Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

16
Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai Tahap Terapi Awal Maloklusi Klas II Divisi 1 Muh. Harun Achmad Peserta Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia ABSTRACT Malocclusion was a biological variation, which where happened deviate from normal relations between teeth in one jaw arch and in the contradictory jaw arch. Malocclusion was connected with thefunction oftheface muscle, chewing muscles, andtongue muscles thatwas abnormal. In a situation which anterior maxillary teeth were visible, experienced pro verdigris, overbite, over jet that was too big, as well as open bite. The main cause was possibly by disharmony of the relations between oral and perioral muscles. One of the various early stages of malocclusion in child therapy was mainly to correct the protrusive state was the oral screen. This case study conducted to report the using of oral screen as one of the effective equipment that was very easy using to correct anterior maxillary teeth protrusive. The case represents a ten years old boy with anterior maxillary teeth protrusive, malocclusion class I division.1 that came to the FKG-UNPAD specialist dental clinic in Bandung. Protrusive of the maxillary anterior teeth was the chief complaint. Other complaints were, the lips could not close totally, and could chew food well. In the early measurement, over jet was obtained as big as J 3 mm, and overbite 8 mm. After using the oral screen for 4 months, the overjet became 9 mm, and overbite became 5 mm. from this case, it can be concluded that therapy using oral screen for 4 months, 12 to 16 hours daily can improve the overjet and overbite of the patient, improve profile of the patient, namely lips position, and its relation to anterior teeth Key word: Protrusive, oral screen, malocclusion

Transcript of Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Page 1: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai Tahap Terapi Awal

Maloklusi Klas II Divisi 1 Muh. Harun Achmad Peserta Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia

ABSTRACT

Malocclusion was a biological variation, which where happened deviate

from normal relations between teeth in one jaw arch and in the

contradictory jaw arch. Malocclusion was connected with thefunction

oftheface muscle, chewing muscles, andtongue muscles thatwas

abnormal. In a situation which anterior maxillary teeth were visible,

experienced pro verdigris, overbite, over jet that was too big, as well as

open bite. The main cause was possibly by disharmony of the relations

between oral and perioral muscles. One of the various early stages of

malocclusion in child therapy was mainly to correct the protrusive state

was the oral screen. This case study conducted to report the using of

oral screen as one of the effective equipment that was very easy using

to correct anterior maxillary teeth protrusive. The case represents a ten

years old boy with anterior maxillary teeth protrusive, malocclusion class

I division.1 that came to the FKG-UNPAD specialist dental clinic in

Bandung. Protrusive of the maxillary anterior teeth was the chief

complaint. Other complaints were, the lips could not close totally, and

could chew food well. In the early measurement, over jet was obtained

as big as J 3 mm, and overbite 8 mm. After using the oral screen for 4

months, the overjet became 9 mm, and overbite became 5 mm. from

this case, it can be concluded that therapy using oral screen for 4

months, 12 to 16 hours daily can improve the overjet and overbite of the

patient, improve profile of the patient, namely lips position, and its

relation to anterior teeth

Key word: Protrusive, oral screen, malocclusion

Page 2: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

ABSTRAK Maloklusi merupakan variasi biologi, yaitu terjadi penyimpangan dari

hubungan normal antara gigi-gigi dalam satu lengkung rahang maupun

dalam lengkung rahang yang berlawanan. Maloklusi berhubungan dengan

fungsi yang tidak normal dari otot wajah, otot-otot pengunyahan, dan otot-

otot lidah. Pada keadaan biasa nampak gigi-geligi anterior rahang atas

mengalami protrusi, overbite dan overjet yang terlalu besar, serta open bite.

