Kelompok Gigi Tugurejo.doc
-
Upload
aisha-mutiara -
Category
Documents
-
view
17 -
download
1
Transcript of Kelompok Gigi Tugurejo.doc
Effects of seks Hormones on the Gingiva in Pregnancy: A Review and Report of Two Cases
Amitabh Srivastava 1* • Krishna Kumar Gupta 2 • Sunita Srivastava 3 • Jaishree Garg 4
1 Associate Professor, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India
2 Professor, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India
3 Lecturer, Department of Oral Medicine and Radiology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India
4 Lecturer, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India
*Corresponding Author; E-mail: [email protected]
Received: 4 May 2011; Accepted: 23 September 2011 J Periodontol Implant Dent 2011; 3(2):83–87
This article is available from: http://dentistry.tbzmed.ac.ir/jpid © 2011 The Authors; Tabriz University of Medical Sciences
This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0), which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in
any medium, provided the original work is properly cited ABSTRAK
Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang mengakibatkan beberapa perubahan pada seorang wanita. Perubahan tersebut meliputi perubahan tingkat kerentanan mukosa oral terhadap penyakit periodontal yang dikarenakan adanya ketidakstabilan sistem hormonal selama masa kehamilan. Metabolisme dan imunologi tubuh pada masa kehamilan berubah karena adanya ketidakstabilan pada hormon seks seperti progesteron dan estrogen serta faktor-faktor lokal lainnya. Hormon seks ini dapat mempengaruhi mukosa rongga mulut dan dapat menyebabkan berbagai penyakit periodontal. Manifestasi perubahan hormonal selama masa kehamilan pada rongga mulut dapat berupa gingivitis kehamilan, perdarahan gingiva secara umum atau terlokalisasi dan pembesaran gingiva. Manifestasi tersebut timbul karena adanya faktor lokal yang berperan dalam peningkatan respon gingiva. Kata kunci: estrogen, eksisi, radang gusi, progesteron, tumor.
PENDAHULUAN
Kehamilan memiliki efek sistemik
yang sangat luas mengenai sistem
reproduksi, melibatkan berbagai
perubahan fisik dan psikologis yang
komplek. Perubahan tersebut
mempengaruhi kesehatan wanita yang
sedang dalam kondisi hamil. Efek yang
timbul dikarenakan perubahan hormon
tersebut terjadi pada hampir di seluruh
organ tubuh.1,2 Estrogen dan progesteron
merupakan hormon seks utama yang
berada pada masa kehamilan. Hormon ini
meningkat sampai bulan kedelapan
kehamilan dan setelah itu menjadi stabil
sampai kelahiran. Estrogen meningkat
secara perlahan sampai akhir kehamilan.3
Peningkatan hormon dalam darah dan
saliva dapat menyebabkan reaksi gingiva
yang dapat meningkatkan atau menjadi
penyebab dari gangguan pada gingiva dan
jaringan periodontal.
Wanita hamil akan lebih rentan
terhadap penyakit periodontal akibat Case Report | 1
adanya perubahan hormonal pada masa
kehamilan. Suatu hasil penelitian
mengungkapkan bahwa wanita dengan
penyakit periodontal beresiko lebih tinggi
untuk mengalami kelahiran bayi prematur
dengan berat badan lahir yang rendah.
Gingivitis dan pembesaran gingiva saat
masa kehamilan berkaitan dengan berbagai
faktor lokal dan sistemik, oleh karena itu
diagnosis banding menjadi aspek penting
untuk menentukkan rencana perawatan
pada lesi tersebut. Sebagian besar faktor
kausal dari lesi tersebut menyebabkan
suatu respon jaringan hiperplastik
berkembang menjadi suatu inflamasi
kronis. Faktor-faktor tersebut merupakan
iritan lokal meliputi plak, kalkulus, dan
bakteri serta produk sekresi bakteri.4
Perubahan hormon yang terjadi selama
masa kehamilan dan pubertas
mengakibatkan iritan lokal berpotensi
patologik terhadap pada jaringan ikat
gingiva.
