Kelompok Gigi Tugurejo.doc

13
Effects of seks Hormones on the Gingiva in Pregnancy: A Review and Report of Two Cases Amitabh Srivastava 1 * • Krishna Kumar Gupta 2 • Sunita Srivastava 3 Jaishree Garg 4 1 Associate Professor, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India 2 Professor, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India 3 Lecturer, Department of Oral Medicine and Radiology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India 4 Lecturer, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India *Corresponding Author; E-mail: [email protected] Received: 4 May 2011; Accepted: 23 September 2011 J Periodontol Implant Dent 2011; 3(2):83–87 This article is available from: http://dentistry.tbzmed.ac.ir/jpid © 2011 The Authors; Tabriz University of Medical Sciences This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0), which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited ABSTRAK Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang mengakibatkan beberapa perubahan pada seorang wanita. Perubahan tersebut meliputi perubahan tingkat kerentanan mukosa oral terhadap penyakit periodontal yang dikarenakan adanya ketidakstabilan sistem hormonal selama masa kehamilan. Metabolisme dan imunologi tubuh pada masa kehamilan berubah karena adanya ketidakstabilan pada hormon seks seperti progesteron dan estrogen serta faktor-faktor lokal lainnya. Hormon seks ini dapat mempengaruhi mukosa rongga mulut dan dapat menyebabkan berbagai penyakit periodontal. Manifestasi perubahan hormonal selama masa kehamilan pada rongga mulut dapat berupa gingivitis kehamilan, perdarahan gingiva secara umum atau terlokalisasi dan pembesaran gingiva. Manifestasi tersebut timbul karena adanya faktor lokal yang berperan dalam peningkatan respon gingiva. Kata kunci: estrogen, eksisi, radang gusi, progesteron, tumor. Case Report | 1

Transcript of Kelompok Gigi Tugurejo.doc

Effects of seks Hormones on the Gingiva in Pregnancy: A Review and Report of Two Cases

Amitabh Srivastava 1* • Krishna Kumar Gupta 2 • Sunita Srivastava 3 • Jaishree Garg 4

1 Associate Professor, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India

2 Professor, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India

3 Lecturer, Department of Oral Medicine and Radiology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India

4 Lecturer, Department of Periodontology and Implantology, Sardar Patel Post Graduate Institute of Dental & Medical Sciences, Lucknow, India

*Corresponding Author; E-mail: [email protected]

Received: 4 May 2011; Accepted: 23 September 2011 J Periodontol Implant Dent 2011; 3(2):83–87

This article is available from: http://dentistry.tbzmed.ac.ir/jpid © 2011 The Authors; Tabriz University of Medical Sciences

This is an Open Access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License (http://creativecommons.org/licenses/by/3.0), which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in

any medium, provided the original work is properly cited ABSTRAK

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang mengakibatkan beberapa perubahan pada seorang wanita. Perubahan tersebut meliputi perubahan tingkat kerentanan mukosa oral terhadap penyakit periodontal yang dikarenakan adanya ketidakstabilan sistem hormonal selama masa kehamilan. Metabolisme dan imunologi tubuh pada masa kehamilan berubah karena adanya ketidakstabilan pada hormon seks seperti progesteron dan estrogen serta faktor-faktor lokal lainnya. Hormon seks ini dapat mempengaruhi mukosa rongga mulut dan dapat menyebabkan berbagai penyakit periodontal. Manifestasi perubahan hormonal selama masa kehamilan pada rongga mulut dapat berupa gingivitis kehamilan, perdarahan gingiva secara umum atau terlokalisasi dan pembesaran gingiva. Manifestasi tersebut timbul karena adanya faktor lokal yang berperan dalam peningkatan respon gingiva. Kata kunci: estrogen, eksisi, radang gusi, progesteron, tumor.

PENDAHULUAN

Kehamilan memiliki efek sistemik

yang sangat luas mengenai sistem

reproduksi, melibatkan berbagai

perubahan fisik dan psikologis yang

komplek. Perubahan tersebut

mempengaruhi kesehatan wanita yang

sedang dalam kondisi hamil. Efek yang

timbul dikarenakan perubahan hormon

tersebut terjadi pada hampir di seluruh

organ tubuh.1,2 Estrogen dan progesteron

merupakan hormon seks utama yang

berada pada masa kehamilan. Hormon ini

meningkat sampai bulan kedelapan

kehamilan dan setelah itu menjadi stabil

sampai kelahiran. Estrogen meningkat

secara perlahan sampai akhir kehamilan.3

Peningkatan hormon dalam darah dan

saliva dapat menyebabkan reaksi gingiva

yang dapat meningkatkan atau menjadi

penyebab dari gangguan pada gingiva dan

jaringan periodontal.