Penyebab utamanya mungkin oleh ketidakharmonisan hubungan antara

otot-otot intra oral dan otot-otot perioral. Salah satu penanganan awal #

maloklusi pada anak, utamanya sebagai koreksi protrusif adalah alat oral

screen. Oral screen merupakan salah satu alat efektif yang paling mudah

digunakan untuk mengkoreksi protrusif gigi anterior rahang atas. Makalah

ini membahas tentang pemakaian oral screen pada koreksi protrusif gigi

anterior pasien anak. Studi kasus ini melaporkan seorang anak laki-laki

umur 11 tahun, dengan kondisi protrusif gigi anterior rahang atas, dengan

maloklusi klas II divisi 1 datang ke klinik spesialis Ilmu Kedokteran Gigi

Anak FKG-UNPAD Bandung, dengan keluhan gigi depan rahang atas lebih

maju ke depan, tampak bibir tidak menutup sempuma, serta keluhan fungsi

pengunyahan makanan. Pada pengukuran awal didapatkan overjet sebesar

13 mm, dan overbite 8 mm. Setelah pemakaian alat oral screen selama 4

bulan, didapatkan perubahan overjet menjadi 9 mm, dan overbite menjadi 5

mm. Dari hasil perawatan dapat disimpulkan bahwa perawatan yang

dilakukan pada pasien selama empat bulan dengan menggunakan alat oral

screen selama 12-16 jam sehari, terdapat perubahan bermakna secara

signifikan pada overjet maupun overbite pasien. Selain itu juga

menghasilkan perubahan bentuk profil wajah khususnya pada posisi bibir

dan hubungannya dengan gigi geligi anterior pasien. Kata kunci: Protrusi, oral screen, maloklusi

Koresponden: Muhammad Harun Achmad, Peserta Pendidikan Dokter

Gigi Spesialis:Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Padjajaran Bandung, Indonesia

Page 3: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

PENDAHULUAN

Maloklusi menurut American

Academy of Pediatric Dentistry adalah

ketidaksesuaian posisi gigi dan

rahang. Maloklusi merupakan kondisi

yang menyimpang dari tumbuh

kembang yang normal dan dapat

mempengaruhi self cleansing,

kesehatan jaringan lunak,

pertumbuhan rahang, bicara, dan

penampilan.12

Etiologi maloklusi dapat

disebabkan oleh faktor herediter,

cacat perkembangan, trauma, unsur

fisik, penyakit, malnutrisi, serta

kebiasaan buruk. Aktivitas orofasial

yang abnormal merupakan penyebab

maloklusi yang paling sering ditemui.

Terjadinya maloklusi yang disebabkan

karena kebiasaan buruk dipengaruhi

oleh tiga faktor, yaitu frekuensi,

intensitas, dan durasi. Contoh

kebiasaan buruk tersebut adalah

mengisap jari, mengisap dot/mainan,

mendorong Iidah, mengisap dan

menggigit pipi. Maloklusi yang

disebabkan oleh satu penyebab yang

spesifik sangat jarang ditemui. Untuk

itu maloklusi seringkali disebabkan

oleh I interaksi banyak faktor selama

perkembangan.6

Maloklusi pada anak dapat

diamati sebagai keadaan gigi yang

berjejal, gigitan silang anterior, gigitan

silang posterior, gigitan terbuka

anterior, dan protrusi gigi anterior

atas.11

Oral screen adalah salah satu

alat efektif yang paling mudah

digunakan untuk mengoreksi protrusi

gigi anterior rahang atas. Alat ini

diistilahkan sebagai physiologic

appliance karena menyebabkan

pergerakan gigi tidak dengan bantuan

kawat, tetapi menghasilkan gaya yang

menahan gigi anterior rahang atas

dengan cara menekan perioral

musculature.

