KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

20
Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 8, No. 2, Juni 2017: 15-34 15 KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH PRATIWI DWI SUHARTANTI 1 , ABDUL RAHMAN LUBIS 2 , NURDASILA DARSONO 3 1) Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala ABSTRACT Female leadership in Aceh has become a very fascinating topic. From gender point of view, there is a stigma that men are considered more superior than women. This is reflected by the female leaders’ percentage being far ahead from male leaders’. In the education sector in Aceh, there has been difference on the number of headmasters and headmistresses in A-accredited Senior High Schools. In almost all levels of education, there are many more headmasters than headmistresses. Yet, there is a phenomenon on leadership in education sector in Aceh, in which gender equality in principal election has emerged. Individual competence, work motivation and good communication style are expected to improve headmistresses’ leadership quality in Aceh so their performance is also enhanced. This study aims to notice influences of individual competence, motivation and communication style towards leadership and their impacts to the headmistresses’ performance in Aceh. By applying Slovin formula, there were 220 teachers participating as study samples. They were distributed proportionally to 10 A-accredited Senior High Schools in Aceh led by headmistresses. Questionnaires were used to collect data. The data was then analyzed using SEM with the help of AMOS 22.0 program. The study result showed that individual competence, work motivation and communication style significantly affected leadership and headmistresses’ performance. The other result showed that individual competence, work motivation and communication style affected headmistresses’ performance through leadership. Keywords: Communication Style, Work Motivation, Individual Competence, Leadership, Performance PENDAHULUAN Aceh yang merupakan provinsi yang terletak di ujung utara pulau Sumatera ini memiliki adat istiadat dan budaya sangat kuat. Provinsi yang mendapat sebutan Serambi Makkah ini sangat kental dalam penerapan syariat Islam, termasuk salah satunya dalam pemilihan pemimpin. Mengenai kriteria pemimpin, Pemerintah Aceh mengeluarkan Fatwa MPU Aceh No 2 Tahun 2014 Tentang Kriteria Pemimpin Menurut Syariat Islam.

Transcript of KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

Page 1: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

Jurnal Manajemen dan Inovasi Vol. 8, No. 2, Juni 2017: 15-34

15

KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN

DI ACEH

PRATIWI DWI SUHARTANTI1, ABDUL RAHMAN LUBIS2, NURDASILA DARSONO3

1) Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala

ABSTRACT

Female leadership in Aceh has become a very fascinating topic. From

gender point of view, there is a stigma that men are considered more superior than women. This is reflected by the female leaders’ percentage being far ahead from male leaders’. In the education sector in Aceh, there has been difference on the number of headmasters and headmistresses in A-accredited Senior High Schools. In almost all levels of education, there are many more headmasters than headmistresses. Yet, there is a phenomenon on leadership in education sector in Aceh, in which gender equality in principal election has emerged. Individual competence, work motivation and good communication style are expected to improve headmistresses’ leadership quality in Aceh so their performance is also enhanced. This study aims to notice influences of individual competence, motivation and communication style towards leadership and their impacts to the headmistresses’ performance in Aceh. By applying Slovin formula, there were 220 teachers participating as study samples. They were distributed proportionally to 10 A-accredited Senior High Schools in Aceh led by headmistresses. Questionnaires were used to collect data. The data was then analyzed using SEM with the help of AMOS 22.0 program. The study result showed that individual competence, work motivation and communication style significantly affected leadership and headmistresses’ performance. The other result showed that individual competence, work motivation and communication style affected headmistresses’ performance through leadership. Keywords: Communication Style, Work Motivation, Individual Competence, Leadership, Performance PENDAHULUAN

Aceh yang merupakan provinsi yang terletak di ujung utara pulau Sumatera ini

memiliki adat istiadat dan budaya sangat kuat. Provinsi yang mendapat sebutan

Serambi Makkah ini sangat kental dalam penerapan syariat Islam, termasuk salah

satunya dalam pemilihan pemimpin. Mengenai kriteria pemimpin, Pemerintah

Aceh mengeluarkan Fatwa MPU Aceh No 2 Tahun 2014 Tentang Kriteria

Pemimpin Menurut Syariat Islam.

Page 2: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

16

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Penempatan perempuan di Aceh juga diatur sendiri dalam adat istiadat mereka.

Perempuan dalam konteks gender didefinisikan sebagai sifat yang melekat pada

seseorang untuk menjadi feminism (bersifat kewanitaan). Dalam Fatwa MPU Aceh

No 2 Tahun 2014 tersebut tidak dijelaskan bahwa kriteria pemimpin di Aceh juga

memandang jenis kelamin. Namun karena penerapan syariat islam yang kuat,

keberadaan pemimpin perempuan masih menjadi perdebatan di Aceh.