Wanita hamil akan lebih rentan

terhadap penyakit periodontal akibat Case Report | 1

adanya perubahan hormonal pada masa

kehamilan. Suatu hasil penelitian

mengungkapkan bahwa wanita dengan

penyakit periodontal beresiko lebih tinggi

untuk mengalami kelahiran bayi prematur

dengan berat badan lahir yang rendah.

Gingivitis dan pembesaran gingiva saat

masa kehamilan berkaitan dengan berbagai

faktor lokal dan sistemik, oleh karena itu

diagnosis banding menjadi aspek penting

untuk menentukkan rencana perawatan

pada lesi tersebut. Sebagian besar faktor

kausal dari lesi tersebut menyebabkan

suatu respon jaringan hiperplastik

berkembang menjadi suatu inflamasi

kronis. Faktor-faktor tersebut merupakan

iritan lokal meliputi plak, kalkulus, dan

bakteri serta produk sekresi bakteri.4

Perubahan hormon yang terjadi selama

masa kehamilan dan pubertas

mengakibatkan iritan lokal berpotensi

patologik terhadap pada jaringan ikat

gingiva.

Kadar hormon seks steroid dalam

saliva mengalami peningkatan selama

masa kehamilan.6,7 Beberapa sel endokrin

mengalami perubahan pada masa

kehamilan karena peningkatan konsentrasi

hormon pada plasma. Korpus luteum terus

memproduksi estrogen dan progesteron

seiring perkembangan plasenta selama

proses fertilisasi serta implantasi.

Progesteron dan esterogen diproduksi

dengan jumlah terbanyak di dalam sel

plasma (yaitu masing-masing 100ng/ml

dan 6NG/ml) pada akhir trimester ketiga.

Keadaan demikian berpotensi pada

timbulnya efek biologis dari estrogen dan

progesteron pada jaringan periodontal

selama periode kehamilan tersebut.

LAPORAN KASUS

Laporan Kasus I

Seorang pasien wanita 25 tahun

dengan 6 bulan kehamilan pertama

diperiksa oleh dokter kandungan, dirujuk

ke Departemen Periodontologi. Keluhan

utama pasien adalah perdarahan hebat dari

gingiva saat menyikat gigi dan makan.

Pasien makan makanan yang lunak, seperti

memblender makanan yang keras.

Pemeriksaan intraoral, terdapat deposit

kalkulus dan plak serta pembesaran

gingiva yang berlebihan hampir menutupi

permukaan gigi (Gambar 1). Berdasarkan

riwayat pasien sebelumnya, pasien

mengalami perdarahan gingiva ringan dan

pembengkakan, tetapi pembengkakan

gingiva dan pendarahan terus meningkat

sejak bulan pertama kehamilan.

Case Report | 2

Gambar 1. Gingiva Enlargment

Selama kehamilan, perawatan bedah

tidak dilakukan, hanya scaling dan

profilaksis dilakukan untuk

menghilangkan iritasi lokal. Pasien

disarankan untuk mempertahankan

kebersihan mulut yang baik untuk

mengurangi inflamasi gingiva dan dirujuk

keperawatan bedah.

Laporan Kasus II

Seorang pasien wanita 23 tahun

dengan 8 bulan kehamilan dirujuk ke

Departemen Periodontologi, dengan

penampakan gingiva besar terlokalisasi

pada daerah anterior kiri atas relasi untuk

rahang atas gigi insisivus sentralis kiri,

gigi seri lateral, dan caninus, dengan bibir

menonjol (Gambar 2). Tidak ada riwayat

pemberian obat atau riwayat keluarga.

Menurut riwayat pasien sebelumnya,

pasien mulai mengalami perdarahan pada

saat menyikat gigi sejak tiga bulan

kehamilan, dan pembesaran gingiva

terlihat saat pemeriksaan. Pasien

mengalami kesulitan dalam mengunyah,

berbicara dan menutup bibir, estetika juga

terganggu karena pembesaran.

