Kinescope Magz Edisi 11

88
1 2014 l Edisi 11 l Kinescope l Edisi XI | 2014 | Rp. 25.000 TREASURE MARKET Film - Seni & Edukasi 3 NAFAS LIKAS MY IDIOT BROTHER STRAWBERRY SURPRISE REVIEW Ismed M. Noor TOKOH TIROLESIA#2 TRENDKILL COWBOYS REBELLION CINEMA SHELTER VOL. 1 LIPUTAN DOKUMENTER INTERVIEW INDIE Syahrir Arsyad (Rere) CHAHINE Youssef GARUDA POWER The Sprit Within

Transcript of Kinescope Magz Edisi 11

1. 12014 l Edisi 11 l Kinescope l Edisi XI | 2014 | Rp. 25.000 TREASURE MARKET Film-Seni&Edukasi 3NAFASLIKAS MYIDIOTBROTHER STRAWBERRYSURPRISE REVIEW Ismed M. Noor TOKOH TIROLESIA#2 TRENDKILLCOWBOYSREBELLION CINEMASHELTERVOL.1 LIPUTAN DOKUMENTER INTERVIEW INDIE Syahrir Arsyad(Rere) CHAHINE YoussefGARUDAPOWER TheSpritWithin 2. 2 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 3. 32014 l Edisi 11 l Kinescope l 4. 4 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 COVERSTORY 20 18 22 24 32 34 36 10 REVIEW TOKOH FESTIVAL Daftarisi SURVEI 72 62 EDUKASI 58 MISEENSCENE FILMDOKUMENTER SEJARAHDANPERKEMBANGAN TEKNOLOGI3D 38 LIPUTAN 40 PESTAFILMANAK2014: 42 BEGUDALCLAN 44 FILOSOFIKOPITHEMOVIE CINEMASHELTERVOL.1 BOMBE MERRYRIANA 3NAFASLIKAS MYIDIOTBROTHER STRAWBERRYSURPRISE ISMED M.NOOR FESTIVALSADARENERGI2014: SebuahKampanyeKepedulian FILMARES2014 16 INTERVIEW SYAHRIR ARSYAD(RERE) BASTIAN MEIRESONNE58 82 CHAHINE Youssef 46 48 TREASUREMARKET BRAWIJAYAMOVIE EXHIBITON2014 50 Tirolesia#2 5. 52014 l Edisi 11 l Kinescope l 6. 6 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 SalamRedaksi Makasar selama ini seolah identik dengan citra tentang demomahasiswa yang rusuh dan perang tawuran antar kelompok warga. Citra inilah yang kemudian coba digambarkan dalam adegan film Bombe. Film garapan sekelompok anak muda Makassar ini mencoba untuk menyampaikan sebuah pesan sarat makna. PENASEHATREDAKSI FaridGaban WandaHamidah SwastikaNohara DandhyLaksono PEMIMPINUMUM Hasreiza PEMIMPINREDAKSI ReizaPatters REDAKTUR AbdiKurniawan RianSamin KONTRIBUTOR DanielIrawan ShandyGasella DanielRudiHaryanto PejredBanderas RohmanSulistiono NovitaRini TheaFathanahArbar SuluhPamuji ARTISTIK alFianadha FOTOGRAFER KinescopeTim DISTRIBUSI&SIRKULASI FaisalFadhly DISTRIBUSIJOGJAKARTA AthonkSaptoRaharjo MARKETING&EVENTPROMO OlliviaSelagusta COMMUNITYDEVELOPMENT JusufAlinLubis SUBSCRIPTIONS PT.KinescopeIndonesia JakartaLevel 3A,WorldTradeCentre5 Jl.JendralSudirmanKav.29-31 Jakarta12920 Phone:+622125985194 Fax:+622125985001 www.kinescopeindonesia.com [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] @KinescopeMagz CoverStory S epuluh edisi sudah terbit ke publik. Entah dibaca orang banyak atau hanya menjadi bungkus kacang atau sayuran. Sepuluh edisi yang terbit dengan segala kekurangan dan keterbatasan. Sepuluh edisi yang dengan susah payah diterbitkan dalam usianya yang baru satu tahun lewat sedikit ini. Segala daya dan upaya terus dilakukan untuk menjaga konsistensinya, untuk terus menjaga kredibilitasnya dalam rangka menjadi wadah sosialisasi, corong berkreasi dan saluran aspirasi. Inspirasi. Itulah yang menjadi tujuannya. Tanpa harus terlena dalam puja dan puji. Tanpa harus terjebak dalam heroisme semu tanpa substansi. Tanpa harus terbawa dalam arus narsisisme natural industri. Menjadi inspirasi dan mencoba berkontribusi bagi negeri, adalah hal yang telah terpatri, ada di dalam kepala dan hati. Setelah edisi ke sepuluh yang lalu, kami persembahkan edisi 11 yang di dalamnya masih kami upayakan untuk tetap konsisten didominasi hal-hal positif, edukatif dan inspiratif. Tentang perjuangan anak-anak muda sebagai seniman pembuat film yang sangat mencintai tanah kelahirannya dan ingin memperkuat identitas kota tercintanya dalam bingkai ke-Indonesiaan. Dan ini kami dukung penuh dengan segala apapun yang kami bisa. Untuk itu, semoga persembahan kecil ini sebagai bagian dari upaya konsistensi kami bisa diterima kembali dan harapan kami, wadah kecil ini terus bisa memberikan manfaat bagi yang sudi membacanya. 7. 72014 l Edisi 11 l Kinescope l 8. 8 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 Selina adalah seorang gadis yang hanya ingin punya kehidupan normal. Tapi sejak ia lahir, Selina mempunyai kemampuan yang membuatnya ketakutan yaitu indra keenamnya. Hal ini membuatnya sering dipandang aneh dan dikucilkan oleh lingkungannya, termasuk kakaknya dan suami kakaknya yang sering memintanya untuk pindah dari rumah mereka. Setelah diputuskan oleh pacarnya dan dipermalukan oleh teman- temannya, Selina memutuskan untuk mulai kehidupan baru di Bandung. Selina pindah ke rumah warisan orangtuanya di Bandung, yang terkenal dengan sebutan Rumah Gurita. Patung gurita raksasa yang ada di atap, nomor rumah 666 dan desain interior yang aneh membuat Selina tidak nyaman di rumah itu. Rio, tetangga yang sudah lama tinggal di depan rumah tersebut, mengatakan kalau tidak ada yang perlu ditakuti. Berita yang beredar kalau rumah itu adalah Gereja Setan hanyalah rumor. Tapi Selina tahu ia tidak sendirian di sana PREVIEW KSekelompok mahasiswa mengadakan orientasi sambil membuat dokumentasi di sebuah lokasi yang sepi. Salah satu dari mereka, Dara, bisa melihat roh halus yang ada di sekitarnya. Pada suatu ketika, ia melihat hantu dari teman kuliah mereka sendiri. Mereka pun mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan akhirnya mengetahui kalau teman mereka yang bernama Ade, telah hilang serta terakhir terlihat di kawasan Kota Tua. Kelompok mahasiswa ini pun mulai mendapat gangguan-gangguan misterius dari sesosok hantu. Kisah persahabatan sekaligus cinta segitiga antara Andi (Restu Sinaga), Widia (Prisia Nasution) dan Prassetyo (Dallas Pratama). Pras tiba-tiba muncul kembali di kehidupan Andi dan Widia yang telah menikah serta memiliki anak. Andi menduga munculnya Pras adalah untuk merebut istrinya. Kecemburuan Andi menjadi pemicu pertengkaran di dalam rumah tangganya. Pras mengakui alasannya datang. Ia terjangkit virus HIV-AIDS, karena pergaulan bebas saat tinggal di Belanda. Beruntung, anak Widia yang ternyata adalah hasil hubungannya dengan Pras, tak tertular penyakit tersebutKotaTuaJakarta UnlimitedLove FILM TAYANG 6 November 2014 SUTRADARA Ivander Tedjasukmana PRODUSER Ravi Pridhnani CAST Kirana Larasati, Ajun Perwira, Imey Liem, Egi John Foresty, Yessa Iona FILM TAYANG 27 November 2014 SUTRADARA Haryanto Corakh PRODUSER Ertha J Shahab PENULIS Haryanto Corakh CASTDallas Pratama, Prisia Nasution, Restu Sinaga RumahGurita FILM TAYANG 30 Oktober 2014 SUTRADARA Jose Poernomo PENULIS Riheam Junianti CAST Shandy Aulia, Boy William, Kemal Palevi, Maria Sabita 9. 92014 l Edisi 11 l Kinescope l LEnam anak yang gemar berkelahi, bersatu karena kesamaan nasib: berada dalam kota mati. Apalagi mereka terpencar menjadi tiga kelompok. Saat mencari teman-teman yang terpisah serta kabar orangtua mereka, keenam anak ini bahu- membahu. Di tengah pencarian itu, kaki Kayla terluka parah dan membuat gadis kecil ini demam tinggi hingga tak sadarkan diri. Di sisi lain, Yudi tenggelam di Pantai Losari. Zaki yang ada di tempat itu juga tak bisa berbuat banyak KJokowi secara perlahan membuktikan bahwa dirinya adalah pemimpin. Dari Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, sampai Presiden. Dalam prosesnya Jokowi menemui berbagai macam masalah. Keluarga dan istrinya berperan penting sebagai pendukung. Film ini juga menunjukkan Jokowi sebagai seorang suami dan kepala keluarga di rumah. JokowiAdalahKita FILM TAYANG 6 November 2014 SUTRADARA Rere PRODUSER Hendra Sirajuddin PENULIS Andi Iqbal Latief CAST Zahra Syahira Syahrir, Alya Nur Azizah Hendra, Siti Anisyah Putri, Safanah Kayla Putri Zulkarnain, Muh Dzaky Nur Iffansyah, Andi Emir Wahyudi Aspa FILM TAYANG 20 November 2014 SUTRADARA Ronny Mepet PRODUSER KK Dheeraj PENULIS Joko Nugroho, Binsar Sihombing CAST Ben Joshua, Sylvia Fully R, Agustin Taidy Bombe karena tidak bisa berenang. Di tengah film muncul sosok Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Ilham menuntun keenam anak yang tersesat itu untuk mencari tahu jawaban atas kejadian yang mereka alami. FilmIndonesiaNOVEMBER2014 1. Rumah Gurita Tayang 30 Oktober 2014 2. 99 Cahaya di Langit Eropa Tayang 30 Oktober 2014 3. Kota Tua Jakarta Tayang 6 November 2014 4. Bombe Tayang 6 November 2014 5. Mantan Terindah Tayang 6 November 2014 6. Hantu juga Selfie Tayang 13 November 2014 7. Cermin Penari Jaipong Tayang 13 November 2014 8. Salah Bodi Tayang 20 November 2014 9. Jokowi Adalah Kita Tayang 20 November 2014 10.Unlimited Love Tayang 27 November 2014 10. 10 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 COVERSTORY Makasar selama ini seolah identik dengan citra tentang demomahasiswa yang rusuh dan perang tawuran antar kelompok warga. Citra inilah yang kemudian coba digambarkan dalam adegan film Bombe. Film garapan sekelompok anak muda Makassar ini mencoba untuk menyampaikan sebuah pesan sarat makna. REIZAPATTERS F ilm Bombe merupakan besutan sutradara Syahrir Arsyad Dini alias Rere Art- 2tonic dan kawan-kawan- nya, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar. Melalui adegan demi adegannya, Bombe ingin membawa kita untuk merasakan dampak jika perilaku kekerasan dan sikap bermu- suhan menjadi kebiasaan dan terus saja terjadi di Kota Makassar. Kota Makassar yang tadinya ramai dengan aktivitas penduduknya, dalam seke- jap menjadi lengang dan gelap. Dalam bahasa Makassar, Bombe berarti permusuhan dan film ini memang menceritakan tentang enam orang anak yang gemar berkelahi, bersatu karena kesamaan nasib, yaitu berada dalam kota mati. Apalagi mereka terpencar menjadi tiga kelompok. Saat mencari teman- teman yang terpisah serta kabar orangtua mereka, keenam anak ini bahu-membahu. Di tengah pencar- ian itu, kaki Kayla terluka parah dan membuat gadis kecil ini demam tinggi hingga tak sadarkan diri. Di sisi lain, Yudi tenggelam di Pantai Losari. Zaki yang ada di tempat itu juga tak bisa berbuat banyak karena tidak bisa berenang. Film ini diawali adegan dua gank anak sekolah dasar yang saling ber- musuhan. Hampir setiap hari mereka berkelahi. Ada saja yang memicu pertengkaran mereka. Adegan ini pun menyadarkan kita jika bibit permusuhan sebenarnya telah ada sejak kita kecil. Sebab secara tak sadar, demo dan tawuran yang kerap 11. 112014 l Edisi 11 l Kinescope l Filminiadalahmurniproduksidariteman-temandiMakasardanbercerita tentangkotaMakasarberikutdenganbahasadankehidupannyasehari-hari. KitainginmendorongagarfilminibisamenjadikebangganorangMakasardan menjadipemacubagiteman-temandidaerahlainagartergerakterusuntuk berkaryamelaluimediafilmtentangkotadantanahkelahirannya.-Rere- terjadi, membuat anak kecil mel- akukan yang sama, saling bombe (bermusuhan). Lewat akting enam anak ini, Rere mencoba menggambarkan dampak dari permusuhan itu sendiri. Kota Makassar yang tadinya ramai oleh hiruk pikuk aktivitas penduduknya, tiba-tiba menjadi sunyi senyap dalam sekejap. Tidak ada lagi nafas kehidupan tersisa, selain enam anak yang mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan kota yang mereka cintai. Anak-anak ini dilatih berakting secara khusus selama sebulan penuh, sebelum mereka menjalani syuting, ujar Rere. IHWALPRODUKSI Menciptakan adegan jalan dan pemukiman yang sunyi, bukan hal mudah. Makassar terkenal dengan 12. 