Pada sektor pendidikan di Aceh, terdapat perbedaan jumlah kepala sekolah

laki-laki dan perempuan pada sekolah tingkat dasar, menengah dan atas yang sudah

terakreditasi A. Hampir pada semua level pendidikan, kepala sekolah lebih banyak

yang berjenis kelamin laki-laki daripada kepala sekolah perempuan. Persentase

kepala sekolah laki-laki lebih besar dibandingkan dengan persentase kepala sekolah

perempuan. Total kepala sekolah laki-laki di sekolah terakreditasi A di Aceh sebesar

79 %, jauh lebih besar dibandingkan dengan total kepala sekolah perempyan pada

sekolah terakreditasi A yang hanya 21 %. Khusus untuk sampel penelitian ini,

jumlah kepala sekolah perempuan di SMA terakreditasi A masih sedikit, yaitu

hanya ada 14 kepala sekolah dibandingkan kepala sekolah laki-laki yang jumlahnya

hampir 5 kali lipat yaitu sebanyak 78 orang kepala sekolah.

Terdapat fenomena pada kepemimpinan pada sektor pendidikan di Aceh yaitu

munculnya kesetaraan gender dalam pemilihan kepala sekolah. Hal ini bisa dilihat

dari adanya kepala sekolah perempuan baik di tingkat sekolah dasar, sekolah

menengah atas bahkan di tingkat perguruan tinggi. Namun persentase kepala

sekolah perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan kepala sekolah laki-laki. Ini

ditandai dengan masih sedikitnya kepala sekolah perempuan di Aceh tingkat

sekolah menengah.

Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, fenomena

munculnya pemimpin perempuan pada sektor pendidikan ini disebabkan oleh

kepercayaan Dinas Pendidikan Aceh terhadap kinerja mereka. Kepala sekolah

perempuan dinilai berkinerja baik, sehingga bisa menjadi pemimpin di sekolah.

Penilaian kinerja ini memberikan kesempatan kepada perempuan untuk bisa

menjadi pemimpin di sekolah dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menjadi pemimpin.

Salah satu pengukuran kinerja lain yaitu dengan peningkatan akreditasi dari

Page 3: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

17

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

sekolah menengah atas tersebut. Kinerja dari kepemimpinan kepala sekolah bisa

ditunjukkan dengan jumlah SMA di Aceh yang sudah terakreditasi A. Sekolah

tingkat SMA sederajat di Aceh mencapai 732 sekolah, yang tersebar di 23

kabupaten kota. Namun hanya 94 sekolah yang terakreditasi A, 94 lainnya

terakretisi B dan C. Sementara 625 SMA/MA dan SMK di Aceh belum

terakreditasi. Persentase jumlah kepala sekolah perempuan pada SMA/sederajat

terakreditasi hanya 15,22 % dibandingkan dengan kepala sekolah laki-laki dengan

persentase 84,78 %. Keberadaan kepala sekolah perempuan yang masih sedikit

dibandingkan dengan kepala sekolah laki-laki sudah selayaknya mendapatkan

perhatian dari dinas terkait. Sehingga perempuan mempunyai kesempatan yang

sama untuk menjadi pemimpin pada sektor pendidikan di Aceh.

Fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini adalah stigma masyarakat

mengenai gaya komunikasi, motivasi kerja, dan kompetensi yang dimiliki oleh

kepala sekolah perempuan yang dianggap masih kurang dibandingkan dengan

kepala sekolah laki-laki, sehingga menyebabkan kinerja dari pemimpin perempuan

ini menjadi kurang baik. Kepala sekolah perempuan dinilai tidak mampu

berkomunikasi dengan baik dengan para guru dan siswa, sehingga kinerja mereka

masih belum maksimal. Motivasi kerja yang masih kurang juga menjadi penyebab

kinerja dari kepemimpinan kepala sekolah perempuan juga belum maksimal.

Kompetensi individu dari kepala sekolah perempuan juga dinilai masih kurang

daripada kepala sekolah laki-laki. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan

kinerja kepemimpinan kepala sekolah melalui peningkatan kompetensi individu,

motivasi kerja dan gaya komunikasi.

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah

diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk menganalisis apakah gaya komunikasi, motivasi kerja, kompetensi

individu, kepemimpinan dan kinerja kepala sekolah perempuan pada

SMA/sederajat terakreditasi A di Aceh sudah baik?

2. Untuk menganalisis pengaruh gaya komunikasi terhadap kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh.

3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kepemimpinan kepala

sekolah perempuan di Aceh.

Page 4: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

18

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

4. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi individu terhadap kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh.