Kadar hormon seks steroid dalam
saliva mengalami peningkatan selama
masa kehamilan.6,7 Beberapa sel endokrin
mengalami perubahan pada masa
kehamilan karena peningkatan konsentrasi
hormon pada plasma. Korpus luteum terus
memproduksi estrogen dan progesteron
seiring perkembangan plasenta selama
proses fertilisasi serta implantasi.
Progesteron dan esterogen diproduksi
dengan jumlah terbanyak di dalam sel
plasma (yaitu masing-masing 100ng/ml
dan 6NG/ml) pada akhir trimester ketiga.
Keadaan demikian berpotensi pada
timbulnya efek biologis dari estrogen dan
progesteron pada jaringan periodontal
selama periode kehamilan tersebut.
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus I
Seorang pasien wanita 25 tahun
dengan 6 bulan kehamilan pertama
diperiksa oleh dokter kandungan, dirujuk
ke Departemen Periodontologi. Keluhan
utama pasien adalah perdarahan hebat dari
gingiva saat menyikat gigi dan makan.
Pasien makan makanan yang lunak, seperti
memblender makanan yang keras.
Pemeriksaan intraoral, terdapat deposit
kalkulus dan plak serta pembesaran
gingiva yang berlebihan hampir menutupi
permukaan gigi (Gambar 1). Berdasarkan
riwayat pasien sebelumnya, pasien
mengalami perdarahan gingiva ringan dan
pembengkakan, tetapi pembengkakan
gingiva dan pendarahan terus meningkat
sejak bulan pertama kehamilan.
Case Report | 2
Gambar 1. Gingiva Enlargment
Selama kehamilan, perawatan bedah
tidak dilakukan, hanya scaling dan
profilaksis dilakukan untuk
menghilangkan iritasi lokal. Pasien
disarankan untuk mempertahankan
kebersihan mulut yang baik untuk
mengurangi inflamasi gingiva dan dirujuk
keperawatan bedah.
Laporan Kasus II
Seorang pasien wanita 23 tahun
dengan 8 bulan kehamilan dirujuk ke
Departemen Periodontologi, dengan
penampakan gingiva besar terlokalisasi
pada daerah anterior kiri atas relasi untuk
rahang atas gigi insisivus sentralis kiri,
gigi seri lateral, dan caninus, dengan bibir
menonjol (Gambar 2). Tidak ada riwayat
pemberian obat atau riwayat keluarga.
Menurut riwayat pasien sebelumnya,
pasien mulai mengalami perdarahan pada
saat menyikat gigi sejak tiga bulan
kehamilan, dan pembesaran gingiva
terlihat saat pemeriksaan. Pasien
mengalami kesulitan dalam mengunyah,
berbicara dan menutup bibir, estetika juga
terganggu karena pembesaran.
Pembengkakan gingiva tampak jelas.
Pemeriksaan intraoral, lesi berukuran
sekitar 3,5 × 2 cm dan bertangkai. Lesi ini
termasuk tumor jinak berwarna merah
terang, dan berdarah saat pemeriksaan.
Kalkulus subgingiva dan plak terlihat.
Pasien tidak mampu menjaga kebersihan
mulut di daerah ini, karena pembesaran
gingiva.
Gambar 2. Masif gingiva enlargmentOral profilaksis dilakukan rutin
setelah pemeriksaan patologikal. Instruksi
tentang pemeliharaan kebersihan mulut
dan mencegah cedera atau menggigit
tumor diberikan dan pasien disarankan
untuk kembali pasca partum. Setelah
pasien berkunjung kembali pasca partum,
dimensi tumor sama seperti sebelumnya.
Lesi dilakukan eksisi dengan blade No 15
dan elektrokauter. Perdarahan dikontrol
dengan ujun dari elektrokauter.