12 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 COVERSTORY kota yang padat, bukan hanya penduduk, tapi juga kendaraan. Rere menuturkan, pihaknya harus bekerjasama dengan kepolisian untuk menutup jalanan selama be- berapa jam. Hal ini untuk menda- patkan adegan yang benar-benar sunyi tanpa satu pun kendaraan yang melintas. Untuk mendapatkan momen sunyi itu, kita juga melakukan syuting pada tengah malam dan dini hari, beber Rere. Kondisi cuaca juga ikut me- nentukan jadwal syuting. Rere dan tim produksi harus berburu cuaca yang tepat. Tidak terlalu panas dan juga tidak hujan. Inilah yang menjadi tantangan bagi mereka. Alasan Rere, mereka tidak ingin gambar yang dihasilkan mencipta- kan bayangan yang mengganggu kualitas film. Menariknya, hampir seluruh adegan menggunakan bahasa dan logat kental Makassar. Alhasil, film ini bakal ditayangkan dengan subtitle agar bisa dipahami saat diputar di luar daerah Makasar. Di tengah film yang berdurasi 100 menit ini, ada sosok Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajud- din. Ilham memerankan adegan sebagai wali kota, persis di dunia nyata. Dalam film ini, Ilham seolah menjadi pemeran kunci. Dia-lah yang menuntun keenam anak yang tersesat itu untuk mencari tahu jawaban atas kejadian yang mereka alami. Mudah-mudahan dengan film ini, membuat masyarakat sadar akan tanggung jawab untuk menjaga Kota Makassar yang kita cintai bersama, ucap Ilham saat dimintai tanggapannya memeran- kan salah satu tokoh. Film yang diperkirakan menelan biaya produksi miliaran rupiah ini tidak hanya mengandung banyak pesan sosial. Di sisi lain, sutradara mengangkat betapa indahnya Kota Makassar dari sejumlah sudut. Hal ini tergambar dari sudut-sudut kota nan cantik. Sebut saja; Pantai Losari, Karebosi, dan Monumen Mandala. Film Bombe yang bercerita tentang permusuhan ini, diperan- kan oleh 6 anak kecil yang asli asal Makassar, dan 2 diantaranya masih berusia dibawah 6 tahun dan masih duduk di bangku Ta- man Kanak-Kanak (TK). Film yang digarap sejak bulan November 2013 ini, menurut Rere memang sengaja diperankan langsung oleh anak-anak agar lebih natural dan pesan yang ingin disampaikan lebih mudah tersampaikan jika diperankan oleh anak-anak. Pertama karena penyampaian pesan yang paling bagus adalah anak-anak. Anak-anak kan masih polos, jujur, dan tidak ada tenden- si. Dan yang kedua kami memang membuat film untuk segala umur, terang Rere. 6 pemain film Bombe ini yakni, Zahra Syahirah, Syahrir, Alya Nur Azizah Hendra, Siti Anisyah Putri, Safanah Kayla Putri Zulkarnain, Muh Dzaky Nur Irfansyah dan Andi Emir Wahyudi Aspa. Awalnya, kata 12 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 13. 132014 l Edisi 11 l Kinescope l132014 l Edisi 11 l Kinescope l 14. 14 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 COVERSTORY Rere, pemeran utama dari film ini ialah Zahra Syahirah, namun karena pada saat syuting berlangsung, tiba-tiba saja Rara terserang demam sehingga diganti menjadi pemeran pendamping. Rere mengungkapkan, setingan kota sepi ini diambil pada jam 7 pagi dan di siang hari, di hari Minggu. Selama pengambilan gambar, Rere bersama 30 kru lainnya merasa memiliki banyak cerita seru dan menyenangkan dibanding susah dan sedihnya. Karena pemeran dari filmnya adalah kawanan anak-anak yang selalu membuat para kru tertawa. TANTANGANDISTRIBUSI Film ini rencananya hanya di- tayangkan di dua bioskop Makassar saja. Menurut Rere, pidahk distribu- tor film memang hanya memberikan jatah pemutaran di Makasar dengan dalih ingin melihat respon penonton di Makasar dahulu. Rencananya film ini akan mulai diputar di boskop di Makasar bertepatan dengan hari Ulang Tahun Kota Makasar pada tan- gal 9 November mendatang, namun dalam hitungan minggu, jadwal di- ubah oleh pihak distributor menjadi tanggal 6 November 2014 ini. Rere mengungkapkan bahwa dirinya sudah berusaha meyakinkan pihak distributor agar film ini bisa ditayangkan di seluruh Indonesia. Pihaknya sudah sangat yakin bahwa film ini sudah memenuhi standar sinematografis yang cukup baik agar bisa ditayangkan di seluruh Indonesia. Namun begitu, mereka belum mendapatkan alasan pasti terkait hal ini, kecuali melihat respon penonton di Makasar dahulu. Untuk itu, pihaknya sedang gencar mel- akukan promosi film ini ke seluruh wilayah Makasar dan sekitarnya, agar bisa mendapatkan respon dan antusiasme tinggi dari penonton saat ditayangkan nanti. Roadshow ke sekolah-sekolah, sekitar 17 bilboard-bilboard besar dipasang di 15. 152014 l Edisi 11 l Kinescope l seantero kota Makasar, promosi le- wat media dan hal-hal lain yang bisa mendorong warga untuk tergerak menonton film ini nanti di bioskop. Film ini adalah murni produksi dari teman-teman di Makasar dan bercerita tentang kota Makasar beri- kut dengan bahasa dan kehidupann- ya sehari-hari. Kita ingin mendorong agar film ini bisa menjadi kebanggan orang Makasar dan menjadi pemacu bagi teman-teman di daerah lain agar tergerak terus untuk berkarya melalui media film tentang kota dan tanah kelahirannya, ucap Rere saat dihubungi melalui pesan teks. Rere berharap pesan dari film ini dapat mengena di hati para penon- tonnya kelak. Dan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi anak-anak dengan pesan utama dan menjadi tagline dari film ini karena tanpa teman, kita bukanlah siapa- siapa. 16. 16 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 INTERVIEW SYAHRIR Sutradara Film Bombe ALFIANADHA Apa latar belakang pembuatan film ini? Kota makassar terlalu sering muncul di TV dan identik dengan kekerasannya, seperti demo anarkis, perkelahian antar kelompok, dan lain sebagainya. Akhirnya orang mencap makassar identik dng kerusuhan. Untuk mengubah image rusuh itu harus muncul dari dalam diri orang orang Makassar sendiri dan karena itulah film ini kami buat. Apa pesan yang ingin disampaikan dari film ini? Kami ingin menyampaikan untuk berhentilah berbuat anarkis karna hanya akan merugikan diri kita sendiri, ingatlah anak anak kita, adik adik kita mereka semua melihat ulah kita anak-anak kita akan meniru semua itu dan seterusnya tidak akan pernah berhenti generasi yang dicekoki dengan pemandangan kekerasan dikehidupannya sehari-hari. Film ini bercerita tentang apa? Film ini bercerita tentang kota yang kosong ditinggal penduduknya karena kerusuhan yang besar kemudian tinggallah 6 orang anak kecil yg masing-masing berpasangan berjalan ke arah yang berbeda (menjadi 3 kelompok). Sebetulnya mereka berjalan ingin pulang ke rumah, tapi karena tidak tau arah jalan pulang akhirnya mereka berjalan ke arah masing-masing yang akhirnya perjalanan mereka ini memunculkan karakter masing-masing tokoh. Seperti tokoh Aya dan Seysa terlihat menikmati kota yang kosong, mereka bermain di mal, di jalan layaknya anak kecil yang melihat lapangan luas. Lalu ada tokoh Kayla ARSYAD (RERE) 17. 172014 l Edisi 11 l Kinescope l dan Nisa yang awalnya bermusuhan karena berasal dari gank yang berbeda yang kemudian menjadi bersahabat dan saling membantu karena Kayla terjatuh setelahdikejar anjing. Kemudian ada tokoh Yudi dan Zaki, di mana seperti umumnya sifat anak laki-laki yang sok jagoan, akhirnya berkelahi dan saling memusuhi. Pengalaman ketiga kelompok ini ketika berjalan tanpa orang dewasa banyak memberikan kita pelajaran. Aya dan Seysa akhirnya bertemu dengan Om Aco dan Om Aco inilah yang menjelaskan kepada mereka knp kota menjadi kosong. Kemudian keesokan harinya, Aya dan Seysa dibantu Om Aco bersama-sama mencari teman-temannya yang lain, yang masih berada di dalam kota Makassar. Sayang sekali, saat bertemu Nisa dan Kayla, Kayla sudah kehabisan darah, dan mereka sudah tidak bisa menemukan Yudi dan Zaki karena keduanya sudah tenggelam di laut di depan pantai losari. Siapa saja yang terlibat dalam proses pembuatan film ini? Film ini melibatkan banyak pihak, mulai dari Ilham Arief Sirajuddin, Walikota Makasar saat itu, Kepolisian, Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan dan Dinas Pertamanan Kota Makasar. Peran mereka, terutama saat harus merekayasa arus lalulintas guna keperluan shooting kota Makasar dalam keadaan kosong, sangat kami apresiasi. Ada juga kelompok suporter PSM Makassar, Laskar Ayam Jantan dan juga pengelola jalan tol serta Pelabuhan Makassar. Bagaimana proses produksinya dan apa saja kejadian-kejadian menarik di situ? Seperti yang bisa dibayangkan, mengosongkan kota Makassar yang merupakan kota termacet ke-4 di Indonesia adalah tantangan terberat dalam proses pembuatan film ini. Kami bisa rapat seminggu untuk merekayasa arus lalulintas sekitar lokasi shooting, sementara shooting-nya hanya 2 jam. Kami memang memilih jalur termacet dan terpadat untuk menjadi lokasi shooting supaya kesan kota kosongnya semakin terasa. Hebatnya masyarakat Makassar tidak protes ketika tau ini adalah shooting film dan justru membantu mengalihkan arus lalulintas. Di situlah kami sadar bahwa masyarakat Makassar sebetulnya sangat mendukung anak- anak mudanya untuk berkarya. Tantangan lain adalah men- direct anak-anak yang salah satunya belum tau membaca (Yudi) dan ini perlu pendekatan lebih karena memang masih terlalu kecil untuk disuruh menyampaikan maksud di depan kamera. Jadi, shooting kebanyakan ketawanya kalo scene Yudi. Tantangan lain dan mungkin yang terberat adalah mengosongkan dan menghentikan sejenak kegiatan bongkar muat di pelabuhan Makassar, sementara kita tahu pelabuhan tersebut adalah pintu perekonomian Indonesia Timur. Tapi Alhamdulillah kami bisa melewatinya dengan baik. Bagaimana proses post production dan rencana distribusinya dan apa saja kejadian menarik di situ? Film ini dibuat dengan modal nekat, mungkin susah untuk dipercaya kalau editor film ini baru belajar after effect dua bulan sebelum shooting dimulai. Tidak ada satupun dari tim produksi film ini yang pernah membuat film sebelumnya, bahkan kalau pertanyaan ini ditanyakan kepada kami dua bulan sebelum shooting, kami akan menjawab tidak pernah terfikir untuk membuat film. Bisa anda bayangkan bagaimana kami sambil shooting sebetulnya kami juga sambil belajar dan tetap dengan keteguhan hati bahwa kami bisa menyelesaikan film ini di studio editing kami sendiri. Berapa besar biaya produksi film ini dan bagaimana cara memperoleh dana tersebut? Film ini menghabiskan biaya antara 1,4 sampai 1,6 milyar dan belum bisa kami pastikan karena masa promosi belum selesai. Sepertiga dana kami dapat dari Dinas Pariwisata Makassar dan sisanya dari kantong sendiri. Apa harapan setelah film ini dibuat dan ditonton oleh banyak orang? Harapan kami adalah semoga film ini dapat diterima dengan baik oleh penonotn di Indonesia dan semoga masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat kota Makassar menyadari bahwa citra kota yang rusuh itu hanya dapat kita hentikan dari diri kita sendiri. Kemudian juga bagi industri film nasional, semoga bisa menerima hasil karya anak-anak daerah di luar Jakarta dan Jawa untuk bisa memberikan kontribusi nyata bagi dunia perfilman nasional dengan karya-karya nyatanya. 18. 