupakan bagian tubuh bagian bawah antara knee joint dan ankle joint.

Terbagi menjadi tiga compartment, yaitu kompartmen posterior (superficial, deep), anterior,

dan lateral. Kompartmen posterior dan anterior dipisahkan oleh interosseoud membrane,

sedangkan kompatrmen lateral dipisahkan oleh anterior intermuscular septa dengan

kompartmen anterior dan posterior intermuscular septa dengan kompartmen posterior.

Gambar : potongan transfersal dari tungkai kaki kiri; 10 cm distal terhadap knee joint

3.1. Kompartmen Posterior

Page 6: Labolatory Activity Report-muscle

Otot-otot pada kompartmen posterior (flexor) dari tungkai kaki dibagi kedalam dua

kelompok, superficial dan deep, dipisahkan oleh lapisan deep fasia. Pada umumnya, otot

berfungsi sebagai plantarflexi dan menelengkupkan kaki dan fleksi jari-jari kaki. Semua

dipersarafi oleh tibial nerve.

Kelompok Superfisial

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Gastrocnemius

Medial head – permukaan

posterior dari distal femur; Lateral head – permukaan atas posterolateral dari

lateral femoral condyle

Via calcaneal tendon sampai permukaan posterior calcaneus

Tibial nerve[S1,S2]

Plantarfleksi kaki dan fleksi lutut

Plantaris

Bagian inferior dari garis supracondylar lateral dari femur

dan ligament oblique popliteal

dari lutut

Via calcaneal tendon sampai permukaan posterior calcaneus

Tibial nerve[S1,S2]

Plantarfleksi kaki dan fleksi lutut

SoleusGaris soleal dan tepi tengah tibia

Via calcaneal tendon sampai permukaan posterior calcaneus

Tibial nerve[S1,S2]

Plantarfleksi kaki

Kelompok Deep

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

PopliteusPermukaan

posterior dari proximal tibia

Lateral femoral condyle

Tibial nerve[L4 – S1]

Membuka knee joint (rotasi lateral femur pada tibia)

Flexor hallucis

longus

Permukaan posterior dari

fibula dan membrane

interosseous yang berdekatan

Permukaan plantar phalanx

distal dari ibu jari

Tibial nerve[S2,S3]

Fleksi ibu jari

Flexor

digitorum

longus

Sisi tengah permukaan

posterior dari tibia

Permukaan plantar dasar

phalanges distal dari empat jari

lateral

Tibial nerve[S2,S3]

Fleksi empat jari lateral

Tibialis

posterior

Permukaan posterior

membrane intrerosseous dan region berdekatan

dari tibia dan fibula

Tuberosity navicular dan

region berdekatan dari medial cuneiform

Tibial nerve[L4,L5]

Inversi dan plantarfleksi kaki;

mendukung medial arch kaki selama berjalan

Page 7: Labolatory Activity Report-muscle

3.2. Kompartmen Lateral

Terdapat 2 otot pada kompartmen lateral tungkai kaki, yaitu fibularis longus dan

fibularis brevis. Keduanya berperan dalam eversi kaki dan keduanya dipersarafi oleh

superficial fibular nerve, yang merupakan cabang dari fibular nerve.

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Fibularis longus

Permukaan lateral atas fibula, kepala fibula dan lateral

tibial condyle

Dibawah permukaan sisi

lateral ujung distal cuneiform tengah

dan dasar metatarsal I

Superficial fibular nerve

[L5,S1,S2]

Eversi dan plantarfleksi kaki;

mendukung arches kaki

Fibularis brevis

2/3 bawah dari permukaan lateral

fibula

Tubercle lateral pada dasar

metatarsal V

Superficial fibular nerve

[L5,S1,S2]Eversi kaki

3.3. Kompartmen Anterior

Page 8: Labolatory Activity Report-muscle

Terdapat empat otot pada kompatrmen anterior tungkai kaki, yaitu : tibialis anterior,

extensor hallucis longus, extensor digitorum longus, dan fibularis tertius. Secara bersama

otot-otot tersebut mendorsofleksikan kaki pada ankle joint, extensi ibu jari dan inverse kaki.

