KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI BIAYA … · road in North Maluku is the cost component...

7
Vol. 3 No. 02 Desember 2017 JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 56 KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI BIAYA PELEBARAN JALAN NASIONAL DI MALUKU UTARA Josanty Zachawerus Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil, Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung Email: [email protected] Abstract Cost of road construction is not separated from the cost estimation. The accuracy of estimated costs required to avoid a lack of funds or cost overruns that may arise during the implementation of the road project. The estimation results of component costs more precisely and carefully, can avoid these things. Therefore, it is considered necessary to know what the cost components that significantly affect the total cost of the project for road widening work in North Maluku. This research method using descriptive statistical method by collecting secondary data Budget Plan (RAB). RAB widening roads used were 25 packages from 2012 to 2016. Results of Cost Significant Items obtained components that affect the total cost of widening the road in North Maluku is the cost component drainage work (X2) with a percentage of 10.91%, the cost of earthwork (X3) amounted to 13.48%, the cost of pavement shoulder (X4) amounted to 16.64% and the cost of asphalt work (X6) amounted to 42.64%. Significant cost which has the highest presetase asphalt work amounted to 42.64%. By obtaining a significant component, it will be easy for the owner and implementers to focus on controlling the cost of a significant item. Keywords: cost estimate, cost items, road widening works, cost significant items. Abstrak Pembiayaan konstruksi jalan tidak lepas dari hasil estimasi biaya yang dilakukan. Dibutuhkan keakuratan estimasi biaya untuk menghindari terjadinya kekurangan dana maupun cost overrun yang mungkin muncul pada saat pelaksanaan proyek jalan. Hasil estimasi komponen biaya yang lebih teliti dan cermat, dapat menghindari hal-hal tersebut. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mengetahui komponen biaya apa saja yang secara signifikan mempengaruhi total biaya proyek untuk pekerjaan pelebaran jalan yang ada di Maluku Utara. Metode penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dengan mengumpulkan data sekunder Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB pelebaran jalan yang digunakan berjumlah 25 paket dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Hasil dari Cost Significant Items diperoleh komponen yang mempengaruhi total biaya pelebaran jalan di Maluku Utara yaitu komponen biaya pekerjaan drainase (X2) dengan persentase sebesar 10,91%, biaya pekerjaan tanah (X3) sebesar 13,48%, biaya perkerasan bahu (X4) sebesar 16,64% dan biaya pekerjaan aspal (X6) sebesar 42,64%. Biaya yang signifikan yang memiliki persentase tertinggi adalah pekerjaan aspal sebesar 42,64%. Dengan diperolehnya komponen yang signifikan, maka akan mudah bagi owner dan pelaksana untuk fokus mengendalikan biaya pada komponen signifikan. Kata Kunci: estimasi biaya, komponen biaya, pelebaran jalan, Cost Significant Items.

Transcript of KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI BIAYA … · road in North Maluku is the cost component...

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 56

KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI ESTIMASI BIAYA PELEBARAN JALAN NASIONAL DI MALUKU UTARA

Josanty Zachawerus

Mahasiswa Program Magister Teknik Sipil, Konsentrasi Manajemen Proyek KonstruksiUniversitas Katolik Parahyangan, Bandung

Email: [email protected]

Abstract

Cost of road construction is not separated from the cost estimation. The accuracy of estimated costs required to avoid a lack of funds or cost overruns that may arise during the implementation of the road project. The estimation results of component costs more precisely and carefully, can avoid these things. Therefore, it is considered necessary to know what the cost components that significantly affect the total cost of the project for road widening work in North Maluku. This research method using descriptive statistical method by collecting secondary data Budget Plan (RAB). RAB widening roads used were 25 packages from 2012 to 2016. Results of Cost Significant Items obtained components that affect the total cost of widening the road in North Maluku is the cost component drainage work (X2) with a percentage of 10.91%, the cost of earthwork (X3) amounted to 13.48%, the cost of pavement shoulder (X4) amounted to 16.64% and the cost of asphalt work (X6) amounted to 42.64%. Significant cost which has the highest presetase asphalt work amounted to 42.64%. By obtaining a significant component, it will be easy for the owner and implementers to focus on controlling the cost of a significant item.