18 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 PREVIEW MelihatsegalapencapaianMerryRiana, tidakmengherankanbahwabanyak orangyangmenganggapnyasebagai seorangsuper-woman.Dengan kombinasi kecantikan dan kecerdasan, Merry telah berhasil meraih banyak pencapaian bahkan sebelum dia berumur 30 tahun. MerryRDifilmkanMDPictures S eseorang yang sangat dihormati dan dikagumi di dunia bisnis, Merry mencapai penghasilan 1 Juta Dolar di usia 26 tahun, dan diliput oleh berbagai media massa, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Alasan utama Merry memutuskan untuk menyetujui kisah nyatanya diangkat menjadi sebuah film layar lebar adalah karena hasratnya membantu orang lain dalam mencapai keberhasilan mereka. Tujuan Merry adalah membangkitkan generasi baru yang sukses, yang bertanggung jawab atas kehidupan mereka, hidup sesuai dengan impian mereka, dan pada akhirnya, memberikan kontribusi kembali ke masyarakat. Merry percaya bahwa efek eksponensial dengan adanya orang-orang sukses yang berbagi pengetahuan dan kekayaan akan dapat mengubah secara positif masa depan negara kita tercinta, Indonesia. Setelah meraih sukses dalam film Habibie & Ainun sebagai film dengan jumlah penonton tertinggi di Indonesia, kini MD Pictures kembali mengangkat kisah nyata, MERRY RIANA, dari buku best seller yang ditulis oleh Alberthiene Endah. Buku ini sudah dicetak ulang berkali-kali, dan selama beberapa tahun terakhir laris terjual ratusan ribu eksemplar. MERRY RIANA berkisah tentang kegigihan seorang remaja puteri sebagai korban sebuah kondisi politik di Indonesia, yang harus bertahan hidup di perantauan dengan kondisi sangat mengenaskan. Merry hanya berbekal seadanya, dengan sejumlah uang yang sangat terbatas, pada saat dia pertama kalinya sampai di Singapura. Untuk memenuhi biaya hidup dan kuliahnya, Merry terpaksa harus berutang pada pemerintah Singapura. Tetapi, ternyata itu pun tidak cukup, dan Merry harus berjuang melalui masa-masa kuliahnya dengan keadaan ekonomi yang sangat memprihatinkan. Untuk menghemat, Merry menjalani hari-harinya dengan standard kehidupan yang sangat sederhana. Merry harus membiasakan dirinya untuk makan hanya roti tawar, mi instan, dan terkadang bahkan terpaksa untuk tidak makan, karena keadaan keuangan yang tidak mendukung. Di tengah-tengah perjuangannya 19. 192014 l Edisi 11 l Kinescope l yRianauntuk kuliah di NTU, yang terkenal dengan standard pendidikan dan disiplinnya yang sangat tinggi, Merry masih harus bekerja part-time, salah satunya sebagai seorang pembagi brosur di jalan. Bagaimana ia mengatur keuangannya yang super pas- pasan, bagaimana ia mengatasi rasa lapar sehari-hari, bagaimana ia menghapus rasa letihnya akibat berjalan jauh setiap hari dalam menyelesaikan studinya, semua perjalanan pahit itu harus dipanggul seorang Merry Riana di usia relatif masih muda. Ketika lulus, Merry sadar bahwa utangnya pada pemerintah Singapura sudah mencapai 40 ribu dolar, atau sekitar 300 juta rupiah. Bertujuan membayar utang- utangnya dan mencapai mimpinya untuk meraih kebebasan finansial, Merry mengambil sebuah keputusan ekstrem untuk menjadi seorang entrepreneur. Merry tidak memiliki modal, koneksi, dan keahlian apapun. Namun dengan attitude yang positif, ketekunan, dan kerja keras yang luar biasa, Merry akhirnya berhasil membayar lunas semua utangnya dalam waktu 6 bulan dan mencapai kebebasan finansial 4 tahun setelah kelulusannya. Berkat kesabaran dan ketabahannya, jatuh bangun perjalanan usaha Merry serta pasang surut kisah kasih Merry, akhirnya berbuah manis. Pada usia 26 tahun Ia berhasil memperoleh pendapatan sebesar 1 Juta Dolar dan diperistri oleh lelaki pujaannya, Alva Tjenderasa. Kisah nyata perjalanan hidup Merry Riana ini akan diperankan oleh Chelsea Islan, juga didukung oleh Dion Wiyoko, Kimberly Rider, Ferry Salim, Ninik L. Karim, Chintya Lamusu, dan lain lain. Adalah seorang Manoj Punjabi selaku Produser MD Pictures yang pertama kali bersikeras untuk melayarlebarkan kisah ini. Setelah dilakukan pembahasan dengan tim internalnya, serta melalui proses yang panjang dan matang, lalu Manoj mempercayakan Hestu Saputra sebagai Sutradara, serta menunjuk Rahabi dan Titien Wattimena sebagai Penulis Cerita untuk menggarap film MSD ini. Bahkan ketika sebagian besar pengambilan gambar harus dilakukan di Singapura, Manoj setuju dan mendukung. MERRY RIANA bukan sekedar sebuah kisah nyata, tapi kisah yang sangat mengharukan dan inspiratif. Jadi untuk mendapatkan kesan dan nuansa yang maksimal, proses pengambilan gambarpun harus sesuai dengan keadaan aslinya. Ini sesuai prinsip saya, untuk sebuah karya yang besar dan baik, harus berani mengambil resiko, berani melakukan terobosan, demikian Manoj menjelaskan. Film MERRY RIANA ini dijadwalkan akan tayang tanggal 24 Desember 2014 di semua bioskop di seluruh Indonesia. 192014 l Edisi 11 l Kinescope l 20. 20 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 REVIEW 3NafasLikasSebuahfilmBiopikyangdibintangiAtiqahHasiholan danVinoG.Bastianinidiputardiseluruhbioskoptanah airOktoberlalu.Diangkatdarikisahnyata,filmkarya sutradaraRakoPrijantomenceritakantentangseorang tokohbernamaLikasTarigan,yangkemudianlebih dikenalsebagaiLikasGintings,istridariLetnanJendral DjaminGintings. MUHAMMADPUTRARINJANI T okoh Likas yang sebenarnya, sampai sekarang masih hidup dan berusia 90 tahun. Satu lagi film bertemakan pahlawan yang luput dari sejarah di era modern. Dan ini sangat menarik. Film ini bercerita tentang kisah yang diceritakan dengan mengambil sudut pandang wanita. Ia, jadi film ini diceritakan dari waktu ke waktu. Mulai kecil hingga dewasa dengan pemotongan tiap bagian. Dumulai dengan alur cerita pada tahun 1937 di Kampung Sibolangit, Karo, Sumatera Utara, seorang gadis cilik merayap di atas tanah. Matanya tertuju pada gundunya yang siap dijentikan ke gundu sasaran. Dia tidak mmeperdulikan baju dan rambutnya yang kotor. Teriakan Likas, Likas, Likas dari bocah-bocah seusianya tidak mengganggu konsentrasinya. Dia menjentikan jemarinya dan tepat ke gundu lawannya naga. Likas menang diiringi sorak-sorai kawan sekampungnya. Tetapi lawannya Naga, menginjak-nginjak gundu Likas. Terkait dengan Letjen Djamin Ginting, dalam harian Pikiran Rakjat di salah satu edisinya pada 1956 menyebutkan bahwa beliau mengambil alih pimpinan Komando Bukit Barisan setelah Kolonel Simbolon berpihak pada PRRI. Ulf Sundhaussen dalam bukunya Politik Militer Indonesia 1945 hingga 1967, Jakarta LP3ES, 1986 menceritakan bahwa atas perintah Jakarta mengambil alih komando di Medan dan memaksa Simbolon mengundurkan diri ke Keresidenan Tapanuli. Namun begitu, cerita tentang sejarah kelam perang saudara di negeri ini tidak digambarkan dalam film ini dan mungkin Rako Prijanto memang meletakkan fokus pada istri Djamin Ginting, Likas dan peristiwa perseteruan antar perwira militer di Sumatera Utara ini hanya digambarkan dalam satu adegan pembicaraan para perwira. Djamin Ginting (dimainkan Vino G Bastian) berseru: NKRI harga mati! Beberapa adegan peperangan yang dialami oleh Likas dan Djamin Ginting juga cukup memukau. Di saat Djamin Ginting dan Likas sempat berada di Aceh Tengah, mereka dibom 21. 212014 l Edisi 11 l Kinescope l oleh pesawat cocor merah mustang Belanda. Dan adegan Likas melahirkan, kemudian saat di pengungsian Likas mengendong bayinya yang sudah membiru. Dan saat Djamin Ginting tertangkap tentara sekutu, Likas berupaya membebaskan suaminya. Rako cukup berhasil memainkan emosi dan membuat adegan dengan setting yang cukup real dengan cerita dalam film ini. Cerita tentang sosok Likas, menggambarkan tentang seorang perempuan yang tangguh. Likas kecil saja (Tissa Biani Azzahra) keras hati menuntut ilmu di sekolah guru (waktu itu harus di Padang Panjang). Sang ibu (Jajang C. Noer) tidak setuju. Tetapi ayahnya dan abangnya Njore (Ernest Samudera) yang menjadi polisi mendukung dan membiayai. Cerita bergulir, Likas menjadi perempuan yang menyuarakan haknya di perkumpulan pemuda dan pemudi Karo yang membuatnya diusir karena melawan adat. Yang tertarik hanya seorang: Djamin Ginting. Akting Tissa sebagai Likas cilik cukup memukau dan terasa natural. Perjalanan hidup Likas memang menarik, dari cita- cita tinggi hingga upaya memperjuangan kesetaraan gender, ada pesona dari tindakan yang ia lakukan, hal yang membuat seorang tentara bernama Djamin Ginting jatuh hati padanya, yang kemudian menjadi suaminya dan melengkapi tiga sosok penting dalam kehidupan Likas. Likas selalu memegang teguh janjinya pada tiga orang tersebut dalam setiap tarikan nafasnya, sesuatu yang memberikan semangat dalam setiap perjuangannya serta kerinduannya pada cinta. Dan inilah yang menjadi filosofi dari judul film ini. Alur cerita di bagian awal dari naskah yang ditulis oleh Titien Wattimena ini punya banyak komentar sosial skala kecil yang cukup mencuri perhatian, tapi juga terasa tajam. Mulai dari isu merantau hingga kasih sayang keluarga, ada pula permasalahan gender yang pada jaman itu masih sangat kuat, hingga masuk kedalam konflik utama terkait mimpi dengan menggunakan pendidikan sebagai jalannya. Rako Prijanto patut diapresiasi dalam film ini karena mampu menciptakan permulaan film yang kuat, dan itu berhasil membuat penonton merasa tertarik pada sosok Likas an secara emosional masuk mendalami karakter sosok ini. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari kemampuan akting para pemainnya. Arswendi Nasution, Jajang C. Noer, dan tentu saja Tissa Biani Azzahra, memainkan karakter perannya dengan sangat baik dan menjiwai. Dialog, konflik- konflik yang ditampilkan, dan teknis permainan gambar yang mumpuni di bagian-bagian awal, film ini bisa dianggap berhasil mencuri perhatian penonton. Namun begitu, pada bagian akhir- akhir, film ini terasa sangat berat dari sisi pesan moral yang ingin disampaikan dalam alur ceritanya. Kesederhanaan konflik dan adegan yang pada awalnya sangat menarik untuk diikuti dan mudah mencerna pesan di dalamnya, semakin terasa berat dan terlalu kompleks. Dari persoalan dalam keluarga, kisah cinta antara Likas dan Djamin. Berkembang terlalu melebar dengan mencoba mengembangkan ke arah isu gender, semangat nasionalisme, hingga sokongan istri kepada suami. Soalnya kemudian adalah bahwa mereka hadir dalam kapasitas yang terlalu kecil, dan meskipun punya kualitas yang tidak semuanya begitu buruk tapi sesekali mengganggu irama cerita. Dalam film agak sedikit terlalu terlalu banyak pesan inspirasi tentang cinta dan kehidupan setelah Likas dewasa. Terkesan ada lompatan-lompatan yang dipaksakan kehadirannya, dan akhirnya fokus cerita pada hubungan antara Likas dan Djamin juga ikut memudar. Potensi keberhasilan pada bagian awal kurang berkembang lebih jauh, bahkan daya tarik pada kehidupan Likas sendiri juga ikut terdegradasi. Kalau saja pesan-pesan filosofif tersebut dapat di kurangi kuantitasnya, atau pesan yang ingin disampaikan dapat di persempit, mungkin alur ceita akan berjalan lebih kuat dan irama ceritanya lebih halus. Namun begitu tidak dapat dipungkiri bahwa film ini memiliki alur cerita yang cukup kuat untuk mempertahankan fokus penontonnya dan cukup mampu membawa penonton untuk hanyut dalam kisahnya. Pesan tentang perjuangan hidup dalam film ini cukup tersampaikan dengan baik dan kisah petualangan panjang itu juga tidak pernah berhenti tampil menarik. Rako Prijanto, sutradara film Sang Kiai yang sukses di ajang Festival Film Indonesia 2013 ini, di bawah rumah produksi Oreima Pictures menggiring 3 Nafas Likas menjadi salah satu film biopik yang bisa dikenang oleh penontonnya. Dengan setting film yang mampu menggambarkan setiap detil tempat dan suasana ini berhasil menangkap bagaimana kehidupan di tanah Karo, bagaimana kehidupan di tahun 1930, dan seterusnya. Ini digarap dengan sangat baik dan terlihat mampu menutupi segala kekurangan tutur cerita film ini yang memang terasa belum rapi. Usaha-usaha teknis yang benar-benar digarap serius dan tertangkap oleh sinematografi yang cantik ini layak diacungi jempol. Film ini bisa dianggap sebagai salah satu film Indonesia yang digarap dengan tidak sembarangan. 