Semuanya dipersarafi oleh deep fibular nerve, yang merupakan cabang dari fibular nerve.

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Tibialis anterior

Permukaan lateral tibia dan

membrane interosseous berdekatan

Permukaan medial dan inferor cuneiform medial dan permukaan berdekatan pada

dasar metatarsal I

Deep fibular nerve

[L4,L5]

Dorsofleksi kaki pada ankle joint;

inverse kaki; mendukung

medial arch pada kaki

Extensor hallucis longus

½ tengah permukaan medial

fibula dan permukaan berdekatan membrane

interosseous

Permukaan dorsal dari dasar distal phalanx dari ibu

jari

Deep fibular nerve

[L5,S1]

Extensi ibu jari dan dorsofleksi

kaki

Extensor digitorum

longus

½ proximal permukaan tengah

fibula dan permukaan lateral

tibial condyle

Via dorsal digital meluas ke dalam

dasar distal phalanges dan

bagian tengahnya dari lateral empat

jari kaki.

Deep fibular nerve

[L5,S1]

Extensi empat jari kaki lateral dan dorsofleksi kaki

Fibularis tertius

Bagian distal permukaan tengah

fibula

Permukaan dorsomedial dari dasar metatarsal I

Deep fibular nerve

[L5,S1]

Dorsofleksi kaki dan eversi kaki

4. Otot Lengan

Gambar : potongan transversal lengan kiri

Page 9: Labolatory Activity Report-muscle

4.1. Kompartmen Anterior

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

CoracobrachoalisApex dari coracoids

processHumerus pada

sisi medial

Musculocutaneous nerve

[C5,C6,C7]

Fleksi lengan pada glenohumeral joint

Biceps brachii

Long Head – supraglenoid

tubercle scapula; short head – apex

dari coracoids process

Radial tuberosity

Musculocutaneous nerve

[C5,C6]

Fleksi powerful dari lengan bawah pada

elbow joint dan supinator lengan

bawah; fleksi accessory lengan

pada glenohumeral joint

Brachialis Aspek anterior humerus

(permukaan medial dan lateral) dan

Radial tuberosity

Musculocutaneous nerve

[C5,C6]; (kontribusi kecil

Fleksi powerful lengan bawah pada

elbow joint

Page 10: Labolatory Activity Report-muscle

intermuscular septae yang berdekatan

oleh radial nerve [C7] pada bagian

otot lateral)

4.2. Kompartmen Posterior

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Triceps brachii

Long head – infraglenoid tubercle

scapula;Medial head –

permukaan posterior humerus;

Lateral head – permukaan posterior

humerus

olekranonRadial nerve[C6,C7,C8]

Ekstensi lengan bawah pada elbow joint. Long head

juga bisa mengekstensikan dan adducksikan

lengan pada shoulder joint

5. Otot Lengan Bawah

5.1. Kompartmen Anterior

Otot-otot pada kompartmen anterior (flexor) lengan bawah dibagi kedalam 3 bagian,

seperfisial, intermediet dan deep. Pada umumnya otot-otot ini berfungsi sebagai : pergerakan

pada wrist joint, fleksi jari-jari tangan, dan pronasi. Semua otot ini dipersarafi oleh median

nerve, kecuali flexor carpi ulnaris muscle dan ½ medial otot flexor digitorum profundus, yang

dipersarafi oleh ulnar nerve.

Lapisan Superficial

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Flexor carpi ulnaris

Humeral head – epicondyle medial

dari humerus;Ulnar head –

olekranon dan tepi posterior dari ulna

Tulang pisiform, lalu via

pisohamate dan pisometacarpal

ligaments kedalam hamate

dan dasar metacarpal V

Ulnar nerve[C7,C8,T1]

Fleksi dan adduksi wrist

joint

Palmaris longus

Epicondyle medial dari humerus

Palmar aponeurosis dari

tangan

Median nerve[C7,C8]

Fleksi wrist joint

Flexor carpi radialis

Epicondyle medial dari humerus

Dasar metacarpal II dan III

Median nerve[C6,C7]

