KIMIA BAHAN BERBAHAYA

69
Riswiyanto S., Departemen Kimia FMIPA-UI KIMIA BAHAN BERBAHAYA KLASIFIKASI DAN SISTEM LABELING BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Transcript of KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Page 1: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Riswiyanto S., Departemen Kimia FMIPA-UI

KIMIA BAHAN BERBAHAYA

KLASIFIKASI DAN SISTEM LABELING

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Page 2: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Daftar Pustaka

� Eugene Meyer,” Chemistry of Hazardous Materials”, Prentice Hall, New Jersey, U.S.A. 1977.

� L.Bretherick,. Hazards in The Chemistry Laboratory, London, The Royal Society of Chemistry, April, 1981.

� J.F. Newman, “Handling Toxic Chemicals Environmental Consideration”, Brecknell, 1993.

� Lloyd N. Ferguson, “Cancer and Chemical” Caloifornia, Los Angeles, 1975.

� Ernest Hodgson .,Patricia E. Levi., “A Text Book of Modern Toxicology”., Elsevier, New York, London, Amsterdam, 1987.

� Norman V. Steere, PE. “ Hand Book of Laboratory Safety”. Minneapolis, 1983.

� Esber I. Shaheen, “Technology of Environmental Pollution Control” PennWell Publishing Company., Tulsa, Oklahoma, U.S.A. 1992.

� Laboratory Waste Management (a guide book)., Written by ACS Task Force onLaboratory Waste Management., Washington, DC 1994.

Page 3: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

KLASIFIKASI

Kelas Jenis bahan-bahan berbahaya

� 1. Bahan-bahan mudah meledak (“Explosive Material”) KlasA, B, dan C

* Klas A. Bahan yang mudah meledak dengan sedikitgoncangan atau terkena percikan api.

* Klas B. Bahan kimia yang cepat terbakar dibandingkanpeledakannya.

* Klas C. Bahan kimia yang mudah meledak denganjumlah tetentu.

� 2. Gas-gas yang dimanfatkan yang mudah menyala dantidak mudah menyala (Flammable & Non Flammable

Gases).� 3. Cairan yang mudah menyala (Flammable Liquid).� 4. Padatan mudah menyala (Flammable Solid), terbakar

spontan dan reaktif terhadap air.� 5. Zat-zat mengoksidasi termasuk peroksida organik.� 6. Zat-zat beracun klas A dan B, iritasi dan penyebab rasa

sakit.� 7. Bahan-bahan radioaktif.� 8. Bahan-bahan korosif (Asam, basa, cairan dan padatan

yang bersifat korosif).� 9. Jenis lain yang termasuk berbahaya.

Page 4: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

DEFINISI

� Kimia Bahan Berbahaya atau disebut juga sebagai Bahan Kimia Berbahaya, adalah bahan Kimia yang bersifat berbahaya.

� Untuk itu bahan-bahan ini perlu penanganan khusus dan tidak boleh sembarangan seperti bahan lainnya.

� Kurang pengertian dapat menyebabkan,� Tidak hati-hati� Sembarangan � Ceroboh� Teledor� dlsb.

� Akibatnya, ledakan, kebakaran, keracunan, tumpah (bocor), dll.

Page 5: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

LABELING

Page 6: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

NFPASISTIM 704M

Page 7: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Label Intan NFPA (NFPA Diamond)

Page 8: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Rating Pada Sistem Label HMIS

Page 9: KIMIA BAHAN BERBAHAYA
Page 10: KIMIA BAHAN BERBAHAYA
Page 11: KIMIA BAHAN BERBAHAYA
Page 12: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

� 5 Faktor penting yang mempengaruhi kecepatan Reaksi:

� Sifat Bahan Kimia (Nature of the Material)

� Konsentrasi (Reactant Concentration)

� Suhu (Temperature)

� Katalis (Action of Catalysts)

� Luas Permukaan (Surface Area)

Faktor yang MempengaruhiKecepatan Reaksi

Page 13: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Sifat Bahan Kimia (Nature of the Material)

� Maksudnya selain sifat-sifat Kimia, sifat Fisika, dankomposisi, keadaan fisik keberadaannya juga sangatberpengaruh.

� Misal, Fosfor putih menyala dengan spontan di udara� Kayu memerlukan api� Air tidak terbakar

� Pada umumnya keadaan fisik bahan sangat berpengaruhterhadap kecepatan reaksi,

� Keadaan Gas Reaksi sangat cepat� Keadaan Cair Reaksi lebih lambat� Padat reaksi sangat lambat.