22. 22 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 MyIdiotBrother,filmyangdiangkatdarikisahnovelAgnesDavonartentang Angel(AdillaFitri)gadisremajaberusia15tahun,yangtidakpernahbisa menerimakeadaankakaknyaHendra(AliMensan)yangterlahirdengan keterbelakanganmental.WalaupunAngelbegitumaludanmembencinya, Hendratidakpernahbersedihhati.Hendraadalahseoranganakyang berkebutuhankhususakibatsakityangdideritasejakkecil.Walaupundemikian,ia tetapsetiamemberikankasihsayangseorangkakakkepadaadiknya. SYAKIRADEWIRINJANI REVIEW MyIdiotBroth 22 l Kinescope l Edisi 10 l 2014 K ehidupan Hendra dengan dunianya sendiri namun tetap menyayangi kakaknya. Suatu hari, aji mengadakan pesta ulang tahunnya dengan mengundang semua teman-temannya. Agnes dan Angel bersaing untuk menjadi ratu dalam acara pesta tersebut. Sayangnya pesta itu berakhir ricuh karena kehadiran kakak Angel, yang membuat Angel begitu malu kedatangan kakaknya yang dengan penuh perjualangan dan sebenarnya bermaksud baik untuk mengantarkan kado yang tertinggal. Pesta Ricuh dan Angel lari dan mengalami kecelakaan. Kecelakaan ini menyebabkan tak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan dirinya selain Hendra. Demi cintanya kepada sang adik, Hendra rela mengorbankan apapun ternasuk nyawanya sendiri untuk Angel. Film dengan berjenis drama keluarga ini mencoba mengangkat hubungan yang terjalin antara Hendra dan Angel yang penuh lika-liku. Dalam beberapa persoalan, tampak Angel malu dengan kondisi kakaknya. Tetapi, hati Angel yang lembut selalu tersentuh dan tampak mengasihi Hendra pada beberapa kesempatan lain. Hal cukup menarik untuk diulas adalah penggunaan kata idiot dalam judul yang sebetulnya bisa saja menyinggung pihak-pihak tertentu. Dari sisi saya, saya merasa cerita ini tidak menjelekkan, tetapi malah sebaliknya. Saya hanya bisa bilang mungkin judulnya menyakitkan, tetapi isinya menyenangkan kok, kata Teddy Davonar, salah satu penulis My Idiot Brother, dalam keterangan rilis akhir 23. 232014 l Edisi 11 l Kinescope l other 232014 l Edisi 10 l Kinescope l September lalu. My Idiot Brother merupakan debut dari Film One Production. Uniknya, sebagai debut, Film One Production justru menghadirkan pemeran pendatang baru sebagai bintang utama. Sementara itu, beberapa aktor dan aktris yang sudah tidak asing lagi hadir di film ini sebagai pemeran pembantu, seperti Kimberly Ryder, Aaron Ashab, Cindy Fatikasari, dan Donny Kesuma. Dalam film ini, Adila Fitri memerankan perannya dengan baik. Dia cukup menjiwai karakternya dan terlihat sangat natural. Hal ini mungkin karena Adilla sendiri memiliki kakak bernama Andhika yang karakteristiknya sama dengan karakter Hendra di film ini yang diperankan dengan penuh penjiwaan oleh Ali Mensan. Dengan usahanya melakukan observasi ke Seolah Luar Biasa (SLB) selama 3 bulan, akting Ali sebagai Hendra cukup meyakinkan penonton dengan keluguan dan tingkah agresifnya. Kimberly Ryder yang berperan sebagai Agnes juga cukup sukses menjalankan peran antagonis pertamanya. Kimberly cukup berhasil memainkan emosi penonton lewat aktingnya. Film ini semakin dramatis dengan Original Sound Track dari Afgan, Untukmu Aku Bertahan, yang liriknya terkesan mengharukan dan penonton pun tanpa sadar mengeluarkan air mata. Film yang diangkat dari novel berjudul sama ini, mempunyai pesan mendalam dan cerita yang mengharukan. Tapi cerita dalam film ini disisipi dengan kisah cinta yang terjadi pada Angel dan Aji yang jatuh cinta saat pertama bertemu hingga mereka berdua dekat. Karena keduanya memiliki kesamaan hobby main basket. Namun sayangnya, tidak dijelaskan bagaimana akhir kisah cinta keduanya. Film ini mempunyai banyak moral value yang bisa diambil dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari - hari. Kehidupan kita tidak sempurna, tapi ketidak sempurnaan itu membuat hidup kita lebih indah. Di usia remaja, kita harus belajar menerima masalah apa saja yang terjadi, baik itu masalah yang ada dirumah maupun disekolah meskipun kita berat menerima. Sutradara Alyandra menyajikan My Idiot Brother sebagai sebuah drama keluarga yang hangat dan mengharukan. Film ini merupakan sebuah tontonan penuh pesan moral mengenai keluarga dan bagaimana kita semestinya bersikap kepada salah satu anggota keluarga yang mengalami kasus seperti Hendra. Faktanya, anak-anak berkebutuhan khusus masih mendapat perlakuan kurang mengenakkan dari masyarakat. Sebaiknya, setelah menonton film ini, kita mungkin mulai menyadari bahwa ketidaksempurnaan seseorang akan terlihat sempurna dengan cinta. Semoga film ini memampu mengubah persepsi kita tentang mereka yang berkebutuhan khusus dan bsa memperlakukan mereka selayaknya orang yang sehat dan normal. 24. 24 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 REVIEW Strawberry THEAFATHANAHABRAR Pernahkankamumengunyahsebuahstroberi,berharapstroberimerahcerahitu manis,tapiternyataasamluarbiasa?Lalukamuambilstroberiberikutnya,berharap kaliinikamulebihberuntung.Tapitidak,stroberimumasihasam.Begituterus, sampaihabisstroberimu.Tapikamutetapbelumberuntung. F ilm yang diadaptasi dari novel best seller karya Desi Puspitasari yang berjudul sama ini bercerita tentang dua orang yang mencoba untuk memulai kisah percintaan mereka lagi. Aggi (Acha Septriasa) tinggal dan bekerja sebagai kurator di salah satu galeri foto di Yogyakarta. Sedangkan Timur (Reza Rahadian) tinggal dan bekerja sebagai fotografer di Bandung. Lima tahun yang lalu mereka berpisah karna Aggi merasa Timur bukan untuk dirinya karena Timur terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Aggi punya syarat jika Timur ingin kembali menjalin kasih dengannya; Timur harus bertemu dengan Aggi lima tahun lagi jika mereka berdua masih sendiri, mungkin mereka harus bersama. Film yang disutradarai oleh Hanny R. Saputra ini menarik untuk ditonton karena selain ceritanya yang simple, visual yang dihasilkannya pun menarik, membuat penonton betah hingga menonton film sampai selesai. Bagi penonton yang sudah membaca novelnya mungkin sudah tahu akan bagaimana ending dari cerita ini, namun bagi yang belum membacanya akan penasaran dengan konflik di dalam hubungan Aggi dan Timur dan bagaimana mereka mengatasinya. Chemistry diantara dua pemain utama, Acha Septriasa dan Reza Rahadian sangat kuat. Mungkin chemistry ini didapat dari film mereka sebelumnya, Test Pack, yang dimana mereka menjadi suami istri dan sering 25. 252014 l Edisi 11 l Kinescope l rySurprise beradegan intim di film tersebut. Di film ini ada adegan ciuman dan mereka melakukannya dengan baik dan natural. Karakter Timur yang senang main saksofon bisa diperankan dengan baik oleh Reza Rahadian. Sedangkan untuk para pemain pembantu, mereka cukup apik di karakter masing-masing. Perbedaan fisik Aggi dan Timur dalam kurun waktu lima tahun agak kurang karena penampilan Timur tetap gitu-gitu aja, sedangkan penampilan Aggi agak berbeda karena memakai hairstyle yang berbeda. Namun di beberapa scenes, poni palsu yang dikenakan Acha Septriasa itu agak fail karena terlalu ketara kalau ia pakai poni palsu. Overall, film ini tetap layak untuk ditonton. Tontonlah film ini bersama teman atau pasangan anda. 26. 26 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 BEHINDTHESCENE 26 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 27. 272014 l Edisi 11 l Kinescope l Film ini adalah murni produksi dari teman-teman di Makasar dan bercerita tentang kota Makasar berikut dengan bahasa dan kehidupannya sehari-hari. Kita ingin mendorong agar film ini bisa menjadi kebanggan orang Makasar dan menjadi pemacu bagi teman-teman di daerah lain agar tergerak terus untuk berkarya melalui media film tentang kota dan tanah kelahirannya. - Rere - 272014 l Edisi 11 l Kinescope l 28. 28 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 29. 292014 l Edisi 11 l Kinescope l 30. 30 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 ISMED M.NOOR AkrabdengannamaIsmedM.Noor,seorang yanglahirdiJakartapada9Agustus1933.Ya, dia adalah adik kandung dari Soekarno M. Noor. Ismedadalah seorangseniman Indonesiayang berprofesisebagaiaktor,produserfilm,dan jugasutradarasertawartawan. TOKOH 30 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 31. 312014 l Edisi 11 l Kinescope l31 S etelah menamatkan pendidikan SMP dan SMA di Jakarta, Ismed melanjutkan pendidikannya ke ATNI (Akademi Teater Nasional Indonesia). Pada saat umurnya baru setahun, dirinya menjadi yatim setelah ayahnya, Mochamad Noor yang seorang wartawan meninggal dunia dan akhirnya ibunya membawa dia dan kakaknya pulang ke Bonjol, Sumatera Barat. Dia memulai karier profesionalnya di perfilman sebagai figuran pada tahun1954dalam filmRela. Dia juga pernah mendapat kesempatan untuk mendampingi kakaknya bermain dalam film Istana yang Hilangpada tahun1960. Setelah itu, dirinya termasuk dalam komunitas yang terkenal sebagai Seniman Senen. Ya, sekelompok seniman yang memang sering berkumpul di Senen, Jakarta, tepatnya di sekitar ujung barat jalan Kramatbunder, bersama dengan kakaknya, Soekarno M. Noor, Wim Umboh, Misbach Jusa Biran, dan sang Camat Senen yaitu Wahid Chan. Setelah menjadi figuran di beberapa film, pada awal tahun 60-an, dia mulai mendapat peran yang lebih baik dengan menjadi pemeran utama dalam filmPesta Musik La Bana(1960),Pagar Kawat Berduri(1961), danToha Pahlawan Bandung Selatan yangjuga diproduksi pada tahun 1961, di mana dia memerankan tokohPahlawan Nasional asal Bandung,Mohammad Toha. Setelah itu namanya pun semakin populer dan mendapatkan peran utama di beberapa film berikutnya. Selain bermain film, Ismed sempat menjadi wartawan pada beberapa majalah dan harian ibu kota sepanjang tahun1955-1958. Pada tahun I963, Ismed menikah dengan seorang aktris sandiwara dan juga teman kuliahnya di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) yang bernama Flora Luntungan. Dua tahun setelah menikah, Ismed sempat mengadu peruntungannya dengan menjadi produser melalui Nefos Film yang dia dirikan pada tahun1965. Perusahaan tersebut sempat memproduksi beberapa film, di antaranyaLangkah-langkah di PersimpangandanK.K 17. Pada awal tahun 70-an, dia pun mulai mencoba menjadi sutradara, dengan filmnyaSelamat Tinggal Kekasihpada tahun1972. Ismed meninggal dunia pada tanggal14 Maret1975, setelah memainkan berbagai peran dalam 40 judul film dengan film terakhirnyaMelawan Badaipada tahun1974. Sebelum meninggal dunia, Ismed juga sempat menjadi Staff Direksi pada Allied Film of Indonesia Ltd. SEBAGAIFIGURAN Rela (1954) Di Balik Dinding (1955) Tiga Buronan (1957) Asrama Dara (1958) Bulan Madu (1959) Serba Salah (1959) Istana yang Hilang (1960) SEBAGAISUTRADARA Selamat Tinggal Kekasih (1972) SEBAGAIPRODUSER Langkah-langkah di Persimpangan K.K 17 SEBAGAIPEMERANUTAMA Pesta Musik La Bana (1960) Pagar Kawat Berduri (1961) Toha Pahlawan Bandung Selatan (1961) Mira (1961) Tudjuh Pahlawan (1963) Tauhid (1964) Apa yang Kau Cari Palupi? (1969) Bernafas dalam Lumpur (1970) Kekasihku Ibuku (1971) Melawan Badai (1974) Filmografi 312014 l Edisi 11 l Kinescope l 32. 