Kuliah 3 Gating System
-
Upload
dian-sepala-sihombing -
Category
Documents
-
view
55 -
download
3
description
Transcript of Kuliah 3 Gating System
Metallurgy and Materials Engineering DepartmentUniversity of IndonesiaSemester Genap 2012-2013
Sistem Tuang (Gating System)
Prof. Dr.-Ing. Bambang Suharno
Kuliah Pembentukan Logam
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Gating System
Gating systems : jaringan pipa /saluran logam cair untuk memasuki cetakan (pasir, logam, dll) untuk mengisi seluruh rongga cetakan yang diikuti oleh pembekuan logam cair untuk menghasilkan bentuk benda casting.
Hukum-hukum aliran fluida yang umum digunakan untuk menghasilkan gating system yang optimal antara lain : Bernoulli’s Theorem, Law of Continuity, dan Momentum Effects (Reynold’s Number).
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Sistem Saluran (Gating System)
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Tujuan Utama Pembuatan Gating System
1. Logam cair dapat masuk ke cetakan melalui gating systems tanpa turbulensi dan penyerapan gas-gas yang minimum.
2. Logam cair dapat mengisi penuh rongga cetakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
3. Mencegah/meminimalisasi premature solidification4. Mengatur kecepatan alir logam cair yang akan
masuk ke mold cavity5. Logam cair dapat masuk ke dalam cetakan dengan
gradient temperatur yang tercipta di mold surface dan di dalam logam cair yang selanjutnya akan menghasilkan directional solidification menuju riser.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Sand Casting (Cetakan Pasir)
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Definisi
Sprue : saluran vertikal yang melewati (passing through) bagian cope dan menghubungkan pouring basin dengan runner.
Choke : suatu penghalang (restriction) yang dipasang di dasar sprue / pada runner untuk mengontrol laju aliran logam cair yang akan masuk ke dalam mold cavity. Choke umumnya digunakan jika gating system tidak menggunakan tapered sprue (sprue berbentuk tirus).
Gate : bagian dari runner di dalam cetakan yang merupakan jalan bagi logam cair untuk memasuki rongga cetakan.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Definisi
Runner : saluran dalam gating system yang menghubungkan antara sprue dengan gate(s).
Ingates : Cabang-cabang dari runner yang mengubungkan runner dengan rongga-rongga cetakan.
Open Riser : riser yang permukaan atasnya kontak langsung dengan atmosfer, biasanya diletakkan di atas benda casting atau di parting plane. Open riser jarang memanjang ke bawah sampai ke bagian drag (di bawah parting line)
Blind Riser : Riser yang tidak terhubung dengan lingkungan/atmosfer. Riser ini dikelilingi oleh pasir cetak di semua sisi, bisa diletakkan di atas /samping benda casting baik pada bagian cope maupun bagian drag.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Pouring Basin
Pouring basin ialah semacam corong yang ditempatkan di atas sprue pada bagian cope.
Design yang baik dari pouring basin akan mengatur laju masuknya logam cair ke dalam sprue, menghasilkan aliran logam cair yang lembut di dalam sprue dan mencegah turbulensi.
Pouring basin harus diletakkan dekat dengan tepi flask agar cetakan bisa terisi penuh dengan cepat dengan menjaga mould tetap terisi penuh dengan logam cair selama proses pouring berlangsung
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI9
Definisi
Pouring basin bagian atas sprue yang besar
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Sprue Design dari sprue sangat krusial untuk
mencegah inisiasi aliran turbulent dalam gating systems.
Aliran turbulent menyebabkan peningkatan daerah yang terekspos terhadap udara luar yang selanjutnya akan meningkatkan proses oksidasi logam cair dan menyebabkan erosi pada cetakan pasir.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Sprue
[a] Natural flow of a free falling liquid metal [b] Air aspiration induced by a liquid metal flow in a
straight- sided sprue. [c] Liquid flow in a tapered sprue.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ingate Ingates ialah jalan / saluran yang
menghubungkan antara runner dan rongga cetakan
Ingate harus dibuat menuju daerah yang tebal dari benda casting.
Gates berbentuk persegi panjang adalah yang paling sering digunakan.