Pembengkakan gingiva tampak jelas.

Pemeriksaan intraoral, lesi berukuran

sekitar 3,5 × 2 cm dan bertangkai. Lesi ini

termasuk tumor jinak berwarna merah

terang, dan berdarah saat pemeriksaan.

Kalkulus subgingiva dan plak terlihat.

Pasien tidak mampu menjaga kebersihan

mulut di daerah ini, karena pembesaran

gingiva.

Gambar 2. Masif gingiva enlargmentOral profilaksis dilakukan rutin

setelah pemeriksaan patologikal. Instruksi

tentang pemeliharaan kebersihan mulut

dan mencegah cedera atau menggigit

tumor diberikan dan pasien disarankan

untuk kembali pasca partum. Setelah

pasien berkunjung kembali pasca partum,

dimensi tumor sama seperti sebelumnya.

Lesi dilakukan eksisi dengan blade No 15

dan elektrokauter. Perdarahan dikontrol

dengan ujun dari elektrokauter.

Periodontal dressing ditempelkan di area

yang dieksisi. Lesi dikirim untuk

pemeriksaan histopatologi, dan hasilnya

terdapat proliferasi epitel dan kapiler yang

berada dibawahnya, serta infiltrasi sel-sel

inflamsi. Proses penyembuhan baik dan

Case Report | 3

tidak ada kekambuhan setelah 6 bulan.

Gambar 3. Eksisi jaringan

PEMBAHASAN

Kehamilan adalah suatu kondisi

dimana seorang wanita memiliki embrio

atau fetus yang sedang berkembang di

dalam tubuhnya, setelah penggabungan

ovum dan spermatozoa.3,9 Masa kehamilan

banyak dikaitkan dengan perubahan

fisiologis, yang mempengaruhi sistem

endokrin, kardiovaskuler, dan sering

disertai perubahan sikap, suasana atau

tingkah laku yang tidak biasa.10 Beberapa

perubahan fisik dan fisiologi yang terjadi

selama kehamilan mempengaruhi setiap

sistem utama tubuh dan menghasilkan

perubahan fisik yang terlokalisasi pada

berbagai bagian tubuh, termasuk rongga

mulut.

Gingivitis merupakan manifestasi oral

yang paling sering terjadi selama

kehamilan. Gingivitis dilaporkan terjadi

antara 30% sampai 100% dari seluruh

wanita hamil, walaupun kejadiannya

paling sering antara 60% sampai 75%.6

Gingivitis pada masa kehamilan umumnya

mulai tampak pada bulan kedua kehamilan

dan semakin memburuk sejalan dengan

berkembangnya kehamilan sebelum

mencapai puncaknya pada bulan

kedelapan, kemudian menurun pada bulan

kesembilan.5 Beberapa penelitian

melaporkan keparahan terhebat terjadi

antara trimester kedua dan ketiga

kehamilan. Perubahan gingiva biasanya

terjadi berhubungan dengan kebersihan

rongga mulut yang buruk dan adanya iritan

lokal, khususnya plak dan kalkulus.

Perubahan hormonal dan vaskular yang

menyertai kehamilan sering memperparah

respon inflamasi terhadap iritan lokal

tersebut.7

Perubahan hormonal yang terjadi

selama kehamilan meliputi peningkatan

konsentrasi hormon seks yaitu estrogen

dan progesteron.8 Progesteron merupakan

hormon seks kehamilan yang utama.

Kadarnya meningkat sampai bulan

kedelapan kehamilan dan menjadi normal

kembali setelah melahirkan. Kadar

estrogen meningkat secara lambat sampai

akhir masa kehamilan.

Gambar 4 Produksi progresteron selama

Case Report | 4

kehamilanEfek dari estrogen pada jaringan

periodontal meliputi:7

1. Mengurangi keratinisasi ketika sel

epitel meningkat sehingga

menurunkan efektifitas berier epitel.

2. Peningkatan proliferasi sel dalam

pembuluh darah.

3. Menstimulasi fagositosit sel PMNL.

4. Menghambat kemotaksis PMNL.

5. Menekan produksi leukosit pada sum-

sum tulang.

6. Menghambat cytokins pro-inflamasi

yang dilepas sel-sel sum-sum

manusia.

