kolisistitis 1mmmmmmmm
-
Upload
agnes-tanic -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
Transcript of kolisistitis 1mmmmmmmm
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
1/17
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Kolesistitis adalah inflamasi atau peradangan kandung empedu, biasanya
berhubungan dengan batu kandung empedu yang tersangkut pada duktus sistikus dan
menyebabkan distensi kandung empedu. Inkomplit Kolesistitis mempunyai prognosis yang
baik sedangkan komplikasi pada kolesistitis seperti perforasi dan gangren mempunyai
prognosis yang buruk. (1) Berdasarkan waktu terjadinya kolesistitis dapat dibedakan menjadi
kolesistis akut dan kronik, kolesistisis akut biasanya dapat terjadi oleh karena oleh karena
sumbatan di saluran empedu sedangkan kolesistisis kronik merupakan peradangan kandung
empedu setelah terjadi kolesistisis akut berulang kali dan merupakan bentuk yang parah dari
kolesistitisis akut.
Kolesistitis akut merupakan inflamasi yang akut pada kantung empedu yang biasanya
disebabkan oleh adanya sumbatan berupa batu pada duktus sistikus. Respons inflamasi dapat
disebabkan oleh faktor diantaranya ! (1) Mechanical inflmamation yang disebabkan oleh
peningkatan tekanan intraluminal dan distensi sehingga menyebabkan iskemia pada mukosa
dan dingding dari kantong empedu, (") Chemical inflammation disebabkan oleh pengeluaran
#ysole$ithin, () Bacterial Inflammation, yang mempunyai peranan yang penting dalam %&'
% pasien dengan akut kolesistitis. *rganisme yang sering ditemukan pada pemeriksaan
kultur dari kandung empedu adalah Escherichia coli, Klebsiella Spp, Streptocuccus Spp dan
Clostridium Spp.( 1,%)
Kolesistisis kronik sering dijumpai di klinis, dan sangat erat hubungannya dengan
litiasis dan lebih sering timbul se$ara perlahan'lahan. Kolesistitis kronis adalah peradangan
menahun dari dinding kandung empedu, yang ditandai dengan serangan berulang dari nyeri
perut yang tajam dan hebat. (1)
2. Epidemiologi
Kasus kolesistitis ditemukan pada sekitar 1& populasi, sekitar +& kasus berkaitan
dengan batu empedu, sedangkan 1& sisnya tidak. Kasus minorotas yang disebut juga
dengan istilah a$al$ulous $hole$ystitis ini, biasanya berkitan dengan pas$a bedah umum,
$edera berat, sepsis (infeksi berat). Indiidu yang beresiko terkena kolesistitis adalah jenis
kelamin wanita, umur tua, obesitas, obat'obatan kehamilan, dan suku bangsa tertentu. (1,")
1
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
2/17
Kolelitiasis adalah terdapatnya batu dalam kandung empedu. Kedua penyakit diatas
dapat terjadi sendiri saja, tapi sering kali dijumpai bersamaan karena saling berkaitan. -ekitar
+% penderita peradangan kandung empedu akut memiliki batu empedu.(1)
Batu empedu yang menyumbat saluran empedu akan membuat kandung empedu
meregang, sehingga aliran darah dan getah bening akan berubah, terjadilah kekurangan
oksigen dan kematian jaringan empedu. -edangkan kasus tanpa batu empedu, kolesistitis
lebih disebabkan oleh faktor kera$unan empedu (endotoksin) yang membuat garam empedu
tidak dapat dikeluarkan dari kandung empedu. (1)
3. Anatomi dan fisiologi
Kandung empedu (esi$a fellea) adalah kantong berbentuk buah pear yang terletak
pada permukaan is$eral hepar. esi$a fellea dibagi menjadi fundus, $orpus, dan $ollum.
/undus berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah pinggir inferior hepar, dimana
fundus berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung $osta I0 kanan. orpus
merupakan bagian terbesar dari kandung empedu. orpus bersentuhan dengan permukaan
is$eral hepar dan arahnya keatas, belakang, dan kiri. ollum adalah bagian yang sempit dari
kandung empedu. ollum dilanjutkan sebagai duktus $ysti$us yang berjalan dalam omentum
minus untuk bersatu dengan sisi kanan du$tus hepati$us $omunis membentuk duktus
koledokus. 2eritoneum mengelilingi fundus esi$a fellea dengan sempurna menghubungkan
$orpus dan $ollum permukaan is$era hati. ()
2embuluh arteri kandung empedu adalah 3. $ysti$a $abang 3. hepati$a kanan. .