5. Untuk menganalisis pengaruh gaya komunikasi terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh.

6. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh.

7. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi individu terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh.

8. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh.

9. Untuk menganalisis pengaruh gaya komunikasi terhadap kinerja melalui

kepemimpinan kepala sekolah perempuan di Aceh?

10. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja melalui

kepemimpinan kepala sekolah perempuan di Aceh?

11. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi individu terhadap kinerja melalui

kepemimpinan kepala sekolah perempuan di Aceh?

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Kinerja

Dalam sebuah jurnal “Organizational Performance Management and

Measurement” yang ditulis oleh Hanine Salem (2013), dijelaskan bahwa kinerja

merupakan bagaimana melakukan pekerjaan, dan tentang bagaimana hasil yang

dicapai. Atau kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil dari pekerjaan karena

menyediakan hubungan antara tujuan strategis dari suatu organisasi.

Menurut Malthis dan Jackson (2009), kinerja (performance) adalah apa yang

dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

moral maupun etika.

Page 5: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

19

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Kepemimpinan

Menurut Rivai (2015), dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan Dan

Perilaku Organisasi” menyatakan bahwa definisi kepemimpinan secara luas,

adalah meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,

memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi interprestasi

mengenai peristiwa-peristiwa para pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-

aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja

kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang di luar kelompok

atau organisasi.

Danim (2012) mengemukakan bahwa awalnya teori-teori kepemimpinan

berfokus pada kualitas apa yang membedakan antara pemimpin dan pengikut

(leaders and followers), sementara teori-teori berikutnya memandang variabel lain

seperti faktor-faktor situasional dan tingkat ketrampilan individual.

Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat

perilaku antarpribadi yang terspesialisasi digunakan dalam suatu situasi tertentu (a

specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation). Gaya

komunikasi merupakan cara penyampaian dan gaya bahasa yang baik. Gaya yang

dimaksud sendiri dapat bertipe verbal yang berupa kata-kata atau nonverbal berupa

vokalik, bahasa badan, penggunaan waktu, dan penggunaan ruang dan jarak.

Pengalaman membuktikan bahwa gaya komunikasi sangat penting dan bermanfaat

karena akan memperlancar proses komunikasi dan menciptakan hubungan yang

harmonis.

Motivasi Kerja

Dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Irum Shahzadi et al. (2014) “Impact of

Employee Motivation on Employee Performance” dijelaskan bahwa ada hubungan

yang signifikan dan positif antara motivasi kerja dan kinerja karyawan.

Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala potensi yang

ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan

kebersamaan. Ada dua aspek motivasi, yaitu segi pasif dimana motivasi tampak

Page 6: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

20

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

sebagai kebutuhan dan sekaligus pendorong, dan dari segi statis dimana motivasi

tampak sebagai satu usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi tenaga

kerja agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya (Hasibuan, 2008).

Kompetensi Individu

Menurut Trotter (2014) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten

adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah,

cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan.

Boyatzis (2008) menjelaskan kompetensi adalah kapasitas yang ada pada

seseorang yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa yang

disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi sehingga organisasi tersebut

mampu mencapai hasil yang diharapkan.

Untuk penelitian ini paradigma yang digunakan adalah sebagai berikut:

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian yang telah digambarkan

sebelumnya, dapat ditetapkan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai

berikut:

H1: Gaya komunikasi, motivasi kerja, kompetensi individu, kepemimpinan

dan kinerja kepala sekolah perempuan di Aceh sudah baik.

H2: Gaya komunikasi berpengaruh terhadap kepemimpinan kepala sekolah

perempuan di Aceh

Page 7: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

21

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

H3: Motivasi kerja berpengaruh terhadap kepemimpinan kepala sekolah

perempuan di Aceh

H4: Kompetensi berpengaruh terhadap kepemimpinan kepala sekolah

perempuan di Aceh

H5: Gaya komunikasi berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh

H6: Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah perempuan

di Aceh

H7: Kompetensi berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah perempuan di

Aceh

H8: Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah perempuan

di Aceh.

H9: Gaya komunikasi berpengaruh terhadap kinerja melalui kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh.

H10: Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja melalui kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh.

H11: Kompetensi individu berpengaruh terhadap kinerja melalui

kepemimpinan kepala sekolah perempuan di Aceh.