7. Mengurangi aktifitas sel T sebagai

mediator inflamasi.

8. Menstimulasi poliferasi dari fibroblas

gingiva.

9. Menstimulasi sintesis dan pematangan

jaringan ikat gingiva.

10. Meningkatkan jumlah inflamasi tanpa

meningkatkan jumlah plak.

Progesteron memiliki efek pada

jaringan periodontal sebagai berikut:7

1. Meningkatkan dilatasi pembuluh

darah, sehingga meningkatkan

permeabilitas.

2. Meningkatkan produksi prostaglan-

din.

3. Meningkatkan sel PMNL dan

prostaglandin E2 dalam GCF.

4. Menghambat sintesis kolagen dan

sintesis non-kolagen fibroblas pada

ligamen periodontal.

5. Menghambat proliferasi fibroblast

gingiva.

6. Merubah tingkatan dan pola produksi

kolagen digingiva sehingga

mengurangi kemampuan kolagen

untuk penyembuhan dan pertahanan.

Pengaruh kondisi pada masa kehamilan

terhadap vaskularisasi gingiva

Dampak dari perubahan konsentrasi

estrogen dan progresteron pada

vaskularisasi gingiva secara potensial

dapat dijelaskan dengan adanya

peningkatan terjadinya edema, eritema,

eksudat pada krevikular gingiva, dan

jaringan gingiva yang hemoragik. Kondisi

tersebut juga terjadi pada tahapan siklus

reproduksi lainnya selain kehamilan.

Peningkatan aliran cairan krevikular

gingiva berkaitan dengan adanya

peningkatan konentrasi steroid seksual.

Hal tersebut menandakan bahwa hormon

tersebut memiliki potensi untuk

mempengaruhi permeabilitas vaskular di

dalam sulkus gingiva.

Perubahan Kondisi Mikroba pada Masa

Kehamilan.

Mikroorganisme seperti Aggregatibacter

actinomycetemcomitans, Porphyromonas

gingivalis, dan Prevotella intermedia akan

mensintesis enzim metabolisme steroid Case Report | 5

yang dibutuhkan pada proses sintesa dan

katabolisme steroid. Hasil dari

metabolisme steroid dapat berkontribusi

terhadap ketersediaan nutrisi dari patogen

yang dimungkinkan menyebabkan

perubahan kondisi gingiva pada masa

kehamilan.

Perubahan kondisi gingiva pada masa

kehamilan

Gingivitis selama kehamilan ditandai

dengan eritema, edema, hiperplasia, dan

peningkatan perdarahan. Rentang kasus

dari inflamasi sedang sampai hiperplasi

dan hipertropi berat, sakit dan berdarah.

Kedalaman probing meningkat,

peningkatan inflamasi gingiva,

peningkatan GCF, peningkatan bleeding

on probing, dan peningkatan mobilitas gigi

sebagai manifestasi klinis dari periodontal

selama kehamilan. Regio anterior dan

interproksimal adalah daerah yang sering

terkena.

Terdapat juga peningkatan insiden

piogenik granuloma selama kehamilan

dengan prevalensi 0,2-9%. Tumor pada

masa kehamilan atau kehamilan dengan

piogenik granuloma seringnya terlihat

pada bulan kedua, ketiga kehamilan.

Gingiva adalah bagian yang sering terkena

(70%) diikuti dengan lidah, bibir, mukosa

bukal, dan palatum. Tumor pada masa

kehamilan berkembang sebagai hasil dari

respon inflamasi yang berlebihan karena

iritan lokal dan kemudian mengalami

pembesaran dengan cepat, mudah

berdarah, dan menjadi hiperplastik erta

nodul. Lesi tumor biasanya bertangkai dan

warnanya merah keunguan sampai biru tua

disertai dengan bercak fibrin. Lesi ini

kemungkinan dapat kembali jika

pengambilan lesi tidak maksimal.

Penatalaksanaan

Gingivitis pada masa kehamilan dan

gingival enlargment lokal sering terjadi

pada trimester pertama sampai ketiga.

Gingivitis pada masa kehamilan yang

disertai gingival enlargment oral higine

yang baik sangat berguna untuk

mengurangi pengaruh faktor sistemik.

Gingivoplasti atau gingivektomi dapat

diberikan setelah kehamilan akan tetapi

pasien harus diberikan profilaksis intruksi

oral higine.