32 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 KLASIK Toha,Pahlawan BandungSelatanSebuahfilmbiopikyangmengisahkankepahlawananMochamad TohayangberhasilmeledakkangudangmesiuBelandadiBandung yangmembuatpertahananBelandalumpuh. D alam sejarah, peristiwa ini dikenal sebagai Bandung Lautan Api, dan dalam peristiwa historis inilah terlahir lagu Halo-halo Bandung yang dinyanyikan para tentara Republik dalam penantian mereka untuk kembali ke rumah mereka di Bandung. Nama MochamadToha sebagai pahlawan Kota Bandung memang kurang cukup dikenal saat ini. Mungkin karena ia memang jarang diperbincangkan dan tenggelam dalam ketenaran para pahlawan kemerdekaan lainnya. Dia adalah seorang Komandan Barisan Rakjat Indonesia, sebuah kelompok milisi pejuang yang aktif dalam masa Perang Kemerdekaan Indonesia. Ia lahir di Bandung pada 1927 dan meninggal setelah meledakkan dinamit dalam gudang amunisi milik tentara Sekutu pada 24 Maret 1946 di Bandung. Meskipun begitu, aksi heroiknya pernah diabadikan olehUsmar Ismail melalui karya filmnya yang diproduksi pada tahun 1961, 53 tahun yang lalu. Pria asal Minangkabau ini tertarik dengan aksiTohayang dengan gagah berani mempertahankan kotanya direbut kembali oleh Belanda. Film yangdibintangi olehIsmed M. Noor, Mieke Wijaya, Rachmat Hidayat, Wahab Abdi, Mila Karmila, Bambang Irawan,danMasito Sitorus ini, saat itu masih dibuat dalam format hitam putih. Diceritakan dalam film tersebut bahwaTohaberhasil meledakkan gudang mesiu Belanda di Bandung dan membuat pertahanan mereka lumpuh. TokohToha muncul ketika Belanda berusaha merebut kembali kedaulatan Indonesia di saat masa peralihan Jepang ke Belanda yang didukung Inggris. Toha, sebagai orang biasa, digambarkan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap penderitaan orang-orang di sekitarnya. Ia rela berkorban demi kedaulatan bangsa meski harus kehilangan nyawanya. Cerita ini juga ditambahi bumbu percintaan olehUsmar Ismailuntuk melengkapi gambaran kehidupanToha. Usmar Ismailsendiri memang dikenal sebagai pelopor perfilman Indonesia yang banyak membuat film perjuangan. Film-filmnya antara lain adalahDARAH DAN DOA(1950),ENAM DJAM DI DJOGJA(1951),LEWAT DJAM MALAM(1954), danPEDJUANG(1960). DARAH DAN DOAsendiri dijadikan tonggak lahirnya film asli Indonesia dan tanggal syuting pertamanya (30 Maret) ditetapkan sebagai Hari Film Nasional. 33. 332014 l Edisi 11 l Kinescope l BedahKampus UniversitasIndonesia ke-15 BedahKampusUniversitasIndonesiaatauyangdikenalsebagai BKUI,merupakanrangkaiankegiatanpengenalankampus UniversitasIndonesiayangpadatahun2014initelahdilaksanakan untukyangke-15kali. FESTIVAL A cara Bedah Kampus Universitas Indonesia 15 tahun ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai Universitas Indonesia, mengenai fakultas apa yang terdapat di Universitas Indonesia hingga jurusan yang ada di masing-masing fakultas tersebut. BKUI15 dilaksanakan pada hari Sabtu-Minggu, 15-16 November 2014 dan bertempat di Balairung, Kampus Baru UI, Depok. Acara ini juga di isi talkshow Panduan Perjalanan dan Berita Perjalanan yang di isi oleh tokoh seperti Ajeng Kamaratih, Feni Rose, Faisal Basri. MA, dan Firmanzah. SE. MM. Ph. D untuk hari Sabtu dan Dude Harlino, Lala Karmela, Prof. Hikmahanto Juwana SH. LL. M. PH.D serta Prof. Dr. Sarlito Wirawan Sarwono untuk hari Minggu. Selain itu akan ada Kunjungan Fakultas di UI, menghadirkan 64 stand jurusan, dan panggung bazaar menarik. Untuk info lebih lanjut bisa follow @BKUI_Official di twitter atau hubungi Allysa di 089624922125. Nah panitia menunggu kedatangan kalian di kampus UI. 34. 34 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 FESTIVAL SebuahKampanyeKepedulian Dengansemangatberbagiinformasidanpengetahuan tentangenergi,kelompokEnergiKitamengadakan FestivalSadarEnergi2014.Adapunrangkaianfestival yangdiselenggarakandiantaranyaroadshowke berbagaikotadiIndonesia,KompetisiFilmPendek, KompetisiIdeCerita,danjugakontenseputarenergi yangkomprehensifyangdapatmenumbuhkan kesadarankaummudauntukmulaimenggunakan energisecaraseimbang. F estival Sadar Energi ada- lah kegiatan yang ditu- jukan untuk mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk lebih peduli akan pentingnya energi bagi kelangsungan hidup umat manusia. Acara ini merupa- kan kerjasama antara Kelom- pokEnergi Kita, Kementerian ESDM, didukung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pelaku usaha migas. Festival Sadar Energi 2014menyediakan hadiahtotal FestivalSadarEnergi2014: 30 juta rupiah untuk para pemenang kompetisi film pendek dan ide cerita film pendek. Hadiah akan diberikan kepadaFilm pendek animasi Terbaik (pilihan Juri) Rp 7.500.000,Film pendek non-animasi Terbaik (pilihan Juri) Rp 7.500.000,Film pendek animasi Terfavorit (pilihan Pemirsa) Rp 5.000.000,Film pendek non-an- imasi Terfavorit (pilihan Pemirsa) Rp 5.000.000 danIde cerita film pendek (pilihan juri) Rp 5.000.000. Ide cerita akan diproduksi menjadi film pendek oleh tim Energi Kita dan ditayangkan saat Awarding Night bulan Desem- ber 2014 di Jakarta bersamaan dengan pengumuman pemenang kompetisi Film Pendek. Tema kompetisi film pendek dan ide cerita film pendek Festival Sadar Energi 2014 harus berhubungan dengan konsep Sadar Energi yang ada pada mini essay Dari Hulu ke Hilir: Mata rantai Yang Kasat Mata.* Waktu pendaftaran dan pengumpu- lanFilm Pendek paling lambat 20 November 2014, sedangkan untuk pendaftaran & pengumpulanIde Cerita Film Pendek paling lambat 20 Oktober 2014. Jenis film yang dikompetisikan dalam Festival Sadar Energi 2014 yaitu film pendek ani- masi durasi 20 detik - 2 menit,Film pendek non-animasi (termasuk dokumenter) durasi 5-15 menit. Sadar Energi merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh kelom- pok Energi Kita dengan mengusung semangat berbagi informasi dan pengetahuan tentang energi.Men- dorong Gerakan Publik Hemat Sumber Daya Energi .Gerakan Sadar Energi sendiri telah dimulai sejak bulan Mei 2013 lalu. Tujuan dari rangkaian Festival Sadar Energi 2014 adalah menyediakan informasi kepada masyarakat mengenai sadar energi hingga akhirnya menjadi aksi hemat energi yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Panitia Festival Sadar Energi 2014 Jalan Anggrek IV / 1C, Pondok Pinang, Jakarta Selatan Email: [email protected] web : sadarenergi.com Telp: 021-73690595 35. 352014 l Edisi 11 l Kinescope l 2000AnakMudaakan BerkumpuldiIYC2014 FestivalIndonesianYouthConference(IYC)kembalihadir!Sejak pertamakalidisenggelarakanpadaJuil2010,salahsatuprogram yangberadadibawahnaunganSinergiMudainiselalukonsisten sebagaimediumanakmudaIndonesiauntukberkumpulserta berbagipengalamandanpengetahuan. FestivalIndonesianYouthConference(IYC) R angkaian Festival IYC berisikan 12 topik seminar dan talkshow interactive yang berkaitan dengan isu seputar anak muda yang dibawakan oleh beragam narasumber yang kompeten di bidangnya. Festival IYC 2014 akan diselenggarakan pada 8 November 2014, bertempat di Upperroom (Annex Building), Wisma Nusantara. Sejalan dengan visi dan misi Sinergi Muda, Program Indonesian Youth Conference bertujuan untuk mengumpulkan anak mudaIndonesia dalam berbagi masalah, ide dan meningkatkan kepedulian mereka terhadap isu-isu sekitar serta meyakinkan masyarakat bahwa suara anak muda juga layak untukditanggapi dengan serius. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun 2013 lalu, tahun ini IYC kembali menyelenggarakan Forum IYC yang hadir untuk ketiga kalinya (Forum IYC pertama kali pada tahun 2010, kedua pada 2012). Forum IYC akan menjadi wadah ekslusif bagi 68 Duta-delegasi perwakilan dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia, untuk saling bersinergi dan berbagi mimpi mereka terhadap masalah yang ada di daerahnya masing-masing. Mereka akan berkumpul di Jakarta dalam rangka menerima pelatihan dan lokakarya yang kemudian akan mengemban tugas membuat perubahan dengan menjalankan proyek sosialnya di daerah mereka masing-masing Penjualan tiket Festival IYC juga sudah dimulai melalui situs Indonesian Youth Conference. Dengan membeli satu Tiket Festival IYC, kamu bisa mengikuti berbagai seminar serta talkshow dengan pilihan topik-topik sesuai dengan passion kamu dan menonton pertunjukan musik dan budaya. Ditambah lagi kamu mendapat akses ke Expo Komunitas dan Artspace, sertifikat dan pastinya hiburan menarik mulai dari kebudayaan hingga oleh artis Ibu Kota. Tiket dijual dengan harga Rp. 125.000. sebuah harga yang sangat murah untuk investasi besar terhadap Anak Muda Indonesia, bukan? Begitu tinggi minat anak muda Indonesia tiap tahunnya terhadap IYC, untuk memenuhi permintaan dari Anak muda Indonesia, tahun ini Festival IYC menambahkan kuota peserta hingga mencapai 2000 peserta. Apa kamu yang akan menjadi salah satu dari 2000 anak muda yang beruntung itu? atau kamu ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja? Pastikan kamu ikut berbagi mimpi dan bersinergi bersama ribuan anak muda Indonesia! Segera kunjungi website IYC untuk memesan tiket dan pastikan keberadaan kamu di IYC 8 November 2014 nanti bersama 2000 Anak muda Indonesia lainnya. Saatnya berbagi mimpi , bersinergi bersama #IYC 2014! Situs Sinergi Muda : http://sinergimuda.org Situs Indonesian Youth Conference : http://indonesianyouth.org Twitter Sinergi Muda : @SinergiMuda Twitter Indonesian Youth Conference : @IndonesianYouth Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi: Sinergi Muda Anna Aprita (Relasi Media dan Publik) [email protected] | +628561398288 Indonesian Youth Conference 36. 36 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 ROHMANSULISTIONO LIPUTANLIPUTAN Filmares2014Ditengahtingginyakesadarandansemangatuntukmenjadikanindustrikreatifsebagai salahsatuindustriunggulandiIndonesia,FILMARES2014hadiruntukmemperkenalkan dapurdibalikfilm-filmyangberedardipasaranberupaperusahaan,komunitas,atau individuyangberkecimpungngdibaliklayarindustriperfilmanbaikdalamdanluar negeri,baikbarumaupunyangtelahlamadikenalolehparapembuatfilmdiIndonesia. 37. 372014 l Edisi 11 l Kinescope l F ILMARES 2014 yang merupa- kan singkatan dari Indonesian International Filmmaking Resources , berlangsung pada 26-28 November 2014 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. FILMARES 2014 diikuti oleh para peserta yang men- jual atau menyewakan peralatan pembuatan film seperti kamera, lensa, jimmy jib, lighting, dan seba- gainya ataupun dalam bentuk jasa seperti pembuatan animasi/VFX dan ilustrasi, stuntman hingga make up. Selama di area pameran pengunjung dapat meilhat demonstrasi serta mencoba langsung produk-produk yang ditawarkan pada booth-booth FILMARES 2014. Pihak pemerintah turut berpar- tisipasi dalam rangkaian acara FIL- MARES 2014. Sinematek Indonesia, yang merupakan pusat informasi dan dokumentasi perfilman nasional yang akan menyuguhkan beberapa koleksi perfilman di Indonesia sejak jaman Hindia Belanda seperti kam- era yang digunakan pada masa awal perfilman Indonesia hingga artikel- artikel sejarah pembuatan film nasional yang akan bisa dinikmati di area Museum Mini FILMARES 2014. Selain Sinematek, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Re- publik Indonesia akan memberikan informasi mengenai destinasi lokasi syuting yang menarik di seluruh Indonesia. Selama tiga hari pameran, pen- gunjung FILMARES 2014 juga dapat menikmati pelucuran produk baru oleh Panasonic yang akan men- gusung teknologi 4K, Penampilan Stunt Man oleh SFC, serta beberapa rangkaian workshop dan talkshow. Penggemar animasi/VFX, tersedia workshop oleh Rini Sugianto, anima- tor Indonesia yang turu menghasil- kan film-film box office Hollywood. Terakhrir beliau turut menggarap animasi untuk film Hollywood, Teenage Mutant Ninja Turtles. Bagi Penggemar atau tertarik dengan film 3D Stereoskopik, teknologi film yang dinikmati dengan kacamata 3D, Alexander Lentjes, seorang pakar 3D Stereoskopik dari Inggris akan membagikan ilmunya dalam rangka- ian workshop yang dilakukan oleh FILMARES 2014. Ada juga talkshow mengenai Home Entertaiment yang akan diisi oleh Fariz Budiman, Editor in Chief Majalah All Film, dab Ronny P Tjandra, Direktur Ezymata. Bagi yang tertarik dengan kam- era dan pengoperasiannya, terdapat juga workshop mengenai fungsi dan manfaat kamera video kecepatan tinggi oleh Wowo W. Sacawikarta yang merupakan intruktur pertama di Indonesia untuk kamera video kecepatan tinggi. Untuk yang suka membuat film menggunakan kamera DSLR, Benny Kadarhariarto yang merupakan ketua DSLR Cinematog- raphy Indonesia turut dihadirkan untuk mengisi workshop Kamera DSLR untuk pembuatan film. FILMARES 2014 yang rencananya dibuka oleh Prof. Dr. Ahman Sya, Dirjen Ekonomi Kreatif Berba- sis Seni dan Budaya, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, turut dihadiri peserta dari beberapa Negara di luar Indonesia seperti Amerika Serikat, Tiongkok,Korea Selatan, dan Filipina disamping peserta dari dalam neg- eri. Pameran yang baru pertama kali dilaksanakan ini oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Badan Perfil- man Indonesia (BPI), dan AINAKI. Untuk memasuki area pameran tidak dipungut biaya atau gratis namun untuk mengikuti workshop-workshop tertentu akan dikenakan biaya. 