METODE PENELITIAN

Lokasi dari penelitian ini adalah Provinsi Aceh. Objek penelitian ini adalah

seluruh guru yang bekerja di SMA sederajat terakreditasi A yang memiliki kepala

sekolah perempuan. Penelitian ini akan menyajikan tentang bagaimana kinerja

pemimpin perempuan sektor pendidikan di Aceh. Jumlah seluruh guru pada 10

SMA yang menjadi lokasi penelitian ini adalah 490 guru. Karena keseluruhan

populasi diketahui jumlahnya maka penentuan jumlah sampel dapat menggunakan

rumus slovin dengan prosentase eror 5 % atau nilai e = 0,05 (Sekaran, 2010).

Rumusnya sebagai berikut;

n = N/(1 + Ne2)

n = 490/(1 + 490x0,052)

n = 490/2,225

n = 220 sampel

Page 8: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

22

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Keterangan:

n : ukuran sampel

N : ukuran populasi

e : prosentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang

masih dapat ditolerir, sebesar 0,05

Berdasarkan perhitungan rumus diatas, maka jumlah sampel dalam penelitian

ini adalah 220 guru. Keseluruhan sampel yang dibutuhkan didistribusikan secara

proporsional pada 10 SMA terakreditasi A yang memiliki kepala sekolah

perempuan. Untuk menganalisis data digunakan The Structural Equation

Modelling (SEM) dari paket software statistik AMOS 22.0 dalam model dan

pengkajian hipotesis.

GFI Cut-off Value Hasil

Analisis

Evaluasi

Model

Chi-square Diharapkan kecil 336.872 Good Fit

Significance

probability

≥0.05 0,061 Good Fit

CMINDF ≤2.00 atau ≤3.00 2,372 Good Fit

GFI ≥0.90<1 0,966 Good Fit

AGFI ≥0.90<1 0,943 Good Fit

PGFI ≥0.50<1 0,503 Good Fit

NFI ≥0.95<1 0,917 Fit

RFI ≥0.95<1 0,973 Good Fit

IFI Mendekati 1.0 0,911 Fit

TLI ≥0.95<1 0,972 Good Fit

CFI ≥0.95<1 0,906 Fit

RMSEA Antara 0.03 –

0.08

0,045 Good Fit

Page 9: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

23

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisa Deskriptif

Indikator Rata-rata Jawaban

Gaya Komunikasi 4,22

Motivasi Kerja 4,52

Kompetensi Individu 4,52

Kepemimpinan 4,15

Kinerja 4,50

Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata jawaban responden

terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa gaya

komunikasi, motivasi kerja, kompetensi individu, kepemimpinan dan kinerja kepala

sekolah perempuan pada SMA terakreditasi A sudah baik. Hal ini karena nilai rata-

rata jawaban responden ≥ 4.

Hasil Estimasi Model

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Page 10: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

24

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Berdasarkan hasil estimasi di atas, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Gaya komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang

dari 0,05 (***< 0,05) dan nilai CR sebesar 5,151 (CR > 1,96). Nilai estimate

positif sebesar 0,584 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika gaya komunikasi

meningkat maka kepemimpinan juga meningkat.

2. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan kepala

sekolah perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang dari 0,05

(***< 0,05) dan nilai CR sebesar 3,862 (CR > 1,96). Nilai estimate positif

sebesar 0,282 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika motivasi kerja meningkat

maka kepemimpinan juga meningkat.

3. Kompetensi individu berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang

dari 0,05 (***< 0,05) dan nilai CR sebesar 2,952 (CR > 1,96). Nilai estimate

positif sebesar 0,148 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika kompetensi

individu meningkat maka kepemimpinan juga meningkat.

4. Gaya komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang dari 0,05

(***< 0,05) dan nilai CR sebesar 4.702 (CR > 1,96). Nilai estimate positif

sebesar 0,433 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika gaya komunikasi

meningkat maka kinerja juga meningkat.

5. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang dari 0,05 (***<

0,05) dan nilai CR sebesar 2,065 (CR > 1,96). Nilai estimate positif sebesar

0,132 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika motivasi kerja meningkat maka

kinerja juga meningkat.

6. Kompetensi individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang dari 0,05

(***< 0,05) dan nilai CR sebesar 2,709 (CR > 1,96). Nilai estimate positif

sebesar 0,140 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika kompetensi individu

meningkat maka kinerja juga meningkat.

Page 11: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

25

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

7. Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh. Hal ini karena nilai Probabilitas kurang dari 0,05 yaitu

sebesar 0,028 dan nilai CR sebesar 2,201 (CR > 1,96). Nilai estimate positif

sebesar 0,470 artinya pengaruhnya positif, yaitu jika kepemimpinan meningkat

maka kinerja juga meningkat.

Berdasarkan hasil koefisien dari regressi yang telah dilakukan menunjukkan

pengaruh langsung dari berbagai variabel yang diteliti, terlihat pada Gambar 4.5

berikut ini.