Periodontal dressing ditempelkan di area
yang dieksisi. Lesi dikirim untuk
pemeriksaan histopatologi, dan hasilnya
terdapat proliferasi epitel dan kapiler yang
berada dibawahnya, serta infiltrasi sel-sel
inflamsi. Proses penyembuhan baik dan
Case Report | 3
tidak ada kekambuhan setelah 6 bulan.
Gambar 3. Eksisi jaringan
PEMBAHASAN
Kehamilan adalah suatu kondisi
dimana seorang wanita memiliki embrio
atau fetus yang sedang berkembang di
dalam tubuhnya, setelah penggabungan
ovum dan spermatozoa.3,9 Masa kehamilan
banyak dikaitkan dengan perubahan
fisiologis, yang mempengaruhi sistem
endokrin, kardiovaskuler, dan sering
disertai perubahan sikap, suasana atau
tingkah laku yang tidak biasa.10 Beberapa
perubahan fisik dan fisiologi yang terjadi
selama kehamilan mempengaruhi setiap
sistem utama tubuh dan menghasilkan
perubahan fisik yang terlokalisasi pada
berbagai bagian tubuh, termasuk rongga
mulut.
Gingivitis merupakan manifestasi oral
yang paling sering terjadi selama
kehamilan. Gingivitis dilaporkan terjadi
antara 30% sampai 100% dari seluruh
wanita hamil, walaupun kejadiannya
paling sering antara 60% sampai 75%.6
Gingivitis pada masa kehamilan umumnya
mulai tampak pada bulan kedua kehamilan
dan semakin memburuk sejalan dengan
berkembangnya kehamilan sebelum
mencapai puncaknya pada bulan
kedelapan, kemudian menurun pada bulan
kesembilan.5 Beberapa penelitian
melaporkan keparahan terhebat terjadi
antara trimester kedua dan ketiga
kehamilan. Perubahan gingiva biasanya
terjadi berhubungan dengan kebersihan
rongga mulut yang buruk dan adanya iritan
lokal, khususnya plak dan kalkulus.
Perubahan hormonal dan vaskular yang
menyertai kehamilan sering memperparah
respon inflamasi terhadap iritan lokal
tersebut.7
Perubahan hormonal yang terjadi
selama kehamilan meliputi peningkatan
konsentrasi hormon seks yaitu estrogen
dan progesteron.8 Progesteron merupakan
hormon seks kehamilan yang utama.
Kadarnya meningkat sampai bulan
kedelapan kehamilan dan menjadi normal
kembali setelah melahirkan. Kadar
estrogen meningkat secara lambat sampai
akhir masa kehamilan.
Gambar 4 Produksi progresteron selama
Case Report | 4
kehamilanEfek dari estrogen pada jaringan
periodontal meliputi:7
1. Mengurangi keratinisasi ketika sel
epitel meningkat sehingga
menurunkan efektifitas berier epitel.
2. Peningkatan proliferasi sel dalam
pembuluh darah.
3. Menstimulasi fagositosit sel PMNL.
4. Menghambat kemotaksis PMNL.
5. Menekan produksi leukosit pada sum-
sum tulang.
6. Menghambat cytokins pro-inflamasi
yang dilepas sel-sel sum-sum
manusia.
7. Mengurangi aktifitas sel T sebagai
mediator inflamasi.
8. Menstimulasi poliferasi dari fibroblas
gingiva.
9. Menstimulasi sintesis dan pematangan
jaringan ikat gingiva.
10. Meningkatkan jumlah inflamasi tanpa
meningkatkan jumlah plak.
Progesteron memiliki efek pada
jaringan periodontal sebagai berikut:7
1. Meningkatkan dilatasi pembuluh
darah, sehingga meningkatkan
permeabilitas.
2. Meningkatkan produksi prostaglan-
din.
3. Meningkatkan sel PMNL dan
prostaglandin E2 dalam GCF.
4. Menghambat sintesis kolagen dan
sintesis non-kolagen fibroblas pada
ligamen periodontal.
