Kuliah Minggu #3_RS
-
Upload
erwin-hermawan -
Category
Documents
-
view
245 -
download
2
description
Transcript of Kuliah Minggu #3_RS
Penginderaan Jauh 1[ TIF 341 ]
ERWIN HERMAWAN S.Si, M.Sc
Kuliah Minggu # 3
KONSEP DASAR PENGINDERAAN JAUH #2 :KARAKTERISTIK DAN FORMAT DATA DIGITAL
Review : Definisi Penginderaan JauhReview : Definisi Penginderaan Jauh Remote sensing is the science and art of obtaining information about
and object, area, or phenomenon throught the analysis of data acquired by a device that is not contact with the object, area, or phenomenon under investigation (Lillesand and Kiefer, 1979)
Penginderaan jauh atau inderaja (remote sensing) adalah seni dan ilmu untuk mendapatkan informasi tentang obyek, area atau fenomena melalui analisa terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah ataupun fenomena yang dikaji (Lillesand dan Kiefer,1979).
Alat yang dimaksud dalam pengertian diatas adalah alat pengindera atau sensor. Pada umumnya sensor dibawa oleh wahana baik berupa pesawat, balon udara, satelit maupun jenis wahana yang lainnya ( Sutanto,1987). Hasil perekaman oleh alat yang dibawa oleh suatu wahana ini selanjutnya disebut sebagai data penginderaan jauh.
sumber energi wahana & sensor
obstakel
pantulan t a r g e t
stasiun serap
Interaksi Sumber Energi, Target, Latar Belakang, Pantulan Spektral, Wahana, Sensor, dan Stasiun Bumi
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITDATA CITRA SATELIT
1. Pixel(picture element) : sebuah titik yang merupakan elemen paling kecil pada
citra satelit. Angka numerik (1 byte) dari pixel disebut digital number (DN). DN bisa ditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam (gray scale), tergantung level energi yang terdeteksi.
Pixel yang disusun dalam order yang benar akan membentuk sebuah citra. Kebanyakan citra satelit yang belum diproses disimpan dalam bentuk gray scale, yang merupakan skala warna dari hitam ke putih dengan derajat keabuan yang bervariasi. Untuk PJ, skala yang dipakai adalah 256 shade gray scale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255 putih
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT
Pixel
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT
2. RESOLUSIResolusi dari sebuah citra adalah karakteristik yang menunjukkan level kedetailan yang dimiliki oleh sebuah citra. Resolusi didefinisikan sebagai area dari permukaan bumi yang diwakili oleh sebuah pixel sebagai elemen terkecil dari sebuah citra
Terdapat 4 jenis resolusi : Resolusi SpektralResolusi Spektral Resolusi SpasialResolusi Spasial Resolusi RadiometrikResolusi Radiometrik Resolusi TemporalResolusi Temporal
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT1. Resolusi spasial•Resolusi spasial adalah ukuran objek terkecil yang masih dapat disajikan dibedakan, dan dikenali pada citra. Semakin kecil ukuran objek yang dapat direkam, semakin baik resolusi spasialnya. Begitupun sebaliknya, semakin besar ukuran obyek yang dapat direkam, semakin buruk resolusi spasialnya.•Dalam kaitan ini, mucullah istilah resolusi tinggi dan resolusi rendah. Pada istilah pertama, ukuran pikselnya relatif kecil sehingga dapat menggambarkan bagian permukaan bumi secara detil dan halus. Sementara yang kedua, ukuran pikselnya relatif besar sehingga hasil penggambarannya agak kasar (Prahasta, 2008).
Berikut adalah resolusi spasial pada beberapa jenis citra :•Citra SPOT resolusi spasialnya 10 dan 20 meter•Citra Landsat TM resolusi spasialnya 30 meter•Citra Landsat MSS resolusi spasialnya 79 meter•Citra IKONOS resolusi spasialnya 1.5 meter, diluncurkan pertama kali pada tanggal 24 September 1999 oleh Space Imagine, merupakan citra satelit komersil pertama.•Citra QuickBird resolusi spasialnya yang tertinggi saat ini yaitu 0.61 meter. Diluncurkan pada tanggal 18 Oktober 2001 oleh Digital Globe.
Contoh citra satelitContoh citra satelit
Citra satelit ASTER JAPANCitra satelit ASTER JAPAN
Resolusi 15 meterResolusi 15 meter
Citra satelit LANDSATCitra satelit LANDSAT
Resolusi 30 meterResolusi 30 meter
Citra satelit SPOT FRANCECitra satelit SPOT FRANCE
Resolusi 5 meterResolusi 5 meter
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT2. Resolusi TemporalResolusi temporal adalah kemampuan sensor untuk merekam ulang objek yang sama. Semakin cepat suatu sensor merekam ulang objek yang sama, semakin baik resolusi temporalnya.•Satelit GMS resolusi temporalnya yaitu 2 x sehari•Landsat MSS dan TM resolusi temporalnya yaitu18 hari untuk generasi 1, 16 hari untuk generasi 2•Satelit SPOT resolusi temporalnya yaitu 26 hari•Satelit IKONOS resolusi temporalnya yaitu 3 hari. Satelit ini mengorbit bumi sinkron dengan matahari setinggi 681 km. Waktu revolusinya adalah 98 menit.•Satelit QUICKBIRD resolusi temporalnya yaitu 3-7 hari. Satelit ini mengorbit bumi sinkron dengan matahari setinggi 450 km. Waktu revolusinya adalah 93.4 menit.•Satelit ORBVIEW 3 resolusi temporalnya adalah 3 hari. Mengorbit pada ketinggian 470 km. Satelit ini merekam data seluas 2.100 Km² setiap menitnya.•Sateli FORMOSAT 2 resolusi temporalnya yaitu 1 hari. Mengorbit pada ketinggian 891 km, satelit ini melewati beberapa wilayah Indonesia setiap hari, termasuk Pulau Sulawesi, sekaligus dapat melakukan perekaman data tiap kali melintas.