Page 14: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Luas Permukaan (Surface Area)

� Umumnya reaksi akan menjadi lebih cepatterjadi pada suatu zat yang mempunyai Luaspermukaan besar.

� Contoh ; Cairan mudah terbakar akan lebihcepat di dalam wadah yang mengahsilkanpermukaan luas.

� Serbuk kayu akan lebih mudah tersulutrokok, dibanding dengan kayu gelondongan.

Page 15: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bagian-Bagian Dalam MSDS

� Informasi yang terdapat dalam MSDS adalah,

� Informasi Perusahaan� Kandungan Berbahaya� Data Fisik� Data Bahaya Api dan Ledakan� Data Bahaya Kesehatan� Reaktivitas� Prosedur kebocor atau tumpahan� Informasi Pencegahan Khusus� Petunjuk Khusus

Page 16: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

MSDS

� Bagian I. Identitas Bahan (Chemical Identity)� Nama umum dan nama lain, serta struktur Kimia.� Identitas harus sama dengan identitas yang ada dalam

label pada kemasan bahan.

� Bagian II. Kandungan Bahaya (Hazardous Ingredients)� Untuk campuran bahan berbahaya yang telah di uji sebagai

satu campuran yang berbahaya, maka nama kandungan dan komposisi bahan yang menyebabkan bahaya harus dicantum-kan.

� Jika bahan campuran belum di uji secara keseluruhan, maka nama bahan kimia berbahaya dengan kadar 1 % atau lebih besar harus dicantumkan.

� Nama bahan bersifat Karsinogenik (mengakibatkan Kanker) dan kadarnya lebih besar dari 0,1 % harus dicantumkan.

Page 17: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Lanjutan

� Semua komponen yang menghasilkan bahaya Fisik harus dicantumkan.

� Semua bahan yang kadarnya dibawah 1 % (0,1 % untuk Karsinogen), jika melebihi “Permisible Exposure Limit (PEL = Batas Paparan yang di-izin-kan) dan “Threshold Limit Value” (TLV = Nilai Ambang Batas) atau standar-standar lainnya, maka harus dicantumkan.

� Bagian III. Karakteristik Fisik dan Kimia (Physical dan Chemicals Character)

� Karakteristik Fisik dan Kimia yang terkandung dalam bahan tersebut harus dicantumkan. Karakteristik terse-but antara lain ; titik didih, titik beku, berat jenis, tekan-an uap, kerapatan, kelarutan, penguapan, warna dan bau. Karakteristik ini sangat penting untuk mendisain alat yang aman pada tempat kerja.

Page 18: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Lanjutan

� Bagian VII. Petunjuk Pengelolaan dan Penggunaan Secara Aman (Precaution for Safe, Handling and Use)

� Rekomendasi dari Institusi Kesehatan mengenai peringatan dan prosedur dalam perbaikan alat serta saat pembersihan jika terjadi tumpahan. Dicantum-kan pula cara pengelolaan limbahnya atau sesuai peraturan daerahnya.

� Bagian VIII. Kontrol (Control Measures)� Pada bagian ini terdiri dari kontrol tehnik, prosedur

penanganan secara aman, dan alat pencegahan. � Informasi ini menjelaskan penggunaan pelindung

mata, sarung tangan, lab.jas, alat pernafasan, dan pelindung wajah dalam penanganan bahan berbahaya.

Page 19: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Page 20: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bahan-Bahan Kimia

Yang Tidak Boleh Saling Bercampur

� Menimbulkan panas

� Menimbulkanr reaksi yang sangat hebat

� Menghasilkan gas beracun / asap beracun

� Menghasilkan gas yang mudah menyala

� Menimbulkan ledakan atau api

� Menghasilkan gas-gas beracun karena terjadiledakan atau terbakar

Page 21: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bahan Tidak Boleh Bercampur

Kelompok I

Kelompok I A Kelompok IBBasa Asam

� Akibat yang ditimbulkan : mengeluarkan panas, reaksiyang hebat.

Kelompok IIKelompok II A Kelompok II BAsbestos Pelarut yang mudah menyalaBerilium Bahan-bahan petroleum Pestisida Minyak dan lemak

Akibat yang ditimbulkan : kelompok A dan B bukanbahan-bahan yang incompatible, tetapi keduanya akanmenghasilkan bahan-bahan beracun bila terkena api.