Untuk mengetahui kontribusi dari variabel eksogen terhadap variabel

endogen dapat dilihat dari adjusted R square-nya. Koefisien determinasi (R2) pada

intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

endogen. Dapat diketahui bahwa variabel kepemimpinan dipengaruhi oleh variabel

gaya komunikasi, motivasi kerja dan kompetensi individu. Nilai R square variabel

kepemimpinan adalah 0,615 yang berarti besar kontribusi variabel gaya

komunikasi, motivasi kerja dan kompetensi individu terhadap kepemimpinan

adalah sebesar 61,5 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar

Page 12: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

26

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

variabel tersebut.

Variabel kinerja kepala sekolah dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan,

gaya komunikasi, motivasi kerja dan kompetensi individu. Nilai R square variabel

kinerja kepala sekolah adalah 0,889 yang berarti besar kontribusi variabel

kepemimpinan, gaya komunikasi, motivasi kerja dan kompetensi individu terhadap

kinerja kepala sekolah adalah sebesar 88,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

faktor lain di luar variabel tersebut. Hasil koefisien analisis jalur dapat dilihat pada

output Standardized Direct Effects, Standardized Indirect Effects, dan Standardized

Total Effects.

Path Analysis Persamaan 1:

Y = ρ x1y.X1 + ρ x2y.X2 + ρ x3y.X3 + ε1

= 0,498X1 + 0,357X2 + 0,071X3 Path Analysis Persamaan 2:

Z = ρ x1z.X1 + ρ x2z.X2 + ρ x3z.X3 + ρ yz.Y+ ε2

= 0,072X1 + 0,106X2 + 0,133X3 + 0,299Y

Keterangan:

X1 = gaya komunikasi

X2 = motivasi kerja

X3 = kompetensi individu

Y = kepemimpinan

Z = kinerja

ε = eror (nilai 0)

Pada persamaan 2 di atas ditunjukkan pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Z

yang dimediasi oleh Y.

1. Koefisien regresi pengaruh langsung X1 ke Z sebesar 0,072, koefisien

regresi pengaruh tidak langsung X1 ke Z melalui Y sebesar 0,149 (lihat pada

output Standardized Indirect Effect), dan total pengaruhnya sebesar 0,221

(lihat pada output Standardized Total Effect). Dengan ini dapat diketahui

bahwa pengaruh tidak langsung X1 terhadap Z melalui Y lebih besar

daripada pengaruh langsung X1 terhadap Z.

2. Koefisien regresi pengaruh langsung X2 ke Z sebesar 0,106, koefisien

Page 13: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

27

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

regresi pengaruh tidak langsung X2 ke Z melalui Y sebesar 0,107 (lihat pada

output Standardized Indirect Effect), dan total pengaruhnya sebesar 0,213

(lihat pada output Standardized Total Effect). Dengan ini dapat diketahui

bahwa pengaruh tidak langsung X2 terhadap Z melalui Y lebih besar

daripada pengaruh langsung X2 terhadap Z.

3. Koefisien regresi pengaruh langsung X3 ke Z sebesar 0,133, koefisien

regresi pengaruh tidak langsung X3 ke Z melalui Y sebesar 0,021 (lihat pada

output Standardized Indirect Effect), dan total pengaruhnya sebesar 0,154

(lihat pada output Standardized Total Effect). Dengan ini dapat diketahui

bahwa pengaruh langsung X3 terhadap Z lebih besar daripada pengaruh

tidak langsung X3 terhadap Z melalui Y.

Untuk mengetahui apakah pengaruh tidak langsung X1 ke Z melalui Y, X2

ke Z melalui Y, dan X3 ke Z melalui Y itu signifikan atau tidak, maka dilakukan uji

Sobel. Uji sobel digunakan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung variabel

mediasi. Untuk mendapatkan nilai Sobel maka digunakan aplikasi Calculator Sobel

test.

Hasil Uji Sobel

Pengaruh Hasil Uji Sobel Keterangan

X1 terhadap Z melalui Y 0,021 signifikan

X2 terhadap Z melalui Y 0,028 signifikan

X3 terhadap Z melalui Y 0,039 signifikan

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengaruh tidak langsung gaya komunikasi terhadap kinerja kepala

sekolah melalui kepemimpinan adalah signifikan karena nilai signifikansi

0,021 < 0,05. Sehingga variabel kepemimpinan memediasi pengaruh

gaya komunikasi terhadap kinerja.

2. Pengaruh tidak langsung motivasi kerja terhadap kinerja kepala sekolah

melalui kepemimpinan adalah signifikan karena nilai signifikansi 0,028

< 0,05. Sehingga variabel kepemimpinan memediasi pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja.