5. Menghambat proliferasi fibroblast
gingiva.
6. Merubah tingkatan dan pola produksi
kolagen digingiva sehingga
mengurangi kemampuan kolagen
untuk penyembuhan dan pertahanan.
Pengaruh kondisi pada masa kehamilan
terhadap vaskularisasi gingiva
Dampak dari perubahan konsentrasi
estrogen dan progresteron pada
vaskularisasi gingiva secara potensial
dapat dijelaskan dengan adanya
peningkatan terjadinya edema, eritema,
eksudat pada krevikular gingiva, dan
jaringan gingiva yang hemoragik. Kondisi
tersebut juga terjadi pada tahapan siklus
reproduksi lainnya selain kehamilan.
Peningkatan aliran cairan krevikular
gingiva berkaitan dengan adanya
peningkatan konentrasi steroid seksual.
Hal tersebut menandakan bahwa hormon
tersebut memiliki potensi untuk
mempengaruhi permeabilitas vaskular di
dalam sulkus gingiva.
Perubahan Kondisi Mikroba pada Masa
Kehamilan.
Mikroorganisme seperti Aggregatibacter
actinomycetemcomitans, Porphyromonas
gingivalis, dan Prevotella intermedia akan
mensintesis enzim metabolisme steroid Case Report | 5
yang dibutuhkan pada proses sintesa dan
katabolisme steroid. Hasil dari
metabolisme steroid dapat berkontribusi
terhadap ketersediaan nutrisi dari patogen
yang dimungkinkan menyebabkan
perubahan kondisi gingiva pada masa
kehamilan.
Perubahan kondisi gingiva pada masa
kehamilan
Gingivitis selama kehamilan ditandai
dengan eritema, edema, hiperplasia, dan
peningkatan perdarahan. Rentang kasus
dari inflamasi sedang sampai hiperplasi
dan hipertropi berat, sakit dan berdarah.
Kedalaman probing meningkat,
peningkatan inflamasi gingiva,
peningkatan GCF, peningkatan bleeding
on probing, dan peningkatan mobilitas gigi
sebagai manifestasi klinis dari periodontal
selama kehamilan. Regio anterior dan
interproksimal adalah daerah yang sering
terkena.
Terdapat juga peningkatan insiden
piogenik granuloma selama kehamilan
dengan prevalensi 0,2-9%. Tumor pada
masa kehamilan atau kehamilan dengan
piogenik granuloma seringnya terlihat
pada bulan kedua, ketiga kehamilan.
Gingiva adalah bagian yang sering terkena
(70%) diikuti dengan lidah, bibir, mukosa
bukal, dan palatum. Tumor pada masa
kehamilan berkembang sebagai hasil dari
respon inflamasi yang berlebihan karena
iritan lokal dan kemudian mengalami
pembesaran dengan cepat, mudah
berdarah, dan menjadi hiperplastik erta
nodul. Lesi tumor biasanya bertangkai dan
warnanya merah keunguan sampai biru tua
disertai dengan bercak fibrin. Lesi ini
kemungkinan dapat kembali jika
pengambilan lesi tidak maksimal.
Penatalaksanaan
Gingivitis pada masa kehamilan dan
gingival enlargment lokal sering terjadi
pada trimester pertama sampai ketiga.
Gingivitis pada masa kehamilan yang
disertai gingival enlargment oral higine
yang baik sangat berguna untuk
mengurangi pengaruh faktor sistemik.
Gingivoplasti atau gingivektomi dapat
diberikan setelah kehamilan akan tetapi
pasien harus diberikan profilaksis intruksi
oral higine.
Kehamilan mempengaruhi tingkat
keparahan daerah peradangan gingiva.