Page 22: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Lanjutan

Kelompok III

Kelompok III A Kelompok III B Sodium, potasium , litium Asam-asam pekatBerilium, magnesium, kalsiumZink Basa-basa pekatalmunium

� Akibat yang ditimbulkan : Kebakaran atau meledak; menghasilkangas hidrogen yang mudah menyala

Kelompok IV� Kelompok IV A Kelompok IV B

Air Asam-asam pekat & basa pekat ,Sodium potasiumlitium,Kalsium,magnesium,Metal hidrida,Peroksidaanorganik ,Flourin, Asetil klorida, benzoilklorida,Kalsium karbida ,Kalsium oksida Almuniumklorida, pospor triklorida,Tionil klorida, Diboran Alkil almunium, organo-metalik .

Akibat yang ditimbulkan : Kebakaran, peledakan atau panas; mudahmenyala, beracun atau gas-gas yang bersifat korosif.

Page 23: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Kelompok V

Kelompok V A Kelompok V B

Akohol - alkohol , Asam-asam pekat , Basa-basa pekat

Aldehid-aldehid, Sodium,,potasium, litium,Kalsium,

Hidrokarbon terhalogenasi magnesium, berilium,Almunium, Zink

Hidrokarbon ternitrasi

Hidrokarbon tak jenuh,

� Akibat yang ditimbulkan : Kebakaran, peledakan atau menimbulkan reaksiyang hebat.

Kelompok VI

Kelompok VIA Kelompok VI B

Sianida, Sulfida Asam-asam

Akibat yang ditimbulkan : menghasilkan gas racun hidrogen sianida dan

gas hidrogen sulfida

Page 24: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Kelompok VII

Kelompok VII A Kelompok VII BAsam nitrat, nitrit,Klorin , Asam asetat, asam organik

lainnya

florin Organik, anorganik pestisida Asam anorganik kuat,Klorat, perklorat Asam perklorit Klorit, minyak, lemak,petroleumHypoklorit ,Asam kromat, Permanganat, Sodium, potasiumPersulfat, Oksidator-oksidator kuat lainnya litium, Almunium

,Magnesiumkalsium ,Alkohol, aldehid & Keton

cairan mudah menyala Kayu, kertas, katun dan bahan

lain yg mudah terbakar

Akibat yang ditimbulkan : Kebakaran, peledakan atau menimbulkan reaksiyang hebat.

Page 25: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Kelompok VIII

Kelompok VIII A Kelompok VIII B

Air Litium hidrida, sodium hidrida,Litium , sodium ,Pospor putih Bubuk darimagnesium, almunim, zink , titanium,Trimetilaluminium.

Akibat yang ditimbulkan : Kebakaran, peledakan ataumenimbulkan reaksi yang hebat.

Page 26: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Potensi Bahaya Delapan Unsur

� Persen Oksigen Di Udara Gejala-Gejala

� 20 % atau lebih Normal

� 12 – 15 Koordinasi otot untukdigerakkan hilang

� 10 – 14 Masih sadar, Pertimbangan dan usahauntuk menggerakkanotot sangat berat

� 6 – 8 Collaps dengan cepat, namun perlakuan ygcepat dapat mencegahakibat yang fatal

� Di bawah 6 Kematian dalam waktu 6 sampai 8 menit

Page 27: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

� cryogenik : Cairan yang disimpan di bawahtemperatur -180oC.

Contoh; LOX (LOX + Mg sebagai detonator ), LH danLOX sebagai bahan bakar roket.

Flor, Klor dan BromFlor merupakan oksidator kuat dan beracun.

Bereaksi dengan air, menghasilkan gas yang sangat berbahaya.

C3H8 + 10 F2 � 3 CF4 + 8 HF

5 F2 + 5 H2O ���� 8 HF + O2 + H2O2 + OF2

Page 28: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Klor, Brom

Industri-industri yang banyak memakai bahanklor :

zat warna, bahan peledak, insektisida, bubukpemutih, pelarut pembersih, plastik danbahan-bahan pemadam.

� Menurut DOT brom merupakan bahan yang corrosive.Brom dapat melarutkan logamdan non-logam. Bereaksi spontan denganaluminum, tembaga, phosphor, arsen danantimon demikian pula emas kecuali platina, timbale dan nikel tidak dapat bereaksidengan brom.