Page 14: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

28

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

3. Pengaruh tidak langsung kompetensi individu terhadap kinerja kepala

sekolah melalui kepemimpinan adalah signifikan karena nilai signifikansi

0,039 < 0,05. Sehingga variabel kepemimpinan memediasi pengaruh

kompetensi individu terhadap kinerja.

PENUTUP

Dari hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Gaya komunikasi, motivasi kerja, kompetensi individu, kepemimpinan dan

kinerja kepala sekolah perempuan di Aceh sudah baik.

2. Gaya komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika

gaya komunikasi meningkat maka kepemimpinan juga meningkat.

3. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan kepala

sekolah perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika motivasi

kerja meningkat maka kepemimpinan juga meningkat.

4. Kompetensi individu berpengaruh secara signifikan terhadap kepemimpinan

kepala sekolah perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika

kompetensi individu meningkat maka kepemimpinan juga meningkat.

5. Gaya komunikasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika gaya

komunikasi meningkat maka kinerja juga meningkat.

6. Motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika motivasi kerja

meningkat maka kinerja juga meningkat.

7. Kompetensi individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika

kompetensi individu meningkat maka kinerja juga meningkat.

8. Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja kepala

sekolah perempuan di Aceh. Nilai pengaruhnya positif artinya jika

kepemimpinan meningkat maka kinerja juga meningkat.

9. Gaya komunikasi berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah perempuan di

Aceh melalui kepemimpinan. Sehingga variabel kepemimpinan memediasi

Page 15: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

29

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

pengaruh gaya komunikasi terhadap kinerja.

10. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah perempuan di

Aceh melalui kepemimpinan. Sehingga variabel kepemimpinan memediasi

pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja.

11. Kompetensi individu berpengaruh terhadap kinerja kepala sekolah

perempuan di Aceh melalui kepemimpinan. Sehingga variabel

kepemimpinan memediasi pengaruh kompetensi individu terhadap kinerja.

Saran

1. Untuk meningkatkan variabel gaya komunikasi, indikator komunikasi

secara personal antara kepala sekolah dengan pegawai/guru perlu

diperhatikan. Menjalin hubungan pekerjaan secara personal

diharapkan mampu menambah kualitas komunikasi antara kepala

sekolah dan pegawai/guru.

2. Untuk meningkatkan variabel motivasi kerja, indikator motivasi kepala

sekolah dalam mengarahkan dan memberikan perhatian kepada para

pegawai sehingga dapat meningkatkan motivasi pegawai masih perlu

ditingkatkan sehingga bisa meningkatkan kinerja dari kepala sekolah

dan pegawai/guru.

3. Untuk meningkatkan variabel kompetensi individu, indikator kepala

sekolah dapat menjadi teladan, menginspirasi visi bersama, menantang

proses, memberdayakan seluruh tindakan serta membangkitkan

semangat bagi pegawai dan guru masih perlu ditingkatkan.

4. Untuk meningkatkan variabel kepemimpinan, indikator bahwa kepala

sekolah selalu memberikan kepercayaan kepada pegawai/guru untuk

dapat menyelesaikan pekerjaan masih perlu ditingkatkan.

Pegawai/guru yang diberikan kepercayaan akan dengan senang hati

menyelesaikan semua pekerjaan yang sudah diberikan kepada mereka.

5. Untuk meningkatkan variabel kinerja, indikator kepala sekolah mampu

berkinerja yang baik sehingga sekolah bisa mendapatkan banyak

penghargaan juga masih perlu ditingkatkan.

Page 16: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

30

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

6. Peningkatan kinerja kepala sekolah perempuan pada SMA/sederajat

yang terakreditasi A dipengaruhi oleh gaya komunikasi, motivasi kerja,

kompetensi individu dan kepemimpinan. Untuk mencapai kualitas

kinerja yang baik, maka keempat faktor tersebut juga harus

ditingkatkan. Sehingga hasil dari penelitian ini bisa menjadi umpan

balik dan masukan baik bagi kepala sekolah, pegawai/guru dan Dinas

Pendidikan Aceh dalam upaya untuk peningkatan kinerja.

DAFTAR PUSTAKA Almansour, Yaser Mansour, 2012. The Relationship between Leadership Styles and

Motivation of Managers Coceptual Framework. Journal of Arts, Science & Commerce. E-ISSN 2229-4686. ISSN 2231-4172

Amstrong, M dan Baron, A. 2012. Manajemen Kinerja-Realitas Baru. London:

Institut of Management and Development. Antonacopoulou, E & Fitzgerald, L. 2016. Reframing Competency In Management

Development. Human Resource Management Journal: 6 (1). London Asif I. Padela. 2015. A Grounded Theory Study of the Prophet Muhammad’s

Leadership Behaviors: A Model for Islamic School Principals. Education Doctoral.