Keywords: cost estimate, cost items, road widening works, cost significant items.

Abstrak

Pembiayaan konstruksi jalan tidak lepas dari hasil estimasi biaya yang dilakukan. Dibutuhkan keakuratan estimasi biaya untuk menghindari terjadinya kekurangan dana maupun cost overrun yang mungkin muncul pada saat pelaksanaan proyek jalan. Hasil estimasi komponen biaya yang lebih teliti dan cermat, dapat menghindari hal-hal tersebut. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mengetahui komponen biaya apa saja yang secara signifikan mempengaruhi total biaya proyek untuk pekerjaan pelebaran jalan yang ada di Maluku Utara. Metode penelitian ini menggunakan metode statistik deskriptif dengan mengumpulkan data sekunder Rencana Anggaran Biaya (RAB). RAB pelebaran jalan yang digunakan berjumlah 25 paket dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Hasil dari Cost Significant Items diperoleh komponen yang mempengaruhi total biaya pelebaran jalan di Maluku Utara yaitu komponen biaya pekerjaan drainase (X2) dengan persentase sebesar 10,91%, biaya pekerjaan tanah (X3) sebesar 13,48%, biaya perkerasan bahu (X4) sebesar 16,64% dan biaya pekerjaan aspal (X6) sebesar 42,64%. Biaya yang signifikan yang memiliki persentase tertinggi adalah pekerjaan aspal sebesar 42,64%. Dengan diperolehnya komponen yang signifikan, maka akan mudah bagi owner dan pelaksana untuk fokus mengendalikan biaya pada komponen signifikan.

Kata Kunci: estimasi biaya, komponen biaya, pelebaran jalan, Cost Significant Items.

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 57

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

1. PENDAHULUAN

Pembiayaan untuk penanganan konstruksi jalan tidak lepas dari hasil estimasi biaya yang dilakukan. Estimasi biaya dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi pihak-pihak yang terlibat dalam proyek. Soeharto (1995), mengatakan bahwa estimasi biaya memiliki kegunaan untuk mengetahui berapa besar biaya untuk membangun suatu proyek konstruksi atau seberapa besar investasinya. Bagi pemilik proyek (owner), salah satu kegunaan dilakukannya estimasi biaya yaitu untuk penentuan kebijakan dalam menyiapkan besarnya anggaran.

Menurut Fikri dan Sekarsari (2015) mengatakan berdasarkan perspektif pemilik proyek (owner), estimasi biaya proyek menjadi salah satu tolak ukur dalam mengevaluasi keberhasilan suatu proyek. Tidak hanya itu saja, dengan estimasi biaya yang akurat, penyedia jasa atau kontraktor mampu untuk menangani ketidakpastian yang muncul saat pelaksanaan proyek.

Keakuratan estimasi biaya dibutuhkan untuk menghindari masalah yang mungkin muncul pada saat pelaksanaan proyek jalan. Adapun permasalahan yang sering muncul dalam pelaksanaan proyek adalah kurangnya dana maupun terjadinya pembengkakan biaya (cost overruns) pada pelaksanaan proyek. Estimasi biaya yang akurat perlu memperhitungkan keseluruhan sumber daya yaitu tenaga kerja, material, peralatan, overhead dan keuntungan.

Estimasi biaya proyek pelebaran jalan tidak lepas dari komponen atau item dari pekerjaan jalan itu sendiri. Komponen biaya untuk pekerjaan pelebaran jalan terdiri dari komponen biaya umum, biaya drainase, biaya pekerjaan tanah, biaya pelebaran perkerasan dan bahu jalan, biaya perkerasan berbutir, biaya perkerasan aspal, biaya struktur, biaya pengembalian kondisi dan pekerjaan minor. Dimana setiap komponen biaya ini terdiri item-item pekerjaan yang memperhitungkan biaya sumber daya yang diperlukan dalam proyek pelebaran jalan.