Menggunakan oral screen yang

dibuat sebagaimana mestinya setiap

malam dan ketika tidur bisa membantu

anak dalam membuat kompetensi bibir

yang lebih baik dan mengurangi

kecenderungan menggigit bibir (slack-

lipped) yang sering terlihat pada kasus

open bite anterior, mengendalikan

kecenderungan lidah untuk mengisap

ke daerah openbite dan kemudian

meningkatkan keseluruhan pola

mengunyah, Oral screen juga

mendorong lidah untuk menghisap ke

arah lateral yang lebih efektif dalam

menyeimbangkan gerakan otot-otot pipi,

membatasi seminimal mungkin

pergerakan otot mentalis pada bibir

bawah sehingga membantu untuk

menormalkan pola mengunyah,

menghalangi mouth breathing. Pola

Page 4: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

pergerakan udarayang lebih normal

melewati hidung akan terbentuk, dan

kekeringan rongga mulut serta odem

pada gingiva yang terlihat pada

pasien mouth breathing akan

berkurang. Selain itu oral screen juga

dapat berfungsi sebagai alat

pengingat bagi anak untuk latihan

mengurangi kebiasaan buruknya yang

diintruksikan oleh dokter gigi.4,5

Pada makalah ini dibahas

mengenai kasus koreksi protrusi gigi

anterior rahang atas dengan

penggunaan alat oral screen.

TINJAUAN PUSTAKA Mengkoreksi protrusi dengan oral screen

Konstruksi oral screen yang

baik akan memberikan efektivitas

pada pemakaian alat dan hasilnya.

Dengan teknik pembuatan yang

benar akan sangat efektif daiam

mengeliminasi disfungsi otot-otot

orofasial yang terjadi pada seorang

pasien.4,5

Alat oral screen sangat efektif

dan efisien sehingga anak-anak dapat

menggunakannya di antara gigi dan

bibirnya. Perluasan oral screen

sampai pada sulkus vestibulum ke

labial fold, dan tidak boleh mengenai

daerah perlekatan otot, dan frenulum.

Bila akrilik terlalu luas, pasien akan

merasa tidak nyaman saat menutup

mulut dan menekan mukosa. Oral

screen, dapat terbuat dari bahan yang

hard maupun soft. Alat ini berfungsi

paling baik apabila digunakan setiap

malam selama 12 sampai 14 jam. Alat

ini menekan gigi anterior dengan

masa perawatan yang bervariasi dari

6 sampai 12 bulan. Anak-anak harus

diberi homewear chart untuk

mengingatkan mereka menggunakan

alat ini.4,5

Menggunakan suatu pengukur

Boley setiap bulannya memungkinkan

pengurangan protrusif gigi (overjet)

dapat dilihat secara langsung oleh

seorang dokter gigi pada saat

pemeriksaan. Pengamatan dan

pengukuran terhadap perubahan

overjet sebulan sekali amat penting

untuk melihat kemajuan pada tiap

kasus. Jika tidak timbul perubahan

pada hubungan antar gigi insisif, kita

dapat menduga bahwa alat tersebut

tidak dipakai karena oral screen

memiliki efek mengurangi protrusi bila

digunakan secara baik oleh anak.4,5

Prosedur pembuatan oral screen

dengan bahan akrilik4,5

Pembuatan oral screen diawali

dengan membuat 2 model gips rahang

atas dan rahang bawah, masing-

masing sebagai model studi dan

Page 5: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

model kerja. Selanjutnya kedua model

rahang atas dan bawah dioklusikan,

lalu lilitkan rubber bands pada

keduanya. Setelah itu pada gigi

anterior dan jaringan sekitarnya

diulasi dengan petrolatum. Tinfoil

yang sangat tipis ditempelkan pada

gigi anterior rahang atas dan rahang

bawah.

Bubuk dan cairan nonslump

quick setting acrylic dicampur dengan

perbandingan 2:1 pada wadah,

kemudian diaduk dengan

menggunakan spatula semen. Adonan

kemudian dituang pada kertas aduk

dan biarkan adonan ini mencapai

konsistensi karet. Letakkan kertas pola

dan potong dengan bentuk. pola yang

telah disiapkan. Sebuah pisau dapat

digunakan untuk memotong pola ini.