Kehamilan mempengaruhi tingkat

keparahan daerah peradangan gingiva.

Dalam beberapa kasus, gingiva meradang

membentuk massa disebut sebagai tumor

kehamilan.9 Perubahan flora subgingival

menjadi lebih anaerob saat proses

kehamilan berlanjut dan prevotella

intermedia adalah mikroorganisme yang

mengalami peningkatan selama masa

kehamilan.10 Peningkatan ini disebabkan

oleh kenaikan level estrogen sistemik dan

progresteron. Hal ini menunjukkan bahwa

perubahan respon jaringan terhadap plak Case Report | 6

adalah akibat dari maternal limposit T.9

Gingiva telah terbukti menjadi organ target

hormon seks wanita. Pemeliharaan

kebersihan rongga mulut sebelum dan

selama kehamilan sangat penting untuk

mengurangi insiden dan keparahan

inflamasi gingiva. Hal ini berlaku umum,

bahwa peningkatan inflamasi gingiva

dimulai pada bulan kedua, dan mencapai

tingkat maksimal pada bulan kedelapan

kehamilan. Inflamasi ini dapat

mengakibatkan perubahan pada gingiva

seperti pembengkakan, hiperplastik, dan

eritema, Perubahan ini bisa terjadi secara

lokal atau menyeluruh, biasanya sering

terjadi pada marginal gingiva dan papila

interdental. Sebagaimana telah dibahas

dalam kasus, pembengkakan gingiva

selama kehamilan menjadi suatu

permasalahan yang diperhatikan. Diet

yang tidak sesuai dan tidak tepat dalam

kasus yang pertama dipilih untuk

mengurangi pendarahan dapat

mempengaruhi perkembangan janin dan

hemoglobin pada ibu hamil.

Kesimpulannya, faktor lokal termasuk plak

dan kalkulus, mengandung akumulasi

bakteri, yang diketahui berperan dalam

pembengkakan gingiva selama kehamilan.

Faktor hormonal juga berperan dalam

memperparah hiperplasia tersebut. Oleh

karena itu pentingnya pemeriksaan gigi

secara rutin oral profilaksis secara rutin

sangatlah penting. Kebersihan mulut yang

baik sangat diperlukan untuk

meminimalisir efek dari faktor sistemik.5

REFERENSI

1. Sangeeta, G.S., Kumar J.V., 2004,

Oral Health and Pregnancy: a review,

N Y State J, 70:40-4.

2. Barak, S., Oetinger, M., Machtei E.E.,

Peled, M., 2003, Common and oral

manifestasion during pregnancy: a

review, Obstet Ginekology Surv,

58:624-8.

3. Laine, M.A., 2002, Effect of

Pregnancy on Periodontal and Dental

Health, Acta Odontol Scand, 60:257-

64.

4. Regezy, J.A., Scuibba, J., 1993, Oral

Pathology, Clinical Pathological

Correlation, 2nd ed, Philadelphia: WB

Saunder.

5. Daley, T.D., Nartey, N.O., Wysocki,

G.P., 1999, Pregnancy Tumor: an

Analysis, Pral Surg Oral Med Oral

Pathol, 72:196-9.

6. Mealey, L., Moritz, J., 2003,

Hormonal influeces on Periodontium,

Periodontol 2000, 32:59-81.

7. Markuo, E., Eleana, B., Lazaros, T.,

Antonios, K., 2009, The Influences of

seks Steroid Hormon on Gingiva of

Women, Open Dent, J, 3:114-9.

8. Guncu, G.N., Tozum, T.F., Caglayam,

F., 2005, Effect of Endogenous seks

Hormones on the Periodontium, Aust Case Report | 7

Dent J, 50:138-45

9. Offenbacher, S., Lin, D., Strauss, R.,

McKaig, R., Irving, J., Bsos, S.P.,

2006, Effects of Periodontal Therapy

During Pregnancy on Periodontal

Status, Bilogic Parameters, and

Pregnancy out Comes: pilot study, J

Periodontal, 77:2011-24.

10. Clothier, B., Stringer, M., Jeffcoat,

M.K., 2007, Periodontal Diseases and

Pregnancy outcomes: Exposure, Risk

and Intervention, Best Pract Res Clin

Obstet Gynaecol, 21:451-66.

Case Report | 8