Hasil estimasi komponen biaya yang lebih teliti dan cermat, dapat menghindari hal-hal yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan proyek pelebaran jalan. Oleh karena itu dianggap perlu untuk mengetahui komponen biaya apa saja yang secara signifikan mempengaruhi total biaya proyek untuk penanganan kegiatan pelebaran jalan yang ada di Maluku Utara. Dengan diperolehnya komponen biaya yang signifikan terhadap estimasi biaya pelebaran jalan, maka akan mudah bagi owner dan pelaksana untuk fokus mengendalikan biaya pada komponen signifikan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Estimasi biaya merupakan suatu prediksi terhadap jumlah, biaya dan atau harga dari sumberdaya

yang diperlukan oleh lingkup dari suatu pilihan investasi, aset, aktivitas atau proyek. Estimasi biaya digunakan sebagai input untuk pengganggaran biaya atau analisa nilai, pengambilan keputusan dalam bisnis, aset dan perencanaan proyek, atau untuk biaya proyek dan proses pengendalian jadwal (AACE International dalam Jennyvera, 2012).

Menurut Napitupulu (2012) tujuan dari dibuatnya estimasi biaya proyek adalah: (a) sebagai dasar dalam pembuatan anggaran proyek; (b) sebagai alat untuk mengontrol biaya proyek; (c) untuk memonitor progres, dengan membandingkan anggaran biaya, biaya estimasi dengan aktual di lapangan; (d) untuk membuat suatu database biaya yang dapat digunakan untuk estimasi-estimasi berikutnya; (e) estimasi biaya dan penjadwalan merupakan 2 aktivitas yang sangat berkaitan erat.

Indrawan (2011) mengatakan bahwa, estimasi biaya proyek dikelompokkan menjadi beberapa tahapan sebagai berikut :

A. Estimasi pendahuluan, dibuat pada saat tahap awal proyek, tujuannya yaitu untuk membuat estimasi biaya pendekatan ekonomi.

B. Estimasi terperinci, dibuat dengan dasar hitungan volume pekerjaan, biaya, serta harga satuan pekerjaan.

C. Estimasi definitif, merupakan gambaran pembiayaan dan pertanggungjawaban rampung untuk suatu proyek dengan hanya kemungkinan kecil terjadi kesalahan.

Pada prakteknya proses estimasi biaya sering mengalami hambatan, berikut ini akan diuraikan hambatan yang sering terjadi dari proses estimasi biaya menurut Hajek (1994) dalam Indrawan (2011):

A. Adanya hal-hal yang terlewatkan. Contoh hal yang terlewatkan, apakah telah memperhitungkan biaya perekayasaan, bahan dan lain-lain.

B. Rincian pekerjaan yang tak memadai. Apakah

Gambar 1. Macam Estimasi Sesuai Dengan Tahapan Proyek

(Dipohusodo I, 1996)

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 58

setiap rincian pekerjaan telah memperhatikan secara keseluruhan segenap sub sistem.

C. Salah tafsir tentang fungsi atau data proyek. Dengan adanya salah tafsir akan mengakibatkan taksiran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

D. Penggunaan teknik penafsiran yang salah.

E. Kegagalan mengidentifikasi dan berkonsentrasi pada unsur-unsur biaya utama. Telah ditetapkan secara statistik bahwa setiap proyek, 20% dari sub sistem akan menyebabkan 80% biaya total. Kondisi 80% biaya total yang termuat dalam 20% item-item atau komponen yang paling mahal dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.

Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3) mengenai komponen atau item pekerjaan konstruksi jalan. Spesifikasi umum merupakan standar dan panduan dalam perencanaan, selain itu spesifikasi digunakan sebagai alat untuk mengendalikan proyek ditahap pengawasan pekerjaan fisik. Dalam spesifikasi teknis Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum juga, mengatur mengenai mata pembayaran setiap item pekerjaan konstruksi jalan. Tabel 1 berikut adalah tabel komponen pekerjaan konstruksi jalan yang tercantum dalam Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3).