Lapisan kertas dilepaskan lalu

diletakkan pada tinfoil yang melapisi

model kemudian tekan secara lembut

dengan jari. Bersihkan sisa cairan

monomer untuk mengeringkannya.

Selanjutnya tempatkan pada wadah

bertekanan selama 20 menit. Setelah

mengeras akrilik dapat dipisahkan

dengan mudah dari tinfoil dan

pinggiran yang terpoles.

Penyesuaian Oral screen

Terdapat beberapa penyesuaian termasuk meningkatkan tekanan pada

gigi anterior rahang atas untuk

pergerakan gigi yang telah ada sejak

penyesuaian sebelumnya. Biasanya

tidak lebih dari 0,5 sampai 1 mm

setiap kali penyesuaian.45

Alat yang tidak tahan panas

adalah yang paling mudah ketika

penyesuaian. Pada model gigi bagian

anterior rahang atas di-radir sampai

batas yang diinginkan, kemudian

sedikit dipanaskan dan diberikan

tekanan untuk memperbaiki alat

tersebut secara bertahap. Ketika

screen kembali dipakai, anak

tersebut harus merasakan adanya

peningkatan tekanan pada gigi

anterior rahang atasnya.4,5

Penyesuaian pada oral screen

akrilik, gigi anterior rahang atas yang

protrusif pada model di-radir,

diminyaki, dan ditutup dengan tinfoil,

kemudian bagian yang menghadap

gigi pada oral screen diberi akrilik

baru, ditekan, dan ditahan dengan

rubber band. Setelah itu oral screen

dimasak kembali selama 10 menit.4,5

Perlu diberitahukan pada anak-

anak yang diharuskan menggunakan

oral screen, bahwa gigi anterior

rahang atas mereka akan terasa

sakit pada beberapa hari pertama,

tapi rasa sakit itu akan menghilang

apabila alatnya dipakai setiap malam

Page 6: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

seperti yang dianjurkan. Abrasi

gingiva yang menimbulkan rasa sakit

pada gingiva juga menyebabkan

rasa tidak nyaman selama

pemakaian alat pada minggu

pertama atau lebih. Berkumur

dengan air garam dapat membantu

jaringan untuk menyesuaikan

terhadap tekanan tepi oral screen.

KASUS

Seorang pasien anak laki-laki umur

11 tahun anak datang ke klinik

Spesialis IKGA FKG-UNPAD

Bandung, pasien ingin dirawat giginya

karena keluhan gigi depan rahang

atas yang letaknya maju ke depan,

pasien merasa malu kepada teman

sekolah maupun di lingkungan

pergaulannya, serta adanya

gangguan pengunyahan pada gigi

depan (gambar 1, 2, 3, 4).

Pemeriksaan ekstra oral:

• Tipemuka :simetris,

• Profilmuka :cembung

• Bibir : hipotonus,

• Relasi bibir : terbuka Pemeriksaan intra oral: • Kariesgigi : 16,26,36,46

karies superfisial • Malposisi gigi : 12, 14,24,34, 33

Rotasi • Kebersihan mulut: Sedang • Lidah :Nomial • Gingiva/mukosa: Normal • Frenulum labial -.Normal

• Tonsil : Normal

• Garis median : RA/RB bergeser ke

kanan

• Overbite : Dalam (8 mm)

• Overjet :13 mm

• Crossbite : Tidak ada

• Diastema : 11, 12,21,22

• Curve of spee : Normal

• Erupsi : Normal

• Jumlah gigi : Normal Gambar 1. Perofil pasien sebelum insersi oral screen

Page 7: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Tahap Kegiatan

Setelah anamnesis dan

pemeriksaan klinis, dilakukan

beberapa tahap kegiatan perawatan

gigi geligi sebagai penunjang dan

menjadi bagian komprehensif tahap

perawatan pasien secara umum.