$ysti$ mengalirkan darah langsung ke ena porta. -ejumlah arteri yang sangat ke$il dan ena'
ena juga berjalan antara hati dan kandung empedu.
2embuluh limfe berjalan menuju ke nodi lymphati$i $ysti$ae yang terletak dekat
$ollum esi$ fellea. 4isini pembuluh limfe berjalan melalui nodi lymphati$i hepati$um
"
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
3/17
sepanjang perjalanan 3. hepati$a menuju ke nodi lymphati$i $oelia$us. -araf yang menuju ke
kandung empedu berasal dari ple5us $oelia$us. (1,)
ariasi anatomi misalnya double folded atau double twisted sangat sering ditemukan,
juga kandung empedu yang besar, non obstruktif, sering dijumpai pada penderita alkoholisme
atau diabetes mellitus.
Fisiologi
esi$a fellea berperan sebagai reseroir empedu dengan kapasitas sekitar %&ml. esi$a
fellea memiliki kemampuan memekatkan empedu. 4an untuk membantu proses ini,
mukosanya memiliki lipatan'lipatan yang satu sama lain saling berhubungan. -ehingga
permukaannya tampak seperti sarang tawon. -el'sel thorak membatasinya juga mempunyai
banyak mikrofili. (1.)
6mpedu dibentuk oleh sel'sl hati yang ditampung di dalam kanalikuli. Kemudian
disalurkan ke duktus biliaris terminalis yang terletak di dalam septum interlobaris. -aluran ini
kemudian keluar dari hati sebagai duktus hepatikus kanan dan kiri. Kemudian keduanya
membentuk duktus biliaris komunis. 2ada saluran ini sebelum men$apai duodenum terdapat
$abang ke kandung empedu yaitu duktus sistikus yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan empedu sebelum disalurkan ke duodenum. (1)
/ungsi primer dari kandung empedu adalah memekatkan empedu dengan absorbs air
dan natrium. Kandung empedu mampu memekatkan 7at terlarut yang kedap, yang terkandung
dalam empedu hepatik %'1& kali dan mengurangi olumenya &'+&. (1)
6mpedu melakukan dua fungsi penting yaitu !
a 6mpedu memainkan peranan penting dalam pen$ernaan dan absorbsi lemak, karena asam
empedu melakuakn dua hal antara lain! asam empedu membantu mengemulsikan
partikel'partikel lemak yang besar menjadi partikel yang lebih ke$il dengan bantuan
en7im lipase yang disekresikan dalam getah pankreas. 3sam empedu membantu transport
dan absorbsi produk akir lemak yang di$erna menuju dan melalui membran mukosa
intestinal.
b 6mpedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan yang
penting dari darah, antara bilirubin, suatu produk akhir dari penghan$uran hemoglobin,
dan kelebihan kolesterol yang dibentuk oleh sel'sel hati.
Pengosongan Kandung Empedu
6mpedu dialirkan sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial kandung empedu.
8ekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak ke dalam duodenum. #emak
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
4/17
meyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari mukosa duodenum, hormone kemudian
masuk dalam darah, menyebabkan kandung empedu berkontraksi. 2ada saat yang sama, otot
polos yang terletak pada ujung distal duktus $oledokus dan ampula relaksasi, sehingga
memungkinkan masuknya emepdu yang kental ke dalam duodenum. 9aram'garam empedu
dalam $airan emepdu penting untuk emulsifikasi lemak dalam usus halus dan membantu
pen$ernaan dan absorbs lemak. (1,")
2roses koordinasi kedua aktifitas ini disebabkan oleh dua hal yaitu!
1 :ormonal
;at lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai duodenum akan merangsang
mukosa sehingga hormone $hole$ystokinin akan terlpas. :ormon ini yang paling
besar peranannya dalam kontraksi kandung empedu.
"
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
5/17
3sam empedu berasal dari kolesterol. 3sam empedu dari hati ada dua ma$am yaitu!
3sam 4eo5$y$holat dan 3sam holat.
/ungsi garam empedu adalah !
' 8enurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam
makanan, sehingga partikel lemak yang besar dapat dipe$ah menjadi partikel'
partikel ke$il untuk dapat di$erna lebih lanjut.