Page 29: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Karbon

� Karbon mempunyai dua bentuk alotropi ; graphit danintan, dan beberapa bentuk amorphous; Batubara, charcoal, coke dan karbon black.

� Pyrolisis: Proses dekomposisi panas tanpa adanyaudara.Batubara dipirolisis akan menghasilkan Coke

� Kayu dipirolisis 1.Gas tdk dptdikondensasi(H2,CH4,CO)2. Gas dapat

dikondensasikan(asetat, metanol danaseton�pyroligneuos)

3. Mineral, Charcoal

Page 30: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Pospor

oksigen bahan bakar

panas

PbO2S,P4S3

paraf in

P4S3 + PbO2 f riksi

Gambar Korek Api Strike-anywhere

P4S3,kaca halus

S,PbO2, perekat

Kay u

paraf in wax

paraf inKClO3

panas

bahan bakaroksigen

Sb2S3

phospor merah + KClO3 + f riksi

Gambar Korek Api Savety-matches

KClO3,Sb2S3,glue

cardboard

paraf in Wax

Phodspor merah dan serbuk kaca

Page 31: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Sulfur

� Senyawa organic yang mengandung sulfur disebutmerkaptan .

� Beberapa senyawa merkaptan mempunyai intensitasbau yang dapat dideteksi dalam konsentrasi yang sangat rendah, yaitu 1 bagian dalam 100.000 000.

� Bau yang keluar dari bahan bakar gas adalahmerkaptan.

� Vulkanisasi karet alam (poliprena). Bila karet alamdipanaskan akan menjadi lengket, namun jikaditambahkan sulfur pada pemanasan sifat buruk darikaret ini akan hilang. Proses ini ditemukan pertamakali oleh Goodyear pada tahuna 1839 dan dikenalsebagai vulcanization.

� Selain itu sulfur banyak dipakai untuk membuatpupuk buatan, insectisida, asam sulfat dan obat sulfa seperti sulfanilamide.

Page 32: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

API DAN PEMADAMNYA.

Klasifikasi apiKlas A : Api yang berasal dari benda-benda

selulosa atau benda yang sisa pembakarannyaberupa arang (textile, kayu, kertas dan sebagainya). Pemadam yang tepat dan yang cukup efektip adalahair.

Klas B : Api yang berasal dari cairan yang mudahterbakar (flammable liquid) dan gas yang mudahterbakar (flammable gas) seperti : gasolin, minyaktanah/kerosin, grease, metana, hidrogen, dansebagainya. Pemadam yang tepat adalah CO2 danbusa (foam)

Page 33: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Lanjutan

� Klas C : Api yang berasal darihubungan pendek, pemadam yang tepatadalah CO-2

� Klas D : Api yang terjadi dari logam-logam reaktif terhadap air dan karbondioksida seperti : Titanium, Magnesium, Zirkonium dan Natrium. Pemadam yang digunakan biasanya mengandung graphit(bubuk karbon).

Page 34: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Konsentrasi minimum gas atau uap di udara dimana bendatersebut tidak terbakar jika didekatkan pada sumberapidisebut “Lower Explosive Limit”.

Konsentrasi maksimum gas atau uap diudara dimana bendatersebut tidak terbakar jika didekatkan pada sumber apidisebut “Upper Explosive Limit”. Lower dan Upper Explosive biasanya ditunjukan dalam prosen volume uapdiudara.

Misalnya : LEL xylen adalah 1,1% volume di udara.UEL xylen adalah 7,0% volume di udara.

Page 35: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

lanjutan

Temperatur minimum suatu zat cair dimana uap diatas cairandengan segera dapat terbakar disebut Flash point (titiknyala).

Jika temperatur dinaikan di atas titik nyala sehinggamenghasilkan uap yang cukup sehingga zat cair terbakarterus, disebut Fire point (titik api).

Umumnya titik api lebih besar 30 – 50 derajat Celsius daripada titik nyala.

Kalau temperatur fire poin dinaikan lagi sehingga uapbertambah banyak, maka zat tersebut akan terbakardengan sendirinya terus menerus sampai habis. Peristiwaini disebut juga Auto Ignition.

FLASH POINT FIRE POINT AUTO IGNITION

Page 36: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

NFPA Cairan Menyala Berdasarkan Flash Point

� Klas I-A : Cairan dengan Flash point dibawah 73 oF dan titikdidih dibawah 100 oF. Contoh : n-pentan.