Pada kunjungan awal dilakukan

pencetakan rahang atas dan rahang

bawah untuk pembuatan model studi,

kemudian pasien dikonsul ke bagian

Radiologi untuk foto ronsen

sefalometri (hasilnya pada tabel 1,

dan 2), transkranial-open kanan dan

kiri, transkranial-close kanan dan kiri,

serta panoramik.

Pada kunjungan berikutnya

dilakukan tindakan pembersihan

karang gigi rahang atas dan rahang

bawah, yang dilanjutkan dengan

mouth preparation pada beberapa gigi

yang mengalami kelainan. seoerti

tindakan ekstraksi siei nada 53, 63,

75, dan 85. Kemudian dilakukan

fissure sealant pada gigi 16, 26, 36,

46 yang mengalami karies superfisial.

Dari hasil pemeriksaan foto

panoramik tidak tampak adanya

kelainan periapikal, bentuk kedua

kondilus normal, dan tinggi kondilus

juga seimbang.

Gambar 2 Gambaran foto panoramik Gambar 3. Relasi molar kanan dan molekul kelas II

Gambar 4 Tampk relasi molar kanan kelas monlar kiri kelas I

Page 8: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Analisis geligi campuran (Indeks Klasifikasi Angle: Moyer) Klas II tipel Lebar mesiodistal 42 41 31 32 =23 Klasifikasi skeletal: Klas II Dento mm Lebarmesiodistal3 4 5 RA(Tabel) Skeletal = 22,6 mm Lebar mesiodistal3 4 5 RB(Tabel)= 22,2mm Ruang untuk 15 Diagnosis 14 13 =23 mm Selisih: 0,4 mm Klas II Skleletal dengan maksila Ruanguntuk23 24 25 =24 mm Selisih: dan mandibula retrognathi dengan 1,4 mm Ruang untuk 33 34 35 =23,5 proposisi dan protrusi RA, protrusi mm Selisih: 1,3 mm Ruang untuk 45 interinsisivus dan rotasi mandibula 44 43 =20,5 mm Selisih:-2,5 mm clockwise

Gambar 5 Analisis sefalometri sebelum insersi oral screen Etiologi : Lip sucking

Potential lip incompetency Hasil Pemeriksaan dan analisis foto

sefalometri terl ihat pada gambar 5.

Rencana

Dari hasil pemeriksaan klinis, analisis

model studi, dan analisis radiografi

sefalometri, maka direncanakan

beberapa tindakan selanjutnya yang ;

direncanakan dalam tiga tahap, yaitu

Tahap Pertama, alat

Perawatan

Page 9: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

oral screen untuk koreksi protrusi posisi kondilus, dan pada Tahap

rahang atas, serta aktivasi bibir ketiga, pemasangan alat ortodontik

hipotonus; Tahap Kedua, alat cekat {fixed orthodontic). fungsional twin block untuk mengoreksi Tabel 1. Analisis Steiner Sudut Hasil Nilai Interpretasi Simpulan

SNA 76" 78 - 86" <78 Retrognati, 78-86 Ortognati, >86 Retrognati

Prognati

SNB 71" 76 - 83" <76 Retrognati, 76-83 Ortognati, >83 Retrognati

ANB 5° 0-4" Prognati (-) Prog mand Skeletal Kls II

retro maks, 0-4 Skeletal Kl

I-NA 36" 15-32" I, >4 Skeletal Kl II <15 Retrusi, Protrusi I RA

15-32 Normal, >32 Protrusi

I-NA(mm) 9 mm 2-6 mm <2 Retroposisi, 4 Normal, >6 Proposisi Proposisi I RA

I-NB 26" 15-32" <15 Retrusi, 25 Normal, >32 Protrusi Normal

I-NB(mm) 3 mm 2-6 mm <2 Retroposisi, 4 Normal, >6 Protrusi Normal

1-1 125" 120-150" <120 Retrusi, 131 Normal, >150 Protrusi Normal

Pg-NB(mm) 3 mm 2 mm <2 Menton retrusi, 2 Menton Normal, >2 Normal

GoGn - SN 40" 20-35" Menton protrusi Rotasi clockwise

<20 Rotasi anticlockwise, 32 Normal, >35

Rotas i clockwise

Bid Occ-SN 25" 5 - 30" <5" Landai, 14" Normal, >30"Curam Normal

Page 10: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Tabel 2.Analisis Down