' 8embantu absorbsi lemak, monogly$erid, kolesterol, dan itamin yang larut
dalam lemak.
9aram empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman'kuman usus
diubah menjadi deo5y$holat dan litho$holat. -ebagian besar (+&) garam empedu
dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa usus sedangkan sisanya akan
dikeluarkan bersama feses dalam bentuk litho$holat. 3bsorbsi garam empedu tersebut
terjadi di segmen distal dari ilium. -ehingga bila ada gangguan pada daerah tersebut
misalnya oleh karena radang atau reseksi maka absorbsi garam empedu akan
terganggu.(1,)
$. Etiologi dan patogenesis
/aktor yang mempengaruhi timbulnya kolesistitis akut adalah stasis $airan
empedu, infeksi kuman, dan iskemia dinding kandung empedu. 2enyebab utama
kolesistitis akut adalah batu kandung empedu ( +&) yang terletak di duktus sistikus yang
menyebabkan stasis $airan empedu, sedangkan sebagian ke$il kasus mun$ul tanpa adanya
batu kandung empedu ( Kolesistitis akut akalkulus ). Bagaimana stasis di kandung
empedu dapat menyebabkan kolesistitis masih belum jelas. 4iperkirakan banyak faktor
yang dapat mempengaruhi seperti kepekatan $airan empedu, kolesterol, lisolesitin dan
prostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kantung empedu disertai denganreaksi inflamasi dan supurasi. Kolesistitis akut akalkulus dapat timbul pada pasien yang
dirawat $ukup lama dan mendapat nutrisi se$ara parenteral, pada sumbatan karena
keganasan kandung empedu, batu di saluran empedu atau merupakan salah satu
komplikasi penyakit lain seperti demam tifoid dan diabetes militus. (1)
Kolesistitis kronis terjadi akibat serangan berulang dari kolesistitis akut, yang
menyebabkan terjadinya penebalan dinding kandung empedu dan pen$iutan kandung
empedu. 2ada akhirnya kandung empedu tidak mampu menampung empedu.
%
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
6/17
2enyakit ini lebih sering terjadi pada wanita dan angka kejadiannya meningkat pada
usia diatas >& tahun. /aktor resiko terjadinya kolesistitis kronis adalah adanya riwayat
kolesistitis akut sebelumnya.
%. &e'ala (linis
Keluhan yang khas pada kolesistitis akut adalah kolik perut di bagian kanan atas, dan
nyeri tekan serta kenaikan suhu tubuh. Kadang kadang rasa sakit ini dapat menjalar ke
pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai ?& menit tanpa reda. Berat
ringannya keluhan sangat berariasi tergantung dari adanya kelainan inflamasi yang ringan
sampai dengan gangren atau perforasi kandung empedu. @uga tampak peningkatan tanda
rangsangan peritoneal seperti nyeri saat bernafas dalam. 2asien juga akan mengalami
anoreksia dan mual, muntah juga sering terjadi dan akan menyebabkan menurunnya olume
askular dan ekstraseluler. @aundi$e biasanya jarang terjadi pada akut kolesistitis yang awal
dan akan mun$ul apabila terjadi peradangan dan edema yang melibatkan duktus bilier dan
kelenjar limfa yang mengelilinginya.
2ada Kolesistisis kronis timbulnya gejala bisa dipi$u oleh makan makanan berlemak.
9ejalanya sangat minimal dan tidak menonjol, seperti dyspepsia, rasa penuh di epigastrium,
dan nausea khususnya setelah makan makanan berlemak tinggi, yang kadang'kadang hilang
setelah bersendawa.
). Peme!i(saan fisi(
2asien biasanya mengalami febris, tetapi jarang untuk menggigil. Regio abdomen
kanan atas akan terasa keras ketika di palpasi. 2embesaran dari kandung empedu biasanya
akan dapat dirasakan pada hampir "%'%& ketika dipalpasi. Ketika bernafas dalam atau batuk
dan tangan pemeriksa diletakan di sub$osta pada garis midklaikulan dan pada regio kanan
atas ( kira kira pada posisi dimana terdapatnya kandung empedu ) maka pasien akan merasa
nyeri dan berhenti bernafas ( 8urphy sign ).
*. Peme!i(saan +a,o!ato!ium
Ikterus dijumpai pada "& kasus, umumnya derajat ringan (bilirubin A>,&mgdl). 3pabila
konsentrasi bilirubin tinggi, perludiperkirakan adanya batu disaluran empedu
ekstrahepatik.