38. 38 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 S aat menonton film, terkadang banyak kesan dan Tanya menye- limuti benak penonton selepas film usai. Pertanyaan-pertanyaan dibalik layar saat proses pembuatan film seperti efek dan make-up, penggarapan musik yang mampu mempengaruhi mood menonton dan sebagainya. Untuk itulah Cinema Shelter hadir sebagai jawaban dari segala hal yang berhubungan den- gan proses dan desain produksi sebuah film kepada penikmat film dengan me- tode talkshow langsung dari sineas yang menggarapnya. Pada gelaran pertama, Cinema Shelter mengangkat film 3 Nafas Likas. 3 Nafas Likas adalah film rilisan Oreima Films yang disutradarai Rako Prijanto yang merupakan film biopic yang mengisahkan hidup Likas Tarigan (Atiqah Hasiholan) yang kemudian dikenal dengan Likas Ginting dalam berjuang meraih beberapa pencapaian dala hidupnya. Selain Atiqah Hasiholan, aktor nominator FFI, Vino G. Bastian turut andil dalam film ini sebagai suami dari Likas, Djamin Ginting. Film ini rilis di Bioskop Indonesia pada 16 Oktober 2014 Cinema Shelter Vol.1 dibagi dalam 4 sesi. Pada sesi pertama dibawakan oleh Rako Prijanto selaku Sutradara, Cesa Da- vid Luckmansyah selaku Editor, dan Hano Pradigya sebagai DOP. Mereka share kepada peserta Cinema Shelter bagaimana proses dalam 3 Nafas Likas mulai dari peng- garapan skenario, sinemato- grafi, hingga proses editing. Sesi kedua dibawakan oleh Khikmawan Sentosa dan Aghi Narotama dalam sesi Sound Engineer dan Music Scoring. Dalam Sesi ini di share bagaimana music mampu mempengaruhi mood menonton dan se- LIPUTANLIPUTAN CinemaShelterVol.1CinemaShelterVol.1merupakankegiatanyangmempertemukanparapembuat filmdenganparapenikmatfilmuntukberbagiilmudanpengalamandalamproses pembuatanfilm.AcarayangberlangsungpadahariSabt,4Oktober2014diSAEInstitue PejatendiselenggarakanolehMokino.co,mediaonlineyangberfokuspadaIndustrifilm bekerjasamadenganOreimaFilms. ROHMANSULISTIONO 39. 392014 l Edisi 11 l Kinescope l makin membawa penonton semakin masuk kedalam film. Pada sesi ketiga Cinema Shelter Vol.1, ada Raiyan Laksaman selaku Spesial FX dan Chaery Eka Wirawan sebagai Make Up Effect. Dalam sesi ini mereka share mengenai keter- ampilan dan pengalaman mereka dalam penggarapan 3 Nafas Likas. Raiyan sebagai SFX mempresenta- sikan beberapa efek CGI yang dia buat dalam film ini seperti membuat Pesawat terbang klasik dan seba- gainya. Chaery Eka sebagai make up pun menunjukan keterampilannya dalam Menyulap penampilan para pemain 3 Nafas Likas, sebagai con- toh Vino yang memiliki kulit putih bersih dibuat menjadi lebih gelap kulitnya. Sesi ke empat merupakan pengenalan Balinale film festival 2014. Secara keseluruhan Cinema Shel- ter Vol.1 merupakan kegiatan positif yang memiliki nilai edukasi. Cinema Shelter membedah kepada penikmat film mengenai proses produksi se- buah film langsung dari orang-orang yang menggarapnya. Semoga akan terus muncul kegiatan baik seperti ini dan Cinema Shelter aka nada terus selanjutnya dengan membe- dah film Indonesia yang lain. 40. 40 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 LIPUTANLIPUTAN H ingga saat ini, Kineklub FISIP UNS telah berhasil menggelar agenda tahunan Pemutaran Besar berwujud Pesta Film Solo selama 4 kali yakni pada tahun 2009, 2011, 2012, dan 2013. Pada tahun 2013, gelaran Pesta Film Solo mengangkat tema Moviemorphosis: INI FILM INDONESIA! dan memutar film-film hasil karya anak negeri yang mampu bersaing dengan film dari sutradara negara lain dan telah memenangkan berbagai penghargaan bergengsi di festival- festival film baik di dalam maupun luar negeri. Dalam Pesta Film Solo 2013, Kineklub FISIP UNS menggaet Joko Anwar (Sutradara film Modus Anomali) dan Ifa Iswansyah (Sutradara film Sang Penari) sebagai keynote speaker. Masyarakat dan komunitas film yang hadir sangatlah antusias dan hingga terjadi over capacity dan pada tahun 2014 ini akan menggelar Pesta Film Solo 2014 dengan mengusung tajuk Pesta Film Anak 2014. Tema tersebut merupakan respon atas keprihatinan terhadap kehidupan anak pada masa kini. Televisi yang saat ini menjadi tontonan utama bagi anak, ternyata sedikit menayangkan acara yang layak untuk dikonsumsi oleh anak. Musik yang saat ini dominan di pasaran, juga bukan musik yang diperuntukkan bagi anak-anak. Kehidupan keluarga dan lingkungan pada masa kini pun juga kurang berorientasi pada perkembangan anak, melalui pengabaian terhadap hak anak maupun pengabaian dalam menikmati apa yang layak dan tidak layak bagi anak. Pesta Film Anak juga diselenggarakan sebagai respon terhadap kebijakan Pemerintah Kota Surakarta, yang mencanangkan diri menjadikan Kota Surakarta sebagai Kota Layak Anak. Penyelenggaraan acara ini sekaligus menjadi wujud nyata Kineklub FISIP UNS untuk mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Pesta Film Anak diharapkan menjadi acara alternatif yang mampu merespon kondisi-kondisi tersebut dengan menayangkan film- film tentang anak-anak. Film-film dalam Pesta Film Anak mungkin tidak sepenuhnya diperuntukkan DukungKotaLayakAnakPestaFilmAnakadalahtemaPemutaranBesarpadatahun2014.PemutaranBesar atauseringdisebutdenganPembes,merupakangelaranpemutaranberbagaijenis filmbaikfilmkaryakomunitasfilmdiIndonesia,hinggafilmsutradarabertarafnasional maupuninternasional.EventinidiselenggarakanolehKineklubFISIPUniversitasNegeri Surakarta. PestaFilmAnak2014: 41. 412014 l Edisi 11 l Kinescope l bagi anak. Tetapi, film-film dalam Pesta Film Anak menjadikan anak- anak sebagai subyek maupun obyek untuk melihat kembali bagaimana anak-anak bersikap, berperilaku, dan merespon kondisi di sekitar kehidupannya. Penggunaan sudut pandang ini diharapkan mampu memberikan gambaran bagaimana kehidupan anak idealnya dapat diperjuangkan. Dalam upaya memberikan gambaran mengenai sikap, perilaku, dan respon anak-anak terhadap lingkungan, Pesta Film Anak 2014 mengadakan beberapa pemutaran tematis yang ditentukan dalam beberapa subtema sebagai berikut: ANAKDANKELUARGA Subtema Anak dan Keluarga menampilkan film yang melihat bagaimana kehidupan anak dalam keluarga. Pemilihan subtema ini berdasarkan pemikiran bahwa keluarga merupakan agen sosialisasi yang pertama dan utama bagi anak dalam belajar mengenai kehidupan di luar rumah. ANAKDANTEMAN Subtema Anak dan Teman menampilkan film yang melihat bagaimana pertemanan yang dilakukan oleh anak. Subtema ini dipilih berdasarkan gagasan bahwa teman merupakan salah satu sosok penting sekaligus agen sosialisasi yang lain bagi anak-anak. ANAKDANLINGKUNGAN Subtema Anak dan Lingkungan menampilkan film yang melihat bagaimana anak-anak merespon hal- hal yang terjadi pada lingkungannya. Lingkungan adalah aspek yang dekat bagi kehidupan anak, namun seringkali bertentangan dengan apa yang dipelajarinya dalam keluarga. ANAKDANSEKOLAH Subtema Anak dan Sekolah menampilkan film yang melihat bagaimana anak memandang belajar dan bersekolah. Subtema ini dipilih untuk melihat kembali pandangan anak terhadap pentingnya belajar dan sekolah bagi mereka, yang seringkali diungkapkan orang tua. ANAKDANCITA-CITA Subtema Anak dan Cita-Cita menampilkan film yang melihat bagaimana upaya anak mencapai impian dan cita-cita yang diinginkannya. Subtema ini dipilih untuk melihat kembali impian dan cita-cita sebagai motivasi anak untuk terus berjuang. Kineklub FISIP UNS adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) apresiator film yang berbasis pada komunitas film. Mereka adalah kumpulan mahasiswa penikmat film dari berbagai jurusan perkuliahan baik S1, D3, hingga ekstensi di FISIP UNS dan mereka biasa disebut sebagai Kineklubbers. Kine Klub lahir dan diresmikan pada 14 Juli 1988 dan menempati sekretariat yang bernama Sekre Ceria, tempat di mana mereka berproses, bermain, belajar, tertawa dan mendapatkan banyak hal yang mungkin tidak mereka duga sebelumnya. Kegiatan mereka memang tak jauh-jauh dari film. Mulai dari nonton bareng, diskusi, muter film buat masyarakat umum, dan membuat film indie. Sebagai komunitas film, KINE KLUB tidak bergerak sendiri, karena mereka berada dibawah Sekretariat Nasional Kine Klub Indonesia (SENAKKI). 42. 42 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 BEGUDAL CLANRIANSAMIN PATUTdiakuibahwageliatmusikdanbudayahiphopdi Yogyakartasemakinpesatperkembangannya.Tidakhanya musik,namunelemen-elemennyapunikutsemarakseperti, graffiti,fashion,dansebagainnya.Satunamayangpatut diperhitungkandiranahskenahiphopadalahBegundal Clan.GroupRapasalYogyakartainiberanggotakandelapan mc/rapper,dansatuDJ/Turntablist.Kelompokinidibentuk sejak9Desember2010lalu. LIPUTANLIPUTAN B egundal Clan adalah Destroyer01, Arari, Secknoristo, Dirtybastard, Ghelava, X-Jerico, Donchalivah, Loudlow Gempil, dan DJ Zwinkle. Pada 20 Agustus kemarin salah satu group hip hop dari HELLHOUSE Records ini akhirnya merilis album perdananya tanggal. Pada acara meriah yang digelar di Jogja National Museum ini juga di meriahkan oleh banyak dedengkot Group Rap dari Yogyakarta, Surabaya, dan Malang seperti, Jahanam, Rotra, D.P.M.B, Mlethodman, NOK37, Bloccalito, Saintsrow, Slam Harder, Rokatenda, Boosdoenoer, WesD, dan lainnya. Album bertajuk Dirty As Begundal (D.A.B) ini menjadi buah hasil dari kerja keras dan semangat mereka dalam bermusik 43. 