Sudut Hasil Nilai Interpretasi Simpulan

Skeletal

Fasial - Pg 82" 10" 82 - 95" (+)10-(- <82" Menton retrusi, 82-95" Normal, >95" Normal Normal

Konveksitas )8,5" Menton protrusi

(-) neg Maksila retrusi, (+)10 - (-)8,5

Normal, (+) pos Maksila protrusi

BidA-B -10" (-)9-0" Normal, tidak normal Normal

Bid Mand 31" 65 17-28" 66 - 53" <17 Low angle, 17 - 28 Normal, High angle

Sumbu Y >28 High angle Normal

>66 lebih posterior, 66 - 53 Normal,

<53 lebih anterior

Sudut Dental Hasil Nilai Interpretasi Simpulan

Bid Occl 17" 14-1,5" >14,3 curam, 9,3 Normal, <1,5 Landai Curam

I-I 113" 130-150,5" <1300 Retrusi, 130- 150,50 Normal, > Retrusi ;

150,50 Protrusi

IRB-Bid Mand 4" +7 - (-)2,5° >+7 Labioversi, 1,4 Normal, <(-)2,5 Normal

Linguoversi

I RB - Bid Occl 15" 20 - (-)3°

20 - (-)3 Normal, >20 & <3 Tidak Normal Normal

IRA-BidAP 12* +5-(-)f >3 Protrus'i, 2,7 "Normal, < (-)1 Protrusi

Retrus'i

DISKUSI Syarat-syarat pemakaian oral screen

pada anak dengan kasus protrusif4,5

Hal-hal yang perlu diperhatikan

setelah pembuatan oral screen dan

sebelum dipakaikan kepada pasien,

antara lain tidak boleh terlalu banyak

jaringan lunak yang tertekan oleh oral

screen saat alat tersebut dikenakan

pada mulut, tekanan yang utama

seharusnya pada gigi anterior RA.

Untuk mengurangi pinggiran yang

tajam dapat digunakan, Cratex rubber

abrasive wheel yang dipasangkan

pada straight handpiece untuk

mencegah terlukanya jaringan pada

mulut pasien. Syarat kedua adalah jika

oral screen terbuat dari akrilik, seluruh

bagian harus sudah terpoles dengan

baik, dan melekat dengan baik pada

frenulum labial. Dibuat dua lubang pada

sisi labial dengan diameter 4 mm jika

pasien memiliki kebiasan bernafas

melalui mulut pada malam hari. Ketiga,

pasien anak dan orang tuanya harus

diberi jadwal, sehingga setiap malam

dipakai alat tersebut dapat ditandai

sendiri oleh anak tersebut, dan dibawa

pada saat kontrol ke dokter gigi agar

dokter gigi dapat melihat frekuensi

pemakaian alat. Selanjutnya, pasien

Page 11: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

anak harus dibuatkan janji kontrol 1

minggu setelah pemakaian untuk

masa penyesuaian. Setelah kontrol

pertama ini, selanjutnya dapat

dijanjikan untuk kontrol setelah 2

sampai 3 minggu setelahnya.

Keberhasilan pemakaian oral screen

dapat dinilai secara objektif,

pemakaian yang terus menerus dapat

mengoreksi protrusif beberapa

millimeter. Yang terakhir adalah

pemberian motivasi yang kuat harus

dilakukan tiap kali kunjungan agar

pemakaian alat ini efektif.