Augusty, Ferdinand. 2014. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian

untuk skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro

Boulter, N. M. Dalzieldan Jackie. 2016. People and Competencie: The Route to

Competitive Advantage. Buana Ilmu Populer. Jakarta. Boyatzis, R. E. 2013. The Competent Manager. A Model for Effective Performance.

Jhon Wiley & Sons. USA. Cooper, Donald. R dan Schindler, Pamela. S. 2016. Metode Riset Bisnis Volume 1

Edisi 9. PT. Media Global Edukasi. Jakarta. Cheryl B, Cullen & Pamela A. Gordon. 2014. The Relationship between Leadership

and Communication Skills of Nurse Managers and the Organizational Citizenship Behaviors of Medical-Surgical Nurses and Nursing assistants. Management and Organizational Studies Vol. 1, No. 2; 2014

Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Jakarta : Rineka Cipta.

Page 17: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

31

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Davis, Keith. Jhon W. Newstrom. 2013. Organizational Behavior. Jakarta : Erlangga

Deborah J. Barrett. 2014. Leadership Communication: A Communication Approach

for Senior-Level Managers. Rice University Press. Texas. Durga Devi Pradeep dan N.R.V. Prabhu. 2012. The Relationship between Effective

Leadership and Employee Performance. 2011 International Conference on Advancements in Information Technology With workshop of ICBMG 2011. IPCSIT vol.20 (2011) © (2011) IACSIT Press, Singapore

Elizabeth Boye et al. 2015. Employee Motivation and Work Performance: A

Comparative Study of Mining Companies in Ghana. Journal of Industrial Engineering and Management. JIEM, 2016 – 9(2): 255-309 – Online ISSN: 2013-0953 – Print ISSN: 2013-8423

Erratul Shela Eshak et al. 2015. Relationship Between Motivation and Employee

Performance at Private HealthCare, Malacca. E-Proceeding of the International Conference on Social Science Research, ICSSR 2015 (e-ISBN 978-967-0792-04-0). 8 & 9 June 2015, Meliá Hotel Kuala Lumpur, Malaysia.

Elvira Zahra. 2012. Pengaruh Integritas, Kompetensi, dan Loyalitas

Kepemimpinan Terhadap Kepercayaan Para Bawahan Di SPBU Perkapalan PT. Pusri Palembang. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis – ISSN: 2085-1375 Edisi Ke-VI.

Faiza Gonaim. 2016. An Analysis of the Life of Prophet Muhammad: Servant-

leadership and Influence. International Journal of Humanities and Social Science Invention ISSN (Online): 2319 – 7722, ISSN (Print): 2319 – 7714 www.ijhssi.org ||Volume 5 Issue 4 ||April. 2016 || PP.53-59

Farida. 2015. Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender. Yogyakarta: Kibar Press Fleur Kappen. 2016. Leadership and motivation. Tilburg University Frank H.M. Verbeeten. 2014. Performance management practices in public

sector organizations: Impact on performance. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol. 21 Iss: 3, pp.427 – 454

Ghozali, Imam. 2014. Model Persamaan Struktural, Konsep dan Aplikasi

Menggunakan Amos 22.0 Update Bayesian SEM Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, Joseph F., Black, William C., Babin, Barry J., Anderson, Rolph E. 2010.

Multivariate Data Analysis: A Global Perspective (Seventh Edition). USA : Pearson Prentice Hall.

Page 18: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

32

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Hanine Salem. 2013. Organizational Performance Management and Measurement. Jurnal of The Lebanese Experience Performance Improvement Planning Consultant. Beirut.

Hapsari et al. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas

Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar.

Harter, J.K., Schmidt, F., Kilham, E.A., Agarwal, S & Asplund, J.W. 2016. Causal

Impact Of Employee Work Perceptions On The Bottom Line Of Organizations. Perspectives on Psychological Science, 5(4): hal. 378-389

Hasibuan, M. S.P. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara. Hasibuan, Chysanti, Sedyono. 2016. CSR Communication: A Challenge On Its

Own, Economics Business Accounting Review, Edisi III, September-Desember 2006.

Hassan dan Silong. 2014. Women Leadership and Community Development.

European Journal of Scientific Research. Herzberg, Fredrick. 2013. One More Time: How do You Motivate Employees?.