432014 l Edisi 11 l Kinescope l selama empat tahun terakhir. Untuk urusan beat dan musik di beberapa track, album tersebut juga melibatkan beberapa produser handal seperti Donnero (D.P.M.B), Balance Ngilazbeat (JHF), Lacos (HELLHOUSE). Dirtybastardseorang MC Begundal Clan mengatakan bahwa meski dalam perorangan punya influence musik, dan karakter rap masing-masing, tapi secara keutuhan kelompok ini mengusung musik seperti Wu Tang Clan, KRS-One, dan musik rap lainnya yang bergenre oldskool funk. Sebelum Begundal Clan dibentuk, beberapa personel sudah memiliki grup rap masing, dengan genre yang berbeda-beda. kebetulan kita satu tongkrongan, dan salah satu dari kita ada yang mengeluarkan unek-unek dan idenya untuk membuat satu proyekan iseng, bukan group rap sih, tapi Clan, dan seiring berjalannya waktu kita sudah klop dan akhirnya diputuskan buat ngelajutin Begundal menjadi grup rap, tukas Dirtybastard. Lewat Begundal Clan, mereka ingin menyampaikan sedikit tentangapa yang dirasakan dalam kehidupan sehari-hari,kita ingin nunjukin ke orang-orang tentang real hip hop dan ke-solid-an antara personil, dan kesetian terhadap grup kita biar lebih maju, tambah DestroyerOne. Dirtybastard dan DestroyerOne bercerita tentang makna dibalik lirik lagu mereka yang terdapat di albumDirty As Begundal (D.A.B). Padalagu Berbahaya mereka bercerita bahwa di setiap hal yang dilakukan itu ada sesuatu yang berbahaya, entah orang di sekeliling, bahkan mungkin teman dekat, karena harus tetap waspada. Lagu berjudul Danger Player berpesan agar seseorang haruslah jadi orang yang berbahaya, karena menurut Begundal Clan dalam hidup ini siapa yang lemah, dia yang di mangsa. Lagu Perang Dingin menceritakan bahwa dalam kehidupan nyata, pasti ada di antara teman yang sirik dan tidak suka jika kita lebih maju, karenanya ada yang saling sindir dan omongan di belakang. ketika ketemu mungkin biasa saja, tapi ketika di belakang saling menjelekkan dan terjadilah perang dingin, jelas Rio DestroyerOne. Meski sudah pernah tampil di banyak tempat, baik di luar kota, bahkan di luar pulau, namun menurut mereka yang paling bekesan adalah saat tampil di acara launching album kemarin. Rasanya merinding karena sudah dari tahun 2010, akhirnya yang kita bangun sama-sama, menghasilkan sebuah album juga..hehehe, ujar DirtyBastard. Setelah rilisnya album perdana mereka, Begundal Rencana ingin membangun HellhouseStudio Record bersama kawan kawan yang lain. Hal tersebut dianggap penting karena studio tersebut bakal membantudan memfasilitasi mereka untuk sharing dan membuat karya baru. semoga musik hip hop tetap mem-booming terus di dunia, long live hip hop music, hip hop wedont stop!!!! tegas Begundal Clan. (*) FOTO: ARDYAN BAGAS & HELLHOUSE TWITTER : @BEGUNDALCLAN Facebook : BEGUNDAL CLAN IG : @begundalclan_official YOUTUBE : Begundal Clan 44. 44 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 LIPUTANLIPUTAN 44 l Kinescope l Edisi 9 l 2014 Sebuahpendekatanbarudalamprosespembuatan filmcobadiciptakanolehVisinemaPicturesdalam penggarapanfilmterbarunyaFilosofiKopiyang diadaptasidaribukuceritapendekkaryaDewiDeeLestari. Programyangberkonsepusergeneratedinimengajak penggemaruntukikutsertamenentukankonsepfilm FilosofiKopidenganmenjadiProduserDigital. FilosofiKopiTheMovie AjakPenggemarJadi Produser 45. 452014 l Edisi 11 l Kinescope l452014 l Edisi 9 l Kinescope l P embaca buku kan cenderung punya imajinasi sendiri mengenai visual dari apa yang mereka baca. Nah, lewat #NGERACIKFILKOPMOVIE ini kita pengen ngajak mereka ngewujudin apa yang mereka imajinasiin. Kata sutradara dan eksekutif produser Angga Dwimas Sasongko. Caranya gampang, buat yang berminat jadi Produser Digital bisa browsing ke www.filosofikopimovie. com dan download aplikasinya secara gratis. Lewat aplikasi itu nantinya permainan atau game membuat film ini bisa diikutin sama penggemar, tambah Handoko Hendroyono, produser film Filosofi Kopi yang juga seorang ahli branding dan praktisi industri kreatif. Melalui aplikasi tersebut, User hanya perlu registrasi setelah itu bisa langsung mengikuti aktivitasnya sebagai Produser Digital. Produser Digital bisa ikut menentukan konsep set dalam film, property yang akan digunakan dalam set dan film, baju yang cocok buat karakter karakter di film, dll. Kami merasa participatory adalah hal yang penting untuk dibangun sejak awal sehingga menciptakan kedekatan antara konten yang sedang dikerjakan dengan para penggemar. Di sini nantinya para User atau Produser Digital bisa milih antara lain, lokasi yang mereka rasa cocok dari beberapa lokasi yang kita tawarkan, desain interior kedai FIlosofi Kopi yang sesuai dengan preferensi mereka dari beberapa desain yang kita tawarkan. kata produser Anggia Kharisma, yang juga bekerja sama dengan Angga Dwimas Sasongko dalam penggarapan film Cahaya Dari Timur: Beta Maluku. User dilibatkan tidak hanya berfokus pada proses menentukan konsep film, tapi User juga diajak untuk mengembangkan kreatifitasnya karena melalui program ini Filosofi Kopi membuka kesempatan kepada User atau Produser Digital untuk dapat mengkontribusikan karyanya ke dalam proyek film ini. Kalo kamu bisa main musik dan kamu pengen ngisi musik latar film di salah satu adegan, kamu bisa upload musik kamu. Atau kamu punya bakal desain grafis, kamu bisa tawarin desain poster karya kamu juga. Pokoknya kita berkarya bareng - bareng kata produser Glenn Fredly bersemangat. Semua pilihan dan karya yang masuk diputuskan bersama melalui voting. Jadi yang mendapat suara terbanyaklah yang akan ditampilkan di dalam film. Demokratis kan? lanjut Glenn tentang mekanisme dalam program ini. Tidak hanya sampai di dunia digital aja karena aka nada pemenang dari rangkaian program ini. 2 orang Produser Digital akan diajak syuting dan jadi Produser di lokasi syuting! Program akan secara otomatis akan memilih 2 Produser Digital paling aktif dalam aktivitas dan juga forum, sebagai rewardnya kita akan ajak di syuting dan mendapat spot khusus bersama para produser di lokasi syuting. Karena program ini visinya adalah memberikan experience, jadi rewardnya akan kita kasih experience yang lebih lagi. Jelas Anggia Kharisma. KETERLIBATANDEWIDEELESTARI DANGAGASANCERITA Karena Filosofi Kopi awalnya adalah cerita pendek, maka pada proses adaptasi sutradara Angga Dwimas Sasongko dan penulis scenario Jenny Jusuf melakukan pengembangan cerita. Keterlibatan Dewi Lestari sebagai penulis cerita merupakan pengalaman kreatif yang menyenangkan, Mbak Dewi secara aktif ikut terlibat dalam proses pengembangan cerita, karena pada dasarnya yang ingin kita hidupkan dalam proyek ini adalah kolaborasi terang Jenny Jusuf. Yang pasti kita tetep menjadikan cerpennya sebagai bangunan utama. Persahabatan Ben dan Jody yang ibarat otak kanan dan otak kita; seperti juga hati dan kepala tetep jadi dynamic relation yang menjadi pusat cerita dan konflik. Lanjut Jenny. Kita juga sepakat untuk mengembangkan pemahaman filosofi kopi itu sendiri. Kopi akan jadi medium dan sarana tiap karakter merepresentasikan perasaannya. Cerpennya adalah materi cerita yang deep dan kita berusaha sekali menjadi nuansa itu menjadi mood yang akan membentuk filmnya., kata Angga melanjutkan. Kopi adalah Indonesia. Jadi konteks kopi di sini bisa kita jadikan identitas. Kesadaran itu yang juga ingin kita tumbuhkan di penonton. Semoga film ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan yang menarik, tapi juga mampu meningkatkan apresiasi ke kopi Indonesia dan semua stakeholdernya. Tutup Handoko. 46. 46 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 S elain kegiatan jual beli, acara yang digelar Minggu, (19/10) di Matchamu, Jl.Kaliurang KM 5 Blok C No.26,Pogung Baru, Yogyakarta ini juga ada pertunjukan musik oleh Dj (Dimitri, Door) dan band lokal Yogyakarta (Luise Najib & Satria, Ito dan teman, Matanya Lelaki). Juga ada kegiatan workshop cara membersihkan sepatu/sneakers oleh Andrrows Shoe Cleaner. Menurut Argha Mahendra selaku founder D.I.G Project, kegiatan Treasure Market ini diharapkan menjadi ajang berkumpulnya para pelaku, pembeli, penikmat, maupun kolektor dari barang bekas/ vintage. Kelompok dan komunitas yang berpartisipasi di acara ini adalah; Classic Old New (Clothes & Records), Temu Kangen (vintage stuffs), Andrrows Shoe, Libstud (books and apparel), Otwyk (sneakers), The Hunters, Future Classics by Abah, Kukinikunoe (toys), Fake Friends (automotives spare parts), dan Goodwill (gentlemen barbershop). Temu Kangen adalah sebuah toko vintage yang menghadirkan kembali barang-barang dari masa LIPUTANLIPUTAN PEKANlaluberbagaikomunitasberkumpulpadasebuah eventgaragesalebertajukTreasureMarket.GarageSale yangdiadakanolehD.I.GProjectinikhususmenjualbarang cowokyangtelahterkurasi.Barangyangditawarkanpun bervariasimulai,clothes,records,toys,sneakers,home living,sparepartsmotor,barbershopdanlainnya. TREASUREMARKETRIANSAMIN 47. 472014 l Edisi 11 l Kinescope l lalu. Berawal dari media social Instagram (@temukangen) yang digunakan untuk mempromosikan produk-produk yang ditawarkan, semakin banyak para penggemar barang-barang vintage yang kebanyakan untuk kebutuhan dekorasi ataupun koleksi. Temu Kangen juga menghadirkan barang- barang yang disebut dengan 'Collector Item' hingga 'Museum Item'. Produk yang dihadirkan dari era lampau ini, merupakan barang- barang yang pernah jaya di era-nya, di antaranya adalah mesin ketik dengan tuts kaca, pesawat telepon dengan system putar, iklan (reklame) dengan material enamel, dan masih banyak lagi. GOODWILL merupakan salah satu cabang bisnis Xperiment. Goodwill Gentlemen Haircut saat ini hanya ada di Yogyakarta. Konsepnya menggabungkan gaya hidup biker dengan lifestyle yang rapi. Kelompok lainnya adalah LIBSTUD, sebuah ruang kerja kreatif berbentuk studio dengan fokus kerja pada bidang disain komunikasi visual dan visual art. Pada awal berdirinya tahun 2009, LIBSTUD adalah studio kerja pribadi milik founder dan owner Farid Stevy Asta, lalu berlanjut sampai sekarang. Menurut Farid, LIBSTUD selalu berusaha menemukan format kerja kreatif yang advance dan efisien dalam singgunganya dengan perkembangan dunia disain komunikasi visual, dan visual art, baik dari sisi budaya kreatif, maupun market-nya. Kemudian pada tengah 2013, LIBSTUD mulai mencoba format studio baru yang karakternya mirip dengan konsep co-working space, yaitu sebuah ruang yang secara spasial maupun kultural bisa dimaknai sebagai ruang semi terbuka bagi setiap pelaku kreatif untuk melakukan kerja kolaboratif dan kolektif. LIBSTUD kemudian juga beranjak menjadi badan usaha berbentuk studio visual profesional dengan beberapa komponen struktural didalamanya. Komponen-komponen ini disebut dengan unit of creative production (UCP). Nama LIBSTUD adalah kependekan dari LIBERATED STUDIO. Farid menjelaskan, makna yang terkandung dalam nama itu yang juga menjadi misi dan cita-cita studio ini, adalah bahwa studio ini selalu bisa menjadi ruang kreatif yang memerdekakan orang-orang didalamnya, dan juga memerdekakan karya kreatif yang dihasilkannya. LIBERATED STUDIO terdiri dari 3 divisi kerja utama yaitu: LIBSTUD yang fokus pada kerja kreatif produksi visual, baik dalam konteks disain komunikasi visual maupun visual art yang berhubungan dengan client. LIBCULT yang fokus pada kerja kreatif produksi visual dan non visual yang tidak berhubungan dengan bisnis atauapun client. Divisi ini menjalakan kegiatan-kegiatan non profit, sebagai bagian dari CSR studio. Yang terakhir adalah LIBJUNK yang berfokus pada kerja merchandising studio sebagai salah satu cara studio ini untuk bertahan hidup, bersaing dan berkembang. Sedangkan sebagai penyelenggara Treasure Market, D.I.G Project sendiri adalah sebuah kolektif organize yang terdiri dari enam pemuda yakni Andita P.sembiring, Argha Mahendra, Imanuel Adi, Afit Albauni, Aidin Rheza Noor, dan Misral Pebrianto. Mereka mencoba menawarkan alternatif acara yang bersangkutan dengan kultur anak muda di ranah musik, fashion dan lainnya. D.I.G Project merupakan singkatan dari Do In Group Project. (*) 48. 