Penanganan pasien dengan alat oral screen

Oral screen digunakan pada kasus

maloklusi untuk mengkoreksi protrusif

rahang atas dan pada keadaan open

bite. Ada beberapa metode dan bahan

yang digunakan untuk

membuat oral screen (karet, akrilik,

flexiglass dan plastik tidak tahan

panas). Pada makalah ini,

penanganan pasien dengan alat oral

screen dilakukan dengan bahan dari

akrilik.4,5

Oral screen dari akrilik dapat dibuat

oleh dokter gigi atau asistennya.

Prosedur pembuatannya secara tidak

langsung diawali dengan pencetakan

RA/RB, pembuatan model studi

RA/RB, penyesuaian oklusi pasien

pada posisi edge to edge gigi anterior

untuk penyesuaian dengan posisi

oklusi pada model studi, penyesuaian

model malam pada pasien yang

sebelumnya telah dibentuk pada

model studi (penyesuaian jaringan

lunak rongga mulut). model studi

dikirim ke tekniker/dental laboran

beserta model malam (gambar 6,

bentuk anatomis sementara oral

screen).

Gambar 6. Model studi dan oral screen dari bahan wax

Page 12: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Gambar 8. Sebelum insersi (kiri) dan seetlah pemakaian (kanan) oral screen 4 bulan pada pasien

Setelah hasil didapatkan dari alat potensial karena mengajarkan

dental laboran, dapat dicobakan pasien akan pentingnya penutupan

langsung ke pasien, dengan sedikit bibir yang normal. Menahan secarik

penyesuaian terhadap struktur kertas di antara bibir selama

jaringan lunak rongga mulut di pemakaian oral screen akan

sekitarnya (gambar 7). memperkuat latihan penutupan bibir.

Kepada pasien ditekankan pentingnya

Perubahan selama perawatan kerjasama yang baik antara pasien,

Setelah dilakukan insersi alat orang tua dan dokter gigi pada

oral screen pada pasien, diinstruksikan keberhasilan perawatan.4,5

beberapa hal untuk menunjang Pemeliharaan alat oral screen

keberhasilan perawatan pada alat oral sangat mudah. Beberapa hari pertama

screen, yaitu diupayakan agar alat pasien biasanya akan mengeluhkan

dipakai secara intensif selama 12-16 adanya iritasi pada sulkus vestibulum

jam sehari di rumah, dipakai pada saat atau pada frenulum labialis. Akrilik

tidur, dilepas pada saat makan dan di pada daerah yang mengiritasi harus

sekolah. Latihan bibir akan dikurangi dan dipoles, tapi tidak boleh

menjadikan alat oral screen sebagai mengambil terlalu banyak. Bila pasien

Page 13: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

memiliki kebiasaan bernapas melalui

mulut, maka akan merasa sulit tidur

dengan alat ini sehingga pada kasus

demikian dapat dibuat lubang untuk

bernapas pada bagian anterior.4,5

Kontrol pada pemakaian alat oral

screen dilakukan setiap 2 minggu

sekali, dan dicatat setiap adanya

perubahan bermakna pada posisi

protrusi gigf anterior, khususnya besar

pengurangan pada overjet dan overbite

Pada bulan keempat perawatan dengan

oral screen, setelah

pengamatan adanya perubahan

bermakna dari pemeriksaan klinis

keadaan protrusi gigi anterior rahang

atas (gambar 8), dilakukan pengukuran

kembali overjet, overbite serta analisis

sefalometri dari hasil foto ronsen (tabel

3, 4), dan hasilnya seperti pada tabel 3,

dan 4. Dari pengukuran over/ e/

dihasilkan pengurangan ukuran overjet

dari 13 mm menjadi 9 mm, sedang pada

overbite dari 9 mm berkurang menjadi 5

mm (gambar 9).