� Klas I-B : Cairan dengan Flash point sama dengan ataudibawah 73 oF dan titik didih diatas 100 oF. Contoh : Bensen, gasolin dan aseton.

� Klas I-C : Cairan dengan flash point diatas 73 oF dan dibawah100 oF. Contoh terpentin dan n-butil asetat.

� Klas II : Cairan dengan flash point sama dengan atau diatas100 oF tetapi dibawah 140 oF . Contoh : kerosin dan minyakkamper.

� Klas III : Cairan dengan flash point sama dengan atau diatas140 oF tetapi dibawah 200 oF. Contoh : fenol, naptalen. Cairandalam kategori ini biasanya disebut Combustible.

Page 37: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Storage dan Transportasi Gas

� Transportasi Gas dalam jumlah besar, biasa dilakukan de-ngan menempatkan gas pada truk tangki baik gandengatau tidak gandeng.

� Gas dalam tangki biasanya mempunyai tekanan lebih besardpd tekanan atmosfer dan jika terkena api maka tangki ter-sebut akan meledak.

� Apabila gas tersebut mudah terbakar, kemungkinan terjadi-nya BLEVE = “Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion”(arti se-derhananya = Ledakan larutan mendidih yang menghasilkan pengembangan uap) cukup besar.

� “BLEVE” terjadi akibat adanya cairan yang mengalami pe-manasan diatas titik didihnya.

� Beberapa “BLEVE” dapat menghasilkan bola api denganjari- jari + 300 meter.

Page 38: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Blave

Page 39: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Api

oksigen

panasradikal

bahan bakar

Fire tetrahedron

oksigen

Bahan Bakar Panas

Fire Triangle

Page 40: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Flammable Solid

Padatan yang mudahterbakar didefinisikansebagai padatan yang memenuhi salah satusyarat dibawah ini :

� Merupakan bahanpeledak basah.

� Merupakan zat yang dapat bereaksi sendiri, karena tidak stabilterhadap panas danterdekomposisimenghasilkan panas(walaupun tanpaoksigen dari udara).

� Padatan yang mudahsekali terbakar

Page 41: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Klas Bahan pemadam yang cocok

� A 1. Air

� B 1. CO22. Halon3. Busa Kimia4. Busa Mekanik5. Pasir

� C 1. CO22. Halon

� D 1. Tepung Kering2. Pasir3.Garam mineral4.Grafit

Page 42: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Flammable Solid

� Pembakaran spontan harusmengikuti salah satu syarat :

� Bahan yang bereaksi denganair dan menimbulkan panasserta api (pyrophoric material) adalah suatu cairan ataupadatan (banyak atau sedikitjumlahnya) yang dalam 5 (lima) menit berada di udarabebas tanpa disulut api dapatterbakar (menimbulkan api) dengan sendirinya.

� Bahan yang dapatmenimbulkan panas dengansendirinya (self-heating material) adalah suatu bahanyang apabila kontak denganudara dan tanpa diberikanenergi akan menghasilkanpanas dengan sendirinya.

Pospor dalam air

Page 43: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Halon (Halogen Hidrokarbon)

� - Digit 1 menyatakan jumlah atom C

� - Digit 2 menyatakan jumlah atom F

� - Digit 3 menyatakan jumlah atom CI

� - Digit 4 menyatakan jumlah atom Br

� - Digit 5 menyatakan jumlah atom I

(a). Halon 104 (CCI4).

(b). Halon 1011 (CH2CIBr)

(c). Halon 1001 (CH3Br)

(d). Halon 1301 (CF3Br)

(e). Halon 2402 (C2F4Br2)

Page 44: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Pemadam Api

Page 45: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

reaksi

Reaksi : 1. Pemadam api soda acid

2. NaHCO3 + H2SO4 Na2SO4 + 2H2O + CO2

Pemadam api Acid harus diisi kembali setiap periode.

NaHCO3 2 NaHCO3 Na2CO3 + CO2 + H2O

Reaksi 2. Pemadam api Foam

6 NaHCO3 + Al2 (SO4)3 3Na2SO +2Al(OH)3 +

6CO2

Page 46: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

api

tekstilfiber

proses pyrolisis

bahanbakar

nyala api

radiasi panas

oksigen

oksigen

Gambar Nyala Api Dari Bahan Teksril

Page 47: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

BAHAN-BAHAN PELEDAK

Bahan peledak : Adalah suatu senyawaan atau. campuran yang dapatdengan tiba-tiba mengalami transformasi (perubahan) yang cepat, dan dengan spotan melepaskan panas serta gas. Gas-gas tersebutdapat CO, CO2 , N2, Uap air dan oksigen.