Fleksi dan abduksi

pergelangan tangan

Pronator teres Humeral head – epicondyle medial

Lateral surface radial

Median nerve[C6,C7]

pronasi

Page 11: Labolatory Activity Report-muscle

dan supraepincondylar ridge berdekatan;Ulnar head – sisi

medial dari coronoid process

Lapisan Intermediate

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Fleksor digitorum

superficialis

Humero-ulnar head

Empat tendon, yang menempel

pada permukaan palmar dari phalanges tengah dari telinjuk,jari tengah, jari manis, dan kelingking

Median nerve[C8,T1]

Fleksi proximal interphalangeal joint

dari telinjuk,jari tengah, jari manis,

dan kelingking; juga dapat fleksi

metacarpophalangeal joint dari jari-jari

yang sama dan wrist joint

Lapisan Deep

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Flexor digitorum profundus

Permukaan anterior dan

medial ulna dan anterior medial setengah dari

membrane interosseous

Empat tendon, yang menempel

pada permukaan palmar dari phalanges tengah dari telinjuk,jari tengah, jari manis, dan kelingking

Setengah lateral oleh

median nerve; setengah

medial oleh ulnar nerve

[C8,T1]

Fleksi DISTAL interphalangeal joint

dari telinjuk,jari tengah, jari manis,

dan kelingking; juga dapat fleksi

metacarpophalangeal joint dari jari-jari

yang sama dan wrist joint

Flexor pollicis longus

Permukaan anterior radius dan setengah

radial memban interosseous

Permukaan palmar pada dasar distal

phalanx ibu jari

Median nerve[C7,C8]

Fleksi interphalangeal joint

ibu jari; bisa juga fleksi

metacarpophalangeal joint dari ibu jari

Pronator quadratus

Linear ridge distal anterior

permukaan ulna

Permukaan distal anterior

radius

Median nerve[C7,C8]

Pronasi

Page 12: Labolatory Activity Report-muscle

5.2. Kompartmen Posterior

Lapisan Superficial

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Brachioradialis

Bagian proximal dari lateral

supraepicondylar ridge humerus

dan intermuscular septum yang

dekat

Permukaan lateral ujung

distal dari radius

Radial nerve [C5,C6]

sebelum terbagi menjadi cabang superficial dan

deep

Fleksor aksesori pada elbow joint

Extensor carpi radialis longus

Bagian distal dari lateral

supraepicondylar ridge humerus

dan intermuscular

septum

Permukaan dorsal pada

dasar metacarpal II

Radial nerve [C6,C7]

sebelum terbagi menjadi cabang superficial dan

deep

Ekstensi dan abduksi

pergelangan tangan

Extensor carpi radialis brevis

Lateral epicondile

humerus dan intermuscular

septum

Permukaan dorsal pada

dasar metacarpal II

dan III

Cabang Deep pada radial

nerve [C7,C8] sebelum

menembus otot supinator

Ekstensi dan abduksi

pergelangan tangan

Extensor digitorum

Lateral epicondyle

humerus dan

Empat tendon, yang menyisip

melalui

Posterior interosseous

nerve [C7,C8]

Ektensi telunjuk, jari tengah, jari

Page 13: Labolatory Activity Report-muscle

intermuscular septum dan deep

fascia

‘extensor hoods’ ke dalam

aspek dorsal dari dasar

middle dan distal phalanges dari telinjuk,jari

tengah, jari manis, dan kelingking

manis, dan kelingking; dapat juga

extensi pergelangan

tangan

Extensor digiti minimi

Lateral epicondyle

humerus dan intermuscular

septum bersama dengan extensor

digitorum

Dorsal hood dari kelingking

Posterior interosseous

nerve [C7,C8]

Ekstensi jari kelingking

Extensor carpi ulnaris

Lateral epicondyle

humerus dan tepi posterior ulna

Tubercle pada dasar sisi medial

metacarpal V

Posterior interosseous

nerve [C7,C8]

Ekstensi dan adduksi

pergelangan tangan

AnconeusLateral

epicondyle humerus

Olekranon dan proximal

permukaan posterior ulna

Radial nerve[C6 – C8]