Gambar 10. Analisis sefalometri setelah pemakaian oral screen

Page 14: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Tabel 3. Perubahan tracing sefalometri sebelum dan setelah pemakaian oral

screen dengan metode Steiner Sebelum Rata-rata Sesudah

<SNA(*) 76 82 79

<SNB(*) 11 80 74

<ANB(*) 5 2 5

1 ke NA (mm) 9 4 mm 7

< l ke NA(*) 36 22 32

1 ke NB (mm) 3 4 mm 5

< l ke NB (*) 26 25 23

< Pg ke NB (mm) 3 2 mm 3

<1 ke 1 (*) 113 131 120

< Ok l ke SN (*) 25 14 22

< GoGn ke SN (*) 37 32 36

Tabel 4. Perubahan tracing sefalometri sebelum dan setelah pemakaian oral

screen dengan metode Downs Skeletal Sebelum Rata-rata Sesudah

<Facial(*) 82 87,8 85

<Conv(*) 10 0 8

Bdg.A-B(*) -10 -4,6 - 9

Bdg. Mand (*) 31 21,9 28

SumbuY(*) 65 59,5 63

Dental Sebelum Rata-rata Sesudah

Bdg. Okl (*) 14 9,3 12

I ke 1 (*) 113 35,4 120

1 ke bd Okl 18 14,5 13

1 ke bd Mand(*) 4 1,4 2

1 ke bd AP(*) 12 2,7 9

Page 15: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

Gambar 11. Tampak perubahan profil wajah setelah pemakaian oral screen

mengingatkan mereka menggunakan alat ini.

Pada makalah ini dengan

pemakaian oral screen pada kasus

protrusi gigi anterior RA dan maloklusi

klas II divisi 1, dihasilkan perubahan

bermakna pada pengurangan overjet

dan overbite, protrusi pasien, serta

menghasilkan perubahan bentuk profil

pasien dengan perubahan otot-otot

pengunyahan sebagai hasil kerja alat

oral screen secara positif.

SARAN

Perlunya anamnesis dan

pemeriksaan Iengkap pada anak untuk

melaksanakan suatu perawatan pada

anak. Untuk itu perlu pendekatan dan

penyertaan orang tua dan

Oral screen merupakan salah satu

alat efektif yang paling mudah

digunakan untuk mengoreksi protrusif

gigi anterior rahang atas. Alat ini

sangat efektif dan efisien sehingga

anak-anak dapat menggunakannya di

antara gigi dan bibirnya. Oral screen,

dapat terbuat dari bahan yang

/zflrc/maupun soft.

Alat oral screen ini berfungsi paling

baik apabila digunakan setiap malam

selama 12 sampai 14 jam. Alat ini

menekan gigi anterior dengan masa

perawatan yang bervariasi dari 6

sampai 12 bulan. Anak-anak harus

diberi homewear chart untuk

SIMPULAN

Page 16: Koreksi Protrusif Dengan Oral Screen Pada Anak Sebagai ...

keluarga untuk selalu mengingatkan

anak menggunakan alatnya.

DAFTARPUSTAKA 1. Moyers RE. Handbook of

orthodontics. 4th Ed. Chicago:

Year Book Medical Publ.; 1988.

p.326. 2. American Academy of Pediatric

Dentistry. What is malocclusion.

2007. Available at:

http://www.aapd.org/publications/br

ochiirs/con tent/malocc.html.

Diakses: 16Februari2007.

3. Rakosi Thomas. Color atlas of

dental medicine: Orthodontic

diagnosis. Stuttgart, New York:

GeorgThieme Verlag. p.43 1 4. 4. Sim JE. Minor tooth movement

in children. 2nd.ed. Saint Louis;

1977. p.9l,221-3,390-4. GraberLW.

Orthodontics. In: GarlinerD, Editor.

Myofunctional therapy. PhiJadelpia:

W.B. Saunders Comp; 1976. p.

352-3. 5. Proffit WR. Contemporary

orthodontics. Saint Louis: The C V

Mosby Co.; 1986. p. 455-6.