Sumber: Hasil Olahan Dari Spesifikasi Umum 2010

Gambar 2. Hukum Pareto Tentang Distribusi % dari Jumlah Total Subsitem-subsistem

(Hajek, 1994)

No Komponen Pekerjaan1 Umum2 Pekerjaan Drainase3 Pekerjaan Tanah4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan5 Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton Semen6 Perkerasan Aspal7 Struktur8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor9 Pekerjaan Harian10 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Komponen ini yang menjadi sub sistem yang akan mempengaruhi total biaya proyek jalan, dimana setiap komponen ini memiliki proporsi nilai yang berbeda-beda.

3. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode statistik deskriptif, mencakup kegiatan pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari proyek pelebaran jalan di Maluku Utara. Data sekunder yang akan digunakan berjumlah 25 paket pelebaran jalan nasional dengan dana APBN dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Pengolahan data diawali dengan melakukan tabulasi data bersamaan dengan mengidentifikasi variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Kemudian data akan diseragamkan harga dalam satuan per km panjang jalan, selanjutnya akan dilakukan perhitungan pengaruh time value. Tujuan dilakukannya time value yaitu untuk menyeragamkan nilai harga akibat faktor inflasi tiap tahunnya. Langkah setelah time value adalah Cost Significant Item, yaitu dengan menentukan item atau komponen yang berpengaruh terhadap biaya total pelebaran jalan. Cost Significant Item mengidentifikasi item-item dengan persentase nilai sama atau lebih besar dari 80% jumlah biaya proyek.

Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari satu variabel terikat (Y) dan 8 variabel bebas (X). Variabel terikat yaitu total biaya proyek pelebaran jalan, sementara variabel bebas terdiri dari :

X1 : Biaya Umum

X2 : Biaya Drainase

X3 : Biaya Pekerjaan Tanah

X4 : Biaya Perkerasan Bahu

X5 : Biaya Perkerasan Berbutir

X6 : Biaya Perkerasan Aspal

X7 : Biaya Pekerjaan Struktur

X8 : Biaya Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang berhasil dikumpulkan berjumlah 25 RAB paket pelebaran jalan nasional dimulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Data yang disajikan merupakan data dengan harga yang tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Tahap setelah data ditabulasi adalah menyeragamkan data tersebut menjadi harga satuan per m panjang

Tabel 1. Komponen Pekerjaan Konstruksi Jalan Dalam Speksifikasi Umum 2010

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 59

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

jalan. Jadi harga satuan pada variabel Y atau biaya total dan variabel X atau komponen item pekerjaan menjadi harga satuan per panjang jalan. Berikut ini adalah tabulasi perhitungan harga satuan per km panjang, yaitu pada Tabel 2.

Perhitungan time value diperlukan karena tahun

anggaran dari data proyek yang digunakan berbeda. Data proyek yang dimulai dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 akan diproyeksi pada tahun 2016. Berikut ini merupakan persamaan untuk menghitung time value.

........................................... 1

Dimana :

F : nilai harga pada proyek yang ditentukan;

P : total biaya proyek belum diproyeksi;

i : faktor inflasi;

n : tahun proyeksi.

Proyeksi ke tahun 2016 akan disesuaikan dengan

inflasi yang berlaku pada tahun itu. Tabel 3 berikut merupakan data inflasi yang diperoleh dai Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara.

Sumber : BPS Maluku Utara

Berikut ini adalah contoh perhitungan pengaruh time value untuk biaya total proyek (Y) tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.