Abduksi ulna pada pronasi;

ekstensor aksesory pada

elbow joint

Lapisan Deep

Otot Origin Insersi Innervasi Fungsi

Supinator

Bagian superficial –

lateral epicondyle

humerus, radial collateral dan

anular ligamentBagian deep – supinator crest

ulna

Permukaan lateral radius

Posterior interosseous

nerve[C6,C7]

Supinasi

Abductor pollicis longus

permukaan posterior ulna

dan radius; dan intervening membrane

interosseous

Sisi lateral pada dasar

metacarpal I

Posterior interosseous

nerve[C7,C8]

Abduksi carpometacarpal

joint ibu jari; extensi aksesory

ibu jari

Ekstensor pollicis brevis

Permukaan posterior radius

Permukaan dorsal pada

Posterior interosseous

Ekstensi metakarpophalageal

Page 14: Labolatory Activity Report-muscle

dan interosseous

membran

dasar proximal phalanx dari

ibu jari

nerve[C7,C8]

joint ibu jari; bisa juga ekstensi

karpometakarpal joint ibu jari

Extensor pollicis longus

Permukaan posterior ulna

dan interosseous

membran

Permukaan dorsal pada dasar distal phalanx dari

ibu jari

Posterior interosseous

nerve[C7,C8]

Ekstensi interphalageal joint ibu jari; bisa juga

ekstensi karpometakarpal

dan metakarpophalageal

joint ibu jari

Extensor indicis

Permukaan posterior ulna dan membrane

introsseous

Extensor hood pada jari telunjuk

Posterior interosseous

nerve[C7,C8]

Ekstensi jari telunjuk

Page 15: Labolatory Activity Report-muscle

AKTIVITAS LABORATIRIUM HISTOLOGI

Otot Halus

Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila

diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis.

Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot

polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding

pembuluh darah, saluran pernafasan.

Otot Jantung

Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya

menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi

terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Page 16: Labolatory Activity Report-muscle

Otot Rangka

Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini

melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh

saraf sadar.

Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis

gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama

lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila

menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf

sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan

keras

Spinal Ganglion

Page 17: Labolatory Activity Report-muscle

Brachial Plexus

Cervixal Plexus

Page 18: Labolatory Activity Report-muscle

Lumbar and Sacral Plexus

Page 19: Labolatory Activity Report-muscle

Plexus Cervical dan Lumbosakral

Plexus adalah jaring-jaring serabut saraf yang terbentuk dari ramus ventral seluruh

saraf spinal kecuali T1 dan T11 yang merupakan awal saraf inter kostal.

1. Plexus Cervical

Pelxus cervical

terbentuk dari ramus ventral

keempat saraf servik pertama C1-

C4 dan sebagian C5. Saraf ini

menginerfasi otot leher, kulit

kepala, leher serta dada. Saraf

terpenting yang berawal pada

plexus ini adalah saraf phrenic

yang menginervasi diafragma.

2. Pelxus lumbar

Plexus lumbar terbentuk

dari ramus saraf lumbar L1-L4

atau anyaman saraf yang dibentuk

oleh rami anteriores nerve

orum lumbaliorum L1-L4. Saraf

dari plexus ini menginervasi kulit

dan otot dinding abdomen, paha, dan genitalia ekternal. Saraf terbesar adalah saraf

femoral yang mensuplai otot fleksor paha dan kulit pada paha anterior, region pinggul,

dan tungkai bawah.

Truncus lumbosacralis (L4-L5)

Saraf yang melewati ala sacralis dan menurun ke dalam pelvis untuk

membentuk plexus sacralis bersama dengan ramus anteriores nervorum

sacraliorum 1-4.

Page 20: Labolatory Activity Report-muscle

A B CWaktu (ms)

Tegangan (g)

Strip Chart Recorder

AKTIVITAS LABORATIRIUM FISIOLOGI

Fisiologi dari Kesuluruhan Kontraksi Otot

Lab act kali ini yaitu tentang bagaimana respon otot terhadap stimulus yang diberikan.