BrisanceSecara kimia peledakan dapat dibagi menjadi 2 jenis.

1. Senyawa-senyawa yang mempunyai sifat internal -oksidasi reduksi

2. Senyawa campuran oksidasi reduksi

Suatu peledakan biasanya terjadi jika senyawa-senyawa yang bersifat obsidasibergabung dengan senyawa-senyawa yang reduksi

H2C

HC

ONO2

H2C ONO2

ONO2 12 CO2 + N2 + O2 + 10 H2O + Panas

Page 48: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bahan peledak

� Gas yang mudah dan cepat mengembang dapat me-nimbulkan suara yang menggelegar dan goncangangelombang (shock waves) yang cukup besar.

� Goncangan gelombang ini berkaitan dengan Kekuat-an (tenaga) Ledakan yang disebut dengan “Brisance”

� “Brisance” adalah suatu faktor terpenting dalammemilih peledak untuk tujuan tertentu, misalnyamemecah batu-batuan untuk pembuatan jalan.

� Biasanya Peledak Kimia (chemical explosives) adalahmerupakan suatu campuran zat, yang terdiri dari,� pemicu ledakan bubuk peledak/mesiu

(gunpowder)� beberapa zat penghambur (blasting).

Page 49: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bahan peledak ……

Bahan peledak dapat juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi denotasidalam amunisi:

1. Primer : Bahan yang dapat terbakar dengan adanya pukulan, biasanya primer adalah campuran KCLO3 dan bahan yang mudah terbakar

2. Igniter : Bahan yang mudah menyala tetapi tidak segera meledak dalamamunisi igneter biasanya adalah black gun powder (C + S + KNO3.) .

3. Propelan : Bahan yang tidak berasap, dapat merusak dalam kondisi tertentudalam amunisi, propelan berisi dalam jumlah yang cukup besar

energinya dipergunakan untuk mendorong proyektil.

Page 50: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bahan peledak …..4. Detonator : Bahan yang segera meledak jika kenasasaran.5. Booster : Bahan yang segera meledak dari pengaruhdetonator dan diteruskan kebursting charge.6. Bursting charge : Bahanyang dapat meledak disertaipengrusakkan daerah yang terkena.

Page 51: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Proses peledakan

1. Detonasi

Proses detonasi dalam suatu ledakan, bergantung dari besarnya

gelombang getar yang ditimbulkan, atau dengan perkataan lain suatuproses yang mendorong terjadinya penyebaran pemecahan keseluruhmassa benda

2. Deflagrasi

Deflagrasi “ adalah suatu proses yang mendorong terjadinyapenyebaran reaksi keseluruhan massa bahan, reaksi yang terjadi padasuatu tempat akan segera menyebar keseluh massa bahan denganjalan perambatan panas dari lapisan ke lapisan massa bahan tersebut. Kecepatan rambatan perubahan bervariasi antara 0,02 mm/det hingga400 m/det.

3. Thermol explosive

Bahan Peledak…….

Proses dimana pertama kali ada sejumlah panas yang diberikan, sehingga terjadireaksi eksoterm, kemudian pemberian panas dihentikan, tetapi suhu benda akannaik secara terus-menerus namun tidak ada panas yang dilepanskan kesekelilingnya, sehingga akan menyebabkan panas dengan sendirinya (Self Heating), sampai pada suatu saat menimbulkan (anto ingnition) nyala dengan sendirinya yang terjadi ditengah massa benda, peristiwa ini disebut thermal eksplosion

Page 52: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

High explosive

A. Senyawa-senyawa nitro

1.Senyawa Nitro alifatik 2. Senyawa nitro aromatic

- Nitro metana - nitro benzene - dinitro metana - dinitro benzene

- tri nitro metana - tri nitro benzene

- tetra nitro metana -nitro toluene

B. Senyawa ester nitrat

1. Ester nitrat dari gliserol 2. Esternitrat dari tetra hidroksi alk.

-mononitro gliserin -eritritol tetra nitrat

- di dan tri nitro gliserin -penta eritritol tetra nitrat(PETN)

C. Senyawa nitro amin (metil nitro amin dll)

D. Garam-Garam nitrat,Klorat dan perklorat ( amoniumnitrat dll)

Page 53: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Sifat-Sifat Bahan Peledak Militer/ Komersial

� 1. Stabilitas� 2. Kekuatan

a. Bulk Strengh

b. RWS (Relative Weigh Strengh)

a

RWS = X 100 % b

a = Jarak pendulum bahan peledakb = jarak pendulum standarda dan b diukur dalam berat yang sama

� 3. Kecepatan rambat ledakan (VOD = Velocity of Detonation).