48 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 S ajikan banyak program tak membuat antusiasme penon- ton berkurang. Diawali dengan Program Film Tamu bertemakan anak dengan diskusi bersama Seno- aji Julius (Sutradara Film) dan Em- manuel Kuniawan (Sanggar Cantrik) dihari pertama, dilanjutkan hari kedua yang menjadi lebih padat karena ada Pemutaran Film Animasi dan diskusi bersama Astu Prasidya (Sutradara Film) lalu Pemutaran Film Rocket Rain dan diskusi melalui skype bersama Anggun Priambodo (Sutradara Film) yang juga meramaikan BME 2014. Selain menjadi wadah eksibisi, Brawijaya Movie Exhibition yang dikenal sebagai ruang untuk berte- mu dan bertukar pikiran para sineas maka melalui Temu Komunitas yang BerakhirsudahgelaranketigaBrawijayaMovieExhibition yangtahun2014inidiadakanselamaduaharidiStudio UniversitasBrawijayaTV. 800PenontonRamaikan BrawijayaMovieExhibiton2014 LIPUTANLIPUTAN 49. 492014 l Edisi 11 l Kinescope l Aulia Rizky External Public Relations of Societo Sineklub Public Relation of Brawijaya Movie Exhibition Faculty of Social and Politic Sciences Brawijaya University, Malang, EastJava Contact: P: 0856-512-95-116 E: [email protected] T: @yhaaulia Keep Rolling Action! www.brawijayamovieexhibition.com dihadiri 20 komunitas dari berbagai daerah menjadi ajang yang sangat ditunggu-tunggu. Bertempat di Villa Kalendra, Batu yang menjadi saksi kedekatan antar komunitas. Tidak ketinggalan, beberapa dari perwaki- lan komunitas juga diikutsertakan dalam Kelas Apresiasi bersama Info Film Malang. Ditutup dengan laporan publik Direktur Eksibisi, Saffira Permatasari yang menyatakan total keseluruhan penonton BME sebanyak 800 orang. Kemudian pembagian sertifikat kepada filmmaker yang filmnya telah lolos kurasi menjadi rangkaian akhir dari Brawijaya Movie Exhibition 2014. Terimakasih banyak kepada penonton, komunitas film, rekanan media, dan seluruh pihak yang telah membantu menyukseskan acara ini. Terimakasih juga atas semua masukannya, sampai berjumpa lagi di Brawijaya Movie Exhibition selanjutnya tambah Aulia R. Adistya selaku Koordinator Humas dan LO. 50. 50 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 TiroTiro LIPUTANLIPUTAN 50 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 51. 512014 l Edisi 11 l Kinescope l Sepanjang 14 Agustus Hingga 12 September 2014 Lalu, DigieSigit(Ds)SeorangSeniman Stensil,Street Art, Dan Musisi Yang Tinggal Di Kota Yogyakarta Melakukan ProgramResidensi DiVienna(Austria)UntukProyekTirolesia#2. rolesia#2rolesia#2 RIANSAMIN 512014 l Edisi 11 l Kinescope l 52. 52 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 D i negeri yang berada di kaki Gunung Alpen tersebut DS melakukan proses karya kolaborasi bersama Helena Lea Manhartsberger, seorang jurnalis, fotografer, video maker yang tinggal di Vienna, Austria. Hasil kerja kolaborasi tersebut berupa karya film pendek, fotografi, dan karya stensil rencana akan dipresentasikan dalam pameran Tirolesia#2, pada Februari 2015 mendatang di Yogyakarta dan Jakarta. Karya tersebut nantinya juga dipamerkan pada Agustus 2015 di Vienna, dan September 2015 di Innsbruck, Austria. Tirolesia#2 adalah sebuah proyek yang bertema dialog antar budaya, dan refleksi pada konteks personal sebagai realitas kehidupan. Proyek ini mempertanyakan ulang stereotip pemahaman budaya dan berbaginya nilai kebudayaan. Pada Jumat, (26/9) kemarin digelar diskusi di Rumah IVAA, Jl. Ireda, Gang Hiperkes 188A/B Dipowinatan, Yogyakarta. Pada presentasi ini tim proyek Tirolesia diwakili oleh Digie Sigit, ditemani oleh Rismilliana Wijayanti dari Jogja Contemporary sebagai penyelenggara forum presentasi, dan Jonthon Coulson, seorang pengajar, peneliti serta pemerhati seni street art dari kota Bronx, New York, USA. DS bercerita bahwa setelah tiga hari tiba di Vienna, tepatnya 17 Agustus 2014, bersama Helena mereka mengunjungi KBRI untuk silaturahmi dan merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Pada kesempatan tersebut DS juga menyerahkan karya berjudul Solidaritas untuk Bali tolak reklamasi kepada Rachmat Budiman, duta besar Indonesia untuk Austria. Digie Sigit dan Helena Lea juga melakukan perjalanan dari Vienna menuju Tirol, guna memulai pengumpulan materi interview sebagai bahan pembuatan karya video dokumenter, fotografi dan karya stencil yang akan menjadi materi pameran. Perjalanan dari Vienna menuju Tirol dan seluruh aktifitas pengumpulan materi interview dilakukan menggunakan sepeda motor, setiba di kawasan Tirol, mereka tinggal di daerah Lans, satu daerah pertanian yang berada tidak jauh dari kota Innsbruck. Di kawasan tesebut 52 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 53. 532014 l Edisi 11 l Kinescope l DS mendapat kesempatan untuk membuat karya kolaborasi bersama Hans-Dieter Manhartsberger, seorang seniman, ilmuwan dan ideolog lingkungan. DS juga memasang karya Solidaritas untuk Bali tolak reklamasi di Perpustakaan Daerah Lansi. Dalam waktu kurang dari sebulan, mereka sudah hampir mengunjungi seluruh daerah yang berada di kawasan Tirol di antaranya, Innsbruck, Lans, Absam, Innernavis, Hungerburg, Seegrube, Kramsach, Neu Rum, Stubai, Landeck, St. Anton, Matrei, Easttyrol, Lienz, Schmirn, Kufstein, Jenbach dan beberapa kota serta daerah lainnya. Interview partner yang mereka temui di sana sangatlah beragam, mulai dari petani, pemilik museum, musisi, geologist, guru, pengungsi, petugas kebun binatang, anak- anak, hingga tukang kayu dan beberapa orang dengan profesi dan aktifitas yang lainnya. Metode interview mereka ialah dengan memberikan beberapa foto, kurang lebih ada 30 foto dari Indonesia. Foto foto tersebut merupakan gabungan dari foto yang diambil atau dibuat oleh Digie Sigit dan Helena. Dari 30 foto tersebut, Interview Partner diminta memilih salah satu dan memberikan opininya tentang foto yang telah dipilih. Menurut DS proses penggarapan Tirolesia #2 ini lebih sulit, dikarenakan karakter geografis, yang mana kawasan Tirol ini berada tepat di kawasan pegunungan Alpen. Karakter kultural yang beda juga jadi kendala lain, yaitu masalah cuaca. Di samping bekerja dengan disiplin film yang menuntut menggunakan alat- alat elektronik, juga mobilisasi mereka menggunakan sepeda motor, dimana menurut DS alat transportasi ini dianggap paling sesuai untuk dapat menjangkau seluruh kawasan yang telah mereka pilih, terutama untuk mendapatkan interview partner dalam proyeknya. Setelah kira-kira bekerja selama tiga minggu di daerah Tirol, termasuk pemasangan karya DS di beberapa tempat di kota Innsbruck, mereka kembali ke Vienna untuk memberikan kelas presentasi dan pemasangan karya. DS sempat mengunjungi museum foto Westlicht, yang saat itu sedang ada acara diskusi mengenai jurnalisme dan media. Di sana DS juga memasang karya stencilnya di bagian depan dari museum tersebut. Pada akhir presentasi di IVAA, Digie Sigit menyampaikan bahwa pengalamannya selama bekerja dengan Helena di Austria penuh nilai spiritual. Pengalaman tersebut membuat mereka selalu mengucapkan rasa terima kasih kepada alam raya yang seolah selalu memberikan kemudahan dan menyadarkan mereka, bahwa kontak hubungan antar manusia adalah satu hal yang penting. Hal ini mereka rasakan ketika mengunjungi daerah yang bagi mereka merupakan daerah yang baru dengan segala keterasingannya, namun ketika kontak interaksi antar manusia itu bisa terjadi, maka semangat persahabatan selalu mereka bisa dapatkan. DS yang berkarya di ranah seni rupa sejak 2008 ini juga menyebutkan rasa terima kasihnya kepada seni, sebagai media yang tepat untuk membangun koneksitas dalam membangun semangat solidaritas kemanusiaan. (*) 532014 l Edisi 11 l Kinescope l 54. 54 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 LIPUTANDOKUMENTER GarudaPowerTheSpritWithin,SebuahFilmDokumenterKarya BastianMeiresonneYangMenceritakanTentangSuatuPerjalanan PetualanganDalamSejarahFilmAksiIndonesia,DariAwalnya PadaTahun1920-AnHinggaMasaKini. GARUDAPOWER S ejak kelahirannya di tahun 20-an dan 30- an, masa kejayaannya di tahun 70-an, sampai tahun 90-an ketika genre ini meredup, dan kemunculannya kembali setelah era reformasi. Dari mulai dari Loetoeng Kasarung hingga ramainya sambutan terhadap film aksi The Raid (2011) dan The Raid 2: Berandal (2014). Film ini dibuat untuk membangkitkan kembali memori mengenai pahlawan-pahlawan yang terlupakan dari masa lampau. Materi dari film ini diperoleh melalui riset ekstensif, arsip-arsip film, serta wawancara dengan tokoh-tokoh terkait. Film ini telah menggelar pemutaran perdananya di Festival Film Internasional Busan Oktober lalu. Film produksi gabungan Perancis dan Indonesia ini disutradarai oleh Bastian Meiresonne, seorang pengamat film yang mengkhususkan diri pada sinema Asia. Bastian Meiresonne sendiri merupakan pria kelahiran Jerman yang tinggal di Perancis. Setelah menyelesaikan studi tentang film di Paris, ia mengambil spesialisasi mengenai sinema Asia. Meiresonne pernah menulis tentang film di berbagai surat kabar dan majalah, serta telah menerbitkan buku mengenai sutradara asal Jepang, Shohei Imamura. Selain menjadi TheSpritWithinANINDITAMACHRIBIE 54 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 55. 552014 l Edisi 11 l Kinescope l konsultan di beberapa festival film, ia juga merupakan kolaborator dari Vesoul International Film Festival of Asian Cinema (FICA). Di tahun 2013, ia membuat film dokumenter pendek Sinema Indonesia: Moving Pictures, Standing Still(s). Garuda Power: The Spirit Within adalah film dokumenter panjang pertamanya. Sejak Meiresonne melakukan riset dengan mengumpulkan film- film untuk retrospektif mengenai sinema Indonesia yang kemudian diputar di Vesoul dan Jenewa, dirinya mulai tertarik untuk membahas film-film aksi, khususnya sejarah film aksi di Indonesia. Setelah mendapati bahwa banyak yang merekomendasikan film-film aksi lawas seperti Jaka Sembung, ia mulai tertarik dengan sejarahnya, dan menemukan lebih banyak lagi film-film aksi yang diproduksi di zaman keemasan sinema Indonesia di tahun 60-an dan 70-an. Dengan menggali lebih dalam tentang sejarahnya, dia kemudian mengetahui bahwa film panjang pertama yang diproduksi di Indonesia, Loetoeng Kasaroeng, merupakan adaptasi cerita rakyat yang penuh adegan aksi, dan ada banyak film bela diri yang dipengaruhi oleh Tiongkok selama tahun 1930-an. Dia menemukan beberapa footage langka dari film- film yang diinspirasi oleh Tarzan dan Zorro pada saat itu, menyusuri kembali keseluruhan sejarah sinema aksi. Saya menemukan film-film exploitation luar biasa yang tidak pernah dibicarakan orang, tetapi setidaknya setara (kualitasnya0 dengan film-film dari negara yang lebih dikenal seperti Tiongkok, Hong Kong, atau Jepang dari periode waktu yang sama, ungkap Meiresonne dalam catatan pers untuk filmnya. Meiresonne juga menceritakan bahwa salah satu kesulitan terbesar dalam pembuatan Garuda Power: The Spirit Within adalah mencari kopi film yang berkualitas baik. Hanya setengah dari sekitar 4.000 film panjang yang dibuat antara tahun 1926 sampai 2014 yang masih ada, dan keadaannya sangat buruk. Saya mengalami kesulitan untuk mencari klip-klip film berkualitas baik yang bisa saya masukan di final edit filmnya, terangnya. Melalui film dokumenter yang dibuat dengan dukungan Sinematek Indonesia ini, Meiresonne berharap bahwa 552014 l Edisi 11 l Kinescope l 56. 56 l Kinescope l Edisi 11 l 2014 karyanya dapat menjadi titik awal bagi orang-orang dari seluruh dunia untuk melakukan studi lebih lanjut mengenai film aksi di Indonesia. Ia juga berharap pemerintah Indonesia dapat menyadari bahwa film-film yang merupakan peninggalan budaya ini berada dalam kondisi yang buruk, dan banyak di antaranya akan lenyap dalam wa