Jika kekuatan stimulus mencapai threshold untuk kontraksi otot, satu stimulus bisa membuat

otot berkonstraksi atau otot berkedut. Seperti gambar dibawah ini kontraksi otot sempurna

dibagi kedalam tiga fase, yaitu laten, kontraksi dan periode relaksasi.

Selama periode laten, sarcolemma dan T tubul mengalami depolirasi yang

menyebabkan Ca terlepas dari terminal cisternae ke dalam sitosol yang menyebabkan cross

bridges memulai untuk berkontraksi. Kemudian pada periode kontraksi cross bridges

melakukan siklusnya, sarcomeres menjadi pendek, kekuatan tergantung dari berat yang sedan

di angkat dan tipe seratnya. Pada fase terakhir atau periode relaksasi, Ca secara aktif

ditranspor kembali kedalam terminal cisternae. Cross bridge mulai menurun dan selsai

terhadap siklusnya, jadi keregangan otot pun mulai berkurang dan otot kembali ke panjang

semula.

Kontraksi otot bisa ditingkatkan dalam beberapa cara. Pertama, panjang dari

sarcomere merupakan peran penting dalam regangan yang akan mempengaruhi kekuatan dari

kontraksi.

Page 21: Labolatory Activity Report-muscle

0,10,20,30,40,51,01,52,02,5

Waktu (ms)

Tegangan (g)

Strip Chart Recorder

Pada gambar diatas, jika otot berkontraksi pada panjang normal (A), kontraksi secara

signifikan lebih rendah dibandingkan kontraksi otot yang telah ditegangkan diukuran

tertentu(B). Bagaimanapun, jika ketegangan secara terus menerus meningkat, pada point

tertentu kontraksi bahkan akan lebih kecil(C). Ini dikarenakan cross bridge yang terbentuk

minimal.

Selain panjang otot, kontraksi otot juga dapat diperkuat dalam dua kondisi. Kita dapat

meningkatkan kekuatan stimulus dengan meningkatkan tegangan stimulator di atas set.

Melalui manuver ini, akan ada unit motor lebih direkrut untuk kontraksi otot (penjumlahan

angkatan). Peningkatan kontraksi otot, bagaimanapun, memiliki tingkat maksimum tertentu,

di mana semua unit motor direkrut dan stimulasi yang tidak akan menyebabkan kontraksi otot

meningkat lagi seperti gambar dibawah ini.

Seperti gambar diatas, sebelum mencapai 0,3 volt kontraksi belum bisa didapatkan, dan

kontraksi ini secara terus menerus meningkat hingga 1,5 volt. Bagaimanapun, kekuatan dari

kontraksi otot terdapat batas maximum, walaupun stimulasi ditingkat kan hingga 2,0 dan 2,5

volt.

(a) Wave summation (b) Dua berturut-turut kontraksi tanpa penjumlahan temporal

Page 22: Labolatory Activity Report-muscle

Meningkatkan kontraksi otot bisa juga didapat dengan menerapkan stimulasi

kompetisi berturut-turut sebelum relaksasi kontraksi pertama. Jumlah ini meningkatkan

ketegangan otot temporal, dan sebagai hasilnya, puncak kedua adalah lebih tinggi daripada

yang pertama. Fenomena ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa masuknya Ca ekstra karena

stimulasi dari dua akan mempromosikan kontraksi kedua ditambahkan dengan yang

pertama(a). Namun, jika aplikasi kedua dilakukan setelah kontraksi pertama berakhir, dari

jumlah tersebut tidak akan terjadi lagi(b).

Suatu yang berulang dengan meningkatnya frekuensi stimulasi dapat mengakibatkan

siklus kontraksi-relaksasi yang lebih pendek. Jika beberapa derajat relaksasi masih terlihat

setelah setiap kontraksi, maka disebut tetanus tidak lengkap. Namun, dengan cepat stimulasi

kontraksi otot mulai tetanus beberapa lengkap. Dalam situasi ini, kalsium intraseluler

melimpah terus menerus tersedianya binding site pada aktin untuk melakukan siklus cross

bridge yang digambarkan pada diagram dibawah ini.