Lokasi ingates harus dibuat sedemikian rupa meminimalisasi agitasi dan mencegah erosi cetakan mengorientasikan ingates pada arah natural dari logam cair.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ingate
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Riser Riser adalah reservoir logam cair yang dihubungkan
ke benda casting to menyediakan/mensupply logam cair tambahan yang dibutuhkan oleh benda casting selama proses solidifikasi.
Shrinkage yang terjadi selama solidifikasi menyebabkan terjadinya voids kecuali ada sejumlah logam cair tambahan yang diumpnkan (fed) ke tempat-tempat yang berpotensial munculnya shrinkage.
Riser didesign untuk membeku paling akhir dan menarik shrinkage voids keluar dari benda casting.
Riser juga berfungsi sebagai pintu keluar bagi gas-gas dan dross yang terperangkap di dalam logam cair.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Riser
Ketika logam cair membeku dan mendingin membentuk benda casting, logam cair mengalami 3 tahapan volume contraction / shrinkage.
1. Liquid shrinkage : volume logam cair menyusut seiring dengan pelepasan superheat dan mendingin sampai pada liquidus temperature.
2. Solidification Shrinkage : logam cair membeku, berubah dari liquid menjadi higher-density solid. Untuk pure metal, kontraksi berlangsung pada single temperature, untuk alloy berlangsung pada interval temperature tertentu
3. Solid shrinkage : solid casting mendingin dari solidus temperature sampai room temperature.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Example of schematic of shrinkage of low carbon steel
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Riser
Di samping ini merupakan sebuah contoh steel casting, diperoleh dengan system CAD.digunakan untuk melihat laju pendinginan,hal ini dapat membantu kita dalam penempatan gates dan riser.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Schematic of sequence of solidification shrinkage in an iron cube.
[a] initial liquid metal. [b] solid skin and formation of shrinkage void. [c] internal shrinkage. [d] internal shrinkage + dishing. [e] surface puncture.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Feeding Distance
Ialah jarak yang bisa dicapai riser untuk mengkompensasi shrinkage dari benda casting.
Dirumuskan sebagai berikut :
nR = L (mm) / [dR(mm) + fD x D(mm)] dimana :
nR = jumlah Riser
L = daerah jangkauan casting yang harus diumpankan
dR = Diamater Riser
fD = Feeding Distance Factor
D = Tebal tuangan paling tipis
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Feeding Distance Relationship in Steel Plate
Section width greater than 3T, where T = thickness
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Feeding Distance Relationship in Steel Bars
Section width equal to thickness, T
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Procedure for determining a minimum riser size using shape factor method
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Chill
In [a], with no riser, shrinkage develops in 2 heavy sections
In [b] , when an adequate riser is applied to one side, shrinkage remains unfed in the other heavy section or hot spot because the connecting section freezes first.
In [c], two feed paths are thus established, running from the center section outward to the 2 risers.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Chill
In [d], a chill is applied to the isolated section to reduce its solidification time below of that the connection.
In [e]. The solidification time of the connection is extended by applying an insulating or exothermic pad to the casting walls.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ceramic Filter In Gating Design Digunakan untuk meningkatkan kebersihan benda casting
dan menurunkan biaya produksi / manufaktur. Menghilangkan slag, dross dan partikel non-metallic dari
aliran logam sebelum masuk ke dalam mold cavity. Umumnya casting alloy mengandung partikel2 yang bisa
merusak physical properties dan appearance. (dari kiri-kanan : strainer core, extruded ceramic filter,
ceramic foam filter, mica screen dan woven fabric screen)
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ceramic Filter In Gating Design
Partikel pengotor/inklusi dalam aliran logam meliputi
1. Oxides yang terbentuk selama melting, metal transfer dan pouring.
2. Refractory Particles dari Furnace dan ladle.
3. Refractory Particless yang ada dalam gating system atau yang terlepas dari cetakan/inti selama pouring
4. Hasil reaksi-reaksi metalurgi
5. Metallic/non-metallic particles yang tidak larut yang ditambahkan ke dalam logam cair untuk metallurgical modification.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ceramic Filter In Gating Design
Partikel/inklusi discontinuities di dalam matrix logam casting hal-hal yang merugikan yaitu :