Dalam beberapa kasus, gingiva meradang
membentuk massa disebut sebagai tumor
kehamilan.9 Perubahan flora subgingival
menjadi lebih anaerob saat proses
kehamilan berlanjut dan prevotella
intermedia adalah mikroorganisme yang
mengalami peningkatan selama masa
kehamilan.10 Peningkatan ini disebabkan
oleh kenaikan level estrogen sistemik dan
progresteron. Hal ini menunjukkan bahwa
perubahan respon jaringan terhadap plak Case Report | 6
adalah akibat dari maternal limposit T.9
Gingiva telah terbukti menjadi organ target
hormon seks wanita. Pemeliharaan
kebersihan rongga mulut sebelum dan
selama kehamilan sangat penting untuk
mengurangi insiden dan keparahan
inflamasi gingiva. Hal ini berlaku umum,
bahwa peningkatan inflamasi gingiva
dimulai pada bulan kedua, dan mencapai
tingkat maksimal pada bulan kedelapan
kehamilan. Inflamasi ini dapat
mengakibatkan perubahan pada gingiva
seperti pembengkakan, hiperplastik, dan
eritema, Perubahan ini bisa terjadi secara
lokal atau menyeluruh, biasanya sering
terjadi pada marginal gingiva dan papila
interdental. Sebagaimana telah dibahas
dalam kasus, pembengkakan gingiva
selama kehamilan menjadi suatu
permasalahan yang diperhatikan. Diet
yang tidak sesuai dan tidak tepat dalam
kasus yang pertama dipilih untuk
mengurangi pendarahan dapat
mempengaruhi perkembangan janin dan
hemoglobin pada ibu hamil.
Kesimpulannya, faktor lokal termasuk plak
dan kalkulus, mengandung akumulasi
bakteri, yang diketahui berperan dalam
pembengkakan gingiva selama kehamilan.
Faktor hormonal juga berperan dalam
memperparah hiperplasia tersebut. Oleh
karena itu pentingnya pemeriksaan gigi
secara rutin oral profilaksis secara rutin
sangatlah penting. Kebersihan mulut yang
baik sangat diperlukan untuk
meminimalisir efek dari faktor sistemik.5
REFERENSI
1. Sangeeta, G.S., Kumar J.V., 2004,
Oral Health and Pregnancy: a review,
N Y State J, 70:40-4.
2. Barak, S., Oetinger, M., Machtei E.E.,
Peled, M., 2003, Common and oral
manifestasion during pregnancy: a
review, Obstet Ginekology Surv,
58:624-8.
3. Laine, M.A., 2002, Effect of
Pregnancy on Periodontal and Dental
Health, Acta Odontol Scand, 60:257-
64.
4. Regezy, J.A., Scuibba, J., 1993, Oral
Pathology, Clinical Pathological
Correlation, 2nd ed, Philadelphia: WB
Saunder.
5. Daley, T.D., Nartey, N.O., Wysocki,
G.P., 1999, Pregnancy Tumor: an
Analysis, Pral Surg Oral Med Oral
Pathol, 72:196-9.
6. Mealey, L., Moritz, J., 2003,
Hormonal influeces on Periodontium,
Periodontol 2000, 32:59-81.
7. Markuo, E., Eleana, B., Lazaros, T.,
Antonios, K., 2009, The Influences of
seks Steroid Hormon on Gingiva of
Women, Open Dent, J, 3:114-9.
8. Guncu, G.N., Tozum, T.F., Caglayam,
F., 2005, Effect of Endogenous seks
Hormones on the Periodontium, Aust Case Report | 7
Dent J, 50:138-45
9. Offenbacher, S., Lin, D., Strauss, R.,
McKaig, R., Irving, J., Bsos, S.P.,
2006, Effects of Periodontal Therapy
During Pregnancy on Periodontal
Status, Bilogic Parameters, and
Pregnancy out Comes: pilot study, J
Periodontal, 77:2011-24.
10. Clothier, B., Stringer, M., Jeffcoat,
M.K., 2007, Periodontal Diseases and
Pregnancy outcomes: Exposure, Risk
and Intervention, Best Pract Res Clin
Obstet Gynaecol, 21:451-66.
Case Report | 8