Boston : Harvard Bussiness Press. Irum Shahzadi et al. 2014. European Journal of Business and Management. ISSN

2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol.6, No.23. Istianto, Bambang. 2012. Manajemen Pemerintahan Dalam Persepektif Pelayanan

Publik. Jakarta : Mitra Wacana Media. Jimmy Mutuku Mwithi. 2016. Effect of Leadership Competencies on Performance

of State Corporations in Kenya. Jomo Kenyatta University of Agriculture And Technology.

Kerlinger, Fred and Elazar J.Padhazur A. (Taufik, pen). 2012. Kepemimpinan.

Yogyakarta : Nur Cahaya Kiruja et al. 2013. Effect of Motivation on Employee Performance In Public Middle

Level Technical Training Institutions In Kenya. International Journal of Advances in Management and Economics. ISSN: 2278-3369

Leaming, Deryl R. 2013. Academic Leadership A Practical Guide to Chairing the

Department. America : Anker Publishing Company, page. 11-14 Lestari. 2012. Pandangan Alkitabiah tentang Kepemimpinan Wanita. e-Wanita

edisi 89 (9-8-2012).

Page 19: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

33

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

Luthans, F. 2015. Organizational Behaviour : Eleven Edition. Singapore : McGraw-Hil, Inc.

Maimona Jabeen. 2013. Impact of Performance Appraisal on Employees

Motivation. European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online) Vol 3.

Mai Ngoc Khuong et al. 2016. The Effects of Personality and Communication Skill

on Employee Job Performance at Multi-national Companies in Ho Chi Minh City, Vietnam. Journal of Economics, Business and Management, Vol. 4, No. 4, April 2016

Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia,

Edisi 17. Salemba Empat. Jakarta Maxwell, John C. 2014. The Five Levels Of Leadership. New York: Injoy, Inc. Mehrab jalilizadeh et al. 2013. The Relationship Between Principal Leadership

Styles with Performance of Physical Education Teachers in Secondary Schools in Western Provinces of Iran. Asien Journal of Management Sciences & Education. ISSN: 2186-845X ISSN: 2186-8441 Print. Vol. 2 No. 4, Oct

Nursalam. 2012. Manajemen Aplikasi dalam Praktik Profesional. Edisi ketiga.

Jakarta: Salemba Medika. Osabiya Babatunde. 2015. The Impact of Leadership Style on Employee’s

Performance in an Organization. Public Policy and Administration Research . ISSN 2224-5731. Vol.5, No.1, 2015

Pace R. Wayne dan Faules Don F. 2016. Komunikasi Organisasi : Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Paul E. Madlock. 2013. The Link Between Leadership Style, Communicator

Competence and Employee Satisfaction. Journal of Business Communication, Volume 45, Number 1, January 2008 61-78

Rasool Nazari dan Arqavan Nurbakhshian. 2016. The Analysis of the Relationship

between Communication Skills and the Establishment of Clark's Management Network among Sport Managers. International Journal of Science Culture and Sport March 2016 : 4(1) ISSN : 2148-1148

Rasool Nazari et al. 2013. Structural equations modeling of the effect

communication skills on managerial skills and its role on organizational culture in sport organization. European Journal of Experimental Biology,

Page 20: KINERJA PEMIMPIN PEREMPUAN DI SEKTOR PENDIDIKAN DI ACEH

34

Jurnal Manajemen dan Inovasi, Vol 8, No.2, Juni 2017

2013, 3(3):184-189. ISSN: 2248 –9215 Rivai, Veithzal. 2015. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja

Grafindo Perdasa Robbins, Stephen P. 2013. Perilaku Organisasi : Edisi kesepuluh. Jakarta: PT

Indeks Kelompok Gramedia Robert N. Storud. 2014. The Relationship Between Competence and Leadership.

New Brunswick. New Jersey. Rivai, Veithzal, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:Dari

Teori ke Praktik, Edisi Pertama, Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Rost, Joseph C. 2013. “Leadership for The Twenty – First Century”. USA:

Greenwood Publishing Group, Inc. Rowland, H.S., dan Rowland, B.L. 2012. Administration Handbook. 4thed. An

Aspen Pub: Maryland. Ruba Osama Hawi. 2015. Managerial Competencies and Organizations

Performance. International Journal of Management Sciences. Vol. 5, No. 11, 2015, 723-735

Stacey Lee Hassal. 2014. The Relationship Between Communication and Team

Performance.Queensland University of Technology. Brisbane. Australia. Toor S. & Ofori G. 2012. Ethical Leadership: Examining the Relationships with

Full Range Leadership Model, Employee Outcomes, and Organizational Culture. Journal of Business Ethics. Vol. 90, pp.533–547.

Yudi Perbawaningsih. 2014. Studi Gender tentang Gaya Komunikasi

Kepemimpinan. UGM Press. Yogyakarta.