1. Inklusi yang besar mengurangi mecahnical properties seperti tensile strength dan elongation.
2. Mengurangi fatigue life.
3. Mempersulit proses machining
4. Meningkatkan laju aus peralatan finishing
5. Surface finishing bisa memperburuk apperance.
6. Surface treatment (anodizing / ceramic coating) tidak memberikan hasil yang optimal.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Densities of metals and metal oxides commonly used in casting alloys
Casting alloy Density, g/cm3
Aluminum alloys
Al 2.41
Al2O3 3.96
3Al2O3 · 2SiO2 3.15
Magnesium alloys
Mg 1.57
MgO 3.58
Copper alloys
Cu 8.00
CuO 6.00
ZnO 5.61
SnO 6.45
BeO 3.01
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Densities of metals and metal oxides commonly used in casting alloys
I ron alloys
Cast iron 6.97
Low-carbon steel 7.81
2% C steel 6.93
FeO 5.70
Fe2O3 5.24
Fe3O4 5.18
FeSiO4 4.34
MnO 5.45
Cr2O3 5.21
SiO2 2.65
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Ceramic Filter Advantages
1. inclusion-related scrap
2. ukuran gating system dan casting yield
3. casting machinability
4. machine tool life
5. machine stock allowance
6. casting physical properties
7. casting surface finish
8. reliability dari proses casting.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Types of Gating System1. The pressurized gating system
AG<AS
Where AG : total gate cross-sectional area of all gates
AS : total sprue base cross-sectional area
which, if the flow rate is constant, implies:
VG>VS
where V : the velocity of fluid2. The unpressurized gating system
AS<AG , VS>VG
Most metals generally have unpressurized gating systems.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Pressurize Gating System
Keuntungan :1. ukuran dan berat benda casting mold yield.2. Gating system selalu terisi penuh oleh logam cair3. Ketika memakai multiple gates, laju aliran logam cair di tiap gate
(dengan luas permukaan gates yang sama) ialah sama.4. Jumlah logam cair yang tersisa di dalam gating system casting
yield .
Kerugian:1. Turbulensi sering terjadi pada junctions dan corners2. Kecepatan logam cair saat masuk ke mold cavity umumnya
diikuti oleh gas entrapment, dross formation dan mold erosion.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Unpressurize Gating System
Keuntungan :1. kecepatan logam cair di dalam gating system saat memasuki
mold cavity aliran laminar gas entrapment, dross formation dan mold erosion.
2. Luas permukaan runner dan ingate kecepatan alir logam cair turbulensi dalam gating system dan semburan logam cair ke dalam mold cavity.
Kerugian :1. Luas permukaan runner dan ingates casting yield.2. Sulit memperoleh kecepatan alir logam cair yang sama di dalam
tiap ingate jika menggunakan multiple gates3. Persyaratan design yang lebih ketat dan teliti diperlukan untuk
menjamin seluruh sistem tetap terisi logam cair selama proses pouring.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Desain Benda
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Desain Benda + Riser
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Perhitungan
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Perhitungan
Riser dengan volume = 465 in3
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Perhitungan
Dengan :nR = Jumlah RiserL = daerah jangkauan casting yang harus diumpankandR = Diameter RiserfD = Feeding distance factorD = Tebal tuangan paling tipis
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Data
L = 1270 mm 50 in
dR = 228.6 mm 9 in
fD = 5
D = 76.2 mm 3 in
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Desain 3 Dimensi Produk Casting
Nama Benda:
Barbel
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Our Casting Design
Keterangan:•Ingate menuju cetakan dari panah.•Penempatan riser seperti pada gambar tabung di gambar tersebut. Riser yang digunakan bertipe open riser.
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Produk Casting
20
5
120
20
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI
Bentuk Produk Casting Berikut adalah
desain produk casting yang hendak dibuat
Produk berbentuk prisma segienam
Diameter lingkaran dalam = 150 mm
Lebar prisma = 100 mm
Luas area prisma = 90932.67 mm2
Volume prisma = 1948557.16 mm3
University of Indonesia
Metallurgy and Materials Engineering Department UI