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT3. Resolusi SpektralResolusi spektral merupakan ukuran kemampuan sensor dalam memisahkan objek pada beberapa kisaran panjang gelombang. Prahasta (2008) menyatakan bahwa resolusi spektral merujuk pada batas-batas spektral, domain atau lebar band (radiasi elektromagnetik) yang direkam oleh sistem sensor satelit yang bersangkutan. Dengan kata lain, resolusi ini merujuk pada kemampuan sensor dalam mendefinisikan interval panjang gelombang elektromaknetik secara halus. Oleh karena itu, citra digital high spectral resolution merupakan hasil rekaman dari suatu batas-batas spektral tertentu dan bandwidth yang cukup sempit untuk (diharapkan) memperoleh spectral signature yang lebih akurat pada obyek-obyek diskrit (daripada bandwith yang lebih lebar atau kasaran).
Resolusi spectral dari Satelit Landsat
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT4. Resolusi Radiometrik•Resolusi radiometrik yaitu ukuran kemampuan sensor dalam merekam atau mengindera perbedaan terkecil suatu objek dengan objek yang lain (ukuran kepekaan sensor). Resolusi radiometrik berhubungan dengan kekuatan sinyal, kondisi atmosfir (hamburan, serapan dan tutupan awan), dan saluran spektral yang digunakan.•Oleh karena itu penggunaan citra penginderaan jauh digital sangat dipengaruhi oleh kualitas citra atau kemampuan koreksi (koreksi radiometrik dan koreksi geometrik) atau merestorasi datanya, sehingga informasi yang diperoleh cukup akurat dan dapat diandalkan selain itu juga berfungsi untuk memulihkan data citra yang mengalami distorsi ke arah gambaran yang lebih sesuai dengan keadaan sebenarnya.•Resolusi radiometrik merupakan range representasi/kuantisasi data, biasanya dipergunakan untuk format raster. Range tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535).
Citra Hari 1
Citra Hari 17
Citra Hari 33
ResolusiTemporal= 16 Hari
Pixel=20mtr x 20mtr
Resolusi Spasial= 10 x 10 meter
Resolusi Radiometrik 8 bit (0 ~ 255)
Resolusi Spektral 0.5 ~ 0.6 m
Pixel 20 x 20 meter
CITRA SATELIT n pixel x m line
KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN KARAKTERISTIK DATA PENGINDERAAN JAUH -> DATA CITRA SATELITJAUH -> DATA CITRA SATELIT
Format Data Citra SatelitFormat Data Citra SatelitData citra satelit umumnya dikelompokan menurut resolusi spektral yang dinyatakan dengan nomor Band (saluran panjang gelombang). Dalam setiap band, terdiri dari sejumlah kolom pixel dan baris/line pixel.
Untuk data citra Multi-Band ada 3 jenis format data :
1) Format BSQ (Band Sequential) masing masing band (band 1, 2 dan 3...n) dalam group pixel dan line terpisah
2) Format BIL (Band Interleaved by Line), band 1, band 2, band 3 dan band n, disusun dalam masing-masing baris
3) Format BIP (Band Interleaved by Pixel), beberapa band data disajikan dalam susunan masing-masing pixel dan band dalam susunan kolom
Format Data Citra dengan Format Data Citra dengan contoh jumlah 3 Bandcontoh jumlah 3 Band
1 2 3 4 Pixel ke 1 2 Pixel ke : 1 2 3 4 Band : 1 2 3 1 2 3
BIL
1
1
1
2
2
2
1,1 1,2
1,1 1,2
1,1 1,2
2,1 2,2
2,1 2,2 2,3 2,4
2,1 2,2
Band 1
Band 2
Band 3
BIP
1
2
3
4
5
6
1,1 1,1 1,1 1,2 1,2 1,2
2,1 2,1 2,1 2,2 2,2
3,1 3,1 3,1 3,2 3,2
BSQ
123456123456123456
Band 1
Band 2
Band 3
1,1 1,2 1,3 1,4
5,1 5,2 i,j 5,4
2,1
2,1
i,j
3,1
3,1
i,j
Band 1
KETERANGAN :
Band 2 Band 3
Pixel ke:
Line
ke:1.
Line
ke
TUGAS # 1:TUGAS # 1:Eksplorasi karakteristik Citra Satelit Penginderaan jauh (Resolusi Spasial, Spektral, Temporal dan radiometrik)Eksplorasi karakteristik Citra Satelit Penginderaan jauh (Resolusi Spasial, Spektral, Temporal dan radiometrik)
Citra Satelit :Citra Satelit :1.1.Landsat (Landsat 4,5,7 dan 8)Landsat (Landsat 4,5,7 dan 8)2.2.SPOT (Spot 4, 5 dan 6)SPOT (Spot 4, 5 dan 6)3.3.ALOSALOS4.4.GeoEyeGeoEye5.5.AsterAster6.6.Formosat 2Formosat 27.7.IKONOSIKONOS8.8.Quick BirdQuick Bird9.9.WorldView ( worldview 1 dan 2)WorldView ( worldview 1 dan 2)
Dikirim dalam format Softcopy ke : [email protected] dalam format Softcopy ke : [email protected]