A. Time value untuk biaya total proyek tahun 2015 yang diproyeksikan pada tahun 2016.Biaya total proyek (Y) =

Tabel 2. Perhitungan Harga Satuan per km Panjang

Sumber : Data Hasil Olahan 2017 Data dalam jutaanTabel 3. Inflasi Umum di Maluku Utara

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 60

Rp. 4.037,38 ( 1 + 0,0934)1 = Rp. 4.414,47

B. Time value untuk biaya proyek tahun 2014 yang diproyeksikan pada tahun 2016.Biaya total proyek (Y) = {Rp. 2.798,33 ( 1 + 0,0452 )1} ( 1 + 0,0934 )1

= Rp. 3.095,14

C. Time value untuk biaya proyek tahun 2013 yang diproyeksikan pada tahun 2016.Biaya total proyek (Y) = [{Rp. 2.196,82 ( 1 + 0,0978 )1

(1 + 0,0452)1] x ( 1 + 0,0934 )1= Rp. 2.756,11

D. Time value untuk biaya proyek tahun 2012 yang diproyeksikan pada tahun 2016.Biaya total proyek (Y) = [{Rp. 1.584,14 ( 1 + 0,0329 )1} ( 1 + 0,0978 )1 ( 1 + 0,0452 )1] x ( 1 + 0,0934 )1= Rp. 2.052,83

Penjelasan mengenai perhitungan time value pada point A adalah sebagai berikut:

A. Rp. 4.037,38 adalah total biaya proyek pelebaran jalan (Y) pada tahun 2015, dengan simbol (P)2015

B. (1+0,0934)1 atau (1+i)n adalah nilai inflasi umum Maluku Utara pada tahun 2015 dan tahun proyeksi.

Perhitungan secara keseluruhan data untuk kegiatan penanganan pelebaran jalan di Maluku Utara dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Perhitungan Pengaruh Time Value

Sumber : Data Hasil Olahan 2017

Penentuan Cost Significant Items dilakukan untuk mencari item atau komponen yang mempengaruhi biaya total proyek yang akan digunakan untuk mengestimasi. Item atau komponen yang digunakan untuk mengestimasi adalah kumulatif persentase komponen atau item yang memiliki nilai sama atau lebih besar dari 80% jumlah biaya. Tabel 5 berikut adalah deskripsi hasil penelitian berdasarkan data.

Gambar 3 merupakan proporsi dari komponen biaya yang mempegaruhi total biaya pelebaran jalan di Maluku Utara. Urutan komponen biaya dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah biaya pengembalian kondisi dan pekerjaan minor (X8) sebesar 2,88%; biaya umum (X1) sebesar 3,14%; biaya pekerjaan struktur (X7) sebesar 4,62%; biaya perkerasan berbutir (X5) sebesar 5,68%; biaya drainase (X2) sebesar 10,91%; biaya pekerjaan

tanah (X3) sebesar 13,48%;

Tabel 5. Deskripsi Hasil Penelitian

Sumber : Hasil SPSS

Gambar 3. Proporsi Komponen Biaya Per M Panjang Jalan

JURNAL INFRASTRUKTUR 1 - 61

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

biaya perkerasan bahu (X4) sebesar 16,64%; dan biaya pekerjaan aspal (X6) sebesar 42,64%.

Seperti yang dijelaskan diatas Cost Significant Items diperoleh dari komponen dengan jumlah persentase sama dengan atau lebih besar dari 80%. Tabel 6 merupakan komponen yang signifikan mempengaruhi total biaya pelebaran jalan di Maluku Utara.

Total biaya proyek (Y) untuk penanganan pelebaran jalan dipengaruhi oleh komponen biaya pekerjaan drainase (X2) dengan persentase sebesar 10,91%, biaya pekerjaan tanah (X3) sebesar 13,48%, biaya perkerasan bahu (X4) sebesar 16,64% dan biaya pekerjaan aspal (X6) sebesar 42,64%.

Komponen biaya pekerjaan drainase mempengaruhi total biaya pekerjaan pelebaran jalan, disebabkan pekerjaan pelebaran jalan belum memiliki saluran atau drainase pada jalan eksisting. Pembangunan saluran atau drainase yang baru membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga biaya pekerjaan drainase signifikan terhadap total biaya pekerjaan pelebaran. Pembangunan drainase diperlukan untuk memitigasi kerusakan perkerasan jalan yang disebabkan adanya genangan air pada permukaan jalan.