#eukositosis .
2eningkatan en7im'en7im hati (-9*C,-92C,alkali fosfatase,dan bilirubin). 2eninggian transaminase dan fosfatase alkali.(1,%)
?
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
7/17
-. Peme!i(saan adiologi
Kolesistisis a(ut
Canda utama pada pemeriksaan kolesistitis akut ialah sering ditemuakan batu, penebalan
dinding kandung empedu, hidrops dan kadang kadang terlihat eko $airan di sekililingnya
yang menandakan adanya perikolisistits atau perforasi. -ering diikuti rasa nyeri pada
penekanan dengan transduser yang dikenal sebagai 8organ sign positif atau positif
transduser sign.
/oto polos abdomen tidak dapat memperlihatkan gambaran kolesistitis akut. :anya pada
1% pasien kemungkinan dapat terlihat batu tidak tembus pandang (radioopak) oleh
karena mengandung kalsium $ukup banyak.2ada pasien dengan akut kolesistisis, pemeriksaan foto polos abdomen dilakukan untuk
menyingkirkan dignosis lain. Kelainan lain seperti empyema pada kandung empedu atau
batu kandung empedu dapat terlihat pada pemeriksaan foto polos abdomen
9ambar 1. /oto polos abdomen tampak adanya batu opak pada kandung empedu
' 2ada pemeriksaan foto polos pada kolesistitis maka harus ditentukan
' 3danya opasitas di dalam kandung empedu
' Cerdapatnya kalsifikasi pada dinding kandung empedu
' 2embesaran dari kandung empedu
' 3danya gas yang terkumpul di dalam kandung empedu
' 3pakah terdapat gambaran air fluid leel pada kandung empedu
=
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
8/17
2ada pemeriksaan foto polos abdomen dapat memperlihatkan gambaran batu empedu.
Batu empedu yang terlihat satu ataupun multipel yang dapat berbentuk piramida, $uboid
dan lainnya yang terletak di regio perut kanan atas. Kadang kadang juga dapat terlihat
gambaran stelata radiolusen pada kandung empedu yang men$erminkan adanya gas di
dalam kandung empedu. Cemuan ini disebut sebagai tanda 8er$edes'Ben7. 9as yang
terdapat pada kandung empedu dapat men$erminkan adanya emfisematous kolesistisis.
Ketika pasien di foto dalam posisi tegak maka akan tampak gamabaran air fluid leel
pada regio kanan atas abdomen, gas yang terdapat pada kandung empedu dapat
disebabkan oleh gangren atau perforasi. Kalsifakasi pada kandung empedu
mengindikasikan kronik kolesistisis. (?)
#umpur empedu ( sludge ) selalu menempati bagian terendah dari kandung empedu
dan sering bergerak perlahan lahan sesuai dengan posisi pasien. 2ada dasarnya lumpur
empedu terdiri atas granula kalsium bilirubinat dan kristal kristal kolesterol sehingga
mempunyai iskositas yang lebih tinggi daripada $airan empedu sendiri. #umpur empedu
sering ditemukan pada penderita kekuranan gi7i, serta pada pasien pasien yang sakit berat
dan lama serta menghilan jika keadaan pasien membaik, serta dapat mun$ul pada pasien
dengan obstruksi duktus koledokus dan pada pasien pasien yang memiliki kelainan
intrinsik di dalam kandung empedu. #umpur empedu menandakan telah terjadinyakolesistisis kronik. 9as yang terlihat di dalam kandung empedu, $ysto$utaneus atau
$ystoenteri$ merupakan suatu komplikasi akibat adanya fistula. Batu kandung empedu
dapat melewati fistula dan masuk kedalam usus dapat menyebabkan ileus. 4iameter batu
biasanya "% mm untuk dapat menyebabkan ileus. (?)
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
9/17
9ambar ". Camapak gambaran emfisematous kolesistitis
Kolesistografi oral tidak dapat memperlihatkan gambaran kandung empedu bila ada
obstruksi sehingga pemeriksaan ini tidak bermanfaat untuk kolesistitis akut.
2emeriksaan ultrasonografi (D-9) sebaiknya dikerjakan se$ara rutin dan sangat
bermanfaat untuk memperlihatkan besar, bentuk, penebalan dinding kandung empedu,
batu dan saluran empedu ekstrahepatik.
