Koran Tempo_al-Azhar_19 April 2010
-
Upload
al-azhar-peduli-ummat -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of Koran Tempo_al-Azhar_19 April 2010
![Page 1: Koran Tempo_al-Azhar_19 April 2010](https://reader037.fdocuments.in/reader037/viewer/2022100314/577d382c1a28ab3a6b9737b3/html5/thumbnails/1.jpg)
8/9/2019 Koran Tempo_al-Azhar_19 April 2010
http://slidepdf.com/reader/full/koran-tempoal-azhar19-april-2010 1/1
TEPI MANUSIA
Sholat dan Zakat: Satulain. Pada dasarnya, kepentinganibadah sholat tidak dimaksudkanuntuk mengurangi arti penting
zakat, karena sholat merupakan wakil dari jalur hubungan dengan
Allah, sedangkan zakat adalah wa-kil dari jalan hubungan dengan se-
sama manusia.
Zakat, juga dapat dimaknai se- bagai distribusi kesejahteraan.
Menurut al Qur’an, di dalam hartasi kaya terkandung hak-hak orang
lain, yang meminta dan yang tidak berani meminta. Jadi, zakat me-
mang milik mustahik yang harusdibayarkan. Jika tidak dibayarkan,
berarti si kaya menahan hak-hak
orang miskin yang berhak. Perbu-atan itu, searti dengan korupsi. Za-
kat juga mengandung arti tumbuh.Bahwa harta yang dizakati akan
tumbuh berkembang secara se-hat seperti pohon rindang, indah
dipandang mata, bisa untuk ber-teduh orang banyak dan buahnya
bermanfaat.Prinsip dasar syariat Islam,
memperkecil beban, oleh karena
itu zakat bersifat
Zakat, rukun Islam yanglima. Ia salah satu sen-di agama. Bentuk zakat,
memberikan sebagianharta secara reguler kepada orang
lain yang berhak. Ada yang seta-hun sekali, setiap Idul Fitri (zakat
fitrah), ada yang setiap panen (za-kat pertanian) ada yang tiap tutup
buku (perdagangan) dan ada yangtiap berjumpa obyeknya (zakat ba-rang temuan/harta karun).
Bagi pembayar, zakat sebagai-mana arti bahasa dari kata zakat
mengandung arti suci dan tum- buh. Orang yang patuh membayarzakat, hatinya dididik menjadi
suci. Yakni, hatinya sedikit-sedikitdilatih untuk tidak terbelenggu
oleh harta, karena memberi ke-pada orang lain merupakan lati-
han jiwa membuang sifat tamak,menanamkan kesadaran bahwa
di dalam harta miliknya ada hak orang lain yang harus ditunaikan.
Harta pun menjadi suci, karenaterbebas dari apa yang bukan mi-
liknya.
Al Quran, secara tegas juga
memerintahkan pelaksanaan za-kat. Menurut catatan TeungkuMuhammad Hasbi Ash Shiddieqy
(1999), terdapat 30 kali penyebu-tan secara ma’rifah di dalam Al
Quran. Bahkan kewajiban zakatkerap bergandeng dengan perin-
tah sholat. Dan dirikanlah sholat,tunaikanlah zakat dan rukuklah
bersama orang-orang yang ru-kuk. (QS: al-Baqarah: 43).
Penjelasan kewajiban zakat ber-
gandeng dengan perintah sholat,terdapat pada 28 ayat Al Quran.
Menurut sebagian ulama besar, jika sholat adalah tiang agama,maka zakat adalah mercusuar
agama. Sholat merupakan ibadah jasmaniah yang paling mulia, se-
dangkan zakat dipandang sebagaiibadah hubungan kemasyarakatan
yang paling mulia.
Beberapa pandangan ulama be-sar, menyatakan, bersamaannya
kewajiban zakat dan perintah sho-lat dalam Al Quran, menyiratkan
bahwa semestinya Allah tidak akanmenerima salah satu, dari sholat
atau zakat, tanpa kehadiran yang
Tunaikan Za
CIMB NiaBa
wwwwww.zisbersma.org
ringan, hanya 2,5 % (zakat nia-ga/kekayaan), 5 % (zakat produk-
si pertanian padat modal) , 10 %(zakat produksi pertanian tadah
hujan, dan 20 % (zakat barang te-muan atau rejeki nomplok). Zakat
dipusatkan pada membayar, bu-kan pada menerima. Oleh karenaitu, zakat lebih merupakan shok te-
rapi bagi pemilik harta, agar tidak serakah memonopoli kekayaan.
Bahkan, menurut Chapra (1985),zakat mempunyai dampak positif dalam meningkatkan ketersediaan
dana bagi investasi. Sebab, pem- bayaran zakat pada kekayaan dan
harta yang tersimpan akan men-dorong para pembayar zakat un-
tuk mencari pendapatan dari ke-kayaan mereka, sehingga mampu
membayar zakat tanpa menguran-gi kekayaannya. Dengan demikian,
dalam sebuah masyarakat yangnilai-nilai Islam-nya telah terinter-
nalisasi, simpanan emas dan perak serta kekayaan yang tidak produk-tif, cenderung akan berkurang,
sehingga meningkatkan investasidan menimbulkan kemakmuran
yang lebih besar.
Zakat juga bukan bentuk kepe-
mihakan kepada orang miskin.Karena, muzaki (pembayar zakat)
bukanlah pemilik riil kekayaan itu.
Merekasebagai
dalam Szaki ha
nya medan yan
tunya han orakan set
kewajibsedia m
ini menpendek
mencarlam kek
hirat. Rhwa pe
mengur
Waspada n
pernahsangat
untuk mempe
lah unorang l
bersus
kesemphat. Wa
suna