� 4. Density (massa jenis)� 5. Sensitivitas� 6. Ketahanan terhadap air

Page 54: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Contoh bahan peledakkomersial

� 1. Ammonium Nitrate

� 2. Bahan peledak gelatin (Blasting Gelatin)

� 3. ANFO

� 4. Geodin

� 5.Bahan Peledak Konvensional (Homemade Bomb)

Parameter Sifat-Sifat Bahan Peledak

1. RWS

2. VOD

3. Water resistence

4. Fumes

5. Density

6. Consistency

Page 55: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Contoh Homemade Bomb

Page 56: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Bahan peledak

SignalsPowder cake

Flares

Rocket Motors

MinesFireworks

PropellantsIgnitersCharges

WarheadsProjectilesFuze (Ammo)

Bombs

TorpedoesPrimerFuseBlack Powder

Sounding Devices

Smokeless Powder

Flash Powder

Ammunition

Beberapa Jenis Peledak

Page 57: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Sifat-Sifat Bahan Peledak Militer

� 1. Mempunyai kekuatan yang maksimum/unit volume

� 2. Mempunyai berat yang minimum/unit powder

� 3. Mempunyai kecepatan detonasi yang tinggi

� 4. Mempunyai tingkat kesetabilan yang besar

� 5. Mempunyai sensitivitas yang bergantungkebutuhan

Contoh:

N N

N

NO2

O2N NO2

C

CH2ONO2

CH2ONO2O2NOH2C

O2NOH2CN

NO2

NO2

O2N

CH3NO2

PETN RDXTetryl

Page 58: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Pengantar Toksikologi

TOKSIKOLOGI LOGAM BERAT

� (TIMBAL, ARSEN, MERKURI)

Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyaiberat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkanlogam yang beratnya kurang dari 5g adalah logamringan. Dalam tubuh makhluk hidup logam berattermasuk dalam mineral “trace” atau mineral yang jumlahnya sangat sedikit. Beberapa mineral trace adalahesensiil karena digunakan untuk aktivitas kerja system enzim misalnya seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe) danbeberapa unsur lainnya seperti kobalt (Co), mangaan(Mn) dan beberapa lainnya. Beberapa logam bersifatnon-esensiil dan bersifat toksik terhadap makhluk hidupmisalnya : merkuri (Hg), kadmium (Cd) dan timbal (Pb).

Page 59: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Pb ( Timah Hitam )

� Plumbum (Pb), lebih dikenal dengan nama timbalatau timah hitam

� Timbal adalah logam toksik yang bersifat kumulatif� Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-

logam golongan IV–A pada tabel Periodik unsur� Mempunyai nomor atom (NA) 82 � Berat (BA) 207,2 � Berwarna kelabu kebiruan dan lunak� Titik leleh 327C dan titik didih 1.620c. � Pada suhu 550-600c pb menguap dan membentuk

oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. � Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal (ii). � Walaupun bersifat lunak dan lentur, pb sangat rapuh

dan mengkerut pada pendinginan, � Sulit larut dalam air dingin, air panas dan air asam� Dapat larut dalam asam nitrit, asam asetat dan asam

sulfat pekat (palar, 1994).

Page 60: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Sumber di AlamKulit Bumi, Asap Kendaraan, Cat

Proses masuknya timbal kedalam tubuh manusia:�� PernafasanPernafasan

�� PencernaanPencernaan ((makananmakanan dandan minumanminuman))

Sistem haemopoietik : Pb menghambat system pembentukanhemoglobin sehingga menyebabkan anemia.

Sistem saraf pusat dan tepi: dapat menyebabkan gangguanensepfalopati dan gejala gangguan system saraf perifer.

Ginjal: dapat menyebabkan aminoasiduria, fosfaturia, glukosuria, nefropati, fibrosis dan atrofi glomerular.