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
10/17
9ambar >. 2ada potongan longitudinal dan a5ial tamapak adanya sludge
9ambar %. 2ada potonan longitudinal dan obliE tampak adanya gambaran sludge dan edema
9ambar ?. 2ada potongan a5ial tampak adanya $airan perikolesistik
1&
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
11/17
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
12/17
9ambar =. & menit.
9ambar .Ce$hnetium'++m hepati$ iminodia$eti$ a$id (++mC$':I43), s$aning
Fang diikuti selama 1 jam & menit tampak senyawa tidak mengisi kandung
6mpedu akibat adanya obstruksi pada duktus sistikus
Koleskintigrafi sangat sensitif dalam mendiagnosis kolesistisis akut apabila dengan
pemeriksaan D-9 masih didapatkan hasil yang samar. darkan gambar tertunda atau
postmorphine., holes$intigraphymemiliki sensitiitas += dan spesifisitas +& untuk
untuk mendiagnosis kolesistitis akut sedangkan ultrasonografi ditampilkan sensitiitas
+1 dan spesifisitas =+. 8eskipun holes$intigraphy lebih akurat daripada
ultrasonografi, namun ultrasonografi memiliki keuntungan yang memungkinkan ealuasi
semua struktur abdomen (mungkin memungkinkan diagnosis alternatif untuk pasien
dengan nyeri kanan atas'kuadran yang tidak memiliki 3). 2ada pasien yang memiliki
kolesititis akut, ultrasonografi dapat memberikan informasi anatomi mengenai ukuran
1"
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
13/17
kantong empedu, ukuran batu, ketebalan dinding kandung empedu, dan ukuran saluran
empedu.
C s$an abdomen kurang sensitie dan mahal tapi mampu memperlihatkan adanya
abses perikolesistik yang masih ke$il yang mungkin tidak terlihat pada pemeriksaan
D-9.
pada kasus akut kolesistitis, C s$an dapat memperlihatkan adanya batu di dalam
kandung empedu, duktus sistikus atau keduanya, penebalan kandung empedu baik yang
fokal ataupun difus yang lebih dari mm, $airan di dalam fossa kandung empedu tanpa
adanya asites, pembesaran dari kandung empedu dengan diamter transersal dari kandung
empedu lebih dari % $m, infiltrasi dari lemak sekitarnya. 4alam mendiagnosis akut
kolesistitis, pemeriksaan C s$an dapat diklasifikasikan menjadi kriteria mayor danminor, untuk menegakan diagnosis kolesistitis maka pemeriksaan C s$an harus
memenuhi 1 kriteria mayor dan " kriteria minor. Kriteria ini sangat membantu untuk
mendiagnosis akalkulus kolesistitis. 8ayor kriteria adalah!
' 2enebalan dari kandung empedu yang melebihi mm
' 3danya gambara :alo yang mengelilingi kandung empedu yang disebabkan oleh
adanya edema pada kandung empedu
' 2erluasan inflamasi sampai pada fossa kandung empedu
' airan di perikolesistik
' 2engelupasan mukosa
' 9as intramural
Kriteria minor diantaranya dilatasi dari kandung empedu dengan diameter tranersal lebih
dari % $m, dan adanya lumpur empedu.
Kelebihan dari pemeriksaan C abdomen di bandingkan dengan 6R2 adalah besifat
noninasif, kelemahan adalah tidak memiliki efek terapi sehingga tidak $o$ok untuk
kolesistitis karena batu empedu.
2engelupasan mukosa dan gas intramural merupakan tanda yang spesifik adanya
kolesistitis akut. Capi tanda ini jarang ditemukan. -ensitiitas dan spesifisitas C s$an
adalah +&'+%. . C s$an lebih sensitif dibandingkan ultrasonografi dalam
1
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
14/17
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
15/17
4iagnosis di tegakan dari anamnsis, hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan
hasil pemeriksaan radiologi.
10. (ompli(asi
Komplikasi yang dapat terjadi pada kolesistisis adalah !
' 6mpiema, terjadi akibat proleferasi bakteri pada kandung empedu yang tersumbat. 2asien
dengan empiema mungkin menunjukan reaksi toksin ditandai dengan lebih tingginya demam
dan leukositosis. 3danya empiema kadang harus mengubah metode pembedahan dari se$ara
laparoskopi menjadi kolesistektomi terbuka.