Komponen pekerjaan tanah juga mempengaruhi total biaya pekerjaan pelebaran jalan, ini dikarenakan pelebaran jalan memerlukan pembukaan lahan baru maka ada pekerjaan galian dan timbunan serta penyiapan badan jalan dengan volume cukup besar. Volume yang cukup besar akan mempengaruhi biaya pada komponen pekerjaan tanah.

Komponen perkerasan bahu dan biaya pekerjaan aspal, merupakan biaya yang signifikan karena itu merupakan pekerjaan mayor untuk pekerjaan pelebaran jalan. Oleh karena itu biaya ini besar mempengaruhi total biaya pekerjaan pelebaran jalan. Ini dapat dilihat pada persentase tabel 6 dimana biaya perkerasan bahu sebesar 16,64% sementara biaya pekerjaan aspal sebesar 42,64%.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Komponen yang mempengaruhi total biaya

Tabel 6. Cost Significant Items

pekerjaan pelebaran jalan di Maluku Utara hasi dari Cost Signficant Items adalah pekerjaan drainase (X2) dengan persentase sebesar 10,91%, biaya pekerjaan tanah (X3) sebesar 13,48%, biaya perkerasan bahu (X4) sebesar 16,64% dan biaya pekerjaan aspal (X6) sebesar 42,64%. Biaya yang signifikan yang memiliki persentase tertinggi adalah pekerjaan aspal sebesar 42,64%. Dengan diperolehnya komponen yang signifikan, maka

akan mudah bagi owner dan pelaksana untuk fokus mengendalikan biaya pada komponen signifikan.

Berdasarkan hasil Cost Significant Items diperoleh komponen yang mempengaruhi total biaya pelebaran jalan di Maluku Utara.

5.2. Saran

Dari hasil ini dapat dikembangkan menjadi penelitian dengan membuat suatu model sehingga dapat memperoleh persamaan regresi untuk meramalkan estimasi total biaya proyek pelebaran jalan di Maluku Utara.

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, I. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi Jilid 2. Kanisius, Yogyakarta.

Fikri, R. M. dan Sekarsari, J. (2015). Analisis Estimasi Biaya Proyek Peningkatan Jalan Beton Di Kabupaten Tangerang Dengan Metode Cost Significant Model. Seminar Nasional Teknik Sipil V Tahun 2015. MK-338.

Handayani, F. S., Sugiyarto., Panuwun, T. P. (2015). Komponen Biaya yang Mempengaruhi Estimasi Biaya Peningkatan Jalan Provinsi. e-Jurnal Matriks Teknik Sipil.

Hajek, V., G. (1994). Manajemen Proyek Perekayasaan. Erlangga, Jakarta.

Indrawan G. S. (2011). Estimasi Biaya Pemeliharaan Jalan dengan Cost Significant Model Studi Kasus di Kabupaten Jembrana Bali. Tesis Universtias Udayana, Bali.

Jennyvera. (2012). Estimasi Biaya Konseptual Pada Konstruksi Bangunan Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan Metode Fuzzy Logic. Skripsi Universitas Indonesia, Jakarta.

Vol. 3 No. 02 Desember 2017

JURNAL INFRASTRUKTUR1 - 62

Kementerian Pekerjaan Umum Ditjen Bina Marga. (2014). Surat Edaran No. 10/SE/Db/2014 tentang Penyampaian Standar Dokumen Pengadaan dan Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan, Jakarta.

Kaming, P. F., Wulfram, I. E., Kushartini, MG. W. (2009). Pengembangan “Cost Significant Modelling Untuk Estimasi Biaya Proyek Pengairan. Konferensi Nasional Teknik Sipil 3, Jakarta.

Napitupulu R. I. R. (2011). Pengaruh Kualitas Estimasi Biaya Terhadap Kinerja Biaya Pada Pembangunan Proyek Taman Di Suku Dinas Pertamanan Jakarta Timur. Tesis Universitas Indonesia, Jakarta.

Soeharto, I. (2005). Manajemen Proyek: dari Konseptual Sampai Operasional Jilid 1-2. Erlangga, Jakarta.