Sistem gastro-intestinal: menyebabkan kolik dan kosnstipasiSistem kardiovaskuler: menyebabkan peningkatan permiabilitas

pembuluh darahSistem reproduksi : dapat menyebabkan kematian janin waktu

melahirkan pada wanita dan hipospermi dan teratospermiapada pria.

Sistem endokrin: mengakibatkan gangguan fungsi tiroid danfungsi adrenal.

Page 61: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Dampak Keracunan

� jangka panjang dan tidak dapat pulih

� diperparah oleh paparan timbal berulang-ulangdan akumulasi di dalam tubuh

Ekresi Timbal

�� EkskresiEkskresi fesesfeses

�� PengelupasanPengelupasan kulitkulit epidermalepidermal

�� EkskresiEkskresi melaluimelalui ginjalginjal

Page 62: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Arsen

Berbahaya bagi lingkungan , sangat beracun bagiorganisme akuatik. Dapat mengakibatkan kerusakanjangka panjang.

Senyawa Arsen terdapat dalam dua jenis yaitu :

Sebagai sanyawa Organik

Senyawa Anorgabik

Di alam arsen berikatan dengan Oksigen, Sulfur danKlor.

Arsen masuk kedalam tubuh melalui:

•Makanan

•Air

•Udara

Page 63: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Sumber Kontaminasi Arsen Kedalam TubuhManusia

� Air Tanah

� Limbah Pabrk(Baterai, Peleburanbijibesi)

� Areal Pertanian(Pestisida)

� Zat pembasmi Serangga (Rumahtangga)

� Domestik

Page 64: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Waktu Paruh

• Seluruh tubuh (Senyawa arsen anorgank), waktuparuh 1-5 hari

• Seluruh tubuh (Senyawa arsen organk), waktuparuh 4hari

Efek Arsen Terhadap Kesehatan

1. Kematian (diatas 60000 ppb dalam makanan atauari)

2. Antara 300 – 30000 ppb dalam air atau makanan

• Iritasi perut dan pencernaan (Muntah dandiare)

• Turunnya produksi sel darah merah dan putih, detakjantung tdk normal.Kerusakan pembuluh darah, efek kesemutan pada tangan dan kaki.

3. Lebih dari 100 mikrogram/M3 udara yg dihirupmenyebabkan iritasi tenggorokan dan paru-paru.

4. Kontak langsung dengan kulit, memerah danmembengkak.

Page 65: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Gejala Akut dan Kronis

� Efek Akut: Iritasi perut, saluranpernapassan, muntah dan daire.

Pingsan, denyut jantung cepat, komabahkan dapat mengalami kematian

� Efek Kronis: Tumor hati, Kerusakan sistimpernapasan, kerusakan organ ginjal, hati, paru-paru, kulit dan kerusakan darah.

Page 66: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Sifat-Sifat Umum Merkuri

� Berbentuk CAir

� Mudah menguap

� Dapat bertransformasi menjadi senyawa lain

� Dalam tubuh bersifat akumlatif

Keracunan akut

timbul dari inhalasi uap merkuri atau debu, ingesti maupunkontak langsung dgn konsentrasi tinggi

Keracunan Koronis

Timbul dari akumulasi Merkuri dalam tubuh

Page 67: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Jalan utama absorpsi merkuri yaitulewat inhalasi, ingesti dan kontakkulit dan banyak jaringan tubuhterutama otak dan Ginjal.

Merkuri terikat dalam sulfhidril danmempengaruhi sejumlah sistim sel.

Merkuri dalam dieleminasi lewat urine, feses dan keringat.

Absorpsi, metabolisme dan Ekskresi

Page 68: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Pengobatan

� Keracunan melalui ingesti diberikanlarutan 5 – 10 % sodium formaldehidsulfoxylate

� Keracunan melalui inhalasi dapatdiberikan Dimercaprol sesegera mungkin

� Penicillamin juga efektif diberikan padakeracunan akut

Page 69: KIMIA BAHAN BERBAHAYA

Pencegahan

� Mensubstitusi merkuri dengan bahan lain yang kurang berbahaya

� Pada tambang-tambang tempat bijihmerkuri harus ada ventilasi dan parapekerjanya memakai masker

� Di pabrik-pabrik lantai harus rata, licin, tidak boleh retak

� Pemeriksaan kesehatan berkala