' Ileus batu kandung empdu, jarang terjadi namun dapat terjadi pada batu yang berukuran
besar yang keluar dari kandung empedu dan yang menyumbat pada ileum terminal atau di
duodenum dan atau pilorus
' kolesistitis emfisematous
Cerjadi pada 1 kasus, dan ditandai dengan adanya udara di dinding kandung empedu akibat
inasi organism penghasil gas seperti E. Coli, Clostridia perfringens dan Klebsiella sp
-komplikasi lain diantaranya adalah sepsis dan pankreatitis.
11. Pengo,atan
2engobatan umum termasuk istirahat total, pemberian nutrisi parentera, diet ringan, obat
penghilang rasa sakit seperti petidin dan antispasmodik. 2emberian antibiotik pada fase awal
sangat penting untuk men$egah komplikasi peritonitis, kolangitis dan septisemia. 9olongan
ampisilin, sefalosporin dan metronida7ole $ukup memedai untuk mematikan kuman kuman
yang umum terdapat pada kolesistitia akut seperti 6.$oli, -. /ae$alis, dan Klebsiella.
-aat kapan dilaksanakan tindakan kolesistektomi masih diperdebatkan, apakah
sebaiknya dilakukan se$epatnya ( hari) atau di tunggu ?' minggu setelah terapi konseatif
dan keadaan pasien lebih baik. -ebanyak %& kasus akan sembuh tanpa tindakan
pembedahan. 3hli bedah yang pro operasi dini menyatakan, timbulnya gangren dan
kegagalan terapi konseratif dapat dihindarkan, lama perawatan di rumah sakit dapat lebih
singkat dan biaya dapat ditekan. -edangka yang tidak setuju menyatakan, operasi dini dapat
menyebabkan penyebaran infeksi ke rongga peritoneum dan proses operasi menjadi lebih
sulit diakibatkan oleh proses inflamasi di sekitar duktus yang akan mengaburkan anatomi.
-ejak diperkenalkan tindakan bedah laparoskopi kolesistektomi di Indonesia awal 1++1,
hingga saat ini sudah sering dilakukan pada pusat pusat digestif. 4iluar negeri tindakan ini
sudah men$apai +& dari kegiatan kolesistektomi. Komplikasi yang sering terjadi pada
1%
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
16/17
tindakan ini yaitu trauma saluran empedu, perdarahan dan kebo$oran empedu. 8enurut
beberapa ahli tindakan laparoskopi kolesistektomi ini sekalipun inasif memiliki kelebihan
seperti mengurangi rasa nyeri pas$a operasi, menurunkan angka kematian, se$ara kosmetik
lebih baik, memperpendek lama perawatan di rumah sakit dan memper$epat aktiitas pasien.
(1,%)
2ada sebagian besar pasien kolesistiti kronik dengan atau tanpa batu kandung empedu
sistomatik, dan dianjurkan kolesistektomi. Keputusan untuk kolesistektomi agak sulit untuk
pasien dengan keluhan minimal atau disertai penyakit lain yang mempertinggi resiko.
12. P!ognosis
2enyembuhan spontan didapatkan pada % kasus, sekalipun kandung empedu menjadi
tebal, fibrotik, penuh dengan batu dan tidak berfungsi lagi. Cidak jarang menjadi kolesistitis
rekuren. Kadang kadang kolesistitis akut akan berkembang se$ara $epat menjadi gangren
empiema, perforasi kandung empedun fistel, abses hati dan peritonitis umum. :al ini dapat
di$egah dengan pembrian antibiotik yang adekuat pada awal serangan. Cindakan bedah akut
pada pasien yang berusia G =% th mempunyai prognosis yang jelek disamping kemungkinan
banyak timbul komplikasi paska bedah
DAFTA PUSTAKA
1. 2ridaday. Kolesistisis.4alam !-udoyo 3ru H dkk. Buku 3jar Ilmu 2enyakit 4alam.
@ilid I. 6disi Kelima. @akarta Interna publishing "&1&. h =1'"&
1?
-
8/19/2019 kolisistitis 1mmmmmmmm
17/17
". 3lan 3 Bloom, 84 . Cholecystitis.J online "&1?. 8eds$ape.
http!emedi$ine.meds$ape.$omarti$le1=1?'oeriewLshowall. 4iunduh pada 1? januari
"&1?
. -ulaiman :3, 3kbar :"
%. Rasad, -jahriar. . Radilogi 4iagnostik 6disi Kedua. @akarta ! /akultas Kedokteran
Dniersitas Indonesia "&1&. 2 >?&'1
?. 3li